bab iv hasil analisis dan pembahasanrepository.unika.ac.id/15241/5/13.60.0029 lauw, claudia...34 bab...
TRANSCRIPT
34
BAB IV
HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan membahas tentang analisis data dan hasil penelitian faktor-
faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi pada koperasi simpan
pinjam di kota Semarang. Bagian pertama akan membahas mengenai gambaran
umum responden dan pengujian instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan
data yaitu uji validitas dan reliabilitas. Bagian kedua akan menjelaskan mengenai
hasil tanggapan responden berupa statistik deskriptif. Kemudian, bagian ketiga berisi
pembahasan mengenai hasil penelitian dengan menggunakan uji asumsi klasik dan
uji hipotesis.
4.1 Gambaran Umum Responden
Berdasarkan hasil pengambilan data primer, yaitu survei lapangan dengan
menggunakan kuesioner didapatkan responden yang telah mengisi kuesioner adalah
para pemakai sistem informasi akuntansi di Koperasi Simpan Pinjam Kota
Semarang. Responden tersebut diantaranya adalah para akuntan, teller, administrasi,
operasional, kredit, internal, serta manajer. Kuesioner yang dibagikan berdasarkan
acuan rumus slovin yang sudah dijelaskan pada Bab III yaitu dari 684 populasi
koperasi simpan pinjam diambil 252 sebagai sampelnya. Pada realisasi pengambilan
data yang berlangsung dari bulan Desember sampai Februari 2017 didapatkan
sampel sebanyak 254 koperasi simpan pinjam di Kota Semarang (data sampel
35
koperasi simpan pinjam terlampir pada Tabel 3.1). Setiap koperasi simpan pinjam
diambil 1 (satu) responden. Berikut adalah gambaran umum responden penelitian:
Tabel 4.1
Gambaran Umum Hasil Responden
Responden yang mengisi kuesioner penelitian tersebar di 16 kecamatan di
Kota Semarang. Masing-masing kecamatan diambil beberapa koperasi simpan
pinjam untuk dijadikan sampel. Kecamatan Banyumanik terdapat 23 responden
atau 9,1%. Kecamatan Candisari terdapat 12 responden atau 4,7%. Kecamatan
Gajahmungkur terdapat 13 responden atau 5,1%. Kecamatan Gayamsari terdapat 7
responden atau 2,8%. Kecamatan Genuk terdapat 6 responden atau 2,4%.
Kecamatan Gunungpati terdapat 10 responden atau 3,9%. Kecamatan Mijen
terdapat 7 responden atau 2,8%. Kecamatan Ngaliyan terdapat 19 responden atau
Kecamatan
23 9,1 9,1 9,1
12 4,7 4,7 13,8
13 5,1 5,1 18,9
7 2,8 2,8 21,7
6 2,4 2,4 24,0
10 3,9 3,9 28,0
7 2,8 2,8 30,7
19 7,5 7,5 38,2
20 7,9 7,9 46,1
26 10,2 10,2 56,3
31 12,2 12,2 68,5
28 11,0 11,0 79,5
15 5,9 5,9 85,4
14 5,5 5,5 90,9
18 7,1 7,1 98,0
5 2,0 2,0 100,0
254 100,0 100,0
Banyumanik
Candisari
Gajahmungkur
Gayamsari
Genuk
Gunungpati
Mijen
Ngaliyan
Pedurungan
Semarang Barat
Semarang Selatan
Semarang Tengah
Semarang Timur
Semarang Utara
Tembalang
Tugu
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
36
7,5%. Kecamatan Pedurungan terdapat 20 responden atau 7,9%. Kecamatan
Semarang Barat terdapat 26 responden atau 10,2%. Kecamatan Semarang Selatan
terdapat 31 responden atau 12,2%. Kecamatan Semarang Tengah terdapat 28
responden atau 11%. Kecamatan Semarang Timur terdapat 15 responden atau
5,9%. Kecamatan Semarang Utara terdapat 14 responden atau 5,5%. Kecamatan
Tembalang terdapat 18 responden atau 7,1%. Kecamatan Tugu terdapat 5
responden atau 2%. Total responden yang mengisi kuesioner sebanyak 254 atau
100%.
Responden yang mengisi kuesioner penelitian terdiri atas 4 kategori umur.
Kategori pertama, responden yang berumur kurang dari 31 tahun berjumlah 134
responden atau 52,8% dan merupakan responden terbanyak dalam penelitian.
Kategori kedua, responden yang berumur antara 31 sampai 40 tahun berjumlah 107
atau 42,1%. Kategori ketiga, responden yang berumur antara 41 sampai 51 tahun
berjumlah 11 atau 4,3%. Kategori keempat, responden yang berumur lebih dari 50
tahun berjumlah 2 atau 0,8%. Total responden yang mengisi kuesioner sebanyak
254 atau 100%.
Umur
134 52,8 52,8 52,8
107 42,1 42,1 94,9
11 4,3 4,3 99,2
2 ,8 ,8 100,0
254 100,0 100,0
< 31 tahun
31-40 tahun
41-50 tahun
>50 tahun
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
37
Responden yang mengisi kuesioner penelitian terdiri atas 14 jenis jabatan
atau pekerjaan. Jabatan Administrasi terdapat 40 responden atau 15,7%. Jabatan
Akuntan terdapat 180 responden atau 70,9% dan menjadi responden terbanyak
dalam penelitian. Jabatan Analis terdapat 1 responden atau 0,4%. Jabatan
Bendahara terdapat responden atau 1,2%. Jabatan Internal Auditor terdapat 1
responden atau 0,4%. Jabatan IT terdapat 3 responden atau 1,2%. Jabatan Kasir
terdapat 5 responden atau 2%. Jabatan Manager terdapat 3 responden atau 1,2%.
Jabatan Marketing terdapat 5 responden atau 2%. Jabatan Operasional terdapat 3
responden atau 1,2%. Jabatan Pengawas terdapat 1 responden atau 0,4%. Jabatan
Sekretaris terdapat 1 responden atau 0,4%. Jabatan Supervisor terdapat 1 responden
atau 0,4%. Jabatan Teller terdapat 7 responden atau 2,8%.
Jabatan
40 15,7 15,7 15,7
180 70,9 70,9 86,6
1 ,4 ,4 87,0
3 1,2 1,2 88,2
1 ,4 ,4 88,6
3 1,2 1,2 89,8
5 2,0 2,0 91,7
3 1,2 1,2 92,9
5 2,0 2,0 94,9
3 1,2 1,2 96,1
1 ,4 ,4 96,5
1 ,4 ,4 96,9
1 ,4 ,4 97,2
7 2,8 2,8 100,0
254 100,0 100,0
Administrasi
Akuntan
Analis
Bendahara
Internal Auditor
IT
Kasir
Manager
Marketing
Operasional
Pengawas
Sekretaris
Supervisor
Teller
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
38
Responden yang mengisi kuesioner penelitian terdiri atas 4 kategori lama
bekerja. Kategori pertama, responden yang lama bekerja kurang dari 31 tahun
berjumlah 164 atau 64,6% dan merupakan responden terbanyak dalam penelitian.
Kategori kedua, responden yang lama bekerja antara 6 sampai 10 tahun berjumlah
63 atau 24,8%. Kategori ketiga, responden yang lama bekerja antara 11 sampai 15
tahun berjumlah 20 atau 7,9%. Kategori keempat, responden yang lama bekerja
lebih dari 15 tahun berjumlah 7 atau 2,8%.
Responden yang mengisi kuesioner penelitian terdiri atas 4 kategori
pendidikan. Kategori pertama, responden yang berpendidikan sampai tamat SLTA
berjumlah 15 atau 5,9%. Kategori kedua, responden yang berpendidikan sampai
tamat Diploma berjumlah 36 atau 14,2%. Kategori ketiga, responden yang
berpendidikan sampai tamat Sarjana berjumlah 190 atau 74,8% dan merupakan
Lama Bekerja
164 64,6 64,6 64,6
63 24,8 24,8 89,4
20 7,9 7,9 97,2
7 2,8 2,8 100,0
254 100,0 100,0
< 6 tahun
6 -10 tahun
11-15 tahun
> 15 tahun
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Pendidikan
15 5,9 5,9 5,9
36 14,2 14,2 20,1
190 74,8 74,8 94,9
13 5,1 5,1 100,0
254 100,0 100,0
SLTA
Diploma
Sarjana
Pasca Sarjana
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
39
responden terbanyak dalam penelitian. Kategori keempat, responden yang
berpendidikan sampai tamat Pasca Sarjana berjumlah 13 orang atau 5,1%.
4.2 Hasil Uji Kualitas Data
Penelitian yang mengukur variabel dengan menggunakan instrumen
kuesioner dilakukan pengujian kualitas terhadap data yang diperoleh. Pengujian ini
dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi apakah variabel yang digunakan
valid dan reliabel sesuai dengan kebenaran data yang diolah. Analisis dilakukan
dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 16.00.
4.2.1 Uji Validitas
Pengukuran validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
croncbach alpha yaitu dengan menghitung korelasi antara skor masing-masing butir
pertanyaan dengan total skor (Ghozali, 2005). Dalam penelitian ini digunakan taraf
signifikansi 5% dengan jumlah sampel (n) sebanyak 30, sehingga r tabel yang
digunakan adalah 0,361 (Anto Dajan, 2000). Kriteria pengujian validitas pada taraf
yang signifikan adalah (α) = 5%.
1) Jika r hitung > r tabel dan bernilai positif, maka kuesioner tersebut dinyatakan
valid atau memenuhi persyaratan validitas
2) Jika r hitung < r tabel, maka kuesioner tersebut dinyatakan tidak valid atau tidak
memenuhi persyaratan validitas
40
a. Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Y)
Tabel 4.2 berikut menyajikan hasil uji validitas terhadap item pernyataan
variabel kepuasan pemakai.
Tabel 4.2
Uji Validitas Y (Kinerja Sistem Informasi Akuntansi)
Nomor Item
Pernyataan
Corrected Item –
Total Correlation
R Tabel
(n = 30)
Keterangan
Y1 0,724 0,361 Valid
Y2 0,832 0,361 Valid
Y3 0,672 0,361 Valid
Y4 0,619 0,361 Valid
Y5 0,512 0,361 Valid
Y6 0,723 0,361 Valid
Y7 0,511 0,361 Valid
Y8 0,584 0,361 Valid
Y9 0,686 0,361 Valid
Y10 0,590 0,361 Valid
Y11 0,681 0,361 Valid
Y12 0,681 0,361 Valid
Y13 0,432 0,361 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS 16.00 (data diolah)
Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 4.2, ketigabelas item pernyataan
menghasilkan koefisien korelasi yang lebih besar dari r tabel, sehingga pernyataan
41
yang ada mampu mengukur kepuasan pemakai dan pemakai sistem berdasarkan
kinerja sistem informasi akuntansi (SIA). Berdasarkan hal ini maka item pernyataan
variabel Y bagian kinerja sistem informasi akuntansi (SIA) dapat disimpulkan lolos
uji validitas.
b. Partisipasi User dalam Pengembangan SIA (X1)
Tabel 4.3 berikut menyajikan hasil uji validitas terhadap item pernyataan
variabel partisipasi user dalam pengembangan SIA.
Tabel 4.3
Uji Validitas X1 (Partisipasi User dalam Pengembangan SIA)
Nomor Item
Pernyataan
Corrected Item –
Total Correlation
R Tabel
(n = 30)
Keterangan
X1.14 0,838 0,361 Valid
X1.15 0,838 0,361 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS 16.00 (data diolah)
Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 4.3, kedua item pernyataan
menghasilkan koefisien korelasi yang lebih besar dari r tabel, sehingga pernyataan
yang ada mampu mengukur tingkat partisipasi user dalam pengembangan sistem
informasi akuntansi (SIA). Berdasarkan hal ini maka item pernyataan variabel X1
yaitu partisipasi user dakam pengembangan SIA dapat disimpulkan lolos uji
validitas.
42
c. Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi (X2)
Tabel 4.4 berikut menyajikan hasil uji validitas terhadap item pernyataan
variabel kemampuan teknik personal sistem informasi.
Tabel 4.4
Uji Validitas X2 (Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi)
Nomor Item
Pernyataan
Corrected Item –
Total Correlation
R Tabel
(n = 30)
Keterangan
X2.16 0,758 0,361 Valid
X2.17 0,758 0,361 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS 16.00 (data diolah)
Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 4.4, kedua item pernyataan
menghasilkan koefisien korelasi yang lebih besar dari r tabel, sehingga pernyataan
yang ada mampu mengukur tingkat kemampuan teknik personal sistem informasi.
Berdasarkan hal ini maka item pernyataan variabel X2 yaitu kemampuan teknik
personal sistem informasi dapat disimpulkan lolos uji validitas.
d. Dukungan Manajemen Puncak (X3)
Tabel 4.5 berikut menyajikan hasil uji validitas terhadap item pernyataan
variabel dukungan manajemen puncak.
43
Tabel 4.5
Uji Validitas X3 (Dukungan Manajemen Puncak)
Nomor Item
Pernyataan
Corrected Item –
Total Correlation
R Tabel
(n = 30)
Keterangan
X3.18 0,818 0,361 Valid
X3.19 0,369 0,361 Valid
X3.20 0,621 0,361 Valid
X3.21 0,501 0,361 Valid
X3.22 0,788 0,361 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS 16.00 (data diolah)
Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 4.5, kelima item pernyataan
menghasilkan koefisien korelasi yang lebih besar dari r tabel, sehingga pernyataan
yang ada mampu mengukur dukungan manajemen puncak. Berdasarkan hal ini maka
item pernyataan variabel X3 yaitu dukungan manajemen puncak dapat disimpulkan
lolos uji validitas.
e. Formalisasi Pengembangan Sistem Informasi (X4)
Tabel 4.6 berikut menyajikan hasil uji validitas terhadap item pernyataan
variabel formalisasi pengembangan sistem informasi.
44
Tabel 4.6
Uji Validitas X4 (Formalisasi Pengembangan Sistem Informasi)
Nomor Item
Pernyataan
Corrected Item –
Total Correlation
R Tabel
(n = 30)
Keterangan
X4.23 0,455 0,361 Valid
X4.24 0,792 0,361 Valid
X4.25 0,761 0,361 Valid
X4.26 0,539 0,361 Valid
X4.27 0,625 0,361 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS 16.00 (data diolah)
Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 4.6, kelima item pernyataan
menghasilkan koefisien korelasi yang lebih besar dari r tabel, sehingga pernyataan
yang ada mampu mengukur formalisasi pengembangan sistem informasi.
Berdasarkan hal ini maka item pernyataan variabel X4 yaitu formalisasi
pengembangan sistem informasi dapat disimpulkan lolos uji validitas.
f. Program Pendidikan dan Pelatihan User (X5)
Tabel 4.7 berikut menyajikan hasil uji validitas terhadap item pernyataan
variabel program pendidikan dan pelatihan user.
45
Tabel 4.7
Uji Validitas X5 (Program Pendidikan dan Pelatihan User)
Nomor Item
Pernyataan
Corrected Item –
Total Correlation
R Tabel
(n = 30)
Keterangan
X5.28 0,862 0,361 Valid
X5.29 0,862 0,361 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS 16.00 (data diolah)
Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 4.7, kedua item pernyataan
menghasilkan koefisien korelasi yang lebih besar dari r tabel, sehingga pernyataan
yang ada mampu mengukur program pendidikan dan pelatihan user. Berdasarkan hal
ini maka item pernyataan variabel X5 yaitu program pendidikan dan pelatihan user
dapat disimpulkan lolos uji validitas.
4.2.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur tingkat konsistensi instrumen
penelitian, sejauh mana pengukuran tersebut dapat dipercaya dan diandalkan. Uji
reliabilitas dilakukan dengan membandingkan nilai Croncbach Alpha > 0,6 dalam
buku Imam Ghozali (2005). Ukuran reliabilitas adalah:
1) Nilai α > 0,6, maka item pernyataan tersebut dinyatakan reliabel.
2) Nilai α < 0,6, maka item pernyataan tersebut dinyatakan tidak reliabel.
Tabel 4.8 berikut menyajikan hasil uji reliabilitas terhadap item pernyataan
variabel Y (Kinerja Sistem Informasi Akuntansi), X1 (Partisipasi User dalam
Pengembangan SIA), X2 (Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi), X3
46
(Dukungan Manajemen Puncak), X4 (Formalisasi Pengembangan Sistem Informasi),
X5 (Program Pelatihan dan Pelatihan User).
Tabel 4.8
Uji Reliabilitas
Variabel Nilai
Cronbach
Alpha (α)
N of
Items
Batas
Reliabel
Keterangan
Y (Kinerja Sistem
Informasi
Akuntansi)
0,912 13 0,6 Reliabel
X1 (Partisipasi
User dalam
Pengembangan
SIA)
0,898 2 0,6 Reliabel
X2 (Kemampuan
Teknik Personal
Sistem Informasi)
0,862 2 0,6 Reliabel
X3 (Dukungan
Manajemen
Puncak)
0,819 5 0,6 Reliabel
X4 (Formalisasi
Pengembangan
Sistem Informasi)
0,825 5 0,6 Reliabel
47
X5 (Program
Pelatihan dan
Pelatihan User)
0,925 2 0,6 Reliabel
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS 16.00 (data diolah)
a. Hasil pengujian terhadap reliabilitas kuesioner variabel Kinerja Sistem
Informasi Akuntansi (Y) menghasilkan angka Cronbach’s alpha lebih
besar dari 0,6 yaitu 0,912, berdasarkan hasil ini dapat disimpulkan bahwa
item pernyataan kuesioner variabel Y memiliki reliabilitas yang sempurna.
b. Hasil pengujian terhadap reliabilitas kuesioner variabel Partisipasi User
dalam Pengembangan SIA (X1) menghasilkan angka Cronbach’s alpha
lebih besar dari 0,6 yaitu 0,898, berdasarkan hasil ini dapat disimpulkan
bahwa item pernyataan kuesioner variabel X1 memiliki reliabilitas yang
tinggi.
c. Hasil pengujian terhadap reliabilitas kuesioner variabel Kemampuan
Teknik Personal Sistem Informasi (X2) menghasilkan angka Cronbach’s
alpha lebih besar dari 0,6 yaitu 0,862, berdasarkan hasil ini dapat
disimpulkan bahwa item pernyataan kuesioner variabel X2 memiliki
reliabilitas yang tinggi.
d. Hasil pengujian terhadap reliabilitas kuesioner variabel Dukungan
Manajemen Puncak (X3) menghasilkan angka Cronbach’s alpha lebih
besar dari 0,6 yaitu 0,819, berdasarkan hasil ini dapat disimpulkan bahwa
item pernyataan kuesioner variabel X3 memiliki reliabilitas yang tinggi.
48
e. Hasil pengujian terhadap reliabilitas kuesioner variabel Formalisasi
Pengembangan Sistem Informasi (X4) menghasilkan angka Cronbach’s
alpha lebih besar dari 0,6 yaitu 0,825, berdasarkan hasil ini dapat
disimpulkan bahwa item pernyataan kuesioner variabel X4 memiliki
reliabilitas yang tinggi.
f. Hasil pengujian terhadap reliabilitas kuesioner variabel Program Pelatihan
dan Pelatihan User (X5) menghasilkan angka Cronbach’s alpha lebih besar
dari 0,6 yaitu 0,925, berdasarkan hasil ini dapat disimpulkan bahwa item
pernyataan kuesioner variabel X5 memiliki reliabilitas yang sempurna.
4.3 Statistik Deskriptif
Perhitungan ini bertujuan untuk mengetahui nilai-nilai jawaban responden
terhadap indikator-indikator dalam variabel penelitian. Pertama, dilakukan
pembagian kategori menjadi 3, yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Kedua, menentukan
rentang skala masing-masing kategori yang dihitung dengan rumus (Sugiyono,
2013):
Rentang Skala (RS) = Nilai Tertinggi – Nilai Terendah
Jumlah Kategori
RS = 5 – 1
3
RS = 1,33
49
Rentang Skala Kategori
1,00 – 2,33 Rendah
2,34 – 3,66 Sedang
3,67 – 5,00 Tinggi
4.3.1 Tanggapan Responden Terhadap Kepuasan Pemakai Sistem Informasi
Akuntansi (Y)
Untuk mengetahui tanggapan responden mengenai Kepuasan Pemakai Sistem
Informasi Akuntansi (Y) dapat dilihat dalam tabel 4.9 di bawah ini:
Tabel 4.9
Tanggapan Responden Terhadap Kepuasan Pemakai Sistem Informasi
Akuntansi (Y)
Indikator Frekuensi Mean Kategori
STS TS N S SS
Y.1 - 8 76 108 62 3,88 Tinggi
Y.2 - 11 71 111 61 3,87 Tinggi
Y.3 - 17 124 53 60 3,61 Sedang
Y.4 - 2 70 111 71 3,98 Tinggi
Y.5 - 4 81 120 49 3,84 Tinggi
Y.6 - 10 86 119 39 3,74 Tinggi
Y.7 - 17 134 55 48 3,53 Sedang
Y.8 - 2 64 135 53 3,94 Tinggi
50
Y.9 - 9 77 115 53 3,83 Tinggi
Y.10 - 15 116 78 45 3,60 Sedang
Y.11 - 6 76 125 47 3,84 Tinggi
Y.12 - 8 70 122 54 3,87 Tinggi
Y.13 - 4 79 125 46 3,84 Tinggi
Nilai Rata-rata Variabel Y 3,80 Tinggi
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS 16.00 (data diolah)
Berdasarkan data yang diperoleh dari tabel 4.9, nilai rata-rata jawaban
responden dari indikator Y.1 adalah sebesar 3,88 dan termasuk kategori tinggi,
artinya responden percaya bahwa sistem mampu membantu departemen fungsi
dengan baik. Nilai rata-rata jawaban responden dari indikator Y.2 adalah sebesar
3,87 dan termasuk kategori tinggi, artinya responden percaya bahwa sistem penting
dalam kesuksesan kinerja departemen. Nilai rata-rata jawaban responden dari
indikator Y.3 adalah sebesar 3,61 dan termasuk kategori sedang, artinya sistem
mampu meningkatkan kepuasan kerja responden. Nilai rata-rata jawaban responden
dari indikator Y.4 adalah sebesar 3,98 dan termasuk kategori tinggi, artinya
responden percaya bahwa sistem selalu memberikan informasi yang dibutuhkan
departemen. Nilai rata-rata jawaban responden dari indikator Y.5 adalah sebesar 3,84
dan termasuk kategori tinggi, artinya sistem di dalam aplikasi lain dapat digunakan
untuk mengakses informasi guna memenuhi kebutuhan departemen. Nilai rata-rata
jawaban responden dari indikator Y.6 adalah sebesar 3,74 dan termasuk kategori
tinggi, artinya responden sangat senang menggunakan sistem yang ada. Nilai rata-
rata jawaban responden dari indikator Y.7 adalah sebesar 3,53 dan termasuk kategori
51
sedang, artinya dengan sistem yang ada responden mampu mengerjakan tugasnya
lebih mudah dan lebih efisien. Nilai rata-rata jawaban responden dari indikator Y.8
adalah sebesar 3,94 dan termasuk kategori tinggi, artinya responden percaya bahwa
sistem dapat memberikan kontribusi dalam pencapaian tujuan dan misi organisasi.
Nilai rata-rata jawaban responden dari indikator Y.9 adalah sebesar 3,83 dan
termasuk kategori tinggi, artinya sebagian besar karyawan tertarik untuk
menggunakan sistem yang ada. Nilai rata-rata jawaban responden dari indikator Y.10
adalah sebesar 3,60 dan termasuk kategori sedang, artinya sistem yang digunakan
responden telah dilengkapi dengan informasi yang akurat dan reliabel. Nilai rata-rata
jawaban responden dari indikator Y.11 adalah sebesar 3,84 dan termasuk kategori
tinggi, artinya responden percaya bahwa sistem dengan mudah melakukan
penyesuaian pada berbagai kondisi baru sesuai dengan perkembangan kebutuhan di
masa yang akan datang. Nilai rata-rata jawaban responden dari indikator Y.12 adalah
sebesar 3,87 dan termasuk kategori tinggi, artinya responden percaya bahwa
frekuensi penggunaan sistem yang semakin sering dapat mempengaruhi kepuasan
pemakai sistem informasi. Nilai rata-rata jawaban responden dari indikator Y.13
adalah sebesar 3,84 dan termasuk kategori tinggi, artinya responden bersedia untuk
menggunakan sistem informasi yang ada.
Rata-rata nilai jawaban responden untuk variabel Kepuasan Pemakai Sistem
Informasi Akuntansi (Y) adalah sebesar 3,80 dan termasuk dalam kategori tinggi,
artinya responden pada penelitian ini berpendapat bahwa sistem yang ada dapat
membantu departemen fungsi, meningkatkan kepuasan kerja karyawan, memberikan
52
informasi yang dibutuhkan, memberikan kontribusi, dan mudah melakukan
penyesuaian sesuai dengan kondisi departemen.
4.3.2 Tanggapan Responden Terhadap Partisipasi User dalam Pengembangan
SIA (X1)
Untuk mengetahui tanggapan responden mengenai Partisipasi User dalam
Pengembangan SIA (X1) dapat dilihat dalam tabel 4.10 di bawah ini:
Tabel 4.10
Tanggapan Responden Terhadap Partisipasi User dalam Pengembangan SIA
(X1)
Indikator Frekuensi Mean Kategori
SR R N T ST
X1.1 - 4 66 109 75 4,00 Tinggi
X1.2 - 4 75 133 42 3,84 Tinggi
Nilai Rata-rata Variabel X1 3,92 Tinggi
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS 16.00 (data diolah)
Berdasarkan data yang diperoleh dari tabel 4.10, nilai rata-rata jawaban
responden dari indikator X1.1 adalah sebesar 4,00 dan termasuk kategori tinggi,
artinya responden sangat berpartisipasi dalam pengembangan sistem. Nilai rata-rata
jawaban responden dari indikator X1.2 adalah sebesar 3,84 dan termasuk kategori
tinggi, artinya responden sangat berpengaruh dalam pengembangan sistem.
Rata-rata nilai jawaban responden untuk variabel Partisipasi User dalam
Pengembangan SIA (X1) adalah sebesar 3,92 dan termasuk dalam kategori tinggi,
53
artinya pada penelitian ini responden sangat berpartisipasi dan berpengaruh dalam
setiap pengembangan sistem yang ada.
4.3.3 Tanggapan Responden Terhadap Kemampuan Teknik Personal Sistem
Informasi (X2)
Untuk mengetahui tanggapan responden mengenai Kemampuan Teknik
Personal Sistem Informasi (X2) dapat dilihat dalam tabel 4.11 di bawah ini:
Tabel 4.11
Tanggapan Responden Terhadap Kemampuan Teknik Personal Sistem
Informasi (X2)
Indikator Frekuensi Mean Kategori
STS TS N S SS
X2.1 - 5 85 114 50 3,82 Tinggi
X2.2 - 6 87 104 57 3,83 Tinggi
Nilai Rata-rata Variabel X2 3,83 Tinggi
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS 16.00 (data diolah)
Berdasarkan data yang diperoleh dari tabel 4.11, nilai rata-rata jawaban
responden dari indikator X2.1 adalah sebesar 3,82 dan termasuk kategori tinggi,
artinya responden percaya bahwa kemampuan spesialis diperlukan untuk sistem
informasi akuntansi. Nilai rata-rata jawaban responden dari indikator X2.2 adalah
sebesar 3,83 dan termasuk kategori tinggi, artinya responden percaya bahwa
kemampuan umum diperlukan untuk sistem informasi akuntansi.
Rata-rata nilai jawaban responden untuk variabel Kemampuan Teknik
Personal Sistem Informasi (X2) adalah sebesar 3,83 dan termasuk dalam kategori
54
tinggi, artinya pada penelitian ini setiap responden diharuskan memiliki kemampuan
spesialis atau kemampuan umum yang diperlukan untuk sistem informasi akuntansi.
4.3.4 Tanggapan Responden Terhadap Dukungan Manajemen Puncak (X3)
Untuk mengetahui tanggapan responden mengenai Dukungan Manajemen
Puncak (X3) dapat dilihat dalam tabel 4.12 di bawah ini:
Tabel 4.12
Dukungan Manajemen Puncak (X3)
Indikator Frekuensi Mean Kategori
STS TS N S SS
X3.1 - 2 61 136 55 3,96 Tinggi
X3.2 - 2 93 83 76 3,92 Tinggi
X3.3 - 2 82 130 40 3,82 Tinggi
X3.4 - 7 95 104 48 3,76 Tinggi
X3.5 - 2 79 125 48 3,86 Tinggi
Nilai Rata-rata Variabel X3 3,86 Tinggi
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS 16.00 (data diolah)
Berdasarkan data yang diperoleh dari tabel 4.12, nilai rata-rata jawaban
responden dari indikator X3.1 adalah sebesar 3,96 dan termasuk kategori tinggi,
artinya responden percaya bahwa manjemen puncak mahir dalam menggunakan
komputer. Nilai rata-rata jawaban responden dari indikator X3.2 adalah sebesar 3,92
dan termasuk kategori tinggi, artinya responden percaya bahwa manajemen puncak
memiliki harapan yang tinggi terhadap penggunaan sistem informasi. Nilai rata-rata
jawaban responden dari indikator X3.3 adalah sebesar 3,82 dan termasuk kategori
55
tinggi, artinya responden percaya bahwa manajemen puncak secara aktif terlibat
dalam perencanaan operasi sistem informasi. Nilai rata-rata jawaban responden dari
indikator X3.4 adalah sebesar 3,76 dan termasuk kategori tinggi, artinya responden
percaya bahwa manajemen puncak memberikan perhatian tinggi terhadap kinerja
sistem informasi. Nilai rata-rata jawaban responden dari indikator X3.5 adalah
sebesar 3,86 dan termasuk kategori tinggi, artinya responden percaya bahwa
manajemen puncak sangat senang akan rating pemakaian sistem informasi dari
departemen-departemen pemakai.
Rata-rata nilai jawaban responden untuk variabel Dukungan Manajemen
Puncak (X3) adalah sebesar 3,86 dan termasuk dalam kategori tinggi, artinya pada
penelitian ini setiap responden mengharapkan manajemen puncak dapat mendukung,
memiliki harapan tinggi, secara aktif terlibat dalam perencanaan operasi, dan
memberikan perhatian terhadap kinerja sistem informasi.
4.3.5 Tanggapan Responden Terhadap Formalisasi Pengembangan Sistem
Informasi (X4)
Untuk mengetahui tanggapan responden mengenai Formalisasi Pengembangan
Sistem Informasi (X4) dapat dilihat dalam tabel 4.13 di bawah ini:
Tabel 4.13
Formalisasi Pengembangan Sistem Informasi (X4)
Indikator Frekuensi Mean Kategori
STS TS N S SS
X4.1 - 13 58 111 72 3,95 Tinggi
56
X4.2 - - 70 130 54 3,94 Tinggi
X4.3 - 1 55 135 63 4,02 Tinggi
X4.4 - 3 50 139 62 4,02 Tinggi
X4.5 - 2 54 151 47 3,96 Tinggi
Nilai Rata-rata Variabel X4 3,98 Tinggi
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS 16.00 (data diolah)
Berdasarkan data yang diperoleh dari tabel 4.13, nilai rata-rata jawaban
responden dari indikator X4.1 adalah sebesar 3,95 dan termasuk kategori tinggi,
artinya setiap laporak proyek yang dikerjakan oleh responden diserahkan kepada
manajer departemen sistem informasi. Nilai rata-rata jawaban responden dari
indikator X4.2 adalah sebesar 3,94 dan termasuk kategori tinggi, artinya setiap
dokumentasi pengembangan sistem yang dikerjakan oleh responden disiapkan
dengan format yang telah distandarisasi. Nilai rata-rata jawaban responden dari
indikator X4.3 adalah sebesar 4,02 dan termasuk kategori tinggi, artinya teknik dan
waktu pencatatan yang harus dilakukan oleh setiap responden telah disiapkan saat
sistem informasi disosialisasikan. Nilai rata-rata jawaban responden dari indikator
X4.4 adalah sebesar 4,01 dan termasuk kategori tinggi, artinya responden
mengetahui bahwa biaya pengembangan sistem informasi dialokasikan ke
pengembangan sistem per bagian. Nilai rata-rata jawaban responden dari indikator
X4.5 adalah sebesar 3,96 dan termasuk kategori tinggi, artinya responden percaya
bahwa selalu dilakukan pengenalan terhadap pengendalian sistem informasi berbasis
komputer pada pengembangan sistem informasi yang dipakai.
57
Rata-rata nilai jawaban responden untuk variabel Formalisasi Pengembangan
Sistem Informasi (X4) adalah sebesar 3,98 dan termasuk dalam kategori tinggi,
artinya pada penelitian ini setiap responden mengetahui laporan proyek harus
diserahkan kepada manajer departemen sistem informasi, standarisasi dokumentasi
pengembangan sistem, teknik dan waktu pencatatan yang harus dilakukan,
pengalokasian biaya pengembangan sistem informasi, dan dilakukan pengenalan
terhadap pengendalian sistem informasi.
4.3.6 Tanggapan Responden Terhadap Pelatihan dan Pendidikan Pemakai (X5)
Untuk mengetahui tanggapan responden mengenai Pelatihan dan Pendidikan
Pemakai (X5) dapat dilihat dalam tabel 4.14 di bawah ini:
Tabel 4.14
Tanggapan Responden Terhadap Pelatihan dan Pendidikan Pemakai (X5)
Indikator Frekuensi Mean Kategori
STS TS N S SS
X5.1 - 4 96 83 71 3,87 Tinggi
X5.2 - 5 85 123 41 3,79 Tinggi
Nilai Rata-rata Variabel X5 3,83 Tinggi
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS 16.00 (data diolah)
Berdasarkan data yang diperoleh dari tabel 4.14, nilai rata-rata jawaban
responden dari indikator X5.1 adalah sebesar 3,87 dan termasuk kategori tinggi,
artinya responden terbantu dengan program pelatihan yang diberikan departemen.
Nilai rata-rata jawaban responden dari indikator X5.2 adalah sebesar 3,79 dan
58
termasuk kategori tinggi, artinya responden terbantu dengan program pendidikan
yang diberikan departemen.
Rata-rata nilai jawaban responden untuk variabel Pelatihan dan Pendidikan
Pemakai (X5) adalah sebesar 3,83 dan termasuk dalam kategori tinggi, artinya pada
penelitian ini setiap responden sangat terbantu dengan program pelatihan dan
pendidikan yang diberikan departemen penggunaan sistem informasi.
4.4 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dilakukan agar model regresi tidak bias atau agar model
regresi BLUE (Best Linear Unbiased Estimator).
4.4.1 Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan dengan tujuan untuk menguji apakah dalam sebuah
model regresi variabel terikat (dependen) dan variabel bebas (independen) memiliki
distribusi normal atau tidak (Ghozali, 2005). Untuk mengetahuinya, digunakan uji
Kolmogorov-Smirnov (K-S). Jika nilai probabilitas signifikansi > 0,05 maka data
dikatakan normal, sebaliknya jika nilai probabilitas signifikansi < 0,05 maka data
dikatakan tidak terdistribusi secara normal.
Untuk melihat kenormalan distribusi data, maka dapat dilihat melalui
histogram dan plot kenormalan berikut:
59
Tabel 4.15
Uji Normalitas
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS 16.00 (data diolah)
Berdasarkan tabel One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test diatas, terlihat
bahwa nilai probabilitas signifikansi > 0,05, yaitu 1,061 ini berarti data dapat
dikatakan normal.
4.4.2 Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui adanya
korelasi antar variavel bebas (independen) dalam suatu model regresi (Ghozali,
2005). Uji multikolinearitas dideteksi dengan menggunakan VIF (Variance
Influation Factor). Semakin besar nilai VIF maka semakin tinggi nilai
multikolinearitas antar variabel independen. Jika nilai tolerance > 0,1 dan VIF < 10,
maka tidak terjadi multikolinearitas.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
254
,000
4,071
,067
,067
-,047
1,061
,210
N
Mean
Std. Deviation
Normal Parametersa,b
Absolute
Positive
Negative
Most Extreme
Differences
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
Unstandardized
Residual
Test distribution is Normal.a.
Calculated from data.b.
60
Tabel 4.16
Uji Multikolinearitas
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS 16.00 (data diolah)
a. Variabel X1 (Partisipasi User dalam Pengembangan SIA) menunjukkan
angka nilai tolerance > 0,1 yaitu 0,468 dan VIF < 10 yaitu 2,138, maka
tidak terjadi multikolinearitas.
b. Variabel X2 (Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi)
menunjukkan angka nilai tolerance > 0,1 yaitu 0,474 dan VIF < 10 yaitu
2,109, maka tidak terjadi multikolinearitas.
c. Variabel X3 (Dukungan Manajemen Puncak) menunjukkan angka nilai
tolerance > 0,1 yaitu 0,429 dan VIF < 10 yaitu 2,333, maka tidak terjadi
multikolinearitas.
Coefficientsa
,468 2,138
,474 2,109
,429 2,333
,513 1,951
,377 2,653
Partisipasi User dalam
Pengembangan SIA (X1)
Kemampuan Teknik
Personal Sistem
Informasi (X2)
Dukungan Manajemen
Puncak (X3)
Formalisasi
Pengembangan Sistem
Informasi (X4)
Program Pendidikan
dan Pelatihan User (X5)
Model
1
Tolerance VIF
Collinearity Statistics
Dependent Variable: Kinerja Sistem Informasi
Akuntans i (Y)
a.
61
d. Variabel X4 (Formalisasi Pengembangan Sistem Informasi) menunjukkan
angka nilai tolerance > 0,1 yaitu 0,513 dan VIF < 10 yaitu 1,951, maka
tidak terjadi multikolinearitas.
e. Variabel X5 (Program Pendidikan dan Pelatihan User) menunjukkan
angka nilai tolerance > 0,1 yaitu 0,377 dan VIF < 10 yaitu 2,653, maka
tidak terjadi multikolinearitas.
4.4.3 Uji Heteroskedastisitas
Untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas, maka dilakukan Uji Glejser.
Pengujian ini membandingkan signifikansi dari uji tersebut terhadap α = 5%. Jika
nilai signifikansinya < 0,05 maka terdapat heteroskedastisitas, sebaliknya jika nilai
signifikansinya > 0,05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Tabel 4.17
Uji Heteroskedastisitas
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS 16.00 (data diolah)
Coefficientsa
3,392 1,457 2,328 ,021
-,067 ,196 -,032 -,343 ,732
,146 ,187 ,072 ,781 ,436
-,021 ,094 -,022 -,223 ,824
-,068 ,096 -,063 -,709 ,479
,104 ,207 ,052 ,503 ,616
(Constant)
Partisipasi User dalam
Pengembangan SIA (X1)
Kemampuan Teknik
Personal Sistem
Informasi (X2)
Dukungan Manajemen
Puncak (X3)
Formalisasi
Pengembangan Sistem
Informasi (X4)
Program Pendidikan
dan Pelatihan User (X5)
Model
1
B Std. Error
Unstandardized
Coefficients
Beta
Standardized
Coefficients
t Sig.
Dependent Variable: ABSa.
62
a. Variabel X1 (Partisipasi User dalam Pengembangan SIA) menunjukkan nilai
signifikansi > 0,05 yaitu 0,732 maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
b. Variabel X2 (Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi) menunjukkan
nilai signifikansi > 0,05 yaitu 0,436 maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
c. Variabel X3 (Dukungan Manajemen Puncak) menunjukkan nilai signifikansi
> 0,05 yaitu 0,824 maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
d. Variabel X4 (Formalisasi Pengembangan Sistem Informasi) menunjukkan
nilai signifikansi > 0,05 yaitu 0,479 maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
e. Variabel X5 (Program Pendidikan dan Pelatihan User) menunjukkan nilai
signifikansi > 0,05 yaitu 0,616 maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
4.4.4 Uji Autokolerasi
Dalam penelitian ini, penulis tidak menggunakan uji autokolerasi dalam
perhitungan karena berdasarkan hasil penelitian sebelumnya uji autokolerasi lebih
banyak digunakan untuk perhitungan data sekunder, bukan data yang bersifat primer.
Dwi Priyatno (2009 : 61) menjelaskan bahwa dampak yang diakibatkan dengan
adanya autokolerasi yaitu varian sampel tidak dapat menggambarkan varian
populasinya.
4.5 Metode Analisis Data
4.5.1 Uji Regresi Linear Berganda
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah antara variabel bebas dengan
variabel terikat mempunyai pengaruh yang berarti atau tidak.
63
Tabel 4.18
Uji Regresi Linear Berganda
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS 16.00 (data diolah)
Model persamaan regresinya adalah:
Y = α + B1X1 + B2X2 + B3X3 + B4X4 + B5X5 + e
Y = 4,952 + 0,784X1 + 1,009X2 + 0,313X3 + 0,912X4 + 0,833X5
Keterangan:
Y = Variabel Terikat (kinerja sistem informasi akuntansi)
α = Konstanta
B1-B5 = Koefisien Regresi
X1 = Partisipasi User dalam Pengembangan SIA
X2 = Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi
X3 = Dukungan Manajemen Puncak
X4 = Formalisasi Pengembangan Sistem Informasi
X5 = Program Pendidikan dan Pelatihan User
Coefficientsa
4,952 2,187 2,264 ,024
,784 ,295 ,147 2,660 ,008
1,009 ,281 ,197 3,596 ,000
,313 ,141 ,128 2,213 ,028
,912 ,144 ,334 6,342 ,000
,833 ,311 ,165 2,675 ,008
(Constant)
Partisipasi User dalam
Pengembangan SIA (X1)
Kemampuan Teknik
Personal Sistem
Informasi (X2)
Dukungan Manajemen
Puncak (X3)
Formalisasi
Pengembangan Sistem
Informasi (X4)
Program Pendidikan
dan Pelatihan User (X5)
Model
1
B Std. Error
Unstandardized
Coefficients
Beta
Standardized
Coefficients
t Sig.
Dependent Variable: Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Y)a.
64
e = Error Bias
1) Jika X1, X2, X3, X4, X5 bernilai tetap maka Y akan naik 4,952 konstanta.
2) Jika X1 meningkat 1 satuan, sedangkan X2, X3, X4, X5 konstan atau tetap
maka Y akan naik sebesar 0,784.
3) Jika X2 meningkat 1 satuan, sedangkan X1, X3, X4, X5 konstan atau tetap
maka Y akan naik sebesar 1,009.
4) Jika X3 meningkat 1 satuan, sedangkan X1, X2, X4, X5 konstan atau tetap
maka Y akan naik sebesar 0,313.
5) Jika X4 meningkat 1 satuan, sedangkan X1, X2, X3, X5 konstan atau tetap
maka Y akan naik sebesar 0,912.
6) Jika X5 meningkat 1 satuan, sedangkan X1, X2, X3, X4 konstan atau tetap
maka Y akan naik sebesar 0,833.
4.5.2 Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen secara parsial atau simultan (sendiri-sendiri).
Kriteria untuk menguji hipotesis adalah:
H0 diterima apabila signifikansi < α = 5%
H0 ditolak apabila signifikansi > α = 5%
65
Tabel 4.19
Uji Hipotesis
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS 16.00 (data diolah)
1) Variabel X1 (Partisipasi User dalam Pengembangan SIA) menunjukkan nilai t
hitung = 2,660 dan signifikansi > α = 5% yaitu 0,008 maka hipotesis
diterima.
2) Variabel X2 (Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi) menunjukkan
nilai t hitung = 3,596 dan signifikansi < α = 5% yaitu 0,000 maka hipotesis
diterima.
3) Variabel X3 (Dukungan Manajemen Puncak) menunjukkan nilai t hitung =
2,213 dan signifikansi < α = 5% yaitu 0,028 maka hipotesis diterima.
4) Variabel X4 (Formalisasi Pengembangan Sistem Informasi) menunjukkan
nilai t hitung = 6,342 dan signifikansi < α = 5% yaitu 0,000 maka hipotesis
diterima.
Coefficientsa
4,952 2,187 2,264 ,024
,784 ,295 ,147 2,660 ,008
1,009 ,281 ,197 3,596 ,000
,313 ,141 ,128 2,213 ,028
,912 ,144 ,334 6,342 ,000
,833 ,311 ,165 2,675 ,008
(Constant)
Partisipasi User dalam
Pengembangan SIA (X1)
Kemampuan Teknik
Personal Sistem
Informasi (X2)
Dukungan Manajemen
Puncak (X3)
Formalisasi
Pengembangan Sistem
Informasi (X4)
Program Pendidikan
dan Pelatihan User (X5)
Model
1
B Std. Error
Unstandardized
Coefficients
Beta
Standardized
Coefficients
t Sig.
Dependent Variable: Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Y)a.
66
5) Variabel X5 (Program Pendidikan dan Pelatihan User) menunjukkan nilai t
hitung = 2,675 dan signifikansi < α = 5% yaitu 0,008 maka hipotesis
diterima.
4.5.3 Uji Fit Model
Untuk mengetahui pengujian model fit data maka dilakukan uji F. Uji ini
dilakukan untuk mengetahui sejauh mana variabel bebas (independen) dapat
mempengaruhi variabel terikat (dependen). Dasar pengambilan keputusan
adalah:
c. Signifikansi F < 0,05 maka model regresi fit dengan data, artinya dapat
digunakan untuk meprediksi pengaruh variabel independen (X) terhadap
variabel dependen (Y).
d. Signifikansi F > 0,05 maka model regresi tidak fit dengan data, artinya
tidak dapat digunakan untuk meprediksi pengaruh variabel independen (X)
terhadap variabel dependen (Y).
Tabel 4.20
Uji Fit Model
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS 16.00 (data diolah)
ANOVAb
7666,717 5 1533,343 90,672 ,000a
4193,913 248 16,911
11860,630 253
Regression
Residual
Total
Model
1
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), Program Pendidikan dan Pelatihan User (X5), Formalisasi
Pengembangan Sistem Informasi (X4), Kemampuan Teknik Personal Sistem
Informasi (X2), Partisipasi User dalam Pengembangan SIA (X1), Dukungan
Manajemen Puncak (X3)
a.
Dependent Variable: Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Y)b.
67
Dari tabel di atas, diperoleh nilai F yaitu 90,672 dengan signifikansi F <
0,05 yaitu 0,000 maka model regresi fit dengan data, artinya dapat digunakan
untuk meprediksi pengaruh variabel independen (X) terhadap variabel
dependen (Y).
4.5.4 Uji Koefisien Determinasi
Uji ini dilakukan untuk mengetahui persentase pengaruh variabel terikat
(dependen) terhadap variabel bebas (independen).
Coefficientsa
4,952 2,187 2,264 ,024
,784 ,295 ,147 2,660 ,008
1,009 ,281 ,197 3,596 ,000
,313 ,141 ,128 2,213 ,028
,912 ,144 ,334 6,342 ,000
,833 ,311 ,165 2,675 ,008
(Constant)
Partisipasi User dalam
Pengembangan SIA (X1)
Kemampuan Teknik
Personal Sistem
Informasi (X2)
Dukungan Manajemen
Puncak (X3)
Formalisasi
Pengembangan Sistem
Informasi (X4)
Program Pendidikan
dan Pelatihan User (X5)
Model
1
B Std. Error
Unstandardized
Coefficients
Beta
Standardized
Coefficients
t Sig.
Dependent Variable: Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Y)a.
68
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS 16.00 (data diolah)
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS 16.00 (data diolah)
Tabel 4.21
Uji Koefisien Determinasi
Variabel
Bebas
Standardized
Coefficients
(Beta)
Nilai Korelasi X dengan Y
(Zero-order) Total
X1 0,147 0,643 9,452%
X2 0,197 0,651 12,825%
Coefficientsa
,643 ,167 ,100
,651 ,223 ,136
,646 ,139 ,084
,695 ,374 ,239
,660 ,167 ,101
Partisipasi User dalam
Pengembangan SIA (X1)
Kemampuan Teknik
Personal Sistem
Informasi (X2)
Dukungan Manajemen
Puncak (X3)
Formalisasi
Pengembangan Sistem
Informasi (X4)
Program Pendidikan
dan Pelatihan User (X5)
Model
1
Zero-order Partial Part
Correlations
Dependent Variable: Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Y)a.
Model Summaryb
,804a ,646 ,639 4,112
Model
1
R R Square
Adjusted
R Square
Std. Error of
the Estimate
Predic tors: (Constant), Program Pendidikan dan
Pelatihan User (X5), Formalisasi Pengembangan
Sistem Informasi (X4), Kemampuan Teknik Personal
Sistem Informasi (X2), Partisipasi User dalam
Pengembangan SIA (X1), Dukungan Manajemen
Puncak (X3)
a.
Dependent Variable: Kinerja Sistem Informasi
Akuntans i (Y)
b.
69
X3 0,128 0,646 8,269%
X4 0,334 0,695 23,213%
X5 0,165 0,660 10,89%
Nilai Koefisien Determinasi 64,649%
Dari tabel perhitungan koefisien determinasi di atas, angka total
didapatkan dari standardized coefficients dikali dengan zero-order dan
didapatkan hasil interpretasi sebagai berikut:
a. Variabel bebas X1 (Partisipasi User dalam Pengembangan SIA)
menunjukkan nilai koefisien determinasi sebesar 9,452%.
b. Variabel bebas X2 (Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi)
menunjukkan nilai koefisien determinasi sebesar 12,825%.
c. Variabel bebas X3 (Dukungan Manajemen Puncak) menunjukkan nilai
koefisien determinasi sebesar 8,269%.
d. Variabel bebas X4 (Formalisasi Pengembangan Sistem Informasi)
menunjukkan nilai koefisien determinasi sebesar 23,213%.
e. Variabel bebas X5 (Program Pendidikan dan Pelatihan User) menunjukkan
nilai koefisien determinasi sebesar 10,89%.
f. Variabel yang paling berpengaruh adalah variabel X4 (Formalisasi
Pengembangan Sistem Informasi) karena menunjukkan nilai koefisien
determinasi terbesar yatiu 23,213%.
g. Variabel yang paling tidak berpengaruh adalah variabel X1 (Partisipasi
User dalam Pengembangan SIA) karena menunjukkan nilai koefisien
determinasi terkecil yatiu 8,269%.
70
Secara keseluruhan didapatkan nilai koefisien determinasi 64,649%.
Sehingga perhitungannya 100% dikurangi 64,649% adalah 35,351%. Sisa
35,351% ini dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti yaitu pengaruh
ukuran organisasi terhadap kinerja SIA, komite pengendali SI terhadap skinerja
SIA, lokasi departemen SI terhadap kinerja SIA.