bab iv - etika profesi

Upload: rahmi-hayatunnufus

Post on 07-Mar-2016

53 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Slide 1

BAB IVETIKA PROFESIPENGERTIAN ETIKAEtika adalah seperangkat prinsip moral atau nilai yang berterima umum di masyarakat.Perilaku beretika adalah perilaku yang berterima umum dalam masyarakat, diperlukan untuk membuat kehidupan bermasyarakat berfungsi dengan baik.Perilaku tidak beretika adalah perilaku yang tidak sesuai dengan tata kehidupan yang berterima umum dalam masyarakat, merugikan masyarakat baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang.

1HalamanPengauditan I - SururiDILEMA ETIKA Dilema Etika adalah situasi yang dihadapi oleh seseorang dimana ia harus mengambil keputusan tentang perilaku yang tepat . Cara Alternatif untuk menyelesaikan dlema etika , yaitu :1. Setiap orang melakukannya2. Jika sah menurut hukum, hal itu etis3. Kemungkinan penemuan dan konsekuensinya Enam (6) Langkah pendekatan penyelesaian dilemma etika :1. Memperoleh data yang relevan2. Mengidentifikasi isu-isu etis berdasarkan fakta tsb3. Menentukan siapa yang akan terpengaruh akibat dari dilemma dan bagaimana orang tsb terpengaruh4. Mengidentifikasi berbagai alternatif yang tersedia bagi orang yang harus menyelesaikan dilemma tsb .5. Mengidentifikasi konsekuensi yang mungkin terjadi dari setiap alternatif6. Memutuskan tindakan yang tepat 2HalamanPengauditan I - SururiELEMEN ETIKA SECARA UMUMTerpercaya, mencakup kejujuran, integritas, dan loyalitas.Respek, mencakup sopan santun, toleransi, serta rasa hormat terhadap pihak lain.Bertanggungjawab, mencakup usaha melakukan yang terbaik, mengendalikan diri, memberi contoh yang baik, serta melakukan perbaikan secara berkelanjutan.Bersikap adil, mencakup sikap proporsional, terbuka, dan berperilaku secara tepat.Perhatian, mencakup ketulusan perhatian terhadap kesejahteraan pihak lain serta berperilaku baik.Bermasyarakat, mencakup patuh aturan serta kesediaan berbagi untuk kesejahteraan bersama.

3HalamanPengauditan I - SururiKEBUTUHAN ETIKA DALAM PROFESIAnggota profesi dituntut untuk menjalankan profesinya secara profesional.Kata profesional bermakna menjalankan tugas dan tanggungjawab lebih dari yang dilakukan oleh kebanyakan orang, atau lebih dari tuntutan hukum dan peraturan. Profesionalisme diperlukan dalam membangun kepercayaan publik terhadap kualitas jasa dan profesi.4HalamanPengauditan I - SururiPRINSIP-PRINSIP ETIKA PROFESI - IAPIPrinsip-prinsip dasar etika profesi menurut Ikatan Akuntan Publik Indonesia (IAPI) adalah:Prinsip integritasDalam menjalin hubungan profesional, setiap praktisi harus bersikap tegas dan jujur.Prinsip objektivitasSetiap praktisi tidak boleh membiarkan subjektivitas, benturan kepentingan, atau pengaruh yang tidak layak (undue influence) dari pihak-pihak lain memengaruhi pertimbangan profesionalnya.

5HalamanPengauditan I - SururiPRINSIP-PRINSIP ETIKA PROFESI IAPIPrinsip kompetensi serta sikap kecermatan dan kehati-hatian profesional (professional competence and due care)Setiap praktisi wajib memelihara pengetahuan dan keahlian profesionalnya pada tingkat yang dipersyaratkan, sehingga klien atau pemberi kerja dapat menerima jasa profesional yang diberikan secara kompeten berdasarkan perkembangan terkini dalam praktik, perundang-undangan, dan metode pelaksanaan pekerjaan. Setiap praktisi harus bertindak secara profesional dan sesuai dengan standar profesi dan kode etik profesi yang berlaku.6HalamanPengauditan I - SururiPRINSIP-PRINSIP ETIKA PROFESI IAPIPrinsip kerahasiaanSetiap praktisi wajib menjaga kerahasiaan informasi yang diperoleh sebagai hasil dari hubungan profesional dan hubungan bisnisnya, serta tidak boleh mengungkapkan informasi tersebut kepada pihak ketiga tanpa persetujuan dari klien atau pemberi kerja, kecuali jika terdapat kewajiban untuk mengungkapkan sesuai dengan ketentuan hukum atau peraturan lainnya yang berlaku. Informasi rahasia yang diperoleh dari hubungan profesional dan hubungan bisnis tidak boleh digunakan oleh praktisi untuk keuntungan pribadi atau pihak ketiga.Prinsip perilaku profesionalSetiap praktisi wajib mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku dan harus menghindari semua tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi.

7HalamanPengauditan I - SururiKODE ETIK PROFESIONAL AICPAStruktur kode etik profesional AICPA (the American Institute of Certified Public Accountants) terdiri dari:Prinsip (principle), berisi standar ideal etika profesional yang dinyatakan dalam terminologi filosofis.Aturan etika (rule of conduct), berisi aturan spesifik tentang minimum standar etika profesional.Interpretasi aturan etika (interpretation of the rules of conduct), berisi interpretasi atas aturan etika divisi etika profesional AICPA.Implementasi etika (ethical rulings), berisi publikasi tentang penjelasan dan jawaban atas pertanyaan mengenai aturan etika.

8HalamanPengauditan I - SururiPRINSIP-PRINSIP ETIKA PROFESI - AICPABertanggungjawab (responsibilities)Menghormati kepentingan publik (the public interest)Berintegritas (integrity)Bersikap objektif dan independen (objectivity and independence)Mempraktikkan kehati-hatian profesional (due care)Mempertimbangkan luas dan sifat jasa (scope and nature of services)9HalamanPengauditan I - SururiIESBA CODE ISA 200IESBA (the International Ethics Standards Board for Accountants) adalah badan di bawah IFAC (the International Federation of Accountants), pembuat etika profesional akuntan internasional.

Code of Ethics for Professional Accountants (IESBA Code) terdiri dari:IntegrityObjectivityProfessional competence and due care Confidentiality; and Professional behavior.

Kunjungi: http://www.ifac.org/ethics10HalamanPengauditan I - SururiATURAN DAN INTERPRETASI ETIKA - AICPARule 101 IndependenceRule 102 Integrity and ObjectivityRule 201 General StandardsProfessional competenceDue professional carePlanning and supervisionSufficient relevant dataRule 202 Compliance with standardsRule 203 Accounting PrinciplesRule 301 Confidential client information11HalamanPengauditan I - SururiATURAN DAN INTERPRETASI ETIKA - AICPARule 301 Contingent feesRule 501 Acts discreditableRule 502 Adverstising and other forms of solicitationRule 503 Commissions and referral feesProhibited commisionsDisclosure of permitted commissionsReferal feesRule 505 Form of organization and name

Lihat: Ringkasan aturan etika Aren Tabel 5-1 halaman 149

12HalamanPengauditan I - Sururi