bab iv analisis - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/bab iv_05-03.pdf · nilai-nilai...

38
BAB IV ANALISIS 4.1 Latar Belakang Pada awalnya masalah yang ada dalam pabrik PT. XYZ dapat dikontrol dan diselesaikan dengan mudah. Pesaing dalam bidang styrofoam belum banyak, daerah pemasaran sempit, dan pelanggan tidak banyak menuntut. Tetapi karena perkembangan zaman menuju kearah globalisasi dan teknologi maju, maka pesaing dalam bidang ini pun makin banyak, daerah pemasaran harus diperluas, dan pelanggan lebih banyak menuntut. Oleh karena itu untuk meningkatkan daya saing dari pabrik diperlukan strategi yang baik. 4.2 Visi dan Misi PT. XYZ Misi pabrik berguna untuk dijadikan dasar dalam memprioritaskan pekerjaan, merancang strategi, membuat perencanaan, dan pemberian tugas-tugas. Misi adalah titik awal untuk mendisain pekerjaan manajemen atau setingkatnya, serta untuk mendisain struktur manajemennya. Visi dari PT. XYZ adalah “menjadi perusahaan pembuat styrofoam yang terkemuka, profesional dan berkualitas“. 1

Upload: buikhanh

Post on 18-Mar-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV ANALISIS - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/BAB IV_05-03.pdf · Nilai-nilai positif yang di pegang oleh PT. XYZ adalah membangun budaya perusahaan yang bersendikan

BAB IV

ANALISIS

4.1 Latar Belakang

Pada awalnya masalah yang ada dalam pabrik PT. XYZ dapat dikontrol dan

diselesaikan dengan mudah. Pesaing dalam bidang styrofoam belum banyak, daerah

pemasaran sempit, dan pelanggan tidak banyak menuntut.

Tetapi karena perkembangan zaman menuju kearah globalisasi dan teknologi

maju, maka pesaing dalam bidang ini pun makin banyak, daerah pemasaran harus

diperluas, dan pelanggan lebih banyak menuntut. Oleh karena itu untuk

meningkatkan daya saing dari pabrik diperlukan strategi yang baik.

4.2 Visi dan Misi PT. XYZ

Misi pabrik berguna untuk dijadikan dasar dalam memprioritaskan pekerjaan,

merancang strategi, membuat perencanaan, dan pemberian tugas-tugas. Misi adalah

titik awal untuk mendisain pekerjaan manajemen atau setingkatnya, serta untuk

mendisain struktur manajemennya.

• Visi dari PT. XYZ adalah “menjadi perusahaan pembuat styrofoam yang

terkemuka, profesional dan berkualitas“.

1

Page 2: BAB IV ANALISIS - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/BAB IV_05-03.pdf · Nilai-nilai positif yang di pegang oleh PT. XYZ adalah membangun budaya perusahaan yang bersendikan

2

• Misi PT. XYZ adalah sebagai berikut:

1. Melayani pelanggan dan memenuhi permintaan pelanggan dengan baik.

2. Menghasilkan produk yang berkualitas.

3. Memperluas daerah pemasaran.

4. Memperbaiki terus teknologi yang dipakai sehingga dapat bersaing.

5. Mendapatkan keuntungan dan berkembang meluas.

6. Memberikan penghargaan kepada karyawan yang kinerjanya baik.

7. Memelihara hubungan baik dengan masyarakat sekitar.

• Strategi

Menghadapi persaingan bisnis dewasa ini, PT. XYZ memiliki beberapa

strategi, yaitu:

o Membangun kemitraan yang kuat dengan berbagai pemasok bahan baku.

o Membangun tenaga kerja yang berkualitas

o Memberikan pelayanan yang terbaik untuk pelanggan, hasil yang terbaik

untuk para stake holder dan mewujudkan citra terbaik bagi perusahaan.

• Nilai

Nilai-nilai positif yang di pegang oleh PT. XYZ adalah membangun budaya

perusahaan yang bersendikan pada tiga nilai, yaitu integritas, loyalitas dan

etos kerja. Selain itu PT. XYZ berusaha untuk menyediakan layanan jasa dan

produk terbaik untuk konsumen.

Page 3: BAB IV ANALISIS - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/BAB IV_05-03.pdf · Nilai-nilai positif yang di pegang oleh PT. XYZ adalah membangun budaya perusahaan yang bersendikan

3

4.3 Value Chain

Value chain berguna untuk mengetahui aliran kerja dalam suatu perusahaan.

Dengan diketahuinya aliran kerja pada PT. XYZ, maka aliran kerja tersebut dapat

digunakan untuk merancang struktur organisasi yang sesuai untuk PT. XYZ.

Value Chain pada PT. XYZ dapat dilihat pada Gambar 4.1 di bawah ini:

Gambar 4.1 Value Chain pada PT. XYZ

Inbound Logistic

Production Outbound Logistic

Marketing & Sales

Manufacturing Converting

Infrastructure

Finance and Accounting

Machine Technology

Margin

4.4 Struktur Organisasi

Struktur organisasi PT. XYZ yang sejak lama berdiri sangat sederhana, mulai

dari pemilik/ komisaris, direktur, manajer, operator, supir, dan buruh. Struktur

organisasi ini dapat dilihat lebih jelas pada Gambar 4.2.

Page 4: BAB IV ANALISIS - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/BAB IV_05-03.pdf · Nilai-nilai positif yang di pegang oleh PT. XYZ adalah membangun budaya perusahaan yang bersendikan

4

Komisaris Direktur

Production Marketing Administrasi & Accounting

Operators Driver

Gambar 4.2 Struktur Organisasi PT. XYZ

Pemilik/Komisaris mengawasi bagian administrasi, akuntansi, produksi.

Pemilik dan Direktur mengawasi secara keseluruhan pabrik dari pembelian bahan

mentah, pengelolaan, serta penjualan. Pemilik menentukan harga jual produk, harga

beli bahan mentah, banyaknya barang dibeli, jenisnya, dan lain-lain. Pemilik juga

yang menentukan strategi bisnis, hubungan terhadap pelanggan, serta daerah

pemasaran yang harus dijangkau.

Direktur dibantu oleh manajer pemasaran dan manajer produksi. Bagian

administrasi dan akuntansi bertanggung jawab penuh terhadap pembukuan dan

keuangan. Manajer pemasaran bertanggung jawab langsung pada Pemilik/ Komisaris

dalam hal pemasaran, dan memberi laporan tentang keadaan pasar. Manajer produksi

bertanggung jawab atas hasil produksi (mutu) dan banyaknya produk yang harus

dihasilkan.

Page 5: BAB IV ANALISIS - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/BAB IV_05-03.pdf · Nilai-nilai positif yang di pegang oleh PT. XYZ adalah membangun budaya perusahaan yang bersendikan

5

4.4.1 Struktur Organisasi Transisi

Commissioner

Director

Finance & Accounting ProductionMarketing HRD & GA

Marketing Staff Salesman Finance Staff Accounting

StaffProduction

Staff HRD Staff GA Staff

Notes: HRD: Human Resources Department GA: General Affair

Gambar 4.3 Struktur Organisasi Transisi pada PT. XYZ

Struktur organisasi transisi ini dibuat agar dapat langsung diterapkan di PT.

XYZ. Pemilihan departemen lengkap dengan job description dibuat dengan

mempertimbangkan berbagai hal yang ada. Tujuan diterapkannya struktur organisasi

transisi ini agar kerjasama di antara departemen lebih terarah dan terkoordinasi

sehingga tujuan perusahaan tercapai.

Departemen Marketing bertanggung jawab terhadap hasil penjualan produk.

Terdiri dari dua bagian yaitu bagian marketing yang mengatur strategi marketing,

pengembangan produk baru, penelitian terhadap pasar dan konsumen serta mengolah

informasi yang berkaitan dengan perkembangan pasar, pesaing dan teknologi terbaru.

Bagian Sales, para salesman ini langsung terjun ke pasar untuk mencari order dan

pelanggan. Kedua bagian ini bahu membahu memcapai pertumbuhan penjualan yang

Page 6: BAB IV ANALISIS - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/BAB IV_05-03.pdf · Nilai-nilai positif yang di pegang oleh PT. XYZ adalah membangun budaya perusahaan yang bersendikan

6

sudah ditargetkan di awal tahun. Departemen Marketing ini bertanggung jawab

mengatur pengiriman barang sampai ditangan pelanggan tepat pada waktunya.

Departemen Finance & Accounting pada intinya mengelola keuangan

perusahaan sebaik-baiknya, menjaga agar cash flow selalu seimbang, melakukan

pencatatan keuangan, melakukan penagihan. Departemen ini juga terdiri dari dua

bagian yaitu bagian Finance dan bagian Accounting.

Departemen Produksi bertanggung jawab terhadap setiap proses produksi

mulai dari mengontrol persediaan, mempersiapkan bahan baku hingga siap digunakan

untuk produksi. Gabus balok yang dihasilkan akan dibentuk dan dipotong sesuai

order pelanggan. Kualitas barang yang dihasilkan juga menjadi tanggung jawab

departemen produksi.

Departemen HRD & GA menjadi satu kesatuan karena sama-sama mengurusi

sumber daya manusia, walaupun mempunyai tugas yang berbeda. Departemen HRD

bertanggung jawab pada pengembangan sumber daya manusia, pelatihan karyawan,

pencarian, penyeleksian dan penerimaan karyawan, mengurusi data kepegawaian,

absensi, surat keterangan untuk karyawan, surat-menyurat perusahaan, serta

mengawasi kondisi keselamatan kerja karyawan.

Departemen General Affair bertanggung jawab pada kegiatan operasional

perusahaan secara umum antara lain: keberadaan kendaraan pengangkut barang / truk

yang selaku layak jalan, menjaga keamanan pabrik dan keselamatan karyawan yang

bekerja, menjaga kebersihan dan kenyamanan kantor, pabrik dan lingkungan

sekitarnya.

Page 7: BAB IV ANALISIS - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/BAB IV_05-03.pdf · Nilai-nilai positif yang di pegang oleh PT. XYZ adalah membangun budaya perusahaan yang bersendikan

7

Pada saat menjalankan tugas setiap departemen harus berkoordinasi dengan

departemen lain sehingga lebih terarah, tidak mementingkan departemen itu sendiri.

Departemen Marketing harus berkoordinasi dengan Departemen Produksi untuk

memenuhi order pelanggan dan dikirim tepat pada waktunya. Departemen Marketing

juga harus berkoordinasi dengan bagian General Affair untuk mengatur pengiriman

barang, jadwal sopir, satpam maupun kurir. Departemen produksi harus berkoordinasi

dengan departemen HRD menyangkut keselamatan kerja, pelatihan karyawan.

Departemen produksi harus menyiapkan bahan baku untuk produksi sesuai dengan

kondisi keungan perusahaan bekerja sama dengan Departemen Finance. Departemen

Finance bekerjasama dengan Departemen Accounting untuk melakukan penagihan

piutang kepada para pelanggan. Alur sederhana diatas menunjukan pentingnya

koordinasi antar departemen.

Keempat departemen yang ada masing-masing dikepalai oleh seorang

manajer. Semua manajer bertanggung jawab pada Direktur yang akan memantau

kemajuan perusahaan, memberikan evaluasi, menetapkan kebijakan visi & misi,

menentukan strategi bisnis. Direktur akan melaporkan semua kegiatan perusahaan ,

hasil penjualan yang diperoleh, kondisi keuangan perusahaan, kondisi kerja tiap

departemen kepada Komisaris selaku pengawas dan pemilik perusahaan.

Kerjasama antar departemen yang terarah dan terkoordinasi dengan baik akan

mendorong perusahaan mencapai tujuannya yaitu tercapainya kesejahteraan para

stakeholder dan mendapatkan keuntungan demi keberlangsungan usaha.

Page 8: BAB IV ANALISIS - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/BAB IV_05-03.pdf · Nilai-nilai positif yang di pegang oleh PT. XYZ adalah membangun budaya perusahaan yang bersendikan

8

4.4.2 Struktur Organisasi Ideal

Director

Purchasing

HRD&GA

MIS Internal Control

Marketing

Production

Finance & Accounting

Commissioner

PPIC

Notes: MIS : Management Information System FIC : Finance Internal Control HRD : Human Resources Development GA : General Affair PPIC: Production Planning and Inventory Control

Gambar 4.4 Struktur Organisasi Ideal pada PT. XYZ

Struktur organisasi ideal dibuat sebagai acuan kedepan perusahaan seiiring

dengan makin besarnya usaha dan makin berkembangnya bisnis perusahaan di tahun-

tahun yang akan datang. Empat departemen yang sudah ada pada Struktur Organisasi

Transisi yaitu Departemen Marketing, Produksi, Finance & Accounting dan HRD &

GA tetap berjalan seperti sebelumnya. Usaha yang makin besar menuntut penanganan

yang serius sehingga diperlukan tambahan departemen baru yaitu Purchasing, MIS,

PPIC dan Internal Control.

Page 9: BAB IV ANALISIS - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/BAB IV_05-03.pdf · Nilai-nilai positif yang di pegang oleh PT. XYZ adalah membangun budaya perusahaan yang bersendikan

9

Departemen Purchasing perlu dibentuk karena makin besarnya usaha, maka

pembelian bahan baku semakin besar. Selama ini pembelian bahan baku sangat

tergantung pada dua supplier lokal yang ada, perlu dicari alternatif supplier lain,

misal: supplier import. Kemampuan mencari supplier baru, negosiasi harga,

mendapatkan kualiatas barang yang bagus, memastikan barang yang dibeli tiba di

gudang pabrik tepat waktu merupakan tanggung jawab Departemen Purchasing.

Semakin banyaknya pesanan pelanggan yang harus dipenuhi membuat proses

produksi harus direncanakan lebih seksama sehingga dibentuklah Departemen PPIC

(Production, Planning and Internal Control). Departemen PPIC bertugas: membuat

rencana produksi termasuk perencanaan bahan dan waktu serta jumlah, pengelolaan

barang-barang logistic yang terdiri dari bahan baku, supporting product, finished

product dan semua barang-barang sediaan yang disimpan di gudang, memastikan

kesesuaian dalam penerimaan, penyimpanan, pengambilan, pengiriman serta

pemakaian oleh user, memastikan semua persyaratan administrasi dipenuhi sesuai

dengan system yang berlaku.

Seiring meningkatnya transaksi pembelian maupun penjualan maka perlu

adanya Departemen Internal Control. Departemen ini mengawasi dan mengendalikan

keluar masuknya transaksi terutama biaya-biaya yang harus dikeluarkan perusahaan

agar tidak terjadi penyelewengan. Departemen Internal Control juga sekaligus

mengawasi kegiatan departemen yang lain agar tetap sesuai dengan fungsinya.

Meningkatnya peranan teknologi informasi merupakan hal baik yang harus

dimanfaatkan oleh perusahaan untuk mendukung kinerjanya. Peran Teknologi

Infromasi sangat penting karena membuat efisien suatu pekerjaan, mengurangi

Page 10: BAB IV ANALISIS - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/BAB IV_05-03.pdf · Nilai-nilai positif yang di pegang oleh PT. XYZ adalah membangun budaya perusahaan yang bersendikan

10

perkerjaan manual. Dengan adannya Teknologi Informasi setiap departemen akan

lebih diuntungkan . Departemen Marketing dapat memonitor perkembangan

penjualan tiap pelanggan, penjualan keseluruhan, daerah pemasaran yang sudah

dikuasai oleh perusahaan maupun yang belum dikuasai melalui data yang ada.

Departemen Produksi dapat menghitung stok lebih akurat dan menghitung lamanya

waktu produksi setiap produksi dengan lebih tepat karena dibekali dengan mesin

produksi berbasis teknologi tinggi. Departemen Finance & Accounting dapat lebih

mengontrol pembayaran ke supplier maupun penagihan piutang tepat waktu karena

semua data ada dalam software. Departemen Purchasing bisa melakukan pembelian

yang lebih terkoordinasi dengan departemen Finance mengenai anggaran pembelian

bahan baku. Departemen Internal Control dipermudah dalam hal pengontrolan lewat

perangkat lunak yang ada. Departemen MIS ini bertugas mengintegrasikan seluruh

kegiatan departemen yang ada sehingga saling terkait satu sama lain. Adanya sistem

Teknologi Informasi yang terintegrasi dengan data lengkap sangat membantu

Direktur untuk memonitor dan mengevaluasi kinerja perusahaan.

4.4.3 Job Description

Seiring dengan semakin berkembangnya kegiatan organisasi maka banyak hal

yang harus dibenahi agar dapat mencakup kegiatan perusahaan yang semakin besar.

Penetapan visi dan misi yang mengikuti perkembangan akan menentukan strategi

perusahaan, begitu pula dengan struktur organisasi akan berkembang terus dan harus

disesuaikan dengan jalannya kegiatan perusahaan.

Page 11: BAB IV ANALISIS - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/BAB IV_05-03.pdf · Nilai-nilai positif yang di pegang oleh PT. XYZ adalah membangun budaya perusahaan yang bersendikan

11

Melihat Struktur Organisasi yang ada sekarang, perlu dilakukan banyak

pembenahan maka dirancanglah Struktur Organasasi Transisi dengan tujuan dapat

langsung diterapkan. Struktur Organisasi yang sekarang banyak terjadi tumpang

tindih pekerjaan antar orang dan antar departemen seperti terlihat pada Gambar 4.2

sebagai contoh terjadi ketidaksesuaian antara Departemen Marketing dan Departemen

Produksi, untuk menjalankan pesanan mana yang harus didahulukan.

Prospek PT. XYZ ke depan makin cerah seperti yang telah diterangkan pada

analisis Five Porter dan Matriks TOWS, pada halaman 43 dan 46. Guna mendukung

hal tersebut maka dibuatlah Struktur Organisasi Transisi. Dimasa yang akan datang

jika perusahaan berkembang makin pesat maka sudah saatnya Struktur Organisasi

Ideal dipakai. Struktur Organisasi Ideal ini sudah terbukti berjalan dengan baik pada

perusahaan-perusahaan besar.

Struktur Organisasi Transisi agar dapat berjalan dengan baik perlu dibuat

pembagian tugas untuk masing-masing departemen dengan jelas. Tujuannya agar

tidak terjadi tumpang tindih pekerjaan antar departemen karena setiap departemen

sudah mengetahui tugas masing-masing. Pada akhirnya tujuan dari setiap tugas yang

dijalankan oleh masing-masing departemen adalah untuk kepentingan perusahaan

secara keseluruhan.

Berikut adalah job description untuk masing-masing departemen mengacu

pada Struktur Organisasi Transisi:

Page 12: BAB IV ANALISIS - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/BAB IV_05-03.pdf · Nilai-nilai positif yang di pegang oleh PT. XYZ adalah membangun budaya perusahaan yang bersendikan

12

Tabel 4.1 Tabel Job Description Unit Ringkasan Fungsi

Commissioner • Mengawasi jalannya perusahaan secara keseluruhan agar sesuai dengan tujuan yang ditetapkan pada awal pembentukan perusahaan.

• Menerima laporan dari Director dan berhak memeriksa kebenaran laporan dengan kenyataan yang ada.

• Berhak mengangkat dan memberhentikan direksi.

• Mengawasi perusahaan secara keseluruhan.

• Memberikan nasehat dan saran bila diperlukan

Director • Menetapkan kebijakan-kebijakan perusahaan termasuk kebijakan mutu.

• Menentukan strategi bisnis.

• Memantau implementasi kebijakan dan strategi.

• Melakukan perubahan kebijakan. Menetapkan visi dan misi serta tujuan umum perusahaan.

• Melakukan evaluasi efektivitas kebijakan, strategi dan pencapaian tujuan perusahaan.

• Memantau perkembangan/kemajuan perusahaan dan pencapaian tujuan yang ingin dicapai, memberikan evaluasi dan perbaikan

Production • Merencanakan dan mengendalikan seluruh kegiatan produksi agar tercapai kondisi sesuai target produksi yang telah ditetapkan dan memenuhi semua persyaratan mutu, waktu dan biaya.

• Membuat perencanaan produksi termasuk perencanaan bahan dan waktu serta jumlah.

• Melakukan evaluasi/ monitoring, memberikan rekomendasi perbaikan

• Pengendalian proses produksi.

• Pengendalian pemakaian bahan, jumlah produksi, waktu produksi, mutu produk, produk cacat.

• Perencanaan pembelian bahan baku

• Seleksi dan Evaluasi

Kegiatan Spesifik

Page 13: BAB IV ANALISIS - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/BAB IV_05-03.pdf · Nilai-nilai positif yang di pegang oleh PT. XYZ adalah membangun budaya perusahaan yang bersendikan

13

• Melakukan pembelian bahan baku untuk keperluan produksi, merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan proses pembelian, sampai barang diterima di gudang.

• Memonitor pelaksanaan produksi agar sesuai dengan perencanaan dan jadwal pengiriman.

• Pengelolaan barang-barang logistic yang terdiri dari bahan baku, WIP, supporting material, finished product dan semua barang-barang sediaan yang disimpan di gudang.

• Memastikan kesesuaian dalam penerimaan, penyimpanan, pengambilan, pengiriman serta pemakaian oleh user.

• Memastikan semua persyaratan administrasi dipenuhi sesuai dengan sistem yang berlaku.

• Merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan kegiatan pemeliharaan atas semua fasilitas produksi.

• Menciptakan sistem jaminan mutu untuk barang yang akan dibeli, barang keluar dan barang dalam proses produksi. Mengadakan kegiiatan perbaikan mutu secara terus menerus dan

pemasok. • Pengecekan barang

datang • Daftar nama pemasok. • Perencanaan produksi • Rencana pemakaian

material/ bahan. • Pembuatan jadwal

produksi. • Penataan barang di

gudang • Pemberian identifikasi/

labelisasi • Penyimpanan barang • Pengendalian

pengeluaran barang. • Melakukan stok opname • Membuat daftar mesin. • Menentukan program dan

jadwal pemeliharaan. • Mengembangkan sistem

jaminan mutu • Jaminan mutu untuk

barang datang • Jaminan mutu produk

dalam proses • Jaminan mutu produk

akhir • Percobaan / validasi mutu

produk.

Page 14: BAB IV ANALISIS - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/BAB IV_05-03.pdf · Nilai-nilai positif yang di pegang oleh PT. XYZ adalah membangun budaya perusahaan yang bersendikan

14

penciptaan budaya mutu. Marketing & Sales • Membuat rencana dan

memonitor seluruh kegiatan pengiriman dan penjualan. Mengatur jadwal pengiriman. Memelihara customer yang sudah ada. Memastikan tercapainya target penjualan.

• Merencanakan pengembangan bisnis. Mencari customer baru. Merintis pengembangan produk baru yang inovatif.

• Melakukan komunikasi dengan pelanggan.

• Koordinasi dengan unit-unit terkait.

• Menyiapkan penawaran dan kontrak penjualan.

• Pengendalian pengiriman produk.

• Menangani keluhan pelanggan.

• Menangani produk retur. • Administrasi perubahan

kontrak penjualan. • Survei kepuasan

pelanggan.

HRD & GA • Merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan fungsi pengelolaan dan pengembangan SDM mencakup fungsi recruitment, penempatan, pengupahan, pelatihan, pengukuran kinerja, dll

• Merencanakan kegiatan pembinaan, pelatihan dan pendidikan karyawan agar memiliki kompetensi sesuai bidang pekerjaan..

• Mengelola fasilitas infrastruktur dan kegiatan operasional perusahaan secara umum.

• Menjaga dan mengelola kebersihan,kenyamanan dan keamanan tempat kerja.

• Recruitment /Penyeleksian karyawan

• Mengadakan pelatihan • Pengukuran kinerja

karyawan • Penyediaan job deskripsi

karyawan • Pengaturan

angkutan/transportasi • Kebersihan dan

keamanan lingkungan kerja.

• Public relation / humas

• Merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan fungsi

• Menyiapkan faktur tagihan

• Melakukan administrasi

• Mengelola database pelanggan.

Finance & Accounting

Page 15: BAB IV ANALISIS - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/BAB IV_05-03.pdf · Nilai-nilai positif yang di pegang oleh PT. XYZ adalah membangun budaya perusahaan yang bersendikan

15

accounting dan finance agar senantiasa dapat menjaga cash flow perusahaan seimbang.

• Melaksanakan fungsi pembayaran kepada supplier, bank, membayar gaji karyawan

• Melakukan penagihan piutang pelanggan.

• Membuat laporan keuangan yang akurat dan tepat waktu

piutang pelanggan. • Melakukan administrasi

pembayaran ke supplier dan pembayaran bunga dan pinjaman ke bank.

4.5 Analisa Persaingan Industri Styrofoam Model Lima

Kekuatan Dari Porter

Menurut Porter, sifat persaingan dalam suatu industri dapat dilihat sebagai

gabungan dari lima kekuatan yaitu :

Perseteruan di antara perusahaan yang bersaing

Masuknya pesaing baru yang potensial

Potensi pengembangan produk pengganti

Kekuatan menawar dari pemasok / suppliers

Kekuatan menawar dari konsumen / buyers

Produk industri styrofoam secara garis besar dibagi menjadi dua yaitu produk

original atau berbentuk balok dan produk hasil moulding / dibentuk misalnya kotak

makanan, gelas minuman. Produk yang dihasilkan oleh PT. XYZ ini adalah produk

original yang masih berbentuk balok berukuran 2 m x 1 m x 0,6 m dan 6 m x 1,2 m x

Page 16: BAB IV ANALISIS - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/BAB IV_05-03.pdf · Nilai-nilai positif yang di pegang oleh PT. XYZ adalah membangun budaya perusahaan yang bersendikan

16

0,6 m. Selain menjual balok besar juga dijual balok-balok kecil yang dipotong sesuai

dengan permintaan customer. Persaingan dalam industri styrofoam tidak saja terjadi

di antara pabrik styrofoam melainkan juga diramaikan oleh perusahaan converting.

Perusahaan converting menjual styrofoam balok yang dibeli dari pabrik lalu dijual ke

konsumen setelah dipotong sesuai bentuk dan ukuran yang di inginkan konsumen.

Perseteruan di antara perusahaan yang bersaing biasanya merupakan faktor

yang paling berpengaruh di antara lima kekuatan Porter. Strategi yang dijalankan

oleh suatu perusahaan dapat berhasil jika strategi itu mempunyai keunggulan bersaing

dibandingkan perusahaan pesaing. Strategi itu bisa berupa penurunan harga,

peningkatan mutu, peningkatan pelayanan, peningkatan iklan yang bertujuan

memperbesar volume penjualan dan menguasai pasar.

Persaingan harga dalam industri styrofoam cukup bersaing karena perusahaan

styrofoam berusaha menjual dengan harga yang kompetitif dibandingkan pesaingnya.

Mereka aktif berpromosi lewat tenaga penjualan mereka yang langsung membidik

customer yang dituju. Persaingan dalam industri styrofoam termasuk kuat.

Hambatan bagi pesaing baru untuk masuk ke industri styrofoam sangat besar.

Diperlukan modal besar, ada ukuran skala ekonomis, harus membangun pabrik,

mesin-mesin.

Perusahaan styrofoam balok tidaklah bersaing ketat dengan produsen produk

pengganti. Styrofoam balok banyak digunakan pada industri kaca sebagai packaging,

perusahaan dekorator panggung pengantin maupun acara hiburan lainnya, serta toko

bunga / florist. Sampai saat ini belum ada produk pengganti styrofoam sebagai

packaging kaca dalam industri kaca. Tekanan persaingan produk pengganti

Page 17: BAB IV ANALISIS - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/BAB IV_05-03.pdf · Nilai-nilai positif yang di pegang oleh PT. XYZ adalah membangun budaya perusahaan yang bersendikan

17

meningkat kalau harga produk pengganti turun dan biaya konsumen untuk pindah

turun. Kekuatan persaingan dari produk pengganti diukur dengan pangsa pasar yang

direbut oleh produk tersebut disamping rencana perusahaan untuk meningkatkan

kapasitas dan penetrasi pasar. Potensi pengembangan produk pengganti bentuk balok

tidaklah begitu besar karena styrofoam balok ini mempunyai karakteristik khusus

seperti ringan, lembut dapat dibentuk sesuai keinginan, dapat di daur ulang.

Supplier lokal penghasil EPS (Expandable Polystyrene) yang merupakan biji

plastik sebagai bahan bakku produk styrofoam di Indonesia hanya ada 2 perusahaan

dan mereka ada kerjasama atau duopoly. Ada beberapa supplier impor namun harga

saat ini harganya lebih mahal dari supplier lokal. Jumlah bahan baku yang beredar

masih terbatas di pasaran karena jumlah suppliernya terbatas sehingga membuat

kekuatan menawar dari pemasok / supplier adalah kuat.

Kekuatan menawar dari konsumen / buyers termasuk dalam kategori normal.

Konsumen besar memang mempunyai kekuatan besar untuk menawar agar bisa

mendapatkan harga lebih murah karena membeli dalam jumlah besar dan kontinyu.

Konsumen kecil bisa memilih untuk membeli dari pabrik styrofoam atau perusahaan

converting.

Perseteruan di antara perusahaan yang bersaing adalah kuat, kekuatan

menawar dari pemasok / supplier adalah kuat, namun kekuatan menawar dari

konsumen normal, potensi pengembangan produk pengganti lemah serta masuknya

pesaing baru yang potensial termasuk kategori kecil karena hambatan masuknya

besar. Berdasarkan hasil analisa tersebut berarti masih terbuka peluang untuk meraih

pasar dan hasil penjualan yang menjanjikan keuntungan besar.

Page 18: BAB IV ANALISIS - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/BAB IV_05-03.pdf · Nilai-nilai positif yang di pegang oleh PT. XYZ adalah membangun budaya perusahaan yang bersendikan

18

Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa industri styrofoam menurut

analisa persaingan model lima kekuatan Porter adalah menarik karena masih

menjanjikan margin keuntungan yang besar.

4.6 Analisis SWOT

Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) perusahaan

merupakan langkah awal dalam penyusunan Balanced Scorecard. Sebelum

melakukan analisa SWOT, perlu dipertimbangkan terlebih dahulu penyataan visi dan

misi, strategi, serta nilai yang dipegang oleh PT. XYZ. (lihat Bab 4.2)

• Strength

o Menggunakan mesin dengan teknologi baru. Pertama di Indonesia yang

bisa menghasilkan gabus balok berukuran 6m x 1,2m x 0,6m.

o Market segmen yang luas

o Dapat membuat produk yang low density (8 Kg/m ) / lebih ringan dari

kompetitor. Kompetitor hanya dapat membuat produk low density ukuran

paling ringan 12 kg/m .

3

3

o Armada angkutan memadai

• Weakness

o Tidak adanya departemen PPIC (Production Planning and Inventory

Control)

o Tidak adanya pembagian pekerjaan yang jelas

o Kurangnya tenaga kerja yang kompeten di bidangnya

Page 19: BAB IV ANALISIS - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/BAB IV_05-03.pdf · Nilai-nilai positif yang di pegang oleh PT. XYZ adalah membangun budaya perusahaan yang bersendikan

19

• Opportunity

o Memaksimalkan kapasitas produksi

o Memaksimalkan customize product

o Penggunaan styrofoam makin meluas

• Threat

o Harga bahan baku yang tidak stabil

o Duopolistic supplier lokal

o Persaingan kuat

Page 20: BAB IV ANALISIS - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/BAB IV_05-03.pdf · Nilai-nilai positif yang di pegang oleh PT. XYZ adalah membangun budaya perusahaan yang bersendikan

20

Tabel 4.2 Matrix TOWS

MATRIKS

Strengths Weaknesses • Menggunakan mesin dengan teknologi

baru • Tidak adanya departemen PPIC

(Production Planning and Inventory Control) • Market segmen yang luas

TOWS • Tidak adanya pembagian pekerjaan yang jelas

• Kurangnya tenaga kerja yang kompeten di bidangnya

• Dapat membuat produk yang low density (8kg/m ) 3

• Armada angkutan memadai

Opportunities Strategi SO • Menambah shift kerja untuk

memaksimalkan kapasitas produksi. • Meningkatkan produksi customize product.

Strategi WO • Memakai staf yang kompeten dibidangnya

masing-masing. • Memaksimalkan

kapasitas produksi • Mencari pinjaman bank untuk menambah

modal kerja. • Membuat struktur organisasi dan job

description yang lebih terarah dan teroganisir

• Memaksimalkan customize product

• Penggunaan styrofoam makin meluas

• Pelatihan karyawan Threats Strategi ST

• Melakukan Future contract untuk pembelian bahan baku.

• Harga bahan baku yang tidak stabil

• Duopolistic supplier lokal

• Persaingan kuat

• Memaksimalkan penjualan produk low density.

• Menghasilkan produk yang berkualitas agar dapat bersaing dengan kompetitor

• Mencari alternatif supplier.

Strategi WT • Membina relasi yang dengan supplier • Membuat wewenang dan tanggung jawab

tiap departemen agar kinerja perusahaan dapat ditingkatkan.

Page 21: BAB IV ANALISIS - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/BAB IV_05-03.pdf · Nilai-nilai positif yang di pegang oleh PT. XYZ adalah membangun budaya perusahaan yang bersendikan

21

4.7 Analisa Balanced Scorecard Yang Diusulkan

Usulan perancangan Balanced Scorecard untuk PT. XYZ dapat dilihat pada

Gambar 4.5 (Tujuan-Tujuan Strategis PT. XYZ) dan Gambar 4.6 (Indikator Kinerja

Kunci PT. XYZ) pada halaman 65 dan 66. Namun, sebelumnya akan kami sajikan

langkah-langkah atau tahapan dalam perancangan Balanced Scorecard.

4.7.1 Usulan Penentuan Faktor Kunci Sukses

Sebagai Perusahaan Manufaktur styrofoam, PT. XYZ mempunyai beberapa

faktor kunci sukses (Critical Success Factor / CSF) yaitu:

• Pengantaran order pelanggan tepat waktu (On-time Delivery)

Untuk memberikan pelayanan terbaik terhadap konsumennya, maka PT. XYZ,

harus mampu memberikan pangantaran order pelanggan tepat waktu. Jika PT.

XYZ tidak dapat memberikan kepastian tersebut, bukan tidak mungkin PT.

XYZ dapat ditinggalkan oleh konsumennya yang kemudian beralih ke

pesaing lain.

• Kepuasan pelanggan (Customer Satisfaction)

Seperti layaknya perusahaan lain yang bergerak dibidang penjualan barang

dan jasa, kepuasan pelanggan PT. XYZ mempunyai faktor yang amat penting

bagi perusahaan. Pelanggan yang puas dapat menjadi senjata pemasaran

yang ampuh bagi perusahaan dalam menjual produknya, baik barang maupun

jasa. Karena pelanggan yang puas:

Page 22: BAB IV ANALISIS - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/BAB IV_05-03.pdf · Nilai-nilai positif yang di pegang oleh PT. XYZ adalah membangun budaya perusahaan yang bersendikan

22

• Dapat memberikan referensi positif kepada calon pelanggan lain.

• Dapat melakukan pembelian ulang yang kedua, ketiga, keempat, dst

kepada perusahaan.

• Dapat menghemat biaya pemasaran yang dibutuhkan.

• Tenaga Penjual (Salesman)

Dalam rangka meningkatkan tingkat pendapatan dari penjualan produk barang

dan jasanya, PT. XYZ membutuhkan jumlah tenaga penjual yang ideal untuk

dapat melayani permintaan konsumennya. Dengan jumlah tenaga penjual

yang ideal, PT. XYZ dapat melayani berbagai permintaan dari konsumen,

selain itu PT. XYZ harus mempunyai tenaga penjual yang cakap dari segi

keahlian dan kemampuan dalam menjual produk.

• Perputaran barang persediaan (Inventory Turnover)

PT. XYZ harus memperhatikan perputaran barang persediaan baik bahan baku

maupun barang jadi yang berada di logistiknya. Karena jika PT. XYZ

mempunyai tingkat perputaran barang persediaan yang lambat, dapat

berakibat buruk bagi kondisi keuangan perusahaan karena perusahaan

menginvestasikan uangnya pada barang-barang yang penjualannya sulit.

Sebaliknya jika PT. XYZ mempunyai tingkat perputaran yang cepat, dapat

menguntungkan perusahaan karena investasi yang telah tertanam di dalam

barang persediaan dapat dengan cepat berputar kembali menjadi kas modal

perusahaan serta menghemat tempat di gudang karena gabus putih/ styrofoam

memakan banyak ruang untuk penyimpanan.

Page 23: BAB IV ANALISIS - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/BAB IV_05-03.pdf · Nilai-nilai positif yang di pegang oleh PT. XYZ adalah membangun budaya perusahaan yang bersendikan

23

• Akurasi jumlah stok (Stock Accuracy)

Laporan stok persediaan yang akurat merupakan senjata yang utama dalam

menghadapi pelanggan dan pesaing. Bahkan dengan memiliki barang yang

siap dijual (ready stock), PT. XYZ berpeluang untuk meningkatkan posisi

tawarnya kepada pelanggan, dan juga untuk mengalahkan pesaing.

4.7.2 Usulan Penetapan Tujuan-Tujuan Strategis

1. Perspektif Keuangan

Pada perspektif keuangan, PT. XYZ memiliki tujuan-tujuan strategis yang

penting, yaitu:

• Meningkatkan Penjualan (Increase Sales)

Sebagai perusahaan manufaktur sekaligus converting, PT. XYZ

harus dapat menjual dengan cepat setiap produknya, baik yang

ready stock, maupun yang indent. Dengan meningkatkan

penjualan, secara otomatis akan meningkatkan pula pendapatan

perusahaan secara keseluruhan.

• Meningkatkan Tingkat Keuntungan (Increase Profitability)

Dengan meningkatnya penjualan dan berbagai efisiensi yang

dilakukan, diharapkan penjualan tersebut dapat memberikan

tingkat keuntungan yang baik dan maksimal bagi perusahaan.

2. Perspektif Pelanggan

Page 24: BAB IV ANALISIS - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/BAB IV_05-03.pdf · Nilai-nilai positif yang di pegang oleh PT. XYZ adalah membangun budaya perusahaan yang bersendikan

24

• Meningkatkan Kepuasan Pelanggan (Increase Customer

Satisfaction)

Pelanggan dapat dikatakan puas apabila kebutuhan pelanggan

terhadap produk dapat dipenuhi oleh PT. XYZ, apalagi ditambah

dengan pelayanan yang baik.

• Meningkatkan Retensi Pelanggan (Increase Customer Retention)

PT. XYZ berusaha untuk mempertahankan dan meningkatkan

pangsa pasar dalam segmen pelanggan sasaran diawali dengan

mempertahankan pelanggan yang ada di segmen tersebut.

Customer retention adalah bilamana pelanggan selalu ingat

terhadap PT. XYZ sebagai pilihan yang pertama dihubungi, bila

mencari produk styrofoam.

3. Perspektif Proses Bisnis Internal

• Memperbaiki Proses Bisnis (Improve Business Process)

Proses bisnis yang efektif dan efisien dapat membantu PT. XYZ

dalam melakukan penghematan biaya operasional. Hubungan antar

departemen harus dirancang agar tidak terjadi tumpang tindih

pekerjaan, tidak terjadi kesalahpahaman, dan saling lempar

tanggung jawab.

4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

• Meningkatkan Produktivitas Pekerja (Increase Employee

Productivity)

Page 25: BAB IV ANALISIS - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/BAB IV_05-03.pdf · Nilai-nilai positif yang di pegang oleh PT. XYZ adalah membangun budaya perusahaan yang bersendikan

25

Produktivitas pekerja adalah suatu ukuran hasil, dampak

keseluruhan usaha peningkatan moral dan keahlian pekerja,

inovasi, proses internal, dan kepuasan pelanggan. Tujuannya

adalah membandingkan antara keluaran yang dihasilkan para

pekerja dengan jumlah pekerja yang dikerahkan untuk

menghasilkan keluaran tersebut.

Faktor sumber daya manusia sebenarnya point penting namun sering

diabaikan oleh perusahaan. Perusahaan selain berfokus pada customer satisfaction

dan shareholder satisfaction harus berorientasi pula pada employee satisfaction.

Dalam melakukan pengelolaan sumber daya manusia, pimpinan maupun

pemilik perusahaan perlu memiliki pandangan-pandangan baru. Perubahan

pandangan ini mencakup kebijakan, pendayagunaan dan pengembangan yang

berkesinambungan dimulai dari perekrutan. Upaya pengembangan perlu diarahkan

agar setiap individu dapat meningkatkan kontribusinya secara maksimal di tempat

kerja.

Beberapa cara menciptakan employee satisfaction adalah sebagai berikut:

• Meningkatkan motivasi kerja karyawan agar memberikan kontribusi

maksimal untuk perusahaan

• Penghargaan untuk karyawan

o Aturan “reward and punishment” yang “fair“.

• Memberi kesempatan kepada karyawan untuk mengasah talenta dan

kompetensi.

Page 26: BAB IV ANALISIS - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/BAB IV_05-03.pdf · Nilai-nilai positif yang di pegang oleh PT. XYZ adalah membangun budaya perusahaan yang bersendikan

26

o Program insentif

Penelitian ini penting dilakukan untuk mengetahui apakah sudah tercapai

employee satisfaction. Jika sudah tercapai, perusahaan harus bisa mempertahankan

dan melakukan peningkatan terus menerus. Jika belum tercapai, perusahaan harus

meningkatkan dan mengusahakan tercapainya employee satisfaction. Perusahaan

perlu menyusun langkah-langkah yang mendukung tercapainya employee satisfaction

ini.

Jika tercapai employee satisfaction, diharapkan akan tercapai pula customer

satisfaction dan shareholder satisfaction. Upaya pengembangan perlu diarahkan agar

setiap individu dapat meningkatkan kontribusinya secara maksimal di tempat kerja.

Sedapat mungkin karyawan diikutsertakan dalam setiap keputusan dan

program sesuai dengan tingkatannya agar setiap karyawan merasa sebagai bagian dari

program (subyek) bukan hanya sebagai obyek.

Penugasan dan pemberian beban kerja yang mengasah talenta serta

kompetensi karyawan untuk mencapai visi perusahaan perlu diperhatikan. Dalam

proses perekrutan harus dipilih karyawan yang mempunyai karakter (attitude) dan

misi yang sesuai dengan misi dan visi perusahaan. Pada akhirnya yang dicapai adalah

kepuasan stakeholder dimana semua pihak yang terkait seperti pemegang saham,

pelanggan, karyawan, supplier, masyarakat likungan sekitar perusahaan dan

pemerintah mendapatkan kepuasan sesuai porsinya masing-masing.

Page 27: BAB IV ANALISIS - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/BAB IV_05-03.pdf · Nilai-nilai positif yang di pegang oleh PT. XYZ adalah membangun budaya perusahaan yang bersendikan

27

4.7.3 Usulan Pemilihan Ukuran-ukuran Kinerja

ROE=Keuntungan Bersih

Modal Sendiri

1. Perspektif Keuangan

Berdasarkan tujuan-tujuan strategis pada perspektif financial PT. XYZ yang

dikembangkan melalui keterkaitan sebab-akibat, maka ukuran-ukuran kinerja dari

perspektif financial adalah:

• Return-on-Equity (ROE) – Tingkat Pengembalian Modal.

Merupakan pembagian antar keuntungan bersih dan modal sendiri,

dinyatakan dalam persentase. Rasio ini mengukur efektivitas perusahaan

dalam memanfaatkan seluruh sumber dayanya.

Sales Revenue = Kuantitas Produk yang Terjual x Harga per Unit

• Sales Revenue – Penghasilan yang diterima perusahaan dari penjualan produk/

jasa perusahaan.

• Inventory Turnover – Tingkat perputaran Inventori.

Semakin tinggi nilai tingkat perputaran inventori, kinerja perusahaan semakin

baik, karena akan memenuhi kebutuhan aliran kas dan modal kerja.

Inventory Turnover =Biaya Langsung Penjualan

Rata-rata Inventori

Page 28: BAB IV ANALISIS - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/BAB IV_05-03.pdf · Nilai-nilai positif yang di pegang oleh PT. XYZ adalah membangun budaya perusahaan yang bersendikan

28

2. Perspektif Pelanggan

Untuk melakukan analisis pelanggan terhadap perusahaan, maka ukuran kinerja

yang digunakan adalah tingkat kepuasan pelanggan (customer satisfaction level)

dengan menggunakan metode survey dan tingkat pertumbuhan pelanggan

(customer growth) dalam bentuk persentase (%).

3. Perspektif Proses Bisnis Internal

Average Collection Period=Piutang rata-rata tahunan

Penjualan kredit rata-rata harian

Proses-proses yang paling kritis untuk mencapai tujuan peningkatan nilai bagi

pelanggan bagi PT. XYZ adalah dalam proses operasional dan pelayanannya.

Sistem pengukuran indicator kinerja kunci dari PT. XYZ untuk perspektif internal

bisnis proses adalah:

• Ketepatan Waktu Pengiriman (On-time Delivery) – Akurasi dan waktu dari

penempatan pesanan pelanggan dan penyerahan kepada pelanggan.

• Waktu Respon (Response Time to Customer Request) – Ketepatan kualitas

dan penyerahan kuantitas produk kepada pelanggan per kebutuhan pelanggan.

• Waktu Penagihan (Collection Days) – Merupakan jangka waktu rata-rata

antara waktu faktur (invoice) dikirim dan waktu pembayaran dilakukan

Page 29: BAB IV ANALISIS - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/BAB IV_05-03.pdf · Nilai-nilai positif yang di pegang oleh PT. XYZ adalah membangun budaya perusahaan yang bersendikan

29

• Akurasi Jumlah Stok (Stock Accuracy):

Logistik harus memastikan bahwa jumlah stok yang ada pada kartu stok harus

sama dengan kondisi fisik yang sebenarnya.

4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

Sistem pengukuran indikator kinerja kunci dari PT. XYZ untuk perspektif

Pembelajaran dan Pertumbuhan adalah:

• Training Received/ Employee – Jumlah pelatihan yang diterima per

karyawan.

• Employee Satisfaction Level – Tingkat kepuasan kerja karyawan

diukur dengan metode survey.

Tabel 4.3 Usulan Penetapan Tujuan-Tujuan Strategis dan Pemilihan Ukuran-Ukuran Kinerja

Perspektif Tujuan Strategis Pengukuran Kinerja Keuangan F1 – Meningkatkan Keuntungan

F2 – Meningkatkan pendapatan penjualan.

ROE (%)

Pelanggan C1 – Meningkatkan Kepuasan Pelanggan C2 – Meningkatkan Retensi Pelanggan

Tingkat Kepuasan Pelanggan (Survey Kepuasan Pelanggan) Pertumbuhan Pelanggan (%)

Proses Bisnis Internal

I1 – Meningkatkan Proses Bisnis Ketepatan waktu pengirimanWaktu Respon Akurasi Jumlah Stok Waktu Penagihan

Pembelajaran & Pertumbuhan

L1 – Meningkatkan Produktivitas Pekerja

Pendapatan Penjualan (Rp) Tingkat perputaran Inventori

Tingkat kepuasan Pekerja (Survey Kepuasan Pekerja)

Page 30: BAB IV ANALISIS - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/BAB IV_05-03.pdf · Nilai-nilai positif yang di pegang oleh PT. XYZ adalah membangun budaya perusahaan yang bersendikan

30

4.7.4 Usulan Penetapan Target dan Program-Program

Peningkatan Kinerja

Setelah mendefinisikan ukuran-ukuran kinerja untuk setiap tujuan strategis,

maka dibutuhkan target untuk setiap ukuran-ukuran kinerja tersebut. Dengan adanya

target tersebut, pada saat implementasi Balanced Scorecard, masing-masing ukuran

kinerja dapat dimonitor dan dievaluasi secara berkala, misalnya bulanan, tiga bulanan

atau enam bulanan. (lihat tabel 4.4)

Tabel 4.4 Usulan Penetapan Target Tahun 2005

Perspektif Tujuan Strategis Ukuran Kinerja ROE (%) 10% Pendapatan Penjualan (Rp) 4,8M/tahun

Keuangan F1 – Meningkatkan Keuntungan F2 – Meningkatkan pendapatan

Tingkat Perputaran Inventori 10 hari

Pelanggan C1 – Meningkatkan Kepuasan Pelanggan C2 – Meningkatkan Retensi Pelanggan

Target

Tingkat Kepuasan Pelanggan 85%

Pertumbuhan Pelanggan (%) 10%/tahun

Ketepatan waktu pengiriman 100% tepat waktu / hari

Waktu respon Respon pada hari yang sama

Akurasi jumlah stok Kartu stok = stok fisik

Waktu penagihan

Tingkat kepuasan pekerja (%) 90% puas Pembelajaran dan Pertumbuhan

L1 – Meningkatkan Produktivitas Pekerja Pelatihan yang diterima

(Nominal) 4 kali / tahun

Proses Bisnis Internal

I1 – Meningkatkan Proses Bisnis

Berdasarkan termin pembayaran

Page 31: BAB IV ANALISIS - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/BAB IV_05-03.pdf · Nilai-nilai positif yang di pegang oleh PT. XYZ adalah membangun budaya perusahaan yang bersendikan

31

Tabel 4.5 Usulan-usulan Program Peningkatan Kinerja

Inis

iatif

Men

amba

h ju

mla

h sa

lesm

an

Men

cari

alte

rnat

if su

pplie

r

Man

ajem

en P

engi

riman

dan

Pen

agih

an

XMeningkatkan Keuntungan X Meningkatkan Kepuasan Pelanggan X X X Pelanggan Meningkatkan Retensi Pelanggan X

Proses Bisnis Internal Meningkatkan Proses Bisnis Pembelajaran & Pertumbuhan

X X X X

4.7.5 Usulan Perancangan Balanced Scorecard pada Tingkat

Departemen

Pada Tabel 4.6 sampai dengan Tabel 4.9 akan disajikan usulan penerapan

Balanced Scorecard pada setiap departemen pada PT. XYZ.

Pela

tihan

kar

yaw

an

Pros

edur

Sta

ndar

Ope

rasi

Kea

man

an &

Kes

elam

atan

Ker

ja

Rew

ard

& P

usni

shm

ent

Pem

buat

an C

ompa

ny P

rofil

e

Perspektif Objektif Meningkatkan Penjualan Keuangan X

X

Meningkatkan Produktivitas Karyawan

Page 32: BAB IV ANALISIS - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/BAB IV_05-03.pdf · Nilai-nilai positif yang di pegang oleh PT. XYZ adalah membangun budaya perusahaan yang bersendikan

32

Tabel 4.6 Usulan Perancangan Balanced Scorecard pada Departemen Marketing

Perspektif Strategi Objektif KPI Measurement Definition Target Rata-rata keuntungan

Persentase (%) Rata-rata keuntungan yang didapat dari hasil penjualan Produk

10%/tahun

Jumlah pendapatan perusahaan dari penjualan produk

4,8M/tahun

Persentase (%) Persentase pertumbuhan jumlah pelanggan dengan pelanggan lama

10%/tahun

60%/tahun

Pelanggan

Mempertahankan pelanggan yang ada

Jumlah kunjungan penjual ke pelanggan setiap bulan

Nominal Jumlah kunjungan penjual ke pelanggan untuk mencari prospek atau mendekatkan diri dengan pelanggan

12 kali/tahun

Meningkatkan waktu respon terhadap permintaan pelanggan

Lamanya pelanggan mendapat respon.

Proses Bisnis Internal

Meningkatkan margin keuntungan penjualan

Keuangan

Meningkatkan pendapatan perusahaan

Pendapatan perusahaan

Angka (Rp)

Meningkatkan jumlah pelanggan

Pertumbuhan jumlah pelanggan

Perbandingan pelanggan yang aktif/pasif membeli

Persentase (%) Persentase perbandingan pelanggan yang masih aktif membeli dengan yang tidak aktif membeli dari PT. XYZ

Waktu (menit) Lamanya pelanggan mendapatkan respon dari penjual atas permintaan penawaran sampai ketersediaan barang

10 menit

Meningkatkan waktu proses pembuatan order penjualan yang optimal

Lamanya waktu pembuatan order penjualan menjadi surat jalan dan faktur

Waktu (hari) Lamanya waktu yang dibutuhkan proses pembelian dari pembuatan order penjualan sampai barang siap di kirim

Memonitor pengiriman barang ke pelanggan

Banyaknya barang dan dokumen yang terkirim sesuai jadwal setiap hari

Persentase (%) Persentase seberapa banyak barang yang telah terkirim ke pelanggan

Lamanya waktu respon

Meningkatkan waktu respon dukungan teknis terhadap produk pelanggan

Lamanya waktu untuk menyelesaikan masalah

Waktu (hari) 1 hari/kasus

Barang yang terkirim sesuai jadwal/hari

Persentase (%)

Akurasi waktu pengiriman sesuai jadwal

0,1%

Pembelajaran & Pertumbuhan

Jumlah pelatihan yang didapat

Nominal (Unit) Jumlah pelatihan yang didapatkan oleh penjual untuk meningkatkan keahlian baik teknis maupun non-teknis

4 kali/tahun

2 hari

100% dasurat jalan dfaktur yanterkirim

Waktu (jam) Lamanya waktu yang dibutuhkan suppport untuk merespon terhdapap masalah yang berkaitan dengan produk yang dibeli pelanggan

1 jam /kasus

Lamanya waktu yang dibutuhkan support untuk menyelesaikan terhadap masalah yang berkaitan dengan produk yang dibeli pelanggan Perbandingan barang yang terkirim ke pelanggan dengan tepat waktu

100% tepwaktu

Produk rusak Persentase (%) Persentase produk rusak pada saat pengiriman barang

Meningkatkan kemampuan teknis dan non-teknis Penjual.

Page 33: BAB IV ANALISIS - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/BAB IV_05-03.pdf · Nilai-nilai positif yang di pegang oleh PT. XYZ adalah membangun budaya perusahaan yang bersendikan

33

Tabel 4.7 Usulan Perancangan Balanced Scorecard pada Departemen Finance & Accounting

Perspektif Strategi Objektif

KPI Measurement Definition Target Inisiatif

Mengontrol pembayaran hutang dengan tepat waktu

Lama hutang yang akan jatuh tempo

Waktu (hari) Mengatur waktu pembayaran terhadap hutang PT. XYZ yang akan jatuh tempo

Sesuai dengan jatuh tempo

Jumlah piutang yang tertagih

Angka (Rp) Mendapatkan jumlah pembayaran terhadap piutang PT. XYZ yang akan jatuh tempo

Sesuai dengan jumlah tagihan

Mengatur arus kas

Pemasukan – pengeluaran

Angka (Rp) Menjadi likuiditas perusahaan dalam menjaga keluar masuk arus kas dari PT. XYZ

Manajemen pengiriman dan penagihan

Meningkatkan waktu proses pembuatan order penjualan yang optimal

Lamanya waktu pembuatan order penjualan menjadi surat jalan dan faktur

Unit barang yang terkirim sesuai jadwal

Manajeman pengiriman dan penagihan

Proses Bisnis Internal

Meningkatkan akurasi laporan keuangan

Akurasi perhitungan laporan

Meningkatkan akurasi perhitungan laporan keuangan

100% akurat

Prosedur operasi standard untuk tim akunting

Keuangan

Pemasukan > pengeluaran

Waktu (menit) Lamanya waktu yang dibutuhkan proses pembelian dari pembuatan order perjualan sampai barang siap dikirim

20 menit

Nominal (unit)

Banyaknya barang yang terkirim sesuai dengan jumlah DO

Sesuai dengan jumlah DO

Persentase (%)

Page 34: BAB IV ANALISIS - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/BAB IV_05-03.pdf · Nilai-nilai positif yang di pegang oleh PT. XYZ adalah membangun budaya perusahaan yang bersendikan

34

Mempercepat pembuatan laporan keuangan

Lamanya pembuatan laporan keuangan

Waktu Lamanya waktu yang dibutuhkan untuk membuat laporan keuangan yang akurat

Secepat saat dibutuhkan

Melaporkan rekapitulasi surat jalan dan faktur yang dibuat

Banyaknya surat jalan dan faktur kembali

Nominal (Unit)

Banyaknya surat jalan dan faktur yang sudah kembali setelah ditandatangani pelanggan

100% dari surat jalan dan faktur yang dikirim

Page 35: BAB IV ANALISIS - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/BAB IV_05-03.pdf · Nilai-nilai positif yang di pegang oleh PT. XYZ adalah membangun budaya perusahaan yang bersendikan

35

Tabel 4.8 Usulan Perancangan Balanced Scorecard pada Departemen Produksi

Perspektif Strategi Objektif

KPI Measurement Definition Target Inisiatif

Angka (unit) Melaporkan Stok gudang untuk setiap barang yang ada

Kartustok = Stok fisik

Mempercepat waktu pemrosesan pesanan

Seberapa banyak order penjualan yang dapat disiapkan oleh gudang

Rasio (%SO Selesai/hari)

Banyaknya order penjualan yang dapat diselesaikan dalam 1 hari

100%/hari

Seberapa banyak Surat Jalan yang dapat dikirim ke pelanggan

Rasio (%DO Selesai /hari)

Banyaknya Surat Jalan yang dapat dikirim dalam 1 hari

Proses Bisnis Internal

Meningkatkan Kualitas Produk

Produk rusak

Persentase (%)

Persentase produk rusak pada saat pembuatan

Manajemen Pengiriman dan penagihan

Jumlah Stok Laporan Stok

Standard Prosedur Operasi untuk Gudang Kontrol mutu yang ketat

100%/hari

10%

Pembelajaran & Pertumbuhan

Meningkatkan kemampuan teknis karyawan

Jumlah pelatihan yang didapat

Nominal Banyak pelatihan teknis yang didapat

4 kali /tahun

Traning meningkatkan keahlian menggunakan alat pemotong dan mesin produksi.

Page 36: BAB IV ANALISIS - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/BAB IV_05-03.pdf · Nilai-nilai positif yang di pegang oleh PT. XYZ adalah membangun budaya perusahaan yang bersendikan

36

Tabel 4.9 Usulan Perancangan Balanced Scorecard pada Departemen HRD & GA

Perspektif Strategi Objektif

KPI Measurement Definition Target Inisiatif

Meningkatkan waktu respon dukungan teknis terhadap kendaraan

Lama waktu respon

Waktu (menit) Lamanya waktu yang diperlukan untuk merespon masalah yang berkaitan dengan perbaikan kendaraan

20 menit/kasus

Proses Bisnis Internal

Lama waktu untuk menyelesaikan masalah

Waktu (hari) Lama waktu yang dibutuhkan support untuk menyelesaikan masalah.

1 hari /kasus

Pengembangan Kartu Kondisi kendaraan

Meningkatkan kemampuan teknis dari karyawan.

Jumlah pelatihan yang didapat

Nominal Banyak pelatihan teknis yang didapat

4 kali /tahun

Traning meningkatkan keahlian karyawan

Melakukan pencarian, penyeleksian, penerimaan karyawan

Jumlah karyawan berkualitas yang didapat

Nominal Banyaknya karyawan berkualitas yang telah di terima

Sesuai dengan kebutuhan perusahaan

Membuka lowongan pekerjaan di media massa

Pembelajaran & Pertumbuhan

Meminimalkan turn-over karyawan

Jumlah karyawan

% (Persentase)

Banyaknya karyawan yang keluar dari perusahaan. (jumlah karyawan yang keluar/ jumlah total karyawan) x 100%

<10% / tahun

Memberikan insentif bila karyawan mencapai target

Page 37: BAB IV ANALISIS - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/BAB IV_05-03.pdf · Nilai-nilai positif yang di pegang oleh PT. XYZ adalah membangun budaya perusahaan yang bersendikan

37

Gambar 4.5 Tujuan-Tujuan Strategis PT. XYZ ( Strategic Map)

Keuangan

Pelanggan

Pembelajaran dan

Bisnis Internal

Pertumbuhan Karyawan

Proses

Meningkatkan Produktivitas Karyawan

Meningkatkan

“menjadi perusahaan pembuat styrofoam yang terkemuka, profesional dan berkualitas“

Misi o Melayani pelanggan dengan baik dan mencoba memenuhi permintaan

pelanggan. o Menghasilkan produk yang berkualitas. o Memperluas daerah pemasaran. o Memperbaiki terus teknologi yang dipakai sehingga dapat bersaing. o Mendapatkan keuntungan dan berkembang meluas. o Memberikan penghargaan kepada karyawan yang kinerjanya baik o Memelihara hubungan baik dengan masyarakat sekitar.

Faktooooo

Visi:

Penjualan

Meningkatkan Retensi Pelanggan

Meningkatkan Proses Bisnis

Meningkatkan KepuasanPelanggan

MeningkatkanKeuntungan

Page 38: BAB IV ANALISIS - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/BAB IV_05-03.pdf · Nilai-nilai positif yang di pegang oleh PT. XYZ adalah membangun budaya perusahaan yang bersendikan

38

Keuangan

Tingkat Kepuasan Pelanggan

Pembelajaran dan Pertumbuhan Karyawan

Proses Bisnis Internal

Gambar 4.6 Indikator Kinerja Kunci PT. XYZ (Strategic Map)

Tingkat Perputaran Pendapatan Penjualan Inventori

ROE

Ketepatan Waktu Pengiriman

Pertumbuhan Pelanggan Pelanggan

Akurasi Jumlah Permintaan Pelanggan(Teknis & Penjualan)

Stok Waktu Respon atas

Tingkat Kepuasan Karyawan

Meningkatkan kemampuan karyawan atas

penggunaan Teknologi

Meminimalkan tingkat turn-over karyawan

Pelatihan yDiterima Kary

Misi: o Melayani pelanggan dengan baik dan mencoba memenuhi permintaan

pelanggan. o Menghasilkan produk yang berkualitas. o Memperluas daerah pemasaran. o Memperbaiki terus teknologi yang dipakai sehingga dapat bersaing. o Mendapatkan keuntungan dan berkembang meluas. o Memberikan penghargaan kepada karyawan yang kinerjanya baik. o Memelihara hubungan baik dengan masyarakat sekitar.

Visi: “menjadi perusahaan pembuat styrofoam yang terkemuka, profesional dan berkualitas“