bab iv deskripsi dan analisis data a. - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/1685/7/bab...

40
85 BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Proses Pengembangan Pembelajaran Matematika 1. Deskripsi Waktu Pengembangan Pembelajaran Matematika Penelitian ini mengembangkan pembelajaran matematika. Dalam penelitian ini perangkat pembelajaran yang dikembangkan meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja Siswa (LKS). Model pengembangan tersebut mengacu pada model pengembangan Thiagarajan 4-D yang telah dimodifikasi menjadi 3 tahap, yaitu tahap pendefinisian (define), tahap perancangan (design), dan tahap pengembangan (development). Tiap tahapan tersebut terdapat beberapa kegiatan yang harus dilakukan, sesuai gambar 3.1, modifikasi pengembangan perangkat pembelajaran pada BAB III. Rincian waktu dan kegiatan yang dilakukan dalam mengembangkan perangkat pembelajaran ini dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut: Tabel 4.1 Rincian Waktu Dan Kegiatan Pengembangan Perangkat Pembelajaran No Tanggal Nama Kegiatan Hasil yang Diperoleh 1 10 – 13 Oktober 2013 Analisis awal – akhir Mengetahui problematika dalam pembelajaran matematika yang selama ini ada di SMP MUHAMMADIYAH 4 Gadung melalui diskusi dengan guru mata Pelajaran, melakukan kajian

Upload: buihanh

Post on 04-Apr-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

85

BAB IV

DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

A. Proses Pengembangan Pembelajaran Matematika

1. Deskripsi Waktu Pengembangan Pembelajaran Matematika

Penelitian ini mengembangkan pembelajaran matematika. Dalam

penelitian ini perangkat pembelajaran yang dikembangkan meliputi Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja Siswa (LKS). Model

pengembangan tersebut mengacu pada model pengembangan Thiagarajan 4-D

yang telah dimodifikasi menjadi 3 tahap, yaitu tahap pendefinisian (define),

tahap perancangan (design), dan tahap pengembangan (development). Tiap

tahapan tersebut terdapat beberapa kegiatan yang harus dilakukan, sesuai

gambar 3.1, modifikasi pengembangan perangkat pembelajaran pada BAB III.

Rincian waktu dan kegiatan yang dilakukan dalam mengembangkan

perangkat pembelajaran ini dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut:

Tabel 4.1

Rincian Waktu Dan Kegiatan Pengembangan Perangkat Pembelajaran

No Tanggal Nama Kegiatan Hasil yang Diperoleh 1 10 – 13

Oktober 2013

Analisis awal – akhir

Mengetahui problematika dalam pembelajaran matematika yang selama ini ada di SMP MUHAMMADIYAH 4 Gadung melalui diskusi dengan guru mata Pelajaran, melakukan kajian

86

terhadap kurikulum 2013 dan pembelajaran matematika berbasis masalah mengaplikasikan brain management dengan bantuan software cargo bridge yang akan digunakan sebagai solusi pemecahan masalah

2 14 Oktober 2013

Analisis Siswa Mengobservasi aktivitas siswa dan mengetahui karakteristik siswa kelas VII-b SMP MUHAMMADIYAH 4 Gadung melalui diskusi dengan guru mata pelajaran.

3 15 Oktober – 6 November 2013

Analisis konsep Mengidentifikasi konsep-konsep tentang brain management dan konsep garis dan sudut. Setelah melakukan telaah tentang pembelajaran berbasis masalah dan kurikulum 2013.

4 7 – 8 November 2013

Analisis tugas Merumuskan tugas-tugas yang akan dilakukan siswa selama kegiatan pembelajaran matematika berbasis masalah mengaplikasikan brain management dengan bantuan software cargo bridge .

5 9 – 15 November 2013

Merumuskan tujuan pembelajaran

Merumuskan indikator pencapaian hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika berbasis masalah mengaplikasikan brain management dengan bantuan software cargo bridge .

6 16 – 18 November 2013

Pemilihan media Menemukan media yang sesuai dengan pembelajaran matematika berbasis masalah mengaplikasikan brain management dengan bantuan software cargo bridge dengan sub pokok bahasan garis dan sudut.

87

7 19 – 22 November 2013

Modifikasi media software

Memodifikasi software cargo bridge agar dapat digunakan dalam pembelajaran matematika berbasis masalah mengaplikasikan brain management dengan bantuan software cargo bridge .

8 23 – 29 November 2013

Pemilihan format Menentukan bagaimana bentuk pembelajaran yang meliputi RPP dan LKS

9 1 – 30 Desember 2013

Desain awal Menghasilkan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS (Draft I).

10 1 – 7 Januari 2014

Validasi perangkat pembelajaran

Mengetahui penilaian dosen pembimbing dan validator terhadap perangkat yang dikembangkan peneliti.

11 7 – 8 Januari 2014

Revisi I Melakukan perbaikan (revisi) berdasarkan penilaian, saran, dan hasil konsultasi dengan dosen pembimbing dan validator.

12 9 – 10 Januari 2014

Uji coba terbatas a. Mengujicobakan perangkat pembelajaran dengan subjek penelitian siswa kelas VII-b SMP MUHAMMADIYAH 4 Gadung.

b. Memperoleh data mengenai aktivitas siswa, keterlaksanaan RPP, respon siswa.

13 11 – 13 Januari 2013

Revisi II Melakukan revisi terhadap perangkat pembelajaran berdasarkan hasil uji coba

14 14 – 27 Januari 2014

Penulisan Laporan

Penulisan laporan menghasilkan skripsi dengan judul “Pembelajaran matematika berbasis masalah mengaplikasikan brain management dengan bantuan software cargo bridge .”

88

2. Deskripsi Hasil Tahap Pendefinisian (Define)

Dalam penelitian ini tahap pendefinisian berfungsi untuk menetapkan

dan mendefinisikan kebutuhan-kebutuhan pembelajaran dengan menganalisis

tujuan dan batasan materi. Tahap pendefinisian terdiri dari lima langkah

yaitu analisis awal - akhir, analisis siswa, analisis konsep, analisis tugas dan

spesifikasi tujuan pembelajaran.

a. Analisis Awal – Akhir

Pada langkah ini peneliti melakukan observasi di SMP

MUHAMMADIYAH 4 Gadung kelas VII-b untuk mengetahui masalah

dasar yang terjadi dalam pembelajaran matematika. Setelah mengetahui

masalah dasar yang terjadi, peneliti mencoba melakukan kajian pada

kurikulum yang berlaku sebagai upaya pemecahan solusi dari masalah

tersebut. Hal ini yang nantinya akan menjadi latar belakang perlu

tidaknya dikembangkan pembelajaran matematika berbasis masalah

mengaplikasikan brain management dengan bantuan software cargo

bridge.

Setelah melakukan observasi langsung dan melakukan diskusi

dengan guru mata pelajaran Matematika, peneliti memperoleh beberapa

informasi, diantaranya adalah: 1) siswa kelas VII-b selama ini tidak

menyukai pelajaran matematika di karenakan pembelajaran matematika

monoton hanya pelajaran menghitung tanpa inovasi; 2)metode

89

pembelajaran yang diterapkan adalah konvensional sehingga para siswa

hanya mendengarkan penjelasan guru dan tidak terlibat aktif dalam

kegiatan pembelajaran. Hal ini menyebabkan siswa pasif dalam kegiatan

pembelajaran karena kurang mendapat kesempatan untuk

mengembangkan kemampuan berpikirnya dan kurang meningkatkan

motivasi siswa untuk belajar matematika.

Berdasarkan kajian terhadap kurikulum 2013, dan telaah terhadap

teori–teori belajar, maka peneliti memilih pembelajaran matematika

berbasis masalah mengaplikasikan brain management dengan bantuan

software cargo bridge sebagai cara agar siswa termotivasi untuk belajar

matematika dan membuat siswa terlibat secara aktif dalam pembelajaran.

Dengan pembelajaran matematika berbasis masalah mengaplikasikan

brain management dengan bantuan software cargo bridge, siswa

diharapkan dapat mendalami konsep materi yang telah diajarkan

sebelumnya, memperluas dan memperdalam wawasan pengetahuannya,

mengembangkan kemampuan analisis berpikirnya dengan saling bertukar

pendapat antara siswa yang satu dengan siswa yang lainnya sehingga

siswa tidak hanya menerima langsung dari penjelasan guru, serta

mendapatkan pemahaman pelajaran yang utuh karena adanya keterkaitan

antar disiplin ilmu. Guru juga dapat membantu siswa mengingat konsep

matematika lebih lama dikarenakan penerapan brain management dalam

90

pembelajaran dan lebih terbiasa melihat kehadiran matematika baik

dalam hubungan konteks matematika sendiri maupun konteks diluar

metematika (terkait dengan bidang–bidang lain).

Untuk menerapkan pembelajaran matematika berbasis masalah

mengaplikasikan brain management dengan bantuan software cargo

bridge, maka diperlukan perangkat pembelajaran yang sesuai dengan

ciri-ciri dan prinsip pembelajaran matematika berbasis masalah

mengaplikasikan brain management. Oleh karena itu peneliti merasa

perlu untuk mengembangkan perangkat pembelajaran matematika

berbasis masalah mengaplikasikan brain management dengan bantuan

software cargo bridge di kelas VII-b SMP MUHAMMADIYAH 4

Gadung. Pembelajaran yang dikembangkan meliputi Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja Siswa (LKS).

b. Analisis Siswa

Analisis siswa merupakan telaah tentang karakteristik siswa yang

sesuai dengan rancangan dan pengembangan bahan pembelajaran serta

sesuai dengan subyek penelitian, yaitu siswa kelas VII-b SMP

MUHAMMADIYAH 4 Gadung. Karakteristik siswa tersebut meliputi

latar belakang pengetahuan dan perkembangan kognitif siswa.

1) Analisis Latar Belakang Pengetahuan Siswa

91

Pokok bahasan garis dan sudut yang dipelajari siswa kelas VII

SMP adalah pelajaran yang sudah dikenal oleh siswa sejak SD.

Materi ini mengajarkan hubungan antara dua garis yang sejajar dan

dipotong oleh sebuah garis. Adapun materi prasyarat yang harus

dipelajari oleh siswa sebelum mempelajari sub pokok bahasan

hubungan antara dua garis sejajar yang dipotong oleh garis lurus

adalah pengertian garis dan sudut.

2) Analisis Perkembangan Kognitif Siswa

Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII-b SMP

MUHAMMADIYAH 4 Gadung yang mempunyai umur rata-rata 13-

14 tahun. Menurut Piaget dalam Ihsan pada usia ini kemampuan

berpikir anak telah memasuki stadium operasional formal. Ketika

menyelesaikan suatu masalah, anak dalam stadium ini akan

memikirkan dahulu secara teoritis. Analisis teoritis tersebut dapat

dilakukan secara verbal. Ia menganalisis masalahnya dengan

penyelesaian berbagai hipotesis yang mungkin ada. Atas dasar

analisisnya ini, ia lalu membuat strategi penyelesaian.54

Namun kenyataan di lapangan menunjukkan banyak siswa kelas

VII-b SMP MUHAMMADIYAH 4 Gadung yang kemampuan

berpikir dan bernalarnya masih berada pada stadium operasional

54 Ihsan Wahid Sumaryono, Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Realistik Untuk Melatihkan Kemampuan Berpikir Kritis, Skripsi, (Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas tarbiyah IAIN Sunan-Ampel Surabaya: Tidak Dipublikasikan, 2010), h. 88

92

kongkrit. Para siswa belum mampu berpikir secara abstrak, para

siswa menggunakan pengetahuan yang mereka ketahui untuk

membuat penyelesaian secara langsung. Hal ini disebabkan oleh

beberapa hal, yaitu: 1) Siswa tersebut masih mengalami masa transisi

dari stadium operasional kongkrit ke stadium operasional formal; 2)

Mereka belum terbiasa dilatih untuk berfikir secara logis dan abstrak.

Akibatnya, ketika siswa dihadapkan dalam sebuah permasalahan

yang harus diselesaikan, mereka mencoba penyelesaian konkret dan

hanya melihat akibat langsung usaha–usahanya untuk menyelesaikan

masalah tersebut. Siswa yang berada dalam tahap transisi ini

memerlukan bantuan dari orang terdekat, terutama guru untuk

membiasakan mereka berpikir secara abstrak dengan bantuan objek

konkret disertai proses bernalar.

c. Analisis Konsep

Pada langkah ini peneliti melakukan analisis pada konsep-konsep

yang akan diajarkan pada kegiatan pembelajaran. Analisis ini bertujuan

untuk mengidentifikasi, merinci dan menyusun secara sistematis konsep-

konsep yang relevan yang akan diajukan berdasarkan analisis awal-akhir.

Berdasarkan Kurikulum 2013 untuk kelas VII, maka diperoleh

analisis sub materi yang dibutuhkan dalam membangun sebuah miniatur

jembatan, sebagai berikut:

93

Gambar 4.1 Peta Konsep Membangun Miniatur Jembatan

Keterangan:

= Proyek

= Pokok Bahasan

= Sub Pokok bahasan

= Terdiri atas

MEMBANGUN MUNIATUR JEMBATAN

GARIS DAN SUDUT

PERBANDINGAN DAN ARITMETIKA SOSIAL

HUBUNGAN ANTAR SUDUT JIKA GARIS SEJAJAR DIPOTONG OLEH

GARIS LAIN

MENGHITUNG NILAI KESELURUHAN, PER UNIT,

DAN NILAI SEBAGIAN

HARGA PEMBELIAN, HARGA PENJUALAN,

UNTUNG, RUGI

94

Catatan: Bagan di atas hanya mengilustrasikan materi yang berhubungan dengan penelitian

d. Analisis Tugas

Pada langkah ini peneliti melakukan analisis terhadap tugas-tugas

berupa kompetensi yang akan dikembangkan dalam kegiatan

pembelajaran. Kegiatan ini ditujukan untuk mengidentifikasi keterampilan

akademis utama yang akan dikembangkan dalam pembelajaran.

Berdasarkan analisis siswa dan analisis konsep, maka tugas-tugas

yang akan dilakukan oleh siswa selama proses pembelajaran sebagai

berikut:

(tugas pada dalam LKS)

i. Membuat model jembatan yang kokoh untuk dibangun dengan

menggunakan bantuan software cargo bridge

ii. Menggambar bentuk jembatan dari model yang telah ditetapkan

kedalam kertas milimeter blok

iii. Menentukan sudut yang terbentuk dari dua garis sejajar yang

dipotong oleh sebuah garis

iv. Membuat miniatur jembatan yang telah ditetapkan dengan

menggunakan stik ice cream

v. Menghitung nilai keseluruhan, nilai per unit, dan nilai sebagian

vi. Menghitung harga pembelian, harga penjualan, untung, dan rugi

95

e. Spesifikasi Tujuan Pembelajaran

Pada langkah ini peneliti melakukan konversi terhadap analisis

tugas dan analisis konsep. Peneliti merumuskan hasil analisis tugas dan

analisis konsep sehingga menjadi suatu indikator pencapaian hasil belajar

yang akan dikembangkan dalam pembelajaran.

Setelah peneliti merumuskan hasil analisis tugas dan analisis

konsep, diperoleh beberapa indikator sebagai berikut:

i. Siswa dapat membuat model jembatan yang kokoh untuk dibangun

dengan menggunakan bantuan software cargo bridge

ii. Siswa dapat menggambar bentuk jembatan dari model yang telah

ditetapkan kedalam kertas milimeter blok

iii. Siswa dapat menentukan sudut yang terbentuk dari dua garis sejajar

yang dipotong oleh sebuah garis

iv. Siswa dapat membuat miniatur jembatan yang telah ditetapkan

dengan menggunakan stik ice cream

v. Siswa dapat menghitung nilai keseluruhan, nilai per unit, dan nilai

sebagian

vi. Siswa dapat menghitung harga pembelian, harga penjualan, untung,

dan rugi

96

3. Deskripsi Hasil Tahap Perancangan (Design)

Tujuan dari tahap perancangan adalah merancang perangkat

pembelajaran, sehingga diperoleh contoh perangkat pembelajaran yang

selanjutnya disebut perangkat pembelajaran draft I. Tahap perancangan terdiri

tiga langkah pokok, yaitu pemilihan media, pemilihan format dan

perancangan awal (desain awal).

a. Pemilihan Media

Berdasarkan analisis konsep dan sarana yang tersedia di sekolah,

maka media yang dipilih antara lain laptop, LCD, speaker, software

cargo bridge, stik es krim, lem, gunting, busur, spidol, pensil, papan dan

penggaris.

b. Pemilihan Format

Pemilihan format dalam pengembangan pembelajaran matematika

berbasis masalah mengaplikasikan brain management dengan bantuan

software cargo bridge, meliputi pemilihan format untuk merancang isi,

pemilihan strategi pembelajaran dan sumber belajar. Dalam merancang

RPP, peneliti memilih format yang disesuaikan dengan kurikulum 2013,

meliputi identitas RPP, alokasi waktu, standar kompetensi, kompetensi

dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi pokok, pendekatan

pembelajaran, sumber pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan

penilaian. Sedangkan dalam mengembangkan LKS, peneliti berpedoman

97

pada kriteria pengembangan LKS yang telah dijelaskan secara lengkap

dalam Bab II, bahwa setiap bagian dari LKS dan buku siswa

teridentifikasi dengan jelas, materi yang luas dan akurat, sesuai dengan

perkembangan siswa, menarik secara visual, serta kesesuaian/ketepatan

ilustrasi dengan materi.

c. Perancangan Awal

Rancangan awal yang dimaksud dalam tulisan ini adalah rancangan

seluruh kegiatan yang harus dilakukan sebelum uji coba dilaksanakan.

Hasil tahap ini berupa rancangan awal perangkat pembelajaran yang

merupakan draft I beserta instrumen penelitian. Berikut ini uraian singkat

mengenai rancangan awal perangkat pembelajaran yang meliputi RPP

dan LKS.

1) Rancangan awal RPP

RPP disusun sebagai petunjuk bagi guru dan murid dalam

melaksanakan kegiatan pembelajaran. Susunan RPP berorientasi pada

masalah yang mengaplikasikan brain management didalamnya

memuat identitas RPP, alokasi waktu, standar kompetensi,

kompetensi dasar, indikator, materi pokok, metode pembelajaran,

sumber pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan penilaian. Dengan

mempertimbangkan bahwa pembelajaran yang akan disampaikan

adalah berupa aplikasi dari materi yang telah diajarkan sebelumnya,

98

maka dalam pembelajaran ini membutuhkan cukup satu kali

pertemuan dengan alokasi waktu 2 × 40 menit untuk masing-masing

pertemuan. Standar kompetensi dan kompetensi dasar yang

digunakan sesuai dengan deskripsi yang terdapat pada kurikulum

2013 untuk kelas VII SMP semester ganjil.Seperti dalam tabel 4.2

berikut:

Tabel 4.2 Rancangan Awal RPP

LANGKAH PEMBELAJARAN Indikator

Brain

Management

waktu keterangan

Aktivitas Guru Aktivitas Siswa

PENDAHULUAN

Menyiapkan siswa

baik fisik maupun

psikis dengan cara

mengucapkan

salam, mengabsen

siswa, memberikan

beberapa

pertanyaan dengan

tujuan mengingat

materi dan

pengalaman

sebelumnya seperti

(pernahkah kalian

menyeberangi

jembatan?)

Menjawab dan

menyimak

penyelasan guru

2’

Siswa sudah

dikelompokan 5 –

6 anak pada

pertemuan

sebelumnya

99

Memberikan

apersepsi yaitu

mengaitkan materi

yang akan dipelajari

dengan pengalaman

dan pengetahuan

yang dimiliki siswa

sebelumnya,

misalnya Materi

tentang sudut dan

garis serta

pengalaman melihat

atau melewati

jembatan

Memberikan

motivasi kepada

siswa pentingnya

pembelajaran hari

ini karena sangat

bermanfaat bagi

kehidupan mereka

Menyampaikan

tujuan pembelajaran

Menyampaikan

model pembelajaran

yang akan

dilaksanakan hari

ini

Mendengarkan

dan

memperhatikan

penjelasan guru

2’

1’

1’

100

Kegiatan Inti

9’ Melihat video Tahap 1

(Orientasi pada masalah)

Mengorientasikan

siswa terhadap

masalah yang

disajikan dengan

cara menayangkan

video

Memberi

kesempatan

bertanya tentang

masalah yang

disajikan

• Menyimak dan

memperhatikan

apa yang

disampaikan

guru

• Mengajukan

pertanyaan

tentang apa

yang tidak

mereka fahami

seputar masalah

yang disajikan

Media, dan

imajinasi

6’

3’

Masalah

disampaikan

secara audio

visual, dan

realistik

Tahap 2

(mengorganisasikan siswa untuk belajar)

15’

Belajar dalam

kelompok

• Mengorganisasikan

masing – masing

kelompok untuk

siap belajar dan

bekerja

• Membagikan LKS

sebagai panduan

• Menepatkan diri

untuk siap

bekerja dan

belajar

dikelompok

masing

• Menerima LKS

1’

2’

101

kerjanya

• Memberikan

kesempatan siswa

untuk bertanya

tentang kejelasan

masalah yang

disajikan di LKS

• Meminta setiap

kelompok

berdiskusi dengan

anggotanya untuk

menyamakan

persepsi tentang

gambar jembatan

yang rusak

• Berdiskusi lalu

menanyakan

masalah apa

yang tidak

dimengerti dari

LKS

• Menggambar

jembatan yang

rusak

berdasarkan

hasil diskusi

imajinasi setiap

anggota

kelompok

setelah

menonton

tayangan video

interaktif

Imajinasi

5’

7’

Proses

membangun

imajinasi dari

keterangan pada

LKS

Tahap 3

(Membimbing penyelidikan individual maupun

kelompok)

30’ Membuat karya

• Memberi

kesempatan siswa

untuk

menyelesaikan

• Berdiskusi dan

membuat mind

map untuk

merencanakan

musik

mind map

5’

Pembentukan

suasana belajar

yang sesuai

sehingga anak

102

permasalahan yang

disajikan dalam

LKS dengan cara

mendiskusikan/

menganalisis

masalah

mnggunakan fakta

–fakta yang ada.

• Guru sebagai

fasilitator

berkeliling melihat

pekerjaan kelompok

siswa, jika terdapat

kesulitan guru

memberikan

pertanyaan,

petunjuk, motivasi

dan saran tanpa

memberikan

jawaban.

langkah kerja

• Membuat model

jembatan yang

kokoh untuk

dibangun dengan

menggunakan

bantuan software

cargo bridge

• Menggambar

bentuk jembatan

dari model yang

telah ditetapkan

kedalam kertas

millimeter blok

• Membuat

miniatur

jembatan yang

telah ditetapkan

dari stik ice

cream

Interaktif,

Imajinasi,

warna,

musik,

komputer,

25’

bisa

menggunakan

otak kan dan kiri

secara bersamaan

103

Tahap 4

(mengembangkan dan menyajikan hasil

karya)

10’ Presentasi kelas

• Meminta kelompok

untuk menyajikan

hasil diskusinya

untuk ditanggapi

oleh kelompok lain.

• Mendorong

kelompok lain

untuk memberikan

tanggapan terhadap

hasil pekerjaan

kelompok lain.

Guru membantu

mengarahkan

membuat

kesimpulan dari

hasil pekerjaan

temannya.

• Menyajikan

hasil diskusi

kelompok untuk

dianalisis oleh

kelompok lain

menanggapi

hasil diskusi

kelompok lain

• Menanggapi

hasil pekerjaan

kelompok lain

Imajinasi,

interaktif,

media

pembelajara

n

Setiap kelompok

mewakilkan satu

anggota kelompok

untuk

mempresentasikan

hasil karyanya

Tahap 5

(menganalisis dan mengevaluasi proses

pemecahan masalah)

5’ Penghargaan

kelompok

104

• Setelah semua

kelompok maju dan

ditanggapi oleh

kelompok lain, guru

membuka forum

diskusi kelas untuk

memberikan

tanggapan secara

umum

• Memberikan

konfirmasi terhadap

hal – hal yang

dianggap penting

terhadap

pembelajaran yang

dilakukan

• Memberikan

tanggapan

seputar materi

yang telah

dilakukan

sesuai dengan

pemahaman

masing –

masing

• Memperhatikan

apa yang

disampaikan

dan mencatat

hal – hal

penting yang

disampaikan

Penutup 5’ Kesimpulan

• Guru bersama siswa

membuat

kesimpulan

terhadap

pembelajaran yang

dilakukan hari ini

• Meminta siswa

untuk merefleksi

keseluruhan

pembelajaran yang

• Tanya jawab

dengan guru

dan temannya

105

Dalam setiap RPP memuat kegiatan pembelajaran yang

menggunakan LKS dan media pembelajaran, dikarenakan RPP hanya

dirancang untuk satu kali pertemuan sehingga pada penelitian ini

LKS dan media juga dibuat satu kali pertemuan.

2) Rancangan awal Lembar Kerja Siswa (LKS)

LKS yang dikembangkan dalam penelitian ini berisi masalah

dari konsep yang telah dipelajari siswa sebelumnya. Dalam LKS

disediakan tempat bagi siswa untuk menyelesaikan masalah/soal.

Penggunaaan LKS akan memudahkan guru mengelola pembelajaran

matematika berbasis masalah mengaplikasikan brain management

dengan bantuan software cargo bridge. Melalui LKS siswa diarahkan

telah dilakukan

pada hari ini

• Menyampaikan

pesan moral

berkaitan dengan

pembelajaran yang

dilakukan hari ini

• Menyampaikan

materi apa yang

akan dipelajari

berikutnya dan

ditutup dengan

salam

• Mendengarkan

dan menjawab

salam

106

untuk mendalami konsep sudut dan aplikasinya dalam kehidupan

nyata.

Sesuai dengan RPP peneliti mengembangkan LKS untuk satu

pertemuan 2 x 40 menit. Dalam proses pembelajaranya LKS berisi

permasalahan tentang hubungan tentang jembatan yang rusak dan

aplikasi sudut dalam merancang jembatan baru. Permasalahan yang

dipilih adalah permasalahan dalam kehidupan yang lebih khusus

namun disesuaikan dengan kemampuan kognitif siswa, sehingga

memungkinkan siswa bisa menyelesaikan permasalahan tersebut,

mengidentifikasi unsur-unsur dalam permasalahan, dan diakhiri

dengan pembuatan karya, presentasi, serta penarikan kesimpulan

sebagai jawaban dari pemecahan masalah tersebut. Desain LKS yang

mengacu pada karakter brain management menjadikan LKS menarik

secara visual dan interaktif secara bahasa, diharapkan dapat

memunculkan minat dan memotivasi siswa dalam mempelajari materi

pelajaran.

4. Deskripsi Hasil Tahap Pengembangan (Develop)

Tujuan dari tahap pengembangan dalam penelitian ini adalah untuk

menghasilkan draft perangkat pembelajaran yang telah di revisi berdasarkan

masukan para ahli dan data yang diperoleh dari ujicoba di SMP

107

MUHAMMADIYAH 4 Gadung . Kegiatan pada tahap ini adalah penilaian

para ahli (validasi) dan uji coba terbatas.

a. Penilaian Para Ahli

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa sebelum

digunakan dalam kegiatan pembelajaran hendaknya perangkat

pembelajaran telah mampu mempunyai status “valid”. Idealnya seorang

pengembang perangkat perlu melakukan pemeriksaan ulang kepada para

ahli (validator) mengenai ketepatan isi, materi pembelajaran, kesesuaian

dengan tujuan pembelajaran, design fisik, dan lain-lain hingga di nilai baik

oleh validator. Tujuan diadakannya kegiatan validasi pada penelitian ini

adalah untuk mendapatkan status valid atau sangat valid dari para ahli.

Jika perangkat pembelajaran belum valid, maka validasi akan terus

dilakukan hingga didapatkan perangkat pembelajaran yang valid.

Dalam penelitian ini, proses rangkaian validasi dilaksanakan selama

7 hari, dengan validator yaitu mereka yang berkompeten dan mengerti

tentang penyusunan pembelajaran matematika berbasis masalah

mengaplikasikan brain management dengan bantuan software cargo

bridge dan mampu memberi masukan/saran untuk menyempurnakan

perangkat pembelajaran yang telah disusun. Saran-saran dari validator

tersebut akan dijadikan bahan untuk merevisi draft I perangkat

108

pembelajaran sehingga menghasilkan draft II perangkat pembelajaran.

Adapun validator yang dipilih dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 4.3 Daftar Nama Validator

No Nama Validator Keterangan 1 Yuni Arrifadah, M.Pd Ketua Prodi Pendidikan Matematika

UIN Sunan Ampel Surabaya 2 Ahmad Lubab, M.Si Dosen Pendidikan Matematika UIN

Sunan Ampel Surabaya

Berdasarkan tabel di atas, peneliti memilih dua dosen matematika

dari UIN Sunan Ampel Surabaya yaitu Ibu Yuni Arifadah, M.Pd yang

juga menjabat sebagai ketua prodi matematika UIN Sunan Ampel

Surabaya dan Bapak Ahmad Lubab, M.Si sebagai validator. Peneliti

memilih dua dosen tersebut karena peneliti menganggap bahwa Bapak dan

Ibu dosen tersebut telah berkompeten baik dalam hal pembelajaran

berbasis masalah.

b. Uji Coba Terbatas

Uji coba dilaksanakan dalam dua hari, yaitu hari kamis dan hari

jum’at pada tanggal 9 dan 10 Januari 2014. Rincian jam pertemuannya

dijelaskan dalam tabel 4.4 berikut:

109

Tabel 4.4 Jadwal Kegiatan Uji Coba Terbatas

Hari/Tanggal Rincian Jam Pertemuan Senin, 9 januari 2014 Pertemuan I

Kegiatan: perkenalan dan persiapan, mengumumkan apa saja keperluan yang dibutuhkan untuk pembelajaran besok, pembagian kelompok. Alokasi waktu: 1×40menit

Selasa, 10 januari 2014 Pertemuan II Kegiatan: pembelajaran matematika berbasis masalah mengaplikasikan brain management dengan bantuan software cargo bridge. Alokasi waktu: 2×40 menit

Dalam ujicoba terbatas, diperoleh data tentang aktivitas siswa,

keterlaksanaan sintaks pembelajaran, dan respon siswa. Hasil uji coba ini

akan digunakan untuk merevisi perangkat pembelajaran (draft II) dan

dihasilkan draft III perangkat pembelajaran (hasil pengembangan

perangkat pembelajaran)

B. Deskripsi dan Analisis Kevalidan Hasil Pengembangan Perangkat

Pembelajaran Matematika

1. Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Penilaian validator terhadap RPP meliputi beberapa aspek yaitu

ketercapaian indikator, langkah-langkah pembelajaran, waktu, perangkat

110

pembelajaran, metode sajian, dan bahasa. Hasil penilaian disajikan dalam

tabel berikut:

Tabel 4.5 Data Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

No Aspek Penilaian Kategori

Validator RK RA

1 2 1 Format Kejelasan pembagian materi 4 2 3

3,63 Sistem penomoran jelas 4 3 3,5 Pengaturan ruang tata letak 4 4 4 Jenis dan ukuran guru sesuai 4 4 4

2 Isi Kebenaran isi atau materi 3 3 3

3,17

Dikelompokkan dalam bagian-bagian yang habis

3 3 3

Kesesuaian dengan standart kompetensi 2013

4 3 3,5

Pemilihan strategi, pendekatan, metode dan sarana pembelajaran dilakukan dengan tepat sehingga siswa aktif belajar

4 3 3,5

Kegiatan guru dan kegiatan siswa dirumuskan secara jelas dan operasional sehingga mudah dilaksanakan oleh guru dalam proses pembelajaran di kelas

4 3 3,5

Kesesuaian dengan pembelajaran matematika realistik

3 3 3

Kesesuaian urutan materi 4 3 3,5

Kesesuaian alokasi waktu yang digunakan

2 2 2

Kelayakan sebagai perangkat pembelajaran

4 3 3,5

111

3 Bahasa Kebenaran tata bahasa 3 3 3 2,88 Kesederhanaan struktur

kalimat 3 3 3

Kejelasan petunjuk dan arahan 3 2 2,5 Sifat komunikatif bahasa yang digunakan

3 3 3

Total 3,23

Dari tabel 4.5 didapatkan rata-rata total dari penilaian para validator

sebesar 3,23. Setelah mencocokkan rata-rata (𝑥) total dengan kategori yang

ditetapkan oleh Khabibah (dalam Kamiliyah), RPP yang dikembangkan

termasuk dalam kategori valid.55

Setelah dilakukan proses validasi oleh validator, dilakukan revisi di

beberapa bagian RPP, diantaranya disajikan dalam tabel 4.6 berikut:

Tabel 4.6 Daftar Revisi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

No Bagian RPP Sebelum Revisi Sesudah Revisi 1 Indikator 1. Menentukan Sudut

yang terbentuk dari dua garis sejajar yang dipotong oleh sebuah garis lurus

2. Membuat model jembatan yang kokoh untuk dibangun dengan menggunakan bantuan software cargo bridge

3. Menggambar bentuk

1. Membuat model jembatan yang kokoh untuk dibangun dengan menggunakan bantuan software cargo bridge

2. Menggambar bentuk jembatan dari model yang telah ditetapkan kedalam kertas milimeter blok

55Siti Kamiliyah Adriani, Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Model Integrated Learning Berbasis Pemecahan Masalah pada Sub Pokok Bahasan Logika Matematika di Kelas X-b SMA Darul Hikmah Bangkalan, Skripsi, ( Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas tarbiyah IAIN Sunan Ampel Surabaya: Tidak Dipublikasikan, 2011), h. 78

112

jembatan dari model yang telah ditetapkan kedalam kertas millimeter blok

4. Membuat miniatur jembatan yang telah ditetapkan dari stik ice cream

3. Menentukan sudut yang terbentuk dari dua garis sejajar yang dipotong oleh sebuah garis

4. Membuat miniatur jembatan yang telah ditetapkan dengan menggunakan stik ice cream

5. Menghitung nilai keseluruhan, nilai per unit, dan nilai sebagian

6. Menghitung harga pembelian, harga penjualan, untung, dan rugi

2. Materi Ajar 1. Mengukur dan menggambar sudut.

2. Membedakan jenis sudut.

3. Menggambar bangun datar

1. Sudut-sudut sehadap dan berseberangan

2. Sudut-sudut dalam sepihak dan luar sepihak

3. Harga penjualan, pembelian, untung , dan rugi

3. Sumber Belajar, Alat dan Bahan

1. Sumber Belajar : a. LKK

2. Alat dan Bahan : Lembar Kerja Kelompok (LKS), Buku Ajar LCD, laptop, busur dan pensil

1. Sumber Belajar : a. LKS

2. Alat dan Bahan : Lembar Kerja Kelompok (LKS), LCD, laptop, busur stik ice cream, lem kayu, kertas milimeter blok dan pensil

113

2. Validasi Lembar Kerja Siswa (LKS)

Penilaian validator terhadap LKS meliputi beberapa aspek yaitu

petunjuk, kelayakan isi, prosedur, dan pertanyaan. Hasil penilaian disajikan

dalam tabel 4.7 berikut:

Tabel 4.7 Data Lembar Validasi Lembar Kerja Siswa

No Aspek

Penilaian Kategori Validator

RK RA 1 2

1 Format Kejelasan pembagian materi 3 2 2,5

3,6 Memiliki daya tarik 4 3 3,5 Sistem penomoran jelas 4 2 3 Pengaturan ruang/tata letak 3 3 3 Jenis dan ukuran huruf sesuai 3 3 3

2 Bahasa Kebenaran tata bahasa 3 3 3

3

Kesesuaian kalimat dengan taraf berpikir dan kemampuan membaca serta usia siswa

3 2 2,5

Mendorong minat untuk bekerja 4 3 3,5 Kesederhanaan struktur kalimat 3 2 2,5 Kalimat soal tidak mengandung arti ganda

3 3 3

Kejelasan petunjuk dan arahan 3 3 3 Sifat komunikatif bahasa yang digunakan

4 3 3,5

3 Isi Kebenaran Isi/ Materi 3 3 3,5

3,25

Merupakan materi/tugas yang esensial

4 3 3,5

Dikelompokkan dalam bagian-bagian yang logis

3 3 3

Kesesuaian dengan pembelajaran yang logis

3 3 3

Kesesuaian dengan pembelajaran matematika

3 3 3

114

realistik Kesesuaian tugas dengan urutan materi

3 3 3

Peranannya untuk mendorong siswa dalam mendalami penerapan konsep

4 3 3,5

Kelayakan sebagai perangkat pembelajaran

4 3

3,5

Total 3,28

Dari tabel 4.7 didapatkan rata-rata total dari penilaian para

validator sebesar 3.28. Setelah mencocokkan rata-rata (𝑥) total dengan

kategori yang ditetapkan oleh peneliti pada BAB III, LKS yang

dikembangkan termasuk dalam kategori valid.

Setelah dilakukan proses validasi oleh dosen pembimbing dan

validator, dilakukan revisi di beberapa bagian LKS, diantaranya disajikan

dalam tabel 4.8 berikut:

Tabel 4.8 Daftar Revisi LKS

No Bagian LKS Sebelum Revisi Sesudah Revisi

Indikator 1. Menentukan Sudut yang terbentuk dari dua garis sejajar yang dipotong oleh sebuah garis lurus

2. Membuat model jembatan yang kokoh untuk dibangun dengan menggunakan bantuan software cargo bridge

3. Menggambar bentuk jembatan dari model yang telah

1. Membuat model jembatan yang kokoh untuk dibangun dengan menggunakan bantuan software cargo bridge

2. Menggambar bentuk jembatan dari model yang

115

ditetapkan kedalam kertas millimeter blok

4. Membuat miniatur jembatan yang telah ditetapkan dari stik ice cream

telah ditetapkan kedalam kertas milimeter blok

3. Menentukan sudut yang terbentuk dari dua garis sejajar yang dipotong oleh sebuah garis

4. Membuat miniatur jembatan yang telah ditetapkan dengan menggunakan stik ice cream

5. Menghitung nilai keseluruhan, nilai per unit, dan nilai sebagian

6. Menghitung harga pembelian, harga penjualan, untung, dan rugi

2. Soal tentang sudut

• Tidak ada keterangan nomor • Pertanyaan kurang jelas

Pertanyaan tentang sudut: • Apa yang dapat

kalian simpulkan dari pertanyaan tentang sudut dan jembatan?

diganti: • Dari pertanyaan

1,2,dan 3 diatas apa yang dapat kalian simpulkan?

116

C. Deskripsi dan Analisis Kepraktisan Hasil Pengembangan Pembelajaran

Matematika

Dalam lembar validasi, selain memuat tentang penilaian kevalidan

perangkat pembelajaran yang diisi validator, juga disertakan penilaian kepraktisan

perangkat pembelajaran. Penilaian kepraktisan bertujuan untuk mengetahui

apakah perangkat pembelajaran yang dikembangkan dapat dilaksanakan di

lapangan berdasarkan penilaian validator.

1. Hasil Penilaian Kepraktisan Perangkat Pembelajaran

Hasil penilaian kepraktisan perangkat pembelajaran yang

dikembangkan meliputi RPP dan LKS berdasarkan penilaian validator

disajikan dalam tabel 4.9.

Tabel 4.9 Hasil Penilaian Kepraktisan Perangkat Pembelajaran

a) Kepraktisan RPP

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dikatakan praktis jika

pakar/praktisi menyatakan RPP tersebut dapat digunakan dilapangan

dengan sedikit revisi/tanpa revisi. Berdasarkan tabel 4.9, kedua praktisi

memberikan penilaian RPP yang mencapai nilai B dengan kategori “baik”

Perangkat Pembelajaran Validator Nilai Keterangan

RPP 1 B Dapat digunakan dengan sedikit revisi 2 B Dapat digunakan dengan sedikit revisi

LKS 1 B Dapat digunakan dengan sedikit revisi 2 B Dapat digunakan dengan sedikit revisi

117

dan dapat dilaksanakan dengan “sedikit revisi”. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa RPP termasuk dalam kategori “praktis”.

b) Kepraktisan LKS

LKS dikatakan praktis jika pakar/praktisi menyatakan LKS tersebut

dapat digunakan dilapangan dengan sedikit revisi/tanpa revisi.

Berdasarkan tabel 4.9, kedua praktisi memberikan penilaian LKS yang

mencapai nilai “B” dengan kategori “baik” dan dapat dilaksanakan dengan

“sedikit revisi”. Karena LKS telah direvisi sesuai dengan saran para

validator, maka LKS telah dapat digunakan. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa LKS termasuk dalam kategori “praktis”

Dari keterangan diatas maka diperoleh rata-rata nilai kepraktisan

untuk perangkat pembelajaran adalah sebagai berikut:

Tabel 4.10 Rata-rata Nilai Kepraktisan Validator

Terhadap Perangkat Pembelajaran

Perangkat Pembelajaran Validator Nilai Rata-rata Keterangan

RPP 1 B

B Praktis 2 B

LKS 1 B

B Praktis 2 B

Dari tabel 4.10 maka dapat dilihat bahwa rata-rata total dari setiap

validator memberikan penilaian “praktis” pada perangkat pembelajaran

118

yang dikembangkan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa perangkat

pembelajaran yang dikembangkan termasuk kategori “praktis”.

D. Deskripsi dan Analisis Data Keefetifan Hasil Pengembangan Pembelajaran

Matematika

Berdasarkan penjelasan pada bab 2, keefektifan suatu pembelajaran dalam

penelitian ini dapat diketahui dari tiga indikator yaitu: Aktivitas Siswa,

keterlaksanaan sintaks pembelajaran dan respon siswa.

Dalam uji coba terbatas, diperoleh data tentang indikator keefektifan

perangkat pembelajaran tersebut. Hasil ujicoba ini akan digunakan untuk merevisi

perangkat pembelajaran (Draft II) dan dihasilkan draft III perangkat pembelajaran

(hasil final pengembangan pembelajaran). Rincian data yang diperoleh dalam

ujicoba adalah sebagai berikut:

1. Deskripsi dan Analisis Data Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran

Matematika Berbasis Masalah Mengaplikasikan Brain Management

Dengan Bantuan Software Cargo Bridge

Hasil pengamatan aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran oleh

dua orang pengamat dengan masing – masing pengamat mengamati empat

orang siswa telah disajikan seperti yang ada pada tabel 4.11.

119

Tabel 4.11 Analisis Data Pengamatan Aktivitas Siswa

TM ke

Nomor kategori pengamatan aktivitas siswa Jumlah Keterangan

I P S 1 2 3 4 5 6 7 8

P1

S1 1 2 1 4 3 1 4 0 16 P1: Siti Kholifatur Rofi’ah

S2 0 2 1 4 1 0 3 5 16 S3 1 2 1 4 3 1 4 0 16

S4 1 2 1 4 3 1 4 0 16 P2

S1 1 1 1 5 3 1 4 0 16 P2: A.Fadlil Faruqi

S2 1 1 1 5 2 1 3 2 16 S3 1 2 1 4 3 1 4 0 16

S4 1 1 1 5 2 1 3 2 16 total P1 3 8 4 16 10 3 15 5 64

P2 4 5 4 19 10 4 14 4 64 Jumlah total

kedua pengamat

7 13 8 35 20 7 29 9 128

Rata-rata kedua

pengamat (𝒙)

3,5 6,5 4 17,5 10 3,5 14,5 4,5 64

Presentase % 5,5 10,15

6,25 27,34

15,63

5,5 22,7 7,03 100

Keterangan:

P = Pengamat S = Siswa P1 = Pengamat 1 S1= Siswa 1 P2 = Pengamat 2 S2= Siswa 2

S3= Siswa 3 S4= Siswa 4

= Kategori siswa aktif = Kategori siswa pasif

Dari tabel 4.11, menunjukan bahwa aktivitas siswa mendengarkan/

memperhatikan penjelasan guru memperoleh persentase 5,5%, aktivitas siswa

120

berimajinasi dan memahami masalah melalui LKS/Video yang ditayangkan

memperoleh presentase 10,15%, aktivitas siswa menguji hasil rancangan

proyek ke dalam aplikasi komputer yang sudah ditentukan mendapatkan

presentase 6,25%, aktivitas siswa melakukan kegiatan yang relevan dengan

pembelajaran (presentasi, merencanakan dan menggambar desain/mind map)

mendapatkan presentase 27,34%, aktivitas siswa berdiskusi, bertanya,

menyampaikan pendapat/ide pada teman/guru mendapatkan presentase

15,63%, aktivitas siswa menghubungkan materi dengan proyek 5,5%,

aktivitas siswa membangun model jembatan menggunakan alat dan bahan

yang disediakan 22,7%, aktivitas siswa berperilaku yang tidak relevan dengan

KBM (percakapan yang tidak relevan dengan materi yang sedang di bahas,

mengganggu teman dalam kelompok, melamun) memperoleh 7,03%. Dari

keterangan di atas bisa dilihat bahwa persentase siswa aktif adalah 92,97%,

sedangkan persentase siswa pasif adalah 7,03%. Karena persentase siswa aktif

telah memenuhi kriteria minimal 70%, maka aktivitas siswa dapat dikatakan

telah “efektif”.

121

2. Deskripsi dan Analisis Data Keterlaksanaan Sintaks Pembelajaran

Matematika Berbasis Masalah Mengaplikasikan Brain Management

Dengan Bantuan Software Cargo Bridge

Hasil pengamatan keterlaksanaan pembelajaran selama kegiatan

dilakukan oleh dua orang pengamat, disajikan secara singkat pada tabel 4.12

di bawah ini:

Tabel 4.12 Data Keterlaksanaan Sintaks Pembelajaran

Uraian Keterlaksanaan

Pengamat 1 Pengamat 2

Jumlah fase yang terlaksana 21 21 21

Persentase keterlaksanaan (%) 100

Sedangkan penilaian rata-rata keterlaksanaan sintaks disajikan dalam

tabel 4.13 dibawah ini:

Tabel 4.13 Penilaian Keterlaksanaan

No Kegiatan Rata-rata 1 Karakter Brain Management 3,07 2 Tahap PBM 2,975 Rata-rata Total 3,0225

Tabel 4.12 dan 4.13 menunjukan bahwa setiap langkah pembelajaran

yang terlaksana untuk persentase keterlaksanaan telah memenuhi batas

122

efektif, dengan nilai rata-rata sebesar 3,0225 yang berarti kegiatan

pembelajaran dalam RPP terlaksana dalam kategori sangat baik.

3. Deskripsi dan Analisis Data Respon Siswa Dalam Pembelajaran

Matematika Berbasis Masalah Mengaplikasikan Brain Management

Dengan Bantuan Software Cargo Bridge

Respon siswa terhadap pembelajaran matematika berbasis masalah

mengaplikasikan brain management dengan bantuan software cargo bridge

setelah diperoleh dengan menggunakan angket respon siswa dan diberikan

setelah berakhirnya proses pembelajaran. Data yang diperoleh disajikan pada

tabel 4.12 berikut:

Tabel 4.14 Data Respon Siswa

Uraian Pertanyaan Penilaian/Respon Siswa

Senang Tidak Senang Jumlah % Jumlah %

Bagaimana perasaanmu terhadap : a. Materi pelajaran 24 92,3 2 7,7 b. Lembar Kegiatan Siswa 24 92,3 2 7,7 c. Suasana belajar di kelas 20 76,9 6 23,1 d. Cara guru mengajar 26 100 0 0 Rata-rata Persentase 23,5 90,375 2,5 38,5 Baru Tidak Baru Bagaimana perasaanmu terhadap : a. Materi pelajaran 26 100 0 0 b. Lembar Kegiatan Siswa 26 100 0 0 c. Suasana belajar di kelas 24 92,3 2 7,7 e. Cara guru mengajar 26 100 0 0 Rata-rata Persentase 25,5 98,075 0,5 1,925

123

Berminat Tidak Berminat Apakah kamu berminat mengikuti kegiatan belajar berikutnya seperti yang telah kamu ikuti sekarang ini ?

23 88,5 3 21,5

Ya Tidak Bagaimana pendapatmu tentang buku siswa ?

a. Apakah kamu dapat memahami bahasa yang digunakan dalam lembar kerja siswa ?

20 76,9 6 23,1

b. Apakah kamu tertarik pada penampilan (tulisan, gambar, letak gambar yang terletak pada lembar kerja siswa)?

26 100 0 0

Rata-rata Persentase 23 88,45 3 11,55

Rata-rata keseluruhan persentase Positif Negatif

265 91,35 21 8,65

Tabel 4.12 menunjukkan bahwa rata-rata 90,375% siswa senang

terhadap pembelajaran matematika berbasis masalah mengaplikasikan brain

management dengan bantuan software cargo bridge, 98,075% siswa

menyatakan bahwa pembelajaran dengan pendekatan ini baru bagi mereka,

dan 88,5% diantaranya berminat untuk mengikuti pembelajaran matematika

berbasis masalah mengaplikasikan brain management dengan bantuan

software cargo bridge pada kegiatan pembelajaran berikutnya. Selain itu,

rata-rata 88,45% siswa mengaku menyukai penampilan pada lembar kerja

siswa dan dapat memahami bahasa yang digunakan. Data tersebut

menunjukkan bahwa 91,35% siswa memberikan respon positif terhadap

124

pembelajaran, sehingga bisa disimpulkan lebih dari 70% siswa merespon

dalam kategori positif, sehingga respon siswa dapat dikatakan positif.

Dari uraian mengenai ketiga indikator keefektifan pembelajaran di atas

dapat diketahui bahwa aktivitas siswa efektif, keterlaksanaan sintaks

pembelajaran efektif, dan respon siswa terhadap pembelajaran yang

dikembangkan dapat dikatakan positif. Berdasarkan kriteria keefektifan

perangkat pembelajaran yang telah disebutkan pada BAB III, maka dapat

disimpulkan bahwa pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini

efektif, karena keseluruhan indikator memenuhi kriteria keefektifan

pembelajaran.