bab iv analisis - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/bab iv_05-03.pdf · nilai-nilai...
TRANSCRIPT
BAB IV
ANALISIS
4.1 Latar Belakang
Pada awalnya masalah yang ada dalam pabrik PT. XYZ dapat dikontrol dan
diselesaikan dengan mudah. Pesaing dalam bidang styrofoam belum banyak, daerah
pemasaran sempit, dan pelanggan tidak banyak menuntut.
Tetapi karena perkembangan zaman menuju kearah globalisasi dan teknologi
maju, maka pesaing dalam bidang ini pun makin banyak, daerah pemasaran harus
diperluas, dan pelanggan lebih banyak menuntut. Oleh karena itu untuk
meningkatkan daya saing dari pabrik diperlukan strategi yang baik.
4.2 Visi dan Misi PT. XYZ
Misi pabrik berguna untuk dijadikan dasar dalam memprioritaskan pekerjaan,
merancang strategi, membuat perencanaan, dan pemberian tugas-tugas. Misi adalah
titik awal untuk mendisain pekerjaan manajemen atau setingkatnya, serta untuk
mendisain struktur manajemennya.
• Visi dari PT. XYZ adalah “menjadi perusahaan pembuat styrofoam yang
terkemuka, profesional dan berkualitas“.
1
2
• Misi PT. XYZ adalah sebagai berikut:
1. Melayani pelanggan dan memenuhi permintaan pelanggan dengan baik.
2. Menghasilkan produk yang berkualitas.
3. Memperluas daerah pemasaran.
4. Memperbaiki terus teknologi yang dipakai sehingga dapat bersaing.
5. Mendapatkan keuntungan dan berkembang meluas.
6. Memberikan penghargaan kepada karyawan yang kinerjanya baik.
7. Memelihara hubungan baik dengan masyarakat sekitar.
• Strategi
Menghadapi persaingan bisnis dewasa ini, PT. XYZ memiliki beberapa
strategi, yaitu:
o Membangun kemitraan yang kuat dengan berbagai pemasok bahan baku.
o Membangun tenaga kerja yang berkualitas
o Memberikan pelayanan yang terbaik untuk pelanggan, hasil yang terbaik
untuk para stake holder dan mewujudkan citra terbaik bagi perusahaan.
• Nilai
Nilai-nilai positif yang di pegang oleh PT. XYZ adalah membangun budaya
perusahaan yang bersendikan pada tiga nilai, yaitu integritas, loyalitas dan
etos kerja. Selain itu PT. XYZ berusaha untuk menyediakan layanan jasa dan
produk terbaik untuk konsumen.
3
4.3 Value Chain
Value chain berguna untuk mengetahui aliran kerja dalam suatu perusahaan.
Dengan diketahuinya aliran kerja pada PT. XYZ, maka aliran kerja tersebut dapat
digunakan untuk merancang struktur organisasi yang sesuai untuk PT. XYZ.
Value Chain pada PT. XYZ dapat dilihat pada Gambar 4.1 di bawah ini:
Gambar 4.1 Value Chain pada PT. XYZ
Inbound Logistic
Production Outbound Logistic
Marketing & Sales
Manufacturing Converting
Infrastructure
Finance and Accounting
Machine Technology
Margin
4.4 Struktur Organisasi
Struktur organisasi PT. XYZ yang sejak lama berdiri sangat sederhana, mulai
dari pemilik/ komisaris, direktur, manajer, operator, supir, dan buruh. Struktur
organisasi ini dapat dilihat lebih jelas pada Gambar 4.2.
4
Komisaris Direktur
Production Marketing Administrasi & Accounting
Operators Driver
Gambar 4.2 Struktur Organisasi PT. XYZ
Pemilik/Komisaris mengawasi bagian administrasi, akuntansi, produksi.
Pemilik dan Direktur mengawasi secara keseluruhan pabrik dari pembelian bahan
mentah, pengelolaan, serta penjualan. Pemilik menentukan harga jual produk, harga
beli bahan mentah, banyaknya barang dibeli, jenisnya, dan lain-lain. Pemilik juga
yang menentukan strategi bisnis, hubungan terhadap pelanggan, serta daerah
pemasaran yang harus dijangkau.
Direktur dibantu oleh manajer pemasaran dan manajer produksi. Bagian
administrasi dan akuntansi bertanggung jawab penuh terhadap pembukuan dan
keuangan. Manajer pemasaran bertanggung jawab langsung pada Pemilik/ Komisaris
dalam hal pemasaran, dan memberi laporan tentang keadaan pasar. Manajer produksi
bertanggung jawab atas hasil produksi (mutu) dan banyaknya produk yang harus
dihasilkan.
5
4.4.1 Struktur Organisasi Transisi
Commissioner
Director
Finance & Accounting ProductionMarketing HRD & GA
Marketing Staff Salesman Finance Staff Accounting
StaffProduction
Staff HRD Staff GA Staff
Notes: HRD: Human Resources Department GA: General Affair
Gambar 4.3 Struktur Organisasi Transisi pada PT. XYZ
Struktur organisasi transisi ini dibuat agar dapat langsung diterapkan di PT.
XYZ. Pemilihan departemen lengkap dengan job description dibuat dengan
mempertimbangkan berbagai hal yang ada. Tujuan diterapkannya struktur organisasi
transisi ini agar kerjasama di antara departemen lebih terarah dan terkoordinasi
sehingga tujuan perusahaan tercapai.
Departemen Marketing bertanggung jawab terhadap hasil penjualan produk.
Terdiri dari dua bagian yaitu bagian marketing yang mengatur strategi marketing,
pengembangan produk baru, penelitian terhadap pasar dan konsumen serta mengolah
informasi yang berkaitan dengan perkembangan pasar, pesaing dan teknologi terbaru.
Bagian Sales, para salesman ini langsung terjun ke pasar untuk mencari order dan
pelanggan. Kedua bagian ini bahu membahu memcapai pertumbuhan penjualan yang
6
sudah ditargetkan di awal tahun. Departemen Marketing ini bertanggung jawab
mengatur pengiriman barang sampai ditangan pelanggan tepat pada waktunya.
Departemen Finance & Accounting pada intinya mengelola keuangan
perusahaan sebaik-baiknya, menjaga agar cash flow selalu seimbang, melakukan
pencatatan keuangan, melakukan penagihan. Departemen ini juga terdiri dari dua
bagian yaitu bagian Finance dan bagian Accounting.
Departemen Produksi bertanggung jawab terhadap setiap proses produksi
mulai dari mengontrol persediaan, mempersiapkan bahan baku hingga siap digunakan
untuk produksi. Gabus balok yang dihasilkan akan dibentuk dan dipotong sesuai
order pelanggan. Kualitas barang yang dihasilkan juga menjadi tanggung jawab
departemen produksi.
Departemen HRD & GA menjadi satu kesatuan karena sama-sama mengurusi
sumber daya manusia, walaupun mempunyai tugas yang berbeda. Departemen HRD
bertanggung jawab pada pengembangan sumber daya manusia, pelatihan karyawan,
pencarian, penyeleksian dan penerimaan karyawan, mengurusi data kepegawaian,
absensi, surat keterangan untuk karyawan, surat-menyurat perusahaan, serta
mengawasi kondisi keselamatan kerja karyawan.
Departemen General Affair bertanggung jawab pada kegiatan operasional
perusahaan secara umum antara lain: keberadaan kendaraan pengangkut barang / truk
yang selaku layak jalan, menjaga keamanan pabrik dan keselamatan karyawan yang
bekerja, menjaga kebersihan dan kenyamanan kantor, pabrik dan lingkungan
sekitarnya.
7
Pada saat menjalankan tugas setiap departemen harus berkoordinasi dengan
departemen lain sehingga lebih terarah, tidak mementingkan departemen itu sendiri.
Departemen Marketing harus berkoordinasi dengan Departemen Produksi untuk
memenuhi order pelanggan dan dikirim tepat pada waktunya. Departemen Marketing
juga harus berkoordinasi dengan bagian General Affair untuk mengatur pengiriman
barang, jadwal sopir, satpam maupun kurir. Departemen produksi harus berkoordinasi
dengan departemen HRD menyangkut keselamatan kerja, pelatihan karyawan.
Departemen produksi harus menyiapkan bahan baku untuk produksi sesuai dengan
kondisi keungan perusahaan bekerja sama dengan Departemen Finance. Departemen
Finance bekerjasama dengan Departemen Accounting untuk melakukan penagihan
piutang kepada para pelanggan. Alur sederhana diatas menunjukan pentingnya
koordinasi antar departemen.
Keempat departemen yang ada masing-masing dikepalai oleh seorang
manajer. Semua manajer bertanggung jawab pada Direktur yang akan memantau
kemajuan perusahaan, memberikan evaluasi, menetapkan kebijakan visi & misi,
menentukan strategi bisnis. Direktur akan melaporkan semua kegiatan perusahaan ,
hasil penjualan yang diperoleh, kondisi keuangan perusahaan, kondisi kerja tiap
departemen kepada Komisaris selaku pengawas dan pemilik perusahaan.
Kerjasama antar departemen yang terarah dan terkoordinasi dengan baik akan
mendorong perusahaan mencapai tujuannya yaitu tercapainya kesejahteraan para
stakeholder dan mendapatkan keuntungan demi keberlangsungan usaha.
8
4.4.2 Struktur Organisasi Ideal
Director
Purchasing
HRD&GA
MIS Internal Control
Marketing
Production
Finance & Accounting
Commissioner
PPIC
Notes: MIS : Management Information System FIC : Finance Internal Control HRD : Human Resources Development GA : General Affair PPIC: Production Planning and Inventory Control
Gambar 4.4 Struktur Organisasi Ideal pada PT. XYZ
Struktur organisasi ideal dibuat sebagai acuan kedepan perusahaan seiiring
dengan makin besarnya usaha dan makin berkembangnya bisnis perusahaan di tahun-
tahun yang akan datang. Empat departemen yang sudah ada pada Struktur Organisasi
Transisi yaitu Departemen Marketing, Produksi, Finance & Accounting dan HRD &
GA tetap berjalan seperti sebelumnya. Usaha yang makin besar menuntut penanganan
yang serius sehingga diperlukan tambahan departemen baru yaitu Purchasing, MIS,
PPIC dan Internal Control.
9
Departemen Purchasing perlu dibentuk karena makin besarnya usaha, maka
pembelian bahan baku semakin besar. Selama ini pembelian bahan baku sangat
tergantung pada dua supplier lokal yang ada, perlu dicari alternatif supplier lain,
misal: supplier import. Kemampuan mencari supplier baru, negosiasi harga,
mendapatkan kualiatas barang yang bagus, memastikan barang yang dibeli tiba di
gudang pabrik tepat waktu merupakan tanggung jawab Departemen Purchasing.
Semakin banyaknya pesanan pelanggan yang harus dipenuhi membuat proses
produksi harus direncanakan lebih seksama sehingga dibentuklah Departemen PPIC
(Production, Planning and Internal Control). Departemen PPIC bertugas: membuat
rencana produksi termasuk perencanaan bahan dan waktu serta jumlah, pengelolaan
barang-barang logistic yang terdiri dari bahan baku, supporting product, finished
product dan semua barang-barang sediaan yang disimpan di gudang, memastikan
kesesuaian dalam penerimaan, penyimpanan, pengambilan, pengiriman serta
pemakaian oleh user, memastikan semua persyaratan administrasi dipenuhi sesuai
dengan system yang berlaku.
Seiring meningkatnya transaksi pembelian maupun penjualan maka perlu
adanya Departemen Internal Control. Departemen ini mengawasi dan mengendalikan
keluar masuknya transaksi terutama biaya-biaya yang harus dikeluarkan perusahaan
agar tidak terjadi penyelewengan. Departemen Internal Control juga sekaligus
mengawasi kegiatan departemen yang lain agar tetap sesuai dengan fungsinya.
Meningkatnya peranan teknologi informasi merupakan hal baik yang harus
dimanfaatkan oleh perusahaan untuk mendukung kinerjanya. Peran Teknologi
Infromasi sangat penting karena membuat efisien suatu pekerjaan, mengurangi
10
perkerjaan manual. Dengan adannya Teknologi Informasi setiap departemen akan
lebih diuntungkan . Departemen Marketing dapat memonitor perkembangan
penjualan tiap pelanggan, penjualan keseluruhan, daerah pemasaran yang sudah
dikuasai oleh perusahaan maupun yang belum dikuasai melalui data yang ada.
Departemen Produksi dapat menghitung stok lebih akurat dan menghitung lamanya
waktu produksi setiap produksi dengan lebih tepat karena dibekali dengan mesin
produksi berbasis teknologi tinggi. Departemen Finance & Accounting dapat lebih
mengontrol pembayaran ke supplier maupun penagihan piutang tepat waktu karena
semua data ada dalam software. Departemen Purchasing bisa melakukan pembelian
yang lebih terkoordinasi dengan departemen Finance mengenai anggaran pembelian
bahan baku. Departemen Internal Control dipermudah dalam hal pengontrolan lewat
perangkat lunak yang ada. Departemen MIS ini bertugas mengintegrasikan seluruh
kegiatan departemen yang ada sehingga saling terkait satu sama lain. Adanya sistem
Teknologi Informasi yang terintegrasi dengan data lengkap sangat membantu
Direktur untuk memonitor dan mengevaluasi kinerja perusahaan.
4.4.3 Job Description
Seiring dengan semakin berkembangnya kegiatan organisasi maka banyak hal
yang harus dibenahi agar dapat mencakup kegiatan perusahaan yang semakin besar.
Penetapan visi dan misi yang mengikuti perkembangan akan menentukan strategi
perusahaan, begitu pula dengan struktur organisasi akan berkembang terus dan harus
disesuaikan dengan jalannya kegiatan perusahaan.
11
Melihat Struktur Organisasi yang ada sekarang, perlu dilakukan banyak
pembenahan maka dirancanglah Struktur Organasasi Transisi dengan tujuan dapat
langsung diterapkan. Struktur Organisasi yang sekarang banyak terjadi tumpang
tindih pekerjaan antar orang dan antar departemen seperti terlihat pada Gambar 4.2
sebagai contoh terjadi ketidaksesuaian antara Departemen Marketing dan Departemen
Produksi, untuk menjalankan pesanan mana yang harus didahulukan.
Prospek PT. XYZ ke depan makin cerah seperti yang telah diterangkan pada
analisis Five Porter dan Matriks TOWS, pada halaman 43 dan 46. Guna mendukung
hal tersebut maka dibuatlah Struktur Organisasi Transisi. Dimasa yang akan datang
jika perusahaan berkembang makin pesat maka sudah saatnya Struktur Organisasi
Ideal dipakai. Struktur Organisasi Ideal ini sudah terbukti berjalan dengan baik pada
perusahaan-perusahaan besar.
Struktur Organisasi Transisi agar dapat berjalan dengan baik perlu dibuat
pembagian tugas untuk masing-masing departemen dengan jelas. Tujuannya agar
tidak terjadi tumpang tindih pekerjaan antar departemen karena setiap departemen
sudah mengetahui tugas masing-masing. Pada akhirnya tujuan dari setiap tugas yang
dijalankan oleh masing-masing departemen adalah untuk kepentingan perusahaan
secara keseluruhan.
Berikut adalah job description untuk masing-masing departemen mengacu
pada Struktur Organisasi Transisi:
12
Tabel 4.1 Tabel Job Description Unit Ringkasan Fungsi
Commissioner • Mengawasi jalannya perusahaan secara keseluruhan agar sesuai dengan tujuan yang ditetapkan pada awal pembentukan perusahaan.
• Menerima laporan dari Director dan berhak memeriksa kebenaran laporan dengan kenyataan yang ada.
• Berhak mengangkat dan memberhentikan direksi.
• Mengawasi perusahaan secara keseluruhan.
• Memberikan nasehat dan saran bila diperlukan
Director • Menetapkan kebijakan-kebijakan perusahaan termasuk kebijakan mutu.
• Menentukan strategi bisnis.
• Memantau implementasi kebijakan dan strategi.
• Melakukan perubahan kebijakan. Menetapkan visi dan misi serta tujuan umum perusahaan.
• Melakukan evaluasi efektivitas kebijakan, strategi dan pencapaian tujuan perusahaan.
• Memantau perkembangan/kemajuan perusahaan dan pencapaian tujuan yang ingin dicapai, memberikan evaluasi dan perbaikan
Production • Merencanakan dan mengendalikan seluruh kegiatan produksi agar tercapai kondisi sesuai target produksi yang telah ditetapkan dan memenuhi semua persyaratan mutu, waktu dan biaya.
• Membuat perencanaan produksi termasuk perencanaan bahan dan waktu serta jumlah.
• Melakukan evaluasi/ monitoring, memberikan rekomendasi perbaikan
• Pengendalian proses produksi.
• Pengendalian pemakaian bahan, jumlah produksi, waktu produksi, mutu produk, produk cacat.
• Perencanaan pembelian bahan baku
• Seleksi dan Evaluasi
Kegiatan Spesifik
13
• Melakukan pembelian bahan baku untuk keperluan produksi, merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan proses pembelian, sampai barang diterima di gudang.
• Memonitor pelaksanaan produksi agar sesuai dengan perencanaan dan jadwal pengiriman.
• Pengelolaan barang-barang logistic yang terdiri dari bahan baku, WIP, supporting material, finished product dan semua barang-barang sediaan yang disimpan di gudang.
• Memastikan kesesuaian dalam penerimaan, penyimpanan, pengambilan, pengiriman serta pemakaian oleh user.
• Memastikan semua persyaratan administrasi dipenuhi sesuai dengan sistem yang berlaku.
• Merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan kegiatan pemeliharaan atas semua fasilitas produksi.
• Menciptakan sistem jaminan mutu untuk barang yang akan dibeli, barang keluar dan barang dalam proses produksi. Mengadakan kegiiatan perbaikan mutu secara terus menerus dan
pemasok. • Pengecekan barang
datang • Daftar nama pemasok. • Perencanaan produksi • Rencana pemakaian
material/ bahan. • Pembuatan jadwal
produksi. • Penataan barang di
gudang • Pemberian identifikasi/
labelisasi • Penyimpanan barang • Pengendalian
pengeluaran barang. • Melakukan stok opname • Membuat daftar mesin. • Menentukan program dan
jadwal pemeliharaan. • Mengembangkan sistem
jaminan mutu • Jaminan mutu untuk
barang datang • Jaminan mutu produk
dalam proses • Jaminan mutu produk
akhir • Percobaan / validasi mutu
produk.
14
penciptaan budaya mutu. Marketing & Sales • Membuat rencana dan
memonitor seluruh kegiatan pengiriman dan penjualan. Mengatur jadwal pengiriman. Memelihara customer yang sudah ada. Memastikan tercapainya target penjualan.
• Merencanakan pengembangan bisnis. Mencari customer baru. Merintis pengembangan produk baru yang inovatif.
• Melakukan komunikasi dengan pelanggan.
• Koordinasi dengan unit-unit terkait.
• Menyiapkan penawaran dan kontrak penjualan.
• Pengendalian pengiriman produk.
• Menangani keluhan pelanggan.
• Menangani produk retur. • Administrasi perubahan
kontrak penjualan. • Survei kepuasan
pelanggan.
HRD & GA • Merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan fungsi pengelolaan dan pengembangan SDM mencakup fungsi recruitment, penempatan, pengupahan, pelatihan, pengukuran kinerja, dll
• Merencanakan kegiatan pembinaan, pelatihan dan pendidikan karyawan agar memiliki kompetensi sesuai bidang pekerjaan..
• Mengelola fasilitas infrastruktur dan kegiatan operasional perusahaan secara umum.
• Menjaga dan mengelola kebersihan,kenyamanan dan keamanan tempat kerja.
• Recruitment /Penyeleksian karyawan
• Mengadakan pelatihan • Pengukuran kinerja
karyawan • Penyediaan job deskripsi
karyawan • Pengaturan
angkutan/transportasi • Kebersihan dan
keamanan lingkungan kerja.
• Public relation / humas
• Merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan fungsi
• Menyiapkan faktur tagihan
• Melakukan administrasi
• Mengelola database pelanggan.
Finance & Accounting
15
accounting dan finance agar senantiasa dapat menjaga cash flow perusahaan seimbang.
• Melaksanakan fungsi pembayaran kepada supplier, bank, membayar gaji karyawan
• Melakukan penagihan piutang pelanggan.
• Membuat laporan keuangan yang akurat dan tepat waktu
piutang pelanggan. • Melakukan administrasi
pembayaran ke supplier dan pembayaran bunga dan pinjaman ke bank.
4.5 Analisa Persaingan Industri Styrofoam Model Lima
Kekuatan Dari Porter
Menurut Porter, sifat persaingan dalam suatu industri dapat dilihat sebagai
gabungan dari lima kekuatan yaitu :
Perseteruan di antara perusahaan yang bersaing
Masuknya pesaing baru yang potensial
Potensi pengembangan produk pengganti
Kekuatan menawar dari pemasok / suppliers
Kekuatan menawar dari konsumen / buyers
Produk industri styrofoam secara garis besar dibagi menjadi dua yaitu produk
original atau berbentuk balok dan produk hasil moulding / dibentuk misalnya kotak
makanan, gelas minuman. Produk yang dihasilkan oleh PT. XYZ ini adalah produk
original yang masih berbentuk balok berukuran 2 m x 1 m x 0,6 m dan 6 m x 1,2 m x
16
0,6 m. Selain menjual balok besar juga dijual balok-balok kecil yang dipotong sesuai
dengan permintaan customer. Persaingan dalam industri styrofoam tidak saja terjadi
di antara pabrik styrofoam melainkan juga diramaikan oleh perusahaan converting.
Perusahaan converting menjual styrofoam balok yang dibeli dari pabrik lalu dijual ke
konsumen setelah dipotong sesuai bentuk dan ukuran yang di inginkan konsumen.
Perseteruan di antara perusahaan yang bersaing biasanya merupakan faktor
yang paling berpengaruh di antara lima kekuatan Porter. Strategi yang dijalankan
oleh suatu perusahaan dapat berhasil jika strategi itu mempunyai keunggulan bersaing
dibandingkan perusahaan pesaing. Strategi itu bisa berupa penurunan harga,
peningkatan mutu, peningkatan pelayanan, peningkatan iklan yang bertujuan
memperbesar volume penjualan dan menguasai pasar.
Persaingan harga dalam industri styrofoam cukup bersaing karena perusahaan
styrofoam berusaha menjual dengan harga yang kompetitif dibandingkan pesaingnya.
Mereka aktif berpromosi lewat tenaga penjualan mereka yang langsung membidik
customer yang dituju. Persaingan dalam industri styrofoam termasuk kuat.
Hambatan bagi pesaing baru untuk masuk ke industri styrofoam sangat besar.
Diperlukan modal besar, ada ukuran skala ekonomis, harus membangun pabrik,
mesin-mesin.
Perusahaan styrofoam balok tidaklah bersaing ketat dengan produsen produk
pengganti. Styrofoam balok banyak digunakan pada industri kaca sebagai packaging,
perusahaan dekorator panggung pengantin maupun acara hiburan lainnya, serta toko
bunga / florist. Sampai saat ini belum ada produk pengganti styrofoam sebagai
packaging kaca dalam industri kaca. Tekanan persaingan produk pengganti
17
meningkat kalau harga produk pengganti turun dan biaya konsumen untuk pindah
turun. Kekuatan persaingan dari produk pengganti diukur dengan pangsa pasar yang
direbut oleh produk tersebut disamping rencana perusahaan untuk meningkatkan
kapasitas dan penetrasi pasar. Potensi pengembangan produk pengganti bentuk balok
tidaklah begitu besar karena styrofoam balok ini mempunyai karakteristik khusus
seperti ringan, lembut dapat dibentuk sesuai keinginan, dapat di daur ulang.
Supplier lokal penghasil EPS (Expandable Polystyrene) yang merupakan biji
plastik sebagai bahan bakku produk styrofoam di Indonesia hanya ada 2 perusahaan
dan mereka ada kerjasama atau duopoly. Ada beberapa supplier impor namun harga
saat ini harganya lebih mahal dari supplier lokal. Jumlah bahan baku yang beredar
masih terbatas di pasaran karena jumlah suppliernya terbatas sehingga membuat
kekuatan menawar dari pemasok / supplier adalah kuat.
Kekuatan menawar dari konsumen / buyers termasuk dalam kategori normal.
Konsumen besar memang mempunyai kekuatan besar untuk menawar agar bisa
mendapatkan harga lebih murah karena membeli dalam jumlah besar dan kontinyu.
Konsumen kecil bisa memilih untuk membeli dari pabrik styrofoam atau perusahaan
converting.
Perseteruan di antara perusahaan yang bersaing adalah kuat, kekuatan
menawar dari pemasok / supplier adalah kuat, namun kekuatan menawar dari
konsumen normal, potensi pengembangan produk pengganti lemah serta masuknya
pesaing baru yang potensial termasuk kategori kecil karena hambatan masuknya
besar. Berdasarkan hasil analisa tersebut berarti masih terbuka peluang untuk meraih
pasar dan hasil penjualan yang menjanjikan keuntungan besar.
18
Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa industri styrofoam menurut
analisa persaingan model lima kekuatan Porter adalah menarik karena masih
menjanjikan margin keuntungan yang besar.
4.6 Analisis SWOT
Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) perusahaan
merupakan langkah awal dalam penyusunan Balanced Scorecard. Sebelum
melakukan analisa SWOT, perlu dipertimbangkan terlebih dahulu penyataan visi dan
misi, strategi, serta nilai yang dipegang oleh PT. XYZ. (lihat Bab 4.2)
• Strength
o Menggunakan mesin dengan teknologi baru. Pertama di Indonesia yang
bisa menghasilkan gabus balok berukuran 6m x 1,2m x 0,6m.
o Market segmen yang luas
o Dapat membuat produk yang low density (8 Kg/m ) / lebih ringan dari
kompetitor. Kompetitor hanya dapat membuat produk low density ukuran
paling ringan 12 kg/m .
3
3
o Armada angkutan memadai
• Weakness
o Tidak adanya departemen PPIC (Production Planning and Inventory
Control)
o Tidak adanya pembagian pekerjaan yang jelas
o Kurangnya tenaga kerja yang kompeten di bidangnya
19
• Opportunity
o Memaksimalkan kapasitas produksi
o Memaksimalkan customize product
o Penggunaan styrofoam makin meluas
• Threat
o Harga bahan baku yang tidak stabil
o Duopolistic supplier lokal
o Persaingan kuat
20
Tabel 4.2 Matrix TOWS
MATRIKS
Strengths Weaknesses • Menggunakan mesin dengan teknologi
baru • Tidak adanya departemen PPIC
(Production Planning and Inventory Control) • Market segmen yang luas
TOWS • Tidak adanya pembagian pekerjaan yang jelas
• Kurangnya tenaga kerja yang kompeten di bidangnya
• Dapat membuat produk yang low density (8kg/m ) 3
• Armada angkutan memadai
Opportunities Strategi SO • Menambah shift kerja untuk
memaksimalkan kapasitas produksi. • Meningkatkan produksi customize product.
Strategi WO • Memakai staf yang kompeten dibidangnya
masing-masing. • Memaksimalkan
kapasitas produksi • Mencari pinjaman bank untuk menambah
modal kerja. • Membuat struktur organisasi dan job
description yang lebih terarah dan teroganisir
• Memaksimalkan customize product
• Penggunaan styrofoam makin meluas
• Pelatihan karyawan Threats Strategi ST
• Melakukan Future contract untuk pembelian bahan baku.
• Harga bahan baku yang tidak stabil
• Duopolistic supplier lokal
• Persaingan kuat
• Memaksimalkan penjualan produk low density.
• Menghasilkan produk yang berkualitas agar dapat bersaing dengan kompetitor
• Mencari alternatif supplier.
Strategi WT • Membina relasi yang dengan supplier • Membuat wewenang dan tanggung jawab
tiap departemen agar kinerja perusahaan dapat ditingkatkan.
21
4.7 Analisa Balanced Scorecard Yang Diusulkan
Usulan perancangan Balanced Scorecard untuk PT. XYZ dapat dilihat pada
Gambar 4.5 (Tujuan-Tujuan Strategis PT. XYZ) dan Gambar 4.6 (Indikator Kinerja
Kunci PT. XYZ) pada halaman 65 dan 66. Namun, sebelumnya akan kami sajikan
langkah-langkah atau tahapan dalam perancangan Balanced Scorecard.
4.7.1 Usulan Penentuan Faktor Kunci Sukses
Sebagai Perusahaan Manufaktur styrofoam, PT. XYZ mempunyai beberapa
faktor kunci sukses (Critical Success Factor / CSF) yaitu:
• Pengantaran order pelanggan tepat waktu (On-time Delivery)
Untuk memberikan pelayanan terbaik terhadap konsumennya, maka PT. XYZ,
harus mampu memberikan pangantaran order pelanggan tepat waktu. Jika PT.
XYZ tidak dapat memberikan kepastian tersebut, bukan tidak mungkin PT.
XYZ dapat ditinggalkan oleh konsumennya yang kemudian beralih ke
pesaing lain.
• Kepuasan pelanggan (Customer Satisfaction)
Seperti layaknya perusahaan lain yang bergerak dibidang penjualan barang
dan jasa, kepuasan pelanggan PT. XYZ mempunyai faktor yang amat penting
bagi perusahaan. Pelanggan yang puas dapat menjadi senjata pemasaran
yang ampuh bagi perusahaan dalam menjual produknya, baik barang maupun
jasa. Karena pelanggan yang puas:
22
• Dapat memberikan referensi positif kepada calon pelanggan lain.
• Dapat melakukan pembelian ulang yang kedua, ketiga, keempat, dst
kepada perusahaan.
• Dapat menghemat biaya pemasaran yang dibutuhkan.
• Tenaga Penjual (Salesman)
Dalam rangka meningkatkan tingkat pendapatan dari penjualan produk barang
dan jasanya, PT. XYZ membutuhkan jumlah tenaga penjual yang ideal untuk
dapat melayani permintaan konsumennya. Dengan jumlah tenaga penjual
yang ideal, PT. XYZ dapat melayani berbagai permintaan dari konsumen,
selain itu PT. XYZ harus mempunyai tenaga penjual yang cakap dari segi
keahlian dan kemampuan dalam menjual produk.
• Perputaran barang persediaan (Inventory Turnover)
PT. XYZ harus memperhatikan perputaran barang persediaan baik bahan baku
maupun barang jadi yang berada di logistiknya. Karena jika PT. XYZ
mempunyai tingkat perputaran barang persediaan yang lambat, dapat
berakibat buruk bagi kondisi keuangan perusahaan karena perusahaan
menginvestasikan uangnya pada barang-barang yang penjualannya sulit.
Sebaliknya jika PT. XYZ mempunyai tingkat perputaran yang cepat, dapat
menguntungkan perusahaan karena investasi yang telah tertanam di dalam
barang persediaan dapat dengan cepat berputar kembali menjadi kas modal
perusahaan serta menghemat tempat di gudang karena gabus putih/ styrofoam
memakan banyak ruang untuk penyimpanan.
23
• Akurasi jumlah stok (Stock Accuracy)
Laporan stok persediaan yang akurat merupakan senjata yang utama dalam
menghadapi pelanggan dan pesaing. Bahkan dengan memiliki barang yang
siap dijual (ready stock), PT. XYZ berpeluang untuk meningkatkan posisi
tawarnya kepada pelanggan, dan juga untuk mengalahkan pesaing.
4.7.2 Usulan Penetapan Tujuan-Tujuan Strategis
1. Perspektif Keuangan
Pada perspektif keuangan, PT. XYZ memiliki tujuan-tujuan strategis yang
penting, yaitu:
• Meningkatkan Penjualan (Increase Sales)
Sebagai perusahaan manufaktur sekaligus converting, PT. XYZ
harus dapat menjual dengan cepat setiap produknya, baik yang
ready stock, maupun yang indent. Dengan meningkatkan
penjualan, secara otomatis akan meningkatkan pula pendapatan
perusahaan secara keseluruhan.
• Meningkatkan Tingkat Keuntungan (Increase Profitability)
Dengan meningkatnya penjualan dan berbagai efisiensi yang
dilakukan, diharapkan penjualan tersebut dapat memberikan
tingkat keuntungan yang baik dan maksimal bagi perusahaan.
2. Perspektif Pelanggan
24
• Meningkatkan Kepuasan Pelanggan (Increase Customer
Satisfaction)
Pelanggan dapat dikatakan puas apabila kebutuhan pelanggan
terhadap produk dapat dipenuhi oleh PT. XYZ, apalagi ditambah
dengan pelayanan yang baik.
• Meningkatkan Retensi Pelanggan (Increase Customer Retention)
PT. XYZ berusaha untuk mempertahankan dan meningkatkan
pangsa pasar dalam segmen pelanggan sasaran diawali dengan
mempertahankan pelanggan yang ada di segmen tersebut.
Customer retention adalah bilamana pelanggan selalu ingat
terhadap PT. XYZ sebagai pilihan yang pertama dihubungi, bila
mencari produk styrofoam.
3. Perspektif Proses Bisnis Internal
• Memperbaiki Proses Bisnis (Improve Business Process)
Proses bisnis yang efektif dan efisien dapat membantu PT. XYZ
dalam melakukan penghematan biaya operasional. Hubungan antar
departemen harus dirancang agar tidak terjadi tumpang tindih
pekerjaan, tidak terjadi kesalahpahaman, dan saling lempar
tanggung jawab.
4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
• Meningkatkan Produktivitas Pekerja (Increase Employee
Productivity)
25
Produktivitas pekerja adalah suatu ukuran hasil, dampak
keseluruhan usaha peningkatan moral dan keahlian pekerja,
inovasi, proses internal, dan kepuasan pelanggan. Tujuannya
adalah membandingkan antara keluaran yang dihasilkan para
pekerja dengan jumlah pekerja yang dikerahkan untuk
menghasilkan keluaran tersebut.
Faktor sumber daya manusia sebenarnya point penting namun sering
diabaikan oleh perusahaan. Perusahaan selain berfokus pada customer satisfaction
dan shareholder satisfaction harus berorientasi pula pada employee satisfaction.
Dalam melakukan pengelolaan sumber daya manusia, pimpinan maupun
pemilik perusahaan perlu memiliki pandangan-pandangan baru. Perubahan
pandangan ini mencakup kebijakan, pendayagunaan dan pengembangan yang
berkesinambungan dimulai dari perekrutan. Upaya pengembangan perlu diarahkan
agar setiap individu dapat meningkatkan kontribusinya secara maksimal di tempat
kerja.
Beberapa cara menciptakan employee satisfaction adalah sebagai berikut:
• Meningkatkan motivasi kerja karyawan agar memberikan kontribusi
maksimal untuk perusahaan
• Penghargaan untuk karyawan
o Aturan “reward and punishment” yang “fair“.
• Memberi kesempatan kepada karyawan untuk mengasah talenta dan
kompetensi.
26
o Program insentif
Penelitian ini penting dilakukan untuk mengetahui apakah sudah tercapai
employee satisfaction. Jika sudah tercapai, perusahaan harus bisa mempertahankan
dan melakukan peningkatan terus menerus. Jika belum tercapai, perusahaan harus
meningkatkan dan mengusahakan tercapainya employee satisfaction. Perusahaan
perlu menyusun langkah-langkah yang mendukung tercapainya employee satisfaction
ini.
Jika tercapai employee satisfaction, diharapkan akan tercapai pula customer
satisfaction dan shareholder satisfaction. Upaya pengembangan perlu diarahkan agar
setiap individu dapat meningkatkan kontribusinya secara maksimal di tempat kerja.
Sedapat mungkin karyawan diikutsertakan dalam setiap keputusan dan
program sesuai dengan tingkatannya agar setiap karyawan merasa sebagai bagian dari
program (subyek) bukan hanya sebagai obyek.
Penugasan dan pemberian beban kerja yang mengasah talenta serta
kompetensi karyawan untuk mencapai visi perusahaan perlu diperhatikan. Dalam
proses perekrutan harus dipilih karyawan yang mempunyai karakter (attitude) dan
misi yang sesuai dengan misi dan visi perusahaan. Pada akhirnya yang dicapai adalah
kepuasan stakeholder dimana semua pihak yang terkait seperti pemegang saham,
pelanggan, karyawan, supplier, masyarakat likungan sekitar perusahaan dan
pemerintah mendapatkan kepuasan sesuai porsinya masing-masing.
27
4.7.3 Usulan Pemilihan Ukuran-ukuran Kinerja
ROE=Keuntungan Bersih
Modal Sendiri
1. Perspektif Keuangan
Berdasarkan tujuan-tujuan strategis pada perspektif financial PT. XYZ yang
dikembangkan melalui keterkaitan sebab-akibat, maka ukuran-ukuran kinerja dari
perspektif financial adalah:
• Return-on-Equity (ROE) – Tingkat Pengembalian Modal.
Merupakan pembagian antar keuntungan bersih dan modal sendiri,
dinyatakan dalam persentase. Rasio ini mengukur efektivitas perusahaan
dalam memanfaatkan seluruh sumber dayanya.
Sales Revenue = Kuantitas Produk yang Terjual x Harga per Unit
• Sales Revenue – Penghasilan yang diterima perusahaan dari penjualan produk/
jasa perusahaan.
• Inventory Turnover – Tingkat perputaran Inventori.
Semakin tinggi nilai tingkat perputaran inventori, kinerja perusahaan semakin
baik, karena akan memenuhi kebutuhan aliran kas dan modal kerja.
Inventory Turnover =Biaya Langsung Penjualan
Rata-rata Inventori
28
2. Perspektif Pelanggan
Untuk melakukan analisis pelanggan terhadap perusahaan, maka ukuran kinerja
yang digunakan adalah tingkat kepuasan pelanggan (customer satisfaction level)
dengan menggunakan metode survey dan tingkat pertumbuhan pelanggan
(customer growth) dalam bentuk persentase (%).
3. Perspektif Proses Bisnis Internal
Average Collection Period=Piutang rata-rata tahunan
Penjualan kredit rata-rata harian
Proses-proses yang paling kritis untuk mencapai tujuan peningkatan nilai bagi
pelanggan bagi PT. XYZ adalah dalam proses operasional dan pelayanannya.
Sistem pengukuran indicator kinerja kunci dari PT. XYZ untuk perspektif internal
bisnis proses adalah:
• Ketepatan Waktu Pengiriman (On-time Delivery) – Akurasi dan waktu dari
penempatan pesanan pelanggan dan penyerahan kepada pelanggan.
• Waktu Respon (Response Time to Customer Request) – Ketepatan kualitas
dan penyerahan kuantitas produk kepada pelanggan per kebutuhan pelanggan.
• Waktu Penagihan (Collection Days) – Merupakan jangka waktu rata-rata
antara waktu faktur (invoice) dikirim dan waktu pembayaran dilakukan
29
• Akurasi Jumlah Stok (Stock Accuracy):
Logistik harus memastikan bahwa jumlah stok yang ada pada kartu stok harus
sama dengan kondisi fisik yang sebenarnya.
4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
Sistem pengukuran indikator kinerja kunci dari PT. XYZ untuk perspektif
Pembelajaran dan Pertumbuhan adalah:
• Training Received/ Employee – Jumlah pelatihan yang diterima per
karyawan.
• Employee Satisfaction Level – Tingkat kepuasan kerja karyawan
diukur dengan metode survey.
Tabel 4.3 Usulan Penetapan Tujuan-Tujuan Strategis dan Pemilihan Ukuran-Ukuran Kinerja
Perspektif Tujuan Strategis Pengukuran Kinerja Keuangan F1 – Meningkatkan Keuntungan
F2 – Meningkatkan pendapatan penjualan.
ROE (%)
Pelanggan C1 – Meningkatkan Kepuasan Pelanggan C2 – Meningkatkan Retensi Pelanggan
Tingkat Kepuasan Pelanggan (Survey Kepuasan Pelanggan) Pertumbuhan Pelanggan (%)
Proses Bisnis Internal
I1 – Meningkatkan Proses Bisnis Ketepatan waktu pengirimanWaktu Respon Akurasi Jumlah Stok Waktu Penagihan
Pembelajaran & Pertumbuhan
L1 – Meningkatkan Produktivitas Pekerja
Pendapatan Penjualan (Rp) Tingkat perputaran Inventori
Tingkat kepuasan Pekerja (Survey Kepuasan Pekerja)
30
4.7.4 Usulan Penetapan Target dan Program-Program
Peningkatan Kinerja
Setelah mendefinisikan ukuran-ukuran kinerja untuk setiap tujuan strategis,
maka dibutuhkan target untuk setiap ukuran-ukuran kinerja tersebut. Dengan adanya
target tersebut, pada saat implementasi Balanced Scorecard, masing-masing ukuran
kinerja dapat dimonitor dan dievaluasi secara berkala, misalnya bulanan, tiga bulanan
atau enam bulanan. (lihat tabel 4.4)
Tabel 4.4 Usulan Penetapan Target Tahun 2005
Perspektif Tujuan Strategis Ukuran Kinerja ROE (%) 10% Pendapatan Penjualan (Rp) 4,8M/tahun
Keuangan F1 – Meningkatkan Keuntungan F2 – Meningkatkan pendapatan
Tingkat Perputaran Inventori 10 hari
Pelanggan C1 – Meningkatkan Kepuasan Pelanggan C2 – Meningkatkan Retensi Pelanggan
Target
Tingkat Kepuasan Pelanggan 85%
Pertumbuhan Pelanggan (%) 10%/tahun
Ketepatan waktu pengiriman 100% tepat waktu / hari
Waktu respon Respon pada hari yang sama
Akurasi jumlah stok Kartu stok = stok fisik
Waktu penagihan
Tingkat kepuasan pekerja (%) 90% puas Pembelajaran dan Pertumbuhan
L1 – Meningkatkan Produktivitas Pekerja Pelatihan yang diterima
(Nominal) 4 kali / tahun
Proses Bisnis Internal
I1 – Meningkatkan Proses Bisnis
Berdasarkan termin pembayaran
31
Tabel 4.5 Usulan-usulan Program Peningkatan Kinerja
Inis
iatif
Men
amba
h ju
mla
h sa
lesm
an
Men
cari
alte
rnat
if su
pplie
r
Man
ajem
en P
engi
riman
dan
Pen
agih
an
XMeningkatkan Keuntungan X Meningkatkan Kepuasan Pelanggan X X X Pelanggan Meningkatkan Retensi Pelanggan X
Proses Bisnis Internal Meningkatkan Proses Bisnis Pembelajaran & Pertumbuhan
X X X X
4.7.5 Usulan Perancangan Balanced Scorecard pada Tingkat
Departemen
Pada Tabel 4.6 sampai dengan Tabel 4.9 akan disajikan usulan penerapan
Balanced Scorecard pada setiap departemen pada PT. XYZ.
Pela
tihan
kar
yaw
an
Pros
edur
Sta
ndar
Ope
rasi
Kea
man
an &
Kes
elam
atan
Ker
ja
Rew
ard
& P
usni
shm
ent
Pem
buat
an C
ompa
ny P
rofil
e
Perspektif Objektif Meningkatkan Penjualan Keuangan X
X
Meningkatkan Produktivitas Karyawan
32
Tabel 4.6 Usulan Perancangan Balanced Scorecard pada Departemen Marketing
Perspektif Strategi Objektif KPI Measurement Definition Target Rata-rata keuntungan
Persentase (%) Rata-rata keuntungan yang didapat dari hasil penjualan Produk
10%/tahun
Jumlah pendapatan perusahaan dari penjualan produk
4,8M/tahun
Persentase (%) Persentase pertumbuhan jumlah pelanggan dengan pelanggan lama
10%/tahun
60%/tahun
Pelanggan
Mempertahankan pelanggan yang ada
Jumlah kunjungan penjual ke pelanggan setiap bulan
Nominal Jumlah kunjungan penjual ke pelanggan untuk mencari prospek atau mendekatkan diri dengan pelanggan
12 kali/tahun
Meningkatkan waktu respon terhadap permintaan pelanggan
Lamanya pelanggan mendapat respon.
Proses Bisnis Internal
Meningkatkan margin keuntungan penjualan
Keuangan
Meningkatkan pendapatan perusahaan
Pendapatan perusahaan
Angka (Rp)
Meningkatkan jumlah pelanggan
Pertumbuhan jumlah pelanggan
Perbandingan pelanggan yang aktif/pasif membeli
Persentase (%) Persentase perbandingan pelanggan yang masih aktif membeli dengan yang tidak aktif membeli dari PT. XYZ
Waktu (menit) Lamanya pelanggan mendapatkan respon dari penjual atas permintaan penawaran sampai ketersediaan barang
10 menit
Meningkatkan waktu proses pembuatan order penjualan yang optimal
Lamanya waktu pembuatan order penjualan menjadi surat jalan dan faktur
Waktu (hari) Lamanya waktu yang dibutuhkan proses pembelian dari pembuatan order penjualan sampai barang siap di kirim
Memonitor pengiriman barang ke pelanggan
Banyaknya barang dan dokumen yang terkirim sesuai jadwal setiap hari
Persentase (%) Persentase seberapa banyak barang yang telah terkirim ke pelanggan
Lamanya waktu respon
Meningkatkan waktu respon dukungan teknis terhadap produk pelanggan
Lamanya waktu untuk menyelesaikan masalah
Waktu (hari) 1 hari/kasus
Barang yang terkirim sesuai jadwal/hari
Persentase (%)
Akurasi waktu pengiriman sesuai jadwal
0,1%
Pembelajaran & Pertumbuhan
Jumlah pelatihan yang didapat
Nominal (Unit) Jumlah pelatihan yang didapatkan oleh penjual untuk meningkatkan keahlian baik teknis maupun non-teknis
4 kali/tahun
2 hari
100% dasurat jalan dfaktur yanterkirim
Waktu (jam) Lamanya waktu yang dibutuhkan suppport untuk merespon terhdapap masalah yang berkaitan dengan produk yang dibeli pelanggan
1 jam /kasus
Lamanya waktu yang dibutuhkan support untuk menyelesaikan terhadap masalah yang berkaitan dengan produk yang dibeli pelanggan Perbandingan barang yang terkirim ke pelanggan dengan tepat waktu
100% tepwaktu
Produk rusak Persentase (%) Persentase produk rusak pada saat pengiriman barang
Meningkatkan kemampuan teknis dan non-teknis Penjual.
33
Tabel 4.7 Usulan Perancangan Balanced Scorecard pada Departemen Finance & Accounting
Perspektif Strategi Objektif
KPI Measurement Definition Target Inisiatif
Mengontrol pembayaran hutang dengan tepat waktu
Lama hutang yang akan jatuh tempo
Waktu (hari) Mengatur waktu pembayaran terhadap hutang PT. XYZ yang akan jatuh tempo
Sesuai dengan jatuh tempo
Jumlah piutang yang tertagih
Angka (Rp) Mendapatkan jumlah pembayaran terhadap piutang PT. XYZ yang akan jatuh tempo
Sesuai dengan jumlah tagihan
Mengatur arus kas
Pemasukan – pengeluaran
Angka (Rp) Menjadi likuiditas perusahaan dalam menjaga keluar masuk arus kas dari PT. XYZ
Manajemen pengiriman dan penagihan
Meningkatkan waktu proses pembuatan order penjualan yang optimal
Lamanya waktu pembuatan order penjualan menjadi surat jalan dan faktur
Unit barang yang terkirim sesuai jadwal
Manajeman pengiriman dan penagihan
Proses Bisnis Internal
Meningkatkan akurasi laporan keuangan
Akurasi perhitungan laporan
Meningkatkan akurasi perhitungan laporan keuangan
100% akurat
Prosedur operasi standard untuk tim akunting
Keuangan
Pemasukan > pengeluaran
Waktu (menit) Lamanya waktu yang dibutuhkan proses pembelian dari pembuatan order perjualan sampai barang siap dikirim
20 menit
Nominal (unit)
Banyaknya barang yang terkirim sesuai dengan jumlah DO
Sesuai dengan jumlah DO
Persentase (%)
34
Mempercepat pembuatan laporan keuangan
Lamanya pembuatan laporan keuangan
Waktu Lamanya waktu yang dibutuhkan untuk membuat laporan keuangan yang akurat
Secepat saat dibutuhkan
Melaporkan rekapitulasi surat jalan dan faktur yang dibuat
Banyaknya surat jalan dan faktur kembali
Nominal (Unit)
Banyaknya surat jalan dan faktur yang sudah kembali setelah ditandatangani pelanggan
100% dari surat jalan dan faktur yang dikirim
35
Tabel 4.8 Usulan Perancangan Balanced Scorecard pada Departemen Produksi
Perspektif Strategi Objektif
KPI Measurement Definition Target Inisiatif
Angka (unit) Melaporkan Stok gudang untuk setiap barang yang ada
Kartustok = Stok fisik
Mempercepat waktu pemrosesan pesanan
Seberapa banyak order penjualan yang dapat disiapkan oleh gudang
Rasio (%SO Selesai/hari)
Banyaknya order penjualan yang dapat diselesaikan dalam 1 hari
100%/hari
Seberapa banyak Surat Jalan yang dapat dikirim ke pelanggan
Rasio (%DO Selesai /hari)
Banyaknya Surat Jalan yang dapat dikirim dalam 1 hari
Proses Bisnis Internal
Meningkatkan Kualitas Produk
Produk rusak
Persentase (%)
Persentase produk rusak pada saat pembuatan
Manajemen Pengiriman dan penagihan
Jumlah Stok Laporan Stok
Standard Prosedur Operasi untuk Gudang Kontrol mutu yang ketat
100%/hari
10%
Pembelajaran & Pertumbuhan
Meningkatkan kemampuan teknis karyawan
Jumlah pelatihan yang didapat
Nominal Banyak pelatihan teknis yang didapat
4 kali /tahun
Traning meningkatkan keahlian menggunakan alat pemotong dan mesin produksi.
36
Tabel 4.9 Usulan Perancangan Balanced Scorecard pada Departemen HRD & GA
Perspektif Strategi Objektif
KPI Measurement Definition Target Inisiatif
Meningkatkan waktu respon dukungan teknis terhadap kendaraan
Lama waktu respon
Waktu (menit) Lamanya waktu yang diperlukan untuk merespon masalah yang berkaitan dengan perbaikan kendaraan
20 menit/kasus
Proses Bisnis Internal
Lama waktu untuk menyelesaikan masalah
Waktu (hari) Lama waktu yang dibutuhkan support untuk menyelesaikan masalah.
1 hari /kasus
Pengembangan Kartu Kondisi kendaraan
Meningkatkan kemampuan teknis dari karyawan.
Jumlah pelatihan yang didapat
Nominal Banyak pelatihan teknis yang didapat
4 kali /tahun
Traning meningkatkan keahlian karyawan
Melakukan pencarian, penyeleksian, penerimaan karyawan
Jumlah karyawan berkualitas yang didapat
Nominal Banyaknya karyawan berkualitas yang telah di terima
Sesuai dengan kebutuhan perusahaan
Membuka lowongan pekerjaan di media massa
Pembelajaran & Pertumbuhan
Meminimalkan turn-over karyawan
Jumlah karyawan
% (Persentase)
Banyaknya karyawan yang keluar dari perusahaan. (jumlah karyawan yang keluar/ jumlah total karyawan) x 100%
<10% / tahun
Memberikan insentif bila karyawan mencapai target
37
Gambar 4.5 Tujuan-Tujuan Strategis PT. XYZ ( Strategic Map)
Keuangan
Pelanggan
Pembelajaran dan
Bisnis Internal
Pertumbuhan Karyawan
Proses
Meningkatkan Produktivitas Karyawan
Meningkatkan
“menjadi perusahaan pembuat styrofoam yang terkemuka, profesional dan berkualitas“
Misi o Melayani pelanggan dengan baik dan mencoba memenuhi permintaan
pelanggan. o Menghasilkan produk yang berkualitas. o Memperluas daerah pemasaran. o Memperbaiki terus teknologi yang dipakai sehingga dapat bersaing. o Mendapatkan keuntungan dan berkembang meluas. o Memberikan penghargaan kepada karyawan yang kinerjanya baik o Memelihara hubungan baik dengan masyarakat sekitar.
Faktooooo
Visi:
Penjualan
Meningkatkan Retensi Pelanggan
Meningkatkan Proses Bisnis
Meningkatkan KepuasanPelanggan
MeningkatkanKeuntungan
38
Keuangan
Tingkat Kepuasan Pelanggan
Pembelajaran dan Pertumbuhan Karyawan
Proses Bisnis Internal
Gambar 4.6 Indikator Kinerja Kunci PT. XYZ (Strategic Map)
Tingkat Perputaran Pendapatan Penjualan Inventori
ROE
Ketepatan Waktu Pengiriman
Pertumbuhan Pelanggan Pelanggan
Akurasi Jumlah Permintaan Pelanggan(Teknis & Penjualan)
Stok Waktu Respon atas
Tingkat Kepuasan Karyawan
Meningkatkan kemampuan karyawan atas
penggunaan Teknologi
Meminimalkan tingkat turn-over karyawan
Pelatihan yDiterima Kary
Misi: o Melayani pelanggan dengan baik dan mencoba memenuhi permintaan
pelanggan. o Menghasilkan produk yang berkualitas. o Memperluas daerah pemasaran. o Memperbaiki terus teknologi yang dipakai sehingga dapat bersaing. o Mendapatkan keuntungan dan berkembang meluas. o Memberikan penghargaan kepada karyawan yang kinerjanya baik. o Memelihara hubungan baik dengan masyarakat sekitar.
Visi: “menjadi perusahaan pembuat styrofoam yang terkemuka, profesional dan berkualitas“