bab iv hasil dan pembahasan 4.1 gambaran umum ......bab iv hasil dan pembahasan 4.1 gambaran umum...
TRANSCRIPT
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Dian Pelangi dan Blog Brain, Beauty, Belief
Dian Wahyu Utami atau yang lebih dikenal dengan Dian Pelangi adalah
seorang desainer busana muslim yang juga menjadi pelopor tren fashion hijab
modern di Indonesia. Lulus pada tahun 2008 dari Ecole Supérieure des Arts et
Techniques de la Mode. Saat ini Dian menjadi desainer utama di Dian Pelangi
Company yang merupakan perusahaan baju muslim terkemuka di Indonesia. Pada
awaalnya usaha baju muslim ini sudah dirintis oleh kedua orang tua Dian dan
pada akhirnya, Dian turut andil mengelola usaha ini sampai sekarang.
Kekayaan budaya Idonesia memberikan inspirasi untuk Dian dalam
berkarya. Malalui desainnya, Dian mengangkat songket Palembang dan Batik
sebagai ciri khasnya. Selain itu motif tie-dye juga menjadi andalan Dian Pelangi.
Perpaduan ketiga motif dengan warna-warna yang cerah seperti pelangi
memberikan kesan unik, elegan, dan modern terdapat pada setiap busana hasil
karyanya.
Pada tahun 2010, Dian Pelangi setelah diwawancarai oleh CNN,
popularitas Dian melejit. Setelah itu, Dian menjadi salah satu tokoh paling
berpengaruh di dunia mode Indonesia terutama pada busana muslim. Menyadari
hal itu, anggota termuda dari Asosiasi Perancang Pengusaha Muda Indonesia
(APPMI) ini menerbitkan sebuah buku yang berisi kumpulan „street style‟ para
muslimah yang ditemuinya di negara-negara yang ia kunjungi.
Melihat perkembangan busana muslim di Indonesia serta meningkatnya
jumlah pengguna hijab, Dian mendirikan sebuah komunitas yang bernama
Hijabers Community. Komunitas ini beranggotakan perempuan-perempuan yang
menggunakan hijab modern. Tujuan dibentuknya komunitas ini adalah untuk
berbagi ilmu tentang hijab dan memgenalkan hijab modern kepada mmasyarakat.
Melalui hijab modern, masyarakat masih bisa tampil trendy meskipun memakai
hijab.
Popularitas Dian yang semakin melejit, menjadi sebuah motifasi untuk
terus berkarya dan menghasilkan prestasi yang membanggakan.Pada akhir 2011,
Dian Pelangi diundang ke Paris untuk mengikuti The International Fair of Muslim
World di Le Bourget dan memastikan jejaknya sebagai salah seorang desainer
muda Indonesia yang patut diperhitungkan. Pada tahun 2014 Dian juga
berpartisipasi dalam Arabia Fashion Show yang dilaksanakan di London.
Terakhir, Dian Pelangi membawa dan memperkenalkan busana hasil
rancangannya dalam pagelaran New York Fashion Week pada awal Januari 2015.
Popularitas Dian Pelangi sebagai seorang desainer busana muslim mulai
diketahui publik melalui media, setelah ia diwawancara oleh CNN pada tahun
2010. Namun bagi masyarakat yang aktif di dunia maya terutama bagi mereka
yang mengikuti fashion blog, mungkin mengenal Dian Pelangi melalui blog
pribadi miliknya. Dian memiliki sebuah akun fashion blog yang bernama Brain,
Beauty, Belief.
Blog inilah yang menjadi salah satu media yang digunakan oleh Dian
untuk memperkenalkan fashion hijab yang lebih modern dan fashionable. Akun
blognya juga di desain menarik dengan warna-warna cerah seperti pelangi yang
menggambarkan dirinya. Selain berbagi tentang busana hijab modern beserta
pernak-pernik yang ia kenakan, Dian Pelangi juga sering berbagi tutorial hijab.
Melalui tutorial ini pula, gaya hijab Dian Pelangi banyak ditiru oleh masyarakat
terutama anak muda.
Gambar 4.1
Blog “Brain Beauty Belief”
Sumber: http://blog.dianpelangi.com/
4.2 Gambaran Wanita Berjilbab Modern Pada Blog Brain Beauty Belief
Hijab yang saat ini sedang berkembang di masyarakat adalah gaya hijab
yang modern. Saat ini berhijab tidak hanya sebatas memakai gamis serta kerudung
panjang dan lebar yang menutupi dada, namun saat ini gaya busana hijab semakin
beragam. Baik dari segi pakaian dan kerudung serta pernak-pernik yang
dikenakan oleh wanita berhijab.
Dalam modernitas, fashion adalah konstituen penting identitas seseorang,
yang membantu menentukan bagaimana dia dikenali dan diterima (Wilson 1985;
Ewen 1988). Sebagai seseorang yang mempunyai pengaruh besar terhadap
perkembangan hijab modern di Indonesia, Dian Pelangi selalu menyuguhkan gaya
fashion yang trendy. Pakaian yang dikenakan selalu modis dengan padu padan
yang beragam namun tetap terlihat fashionable. Melalui ciri khas gaya busana
yang ia kenakan, seolah menjadi media Dian Pelangi untuk menunjukkan
identitasnya agar lebih mudah dikenali oleh masyarakat.
Fashion dan pakaian merupakan salah satu bentuk komunikasi nonverbal.
Seseorang dapat berbicaramelalui fashion atau pakaian yang ia kenakan. Selain
itu, seseorang juga dapat menunjukkan siapa diri dia sebenarnya melalui fashion.
Orang-orang mengirimkan pesan tentang dirinya melalui apa yang dikenakan,
kemudian orang lain yang melihatnya akan menginterpretasikannya. Sebagai salah
satu bentuk komunikasi nonverbal, fashion atau pakaian juga memiliki sifat
ambiguitas. Hal ini akan berpengaruh pada receiver atau penerima pesan karena
sifat ambigu ini nantinya akan memunculkan persepsi yang berbeda. Hal ini pula
yang terjadi ketika kita melihat pakaian yang dikenakan oleh Dian Pelangi. Setiap
orang akan mempunyai persepsi yang berbeda terhadap gaya pakaian hijab yang
dikenakan oleh Dian Pelangi.
Dalam blog pribadinya, Dian Pelangi ingin menunjukkan kepada
masyarakat bahwa wanita berhijab itu tetap bisa berpenampilan modis dan
menarik serta cantik. Sebagai penunjang penampilannya, Dian Pelangi memakai
pakaian, tas, sepatu dan pernak-perniknya dari brand ternama. Selain itu make-up
tebal yang menghiasi wajahnya menjadikan Dian Pelangi terlihat semakin cantik
dan glamour dalam setiap penampilannya.
Gambar 4.2
Busana Hijab Modern Ala Dian Pelangi
Sumber: http://blog.dianpelangi.com/
Cantik dan glamor adalah gambaran wanita berhijab yang ingin
ditunjukkan oleh Dian Pelangi. Hal ini seolah mematahkan anggapan yang pernah
ada tentang wanita berhijab yang kuno dan tidak modis. Sebelum fahion hijab
berkembang pesat seperti sekarang, busana muslimah hanya berupa gamis dan
kerudung lebar yang menutupi dada.
Identitas seorang muslimah yang modern dan modis tidak hanya
ditunjukkan Dian melalui pakaian, tetapi juga pada tampilan blognya. Dalam
blognya, Dian mendesain tampilannya dengan simbol-simbol kecantikan masa
kini yaitu barang-barang bermerk seperti tas, sepatu pakaian, makeup, gadget.
Dengan desain blog yang sedemikian rupa, semakin menguatkan identitas Dian
Pelangi sebagai muslimah yang modis, cantik, dan glamor.
Gambar 4.3
Desain Blog Brain, Beauty, Belief
Sumber: http://blog.dianpelangi.com/
Kemunculan Dian Pelangi yang membawa angin segar pada hijab di
Indonesia tidak hanya sebatas fashion yang ia bawa. Dian Pelangi juga pencetus
sebuah komunitas hijab yang bernama “Hijabers Community”. Melalui komunitas
dan para anggotanya, fashion hijab modern yang dibawa oleh Dian Pelangi
semakin melebarkan sayap di kalangan masyarakat. Hal ini berdampak pada
meningkatnya jumlah wanita muslim yang mengenakan hijab. Para anggota
kimunitas hijab juga mengenakan gaya busana muslim modern seperti Dian
Pelangi. Kegiatan yang dilakukan oleh komunitas hijab antara lain adalah
melakukan pengajian rutin, kegiatan amal, dan juga berbagi tutorial mengenakan
hijab modern.
Jika dilihat dari sudut pandang Islam, fashion hijab yang saat ini
berkembang berbeda dengan ketentuan agama. Ada beberapa syarat yang harus
dipenuhi oleh seorang muslim dalam mengenakan hijab yang sesuai syari‟at
Islam. Namun hal tersebut kurang diperhatikan oleh wanita muslim yang lebih
mengedepankan fashion. Berikut adalah syarat hijab syar‟i beserta ulasan tentang
hijab modern ala Dian Pelangi yang sebagian tidak memenuhi syarat. Adapun
beberapa syarat tersebut yaitu:
1. Menutupi seluruh tubuh selain yang dikecualikan (yaitu wajah dan telapak
tangan menurut pendapat yang terkuat, insyaallah, sedangkan menutupinya lebih
utama.)
Hal ini telah jelas disebutkan dalam QS. An Nur ayat 31 dan Al Ahzab ayat 59.
Gambar 4.4
Gaya berhijab Dian Pelangi
Sumber: http://blog.dianpelangi.com/
Dalam foto tersebut nampak Dian Pelangi mengenakan baju lengan
panjang, namun tidak menutupi aurat secara keseluruhan. Masih terlihat
pergelangan tangan yang tidak tertutup oleh kain baju. Hal ini bertentangan
dengan syarai‟at Islam bahwa pakaian yang dikenakan oleh seorang wanita
muslim harus menutupi bagian tubuhnya kecuali waajah dan telapak tangan.
Sedangkan pergelangan tangan seperti yang diperlihatkan oleh Dian Pelangi
masih termasuk bagian aurat yang harus ditutupi.
2. Bukan sebagai perhiasan
Hal ini berdasarkan firman Allah Ta‟ala,
س
“dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya”
Secara umum ayat ini juga mencakup pakaian yang biasa terlihat jika dihiasi
dengan sesuatu yang menyebabkan para laki-laki memandang ke arahnya. Hal ini
juga dikuatkan oleh firman Allah Ta‟ala,
ز ز ز
“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan
bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu.” (QS. Al Ahzab: 33)
Gambar 4.5
Gaya berhijab Dian Pelangi
Sumber: http://blog.dianpelangi.com/
Pada dasarnya hijab digunakn untuk menutupi perhiasan wanita. Namun
saat ini hijab sendiri menjadi sebuah perhiasan bagi wanita. Wanita berlomba-
lomba tampil cantik dan menarik dengan hijab dan berbagai pernak-perniknya.
Yang sering diabaikan oleh wanita berhijab adalah mereka mengenakan kerudung
yang tidak menutupi bagian dada. Tidak sedikit pula yang menambahkan
perhiasan seperti kalung, gelang, dsb untuk mempercantik penampilan mereka
agar dilihat menarik oleh orang lain yang melihatnya
3. Harus tebal, tidak tipis
Pakaian yang tipis tidak mungkin akan dapat menutupi tubuh dengan sempurna,
sebab tubuh masih terlihat, bahkan hanya akan semakin menimbulkan fitnah dan
godaan. Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam bersabda,
س س ء أم آخز س ت ن س ع ر تع ك س م رؤ أ ع خت ك
إن ع ن ت م
“Pada akhir umatku nanti akan ada wanita-wanita yang berpakaian tetapi
telanjang. Di atas kepala mereka terdapat seperti punuk unta. Laknatlah mereka,
karena sesungguhnya mereka adalah wanita-wanita yang terlaknat.”
Dalam hadits lain terdapat tambahan:
ح خ ح إ ر س زة م ر ذ م ذ ك ك
“Mereka tidak akan masuk surga dan tidak akan mendapatkan baunya, padahal
bau surga itu dapat dicium dari jarak sekian dan sekian.” (HR. Muslim dari Abu
Hurairah)
Ibnu Abdil Barr mengatakan bahwa yang dimaksud dengan wanita yang
berpakaian tetapi telanjang adalah wanita yang mengenakan pakaian yang tipis,
yang mensifati (menggambarkan) bentuk tubuhnya dan tidak dapat menutupi
tubuhnya.
Gambar 4.6
Gaya Berhijab Dian Pelangi
Sumber: http://blog.dianpelangi.com/
Seperti yang dijelaskan dalam ayat di atas, memperlihatkan bagian dada
dan lekuk tubuh adalah hal yang dilaknat oleh Allah. Namun saat ini wanita
muslim tidak memperhatikan hal tersebut. Bagi mereka terlihat cantik, menarik,
dan fashionable adalah hal yang utama.
4. Harus longgar, tidak sempit
Meskipun pakaian itu tebal, tetapi jika ketat maka masih dapat
menggambarkan lekuk tubuhnya. Pernah Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam
memberikan sebuah baju Qibthiyah yang tebal kepada Usamah bin Zaid,
kemudian Usamah memakaikan baju itu pada istrinya. Maka tatkala Nabi
shallallahu „alaihi wa sallam mengetahuinya, beliau memerintahkan Usamah
untuk menyuruh istrinya mengenakan baju dalam di balik baju Qibthiyah itu
karena beliau khawatir baju itu masih bisa menggambarkan bentuk tulangnya.
(HR. HR. Ahmad dalam Musnadnya, Thabrani dalam Al-Kabir, Al-Bazzar dalam
Musnadnya, dan Baihaqi dalam Al-Kubro).
5. Tidak diberi wewangian atau parfum
Dari Zainab Ats-Tsaqafiyah, Nabi shallallahu „alaihi wa sallam bersabda,
س إ إح ك خز ت إذ م لا قز ط
“Jika salah seorang di antara kalian (para wanita) keluar menuju masjid, maka
janganlah kalian mendekatinya dengan memakai wewangian.” (HR. Muslim)
Jika pergi ke masjid saja tidak boleh memakai parfum, tentu terlebih lagi jika
pergi ke luar rumah selain ke masjid.
6. Tidak menyerupai pakaian laki-laki
Dari Abu Hurairah radhiyallahu „anhu, beliau berkata,
ع س ل الله ر ش م ز م س ء ل ش ت م س ء م ز ل
“Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam melaknat pria yang menyerupai wanita
dan wanita yang menyerupai pria.” (HR. Al-Bukhari (X: 274))
7. Tidak menyerupai pakaian wanita kafir
Dari „Abdullah bin „Umar radhiyallahu „anhuma, Rasulullah shallallahu „alaihi
wa sallam bersabda,
ش ه م ق م م م
“..dan barangsiapa menyerupai suatu kaum maka ia termasuk golongan mereka.”
(HR. Ahmad no. 5114, 5115, dan 5667)
8. Bukan sebagai pakaian untuk mencari popularitas
ش زة ث ب س م سه ن الله أ ق م م مذ ث ب م ن ر ه أ ب ث
”Barang siapa mengenakan pakaian syuhroh (untuk mencari popularitas) di
dunia, niscaya Allah mengenakan pakaian kehinaan kepadanya pada hari kiamat,
kemudian membakarnya dengan api neraka.” (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah
dengan sanad hasan)
Pakaian syuhroh adalah setiap pakaian yang dipakai dengan tujuan untuk
mendapatkan popularitas di tengah-tengah orang banyak, baik pakaian tersebut
mahal, yang dipakai dengan tujuan berbangga-bangga dengan dunia dan
perhiasannya, maupun pakaian yang bernilai rendah yang dipakai seorang untuk
menunjukkan kezuhudannya dan riya‟.
Gambar 4.7
Ilustrasi Hijab Syar’i dan Hijab Modern
Sumber: Felix Siauw, “Yuk Berhijab”, 2013
Inti dari hijab syar‟i adalah kesederhanaan, bukan justru berlomba-lomba
tampil mewah dengan pakaian mahal, perhiasan, dan makeup tebal. Jika melihat
fenomena hijab yang saat ini tengah berkembang, sangat jauh dari nilai syar‟i.
Fenomena ini merupakan praktek islamisasi di era globalisasi seperti sekarang,
dimana ketakwaan agama menjadi sebuah suatu hal yang samar karena berjalan
beriringan dengan globalisasi yang pada hakikatnya mempunyai pengaruh besar
terhadap perubahan di segala aspek.
4.3 Hijab sebagai komodifikasi agama
Popularitas fashion hijab modern kemudian menjadi sebuah celah bagi
pelaku ekonomi yang ingin mengambil keuntungan dari fenomena tersebut.Hijab
menjadi sebuah industri yang terus berkembang. Semua pernak-pernik hijab
diproduksi secara besar-besaran dan dijual di pasaran. Sadar atau tidak, saat ini
hijab menjadi sebuah komoditas.
Sebagai seseorang yang berperan penting dalam perkembangan fashion
hijab modern di Indonesia, Dian Pelangi juga memanfaatkan hal ini sebagai bisnis
yang menjanjikan. Melalui media blog miliknya, Dian mulai memperkenalkan
produk hijab hasil rancangannya. Selain melalui blog, Dian Pelangi juga berbagi
tentang fashion hijab melalui media sosial lain seperti twitter dan instagram.
Melalui media-media inilah Dian Pelangi semakin dikenal oleh masyarakat.
Sebagai sosok yang berperan penting dalam kemajuan tren fashion hijab di
Indonesia, tentunya tidak heran jika gaya berpakaian Dian juga menjadi tren dan
diikuti oleh banyak orang. Sadar akan pengaruhnya terhadap fashion hijab modern
di Indonesia, Dian Pelangi mengambil celah dari kesempatan ini.
Melalui blog dan media sosial lain miliknya, secara tidak langsung Dian
Pelangi mempromosikan busana yang ia kenakan. Baik busana brand DP (Dian
Pelangi) miliknya sendiri, maupun busana serta aksesoris dari brand lain. Hal ini
tentunya sangat menguntungkan bagi Dian Pelangi. Selain dia menjadi lebih
dikenal dengan tren-tren terbarunya, Dian juga pastinya memperoleh keuntungan
dari segi financial. Baik itu dari hasil penjualan baju-baju karyanya, maupun
keuntungan lain yang ia peroleh dari hasil endorse dari brand lain.
Gambar 4.7
Gaya berhijab Dian Pelangi Serta Promosi Brand Busana Hijab
Sumber: http://blog.dianpelangi.com/
Pada gambar di atas, Dian Pelangi menampilkan gaya fashion hijab yang
santai dan simple ketika sedang berada di pantai. Dian selalu menyertakan merk
busana beserta aksesorisnya ketika memunggah fotonya di blog. Di bagian atas
gambar, Dian memberikan keterangan tentang brand apa yang sedang ia kenakan.
Dalam gambar tersebut, Dian mengenakan busana beserta kerudung hasil
karyanya yang juga bernama Dian Pelangi (brand miliknya). Sedangkan untuk
sepatu ia mengenakan brand lain yaitu Valentino. Pada beberapa gambar dalam
blognya pun, Dian juga memaparkan hal yang serupa.
Melalui foto-foto yang ia upload di blog, banyak respon yang diberikan
oleh para pengunjung blognya. Baik komentar-komentar mengenai foto Dian
secara keseluruhan maupun pertanyaan mengenai pakaian yang ia kenakan.
Bahkan ada juga yang bertanya bagaimana dan dimana mereka bisa membeli
pakaian yang ia kenakan khususnya brand milik Dian Pelangi.
Gambar 4.8
Komentar Pengunjung Blog Brain Beauty Belief
Sumber: http://blog.dianpelangi.com/
Komentar-komentar di atas merupakan bukti bahwa kegiatan promosi
yang dilakukan oleh Dian Pelangi terbilang sukses. Mungkin banyak juga yang
tidak berkomentar tetapi mereka tertarik dan membeli pakaian brand Dian
Pelangi. Hanya melalui blog saja, Dian Pelangi telah mendapat customer. Apalagi
Dian juga mempromosikanya melalui media sosial yang lain.
Jika diamati, dalam gambar-gambar yang dia punggah dalam blog, Dian
tidak hanya mengenakan baju serta pernak-pernik hasil karyanya saja. Dian
Pelangi juga mengenakan perlengkapan busana dari brand lain dan menuliskannya
pada setiap foto. Brand-brand tersebut seperti Valentino, H&M, Mango, Hermes,
dll. Selain itu, di beberapa fotonya Dian juga mengenakan pakaian dan aksesoris
dari online shop seperti @fixpose dan @iymelsayshijab. Tidak hanya itu, pada
salah satu tulisannya yang berjudul “Keep Beauty and Fresh During Ramadhan”
Dian Pelangi memberikan beberapa tips dalam menjalankan ibadah puasa. Pada
tulisan tersebut, ada beberapa tips yang dikemukakan oleh Dian Pelangi. Salah
satu tips yang diungkapkan oleh Dian adalah menjaga kelembaban kulit. Pada
bagin tersebut, Dian merekomendasikan salah satu produk kecantikan yang
ternyata menggunakan Dian Pelangi sebagai brand endorser produk tersebut.
Gambar 4.9
Tulisan Dian Pelangi Pada Blog Brain Beauty Belief
Sumber: http://blog.dianpelangi.com/
Dalam studi media massa, penerapan pendekatan ekonomi politik
memiliki tiga konsep awal, yaitu: komodifikasi, spasialisasi, dan strukturasi.
Komodifikasi adalah upaya mengubah apapun menjadi komoditas atau barang
dagangan sebagai alat mendapatkan keuntungan. Pada femomena ini yang
menjadi komoditas adalah agama. Ajaran agama Islam tentang kewajiban
memakai hijab bagi wanita digunakan sebagai alat untuk mencari keuntungan.
Jika sebelumnya memakai hijab terkesan kuno, saat ini hijab telah dimodifikasi
menjadi sebuah tren fashion dengan gaya yang modern.
Sedangkan spasialisasi adalah cara-cara mengatasi hambatan jarak dan
waktu dalam kehidupan sosial. Spasialisasi berhubungan dengan proses
transformasi batasan ruang dan waktu dalam kehidupan sosial. Dapat dikatakan
juga bahwa spasialisasi merupakan proses perpanjangan institusional media
melalui bentuk korporasi dan besarnya badan usaha media. Dalam hal ini,
spasialisasi digambarkan dengan media yang digunakan oleh Dian Pelangi. Jika
awalnya Dian hanya menggunakan media blog sebagai media promosi produknya,
kini Dian juga menggunakan media sosial lain yaitu twitter dan instagram.
Pemilihan media ini sangat tepat karena media-media tersebut lah yang paling
banyak digunakan dan diakses oleh masyarakat. Selain itu, kini Dian Pelangi juga
memiliki website yang khusus digunakan untuk kegiatan jual-beli produknya.
Terakhir adalah strukturasi yaitu komodifikasi dan spasialisasi dalam
media massa menghasilkan strukturasi atau penyeragaman ideologi secara
terstruktur. Media yang sama pemiliknya akan memiliki ideologi yang sama pula.
Dapat dilihat dari media-media yang digunakan oleh Dian Pelangi, yang
keseluruhan digunakan untuk mempromosikan brand miliknya. Dengan
menggunakan media-media tersebut, memudahkan proses penjualan pakaian hijab
modern hasil rancangannya.