bab iv deskripsi dan analisis data a. - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/1685/7/bab...
TRANSCRIPT
85
BAB IV
DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA
A. Proses Pengembangan Pembelajaran Matematika
1. Deskripsi Waktu Pengembangan Pembelajaran Matematika
Penelitian ini mengembangkan pembelajaran matematika. Dalam
penelitian ini perangkat pembelajaran yang dikembangkan meliputi Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja Siswa (LKS). Model
pengembangan tersebut mengacu pada model pengembangan Thiagarajan 4-D
yang telah dimodifikasi menjadi 3 tahap, yaitu tahap pendefinisian (define),
tahap perancangan (design), dan tahap pengembangan (development). Tiap
tahapan tersebut terdapat beberapa kegiatan yang harus dilakukan, sesuai
gambar 3.1, modifikasi pengembangan perangkat pembelajaran pada BAB III.
Rincian waktu dan kegiatan yang dilakukan dalam mengembangkan
perangkat pembelajaran ini dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut:
Tabel 4.1
Rincian Waktu Dan Kegiatan Pengembangan Perangkat Pembelajaran
No Tanggal Nama Kegiatan Hasil yang Diperoleh 1 10 – 13
Oktober 2013
Analisis awal – akhir
Mengetahui problematika dalam pembelajaran matematika yang selama ini ada di SMP MUHAMMADIYAH 4 Gadung melalui diskusi dengan guru mata Pelajaran, melakukan kajian
86
terhadap kurikulum 2013 dan pembelajaran matematika berbasis masalah mengaplikasikan brain management dengan bantuan software cargo bridge yang akan digunakan sebagai solusi pemecahan masalah
2 14 Oktober 2013
Analisis Siswa Mengobservasi aktivitas siswa dan mengetahui karakteristik siswa kelas VII-b SMP MUHAMMADIYAH 4 Gadung melalui diskusi dengan guru mata pelajaran.
3 15 Oktober – 6 November 2013
Analisis konsep Mengidentifikasi konsep-konsep tentang brain management dan konsep garis dan sudut. Setelah melakukan telaah tentang pembelajaran berbasis masalah dan kurikulum 2013.
4 7 – 8 November 2013
Analisis tugas Merumuskan tugas-tugas yang akan dilakukan siswa selama kegiatan pembelajaran matematika berbasis masalah mengaplikasikan brain management dengan bantuan software cargo bridge .
5 9 – 15 November 2013
Merumuskan tujuan pembelajaran
Merumuskan indikator pencapaian hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika berbasis masalah mengaplikasikan brain management dengan bantuan software cargo bridge .
6 16 – 18 November 2013
Pemilihan media Menemukan media yang sesuai dengan pembelajaran matematika berbasis masalah mengaplikasikan brain management dengan bantuan software cargo bridge dengan sub pokok bahasan garis dan sudut.
87
7 19 – 22 November 2013
Modifikasi media software
Memodifikasi software cargo bridge agar dapat digunakan dalam pembelajaran matematika berbasis masalah mengaplikasikan brain management dengan bantuan software cargo bridge .
8 23 – 29 November 2013
Pemilihan format Menentukan bagaimana bentuk pembelajaran yang meliputi RPP dan LKS
9 1 – 30 Desember 2013
Desain awal Menghasilkan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS (Draft I).
10 1 – 7 Januari 2014
Validasi perangkat pembelajaran
Mengetahui penilaian dosen pembimbing dan validator terhadap perangkat yang dikembangkan peneliti.
11 7 – 8 Januari 2014
Revisi I Melakukan perbaikan (revisi) berdasarkan penilaian, saran, dan hasil konsultasi dengan dosen pembimbing dan validator.
12 9 – 10 Januari 2014
Uji coba terbatas a. Mengujicobakan perangkat pembelajaran dengan subjek penelitian siswa kelas VII-b SMP MUHAMMADIYAH 4 Gadung.
b. Memperoleh data mengenai aktivitas siswa, keterlaksanaan RPP, respon siswa.
13 11 – 13 Januari 2013
Revisi II Melakukan revisi terhadap perangkat pembelajaran berdasarkan hasil uji coba
14 14 – 27 Januari 2014
Penulisan Laporan
Penulisan laporan menghasilkan skripsi dengan judul “Pembelajaran matematika berbasis masalah mengaplikasikan brain management dengan bantuan software cargo bridge .”
88
2. Deskripsi Hasil Tahap Pendefinisian (Define)
Dalam penelitian ini tahap pendefinisian berfungsi untuk menetapkan
dan mendefinisikan kebutuhan-kebutuhan pembelajaran dengan menganalisis
tujuan dan batasan materi. Tahap pendefinisian terdiri dari lima langkah
yaitu analisis awal - akhir, analisis siswa, analisis konsep, analisis tugas dan
spesifikasi tujuan pembelajaran.
a. Analisis Awal – Akhir
Pada langkah ini peneliti melakukan observasi di SMP
MUHAMMADIYAH 4 Gadung kelas VII-b untuk mengetahui masalah
dasar yang terjadi dalam pembelajaran matematika. Setelah mengetahui
masalah dasar yang terjadi, peneliti mencoba melakukan kajian pada
kurikulum yang berlaku sebagai upaya pemecahan solusi dari masalah
tersebut. Hal ini yang nantinya akan menjadi latar belakang perlu
tidaknya dikembangkan pembelajaran matematika berbasis masalah
mengaplikasikan brain management dengan bantuan software cargo
bridge.
Setelah melakukan observasi langsung dan melakukan diskusi
dengan guru mata pelajaran Matematika, peneliti memperoleh beberapa
informasi, diantaranya adalah: 1) siswa kelas VII-b selama ini tidak
menyukai pelajaran matematika di karenakan pembelajaran matematika
monoton hanya pelajaran menghitung tanpa inovasi; 2)metode
89
pembelajaran yang diterapkan adalah konvensional sehingga para siswa
hanya mendengarkan penjelasan guru dan tidak terlibat aktif dalam
kegiatan pembelajaran. Hal ini menyebabkan siswa pasif dalam kegiatan
pembelajaran karena kurang mendapat kesempatan untuk
mengembangkan kemampuan berpikirnya dan kurang meningkatkan
motivasi siswa untuk belajar matematika.
Berdasarkan kajian terhadap kurikulum 2013, dan telaah terhadap
teori–teori belajar, maka peneliti memilih pembelajaran matematika
berbasis masalah mengaplikasikan brain management dengan bantuan
software cargo bridge sebagai cara agar siswa termotivasi untuk belajar
matematika dan membuat siswa terlibat secara aktif dalam pembelajaran.
Dengan pembelajaran matematika berbasis masalah mengaplikasikan
brain management dengan bantuan software cargo bridge, siswa
diharapkan dapat mendalami konsep materi yang telah diajarkan
sebelumnya, memperluas dan memperdalam wawasan pengetahuannya,
mengembangkan kemampuan analisis berpikirnya dengan saling bertukar
pendapat antara siswa yang satu dengan siswa yang lainnya sehingga
siswa tidak hanya menerima langsung dari penjelasan guru, serta
mendapatkan pemahaman pelajaran yang utuh karena adanya keterkaitan
antar disiplin ilmu. Guru juga dapat membantu siswa mengingat konsep
matematika lebih lama dikarenakan penerapan brain management dalam
90
pembelajaran dan lebih terbiasa melihat kehadiran matematika baik
dalam hubungan konteks matematika sendiri maupun konteks diluar
metematika (terkait dengan bidang–bidang lain).
Untuk menerapkan pembelajaran matematika berbasis masalah
mengaplikasikan brain management dengan bantuan software cargo
bridge, maka diperlukan perangkat pembelajaran yang sesuai dengan
ciri-ciri dan prinsip pembelajaran matematika berbasis masalah
mengaplikasikan brain management. Oleh karena itu peneliti merasa
perlu untuk mengembangkan perangkat pembelajaran matematika
berbasis masalah mengaplikasikan brain management dengan bantuan
software cargo bridge di kelas VII-b SMP MUHAMMADIYAH 4
Gadung. Pembelajaran yang dikembangkan meliputi Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja Siswa (LKS).
b. Analisis Siswa
Analisis siswa merupakan telaah tentang karakteristik siswa yang
sesuai dengan rancangan dan pengembangan bahan pembelajaran serta
sesuai dengan subyek penelitian, yaitu siswa kelas VII-b SMP
MUHAMMADIYAH 4 Gadung. Karakteristik siswa tersebut meliputi
latar belakang pengetahuan dan perkembangan kognitif siswa.
1) Analisis Latar Belakang Pengetahuan Siswa
91
Pokok bahasan garis dan sudut yang dipelajari siswa kelas VII
SMP adalah pelajaran yang sudah dikenal oleh siswa sejak SD.
Materi ini mengajarkan hubungan antara dua garis yang sejajar dan
dipotong oleh sebuah garis. Adapun materi prasyarat yang harus
dipelajari oleh siswa sebelum mempelajari sub pokok bahasan
hubungan antara dua garis sejajar yang dipotong oleh garis lurus
adalah pengertian garis dan sudut.
2) Analisis Perkembangan Kognitif Siswa
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII-b SMP
MUHAMMADIYAH 4 Gadung yang mempunyai umur rata-rata 13-
14 tahun. Menurut Piaget dalam Ihsan pada usia ini kemampuan
berpikir anak telah memasuki stadium operasional formal. Ketika
menyelesaikan suatu masalah, anak dalam stadium ini akan
memikirkan dahulu secara teoritis. Analisis teoritis tersebut dapat
dilakukan secara verbal. Ia menganalisis masalahnya dengan
penyelesaian berbagai hipotesis yang mungkin ada. Atas dasar
analisisnya ini, ia lalu membuat strategi penyelesaian.54
Namun kenyataan di lapangan menunjukkan banyak siswa kelas
VII-b SMP MUHAMMADIYAH 4 Gadung yang kemampuan
berpikir dan bernalarnya masih berada pada stadium operasional
54 Ihsan Wahid Sumaryono, Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Realistik Untuk Melatihkan Kemampuan Berpikir Kritis, Skripsi, (Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas tarbiyah IAIN Sunan-Ampel Surabaya: Tidak Dipublikasikan, 2010), h. 88
92
kongkrit. Para siswa belum mampu berpikir secara abstrak, para
siswa menggunakan pengetahuan yang mereka ketahui untuk
membuat penyelesaian secara langsung. Hal ini disebabkan oleh
beberapa hal, yaitu: 1) Siswa tersebut masih mengalami masa transisi
dari stadium operasional kongkrit ke stadium operasional formal; 2)
Mereka belum terbiasa dilatih untuk berfikir secara logis dan abstrak.
Akibatnya, ketika siswa dihadapkan dalam sebuah permasalahan
yang harus diselesaikan, mereka mencoba penyelesaian konkret dan
hanya melihat akibat langsung usaha–usahanya untuk menyelesaikan
masalah tersebut. Siswa yang berada dalam tahap transisi ini
memerlukan bantuan dari orang terdekat, terutama guru untuk
membiasakan mereka berpikir secara abstrak dengan bantuan objek
konkret disertai proses bernalar.
c. Analisis Konsep
Pada langkah ini peneliti melakukan analisis pada konsep-konsep
yang akan diajarkan pada kegiatan pembelajaran. Analisis ini bertujuan
untuk mengidentifikasi, merinci dan menyusun secara sistematis konsep-
konsep yang relevan yang akan diajukan berdasarkan analisis awal-akhir.
Berdasarkan Kurikulum 2013 untuk kelas VII, maka diperoleh
analisis sub materi yang dibutuhkan dalam membangun sebuah miniatur
jembatan, sebagai berikut:
93
Gambar 4.1 Peta Konsep Membangun Miniatur Jembatan
Keterangan:
= Proyek
= Pokok Bahasan
= Sub Pokok bahasan
= Terdiri atas
MEMBANGUN MUNIATUR JEMBATAN
GARIS DAN SUDUT
PERBANDINGAN DAN ARITMETIKA SOSIAL
HUBUNGAN ANTAR SUDUT JIKA GARIS SEJAJAR DIPOTONG OLEH
GARIS LAIN
MENGHITUNG NILAI KESELURUHAN, PER UNIT,
DAN NILAI SEBAGIAN
HARGA PEMBELIAN, HARGA PENJUALAN,
UNTUNG, RUGI
94
Catatan: Bagan di atas hanya mengilustrasikan materi yang berhubungan dengan penelitian
d. Analisis Tugas
Pada langkah ini peneliti melakukan analisis terhadap tugas-tugas
berupa kompetensi yang akan dikembangkan dalam kegiatan
pembelajaran. Kegiatan ini ditujukan untuk mengidentifikasi keterampilan
akademis utama yang akan dikembangkan dalam pembelajaran.
Berdasarkan analisis siswa dan analisis konsep, maka tugas-tugas
yang akan dilakukan oleh siswa selama proses pembelajaran sebagai
berikut:
(tugas pada dalam LKS)
i. Membuat model jembatan yang kokoh untuk dibangun dengan
menggunakan bantuan software cargo bridge
ii. Menggambar bentuk jembatan dari model yang telah ditetapkan
kedalam kertas milimeter blok
iii. Menentukan sudut yang terbentuk dari dua garis sejajar yang
dipotong oleh sebuah garis
iv. Membuat miniatur jembatan yang telah ditetapkan dengan
menggunakan stik ice cream
v. Menghitung nilai keseluruhan, nilai per unit, dan nilai sebagian
vi. Menghitung harga pembelian, harga penjualan, untung, dan rugi
95
e. Spesifikasi Tujuan Pembelajaran
Pada langkah ini peneliti melakukan konversi terhadap analisis
tugas dan analisis konsep. Peneliti merumuskan hasil analisis tugas dan
analisis konsep sehingga menjadi suatu indikator pencapaian hasil belajar
yang akan dikembangkan dalam pembelajaran.
Setelah peneliti merumuskan hasil analisis tugas dan analisis
konsep, diperoleh beberapa indikator sebagai berikut:
i. Siswa dapat membuat model jembatan yang kokoh untuk dibangun
dengan menggunakan bantuan software cargo bridge
ii. Siswa dapat menggambar bentuk jembatan dari model yang telah
ditetapkan kedalam kertas milimeter blok
iii. Siswa dapat menentukan sudut yang terbentuk dari dua garis sejajar
yang dipotong oleh sebuah garis
iv. Siswa dapat membuat miniatur jembatan yang telah ditetapkan
dengan menggunakan stik ice cream
v. Siswa dapat menghitung nilai keseluruhan, nilai per unit, dan nilai
sebagian
vi. Siswa dapat menghitung harga pembelian, harga penjualan, untung,
dan rugi
96
3. Deskripsi Hasil Tahap Perancangan (Design)
Tujuan dari tahap perancangan adalah merancang perangkat
pembelajaran, sehingga diperoleh contoh perangkat pembelajaran yang
selanjutnya disebut perangkat pembelajaran draft I. Tahap perancangan terdiri
tiga langkah pokok, yaitu pemilihan media, pemilihan format dan
perancangan awal (desain awal).
a. Pemilihan Media
Berdasarkan analisis konsep dan sarana yang tersedia di sekolah,
maka media yang dipilih antara lain laptop, LCD, speaker, software
cargo bridge, stik es krim, lem, gunting, busur, spidol, pensil, papan dan
penggaris.
b. Pemilihan Format
Pemilihan format dalam pengembangan pembelajaran matematika
berbasis masalah mengaplikasikan brain management dengan bantuan
software cargo bridge, meliputi pemilihan format untuk merancang isi,
pemilihan strategi pembelajaran dan sumber belajar. Dalam merancang
RPP, peneliti memilih format yang disesuaikan dengan kurikulum 2013,
meliputi identitas RPP, alokasi waktu, standar kompetensi, kompetensi
dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi pokok, pendekatan
pembelajaran, sumber pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan
penilaian. Sedangkan dalam mengembangkan LKS, peneliti berpedoman
97
pada kriteria pengembangan LKS yang telah dijelaskan secara lengkap
dalam Bab II, bahwa setiap bagian dari LKS dan buku siswa
teridentifikasi dengan jelas, materi yang luas dan akurat, sesuai dengan
perkembangan siswa, menarik secara visual, serta kesesuaian/ketepatan
ilustrasi dengan materi.
c. Perancangan Awal
Rancangan awal yang dimaksud dalam tulisan ini adalah rancangan
seluruh kegiatan yang harus dilakukan sebelum uji coba dilaksanakan.
Hasil tahap ini berupa rancangan awal perangkat pembelajaran yang
merupakan draft I beserta instrumen penelitian. Berikut ini uraian singkat
mengenai rancangan awal perangkat pembelajaran yang meliputi RPP
dan LKS.
1) Rancangan awal RPP
RPP disusun sebagai petunjuk bagi guru dan murid dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran. Susunan RPP berorientasi pada
masalah yang mengaplikasikan brain management didalamnya
memuat identitas RPP, alokasi waktu, standar kompetensi,
kompetensi dasar, indikator, materi pokok, metode pembelajaran,
sumber pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan penilaian. Dengan
mempertimbangkan bahwa pembelajaran yang akan disampaikan
adalah berupa aplikasi dari materi yang telah diajarkan sebelumnya,
98
maka dalam pembelajaran ini membutuhkan cukup satu kali
pertemuan dengan alokasi waktu 2 × 40 menit untuk masing-masing
pertemuan. Standar kompetensi dan kompetensi dasar yang
digunakan sesuai dengan deskripsi yang terdapat pada kurikulum
2013 untuk kelas VII SMP semester ganjil.Seperti dalam tabel 4.2
berikut:
Tabel 4.2 Rancangan Awal RPP
LANGKAH PEMBELAJARAN Indikator
Brain
Management
waktu keterangan
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
PENDAHULUAN
Menyiapkan siswa
baik fisik maupun
psikis dengan cara
mengucapkan
salam, mengabsen
siswa, memberikan
beberapa
pertanyaan dengan
tujuan mengingat
materi dan
pengalaman
sebelumnya seperti
(pernahkah kalian
menyeberangi
jembatan?)
Menjawab dan
menyimak
penyelasan guru
2’
Siswa sudah
dikelompokan 5 –
6 anak pada
pertemuan
sebelumnya
99
Memberikan
apersepsi yaitu
mengaitkan materi
yang akan dipelajari
dengan pengalaman
dan pengetahuan
yang dimiliki siswa
sebelumnya,
misalnya Materi
tentang sudut dan
garis serta
pengalaman melihat
atau melewati
jembatan
Memberikan
motivasi kepada
siswa pentingnya
pembelajaran hari
ini karena sangat
bermanfaat bagi
kehidupan mereka
Menyampaikan
tujuan pembelajaran
Menyampaikan
model pembelajaran
yang akan
dilaksanakan hari
ini
Mendengarkan
dan
memperhatikan
penjelasan guru
2’
1’
1’
100
Kegiatan Inti
9’ Melihat video Tahap 1
(Orientasi pada masalah)
Mengorientasikan
siswa terhadap
masalah yang
disajikan dengan
cara menayangkan
video
Memberi
kesempatan
bertanya tentang
masalah yang
disajikan
• Menyimak dan
memperhatikan
apa yang
disampaikan
guru
• Mengajukan
pertanyaan
tentang apa
yang tidak
mereka fahami
seputar masalah
yang disajikan
Media, dan
imajinasi
6’
3’
Masalah
disampaikan
secara audio
visual, dan
realistik
Tahap 2
(mengorganisasikan siswa untuk belajar)
15’
Belajar dalam
kelompok
• Mengorganisasikan
masing – masing
kelompok untuk
siap belajar dan
bekerja
• Membagikan LKS
sebagai panduan
• Menepatkan diri
untuk siap
bekerja dan
belajar
dikelompok
masing
• Menerima LKS
1’
2’
101
kerjanya
• Memberikan
kesempatan siswa
untuk bertanya
tentang kejelasan
masalah yang
disajikan di LKS
• Meminta setiap
kelompok
berdiskusi dengan
anggotanya untuk
menyamakan
persepsi tentang
gambar jembatan
yang rusak
• Berdiskusi lalu
menanyakan
masalah apa
yang tidak
dimengerti dari
LKS
• Menggambar
jembatan yang
rusak
berdasarkan
hasil diskusi
imajinasi setiap
anggota
kelompok
setelah
menonton
tayangan video
interaktif
Imajinasi
5’
7’
Proses
membangun
imajinasi dari
keterangan pada
LKS
Tahap 3
(Membimbing penyelidikan individual maupun
kelompok)
30’ Membuat karya
• Memberi
kesempatan siswa
untuk
menyelesaikan
• Berdiskusi dan
membuat mind
map untuk
merencanakan
musik
mind map
5’
Pembentukan
suasana belajar
yang sesuai
sehingga anak
102
permasalahan yang
disajikan dalam
LKS dengan cara
mendiskusikan/
menganalisis
masalah
mnggunakan fakta
–fakta yang ada.
• Guru sebagai
fasilitator
berkeliling melihat
pekerjaan kelompok
siswa, jika terdapat
kesulitan guru
memberikan
pertanyaan,
petunjuk, motivasi
dan saran tanpa
memberikan
jawaban.
langkah kerja
• Membuat model
jembatan yang
kokoh untuk
dibangun dengan
menggunakan
bantuan software
cargo bridge
• Menggambar
bentuk jembatan
dari model yang
telah ditetapkan
kedalam kertas
millimeter blok
• Membuat
miniatur
jembatan yang
telah ditetapkan
dari stik ice
cream
Interaktif,
Imajinasi,
warna,
musik,
komputer,
25’
bisa
menggunakan
otak kan dan kiri
secara bersamaan
103
Tahap 4
(mengembangkan dan menyajikan hasil
karya)
10’ Presentasi kelas
• Meminta kelompok
untuk menyajikan
hasil diskusinya
untuk ditanggapi
oleh kelompok lain.
• Mendorong
kelompok lain
untuk memberikan
tanggapan terhadap
hasil pekerjaan
kelompok lain.
Guru membantu
mengarahkan
membuat
kesimpulan dari
hasil pekerjaan
temannya.
• Menyajikan
hasil diskusi
kelompok untuk
dianalisis oleh
kelompok lain
menanggapi
hasil diskusi
kelompok lain
• Menanggapi
hasil pekerjaan
kelompok lain
Imajinasi,
interaktif,
media
pembelajara
n
Setiap kelompok
mewakilkan satu
anggota kelompok
untuk
mempresentasikan
hasil karyanya
Tahap 5
(menganalisis dan mengevaluasi proses
pemecahan masalah)
5’ Penghargaan
kelompok
104
• Setelah semua
kelompok maju dan
ditanggapi oleh
kelompok lain, guru
membuka forum
diskusi kelas untuk
memberikan
tanggapan secara
umum
• Memberikan
konfirmasi terhadap
hal – hal yang
dianggap penting
terhadap
pembelajaran yang
dilakukan
• Memberikan
tanggapan
seputar materi
yang telah
dilakukan
sesuai dengan
pemahaman
masing –
masing
• Memperhatikan
apa yang
disampaikan
dan mencatat
hal – hal
penting yang
disampaikan
Penutup 5’ Kesimpulan
• Guru bersama siswa
membuat
kesimpulan
terhadap
pembelajaran yang
dilakukan hari ini
• Meminta siswa
untuk merefleksi
keseluruhan
pembelajaran yang
• Tanya jawab
dengan guru
dan temannya
105
Dalam setiap RPP memuat kegiatan pembelajaran yang
menggunakan LKS dan media pembelajaran, dikarenakan RPP hanya
dirancang untuk satu kali pertemuan sehingga pada penelitian ini
LKS dan media juga dibuat satu kali pertemuan.
2) Rancangan awal Lembar Kerja Siswa (LKS)
LKS yang dikembangkan dalam penelitian ini berisi masalah
dari konsep yang telah dipelajari siswa sebelumnya. Dalam LKS
disediakan tempat bagi siswa untuk menyelesaikan masalah/soal.
Penggunaaan LKS akan memudahkan guru mengelola pembelajaran
matematika berbasis masalah mengaplikasikan brain management
dengan bantuan software cargo bridge. Melalui LKS siswa diarahkan
telah dilakukan
pada hari ini
• Menyampaikan
pesan moral
berkaitan dengan
pembelajaran yang
dilakukan hari ini
• Menyampaikan
materi apa yang
akan dipelajari
berikutnya dan
ditutup dengan
salam
• Mendengarkan
dan menjawab
salam
106
untuk mendalami konsep sudut dan aplikasinya dalam kehidupan
nyata.
Sesuai dengan RPP peneliti mengembangkan LKS untuk satu
pertemuan 2 x 40 menit. Dalam proses pembelajaranya LKS berisi
permasalahan tentang hubungan tentang jembatan yang rusak dan
aplikasi sudut dalam merancang jembatan baru. Permasalahan yang
dipilih adalah permasalahan dalam kehidupan yang lebih khusus
namun disesuaikan dengan kemampuan kognitif siswa, sehingga
memungkinkan siswa bisa menyelesaikan permasalahan tersebut,
mengidentifikasi unsur-unsur dalam permasalahan, dan diakhiri
dengan pembuatan karya, presentasi, serta penarikan kesimpulan
sebagai jawaban dari pemecahan masalah tersebut. Desain LKS yang
mengacu pada karakter brain management menjadikan LKS menarik
secara visual dan interaktif secara bahasa, diharapkan dapat
memunculkan minat dan memotivasi siswa dalam mempelajari materi
pelajaran.
4. Deskripsi Hasil Tahap Pengembangan (Develop)
Tujuan dari tahap pengembangan dalam penelitian ini adalah untuk
menghasilkan draft perangkat pembelajaran yang telah di revisi berdasarkan
masukan para ahli dan data yang diperoleh dari ujicoba di SMP
107
MUHAMMADIYAH 4 Gadung . Kegiatan pada tahap ini adalah penilaian
para ahli (validasi) dan uji coba terbatas.
a. Penilaian Para Ahli
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa sebelum
digunakan dalam kegiatan pembelajaran hendaknya perangkat
pembelajaran telah mampu mempunyai status “valid”. Idealnya seorang
pengembang perangkat perlu melakukan pemeriksaan ulang kepada para
ahli (validator) mengenai ketepatan isi, materi pembelajaran, kesesuaian
dengan tujuan pembelajaran, design fisik, dan lain-lain hingga di nilai baik
oleh validator. Tujuan diadakannya kegiatan validasi pada penelitian ini
adalah untuk mendapatkan status valid atau sangat valid dari para ahli.
Jika perangkat pembelajaran belum valid, maka validasi akan terus
dilakukan hingga didapatkan perangkat pembelajaran yang valid.
Dalam penelitian ini, proses rangkaian validasi dilaksanakan selama
7 hari, dengan validator yaitu mereka yang berkompeten dan mengerti
tentang penyusunan pembelajaran matematika berbasis masalah
mengaplikasikan brain management dengan bantuan software cargo
bridge dan mampu memberi masukan/saran untuk menyempurnakan
perangkat pembelajaran yang telah disusun. Saran-saran dari validator
tersebut akan dijadikan bahan untuk merevisi draft I perangkat
108
pembelajaran sehingga menghasilkan draft II perangkat pembelajaran.
Adapun validator yang dipilih dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 4.3 Daftar Nama Validator
No Nama Validator Keterangan 1 Yuni Arrifadah, M.Pd Ketua Prodi Pendidikan Matematika
UIN Sunan Ampel Surabaya 2 Ahmad Lubab, M.Si Dosen Pendidikan Matematika UIN
Sunan Ampel Surabaya
Berdasarkan tabel di atas, peneliti memilih dua dosen matematika
dari UIN Sunan Ampel Surabaya yaitu Ibu Yuni Arifadah, M.Pd yang
juga menjabat sebagai ketua prodi matematika UIN Sunan Ampel
Surabaya dan Bapak Ahmad Lubab, M.Si sebagai validator. Peneliti
memilih dua dosen tersebut karena peneliti menganggap bahwa Bapak dan
Ibu dosen tersebut telah berkompeten baik dalam hal pembelajaran
berbasis masalah.
b. Uji Coba Terbatas
Uji coba dilaksanakan dalam dua hari, yaitu hari kamis dan hari
jum’at pada tanggal 9 dan 10 Januari 2014. Rincian jam pertemuannya
dijelaskan dalam tabel 4.4 berikut:
109
Tabel 4.4 Jadwal Kegiatan Uji Coba Terbatas
Hari/Tanggal Rincian Jam Pertemuan Senin, 9 januari 2014 Pertemuan I
Kegiatan: perkenalan dan persiapan, mengumumkan apa saja keperluan yang dibutuhkan untuk pembelajaran besok, pembagian kelompok. Alokasi waktu: 1×40menit
Selasa, 10 januari 2014 Pertemuan II Kegiatan: pembelajaran matematika berbasis masalah mengaplikasikan brain management dengan bantuan software cargo bridge. Alokasi waktu: 2×40 menit
Dalam ujicoba terbatas, diperoleh data tentang aktivitas siswa,
keterlaksanaan sintaks pembelajaran, dan respon siswa. Hasil uji coba ini
akan digunakan untuk merevisi perangkat pembelajaran (draft II) dan
dihasilkan draft III perangkat pembelajaran (hasil pengembangan
perangkat pembelajaran)
B. Deskripsi dan Analisis Kevalidan Hasil Pengembangan Perangkat
Pembelajaran Matematika
1. Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Penilaian validator terhadap RPP meliputi beberapa aspek yaitu
ketercapaian indikator, langkah-langkah pembelajaran, waktu, perangkat
110
pembelajaran, metode sajian, dan bahasa. Hasil penilaian disajikan dalam
tabel berikut:
Tabel 4.5 Data Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
No Aspek Penilaian Kategori
Validator RK RA
1 2 1 Format Kejelasan pembagian materi 4 2 3
3,63 Sistem penomoran jelas 4 3 3,5 Pengaturan ruang tata letak 4 4 4 Jenis dan ukuran guru sesuai 4 4 4
2 Isi Kebenaran isi atau materi 3 3 3
3,17
Dikelompokkan dalam bagian-bagian yang habis
3 3 3
Kesesuaian dengan standart kompetensi 2013
4 3 3,5
Pemilihan strategi, pendekatan, metode dan sarana pembelajaran dilakukan dengan tepat sehingga siswa aktif belajar
4 3 3,5
Kegiatan guru dan kegiatan siswa dirumuskan secara jelas dan operasional sehingga mudah dilaksanakan oleh guru dalam proses pembelajaran di kelas
4 3 3,5
Kesesuaian dengan pembelajaran matematika realistik
3 3 3
Kesesuaian urutan materi 4 3 3,5
Kesesuaian alokasi waktu yang digunakan
2 2 2
Kelayakan sebagai perangkat pembelajaran
4 3 3,5
111
3 Bahasa Kebenaran tata bahasa 3 3 3 2,88 Kesederhanaan struktur
kalimat 3 3 3
Kejelasan petunjuk dan arahan 3 2 2,5 Sifat komunikatif bahasa yang digunakan
3 3 3
Total 3,23
Dari tabel 4.5 didapatkan rata-rata total dari penilaian para validator
sebesar 3,23. Setelah mencocokkan rata-rata (𝑥) total dengan kategori yang
ditetapkan oleh Khabibah (dalam Kamiliyah), RPP yang dikembangkan
termasuk dalam kategori valid.55
Setelah dilakukan proses validasi oleh validator, dilakukan revisi di
beberapa bagian RPP, diantaranya disajikan dalam tabel 4.6 berikut:
Tabel 4.6 Daftar Revisi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
No Bagian RPP Sebelum Revisi Sesudah Revisi 1 Indikator 1. Menentukan Sudut
yang terbentuk dari dua garis sejajar yang dipotong oleh sebuah garis lurus
2. Membuat model jembatan yang kokoh untuk dibangun dengan menggunakan bantuan software cargo bridge
3. Menggambar bentuk
1. Membuat model jembatan yang kokoh untuk dibangun dengan menggunakan bantuan software cargo bridge
2. Menggambar bentuk jembatan dari model yang telah ditetapkan kedalam kertas milimeter blok
55Siti Kamiliyah Adriani, Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Model Integrated Learning Berbasis Pemecahan Masalah pada Sub Pokok Bahasan Logika Matematika di Kelas X-b SMA Darul Hikmah Bangkalan, Skripsi, ( Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas tarbiyah IAIN Sunan Ampel Surabaya: Tidak Dipublikasikan, 2011), h. 78
112
jembatan dari model yang telah ditetapkan kedalam kertas millimeter blok
4. Membuat miniatur jembatan yang telah ditetapkan dari stik ice cream
3. Menentukan sudut yang terbentuk dari dua garis sejajar yang dipotong oleh sebuah garis
4. Membuat miniatur jembatan yang telah ditetapkan dengan menggunakan stik ice cream
5. Menghitung nilai keseluruhan, nilai per unit, dan nilai sebagian
6. Menghitung harga pembelian, harga penjualan, untung, dan rugi
2. Materi Ajar 1. Mengukur dan menggambar sudut.
2. Membedakan jenis sudut.
3. Menggambar bangun datar
1. Sudut-sudut sehadap dan berseberangan
2. Sudut-sudut dalam sepihak dan luar sepihak
3. Harga penjualan, pembelian, untung , dan rugi
3. Sumber Belajar, Alat dan Bahan
1. Sumber Belajar : a. LKK
2. Alat dan Bahan : Lembar Kerja Kelompok (LKS), Buku Ajar LCD, laptop, busur dan pensil
1. Sumber Belajar : a. LKS
2. Alat dan Bahan : Lembar Kerja Kelompok (LKS), LCD, laptop, busur stik ice cream, lem kayu, kertas milimeter blok dan pensil
113
2. Validasi Lembar Kerja Siswa (LKS)
Penilaian validator terhadap LKS meliputi beberapa aspek yaitu
petunjuk, kelayakan isi, prosedur, dan pertanyaan. Hasil penilaian disajikan
dalam tabel 4.7 berikut:
Tabel 4.7 Data Lembar Validasi Lembar Kerja Siswa
No Aspek
Penilaian Kategori Validator
RK RA 1 2
1 Format Kejelasan pembagian materi 3 2 2,5
3,6 Memiliki daya tarik 4 3 3,5 Sistem penomoran jelas 4 2 3 Pengaturan ruang/tata letak 3 3 3 Jenis dan ukuran huruf sesuai 3 3 3
2 Bahasa Kebenaran tata bahasa 3 3 3
3
Kesesuaian kalimat dengan taraf berpikir dan kemampuan membaca serta usia siswa
3 2 2,5
Mendorong minat untuk bekerja 4 3 3,5 Kesederhanaan struktur kalimat 3 2 2,5 Kalimat soal tidak mengandung arti ganda
3 3 3
Kejelasan petunjuk dan arahan 3 3 3 Sifat komunikatif bahasa yang digunakan
4 3 3,5
3 Isi Kebenaran Isi/ Materi 3 3 3,5
3,25
Merupakan materi/tugas yang esensial
4 3 3,5
Dikelompokkan dalam bagian-bagian yang logis
3 3 3
Kesesuaian dengan pembelajaran yang logis
3 3 3
Kesesuaian dengan pembelajaran matematika
3 3 3
114
realistik Kesesuaian tugas dengan urutan materi
3 3 3
Peranannya untuk mendorong siswa dalam mendalami penerapan konsep
4 3 3,5
Kelayakan sebagai perangkat pembelajaran
4 3
3,5
Total 3,28
Dari tabel 4.7 didapatkan rata-rata total dari penilaian para
validator sebesar 3.28. Setelah mencocokkan rata-rata (𝑥) total dengan
kategori yang ditetapkan oleh peneliti pada BAB III, LKS yang
dikembangkan termasuk dalam kategori valid.
Setelah dilakukan proses validasi oleh dosen pembimbing dan
validator, dilakukan revisi di beberapa bagian LKS, diantaranya disajikan
dalam tabel 4.8 berikut:
Tabel 4.8 Daftar Revisi LKS
No Bagian LKS Sebelum Revisi Sesudah Revisi
Indikator 1. Menentukan Sudut yang terbentuk dari dua garis sejajar yang dipotong oleh sebuah garis lurus
2. Membuat model jembatan yang kokoh untuk dibangun dengan menggunakan bantuan software cargo bridge
3. Menggambar bentuk jembatan dari model yang telah
1. Membuat model jembatan yang kokoh untuk dibangun dengan menggunakan bantuan software cargo bridge
2. Menggambar bentuk jembatan dari model yang
115
ditetapkan kedalam kertas millimeter blok
4. Membuat miniatur jembatan yang telah ditetapkan dari stik ice cream
telah ditetapkan kedalam kertas milimeter blok
3. Menentukan sudut yang terbentuk dari dua garis sejajar yang dipotong oleh sebuah garis
4. Membuat miniatur jembatan yang telah ditetapkan dengan menggunakan stik ice cream
5. Menghitung nilai keseluruhan, nilai per unit, dan nilai sebagian
6. Menghitung harga pembelian, harga penjualan, untung, dan rugi
2. Soal tentang sudut
• Tidak ada keterangan nomor • Pertanyaan kurang jelas
Pertanyaan tentang sudut: • Apa yang dapat
kalian simpulkan dari pertanyaan tentang sudut dan jembatan?
diganti: • Dari pertanyaan
1,2,dan 3 diatas apa yang dapat kalian simpulkan?
116
C. Deskripsi dan Analisis Kepraktisan Hasil Pengembangan Pembelajaran
Matematika
Dalam lembar validasi, selain memuat tentang penilaian kevalidan
perangkat pembelajaran yang diisi validator, juga disertakan penilaian kepraktisan
perangkat pembelajaran. Penilaian kepraktisan bertujuan untuk mengetahui
apakah perangkat pembelajaran yang dikembangkan dapat dilaksanakan di
lapangan berdasarkan penilaian validator.
1. Hasil Penilaian Kepraktisan Perangkat Pembelajaran
Hasil penilaian kepraktisan perangkat pembelajaran yang
dikembangkan meliputi RPP dan LKS berdasarkan penilaian validator
disajikan dalam tabel 4.9.
Tabel 4.9 Hasil Penilaian Kepraktisan Perangkat Pembelajaran
a) Kepraktisan RPP
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dikatakan praktis jika
pakar/praktisi menyatakan RPP tersebut dapat digunakan dilapangan
dengan sedikit revisi/tanpa revisi. Berdasarkan tabel 4.9, kedua praktisi
memberikan penilaian RPP yang mencapai nilai B dengan kategori “baik”
Perangkat Pembelajaran Validator Nilai Keterangan
RPP 1 B Dapat digunakan dengan sedikit revisi 2 B Dapat digunakan dengan sedikit revisi
LKS 1 B Dapat digunakan dengan sedikit revisi 2 B Dapat digunakan dengan sedikit revisi
117
dan dapat dilaksanakan dengan “sedikit revisi”. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa RPP termasuk dalam kategori “praktis”.
b) Kepraktisan LKS
LKS dikatakan praktis jika pakar/praktisi menyatakan LKS tersebut
dapat digunakan dilapangan dengan sedikit revisi/tanpa revisi.
Berdasarkan tabel 4.9, kedua praktisi memberikan penilaian LKS yang
mencapai nilai “B” dengan kategori “baik” dan dapat dilaksanakan dengan
“sedikit revisi”. Karena LKS telah direvisi sesuai dengan saran para
validator, maka LKS telah dapat digunakan. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa LKS termasuk dalam kategori “praktis”
Dari keterangan diatas maka diperoleh rata-rata nilai kepraktisan
untuk perangkat pembelajaran adalah sebagai berikut:
Tabel 4.10 Rata-rata Nilai Kepraktisan Validator
Terhadap Perangkat Pembelajaran
Perangkat Pembelajaran Validator Nilai Rata-rata Keterangan
RPP 1 B
B Praktis 2 B
LKS 1 B
B Praktis 2 B
Dari tabel 4.10 maka dapat dilihat bahwa rata-rata total dari setiap
validator memberikan penilaian “praktis” pada perangkat pembelajaran
118
yang dikembangkan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa perangkat
pembelajaran yang dikembangkan termasuk kategori “praktis”.
D. Deskripsi dan Analisis Data Keefetifan Hasil Pengembangan Pembelajaran
Matematika
Berdasarkan penjelasan pada bab 2, keefektifan suatu pembelajaran dalam
penelitian ini dapat diketahui dari tiga indikator yaitu: Aktivitas Siswa,
keterlaksanaan sintaks pembelajaran dan respon siswa.
Dalam uji coba terbatas, diperoleh data tentang indikator keefektifan
perangkat pembelajaran tersebut. Hasil ujicoba ini akan digunakan untuk merevisi
perangkat pembelajaran (Draft II) dan dihasilkan draft III perangkat pembelajaran
(hasil final pengembangan pembelajaran). Rincian data yang diperoleh dalam
ujicoba adalah sebagai berikut:
1. Deskripsi dan Analisis Data Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran
Matematika Berbasis Masalah Mengaplikasikan Brain Management
Dengan Bantuan Software Cargo Bridge
Hasil pengamatan aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran oleh
dua orang pengamat dengan masing – masing pengamat mengamati empat
orang siswa telah disajikan seperti yang ada pada tabel 4.11.
119
Tabel 4.11 Analisis Data Pengamatan Aktivitas Siswa
TM ke
Nomor kategori pengamatan aktivitas siswa Jumlah Keterangan
I P S 1 2 3 4 5 6 7 8
P1
S1 1 2 1 4 3 1 4 0 16 P1: Siti Kholifatur Rofi’ah
S2 0 2 1 4 1 0 3 5 16 S3 1 2 1 4 3 1 4 0 16
S4 1 2 1 4 3 1 4 0 16 P2
S1 1 1 1 5 3 1 4 0 16 P2: A.Fadlil Faruqi
S2 1 1 1 5 2 1 3 2 16 S3 1 2 1 4 3 1 4 0 16
S4 1 1 1 5 2 1 3 2 16 total P1 3 8 4 16 10 3 15 5 64
P2 4 5 4 19 10 4 14 4 64 Jumlah total
kedua pengamat
7 13 8 35 20 7 29 9 128
Rata-rata kedua
pengamat (𝒙)
3,5 6,5 4 17,5 10 3,5 14,5 4,5 64
Presentase % 5,5 10,15
6,25 27,34
15,63
5,5 22,7 7,03 100
Keterangan:
P = Pengamat S = Siswa P1 = Pengamat 1 S1= Siswa 1 P2 = Pengamat 2 S2= Siswa 2
S3= Siswa 3 S4= Siswa 4
= Kategori siswa aktif = Kategori siswa pasif
Dari tabel 4.11, menunjukan bahwa aktivitas siswa mendengarkan/
memperhatikan penjelasan guru memperoleh persentase 5,5%, aktivitas siswa
120
berimajinasi dan memahami masalah melalui LKS/Video yang ditayangkan
memperoleh presentase 10,15%, aktivitas siswa menguji hasil rancangan
proyek ke dalam aplikasi komputer yang sudah ditentukan mendapatkan
presentase 6,25%, aktivitas siswa melakukan kegiatan yang relevan dengan
pembelajaran (presentasi, merencanakan dan menggambar desain/mind map)
mendapatkan presentase 27,34%, aktivitas siswa berdiskusi, bertanya,
menyampaikan pendapat/ide pada teman/guru mendapatkan presentase
15,63%, aktivitas siswa menghubungkan materi dengan proyek 5,5%,
aktivitas siswa membangun model jembatan menggunakan alat dan bahan
yang disediakan 22,7%, aktivitas siswa berperilaku yang tidak relevan dengan
KBM (percakapan yang tidak relevan dengan materi yang sedang di bahas,
mengganggu teman dalam kelompok, melamun) memperoleh 7,03%. Dari
keterangan di atas bisa dilihat bahwa persentase siswa aktif adalah 92,97%,
sedangkan persentase siswa pasif adalah 7,03%. Karena persentase siswa aktif
telah memenuhi kriteria minimal 70%, maka aktivitas siswa dapat dikatakan
telah “efektif”.
121
2. Deskripsi dan Analisis Data Keterlaksanaan Sintaks Pembelajaran
Matematika Berbasis Masalah Mengaplikasikan Brain Management
Dengan Bantuan Software Cargo Bridge
Hasil pengamatan keterlaksanaan pembelajaran selama kegiatan
dilakukan oleh dua orang pengamat, disajikan secara singkat pada tabel 4.12
di bawah ini:
Tabel 4.12 Data Keterlaksanaan Sintaks Pembelajaran
Uraian Keterlaksanaan
Pengamat 1 Pengamat 2
Jumlah fase yang terlaksana 21 21 21
Persentase keterlaksanaan (%) 100
Sedangkan penilaian rata-rata keterlaksanaan sintaks disajikan dalam
tabel 4.13 dibawah ini:
Tabel 4.13 Penilaian Keterlaksanaan
No Kegiatan Rata-rata 1 Karakter Brain Management 3,07 2 Tahap PBM 2,975 Rata-rata Total 3,0225
Tabel 4.12 dan 4.13 menunjukan bahwa setiap langkah pembelajaran
yang terlaksana untuk persentase keterlaksanaan telah memenuhi batas
122
efektif, dengan nilai rata-rata sebesar 3,0225 yang berarti kegiatan
pembelajaran dalam RPP terlaksana dalam kategori sangat baik.
3. Deskripsi dan Analisis Data Respon Siswa Dalam Pembelajaran
Matematika Berbasis Masalah Mengaplikasikan Brain Management
Dengan Bantuan Software Cargo Bridge
Respon siswa terhadap pembelajaran matematika berbasis masalah
mengaplikasikan brain management dengan bantuan software cargo bridge
setelah diperoleh dengan menggunakan angket respon siswa dan diberikan
setelah berakhirnya proses pembelajaran. Data yang diperoleh disajikan pada
tabel 4.12 berikut:
Tabel 4.14 Data Respon Siswa
Uraian Pertanyaan Penilaian/Respon Siswa
Senang Tidak Senang Jumlah % Jumlah %
Bagaimana perasaanmu terhadap : a. Materi pelajaran 24 92,3 2 7,7 b. Lembar Kegiatan Siswa 24 92,3 2 7,7 c. Suasana belajar di kelas 20 76,9 6 23,1 d. Cara guru mengajar 26 100 0 0 Rata-rata Persentase 23,5 90,375 2,5 38,5 Baru Tidak Baru Bagaimana perasaanmu terhadap : a. Materi pelajaran 26 100 0 0 b. Lembar Kegiatan Siswa 26 100 0 0 c. Suasana belajar di kelas 24 92,3 2 7,7 e. Cara guru mengajar 26 100 0 0 Rata-rata Persentase 25,5 98,075 0,5 1,925
123
Berminat Tidak Berminat Apakah kamu berminat mengikuti kegiatan belajar berikutnya seperti yang telah kamu ikuti sekarang ini ?
23 88,5 3 21,5
Ya Tidak Bagaimana pendapatmu tentang buku siswa ?
a. Apakah kamu dapat memahami bahasa yang digunakan dalam lembar kerja siswa ?
20 76,9 6 23,1
b. Apakah kamu tertarik pada penampilan (tulisan, gambar, letak gambar yang terletak pada lembar kerja siswa)?
26 100 0 0
Rata-rata Persentase 23 88,45 3 11,55
Rata-rata keseluruhan persentase Positif Negatif
265 91,35 21 8,65
Tabel 4.12 menunjukkan bahwa rata-rata 90,375% siswa senang
terhadap pembelajaran matematika berbasis masalah mengaplikasikan brain
management dengan bantuan software cargo bridge, 98,075% siswa
menyatakan bahwa pembelajaran dengan pendekatan ini baru bagi mereka,
dan 88,5% diantaranya berminat untuk mengikuti pembelajaran matematika
berbasis masalah mengaplikasikan brain management dengan bantuan
software cargo bridge pada kegiatan pembelajaran berikutnya. Selain itu,
rata-rata 88,45% siswa mengaku menyukai penampilan pada lembar kerja
siswa dan dapat memahami bahasa yang digunakan. Data tersebut
menunjukkan bahwa 91,35% siswa memberikan respon positif terhadap
124
pembelajaran, sehingga bisa disimpulkan lebih dari 70% siswa merespon
dalam kategori positif, sehingga respon siswa dapat dikatakan positif.
Dari uraian mengenai ketiga indikator keefektifan pembelajaran di atas
dapat diketahui bahwa aktivitas siswa efektif, keterlaksanaan sintaks
pembelajaran efektif, dan respon siswa terhadap pembelajaran yang
dikembangkan dapat dikatakan positif. Berdasarkan kriteria keefektifan
perangkat pembelajaran yang telah disebutkan pada BAB III, maka dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini
efektif, karena keseluruhan indikator memenuhi kriteria keefektifan
pembelajaran.