bab iv hasil dan pembahasanrepository.unika.ac.id/16963/5/14.b1.0049 abraham daksa... · 2018. 10....

107
66 Tugas Akhir Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan HEC-RAS Johanes Baptista Among T 14.B1.0030 Abraham Daksa B D 14.B1.0049 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Penentuan Batas DAS Dalam menentukan batas DAS Sengkarang dalam penelitian ini, dibantu dengan data Peta Rupa Bumi Indonesia (RBI), software Universal Map Downloader dan ArcMap 10.3. 4.1.1 Batas DAS Sengkarang DAS Sengkarang dalam Peta Rupa Bumi Indonesia (RBI) terletak pada lembar 1408-443 (Bandar), lembar 1408-441 (Batur), lembar 1409- 111 (Comal), lembar 1408-434 (Doro), lembar 1408-433 (Kajen), lembar 1408-432 (Kalibening), lembar 1409-114 (Panjang), dan lembar 1409-112 (Pekalongan) yang digunakan untuk menentukan batas DAS Sengkarang dalam penelitian ini. Lembar-lembar peta RBI tersebut masih dalam keadaan terpisah. Untuk dapat menyatukan lembar peta tersebut perlu dilakukan registrasi citra atau georeferencing terlebih dahulu dengan bantuan ArcMap 10.3. Registrasi citra adalah proese penempatan objek berupa raster atau image yang belum mempunyai acuan sistem koordinat ke dalam sistem koordinat dan proyeksi tertentu. Pada registrasi citra ini menggunakan sistem koordinat UTM (Universal Transverse Mercator) WGS 1984. Sistem koordinat UTM membagi bumi kedalam 60 zona. Sistem koordinat UTM juga membagi bumi kedalam dua bagian yaitu belahan bumi utara (northern hemisphere) dan belahan bumi selatan (southern hemisphere). DAS Sengkarang yang terletak di daerah Jawa Tengah termasuk dalam zona 49S. Proses selanjutnya adalah melakukan digitizing untuk menandai lokasi penting, menandai alur atau jalur serta membentuk batas DAS pada peta. Digitizing dimulai dengan menandai seluruh alur sungai dari hulu hingga hilir dengan Bendung Pesantren Kletak sebagai titik kontrol.

Upload: others

Post on 31-Oct-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16963/5/14.B1.0049 ABRAHAM DAKSA... · 2018. 10. 3. · Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen. Langkah

66

Tugas Akhir

Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan

HEC-RAS

Johanes Baptista Among T 14.B1.0030

Abraham Daksa B D 14.B1.0049

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Penentuan Batas DAS

Dalam menentukan batas DAS Sengkarang dalam penelitian ini,

dibantu dengan data Peta Rupa Bumi Indonesia (RBI), software Universal

Map Downloader dan ArcMap 10.3.

4.1.1 Batas DAS Sengkarang

DAS Sengkarang dalam Peta Rupa Bumi Indonesia (RBI) terletak

pada lembar 1408-443 (Bandar), lembar 1408-441 (Batur), lembar 1409-

111 (Comal), lembar 1408-434 (Doro), lembar 1408-433 (Kajen), lembar

1408-432 (Kalibening), lembar 1409-114 (Panjang), dan lembar 1409-112

(Pekalongan) yang digunakan untuk menentukan batas DAS Sengkarang

dalam penelitian ini.

Lembar-lembar peta RBI tersebut masih dalam keadaan terpisah.

Untuk dapat menyatukan lembar peta tersebut perlu dilakukan registrasi

citra atau georeferencing terlebih dahulu dengan bantuan ArcMap 10.3.

Registrasi citra adalah proese penempatan objek berupa raster atau image

yang belum mempunyai acuan sistem koordinat ke dalam sistem koordinat

dan proyeksi tertentu. Pada registrasi citra ini menggunakan sistem

koordinat UTM (Universal Transverse Mercator) WGS 1984. Sistem

koordinat UTM membagi bumi kedalam 60 zona. Sistem koordinat UTM

juga membagi bumi kedalam dua bagian yaitu belahan bumi utara (northern

hemisphere) dan belahan bumi selatan (southern hemisphere). DAS

Sengkarang yang terletak di daerah Jawa Tengah termasuk dalam zona 49S.

Proses selanjutnya adalah melakukan digitizing untuk menandai

lokasi penting, menandai alur atau jalur serta membentuk batas DAS pada

peta. Digitizing dimulai dengan menandai seluruh alur sungai dari hulu

hingga hilir dengan Bendung Pesantren Kletak sebagai titik kontrol.

Page 2: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16963/5/14.B1.0049 ABRAHAM DAKSA... · 2018. 10. 3. · Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen. Langkah

67

Johanes Baptista Among T 14.B1.0030

Abraham Daksa B D 14.B1.0049

Tugas Akhir

Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan

HEC-RAS

Selanjutnya menentukan batas DAS Sengkarang. Syarat

menentukan garis batas DAS adalah sebagai berikut :

a. Batas DAS terletak pada punggung bukit dan memotong kontur

(tidak sejajar kontur)

b. Batas DAS dapat menggunkan alur jalan, jika kontur tidak

terlalu jelas

c. Batas DAS tidak boleh memotong alur sungai.

Hasil dari proses digitizing dapat dilihat pada gambar berikut ini :

Gambar 4.1 Batas DAS Sengkarang

Garis-garis yang berwarna hitam pada gambar 4.1 merupakan alur

sungai yang ada di DAS Sengkarang. Sementara warna coklat adalah

gambar wilayah DAS Sengkarang dengan luas wilayah DAS Sengkarang

adalah 384,41 km2 .

Page 3: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16963/5/14.B1.0049 ABRAHAM DAKSA... · 2018. 10. 3. · Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen. Langkah

68

Johanes Baptista Among T 14.B1.0030

Abraham Daksa B D 14.B1.0049

Tugas Akhir

Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan

HEC-RAS

4.1.2 Area Pengaruh Poligon Thiessen

Setelah menentukan batas DAS Sengkarang, selanjutnya adalah

menentukan area pengaruh Poligon Thiessen yang berguna untuk

melakukan perhitungan curah hujan area. Penetuan area pengaruh poligon

berdasarkan pada jumlah dan lokasi stasiun hujan yang ada. Pada DAS

Sengkarang, stasiun hujan yang memberikan pengaruh ada 5, yaitu Stasiun

hujan Pekalongan, Stasiun hujan Ps.Kletak, Stasiun hujan Karangsari,

Stasiun Hujan Karanggondang, dan Stasiun hujan Kutosari.

Stasiun Hujan Pakalongan terletak pada 06°53.244' LS dan

109°40.246 BT. Stasiun Hujan Ps.Kletak terletak pada 06o 58' 761'' LS dan

109o 38' 897'' BT. Stasiun Hujan Karangsari terletak pada 07o 01' 870'' LS

dan 109o 37' 351'' BT. Stasiun Hujan Karanggondang terletak pada 07o 02'

790'' LS dan 109o 37' 654'' BT. Stasiun Hujan Kutosari terletak pada 07o 01'

220'' LS dan 109o 41' 33'' BT.

Gambar 4.2 Lokasi Stasiun Hujan pada DAS Sengkarang

STA.Pekalongan

STA.Ps.Kletak

STA.Karangsari

STA.karanggondang

STA.Ps.Kutosari

Page 4: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16963/5/14.B1.0049 ABRAHAM DAKSA... · 2018. 10. 3. · Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen. Langkah

69

Johanes Baptista Among T 14.B1.0030

Abraham Daksa B D 14.B1.0049

Tugas Akhir

Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan

HEC-RAS

Sesudah mengetahui dan menandai lokasi dari kelima stasiun hujan

tersebut pada gambar DAS Sengkarang, selanjutnya adalah proses

pembentukan area pengaruh Poligon Thiessen. Poligon Thiessen membagi

DAS berdasarkan pengaruh dari stasiun hujan yang ada. Hasil dari Poligon

Thiessen dapat dilihat pada Gambar4.3 . DAS Sengkarang terbagi menjadi

empat area pengaruh Poligon Thiessen. Area yang dipengaruhi Stasiun

Hujan Ps.Kletak adalah seluas 21,76 km2, area yang dipengaruhi Stasiun

Hujan Karangsari adalah seluas 12,56 km2, area yang dipengaruhi Stasiun

Hujan Karanggondang 167,35 km2, area yang dipengaruhi Stasiun Hujan

Kutosari ada seluas 183,14 km2. Total luas DAS Sengkarang dari hulu

hingga titik kontrol Bendung Pesantren Kletak adalah 384,41 km2.

Gambar 4.3 Area Pengaruh Poligon pada DAS Sengkarang

Page 5: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16963/5/14.B1.0049 ABRAHAM DAKSA... · 2018. 10. 3. · Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen. Langkah

70

Johanes Baptista Among T 14.B1.0030

Abraham Daksa B D 14.B1.0049

Tugas Akhir

Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan

HEC-RAS

4.1.3 Pembagian Sub DAS

Hal yang dilakukan selanjutnya adalah membagi DAS Sengkarang

ke dalam sub DAS-sub DAS. Pembagian sub DAS dilakukan dengan cara

menentukan terlebih dahulu titik-titik kontrol yaitu titik-titik percabangan

antara sungai utama dengan anak-anak sungai. Setelah penentuan titik

kontrol, selanjutnya adalah membuat batas sub DAS berdasarkan titik-titik

kontrol ini.

Berikut gambar pembagian Sub DAS berdasarkan titik kontrol

mengguna kan Sofware ArcMap dapat dilihat pada gambar 4.4.

Gambar 4.4 Hasil Pembagian Sub-DAS Sengkarang

Sehingga membagi DAS Sengkarang menjadi 11 sub DAS. Luas

masing-masing dari sub tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.1

Page 6: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16963/5/14.B1.0049 ABRAHAM DAKSA... · 2018. 10. 3. · Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen. Langkah

71

Johanes Baptista Among T 14.B1.0030

Abraham Daksa B D 14.B1.0049

Tugas Akhir

Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan

HEC-RAS

Tabel 4.1 Luas Sub DAS Sengkarang

4.2 Analisis Hujan Rencana

Analisis hujan rencana pada DAS Sengkarang menggunakan data

hujan yang diambil dari empat stasiun hujan yaitu Stasiun Hujan Ps.Kletak,

Stasiun hujan Karangsari, Stasiun Hujan Karanggondang, Stasiun hujan

Kutosari. Data hujan yang digunakan adalah data hujan harian dari tahun

2001 hingga tahun 2016.

4.2.1 Perhitungan Curah Hujan Area

Perhitungan curah hujan area atau curah hujan DAS menggunakan

Metode Poligon Thiessen. Setelah wilayah Das Sengkarang dibagi menjadi

tiga wilayah berdasarkan area pengaruh Poligon Thiessen, maka dapat

dihitung luas dan bobot atau koefisien Thiessen masing – masing diwilayah

tersebut. Hasil perhitungan Koefisien Thiessen dapat dilihat pada Tabel 4.2

dibawah ini.

Sub

DAS

Luas

( km2)

1 27,7

2 48,04

3 16,02

4 24,246

5 19,03

6 14,35

7 8,17

8 13,14

9 17,09

10 22,82

11 14,33

12 32,014

13 16,838

Page 7: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16963/5/14.B1.0049 ABRAHAM DAKSA... · 2018. 10. 3. · Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen. Langkah

72

Johanes Baptista Among T 14.B1.0030

Abraham Daksa B D 14.B1.0049

Tugas Akhir

Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan

HEC-RAS

Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen

Langkah selanjutnya adalah melakukan perhitungan untuk mencari

nilai curah hujan maksimum antara tahun 2001 hingga tahun 20016 yang

tercatat di empat stasiun. Kemudian nilai curah hujan maksimim dikalikan

dengan koefisien Thiessennya masing – masing stasiun. Hasil analisis curah

hujan DAS dapat dilihat pada Tabel 4.3 dibawah ini.

Tabel 4.3 Perhitungan Curah Hujan DAS Sengkarang

Stasiun Hujan Luas (Ai)

(km2)

Koefisien

Thiessen(Pi) (%)

Sta Ps.Kletak 21,76 5,65

Sta Karangsari 12,56 3,26

Sta Karanggondang 167,35 43,49

Sta Kutosari 183,14 47,59

Jumlah ( A ) 384,81 100,00

Tahun

Ps.Kletak Karangsari Karanggondang Kutosari Curah Hujan DAS

P1=0,057 P2=0,033 P3=0,435 P4=0,476 Pi =1,00

d1(mm) d2(mm) d3(mm) d4(mm) d = d1.P1 +

d2.P2+...+d4.P4 (mm)

2001 122 145 141 135 137,334

2002 166 155 142 209 175,831

2003 154 167 141 96 121,32

2004 153 140 136 113 126,289

2005 81 110 113 82 96,434

2006 127 171 128 199 163,286

2007 120 275 280 222 243,387

2008 95 125 170 145 152,51

2009 87 120 120 201 156,795

2010 75 231 261 128 186,361

2011 102 84 105 114 108,525

2012 69 76 77 85 80,396

2013 95 192 141 106 123,542

2014 216 174 175 285 229,839

2015 119 100 110 200 153,133

Page 8: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16963/5/14.B1.0049 ABRAHAM DAKSA... · 2018. 10. 3. · Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen. Langkah

73

Johanes Baptista Among T 14.B1.0030

Abraham Daksa B D 14.B1.0049

Tugas Akhir

Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan

HEC-RAS

Tabel 4.3 Perhitungan Curah Hujan DAS Sengkarang (lanjutan)

Dari perhitungan curah hujan DAS, dapat digambarkan sebuah grafik

yang menunjukkan hubungan antara waktu (tahun) dengan curah hujan harian

maksimum dari Stasiun Hujan Ps.Kletak, Stasiun Hujan Karangsari, Stasiun

Hujan Karanggondang, dan Stasiun Hujan Kutosari. Grafik tersebut dapat

dilihat pada gambar.

Gambar 4.5 Grafik Hujan Harian Maksimum

Curah hujan pada gambar 4.5 merupakan curah hujan harian

maksimum yang terjadi dengan rentang data dari tahun 2001 sampai dengan

2016. Pada grafik tersebut dapat dilihat curah hujan harian maksimum dari

Tahun

Ps.Kletak Karangsari Karanggondang Kutosari Curah Hujan DAS

P1 0,057 P2 = 0,033 P3 = 0,435 P4 = 0,476 Pi = 1,00

d1 (mm) d2 (mm) d3 (mm) d4 (mm)

d = d1.P1 +

d2.P2+...+d4.P4

(mm)

2016 106 146 137 125 129,955

Rerata 117,938 150,688 148,563 152,813 149,059

Std. Dev 38,789 52,199 53,287 58,873 44,265

Co. Variance 1504,6 2724,8 2839,5 3466,03 1959,4

Co. Kurtosis 1,290 0,927 2,390 -0,222 0,399

Co. Skewness 1,095 0,845 1,577 0,753 0,744

Page 9: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16963/5/14.B1.0049 ABRAHAM DAKSA... · 2018. 10. 3. · Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen. Langkah

74

Johanes Baptista Among T 14.B1.0030

Abraham Daksa B D 14.B1.0049

Tugas Akhir

Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan

HEC-RAS

setiap stasiun hujan. Pada Stasiun Hujan Pesantren Kletak, curah hujan

harian maksimum terjadi pada tahun 2014 yaitu sebesar 216 mm dan yang

paling rendah terjadi pada tahun 2012 yaitu sebesar 69 mm. Pada Stasiun

Hujan Karangsari, curah hujan harian maksimum terjadi pada tahun 2007

yaitu sebesar 275 mm dan yang paling rendah terjadi pada tahun 2012 yaitu

sebesar 76 mm. Pada Stasiun Hujan Karanggondang , curah hujan harian

maksimum terjadi pada tahun 2007 yaitu sebesar 280 mm dan yang paling

rendah terjadi pada tahun 2012 yaitu sebesar 77 mm. Pada Stasiun Hujan

Kutosari, curah hujan harian maksimum terjadi pada tahun 2014 yaitu

sebesar 285 mm dan yang paling rendah terjadi pada tahun 2005 yaitu

sebesar 85 mm. Untuk curah hujan DAS, nilai tertinggi ada pada tahun 2007

yaitu sebesar 243,19 mm, sedangkan nilai terendah pada tahun 2012 yaitu

sebesar 80,32 mm.

4.2.1.1 Perhitungan Data Hujan yang Hilang

Perhitungan data hujan yang hilang digunakan untuk mengisi curah

hujan harian maksimum yang kosong, yaitu data di Stasiun Hujan Kutosari

pada tahun 2001. Berikut perhitungan untuk mencari data hujan yang hilang

dengan menggunakan metode inversed square distance :

Px =

= 134,58 mm

= 135 mm

Dari perhitungan tersebut didapat data hujan harian maksimum pada

tahun 2001 di Stasiun Hujan Kutosari adalah sebesar 135 mm.

1 +

1 +

1

7,362 7,42 6,372

1 +

1 +

1

1442 1452 1222

Page 10: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16963/5/14.B1.0049 ABRAHAM DAKSA... · 2018. 10. 3. · Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen. Langkah

75

Johanes Baptista Among T 14.B1.0030

Abraham Daksa B D 14.B1.0049

Tugas Akhir

Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan

HEC-RAS

4.2.2 Perhitungan Curah Hujan Rencana

Perhitungan curah hujan rencana digunakan untuk menghitung

intensitas hujan yang melalui beberapa langkah, yaitu pengukuran dispersi,

pemilihan jenis distribusi dan pengujian kecocokan distribusi.

4.2.2.1 Pengukuran Dispersi

Setelah didapatkan curah hujan area, maka selanjutnya adalah

pengukuran dispersi. Curah hujan DAS atau data hujan harian maksimum

(R24) diurutkan terlebih dahulu mulai dari nilai terbesar ke terkecil atau

sebaliknya. Untuk perhitungan ini dipilih pengurutan dari yang terbesar ke

terkecil. Hitungan statistik dari hujan harian maksimum DAS Sengkarang

dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut ini

Tabel 4.4 Perhitungan Statistik

m

Probabilitas

(P)

P=m/(N+1)

Tahun d

(mm)

Ln d

(mm)

1 0,0588 2007 243,387 5,495

2 0,1176 2014 229,839 5,437

3 0,1765 2010 186,361 5,228

4 0,2353 2002 175,831 5,170

5 0,2941 2006 163,286 5,096

6 0,3529 2009 156,795 5,055

7 0,4118 2015 153,133 5,031

8 0,4706 2008 152,51 5,027

9 0,5294 2001 137,334 4,922

10 0,5882 2016 129,955 4,867

11 0,6471 2004 126,289 4,839

12 0,7059 2013 123,542 4,817

13 0,7647 2003 121,32 4,798

14 0,8235 2011 108,525 4,687

15 0,8824 2005 96,434 4,569

16 0,9412 2012 80,396 4,387

Jumlah Data (N) 16 16

Nilai Rerata (Mean) 149,059 4,964

Nilai Tengah (Median) 144,922 4,975

Page 11: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16963/5/14.B1.0049 ABRAHAM DAKSA... · 2018. 10. 3. · Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen. Langkah

76

Johanes Baptista Among T 14.B1.0030

Abraham Daksa B D 14.B1.0049

Tugas Akhir

Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan

HEC-RAS

Tabel 4.4 Perhitungan Statistik (lanjutan)

Standar Deviasi (δx) 44,265 0,294

Koefisisen Skewness (Cs) 0,744 0,001

Koefisien Kurtosis (Ck) 0,399 0,033

Koefisien Variasi (Cv) 0,297 0,059

Penentuan jenis distribusi dilakukan dengan mencocokan parameter

statistik dengan syarat masing-masing jenis distribusi. Hasil pencocokan

parameter statistik dapat dilihat pada Tabel 4.5 dibawah ini.

Tabel 4.5 Syarat Jenis Distribusi

Jenis

Distribusi Syarat

Hasil

Perhitungan Keterangan

Normal Cs ≈ 0

Ck ≈ 3

Cs = 0,744

Ck = 0,399

Tidak

Memenuhi

Log-Normal Cs ≈ 3Cv + (Cv2) = 3

Ck = 5,383

Cs = 0,744

Ck = 0,399

Tidak

Memenuhi

Gumbel Cs ≈ 1,1396

Ck ≈ 5,4002

Cs = 0,744

Ck = 0,399

Tidak

memenuhi

Log-Person III Cs ≠ 0 Cs = 0,744

Ck = 0,399 Memenuhi

Sumber : Adisusanto, 2011

Berdasarkan kecocokan parameter statistik dengan syarat masing-

masing jenis distribusi, maka jenis distribusi yang cocok adalah Log-Person

III. Namun, pemilihan jenis distribusi ini masih harus diuji lagi dengan Uji

Chi-Kuadrat dan Uji-Kolmogorov.

4.2.2.2 Pemilihan Jenis Distribusi

Jenis distribusi yang dihitung dalam penelitian ini adalah Distribusi

Normal, Distribusi Log-Normal, Distribusi Gumbel, dan Distribusi Log-

Person III. Perhitungan distribusi ini bertujuan untuk mencari nilai curah

hujan rencana dengan kala ulang tertentu. Dalam penelitian ini jumlah kala

ulang yang dikehendaki ada 5 yaitu 2 tahun, 5 tahun, 10 tahun, 25 tahun dan

50 tahun. Rumus perhitungan mencari R24 rencana :

XT = μ + KT ∙ σ

Page 12: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16963/5/14.B1.0049 ABRAHAM DAKSA... · 2018. 10. 3. · Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen. Langkah

77

Johanes Baptista Among T 14.B1.0030

Abraham Daksa B D 14.B1.0049

Tugas Akhir

Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan

HEC-RAS

dengan:

XT = curah hujan rencana dengan periode ulang T tahun

KT = nilai faktor frekuensi dengan periode ulang T tahun

μ = nilai rata-rata

σ = deviasi standar nilai variat

Hasil perhitungan curah hujan rencana dengan menggunakan 4

macam distribusi dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut ini.

Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Distribusi

T

Kala-

Ulan

g

P(x >=

Xm)

Probabil

itas

Karakteristik Debit (m3/dt) Menurut Probabilitasnya

NORMAL LOG-NORMAL GUMBEL LOG-PEARSON III

XT KT XT KT XT KT XT KT

2 0,5 149,059 0,000 143,167 -0,133 141,787 -0,164 143,162 0,000

5 0,2 186,313 0,842 183,304 0,774 180,905 0,719 183,302 0,842

10 0,1 205,786 1,282 208,581 1,345 206,805 1,305 208,586 1,282

25 0,04 226,552 1,751 239,388 2,041 239,529 2,044 239,407 1,751

50 0,02 239,967 2,054 261,668 2,544 263,806 2,592 261,701 2,054

100 0,01 252,034 2,326 283,474 3,037 287,904 3,137 283,524 2,327

1000 0,001 285,847 3,090 354,756 4,647 367,530 4,936 354,876 3,091

4.2.2.3 Pengujian Kecocokan Distribusi

Pengujian kecocokan distribusi dalam penelitian ini terdiri dari

dua jenis pengujian menggunakan dua metode pengujian yaitu Chi-

Kuadrat dan Smirnov-Kolmogorov.

Page 13: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16963/5/14.B1.0049 ABRAHAM DAKSA... · 2018. 10. 3. · Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen. Langkah

78

Johanes Baptista Among T 14.B1.0030

Abraham Daksa B D 14.B1.0049

Tugas Akhir

Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan

HEC-RAS

1. Uji Chi-Kuadrat

Pengujian dengan uji Chi-kuadrat dimulai dengan

menentukan banyaknya kelas dalam data frekuensi dan derajat

kebebasan.

N (Jumlah data) = 16

K (Jumlah kelas) = 1 + (3,322 × Log n )

= 1 + (3,322 × Log 16)

= 4,8773 ≈ 5 kelas

Ef = 𝑁

𝐾

= 16

5 = 3,200

R (Banyaknya parameter) = 2 (ditetapkan untuk Uji Chi

Kuadrat)

DK (Derajat Kebebasan) = K – (R + 1)

= 5 – (2 +1) = 2

Distribusi χ2 = 0,05

Nilai Chi-Kritik dapat dilihat pada di Tabel 4.7 dibawah ini.

Tabel 4.7 Nilai Chi-Kuadrat Kritik

DK Distribusi χ2

0,99 0,95 0,90 0,80 0,70 0,50 0,30 0,20 0,10 0,05 0,01 0,001

1 ,000157 ,00393 ,0158 ,0642 ,148 ,455 1,074 1,642 2,706 3,841 6,635 10,827

2 ,0201 ,103 ,211 0,446 0,713 1,386 2,408 3,219 4,605 5,991 9,210 13,815

3 ,115 ,352 ,584 1,005 1,424 2,366 3,665 4,642 6,251 7,815 11,345 16,268

4 ,297 ,711 1,064 1,649 2,195 3,357 4,878 5,989 7,779 9,488 13,277 18,465

5 ,554 1,145 1,610 2,343 3,000 4,351 6,064 7,289 9,236 11,070 15,086 20,517

6 ,872 1,635 2,204 1,070 3,828 5,348 7,231 8,558 10,645 12,592 16,812 22,457

7 1,239 2,167 2,833 3,822 4,671 6,346 8,383 9,803 12,017 14,067 18,475 24,322

8 1,646 2,733 3,290 4,594 5,527 7,344 9,524 11,030 13,362 15,507 20,909 26,425

9 2,088 3,325 4,168 5,380 6,393 8,343 10,656 12,242 14,684 16,919 21,666 27,877

10 2,558 3,940 6,179 6,179 7,267 9,342 11,781 13,442 15,987 18,307 23,209 29,588

Page 14: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16963/5/14.B1.0049 ABRAHAM DAKSA... · 2018. 10. 3. · Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen. Langkah

79

Johanes Baptista Among T 14.B1.0030

Abraham Daksa B D 14.B1.0049

Tugas Akhir

Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan

HEC-RAS

Tabel 4.7 Nilai Chi-Kuadrat Kritik (Lanjutan)

DK

Distribusi χ2

0,99 0,95 0,90 0,80 0,70 0,50 0,30 0,20 0,10 0,05 0,01 0,001

11 3,053 4,575 5,578 6,989 8,184 10,341 12,899 14,631 17,275 19,675 24,725 31,264

12 3,571 5,226 6,304 7,807 9,034 11,340 14,011 15,812 18,549 21,026 26,217 32,909

13 4,107 5,892 7,042 8,634 9,926 12,340 15,119 16,985 19,812 22,362 27,688 34,528

14 4,660 6,571 7,790 9,467 10,821 13,339 16,222 18,151 21,064 23,685 29,141 36,123

15 5,229 7,261 8,547 10,307 11,721 14,339 17,322 19,311 22,307 24,996 30,578 37,697

16 5,812 7,926 9,312 11,152 12,624 15,338 18,418 20,465 23,542 26,296 32,000 39,252

17 6,408 8,672 10,085 12,002 13,531 16,338 19,511 21,615 24,769 27,587 33,409 40,790

18 7,015 9,390 10,865 12,857 14,440 17,338 20,601 22,760 25,989 28,869 34,805 42,312

19 7,633 10,117 11,651 13,716 15,352 18,338 21,689 23,900 27,204 30,144 36,191 43,820

20 8,260 10,851 12,443 14,578 16,266 19,377 22,775 25,038 28,412 31,410 37,566 45,315

21 8,897 11,501 13,240 15,445 17,182 20,377 23,858 26,171 29,615 32,671 38,932 46,797

22 9,542 12,338 14,041 16,314 18,101 21,337 24,939 27,301 30,813 33,924 40,289 48,268

23 10,196 13,091 14,848 17,187 19,021 22,337 26,018 28,429 32,007 35,172 41,638 49,728

24 10,856 13,848 15,659 18,062 19,943 23,337 27,096 29,553 33,196 36,415 42,980 51,179

Sumber: Harto, 1991

Selanjutnya dilakukan pengujian pada masing-masing jenis

distribusi menggunakan tabel perhitungan Chi-Kuadrat. Suatu jenis

distribusi dapat diterima apabila memenuhi persyaratan nilai Chi-

Kuadrat lebih kecil dari nilai Chi-Kritik.

Uji Chi-Kuadrat untuk Distribusi Normal

Proses dan tahapan perhitungan uji chi-kuadrat untuk distribusi normal

dapat dilihat pada tabel 4.8 dibawah ini :

Tabel 4.8 Uji Chi-Kuadrat untuk Distribusi Normal

Kelas P(x >= Xm) Ef R24

(mm) Of Ef - Of

( Ef-Of )2 /

Ef

5 0,2 0 < P <= 0,2 3,2 186,313 3 0,2 0,0125

0,4 0,2 < P <= 0,4 3,2 160,273 2 1,2 0,45

0,6 0,4 < P <= 0,6 3,2 137,844 3 0,2 0,0125

0,8 0,6 < P <= 0,8 3,2 111,804 5 1,8 1,0125

0,999 0,8 < P <= 0,999 3,2 12,27 3 0,2 0,0125

16 16 Chi-Kuadrat = 1,5

DK = 2

Chi-Kritik = 5,9914645

Page 15: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16963/5/14.B1.0049 ABRAHAM DAKSA... · 2018. 10. 3. · Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen. Langkah

80

Johanes Baptista Among T 14.B1.0030

Abraham Daksa B D 14.B1.0049

Tugas Akhir

Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan

HEC-RAS

Keterangan:

Chi-Kuadrat = nilai Chi-Kuadrat

P = probabilitas

Ef = banyaknya pengamatan (frekuensi) yang

diharapkan sesuai dengan kelas pembagi

Of = frekuensi yang diketahui pada kelas

pembagi yang sama

d = debit (mm)

Berdasarkan hasil perhitungan dengan distribusi Normal, nilai

Chi-Kuadrat (=1,500) lebih kecil dari nilai Chi-Kritik (=5,991). Maka

distribusi Normal dapat di terima.

Uji Chi – Kuadrat untuk Distribusi Log-Normal

Pengujian Chi-Kuadrat untuk distribusi Log-Normal dapat dilihat

pada Tabel 4.9 dibawah ini.

Tabel 4.9 Uji Chi-Kuadrat untuk Distribusi Log-Normal

Kelas P(x >= Xm) Ef R24

(mm) Of Ef - Of

( Ef-Of )2

/ Ef

5 0,2 0 < P <= 0,2 3,2 183,304 3 0,2 0,0125

0,4 0,2 < P <= 0,4 3,2 154,224 3 0,2 0,0125

0,6 0,4 < P <= 0,6 3,2 132,903 3 0,2 0,0125

0,8 0,6 < P <= 0,8 3,2 111,819 4 0,8 0,2

0,999 0,8 < P <=0,999 3,2 57,7774 3 0,2 0,0125

16 16 Chi-Kuadrat = 0,25

DK = 2

Chi-Kritik = 5,9914645

Berdasarkan hasil perhitungan dengan distribusi Log

Normal, nilai Chi -Kuadrat (=0,2500) lebih kecil dari nilai Chi-

Kritik (=5,991). Maka distribusi Log- Normal dapat di terima.

Page 16: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16963/5/14.B1.0049 ABRAHAM DAKSA... · 2018. 10. 3. · Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen. Langkah

81

Johanes Baptista Among T 14.B1.0030

Abraham Daksa B D 14.B1.0049

Tugas Akhir

Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan

HEC-RAS

Uji Chi-Kuadrta untuk Distribusi Gumbel

Pengujian Chi-Kuadrat untuk distribusi Gumbel dapat dilihat pada

Tabel 4.10.

Tabel 4.10 Uji Chi-Kuadrat untuk Distribusi Gumbel

Kelas P(x >= Xm) Ef R24

(mm) Of Ef - Of

( Ef-Of )2

/ Ef

5 0,2 0 < P <= 0,2 3,2 180,905 3 0,2 0,0125

0,4 0,2 < P <= 0,4 3,2 152,321 5 1,8 1,0125

0,6 0,4 < P <= 0,6 3,2 132,155 1 2,2 1,5125

0,8 0,6 < P <= 0,8 3,2 112,713 4 0,8 0,2

0,999 0,8 < P <=0,999 3,2 62,4356 3 0,2 0,0125

16 16 Chi-Kuadrat = 2,75

DK = 2

Chi-Kritik = 5,9914645

Berdasarkan hasil perhitungan dengan distribusi Gumbel,

nilai Chi -Kuadrat (=2,750 ) lebih kecil dari nilai Chi-Kritik

(=5,991). Maka distribusi Log- Normal dapat di terima.

Uji Chi-Kuadrat untuk Distribusi Log-Person III

Proses dan tahapan Perhitungan uji Chi-Kuadrat untuk

Distribusi Log-Pearson III dapat dilihat pada Tabel 4.11 dibawah ini.

Tabel 4.11 Uji Chi-Kuadrat untuk Distribusi Log-Pearson III

Kelas P(x >= Xm) Ef R24

(mm) Of Ef - Of

( Ef-Of )2

/ Ef

5 0,2 0 < P <= 0,2 3,2 183,302 3 0,2 0,0125

0,4 0,2 < P <= 0,4 3,2 154,218 3 0,2 0,0125

0,6 0,4 < P <= 0,6 3,2 132,898 3 0,2 0,0125

0,8 0,6 < P <= 0,8 3,2 111,818 4 0,8 0,2

0,999 0,8 < P <= 0,999 3,2 57,7969 3 0,2 0,0125

16 16 Chi-Kuadrat = 0,25

DK = 1

Chi-Kritik = 5,991

Page 17: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16963/5/14.B1.0049 ABRAHAM DAKSA... · 2018. 10. 3. · Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen. Langkah

82

Johanes Baptista Among T 14.B1.0030

Abraham Daksa B D 14.B1.0049

Tugas Akhir

Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan

HEC-RAS

Berdasarkan hasil perhitungan dengan distribusi Log-Person

III, nilai Chi -Kuadrat (=0,2500 ) lebih kecil dari nilai Chi-Kritik

(=5,991). Maka distribusi Log-Person III dapat di terima.

2. Uji Smirnov – Kolmogorov

Langkah awal yang dilakukan dalam pengujian Smirnov

Kolmogorov yaitu dengan mencari nilai distribusi kritis (Δcr)

dengan mencocokkan jumlah data (n) dan derajat kepastian (α)

dengan menggunakan Tabel 4.12 Nilai Distribusi Kritis (Δcr).

Tabel 4.12 Nilai Kritik Δ untuk Tes Smirnov Kolmogorov

α

n 1 0,2 0,1 0,05 0,01 0

0 0,9000 0,9000 0,9500 0,9800 0,9900 0,9900

1 0,9000 0,9000 0,9500 0,9800 0,9900 0,9900

2 0,6800 0,6800 0,7800 0,8400 0,9300 0,9300

3 0,5600 0,5600 0,6400 0,7100 0,8300 0,8300

4 0,4900 0,4900 0,5600 0,6200 0,7300 0,7300

5 0,4500 0,4500 0,5100 0,5600 0,6700 0,6700

6 0,4100 0,4100 0,4700 0,5200 0,6200 0,6200

7 0,3800 0,3800 0,4400 0,4900 0,5800 0,5800

8 0,3600 0,3600 0,4100 0,4600 0,5400 0,5400

9 0,3400 0,3400 0,3900 0,4300 0,5100 0,5100

10 0,3200 0,3200 0,3700 0,4100 0,4900 0,4900

11 0,3100 0,3100 0,3500 0,3900 0,4700 0,4700

12 0,3000 0,3000 0,3400 0,3800 0,4500 0,4500

13 0,2800 0,2800 0,3200 0,3600 0,4300 0,4300

14 0,2700 0,2700 0,3100 0,3500 0,4200 0,4200

15 0,2700 0,2700 0,3000 0,3400 0,4000 0,4000

16 0,2600 0,2600 0,3000 0,3300 0,3900 0,3900

17 0,2500 0,2500 0,2900 0,3200 0,3800 0,3800

18 0,2400 0,2400 0,2800 0,3100 0,3700 0,3700

19 0,2400 0,2400 0,2700 0,3000 0,3600 0,3600

20 0,2300 0,2300 0,2600 0,2900 0,3500 0,3500

21 0,226 0,2260 0,2560 0,2840 0,3440 0,3440

25 0,2100 0,2100 0,2400 0,2600 0,3200 0,3200

30 0,1900 0,1900 0,2200 0,2400 0,2900 0,2900

35 0,1800 0,1800 0,2100 0,2300 0,2700 0,2700

40 0,1700 0,1700 0,1900 0,2100 0,2500 0,2500

45 0,1600 0,1600 0,1800 0,2000 0,2400 0,2400

50 0,1500 0,1500 0,1700 0,1900 0,2300 0,2300

Page 18: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16963/5/14.B1.0049 ABRAHAM DAKSA... · 2018. 10. 3. · Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen. Langkah

83

Johanes Baptista Among T 14.B1.0030

Abraham Daksa B D 14.B1.0049

Tugas Akhir

Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan

HEC-RAS

Berdasarkan Tabel 4.12 dapat ditentukan nilai nilai Δ

Kritiknya adalah 0,3300 dengan jumlah data pada perhitungan ada

16 dan α = 0,05.

Perhitungan uji kecocokan distribusi dengan metode

Smirnov-Kolmogorov dapat dilihat pada Tabel 4.13

Tabel 4.13 Perhitungan Uji Kecocokan Sebaran Smirnov-Kolmogorov

Keterangan:

m = Peringkat

P = Peluang di lapangan

Do = Selisih peluang lapangan dengan peluang teoritis

R24

(mm) m

P =

m/(N+1)

NORMAL LOG-NORMAL GUMBEL

LOG-PEARSON

III

P(x >=

Xm) Do

P(x >=

Xm) Do

P(x>=

Xm) Do

P(x>=

Xm) Do

243,387 1 0,0588 0,0165 0,0423 0,0354 0,0235 0,0358 0,0230 0,0354 0,0234

229,839 2 0,1176 0,0340 0,0836 0,0535 0,0642 0,0526 0,0650 0,0535 0,0641

186,361 3 0,1765 0,1997 0,0232 0,1846 0,0081 0,1735 0,0030 0,1846 0,0081

175,831 4 0,2353 0,2726 0,0374 0,2420 0,0067 0,2278 0,0075 0,2420 0,0067

163,286 5 0,2941 0,3739 0,0798 0,3272 0,0330 0,3105 0,0164 0,3271 0,0330

156,795 6 0,3529 0,4306 0,0777 0,3784 0,0255 0,3616 0,0086 0,3784 0,0254

153,133 7 0,4118 0,4633 0,0516 0,4094 0,0024 0,3928 0,0189 0,4093 0,0024

152,51 8 0,4706 0,4689 0,0017 0,4148 0,0558 0,3983 0,0723 0,4147 0,0559

137,334 9 0,5294 0,6044 0,0750 0,5563 0,0269 0,5455 0,0161 0,5563 0,0269

129,955 10 0,5882 0,6670 0,0787 0,6292 0,0410 0,6234 0,0352 0,6292 0,0409

126,289 11 0,6471 0,6965 0,0495 0,6654 0,0183 0,6624 0,0154 0,6653 0,0183

123,542 12 0,7059 0,7178 0,0120 0,6922 0,0137 0,6915 0,0144 0,6922 0,0137

121,32 13 0,7647 0,7346 0,0302 0,7136 0,0511 0,7147 0,0500 0,7136 0,0512

108,525 14 0,8235 0,8201 0,0034 0,8273 0,0037 0,8375 0,0140 0,8273 0,0037

96,434 15 0,8824 0,8828 0,0004 0,9108 0,0284 0,9242 0,0418 0,9108 0,0285

80,396 16 0,9412 0,9396 0,0016 0,9753 0,0341 0,9835 0,0423 0,9753 0,0341

Δcr = 0,33 0,08364 0,06417 0,0723 0,06415

Diterima Diterima Diterima Diterima

Page 19: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16963/5/14.B1.0049 ABRAHAM DAKSA... · 2018. 10. 3. · Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen. Langkah

84

Johanes Baptista Among T 14.B1.0030

Abraham Daksa B D 14.B1.0049

Tugas Akhir

Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan

HEC-RAS

Dari keempat jenis distribusi, hasil terbaik dalam uji

Smirnov Kolmogorov adalah distribusi Log-Pearson III dengan nilai

Δcr 0,3300 dan nilai Δmax 0,06415.

Berdasarkan pengujian kecocokan yang telah

dilakukan menggunakan metode Chi-Kuadrat dan Smirnov

Kolmogorov, maka jenis distribusi yang terbaik adalah distribusi

Log-Person III yang dapat digunakan untuk menganalisa distribusi

hujan jam-jaman.

4.2.2.4. Perhitungan Distribusi Hujan Jam-jaman

Setelah melalui tahapan pengujian maka dapat diketahui

bahwa distribusi Log-Person III merupakan distribusi yang cocok dan

didapatkan hasil perhitungan periode kala ulang hujan harian maksimum

pada DAS Sengkarang, dan diperoleh nilai XT sebagai periode ulang

hujan harian maksimum.

Periode ulang yang digunakan berjumlah adalah periode ulang 2

tahun, 5 tahun, 10 tahun, 25 tahun dan 50 tahun. Hasil periode ulang

hujan harian maksimum dapat dilihat pada Tabel 4.14 dibawah ini:

Tabel 4.14 Periode Ulang Hujan Harian Maksimum pada DAS Sengkarang

T XT

2 143,1616

5 183,3021

10 208,5865

25 239,4074

50 261,7013

Nilai periode ulang (XT) yang telah didapatkan digunakan untuk

menghitung intensitas curah hujan (i) dengan menggunakan metode

Mononobe. Dalam mencari intensitas curah hujan digunakan metode

Mononobe dengan periode ulang 2 tahun (Tabel 4.15), 5 tahun (Tabel

4.17), 10 tahun (Tabel 4.21), 25 tahun (Tabel 4.21) dan 50 tahun (Tabel

Page 20: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16963/5/14.B1.0049 ABRAHAM DAKSA... · 2018. 10. 3. · Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen. Langkah

85

Johanes Baptista Among T 14.B1.0030

Abraham Daksa B D 14.B1.0049

Tugas Akhir

Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan

HEC-RAS

4.23) dengan nilai durasi curah hujan (t) menggunakan jam ke-1 sampai

dengan jam ke-6.

Tabel 4.15 Perhitungan Distribusi Hujan Jam-Jaman Periode Ulang 2 Tahun

Hasil dari nilai distribusi hujan jam-jaman tersebut bila dijumlahkan

akan menghasilkan nilai yang sama dengan nilai X2. Nilai dari distribusi

hujan jam-jaman dapat dilihat pada Tabel 4.16.

Tabel 4.16 Nilai Distribusi Hujan Jam-jaman Periode Ulang 2 Tahun

Perhitungan distribusi hujan jam-jaman ini dilakukan untuk

mendapatkan hietograf berupa variabel yang akan digunakan ke dalam

Time Series pada HEC-HMS. Grafik hietograf dapat dilihat pada gambar

di bawah ini:

T i

Distribusi hujan jam-jaman mm %

1 49,631 21,772 45,413

2 31,266 13,715 28,609

3 23,860 10,467 21,832

4 19,696 8,640 18,022

5 16,974 7,446 15,531

6 15,031 6,594 13,754

Σ 156,458 Σ 143,162

T

Distribusi hujan

jam-jaman

5 15,531

3 21,832

1 45,413

2 28,609

4 18,022

6 13,754

Σ 143,162

Page 21: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16963/5/14.B1.0049 ABRAHAM DAKSA... · 2018. 10. 3. · Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen. Langkah

86

Johanes Baptista Among T 14.B1.0030

Abraham Daksa B D 14.B1.0049

Tugas Akhir

Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan

HEC-RAS

Gambar 4.6 Grafik Distribusi Hujan Jam-jaman (Hietograf) 2 Tahun

Gambar 4.6 menunjukan distribusi hujan jam-jaman maksimum

periode ulang 2 tahun terletak pada jam pertama sebesar 45,413 mm

sedangkan untuk distribusi hujan jam-jaman minimumnya sebesar 13,754

mm yang terletak pada jam ke enam.

Tabel 4.17 Perhitungan Distribusi Hujan Jam-Jaman Periode Ulang 5 Tahun

Hasil dari nilai distribusi hujan jam-jaman tersebut bila dijumlahkan

akan menghasilkan nilai yang sama dengan nilai X5. Nilai dari distribusi

hujan jam-jaman dapat dilihat pada Tabel 4.18 di bawah ini:

T i

Distribusi hujan jam-jaman mm %

1 63,547 27,877 58,147

2 40,032 17,561 36,630

3 30,550 13,402 27,954

4 25,219 11,063 23,076

5 21,733 9,534 19,886

6 19,246 8,443 17,610

Σ 200,327 Σ 183,302

Jam ke 1

Jam ke 3 Jam ke 4

Jam ke 2

Jam ke 5 Jam ke 6

Page 22: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16963/5/14.B1.0049 ABRAHAM DAKSA... · 2018. 10. 3. · Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen. Langkah

87

Johanes Baptista Among T 14.B1.0030

Abraham Daksa B D 14.B1.0049

Tugas Akhir

Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan

HEC-RAS

Tabel 4.18 Nilai Distribusi Hujan Jam-jaman Periode Ulang 5 Tahun

Perhitungan distribusi hujan jam-jaman ini dilakukan untuk

mendapatkan hietograf berupa variabel yang akan digunakan ke dalam

Time Series pada HEC-HMS. Grafik hietograf dapat dilihat pada Gambar

4.7.

Gambar 4.7 Grafik Distribusi Hujan Jam-jaman (Hietograf) 5 Tahun

Gambar 4.7 menunjukan distribusi hujan jam-jaman maksimum

periode ulang 5 tahun terletak pada jam pertama sebesar 58,147 mm

sedangkan untuk distribusi hujan jam-jaman minimumnya sebesar 17,610

mm yang terletak pada jam ke enam.

T

Distribusi Hujan

Jam-jaman

5 19,886

3 27,954

1 58,147

2 36,630

4 23,076

6 17,610

Σ 183,302

Jam ke 5

Jam ke 3

Jam ke 1

Jam ke 2

Jam ke 4 Jam ke 6

Page 23: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16963/5/14.B1.0049 ABRAHAM DAKSA... · 2018. 10. 3. · Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen. Langkah

88

Johanes Baptista Among T 14.B1.0030

Abraham Daksa B D 14.B1.0049

Tugas Akhir

Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan

HEC-RAS

Tabel 4.19 Perhitungan Distribusi Hujan Jam-Jaman Periode Ulang 10 Tahun

Hasil dari nilai distribusi hujan jam-jaman tersebut bila dijumlahkan

akan menghasilkan nilai yang sama dengan nilai X10. Nilai dari distribusi

hujan jam-jaman dapat dilihat pada Tabel 4.20 di bawah ini:

Tabel 4.20 Nilai Distribusi Hujan Jam-jaman Periode Ulang 10 Tahun

Perhitungan distribusi hujan jam-jaman ini dilakukan untuk

mendapatkan hietograf berupa variabel yang akan digunakan ke dalam

Time Series pada HEC-HMS. Grafik hietograf dapat dilihat pada Gambar

4.8.

T i

Distribusi hujan jam-jaman mm %

1 72,313 31,722 66,167

2 45,554 19,983 41,683

3 34,764 15,250 31,810

4 28,697 12,589 26,259

5 24,731 10,849 22,629

6 21,900 9,607 20,039

Σ 227,960 Σ 208,586

T

Distribusi Hujan

Jam-jaman

5 22,629

3 31,810

1 66,167

2 41,683

4 26,259

6 20,039

Σ 208,586

Page 24: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16963/5/14.B1.0049 ABRAHAM DAKSA... · 2018. 10. 3. · Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen. Langkah

89

Johanes Baptista Among T 14.B1.0030

Abraham Daksa B D 14.B1.0049

Tugas Akhir

Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan

HEC-RAS

Gambar 4.8 Grafik Distribusi Hujan Jam-jaman (Hietograf) 10 Tahun

Gambar 4.8 menunjukan distribusi hujan jam-jaman maksimum

periode ulang 10 tahun terletak pada jam pertama sebesar 66,167 mm

sedangkan untuk distribusi hujan jam-jaman minimumnya sebesar 20,039

mm yang terletak pada jam ke enam.

Tabel 4.21 Perhitungan Distribusi Hujan Jam-Jaman Periode Ulang 25 Tahun

Hasil dari nilai distribusi hujan jam-jaman tersebut bila dijumlahkan

akan menghasilkan nilai yang sama dengan nilai X25. Nilai dari distribusi

hujan jam-jaman dapat dilihat pada Tabel 4.22 di bawah ini:

T i

Distribusi hujan jam-jaman mm %

1 82,998 31,722 75,944

2 52,285 19,983 47,842

3 39,901 15,250 36,510

4 32,938 12,589 30,138

5 28,385 10,849 25,973

6 25,136 9,607 23,000

Σ 261,643 Σ 239,407

Jam ke 5

Jam ke 3

Jam ke 1

Jam ke 2

Jam ke 4 Jam ke 6

Page 25: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16963/5/14.B1.0049 ABRAHAM DAKSA... · 2018. 10. 3. · Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen. Langkah

90

Johanes Baptista Among T 14.B1.0030

Abraham Daksa B D 14.B1.0049

Tugas Akhir

Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan

HEC-RAS

Tabel 4.22 Nilai Distribusi Hujan Jam-jaman Periode Ulang 25 Tahun

Perhitungan distribusi hujan jam-jaman ini dilakukan untuk

mendapatkan hietograf berupa variabel yang akan digunakan ke dalam

Time Series pada HEC-HMS. Grafik hietograf dapat dilihat pada Gambar

4.9.

Gambar 4.9 Grafik Distribusi Hujan Jam-jaman (Hietograf) 25 Tahun

Gambar 4.9 menunjukan distribusi hujan jam-jaman maksimum

periode ulang 25 tahun terletak pada jam pertama sebesar 75,944 mm

sedangkan untuk distribusi hujan jam-jaman minimumnya sebesar 23,00

mm yang terletak pada jam ke enam.

T

Distribusi Hujan

Jam-jaman

5 25,973

3 36,510

1 75,944

2 47,842

4 30,138

6 23,000

Σ 239,407

Jam ke 5

Jam ke 3

Jam ke 1

Jam ke 2

Jam ke 4 Jam ke 6

Page 26: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16963/5/14.B1.0049 ABRAHAM DAKSA... · 2018. 10. 3. · Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen. Langkah

91

Johanes Baptista Among T 14.B1.0030

Abraham Daksa B D 14.B1.0049

Tugas Akhir

Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan

HEC-RAS

Tabel 4.23 Perhitungan Distribusi Hujan Jam-Jaman Periode Ulang 50 Tahun

Hasil dari nilai distribusi hujan jam-jaman tersebut bila dijumlahkan

akan menghasilkan nilai yang sama dengan nilai X50. Nilai dari distribusi

hujan jam-jaman dapat dilihat pada Tabel 4.24 di bawah ini:

Tabel 4.24 Nilai Distribusi Hujan Jam-jaman Periode Ulang 50 Tahun

Perhitungan distribusi hujan jam-jaman ini dilakukan untuk

mendapatkan hietograf berupa variabel yang akan digunakan ke dalam

Time Series pada HEC-HMS. Grafik hietograf dapat dilihat pada gambar

4.10 di bawah ini:

T i

Distribusi hujan jam-jaman mm %

1 90,727 31,722 83,016

2 57,154 19,983 52,297

3 43,617 15,250 39,910

4 36,005 12,589 32,945

5 31,028 10,849 28,391

6 27,477 9,607 25,142

Σ 286,008 Σ 261,701

T

Distribusi Hujan

Jam-jaman

5 28,391

3 39,910

1 83,016

2 52,297

4 32,945

6 25,142

Σ 261,701

Page 27: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16963/5/14.B1.0049 ABRAHAM DAKSA... · 2018. 10. 3. · Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen. Langkah

92

Johanes Baptista Among T 14.B1.0030

Abraham Daksa B D 14.B1.0049

Tugas Akhir

Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan

HEC-RAS

Gambar 4.10 Grafik Distribusi Hujan Jam-jaman (Hietograf) 50 Tahun

Gambar 4.10 menunjukan distribusi hujan jam-jaman maksimum

periode ulang 50. tahun terletak pada jam pertama sebesar 83,016 mm

sedangkan untuk distribusi hujan jam-jaman minimumnya sebesar 25,142

mm yang terletak pada jam ke enam.

Setelah mendapatkan nilai distribusi hujan jam-jaman dengan

periode ulang 2,5,10,25, dan 50 tahun. Maka didapat grafik hidrograf untuk

menunjukan hubungan antara waktu dan aliran (debit).

Gambar 4.11 Grafik Hidrograf Hujan Periode Ulang 2 Tahun

Jam ke 5

Jam ke 3

Jam ke 1

Jam ke 2

Jam ke 4 Jam ke 6

m3/s

Page 28: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16963/5/14.B1.0049 ABRAHAM DAKSA... · 2018. 10. 3. · Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen. Langkah

93

Johanes Baptista Among T 14.B1.0030

Abraham Daksa B D 14.B1.0049

Tugas Akhir

Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan

HEC-RAS

Gambar 4.12 Grafik Hidrograf Periode Ulang 5 Tahun

Gambar 4.13 Grafik Hidrograf Periode Ulang 10 Tahun

Gambar 4.14 Grafik Hidrograf Periode Ulang 25 Tahun

m3/s

m

3 /s

m3/s

Page 29: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16963/5/14.B1.0049 ABRAHAM DAKSA... · 2018. 10. 3. · Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen. Langkah

94

Johanes Baptista Among T 14.B1.0030

Abraham Daksa B D 14.B1.0049

Tugas Akhir

Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan

HEC-RAS

Gambar 4.15 Grafik Hidrograf Periode Ulang 50 Tahun

4.3 Pemodelan HEC-HMS

Pemodelan HEC-HMS ini mempunyai langkah-langkah dalam

melakukan pemodelan yaitu input data, analisis terhadap parameter model

dan kalibrasi pada hidrograf aliran agar debit simulasi tidak jauh beda

dengan debit dilapangan.

4.3.1. Input Data

Dalam melakukan pemodelan HEC-HMS diperlukan input data

terhadap beberapa component yang terdapat pada pemodelan tersebut.

Component tersebut diantaranya adalah: Basin Model, Control

Specification, dan Time Series Data.

1. Basin Model

Input data yang digunakan dalam Basin Model adalah peta SubDAS

Sengkarang sebagai background pada HEC-HMS. Peta tersebut berguna

untuk membantu posisi penempatan elemen-elemen hidrologi pada

Basin Model. Elemen-elemen tersebut adalah subbasin yang merupakan

simbol dan fungsi dari SubDAS, junction yang merupakan simbol dan

fungsi dari titik kontrol, serta reach yang merupakan simbol dan fungsi

m3 /s

Page 30: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16963/5/14.B1.0049 ABRAHAM DAKSA... · 2018. 10. 3. · Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen. Langkah

95

Johanes Baptista Among T 14.B1.0030

Abraham Daksa B D 14.B1.0049

Tugas Akhir

Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan

HEC-RAS

dari sungai sebagai penghubung antar junction. Gambar dari Basin

Model DAS Sengkarang dapat dilihat pada Gambar 4.16.

Gambar 4.16 Basin Model DAS Sengkarang

Luas dari SubDAS yang telah didapatkan sebelumnya melalui

software ArcMap di input ke dalam tabel subbasin area. Luasan

SubDAS tersebut di input dalam satuan km2 untuk setiap datanya. Hasil

dari input data tersebut dapat dilihat pada gambar sebagai berikut:

Page 31: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16963/5/14.B1.0049 ABRAHAM DAKSA... · 2018. 10. 3. · Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen. Langkah

96

Johanes Baptista Among T 14.B1.0030

Abraham Daksa B D 14.B1.0049

Tugas Akhir

Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan

HEC-RAS

Gambar 4.17 Hasil Input Data SubBasin Area DAS Sengkarang

2. Meteorologic Model

Data yang digunakan dalam input data Meteorologic Model adalah

data Specified Hyetograph yang didapatkan dari Time Series Data, dan

data tersebut digunakan untuk seluruh SubDAS yang ada.

3. Control Specification

Control Specification merupakan waktu berlangsungnya simulasi

dalam software HEC-HMS. Waktu yang digunakan pada simulasi ini

adalah tanggal dimana terjadi banjir pada Bendungan Pesantren Kletak

tertinggi. Simulasi ini dilakukan pada tahun 1993 dengan interval waktu

30 menit selama 24 jam.

4. Time Series Data

Input Data yang digunakan pada Time Series Data merupakan data

Precipitation Gages dari data distribusi hujan jam-jaman yang telah

dihitung sebelumnya. Data curah hujan diinput dengan jangka waktu 24

Page 32: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16963/5/14.B1.0049 ABRAHAM DAKSA... · 2018. 10. 3. · Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen. Langkah

97

Johanes Baptista Among T 14.B1.0030

Abraham Daksa B D 14.B1.0049

Tugas Akhir

Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan

HEC-RAS

jam dan dengan interval 30 menit Hasil input data Time Series Data

dapat dilihat pada Tabel 4.25 sampai dengan Tabel 4.30.

Tabel 4.25 Precipitation Gage Kalibrasi tahun 1993

Waktu

(Jam)

Curah

Hujan

(mm)

Waktu

(Jam)

Curah

Hujan

(mm)

Waktu

(Jam)

Curah

Hujan

(mm)

Waktu

(Jam)

Curah

Hujan

(mm)

0:30 10.898 6:30 0 12:30 0 18:30 0

1:00 11.613 7:00 0 13:00 0 19:00 0

1:30 14.731 7:30 0 13:30 0 19:30 0

2:00 18.435 8:00 0 14:00 0 20:00 0

2:30 25.914 8:30 0 14:30 0 20:30 0

3:00 53.904 9:00 0 15:00 0 21:00 0

3:30 33.957 9:30 0 15:30 0 21:30 0

4:00 21.392 10:00 0 16:00 0 22:00 0

4:30 16.325 10:30 0 16:30 0 22:30 0

5:00 13.476 11:00 0 17:00 0 23:00 0

5:30 11.613 11:30 0 17:30 0 23:30 0

6:00 10.284 12:00 0 18:00 0 0:00 0

Tabel 4.26 Precipitation Gage Periode 2 Tahun

Waktu

(Jam)

Curah

Hujan

(mm)

Waktu

(Jam)

Curah

Hujan

(mm)

Waktu

(Jam)

Curah

Hujan

(mm)

Waktu

(Jam)

Curah

Hujan

(mm)

0:30 6,410 6:30 0 12:30 0 18:30 0

1:00 6,831 7:00 0 13:00 0 19:00 0

1:30 8,665 7:30 0 13:30 0 19:30 0

2:00 10,843 8:00 0 14:00 0 20:00 0

2:30 15,243 8:30 0 14:30 0 20:30 0

3:00 31,706 9:00 0 15:00 0 21:00 0

3:30 19,974 9:30 0 15:30 0 21:30 0

4:00 12,583 10:00 0 16:00 0 22:00 0

4:30 9,602 10:30 0 16:30 0 22:30 0

5:00 7,927 11:00 0 17:00 0 23:00 0

5:30 6,831 11:30 0 17:30 0 23:30 0

6:00 6,049 12:00 0 18:00 0 24:00 0

Page 33: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16963/5/14.B1.0049 ABRAHAM DAKSA... · 2018. 10. 3. · Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen. Langkah

98

Johanes Baptista Among T 14.B1.0030

Abraham Daksa B D 14.B1.0049

Tugas Akhir

Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan

HEC-RAS

Tabel 4.27 Precipitation Gage Periode 5 Tahun

Waktu

(Jam)

Curah

Hujan

(mm)

Waktu

(Jam)

Curah

Hujan

(mm)

Waktu

(Jam)

Curah

Hujan

(mm)

Waktu

(Jam)

Curah

Hujan

(mm)

0:30 8,208 6:30 0 12:30 0 18:30 0

1:00 8,746 7:00 0 13:00 0 19:00 0

1:30 11,094 7:30 0 13:30 0 19:30 0

2:00 13,884 8:00 0 14:00 0 20:00 0

2:30 19,517 8:30 0 14:30 0 20:30 0

3:00 40,597 9:00 0 15:00 0 21:00 0

3:30 25,574 9:30 0 15:30 0 21:30 0

4:00 16,111 10:00 0 16:00 0 22:00 0

4:30 12,295 10:30 0 16:30 0 22:30 0

5:00 10,149 11:00 0 17:00 0 23:00 0

5:30 8,746 11:30 0 17:30 0 23:30 0

6:00 7,745 12:00 0 18:00 0 0:00 0

Tabel 4.28 Precipitation Gage Periode 10 Tahun

Waktu

(Jam)

Curah

Hujan

(mm)

Waktu

(Jam)

Curah

Hujan

(mm)

Waktu

(Jam)

Curah

Hujan

(mm)

Waktu

(Jam)

Curah

Hujan

(mm)

0:30 9,340 6:30 0 12:30 0 18:30 0

1:00 9,953 7:00 0 13:00 0 19:00 0

1:30 12,624 7:30 0 13:30 0 19:30 0

2:00 15,799 8:00 0 14:00 0 20:00 0

2:30 22,209 8:30 0 14:30 0 20:30 0

3:00 46,196 9:00 0 15:00 0 21:00 0

3:30 29,102 9:30 0 15:30 0 21:30 0

4:00 18,333 10:00 0 16:00 0 22:00 0

4:30 13,991 10:30 0 16:30 0 22:30 0

5:00 11,549 11:00 0 17:00 0 23:00 0

5:30 9,953 11:30 0 17:30 0 23:30 0

6:00 8,814 12:00 0 18:00 0 0:00 0

Page 34: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16963/5/14.B1.0049 ABRAHAM DAKSA... · 2018. 10. 3. · Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen. Langkah

99

Johanes Baptista Among T 14.B1.0030

Abraham Daksa B D 14.B1.0049

Tugas Akhir

Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan

HEC-RAS

Tabel 4.29 Precipitation Gage Periode 25 Tahun

Waktu

(Jam)

Curah

Hujan

(mm)

Waktu

(Jam)

Curah

Hujan

(mm)

Waktu

(Jam)

Curah

Hujan

(mm)

Waktu

(Jam)

Curah

Hujan

(mm)

0:30 10,720 6:30 0 12:30 0 18:30 0

1:00 11,423 7:00 0 13:00 0 19:00 0

1:30 14,490 7:30 0 13:30 0 19:30 0

2:00 18,133 8:00 0 14:00 0 20:00 0

2:30 25,490 8:30 0 14:30 0 20:30 0

3:00 53,022 9:00 0 15:00 0 21:00 0

3:30 33,402 9:30 0 15:30 0 21:30 0

4:00 21,042 10:00 0 16:00 0 22:00 0

4:30 16,058 10:30 0 16:30 0 22:30 0

5:00 13,256 11:00 0 17:00 0 23:00 0

5:30 11,423 11:30 0 17:30 0 23:30 0

6:00 10,116 12:00 0 18:00 0 0:00 0

Tabel 4.30 Precipitation Gage Periode 50 Tahun

Waktu

(Jam)

Curah

Hujan

(mm)

Waktu

(Jam)

Curah

Hujan

(mm)

Waktu

(Jam)

Curah

Hujan

(mm)

Waktu

(Jam)

Curah

Hujan

(mm)

0:30 11,718 6:30 0 12:30 0 18:30 0

1:00 12,487 7:00 0 13:00 0 19:00 0

1:30 15,839 7:30 0 13:30 0 19:30 0

2:00 19,822 8:00 0 14:00 0 20:00 0

2:30 27,864 8:30 0 14:30 0 20:30 0

3:00 57,960 9:00 0 15:00 0 21:00 0

3:30 36,512 9:30 0 15:30 0 21:30 0

4:00 23,001 10:00 0 16:00 0 22:00 0

4:30 17,553 10:30 0 16:30 0 22:30 0

5:00 14,490 11:00 0 17:00 0 23:00 0

5:30 12,487 11:30 0 17:30 0 23:30 0

6:00 11,058 12:00 0 18:00 0 0:00 0

4.3.2. Permodelan Parameter HEC-HMS

Permodelan parameter merupakan input data model dengan metode

tertentu yang digunakan. Dalam kajian ini terdapat tiga parameter yang

digunakan, yaitu: Loss, Transform, dan Routing. Dalam model tersebut ada

Page 35: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16963/5/14.B1.0049 ABRAHAM DAKSA... · 2018. 10. 3. · Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen. Langkah

100

Johanes Baptista Among T 14.B1.0030

Abraham Daksa B D 14.B1.0049

Tugas Akhir

Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan

HEC-RAS

beberapa metode yang dapat digunakan. Metode yang digunakan untuk

model tersebut dalam kajian ini dapat dilihat pada Tabel 4.31.

Tabel 4.31 Model dan Metode Parameter HEC-HMS

1. Parameter Loss Model (SCS Curve Number)

Dalam Parameter Loss Model (SCS Curve Number) terdapat tiga

nilai parameter yang di input, yaitu: Curve Number (CN), Impervious,

dan Initial Abstraction. Nilai parameter yang digunakan tersebut

didapatkan berdasarkan perhitungan dan pengolahan melalui software

ArcMap.

Gambar 4.18 Hasil Input Data Curve Number

Model Metode

Loss SCS Curve Number

Transform SCS Unit Hydrograph

Routing Lag

Page 36: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16963/5/14.B1.0049 ABRAHAM DAKSA... · 2018. 10. 3. · Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen. Langkah

101

Johanes Baptista Among T 14.B1.0030

Abraham Daksa B D 14.B1.0049

Tugas Akhir

Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan

HEC-RAS

2. Parameter Transform Model (SCS Unit Hydrograph Method)

Dalam parameter ini digunakan nilai Lag Time untuk setiap SubDAS

yang terdapat pada DAS Sengkarang. Nilai tersebut didapatkan

berdasarkan hasil perhitungan menggunakan panjang aliran sungai,

angka kemiringan sungai, dan CN dari setiap SubDAS. Contoh

perhitungan nilai Lag Time untuk Parameter Transfrom Model (SCS

Unit Hydrograph Method) adalah sebagai berikut:

Gambar 4.19 Hasil Input Data SCS Unit Hydrograph Method

3. Parameter Routing dengan Metode Lag

Input data yang dilakukan dalam parameter ini merupakan data Lag

pada reach yang terdapat pada DAS Sengkarang. Data Lag didapatkan

berdasarkan estimasi perhitungan dengan rumus sebagai berikut:

Page 37: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16963/5/14.B1.0049 ABRAHAM DAKSA... · 2018. 10. 3. · Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen. Langkah

102

Johanes Baptista Among T 14.B1.0030

Abraham Daksa B D 14.B1.0049

Tugas Akhir

Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan

HEC-RAS

Gambar 4.20 Hasil Input Data Lag Time

4.3.3 Hasil Output Simulasi HEC-HMS

Setelah dilakukan seluruh tahapan dalam software HEC-HMS, maka

dilakukan simulation run sehingga mendapatkan data output berupa peak

discharge (debit puncak). Hasil output dari simulasi HEC-HMS dapat

dilihat pada Tabel dan Gambar berikut:

Gambar 4.21 Hasil Simulasi Debit Puncak DAS Sengkarang Periode 2 Tahun

Page 38: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16963/5/14.B1.0049 ABRAHAM DAKSA... · 2018. 10. 3. · Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen. Langkah

103

Johanes Baptista Among T 14.B1.0030

Abraham Daksa B D 14.B1.0049

Tugas Akhir

Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan

HEC-RAS

Gambar 4.22 Hasil Simulasi Debit Puncak DAS Sengkarang Periode 5 Tahun

Gambar 4.23 Hasil Simulasi Debit Puncak DAS Sengkarang Periode 10 Tahun

Gambar 4.24 Hasil Simulasi Debit Puncak DAS Sengkarang Periode 25 Tahun

Page 39: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16963/5/14.B1.0049 ABRAHAM DAKSA... · 2018. 10. 3. · Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen. Langkah

104

Johanes Baptista Among T 14.B1.0030

Abraham Daksa B D 14.B1.0049

Tugas Akhir

Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan

HEC-RAS

Gambar 4.25 Hasil Simulasi Debit Puncak DAS Sengkarang 50 Tahun

Berikut hasil nilai parameter-parameter yang sudah diinput dan

dilakukan simulasi Run pada HEC-HMS:

Tabel 4.32 Debit Banjir Rencana Sungai Sengkarang

4.4 Kalibrasi

Kalibrasi pada curve number (CN) digunakan untuk dilakukan untuk

membandingkan data hasil simulasi dengan data lapangan dan bertujuan

agar data simulasi mendekati data lapangan. Jika hasil simulasi lapangan

belum mendekati hasil di lapangan, maka nilai CN dirubah sesuai dengan

keadaan aslinya hingga hasil simulasi mendekati data di lapangan. Data

simulasi maupun lapangan yang dijadikan perbandingan merupakan nilai

debit puncak pada saat terjadi banjir pada tahun 1993. Nilai debit puncak di

lapangan yaitu sebesar 1027.345 m3/s. Nilai tersebut didapat dari

perhitungan berikut ini :

Periode Debit Banjir

Periode 2 Tahunan 322.8 m3/s

Periode 5 Tahunan 582.6 m3/s

Periode 10 Tahunan 765.1 m3/s

Periode 25 Tahunan 1034.3 m3/s

Periode 50 Tahunan 1148.9 m3/s

Page 40: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16963/5/14.B1.0049 ABRAHAM DAKSA... · 2018. 10. 3. · Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen. Langkah

105

Johanes Baptista Among T 14.B1.0030

Abraham Daksa B D 14.B1.0049

Tugas Akhir

Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan

HEC-RAS

B = 113 m ( lebar bendung )

m = 2,3 m ( ketinggian mercu bendung)

H = 2,5 m ( ketinggian tumpahan )

Q = (m x B) x H3/2

= ( 2,3 x 113 ) x 2,53/2

= 1027, 345 m3/s

Hasil dari simulasi DAS Sengkarang pada tahun 1993 dapat dilihat

pada tabel 4.33 dibawah ini :

Tabel 4.33 Hasil Simulasi DAS Sengkarang

Waktu

(Jam)

Debit

(m3/s)

Waktu

(Jam)

Debit

(m3/s)

Waktu

(Jam)

Debit

(m3/s)

Waktu

(Jam)

Debit

(m3/s)

0:30 0 6:30 948.9 12:30 0 18:30 0

1:00 11.5 7:00 771.2 13:00 0 19:00 0

1:30 26.9 7:30 607.8 13:30 0 19:30 0

2:00 41.6 8:00 441.0 14:00 0 20:00 0

2:30 59.2 8:30 262.5 14:30 0 20:30 0

3:00 102.8 9:00 118.9 15:00 0 21:00 0

3:30 267.5 9:30 36.9 15:30 0 21:30 0

4:00 470.4 10:00 7.5 16:00 0 22:00 0

4:30 705.6 10:30 1.1 16:30 0 22:30 0

5:00 951.5 11:00 0.1 17:00 0 23:00 0

5:30 1089.7 11:30 0 17:30 0 23:30 0

6:00 1070.0 12:00 0 18:00 0 0:00 0

Debit puncak hasil simulasi dari DAS Sebgkarang pada tahun 1993

dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Page 41: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16963/5/14.B1.0049 ABRAHAM DAKSA... · 2018. 10. 3. · Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen. Langkah

106

Johanes Baptista Among T 14.B1.0030

Abraham Daksa B D 14.B1.0049

Tugas Akhir

Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan

HEC-RAS

Gambar 4.26 Hasil Simulasi Debit DAS Sengkarang pada Tahun 1993

Setelah didapatkan hasil simulasi berupa debit puncak sebesar

11089,7 m3/s. maka dilakukan pengujian Root Mean Square Error (RMSE)

untuk mengetahui angka kesalahan pada perbandingan antara data hasil

simulasi dan data lapangan. Perhitungan RMSE untuk kalibrasi adalah

sebagai berikut:

RMSE = √1

n∑ (

y2−y1

y2)2𝑛

𝑖=1

RMSE =√1

1× (

1089,7−1027,345

1089,7)2

RMSE = 0,05722 × 100 %

= 5,722 %

Setelah dilakukan perhitungan RMSE maka dapat diketahui bahwa

angka error kalibrasi data hasil simulasi dengan data lapangan sebesar

5,722%. Nilai tersebut dapat diterima karena kurang dari 10% .Berdasarkan

hasil tersebut nilai parameter dianggap hampir sesuai dengan kondisi di

lapangan.

Page 42: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16963/5/14.B1.0049 ABRAHAM DAKSA... · 2018. 10. 3. · Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen. Langkah

107

Johanes Baptista Among T 14.B1.0030

Abraham Daksa B D 14.B1.0049

Tugas Akhir

Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan

HEC-RAS

4.4.1. Hubungan antara Ketinggian Muka Air dan Debit

Berdasarkan ketinggian muka air diatas mercu bendung,

maka didapat debit di lapangan. Ketinggian muka air tersebut dicatat

setiap hari oleh petugas Pos Pantau Bendung Pesantren Kletak.

Laporan pemantauan debit banjir dapat dilihat pada gambar 4.22

dibawah ini.

Gambar 4.27 Laporan Pemantauan Debit Banjir Bendung Pesantren Kletak

Sumber : Pos Pantau Bendung Pesantren Kletak (2018)

Dari laporan pemantuan debit banjir Bendung Pesantren

Kletak pada tanggal 04 Februari 2014 tercatat muka air tertinggi

pada ketinggian 1.85 m dan debit sebesar 653.959 m3/s.Ketinggian

muka air normal yaitu dibawah 1m sedangkan untuk ketinggian

lebih dari 1m dikatagorikan sebagai debit banjir.

Page 43: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16963/5/14.B1.0049 ABRAHAM DAKSA... · 2018. 10. 3. · Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen. Langkah

108

Johanes Baptista Among T 14.B1.0030

Abraham Daksa B D 14.B1.0049

Tugas Akhir

Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan

HEC-RAS

Tabel 4.34 menunjukan ketinggian muka air diatas bendung

dengan debit di Bendung Pesantren Kletak.

Tabel 4.34 Tabel Debit Tumpah Bendung Pesantren Kletak

Tinggi

Tumpah

(m)

Debit

(m3/s)

Tinggi

Tumpah

(m)

Debit

(m3/s)

Tinggi

Tumpah

(m)

Debit

(m3/s)

0.01 0.260 0.33 49.269 0.65 136.200

0.02 0.735 0.34 51.526 0.66 139.355

0.03 1.350 0.35 53.816 0.67 142.534

0.04 2.079 0.36 56.138 0.68 145.737

0.05 2.906 0.37 58.494 0.69 148.964

0.06 3.820 0.38 60.881 0.7 152.214

0.07 4.813 0.39 63.300 0.71 155.487

0.08 5.881 0.4 65.750 0.72 158.783

0.09 7.017 0.41 68.231 0.73 162.103

0.1 8.219 0.42 70.742 0.74 165.445

0.11 9.482 0.43 73.284 0.75 168.810

0.12 10.804 0.44 75.855 0.76 172.197

0.13 12.182 0.45 78.456 0.77 175.607

0.14 13.614 0.46 81.085 0.78 179.039

0.15 15.099 0.47 83.744 0.79 182.493

0.16 16.634 0.48 86.431 0.8 185.969

0.17 18.217 0.49 89.146 0.81 189.467

0.18 19.848 0.5 91.889 0.82 192.987

0.19 21.525 0.51 94.659 0.83 196.528

0.2 23.246 0.52 97.457 0.84 200.090

0.21 25.011 0.53 100.281 0.85 203.674

0.22 26.819 0.54 103.133 0.86 207.278

0.23 28.668 0.55 106.011 0.87 210.904

0.24 30.558 0.56 108.915 0.88 214.551

0.25 32.488 0.57 111.846 0.89 218.218

0.26 34.456 0.58 114.802 0.9 221.907

0.27 36.463 0.59 117.783 0.91 225.615

0.28 38.507 0.6 120.791 0.92 229.344

0.29 40.589 0.61 123.823 0.93 233.094

0.3 42.706 0.62 126.880 0.94 236.863

0.31 44.859 0.63 129.962 0.95 240.653

0.32 47.047 0.64 133.069 0.96 244.463

Sumber : Pos Pantau Bendung Pesantren Kletak (2018)

Page 44: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16963/5/14.B1.0049 ABRAHAM DAKSA... · 2018. 10. 3. · Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen. Langkah

109

Johanes Baptista Among T 14.B1.0030

Abraham Daksa B D 14.B1.0049

Tugas Akhir

Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan

HEC-RAS

Tabel 4.34 Tabel Debit Tumpah Bendung Pesantren Kletak (lanjutan)

Tinggi

Tumpah

(m)

Debit

(m3/s)

Tinggi

Tumpah

(m)

Debit

(m3/s)

Tinggi

Tumpah

(m)

Debit

(m3/s)

0.97 248.293 1.32 394.155 1.67 560.894

0.98 252.142 1.33 398.643 1.68 565.940

0.99 256.011 1.34 403.147 1.69 571.000

1 259.900 1.35 407.668 1.7 576.076

1.01 263.808 1.36 412.206 1.71 581.166

1.02 267.736 1.37 416.761 1.72 586.272

1.03 271.683 1.38 421.332 1.73 591.392

1.04 275.649 1.39 425.920 1.74 596.527

1.05 279.634 1.4 430.525 1.75 601.677

1.06 283.638 1.41 435.146 1.76 606.842

1.07 287.662 1.42 439.783 1.77 612.021

1.08 291.704 1.43 444.437 1.78 617.215

1.09 295.764 1.44 449.107 1.79 622.423

1.1 299.844 1.45 453.794 1.8 627.646

1.11 303.942 1.46 458.496 1.81 632.884

1.12 308.059 1.47 463.215 1.82 638.136

1.13 312.194 1.48 467.949 1.83 643.403

1.14 316.347 1.49 472.700 1.84 648.684

1.15 320.518 1.5 477.467 1.85 653.979

1.16 324.708 1.51 482.249 1.86 659.289

1.17 328.916 1.52 487.048 1.87 664.613

1.18 333.142 1.53 491.862 1.88 669.951

1.19 337.386 1.54 496.692 1.89 675.303

1.2 341.647 1.55 501.538 1.9 680.670

1.21 345.927 1.56 506.399 1.91 686.051

1.22 350.224 1.57 511.276 1.92 691.446

1.23 354.539 1.58 516.169 1.93 696.855

1.24 358.871 1.59 521.077 1.94 702.278

1.25 363.221 1.6 526.001 1.95 707.715

1.26 367.589 1.61 530.940 1.96 713.166

1.27 371.973 1.62 535.894 1.97 718.630

1.28 376.375 1.63 540.864 1.98 724.109

1.29 380.795 1.64 545.848 1.99 729.602

1.3 385.231 1.65 550.849 2 735.108

1.31 389.685 1.66 555.864 2.01 740.628

Sumber : Pos Pantau Bendung Pesantren Kletak (2018)

Page 45: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16963/5/14.B1.0049 ABRAHAM DAKSA... · 2018. 10. 3. · Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen. Langkah

110

Johanes Baptista Among T 14.B1.0030

Abraham Daksa B D 14.B1.0049

Tugas Akhir

Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan

HEC-RAS

Tabel 4.34 Tabel Debit Tumpah Bendung Pesantren Kletak (lanjutan)

Tinggi

Tumpah

(m)

Debit

(m3/s)

Tinggi

Tumpah

(m)

Debit

(m3/s)

Tinggi

Tumpah

(m)

Debit

(m3/s)

2.02 746.162 2.37 948.263 2.72 1165.896

2.03 751.710 2.38 954.271 2.73 1172.331

2.04 757.271 2.39 960.292 2.74 1178.778

2.05 762.846 2.4 966.325 2.75 1185.237

2.06 768.435 2.41 972.371 2.76 1191.708

2.07 774.037 2.42 978.429 2.77 1198.191

2.08 779.653 2.43 984.500 2.78 1204.685

2.09 785.282 2.44 990.583 2.79 1211.191

2.1 790.925 2.45 996.679 2.8 1217.708

2.11 796.581 2.46 1002.788 2.81 1224.238

2.12 802.251 2.47 1008.908 2.82 1230.779

2.13 807.934 2.48 1015.042 2.83 1237.331

2.14 813.630 2.49 1021.187 2.84 1243.895

2.15 819.340 2.5 1027.345 2.85 1250.471

2.16 825.063 2.51 1033.515 2.86 1257.058

2.17 830.799 2.52 1039.698 2.87 1263.657

2.18 836.548 2.53 1045.893 2.88 1270.267

2.19 842.311 2.54 1052.100 2.89 1276.889

2.2 848.087 2.55 1058.319 2.9 1283.522

2.21 853.876 2.56 1064.550 2.91 1290.167

2.22 859.678 2.57 1070.794 2.92 1296.823

2.23 865.493 2.58 1077.050 2.93 1303.490

2.24 871.321 2.59 1083.318 2.94 1310.169

2.25 877.163 2.6 1089.598 2.95 1316.859

2.26 883.017 2.61 1095.890 2.96 1323.561

2.27 888.884 2.62 1102.194 2.97 1330.274

2.28 894.764 2.63 1108.511 2.98 1336.998

2.29 900.657 2.64 1114.839 2.99 1343.733

2.3 906.563 2.65 1121.179 3 1350.480

2.31 912.482 2.66 1127.532

2.32 918.413 2.67 1133.896

2.33 924.358 2.68 1140.272

2.34 930.315 2.69 1146.660

2.35 936.285 2.7 1153.060

2.36 942.268 2.71 1159.472

Sumber : Pos Pantau Bendung Pesantren Kletak (2018)

Page 46: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16963/5/14.B1.0049 ABRAHAM DAKSA... · 2018. 10. 3. · Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen. Langkah

111

Johanes Baptista Among T 14.B1.0030

Abraham Daksa B D 14.B1.0049

Tugas Akhir

Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan

HEC-RAS

Dari Tabel 4.34 diatas didapatkan grafik hubungan antara tinggi

muka air diatas mercu bendung dengan debit, yang ditunjukan gambar

4.28 dibawah ini.

Gambar 4.28 Grafik Hubungan antara Tinggi Muka Air diatas Mercu Bendung dengan

Debit

Dari grafik hubungan tinggi muka air diatas mercu bendung dengan

debit, dapat diketahui bahwa tinggi tumpahan berbanding lurus dengan

besarnya debit di lapangan, sehingga semakin tinggi muka air diatas

bendung semakin besar debit yang terjadi.

3; 1.350

0.000

0.200

0.400

0.600

0.800

1.000

1.200

1.400

1.600

0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5

De

bit

(m

3/s

)

Tinggi Tumpahan (m)

Grafit Hubungan antara Tinggi Muka Air

diatas Mercu Bendung dengan Debit

Page 47: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16963/5/14.B1.0049 ABRAHAM DAKSA... · 2018. 10. 3. · Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen. Langkah

112

Johanes Baptista Among T 14.B1.0030

Abraham Daksa B D 14.B1.0049

Tugas Akhir

Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan

HEC-RAS

4.5 Pemodelan HEC-RAS

Dalam tahapan pemodelan menggunakan software HEC-RAS

dilakukan beberapa langkah dalam proses pemodelan tersebut, yaitu input

data, menampilkan hasil pemodelan, dan memberikan pertimbangan perlu

tidaknya perbaikan penampang.

4.5.1 Input Data

Dalam tahapan pemodelan menggunakan software HEC-RAS

dilakukan beberapa langkah dalam proses pemodelan tersebut, yaitu data

geometri dan data debit sungai.

1. Geometri Data

Input data yang digunakan dalam geometri yang diperlukan, yang

terdiri alur sungai (river reach) dan cross section. Data geometri

dimasukan dengan memilih Geometric Data pada menu edit pada

jendela utama.

Menggaambarkan Skema Alur Sungai

Langkah pertama dalam memasukan data geometri adalah

menggambar alur sungai sesuai dengan kondisi di lapangan. Ini

dilakukan garis demi garis, dengan menekan tombol River Reach

dan kemudian menggambar alur dari hulu ke hilir (dalam arah

positif). Setelah alur digambar, masukkan nama sungai.

Gambar 4.29 Skema Alur Sungai

Page 48: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16963/5/14.B1.0049 ABRAHAM DAKSA... · 2018. 10. 3. · Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen. Langkah

113

Johanes Baptista Among T 14.B1.0030

Abraham Daksa B D 14.B1.0049

Tugas Akhir

Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan

HEC-RAS

Memasukan Data Cross Section

Setelah membuat alur sungai, selanjutnya memasukan data

cross-section seperti pada Gambar 4.29. Tekan tombol

Cross Section akan memunculkan editor cross section dan

memasukan data yang diperlukan antara lain: Cross Section

X-Y Coordinates, jarak antar bantaran LOB Channel ROB,

koefisien kekasaran manning, main channel bank stasion,

dan koefisien kontraksi dan ekspansi.

Gambar 4.30 Cross Section Data

2. Data Debit Rencana

Setelah semua data geometri dimasukkan, langkah

selanjutnya adalah Input data debit rencana dengan periode ulang 2

tahun, 5 tahun, 10 tahun, 25 tahun dan 50 tahun. Gambar data input

debit rencana dapat dilihat pada Gambar 4.31

Page 49: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16963/5/14.B1.0049 ABRAHAM DAKSA... · 2018. 10. 3. · Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen. Langkah

114

Johanes Baptista Among T 14.B1.0030

Abraham Daksa B D 14.B1.0049

Tugas Akhir

Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan

HEC-RAS

Gambar 4.31 Input Data Debit Rencana

4.5.2 Hasil Output Pemodelan HEC-RAS

Setelah dilakukan seluruh tahapan dalam software HEC-RAS, maka

dilakukan simulation run sehingga dapat diketahui bentuk penampang

sungai, tinggi muka air dan kapasitas Sungai Sengkarang. Posisi cross

section dapat dilihat pada Gambar 4.32.

Gambar 4.32 Contoh Posisi Cross Section

P. 0

P. 29

P. 90

P. 127

P. 161

P. 202

Page 50: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16963/5/14.B1.0049 ABRAHAM DAKSA... · 2018. 10. 3. · Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen. Langkah

115

Johanes Baptista Among T 14.B1.0030

Abraham Daksa B D 14.B1.0049

Tugas Akhir

Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan

HEC-RAS

1. Hasil Output Pemodelan HEC-RAS terhadap Debit Banjir Rencana 2

Tahunan

STA. Cross Section

1000

(P.0)

908

(P.29)

Gambar 4.33 Hasil Output HEC-RAS Eksisting terhadap Debit Banjir Rencana 2

Tahunan

Page 51: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16963/5/14.B1.0049 ABRAHAM DAKSA... · 2018. 10. 3. · Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen. Langkah

116

Johanes Baptista Among T 14.B1.0030

Abraham Daksa B D 14.B1.0049

Tugas Akhir

Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan

HEC-RAS

Gambar 4.33 menunjukan hasil output HEC-RAS terhadap

debit banjir rencana 2 tahunan yaitu sebesar 322,8 m3/s. Pada STA

1000 atau P.0 yang merupakan titik awal cross section tidak terjadi

limpasan yang diakibatkan debit banjir rencana 2 tahun, tinggi muka

air sebesar 17,38 m diatas muka air laut. Pada STA 908 atau P.29

tidak terjadi limpasan akibat debit banjir rencana 2 tahun, tinggi

muka air sebesar 9,99 m diatas muka air laut. Pada STA 770 atau

P.95 tidak terjadi limpasan akibat debit banjir rencana 2 tahun, tinggi

muka air sebesar 3,63 m diatas muka air laut. Pada STA 729 atau

P.127 tidak terjadi limpasan akibat debit banjir rencana 2 tahun,

tinggi muka air sebesar 2,47 m diatas muka air laut. Pada STA 678

atau P.161 tidak terjadi limpasan akibat debit banjir rencana 2 tahun,

tinggi muka air sebesar 1,13 m diatas muka air laut. Pada STA 624

atau P.202 yang murapakan titik akhir dari cross section atau muara

Sungai Sengkaran tidak terjadi limpasan akibat debit banjir rencana

2 tahun, tinggi muka air sebesar 0,19 m diatas muka air laut. Namun

dibeberapa STA terjadi limpasan, untuk mengetahui STA yang

terjadi limpasan akibat debit banjir rencana 2 tahunan dapat dilihat

pada Tabel 4.35

Tabel 4.35 Rekapitulasi Kapasitas Sungai Sengkarang Kondisi Eksisting Terhadap

Banjir Debit Rencana 2 Tahunan STA Kapasitas STA Kapasitas STA Kapasitas

1000 Memenuhi 989 Memenuhi 978 Tidak Memenuhi

999 Memenuhi 988 Memenuhi 977 Memenuhi

998 Memenuhi 987 Memenuhi 976 Tidak Memenuhi

997 Memenuhi 986 Memenuhi 975 Memenuhi

996 Memenuhi 985 Tidak Memenuhi 974 Tidak Memenuhi

995 Memenuhi 984 Tidak Memenuhi 973 Tidak Memenuhi

994 Memenuhi 983 Tidak Memenuhi 972 Tidak Memenuhi

993 Memenuhi 982 Tidak Memenuhi 971 Tidak Memenuhi

992 Memenuhi 981 Tidak Memenuhi 970 Tidak Memenuhi

991 Memenuhi 980 Tidak Memenuhi 969 Tidak Memenuhi

990 Memenuhi 979 Tidak Memenuhi 968 Tidak Memenuhi

Page 52: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16963/5/14.B1.0049 ABRAHAM DAKSA... · 2018. 10. 3. · Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen. Langkah

117

Johanes Baptista Among T 14.B1.0030

Abraham Daksa B D 14.B1.0049

Tugas Akhir

Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan

HEC-RAS

Tabel 4.35 Rekapitulasi Kapasitas Sungai Sengkarang Kondisi Eksisting Terhadap

Banjir Debit Rencana 2 Tahunan (lanjutan) STA Kapasitas STA Kapasitas STA Kapasitas

967 Tidak Memenuhi 930 Memenuhi 891 Memenuhi

966 Memenuhi 929 Memenuhi 890 Memenuhi

965 Memenuhi 928 Memenuhi 889 Memenuhi

964 Memenuhi 927 Memenuhi 888 Memenuhi

963 Tidak Memenuhi 926 Memenuhi 887 Memenuhi

962 Tidak Memenuhi 925 Memenuhi 886 Memenuhi

961 Tidak Memenuhi 924 Memenuhi 885 Memenuhi

960 Tidak Memenuhi 923 Memenuhi 884 Memenuhi

959 Tidak Memenuhi 922 Tidak Memenuhi 883 Memenuhi

958 Tidak Memenuhi 921 Tidak Memenuhi 882 Tidak Memenuhi

957 Tidak Memenuhi 920 Memenuhi 881 Tidak Memenuhi

956 Tidak Memenuhi 919 Tidak Memenuhi 880 Memenuhi

955 Tidak Memenuhi 918 Tidak Memenuhi 879 Tidak Memenuhi

954 Tidak Memenuhi 915 Tidak Memenuhi 878 Tidak Memenuhi

953 Tidak Memenuhi 914 Tidak Memenuhi 877 Memenuhi

952 Memenuhi 913 Tidak Memenuhi 876 Memenuhi

951 Memenuhi 912 Tidak Memenuhi 875 Tidak Memenuhi

950 Memenuhi 911 Tidak Memenuhi 874 Memenuhi

949 Tidak Memenuhi 910 Tidak Memenuhi 873 Memenuhi

948 Tidak Memenuhi 909 Tidak Memenuhi 872 Memenuhi

947 Tidak Memenuhi 908 Tidak Memenuhi 871 Memenuhi

946 Memenuhi 907 Memenuhi 870 Memenuhi

945 Tidak Memenuhi 906 Memenuhi 869 Memenuhi

944 Tidak Memenuhi 905 Tidak Memenuhi 868 Memenuhi

943 Memenuhi 904 Memenuhi 867 Memenuhi

942 Memenuhi 903 Memenuhi 866 Memenuhi

941 Memenuhi 902 Tidak Memenuhi 865 Memenuhi

940 Memenuhi 901 Tidak Memenuhi 864 Memenuhi

939 Memenuhi 900 Tidak Memenuhi 863 Memenuhi

938 Memenuhi 899 Memenuhi 862 Memenuhi

937 Memenuhi 898 Tidak Memenuhi 861 Memenuhi

936 Memenuhi 897 Tidak Memenuhi 860 Memenuhi

935 Memenuhi 896 Tidak Memenuhi 859 Memenuhi

934 Tidak Memenuhi 895 Memenuhi 858 Memenuhi

933 Tidak Memenuhi 894 Memenuhi 857 Memenuhi

932 Tidak Memenuhi 893 Tidak Memenuhi 856 Memenuhi

931 Memenuhi 892 Tidak Memenuhi 855 Memenuhi

Page 53: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16963/5/14.B1.0049 ABRAHAM DAKSA... · 2018. 10. 3. · Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen. Langkah

118

Johanes Baptista Among T 14.B1.0030

Abraham Daksa B D 14.B1.0049

Tugas Akhir

Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan

HEC-RAS

Tabel 4.35 Rekapitulasi Kapasitas Sungai Sengkarang Kondisi Eksisting Terhadap

Banjir Debit Rencana 2 Tahunan (lanjutan) STA Kapasitas STA Kapasitas STA Kapasitas

884 Memenuhi 846 Memenuhi 807 Memenuhi

883 Memenuhi 845 Memenuhi 806 Memenuhi

882 Tidak Memenuhi 844 Memenuhi 805 Memenuhi

881 Tidak Memenuhi 843 Memenuhi 804 Memenuhi

880 Memenuhi 842 Memenuhi 803 Memenuhi

879 Tidak Memenuhi 841 Memenuhi 802 Memenuhi

878 Tidak Memenuhi 840 Memenuhi 801 Memenuhi

877 Memenuhi 839 Memenuhi 800 Memenuhi

876 Memenuhi 838 Memenuhi 799 Memenuhi

875 Tidak Memenuhi 837 Memenuhi 798 Memenuhi

874 Memenuhi 836 Memenuhi 797 Memenuhi

873 Memenuhi 835 Memenuhi 796 Memenuhi

872 Memenuhi 834 Memenuhi 795 Memenuhi

871 Memenuhi 833 Memenuhi 794 Memenuhi

870 Memenuhi 832 Memenuhi 793 Memenuhi

869 Memenuhi 831 Memenuhi 792 Memenuhi

868 Memenuhi 830 Memenuhi 791 Memenuhi

867 Memenuhi 829 Memenuhi 790 Memenuhi

866 Memenuhi 828 Memenuhi 789 Memenuhi

865 Memenuhi 827 Memenuhi 788 Memenuhi

864 Memenuhi 826 Memenuhi 787 Memenuhi

863 Memenuhi 825 Memenuhi 786 Memenuhi

862 Memenuhi 823 Memenuhi 785 Memenuhi

861 Memenuhi 822 Memenuhi 784 Memenuhi

860 Memenuhi 821 Memenuhi 783 Memenuhi

859 Memenuhi 820 Memenuhi 782 Memenuhi

858 Memenuhi 819 Memenuhi 781 Memenuhi

857 Memenuhi 818 Memenuhi 780 Memenuhi

856 Memenuhi 817 Memenuhi 779 Memenuhi

855 Memenuhi 816 Memenuhi 778 Memenuhi

854 Memenuhi 815 Memenuhi 777 Memenuhi

853 Memenuhi 813 Memenuhi 776 Memenuhi

852 Memenuhi 812 Memenuhi 775 Memenuhi

850 Memenuhi 811 Memenuhi 774 Memenuhi

849 Memenuhi 810 Memenuhi 773 Memenuhi

848 Memenuhi 809 Memenuhi 772 Memenuhi

847 Memenuhi 808 Memenuhi 771 Memenuhi

Page 54: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16963/5/14.B1.0049 ABRAHAM DAKSA... · 2018. 10. 3. · Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen. Langkah

119

Johanes Baptista Among T 14.B1.0030

Abraham Daksa B D 14.B1.0049

Tugas Akhir

Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan

HEC-RAS

Tabel 4.35 Rekapitulasi Kapasitas Sungai Sengkarang Kondisi Eksisting Terhadap

Banjir Debit Rencana 2 Tahunan (lanjutan) STA Kapasitas STA Kapasitas STA Kapasitas

770 Memenuhi 732 Memenuhi 695 Memenuhi

769 Memenuhi 731 Memenuhi 694 Memenuhi

768 Memenuhi 730 Memenuhi 693 Memenuhi

767 Memenuhi 729 Memenuhi 692 Memenuhi

766 Memenuhi 728 Memenuhi 691 Memenuhi

765 Memenuhi 727 Memenuhi 690 Memenuhi

764 Memenuhi 726 Memenuhi 689 Memenuhi

763 Memenuhi 725 Memenuhi 688 Memenuhi

762 Memenuhi 724 Memenuhi 687 Memenuhi

761 Memenuhi 723 Memenuhi 686 Memenuhi

760 Memenuhi 722 Memenuhi 685 Memenuhi

759 Memenuhi 721 Memenuhi 684 Memenuhi

758 Memenuhi 720 Memenuhi 683 Memenuhi

757 Memenuhi 719 Memenuhi 682 Memenuhi

756 Memenuhi 718 Memenuhi 681 Memenuhi

755 Memenuhi 717 Memenuhi 680 Memenuhi

754 Memenuhi 716 Memenuhi 679 Memenuhi

753 Memenuhi 715 Memenuhi 678 Memenuhi

752 Memenuhi 714 Memenuhi 677 Memenuhi

751 Memenuhi 713 Memenuhi 676 Memenuhi

750 Memenuhi 712 Memenuhi 675 Memenuhi

749 Memenuhi 711 Memenuhi 674 Memenuhi

748 Memenuhi 710 Memenuhi 673 Memenuhi

746 Memenuhi 709 Memenuhi 672 Memenuhi

745 Memenuhi 708 Memenuhi 671 Memenuhi

744 Memenuhi 707 Memenuhi 670 Memenuhi

743 Memenuhi 706 Memenuhi 669 Memenuhi

742 Memenuhi 705 Memenuhi 668 Memenuhi

741 Memenuhi 704 Memenuhi 667 Memenuhi

740 Memenuhi 703 Memenuhi 666 Tidak Memenuhi

739 Memenuhi 702 Memenuhi 665 Tidak Memenuhi

738 Memenuhi 701 Memenuhi 664 Tidak Memenuhi

737 Memenuhi 700 Memenuhi 663 Tidak Memenuhi

736 Memenuhi 699 Memenuhi 662 Tidak Memenuhi

735 Memenuhi 698 Memenuhi 661 Tidak Memenuhi

734 Memenuhi 697 Memenuhi 660 Memenuhi

733 Memenuhi 696 Memenuhi 659 Tidak Memenuhi

Page 55: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16963/5/14.B1.0049 ABRAHAM DAKSA... · 2018. 10. 3. · Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen. Langkah

120

Johanes Baptista Among T 14.B1.0030

Abraham Daksa B D 14.B1.0049

Tugas Akhir

Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan

HEC-RAS

Tabel 4.35 Rekapitulasi Kapasitas Sungai Sengkarang Kondisi Eksisting Terhadap

Banjir Debit Rencana 2 Tahunan (lanjutan) STA Kapasitas STA Kapasitas STA Kapasitas

658 Tidak Memenuhi 645 Memenuhi 632 Memenuhi

657 Memenuhi 644 Memenuhi 631 Tidak Memenuhi

656 Tidak Memenuhi 643 Memenuhi 630 Tidak Memenuhi

655 Tidak Memenuhi 642 Memenuhi 629 Tidak Memenuhi

654 Tidak Memenuhi 641 Memenuhi 628 Memenuhi

653 Memenuhi 640 Memenuhi 627 Memenuhi

652 Tidak Memenuhi 639 Tidak Memenuhi 626 Tidak Memenuhi

651 Tidak Memenuhi 638 Tidak Memenuhi 625 Tidak Memenuhi

650 Tidak Memenuhi 637 Memenuhi 624 Tidak Memenuhi

649 Memenuhi 636 Memenuhi 623 Memenuhi

648 Tidak Memenuhi 635 Memenuhi 622 Memenuhi

647 Tidak Memenuhi 634 Memenuhi 621 Tidak Memenuhi

646 Tidak Memenuhi 633 Tidak Memenuhi 620 Memenuhi

Hasil Output HEC-RAS menunjukan posisi air Sungai Sengkarang

pada beberapa contoh cross section dapat dilihat di Gambar 4.33 sedangkan

rekapitulasi kapasitas eksisting terhadap debit banjir rencana 2 tahunan

dapat dilihat pada Tabel 4.35 dan untuk elevasi muka air pada kondisi

eksisting terhadap banjir rencana 2 tahunan di sepanjang Sungai Sengkarang

yang ditelit dapat dilihat pada Gambar 4.34.

Page 56: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16963/5/14.B1.0049 ABRAHAM DAKSA... · 2018. 10. 3. · Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen. Langkah

66

Tugas Akhir

Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan

HEC-RAS

Johanes Baptista Among T 14.B1.0030

Abraham Daksa B D 14.B1.0049

Gambar 4.34 Profil Muka Air Eksisting terhadap Debit Banjir Rencana 2 Tahunan

121

Page 57: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16963/5/14.B1.0049 ABRAHAM DAKSA... · 2018. 10. 3. · Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen. Langkah

122

Johanes Baptista Among T 14.B1.0030

Abraham Daksa B D 14.B1.0049

Tugas Akhir

Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan

HEC-RAS

2. Hasil Output Pemodelan HEC-RAS terhadap Debit Banjir Rencana 5

Tahunan

STA. Cross Section

1000

(P.0)

908

(P.29)

Gambar 4.35 Hasil Output HEC-RAS Eksisting terhadap Debit Banjir Rencana 5

Tahunan

Page 58: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16963/5/14.B1.0049 ABRAHAM DAKSA... · 2018. 10. 3. · Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen. Langkah

123

Johanes Baptista Among T 14.B1.0030

Abraham Daksa B D 14.B1.0049

Tugas Akhir

Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan

HEC-RAS

Gambar 4.35 menunjukan hasil output HEC-RAS terhadap

debit banjir rencana 5 tahunan yaitu sebesar 582,6 m3/s. Pada STA

1000 atau P.0 yang merupakan titik awal cross section tidak terjadi

limpasan yang diakibatkan debit banjir rencana 5 tahun, tinggi muka

air sebesar 18,26 m diatas muka air laut. Pada STA 908 atau P.29

tidak terjadi limpasan akibat debit banjir rencana 5 tahun, tinggi

muka air sebesar 11,84 m diatas muka air laut. Pada STA 770 atau

P.95 tidak terjadi limpasan akibat debit banjir rencana 5 tahun, tinggi

muka air sebesar 5,65 m diatas muka air laut. Pada STA 729 atau

P.127 tidak terjadi limpasan akibat debit banjir rencana 5 tahun,

tinggi muka air sebesar 5,61 m diatas muka air laut. Pada STA 678

atau P.161 tidak terjadi limpasan akibat debit banjir rencana 5 tahun,

tinggi muka air sebesar 1,78 m diatas muka air laut. Pada STA 624

atau P.202 yang murapakan titik akhir dari cross section atau muara

Sungai Sengkaran tidak terjadi limpasan akibat debit banjir rencana

5 tahun, tinggi muka air sebesar 0,60 m diatas muka air laut. Namun

dibeberapa STA terjadi limpasan, untuk mengetahui STA yang

terjadi limpasan akibat debit banjir rencana 5 tahunan dapat dilihat

pada Tabel 4.36

Tabel 4.36 Rekapitulasi Kapasitas Sungai Sengkarang Kondisi Eksisting Terhadap

Banjir Debit Rencana 5 Tahunan

STA Kapasitas STA Kapasitas STA Kapasitas

1000 Memenuhi 989 Memenuhi 978 Tidak Memenuhi

999 Memenuhi 988 Memenuhi 977 Tidak Memenuhi

998 Memenuhi 987 Tidak Memenuhi 976 Tidak Memenuhi

997 Memenuhi 986 Tidak Memenuhi 975 Memenuhi

996 Memenuhi 985 Tidak Memenuhi 974 Tidak Memenuhi

995 Memenuhi 984 Tidak Memenuhi 973 Tidak Memenuhi

994 Memenuhi 983 Tidak Memenuhi 972 Tidak Memenuhi

993 Memenuhi 982 Tidak Memenuhi 971 Tidak Memenuhi

992 Memenuhi 981 Tidak Memenuhi 970 Tidak Memenuhi

991 Memenuhi 980 Tidak Memenuhi 969 Tidak Memenuhi

990 Memenuhi 979 Tidak Memenuhi 968 Tidak Memenuhi

Page 59: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16963/5/14.B1.0049 ABRAHAM DAKSA... · 2018. 10. 3. · Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen. Langkah

124

Johanes Baptista Among T 14.B1.0030

Abraham Daksa B D 14.B1.0049

Tugas Akhir

Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan

HEC-RAS

Tabel 4.36 Rekapitulasi Kapasitas Sungai Sengkarang Kondisi Eksisting Terhadap

Banjir Debit Rencana 5 Tahunan (lanjutan)

STA Kapasitas STA Kapasitas STA Kapasitas

967 Tidak Memenuhi 930 Memenuhi 891 Tidak Memenuhi

966 Tidak Memenuhi 929 Memenuhi 890 Tidak Memenuhi

965 Tidak Memenuhi 928 Tidak Memenuhi 889 Tidak Memenuhi

964 Tidak Memenuhi 927 Tidak Memenuhi 888 Tidak Memenuhi

963 Tidak Memenuhi 926 Tidak Memenuhi 887 Tidak Memenuhi

962 Tidak Memenuhi 925 Memenuhi 886 Tidak Memenuhi

961 Tidak Memenuhi 924 Tidak Memenuhi 885 Tidak Memenuhi

960 Tidak Memenuhi 923 Tidak Memenuhi 884 Tidak Memenuhi

959 Tidak Memenuhi 922 Tidak Memenuhi 883 Tidak Memenuhi

958 Tidak Memenuhi 921 Tidak Memenuhi 882 Tidak Memenuhi

957 Tidak Memenuhi 920 Tidak Memenuhi 881 Tidak Memenuhi

956 Tidak Memenuhi 919 Tidak Memenuhi 880 Tidak Memenuhi

955 Tidak Memenuhi 918 Tidak Memenuhi 879 Tidak Memenuhi

954 Tidak Memenuhi 915 Tidak Memenuhi 878 Tidak Memenuhi

953 Tidak Memenuhi 914 Tidak Memenuhi 877 Tidak Memenuhi

952 Tidak Memenuhi 913 Tidak Memenuhi 876 Memenuhi

951 Tidak Memenuhi 912 Tidak Memenuhi 875 Tidak Memenuhi

950 Tidak Memenuhi 911 Tidak Memenuhi 874 Memenuhi

949 Tidak Memenuhi 910 Tidak Memenuhi 873 Tidak Memenuhi

948 Tidak Memenuhi 909 Tidak Memenuhi 872 Tidak Memenuhi

947 Tidak Memenuhi 908 Tidak Memenuhi 871 Memenuhi

946 Tidak Memenuhi 907 Tidak Memenuhi 870 Memenuhi

945 Tidak Memenuhi 906 Tidak Memenuhi 869 Memenuhi

944 Tidak Memenuhi 905 Tidak Memenuhi 868 Memenuhi

943 Memenuhi 904 Tidak Memenuhi 867 Memenuhi

942 Memenuhi 903 Tidak Memenuhi 866 Memenuhi

941 Memenuhi 902 Tidak Memenuhi 865 Memenuhi

940 Memenuhi 901 Tidak Memenuhi 864 Memenuhi

939 Tidak Memenuhi 900 Tidak Memenuhi 863 Memenuhi

938 Tidak Memenuhi 899 Tidak Memenuhi 862 Memenuhi

937 Memenuhi 898 Tidak Memenuhi 861 Memenuhi

936 Memenuhi 897 Tidak Memenuhi 860 Memenuhi

935 Memenuhi 896 Tidak Memenuhi 859 Memenuhi

934 Tidak Memenuhi 895 Tidak Memenuhi 858 Tidak Memenuhi

933 Tidak Memenuhi 894 Tidak Memenuhi 857 Memenuhi

932 Tidak Memenuhi 893 Tidak Memenuhi 856 Memenuhi

931 Memenuhi 892 Tidak Memenuhi 855 Memenuhi

Page 60: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16963/5/14.B1.0049 ABRAHAM DAKSA... · 2018. 10. 3. · Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen. Langkah

125

Johanes Baptista Among T 14.B1.0030

Abraham Daksa B D 14.B1.0049

Tugas Akhir

Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan

HEC-RAS

Tabel 4.36 Rekapitulasi Kapasitas Sungai Sengkarang Kondisi Eksisting Terhadap

Banjir Debit Rencana 5 Tahunan (lanjutan)

STA Kapasitas STA Kapasitas STA Kapasitas

884 Tidak Memenuhi 846 Memenuhi 807 Memenuhi

883 Tidak Memenuhi 845 Memenuhi 806 Memenuhi

882 Tidak Memenuhi 844 Memenuhi 805 Memenuhi

881 Tidak Memenuhi 843 Memenuhi 804 Memenuhi

880 Tidak Memenuhi 842 Memenuhi 803 Memenuhi

879 Tidak Memenuhi 841 Memenuhi 802 Memenuhi

878 Tidak Memenuhi 840 Memenuhi 801 Memenuhi

877 Tidak Memenuhi 839 Memenuhi 800 Memenuhi

876 Memenuhi 838 Memenuhi 799 Memenuhi

875 Tidak Memenuhi 837 Memenuhi 798 Memenuhi

874 Memenuhi 836 Memenuhi 797 Memenuhi

873 Tidak Memenuhi 835 Memenuhi 796 Memenuhi

872 Tidak Memenuhi 834 Memenuhi 795 Memenuhi

871 Memenuhi 833 Memenuhi 794 Memenuhi

870 Memenuhi 832 Memenuhi 793 Memenuhi

869 Memenuhi 831 Memenuhi 792 Memenuhi

868 Memenuhi 830 Memenuhi 791 Memenuhi

867 Memenuhi 829 Memenuhi 790 Memenuhi

866 Memenuhi 828 Memenuhi 789 Memenuhi

865 Memenuhi 827 Memenuhi 788 Memenuhi

864 Memenuhi 826 Memenuhi 787 Memenuhi

863 Memenuhi 825 Memenuhi 786 Memenuhi

862 Memenuhi 823 Memenuhi 785 Memenuhi

861 Memenuhi 822 Memenuhi 784 Memenuhi

860 Memenuhi 821 Memenuhi 783 Memenuhi

859 Memenuhi 820 Memenuhi 782 Memenuhi

858 Tidak Memenuhi 819 Tidak Memenuhi 781 Memenuhi

857 Memenuhi 818 Tidak Memenuhi 780 Memenuhi

856 Memenuhi 817 Memenuhi 779 Memenuhi

855 Memenuhi 816 Memenuhi 778 Memenuhi

854 Memenuhi 815 Memenuhi 777 Memenuhi

853 Memenuhi 813 Memenuhi 776 Memenuhi

852 Memenuhi 812 Memenuhi 775 Memenuhi

850 Memenuhi 811 Memenuhi 774 Memenuhi

849 Memenuhi 810 Memenuhi 773 Memenuhi

848 Memenuhi 809 Memenuhi 772 Memenuhi

847 Memenuhi 808 Memenuhi 771 Memenuhi

Page 61: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16963/5/14.B1.0049 ABRAHAM DAKSA... · 2018. 10. 3. · Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen. Langkah

126

Johanes Baptista Among T 14.B1.0030

Abraham Daksa B D 14.B1.0049

Tugas Akhir

Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan

HEC-RAS

Tabel 4.36 Rekapitulasi Kapasitas Sungai Sengkarang Kondisi Eksisting Terhadap

Banjir Debit Rencana 5 Tahunan (lanjutan)

STA Kapasitas STA Kapasitas STA Kapasitas

770 Memenuhi 732 Tidak Memenuhi 695 Tidak Memenuhi

769 Memenuhi 731 Tidak Memenuhi 694 Memenuhi

768 Memenuhi 730 Memenuhi 693 Tidak Memenuhi

767 Memenuhi 729 Memenuhi 692 Memenuhi

766 Memenuhi 728 Memenuhi 691 Tidak Memenuhi

765 Memenuhi 727 Memenuhi 690 Tidak Memenuhi

764 Memenuhi 726 Memenuhi 689 Memenuhi

763 Memenuhi 725 Memenuhi 688 Memenuhi

762 Memenuhi 724 Memenuhi 687 Memenuhi

761 Memenuhi 723 Memenuhi 686 Memenuhi

760 Memenuhi 722 Tidak Memenuhi 685 Tidak Memenuhi

759 Memenuhi 721 Memenuhi 684 Tidak Memenuhi

758 Memenuhi 720 Memenuhi 683 Memenuhi

757 Memenuhi 719 Memenuhi 682 Tidak Memenuhi

756 Memenuhi 718 Memenuhi 681 Tidak Memenuhi

755 Memenuhi 717 Memenuhi 680 Tidak Memenuhi

754 Memenuhi 716 Memenuhi 679 Tidak Memenuhi

753 Memenuhi 715 Memenuhi 678 Memenuhi

752 Memenuhi 714 Memenuhi 677 Tidak Memenuhi

751 Memenuhi 713 Memenuhi 676 Memenuhi

750 Memenuhi 712 Memenuhi 675 Memenuhi

749 Memenuhi 711 Memenuhi 674 Memenuhi

748 Memenuhi 710 Memenuhi 673 Memenuhi

746 Memenuhi 709 Memenuhi 672 Tidak Memenuhi

745 Memenuhi 708 Memenuhi 671 Tidak Memenuhi

744 Memenuhi 707 Memenuhi 670 Tidak Memenuhi

743 Memenuhi 706 Memenuhi 669 Memenuhi

742 Tidak Memenuhi 705 Memenuhi 668 Memenuhi

741 Memenuhi 704 Memenuhi 667 Tidak Memenuhi

740 Memenuhi 703 Memenuhi 666 Tidak Memenuhi

739 Memenuhi 702 Memenuhi 665 Tidak Memenuhi

738 Memenuhi 701 Memenuhi 664 Tidak Memenuhi

737 Memenuhi 700 Memenuhi 663 Tidak Memenuhi

736 Memenuhi 699 Memenuhi 662 Tidak Memenuhi

735 Memenuhi 698 Memenuhi 661 Tidak Memenuhi

734 Tidak Memenuhi 697 Memenuhi 660 Tidak Memenuhi

733 Tidak Memenuhi 696 Tidak Memenuhi 659 Tidak Memenuhi

Page 62: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16963/5/14.B1.0049 ABRAHAM DAKSA... · 2018. 10. 3. · Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen. Langkah

127

Johanes Baptista Among T 14.B1.0030

Abraham Daksa B D 14.B1.0049

Tugas Akhir

Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan

HEC-RAS

Tabel 4.36 Rekapitulasi Kapasitas Sungai Sengkarang Kondisi Eksisting Terhadap

Banjir Debit Rencana 5 Tahunan (lanjutan)

STA Kapasitas STA Kapasitas STA Kapasitas

658 Tidak Memenuhi 645 Tidak Memenuhi 632 Tidak Memenuhi

657 Tidak Memenuhi 644 Tidak Memenuhi 631 Tidak Memenuhi

656 Tidak Memenuhi 643 Tidak Memenuhi 630 Tidak Memenuhi

655 Tidak Memenuhi 642 Tidak Memenuhi 629 Tidak Memenuhi

654 Tidak Memenuhi 641 Memenuhi 628 Tidak Memenuhi

653 Tidak Memenuhi 640 Tidak Memenuhi 627 Tidak Memenuhi

652 Tidak Memenuhi 639 Tidak Memenuhi 626 Tidak Memenuhi

651 Tidak Memenuhi 638 Tidak Memenuhi 625 Tidak Memenuhi

650 Tidak Memenuhi 637 Tidak Memenuhi 624 Tidak Memenuhi

649 Tidak Memenuhi 636 Tidak Memenuhi 623 Tidak Memenuhi

648 Tidak Memenuhi 635 Tidak Memenuhi 622 Tidak Memenuhi

647 Tidak Memenuhi 634 Tidak Memenuhi 621 Tidak Memenuhi

646 Tidak Memenuhi 633 Tidak Memenuhi 620 Memenuhi

Hasil Output HEC-RAS menunjukan posisi air Sungai Sengkarang

pada beberapa contoh cross section dapat dilihat di Gambar 4.35 sedangkan

rekapitulasi kapasitas eksisting terhadap debit banjir rencana 5 tahunan

dapat dilihat pada Tabel 4.36 dan untuk elevasi muka air pada kondisi

eksisting terhadap banjir rencana 5 tahunan di Sepanjang Sungai

Sengkarang yang diteliti dapat dilihat pada Gambar 4.36.

Page 63: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16963/5/14.B1.0049 ABRAHAM DAKSA... · 2018. 10. 3. · Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen. Langkah

128

Johanes Baptista Among T 14.B1.0030

Abraham Daksa B D 14.B1.0049

Tugas Akhir

Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan

HEC-RAS

Gambar 4.36 Profil Muka Air Eksisting terhadap Debit Banjir Rencana 5 Tahunan

Page 64: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16963/5/14.B1.0049 ABRAHAM DAKSA... · 2018. 10. 3. · Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen. Langkah

129

Johanes Baptista Among T 14.B1.0030

Abraham Daksa B D 14.B1.0049

Tugas Akhir

Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan

HEC-RAS

3. Hasil Output Pemodelan HEC-RAS terhadap Debit Banjir Rencana 10

Tahunan

STA. Cross Section

1000

(P.0)

908

(P.29)

Gambar 4.37 Hasil Output HEC-RAS Eksisting terhadap Debit Banjir Rencana 10

Tahunan

Page 65: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16963/5/14.B1.0049 ABRAHAM DAKSA... · 2018. 10. 3. · Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen. Langkah

130

Johanes Baptista Among T 14.B1.0030

Abraham Daksa B D 14.B1.0049

Tugas Akhir

Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan

HEC-RAS

Gambar 4.37 menunjukan hasil output HEC-RAS terhadap

debit banjir rencana 10 tahunan yaitu sebesar 765,1 m3/s. Pada STA

1000 atau P.0 yang merupakan titik awal cross section tidak terjadi

limpasan yang diakibatkan debit banjir rencana 10 tahun, tinggi

muka air sebesar 18,57 m diatas muka air laut. Pada STA 908 atau

P.29 terjadi limpasan akibat debit banjir rencana 10 tahun, tinggi

muka air limpasan sebesar 0,17 m pada bantaran bagian kiri. Pada

STA 770 atau P.95 tidak terjadi limpasan akibat debit banjir rencana

10 tahun, tinggi muka air sebesar 6,34 m diatas muka air laut. Pada

STA 729 atau P.127 tidak terjadi limpasan akibat debit banjir

rencana 10 tahun, tinggi muka air sebesar 4,10 m diatas muka air

laut. Pada STA 678 atau P.161 terjadi limpasan akibat debit banjir

rencana 10 tahun, tinggi limpasan sebesar 0,27 m dari bantaran

sebelah kiri. Pada STA 624 atau P.202 yang murapakan titik akhir

dari cross section atau muara Sungai Sengkaran tidak terjadi

limpasan akibat debit banjir rencana 10 tahunan, tinggi muka air

sebesar 0,88 m diatas muka air laut. Namun dibeberapa STA terjadi

limpasan, untuk mengetahui STA yang terjadi limpasan akibat debit

banjir rencana 10 tahun dapat dilihat pada Tabel 4.37

Tabel 4.37 Rekapitulasi Kapasitas Sungai Sengkarang Kondisi Eksisting Terhadap

Banjir Debit Rencana 10 Tahunan

STA Kapasitas STA Kapasitas STA Kapasitas

1000 Memenuhi 989 Memenuhi 978 Tidak Memenuhi

999 Memenuhi 988 Tidak Memenuhi 977 Tidak Memenuhi

998 Memenuhi 987 Tidak Memenuhi 976 Tidak Memenuhi

997 Memenuhi 986 Tidak Memenuhi 975 Tidak Memenuhi

996 Memenuhi 985 Tidak Memenuhi 974 Tidak Memenuhi

995 Memenuhi 984 Tidak Memenuhi 973 Tidak Memenuhi

994 Memenuhi 983 Tidak Memenuhi 972 Tidak Memenuhi

993 Memenuhi 982 Tidak Memenuhi 971 Tidak Memenuhi

992 Memenuhi 981 Tidak Memenuhi 970 Tidak Memenuhi

991 Memenuhi 980 Tidak Memenuhi 969 Tidak Memenuhi

990 Memenuhi 979 Tidak Memenuhi 968 Tidak Memenuhi

Page 66: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16963/5/14.B1.0049 ABRAHAM DAKSA... · 2018. 10. 3. · Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen. Langkah

131

Johanes Baptista Among T 14.B1.0030

Abraham Daksa B D 14.B1.0049

Tugas Akhir

Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan

HEC-RAS

Tabel 4.37 Rekapitulasi Kapasitas Sungai Sengkarang Kondisi Eksisting Terhadap

Banjir Debit Rencana 10 Tahunan (lanjutan)

STA Kapasitas STA Kapasitas STA Kapasitas

967 Tidak Memenuhi 930 Tidak Memenuhi 891 Tidak Memenuhi

966 Tidak Memenuhi 929 Tidak Memenuhi 890 Tidak Memenuhi

965 Tidak Memenuhi 928 Tidak Memenuhi 889 Tidak Memenuhi

964 Tidak Memenuhi 927 Tidak Memenuhi 888 Tidak Memenuhi

963 Tidak Memenuhi 926 Tidak Memenuhi 887 Tidak Memenuhi

962 Tidak Memenuhi 925 Tidak Memenuhi 886 Tidak Memenuhi

961 Tidak Memenuhi 924 Tidak Memenuhi 885 Tidak Memenuhi

960 Tidak Memenuhi 923 Tidak Memenuhi 884 Tidak Memenuhi

959 Tidak Memenuhi 922 Tidak Memenuhi 883 Tidak Memenuhi

958 Tidak Memenuhi 921 Tidak Memenuhi 882 Tidak Memenuhi

957 Tidak Memenuhi 920 Tidak Memenuhi 881 Tidak Memenuhi

956 Tidak Memenuhi 919 Tidak Memenuhi 880 Tidak Memenuhi

955 Tidak Memenuhi 918 Tidak Memenuhi 879 Tidak Memenuhi

954 Tidak Memenuhi 915 Tidak Memenuhi 878 Tidak Memenuhi

953 Tidak Memenuhi 914 Tidak Memenuhi 877 Tidak Memenuhi

952 Tidak Memenuhi 913 Tidak Memenuhi 876 Memenuhi

951 Tidak Memenuhi 912 Tidak Memenuhi 875 Tidak Memenuhi

950 Tidak Memenuhi 911 Tidak Memenuhi 874 Memenuhi

949 Tidak Memenuhi 910 Tidak Memenuhi 873 Tidak Memenuhi

948 Tidak Memenuhi 909 Tidak Memenuhi 872 Tidak Memenuhi

947 Tidak Memenuhi 908 Tidak Memenuhi 871 Memenuhi

946 Tidak Memenuhi 907 Tidak Memenuhi 870 Memenuhi

945 Tidak Memenuhi 906 Tidak Memenuhi 869 Memenuhi

944 Tidak Memenuhi 905 Tidak Memenuhi 868 Tidak Memenuhi

943 Memenuhi 904 Tidak Memenuhi 867 Memenuhi

942 Memenuhi 903 Tidak Memenuhi 866 Memenuhi

941 Memenuhi 902 Tidak Memenuhi 865 Tidak Memenuhi

940 Tidak Memenuhi 901 Tidak Memenuhi 864 Tidak Memenuhi

939 Tidak Memenuhi 900 Tidak Memenuhi 863 Tidak Memenuhi

938 Tidak Memenuhi 899 Tidak Memenuhi 862 Tidak Memenuhi

937 Memenuhi 898 Tidak Memenuhi 861 Memenuhi

936 Tidak Memenuhi 897 Tidak Memenuhi 860 Memenuhi

935 Tidak Memenuhi 896 Tidak Memenuhi 859 Memenuhi

934 Tidak Memenuhi 895 Tidak Memenuhi 858 Tidak Memenuhi

933 Tidak Memenuhi 894 Tidak Memenuhi 857 Memenuhi

932 Tidak Memenuhi 893 Tidak Memenuhi 856 Memenuhi

931 Tidak Memenuhi 892 Tidak Memenuhi 855 Memenuhi

Page 67: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16963/5/14.B1.0049 ABRAHAM DAKSA... · 2018. 10. 3. · Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen. Langkah

132

Johanes Baptista Among T 14.B1.0030

Abraham Daksa B D 14.B1.0049

Tugas Akhir

Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan

HEC-RAS

Tabel 4.37 Rekapitulasi Kapasitas Sungai Sengkarang Kondisi Eksisting Terhadap

Banjir Debit Rencana 10 Tahunan (lanjutan)

STA Kapasitas STA Kapasitas STA Kapasitas

884 Tidak Memenuhi 846 Memenuhi 807 Memenuhi

883 Tidak Memenuhi 845 Memenuhi 806 Memenuhi

882 Tidak Memenuhi 844 Memenuhi 805 Memenuhi

881 Tidak Memenuhi 843 Memenuhi 804 Memenuhi

880 Tidak Memenuhi 842 Memenuhi 803 Memenuhi

879 Tidak Memenuhi 841 Memenuhi 802 Tidak Memenuhi

878 Tidak Memenuhi 840 Memenuhi 801 Memenuhi

877 Tidak Memenuhi 839 Memenuhi 800 Memenuhi

876 Memenuhi 838 Tidak Memenuhi 799 Memenuhi

875 Tidak Memenuhi 837 Memenuhi 798 Memenuhi

874 Memenuhi 836 Memenuhi 797 Memenuhi

873 Tidak Memenuhi 835 Memenuhi 796 Memenuhi

872 Tidak Memenuhi 834 Memenuhi 795 Tidak Memenuhi

871 Memenuhi 833 Tidak Memenuhi 794 Tidak Memenuhi

870 Memenuhi 832 Memenuhi 793 Memenuhi

869 Memenuhi 831 Memenuhi 792 Memenuhi

868 Tidak Memenuhi 830 Memenuhi 791 Memenuhi

867 Memenuhi 829 Memenuhi 790 Memenuhi

866 Memenuhi 828 Tidak Memenuhi 789 Memenuhi

865 Tidak Memenuhi 827 Memenuhi 788 Memenuhi

864 Tidak Memenuhi 826 Tidak Memenuhi 787 Memenuhi

863 Tidak Memenuhi 825 Memenuhi 786 Memenuhi

862 Tidak Memenuhi 823 Tidak Memenuhi 785 Memenuhi

861 Memenuhi 822 Memenuhi 784 Memenuhi

860 Memenuhi 821 Memenuhi 783 Memenuhi

859 Memenuhi 820 Memenuhi 782 Memenuhi

858 Tidak Memenuhi 819 Tidak Memenuhi 781 Memenuhi

857 Memenuhi 818 Tidak Memenuhi 780 Tidak Memenuhi

856 Memenuhi 817 Tidak Memenuhi 779 Memenuhi

855 Memenuhi 816 Tidak Memenuhi 778 Memenuhi

854 Memenuhi 815 Tidak Memenuhi 777 Memenuhi

853 Memenuhi 813 Tidak Memenuhi 776 Memenuhi

852 Memenuhi 812 Memenuhi 775 Memenuhi

850 Memenuhi 811 Memenuhi 774 Memenuhi

849 Memenuhi 810 Memenuhi 773 Memenuhi

848 Memenuhi 809 Memenuhi 772 Memenuhi

847 Memenuhi 808 Memenuhi 771 Memenuhi

Page 68: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16963/5/14.B1.0049 ABRAHAM DAKSA... · 2018. 10. 3. · Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen. Langkah

133

Johanes Baptista Among T 14.B1.0030

Abraham Daksa B D 14.B1.0049

Tugas Akhir

Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan

HEC-RAS

Tabel 4.37 Rekapitulasi Kapasitas Sungai Sengkarang Kondisi Eksisting Terhadap

Banjir Debit Rencana 10 Tahunan (lanjutan)

STA Kapasitas STA Kapasitas STA Kapasitas

770 Memenuhi 732 Tidak Memenuhi 695 Tidak Memenuhi

769 Memenuhi 731 Tidak Memenuhi 694 Tidak Memenuhi

768 Memenuhi 730 Memenuhi 693 Tidak Memenuhi

767 Memenuhi 729 Memenuhi 692 Tidak Memenuhi

766 Memenuhi 728 Memenuhi 691 Tidak Memenuhi

765 Memenuhi 727 Memenuhi 690 Tidak Memenuhi

764 Tidak Memenuhi 726 Memenuhi 689 Memenuhi

763 Memenuhi 725 Memenuhi 688 Memenuhi

762 Memenuhi 724 Memenuhi 687 Memenuhi

761 Memenuhi 723 Memenuhi 686 Memenuhi

760 Memenuhi 722 Tidak Memenuhi 685 Tidak Memenuhi

759 Memenuhi 721 Memenuhi 684 Tidak Memenuhi

758 Memenuhi 720 Memenuhi 683 Tidak Memenuhi

757 Memenuhi 719 Memenuhi 682 Tidak Memenuhi

756 Memenuhi 718 Memenuhi 681 Tidak Memenuhi

755 Memenuhi 717 Memenuhi 680 Tidak Memenuhi

754 Memenuhi 716 Memenuhi 679 Tidak Memenuhi

753 Memenuhi 715 Memenuhi 678 Tidak Memenuhi

752 Memenuhi 714 Memenuhi 677 Tidak Memenuhi

751 Memenuhi 713 Memenuhi 676 Tidak Memenuhi

750 Memenuhi 712 Memenuhi 675 Tidak Memenuhi

749 Memenuhi 711 Memenuhi 674 Tidak Memenuhi

748 Memenuhi 710 Memenuhi 673 Tidak Memenuhi

746 Memenuhi 709 Memenuhi 672 Tidak Memenuhi

745 Memenuhi 708 Memenuhi 671 Tidak Memenuhi

744 Memenuhi 707 Memenuhi 670 Tidak Memenuhi

743 Memenuhi 706 Memenuhi 669 Tidak Memenuhi

742 Tidak Memenuhi 705 Memenuhi 668 Tidak Memenuhi

741 Memenuhi 704 Memenuhi 667 Tidak Memenuhi

740 Memenuhi 703 Memenuhi 666 Tidak Memenuhi

739 Memenuhi 702 Memenuhi 665 Tidak Memenuhi

738 Memenuhi 701 Memenuhi 664 Tidak Memenuhi

737 Memenuhi 700 Memenuhi 663 Tidak Memenuhi

736 Memenuhi 699 Memenuhi 662 Tidak Memenuhi

735 Memenuhi 698 Memenuhi 661 Tidak Memenuhi

734 Tidak Memenuhi 697 Memenuhi 660 Tidak Memenuhi

733 Tidak Memenuhi 696 Tidak Memenuhi 659 Tidak Memenuhi

Page 69: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16963/5/14.B1.0049 ABRAHAM DAKSA... · 2018. 10. 3. · Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen. Langkah

134

Johanes Baptista Among T 14.B1.0030

Abraham Daksa B D 14.B1.0049

Tugas Akhir

Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan

HEC-RAS

Tabel 4.37 Rekapitulasi Kapasitas Sungai Sengkarang Kondisi Eksisting Terhadap

Banjir Debit Rencana 10 Tahunan (lanjutan) STA Kapasitas STA Kapasitas STA Kapasitas

658 Tidak Memenuhi 645 Tidak Memenuhi 632 Tidak Memenuhi

657 Tidak Memenuhi 644 Tidak Memenuhi 631 Tidak Memenuhi

656 Tidak Memenuhi 643 Tidak Memenuhi 630 Tidak Memenuhi

655 Tidak Memenuhi 642 Tidak Memenuhi 629 Tidak Memenuhi

654 Tidak Memenuhi 641 Memenuhi 628 Tidak Memenuhi

653 Tidak Memenuhi 640 Tidak Memenuhi 627 Tidak Memenuhi

652 Tidak Memenuhi 639 Tidak Memenuhi 626 Tidak Memenuhi

651 Tidak Memenuhi 638 Tidak Memenuhi 625 Tidak Memenuhi

650 Tidak Memenuhi 637 Tidak Memenuhi 624 Tidak Memenuhi

649 Tidak Memenuhi 636 Tidak Memenuhi 623 Tidak Memenuhi

648 Tidak Memenuhi 635 Tidak Memenuhi 622 Tidak Memenuhi

647 Tidak Memenuhi 634 Tidak Memenuhi 621 Tidak Memenuhi

646 Tidak Memenuhi 633 Tidak Memenuhi 620 Memenuhi

Hasil Output HEC-RAS menunjukan posisi air Sungai Sengkarang

pada beberapa contoh cross section dapat dilihat di Gambar 4.37 sedangkan

rekapitulasi kapasitas eksisting terhadap debit banjir rencana 10 tahunan

dapat dilihat pada Tabel 4.42 dan untuk elevasi muka air pada kondisi

eksisting terhadap banjir rencana 10 tahunan di sepanjang Sungai

Sengkarang yang diteliti dapat dilihat pada Gambar 4.38.

Page 70: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16963/5/14.B1.0049 ABRAHAM DAKSA... · 2018. 10. 3. · Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen. Langkah

135

Johanes Baptista Among T 14.B1.0030

Abraham Daksa B D 14.B1.0049

Tugas Akhir

Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan

HEC-RAS

Gambar 4.38 Profil Muka Air Eksisting terhadap Debit Banjir Rencana 10 Tahunan

Page 71: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16963/5/14.B1.0049 ABRAHAM DAKSA... · 2018. 10. 3. · Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen. Langkah

136

Johanes Baptista Among T 14.B1.0030

Abraham Daksa B D 14.B1.0049

Tugas Akhir

Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan

HEC-RAS

4. Hasil Output Pemodelan HEC-RAS terhadap Debit Banjir Rencana 25

Tahunan

STA. Cross Section

1000

(P.0)

908

(P.29)

Gambar 4.39 Hasil Output HEC-RAS Eksisting terhadap Debit Banjir Rencana 25

Tahunan

Page 72: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16963/5/14.B1.0049 ABRAHAM DAKSA... · 2018. 10. 3. · Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen. Langkah

137

Johanes Baptista Among T 14.B1.0030

Abraham Daksa B D 14.B1.0049

Tugas Akhir

Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan

HEC-RAS

Gambar 4.39 menunjukan hasil output HEC-RAS terhadap

debit banjir rencana 25 tahunan yaitu sebesar 1034,3 m3/s. Pada STA

1000 atau P.0 yang merupakan titik awal cross section tidak terjadi

limpasan yang diakibatkan debit banjir rencana 25 tahun, tinggi

muka air sebesar 18,95 m diatas muka air laut. Pada STA 908 atau

P.29 terjadi limpasan akibat debit banjir rencana 25 tahun, tinggi

muka air limpasan sebesar1,38 m dari bantaran bagian kiri. Pada

STA 770 atau P.95 tidak terjadi limpasan akibat debit banjir rencana

25 tahun, tinggi muka air sebesar 7,01 m diatas muka air laut. Pada

STA 729 atau P.127 tidak terjadi limpasan akibat debit banjir

rencana 25 tahun, tinggi muka air sebesar 4,53 m diatas muka air

laut. Pada STA 678 atau P.161 terjadi limpasan akibat debit banjir

rencana 25 tahun, tinggi limpasan sebesar 0,76 m dari bantaran

sebelah kiri. Pada STA 624 atau P.202 yang murapakan titik akhir

dari cross section atau muara Sungai Sengkaran terjadi limpasan

akibat debit banjir rencana 25 tahunan, tinggi muka air limpasan

sebesar 0,34 m dari bantaran sebelah kiri. Pada beberapa STA lainya

terjadi limpasan, untuk mengetahui STA yang terjadi limpasan

akibat debit banjir rencana 10 tahun dapat dilihat pada Tabel 4.38

Tabel 4.38 Rekapitulasi Kapasitas Sungai Sengkarang Kondisi Eksisting Terhadap

Banjir Debit Rencana 25 Tahunan

STA Kapasitas STA Kapasitas STA Kapasitas

1000 Memenuhi 989 Tidak Memenuhi 978 Tidak Memenuhi

999 Memenuhi 988 Tidak Memenuhi 977 Tidak Memenuhi

998 Memenuhi 987 Tidak Memenuhi 976 Tidak Memenuhi

997 Memenuhi 986 Tidak Memenuhi 975 Tidak Memenuhi

996 Memenuhi 985 Tidak Memenuhi 974 Tidak Memenuhi

995 Memenuhi 984 Tidak Memenuhi 973 Tidak Memenuhi

994 Memenuhi 983 Tidak Memenuhi 972 Tidak Memenuhi

993 Memenuhi 982 Tidak Memenuhi 971 Tidak Memenuhi

992 Memenuhi 981 Tidak Memenuhi 970 Tidak Memenuhi

991 Memenuhi 980 Tidak Memenuhi 969 Tidak Memenuhi

990 Memenuhi 979 Tidak Memenuhi 968 Tidak Memenuhi

Page 73: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16963/5/14.B1.0049 ABRAHAM DAKSA... · 2018. 10. 3. · Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen. Langkah

138

Johanes Baptista Among T 14.B1.0030

Abraham Daksa B D 14.B1.0049

Tugas Akhir

Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan

HEC-RAS

Tabel 4.38 Rekapitulasi Kapasitas Sungai Sengkarang Kondisi Eksisting Terhadap

Banjir Debit Rencana 25 Tahunan (lanjutan) STA Kapasitas STA Kapasitas STA Kapasitas

967 Tidak Memenuhi 930 Tidak Memenuhi 891 Tidak Memenuhi

966 Tidak Memenuhi 929 Tidak Memenuhi 890 Tidak Memenuhi

965 Tidak Memenuhi 928 Tidak Memenuhi 889 Tidak Memenuhi

964 Tidak Memenuhi 927 Tidak Memenuhi 888 Tidak Memenuhi

963 Tidak Memenuhi 926 Tidak Memenuhi 887 Tidak Memenuhi

962 Tidak Memenuhi 925 Tidak Memenuhi 886 Tidak Memenuhi

961 Tidak Memenuhi 924 Tidak Memenuhi 885 Tidak Memenuhi

960 Tidak Memenuhi 923 Tidak Memenuhi 884 Tidak Memenuhi

959 Tidak Memenuhi 922 Tidak Memenuhi 883 Tidak Memenuhi

958 Tidak Memenuhi 921 Tidak Memenuhi 882 Tidak Memenuhi

957 Tidak Memenuhi 920 Tidak Memenuhi 881 Tidak Memenuhi

956 Tidak Memenuhi 919 Tidak Memenuhi 880 Tidak Memenuhi

955 Tidak Memenuhi 918 Tidak Memenuhi 879 Tidak Memenuhi

954 Tidak Memenuhi 915 Tidak Memenuhi 878 Tidak Memenuhi

953 Tidak Memenuhi 914 Tidak Memenuhi 877 Tidak Memenuhi

952 Tidak Memenuhi 913 Tidak Memenuhi 876 Tidak Memenuhi

951 Tidak Memenuhi 912 Tidak Memenuhi 875 Tidak Memenuhi

950 Tidak Memenuhi 911 Tidak Memenuhi 874 Tidak Memenuhi

949 Tidak Memenuhi 910 Tidak Memenuhi 873 Tidak Memenuhi

948 Tidak Memenuhi 909 Tidak Memenuhi 872 Tidak Memenuhi

947 Tidak Memenuhi 908 Tidak Memenuhi 871 Tidak Memenuhi

946 Tidak Memenuhi 907 Tidak Memenuhi 870 Tidak Memenuhi

945 Tidak Memenuhi 906 Tidak Memenuhi 869 Tidak Memenuhi

944 Tidak Memenuhi 905 Tidak Memenuhi 868 Tidak Memenuhi

943 Tidak Memenuhi 904 Tidak Memenuhi 867 Tidak Memenuhi

942 Tidak Memenuhi 903 Tidak Memenuhi 866 Tidak Memenuhi

941 Tidak Memenuhi 902 Tidak Memenuhi 865 Tidak Memenuhi

940 Tidak Memenuhi 901 Tidak Memenuhi 864 Tidak Memenuhi

939 Tidak Memenuhi 900 Tidak Memenuhi 863 Tidak Memenuhi

938 Tidak Memenuhi 899 Tidak Memenuhi 862 Tidak Memenuhi

937 Tidak Memenuhi 898 Tidak Memenuhi 861 Tidak Memenuhi

936 Tidak Memenuhi 897 Tidak Memenuhi 860 Tidak Memenuhi

935 Tidak Memenuhi 896 Tidak Memenuhi 859 Tidak Memenuhi

934 Tidak Memenuhi 895 Tidak Memenuhi 858 Tidak Memenuhi

933 Tidak Memenuhi 894 Tidak Memenuhi 857 Tidak Memenuhi

932 Tidak Memenuhi 893 Tidak Memenuhi 856 Tidak Memenuhi

931 Tidak Memenuhi 892 Tidak Memenuhi 855 Tidak Memenuhi

Page 74: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16963/5/14.B1.0049 ABRAHAM DAKSA... · 2018. 10. 3. · Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen. Langkah

139

Johanes Baptista Among T 14.B1.0030

Abraham Daksa B D 14.B1.0049

Tugas Akhir

Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan

HEC-RAS

Tabel 4.38 Rekapitulasi Kapasitas Sungai Sengkarang Kondisi Eksisting Terhadap

Banjir Debit Rencana 25 Tahunan (lanjutan) STA Kapasitas STA Kapasitas STA Kapasitas

884 Tidak Memenuhi 846 Memenuhi 807 Memenuhi

883 Tidak Memenuhi 845 Memenuhi 806 Tidak Memenuhi

882 Tidak Memenuhi 844 Memenuhi 805 Memenuhi

881 Tidak Memenuhi 843 Memenuhi 804 Tidak Memenuhi

880 Tidak Memenuhi 842 Memenuhi 803 Memenuhi

879 Tidak Memenuhi 841 Memenuhi 802 Tidak Memenuhi

878 Tidak Memenuhi 840 Memenuhi 801 Memenuhi

877 Tidak Memenuhi 839 Tidak Memenuhi 800 Tidak Memenuhi

876 Tidak Memenuhi 838 Tidak Memenuhi 799 Memenuhi

875 Tidak Memenuhi 837 Tidak Memenuhi 798 Tidak Memenuhi

874 Tidak Memenuhi 836 Tidak Memenuhi 797 Memenuhi

873 Tidak Memenuhi 835 Tidak Memenuhi 796 Memenuhi

872 Tidak Memenuhi 834 Tidak Memenuhi 795 Tidak Memenuhi

871 Tidak Memenuhi 833 Tidak Memenuhi 794 Tidak Memenuhi

870 Tidak Memenuhi 832 Memenuhi 793 Tidak Memenuhi

869 Tidak Memenuhi 831 Memenuhi 792 Tidak Memenuhi

868 Tidak Memenuhi 830 Memenuhi 791 Memenuhi

867 Tidak Memenuhi 829 Memenuhi 790 Tidak Memenuhi

866 Tidak Memenuhi 828 Tidak Memenuhi 789 Tidak Memenuhi

865 Tidak Memenuhi 827 Tidak Memenuhi 788 Memenuhi

864 Tidak Memenuhi 826 Tidak Memenuhi 787 Memenuhi

863 Tidak Memenuhi 825 Tidak Memenuhi 786 Memenuhi

862 Tidak Memenuhi 823 Tidak Memenuhi 785 Memenuhi

861 Tidak Memenuhi 822 Tidak Memenuhi 784 Memenuhi

860 Tidak Memenuhi 821 Tidak Memenuhi 783 Tidak Memenuhi

859 Tidak Memenuhi 820 Memenuhi 782 Memenuhi

858 Tidak Memenuhi 819 Tidak Memenuhi 781 Memenuhi

857 Tidak Memenuhi 818 Tidak Memenuhi 780 Tidak Memenuhi

856 Tidak Memenuhi 817 Tidak Memenuhi 779 Tidak Memenuhi

855 Tidak Memenuhi 816 Tidak Memenuhi 778 Memenuhi

854 Memenuhi 815 Tidak Memenuhi 777 Memenuhi

853 Tidak Memenuhi 813 Tidak Memenuhi 776 Memenuhi

852 Memenuhi 812 Tidak Memenuhi 775 Memenuhi

850 Memenuhi 811 Tidak Memenuhi 774 Memenuhi

849 Memenuhi 810 Tidak Memenuhi 773 Memenuhi

848 Memenuhi 809 Tidak Memenuhi 772 Memenuhi

847 Memenuhi 808 Memenuhi 771 Memenuhi

Page 75: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16963/5/14.B1.0049 ABRAHAM DAKSA... · 2018. 10. 3. · Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen. Langkah

140

Johanes Baptista Among T 14.B1.0030

Abraham Daksa B D 14.B1.0049

Tugas Akhir

Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan

HEC-RAS

Tabel 4.38 Rekapitulasi Kapasitas Sungai Sengkarang Kondisi Eksisting Terhadap

Banjir Debit Rencana 25 Tahunan (lanjutan) STA Kapasitas STA Kapasitas STA Kapasitas

770 Memenuhi 732 Tidak Memenuhi 695 Tidak Memenuhi

769 Memenuhi 731 Tidak Memenuhi 694 Tidak Memenuhi

768 Memenuhi 730 Tidak Memenuhi 693 Tidak Memenuhi

767 Memenuhi 729 Memenuhi 692 Tidak Memenuhi

766 Memenuhi 728 Memenuhi 691 Tidak Memenuhi

765 Memenuhi 727 Memenuhi 690 Tidak Memenuhi

764 Tidak Memenuhi 726 Memenuhi 689 Memenuhi

763 Memenuhi 725 Memenuhi 688 Memenuhi

762 Memenuhi 724 Memenuhi 687 Tidak Memenuhi

761 Memenuhi 723 Memenuhi 686 Memenuhi

760 Memenuhi 722 Tidak Memenuhi 685 Tidak Memenuhi

759 Tidak Memenuhi 721 Tidak Memenuhi 684 Tidak Memenuhi

758 Memenuhi 720 Memenuhi 683 Tidak Memenuhi

757 Memenuhi 719 Memenuhi 682 Tidak Memenuhi

756 Memenuhi 718 Memenuhi 681 Tidak Memenuhi

755 Memenuhi 717 Memenuhi 680 Tidak Memenuhi

754 Memenuhi 716 Memenuhi 679 Tidak Memenuhi

753 Memenuhi 715 Memenuhi 678 Tidak Memenuhi

752 Memenuhi 714 Tidak Memenuhi 677 Tidak Memenuhi

751 Memenuhi 713 Memenuhi 676 Tidak Memenuhi

750 Memenuhi 712 Memenuhi 675 Tidak Memenuhi

749 Memenuhi 711 Memenuhi 674 Tidak Memenuhi

748 Tidak Memenuhi 710 Tidak Memenuhi 673 Tidak Memenuhi

746 Memenuhi 709 Memenuhi 672 Tidak Memenuhi

745 Memenuhi 708 Memenuhi 671 Tidak Memenuhi

744 Memenuhi 707 Memenuhi 670 Tidak Memenuhi

743 Memenuhi 706 Memenuhi 669 Tidak Memenuhi

742 Tidak Memenuhi 705 Tidak Memenuhi 668 Tidak Memenuhi

741 Tidak Memenuhi 704 Tidak Memenuhi 667 Tidak Memenuhi

740 Memenuhi 703 Memenuhi 666 Tidak Memenuhi

739 Memenuhi 702 Tidak Memenuhi 665 Tidak Memenuhi

738 Memenuhi 701 Memenuhi 664 Tidak Memenuhi

737 Memenuhi 700 Memenuhi 663 Tidak Memenuhi

736 Memenuhi 699 Memenuhi 662 Tidak Memenuhi

735 Tidak Memenuhi 698 Memenuhi 661 Tidak Memenuhi

734 Tidak Memenuhi 697 Tidak Memenuhi 660 Tidak Memenuhi

733 Tidak Memenuhi 696 Tidak Memenuhi 659 Tidak Memenuhi

Page 76: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16963/5/14.B1.0049 ABRAHAM DAKSA... · 2018. 10. 3. · Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen. Langkah

141

Johanes Baptista Among T 14.B1.0030

Abraham Daksa B D 14.B1.0049

Tugas Akhir

Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan

HEC-RAS

Tabel 4.38 Rekapitulasi Kapasitas Sungai Sengkarang Kondisi Eksisting Terhadap

Banjir Debit Rencana 25 Tahunan (lanjutan)

STA Kapasitas STA Kapasitas STA Kapasitas

658 Tidak Memenuhi 645 Tidak Memenuhi 632 Tidak Memenuhi

657 Tidak Memenuhi 644 Tidak Memenuhi 631 Tidak Memenuhi

656 Tidak Memenuhi 643 Tidak Memenuhi 630 Tidak Memenuhi

655 Tidak Memenuhi 642 Tidak Memenuhi 629 Tidak Memenuhi

654 Tidak Memenuhi 641 Tidak Memenuhi 628 Tidak Memenuhi

653 Tidak Memenuhi 640 Tidak Memenuhi 627 Tidak Memenuhi

652 Tidak Memenuhi 639 Tidak Memenuhi 626 Tidak Memenuhi

651 Tidak Memenuhi 638 Tidak Memenuhi 625 Tidak Memenuhi

650 Tidak Memenuhi 637 Tidak Memenuhi 624 Tidak Memenuhi

649 Tidak Memenuhi 636 Tidak Memenuhi 623 Tidak Memenuhi

648 Tidak Memenuhi 635 Tidak Memenuhi 622 Tidak Memenuhi

647 Tidak Memenuhi 634 Tidak Memenuhi 621 Tidak Memenuhi

646 Tidak Memenuhi 633 Tidak Memenuhi 620 Tidak Memenuhi

Hasil Output HEC-RAS menunjukan posisi air Sungai Sengkarang

pada beberapa contoh cross section dapat dilihat di Gambar 4.39 sedangkan

rekapitulasi kapasitas eksisting terhadap debit banjir rencana 25 tahunan

dapat dilihat pada Tabel 4.38 dan untuk elevasi muka air pada kondisi

eksisting terhadap banjir rencana 25 tahunan di sepanjang Sungai

Sengkarang yang diteliti dapat dilihat pada Gambar 4.40.

Page 77: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16963/5/14.B1.0049 ABRAHAM DAKSA... · 2018. 10. 3. · Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen. Langkah

142

Johanes Baptista Among T 14.B1.0030

Abraham Daksa B D 14.B1.0049

Tugas Akhir

Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan

HEC-RAS

Gambar 4.40 Profil Muka Air Eksisting terhadap Debit Banjir Rencana 25 Tahunan

Page 78: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16963/5/14.B1.0049 ABRAHAM DAKSA... · 2018. 10. 3. · Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen. Langkah

143

Johanes Baptista Among T 14.B1.0030

Abraham Daksa B D 14.B1.0049

Tugas Akhir

Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan

HEC-RAS

5. Hasil Output Pemodelan HEC-RAS terhadap Debit Banjir Rencana 50

Tahunan

STA. Cross Section

1000

(P.0)

908

(P.29)

Gambar 4.41 Hasil Output HEC-RAS Eksisting terhadap Debit Banjir Rencana 50

Tahunan

Page 79: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16963/5/14.B1.0049 ABRAHAM DAKSA... · 2018. 10. 3. · Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen. Langkah

144

Johanes Baptista Among T 14.B1.0030

Abraham Daksa B D 14.B1.0049

Tugas Akhir

Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan

HEC-RAS

Gambar 4.41 menunjukan hasil output HEC-RAS terhadap

debit banjir rencana 50 tahunan yaitu sebesar 1148,9 m3/s. Pada STA

1000 atau P.0 yang merupakan titik awal cross section tidak terjadi

limpasan yang diakibatkan debit banjir rencana 50 tahun, tinggi

muka air sebesar 19,10 m diatas muka air laut. Pada STA 908 atau

P.29 terjadi limpasan akibat debit banjir rencana 50 tahun, tinggi

muka air limpasan sebesar 1,85 m dari bantaran bagian kiri. Pada

STA 770 atau P.95 tidak terjadi limpasan akibat debit banjir rencana

25 tahun, tinggi muka air sebesar 7,21 m diatas muka air laut. Pada

STA 729 atau P.127 tidak terjadi limpasan akibat debit banjir

rencana 50 tahun, tinggi muka air sebesar 4,70 m diatas muka air

laut. Pada STA 678 atau P.161 terjadi limpasan akibat debit banjir

rencana 50 tahun, tinggi limpasan sebesar 0,95 m dari bantaran

sebelah kiri. Pada STA 624 atau P.202 yang murapakan titik akhir

dari cross section atau muara Sungai Sengkaran terjadi limpasan

akibat debit banjir rencana 50 tahun, tinggi muka air limpasan

sebesar 0,5 m dari bantaran sebelah kiri. Pada beberapa STA lainya

terjadi limpasan, untuk mengetahui STA yang terjadi limpasan

akibat debit banjir rencana 10 tahun dapat dilihat pada Tabel 4.39

Tabel 4.39 Rekapitulasi Kapasitas Sungai Sengkarang Kondisi Eksisting Terhadap

Debit Banjir Rencana 50 Tahunan STA Kapasitas STA Kapasitas STA Kapasitas

1000 Memenuhi 989 Tidak Memenuhi 978 Tidak Memenuhi

999 Memenuhi 988 Tidak Memenuhi 977 Tidak Memenuhi

998 Memenuhi 987 Tidak Memenuhi 976 Tidak Memenuhi

997 Memenuhi 986 Tidak Memenuhi 975 Tidak Memenuhi

996 Memenuhi 985 Tidak Memenuhi 974 Tidak Memenuhi

995 Memenuhi 984 Tidak Memenuhi 973 Tidak Memenuhi

994 Memenuhi 983 Tidak Memenuhi 972 Tidak Memenuhi

993 Memenuhi 982 Tidak Memenuhi 971 Tidak Memenuhi

992 Memenuhi 981 Tidak Memenuhi 970 Tidak Memenuhi

991 Memenuhi 980 Tidak Memenuhi 969 Tidak Memenuhi

990 Memenuhi 979 Tidak Memenuhi 968 Tidak Memenuhi

Page 80: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16963/5/14.B1.0049 ABRAHAM DAKSA... · 2018. 10. 3. · Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen. Langkah

145

Johanes Baptista Among T 14.B1.0030

Abraham Daksa B D 14.B1.0049

Tugas Akhir

Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan

HEC-RAS

Tabel 4.39 Rekapitulasi Kapasitas Sungai Sengkarang Kondisi Eksisting Terhadap Debit

Banjir Rencana 50 Tahunan (lanjutan)

STA Kapasitas STA Kapasitas STA Kapasitas

967 Tidak Memenuhi 930 Tidak Memenuhi 891 Tidak Memenuhi

966 Tidak Memenuhi 929 Tidak Memenuhi 890 Tidak Memenuhi

965 Tidak Memenuhi 928 Tidak Memenuhi 889 Tidak Memenuhi

964 Tidak Memenuhi 927 Tidak Memenuhi 888 Tidak Memenuhi

963 Tidak Memenuhi 926 Tidak Memenuhi 887 Tidak Memenuhi

962 Tidak Memenuhi 925 Tidak Memenuhi 886 Tidak Memenuhi

961 Tidak Memenuhi 924 Tidak Memenuhi 885 Tidak Memenuhi

960 Tidak Memenuhi 923 Tidak Memenuhi 884 Tidak Memenuhi

959 Tidak Memenuhi 922 Tidak Memenuhi 883 Tidak Memenuhi

958 Tidak Memenuhi 921 Tidak Memenuhi 882 Tidak Memenuhi

957 Tidak Memenuhi 920 Tidak Memenuhi 881 Tidak Memenuhi

956 Tidak Memenuhi 919 Tidak Memenuhi 880 Tidak Memenuhi

955 Tidak Memenuhi 918 Tidak Memenuhi 879 Tidak Memenuhi

954 Tidak Memenuhi 915 Tidak Memenuhi 878 Tidak Memenuhi

953 Tidak Memenuhi 914 Tidak Memenuhi 877 Tidak Memenuhi

952 Tidak Memenuhi 913 Tidak Memenuhi 876 Tidak Memenuhi

951 Tidak Memenuhi 912 Tidak Memenuhi 875 Tidak Memenuhi

950 Tidak Memenuhi 911 Tidak Memenuhi 874 Tidak Memenuhi

949 Tidak Memenuhi 910 Tidak Memenuhi 873 Tidak Memenuhi

948 Tidak Memenuhi 909 Tidak Memenuhi 872 Tidak Memenuhi

947 Tidak Memenuhi 908 Tidak Memenuhi 871 Tidak Memenuhi

946 Tidak Memenuhi 907 Tidak Memenuhi 870 Tidak Memenuhi

945 Tidak Memenuhi 906 Tidak Memenuhi 869 Tidak Memenuhi

944 Tidak Memenuhi 905 Tidak Memenuhi 868 Tidak Memenuhi

943 Tidak Memenuhi 904 Tidak Memenuhi 867 Tidak Memenuhi

942 Tidak Memenuhi 903 Tidak Memenuhi 866 Tidak Memenuhi

941 Tidak Memenuhi 902 Tidak Memenuhi 865 Tidak Memenuhi

940 Tidak Memenuhi 901 Tidak Memenuhi 864 Tidak Memenuhi

939 Tidak Memenuhi 900 Tidak Memenuhi 863 Tidak Memenuhi

938 Tidak Memenuhi 899 Tidak Memenuhi 862 Tidak Memenuhi

937 Tidak Memenuhi 898 Tidak Memenuhi 861 Tidak Memenuhi

936 Tidak Memenuhi 897 Tidak Memenuhi 860 Tidak Memenuhi

935 Tidak Memenuhi 896 Tidak Memenuhi 859 Tidak Memenuhi

934 Tidak Memenuhi 895 Tidak Memenuhi 858 Tidak Memenuhi

933 Tidak Memenuhi 894 Tidak Memenuhi 857 Tidak Memenuhi

932 Tidak Memenuhi 893 Tidak Memenuhi 856 Tidak Memenuhi

931 Tidak Memenuhi 892 Tidak Memenuhi 855 Tidak Memenuhi

Page 81: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16963/5/14.B1.0049 ABRAHAM DAKSA... · 2018. 10. 3. · Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen. Langkah

146

Johanes Baptista Among T 14.B1.0030

Abraham Daksa B D 14.B1.0049

Tugas Akhir

Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan

HEC-RAS

Tabel 4.39 Rekapitulasi Kapasitas Sungai Sengkarang Kondisi Eksisting Terhadap Debit

Banjir Rencana 50 Tahunan (lanjutan)

STA Kapasitas STA Kapasitas STA Kapasitas

884 Tidak Memenuhi 846 Tidak Memenuhi 807 Tidak Memenuhi

883 Tidak Memenuhi 845 Tidak Memenuhi 806 Tidak Memenuhi

882 Tidak Memenuhi 844 Tidak Memenuhi 805 Tidak Memenuhi

881 Tidak Memenuhi 843 Tidak Memenuhi 804 Tidak Memenuhi

880 Tidak Memenuhi 842 Tidak Memenuhi 803 Memenuhi

879 Tidak Memenuhi 841 Tidak Memenuhi 802 Tidak Memenuhi

878 Tidak Memenuhi 840 Memenuhi 801 Tidak Memenuhi

877 Tidak Memenuhi 839 Tidak Memenuhi 800 Tidak Memenuhi

876 Tidak Memenuhi 838 Tidak Memenuhi 799 Memenuhi

875 Tidak Memenuhi 837 Tidak Memenuhi 798 Tidak Memenuhi

874 Tidak Memenuhi 836 Tidak Memenuhi 797 Tidak Memenuhi

873 Tidak Memenuhi 835 Tidak Memenuhi 796 Tidak Memenuhi

872 Tidak Memenuhi 834 Tidak Memenuhi 795 Tidak Memenuhi

871 Tidak Memenuhi 833 Tidak Memenuhi 794 Tidak Memenuhi

870 Tidak Memenuhi 832 Tidak Memenuhi 793 Tidak Memenuhi

869 Tidak Memenuhi 831 Memenuhi 792 Tidak Memenuhi

868 Tidak Memenuhi 830 Memenuhi 791 Tidak Memenuhi

867 Tidak Memenuhi 829 Tidak Memenuhi 790 Tidak Memenuhi

866 Tidak Memenuhi 828 Tidak Memenuhi 789 Tidak Memenuhi

865 Tidak Memenuhi 827 Tidak Memenuhi 788 Memenuhi

864 Tidak Memenuhi 826 Tidak Memenuhi 787 Memenuhi

863 Tidak Memenuhi 825 Tidak Memenuhi 786 Memenuhi

862 Tidak Memenuhi 823 Tidak Memenuhi 785 Memenuhi

861 Tidak Memenuhi 822 Tidak Memenuhi 784 Memenuhi

860 Tidak Memenuhi 821 Tidak Memenuhi 783 Tidak Memenuhi

859 Tidak Memenuhi 820 Tidak Memenuhi 782 Memenuhi

858 Tidak Memenuhi 819 Tidak Memenuhi 781 Memenuhi

857 Tidak Memenuhi 818 Tidak Memenuhi 780 Tidak Memenuhi

856 Tidak Memenuhi 817 Tidak Memenuhi 779 Tidak Memenuhi

855 Tidak Memenuhi 816 Tidak Memenuhi 778 Tidak Memenuhi

854 Tidak Memenuhi 815 Tidak Memenuhi 777 Tidak Memenuhi

853 Tidak Memenuhi 813 Tidak Memenuhi 776 Tidak Memenuhi

852 Memenuhi 812 Tidak Memenuhi 775 Memenuhi

850 Memenuhi 811 Tidak Memenuhi 774 Memenuhi

849 Memenuhi 810 Tidak Memenuhi 773 Memenuhi

848 Tidak Memenuhi 809 Tidak Memenuhi 772 Memenuhi

847 Tidak Memenuhi 808 Memenuhi 771 Memenuhi

Page 82: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16963/5/14.B1.0049 ABRAHAM DAKSA... · 2018. 10. 3. · Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen. Langkah

147

Johanes Baptista Among T 14.B1.0030

Abraham Daksa B D 14.B1.0049

Tugas Akhir

Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan

HEC-RAS

Tabel 4.39 Rekapitulasi Kapasitas Sungai Sengkarang Kondisi Eksisting Terhadap Debit

Banjir Rencana 50 Tahunan (lanjutan)

STA Kapasitas STA Kapasitas STA Kapasitas

770 Memenuhi 732 Tidak Memenuhi 695 Tidak Memenuhi

769 Memenuhi 731 Tidak Memenuhi 694 Tidak Memenuhi

768 Memenuhi 730 Tidak Memenuhi 693 Tidak Memenuhi

767 Memenuhi 729 Memenuhi 692 Tidak Memenuhi

766 Memenuhi 728 Memenuhi 691 Tidak Memenuhi

765 Memenuhi 727 Tidak Memenuhi 690 Tidak Memenuhi

764 Tidak Memenuhi 726 Memenuhi 689 Memenuhi

763 Tidak Memenuhi 725 Tidak Memenuhi 688 Memenuhi

762 Memenuhi 724 Memenuhi 687 Tidak Memenuhi

761 Memenuhi 723 Memenuhi 686 Memenuhi

760 Memenuhi 722 Tidak Memenuhi 685 Tidak Memenuhi

759 Tidak Memenuhi 721 Tidak Memenuhi 684 Tidak Memenuhi

758 Memenuhi 720 Memenuhi 683 Tidak Memenuhi

757 Memenuhi 719 Memenuhi 682 Tidak Memenuhi

756 Memenuhi 718 Memenuhi 681 Tidak Memenuhi

755 Memenuhi 717 Memenuhi 680 Tidak Memenuhi

754 Memenuhi 716 Memenuhi 679 Tidak Memenuhi

753 Memenuhi 715 Memenuhi 678 Tidak Memenuhi

752 Memenuhi 714 Tidak Memenuhi 677 Tidak Memenuhi

751 Memenuhi 713 Tidak Memenuhi 676 Tidak Memenuhi

750 Memenuhi 712 Tidak Memenuhi 675 Tidak Memenuhi

749 Memenuhi 711 Tidak Memenuhi 674 Tidak Memenuhi

748 Tidak Memenuhi 710 Tidak Memenuhi 673 Tidak Memenuhi

746 Tidak Memenuhi 709 Memenuhi 672 Tidak Memenuhi

745 Memenuhi 708 Tidak Memenuhi 671 Tidak Memenuhi

744 Memenuhi 707 Memenuhi 670 Tidak Memenuhi

743 Memenuhi 706 Memenuhi 669 Tidak Memenuhi

742 Tidak Memenuhi 705 Tidak Memenuhi 668 Tidak Memenuhi

741 Tidak Memenuhi 704 Tidak Memenuhi 667 Tidak Memenuhi

740 Memenuhi 703 Memenuhi 666 Tidak Memenuhi

739 Memenuhi 702 Tidak Memenuhi 665 Tidak Memenuhi

738 Tidak Memenuhi 701 Memenuhi 664 Tidak Memenuhi

737 Memenuhi 700 Memenuhi 663 Tidak Memenuhi

736 Tidak Memenuhi 699 Memenuhi 662 Tidak Memenuhi

735 Tidak Memenuhi 698 Memenuhi 661 Tidak Memenuhi

734 Tidak Memenuhi 697 Tidak Memenuhi 660 Tidak Memenuhi

733 Tidak Memenuhi 696 Tidak Memenuhi 659 Tidak Memenuhi

Page 83: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16963/5/14.B1.0049 ABRAHAM DAKSA... · 2018. 10. 3. · Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen. Langkah

148

Johanes Baptista Among T 14.B1.0030

Abraham Daksa B D 14.B1.0049

Tugas Akhir

Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan

HEC-RAS

Tabel 4.39 Rekapitulasi Kapasitas Sungai Sengkarang Kondisi Eksisting Terhadap Debit

Banjir Rencana 50 Tahunan (lanjutan)

STA Kapasitas STA Kapasitas STA Kapasitas

658 Tidak Memenuhi 645 Tidak Memenuhi 632 Tidak Memenuhi

657 Tidak Memenuhi 644 Tidak Memenuhi 631 Tidak Memenuhi

656 Tidak Memenuhi 643 Tidak Memenuhi 630 Tidak Memenuhi

655 Tidak Memenuhi 642 Tidak Memenuhi 629 Tidak Memenuhi

654 Tidak Memenuhi 641 Tidak Memenuhi 628 Tidak Memenuhi

653 Tidak Memenuhi 640 Tidak Memenuhi 627 Tidak Memenuhi

652 Tidak Memenuhi 639 Tidak Memenuhi 626 Tidak Memenuhi

651 Tidak Memenuhi 638 Tidak Memenuhi 625 Tidak Memenuhi

650 Tidak Memenuhi 637 Tidak Memenuhi 624 Tidak Memenuhi

649 Tidak Memenuhi 636 Tidak Memenuhi 623 Tidak Memenuhi

648 Tidak Memenuhi 635 Tidak Memenuhi 622 Tidak Memenuhi

647 Tidak Memenuhi 634 Tidak Memenuhi 621 Tidak Memenuhi

646 Tidak Memenuhi 633 Tidak Memenuhi 620 Tidak Memenuhi

Hasil Output HEC-RAS menunjukan posisi air Sungai Sengkarang

pada beberapa contoh cross section dapat dilihat di Gambar 4.41 sedangkan

rekapitulasi kapasitas eksisting terhadap debit banjir rencana 50 tahunan

dapat dilihat pada Tabel 4.39 dan untuk elevasi muka air pada kondisi

eksisting terhadap banjir rencana 50 tahunan di sepanjang Sungai

Sengkarang yang diteliti dapat dilihat pada Gambar 4.42.

Page 84: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16963/5/14.B1.0049 ABRAHAM DAKSA... · 2018. 10. 3. · Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen. Langkah

149

Johanes Baptista Among T 14.B1.0030

Abraham Daksa B D 14.B1.0049

Tugas Akhir

Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan

HEC-RAS

Gambar 4.42 Profil Muka Air Eksisting terhadap Debit Banjir Rencana 50 Tahunan

Page 85: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16963/5/14.B1.0049 ABRAHAM DAKSA... · 2018. 10. 3. · Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen. Langkah

150

Johanes Baptista Among T 14.B1.0030

Abraham Daksa B D 14.B1.0049

Tugas Akhir

Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan

HEC-RAS

4.5.3. Kondisi Eksisting Sungai Sengkarang

Setelah melakukan simulasi dengan debit banjir rencana

maka diketahui bahwa kapasitas Sungai Sengkarang tidak dapat

cukup menampung air, dimana air diharuskan tidak melebihi

kapasitas penampang.

Dalam kondisi eksisting Sungai Sengkarang hanya mampu

menampung debit sebesar 221.907 m3/dt. Dengan ketinggian air

diatas mercu bendung Pesantren Kletak sebesar 90 cm, apabila

ketinggian air melebihi 100cm dapat dikategorikan sebagai debit

banjir. Gambar 4.43 menunjukan hasil output HEC-RAS terhadap

kondisi eksisting Sungai Sengkarang di beberapa stasiun.

Page 86: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16963/5/14.B1.0049 ABRAHAM DAKSA... · 2018. 10. 3. · Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen. Langkah

151

Johanes Baptista Among T 14.B1.0030

Abraham Daksa B D 14.B1.0049

Tugas Akhir

Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan

HEC-RAS

STA. Cross Section

1000

(P.0)

908

(P.29)

Gambar 4.43 Hasil Output HEC-RAS Eksisting

Page 87: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16963/5/14.B1.0049 ABRAHAM DAKSA... · 2018. 10. 3. · Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen. Langkah

152

Johanes Baptista Among T 14.B1.0030

Abraham Daksa B D 14.B1.0049

Tugas Akhir

Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan

HEC-RAS

4.5.4. Kondisi Sungai Sengkarang Akibat Debit Banjir Rencana

1. Debit Banjir Rencana 2 Tahunan

. Kondisi wilayah yang terjadi limpasan akibat debit banjir

rencana dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Gambar 4.44 Kondisis Sungai Sengkarang yang terjadi Limpasan Akibat Debit

Banjir Rencana 2 Tahunan

Gambar 4.44 menunjukan lokasi dimana terjadi limpasan di

Sungai Sengkarang akibat debit banjir rencana 2 tahunan. Warna

merah menunjukan daerah yang terjadi limpasan, sedangkan garis

biru merupakan alur Sungai Sengkarang. Pada debit banjir rencana

2 tahunan dapat diketahui limpasan terjadi pada daerah dekat dengan

titik kontrol dan daerah muara sungai.

Limpasan

Limpasan

Sungai

Sengkarang

Page 88: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16963/5/14.B1.0049 ABRAHAM DAKSA... · 2018. 10. 3. · Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen. Langkah

153

Johanes Baptista Among T 14.B1.0030

Abraham Daksa B D 14.B1.0049

Tugas Akhir

Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan

HEC-RAS

2. Debit Banjir Rencana 5 Tahunan

Gambar 4.45 Kondisis Sungai Sengkarang yang terjadi Limpasan Akibat Debit

Banjir Rencana 5 Tahunan

Gambar 4.45 menunjukan lokasi dimana terjadi limpasan di

Sungai Sengkarang akibat debit banjir rencana 5 tahunan. Warna

hijau menunjukan daerah yang terjadi limpasan, sedangkan garis

biru merupakan alur Sungai Sengkarang. Pada debit banjir rencana

5 tahunan daerah yang terjadi limpasan lebih besar dibandingkan

dengan kondisi debit banjir rencana 2 tahunan. Hal ini disebabkan

debit banjir yang semakin besar sehingga kapasitas Sungai

Sengkarang di beberapa STA tidak mencukupi untuk menampung

air.

Limpasan

Sungai

Sengkarang

Limpasan

Page 89: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16963/5/14.B1.0049 ABRAHAM DAKSA... · 2018. 10. 3. · Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen. Langkah

154

Johanes Baptista Among T 14.B1.0030

Abraham Daksa B D 14.B1.0049

Tugas Akhir

Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan

HEC-RAS

3. Debit Banjir Rencana 10 Tahunan

Gambar 4.46 Kondisis Sungai Sengkarang yang terjadi Limpasan Akibat Debit

Banjir Rencana 10 Tahunan

Gambar 4.46 menunjukan lokasi dimana terjadi limpasan di

Sungai Sengkarang akibat debit banjir rencana 10 tahunan. Warna

Ungu menunjukan daerah yang terjadi limpasan, sedangkan garis

biru merupakan alur Sungai Sengkarang. Pada debit banjir rencana

10 tahunan daerah yang terjadi limpasan lebih besar dibandingkan

dengan kondisi debit banjir rencana 2 tahunan dan 5 tahunan. Hal

ini disebabkan debit banjir yang semakin besar sehingga kapasitas

Sungai Sengkarang di beberapa STA tidak mencukupi untuk

menampung air. Limpasan terjadi pada daerah hilir sungai dan di

beberapa sta mendekati titik kontrol.

Limpasan

Limpasan

Sungai

Sengkarang

Page 90: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16963/5/14.B1.0049 ABRAHAM DAKSA... · 2018. 10. 3. · Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen. Langkah

155

Johanes Baptista Among T 14.B1.0030

Abraham Daksa B D 14.B1.0049

Tugas Akhir

Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan

HEC-RAS

4. Debit Banjir Rencana 25 Tahunan

Gambar 4.47 Kondisis Sungai Sengkarang yang terjadi Limpasan Akibat Debit

Banjir Rencana 25 Tahunan

Gambar 4.47 menunjukan lokasi dimana terjadi limpasan di

Sungai Sengkarang akibat debit banjir rencana 25 tahunan. Warna

Biru Muda menunjukan daerah yang terjadi limpasan, sedangkan

garis biru merupakan alur Sungai Sengkarang. Pada debit banjir

rencana 25 tahunan daerah yang terjadi limpasan lebih besar

dibandingkan dengan kondisi debit banjir rencana 2 tahunan, 5

tahunan dan 10 tahunan. Hal ini disebabkan debit banjir yang

semakin besar sehingga kapasitas Sungai Sengkarang di beberapa

STA tidak mencukupi untuk menampung air. Daerah yang terjadi

limpasan hampir di sepanjang sungai, mulai dari titik kontrol

Benudung Pesantren Kletak di Desa Kedung Patangewu hingga di

muara sungai yaitu di Desa Jambean.

Limpasan

Sungai

Sengkarang

Limpasan

Page 91: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16963/5/14.B1.0049 ABRAHAM DAKSA... · 2018. 10. 3. · Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen. Langkah

156

Johanes Baptista Among T 14.B1.0030

Abraham Daksa B D 14.B1.0049

Tugas Akhir

Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan

HEC-RAS

5. Debit Banjir Rencana 50 Tahunan

Gambar 4.48 Kondisis Sungai Sengkarang yang terjadi Limpasan Akibat Debit

Banjir Rencana 50 Tahunan

Gambar 4.48 menunjukan lokasi dimana terjadi limpasan di

Sungai Sengkarang akibat debit banjir rencana 50 tahunan. Warna

Biru Tua menunjukan daerah yang terjadi limpasan, sedangkan garis

biru muda merupakan alur Sungai Sengkarang. Pada debit banjir

rencana 50 tahunan daerah yang terjadi limpasan lebih besar

dibandingkan dengan kondisi debit banjir rencana 2 tahunan, 5

tahunan, 10 tahunan dan 25 tahunan. Hal ini disebabkan debit banjir

yang semakin besar sehingga kapasitas Sungai Sengkarang di

beberapa STA tidak mencukupi untuk menampung air. Daerah yang

terjadi limpasan hampir di sepanjang sungai, mulai dari titik kontrol

Benudung Pesantren Kletak di Desa Kedung Patangewu hingga di

muara sungai yaitu di Desa Jambean. Oleh karena itu perlu

dilakukan normalisasi sungai.

Limpasan

Limpasan

Sungai

Sengkarang

Page 92: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16963/5/14.B1.0049 ABRAHAM DAKSA... · 2018. 10. 3. · Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen. Langkah

157

Johanes Baptista Among T 14.B1.0030

Abraham Daksa B D 14.B1.0049

Tugas Akhir

Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan

HEC-RAS

4.5.5 Penyebab Terjadinya Banjir di Sungai Sengkarang

Banjir yang terjadi di Sungai Sengkarang disebabkan oleh

beberapa faktor. Salah satu penyebab banjir yaitu : karakteristik

DAS Sengkarang yang menyebabkan air langsung mengalir menuju

hilir. Berikut merupakan karateristik DAS Sengkarang yang dibagi

menjadi 13 Sub DAS :

1. Sub DAS 1

Gambar 4.49 Diagram Lingkaran Penggunaan Lahan Sub DAS 1

Diagram lingkaran diatas menunjukan penggunaan lahan

pada sub DAS 1, dapat diketahui bahwa mayoritas lahan adalah

Hutan Tanaman Industri yaitu sebesar 76,82 %, Sawah sebesar

23,02 %, sisanya Hutan Lahan Kering sekunder dan Pertanian Lahan

Kering yaitu sebesar 0,11 % dan 0,05 %.

0,11%

76,82%

0,05%

23,02%

Penggunaan Lahan Sub DAS 1

Hutan Lahan KeringSekunder

Hutan Tanaman Industri (HTI )

Pertanian Lahan Kering

Sawah

Page 93: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16963/5/14.B1.0049 ABRAHAM DAKSA... · 2018. 10. 3. · Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen. Langkah

158

Johanes Baptista Among T 14.B1.0030

Abraham Daksa B D 14.B1.0049

Tugas Akhir

Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan

HEC-RAS

2. Sub DAS 2

Gambar 4.50 Diagram Lingkaran Penggunaan Lahan Sub DAS 2

Diagram lingkaran diatas menunjukan penggunaan lahan

pada sub DAS 2, dapat diketahui bahwa mayoritas lahan adalah

Hutan Tanaman Industri yaitu sebesar 73 %, Hutan Lahan Kering

Sekunder sebesar 23 %, sisanya Sawah dan Pertanian Lahan Kering

yaitu sebesar 1 % dan 3 %.

3. Sub DAS 3

Gambar 4.51 Diagram Lingkaran Penggunaan Lahan Sub DAS 3

23%

73%

1%

3%

Penggunaan Lahan Sub DAS 2

Hutan Lahan KeringSekunder

Hutan TanamanIndustri ( HTI )

Pertanian Lahan Kering

Sawah

39%

51%

10%

Penggunaan Lahan Sub DAS 3

Hutan Lahan KeringSekunder

Hutan TanamanIndustri ( HTI )

Pertanian Lahan Kering

Page 94: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16963/5/14.B1.0049 ABRAHAM DAKSA... · 2018. 10. 3. · Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen. Langkah

159

Johanes Baptista Among T 14.B1.0030

Abraham Daksa B D 14.B1.0049

Tugas Akhir

Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan

HEC-RAS

Diagram lingkaran diatas menunjukan penggunaan lahan

pada sub DAS 3, dapat diketahui bahwa mayoritas lahan adalah

Hutan Tanaman Industri yaitu sebesar 51%, Hutan Lahan Kering

Sekunder sebesar 39%, sisanya Pertanian Lahan Kering yaitu

sebesar 10%

4. Sub DAS 4

Gambar 4.52 Diagram Lingkaran Penggunaan Lahan Sub DAS 4

Diagram lingkaran diatas menunjukan penggunaan lahan

pada sub DAS 4, dapat diketahui bahwa mayoritas lahan adalah

Hutan Tanaman Industri yaitu sebesar 57 %, Hutan Lahan Kering

Sekunder sebesar 42 %, sisanya Pertanian Lahan Kering yaitu

sebesar 1 %.

5. Sub DAS 5

Gambar 4.53 Diagram Lingkaran Penggunaan Lahan Sub DAS 5

42%

57%

1%

Penggunaan Lahan Sub DAS 4

Hutan Lahan KeringSekunder

Hutan TanamanIndustri ( HTI )

Pertanian Lahan Kering

2,85%

27,83%

3,67%45,94%

3,87% 15,84%

Penggunaan Lahan Sub DAS 5Hutan Lahan KeringSekunderHutan Tanaman Industri (HTI )Permukiman

Pertanian Lahan Kering

Pertanian Lahan KeringBercampur dgn SemakSawah

Page 95: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16963/5/14.B1.0049 ABRAHAM DAKSA... · 2018. 10. 3. · Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen. Langkah

160

Johanes Baptista Among T 14.B1.0030

Abraham Daksa B D 14.B1.0049

Tugas Akhir

Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan

HEC-RAS

Diagram lingkaran diatas menunjukan penggunaan lahan

pada sub DAS 5, dapat diketahui bahwa Pertanian Lahan Kering

sebesar 45.94%, Hutan Tanaman Industri 27.83%, Sawah 15.84%,

Pertanian Lahan Kering 3.87%, Pemukiman 3.67% dan Hutan

Lahan Sekunder sebesar 2,85 %

6. Sub DAS 6

Gambar 4.54 Diagram Lingkaran Penggunaan Lahan Sub DAS 6

Diagram lingkaran diatas menunjukan penggunaan lahan

pada sub DAS 6, dapat diketahui bahwa Pertanian Lahan Kering

sebesar 30.23%, Hutan Tanaman Industri 14,55%, Sawah 23.31%,

Pemukiman 31.91%.

7. Sub DAS 7

Gambar 4.55 Diagram Lingkaran Penggunaan Lahan Sub DAS 7

14.55%

31,91%

30,23%

23,31%

Penggunaan Lahan Sub DAS 6

Hutan TanamanIndustri ( HTI )

Permukiman

Pertanian Lahan Kering

Sawah

9.13%

6.20%

13.14%

54.95%

16.58%

Penggunaan Lahan Sub DAS 7Hutan Lahan KeringSekunder

Hutan Tanaman Industri( HTI )

Permukiman

Pertanian Lahan KeringBercampur dgn Semak

Sawah

Page 96: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16963/5/14.B1.0049 ABRAHAM DAKSA... · 2018. 10. 3. · Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen. Langkah

161

Johanes Baptista Among T 14.B1.0030

Abraham Daksa B D 14.B1.0049

Tugas Akhir

Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan

HEC-RAS

Diagram lingkaran diatas menunjukan penggunaan lahan

pada sub DAS 7, dapat diketahui bahwa Pertanian Lahan Kering

Bercampur dengan Semak sebesar 54.95%, Hutan Tanaman Industri

6.20%, Sawah 16.58%, Pemukiman 13.14%, dan Hutan lahan kering

Sekunder 9.13%.

8. Sub DAS 8

Gambar 4.56 Diagram Lingkaran Penggunaan Lahan Sub DAS 7

Diagram lingkaran diatas menunjukan penggunaan lahan

pada sub DAS 8, dapat diketahui bahwa Pertanian Lahan Kering

sebesar 23.08%, Hutan Tanaman Industri 3.11%, Sawah 49.92%,

Pemukiman 23.56%, dan Hutan Lahan Kering Sekunder 0.34%.

0.34%3.11%

23.56%

23.08%

49.92%

Penggunaan Lahan Sub DAS 8

Hutan Lahan KeringSekunder

Hutan Tanaman Industri (HTI )

Permukiman

Pertanian Lahan KeringBercampur dgn Semak

Sawah

Page 97: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16963/5/14.B1.0049 ABRAHAM DAKSA... · 2018. 10. 3. · Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen. Langkah

162

Johanes Baptista Among T 14.B1.0030

Abraham Daksa B D 14.B1.0049

Tugas Akhir

Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan

HEC-RAS

9. Sub DAS 9

Gambar 4.57 Diagram Lingkaran Penggunaan Lahan Sub DAS 9

Diagram lingkaran diatas menunjukan penggunaan lahan

pada sub DAS 9, dapat diketahui bahwa Pertanian Lahan Kering

sebesar 5.59%, Sawah 63.54%,dan Pemukiman 30.87%.

10. Sub DAS 10

Gambar 4.58 Diagram Lingkaran Penggunaan Lahan Sub DAS 10

30.87%

5.59%63.54%

Penggunaan Lahan Sub DAS 9

Permukiman

Pertanian Lahan Kering

Sawah

15%

50%

32%

3%

Penggunaan Lahan Sub DAS 10

Pemukiman

Pertanian Lahan Kering

Sawah

Tambak

Page 98: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16963/5/14.B1.0049 ABRAHAM DAKSA... · 2018. 10. 3. · Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen. Langkah

163

Johanes Baptista Among T 14.B1.0030

Abraham Daksa B D 14.B1.0049

Tugas Akhir

Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan

HEC-RAS

Diagram lingkaran diatas menunjukan penggunaan lahan

pada sub DAS 10, dapat diketahui bahwa Pemukiman 15%,

Pertanian Lahan Kering 50%, Sawah 32%, Tambak 3%

11. Sub DAS 11

Gambar 4.59 Diagram Lingkaran Penggunaan Lahan Sub DAS 11

Diagram lingkaran diatas menunjukan penggunaan lahan

pada sub DAS 11, dapat diketahui bahwa Pemukiman 57.20%,

Pertanian Lahan Kering 26.07%

12. Sub DAS 12

Gambar 4.60 Diagram Lingkaran Penggunaan Lahan Sub DAS 12

57.20%26.07%

1.93%

14.80%

Penggunaan Lahan Sub DAS 11

Pemukiman

Pertanian Lahan Kering

Sawah

Tambak

92.32%

6.52%

1.16%

Penggunaan Lahan Sub DAS 12

Hutan Lahan KeringSekunder

Hutan Tanaman Industri( HTI )

Pertanian Lahan KeringBercampur dgn Semak

Page 99: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16963/5/14.B1.0049 ABRAHAM DAKSA... · 2018. 10. 3. · Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen. Langkah

164

Johanes Baptista Among T 14.B1.0030

Abraham Daksa B D 14.B1.0049

Tugas Akhir

Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan

HEC-RAS

Diagram lingkaran diatas menunjukan penggunaan lahan

pada sub DAS 12, dapat diketahui bahwa Hutan Lahan Kering

Sekunder 92.32%, Hutan Tanaman Industri 6.52%, dan Pertanian

lahan Kering 1.16%

13. Sub DAS 13

Gambar 4.61 Diagram Lingkaran Penggunaan Lahan Sub DAS 13

Diagram lingkaran diatas menunjukan penggunaan lahan

pada sub DAS 13, dapat diketahui bahwa Hutan Lahan Kering

Sekunder 53.87%, Hutan Tanaman Industri 29.50%, Pertanian

Lahan Kering 1.84%, dan Sawah 14.87%.

Dari karateristik Sub DAS diatas bisa disimpilkan bahwa

penggunaan lahan yang ada di daerah DAS Sengkarang didominasi

oleh Pertanian Lahan Kering, Sawah dan Hutan Lahan kering. Hal

ini mengakibatkan air tidak meresap dengan baik kedalam tanah,

apabila terjadi hujan dengan intensitas yang tinggi, air akan

membawa tanah yang akan menajadi sedimentasi dan mengendap di

sepanjang Sungai Sengkarang. Gambar 4.62 dan Gambar 4.63

dibawah ini menunjukan sedimentasi di Sungai Sengkarang.

53.87%29.50%

1.84%

14.87%

Penggunaan Lahan Sub DAS 13

Hutan Lahan KeringSekunder

Hutan Tanaman Industri (HTI )

Pertanian Lahan Kering

Sawah

Page 100: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16963/5/14.B1.0049 ABRAHAM DAKSA... · 2018. 10. 3. · Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen. Langkah

165

Johanes Baptista Among T 14.B1.0030

Abraham Daksa B D 14.B1.0049

Tugas Akhir

Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan

HEC-RAS

Gambar 4.62 Sedimentasi di Sungai Sengkarang Setelah Bendung

Pesantren Kletak

Gambar 4.63 Sedimentasi di Sungai Sengkarang Sebelum Bendung

Pesantren Kletak

Gambar di atas menunjukan sedimentasi di Sungai

Sengkarang. Sedimentasi di daerah Bendung Pesantren Kletak

menimbulkan sebuah pulau ditengah-tengah sungai. Hal ini

mengakibatkan penyempitan penampang dan pendangkalan sungai

yang mengakibatkan banjir, maka perlu dilakukan normalisasi dan

Sedimentasi

Sedimentasi

Page 101: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16963/5/14.B1.0049 ABRAHAM DAKSA... · 2018. 10. 3. · Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen. Langkah

166

Johanes Baptista Among T 14.B1.0030

Abraham Daksa B D 14.B1.0049

Tugas Akhir

Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan

HEC-RAS

pengerukan sedimentasi untuk mengatasi banjir di Sungai

Sengkarang.

Gambar 4.64 Perbandingan Elevasi Existing dengan Normalisasi di

Salah Satu Sta di Sungai Sengkarang.

Gambar 4.64 menunjukkan perbandingan antara elevasi

Existing dengan Normalisasi di salah satu Sta Sungai Sengkarang.

Warna biru menunjukkan elevasi existing, dan warna merah

menunjukkan elevasi normalisasi di salah satu STA Sungai

Sengkarang. Untuk titik acuan arah y menggunakan muka air laut

sebagai titik 0 sedangkang arah x menggunakan bantaran sungai

sebagai titik 0.

4.5.6 Solusi Alternatif

Dalam kajian ini solusi alternatif yang dilakukan adalah

berupa normalisasi sungai. Normalisasi dilakukan dengan cara

memperbesar dimensi penampang sungai pada semua bagian sungai

yang besarnya penampang sungai dibuat sedemikian rupa sehingga

tidak terjadi banjir. Perbesaran penampang sungai yang baru akan

mampu mengalirkan air sesuai dengan debit banjir rencana sebesar

1089.7 m3/dt, sehingga tidak terjadi luapan air dari penampang

sungai. Perbesar dimensi penampang dilakukan mulai dari STA 990

atau P.1+30 (Titik kontrol Sungai Sengkarang) – STA 620 atau

Eksisting

Normalisasi

Page 102: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16963/5/14.B1.0049 ABRAHAM DAKSA... · 2018. 10. 3. · Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen. Langkah

167

Johanes Baptista Among T 14.B1.0030

Abraham Daksa B D 14.B1.0049

Tugas Akhir

Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan

HEC-RAS

P.202 yakni sepanjang + 20.713 km dengan dimensi penampang

dilakukan dengan bantuan HEC-RAS dengan cara coba-coba (trial

and error). Untuk bentuk penampang di lokasi titik kontrol

dipertahankan aslinya, yang menghasilkan STA 990 (P.1+30) – STA

843 (P.60) memiliki elevasi tertinggi sebesar 17.994, elevasi

terendah sebesar 11.342 m dan memiliki free board pada bagian kiri

dan kanan sebesar 1.99m. STA 842 (P.61) – STA 809 (P.75+50)

memiliki elevasi tertinggi sebesar 11.509, elevasi terendah sebesar -

1.16 m, dan memiliki free board pada bagian kiri dan kanan sebesar

0.7m. STA 808 (P.76) – STA 727 (P.129) memiliki elevasi tertinggi

sebesar 9.799 elevasi terendah sebesar -1.5 m, dan memiliki free

board pada bagian kiri dan kanan sebesar 1.22m. STA 726 (P.130)

– STA 687 (P.152) memiliki elevasi tertinggi sebesar 3.262 m,

elevasi terendah sebesar -2.725 m, dan memiliki free board pada

bagian kiri dan kanan sebesar1.28m. STA 686 (P.153) – STA 620

(P.202) memiliki elevasi tertinggi sebesar 1.75 m dan elevasi

terendah sebesar -3 m dan memiliki free board pada bagian kiri dan

kanan sebesar 0.82m . Dengan elevasi kemiringan 0.0007. Desain

normalisasi Sungai Sengkarang dapat dilihat pada Gambar 4.43

Gambar 4.65 Desain Potongan Melintang Normalisasi Sungai Sengkarang

Page 103: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16963/5/14.B1.0049 ABRAHAM DAKSA... · 2018. 10. 3. · Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen. Langkah

168

Johanes Baptista Among T 14.B1.0030

Abraham Daksa B D 14.B1.0049

Tugas Akhir

Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan

HEC-RAS

Gambar 4.66 Grafik Perbandingan elevasi existing dan normalisasi

Gambar 4.66 menunjukan garfik perbandingan elevasi dasar sungai exsisting dengan normalisasi sungai. Warna

biru menunjukan elevasi eksisting sungai dan warna orange menunjukan elevasi dasar sungai setelah di normalisasi.

Elevasi normalisasi memiliki kemiringan yang seragam dan dibagi dalam beberapa segmen, sehingga air dapat langsung

mengalir menuju muara dengan lancar.

-10

-5

0

5

10

15

20

0 5000 10000 15000 20000 25000

Perbandingan Elevasi Dasar Sungai Exsisting dangan Normalisasi

ELEVASI EXSISTING ELEVASI NORMALISASI

Page 104: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16963/5/14.B1.0049 ABRAHAM DAKSA... · 2018. 10. 3. · Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen. Langkah

169

Johanes Baptista Among T 14.B1.0030

Abraham Daksa B D 14.B1.0049

Tugas Akhir

Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan

HEC-RAS

4.5.7. Hasil Output Simulasi HEC-RAS Normalisasi

Setelah dilakukan perbaikan penampang, maka dilakukan

simulation run sehingga dapat diketahui apakah bentuk penampang

sungai, tinggi muka air dan kapasitas Sungai Sengkarang

mencukupi atau tidak, apabila pada hasil simulasi masih belum

memenuhi maka dilakukan perubahan penampang pada cross

section tertentu agar kapasitas Sungai Sengkarang dapat

menampung debit banjir yang telah direncanakan sebelumnya.

Contoh hasil output dari simulasi HEC-RAS dapat dilihat pada

Gambar 4.67.

Page 105: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16963/5/14.B1.0049 ABRAHAM DAKSA... · 2018. 10. 3. · Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen. Langkah

170

Johanes Baptista Among T 14.B1.0030

Abraham Daksa B D 14.B1.0049

Tugas Akhir

Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan

HEC-RAS

STA. Cross Section

1000

(P.0)

908

(P.29)

Gambar 4.67 Hasil Output HEC-RAS Normalisasi

Page 106: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16963/5/14.B1.0049 ABRAHAM DAKSA... · 2018. 10. 3. · Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen. Langkah

171

Johanes Baptista Among T 14.B1.0030

Abraham Daksa B D 14.B1.0049

Tugas Akhir

Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan

HEC-RAS

Pada contoh Gambar 4.46 penampang Sungai Sengkarang

dengan penampang yang sudah diperbaiki tidak ditemukan lagi air

sungai yang meluap, menandakan bahwa pada cross section tersebut

sungai dapat menampung debit rencana. Penampang sungai dibuat

seragam sehingga dapat menampung debit rencana yang telah

ditetepakan.

Page 107: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16963/5/14.B1.0049 ABRAHAM DAKSA... · 2018. 10. 3. · Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen. Langkah

172

Johanes Baptista Among T 14.B1.0030

Abraham Daksa B D 14.B1.0049

Tugas Akhir

Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan

HEC-RAS

Gambar 4.68 Profil Muka Air Setelah Normalisasi

Gambar 4.68 menunjukan profil muka air setelah dilakukan normalisasi, dapat dilihat pada gambar tersebut bahwa tidak

terjadi limpasan di sepanjang aliran Sungai Sengkarang, baik dengan debit 2 tahunan, 5 tahunan, 10 tahunan, 25 tahunan dan

50 tahunan.