bab iv analisis perancangan 4.1 analisis ruangetheses.uin-malang.ac.id/1109/8/10660029 bab 4.pdf ·...
TRANSCRIPT
Perancangan Stadion Raya Tema: Structure As Architecture
106
BAB IV
ANALISIS PERANCANGAN
4.1 Analisis Ruang
Analisis ruang berfungsi untuk mengetahui ruang apa saja yang diperlukan di
dalam perancangan Stadion Raya, dimana ruang merupakan kebutuhan yang
sangat kompleks di dalam sebuah perancangan, karena ruang akan mewadahi
semua aktivitas dari manusia di dalam perancangan Stadion Raya ini. Analisis
ruang diketahui melalui analisis aktivitas dan penggunanya, dan setelah diketahui
kemudian akan dianalisis mengenai hubungan antar ruang, kebutuhan ruang,
persyaratan ruang, dan pembagian Zoning/kawasan.
4.1.1 Analisis Fungsi
Analisis fungsi adalah analisis untuk menganalisis semua aktivitas yang
akan terjadi di dalam perancangan Stadion Raya, yang nantinya akan
berhubungan dengan fungsi primer, fungsi sekunder, dan fungsi penunjang.
Fungsi-fungsi yang akan diwadahi dari perancangan ini adalah sebagai berikut:
4.1.1.1 Fungsi primer
Stadion Raya di Kabupaten Blitar ini memiliki fungsi primer, yaitu:
a. Sebagai tempat pertandingan yang berskala internasional
Bangunan utama berupa stadion akan digunakan untuk tempat
pertandingan klub sepak bola dari Kabupaten Blitar, dimana bangunan
stadion dilengkapi dengan adanya tribun sebagai tempat duduk
penonton sepak bola.
Perancangan Stadion Raya Tema: Structure As Architecture
107
b. Sebagai latihan sepak bola
Pada lapangan utama di dalam stadion juga akan digunakan sebagai
latihan sepak bola yang dalam pemakaianya di luar pertandingan. Di
dalam stadion sendiri terdapat peralatan-peralatan lengkap yang
digunakan untuk latihan, yang mewadahi semua aktifitas atlit sepak
bola.
c. Sebagai sekolah sepak bola
Untuk hari yang senggang area Stadion Raya ini nantinya terdapat
sebuah pelatihan sepak bola maupun olah raga lainya, dimana
pelatihan anak usia dini dimaksudkan untuk mengembangkan
kemampuan atlit-atlit muda Kabupaten Blitar yang nantinya dapat
mewakili Kabupaten Blitar di dalam sebuah perlombaan.
4.1.1.2 Fungsi Sekunder
Stadion Raya di Kabupaten Blitar ini memiliki fungsi sekunder, yaitu:
a. Loket (tempat penjualan tiket)
Pada bangunan utama Stadion Raya ini terdapat sebuah loket, dimana
loket merupakan tempat untuk menjual tiket para penonton melihat
pertandingan sepak bola maupun olahraga lainya.
b. Sebagai tempat meeting
Di dalam stadion ini baik di luar maupun di dalam stadion terdapat
ruang metting pelatih maupun manajerial stadion dan pengawas
stadion, tempat metting ini digunakan setelah dan sebelum
pertandingan, tetapi bisa juga digunakan di luar pertandingan.
Perancangan Stadion Raya Tema: Structure As Architecture
108
c. Ruang teknis
Ruang teknis merupakan ruang yang digunakan ketika berlangsungnya
pertandingan sepak bola, dimana ruang teknis meliputi ruang seperti:
ruang medis, ruang ganti wasit, dan ruang ganti pemain.
4.1.1.3 Fungsi Penunjang
a. Ruang pengelola
Ruang pengelola merupakan ruang untuk pemeliharaan stadion dan
kawasan stadion, dimana di dalam ruang pengelola terdapat beberapa
alat untuk pengecekan sistem mekanikal elektrikal dan sistem utilitas
kawasan stadion. Ruang pengelola juga sebagai ruang untuk
mengontrol semua sistem, dimana kerusakan sistem pada stadion bisa
diketahui melalui ruangan ini.
b. Ruang administrasi dan ruang kantor
Ruang administrasi digunakan untuk keperluan pendaftaran pelatihan
atlit usia dini dan digunakan untuk mengurus administrasi dari
bangunan stadion. Pada ruang ini terdapat juga berkas-berkas laporan
pertandingan dan semua laporan yang berhubungan dengan kawasan
stadion raya.
c. Toilet
Toilet merupakan ruang servis untuk pelayanan pengguna stadion,
dimana pelayanan meliuputi toilet di dalam bangunan maupun toilet di
luar bangunan.
Perancangan Stadion Raya Tema: Structure As Architecture
109
d. Tempat makan
Tempat makan atau tempat istirahat di area stadion berupa pelayanan
kantin maupun kafe, dimana kantin dan kafe di area stadion digunakan
untuk melayani para atlit mencari makanan ataupun minuman,
sehingga pada tempat makan ini digunakan untuk tempat melepas
lelah atau hanya tempat bersantai atlit dan pengguna stadion setelah
berolah raga.
e. Tempat penjualan
Tempat penjualan merupakan tempat servis bagi masyarakat, dimana
tempat penjualan menjual berbagai barang yang berhubungan dengan
olahraga.
f. Tempat parkir
Tempat parkir digunakan untuk memarkir kendaraan pengguna
stadion, baik dari dkendaraan kecil sampai besar.
g. Lapangan olahraga penunjang
Lapangan olahraga lainya merupakan lapangan penunjang dari
bangunan utama stadion. Lapangan ini bisa digunakan sewaktu-waktu
oleh masyarakat publik maupun atlit Kabupaten Blitar.
h. Pos satpam
Pos stapam merupakan tempat untuk pengamanan area stadion, dimana
pos satpam sebagai tempat mencari informasi dan melayani
masyarakat.
Perancangan Stadion Raya Tema: Structure As Architecture
110
i. Gudang
Gudang digunnakan untuk menyimpan barang-barang keperluan
stadion maupun olahraga lainya diluar stadion.
4.3.2 Analisis Aktivitas
Analisis aktivitas di dalam peraancangan Stadion Raya di Kabupaten Blitar
ini diklasifikasikan ke dalam fungsi primer, sekunder, dan penunjang. Berikut
penjelasan tentang kemungkinan aktifitas yang terjadi dia area Stadion Raya:
Tabel 4.1 analisis aktifitas
Klasifikasi fungsi Jenis aktivitas Sifat
aktivitas
Perilaku beraktivitas
Fungsi primer Sebagai tempat
pertandingan
Publik Berinteraksi antar penonton
Berdiri maupun duduk di tribun
Menunggu pertandingan
Melihat pertandingan berlangsung
Sebagai tempat
latihan
Semi privat Berinteraksi sesama atlit
Lari-lari di lapangan
Mengikuti instruksi pelatih
Istirahat
Sebagai sekolah sepak
bola
publik Berinteraksi antar sesama
Menunggu pelatih
Pemanasan
Pemberian instruksi
Lari-lari dan mengaplikasikan intruksi
pelatih
Istirahat
Fungsi sekunder Loket (tempat
penjualan tiket)
publik Berinteraksi dengan penjual tiket
Berdiri di depan loket
Menunggu
Membayar
Sebagai tempat
metting
Privat
Berinteraksi dengan sesama
Menunggu peserta metting
Duduk-duduk
Metting
Istirahat
Ruang teknis privat Berinteraksi dengan sesama
Berdiskusi tentang jalanya
pertandingan
Memberikan intruksi kepada sesama
wasit, pemain, dan pengawas
pertandingan
Memberikan perawatan bagi yang
membutuhkan
Beristirahat
Perancangan Stadion Raya Tema: Structure As Architecture
111
Fungsi penunjang Ruang pengelola Semi privat Berinteraksi dengan sesama pegawai
Mengecek hal-hal yang rusak
Merawat stadion dan area stadion
Beristirahat
Ruang administrasi
( ruang kantor)
Semi privat Berinteraksi dengan petugas
Melakukan pendaftaran
Melakukan pembayaran
Mengecek berkas-berkas
Toilet Publik Mencuci muka
Buang air
Mencuci tangan
Tempat makan
(restaurant/kafe)
Publik Memesan makanan
Menunggu pesanan
Mencuci tangan
Makan
Membayar
Tempat penjualan Publik Memilih-milih barang
Membayar
Tempat parkir Publik Mencari tempat parkir
Memarkir kendaraan
Lapangan olahraga
lainya
Publik Pemanasan
Berolahraga
Beristirahat
Post satpam Semi privat Mengawasi area olahraga
Mengamankan area olahraga
Berkeliling
Beristirahat
Berinteraksi dengan sesama
Gudang Semi privat Mencari barang
Merapikan barang
Meminjam barang
4.3.3 Analisis pengguna
Analisis pengguna dilakukan untuk mengetahui aktivitas dari pengguna
dan alurnya, serta untuk mengetahui kebutuhan ruang yang diperlukan. Berikut
penjelasan mengenai analisis pengguna dalam perancangan Stadion Raya di
Kabupaten Blitar:
Tabel 4.2 Analisis pengguna
Jenis pengguna Jenis aktivitas Sifat aktivitas Jumlah
pengguna
Rentan
waktu
Penonton, pemain,
pelatih, dan
pengurus
pertandingan.
Pertandingan
sepak bola
Seminggu 1x dan bisa 2
minggu 1x (tergantung
jadwal pertandingan)
60-100 ribu
orang
3-10 jam
(tergantung
penonton dan
pengurus)
Perancangan Stadion Raya Tema: Structure As Architecture
112
Alur sirkulasi penonton:
Datang
Alur sirkulasi pengurus pertandingan:
Datang
Alur sirkulasi pelatih dan klub sepak bola:
Datang
Jenis pengguna Jenis aktivitas Sifat aktivitas Jumlah
pengguna
Rentan
waktu Pelatih dan pemain Latihan sepak
bola
Seminggu 1x dan bisa
sewaktu-waktu tergantung
pelatih
20-50 orang 2-5 jam
Parkir
Membeli tiket Masuk stadion
Menunggu masuk
stadion
Membeli
makanan
Menikmati
pertandingan pulang
Parkir Toilet
Mengecek hal-hal
yang berhungunan
dengan pertandingan
Mengawasi
pertandingan
Melaporkan hasil
pertandingan
Pulang
Beristirahat
Parkir Beristirahat
Masuk ruang
ganti pemain
Toilet
Masuk lapangan
pertandingan
Bertanding Masuk ruang
ganti Toilet
Beristirahat Masuk lapangan
pertandingan
Bertanding Masuk ruang
ganti
Beristirahat
Toilet
Pulang
Perancangan Stadion Raya Tema: Structure As Architecture
113
Alur sirkulasi pelatih dan pemain:
Datang
Pelajar Media
pembelajaran
Sewaktu-waktu ketika
dibutuhkan
10-20 orang 2-4 jam
Alur sirkulasi pelajar:
Datang
Direktur Mengeloloa
kawasan dan
meting
Sewaktu-waktu sesuai
keperluan
1 orang 2-5 jam
Alur sirkulasi direktur:
Datang
Jenis pengguna Jenis aktivitas Sifat aktivitas Jumlah
pengguna
Rentan
waktu Pegawai kantor dan
staf pengurus
stadion.
Mengelola
kawasan
Setiap hari dan untuk
pengurus stadion bisa 3x
sehari.
10-20 orang 7-8 jam
Alur sirkulasi pegawai kantor dan pengurus stadion:
Datang
Parkir Beristirahat
Toilet
Masuk ruang
ganti pemain
Masuk lapangan
pertandingan
Latihan sepak
bola
Masuk ruang
ganti
Beristirahat
Toilet
Pulang
Parkir
Kantor Berkeliling
stadion
Beristirahat
Toilet Toilet
Pulang Beristirahat
Parkir
Kantor
Toilet
Melihat
dokumen/
metting
Berkeliling
Beristirahat
Kantor
Toilet
Pulang
Kafe
Parkir
Kantor
Stadion
Mengecek
dokumen
Toilet
Membersihkan
stadion dan
berkeliling
stadion
Beristirahat
Toilet
Pulang
Kafe/restaurant
Perancangan Stadion Raya Tema: Structure As Architecture
114
Tempat penjualan Pegawai bagian
staf penjualan Setiap hari 15 orang 7-8 jam
Alur sirkulasi staf penjualan:
Datang
Berolahraga
(lapangan
penunjang)
Lapangan olahraga
lainya
Rutin setiap hari libur dan
bisa sewaktu-waktu sesuai
keinginan msyarakat.
20-50 orang 3-5 jam
Alur sirkulasi masyarakat yang berolahraga:
Datang
Jenis pengguna Jenis aktivitas Sifat aktivitas Jumlah
pengguna
Rentan
waktu Security Pos satpam Rutin setiap hari 2-5 orang 7-8 jam
Alur sirkulasi security:
Datang
Staf pegawai
penjualan
Sebagai tempat
makan
(kafe/restaurant)
Rutin setiap hari 20-30 orang 7-8 jam
Alur srkulasi pegawai:
Datang
Parkir
Stan penjualan
Toilet
Menata barang
Berinteraksi dengan pembeli
Melakukan transaksi
jual beli
Beristirahat
Kafe/restaurant
Pulang
Parkir
Lapangan
olahraga
Toilet
Berolahraga
Toilet
Beristirahat
Kafe/restaurant
Pulang
Parkir
Toilet
Pos satpam Berkeliling Beristirahat
Kafe/restaurant
Pulang
Parkir
Toilet
Menata barang Memasak
Menyajikan
makanan
Berinteraksi
dengan pembeli
Melayani
pembayaran
Beristirahat
Pulang
Perancangan Stadion Raya Tema: Structure As Architecture
115
4.3.4 Analisis ruang
Analisis ruang merupakan analisis yang digunakan untuk menentukan
standart besaran ruang, tetapi masih dalam bentuk kasaran. Berikut penjelasan
tentang analisis ruang dan besaranya:
Tabel 4.3 analisis ruang
No Pengguna Jenis aktivitas Kebutuhan
ruang
Jumlah
ruang
Dimensi
ruang
Luas
ruang Sum
ber 1 Penonton
Menonton
pertandingan
Berinteraksi
sesama
penonton
Tribun
70 ribu (0,35 x
0,45 m) x
70 ribu
org
Srikulasi
30%
33075
m²
NAD
Buang air
Cuci muka
Toilet 48 ruang (2 x 1m) x
48
96 m²
Berinteraksi
dengan petugas
Membeli tiket
di loket
Loket 4 ruang (3 x 4 m)
x 4 ruang
48 m²
2 Pemain dan
pelatih Pemberian
intruksi
Beristirahat
setelah
pertandingan
Ruang ganti
2 ruang
4 meja
35 tempat
duduk
35 loker
1 kulkas
1,20 x 0,9
m
(0,35 x
0,45 m) x
35
(0,35 x
0,45 m) x
35
0,35 x 0,5
m
Srikulasi
20%
235 m x
2
= 470
m²
NAD
Metting
sebelum dan
setelah
pertandingan
Berinteraksi
dengan pemain
dan pelatif
Ruang
metting
2 ruang (3 x 5 m)
x 2
30 m²
Buang air
Cuci muka
Toilet 4 ruang
2 tempat
(2 x 1 m)
x 4 x 2
16 m²
Mandi
Membersihkan
diri
Kamar
mandi
8 ruang
2 tempat
(2 x 2 m)
x
8 x 2
64 m²
3 Direktur Menerima dan
memeriksa
laporan tentang
pertandingan
Mengadakan
Ruang
direktur
1 ruang 3
orang
Meja
(0,6 x 1,2
m) x 3
(1,4 x 0,7
m) x 3
(0,3 x 0,7
m) x 3
10 m² NAD
Perancangan Stadion Raya Tema: Structure As Architecture
116
metting
Mengontrol
kegiatan kantor
Kursi
Sirkulasi
20%
Buang air
Cuci muka
Toilet 1 ruang 2 x 1,5 m 3 m²
4
Pegawai
kantor
Membuat
laporan
Menerima
laporan
Mengetik,mene
lepon, dan
menerima tamu
Berdiskusi
antar staf
Ruang
kantor
pegawai
1 ruang 20
orang
Meja
Kursi
(0,6 x 1,2
m) x 20
(1,4 x 0,7
m) x 20
(0,3 x 0,7
m) x 20
Sirkulasi
20%
152 m² NAD
Berinteraksi
sesama
pegawai
Duduk-duduk
Ruang
istirahat
Meja
2 kursi
panjang
1,4 x 0,7
m
(0,5 x 4
m) x 2
Sirkulasi
20%
10 m²
Menunggu
pelayanan
pegawai
Berinteraksi
dengan
pegawai
Ruang
tunggu
Meja
2 kursi
panjang
1,4 x 0,7
m
(0,5 x 4
m) x 2
Sirkulasi
20%
10 m²
Buang air
Cuci muka
Toilet 2 ruang
2 tempat
(2 x 1,5
m) x 2 x 2
12 m²
Menyimpan
barang
Gudang 1 ruang 3 x 3 m 6 m²
5
Staf
penjualan
Berinteraksi
dengan
pembeli
Menata barang
Melakukan
transakasi
Ruang
penjualan
6 stan
penjualan
Kapasitas
6 orang
2 Meja
6 Kursi
10 Rak
barang
(0,6 x 1,2
m) 6 x 6
(1,0 x 0,5
m) x 2 x 6
(0,3 x 0,7
m) x 6 x 6
(1,2 x 0,4
m) x 10 x
6
Sirkulasi
30%
203 m² NAD
dan
Asum
si
Buang air
Cuci muka
Toilet 2 ruang x
6 stan
(2 x 1,5
m) x 2 x 6
36 m²
Menyimpan
barang
Gudang 1 ruang x
6 stan
1 x (2 x 3
m)
36 m²
Perancangan Stadion Raya Tema: Structure As Architecture
117
6 Kafe/resta
urant Berinteraksi
dengan
pembeli
Melayani
pembeli
Ruang
makan
20 Meja
80 Kursi
1 meja
panjang
untuk
kasir
(0,9 x 1,2
m) x 20
(0,3 x 0,7
m) x 80
0,9 x 3 m
Sirkulasi
30%
123 m² NAD
dan Asumsi
Memasak
Dapur 2 bak
cuci
4 lemari
es
4 meja
4 kompor
2 kereta
dorong
(0,44 x
1,24 m) x
2
(0,75 x
0,75 m) x
4
(0,90 x
1,20 m) x
4
(0,24 x
0,48 m)
x 4
(0,42 x
0,66 m) x
2
Sirkulasi
30%
26 m²
Menyimpan
barang
Gudang 1 ruang 1 x (4 x 5
m)
asumsi
gudang
20 m²
Buang air
Cuci muka
Toilet 4 ruang
3 tempat
(2 x 1,5
m) x 4 x
3
36 m²
7 Security Berinteraksi
dengan
masyarakat
Mengawasi
kegiatan
masyarakat
Mengamanka
n area stadion
Ruang
pengawasa
n
2 meja
8 kursi
(0,90 x
1,20 m) x
2
(0,3 x 0,7
m) x 8
NAD
Buang air
Cuci muka
Toilet 1 ruang 2 x 1,5 m 3 m²
Perancangan Stadion Raya Tema: Structure As Architecture
118
8 Semua
orang Sholat lima
waktu
Ruang
sholat
1 ruang
(250
orang)
(0,85 m2)
x 250
212 m² NAD
Berinteraksi
dengan sesama
Beristirahat
Serambi 1 ruang
(250
orang)
(0,85 m2)
x 250
212 m²
Berkotbah
Berceramah
Mimbar 1 ruang 3 x 2 m 6 m²
Wudhu
Bercusi
Tempat
wudhu
2 tempat
(20 orang)
0,75
m2/org x
20 x 2
30 m²
Buang air
Cuci muka
Toilet 2 ruang 2
tempat
(2 x1,5 m)
x 2 x 2
12 m²
Menyimpan
barang
Gudang 1 ruang 2 x 3 m 6 m²
9 Lapangan
pertandinga
n
Tempat
bertanding
sepak bola
Latihan sepak
bola
Pelatihan anak
usia dini
Lapangan
sepak bola
1 indoor
dan 1
outdoor
(120 x 90
m) x 2
Sirkulasi
30%
6480 m² NAD
10 Lapangan
olahraga
penunjang
Olahraga
publik
Sarana
bertanding
Sarana latihan
Lapangan
tenis
2
lapangan
(8,23 x
23,77 m)
x 2
Sirkulasi
20%
782 m² NAD
Lapangan
bulutangki
s
2
lapangan
(5,5 x
13,0 m) x
2
Sirkulasi
20%
286 m²
Lapangan
basket
1
lapangan
26 x 14
m
Sirkulasi
20%
728 m²
Lapangan
volley
2
lapangan
(18 x 9
m) x 2
Sirkulasi
20%
648 m²
11 Semua
orang Mencari
tempat parkir
Memarkir
kendaraan
Parkir mobil 100
kapasitas
(3 x 5 m)
x 100
1500 m² NAD
Parkir
motor
1000
kapasitas
(1 x 2 m)
x1000
2000 m²
Parkir
sepeda
30
kapasitas
(0,6 x 1,7
m) x 30
30,6 m²
Total luas 47418
m²
Sumber:
NAD : Neufert Architec Data
Asumsi : perkiraan yang mendekati kebenaran ( dengan landasan berfikir)
Perancangan Stadion Raya Tema: Structure As Architecture
119
4.3.5 Analisis hubungan antar ruang
Analisis hubungan antar ruang digunakan untuk mengetahui kedekatan
antar ruang, dimana nantinya akan diketahui juga zoning antar ruang. Berikut ini
penjelasan tentang hubungan kedekatan antar zoning yang ada pada area Stadion
Raya:
Hubungan ruang stadion
keterangan:
: Sangat dekat
: Dekat
: Jauh
Gambar Zoning bangunan Stadion Raya
(Sumber: Hasil Analisis 2013)
Hubungan ruang kantor
keterangan:
: Sangat dekat
: Dekat
: Jauh
Gambar Zoning Ruang Kantor (Sumber: Hasil Analisis 2013)
Lapangan
stadion
Tribun
VIP
Tempat
duduk pemain
dan pelatih
Tribun
ekonomi Toilet
umum
Loket
Ruang
ganti
pemain
Ruang
wasit
Ruang
IP dan
MO
Toilet
khusus
Ruang
mekanikal
elektrikal
Ruang
direktur
Ruang
administrasi
Toilet
Ruang
istirahat
Ruang
tunggu
Toilet
Gudang
Perancangan Stadion Raya Tema: Structure As Architecture
120
Hubungan stan penjualan
Keterangan:
: Sangat dekat
: Dekat
: Jauh
Gambar Zoning Stan Penjualan
(Sumber: Hasil Analisis 2013)
Hubungan kafe/Restaurant
Keterangan:
: Sangat dekat
: Dekat
: Jauh
Gambar Zoning Kafe/Restaurant (Sumber: Hasil Analisis 2013)
Hubungan ruang masjid/musholla
Keterangan:
: Sangat dekat
: Dekat
: Jauh
Ruang
penjualan
Kasir
Toilet
Gudang
Ruang
makan
Kasir
Gudang
Toilet
Ruang
istirahat Dapur
Ruang
sholat
Mimbar
Tempat
wudhu
Serambi
Gudang
Toilet
Parkir
Gambar Zoning Kafe/Restaurant (Sumber: Hasil Analisis 2013)
Perancangan Stadion Raya Tema: Structure As Architecture
121
Hubungan ruang olahraga publik
Keterangan:
: Sangat dekat
: Dekat
: Jauh
Gambar Zoning Kafe/Restaurant (Sumber: Hasil Analisis 2013)
1.3.6 Zoning ruang
Zoning ruang antar ruang digunakan untuk mengetahui letak ruang dan
hubungan antar ruang, berikut penjelasan tentang zoning antar ruang-ruang pada
Stadion Raya:
Zoning stadion
Gambar Zoning stadion (Sumber: Hasil Analisis 2013)
Lapangan
tenis
Lapangan
bulutangkis
Lapangan
basket
Lapangan
volley
Lapangan
sepak bola
Toilet
Parkir
Gudang
Tempat
istirahat
Stadion
R. ganti
wasit
R. ganti
pemain R. medis
R. pengawas
Toilet R.
Mekanikal
Elektrikal
Toilet Toilet
Loket
Tribun
Toilet Toilet
Loket
Loket
Loket
Masuk dan
keluar
Masuk dan
keluar
Masuk dan
keluar
Masuk dan
keluar
Perancangan Stadion Raya Tema: Structure As Architecture
122
Zoning kafe
Gambar Zoning kafe
(Sumber: Hasil Analisis 2013)
Zoning ruang administrasi
Gambar Zoning Ruang administrasi
(Sumber: Hasil Analisis 2013)
Zoning musholla
Gambar Zoning Musholla
(Sumber: Hasil Analisis 2013)
R. Makan
Kasir
Toilet
Dapur
R. Santai
Gudang
R. pegawai/
Kantor
R. tunggu Toilet
R. pimpinan
Toilet
R. istirahat
Gudang
R. Sholat T. wudhu
Laki-laki T. wudhu
wanita
Serambi
Gudang Mimbar
Masuk dan
keluar
Masuk dan
keluar
Masuk dan
keluar
Perancangan Stadion Raya Tema: Structure As Architecture
123
ANALISIS TAPAK
4.1 Data eksisting Tapak
Data eksisting tapak merupakan data yang bertujuan untuk mengetahui
potensi pada tapak, kondisi lingkungan pada tapak, batas-batas tapak dan kondisi
fisik tapak. Data eksisiting ini merupakan sebuah acuan untuk menganalisis tapak,
sehingga akan diketahui kelebihan dan kekurangan dari tapak.
4.1.1 Gambaran umum lokasi tapak
a. Kondisi eksisting tapak (bentuk, ukuran dan fisik tapak)
Lokasi tapak berada di desa Satriyan, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar.
Gambar 4.1 Peta lokasi tapak (Sumber: Dokumentasi data pribadi 2013)
U
Perancangan Stadion Raya Tema: Structure As Architecture
124
Tapak yang digunakan dalam perancangan ini merupakan lapangan sepak bola
yang sudah tidak dipakai, serta tapak merupakan lahan kosong berupa area
persawahan yang pada saat ini ditanami tanaman jagung. Luas tapaknya 162.200
m² sekitar 16 hektar.
b. kondisi lingkungan tapak
Tapak terletak di lingkungan pedesaan dengan dikelilingi oleh persawahan,
dimana jalan yang ada didepan tapak merupakan jalan ke arah kota blitar. Tidak
jauh dari tapak terdapat sebuah persimpangan, dimana merupakan pusat dari
ekonomi kecamatan kanigoro, karena dipersimpangan jalan yang menghubungkan
Kota Blitar dan Kota Malang itu terdapat kantor polisi, Samsat kanigoro, man 1
Kanigoro, dan masjid yang menjadi pusat tempat ibadah. Sedikit jauh pada jalan
utama yang menghubungkan Kota Malang terdapat kantor bupati blitar, dimana
kantor tersebut masih dalam tahap pengerjaan yang ditandai dengan masih
terbangunya pondasi di area tersebut.
Jalan utama yang menghubungkan Kota malang oleh pemerintah kota juga
mengalami pelebaran, dimana pemerintah kota berencana menjadikan Kecamatan
Kanigoro sebagai pusat pemerintahan Kota Blitar, dan dengan adanya
perancangan Stadion Raya di Kabupaten Blitar ini diharapkan dapat menunjang
kualitas hidup dari Kabupaten Blitar itu sendiri.
Perancangan Stadion Raya Tema: Structure As Architecture
125
Gambar 4.2 Kondisi Lingkungan Tapak
(Sumber: Dokumentasi data pribadi 2013)
c. ukuran tapak
Tapak berbentuk jajar genjang dengan luasan tapak 162.100 m² atau sekitar 16
Hektar.
Gambar 4.3 Dimensi Tapak
(Sumber: Dokumentasi data pribadi 2013)
Arah Kota Blitar Arah Kota Malang
1. Masjid
2. Smpn 1 kanigoro
3. Kantor bupati (masih dalam
tahap pengerjaan)
6. Samsat
kanigoro
7. Perumahan
warga
8. Perumahan
warga
4. Area
pertanian
5. Tapak
U
U
458 m
96 m
117 m
34 m
150 m
Tapak
Luas: 162.100 m² 580 m
370 m
1
2
3
8
7
4
6 5
Perancangan Stadion Raya Tema: Structure As Architecture
126
d. potensi tapak
Potensi yang ada pada tapak yaitu berupa saluran pembuangan yang ada pada
samping dan depan tapak, dimana saluran pembuangan mengarah ke arah selatan
menuju sungai besar yaitu sungai brantas.
Gambar 4.4 Saluran Air Riol Kota pada Tapak
(Sumber: Dokumentasi data pribadi 2013)
4.2 Analisis tapak
Analisis tapak merupakan analisis yang bertujuan untuk mengidentifikasi
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kondisi tapak, dan mengetahui kondisi
fisik tapak. Dimana di dalam analisis tapak akan terdapat evaluasi-evaluasi
terhadap tapak dan memberikan solusi-solusi untuk merencanakan tapak. Berikut
beberapa hal untuk mengidentifikasi tapak:
U
Saluran riol Kota
Sungai Brantas
Perancangan Stadion Raya Tema: Structure As Architecture
127
4.2.1 Tatanan massa
Pola tatanan massa bertujuan untuk mengetahui penzoningan antar ruang
serta tata letak ruang-ruang yang berada pada tapak. Berikut alternatif analisis
tentang pola tatanan massa:
Alternatif 1
Gambar 4.5 Alternatif 1 Analisis Bentuk dan Tatanan Massa
(Sumber: Analisis 2013)
Alternatif 2
Gambar 4.6 Alternatif 2 Analisis Bentuk dan Tatanan Massa
(Sumber: Analisis 2013)
Bentuk bangunan mengacu dari sifat-
sifat struktur yang memiliki beragam
macam, sehingga terbentuk bentuk
bangunan yang bermacam pula.
Kelebihan
+ : Bentuk bangunan memiliki beragam bentuk yang
tidak membosankan.
Kekurangan
- : Untuk sistem strukturnya perlu pertimbangan dalam
sambungan-sambunganya agar menciptakan perpaduan
yang seimbang.
Bentuk bangunan mengacu dari bentukan
lengkung yang memberikan pandangan pada struktur
bahwa sistem struktur yang kaku tidak selamanya
berkaitan dengan bentukan yang kaku pula.
Kelebihan
+ : Menyajikan sebuah estetika, bahwa struktur bisa
memberikan keindahan dari bentukan lengkung.
Kekurangan
- : Sulit dalam pemakaian sistem strukturnya.
Jl. Stadion Raya U
Jl. Stadion Raya U
Perancangan Stadion Raya Tema: Structure As Architecture
128
Alternatif 3
Gambar 4.7 Alternatif 3 Analisis Bentuk dan Tatanan Massa
(Sumber: Analisis 2013)
4.2.2 Kebisingan
Analisis kebisingan digunakan untuk mencegah kebisingan masuk ke
dalam ruang-ruang yang perlu ketenangan lebih, dimana ruang-ruang seperti
ruang kantor dan ruang direktur memerlukan kenyamanan dalam melakukan
pekerjaanya. Berikut alternatif untuk menganalisis kebisingan di dalam ruang:
Alternatif 1
Memberikan sebuah dinding masif pada bangunan yang dekat dengan jalan,
dimana dinding merupakan sebuah struktur beton ekpose sebagai menambah
estetika dari bangunan, sehingga prinsip tema masuk ke dalam perancangan yang
diaplikasikan pada dinding dan kolom.
Bentuk bangunan mengacu dari bentukan yang
sederhana, dimana struktur dimainkan dengan bentukan
yang elestis dan memperhatikan estetika tetapi masih
terlihat kekokohan pada sistem strukturnya.
Jl. Stadion Raya U
Kelebihan
+ : Dapat menyajikan perpaduan bentuk kaku dengan kualitas estetika.
+ : Sifat kekokohan struktur tidak hilang dengan adanya bentuk yang baru.
Kekurangan
- : Pada perancangan perlu diperhatikan sambungan sistem strukturnya, dengan bentuk yang bervariasi.
Perancangan Stadion Raya Tema: Structure As Architecture
129
Gambar 4.8 Alternatif 1 Analisis Kebisingan
(Sumber: Analisis 2013)
Alternatif 2
Untuk mengatasi kebisingan memberikan sebuah alternatif dengan
memberikan vegetasi pada bangunan yang terletak pada sumber bising, dimana
vegetasi berupa pohon cemara yang diletakkan disekitar tapak sebagai peredam
kebisingan.
Sumber bising
Beton Ekpose
Gambar 4.9 Pohon Cemara
(Sumber:https//:www.google.co.co.id/imghps?hl=id&tab=wi)
Kelebihan
+ : pohon sebagai peredam bising dan
estetika
+ : dinding ekpose mengurangi bising
dan juga menambah estetika
Kekurangan
- : pada dinding ekpose perlu diatur
untuk memunculkan cahaya matahari
pada ruangan
Pohon cemara sebagai
peredam angin dengan skala
besar
Jl. Stadion Raya U
U
Jl. Stadion Raya
Perancangan Stadion Raya Tema: Structure As Architecture
130
Gambar 4.10 Alternatif 2 Analisis Kebisingan (Sumber: Analisis 2013)
Alternatif 3
Mengkombinasikan semua alternatif, dimana menerapakan dinding beton
ekpose sebagai peredam bising serta dapat menerapkan sebuah dinding beton
dengan lubang-lubang sebagai masuknya sirkulasi angin, tetapi dapat meredam
kebisingan. Untuk penambahan estetika bisa dipakai beberapa vegetasi sebagai
kualitas estetika.
Beton Ekpose sebagai peredam
kebisingan dan kualitas estetika, serta
terdapat penambahan vegetasi kecil
sebagai pelengkap.
Vegetasi bambu jepang sebagai
tampilan fasad.
Kolom-kolom dan penutup
dinding sebagai peredam bising.
Kelebihan
+ : pohon sebagai peredam bising dan estetika
+ : pohon sebagai penunjuk arah
Kekurangan
- : perlu penempatan yang tepat agar tidak mengganggu view
U Jl. Stadion Raya
Perancangan Stadion Raya Tema: Structure As Architecture
131
Gambar 4.11 Alternatif 3 Analisis Kebisingan (Sumber: Analisis 2013)
4.2.3 Vegetasi
Analisis vegetasi pada tapak digunakan untuk mengetahui jenis vegetasi
apa yang sesuai dengan perancangan, serta penempatan pada tapak disesuaikan
dengan perancangan Stadion Raya dan areanya yang merupakan masuk ke dalam
jenis bangunan besar dan luas. Berikut beberapa analisis tentang vegetasi yang
diperlukan untuk tapak serta penempatanya:
Pohon yang dipakai di dalam tapak
Gambar 4.12 Pohon Tanjung dan Cemara
(Sumber:https//:www.google.co.co.id/imghps?hl=id&tab=wi)
Alternatif 1
Gambar 4.13 Alternatif 1 Analisis Vegetasi
(Sumber: Analisis 2013)
Keterangan : Cemara :
Pohon Tanjung :
Kelebihan
+ : pohon cemara memudahkan pengguna
mencari tempat parkir.
+ : pohon tanjung meneduhkan parkir.
Kekurangan
- : Pohon tanjung menghalangi fasad dari
bangunan.
Kelebihan
+ : pohon sebagai peredam angin dan estetika
+ : pohon sebagai penunjuk arah
Kekurangan
- : perlu penempatan yang tepat agar tidak mengganggu view
U Jl. Stadion Raya
Perancangan Stadion Raya Tema: Structure As Architecture
132
Memberikan pohon cemara untuk pengarah sirkulasi pintu masuk dan pohon
tanjung untuk peneduh pada tempat parkir, dan RTH pada tapak mengikuti
bentukan kaku bangunan dengan menempatkan pohon menyudut.
Alternatif 2
Gambar 4.14 Alternatif 2 Analisis vegetasi
(Sumber: Analisis 2013)
Menjadikan pohon cemara pada setiap aksesbilitas bangunan, dan untuk
mengarahkan pengguna ke tempat parkir. Untuk RTH sendiri dibuat oleh pohon
tanjung sebagai peneduh dan taman-taman pada alternatif 2 ini yang diletakkan
pada bagian yang bisa meneduhkan.
Alternatif 3
Gambar 4.15 Alternatif 3 Analisis Vegetasi (Sumber: Analisis 2013)
Keterangan :
Cemara :
Pohon Tanjung :
Kelebihan
+ : pohon cemara memudahkan pengguna mencari
tempat parkir.
+ : Pohon cemara sebagai peredam bising.
Kekurangan
- : Pohon Cemara menghalangi fasad depan.
Keterangan :
Cemara :
Pohon Tanjung :
Kelebihan
+ : pohon cemara memudahkan pengguna
mencari tempat parkir.
+ : Pohon cemara sebagai peredam bising.
+ : Pohon tanjung sebagai peneduh dan
peredam angin.
Kekurangan
- : Perletakkan pohon perlu diperhatikan agar
nilai estetikanya muncul.
U Jl. Stadion Raya
U Jl. Stadion Raya
Perancangan Stadion Raya Tema: Structure As Architecture
133
Menempatkan pohon cemara pada tempat yang dibutuhkan, seperti hanya pada
sedikit bagian sebagai penunjuk arah ke tempat parkir dan memberikan jarak pada
pohon cemara agar view masuk bisa maksimal. Untuk pohon tanjung sendiri
karena berdaun lebar ditempatkan hanya pada tempat parkir dan taman sebagai
peneduh, tetapi dalam penempatanya juga terdapat jarak untuk memberikan
pandangan ke dalam bangunan.
4.2.4 View
View pada perancangan digunakan untuk menarik pengguna Stadion Raya
menikmati potensi yang ada pada tapak, dimana pengaturan taman-taman
dijadikan point of view dari perancangan Stadion Raya ini. Berikut beberapa
analisis untuk menghadirkan view ke dalam bangunan:
Alternatif 1
Gambar 4.16 Alternatif 1 Analisis View
(Sumber: Analisis 2013)
Memberikan penataan lansekap pada view bangunan dengan menata vegetasi
yang ada untuk bingkai dari fasad bangunan, sehingga penataan fasad dan
vegetasi menaambah nilai estetika dari bangunan.
Kelebihan
+ : Penataan Lanskap menjadi Point of View dari
bangunan.
+ : Pandangan ke tapak dapat ditangkap baik oleh
mata manusia, karena fasad terbingkai oleh
vegetasi dan penataan lansekap.
Kekurangan
- : Perletakkan pohon perlu diperhatikan agar nilai
estetikanya muncul.
View
U Jl. Stadion Raya
Perancangan Stadion Raya Tema: Structure As Architecture
134
Alternatif 2
Gambar 4.17 Alternatif 2 Analisis View
(Sumber: Analisis 2013)
Memberikan fasad yang transparan pada bangunan yang membuat pengguna di
dalam bangunan bisa menikmati kondisi di luar dan juga sebaliknya, dimana
pengguna di luar bisa menikmati interior bangunan walau tidak berada di dalam
bangunan.
Rangka material dan memakai
penutup dinding yang transparan.
Kelebihan
+ : View bisa maksimal
+ : Memunculkan hubungan antara ruang eksterior
dan interior bangunan
Kekurangan
- : Untuk sistem strukturnya perlu diperhatikan
tingkat kekuatanya
Menghadirkan view ke arah lahan kosong
dan ke semua arah pada tapak.
U Jl. Stadion Raya
Perancangan Stadion Raya Tema: Structure As Architecture
135
Alternatif 3
Gambar 4.18 Alternatif 3 Analisis View
(Sumber: Analisis 2013)
4.2.5 Matahari
Analisis matahari pada perancangan digunakan untuk memberikan
pencahayaan pada bangunan, diamana pencahayaan dihadirkan melalui bukaan-
bukaan yang tepat dan penempatan yang tepat pula. Pada perancangan Stadion
Raya ini matahari akan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sehingga cahaya
matahari akan berguna di dalam perancangan ini. Berikut beberapa analisis
matahari pada peracnangan:
Ruang terbuka pada Stadion
Kelebihan
+ : View bisa dinikmati dari tempat yang lebih tinggi dan
dari segala arah
+ : Memunculkan hubungan antara ruang eksterior dan
interior bangunan
Kekurangan
- : perlu diperhatikan tingkat keamanan dari pembatas pagar
Menempatkan bangunan pada sudut untuk
lebih dekat menangkap view pada kawasan
sekitar tapak.
Menempatkan bangunan pada tengah tapak,
sehingga bangunan bisa mengambil view dari
seluruh tapak.
U Jl. Stadion Raya
Perancangan Stadion Raya Tema: Structure As Architecture
136
Alternatif 1
Gambar 4.19 Alternatif 1 Analisis Matahari (Sumber: Analisis 2013)
Memebrikan sebuah bukaan yang transparan pada dinding dengan
memaksimalkan cahaya matahari masuk ke dalam ruangan untuk meminimalkan
cahaya buatan dan lebih memaksimalkan potensi alam yang ada.
Alternatif 2
Matahari
Kelebihan
+ : Sinar matahari yang masuk bisa maksimal
+ : Tidak perlu menggunakan pencahayaan buatan
+ : Penghematan listrik
Kekurangan
- : perlu diperhatikan tingkat kenyamanan pengguna
pada ruang, karena kemungkinan panas karena tidak ada
penghambat sinar matahari siang
Kaca
Material sebagai estetika
Kaca
Elemen dinding masif
Matahari
Matahari
U Jl. Stadion Raya
U
Jl. Stadion Raya
Matahari
Perancangan Stadion Raya Tema: Structure As Architecture
137
Gambar 4.20 Alternatif 2 Analisis Matahari (Sumber: Analisis 2013)
Memberikan bukaan yang seimbang antara bukaan dengan dinding masif, agar
panas yang mengenai bangunan tidak memasukin ruangan seutuhnya, tetapi masih
ada filter untuk mengurangi panas sinar matahari.
Alternatif 3
Gambar 4.21 Alternatif 3 Analisis Matahari
(Sumber: Analisis 2013)
Menerapkan sistem atap dengan memberi solar panel, dimana nantinya cahaya
matahri diubah menjadi tenaga listrik dan dialirkan pada semua bangunan,
sehingga pemanfaatan cahaya matahri bisa maksimal. Untuk mengurangi panas
Pohon Tanjung
Solar Panel
Kelebihan
+ : Hemat listrik dan efisien
+ : pohon tanjung dapat mengurangi panas sinar matahari dengan efektif
Kekurangan
- : Perlu diperhatikan tingkat pemakaian solar panel, sehingga tenaga listrik bisa terdistribusikan pada semua
bangunan dengan baik
Matahari
Matahari
U Jl. Stadion Raya
Kelebihan
+ : Hemat listrik dan mengurangi pemakaian pencahayaan buatan
+ : Cahaya alami bisa masuk tetapi bisa terkurangi panas sinar
matahari
Kekurangan
- : Perlu diperhatikan tingkat pemakaian jenis penutup atap agar tidak
mempengaruhi panas di dalam ruang
Perancangan Stadion Raya Tema: Structure As Architecture
138
pada tapak sendiri digunakan pohon tanjung yang berdaun banyak sebagai
peneduh, baik pada tempat parkir maupun pada taman-taman yang ada.
4.2.6 Angin
Pada perancangan Stadion Raya ini pertimbangan mengenai analisis angin
tidak terlalu signifikan, karena bangunan utama berupa stadion merupakan
bangunan yang besar dan terbuka, tetapi di dalam perancangan analisis angin akan
lebih dibutuhkan poda bangunan penunjang stadion yang ada pada area stadion.
Berikut beberapa analisis angin pada perancangan:
Alternatif 1
Gambar 4.22 Alternatif 1 Analisis Angin
(Sumber: Analisis 2013)
Kelebihan
+ : Pohon Cemara menyaring angin dan Co2 menjadi oksigen
+ : Pohon Cemara sebagai penunjang estetika
Kekurangan
- : Pohon dapat menghalangi fasad bangunan
Pohon Cemara
Penempatan pada sudut
bangunan
Membatasi bagian barat dengan pohon
cemara sebagai peredam angin
U Jl. Stadion Raya
Perancangan Stadion Raya Tema: Structure As Architecture
139
Memberikan pohon cemara pada daeran depan tapak dengan adanya jalan di
depanya, dimana nantinya pohon cemara dapat menyaring CO2 menjadi oksigen
dan dapat menambah nilai estetika dari bangunan.
Alternatif 2
Gambar 4.23 Alternatif 2 Analisis Angin (Sumber: Analisis 2013)
Bentukan lengkung pada bangunan dan struktur kanopi atap digunakan untuk
mengalirkan angin dan mengarahkan angin, dimana angin dapat mengalir dari
bentukan-bentukan lengkung dan dapat mengikuti bentuk bangunan.
Bentukan lengkung
Permainan Struktur atap sebagai pengarah angin
Kelebihan
+ : Bentukan lengkung bangunan dan permainan
struktur kanopi dapat mengalirkan angin dan
mengarahkan angin
Kekurangan
- : perlu dperhatikan sambungan pada sistem strukturnya
dengan bentukan lengkung.
Bentukan lengkung pada bangunan stadion dapat
mengalirkan angin
U Jl. Stadion Raya
Perancangan Stadion Raya Tema: Structure As Architecture
140
Alternatif 3
Gambar 4.24 Alternatif 3 Analisis Angin
(Sumber: Analisis 2013)
Memberikan lubang-lubang ventilasi kecil sebagai pengecil skala angin,
dimana lubang-lubang dengan perpaduan dinding masif dapat diaplikasi pada
beberapa titik bangunan dengan tingkat skala angin yang besar.
4.2.7 Air Hujan
Analisis hujan pada perancangan ini digunakan untuk memberi
penanganan terhadap air hujan, dimana air hujan nantinya bisa dimanfaatkan
untuk air bersih yang akan ditampung di dalam tandon-tandon dan di alirkan ke
seluruh bagian area stadion. Berikut analisis terhadap air hujan dan cara
menangani air hujan:
Dinding masif dengan
ventilasi lubang-lubang kecil
Lubang ventilasi
Kelebihan
+ : lubang-lubang dapat mengurangi angin dan memperkecil
skala angin
Kekurangan
- : dalam penerapanya pelu diperhatikan penempatanya agar
mudah dlam perawatanya.
U Jl. Stadion Raya
Perancangan Stadion Raya Tema: Structure As Architecture
141
Alternatif 1
Gambar 4.25 Alternatif 1 Analisis Air Hujan
(Sumber: Analisis 2013)
Menerapkan sistem kemiringan pada lapangan sepak bola untuk
mengantisipasi terjadinya hujan deras pada lapangan, sehingga dengan sedikti
kemiringan air hujan tidak menggenang pada lapangan sepak bola.
Alternatif 2
Gambar 4.26 Alternatif 2 Analisis Air Hujan
(Sumber: Analisis 2013)
Memberikan tandon air untuk menampung ari hujan, sehingga air hujan
dapat dimanfaatkan kembali untuk seluruh bangunan dan menghemat air dari
PDAM.
Kemiringan lapangan
0º-3º
Kelebihan
+ : Air hujan tidak menggenang di dalam
lapangan
+ : Air hujan akan mengalir ke daerah saluran air
disamping lapangan.
Kekurangan
- : Perlu perawatan lapangan dengan berkali-kali
ketika ada pertandingan
Tandon air hujan
Kelebihan
+ : Air hujan dapat digunakan kembali
+ : Menghemat air dari PDAM
Kekurangan
- : Perlu penempatan yang tinggi untuk bisa
mendistribusikan pada semua bangunan
Memberikan sebuah saluran air pada
setiap lapangan penunjang, untuk
mengantisipasi adanya genangan air
Perancangan Stadion Raya Tema: Structure As Architecture
142
Alternatif 3
Gambar 4.27 Alternatif 3 Analisis Air Hujan (Sumber: Analisis 2013)
Memberikan sistem utilitas saluran air untuk mengatasi debit air hujanyang
terlalu banyak, dan penggunaan pohon tanjung untuk menyerap air hujan, serta
pohon diletakkan pada beberapa titik terutama pada RTH (Ruang terbuka hijau).
4.2.8 Sirkulasi
Alternatif 1
Gambar 4.28 Alternatif 1 Analisis SIrkulasi
(Sumber: Analisis 2013)
Pohon Tanjung
Kelebihan
+ : Pohon sebagai alat untuk menyerap ari hujan
+ : Saluran air untuk mengatasi banjri dan sebagai saluran utilitas untuk pembuangan air kotor
Kekurangan
- : Pada sistem saluran air perlu penempatan yang tepat agar tidak mengganggu saluran lainya
Sistem saluran air
pada tapak
Kelebihan
+ : Selarah sebagai peneduh pejalan kaki
+ : Memberikan kenyamanan pada pejalan kaki
Kekurangan
- : untuk penempatan sisi perlu pertimbangan agar tidak
mengganggu view
Memberikan selasar dengan struktur hanya
pada bagian sisi trotoar saja, dengan kolom-
kolom sebagai pengarah ke bangunan.
Perancangan Stadion Raya Tema: Structure As Architecture
143
Alternatif 2
Gambar 4.29 Alternatif 2 Analisis SIrkulasi (Sumber: Analisis 2013)
Alternatif 3
Memberikan selasar dengan struktur pada tengah taman dan memberikan
struktur baja yang melebar dan memanjang sebagai peneduh trotoar.
Gambar 4.30 Alternatif 1 Analisis SIrkulasi
(Sumber: Analisis 2013)
Kelebihan
+ : Kaca yang transparan untuk estetika dan permainan
cahaya matahari
+ : Penggunaan solar panel untuk menyimpan tenaga
matahari, sebagai tenaga untuk menghidupkan lampu
taman
Kekurangan
- : Sambungan system strukturnya harus diperhatikan,
karena menumpu beban atap
Kelebihan
+ : Struktur atap yang melebar dan kolom-kolom penyangga atap
sebagai pengarah dan bentuk yang melebar sebagai estetika
selasar.
+ : Pemberian pohon pada sela-sela selasar sebagai penyejuk
selasar
Kekurangan
- : Jarak antar pohon dan selasar harus diperhatikan.
Memberikan selasar dengan struktur pada
sisi-sisi trotoar dan memberikan solar panel
pada atap, serta permainan kaca transparan
pada atap selasar.
Solar panel
Perancangan Stadion Raya Tema: Structure As Architecture
144
4.2.9 Aksesbilitas dan sistem parkir
Pada perancangan ini aksesbilitas kendaraan sangat penting karena
bangunan akan mendatangkan massa yang banyak, serta diperlukan alternatif-
alternatif perancangan untuk mencegah macetnya area Stadion Raya dan
nyamanya pengguna kendaraan. Berikut altrernatif aksebilitas dan sirkulasi
pengguna:
Alternatif 1
Memberikan sistem parkir pada dua tempat, dimana parkir ditujukan untuk
pengguna olahraga dan pengguna restaurant serta kantor. Aksesbilitas bisa diakses
dari dua sisi tapak untuk mempermudah jalanya sirkulasi. Karena perancangan
merupakan bangunan berdiameter besar, maka sistem sirkulasinya bisa diakses
masuk dan keluar dalam satu tempat.
Gambar 4.31 Alternatif 1 Analisis Aksesbilitas, sirkulasi, dan sistem parkir
(Sumber: Analisis 2013)
Masuk
Masuk
Kelebihan
+ : Parkir bisa diakses dari
segala sisi.
+ : Zoning antar sistem di
dalam bangunan terlihat
dengan jelas.
Kekurangan
- : kemungkinan kekurangan
tempat untuk parkir
pengguna, karena hanya
terdapat dua tempat sebagai
tempat parkir.
Sistem parkir khusus
pengguna lapangan
olahraga
Sistem parkir semua
pengguna, khusunya
restaurant.
U Jl. Stadion Raya
Perancangan Stadion Raya Tema: Structure As Architecture
145
Alternatif 2
Menerapkan sistem parkir hanya pada depan tapak, sehingga mudah diakses
dari sirkulasi jalan utama dan terlihat jelas penempatan parkir yang tidak
membuat pengguna stadion kesulitan untuk parkir kendaraan.
Gambar 4.32 Alternatif 2 Analisis Aksesbilitas, sirkulasi, dan sistem parkir (Sumber: Analisis 2013)
Alternatif 3
meletakkan sistem parkir di bebrapa tempat untuk memberikan keluasan
parkir pengguna stadion, serta aksesbilitas sirkulasi yang mengitari stadion untuk
sirkulasi yang nyaman dan lancar.
Masuk
Masuk
Sistem parkir untuk
semua pengguna
Sistem parkir untuk
semua pengguna
Kelebihan
+ : Parkir bisa diakses dari segala sisi.
+ : kemudahan untuk menuju tempat parkir.
Kekurangan
- : kemungkinan kekurangan tempat untuk parkir pengguna, karena hanya
terdapat dua tempat sebagai tempat parkir.
- : Sistem parkir jauh dengan tempat kantor.
U Jl. Stadion Raya
Perancangan Stadion Raya Tema: Structure As Architecture
146
Gambar 4.33 Alternatif 3 Analisis Aksesbilitas, sirkulasi, dan sistem parkir
(Sumber: Analisis 2013)
4.2.10 Utililitas
Utilitas pada perancangan nantinya bertujuan untuk menyalurkan air pada
tingkat yang lebih tinggi, dimana stadion merupakan bangunan bertingkat yang
cukup tinggi. Analisis utilitas digunakan untuk menganalisa arah pembuangan air
kotor serta penyaluran air bersih di dalam bangunan perancangan. Berikut
beberapa analisis mengenai analisis utilitas:
Masuk
Masuk
Sistem parkir untuk
pegawai kantor
Sistem parkir untuk
semua pengguna
Sistem parkir untuk
semua pengguna
Kelebihan
+ : Parkir bisa diakses dari segala sisi.
+ : kemudahan untuk menuju tempat parkir.
+ : Sistem parkir tidak bercampur dan keluasan tempat parkir
Kekurangan
- : Sistem sirkulasi perlu diperhatikan dengan mempertimbangkan lebar dari jalan dan jenis kendaraan.
U Jl. Stadion Raya
Perancangan Stadion Raya Tema: Structure As Architecture
147
Alternatif 1
keterangan:
Genset
Saluran genset
Tandon
Saluran air tandon
Septick tank
Saluran septick tank
Sumur resapan
Saluran sumur resapan
Trafo
Kabel listrik
Gambar 4.34 Alternatif 1 Analisis Utilitas
(Sumber: Analisis 2013)
Saluran air mengambil dari PDAM dan tandon diletakkan pada daeran paling
tinggi yaitu pada bangunan stadion. Untuk trafo sendiri digunakan sebagai alat
penampung daya listrik yang dihasilkan oleh solar panel pada atap stadion,
sehingga jaringan listrik mengambil tenaga matahari yang disimpan pada trafo.
Kelebihan
+ : Penghematan listrik, karena menggunakan tenaga solar panel
+ : Tandon yang tinggi dapat menyalurkan air keseluruh bangunan.
+ : septick tank berada didepan untuk menghindari terjadinya
kebocoran pipa.
Kekurangan
- : Saluran pipa PDAM terlalu panjang ketika tandon jauh dari
jalan.
U Jl. Stadion Raya
Atap solar panel
Perancangan Stadion Raya Tema: Structure As Architecture
148
Alternatif 2
keterangan:
Genset
Saluran genset
Tandon
Saluran air tandon
Septick tank
Saluran septick tank
Sumur resapan
Saluran sumur resapan
Trafo
Kabel listrik
Gambar 4.35 Alternatif 2 Analisis Utilitas (Sumber: Analisis 2013)
Tandon tetap diletakkan pada bangunan paling tinggi, serta diletakkan pada
tengah bangunan sehingga tidak terlalu panjang dalam penggunaan pipa saluran
PDAM. Untuk sumur resapan sendiri diletakkan pada bagian belakang yang
berdekatan dengan genset sebagai pemompa listrik dan juga terdapat trafo sebagai
pemompa air dan penampung daya tenaga matahari dengan menggunakan solar
panel.
Kelebihan
+ : Penghematan listrik, karena menggunakan tenaga solar panel
+ : Tandon yang tinggi dapat menyalurkan air keseluruh bangunan.
+ : septick tank berada didepan untuk menghindari terjadinya
kebocoran pipa.
+ : Letak tandon berada pada tengah bangunan untuk penghematan
pipa.
Kekurangan
- : letak septick tank yang tidak efektif karena berada pada dekat
restaurant.
U Jl. Stadion Raya
Atap solar panel
Perancangan Stadion Raya Tema: Structure As Architecture
149
Alternatif 3
keterangan:
Genset
Saluran genset
Tandon
Saluran air tandon
Septick tank
Saluran septick tank
Sumur resapan
Saluran sumur resapan
Trafo
Kabel listrik
Gambar 4.36 Alternatif 3 Analisis Utilitas
(Sumber: Analisis 2013)
Letak tandon dan trafo tetap berada pada bangunan inti yaitu stadion dan berada
pada tempat yang tinggi, karena tandon sebagai alat untu pendistribusian air serta
trafo juga sebagai alat untuk pendistribusian listrik. Septick tank tetap diletakkan
pada depan bangunan, tetapi menjauhi bangunan retaurant dan resapan terletak
pada bagian belakang sebagai resapan air kotor.
Kelebihan
+ : Penghematan listrik, karena menggunakan tenaga solar panel
+ : Tandon yang tinggi dapat menyalurkan air keseluruh bangunan.
+ : septick tank berada didepan untuk menghindari terjadinya
kebocoran pipa.
+ : Letak tandon berada pada tengah bangunan untuk penghematan
pipa.
Kekurangan
- : Sambungan kabel listrik perlu dipertimbangkan, karena pipa
listrik sangat panjang.
U Jl. Stadion Raya
Atap solar panel
Perancangan Stadion Raya Tema: Structure As Architecture
150
4.2.11 Struktur
Pada perancangan Stadion Raya ini struktur merupakan hal yang sangat
penting, dimana pemakaian tema Structure As Architecture merupakan tema
dengan penjabaran struktur secara jelas yang diterapkan ke dalam perancangan.
Berikut beberapa analisis struktur ke dalam perancangan:
Alternatif 1
Gambar 4.37 Alternatif 1 Analisis Struktur
(Sumber: Analisis 2013)
Untuk sistem penyangga atap sendiri menyalurkan beban melalui kolom
seperti pondasi, dan beban dialirkan melalui kolom-kolom kecil sampai kolom
yang besar yang menyangga bangunan, sehingga penyaluran beban bisa merata
sampai ke pondasi tiang pancang.
Sistem struktur kolom seperti sistem
pondasi sebagai penyangga baja yang
mendukung beban atap.
Pemakaian pondasi tiang pancang
untuk menhan beban yang besar dan
menyalurkan beban
Perancangan Stadion Raya Tema: Structure As Architecture
151
Alternatif 2
Gambar 4.38 Alternatif 2 Analisis Struktur (Sumber: Analisis 2013)
Memberikan struktur kolom-kolom dan atap untuk menggambarkan sirkulasi,
dimana untuk mempermudah pengguna menemukan jalan masuk ke dalam
bangunan dengan adanya struktur sebagai penggambaran pintu masuk ke dalam
bangunan.
Alternatif 3
Gambar 4.39 Alternatif 3 Analisis Struktur
(Sumber: Analisis 2013)
Struktur sebagai penggambaran
sirkulasi
Alumunium penutup atap
Rangka baja profil I
Struktur portal untuk inti
bangunan stadion
Struktur rangka ruang sebagai atap bangunan dan sebagai
estteika dari interior bangunan
Perancangan Stadion Raya Tema: Structure As Architecture
152
Memberikan estetika pada depan bangunan dengan menggunakan struktur
tarik, dimana kabel-kabel baja menraik rangka atap sehingga area depan bangunan
terbebas dari kolom-kolom dan bisa dimaksimalkan akaesbilitasnya.
Alternatif 4
Gambar 4.40 Alternatif 4 Analisis Struktur
(Sumber: Analisis 2013)
Rangka baja ruang
Pondasi tiang pancang
U Jl. Stadion Raya
Baja
Beton
Baja
Kolom sebagai estetika
bangunan
Struktur kabel untuk atap
bangunan
Perancangan Stadion Raya Tema: Structure As Architecture
153
Memanfaatkan bentuk lengkung sebagai estetika dan memberikan pintu masuk
dengan struktur kolom yang miring, serta penerapan sistem strukturnya
menggunakan baja ruang dan pondasi tiang pancang.