bab iv hasil analisis dan pembahasan...bab iv hasil analisis dan pembahasan 4.1. deskripsi obyek...
TRANSCRIPT
31
BAB IV
HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Obyek Penelitian
1. Gambaran Umum Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2
Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Ambarawa beralamat di
Jalan Kartini 1A Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang Jawa Tengah.
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Ambarawa merupakan sekolah
dengan tipe A/A1/A2 dengan nilai akreditasi sekolah 89,15.
Saat ini Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Ambarawa
dipimpin oleh Bapak Drs. Kabul Budi Utomo dengan didampingi Bapak Darodji,
Amd. Pd, dan Ibu Rahayu, S.Pd sebagai wakil kepala sekolah. SMP Negeri 2
Ambarawa. Sementara itu saat ini SMP Negeri 2 Ambarawa memiliki jumlah
tenaga pendidik dan pendukung pendidikan sebanyak 59 orang, adapun
penjelasannya dapat dilihat pada tabel berikut ini :
�
�
�
32
Tabel 4.1
Jumlah Guru Berdasarkan Kualifikasi Pendidikan, Status, dan Jenis Kelamin
No. Guru
Jumlah guru dan kualifikasi pendidikannya
Jumlah guru berdasarkan Status dan Jenis Kelamin Jumlah
D1/D2 D3/ Sarmud S1/D4 S2/S3
PNS Honorer
L P L P
1. IPA 1 4 2 3 5
2. Matematika 5 2 3 5
3. Bahasa Indonesia 4 4 4
4. Bahasa Inggris 4 2 2 4
5. Pendidikan Agama 2 1 1 2
6. IPS 1 3 4 4
7. Penjasorkes 1 1 2 2
8. Seni Budaya 1 1 1 1 2
9. PKn 1 1 1 1 2
10. TIK/Keterampilan 1 1 1 1 2
11. BK 3 1 2 3
12.
Lainnya: .............. 1. Mulok Jawa 2. Seni Rupa 3. Seni Musik 4. Tabus 5. Ket. Jasa
2 - - 2 -
1 - - - -
1 - - 2 -
2 - - 2 -
Jumlah 3 2 31 3 18 20 0 1 39
Sumber : Data Sekunder Yang Diolah, 2012
Tabel 4.1 menjelaskan bahwa jumlah keseluruhan tenaga pendidik yang dimiliki
oleh SMP negeri 2 Ambarawa saat ini adalah sebanyak 39 orang, yang terdiri dari
38 orang telah berstatus PNS (18 orang berjenis kelamin laki-laki, dan 20 orang
berjenis kelamin perempuan), dan 1 orang lainnya masih berstatus sebagai tenaga
honorer.
33
Kemudian untuk mengetahui jumlah dan kualifikasi tenaga pendukung
kependidikan di SMP Negeri 2 Ambarawa saat ini dapat dilihat pada tabel berikut
ini :
Tabel 4.2
Tenaga Pendukung Pendidikan Berdasarkan Kualifikasi Pendidikan, Status, dan Jenis Kelamin
No. Tenaga pendukung
Jumlah tenaga pendukung dan kualifikasi pendidikannya
Jumlah tenaga pendukung
Berdasarkan Status dan Jenis Kelamin Jumlah
� SMP SMA D1 D2 D3 S1 PNS Honorer
L P L P
1. Tata Usaha - 3 - - - - 3 1 - 1 5
2. Perpustakaan - - - - - - - 2 - - 2
3. Laboran lab. IPA - - - - - 1 1 - - 1
4. Teknisi lab. Komp - - - - - 1 - - 1 - 1
5. Laboran lab. Bahs - - - - - 1 - 1 - - 1
6. PTD - - 1 - - - - - - 1
7. Kantin - - - - 2 - - 2 2
8. Penjaga Sekolah 2 - - - - - - - 2 - 2
9. Tukang Kebun 3 1 - - - - 4 - 4 - 4
10. Keamanan - 1 - - - - - - 1 - 1
11. Lainnya: ................
Jumlah 5 5 1 - 1 5 10 4 8 3 20
Sumber : Data Sekunder Yang Diolah, 2012
Tabel 4.2 memberikan penjelasan bahwa jumlah keseluruhan tenaga pendukung
kependidikan adalah sebanyak 20 orang, yang terdiri dari 14 orang telah berstatus
PNS (10 orang berjenis kelamin laki-laki, dan 4 orang berjenis kelamin
perempuan), dan 11 orang lainnya masih berstatus sebagai tenaga honorer (8
berjenis kelamin laki-laki, dan 3 orang berjenis kelamin perempuan).
34
Adapun rombongan belajar (rombel) masing-masing kelas di SMP
Negeri 2 Ambarawa adalah @ 28 peserta didik, dengan perincian sebagai berikut :
a. Kelas VII 7 (tujuh) rombel @ 28 peserta didik
b. Kelas VIII 7 (tujuh) rombel @ 28 peserta didik
c. Kelas IX 7 (tujuh) rombel @ 28 peserta didik
Selama ini peserta didik di SMP Negeri 2 Ambarawa telah mampu
meraih beberapa prestasi akademik maupun non akademik baik pada tingkat
provinsi maupun tingkat nasional. Adapun penjelasan rincinya dapat dilihat pada
tabel 4.3 berikut ini :
Tabel 4.3
Kejuaraan Lomba di Tingkat Propinsi dan Nasional
No. Jenis kegiatan lomba Peringkat Tingkat
1. OSN Biologi Finalis Tingkat Nasional Tingkat Nasional 2 OSN Matematika,fisika, IPS, biologi Finalis Tingkat Provinsi Tingkat Provinsi 3 KIR IPS, IP Finalis Tingkat Provinsi Tingkat Provinsi 4 PMR Finalis Tingkat Provinsi Tingkat Provinsi 5 TUS-PBB Finalis Tingkat Provinsi Tingkat Provinsi 6 Vokal putra dan putri Finalis Tingkat Provinsi Tingkat Provinsi 7 Seni lukis Finalis Tingkat Provinsi Tingkat Provinsi 8 JAMNAS/JOTA-JOTI Finalis Tingkat Provinsi Tingkat Provinsi
Sumber : Data Sekunder Yang Diolah, 2012
Prestasi lainnya, pada tahun 2010/2011 peserta didik yang menempuh
Ujian Nasional lulus 100%. Hal ini juga merupakan salah satu prestasi yang
cukup membanggakan bagi sekolah tersebut. Dalam rangka mengetahui perolehan
nilai yang dicapai oleh peserta belajar dapat dilihat pada tabel berikut ini:
35
Tabel 4.4.
Peserta Didik Yang Menempuh Ujian Nasional
Mata Pelajaran Tertinggi Terendah Rata-rata
Bahasa Indonesia 9,60 5,20 8,23 Matematika 10,00 3,25 7,64 Bhs. Inggris 9.60 3,60 7,57 IPA 9,50 4,50 7,40
Rata-rata 30,84 Sumber : Data Sekunder Yang Diolah, 2012
Tabel 4.4 menunjukkan rata-rata nilai mata pelajaran tertinggi adalah mata
pelajaran bahasa Indonesia (8,23) dengan nilai tertinggi yang diraih siswa 9,60
dan terendah adalah 5,20. Tapi jika dilihat dari perolehan nilai setiap peserta didik
nilai mata pelajaran tertinggi yang diraih adalah pada mata pelajaran matematika,
yaitu 10,00 (sempurna), namun disisi lain masih ada siswa yang memperoleh nilai
terendah yaitu 3,25, maka secara keseluruhan rata-rata nilai mata pelajaran hasil
ujian nasional sudah dapat dikatakan cukup baik, sebab rata-rata terendah yang
dicapai peserta didik adalah 7,40 (mata pelajaran IPA).
Sebagai salah satu sekolah yang diunggulkan di wilayah Kecamatan
Ambarawa Kabupaten Semarang tentu animo masyarakat untuk mendaftarkan
putra putri mereka di SMP Negeri 2 Ambarawa sangatlah tinggi, hal tersebut
dibuktikan pada tahun pelajaran 2011/2012 calon peserta didik yang mendaftar di
SMP Negeri 2 Ambarawa ada 350 pendaftar, namun siswa yang lolos seleksi dan
diterima hanya sebanyak 196 peserta didik atau 7 rombel.
36
2. Visi dan Misi SMP Negeri 2 Ambarawa
a. Visi Sekolah
”UNGGUL DALAM PRESTASI, BERBUDI LUHUR, TRAMPIL, DAN
MANDIRI”
Visi Sekolah tersebut memuat beberapa indicator, yaitu:
1) Terselenggaranya proses pembelajaran yang bertaraf Internasional;
2) Terwujudnya peningkatan prestasi akademik dan non akademik;
3) Tertingkatnya keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa;
4) Tertingkatnya sikap sopan dan tutur kata yang santun dalam kehidupan;
5) Terwujudnya siswa yang terampil dalam berkarya;
6) Tertingkatnya ketrampilan siswa dalam berbahasa yang baik dan benar;
7) Terwujudnya siswa yang terampil dalam menggunakan dan memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi;
8) Tertingkatnya siswa dalam kedisiplinan;
9) Terwujudnya siswa yang jujur dan bertanggung jawab.
b. Misi Sekolah
1) Mewujudkan siswa yang berprestasi di bidang akademik maupun non
akademik, tingkat nasional dan internasional
2) Mewujudkan siswa yang memiliki iman dan takwa, sikap sopan serta tutur
kata yang santun
3) Mewujudkan siswa yang terampil dalam berkarya
4) Mewujudkan siswa yang terampil dalam berbahasa dengan baik dan benar
37
5) Mewujudkan siswa yang terampil dan menggunakan teknologi informasi
dan komunikasi
6) Mewujudkan siswa yang disiplin, jujur, dan bertanggung jawab
3. Struktur Organisasi SMP Negeri 2 Ambarawa
Struktur organisasi merupakan pencerminan lalu lintas wewenang dan
tanggung jawab di dalam suatu perusahaan secara vertical dan pencerminan hubungan
antar bagian secara horizontal.
Dari hasil penelitian diperoleh struktur organisasi Sekolah Menengah
Pertama (SMP) Negeri 2 Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang sebagai
berikut: (Sumber : Data Sekunder SMP Negeri 2 Ambarawa, 2012)
Gambar 4.1.
Struktur Organisasi Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Kecamatan
Ambarawa Kabupaten Semarang
KEPALA SEKOLAH KOMITE SEKOLAH
KOORDINATOR TATA USAHA
WK I WK II
Wali Kelas (VII, VIII, dan IX)
Guru
Siswa
38
4.2. Deskripsi Data Hasil Penelitian
Hasil penelitian diperoleh uraian kondisi nyata SMP Negeri 2 Ambarawa
menuju RSBI yang didasarkan penilaian pada standar penilaian IKKM dan IKKT
yang telah oleh pihak Departeman Pendidikan Nasional sebagai berikut :
1. Standar Isi (Kurikulum)
Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang
dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian,
kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh
peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
Pemenuhan indikator kinerja kunci minimal dan tambahan dalam penilaian
standar isi menjadikan gambaran jika sekolah bersangkutan disebut layak untuk
dimasukkan dalam program pengembangan RSBI. Berdasarkan hasil penelitian
diperoleh penilaian standar isi SMP Negeri 2 Ambarawa sebagai berikut :
39
Tabel 4.5.
Penilaian Standar Isi Berdasarkan IKKM dan IKKT
Indikator Kinerja Kunci Minimal (IKKM) IKKM
(Minimal 80 % telah memenuhi) Keterangan
Menerapkan kurikulum satuan pendidikan (KTSP)
• Penetapan buku ajar bilingual • Tersusun silabus yang bertaraf nasional • Tersusun RPP 4 bidang studi (mat, sain, TIK, Bah. Ingg)
yang bertaraf nasional
Sudah terpenuhi
Memenuhi standar isi SI-SNP semua mapel non SBI (Mapel PKn, Mapel Bahasa Indonesia, Mapel IPS, Mapel Penjasorkes, Mapel Seni Budaya, dan Mapel Agama) maupun semua mapel SBI (Matematika, IPA, Bahasa Inggris, TIK) • Silabus bertaraf nasional • RPP bertaraf nasional • Bahan Ajar, Modul, Buku, dan sebagainya bertaraf
nasional • Panduan Pembelajaran bertaraf nasional • Panduan Evaluasi Hasil Belajar bertaraf nasional • Portopolio siswa
Sudah terpenuhi
Berarti 80 % terpenuhi IKKT
(Minimal 80 % telah memenuhi) Keterangan
Sistem administrasi akademik berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dimana setiap siswa dapat mengakses transkripnya masing-masing
Pengelolaam sistem administrasi siswa telah menggunakan komputer (Komputer TU 3 buah) namun belum terpasang sistem administrasi akademik berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dimana setiap siswa dapat mengakses transkripnya masing-masing.
Belum Terpenuhi
Muatan mata pelajaran setara atau lebih tinggi dari muatan pelajaran yang sama pada sekolah unggul dari salah satu negara OECD dan atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan
Saat ini pihak SMP, masih berusaha mencari, dan mengadopsi kurikulum yang bertaraf internasional
Belum Terpenuhi
0 % Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2012
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa dari segi standar isi, SMP Negeri 2
Ambararawa telah memenuhi kriteria IKKM, dimana hasil penelitian ini
40
menunjukkan jika nilai IKKM yang diperoleh sebesar 80 %. Namun
demikian jika dilihat dari IKKT-nya penilaian standar isi masih menujukkan nilai 0 %,
berarti saat ini pihak sekolah sepenuhnya belum menerapkan hal-hal, seperti : 1)
Sistem administrasi akademik berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
dimana setiap siswa dapat mengakses transkripnya masing-masing, 2) Muatan mata
pelajaran setara atau lebih tinggi dari muatan pelajaran yang sama pada sekolah
unggul dari salah satu negara OECD dan atau negara maju lainnya yang mempunyai
keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan. Dengan demikian perlu dilakukan
perbaikan segera dalam manajemen sekolah untuk menerapkan hal-hal tersebut.
Tetapi dengan keberhasilan pemenuhan standar IKKM-nya memperlihatkan jika pihak
sekolah sudah memiliki komitmen yang tinggi untuk meningkatkan pengelolaan
sekolah dalam usaha pencapaian sebagai RSBI.
2. Standar Proses
Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan
satu satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan. Mutu setiap
Sekolah Bertaraf Internasional dijamin dengan keberhasilan melaksanakan proses
pembelajaran yang efektif dan efisien. Proses pembelajaran disesuaikan dengan bakat,
minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Keberhasilan tersebut
ditandai dengan pencapaian indikator kinerja kunci minimal, dan pencapaian indikator
kinerja kunci tambahan, yaitu memenuhi Standar Proses.
41
Tabel 4.6.
Penilaian Standar Proses Berdasarkan IKKM dan IKKT
Indikator Kinerja Kunci Minimal (IKKM) IKKM (Minimal 75 % Terpenuhi) Keterangan
Memenuhi standar proses pembelajaran
1) Persiapan pembelajaran • Kepemilikan silabus oleh guru:80% • Kepemilikan RPP oleh guru: 80% • Kepemilikan sumber belajar/bahan ajar: 60% • Pengembangan perangkat instrumen untuk pemahaman guru terhadap karakteristik
siswa: 80% 2) Persyaratan Pembelajaran
• Jumlah siswa per rombel : 28 anak • Beban mengajar guru: 24 jam/minggu • Ratio antara jumlah siswa dengan buku tekas mapel 1:1 • Pengelolaan kelas:100 %
3) Pelaksanaan Pembelajaran • Cakupan pendahuluan dalam pembelajaran oleh guru di kelas: 75% • Cakupan penerapan prinsip pembelajaran yang: eksploratif, elaboratir, dan
konformatif: 75% • Penerapan CTL: 60% • Penerapan pembelajaran tuntas: 75% • Penerapan PAIKEM/PAKEM: 60% • Penerapan pembelajaran di luar kelas/sekolah: 40% • Cakupan pelaksanaan penutup dalam pembelajaran: 70%
4) Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran • Pengembangan instrumen penilaian hasil belajar: 80% • Variasi model penilaian: 3 model • Pengolahan/analisis hasil penilaian
5) Supervisi kelas • Proses KBM 70% • Perangkat pembelajaran 80% • Evaluasi 80%
• Terpenuhi • Terpenuhi • Belum terpenuhi • Terpenuhi • Terpenuhi • Terpenuhi • Terpenuhi • Terpenuhi • Terpenuhi • Terpenuhi • Belum terpenuhi • Terpenuhi • Belum terpenuhi • Belum terpenuhi • Belum terpenuhi • Terpenuhi • Terpenuhi • Terpenuhi • Belum terpenuhi • Terpenuhi • Terpenuhi
Berarti > 75 % terpenuhi yaitu terpenuhi 76,19 %
IKKT (75 % Terpenuhi) Keterangan Pembelajaran mata pelajaran kelompok sains, matematika menggunakan bahasa Inggris, kecuali mapel Bahasa Indonesia.
Penggunaan Bahasa Inggris dalam proses pembelajaran masih sekitar 20% Belum terpenuhi
Menerapkan pembelajaran berbasis TIK pada semua mata pelajaran.
Pemanfaatan TIK dalam proses pembelajaran masih berkisar 60% Belum terpenuhi
Proses pembelajaran pada semua mata pelajaran telah menjadi teladan atau rujukan bagi sekolah lainnya dalam pengembangan akhlak mulia, budi pekerti luhur, kepribadian unggul, kepemimpinan, jiwa kewirausahaan, jiwa patriot, dan jiwa inovator.
Pada saat ini SMP Negeri 2 Ambarawa Kabupaten Semarang , memiliki siswa yang mempunyai daya saing tinggi, kreatif, dan inovatif. Hal ini dibuktikan dengan beberapa keberhasilan/ketercapaian dalam lomba yang diikuti di berbagai event, baik lomba akademik maupun non akademik, ditingkat kabupaten, propinsi Jawa Tengah, maupun tingkat Nasional. Sehingga saat ini SMP Negeri 2 menjadi teladan atau rujukan bagi sekolah lainnya dalam pengembangan akhlak mulia, budi pekerti luhur, kepribadian unggul, kepemimpinan, jiwa kewirausahaan, jiwa patriot, dan jiwa inovator. Adapun prestasi yang diraih adalah
• Memperoleh tropi untuk juara I tk provinsi OSN Biologi • Juara I Mapel IPA TK Kabupaten • Siswa Berprestasi 2 tingkat Kabupaten • Juara harapan 2 Lomba Pidato Bahasa Inggris TK Kabupaten • Juara 1 TUB-PBB Tk Kabupaten • Juara harapan Lomba Tenis Lapangan Tk kabupaten • Juara Renang Perorangan
Terpenuhi
33,34 % baru terpenuhi
Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2012
42
Tabel 4.6 menunjukkan bahwa penilaian standar proses berdasarkan IKKT,
diperoleh hasil bahwa SMP Negeri 2 Ambarawa telah lebih memenuhinya standar
IKKM yaitu sebesar 76,19 %, namun ada baiknya jika indikator-indikator lainnya
seperti : 1) Kepemilikan sumber belajar/bahan ajar, 2) Penerapan CTL dalam proses
belajar mengajar baru, 3) Penerapan PAIKEM/PAKEM, 5) Penerapan pembelajaran
di luar kelas/sekolah, 6) Proses KBM juga diperbaiki atau ditingkatkan.
Adapun penilaian standar proses berdasarkan IKKT, diperoleh hasil bahwa
SMP Negeri 2 Ambarawa baru mampu memenuhinya sebesar 33,34 %. Dengan
demikian agar standar IKKT terpenuhi maka diperlukan beberapa perbaikan untuk
hal-hal sebagai berikut : 1) Penggunaan Bahasa Inggris dalam proses pembelajaran
masih sekitar 20%, 2) Pemanfaatan TIK dalam proses pembelajaran masih berkisar
60%.
3. Standar Pendidik dan Kependidikan
Pemenuhan IKKM dan IKKT pada Standar pendidikan dan kependikan juga
merupakan penilaian kelayakan sekolah untuk dijadikan sebagai RSBI. Hasil
penelitian menunjukkan data standar pendidikan dan kependidikan di SMP Negeri 2
Ambarawa sebagai berikut :
43
Tabel 4.7.
Penilaian Standar Pendidik dan Kependidikan Berdasarkan IKKM dan IKKT
Indikator Kinerja Kunci Minimal (IKKM) IKKM
(70 % Terpenuhi)
Memenuhi standar pendidik Tenaga kependidikan 85 % lulusan S1, 5% S2 dalam proses pendidikan.
• Terpenuhi
Memenuhi standar tenaga kependidikan
Kepala sekolah telah memenuhi kualifikasi umum dan khusus sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
• Terpenuhi
70 % terpenuhi IKKT
(70 % Terpenuhi) Keterangan
Semua guru mampu memfasilitasi pembelajaran berbasis TIK
Pemanfaatan TIK dalam proses pembelajaran masih berkisar 60%
Belum terpenuhi
Pembelajaran mata pelajaran kelompok sains, matematika mampu mengampu dengan bahasa Inggris
Penggunaan Bahasa Inggris dalam proses pembelajaran masih sekitar 20%
Belum terpenuhi
Minimal 20 % guru berpendidikan S2/S3 dari PT yang berakreditasi A
SMP Negeri 2 Ambarawa memiliki 4 orang tenaga pendidik berijazah Pascasarjana (S2), 31 orang berijazah Sarjana (S1), 3 orang berijazah sarmud/D3, 1 orang berijazah D2, 3 orang berijazah D1 dengan 1 orang yang sedang menempuh jenjang pascasarjana (S2), dengan demikian hanya 12.5 % saja guru yang berpendidikan S2
Belum terpenuhi
Kepala sekolah minimal S2 dari perguruan tinggi yang program studinya berakreditasi A dan telah menempuh pelatihan kepala sekolah dari lembaga pelatihan kepala sekolah yang diakui oleh pemerintah
Baru proses penyelesaian kuliah S2, dan telah menempuh pelatihan kepala sekolah dari lembaga pelatihan kepala sekolah yang diakui oleh pemerintah. Adapun jenis pelatihan yang dilakukan kepala sekolah meliputi : � pelatihan kepemimpinan � pelatihan manajerial sekolah (MBS) � pelatihan kewira usahaan � supervisi, monitoring, dan evaluasi sekolah � pelatihan adminis trasi persekolahan � pelatihan KTSP
Belum terpenuhi
Kepala sekolah mampu berbahasa Inggris secara aktif
Kemampuan kepala sekolah dalam berbahasa inggris masih pada taraf penguasaan TOEFL < 450.
Belum terpenuhi
0 % Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2012
Tabel 4.7 menunjukkan bahwa penilaian Standar Pendidik dan Kependidikan
berdasarkan IKKM diperoleh bahwa SMP Negeri 2 Ambarawa telah memenuhi
ketentuan, hal tersebut dapat dilihat dari terpenuhinya indikator-indikator dalam
44
IKKM tersebut. Tetapi penilaian Standar Pendidik dan Kependidikan berdasarkan
IKKT-nya masih menunjukkan jika pihak sekolah sepenuhnya belum mampu
memenuhi. Dengan demikian pihak sekolah perlu memperbaiki hal-hal sebagai
berikut, yaitu : 1) Kemampuan guru memfasilitasi pembelajaran berbasis TIK, 2)
Kemampuan guru untuk berbahasa Inggris khususnya untuk kelompok mata pelajaran
sains, dan matematika, 3) Meningkatkan kualitas pendidikan Kepala Sekolah, dan
kemampuan kepala sekolah untuk berbahasa Inggris aktif.
4. Standar Pengelolaan
Pemenuhan standar pengelolaan berdasarkan IKKM dan IKKT pada suatu
sekolah juga menentukan kelayakan sekolah untuk dijadikan sebagai RSBI. Hasil
penelitian mengenai standar pengelolaan yang ditetapkan oleh SMP Negeri 2
Ambarawa menunjukkan hasil sebagai berikut :
45
Tabel 4.8.
Penilaian Standar Pengelolaan Berdasarkan IKKM dan IKKT
Indikator Kinerja Kunci Minimal (IKKM) IKKM
(80 % Terpenuhi)
Memenuhi Standar Pengelolaan
1) Perangkat dokumen pedoman pelaksanaan rencana kerja/kegiatan
• Dokumen PPDB: baru 60% • Dokumen Pedoman pembinaan kesiswaan: baru 50% • Dokumen tata tertib sekolah: baru 50% • Dokumen kode etik sekolah: baru 50% • Dokumen penugasan guru: baru 70% • Dokumen kegiatan kunjungan baru 40%
2) Struktur organisasi dan mekanisme kerja • Struktur organisasi: 75% lengkap • Dokumen pembagian tugas/kewenangan/tupoksi: 80%
3) Supervisi, monitoring, evaluasi, dan akreditasi sekolah • Tidak ada tim khusus • Tidak ada instrumen • Tidak ada pelaporan • Pendokumentasian : 70% • Tindak lanjut: 70%
4) Kemitraan dan peran serta masyarakat • Dokumen keberadaan Komite Sekolah: 90% • Dokumen program kerja komite sekolah: 70% • Kepengurusan komite sekolah: 75% lengkap • Perolehan kerjasama dengan pihak lain: 2 instansi • Kerjasama dengan perguruan tinggi 2 • Kerjasama dengan lembaga pendidikan 3.
5) SIM sekolah • Tidak terpasang PAS (Paket Aplikasi Sekolah) • Tidak terpasang jaringan SIM
• Belum terpenuhi • Belum terpenuhi • Belum terpenuhi • Belum terpenuhi • Belum terpenuhi • Belum terpenuhi
• Belum terpenuhi • Terpenuhi
• Belum terpenuhi • Belum terpenuhi • Belum terpenuhi • Terpenuhi • Terpenuhi
• Terpenuhi • Belum terpenuhi • Belum terpenuhi • Terpenuhi • Terpenuhi • Terpenuhi
• Belum terpenuhi • Belum terpenuhi
Baru 33,33 % terpenuhi IKKT
(80 % Terpenuhi) Keterangan
Sekolah terbebas dari rokok, narkoba, kekerasan, kriminal, pelecehan seksual, dll
Selama ini tidak ada siswa yang merokok, menggunakan narkoba, melakukan kriminal, dan melakukan tindakan pelecehan seksual
Terpenuhi
Sekolah menerapkan prinsip kesetaraan gender dalam semua aspek pengelolaan sekolah
Sekolah tidak memberikan perlakuan khusus terhadap siswa terkait dengan perbedaan gender, nampak bahwa ada beberapa kelas, memiliki ketua kelas putri, bahkan dalam pengurusan OSIS 5 diantaranya adalah siswa dengan jenis kelamin perempuan.
Terpenuhi
Sekolah meraih sertifikasi ISO 9001 VERSI 2000 atau sesudahnya (2001, dst) dan ISO 14000
Sampai hari ini belum pernah meraih sertifikasi ISO 9001 VERSI 2000 atau sesudahnya (2001, dst) dan ISO 14000
Belum terpenuhi
Sekolah telah menjalin hubungan “sister school” dengan sekolah bertaraf/berstandar internasional di luar negeri
Belum pernah dilakukan Belum terpenuhi
50 % terpenuhi
Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2012
Tabel 4.8 menjelaskan jika dilihat dari IKKM, SMP Negeri 2 Ambarawa
masih mampu memenuhi kriteria keberhasilan sebesar 33,33 %, untuk itu pihak
sekolah perlu berusaha keras untuk memperbaiki kondisi tersebut agar mampu
46
menjadi RSBI, sebab berdasarkan nilai tersebut masih banyak kekurangan yang perlu
untuk dipenuhi. Adapun hal yang perlu diperbaiki adalah : 1) Kelengkapan Dokumen
PPDB, 2) kelengkapan Dokumen Pedoman pembinaan kesiswaan, 3) Kelengkapan
Dokumen tata tertib sekolah, 4) Kelengkapan Dokumen kode etik sekolah, 5)
Kelengkapan Dokumen penugasan guru, 6) Dokumen kegiatan kunjungan baru, 7)
Kelengkapan Struktur organisasi dan mekanisme kerja, 8) Peningkatan kualitas
Supervisi, monitoring, evaluasi, dan akreditasi sekolah, 9) Kelengkapan Dokumen
program kerja komite sekolah dan kepengurusan komite sekolah, 10) Melengkapi
pemasangan Paket Aplikasi sekolah, dan pemasangan jaringan SIM.
Kemudian penilaian standar proses berdasarkan IKKT, diperoleh hasil yang
menyebutkan jika pihak sekolah masih mampu memenuhi sekitar 50 %. Sedang 50%
lainnya belum terpenuhi, yaitu : 1) Sekolah meraih sertifikasi ISO 9001 VERSI 2000
atau sesudahnya (2001, dst) dan ISO 14000, 2) Sekolah telah menjalin hubungan
“sister school” dengan sekolah bertaraf/berstandar internasional di luar negeri.
5. Standar Kompetensi Kelulusan
Data penilaian Standar Kompensi Kelulusan berdasarkan IKKM dan IKKT
dapat dilihat pada tabel berikut ini :
47
Tabel 4.9.
Penilaian Standar Kompetensi Kelulusan Berdasarkan IKKM dan IKKT
Indikator Kinerja Kunci Minimal (IKKM) IKKM
(100 % dinyatakan terpenuhi) Keterangan
Memenuhi Standar kompetensi lulusan
1) Kelulusan a. Jumlah kelulusan 100%
Bidang Akademik b.Rata2 pencapaian KKM semua mapel 75 c. Rata2 pencapaian KKM Matematika 75 d.Rata2 pencapaian KKM IPA 75 e. Rata2 pencapaian KKM Bahasa Inggris 75 f. Rata2 pencapaian KKM TIK 75 g.Rata2 pencapaian NUN 7,71
Jumlah lulusan Jumlah lulusan yang melanjutkan studi ke sekolah lanjutan bertaraf internasional 50%
Terpenuhi
100 % terpenuhi IKKT
(100 % dinyatakan terpenuhi) Keterangan
Menerapkan standar kelulusan dari sekolah yang lebih tinggi dari Standar Kompetensi Lulusan Nasional
Belum menerapkan standar kelulusan yang lebih tinggi dari Standar Kompetensi Lulusan Nasional.
Belum terpenuhi
0 % Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2012
Tabel 4.9 menunjukkan bahwa penilaian tentang standar kompetensi
kelulusan jika SMP Negeri 2 Ambarawa telah mampu memenuhi seluruh standar yang
ditetapkan pada IKKM, sedang berdasarkan standar penilaian IKKT-nya SMP negeri
2 Ambarawa belum mampu memenuhinya, yaitu terkait dengan penerapan standar
kelulusan yang lebih tinggi dari Standar Kompetensi Lulusan Nasional. Namun
dengan terpenuhinya seluruh standar penilaian berdasarkan indikator-indikator dalam
IKKM menjadikan modal dasar yang cukup positif bagi SMP Negeri 2 untuk menuju
ke jenjang RSBI.
48
6. Standar Sarana dan Prasarana
Penilaian standar sarana prasarana yang dimiliki oleh SMP Negeri 2
Ambarawa berdasarkan standar IKKM dan IKKT dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.10.
Penilaian Standar Sarana dan Prasarana Berdasarkan IKKM dan IKKT
Indikator Kinerja Kunci Minimal (IKKM) IKKM
(65 % dinyatakan terpenuhi) Keterangan
Memenuhi standar sarana dan prasarana 1) Sarana Prasarana Minimal • Ruang kepala sekolah: 20 m2 • Ruang wakil KS 20 m2 • Ruang kelas : standar (2 m2 per peserta didik atau 56
m2) • Ruang perpustakaan: tidak standar (<84 m2) • Ruang Lab. IPA: 1 buah (68 m2) • Ruang guru: standar (4 m2 per pendidik) • Ruang TU : standar (4 m2 per TU) • Ruang Ibadah (12 m2) • Gudang: ada 1 buah (18 m2) • Ruang UKS Belum selesai
2) Sarana Prasarana lainnya • Ruang Lab. Bahasa: 1 ada • Ruang Lab. Komputer 1 • Ruang multimedia ada • Ruang akademik dan pengembangan SIM: tidak ada • Ruang pengembangan organisasi sekolah belum ada • Ruang kantin: tidak standar • Ruang Lab. PTD tidak ada • Ruang Lab. Matematika: tidak ada • Ruang Lab. IPS tidak ada
3) Fasilitas Pembelajaran • Daya listrik rendah (< 90.000W) • Komputer Guru: 5 bh • Komputer TU: 3 buah • Komputer perpustakaan: 1 bh • Komputer Lab IPA: tidak ada • Jaringan internet ada tapi kurang maksimal • Sarana olah raga: 60% atau 600 m2, SNP 1000 m2
• Terpenuhi • Terpenuhi • Terpenuhi
• Belum terpenuhi • Terpenuhi • Terpenuhi • Terpenuhi • Terpenuhi • Terpenuhi • Belum terpenuhi
• Terpenuhi • Terpenuhi • Terpenuhi • Belum terpenuhi • Belum terpenuhi • Belum terpenuhi • Belum terpenuhi • Belum terpenuhi • Belum terpenuhi
• Belum terpenuhi • Belum terpenuhi • Belum terpenuhi • Belum terpenuhi • Belum terpenuhi • Belum terpenuhi • Belum terpenuhi
42,31 % baru terpenuhi IKKT
(65 % dinyatakan terpenuhi) Keterangan
• Setiap ruangan kelas dilengkapi dengan sarana pembelajaran TIK
Sudah tersedia • Terpenuhi
• Perpustakaan dilengkapi dengan sarana digital yang memberikan akses ke sumber pembelajaran berbasis TIK di seluruh dunia.
Belum tersedia, komputer baru 1 buah • Belum terpenuhi
50 % baru terpenuhi
Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2012
49
Tabel 4.10 menunjukkan jika Standar Sarana Prasarana yang dimiliki oleh
SMP Negeri 2 Ambarawa masih mampu memenuhi 43,31 % dari standar sarana
prasarana yang ditetapkan dalam IKKM. Adapun beberapa sarana prasarana yang
belum terpenuhi adalah : 1) Luas ruang perpustakaan tidak standar, 2) Ruang UKS
masih dalam tahap pembangunan, 3) Ruang akademik dan pengembangan SIM belum
ada, 4) Ruang pengembangan organisasi sekolah belum ada, 5) Ruang kantin tidak
standar, 6) Ruang Lab. PTD belum ada, 7) Ruang Lab. Matematika belum ada, 8)
Ruang Lab. IPS belum ada, 9) Fasilitas Pembelajaran kurang memenuhi syarat.
Sedang penilaian IKKT menunjukkan jika pihak sekolah 50 % dikatakan mampu
memenuhi standar yang ditetapkan. Adapun indikator yang belum terpenuhi adalah
keberadaan sarana digital pada perpustakaan sehingga mampu memberikan akses ke
sumber pembelajaran berbasis TIK di seluruh dunia.
7. Standar Pembiayaan
Adapun hasil penelitian menunjukkan data hasil penilaian standar
pembiayaan yang dimiliki oleh SMP Negeri 2 Ambarawa berdasarkan IKKM dan
IKKT adalah sebagai berikut :
50
Tabel 4.11.
Penilaian Standar Pembiayaan Berdasarkan IKKM dan IKKT
Indikator Kinerja Kunci Minimal (IKKM) IKKM
(75 % dinyatakan terpenuhi) Keterangan
Memenuhi standar pembiayaan
Sumber dana: 4 buah (Pemda, Pusat, Propinsi, Kemitraan dan peranserta masyarakat). Pembiayaan, yang didanai oleh pemerintah Kabupaten 20%, APBD Propinsi 30% dan APBN pusat 50% (bos dan BPP), sedang dari peran masyarakat : partisipasi komite sekolah 50%. a. Pengalokasian dana: 6 SNP, minimal 8
SNP b. Penggunaan dana: 75% benar, harusnya
100 % benar c. Pelaporan penggunaan dana: 75%,
harusnya 100 % d. Dokumen pendukung pelaporan: 80%,
harusnya 100 % lengkap.
Terpenuhi
75 % terpenuhi IKKT
(75 % dinyatakan terpenuhi) Keterangan
Menerapkan model pembiayaan yang efisien untuk mencapai target Indikator Kunci Tambahan (IKKT).
Adanya pembiayaan dari Pemda, Pusat, Propinsi, Kemitraan dan peran serta masyarakat berarti sudah dapat dikatakan sudah cukup memenuhi standar model pembiayaan yang ideal.
Terpenuhi
75 % terpenuhi Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2012 Tabel 4.11 menunjukkan bahwa hasil penilaian standar pembiayaan berdasarkan
indikator pada IKKM dan IKKT disebutkan apabila pihak SMP Negeri 2 Ambarawa
sudah mampu memenuhinya secara keseluruhan. Dengan demikian dari segi
pembiayaan SMP negeri 2 Ambarawa sudah mampu dan memenuhi seluruh kriteria
pada IKKM dan IKKT, hal ini menjadikan modal dasar yang utama sekolah dalam
usaha menuju RSBI.
51
8. Standar Penilaian
Hasil penelitian juga menujukkan penilaian terhadap standar penilaian yang
ditetapkan oleh SMP Negeri 2 Ambarawa berdasarkan kriteria yang ditetapkan dalam
standar IKKM dan IKKT, adalah sebagai berikut :
Tabel 4.12.
Penilaian Standar Penilaian Berdasarkan IKKM dan IKKT
Indikator Kinerja Kunci Minimal (IKKM) IKKM
(90 % dinyatakan terpenuhi) Keterangan
Memenuhi standar penilaian
� Frekuensi ulangan harian oleh guru: 80% � Ulangan tengah semester yang dilakukan
oleh guru: 80% � Cakupan materi ulangan akhir semester yang
dilakukan sekolah: 90% � Cakupan materi ulangan kenaikan kelas oleh
sekolah: 90% � Teknik-teknik penilaian yang dipergunakan
guru dalam pembelajaran: 70% � Instrumen yang dikembang kan guru untuk
ulangan harian: 80% � Mekanisme dan prosedur penilaian
pendidikan oleh guru: 75% terpenuhi � Mekanisme dan prosedur penilaian
pendidikan oleh sekolah: 90% terpenuhi
� Belum terpenuhi � Belum terpenuhi
� Terpenuhi
� Terpenuhi
� Belum terpenuhi
� Belum terpenuhi
� Belum terpenuhi
� Terpenuhi 37,50 %
IKKT (90 % dinyatakan terpenuhi)
Keterangan
Memperkaya penilaian kinerja pendidikan dengan model penilaian sekolah unggul dari negara anggota OECD dan/atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan
� Variasi instrumen yang dikembangkan sekolah untuk ulangan akhir semester: 80%
� Variasi instrumen yang dikembangkan sekolah untuk ulangan kenikan kelas: 80%
� Belum terpenuhi
� Belum terpenuhi
0 % Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2012
52
Tabel 4.12 menunjukkan bahwa penilaian dengan pada standar IKKM
diketahui jika SMP Negeri 2 Ambarawa masih mampu memenuhi standar penilaian
sebesar 37,50 %, namun demikian dari data-data yang diperoleh peneliti menunjukkan
jika keterpautan antara besarnya persentase nilai pada IKKM dengan kondisi nyata di
SMP Negeri 2 Ambarawa tidak terlalu jauh, hal ini menunjukkan jika pihak SMP
Negeri 2 sudah cukup baik dalam menerapkan standar penilaiannya selama ini.
Kemudian dari hasil penilaian IKKT diperoleh hasil yang menunjukkan jika SMP
Negeri 2 Ambarawa belum sepenuhnya melakukan penilaian yang distandarkan, untuk
itu hal ini perlu diperbaiki.
Melihat kondisi nyata SMP Negeri 2 Ambarawa saat ini secara keseluruhan,
maka dapat dijelaskan jika pihak SMP Negeri 2 Ambarawa telah mampu mencapai
beberapa Indikator Kunci Kinerja Minimal (IKKM) yang ditetapkan, yaitu pada
standar isi, standar proses, standar kependidikan dan pendidik, standar kompetensi,
dan standar pembiayaan. Sedang pada standar pengelolaan baru 33,33 % memenuhi,
standar sarana dan prasarana baru 42,31 % memenuhi, dan standar penilaian baru
37,50 %. pihak sekolah dinilai belum mampu memenuhi seluruhnya. Kemudian
dilihat dari sisi Indikator Kinerja Kunci Tambahan, menunjukkan pihak sekolah
dinilai masih perlu banyak melakukan perbaikan, sebab dari 8 (delapan) indikator
dalam IKKT yang ditetapkan hanya 1 (satu ) saja yang sudah terpenuhi. Sedang
indikator lainnya seperti : standar proses baru terpenuhi 33,34 %, standar pengelolaan
50 % terpenuhi, standar sarana dan prasarana 50 % terpenuhi, kemudian indikator
lainnya seperti : standar isi, standar kependidikan dan pendidik, dan standar
53
kompetensi serta standar penilaian sama sekali belum terpenuhi (0 %), berikut ini
penjelasannya :
1. Penilaian standar isi menunjukkan jika penilaian instrumen pada IKKM-nya sudah
menunjukkan kesesuaian, yaitu minimal terpenuhi 80 %, namun penilaian
intrumen pada IKKT belum sama sekali terpenuhi (0 %).
2. Penilaian standar proses berdasarkan instrumen yang ditetapkan dalam IKKM
menunjukkan sudah > 75 terpenuhi, sedang berdasarkan instrumen yang
ditetapkan dalam IKKT menunjukkan baru 33,34 % terpenuhi.
3. Penilaian standar kependidikan dan pendidik dari sisi intrumen pada standar
IKKM menunjukkan jika SMP Negeri 8 Ambarawa sudah berhasil memenuhi, hal
tersebut dibuktikan dari penilaian pada standar ini sudah memenuhi kriteria
minilal yang ditetapkan yaitu sebesar 70 %, sedang dari sisi instrumen pada
standar IKKT nya menunjukkan jika sekolah belum sepenuhnya memenuhi (0%).
4. Penilaian standar pengelolaan dari sisi IKKM menunjukkan jika pihak SMP
Negeri 2 Ambarawa masih mampu memenuhinya sebesar 33,33 %, sedang pada
sisi IKKT baru mampu memenuhinya sekitar 50 %.
5. Penilaian standar kompetensi dari sisi IKKM menunjukkan jika SMP Negeri 2
Ambarawa telah 100 % mampu memenuhinya, sedang dari sisi IKKT masih
belum mampu memenuhinya (0 %).
6. Penilaian terhadap standar sarana dan prasarana dari sisi IKKM menunjukkan jika
SMP Negeri 2 Ambarawa masih mampu memenuhinya sebesar 42,31 %, sedang
dari sisi IKKT masih mampu memenuhinya sebesar 50 %.
54
7. Penilaian pada standar pembiayaan dari sisi IKKM dan IKKT menunjukkan jika
pihak SMP Negeri 2 Ambarawa telah mampu memenuhinya, dibuktikan telah
dicapainya nilai 75 % pada standar IKKM dan IKKT tersebut.
8. Penilaian pada standar penilaian dari sisi IKKM menunjukkan jika SMP Negeri 2
Ambarawa masih mampu memenuhinya sebesar 37,50 %, sedang dari sisi IKKT
belum sepenuhnya terpenuhi (0%).
Melihat kenyataan tersebut maka dapat dikatakan jika SMP Negeri 2 Ambarawa
belum siap untuk menjadi RSBI.
4.3. Pembahasan
Seperti yang dijelaskan pada deskripsi data hasil penelitian tersebut
diketahui bahwa terdapat beberapa indikator yang belum dapat dipenuhi oleh SMP
Negeri 8 Ambarawa, sehingga perlu dilakukan perbaikan-perbaikan untuk mencapai
terpenuhinya Indikator-Indikator Kunci Kinerja Minimal dan Tambahan dalam
rangka menjadi RSBI.
Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak kepala sekolah dan berbagai
pihak sekolah yang berkepentingan untuk mensukseskan program pelaksanaan RSBI,
diketahui jika sekolah sudah membuat program kerja yang dibuat untuk jangka waktu
4 tahun. Jadi selama kurun waktu 4 tahun SMP Negeri 2 Ambarawa ditargetkan sudah
mampu memenuhi semua indikator yang diwajibkan untuk menjadi RSBI. Secara
rinci uraian masing-masing program kerja tersebut dapat dilihat pada penjelasan
berikut ini :
55
1. Standar Isi
a. Sistem administrasi akademik berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK) dimana setiap siswa dapat mengakses transkripnya masing-masing
Pengelolaam sistem administrasi siswa saat ini pada dasarnya sudah
menggunakan komputer (Komputer TU 3 buah), namun jumlah dan
fasilitasnya belum memenuhi standar sistem administrasi akademik berbasis
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
Terkait dengan hal tersebut program kerja yang dilakukan adalah 1)
Memperbaki sistem internet yang telah terpasang selama ini, 2) Menambah
jumlah komputer secara signifikan dan membeli software untuk program yang
dibutuhkan, 3) Melakukan pelatihan-pelatihan pada guru dan pihak
administrasi sekolah yang diberikan tanggung jawab untuk menangani bidang
tersebut dengan memanggil guru les maupun bekerja sama dengan lembaga-
lembaga pendidikan komputer.
b. Muatan mata pelajaran setara atau lebih tinggi dari muatan pelajaran yang
sama pada sekolah unggul dari salah satu negara OECD dan atau negara maju
lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan.
Kondisi tersebut perlu upaya perbaikan secara komprehensif, tidak
hanya pada kepala sekolah, guru, namun juga siswa sebagai subyek
pendidikan selama ini, perbaikan kurikulum, perbaikan metode pengajaran,
evaluasi, dan yang tidak kalah penting adalah masalah dana yang diserap oleh
sekolah untuk mencapai tujuan tersebut serta berbagai hal lain yang
56
sekolah untuk mencapai tujuan tersebut serta berbagai hal lain yang
dibutuhkan.
2. Standar Proses
a. Instrumen IKKM
Pada dasarnya pelaksanaan proses belajar mengajar di SMP Negeri 2
Ambarawa belum memenuhi kriteria minimal namun kepala sekolah beserta
segenap jajaran guru dan staff tetap berkeinginan memperbaiki indikator-
indikator yang dinilai masih kurang, seperti : 1) Kepemilikan sumber
belajar/bahan ajar, 2) Penerapan CTL dalam proses belajar mengajar baru, 3)
Penerapan PAIKEM/PAKEM:, 4) Penerapan pembelajaran di luar
kelas/sekolah, 6) Proses KBM.
Terkait dengan kepemilikan bahan ajar yang dilakukan adalah dengan
mengoptimalkan bahan-bahan yang didapat sewaktu workshop di Semarang
atau ditempat lain, kemudian membeli referensi tanbahan dari buku-buku yang
relevan dan ditawarkan oleh mentari grup, termasuk worksheet dan evaluasi-
nya
Kemudian dalam rangka penyempurnaan penerapan CTL dan
PAIKEM/PAKEM dalam proses belajar mengajar, sekolah akan lebih
menggiatkan lagi pelaksanaan pembelajaran dengan strategi/metode: CTL,
pendekatan belajar tuntas.
57
Terkait dengan pembelajaran di luar sekolah, beberapa program
kegiatan yang akan dilaksanakan adalah dengan menjalin kerjasama
dengan sekolah lain untuk lebih aktif melakukan pertukaran pelajar.
Sedangkan terkait dengan peningkatan KBM, sekolah akan lebih
aktif untuk melaksanakan program pertukaran guru, menjalin kerjasama
dengan instansi lain sebagai narasumber, dan melakukan pendekatan
secara pribadi kepada siswa.
b. Instrumen IKKT
Kemudian penilaian standar proses berdasarkan IKKT, diperoleh
hasil yang menunjukkan jika SMP Negeri 2 Ambarawa baru mampu
memenuhinya sebesar 33,34 %. Maka agar standar IKKT terpenuhi maka
diperlukan beberapa perbaikan untuk hal-hal sebagai berikut : 1)
Penggunaan Bahasa Inggris dalam proses pembelajaran, 2) Pemanfaatan
TIK dalam proses pembelajaran.
Program peningkatan penggunaan Bahasa Inggris dalam proses
pembelajaran dilakukan dengan mengadakan kursus bahasa Inggris di
sekolah, dan menerapkan pembiasaan berkomunikasi bahasa Inggris.
Kemudian untuk mengoptimalkan pemanfaatan TIK dalam proses
pembelajaran program yang terapkan adalah dengan mewajibkab seluruh
guru untuk memiliki laptop, dan melakukan pelatihan-pelatihan pada guru
dan pihak administrasi sekolah yang diberikan tanggung jawab untuk
menangani
58
bidang tersebut dengan memanggil guru les maupun bekerja sama dengan
lembaga-lembaga pendidikan komputer.
3. Standar Pendidik dan Kependidikan
Perbaikan pemanfaatan TIK dalam proses pembelajaran yang
dilakukan adalah dengan mewajibkan seluruh guru untuk memiliki laptop,
dan melakukan pelatihan-pelatihan pada guru dan pihak administrasi
sekolah yang diberikan tanggung jawab untuk menangani bidang tersebut
dengan memanggil guru les maupun bekerja sama dengan lembaga-
lembaga pendidikan komputer. Sasarannya agar guru dan pihak
administratif lebih ekspert. Kemudian untuk meningkatkan kemampuan
berbahasa Inggris sekolah mengadakan kursus bahasa Inggris di sekolah,
dan pembiasaan berkomunikasi bahasa Inggris. Sasarannya guru lebih
mahir dalam berbahasa Inggris.
Kemudian untuk meningkatkan jumlah minimal guru yang
berpendidikan S2/S3 dilakukan dengan mempermudah bagi setiap guru
yang ingin melanjutkan studi S2/S3. Adapun saat ini terdapat 4 orang guru
yang masih menyelesaikan pendidikan S2-nya. Begitu juga dengan
ketentuan minimal kepala sekolah harus berpendidikan S2, Kepala sekolah
sudah melanjutkan studinya lagi ke jenjang S2 dan sekarang baru dalam
penyelesaian pembuatan tesis. Kemudian untuk memenuhi indikator
lainnya, yaitu kepala sekola sekolah wajib mengikuti pelatihan kepala
sekolah, maka sampai saat ini kepala sekolah aktif mengikuti pelatihan-
pelatihan yang diadakan oleh lembaga pemerintah maupun lembaga
59
pelatihan lainnya yang diakui oleh pemerintah, dan sampai saat ini kepala
sekolah telah berhasil menempuh pelatihan-pelatihan seperti :
� Pelatihan kepemimpinan
� Pelatihan manajerial sekolah (MBS)
� Pelatihan kewirausahaan
� Supervisi, monitoring, dan evaluasi sekolah
� Pelatihan adminis trasi persekolahan
� Pelatihan KTSP
4. Standar Pengelolaan
a. Instrumen Pada Standar IKKM
Dalam rangka menyempurnakan capaian-capaian pada standar
pengelolaan, maka sekolah berusaha menutup kekurangan-kekurangan
pada : 1) Kelengkapan Dokumen PPDB, 2) kelengkapan Dokumen
Pedoman pembinaan kesiswaan, 3) Kelengkapan Dokumen tata tertib
sekolah, 4) Kelengkapan Dokumen kode etik sekolah, 5) Kelengkapan
Dokumen penugasan guru, 6) Dokumen kegiatan kunjungan baru, 7)
Kelengkapan Struktur organisasi dan mekanisme kerja, 8) Peningkatan
kualitas Supervisi, monitoring, evaluasi, dan akreditasi sekolah, 9)
Kelengkapan Dokumen program kerja komite sekolah dan kepengurusan
komite sekolah dengan melakukan beberapa pendekatan yaitu dengan 1)
mengikutkan tenaga kependidikan dalam berbagai program pelatihan-
pelatihan/Diklat, 2) Mengikutkan tenaga kependidikan untuk magang pada
sekolah yang lebih maju.
60
Terkait dengan Paket Aplikasi Sekolah, dan pemasangan jaringan
SIM, SMP Negeri 2 Ambarawa akan menyediakannnya secara bertahap
selama kurun waktu 4 tahun, berikut rencananya :
Tabel 4.13
Rencana Pemasangan PAS dan Jaringan Sim
Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4
• Pemakaian PAS (Paket Aplikasi Sekolah): 30%
• Pemakaian jaringan SIM: 50%
• Pemakaian PAS (Paket Aplikasi Sekolah): 50%
• Pemakaian jaringan SIM: 60%
• Pemakaian PAS (Paket Aplikasi Sekolah): 70%
• Pemakaian jaringan SIM: 80%
• Pemakaian PAS (Paket Aplikasi Sekolah): 80%
• Pemakaian jaringan SIM: 100%
b. Instrumen Pada Standar IKKT
Penilaian standar proses berdasarkan IKKT, diperoleh hasil yang
menyebutkan bahwa pihak sekolah masih mampu memenuhi sekitar 50 %,
sehingga masih perlu dilakukan usaha-usaha agar mencapai standar yang
ditetapkan, yaitu : 1) Sekolah meraih sertifikasi ISO 9001 VERSI 2000
atau sesudahnya (2001, dst) dan ISO 14000, 2) Sekolah telah menjalin
hubungan “sister school” dengan sekolah bertaraf/berstandar internasional
di luar negeri.
Dalam rangka meraih sertifikasi ISO 9001 VERSI 2000 atau
sesudahnya (2001, dst) pihak sekolah baru berusaha mengembangkan
standar ISO dalam pengelolaan sekolah, sedang untuk menjalin hubungan
“sister school” dengan sekolah bertaraf/berstandar internasional di luar
negeri, sekolah baru berencana untuk melaksanaan kerjasama dengan
sekolah di dalam negeri.
Sumber : Data Sekunder Yang Diolah, 2012
61
5. Standar Kompetensi Kelulusan
SMP Negeri 2 Ambarawa sudah memenuhi standar IKKM yang
telah ditetapkan, dibuktikan bahwa selama ini siswa sekolah SMP tersebut
mampu lulus 100 %. Namun untuk lebih mengoptimalkan capaian pada
standar ini maka pihak sekolah terus berusaha memperbaiki kualitas dari
siswa-siswa lulusan SMP tersebut dengan menerapakan berbagai program di
bawah ini :
a. Peningkatan rata-rata nilai ujian nasional.
b. Peningkatan rata-rata nilai ujian sekolah
c. Peningkatan perolehan nilai sempurna (10)
d. Peningkatan rata-rata nilai mata pelajaran
e. Peningkatan prestasi akademik.
f. Peningkatan jumlah siswa yang melanjutkan studi ke sekolah yang lebih
tinggi dan bertaraf internasional.
g. Peningkatan perolehan medali dalam OSN.
h. Peningkatan prestasi non akademik
i. Peningkatan prestasi karya ilmiah bertaraf internasional.
j. Peningkatan perolehan prestasi lomba KIR LIPI.
k. Pemanfaatan ICT secara optimal.
l. Menjalin kerjasama dengan SBI di dalam dan luar Negeri
Langkah-langkah tersebut dilakukan sekaligus sebagai upaya sekolah
untuk memenuhi standar IKKT yang telah ditetapkan, yaitu : untuk dapat
62
menerapkan standar kelulusan dari sekolah yang lebih tinggi dari Standar
Kompetensi Lulusan Nasional.
6. Standar Sarana Prasarana
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Standar Sarana Prasarana yang
dimiliki oleh SMP Negeri 2 Ambarawa masih mampu memenuhi 43,31 % dari
standar sarana prasarana yang ditetapkan dalam IKKM. Beberapa sarana
prasarana yang belum terpenuhi adalah : 1) Luas ruang perpustakaan tidak
standar, 2) Ruang UKS masih dalam tahap pembangunan, 3) Ruang
akademik dan pengembangan SIM belum ada, 4) Ruang pengembangan
organisasi sekolah belum ada, 5) Ruang kantin tidak standar, 6) Ruang Lab.
PTD belum ada, 7) Ruang Lab. Matematika belum ada, 8) Ruang Lab. IPS
belum ada, 9) Fasilitas Pembelajaran kurang memenuhi syarat.
Untuk memperbaiki kondisi tersebut pihak sekolah berusaha secara
bertahap untuk melakukan pembangunan beberapa bangunan sarana prasarana
yang belum ada maupun kurang memenuhi syarat yang akan dilakukan secara
bertahap selama 4 tahun. Namun untuk waktu dekat yang dilakukan oleh
sekolah terkait dengan peningkatan kualitas dan kuantitas sarana prasarana
yang dimilikinya adalah :
a. Pengembangan jaringan internet list line.
b. Penyediaan laptop untuk seluruh Guru Mapel.
c. Penyediaan LCD projector dan Komputer/Laptop untuk semua kelas.
d. Penyediaan layanan internet bagi pendidik, tenaga kependidikan dan siswa.
63
e. Penyediaan komputer form yang dapat diakses secara langsung lewat
internet.
f. Pengadaan buku dan referensi bilingual dari dalam dan luar negeri.
g. Peningkatan perawatan seluruh sarana gedung dan pendukung sekolah
lainnya yang sudah tersedia.
h. Penyediaan flash disk untuk semua guru.
Pengembangan sarana prasarana tersebut juga sekaligus dilakukan
untuk menunjang ketercukupan instrumen pada IKKT, yaitu : keberadaan
sarana digital pada perpustakaan sehingga mampu memberikan akses ke
sumber pembelajaran berbasis TIK di seluruh dunia.
7. Standar Pembiayaan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa standar pembiayaan yang
diterapkan selama ini telah memenuhi standar IKKM maupun IKKT
sebagaimana yang telah ditetapkan, namun untuk lebih menyempurnakan
standar pembiayaan yang telah terpenuhi saat ini, maka pihak SMP Negeri 2
Ambarawa melaksanakan beberapa program kegiatan yang akan segera
dilaksanakan, yaitu :
a. Pertemuan antara komite sekolah dengan stake holder untuk mendukung
program sekolah
b. Peningkatan pelayanan kantin dan koperasi sekolah.
c. Membuka warnet
d. Penggalangan dana dari paguyuban, dan dunia usaha
64
Program-program tersebut dilaksanakan agar standar pendanaan
yang telah terpenuhi saat ini lebih mampu lagi berjalan secara lebih efektif dan
efisien.
8. Standar Penilaian
a. Instrumen Pada Standar IKKM
Hasil penilaian instrumen yang ditetapkan sebagai standar IKKM
diketahui jika pihak sekolah masih mampu memenuhi standar penilaian
sebesar 37,50 %, namun demikian keterpautan antara besarnya persentase
nilai pada IKKM dengan kondisi nyata di SMP Negeri 2 Ambarawa tidak
terlalu jauh, hal ini menunjukkan jika pihak SMP Negeri 2 sudah cukup
baik dalam menerapkan standar penilaiannya selama ini. Hasil penelitian
menunjukkan beberapa instrumen yang belum memenuhi kriteria yaitu :
a. Frekuensi ulangan harian oleh guru
b. Ulangan tengah semester yang dilakukan oleh guru
c. Teknik-teknik penilaian yang dipergunakan guru dalam pembelajaran
d. Instrumen yang dikembang kan guru untuk ulangan harian
e. Mekanisme dan prosedur penilaian pendidikan oleh guru
Langkah perbaikan yang dilakukan oleh sekolah adalah dengan
memperbaiki kualitas sumber daya guru sebagai pendidik, yaitu : lebih
aktif untuk melaksanakan program pertukaran guru, menjalin kerjasama
dengan instansi lain sebagai narasumber, dan memberikan kesempatan
pada guru bidang studi untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang
lebih tinggi, serta mengikutsertakan guru pada pelatihan-pelatihan.
65
b. Perbaikan Instrumen Pada Standar IKKT
Kemudian dari hasil penilaian IKKT diperoleh hasil yang
menunjukkan jika SMP Negeri 2 Ambarawa belum sepenuhnya
melakukan penilaian yang distandarkan, untuk itu hal ini perlu diperbaiki,
seperti variasi instrumen yang dikembangkan sekolah untuk ulangan akhir
semester, dan variasi instrumen yang dikembangkan sekolah untuk
ulangan kenikan kelas. Langkah yang diambil untuk mengatasi masalah
tersebut yaitu lebih aktif untuk melaksanakan program pertukaran guru,
menjalin kerjasama dengan instansi lain sebagai narasumber, dan
memberikan kesempatan pada guru bidang studi untuk melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, serta mengikutsertakan guru pada
pelatihan-pelatihan.
Langkah-langkah pelaksanaan program-program yang dilakukan oleh
pihak SMP Negeri 2 Ambarawa tersebut merupakan suatu usaha yang ditempuh
oleh pihak manajemen sekolah untuk menyempurnakan hasil penilaian
berdasarkan standar IKKT dan IKKM yang telah ditetapkan oleh pihak
Departemen Pendidikan Nasional sebagai syarat untuk mencapai RSBI. Jika pihak
manajemen SMP Negeri 2 Ambarawa secara konsisten menerapkan berbagai
kegiatan dan program-program dalam proses pembelajarannya yang mengarah
pada pelaksanaan RSBI seperti yang telah dilakukan selama ini, dan mampu
mempertahankan hasil yang telah diraih selama ini, maka bukan hal yang mustahil
SMP Negeri 2 Ambarawa mampu mencapai sebagai Rintisan Sekolah Bertaraf
Internasional.