bab iv hasil dan pembahasan 4.1. proses...

12
30 BAB IV Hasil Dan Pembahasan 4.1. Proses Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 7 Salatiga.Penelitian ini adalah penelitian eksperimen kuasi. Populasi dalam penelitian ini yaitu siswa kelas VIII berjumlah 26 siswa pada masing-masing kelas, dimana kelas VIII C terpilih sebagai kelas kontrol dan kelas VIIID terpilih sebagai kelas eksperimen. Alasan pemilihan kelas sebagai sampel penelitian, yang pertama yaitu kelas VIII C sebagai kelas kontrol karena kelas VIII C dianggap sebagai kelas sedikit lebih baik dalam pencapaian nilai. Sedangkan kelas VIII D sebagai kelas eksperimen karena kelas VIII D dianggap sebagai kelas sedikit rendah dalam pencapaian nilai, oleh sebab itu kelas VIII D dijadikan sebagai kelas kontrol pada penelitian yang dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe reciprocal teaching. Pada penelitian ini dilakukan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe reciprocal teaching pada kelas eksperimen sedangkan pada kelas kontrol menggunakan metode ceramah. Sebelum melaksanakan penelitian terlebih dahulu peneliti menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP) sebagai acuan kegiatan belajar mengajar, pada penelitian ini menggunakan tes tertulis pre-test dan post-test untuk mengetahui hasil belajar siswa. Lembar observasi siswa digunakan untuk mengamati keaktifan atau kegiatan siswa pada saat proses belajar mengajar dikelas pada mata pelajaran TIK materi menu dan icon pada microsoft excel.

Upload: dotuyen

Post on 22-Mar-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV Hasil Dan Pembahasan 4.1. Proses Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/13890/4/T1_7020101097_BAB... · Guru memulai pembelajaran dengan menjelaskan apa yang dimaksud

30

BAB IV

Hasil Dan Pembahasan

4.1. Proses Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 7 Salatiga.Penelitian ini adalah

penelitian eksperimen kuasi. Populasi dalam penelitian ini yaitu siswa kelas VIII

berjumlah 26 siswa pada masing-masing kelas, dimana kelas VIII C terpilih

sebagai kelas kontrol dan kelas VIIID terpilih sebagai kelas eksperimen. Alasan

pemilihan kelas sebagai sampel penelitian, yang pertama yaitu kelas VIII C

sebagai kelas kontrol karena kelas VIII C dianggap sebagai kelas sedikit lebih

baik dalam pencapaian nilai. Sedangkan kelas VIII D sebagai kelas eksperimen

karena kelas VIII D dianggap sebagai kelas sedikit rendah dalam pencapaian nilai,

oleh sebab itu kelas VIII D dijadikan sebagai kelas kontrol pada penelitian yang

dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe reciprocal

teaching.

Pada penelitian ini dilakukan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe

reciprocal teaching pada kelas eksperimen sedangkan pada kelas kontrol

menggunakan metode ceramah. Sebelum melaksanakan penelitian terlebih dahulu

peneliti menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP) sebagai acuan

kegiatan belajar mengajar, pada penelitian ini menggunakan tes tertulis pre-test

dan post-test untuk mengetahui hasil belajar siswa. Lembar observasi siswa

digunakan untuk mengamati keaktifan atau kegiatan siswa pada saat proses

belajar mengajar dikelas pada mata pelajaran TIK materi menu dan icon pada

microsoft excel.

Page 2: BAB IV Hasil Dan Pembahasan 4.1. Proses Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/13890/4/T1_7020101097_BAB... · Guru memulai pembelajaran dengan menjelaskan apa yang dimaksud

31

Adapun langkah-langkah proses pada penelitian sebagai berikut :

Kelas Eksperimen

Pertemuan pertama dilaksanakan di kelas eksperimen yaitu pada kelas VIIID,

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Reciprocal Teaching.

Pada penelitian ini dilakukan dua (2) kali pertemuan.

Pertemuan Pertama

Tabel. 10

No Kegiatan Pelaksanaan

1 Pendahuluan Pada pertemuan pertama ini yaitu menu dan icon pada menu

bar, toolbar standar .Sebelum mulai pembelajaran terlebih

dahulu berdoa dipimpin oleh ketua kelas , setelah itu guru

memberikan soal pre-test kepada siswa untuk melihat

kemampuan awal siswa terhadap mata pelajaran TIK.

2 Penjelasan guru

Guru memulai pembelajaran dengan menjelaskan apa yang

dimaksud dengan pengertia dan fungsi menu dan icon pada

menu bar, toolbar standar pada microsoft excel dengan

berbahan bantuan video pembelajaran menggunakan LCD,

laptop, dan buku materi 3 Pembagian

Kelompok

Guru membagi kelompok siswa dalam satu kelompok terdiri

dari empat orang siswa

4 Pembagian peran

Guru meminta siswa untuk membagi perannya masing-masing

dalam setiap kelompok, ada yang sebagai perangkum,

penanya, pengklarifikasi, dan penduga.

5 Penutup Guru dan siswa menyimpulkan materi tentang toolbar formating dan toolbar drawing pada microsoft excel.

Page 3: BAB IV Hasil Dan Pembahasan 4.1. Proses Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/13890/4/T1_7020101097_BAB... · Guru memulai pembelajaran dengan menjelaskan apa yang dimaksud

32

Pertemuankedua

Tabel. 11

No Kegiatan Pelaksanaan

1 Pendahuluan Materi yang selanjutnya adalah menu dan icon pada toolbar

formating dan toolbar drawing.Seperti biasanya sebelum

memulai pelajaran terlebih dahulu berdoa yang dipimpin

oleh ketua kelas.

Guru memulai pembelajaran dengan mengkonfirmasikan

kepada siswa bahwa pembelajaran akan dilaksanakan

dengan pertukaran peran dalam kelompok, proses

pembelajaran masih sama seperti pada pertemuan pertama

hanya pada pertemuan kedua ini siswa diminta bertukar

peran dengan teman dalam satu kelompok.

2 Penjelasan guru

Guru memulai pelajaran dengan menjelaskan mengenai

pengertian dan fungsi menu dan icon pada toolbarformating

dan toolbar drawing denan berbahan bantuan video

pembelajaran menggunakan LCD, laptop, dan buku materi

seperti biasa guru menunjukan langsung mengenai toolbar

formating dan toolbar drawing supaya siswa lebih fokus

dan bersemangat dalam belajar.

3 Pertukaran peran

Guru meminta siswa untuk bertukar peran dalam kelompok,

kelompok masih sama pada pertemuan pertama hanya disini

siswa dalam kelompok tersebut diminta bertukar peran yang

tadi sebagai perangkum menjadi pengklarifikasi, sebagai

penanya menjadi penduga, sebagai pengklarifikasi menjadi

penanya dan sebagai penduga menjadi perangkum. 4 Penutup Guru dan siswa menyimpulkan materi tentang toolbar

formating dan toolbar drawing pada microsoft excel. ini

dilakukan guru suapaya siswa mengingat kembali tentang

pengertian dan fungsi toolbar formatingdan toolbar

drawing.

Page 4: BAB IV Hasil Dan Pembahasan 4.1. Proses Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/13890/4/T1_7020101097_BAB... · Guru memulai pembelajaran dengan menjelaskan apa yang dimaksud

33

Kelas Kontrol

Pada pertemuan ini dilakukan di kelas kontrol yaitu pada kelas VIIIC, di kelas

kontrol ini menggunakan model biasa yaitu model ceramah penelitian ini

dilaksanakan dua kali pertemuan, yaitu :

Pertemuan pertama

Tabel. 12

No Kegiatan Pelaksanaan

1 Pendahuluan Pada pertemuan pertama ini yaitu menu dan icon pada

menu bar, toolbar standar Sebelum mulai pembelajaran

terlebih dahulu berdoa dipimpin oleh ketua kelas. Guru

meminta siswa tetap tenang selama proses

pembelajaran. Guru menyampaikan materi hanya

dengan buku materi dan laptop saja.

2 Penjelasan guru

Guru memulai pembelajaran dengan menjelaskan apa

yang dimaksud dengan pengertia dan fungsi menu dan

icon pada menu bar, toolbar standar pada microsoft

excel. Guru menjelaskan hanya dengan model belajar

biasa yaitu dengan model ceramah. 3 Penutup Guru dan siswa menyimpulkan materi tentang toolbar

formating dan toolbar drawing pada microsoft excel. Guru meminta siswa untuk mengingat dan mempelajari

dirumah mengenai materi tadi. Setelah pembelajaran

selesai guru menutup pembelajaran.

Page 5: BAB IV Hasil Dan Pembahasan 4.1. Proses Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/13890/4/T1_7020101097_BAB... · Guru memulai pembelajaran dengan menjelaskan apa yang dimaksud

34

Pertemuankedua

Tabel. 13

4.2. Analisis Data

4.2.1. Analisis Hasil Belajar

Tabel 14.

Hasil nilai pre-test dan post-test siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol

N

o

Kelas Rata-rata

pretest

Nilai tertinggi

pretest

Rata-rata

postest

Nilai tertinggi

postest

1 Eksperimen 70,38 80 89,81 95

2 Kontrol 70,92 80 74,42 85

No Kegiatan Kegiatan guru

1 Pendahuluan

Materi yang selanjutnya adalah menu dan icon pada toolbar

formating dan toolbar drawing.Seperti biasanya sebelum

memulai pelajaran terlebih dahulu berdoa yang dipimpin

oleh ketua kelas. pertemuan kedua ini tentang menu dan

icon pada toolbar formating dan toolbar drawing.

2 Penjelasan guru

Guru memulai pembelajaran dengan menjelaskan apa yang

dimaksud dengan pengertia dan fungsi menu dan icon pada

toolbar formating, toolbar drawing pada microsoft excel.

Seperti pada pertemuan pertama guru menjelaskan hanya

dengan model belajar biasa yaitu dengan model ceramah.

3 Penutup Guru dan siswa menyimpulkan materi tentang toolbar formating dan toolbar drawing pada microsoft excel. ini

dilakukan untuk melihat hasil akhir belajar siswa pada proses

belajar mengajar tentang materi dari pertemuan pertama dan

pertemuan kedua (terakhir).

Page 6: BAB IV Hasil Dan Pembahasan 4.1. Proses Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/13890/4/T1_7020101097_BAB... · Guru memulai pembelajaran dengan menjelaskan apa yang dimaksud

35

Dapat dilihat bahwa hasil pre-test (tes awal kemampuan siswa) .Dimana telah

dihitung hasil dari rata-rata nilai siswa dengan menggunakan perangkat pengolah

angka. Pertama adalah hasil nilai rata-rata pre-test pada kelas eksperimen hasil

awal rata-rata mencapai 70,38 nilai tertinggi 80, sedangkan pada kelas kontrol

hasil nilai rata-rata pre-test mencapai 70,92 nilai tertinggi 80, maka dapat

disimpulkan bahwa kelas kontrol lebih tinggi pencapaian nilai pre-test sedangkan

pada kelas eksperimen pencapaian nilai lebih rendah.

Hasil nilai post-test dimana menentukan nilai akhir siswa yaitu nilai rata-

rata. Pada kelas eksperimen perolehan nilai rata-rata mencapai 89,81 nilai

tertinggi 95, sedangkan di kelas kontrol perolehan nilai rata-rata mencapai 74,42

nilai tertinggi 85, setelah memberikan treatmen ( perlakuan ) pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol, pada kelas eksperimen menggunakan model

kooperatif reciprocal teaching, sedangkan pada kelas kontrol menggunakan

model ceramah. Artinya ada perbedaan hasil nilai siswa setelah proses

pembelajaran atau setelah memberikan treatmen ( perlakuan ) berlangsung

dengan menggunakan model pembelajaran yang berbeda (model ceramah pada

kelas kontrol dan model kooperatif tipe reciprocal teaching pada kelas

eksperimen), dari hasil nilai tersebut maka dapat disimpulkan bahwa

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Reciprocal Teaching dapat

meningkatkan hasil belajar siswa.

Perbandingan hasil nilai pre-test dan post-test yaitu di kelas kontrol pada

pertemuan pertama dengan hasil pre-test rata-rata 70,92 dan nilai tertinggi 80, di

kelas eksperimen 70,38 nilai tertinggi 80. Pertemuan kedua hasil nilai post-test

kelas kontrol rata-rata 74, 42 nilai tertinggi 85, di kelas eksperimen nilai rata-rata

89,81 nilai tertinggi 95. Artinya di kelas eksperimen lebih tinggi pencapaian nilai

dari keseluruhan pada nilai post-test setelah diberikan perlakuan (treatmen)

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe reciprocal teaching,

dibandingkan di kelas kontrol pencapaian nilai post-test dari keseluruhan jauh

lebih rendah setelah diberikan perlakuan ( treatmen ) dengan menggunakan model

biasa yaitu model ceramah.

Page 7: BAB IV Hasil Dan Pembahasan 4.1. Proses Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/13890/4/T1_7020101097_BAB... · Guru memulai pembelajaran dengan menjelaskan apa yang dimaksud

36

4.2.2. Analisis Keaktifan Siswa

Berikut data aktivitas siswa yang diamati dengan lembar observasi pada saat

proses belajar mengajar.

Tabel 15.

No Indikator Pembahasan Aktivitas

1 kelas

eksperim

en

Aktivitas

2 kelas

eksperim

en

Aktivitas

1 kelas

kontrol

Aktivitas

2 kelas

kontrol

1 Perhatian

siswa

terhadap

pembelaj

aran

a. Siswa fokus

perhatiannya

terhadap

pembelajaran.

b. Melaksanakan

tugas dengan

segera

c. Gerak-

geriknya

serius

58,3 % 75,0 % 50,0 % 66,7 %

2 Minat

siswa

terhadap

pelajaran

a. Siswa tidak

berhenti

bekerja.

b. Siswa

bersemangat.

c. Terlihat

senang

mengerjakan

tugas.

83,3 % 91,7 % 66,7 % 83,3 %

3 Aktivitas

siswa

a. Kalau tidak

jelas mau

bertanya.

b. Segera

menjawab

ketika ditanya.

c. Mencatat hal-

hal yang

penting.

66,7 % 83,3 % 50,0 % 58,3 %

4 Semanga

t belajar

a. Masuk

ruangan

dengan segera

b. Siswa tetap

antusias

mengikuti

75,0 % 83,3 % 66,7 % 75,0 %

Page 8: BAB IV Hasil Dan Pembahasan 4.1. Proses Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/13890/4/T1_7020101097_BAB... · Guru memulai pembelajaran dengan menjelaskan apa yang dimaksud

37

pelajaran

hingga selesai

c. Siswa

kelihatan

sibuk

5 Suasana

belajar

sangat

menyena

ngkan

a. Kelas

kedengaran

ramai, saling

sahut

menyahut

b. Siswa berlari

kesana kemari

tertuju untuk

pembelajaran

c. Setiap

menyelesaikan

tugas siswa

kelihatan

bersemangat

66,7 % 75,0 % 58,3 % 50,0 %

6 Keadaan

pembelaj

aran

tertib

a. Kalau mau

bertanya

mengangkat

tangan

b. Masing-

masing siswa

asyik dengan

tugasnya

c. Ketua

kelompok

menegur kalau

ada siswa

yang lalai

91,7 % 83,3 % 58,3 % 66,7 %

Page 9: BAB IV Hasil Dan Pembahasan 4.1. Proses Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/13890/4/T1_7020101097_BAB... · Guru memulai pembelajaran dengan menjelaskan apa yang dimaksud

38

Minat siswa terhadap pelajaran

Pada pertemuan pertama dikelas eksperimen persiapan siswa dalam

mengikuti proses belajar mengajar sebagai berikut 58,3 % artinya aktivitas siswa

dalam belajar baik, sedangkan di kelas kontrol 50,0 % aktivitas siswa kurang,

pada pertemuan kedua di kelas eksperimen aktivitas siswa sedikit meningkat 75,0

% artinya aktivitas siswa sudah lebih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran,

pada kelas kontrol aktivitas siswa sedikit meningkat menjadi 66,0 % cukup baik.

Perhatian siswa terhadap pembelajaran :

Pertemuan pertama di kelas eksperimen aktivitas siswa 83,3 % aktivitas

siswa cukup baik dalam proses belajar, pada kelas kontrol aktivitas siswa 66,7 %

artinya cukup baik, pada pertemuan kedua di kelas eksperimen aktivitas siswa

meningkat 91,7 % artinya sangat baik, dan di kelas kontrol 83,3 % aktivitas siswa

cukup baik.

Aktivitas siswa :

Pada pernyataan ini siswa diminta untuk lebih aktif dalam proses belajar,

pada kelas eksperimen aktivitas siswa mengalami peningkatan 66,7 % aktivitas

siswa baik, di kelas kontrol 50,0 % aktivitas siswa kurang baik, pertemuan kedua

dikelas eksperimen menjadi 83,3 % artinya aktivitas siswa cukup baik, dan pada

kelas kontrol pertemuan kedua aktivitas siswa 58,3 % artinya aktivitas siswa

cukup baik.

Semangat belajar :

Pertemuan pertama di kelas eksperimen aktivitas siswa 75,0 % aktivitas

siswa cukup baik, dan di kelas kontrol aktivitas siswa 66,7 % artinya aktivitas

siswa baik, pertemuan kedua pada kelas eksperimen aktivitas siswa 83,3 %

aktivitas siswa cukup baik, dan di kelas kontrol aktivitas siswa 75,0 % aktivitas

siswa baik.

Suasana belajar sangat menyenangkan :

Page 10: BAB IV Hasil Dan Pembahasan 4.1. Proses Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/13890/4/T1_7020101097_BAB... · Guru memulai pembelajaran dengan menjelaskan apa yang dimaksud

39

Pertemuan pertama di kelas eksperimen aktivitas siswa 66,7 % aktivitas

siswa baik, di kelas kelas kontrol aktivitas siswa 58,3 aktivitas siswa kurang, pada

pertemuan kedua di kelas eksperimen 75,0 % aktivitas siswa cukup baik, di kelas

kontrol 50,0 aktivitas siswa menurun.

Keadaan pembelajaran tertib :

Pada pertemuan pertama di kelas eksperimen aktivitas siswa 91,7 %

aktivitas siswa sangat baik, di kelas kontrol 58,3 % aktivitas siswa baik, pada

pertemuan kedua di kelas eksperimen 83,3 % aktivita siswa cukup baik, dan di

kelas kontrol 66,7 % aktivitas siswa baik.

Berikut adalah hasil keseluruhan nilai aktivitas siswa yang diperoleh

dari pengamatan observasi.

Tabel 16.

Kelas Persentase nilai terendah Persentase nilai tertinggi

Eksperimen 73,6 % 81,9 %

Kontrol 56,3% 66,7 %

Pada table 17, dapat dilihat hasil pengamatan observasi keaktifan siswa

pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sebagai berikut, peningkatan nilai pada

pertemuan pertama kelas eksperimen dengan hasil 73,6 dan pada pertemuan kedua

dengan hasil 81,9 . Sedangkan pada kelas kontrol pertemuan pertama dengan hasil

56,3 dan pada pertemuan kedua 66,7. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada

kelas eksperimen dengan menggunkan model pembelajaran kooperatif reciprocal

techingdapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, sedangkan pada kelas kontrol

dengan model belajar biasa

( ceramah ) tidak mengalami perubahan dalam aktivitas belajar siswa sehingga

aktivitas siswapun tidak mengalami peningkatan, maka dari itu guru diharuskan

untuk menerapkan model belajar dalam pelaksanaan proses belajar mengajar.

Page 11: BAB IV Hasil Dan Pembahasan 4.1. Proses Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/13890/4/T1_7020101097_BAB... · Guru memulai pembelajaran dengan menjelaskan apa yang dimaksud

40

4.2.3. Hasil Pembahasan

Pada penelitian ini menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

Reciprocal Teaching pada kelas eksperimen yaitu VIIID, sedangkan kelas kontrol

VIIIC hanya menggunakan model biasa yaitu model ceramah. Di kelas

eksperimen pada pertemuan pertama siswa diarahkan untuk membentuk

kelompok yang terdiri dari 4 orang siswa, setiap kelompok bebas untuk

berkelompok baik laki-laki maupun perempuan, tiap kelompok harus ada satu

siswa yang lebih pandai ( pintar ) agar bisa memandu teman yang lain dalam satu

kelompok untuk saling bekerja sama dalam memecahkan masalah ( atau mencari

solusi dalam setiap permasalahan ), setiap kelompok berdiskusi dalam masing-

masing kelompok dan akan dipilih satu orang untuk maju kedepan

mempresentasikan hasil diskusi mereka dan kelompok lain akan mengajukan

pertanyaan-pertanyaan kepada kelompok yang maju.

Pertemuan pertama di kelas eksperimen masih belum berjalan dengan

baik, hal tersebut dilihat pada saat aktivitas proses belajar masih belum meningkat

yaitu 58,3 % dan hasil pre-test pertemuan pertama nilai rata-rata 70,38 nilai

tertinggi 80 belum mencapai KKM. Pada pertemuan kedua strategi proses

pembelajaran diperbaiki dengan mengubah anggota menjadi perkelompok. Dalam

berkelompok siswa diberi kebebasan untuk memilih kelompok namun bergabung

laki-laki dan perempuan yaitu dengan jumlah yang tetap 4 orang dalam setiap

kelompok. Dengan cara demikian siswa diminta untuk saling bekerja sama, saling

membantu dan berinteraksi satu sama lain. Pertemuan kedua aktivitas belajar

siswa sudah cukup meningkat dari pertemuan pertemuan pertama. Pertemuan

kedua terlihat siswa lebih aktif dan bersemangat dalam mengikuti proses belajar

siswa lebih banyak bertanya.

Dilihat dari hasil belajar dengan menggunakan model koopertaif tipe

reciprocal teaching dalam pembelajaran TIK yaitu pada kelas eksperimen lebih

meningkat aktivitas siswa menjadi 81,9 % dan hasil nilai rata-rata post-test

menjadi 89,81 nilai tertinggi 95 lebih meningkat. Pada kelas kontrol hanya

Page 12: BAB IV Hasil Dan Pembahasan 4.1. Proses Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/13890/4/T1_7020101097_BAB... · Guru memulai pembelajaran dengan menjelaskan apa yang dimaksud

41

menggunakan model biasa yaitu model ceramah. Pertemuan pertama dikelas

kontrol terlihat siswa tidak terlalu bersemangat dalam mengikuti proses belajar

cenderung terlihat bosan kebanyakan sibuk sendiri tidak memperhatikan

penjelasan dari guru, dan lebih sedikit yang mau mengajukan pertanyaan, siswa

yang aktif hanya sedikit terlihat karena pada kelas ini hanya menggunakan model

biasa yaitu model ceramah. Dari proses belajar tersebut hasil pengamatan aktivitas

siswa 58,3 % nilai rata-rata pre-test 70,92 nilai tertinggi 80. Pertemuan kedua

aktivitas siswa sedikit lebih meningkat 66,7 % nilai post-test rata-rata 74,42 dan

nilai tertinggi 85 .

Dari hasil aktivitas belajar diperoleh setelah menerapkan pembelajaran

kooperatif tipe reciprocal teaching dalam penelitian ini menunjukan peningkatan

presentasi keberhasilan yang cukup baik.karakterisitik pembelajaran kooperatif

memberikan kesempatan yang lebih luas bagi siswa dengan hasil belajar kurang

dari kriteria yang ditentukan untuk terus meningkatkan kemampuannya. Secara

umum adanya peningkatan hasil belajar setelah diterapkan model pembelajaran

kooperatif tipe reciprocal teaching karena dalam model pembelajaran kooperatif

tipe reciprocal teaching dikembangkan keterampilan siswa dalam bekerja sama,

berkomunikasi, dan menerima orang lain untuk menyelesaikan tugas secara

bersama sehingga memotivasi siswa untuk belajar sehingga berpengaruh terhadap

hasil belajar.