bab iv analisis iv.1. analisis konsepthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2009-2-00559-ar bab 4.pdf ·...

73
44 BAB IV ANALISIS IV.1. Analisis Konsep Konsep bangunan pada proyek tugas akhir ini adalah konsep betawi konsep ini diimplementasikan pada filosofis hunian pada bangunan, yaitu sistem tata ruangnya, pada bentuk arsitekturnya dan juga di wujudkan pada fungsi pusat perbelanjaannya. Bangunan pada proyek ini tak lepas dari arsitektur lokalitas dan tentu saja arsitektur iklim setempat yaitu dalam hal ini tropis, dalam artian bahwa arsitektur tropis dan arsitektur lokal telah tercakup di dalam konsep dasar dari bangunan pada proyek ini. Akan diterapkan pada bangunan ini arsitektur tropis dan arsitektur betawi. IV.1.1. Filosofis Hunian Betawi Hunian betawi dalam hal ini diterjemahkan sebagai rumah betawi memiliki ciri dan kekhasan tersendiri dibandingkan dengan arsitektur dengan budaya lainya di Indonesia. Rincian keunikan dari arsitektur betawi atau rumah betawi dapat disimpulkan menjadi beberapa poin yaitu : 1. Rumah betawi mengenal sistem keterbukaan terhadap tetangga yaitu memiliki beranda yang ditempatkan disana ruang tamu atau seperangkat meja kursi tamu, di beranda ini juga diletakkan bale-bale untuk tempat bersantai. Lebih kedalam lagi ada kamar tidur yang biasanya diletakkan

Upload: duongnhan

Post on 06-Mar-2019

236 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV ANALISIS IV.1. Analisis Konsepthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00559-AR Bab 4.pdf · Bentuk atap pada bangunan menyerupai bentuk atap rumah betawi yaitu ... Beberapa contoh

44

BAB IV

ANALISIS

IV.1. Analisis Konsep

Konsep bangunan pada proyek tugas akhir ini adalah konsep betawi konsep ini

diimplementasikan pada filosofis hunian pada bangunan, yaitu sistem tata ruangnya,

pada bentuk arsitekturnya dan juga di wujudkan pada fungsi pusat perbelanjaannya.

Bangunan pada proyek ini tak lepas dari arsitektur lokalitas dan tentu saja

arsitektur iklim setempat yaitu dalam hal ini tropis, dalam artian bahwa arsitektur

tropis dan arsitektur lokal telah tercakup di dalam konsep dasar dari bangunan pada

proyek ini.

Akan diterapkan pada bangunan ini arsitektur tropis dan arsitektur betawi.

IV.1.1. Filosofis Hunian Betawi

Hunian betawi dalam hal ini diterjemahkan sebagai rumah betawi

memiliki ciri dan kekhasan tersendiri dibandingkan dengan arsitektur dengan

budaya lainya di Indonesia.

Rincian keunikan dari arsitektur betawi atau rumah betawi dapat

disimpulkan menjadi beberapa poin yaitu :

1. Rumah betawi mengenal sistem keterbukaan terhadap tetangga yaitu

memiliki beranda yang ditempatkan disana ruang tamu atau seperangkat

meja kursi tamu, di beranda ini juga diletakkan bale-bale untuk tempat

bersantai. Lebih kedalam lagi ada kamar tidur yang biasanya diletakkan

Page 2: BAB IV ANALISIS IV.1. Analisis Konsepthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00559-AR Bab 4.pdf · Bentuk atap pada bangunan menyerupai bentuk atap rumah betawi yaitu ... Beberapa contoh

45

berhadapan kemudian diteruskan oleh dapur yang terletak di paling

belakang rumah. Pada rumah betawi biasanya terdapat halaman

belakang rumah yang merupakan halamna terbuka, disana ditempatkan

juga bale-bale santai serta tempat mandi dan mencuci.

Gambar 18. Denah Betawi

Sumber 25. Harun dkk, 1991

2. Terdapat tangga tepat didepan rumah. konstruksi tangga ini yang

diistilahkan balaksuji biasanya terdapat pada rumah betawi panggung.

Hal ini dikarenakan rumah orang betawi banyak terdapat di daerah rawa

karena memang dahulu daerah jakarta memang daerah rawa. Sayangnya

ini agak sulit ditemukan di rumah Betawi bukan panggung. Rumah darat

kadang-kadang juga punya balaksuji, karena mengikuti kultur rumah

panggung, membuat pemilik rumah sengaja meninggikan lantai

rumahnya dari permukaan tanah sekitar.

Page 3: BAB IV ANALISIS IV.1. Analisis Konsepthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00559-AR Bab 4.pdf · Bentuk atap pada bangunan menyerupai bentuk atap rumah betawi yaitu ... Beberapa contoh

46

Foto 13. Beranda rumah betawi

Sumber 26. gambang.wordpress.com

Dahulu ada pula kebiasaan meletakkan tempayan atau kendi di dekat

pintu gerbang rumah. Ini dimaksudkan jika ada musafir yang liwat dan

kehausan dapat berhenti di sini kekadar minum atau membasuh muka

dan kakinya.

3. Terdapat ornamen-ornamen khas betawi atau dapat dikatakan ragam

hias betawi. Di risplang dipasang ragam hias gigi balang atau ragam

hias flora dan fauna lainnya.

Foto 14 . Ornamen rumah

Sumber 27.

Lisplank ragam hias

Langkan

Page 4: BAB IV ANALISIS IV.1. Analisis Konsepthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00559-AR Bab 4.pdf · Bentuk atap pada bangunan menyerupai bentuk atap rumah betawi yaitu ... Beberapa contoh

47

Beranda tempat kongkou-kongkou dibatasi langkan setinggi lebih

kurang 70 cm dan lebar papan atasnya 30 cm.

Ketiga keistimewaan dari arsitektur betawi diatas akan di masukkan

dalam proses perancangan bangunan di proyek tugas akhir ini.

IV.1.2. Penterjemahan Pada Facade Bangunan

Dalam hal ini arsitektur nusantara khususnya betawi yang mencakup

arsitektur bentuk tropis akan diterapkan dalam proyek ini. Penerapan

tersebut antara lain terdapat pada aspek-aspek sebagai berikut :

1. Bentuk atap pada bangunan menyerupai bentuk atap rumah betawi yaitu

dengan tritisan yang lebar, memiliki atap miring yang sesuai dengan

kondisi iklim indonesia yang tropis.

2. Penggunaan material-material alam seperti bambu, kayu, batu alam dan

sebagainya yang tentu saja diupayakan memakai material yang dapat

diperbaharui kembali, walaupun tetap struktur utama dan struktur atap

memakai struktur modern yaitu beton dan baja.

Beberapa contoh bangunan yang bernuansa lokal dan tropis adalah gedung

rektorat UI di depok , gedung apartemen surin sabai di Bali dengan nuansa

balinya.

Page 5: BAB IV ANALISIS IV.1. Analisis Konsepthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00559-AR Bab 4.pdf · Bentuk atap pada bangunan menyerupai bentuk atap rumah betawi yaitu ... Beberapa contoh

48

Foto 15. Gedung rektorat UI Foto 16. Apartemen Surin Sabai

Sumber 28. internet Sumber 29. internet

IV.1.3. Konsep Fungsi Perbelanjaan

Sebagaimana diketahui pada awal pembicaraan bahwa bangunan ini

merupakan mixed-use antara apartemen menengah dengan pusat

perbelanjaan.

Dalam konsep pusat perbelanjaan di sini akan dibuat beberapa zona

yaitu zona umum, zona makan dan zona pasar seni.

Konsepnya adalah bahwa pusat perbelanjaan ini pada zona makanan

dan zona pasar seni merupakan pusat perbelanjaan yang khusus menjual

barang-barang buatan dalam negeri indonesia.

Pada zona makanan, makanan yang dijual disini adalah makanan asli

indonesia yang ditentukan oleh pihak pengelola. Khusus ditekankan

Page 6: BAB IV ANALISIS IV.1. Analisis Konsepthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00559-AR Bab 4.pdf · Bentuk atap pada bangunan menyerupai bentuk atap rumah betawi yaitu ... Beberapa contoh

49

makanan asli betawi disediakan di zona makanan ini untuk mendukung

konsep bangunannya.

Foto 17. kerajinan anyaman

Sumber 30. www.wikipedia.com

Pada zona pasar seni akan dijual barang-barang seni indonesia seperti

cindera mata, pakaian, pernak-pernik, dan juga oleh-oleh buatan indonesia.

Hal tersebut juga guna mendukung konsep utama bangunan ini yaitu konsep

nusantaranya.

Foto 18. kerajinan cindera mata

Sumber 31. www.wikipedia.com

Kecuali dua zona diatas zona umum menjual barang-barang baik

buatan dalam negeri maupun import karna mengingat kelengkapan barang

Page 7: BAB IV ANALISIS IV.1. Analisis Konsepthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00559-AR Bab 4.pdf · Bentuk atap pada bangunan menyerupai bentuk atap rumah betawi yaitu ... Beberapa contoh

50

buatan dalam negeri terbatas dan bahan yang dijual sangat diperlukan, maka

dari itu tidak menutup kemungkinan barang luar juga dijual di zona ini.

IV.2. Analisis Aspek Perkotaan dan Lingkungan

IV.2.1. Analisis Pencapaian

Lokasi proyek yaitu terletak di daerah Jalan Letjen S. Parman dengan

bangunan exixting adalah Plaza Slipi Jaya disamping flyover Brigjen

Katamso. Jadi tapak terdapat di daerah hok yang sangat ramai kendaraan.

Lokasi dapat ditempuh dari dua lokasi yaitu wilayah seberang jalan

Letjen S. Parman daerah perkantoran ditandai dengan bagian timur dan daerah

kemanggisan dan seputarnya terlihat pada peta yaitu ditandai dengan bagian

barat.

Gambar 19. daerah pelayanan

Sumber 32. analisis penulis

BAGIAN BARAT

BAGIAN TIMUR

Page 8: BAB IV ANALISIS IV.1. Analisis Konsepthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00559-AR Bab 4.pdf · Bentuk atap pada bangunan menyerupai bentuk atap rumah betawi yaitu ... Beberapa contoh

51

Dengan kata lain target market untuk proyek ini terdapat dari dua sisi

jalan Letjen S. Parman.

Untuk bagian barat dapat mencapai lokasi dengan melalui jalan Brigjen

Katamso. Sedangkan bagian timur dapat mencapai lokasi dengan melalui jalan

Letjen S.Parman dengan terlebih dahulu memutar di bawah flyover tol Letjen

S. Parman.

Gambar 20 . pencapaian

Sumber 33. analisis penulis

Daerah yang ditandai dengan zona kuning dapat mencapai tapak dengan

melalui daerah jalan Brigjen Katamso lalu melauli jalan kemanggisan melalui

batusari kembali ke jalan Brigjen Katamso dan berbelok kiri dan masuk ke

tapak. Di jalan Brigjen tidak terdapat putaran sehingga harus melalui daerah

batusari terlebih dahulu.

Page 9: BAB IV ANALISIS IV.1. Analisis Konsepthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00559-AR Bab 4.pdf · Bentuk atap pada bangunan menyerupai bentuk atap rumah betawi yaitu ... Beberapa contoh

52

Sedangkan jika keluar dari tapak untuk mencapai daerah kuning dan

hijau yaitu dari tapak dapat langsung keluar melauli jalan Brigjen Katamso

ataupun melalui jalan Letjen S.Parman.

Gambar 21. pencapaian keluar

Sumber 34. Analisis penulis

Untuk mencapai daerah kuning dicapai dengan memutar di bawah

flyover Nilimurni Jalan Brigjen Katamso.

Foto 19. putaran slipi jaya

Sumber 35. foto oleh Novprianto

putaran

Page 10: BAB IV ANALISIS IV.1. Analisis Konsepthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00559-AR Bab 4.pdf · Bentuk atap pada bangunan menyerupai bentuk atap rumah betawi yaitu ... Beberapa contoh

53

Untuk mencapai daerah ungu dari tapak maka pengunjung harus

mengambil rute batusari lalu kembali ke jalan Brigjen Katamso atau melewati

jalan Letjen S. Parman lalu melalui tomang.

Gambar 22. pencapaian keluar

Sumber 36. Analisis penulis

Daerah hijau yang berada di seberang timur dari tapak dapat dicapai

dengan melalui jalan Letjen S.Parman lalu menuju putaran Tomang kembali

lagi ke jalan Letjen S. Parman.

IV.3. Analisis Tapak dan Lingkungan

IV.3.1. Analisis Entrance

Entrance pada tapak proyek ini dapat di ditentukan melalui jalan yang

melalui tapak tersebut, tapak dilewati oleh dua buah jalan yaitu jalan Letjen

S.Parman dan jalan Brigjen Katamso. Dua jalur jalan ini memiliki

karakteristik masing masing, jalan Letjen S.Parman merupakan jalan raya

yang lebar dengan jalan TOL di tengahnya. Hal ini menyebabkan tidak

Page 11: BAB IV ANALISIS IV.1. Analisis Konsepthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00559-AR Bab 4.pdf · Bentuk atap pada bangunan menyerupai bentuk atap rumah betawi yaitu ... Beberapa contoh

54

mungkin bagi kendaraan yang berada di seberang jalan untuk menemukan

jalur putaran dengan jarak yang dekat karena untuk memutar jalan kendaraan

harus menempuh jalan cukup jauh yaitu di putaran slipi yang jaraknya kurang

lebih tiga kilometer dari tapak.

Gambar 23. Analisis penuliss

Sumber 37. Analisis penulis

Sedangkan kendaraan yang berada di seberang jalan Brigjen Katamso

juga tidak dapat langsung menuju ke tapak karena kendaraan harus memutar

melalui batusari terlebih dahulu lalu kembali ke daerah jalan Brigjen Katamso

untuk masuk ke tapak.

Ada beberapa tipe entrance yaitu entrance dengan pintu masuk dan

keluar di satu entrance atau disebut singgle entrance, ada juga pintu masuk

dan keluarnya terpisah.

Dalam proyek mixed-use apartemen dan pusat perbelanjaan ini

dibutuhkan entrance yang terpisah antara pemilik apartemen dan pengunjung

pusat perbelanjaan.

Page 12: BAB IV ANALISIS IV.1. Analisis Konsepthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00559-AR Bab 4.pdf · Bentuk atap pada bangunan menyerupai bentuk atap rumah betawi yaitu ... Beberapa contoh

55

Terdapat beberapa alternatif penentuan entrance pada tapak yaitu

sebagai berikut :

Table 3. tabel enterance

Jenis Enterance Kelebihan Kekurangan

Single enterance berada di timur disisi jalan Letjen S. Parman.

• Dengan jalan akses keluar dan masuk yang lebar sehingga meminimalisir kemacetan

• pengunjung dari kemanggisan atau zona kuning ketika keluar dari tapak dan menuju kemanggisan atau zona kuning harus memutar di putaran Tomang dengan jarak yang jauh.

Single entrance berada di selatan di sisi jalan Brigjen Katamso

• Pintu masuk apartemen dan pusat perbelanjaan berada jauh membuat lebih privasi.

• Untuk menuju daerah kemanggisan dari tapak lebih mudah karena terdapat putaran di bawah flyover.

• Pengunjung dari seberan g jalan Letjen S. Parman atau zona hijau untuk menuju ke tapak terlalu jauh karena harus melalui batusari.

• Terjadi kemacetan pada pintu keluar karena jalan yang akses keluar yang sempit.

Page 13: BAB IV ANALISIS IV.1. Analisis Konsepthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00559-AR Bab 4.pdf · Bentuk atap pada bangunan menyerupai bentuk atap rumah betawi yaitu ... Beberapa contoh

56

Enterance masuk dan keluar dipisahkan.

• Dengan cara ini pengunjung yang dari dan menuju zona hijau atau kuning tidak terlalu jauh menempuh jalan.

• Terjadi kepadatan yang dapat menyebabkan kemacetan di pintu keluar.

• Terjadi persilangan pada pintu masuk apartemen.

Diletakkan dua single entrance di timur dan selatan.

• Dengan cara ini pengunjung yang dari dan menuju zona hijau atau kuning tidak terlalu jauh menempuh jalan.

• Meminimalisir terjadi kemacetan karena pengunjung yang keluar masuk terbagi dua.

• Jika terjadi kemacetan di salah satu jalan maka pintu di jalan yang lain dapat dipakai untuk menghindari kemacetan.

• Membutuhkan lebih banyak penjaga pintu entrance.

Page 14: BAB IV ANALISIS IV.1. Analisis Konsepthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00559-AR Bab 4.pdf · Bentuk atap pada bangunan menyerupai bentuk atap rumah betawi yaitu ... Beberapa contoh

57

• Dengan cara ini pengunjung yang dari dan menuju zona hijau atau kuning tidak terlalu jauh menempuh jalan.

• Terjadi kepadatan yang dapat menyebabkan kemacetan di pintu keluar.

Sumber 38. analisis Penulis

Jadi dapat disimpulkan bahwa entrance yang terbaik adalah tipe yang ke

lima karena dapat mengatasi masalah kemacetan, dapat dicapai oleh semua

zona dengan mudah dan dampak buruknya lebih kecil. Sehingga dengan

mudahnya akses maka diharapkan pengunjung yang datang bisa lebih banyak.

IV.3.2. Analisis Orientasi Terhadap Matahari

Radiasi matahari adalah penyebab dari semua ciri umum iklim dan

radiasi matahari sangat berpengaruh teradap kehidupan manusia. Radiasi

matahari untuk mencapai permukaan bumi harus melewati atmosfir yang

mengandung debu dan air. Jarak terpendek radiasi matahari adalah jarak

vertikal atau tegak lurus terhadap permukaan bumi, tempat yang mengalami

radiasi matahari vertikal adalah daerah tropis.

Page 15: BAB IV ANALISIS IV.1. Analisis Konsepthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00559-AR Bab 4.pdf · Bentuk atap pada bangunan menyerupai bentuk atap rumah betawi yaitu ... Beberapa contoh

58

Gambar 24. alur radiasi matahari

Sumber 39. Utilitas Bangunan Dwi Tanggoro

Radiasi yang datang ke permukaan bumi sebagian diserap oleh tanah

sebagian lagi di pantulkan dalam bentuk sinar dengan gelombang panjang,

dalam hal ini penggunaan material yang cocok dan orientasi yang benar pada

bangunan dapat dimanfaatkan untuk menghindari pemanasan pada bangunan

itu sendiri dan menghindari pemantulan ke lingkungan. Beberapa jenis bahan

yang sering dipakai oleh sebuah proyek bangunan dapat dilihat dibawah ini.

Page 16: BAB IV ANALISIS IV.1. Analisis Konsepthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00559-AR Bab 4.pdf · Bentuk atap pada bangunan menyerupai bentuk atap rumah betawi yaitu ... Beberapa contoh

59

Table 2. tabel daya serap bahan terhadap radiasi

Sumber 40.Utilitas Bangunan Dwi Tanggoro

Jadi kesimpulannya bahwa bahan bangunan yang baik untuk dipakai

adalah bahan bangunan yang penyerapannya terhadap radiasi matahari besar

Page 17: BAB IV ANALISIS IV.1. Analisis Konsepthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00559-AR Bab 4.pdf · Bentuk atap pada bangunan menyerupai bentuk atap rumah betawi yaitu ... Beberapa contoh

60

dan tidak menyalurkan panas dari radiasi matahari ke dalam ruangan dan daya

pantulnya kecil sehingga tidak menyebabkan pemanasan global.

Gambar 25 . Peta Indonesia

Sumber 41.maulanusantara.wordpress.com

Jakarta memiliki suhu udara yang panas dan kering atau beriklim tropis.

Terletak di bagian barat Indonesia, Jakarta mengalami puncak musim

penghujan pada bulan Januari dan februari dengan rata-rata curah hujan 350

milimeter (14 inchi) dengan suhu rata-rata 27°C,curah hujan antara bulan

januari dan awal februari sangat exterm pada saat itulah jakarta dilanda banjir

setiap tahunya , dan puncak musim kemarau pada bulan Agustus dengan rata-

rata curah hujan 60 milimeter (2,4 inchi) bulan september dan awal oktober

adalah hari-hari yang sangat panas di jakata suhu udara dapat mencapai 40°C.

Suhu rata-rata tahunan berkisar antara 25°-38°C (77°-100°F).

Tapak terdapat di daerah jakarta barat yang berada di bawah garis

khatulistiwa yaitu 6°10.5′ LS, 106°49.7′ BT yang berarti matahari berada

disebelah utara tapak lebih lama dibandingkan berada di sebelah selatan tapak

Page 18: BAB IV ANALISIS IV.1. Analisis Konsepthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00559-AR Bab 4.pdf · Bentuk atap pada bangunan menyerupai bentuk atap rumah betawi yaitu ... Beberapa contoh

61

dan menyebabkan penyinaran matahari di sebelah utara tapak atau bangunan

akan lebih lama.

Gambar 26. Jalur edar Matahari

Sumber 42. Analisis Penulis

Dari analisa tersebut dapat ditentukan penyikapan terhadap facade

bangunan yang akan dibangun, daerah barat perlu dihindari dengan

penanaman pohon atau menghindari bukaan begitu pula daerah timur. Bukaan

diletakkan di utara dan selatantapak. Penghijauan dapat di manfaatkan untuk

menghindari sinar matahari.

TIMUR BARAT

Page 19: BAB IV ANALISIS IV.1. Analisis Konsepthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00559-AR Bab 4.pdf · Bentuk atap pada bangunan menyerupai bentuk atap rumah betawi yaitu ... Beberapa contoh

62

Gambar 27. Penanggulangan matahari

Sumber 43. Analisis Penulis

Table 3. tabel penentuan pola masa

Bentuk masa Kelebihan Kekurangan

Sisi bangunan yang menghadap barat dan timur kecil, bidang yang mengalirkan panas kecil, penggunaan AC lebih kecil.

Masa tidak sesuai dengan tapak yang memanjang ke arah utara selatan.

Bidang yang terkena radiasi panas matahari lebih besar sehingga suhu ruang meningkat, penggunaan AC meningkat.

Masa bangunan sesuai dengan tapak yang memanjang arah uatara selatan.

BUKAAN

BUKAAN

Page 20: BAB IV ANALISIS IV.1. Analisis Konsepthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00559-AR Bab 4.pdf · Bentuk atap pada bangunan menyerupai bentuk atap rumah betawi yaitu ... Beberapa contoh

63

Bidang yang tekena sinar mthri luas tetapi secara miring, jendela tidak langsung menghadap matahari.

Tidak sesuai dengan orientasi tapak.

Sumber 44. Analisis penulis

Dari beberapa letak masa bangunan yang baik untuk diterapkan adalah

yang memiliki sisi bangunan paling kecil menghadap matahari dan yang dapat

sesuai dengan kondisi bentuk tapak .

IV.3.3. Analisis Tingkat Kebisingan

Pada daerah tapak terdapat daerah yang tingkat kebisingannya lebih

besar dibandingkan daerah lainnya.

Foto 20. Analisis kebisingan

Sumber 45. Google earth

Page 21: BAB IV ANALISIS IV.1. Analisis Konsepthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00559-AR Bab 4.pdf · Bentuk atap pada bangunan menyerupai bentuk atap rumah betawi yaitu ... Beberapa contoh

64

Daerah yang ditandai dengan warna kuning merupakan daerah yang

tingkat kebisingannya tinggi karena merupakan jalan raya yang dilalui banyak

kendaraan. Pada daerah flyover memeiliki kontur tanjakan sehingga gas mesin

ditambah menghasilkan suara yang lebih dibanding jalan yang datar. Dalam

hal lain tingkat kepadatan kendaraan yang melalui jalan juga berpengaruh

pada tingkat kebisingan yang timbul.

Jalan Letjen S. Parman lebar jalan lebih lebar dibanding Jalan Brigjen

Katamso sehingga volume kendaraan yang lewat juga cenderung lebih banyak

dan lebih bising. Untuk daerah warna hijau didominasi oleh perumahan

penduduk sehingga tingkat kebisingan cenderung kecil.

Jadi kebisingan yang ditimbulkan oleh jalan raya di timur dan selatan

tapak harus dihindari secara arsitektural misalnya dengan membuat sound

barrier seperti pepohonan atau peninggian tanah, atau dengan menempatkan

ruangan-ruangan service di arah kebisingan datang.

Gambar 28. penangulangan kebisingan

Sumber 46. standard perancangan tapak the chiara

Page 22: BAB IV ANALISIS IV.1. Analisis Konsepthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00559-AR Bab 4.pdf · Bentuk atap pada bangunan menyerupai bentuk atap rumah betawi yaitu ... Beberapa contoh

65

Penangulangan kebisingan yang dilakukan dengan pendekatan landskap

yaitu dengan membuat penyangga landskap, penyangga landskap ini meliputi

penutupan, penyerapan kebisingan atupun keduanya.

pepohonan atau perdu serta permukaan tanah yang direndahkan atau

ditinggikan dapat melemahkan kadar kebisingan.

IV.3.4. Analisis Zoning Tapak

Secara sederhana zoning bangunan dibagi menjadi tiga bagian utama

yaitu publik, private dan servis, yang mana publik merupakan pusat

perbelanjaan, private merupakan apartemen dan servis merupakan lahan

parkir sistem loading unloading, dan sebagainya.

Gambar 29 . zoning

Sumber 47. Analisis penulis

Hijau

Apartemen

Mall

Parkir

Page 23: BAB IV ANALISIS IV.1. Analisis Konsepthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00559-AR Bab 4.pdf · Bentuk atap pada bangunan menyerupai bentuk atap rumah betawi yaitu ... Beberapa contoh

66

Zoning ini terbagi atas 4 bagian yaitu parkir yang terdapat di basement,

mall dari lantai satu sampai lantai empat, apartemen dari lantai 5 sampai 12

sedangkan daerah hijau terletak di sekeliling bangunan.

Daerah hijau yang terdapat disekeliling tapak berguna untuk sound

barrier sekaligus penahan panas matahari.

Zoning pada bangunan secara vertikal dapat dilihat pada gambar

berikut.

Gambar 30. Zoning vertikal

Sumber 48. Analisis Penulis

Zoning yang seperti ini dikarenakan keterbatasan ruang dan juga fungsi

mixed-use itu sendiri. Dengan menempatkan apartemen di bagian atas

diharapkan privasi dari apartemen akan lebih terjaga.

Apartemen

Parkir

penunjang

Mal

Page 24: BAB IV ANALISIS IV.1. Analisis Konsepthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00559-AR Bab 4.pdf · Bentuk atap pada bangunan menyerupai bentuk atap rumah betawi yaitu ... Beberapa contoh

67

IV.4. Analisis Aspek Manusia

IV.4.1. Analisis Pelaku, Jenis dan Urutan kegiatan

Pengguna dari bangunan ini ada lima jenis yaitu pengunjung pusat

perbelanjaan, staff yang bekerja pada bangunan, pemilik atau penjual barang

di retail, penghuni apartemen dan tamu apartemen. keempat jenis pengguna

ini memiliki kegiatan masing-masing.

Aktivitas pengunjung pusat perbelanjaan

Pengunjung datang

Hanya untuk makan

Berbelanja

Pulang

Memarkirkan kendaraan

Mengambil kendaraan

Page 25: BAB IV ANALISIS IV.1. Analisis Konsepthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00559-AR Bab 4.pdf · Bentuk atap pada bangunan menyerupai bentuk atap rumah betawi yaitu ... Beberapa contoh

68

Aktivitas staff yang bekerja pada bangunan

Aktivitas pemilik atau penjual pada retail

Masuk kerja

Bekerja

Pulang

Mengambil peralatan

Managemen Gedung

Mekanikal elektrikal

Perparkiran

Service

Masuk kerja

Membuka tokonya

Melakukan pekerjaannya

Pulang

Memarkirkan kendaraan

Memarkirkan kendaraan

Mengambil kendaraan

Mengambil kendaraan

Page 26: BAB IV ANALISIS IV.1. Analisis Konsepthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00559-AR Bab 4.pdf · Bentuk atap pada bangunan menyerupai bentuk atap rumah betawi yaitu ... Beberapa contoh

69

Aktivitas pemilik apartemen

Bangun tidur

Mandi bersih-bersih Ganti baju

sarapan

Berangkat kerja

Memarkirkan kendaraan

Mengambil kendaraan

Pulang

Bersantai

Makan malam

Tidur kembali

Page 27: BAB IV ANALISIS IV.1. Analisis Konsepthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00559-AR Bab 4.pdf · Bentuk atap pada bangunan menyerupai bentuk atap rumah betawi yaitu ... Beberapa contoh

70

Aktivitas Tamu apartemen

Tamu Datang

Front office

Ruang Tunggu

Lift

Pemilik Apartemen Datang

Parkir kendaraan

Bertamu di Apartemen

Pulang

Lift

Keluar

Ambil kendaraan

Diantar Pemilik Apartemen

Lift

Page 28: BAB IV ANALISIS IV.1. Analisis Konsepthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00559-AR Bab 4.pdf · Bentuk atap pada bangunan menyerupai bentuk atap rumah betawi yaitu ... Beberapa contoh

71

IV.4.2. Analisis Kegiatan Pengguna, Sifat dan Kebutuhan Ruang

Ruang yang dibutuhkan pada bangunan mixed-use ini adalah

Table 4. Analisis kebutuhan ruang

Pengguna Kegiatan Sifat Ruang Ruang Pengunjung Pusat Perbelanjaan

Datang + memarkir kendaraan

service Parkiran

Masuk ke mal dari parkiran / drop off

Publik Pintu mall / teras

Berbelanja Publik Retail Makan Publik Restoran Menitipkan anak Publik nursery Nonton Publik Bioskop Pemilik Retail Datang + memarkir

kendaraan service Parkiran

Masuk ke mal dari parkiran / drop off

Publik Pintu mall / teras

Menjaga retail Semi Private Retail Pemilik Apartemen

Aktifitas Sehari-hari private Unit apartemen

Berangkat kerja Semi publik sirkulasi Ambil kendaraan Semi publik parkiran Berenang Semi private Kolam renang Bersantai bersama

pemilik apartemen lain

Semi private Ruang komunal

Makan Semi Publik Restoran Tamu Apartemen Datang + memarkir

kendaraan service Parkiran

Masuk ke mal dari parkiran / drop off

Publik Pintu mall / teras

melapor Semi publik Front office Menunggu Semi Publik Ruang tunggu Dijemput pemilik ke

apartemennya Semi publik sirkulasi

Staff bangunan Datang absensi menyimpan barang

private R. locker

peralatan kerja private Gudang Bekerja di building

management Semi publik Building

management Bekerja di utilitas Semi Publik R.utilitas Bekerja di keamanan Semi Publik Bagian Keamanan Mencuci Semi publik Loundry Pertemuan Semi publik Ballroom

Page 29: BAB IV ANALISIS IV.1. Analisis Konsepthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00559-AR Bab 4.pdf · Bentuk atap pada bangunan menyerupai bentuk atap rumah betawi yaitu ... Beberapa contoh

72

Bekerja di parkiran Semi Publik Pengambilan karcis Parkir

Sumber 49 . Analisis Penulis

Jadi ruang-ruang yang dibutuhkan adalah sebagai berikut :

Fungsi apartemen

1. Unit apartemen

2. Ruang elevator

3. Sirkulasi

4. Ball room

5. Ruang komunal

6. Tangga darurat

Fungsi Pusat Perbelanjaan

1. Retail / kios

2. Wc umum

3. Loading unloading

4. Gudang

5. Tangga darurat

6. Elevator

7. ATM center

8. Bioskop

9. Restoran

Fungsi Penunjang

1. Ruang ibadah / mushola

2. Nursery

Page 30: BAB IV ANALISIS IV.1. Analisis Konsepthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00559-AR Bab 4.pdf · Bentuk atap pada bangunan menyerupai bentuk atap rumah betawi yaitu ... Beberapa contoh

73

3. Ruang merokok

Building management

1. Loundry

2. Front office

3. Locker

4. R. Rapat

5. Pantry

Ruang service

1. Ruang Utilitas ( AHU, Genset, R travo, R. Panel utama, R. Panel

distribusi, R. Cooling tower, R. Reservoir atas dan bawah, R.antena, R.

Mesin, R. Fire tank, R. Mesin lift, gudang perawatan, gudang teknisi

2. Parkir mobil dan motor

3. Kamar mandi dan Pantry

4. R. Keamanan.

Semua ruangan yang dibutuhkan ditata untuk mencapai poin “easy to

acces” dengan memakai konsep terpusat yaitu dengan pola melingkar

seluruh ruang-ruang mengitari ruangan pusat yaitu void Mal yang teletak

ditengah bangunan.

Page 31: BAB IV ANALISIS IV.1. Analisis Konsepthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00559-AR Bab 4.pdf · Bentuk atap pada bangunan menyerupai bentuk atap rumah betawi yaitu ... Beberapa contoh

74

IV.5. Analisis Aspek Bangunan

IV.5.1. Analisis Kebutuhan dan Dimensi Ruang

Perhitungan luas sementara adalah sebagai berikut :

Gambar 31. Luas tapak

Sumber 50. Departemen Pekerjaan Umum

Jadi Luas dasar bangunan yang mungkin didirikan yaitu

= 45% x 6500 M 2 = 2.925 M 2

Luas total bangunan yang diijinkan yaitu

= 4 X 6500 = 26000 M 2

4 lantai = 4 X 2.925 M 2 = 11.700 M 2 ( mall)

Sisa untuk apartemen

= 26.000 – 11.700 = 14.300 M 2

Satu lantai apartemen

= 14.300 / 8 lantai = 1.787,5 M 2 – 20 % (sirkulasi + service)

= 1.430 M 2

86,6 M

75 M KDB : 45 % KLB : 4 Luas : 6500 M 2 Tinggi : 12 lantai

Page 32: BAB IV ANALISIS IV.1. Analisis Konsepthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00559-AR Bab 4.pdf · Bentuk atap pada bangunan menyerupai bentuk atap rumah betawi yaitu ... Beberapa contoh

75

Tipe Apartemen

Table 5. tipe apartemen

Apartemen Denah Unit Tipe Kamar / Luas

Keterangan

Apartemen Kemanggisan Residence Kelas menengah atas Dengan 2 tower Tower A, 22 lantai sebanyak 576 unit Tower B, 22 lantai sebanyak 738 unit kemanggisanresidence.wordpress.com

Tipe 25 dengan 1 kamar tidur Luas 25 m2

40 unit perlantai tipikal

Tipe ini dapat diterapkan pd proyek, luasanya sedang

Tipe 50 dengan 3 kamar tidur Luas 50 m2 30 unit perlantai

Dapat digunakan untuk 3 kamar, luasan paling kcil

Apartemen Teluk Intan Kelas menengah atas 2 tower topas dan shapire Yang dibahas topas saja 17 lantai www.apartementelukintan.com

Tipe 21 dengan 1kamar tidur Luas 21 m2

Tipe studio dengan luas minimal dari tipe studio lain.

Tipe 40 dengan 2 kamar tidur Luas 40 m2

Tipe 45 dengan 2 kamar tidur Luas 45 m2

Page 33: BAB IV ANALISIS IV.1. Analisis Konsepthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00559-AR Bab 4.pdf · Bentuk atap pada bangunan menyerupai bentuk atap rumah betawi yaitu ... Beberapa contoh

76

Tipe 63 dengan 3 kamar tidur Luas 63 m2

Tipe 70 dengan 3 kamar tidur Luas 70 m2

Apartemen City Park Kelas menengah bawah dengan 8 tower apartemencitypark.wordpress.com

Tipe studio dengan 1 kamar tidur Luas 24 m2 ± 20% dari semua unit

Dengan 1 kamar cukup luas lebih baik

Tipe 33 dengan 2 kamar tidur Luas 33 m2 ± 80% dari unit

Dapat disimpulkan bahwa perbandingan antara unit dengan tipe studio,

2 kamar dan 3 kamar lebih banyak tipe 2 kamar dari yang lain. Perbandingan

ini dapat diterapkan dalam perancangan proyek. Sedang luasan unit yang

dapat dipakai yaitu untuk tipe studio dipakai 24 m2 , tipe 2 kamar dipakai

33m2.

Page 34: BAB IV ANALISIS IV.1. Analisis Konsepthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00559-AR Bab 4.pdf · Bentuk atap pada bangunan menyerupai bentuk atap rumah betawi yaitu ... Beberapa contoh

77

Gambar 32. denah tipikal apartemen

Sumber 51. www.apartementelukintan.com

Pada apartemen teluk intan unit apartemen tipe studio ditempatkan pada

lantai bawah sampai lantai sebelas seterusnya didominasi unit 2 kamar,

sedang unit 3 kamar merata dari lantai 1 sampai teratas. Dapat dikatakan

sebagian besar unit yang dibuat adalah unit dengan 2 kamartidur.

Pada Apartemen Kemanggisan Residence tipikal lantai sama dari lantai

dasar sampai lantai teratas dengan 2 jenis unit yaitu 25 m2 dan 50 m2. Jumlah

unit dengan perbandingan 57% tipe 25 dan 43 % tipe 50 (dari segi jumlah)

sedang dari segi luasan 40% tipe 25 dan 60% tipe 50.

Page 35: BAB IV ANALISIS IV.1. Analisis Konsepthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00559-AR Bab 4.pdf · Bentuk atap pada bangunan menyerupai bentuk atap rumah betawi yaitu ... Beberapa contoh

78

Gambar 33. denah tipikal apartemen

Sumber 52. Kemanggisanresidence.wordpress.com

Dari data diatas dapat dipergunakan untuk perancangan apartemen pada

proyek ini yaitu sebagai berikut :

Dengan pertimbangan efisiensi ruang maka tipe yang diinginkan untuk

apartemen yaitu tipe studio 24 m2 tipe 1kamar , tipe 2 kamar yaitu 40 m2 dan

tipe 3 kamar dengan luas 50 m2. Sedangkan penempatan tiap tipe mengikuti

pada apartemen Teluk Intan maka tipe studio diletakkan pada lantai-lantai

bawah dipadukan dengan tipe 2 kamar dan tiga kamar sedangkan lantai-lantai

atas khusus untuk tipe 2 kamar dan tiga kamar.

Jumlah unit masing-masing tipe ditentukan sebagai berikut :

Luasan untuk apartemen yaitu 14.300 M 2 sirkulasi 20%

14.300 M 2 – ( 20% x 14.300 M 2 ) =

14.300 M 2 – ( 2.860 M 2 ) =

= 11.440 M 2

Page 36: BAB IV ANALISIS IV.1. Analisis Konsepthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00559-AR Bab 4.pdf · Bentuk atap pada bangunan menyerupai bentuk atap rumah betawi yaitu ... Beberapa contoh

79

Perbandingan jumlah unit yang diinginkan yaitu 20% untuk tipe studio, 50%

untuk tipe 2 kamar dan 30 % untuk tipe 3 kamar.

jadi jumlah unit =

Tipe studio 24 M 2 = 20% x 250 = 50 x 24 m2 = 1200 m2

Tipe 2 kamar 40 M 2 = 50% x 250 = 125 x 40 m2 = 5000 m2

Tipe 3 kamar 50 M 2 = 30% x 250 = 75 x 50 m2 = 3750 m2

Total luas untuk unit = 1200 + 5000 + 3750 = 9950 m2

Luasan sisa untuk fungsi lainnya =11.440 – 9.950 =1.490 m2

Jadi jumlah unit yang didapat adalah sebanyak 250 unit apartemen.

Table 6 . tabel besaran ruang

Apartemen

Ruang Sumber Kapasitas Perhitungan Luas Unit Studio City park 1 kamar 4x6 m2 24 m2

Unit 2 kamar Teluk intan 2 kamar 8x5 m2 40 m2

Unit 3 kamar kemanggisan 3 kamar 10x5 m2 50 m2

Ruang elevator

Data arsitek 18 orang (4 unit) 3x3 m2

36 m2

Ball room surney 7x3 m2 21 m2

Ruang komunal

asumsi 50 orang 20x7,5 m2 150 m2

Loundry survey 20 mesin cuci 8x4 m2 32m2

Front office survey 7x3 m2 21 m2

Locker survey 32 loker 5x2 m2 10 m2

Pusat Perbelanjaan

Ruang Sumber Kapasitas Perhitungan Luas

Retai /kios Data Arsitek 5x5 m2 25 m2

Loading Unloading

survey 2 bus pickup 9x4 m2 36 m2

Gudang survey 4x4 m2 16 m2

Elevator survey 18 org 2 unit (3x3 m2)

18 m2

ATM center survey 6 mesin 5x4 m2 20m2

Page 37: BAB IV ANALISIS IV.1. Analisis Konsepthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00559-AR Bab 4.pdf · Bentuk atap pada bangunan menyerupai bentuk atap rumah betawi yaitu ... Beberapa contoh

80

Bioskop Standard grapik

35 org 10x15 m2 150 m2

Restoran survey 20 org 5x10 m2 50 m2

Fungsi Penunjang

Ruang Sumber Kapasitas Perhitungan Luas

Ruang ibadah / mushola

survey 20 orang 7x5 m2 35 m2

Nursery survey 7x4 m2 28 m2

R. merokok survey 10 orang 5x2 m2 10 m2

Loker karyawan

survey 50 loker 4x5 m2 20 m2

Ruang Servis

Ruang Sumber Kapasitas Perhitungan Luas

Ruang utilitas

survey Mesin lift 3x3 m2 9 m2

Parkir Mobil dan Motor

Purnama, Lina, Parkir & Permasalahannya. Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara, 1981

125 mobil 73x60 m2 4375 m2

Kamar mandi dan Pantry mall

Survey blok-M mall

4 WC + 4 urinoir + 2wastafel

3x6 m2 18 m2

Management office

surney 10x10 m2 100 m2

R. Keamanan survey 5x5 m2 25 m2

Page 38: BAB IV ANALISIS IV.1. Analisis Konsepthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00559-AR Bab 4.pdf · Bentuk atap pada bangunan menyerupai bentuk atap rumah betawi yaitu ... Beberapa contoh

81

IV.5.2. Sirkulasi Dalam Bangunan

Sirkulasi dalam bangunan dibagi atas 2 bagian yaitu sirkulasi horizontal

dan vertikal.

Sirkulasi horizontal

Sirkulasi horizontal dilakukan dengan melewati koridor-koridor pada

bangunan. Lebar koridor dipengaruhi oleh ruang-ruang yang mengapitnya,

apakah memiliki 2 sayap atau jhanya satu, pada proyek ini yaitu pada

apartemen di ambil koridor dengan dua sayap. Ketentuanya dapat dilihat pada

gambar.

Gambar 34. coridor

Sumber 53. graphich standard

Lebar yang mungkin menurut data arsitek yaitu 2,2 m sampai 2, 6 m

sesuai kebutuhan.

Sirkulasi Vertikal

Sistem pencapaian bangunan secara vertikal dilakukan dengan

beberapa jenis alat yaitu :

Tangga

Tangga biasanya digunakan untuk transportasi vertikal pada gedung

sebagai tangga darurat. Beberapa syarat tangga darurat adalah :

Page 39: BAB IV ANALISIS IV.1. Analisis Konsepthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00559-AR Bab 4.pdf · Bentuk atap pada bangunan menyerupai bentuk atap rumah betawi yaitu ... Beberapa contoh

82

• Arah buka pintu ke tangga

• Pintu menutup otomatis

• Ada lampu & petunjuk

• Pintu tahan api minimum 2 jam

• Bebas asap

• Jarak tangga kebakaran dari tiap titik efektif maksimum 25 M’

• Lebar tangga minimum 1,2 M

• Lebar anak tangga minimum 28 CM & tinggi maksimum 20 CM

• Lebar pintu minimum 90 CM

• Tinggi pegangan minimum 110 CM

Sumber: Purnama, Lina, Parkir & Permasalahannya. Jakarta: Fakultas

Teknik Universitas Tarumanagara, 1981

Escalator

Eskalator adalah tangga yang dapat secara otomatis berputar untuk

menaikkan atau menurunkan manusia atau barang dari satu lantai ke lantai

lainnya. Eskalator memiliki dimensi sebagai berikut.

Escalator yang digunakan adalah tipe superimposed karena lebih

memungkinkan pengunjung untuk melihat-lihat barang dagangan karena

untuk naik atau turun harus berjalan melingkar.

Page 40: BAB IV ANALISIS IV.1. Analisis Konsepthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00559-AR Bab 4.pdf · Bentuk atap pada bangunan menyerupai bentuk atap rumah betawi yaitu ... Beberapa contoh

83

Gambar 35. dimensi tangga

Sumber 54. Data Arsitek

Jenis-jenis eskalator adalah sebagai berikut.

Gambar 36. jenis tipologi eskalator

Sumber 55. Graphich standard

Lift / elevator

Ada dua jenis lift yang digunakan saat ini yaitu dibedakan dengan

jenis penggeraknya, ada lift dengan penggerak motor penggerak (traction

lift) ada juga dengan hidrolik. Pada proyek yang bertingkat 12 maka yang

dipakai adalah tipe kabel dengan motor penggerak.

Page 41: BAB IV ANALISIS IV.1. Analisis Konsepthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00559-AR Bab 4.pdf · Bentuk atap pada bangunan menyerupai bentuk atap rumah betawi yaitu ... Beberapa contoh

84

Gambar 37 . Jenis lift

Sumber 56. Panduan sistem bangunan tinggi Jimmy S. Juana

Lift dengan penggerak piston biasanya dipakai pada gedung dengan

lantai sedikit atau lower rise karena memang daya jangkau piston pendek.

Sedangkan untuk midlerise atau highrise digunakan sistem motor.

Ruang luncur lift ditentukan dari jumlah dan konfigurasi tata letak lif.

Semua hambatan yang dapat mengganggu arus lalu lintas perlu

Page 42: BAB IV ANALISIS IV.1. Analisis Konsepthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00559-AR Bab 4.pdf · Bentuk atap pada bangunan menyerupai bentuk atap rumah betawi yaitu ... Beberapa contoh

85

dihilanagkan. Tata letak lain yang juga sering dijumpai adalah bentuk ‘Cul-

De-Sac’ dan melingkar. Pada apartemen digunakan tipe berjejer dua.

Gambar 38. tata konf igurasi lif t

Sumber 57. Panduan sistem bangunan tinggi Jimmy S. Juana

Waktu yang dibutuhkan untuk lift bolak-balik dinyatakan dengan

rumus sebagai berikut.

Sumber 58.Panduan sistem bangunan tinggi Jimmy S. Juana

Page 43: BAB IV ANALISIS IV.1. Analisis Konsepthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00559-AR Bab 4.pdf · Bentuk atap pada bangunan menyerupai bentuk atap rumah betawi yaitu ... Beberapa contoh

86

Table 7. Tabel kecepatan dan kapasitas lif t

Sumber 59. Panduan sistem bangunan tinggi Jimmy S. Juana

Page 44: BAB IV ANALISIS IV.1. Analisis Konsepthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00559-AR Bab 4.pdf · Bentuk atap pada bangunan menyerupai bentuk atap rumah betawi yaitu ... Beberapa contoh

87

Diket : s = 5 m/detik h = 3 m n = 8 lantai m = 18 org mencari T1 (waktu perjalanan bolak-balik) T1 = (2h + 4s)(n-1)+s(3m+4) S Dimana h = jarak lantai ke lantai s = kecepatan rata-rata lift n = jumlah lantai yang dilayani lift m = daya angkut atau kapasitas lift T = (2 . 3 + 4 . 5 )(8-1) + 5(3 . 18 + 4) 5 T = 182 + 290 5 T =94,4 detik Mencari N1 (jumlah lift ) N1 = Lnetto x n x p x T1 300 x PB x m N1 = 1430 x 8 x 0.03 x94,4 300 x 3 x18 N1 = 32.398,08 16200 N1 = 1,99 =2 lift WT(waiting time) = T1/N1 = 94,4/2 = 47,2 detik

Untuk lift apartemen pemilik apartemen memiliki kunci akses pribadi

jadi orang lain tidak dapat menggunakan lift khusus apartemen.sedangkan

untuk mall perhitungannya adalah sebagai berikut :

Diket :

Page 45: BAB IV ANALISIS IV.1. Analisis Konsepthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00559-AR Bab 4.pdf · Bentuk atap pada bangunan menyerupai bentuk atap rumah betawi yaitu ... Beberapa contoh

88

s = 5 m/detik h = 4 m n = 4 lantai m = 18 org mencari T1 (waktu perjalanan bolak-balik) T1 = (2h + 4s)(n-1)+s(3m+4) S Dimana h = jarak lantai ke lantai s = kecepatan rata-rata lift n = jumlah lantai yang dilayani lift m = daya angkut atau kapasitas lift T = (2 . 4 + 4 . 5 )(4-1) + 5(3 . 18 + 4) 5 T = 84 + 290 5 T =74,8 detik Mencari N1 (jumlah lift ) N1 = Lnetto x n x p x T1 300 x PB x m N1 = 2925 x 4 x 0.04 x74,8 300 x 4 x18 N1 = 35.006,4 21.600 N1 = 1.62 =2 lift

Jadi dibutuhkan lift untuk apartemen sebanyak 2 lift dan lift untuk mall

sebanyak 2 lift.

Page 46: BAB IV ANALISIS IV.1. Analisis Konsepthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00559-AR Bab 4.pdf · Bentuk atap pada bangunan menyerupai bentuk atap rumah betawi yaitu ... Beberapa contoh

89

IV.5.3. Hubungan Skematik

Skematik pada bangunan mixed-use Pusat perbelanjaan dan Apartemen

ini adalah :

Hubungan Skematik Secara Umum

Unit Mall

Enterance

Mall

Parkiran

Apartemen

Enterance gate

Retail

Restaurant

R.service Bioskop

WC

WC

Service enterance

Enterance

Page 47: BAB IV ANALISIS IV.1. Analisis Konsepthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00559-AR Bab 4.pdf · Bentuk atap pada bangunan menyerupai bentuk atap rumah betawi yaitu ... Beberapa contoh

90

Unit Apartemen

IV.5.4. Analisis Sistem Masa Bangunan

Dalam bukunya Arsitektur: Bentuk, Ruang dan Susunannya Francis D.

K. Ching menjelaskan bahwa terdapat bentuk-bentuk dasar yaitu sebagai

berikut :

Table 8. Bentuk masa bangunan

Bentuk Keterangan Aplikasi

Lingkaran

sederetan titik yang disusun dengan jarak yang sama dan seimbang terhadap sebuah titik.

Bentuk ini dipakai pada bangunan dengan fungsi seni seperti museum, galeri, sekolah seni dan lainnya.

Parkir/mal

Lobby

R. komunal

Front office

Lift

Unit Apartemen

Page 48: BAB IV ANALISIS IV.1. Analisis Konsepthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00559-AR Bab 4.pdf · Bentuk atap pada bangunan menyerupai bentuk atap rumah betawi yaitu ... Beberapa contoh

91

Segitiga

adalah sebuah bidang datar yang dibatasi oleh tiga sisi dan mempunyai tiga buah sudut

Karena memiliki sudut lancip bentuk ini jarang dipakai hanya sebatas seni saja.

Persegi

adalah sebuah bidang datar yang mempunyai emppat buah sisi yang sama panjang dan empet buah sudut 90o

Bentuk yang lebih sering dipakai, bangunan pemerintahan, kantor yang bersifat tegas.

Sumber 60. Arsitektur bentuk ruang dan susunannya

Jadi bentuk yang sesuai dengan proyek kita yaitu apartemen dan pusat

perbelanjaan dimana tapaknya berbentuk segi empat dan kebutuhan ruang

sedapat mungkin dipakai seefisien mungkin yaitu bentuk persegi dengan tidak

menutup kemungkinan memakai bentuk bentuk segitiga atau lingkaran untuk

menimbulkan kesan dinamis ciri dari pusat perbelanjaan.

Dari bentuk-bentuk dasar ini tercipta bentuk bentuk turunan lain yang

merupakan awal terbentuknya sebuah bangunan. Wujud-wujud dasar ini juga

dapat digeser atau diputar menjadi ruang yang mempunyai bentuk yang tegas

teratur dan mudah dikenal yang disebut “Platonik Solid”, lingkaran

membentuk bola dan silinder, segi tiga membentuk kerucut dan piramida,

bujur sangkar membentuk kubus.

Dalam proyek mixed-use building apartemen dan pusat perbelanjaan ini

penerapan bentuk bentuk dasar dapat di terapkan dalam memberikan wajah

yang unik dan khas pada masa bangunan.

Untuk apartemen terdapat beberapa tipe dari susunan bangunan yaitu :

Page 49: BAB IV ANALISIS IV.1. Analisis Konsepthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00559-AR Bab 4.pdf · Bentuk atap pada bangunan menyerupai bentuk atap rumah betawi yaitu ... Beberapa contoh

92

T ipe Bangunan Keterangan Kelebihan Kekurangan

Exterior coridor yaitu bangunan apartemen yang memiliki koridor yang terdapat di sisi luar bangunan, sehingga berbatasan langsung dengan outdoor. Biasanya dipakai pada sekolah, apartemen

Pencahayaan dan penghawaan alami mudah didapat

Koridor hanya dipakai satu deret apartemen ,boros akan area sirkulasi

Interior kcoridor yaitu bangunan dengan koridor di tengah antara dua deret ruangan. Biasanya dipakai untuk sekolah, apartemen

Satu koridor dapat digunakan untuk 2 deret apartemen sehingga irit sirkulasi

Pencahayaan dan penghawaan pada koridor tidak secara alami karena terletak di dalam

Bangunan apartemen dengan sebuah core ditengah dan dikelilingi oleh ruangan di 4 sisinya. Dipakai pada kantor swasta.dapat juga apartemen

Sistem core ditengah view yang didapat lebih banyak untuk 1 unit. koridor lbh sedikit

Unit yang didapat sedikit tetapi lebih luas.

Multiple exterior acces yaitu bangunan yang tiap satu unit terdapat sati akses tersendiri. Dipakai pada kondominium

Tiap unit memiliki akses tersendiri jadi privasi lebih terjaga.

Lebih boros energi dan mahal

Multiple interior acces yaitu bangunan dengan tiap unit atau beberapa unit memiliki acces tersendiri, baik itu elevator atau tangga. Dipakai pada kondominium

Beberapa unit memiliki akses sendiri sehingga kepadatan lift terhindari

Lebih boros energi untuk lift dan lbh mahal

Page 50: BAB IV ANALISIS IV.1. Analisis Konsepthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00559-AR Bab 4.pdf · Bentuk atap pada bangunan menyerupai bentuk atap rumah betawi yaitu ... Beberapa contoh

93

Multi tower yaitu sebuah bangunan dengan beberapa tower yang disatukan dengan menghubungkannya dengan koridor. Biasanya pada kantor swasta.

Multi tower sehingga tiap unit lebih banyak view. Lebih privasi..

Boros sirkulasi . boros struktur

Table 9 . tipe koridor

Sumber 61. data arsitek Dapat disimpulkan bahwa sistem koridor yang cocok untuk dipakai

pada apartemen pada proyek ini adalah dengan sistem interior koridor karena

lebih hemat energi dan lebih murah tetapi koridor dibuat dari ujung ke ujung

sehingga cahaya alami dapat masuk dan udara juga dapat masuk secara

alamiah.

Struktur bangunan

Bangunan memiliki dua struktur utama yaitu sub-structure dan upper-

struckture. Sistem struktur yang dapat dipakai untuk proyek ini pada upper-

structure ada beberapa jenis yaitu:

Table 10. Struktur

Bentuk Struktur Keterangan Aplikasi

Struktur truss yang berbentuk flat atau bidang dengan dua penyangga yang berada di ujung dan hanya berbentuk tiang tunggal.

Struktur ini diaplikasikan untuk atap bangunan apartemen yang akan dibuat

Page 51: BAB IV ANALISIS IV.1. Analisis Konsepthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00559-AR Bab 4.pdf · Bentuk atap pada bangunan menyerupai bentuk atap rumah betawi yaitu ... Beberapa contoh

94

Slab structure, Gabungan dari balok-balok yang saling berpotongan membentuk bidang.dengan lantai slab diatasnya .lebih mudah di banguna dan efisiensi waktunya.

Sistem struktur ini dipakai untuk struktur apartemen

Sumber 62. strukture verlag G. H.

Sedangkan untuk sub struktur terdapat beberapa jenis yaitu :

Table 11. jenis Pondasi

Jenis Pondasi keterangan Kekurangan dan kelebihan Bor Pile

Pondasi untuk sub-strukture dengan pengeboran lalu diisi dengan beton sehingga membentuk silinder yang mengeras.

Pembuatanya memakan waktu lama tetapi t idak membuat kebisingan dan efeknya kecil terhadap bangunan sekitar.

T iang Pancang

Pondasi dengan balok-balok berbentuk persegi panjang atau silinder yang ditancapkan dengan menekan ke tanah.

Pembuatanya relatif cepat dari bor pile tetapi dapat mengakibatkan bangunan sekitar rusak, pemasangannya sangat bising.

Pondasi Slab

Pondasi berbentuk tapakan yang berukuran lebar sehingga memberikan daya tekan menyeluruh.

Lebih aman dan tidak mengganggu bangunan sekitar tetapi boros akan material dan waktu pengerjaan lama.

Sumber 63. Internet

Page 52: BAB IV ANALISIS IV.1. Analisis Konsepthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00559-AR Bab 4.pdf · Bentuk atap pada bangunan menyerupai bentuk atap rumah betawi yaitu ... Beberapa contoh

95

Pondasi yang cocok untuk kondisi tapak adalah pondasi tiang pancang

karena selain lebih cepat pemasangannya biayanya lebih murah, untuk

menhindari efek pada lingkungan sekitar maka tiang pancang diletakkan lebik

ke dalam tapak dan jauh dari perumahan sekitar.

Sedangkan modul struktur yang digunakan adalah sesuai dengan

perparkiran yaitu 8 meter karena 3 mobil diurutkan sejauh 8 meter (sumber

Religiana Hendarti, S.t.,MT).

IV.4.5. Analisis sistem Perparkiran

Sistem perparkiran pada bangunan adalah digunakan sistem parkir

basement yaitu dapat dilihat pada gambar dibawah .

Gambar 39. sirkulasi bangunan

Sumber 64. Analisis Penulis

Untuk pemilik apartemen menggunakan basemen 1sedangkan

pengunjung mall menggunkan basement 2 dan 3. Jadi pada saat pemilik

Apartemen

Ma

Page 53: BAB IV ANALISIS IV.1. Analisis Konsepthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00559-AR Bab 4.pdf · Bentuk atap pada bangunan menyerupai bentuk atap rumah betawi yaitu ... Beberapa contoh

96

apartemen masuk langsung parkir di basement 1 sedangkan pengunjung mall

terus menuju ke basement 2 atau 3.

Kebutuhan parkir apartemen :

Perhitungan Parkir :

Luas tanah = 6.500 m2

KDB = 45 % ; KDH = 15 %

Luas Tipical = 1.430 m2

Luas Total = 14.300 m2

Unit sebanyak 250 unit

Rasio parkir apartemen 1 : 2 ( versi majalah idea)

Parkir Basement ½ x 250 =125 x 35 m2 = 4.375 m2

Kebutuhan Lt parkir basement = 70% x 6.500 = 4.550 m2

Kebutuhan parkir mall adalah :

Diket luas mall total = 11700 m2

Rasio parkir adalah 1 : 200 m2

Jadi jumlah mobil yang harus ditampung 1/50 x 11.700 = 234 mobil

Jadi luas basement yang dibutuhkan adalah 234 x 35 m2 = 8190 m2

Luas 1 lantai basement 4375 jadi 8190/4375 = 1,872 = 2 lantai

IV.4.6. Analisis sistem Pencahayaan

Sistem pencahayaan terdiri dari dua jenis yaitu sistem pencahayaan

alami dan buatan. Sistem pencahayaan alami adalah sistem pencahayaan

Page 54: BAB IV ANALISIS IV.1. Analisis Konsepthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00559-AR Bab 4.pdf · Bentuk atap pada bangunan menyerupai bentuk atap rumah betawi yaitu ... Beberapa contoh

97

dengan memanfaatkan penyinaran matahari, sedangkan sistem pencahayaan

buatan menggunakan lampu yang di berikan energi listrik.

Table 12. Pencahayaan

Sistem pencahayaan Kelebihan Kekurangan

Alami

• Menghemat energi dan biaya operasional bangunan

• Menciptakan ruang yang sehat,karena sinar matahari mengandung ultra violet yang memberikan efek psikologis bagi manusia dan memperjelas kesan ruang

• Mempergunakan cahaya alami sejauh mungkin ke dalam bangunan,baik sebagai sumber penerangan langsung maupun tidak langsung

• Mengakibatkan temperatur dalam ruangan meningkat

• Tidak sepanjang hari ada, hanya siang hari

Buatan

• Pada saat malam hari tanpa sinar matahari dapat digunakan.

• Dapat diatur kadar terangnya.

• Tidak menyebabkan panas ruangan yang berlebihan.

• Membutuhkan energi yang besar.

• Biayanya juga besar

• Tidak tahan lama.

Sumber 65 . Utilitas Dwi anggoro

Jadi untuk mengoptimalkan pencahayaan ruangan pemanfaatan sinar

alami dapat dipergunakan semaksimal mungkin pada siang hari untuk

menghemat energi dengan memberikan bukaan yang cukup pada bangunan

apartemen maupun mall.

Page 55: BAB IV ANALISIS IV.1. Analisis Konsepthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00559-AR Bab 4.pdf · Bentuk atap pada bangunan menyerupai bentuk atap rumah betawi yaitu ... Beberapa contoh

98

Bangunan dengan fungsi yang beda maka beda pula kadar terang yang

diperlukannya, dibawah adalah tabel kebutuhan cahaya dalam lux meter.

Table 13Tabel kebutuhan cahaya.

Sumber 66. utilitas Dwi Anggoro

Page 56: BAB IV ANALISIS IV.1. Analisis Konsepthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00559-AR Bab 4.pdf · Bentuk atap pada bangunan menyerupai bentuk atap rumah betawi yaitu ... Beberapa contoh

99

Alat untuk penerangan adalah lampu lampu dipergunakan bukan hanya

untuk menerangi tetapi juga untuk memberikan aksen artistik yang membuat

ruangan lebih indah. Contoh-contoh penyinaran buatan :

• Penyinaran atas (up-lighter), lampu yang menyorot ke atas

• Penyinar bawah (down-lighter), lampu yang menyorot ke bawah

• Penyorot sempit ( spot light ), lampu dengan sudut sinar <30o

• Penyorot lebar (flood light), lampu dengan sudut sinar >30o

• Penyiram dinding ( wall-wash light 0, lampu untuk menyiram bidang

vertikal dengan cahaya.

Ada beberapa jenis lampu yang digunakan untuk penerangan buatan yaitu

antara lain:

Table 14. Jenis Lampu

Jenis lampu Kekurangan kelebihan Lampu pijar

Lampu pijar (incandescent), cahaya dihasilkan oleh filamen dari bahan tungsten (titik lebur >2200oc ) yang berpijar karena panas.

Lampu ini memiliki afikasi rendah yaitu 8-10% selebihnya terbuang sebagai panas. Untuk memperbaikinya maka lampu ini diisi dengan gas halogen seperti iodine, chlorine, dan fluorine sehingga efikasinya menjadi 17,5lm/watt.

Dapat menghasilkan panas sehingga bisa dimanfaatkan untuk penghangat ruangan.

Lampu flourescent Jika bocor menimbulkan radiasi.

Pada lampu ini lebih dari 25 % energi dihasilkan untuk cahaya, efikasi antara 40-

Page 57: BAB IV ANALISIS IV.1. Analisis Konsepthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00559-AR Bab 4.pdf · Bentuk atap pada bangunan menyerupai bentuk atap rumah betawi yaitu ... Beberapa contoh

100

cahaya dihasilkan oleh pendaran bubuk fosfor yang melapisi bagian dalam tabung lampu yang berpendar terang karena menyerap gelombang pendek cahaya ultra ungu sebagai akibat lecutan listrik.

85lm/watt. Lebih hemat energi

Lampu HID (high-intensity discharge lamps)

cahaya dihasilkan oleh lecutan listrik melalui uap zat logam, seperti merkuri dalam tabung kaca atau kuarsa. Efikasinya antara 40-60lm/watt..untuk memperbaikinya diberi logam halida seperti thalium, indium, dan sodium karena itu disebut lampu metal halida efikasinya mencapai 70 % tetapi umurnya berkurang menjadi separohnya. Yang lebih terbaru disebut lampu uap bertekanan tinggi dengan tabung keramik dan isinya xenon, mercury, dan sodium, efikasinya mencapi 95lm/watt.

Dibutuhkan waktu antara 6-8menit untuk menguapkan merkuri dalam tabung, perlu selang 5-10 menit sebelum dihidupkan kembali

Terangnya sangat terang sehingga dimanfaatkan untuk menerangi gedung dengan volume besar seperti gedung olah raga.

Sumber 67. Panduan Struktur bangunan tinggi Jimmy S. Juanna

Jadi untuk menghemat energi digunakan lampu flourescent untuk

penerangan apartemen dan mall terkecuali untuk kolam renang dan sarana aut

Page 58: BAB IV ANALISIS IV.1. Analisis Konsepthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00559-AR Bab 4.pdf · Bentuk atap pada bangunan menyerupai bentuk atap rumah betawi yaitu ... Beberapa contoh

101

door digunakan lampu dengan lux besar yaitu lampu HID (high-intensity

discharge lamps).

IV.4.7. Analisis Sistem Penghawaan

Sistem penghawaan terdiri dari dua jenis yaitu sistem penghawaan

alamiah dan buatan.

Sistem Penghawaan Alamiah

Sistem penghawaan alami dibuat berupa ventilasi silang yang

ditempatkan sedemikian rupa sehingga membuat udara didalam ruangan dapat

bertukar. Udara yang bergerak menghasilkanpenyegaran terbaik, karena

terjadi proses penguapan yang berarti penurunan temperatur pada kulit.

Gambar 40. Ventilasi silang

Sumber 68. Utilitas Bangunan Dwi Anggoro

Udara yang nyaman memiliki kecepatan tak lebih dari 5 km/jam dengan

suhu atau temperatur <30oC dan banyak mengandung O2. udara yang berada

di kota –kota besar di Indonesia terutama di daerah yang ketinggiannya tak

jauh dari permukaan laut kurang memberikan kenyamanan karena : udaranya

Page 59: BAB IV ANALISIS IV.1. Analisis Konsepthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00559-AR Bab 4.pdf · Bentuk atap pada bangunan menyerupai bentuk atap rumah betawi yaitu ... Beberapa contoh

102

cenderung panas yaitu 23oC-34oC, udaranya kotor berdebu, mengandung asap,

anginnya tidak menetu, pada bangunan tinggi kecepatan anginnya tinggi.

Upaya yang dilakukan untuk memperbaiki kodisi udara disekitar adalah

dengan melakukan penanamanpepohonan hijau yang dapat menyaring udara

menjadi lebih baik.

Sistem penghawaan alamiah ini digunakan pada apartemen untuk

memberi sirkulasi udara pada daerah yang tidak sangat membutuhkan

penghawaan buatan seperti kamar tidur dan ruang kerja.

Sistem Penghawaan Buatan

Pengudaraan atau penghawaan buatan adalah upaya manusia untuk

mengatur kondisi udara sehingga tercapai kondisi dimana temperatur,

kelembaban, kebersihan udara dirasa nyaman bagi manusia. Penghawaan

buatan ini melibatkan peralatan mekanik yaitu sering kita sebut AC (Air

Conditioner). Ada beberapa tipe AC yaitu :

• AC Unit

• Tipe paket tunggal, di kenal sebagai tipe jendela (windows type).

Pada tipe ini seluruh AC ada pada satu wadah. Seluruh komponen

telah menjadi satu, jadi AC ini agak sedikit bising.

• Tipe paket terpisah, di kenal sebagai tipe split (split type). AC

ini mempunyai dua bagian terpisah yaitu unit dalam ruang (indoor

unit) dan unit luar ruang (outdoor unit). Tipe terpisah ini dapat

berupa tipe split tunggal (single split unit,satu unit luar ruang

Page 60: BAB IV ANALISIS IV.1. Analisis Konsepthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00559-AR Bab 4.pdf · Bentuk atap pada bangunan menyerupai bentuk atap rumah betawi yaitu ... Beberapa contoh

103

melayani satu unit dalam ruang) dan dapat berupa tipe split ganda

(multi split type,satu unit ruang melayani beberapa unit dalam

ruang).Berdasarkan pemasangannya,tipe terpisah ini masih dapat

terbagi lagi, yaitu :

• Tipe langit-langit/dinding : Indoor unit dipasang di dinding

bagian atas.

Gambar 41. AC dinding daikin

Sumber 69. Utilitas Bangunan Dwi Anggoro

• Tipe lantai : Indoor unit diletakkan di lantai.

Gambar 42. AC lantai daikin

Sumber 70.Utilitas Bangunan Dwi Anggoro

• Tipe kaset : Indoor unit di pasang di langit-langit,menghadap

ke bawah.

Gambar 43. AC tipe Kaset

Sumber 71.Utilitas Bangunan Dwi Anggoro

Page 61: BAB IV ANALISIS IV.1. Analisis Konsepthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00559-AR Bab 4.pdf · Bentuk atap pada bangunan menyerupai bentuk atap rumah betawi yaitu ... Beberapa contoh

104

• AC Terpusat (central AC) : AC tipe besar yang dikendalikan secara

terpusat untuk melayani satu gedung besar,seperti toko grosir

besar,perhotelan dan perkantoran.

Sistem yang dipakai pada bangunan untuk mall adalah tipe AC terpusat

sedangkan untuk apartemen digunakan AC split.

Penghematan AC sangat dibutuhkan karena sebagian besar energi yang

dihabiskan adalah untuk penghawaan buatan. Cara atau langkah yang

dianjurkan untuk penghematan energi dalam pemakaian AC adalah,

• Mengorientasikan bangunan ke arah utara dan selatan guna

meminimalisir penyerapan panas matahari.

• Menata denah bangunan untuk melokalisir panas dan kelembaban.

• Membuat skala prioritas ruang yang memakai AC seperti ruang tidur atau

ruang kerja.

• Memakai bahan bangunan yang dapat menahan panas matahari untuk

masuk kedalam ruangan.

• Bila rumah kita memakai kaca, maka pakailah kaca yang dapat menahan

sinar matahari dengan radiasinya yang menyebabkan panas matahari

masuk.

• Menanam pepohonan yang dapat menyejukkan udara luar sehingga tanpa

AC udara dalam ruang bisa sejuk.

Page 62: BAB IV ANALISIS IV.1. Analisis Konsepthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00559-AR Bab 4.pdf · Bentuk atap pada bangunan menyerupai bentuk atap rumah betawi yaitu ... Beberapa contoh

105

IV.4.8. Analisis Sistem Penanggulangan kebakaran

Sistem penanggulangan kebakaran dapat berbagai macam cara yaitu

antara lain dengan,

• pengaturan blok bangunan sehingga pencapaian terhadap lokasi dapat

diakses mobil pemadam kebakaran.

• Ketinggian bangunan, sirkulasi ruang juga perlu diatur sehingga mudah di

akses.

• Penempatan tangga kebakaran harus mudah di akses.

• Bangunan harus memiliki hidran yang dapat menjangkau semua

bangunan.

• Bahan bangunan dianjurkan bahan yang tahan api.

• Bangunan harus memiliki sistem detektor kebakaran yang baik.

Peralatan penanggulangan kebakaran antara lain adalah

• Hidran Kebakaran, yaitu suatu alat untuk memadamkan kebakaran yang

telah terjadi dengan menggunakan air. Hidran terbagi dua yaitu

a) hidran luar

Gambar 44. Hidran dalam ruangan

Sumber 72. Utilitas bangunan dwi anggoro

Page 63: BAB IV ANALISIS IV.1. Analisis Konsepthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00559-AR Bab 4.pdf · Bentuk atap pada bangunan menyerupai bentuk atap rumah betawi yaitu ... Beberapa contoh

106

b) hidran dalam gedung.

Gambar 45. Hidran luar ruangan

Sumber 73. Utilitas bangunan dwi anggoro

• Springkler

Pada peraturan dinas kebakaran disebutkan bahwa penggunaan alat

pemadam kebakaran

a) Untuk bangunan kelas A mulai dari lantai 4 atau ketinggian 14 meter

b) Untuk bangunan kelas B mulai dari lantai 8 atau ketinggian 40 meter

Gambar 46. Kepala Sprinkler

Sumber 74. Utilitas bangunan dwi anggoro

Kepala sprinkler merupakan bagian dari sprikler yang berada pada

ujung jaringan pipa diletakkan sedemikian rupa sehingga perubahan suhu

Page 64: BAB IV ANALISIS IV.1. Analisis Konsepthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00559-AR Bab 4.pdf · Bentuk atap pada bangunan menyerupai bentuk atap rumah betawi yaitu ... Beberapa contoh

107

dapat memecahkan kepala sprikler dan akan memancarkan air keluar

secara otomatis. Setiap kepala sprikler dapat melayani area seluas 10-20

M 2 dengan ketinggian ruangan 3M.

• Halon

Halon dipakai di ruangan uyang penggunaan air tidak diperbolehkan

seperti ruangan arsip karena dapat rusak karena air.tabung gas halon

dihubungkan dengan instalasi ke arah kepala sprinkler.

Gambar 47 . Tabung gas Halon

Sumber 75.Utilitas bangunan dwi anggoro

• Fire dumper

Alat ini digunakan secara otomatis untuk menutup pipa ducting yang

mengalirkan udara supaya asap dan api tidak menjalar.

• Smoke and heat Ventilating

Yaitu alat yang dipasang pada daerah yang menghubungkan udara

luar. Kalau terjadi kebakaran maka asap akan dialirkan ke luar ruangan

sehingga tidak membahayakan.

Page 65: BAB IV ANALISIS IV.1. Analisis Konsepthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00559-AR Bab 4.pdf · Bentuk atap pada bangunan menyerupai bentuk atap rumah betawi yaitu ... Beberapa contoh

108

• Vent and Exhaust

Alat yang dipasang pada tangga kebakaran yang berfungsi menghisap

asap dari kebakaran sehingga dalam tangga kebakaran semua asap

terhisap keluar ruangan atu dapat juga dipasang untuk memasukkan udara

luar yang bersih sehingga udara yang penuh asap didalam keluar karna

tekanan.

Gambar 48. ventilasi penghisap asap

Sumber 76 . Utilitas bangunan dwi anggoro.

• Tangga Kebakaran

Tangga adalah suatu tempat umtuk menghubungkan ruangan bawah

dengan ruangan-ruangan di atasnya.Selain untuk menghubungkan antar

ruangam-ruangan tersebut,tangga juga berfungsi sebagai tempat

melarikan diri dari kebakaran.

Page 66: BAB IV ANALISIS IV.1. Analisis Konsepthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00559-AR Bab 4.pdf · Bentuk atap pada bangunan menyerupai bentuk atap rumah betawi yaitu ... Beberapa contoh

109

Konstruksi Tahan Api juga diperlukan untuk menanggulangi bahaya

kebakaran. Konstruksi tahan api yang digunakan pada proyek adalah :

Gambar 49. Struktur dibungkus beton

Sumber 77. Grapich standard

Pembungkusan struktur dengan beton, sehingga struktur tidak mudah

melebur ketika terjadi kebakaran.

IV.4.9. Analisis Sistem Penyediaan Air Bersih.

Air bersih di dapatkan dari PAM. Jaringan air bersih ini terletak di

sepanjang jalan Letjen S. Parman.

Kebutuhan air dapat dihitung yaitu :

Sumber 78. Panduan sistem bangunan tinggi Jimmy S. Juana

V boiler = 45 liter / orang

Perkiraan populasi 4 orang / unit x 250 unit = 1000 orang

= 45 x 1000

Page 67: BAB IV ANALISIS IV.1. Analisis Konsepthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00559-AR Bab 4.pdf · Bentuk atap pada bangunan menyerupai bentuk atap rumah betawi yaitu ... Beberapa contoh

110

= 45.000 liter / hari

V air keseharian = V air dingimn + v air panas

= 1000 orang x 135 liter /orang / hari

= 135000 liter / hari

V air kebakaran = V air Sprinkler + V air hidran

V air sprinkler = 250 unit x 18 x 30 liter

= 135.000 liter

V hidran = 4 unit hidran x400 x 30

= 48.000 liter

V kebakaran = 183.000 liter

V air AC = V air sirkulasi dan + Vair pendingin

V air sirkulasi = 8 liter x 1440 x1

= 11.520 liter / hari

V air pendingin= 230 liter

Jadi V air AC = 11.750 liter / hari

Jadi qd( volume kebutuhan air bangunan ) = 374.750 liter / hari

Untuk volume tangki bawah = 40% dari qd

= 149.900 liter

Untuk volume tangki atas = 15 % x qd

= 56.212 liter

Semua data tersebut diatas didapat dari buku panduan sistem bangunan

tinggi oleh Jimmy S.Juana.

Page 68: BAB IV ANALISIS IV.1. Analisis Konsepthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00559-AR Bab 4.pdf · Bentuk atap pada bangunan menyerupai bentuk atap rumah betawi yaitu ... Beberapa contoh

111

IV.4.10. Analisa Pembuangan Limbah

Air kotor yang dihasilkan dalam bangunan ditampung oleh septik tank

atua di olah unit pengolahan limbah (SPT).

Limbah sampah merupakan buangan dari bangunan khususnya bangunan

untuk kegiatan tertentu,seperti pabrik,hotel.restaurant dan super market.

Diperlukan tempat khusus untuk menampung sampah tersebut untuk

sementara. Untuk bangunan bertingkat tinggi diperlukan tempat khusus untuk

pembuangan sampah.

• Kotak-kotak pembungan yang terletak di setiap lantai dibagian servis.

• Box penampungan dibagian bawah yang berupa bagian ruangan gudang.

• Masing-masing box setiap lantai dihubungkan dengan shaft pembuangan

sampah.

Gambar 50. Shaft pembuangan sampah

Sumber 79.Utilitas bangunan dwi anggoro

Page 69: BAB IV ANALISIS IV.1. Analisis Konsepthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00559-AR Bab 4.pdf · Bentuk atap pada bangunan menyerupai bentuk atap rumah betawi yaitu ... Beberapa contoh

112

Penyaluran Air Hujan dan Sumur Resapan,dilakukan dengan pemberian

pipa-pipa pada titik-titik pembuangan air hujan tertentu dan kemudian

disalurkan ke sumber resapan.

IV.4.11. Penangkal Petir

Pengamanan bangunan dari sambaran petir dilakukan dengan memasang

alat penangkal petir pada puncak bangunan tersebut. Beberapa jenis alat

penangkal petir adalah :

a) Sistem konfensional oleh Franklin, batang yang runcing dari

bahan coper spit dipasang paling atas dan dihubungkan dengan

batang tenbaga menuju batang elektroda yang ditanahkan.

b) Sistem sangkar Faraday, hampir sama dengan sistem Franklin

hanya saja dibuat memanjang sehingga jangkauannya luas.

Gambar 51. Penangkal petir sistem Faraday

Sumber 80 .Utilitas bangunan dwi anggoro

c) Sistem radio aktif/ semi radio aktif, sistem ini adalah dengan

memasangkan pipa tembaga dengan alat penangkal petir

dipuncak berbentuk payung ke tanah yang berair.

Page 70: BAB IV ANALISIS IV.1. Analisis Konsepthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00559-AR Bab 4.pdf · Bentuk atap pada bangunan menyerupai bentuk atap rumah betawi yaitu ... Beberapa contoh

113

Gambar 52. Penangkal petir sistem Thomas

Sumber 81. Utilitas bangunan dwi anggoro

Sistem yang digunakan pada bangunan dan lebih sederhana adalah jenis

sistem thomas karena lebih efektif dan efisien tidak terlalu banyak tiang

penangkal.

IV.4.12. Sistem Utilitas Bangunan

Utilitas bangunan adalah sistem pemipaan yang ada pada bangunan.

Jaringan pipa diatur menurut arah vertikal yang disembunyikan di dalam

tembok atau shaft dan biasanya diletakkan diatas langit-langit atau dilantai

instalasi. Jenis-jenis pemipaan adalah sebagai berikut :

Table 15. Warna pipa sanitasi

Sumber 82. Panduan sistem bangunan tinggi

Page 71: BAB IV ANALISIS IV.1. Analisis Konsepthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00559-AR Bab 4.pdf · Bentuk atap pada bangunan menyerupai bentuk atap rumah betawi yaitu ... Beberapa contoh

114

Gambar 53. potongan Shaft

Sumber 83. Panduan sistem bangunan tinggi

Jaringan Pipa Air Bersih

Pasokan kebutuhan air bersih biasanya menggunakan pompa air untuk

menyalurkan kepermukaan tanah dan jika bangunannya tinggi, jaringan

pemipaan dibagi atas beberapa zona. Pasokan air bersih ada dua yaitu pasokan

ke atas dan ke bawah.

Page 72: BAB IV ANALISIS IV.1. Analisis Konsepthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00559-AR Bab 4.pdf · Bentuk atap pada bangunan menyerupai bentuk atap rumah betawi yaitu ... Beberapa contoh

115

Gambar 54. Skema Pemipaan

Sumber 84. Panduan sistem bangunan tinggi

Page 73: BAB IV ANALISIS IV.1. Analisis Konsepthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00559-AR Bab 4.pdf · Bentuk atap pada bangunan menyerupai bentuk atap rumah betawi yaitu ... Beberapa contoh

116

Jaringan Pipa Air Kotor dan Pipa Ventilasi

Seperti halnya pipa air bersih, pipa air kotor juga diletakkan dalam shaft

yang dihubungkan ke tempat penampungan yaitu septik tank. Pipa ventilasi

digunakan untuk memberikan udara dalam pipa sehingga dengan mudah

mengalir kebawah. Berikut skema jaringan pipa air kotor dan ventilasi.

Gambar 55. Skema pemipaan air kotor

Sumber 85. Panduan sistem bangunan tinggi