bab iv analisa 1. rumah susun - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/asli/bab4/2009-2-00080-ar bab...

43
51 BAB IV ANALIS A IV.1 Aspek Manusia IV.1.1 Analisa Pelaku Kegiatan 1. Rumah Susun Penghuni rumah susun - 1 orang/unit sampai dengan 1 keluarga/unit (2-4 orang) - Target utama adalah pedagang dari pasar yang ada. Pengelola rumah susun - pengelola - petugas kebersihan - keaman an 2. Pasar Pedagang Pengelola Pengunjung pasar IV.1.2 Analisa Daya Tampung 1. Rumah Susun Daya tampung rumah susun sebanyak + 250 unit rumah di mana tiap unit rumah dihuni oleh 1 – 4 orang penghuni. Sehingga jumlah penghuni maksimal sebanyak 800 orang. Lapak (bahan-bahan makanan) Kios Ruko

Upload: hoanganh

Post on 11-Mar-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV ANALISA 1. Rumah Susun - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00080-AR Bab 4.pdf · Rumah susun Rumah susun ditargetkan untuk masyarakat menengah ke bawah

51  

BAB IV

ANALISA

IV.1 Aspek Manusia

IV.1.1 Analisa Pelaku Kegiatan

1. Rumah Susun

• Penghuni rumah susun - 1 orang/unit sampai dengan 1

keluarga/unit (2-4 orang)

- Target utama adalah pedagang dari pasar

yang ada.

• Pengelola rumah susun - pengelola

- petugas kebersihan

- keamanan

2. Pasar

• Pedagang

• Pengelola

• Pengunjung pasar

IV.1.2 Analisa Daya Tampung

1. Rumah Susun

Daya tampung rumah susun sebanyak + 250 unit rumah di mana tiap

unit rumah dihuni oleh 1 – 4 orang penghuni. Sehingga jumlah penghuni

maksimal sebanyak 800 orang.

Lapak (bahan-bahan makanan)

Kios

Ruko

Page 2: BAB IV ANALISA 1. Rumah Susun - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00080-AR Bab 4.pdf · Rumah susun Rumah susun ditargetkan untuk masyarakat menengah ke bawah

52  

2. Pasar

Daya tampung pedagang pada pasar diasumsikan sebagai berikut:

• Pedagang : 150 lapak x 2 orang = 300 orang

125 kios x 2 orang = 250 orang

750 orang

• Karyawan (pengelola, keamanan, kebersihan) : 50 orang

• Pengunjung : diasumsikan pengunjung setiap harinya + 1000

orang

IV.1.3 Analisa Jenis Kegiatan

1. Rumah susun

Tabel 1. Jenis kegiatan pada Rumah susun Jenis kegiatan Pelaku

tidur mandi buang air

masak makan be-kerja

ber-main

olah raga

men-cuci

ayah • • • • •

ibu • • • • • • • •

anak • • • •

• •

pengelola • • • • • • • •

2. Pasar

Tabel 2. Jenis kegiatan pada pasar Jenis kegiatan Pelaku

ber-dagang

buang air

makan ber-ibadah

menurun-kan barang

parkir mengu-liti ayam

pedagang • • • • • • • pengelola • • •

pengunjung • • • •

Page 3: BAB IV ANALISA 1. Rumah Susun - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00080-AR Bab 4.pdf · Rumah susun Rumah susun ditargetkan untuk masyarakat menengah ke bawah

53  

IV.1.4 Analisa Kebutuhan Ruang

1. Rumah susun

Tabel 3. Kebutuhan ruang rumah susun Pengguna ruang Jenis kegiatan Kebutuhan ruang Sifat ruang

Penghuni rusun tidur

mandi-buang air

mencuci

menjemur

masak

bersantai

makan

Kamar tidur

KM, toilet

r. cuci

r. jemur

dapur

r. keluarga

r. makan

privat

service

service

service

service

semi privat

semi privat

Pengelola rusun bekerja

tidur

mandi, buang air

r. kerja

kamar tidur

KM, toilet

privat

privat

service

semua datang

olah raga

pertemuan

parkir

hall/lobby

lapangan

r. serbaguna

tempat parkir

publik

publik

publik

publik

service meletakkan genset

mengatur listrik

mengawasi M&E

mengumpulkan sampah

r. genset

r. panel

r. teknisi

penampungan sampah

service

service

service

service

2. Pasar

Tabel 4. Kebutuhan ruang pasar Pengguna ruang Jenis kegiatan Kebutuhan ruang Sifat ruang

Pedagang berdagang

menaik/turunkan barang

makan

retail

loading dock

kantin

publik

service

publik

Page 4: BAB IV ANALISA 1. Rumah Susun - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00080-AR Bab 4.pdf · Rumah susun Rumah susun ditargetkan untuk masyarakat menengah ke bawah

54  

buang air toilet service

Pengelola pasar bekerja

buang air

makan

kantor pengelola

toilet

kantin

semi publik

service

publik

Pengunjung

pasar

membeli

buang air

retail

toilet

publik

service

Semua beribadah

parkir

musholla

tempat parkir

publik

publik

Service meletakkan genset

mengatur listrik

mengawasi M&E

mengumpulkan sampah

r. genset

r. panel

r. teknisi

penampungan

sampah

service

service

service

service

IV.1.5 Analisa Pola Kegiatan Penghuni Rumah Susun

Hari Senin – Jumat :

Bangun mandi makan beraktivitas pulang mandi makan

tidur.

Hari libur :

Bangun mandi makan bersantai / bermain makan tidur.

Kegiatan utama penghuni rumah susun terletak di dalam rumah.

Selebihnya kegiatan yang dilakukan di luar rumah namun yang bisa

dilakukan di dalam kawasan rumah susun antara lain bermain, berolah raga,

beribadah, berkumpul dengan warga sekitar, membeli keperluan sehari-hari,

makan, dan bermain.

Page 5: BAB IV ANALISA 1. Rumah Susun - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00080-AR Bab 4.pdf · Rumah susun Rumah susun ditargetkan untuk masyarakat menengah ke bawah

55  

IV.1.6 Analisa Pola Kegiatan Pedagang Pasar

Datang menurunkan barang dagangan menyiapkan dagangan

berjualan isirahat (makan, beribadah) membereskan barang dagangan

pulang.

Untuk kegiatan menurunkan barang diperlukan tempat khusus yang

jauh dari tempat masuk untuk pengunjung karena suasananya akan lebih

becek dan kotor. Dan untuk menyiapkan dagangan khusus untuk beberapa

pedagang juga diperlukan tempat khusus, seperti tempat pengulitan ayam.

IV.1.7 Analisa Skema Hubungan Ruang Makro

Terdapat pemisahan antara entrance untuk pasar dan rumah susun

karena kedua daerah yang memiliki sifat yang sangat bertolak belakang

(pasar bersifat publik, becek, dan sedikit kotor sedangkan rusun yang

bersifat publik dan harus jauh dari keramaian dan sampah dari pasar).

First entrance 2nd entrance

Parkir pasar

Parkir rusun

PASAR RUMAH SUSUN

Service

R. penunjang R. penunjang

Hall

Page 6: BAB IV ANALISA 1. Rumah Susun - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00080-AR Bab 4.pdf · Rumah susun Rumah susun ditargetkan untuk masyarakat menengah ke bawah

56  

Namun harus tetap ada area (plaza atau foyer) yang menyatukan keduanya

namun mampu mengalihkan sifat dari keduanya.

IV.1.8 Analisa Skema Hubungan Ruang Mikro

1. Kegiatan penghuni rumah susun

Dari entrance dan tempat parkir terdapat lobby yang menghubungkan

dengan unit-unit pada rumah susun. Untuk ruang-ruang penunjang terdapat ruang

serbaguna yang akan digunakan untuk perkumpulan warga dan acara-acara setempat,

kantor pengelola rumah susun, daerah penunjang separti taman bermain dan

entrance

Lobby

UNIT RUSUN

service

r. serbaguna Lapangan/taman

Side entrance

Kantor pengelola

r. keluarga

K. tidur

KM dapur

r. cuci jemur

r. makan

foyer

R. penunjang

Side entrance

parkir

K. tidur

Page 7: BAB IV ANALISA 1. Rumah Susun - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00080-AR Bab 4.pdf · Rumah susun Rumah susun ditargetkan untuk masyarakat menengah ke bawah

57  

lapangan olahraga, serta beberapa fasilitas penunjang lainnya seperti wartel, warnet,

toserba, dan lainnya.

2. Kegiatan pasar

Pada wilayah pasar terdapat dua entrance yaitu entrance utama untuk

pengunjung pasr dan entrance kedua untuk para pedagang yang ingin menurunkan

barang-barang dagangannya. Juga terdapat kantin untuk para pedagang dan pekerja-

pekerja di pasar dan rumah susun. Sedangkan untuk tempat ibadah tidak disediakan

karena sudah ada mesjid yang terletak sangat dekat dengan lokasi pasar dan rumah

susun tersebut.

entrance

Lobby

parkir

R. pengelola

Loading dock

PASAR

Service

Side entrance

Toilet

kantin

Page 8: BAB IV ANALISA 1. Rumah Susun - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00080-AR Bab 4.pdf · Rumah susun Rumah susun ditargetkan untuk masyarakat menengah ke bawah

58  

IV.1.9 Analisa Program Ruang

Kebutuhan luas ruang dalam

Rumah Susun

Tabel 5. Program dan persyaratan ruang pada Rumah susun Penggunan Kegiatan Program Ruang Zona Penghuni Tidur Kamar tidur Privat, nyaman, tertutup

Mandi, buang air Kamar mandi Servis, tertutup

Masak Dapur Servis, tertutup

Mencuci, menjemur r. cuci+jemur Privat, nyaman, tertutup

Bersantai r. keluarga Privat, nyaman, tertutup

Karyawan Administrasi Kantor Semi publik, tenang, tertutup

Istirahat, makan,

mandi

Tempat tinggal

karyawan

Privat, tenang, tertutup

Servis Menyimpan barang Gudang Servis, tertutup

Tempat sampah TPS Servis, akses servis

Tempat jaga Pos jaga Servis, terbuka, entrance

Utilitas listrik Ruang genset Servis, akses servis

Utilitas air Ruang pompa Servis, akses servis

Panel listrik Ruang panel Servis, akses servis

Fasilitas Kegiatan bersama Ruang serbaguna Publik, tertutup, tenang

Olahraga Lapangan olahraga Publik, terbuka, mudah diakses

Parkir Area parkir Publik, terbuka, mudah diakses

Tabel 6. Program dan dimensi ruang rumah susun Program Ruang Kapasitas Standard Akum. Luas (m2) Sumber*

Unit tipe 24 = 176 unit 176 x 2 24 m2 100 x 24 2400 PU

Unit tipe 36 = 78 unit 78 x 4 36 m2 78 x 36 2808 PU

Ruang serbaguna 300 1 m2 300 x 1 300 DMRI

Lobby - - - 240 Asumsi

Kantor pengelola

Ruang manajer 2 18 m2 2 x 18 36 NAD

Ruang pemasaran 6 6-9 m2 6 x 6 36 NAD

Page 9: BAB IV ANALISA 1. Rumah Susun - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00080-AR Bab 4.pdf · Rumah susun Rumah susun ditargetkan untuk masyarakat menengah ke bawah

59  

Ruang administrasi 6 6-9 m2 6 x 6 36 NAD

Toilet 6 1.5 m2 6 x 1.5 9 TSS

Pos keamanan 5 2.5-3 m2 5 x 3 15 Asumsi

Ruang panel 2 5 m2 2 x 5 10 Asumsi

ME 2 5 m2 2 x 5 10

TPS 2 5 m2 - 10 Survey

Ruang generator 1 36-54 m2 1 x 36 36

Subtotal 5946 bertingkat

Sirkulasi 20% x ∑ 1189,2

TOTAL 7135,2

*Keterangan : PU = Departemen Pekerjaan Umum NAD = Neufert Architect Data DMRI = Dimensi Manusia dan Ruang Interior TSS = T ime Saver Standard

Tabel 7. Program ruang unit t ipe-24

Program ruang unit t-21 Kegiatan Sifat Luas (m2)

Ruang tidur Istirahat Privat 6

Ruang keluarga Santai Privat 6

Kamar mandi Mandi, toilet Servis 3

Dapur Masak Servis 3

Tempat jemur Menjemur Servis 3

Total 24

Tabel 8. Program ruang unti t ipe-36 Program ruang unit T-36 Kegiatan Sifat Luas (m2)

2 Ruang tidur Istirahat Privat 15

Ruang keluarga Santai Privat 6

Ruang makan Makan Privat 6

Kamar mandi Mandi, toilet Servis 3

Dapur Masak Servis 3

Tempat jemur Menjemur Servis 3

Total 36

Page 10: BAB IV ANALISA 1. Rumah Susun - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00080-AR Bab 4.pdf · Rumah susun Rumah susun ditargetkan untuk masyarakat menengah ke bawah

60  

Bangunan rumah susun terdiri dari 2 tower dan masing-masing tower

terdiri dari 10 lantai. Luas total rumah susun sebesar 7135,2 m2. Luas dari

masing-masing tower sebesar 3567,6 m2 dan masing masing lantai (lantai

tipikal) memiliki luas sebesar 356,7 m2.

Pasar

Tabel 9. Program dan persyaratan ruang pada pasar

Penggunan Kegiatan Program Ruang Zona

Penjual Berjualan Area jual beli Publik, terbuka, ramai, becek

Mencuci Tempat cuci Servis, becek

Makan Kantin Publik, nyaman

Beribadah Musholla Privat, nyaman, tertutup

Buang air Toilet Servis, tertutup

Pembeli Datang Lobby Publik, terbuka

Membeli barang Area jual beli Publik, ramai

Buang air Toilet Servis, tertutup

Karyawan Administrasi Kantor Semi publik, tenang, tertutup

Makan Kantin Publik, nyaman

Buang air Toilet Servis, tertutup

Servis Menurunkan barang Loading dock Servis, akses terbuka

Menyimpan barang Gudang Servis, tertutup

Membuang sampah TPS Servis, akses servis

Menjaga keamanan Pos jaga Servis, terbuka, entrance

Utilitas listrik Ruang genset Servis, akses servis

Utilitas air Ruang pompa Servis, akses servis

Panel listrik Ruang panel Servis, akses servis

Fasilitas Penunjang pasar Kios Publik, terbuka

Parkir Area parkir Publik, terbuka, mudah diakses

Page 11: BAB IV ANALISA 1. Rumah Susun - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00080-AR Bab 4.pdf · Rumah susun Rumah susun ditargetkan untuk masyarakat menengah ke bawah

61  

Kebutuhan luas pasar

Luas total bangunan

= KLB x Luas lahan

= 4 x 8900 m2

= 35600 m2

Luas pasar maksimum = Luas total bangunan – Luas rusun

= 35.600 – 7.135 = 28465 m2

Tabel 10. Program dan dimensi ruang pasar Program Ruang Kapasitas Standard Akum. Luas (m2) Sumber* Area jual beli

Lapak 150 buah 150 x 2 4 m2 150 x 4 600 Survey

Kios 3 x 3 = 125 buah 9 m2 125 x 9 1125 Survey

Lobby / hall - - - 500 Asumsi

Lavatory 32 1.5 m2 32 x 1.5 48 TSS

Kantor pengelola

Ruang manajer 2 18 m2 2 x 18 36 NAD

Ruang pemasaran 6 6-9 m2 6 x 6 36 NAD

Ruang administrasi 6 6-9 m2 6 x 6 36 NAD

ME 1 5 m2 1 x 5 5

TPS 1 5 - 5

Ruang generator 1 36-54 m2 1 x 36 36

Ruang pompa 1 20 m2 1 x 20 20

Subtotal 2447 bertingkat

Sirkulasi 20% x ∑ 489,4

TOTAL 2936,4

*Keterangan : PU = Departemen Pekerjaan Umum NAD = Neufert Architect Data DMRI = Dimensi Manusia dan Ruang Interior TSS = T ime Saver Standard

Bangunan pasar terdiri dari 2 lantai yang masing-masing memiliki

luas sebesar 1468,2 m2.

Page 12: BAB IV ANALISA 1. Rumah Susun - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00080-AR Bab 4.pdf · Rumah susun Rumah susun ditargetkan untuk masyarakat menengah ke bawah

62  

Kebutuhan luas ruang luar

Alternatif penataan parkir

Tabel 11. Alternatif penataan parkir Alternatif penataan parkir Sifat

Tegak lurus

- Mudah untuk parkir, - daya tampung maksimal, - kendaraan mudah masuk, - boros dalam pemakaian lahan.

Menyudut

- Efisien bila sudut mendekati 900, - luas 1 kendaraan 25 m2, - kendaraan sangat mudah masuk, - berkesan dinamis, - tidak monoton, - hemat dalam pemakaian lahan

Sejajar

- Ruang gerak parkir sulit, - tidak efisien, - menghambat lalu lintas.

Rumah susun

Rumah susun ditargetkan untuk masyarakat menengah ke bawah.

Sehingga kapasitas untuk parkir mobil tidak perlu terlalu banyak. Sehingga

diasumsikan untuk rasio parkir adalah 1 : 6. Yaitu 1 mobil diperuntukkan

untuk 6 unit rusun. Sedangkan parkir motor dibutuhkan lebih banyak lahan

karena jumlah pemakai motor yang sangat banyak.

Tabel 12. Perhitungan kebutuhan luas parkir rumah susun

Jenis kendaraan Jumlah Kebutuhan parkir (m2) Subtotal (m2)

Mobil 42 21 / mobil 882

Servis 3 28 / mobil 84

Motor 200 4 / motor 800

Total 1766

Page 13: BAB IV ANALISA 1. Rumah Susun - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00080-AR Bab 4.pdf · Rumah susun Rumah susun ditargetkan untuk masyarakat menengah ke bawah

63  

Pasar

Rasio parkir pada pasar tingkat wilayah adalah 1 : 200 m2 lantai

bruto (sumber: Sistem Bangunan T inggi, Jimmy S. Juwana). Yaitu sebanyak 15

parkir mobil.

Tabel 13. Perhitungan kebutuhan luas parkir pasar Jenis kendaraan Jumlah Kebutuhan parkir (m2) Subtotal (m2)

Mobil 15 21 / mobil 315

Servis 5 28 / mobil 140

Motor 100 4 / motor 400

Total 855

Hitungan keseluruhan parkir

Parkir luar

KDB 60 % + KDH 25 % = 85%

Sisa = 15 % 1335 m2

Kebutuhan luas total parkir = 1766 + 855 = 2621 m2

Kebutuhan luas parkir dalam = 2621 – 1335 = 1286 m2

Seluruh parkir dalam diletakkan pada lantai semi basement. serta

untuk parkir luar ada yang dikurangi dan di pindahkan ke parkir semi

basement.

Page 14: BAB IV ANALISA 1. Rumah Susun - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00080-AR Bab 4.pdf · Rumah susun Rumah susun ditargetkan untuk masyarakat menengah ke bawah

64  

IV.2 Aspek Lingkungan

IV.2.1 Kondisi Fisik Tapak

Gambar 15. Lokasi tapak

Bentuk dari tapak persegi panjang dengan luasan sebesar + 8900 m2.

Lokasi tapak berada di Jl. Tanjung Duren Raya, Jakarta Barat.

Dengan ketentuan-ketentuan tapak sebagai berikut:

KDB = 60 %

KLB = 4

GSB Utara = 10 m

GSB Selatan = 7 m

GSB Barat = 7 m

Tinggi bangunan = 10 - 12 lantai

Kondisi Tapak dan Lingkungan:

• Tapak berbentuk persegi panjang

• Tapak tidak berkontur

TAPAK  U 

Page 15: BAB IV ANALISA 1. Rumah Susun - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00080-AR Bab 4.pdf · Rumah susun Rumah susun ditargetkan untuk masyarakat menengah ke bawah

65  

• Masih banyak pohon-pohon rindang di sekitarnya

• Tapak menghadap ke arah barat (jalan raya)

• Terdapat beberapa fasilitas penunjang di sekitar tapak (masjid,

puskesmas, sekolah, dan sebagainya.)

IV.2.2 Kegiatan Lingkungan Sekitar Tapak

Gambar 16. Lingkungan sekitar tapak

Tabel 14. Kegiatan sekitar tapak

Kegiatan Keuntungan Kerugian

Pemukiman - Termasuk daerah dengan tingkat kebisingan dan polusi yang rendah sehingga cocok untuk rumah susun.

- Menguntungkan dalam segi view.

- Adanya pasar akan membuat lingkungan pada pemukiman terganggu oleh kegiatan pasar yang agak bising.

Ruko - Dapat menjadi daya tarik bagi pembeli rumah susun karena banyaknya ruko dengan berbagai jenis dagangannya

- Daerahnya akan menjadi semakin ramai dan macet.

Mesjid - Termasuk fasilitas yang paling - Pada hari Jumat akan terjadi

PEMUKIMAN  

MESJID + KANTOR KELURAHAN 

TAPAK 

PEMUKIMAN  

PEMUKIMAN 

RUKO 

RUKO 

RUKO 

RU

KO 

JL 

TANJ

UNGD

URENR

AYA 

Page 16: BAB IV ANALISA 1. Rumah Susun - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00080-AR Bab 4.pdf · Rumah susun Rumah susun ditargetkan untuk masyarakat menengah ke bawah

66  

penting untuk penduduk sekitar. - Tidak perlu lagi membangun mesjid

di dalam proyek

kepadatan lalu lintas yang tinggi.

Kantor kelurahan

- Termasuk fasilitas yang penting untuk penduduk sekitar.

Keadaan lingkungan sekitar memiliki kegiatan-kegiatan yang banyak

menguntungkan bagi rumah susun dan pasar yang akan dirancang. Sehingga

terjadi hubungan yang akan saling menguntungkan antara kawasan rumah

susun + pasar dengan lingkungan sekitarnya.

IV.2.3 Analisa Pencapaian Menuju Tapak

Gambar 17. Letak lokasi terhadap kota

Page 17: BAB IV ANALISA 1. Rumah Susun - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00080-AR Bab 4.pdf · Rumah susun Rumah susun ditargetkan untuk masyarakat menengah ke bawah

67  

Tabel 15. Pencapaian terhadap tapak Akses pencapaian Keterangan

Jakarta utara Dari arah Pluit Jembatan 3 Latumeten

Tanjung Duren

Jakarta selatan Dari arah Pondok jalan arteri jalan

panjang Tanjung duren raya.

Jakarta pusat Dari arah Semanggi Slipi

kemanggisan Tanjung duren

IV.2.4 Analisa Sirkulasi Dalam Tapak

Tabel 16. Sirkulasi pada tapak

Alternatif sirkulasi kendaraan dalam tapak Keuntungan Kerugian

- Sirkulasi pasar (2) dipusatkan pada bagian barat saja sehingga tidak mengganggu aktifitas rusun.

- Pintu masuk terlihat jelas dari jalan raya

- Pintu masuk 2 dan pintu keluar 1 terletak berjauhan sehingga tidak menimbulkan kemacetan di pagi hari.

- Pintu masuk pasar (2) terletak di jalan raya sehingga akan menimbulkan kemacetan di pagi hari

- Letak pintu masuk 1 dan pintu keluar 2 berdekatan sehingga akan terjadi keseliweran.

U S M

Page 18: BAB IV ANALISA 1. Rumah Susun - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00080-AR Bab 4.pdf · Rumah susun Rumah susun ditargetkan untuk masyarakat menengah ke bawah

68  

- Tidak terjadi pertemuan antara sirkulasi untuk rumah susun (1) dan pasar (2) sehingga tidak saling mengganggu satu sama lain.

- Pintu masuk kurang terlihat karena terletak di sisi samping pada tapak.

Sesuai dengan pemilihan alternatif II pada pencapaian bangunan,

maka sirkulasi yang cocok adalah alternatif II. Alternatif ini lebih baik

karena sirkulasi keduanya tidak saling mengganggu dan terletak berjauhan.

Pintu masuk pasar diletakkan di sebelah selatan karena suasana jalan yang

lebih ramai dan lebih besar dibandingkan dengan jalan di sebelah utara.

Sehingga pintu utara lebih cocok digunakan sebagai pintu masuk rumah

susun.

M

Page 19: BAB IV ANALISA 1. Rumah Susun - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00080-AR Bab 4.pdf · Rumah susun Rumah susun ditargetkan untuk masyarakat menengah ke bawah

69  

IV.2.5 Analisa Kebisingan

Gambar 18. Zona kebisingan di lingkungan sekitar tapak

Tingkat kebisingan paling tinggi berasal dari arah Barat yaitu berasal

dari jalan raya. Selain kebisingan, tingkat polusi paling tinggi juga berasal

dari arah yang sama sehingga untuk bangunan rumah susun khususnya,

harus dijauhkan dari daerah kebisingan yang tinggi. Sedangkan dari arah

lain tingkat kebisingannya tergolong rendah sampai dengan sedang.

Tabel 17. Cara mengatasi kebisingan Keuntungan Kerugian

alternatif I : menggunakan pepohonan untuk mengurangi kebisingan pada bagian barat.

- Dapat menambah penghijauan pada lingkungan setempat

- Menambah keindahan pada lingkungan

- Butuh waktu lama untuk menumbuhkan pohon sampai menjadi rindang

alternatif II: meletakkan rumah susun di lantai yang lebih tinggi daripada pasar yang tidak perlu dihindari dari kebisingan.

- Lebih hemat dalam pembagian massa bangunan karena tidak perlu massa bangunan lebih dari 1.

 

    

= kebisingan tinggi

= kebisingan sedang

= kebisingan rendah

Page 20: BAB IV ANALISA 1. Rumah Susun - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00080-AR Bab 4.pdf · Rumah susun Rumah susun ditargetkan untuk masyarakat menengah ke bawah

70  

Alternatif II akan dipilih untuk mengatasi kebisingan pada

lingkungan sekitar. Karena untuk menumbuhkan pohon dibutuhkan waktu

yang sangat lama. Namun pada lokasi existing, sudah terdapat banyak

pepohonan yang ada di sekeliling tapak sehingga akan berguna dalam

mengatasi kebisingan. Tetapi juga tetap akan menempatkan rumah susun

pada tingkat yang lebih tinggi dibandingkan pasar (tingkat 3, 4, dst.)

sehingga dapat terhindar dari kebisingan lalu lintas.

IV.2.6 Analisa Matahari

Gambar 19. Pergerakan matahari

Pergerakan matahari dari arah timur ke barat membuat daerah pada

bagian tersebut mendapatkan sinar matahari dengan jumlah yang banyak.

Pada musim panas bagian utara akan mendapatkan sinar matahari lebih

banyak dibandingkan bagian selatan.

Page 21: BAB IV ANALISA 1. Rumah Susun - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00080-AR Bab 4.pdf · Rumah susun Rumah susun ditargetkan untuk masyarakat menengah ke bawah

71  

Tabel 18. Cara mengatasi matahari

Keuntungan Kerugian

alternatif I :

orientasi bangunan

Utara-Selatan (sumbu

panjang sejajar Barat-

Timur)

- Tidak perlu lagi

menambahkan shading

yang membutuhkan

biaya lebih besar.

- Dapat membuat bukaan

(jendela) yang lebih

besar pada sisi

memanjang.

- Tidak ada bagian yang

mendapatkan view ke

arah jalan raya (barat)

- Tampak depan

bangunan hanya akan

memperlihatkan sisi

lebar pada bangunan.

alternatif II:

menggunakan

sunscreen/shading pada

dinding yang mengarah

ke Timur-Barat

- Menambah estetika pada

bangunan

- Dapat membentuk

bayangan di dalam

bangunan.

- Memerlukan biaya

tambahan untuk

membuat

sunscreen/shading

sehingga kurang hemat

energi.

Alternatif I akan dipilih untuk mengatasi radiasi sinar matahari.

Karena alternatif I lebih hemat energi dibandingkan alternatif II yang

memerlukan biaya tambahan untuk membuat sunscreen/shading pada sisi-

sisi bangunan. Namun pada bgian utara tetap membutuhkan shading untuk

menghindari radiasi matahari pada musim panas yang lebih terik

dibandingkan pada bagian selatan.

 U 

Page 22: BAB IV ANALISA 1. Rumah Susun - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00080-AR Bab 4.pdf · Rumah susun Rumah susun ditargetkan untuk masyarakat menengah ke bawah

72  

IV.2.7 Analisa Angin

Gambar 20. Arah pergerakan angin

Pergerakan udara pada pagi hari bergerak dari arah tenggara kea rah

barat laut, dan pada malam hari udara bergerak dari arah barat laut 72ka nad

tenggara. Sedangkan pada siang hari cenderung tidak ada udara yang

bergerak.

Tabel 19. Cara mengatasi angin Keuntungan Kerugian

alternatif I :

Memilih arah bangunan tegak

lurus terhadap arah angin

- Aliran angin akan

lebih terasa di

dalam bangunan

- Akan ada bagian

ruangan yang

tidak perlu angin

namun

mendapatkan

angin berlebihan

Page 23: BAB IV ANALISA 1. Rumah Susun - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00080-AR Bab 4.pdf · Rumah susun Rumah susun ditargetkan untuk masyarakat menengah ke bawah

73  

alternatif II:

Rumah panggung

- Bagian bawah

bisa digunakan

untuk lahan parkir

atau taman

Penerapan sistem rumah panggung dapat dijadikan solusi untuk

mendapatkan pengudaraan alami. Selain pemanfaatan cross ventilation,

sistem ini juga akan dipakai pada bangunan khususnya untuk rumah susun.

Sedangkan pada pasar dimanfatkan bukaan yang sangat lebar untuk aliran

udara di dalamnya.

IV.2.8 Analisa Orientasi Massa Bangunan

Kesimpulan dari analisa-analisa diatas menghasilkan beberapa

alternatif untuk orientasi massa bangunan.

Tabel 20. Alternatif orientasi bangunan

Keuntungan Kerugian

Alternatif I:

orientasi ke arah Utara-

Selatan.

- Bagian Barat-Timur

dapat terhindar dari

sinar matahari pagi dan

sore.

-

 U 

Page 24: BAB IV ANALISA 1. Rumah Susun - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00080-AR Bab 4.pdf · Rumah susun Rumah susun ditargetkan untuk masyarakat menengah ke bawah

74  

Alternatif II:

orientasi ke dalam

- Dapat memanfaatkan

daerah view sebaik

mungkin

- Bagian Barat-Timur

akan mendapatkan

banyak sinar matahari

sehingga menjadi

daerah yang panas.

Mengorientasikan bangunan ke arah Utara-Selatan akan lebih efektif

dibandingkan mengorientasikan ke dalam. Alternatif ini juga dapat

mengatasi teriknya matahari pagi dan sore pada bagian Timur dan Barat.

IV.2.9 Analisa Ruang Terbuka-Ruang Hijau

Penataan ruang luar pada bangunan perlu dilakukan dengan tujuan

untuk mewujudkan kesesuaian yang mendukung dari kegiatan dan

kebutuhan yang terdapat dalam bangunan. Pada bangunan Rumah Susun dan

Pasar ini, pemanfaatan ruang luar direncanakan dalam fungsi-fungsi sebagai

berikut :

• Ruang luar aktif – parkir kendaraan, pedestrian, fasilitas penunjang,

plaza

• Ruang luar pasif – taman, daerah resapan, dan daur ulang

 U 

Page 25: BAB IV ANALISA 1. Rumah Susun - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00080-AR Bab 4.pdf · Rumah susun Rumah susun ditargetkan untuk masyarakat menengah ke bawah

75  

Fungsi luar yang menjadi pertimbangan penataan pada tapak adalah :

• Sebagai daerah daur ulang air kotor alami maupun tidak

• Sebagai tempat beraktifitas bagi penghuni rusun (olahraga, bermain)

• Sebagai elemen pengikat antar massa

• Sebagai penyangga (buffer) untuk mengurangi bising dan polusi

udara

• Sebagai lahan parkir

Elemen Ruang Luar

1. Elemen Lunak yaitu elemen hidup (vegetasi) yang mengisi lahan pada

tapak, dengan kriteria sebagai berikut:

a. Unsur estetis, yaitu tanaman yang berfungsi untuk memberikan

nilai tambah secara estetis pada bangunan, seperti pembuatan

pola taman

b. Unsur peneduh, yaitu tanaman yang berfungsi melindungi

pejelan kaki dari panas matahari, dan sebat gai filter dari

gangguan bising serta udara kotor

c. Unsur pengarah, yaitu tanaman yang berfungsi untuk

mengarahkan penghuni/pengunjung menuju ke arah

tertentu/bangunan/fasilitas

d. Unsur buffer, yaitu tanaman yang berfungsi untuk menyerap

bising dan mengurangi polusi dari jalan utama

Page 26: BAB IV ANALISA 1. Rumah Susun - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00080-AR Bab 4.pdf · Rumah susun Rumah susun ditargetkan untuk masyarakat menengah ke bawah

76  

2. Elemen keras yaiatu elemen tak hidup pada ruang luar seperti jenis

pengerasan jalan kendaraan dan jalan manusia yang memungkinkan air

hujan untuk meresap ke tanah, juga seperti lampu taman, pagar, tempat

duduk, tong sampah.

IV.2.9 Analisa Zoning

Setelah melakukan analisa orientasi massa bangunan, dapat

dihasilkan pula zoning pada tapak yang sesuai dengan hasil semua analisa di

atas.

Zoning horizontal

Gambar 21. Zoning horizontal pada tapak

Sebagai daerah yang bersifat publik maka zona pasar ditempatkan

pada bagian yang dekat dengan sumber kebisingan (jalan raya). Selain

pertimbangan kebisingan, faktor matahari yang lebih terik pada bagian barat

     

par

kir 

Rumah susun 

pasar 

   

servis 

Page 27: BAB IV ANALISA 1. Rumah Susun - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00080-AR Bab 4.pdf · Rumah susun Rumah susun ditargetkan untuk masyarakat menengah ke bawah

77  

juga menjadi pertimbangan perletakan pasar di sebelah barat dan rumah

susun di sebelah timur. Untuk area parkir terletak terpisah antara parkir

pasar dan parkir rumah susun. Karena menurut analisa sirkulasi, pemisahan

antara sirkulasi pasar dan rusun harus dibedakan.

Zoning Vertikal

Gambar 22. Zoning vertikal

Untuk zoning vertikal, menurut analisa kebisingan maka zona rumah

susun harus diletakkan pada daerah yang lebih tinggi. Sehingga zona pasar

diletakkan pada lantai bawah (1-2) dan rumah susun diletakkan di lantai atas

Rumah susun

Pasar

Parkir semibasement

Page 28: BAB IV ANALISA 1. Rumah Susun - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00080-AR Bab 4.pdf · Rumah susun Rumah susun ditargetkan untuk masyarakat menengah ke bawah

78  

(3-12). Selain itu privasi dari rumah susun juga diperlukan sehingga rumah

susun tidak diletakkan pad lantai yang sama dengan pasar yang bersifat

publik dan ramai.

Penggunaan parkir dengan sistem semi-basement sebagai penerapan

sistem rumah panggung sehingga bangunan lainnya dapat dinaikkan agar

lebih menghemat lahan serta dapat menambah daerah hijau pada tapak.

IV.3 Aspek Bangunan

Rumah susun dan pasar ini merupakan bangunan dengan fungsi ganda yang

terdiri dari 12 lapis. Untuk rumah susu, unit yang disediakan adalah tipe-21 (2

orang) dan tipe-36 (4 orang). Bangunan ini menggunakan sarana tranportasi vertikal

yaitu lift, dan selasar, koridor, serta jembatan penghubung untuk pencapaian

horizontal.

IV.3.1 Analisa Jenis Massa Bangunan

Berikut ini merupakan bentuk-bentuk dasar bangunan menurut

Francis D.K. Ching dalam buku Arsitektur Bentuk, Ruang, dan Susunannya.

Tabel 21. Bentuk dasar bangunan Bentuk Kelebihan Kekurangan

Segitiga - Bentuk stabil dan berkarakter kuat

- Mudah digabungkan menjadi bentuk geometris lainnya.

- Orientasi ruang pada tiap sudut

- Pengembangan ruang pada ketiga sisinya.

- Kurang efisien - Fleksibilitas

ruang kurang - Layout ruang

sulit.

Page 29: BAB IV ANALISA 1. Rumah Susun - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00080-AR Bab 4.pdf · Rumah susun Rumah susun ditargetkan untuk masyarakat menengah ke bawah

79  

Segiempat - Bentuk statis - Mudah dikembangkan ke

segala arah - Orinentasi ruang pada

keempat sisi pembatasnya - Layout ruang mudah - Ruang memiliki efisiensi

yang tinggi karena mudah digabungkan dengan bentuk lain

- Orientasi ruang cenderung statis

Lingkaran - Bentuk halus - Orientasi ruang memusat

dan statis - Relatif indah dilihat dari

luar

- Sulit dikembangkan

- Fleksibilitas ruang rendah

- Sulit digabungkan dengan bentuk lain

- Layout ruang sulit

Bentuk massa segiempat lebih cocok digunakan untuk bangunan ini

karena memiliki banyak kelibihan dan lebih fleksibel dalam memasukkan

ruangan ke dalamnya. Bentuk ini juga akan memudahkan mengambil bentuk

yang lebih dinamis pada proses perancangan.

IV.3.2 Analisa Modul

Bahan modul fungsi dipertimbangkan pada:

a. bahan struktur ;

b. dinding pengisi / partisi;

c. lantai pengisi.

Page 30: BAB IV ANALISA 1. Rumah Susun - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00080-AR Bab 4.pdf · Rumah susun Rumah susun ditargetkan untuk masyarakat menengah ke bawah

80  

Struktur yang dipakai merupakan beton pracetak yang akan menentukan

modul yang dipakai. Menyesuaikan dengan modul manusia, maka modul

yang akan dipakai sebesar 3 x 3 m. Sehingga modul tersebut akan

menentukan besaran unit pada rumah susun. Untuk tipe 21 besarannya

adalah 3 x 7 m dan untuk tipe 36 besarannya adalah 6 x 6 m.

IV.3.3 Analisa Sirkulasi di Dalam Bangunan

Sirkulasi horizontal bangunan

Tabel 22. Sirkulasi horizontal bangunan Jenis sirkulasi Kelebihan Kekurangan Linier

• Linier Menerus

• Linier Bertekuk

• Linear Berpotongan

• Linier Bercabang

• Linier Berbelok

• Linier Melingkar

- Jelas dan terarah - Mudah disesuaikan

dengan tapak berkontur - Mudah dalam

pencapaian ke bangunan

- Mudah dalam pengklasifikasian fungsi di dalam bangunan.

- Kurang efisien

karena membutuhkan banyak ruang.

Page 31: BAB IV ANALISA 1. Rumah Susun - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00080-AR Bab 4.pdf · Rumah susun Rumah susun ditargetkan untuk masyarakat menengah ke bawah

81  

Radial

- Memusatkan

kegiatan/orientasi - Efisiensi tinggi karena

hanya membutuhkan ruang minimal

- Mudah untuk mencapai ke titik tertentu

- Penyesuaian terhadap kontur cukup baik

- Arah sirkulasi pada

satu titik sehingga perhatian ke titik-titik lainnya berkurang.

Sirkulasi vertikal bangunan

Tabel 23. Sirkulasi vertikal bangunan Keuntungan Kerugian Tangga Tidak menggunakan

listrik, fleksibel, murah, dapat dipakai setiap saat, berguna saat kebakaran

Disabled dengan tangga khusus

Lift Efisien, daya angkut besar, dapat digunakan oleh disabled.

Butuh listrik dan waktu tunggu

Eskalator Fleksibel diletakkan di mana saja, perjalanan arsitektur lebih baik

Butuh listrik, space besar

Ramp Bernilai estetika, dapat diakses oleh disable, efisien bagi trolley.

Butuh space besar.

Perhitungan Lift

Waktu tempuh lift

T = (2h + 4s) (n – 1) + s (3m +4) detik 3 = (2.3 + 4.1) (12 – 1) + 3 (3.16 + 4) 3 = (10) (11) + 3 (52) 3 = 266 = 88,7 detik ≈ 89 detik 3

Page 32: BAB IV ANALISA 1. Rumah Susun - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00080-AR Bab 4.pdf · Rumah susun Rumah susun ditargetkan untuk masyarakat menengah ke bawah

82  

Jumlah Lift N = L netto . n . P . T 300 . PB . m = 1031 . 12 . 0,03 . 89 300 . 3 . 16 = 2,29 ≈ 3 buah lift

IV.3.4 Analisa Pengudaraan dalam Bangunan

Tabel 24. Perbandingan pengudaraan alami dan buatan Pengudaraan alami Pengudaraan buatan Tidak memerlukan listrik. Membutuhkan energi listrik yang

tinggi. Murah, tidak memerlukan perawatan khusus.

Biaya pemasangan dan perawatan mahal.

Kenyamanan tergantung cuaca. Dapat memberikan kenyamanan setiap saat.

Dapat membawa serta bising. Dapat mereduksi bising dari luar. Kelembaban sulit dikontrol. Kelembaban dapat dikontrol dan

diatur. Distribusi kurang merata. Distribusi merata. Membawa serta debu dan kotoran. Terhindar dari debu dan kotoran.

Penerapan sistem pengudaraan alami akan diterapkan pada bangunan

pasar maupun rumah susun. Beberapa solusi akan dilakukan untuk

mengatasi masalah-masalah yang akan timbul. Solusi-solusi tersebut antara

lain :

- Mengatur besarnya bukaan khusunya pada unti-unit rumah

susun.

- Menyusun massa bangunan dengan tepat sehingga yang

masuk bisa lebih teratur.

- Memasang penghalang angin pada jendela khususnya di

lantai atas yang kapasitas anginnya cukup besar.

Page 33: BAB IV ANALISA 1. Rumah Susun - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00080-AR Bab 4.pdf · Rumah susun Rumah susun ditargetkan untuk masyarakat menengah ke bawah

83  

IV.3.5 Analisa Pencahayaan dalam Bangunan

Pencahayaan alami

Strategi dasar pencahayaan alami:

1. Orientasi

Orientasi terbaik adalah orientasi ke arah utara dan selatan untuk

mendapatkan pencahayaan alami. Sisi tersebut sebuah bangunan

mendapatkan sinar matahari yang paling konsisten sepanjang tahun.

Orientasi terburuk adalah timur dan barat.

2. Pencahayaan melalui atap

Bukaan horizontal menerima lebih banyak cahaya daripada bukaan

vertikal. Sayangnya, beberapa masalah penting menyerang orientasi ini

karena intensitas cahaya lebih besar pada saat musim panas.

Gambar 23. Berbagai macam kemungkinan bukaan pada atap untuk pencahayaan

alami

3. Bentuk

Bentuk bangunan tidak hanya ditentukan oleh kombinasi bukaan

horizontal dan vertikal, tetapi juga oleh berapa banyak lantai yang

memiliki akses terhadap cahaya alami.

CLERESTORY 

MONITOR   SAWTOOTH   SKYLIGHT 

Page 34: BAB IV ANALISA 1. Rumah Susun - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00080-AR Bab 4.pdf · Rumah susun Rumah susun ditargetkan untuk masyarakat menengah ke bawah

84  

Gambar 24.Beberapa denah lantai bangunan perkantoran bertingkat t inggi ini menggambarkan efek kepadatan cahaya alami yang dapat diperoleh

4. Perencanaan ruang

Perencanaan ruang terbuka sangat menguntungkan untuk membawa

cahaya ke dalam interior. Partisi kaca dapat diberi penyelesaian akustik

untuk memperoleh privasi tanpa menghalangi cahaya.

5. Warna

Gunakan warna ringan untuk ruang luar dan ruang dalam guna

memantulkan lebih banyak cahaya pada bangunan dan lebih jauh lagi ke

dalam interior.

51 % Zona pencahayaan alami penuh 

33 % Zona pencahayaan alami sebagian 

16 % Tanpa pencahayaan alami 

59 % Zona pencahayaan alami penuh 

41 % Zona pencahayaan alami sebagian 

0 % Tanpa pencahayaan alami 

100 % Zona pencahayaan alami penuh atrium  

Page 35: BAB IV ANALISA 1. Rumah Susun - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00080-AR Bab 4.pdf · Rumah susun Rumah susun ditargetkan untuk masyarakat menengah ke bawah

85  

6. Gunakan bukaan terpisah untuk pemandangan dan pencahayaan alami.

Gunakan jendela tinggi, clerestory, atau skylight untuk pencahayaan

alami yang baik, dan gunakan jendela rendah untuk pemandangan.

Pencahayaan buatan

Tabel 25. Intensitas cahaya pada ruangan Ruang Intensitas

cahaya (En/lx) Ruang Intensitas

cahaya (En/lx) Ruang tidur 250 Area kerja pengelola 250-350 Dapur 250 Ruang cuci 250 Ruang keluarga 120-150 Penerangan jalan 150-250 Kamar mandi 200 Ruang ME 100-200 Area sirkulasi 100-150 Gudang 50 Toilet umum 100 Ruang penjualan 300

Penerapan BAS (Building Automation System) pada rumah susun

berfungsi untuk penjadwalan dan pendektesian kondisi ruangan untuk

intensitas cahaya yang dibutuhkan.

IV.3.6 Analisa Sistem Struktur

Sub-structure

Tabel 26. Alternatif pondasi Jenis pondasi Kelebihan Kekurangan Tiang pancang Waktu pelaksanaan

cepat, cocok untuk menahan gaya vertikal, kedalaman 15-30 m

Memerlukan banyak sambungan, memerlukan ketelitian yang tinggi, menimbulkan bising dan getaran, membutuhkan lahan yang luas untuk bekerja.

Page 36: BAB IV ANALISA 1. Rumah Susun - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00080-AR Bab 4.pdf · Rumah susun Rumah susun ditargetkan untuk masyarakat menengah ke bawah

86  

Bored pile Pemasangan tidak berdampak bagi lingkungan, memiliki kekuatan yang cukup untuk bangunan bertingkat tinggi, cocok untuk segala jenis tanah, kedalaman 30-40 m.

Waktu pelaksaan lebih lama, biaya lebih besar, jika kadar air tinggi pengecoran akan beresiko.

Pondasi rakit Tahan gempa, ruang pada pondasi dapat difungsikan sebagai basement/efisiensi lahan, kedalaman sebesar volum yang dipindahkan.

Boros dalam pemakaian bahan, pelaksanaan sulit.

Jenis pondasi yang akan digunakan adalah bored pile karena struktur

ini lebih aman dan tidak menimbulkan polusi pada lingkungan. Struktur ini

juga cocok untuk linkungan dengan kepadatan yang tinggi seperti pada

lingkungan tapak.

Upper-structure

Tabel 27. Alternatif upper-structure

Jenis Bahan Kelebihan Kekurangan Conblock Proses pengerjaan mudah

dan sederhana, lebih hemat air.

Tidak terlalu kuat, umur terbatas

Beton ringan Bahan pracetak dan ringan, dapat menjadi isolator bising dan panas yang baik, tahan api hingga 3 jam.

Bentuk kurang variatif, hanya cocok diterapkan untuk bangunan berdesain geometris.

Beton bertulang Kuat, kokoh, fleksibilitas tinggi (dapat dibentuk menjadi apapun)

Waktu pengerjaan lama, banyak sampah sisa proyek, proses konstruksi rumit

Beton pracetak Proses pengerjaan cepat, efisien, bersih dari sampah proyek

Berat, membutuhkan peralatan khusus untuk merakitnya

Page 37: BAB IV ANALISA 1. Rumah Susun - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00080-AR Bab 4.pdf · Rumah susun Rumah susun ditargetkan untuk masyarakat menengah ke bawah

87  

Semen pracetak Bahan pracetak, proses pengerjaan cepat, mudah disusun.

Belum banyak ditemui di pasaran, bentuk dan desain bangunan kurang bisa teratasi.

Beton Pracetak

Sebagai salah satu penerapan sistem hemat energi, maka digunakan

struktur beton pracetak untuk menghemat lahan proyek karena

pengerjaannya berada di luar lokasi proyek. Selain itu pemilihan bahan ini

menyangkut pada rancangan komponen prapabrikasi yang perlu disesuaikan

dengan sistem modul.

S truktur atap

Tabel 28. Alternatif struktur atap

Alternatif Struktur Atap

Kelebihan Kekurangan

Dak beton Pengerjaan mudah, kuat, bentuk fleksibel, top floor dapat digunakan untuk utilitas.

Tidak cocok untuk bentang lebar, sering terjadi kebocoran.

Rangka ruang Pelaksanaan mudah dan cepat, bahan ringan, mudah dalam perletakan utilitas.

Mahal, perlu adanya pengawasan dalam pengerjaan untuk mendapat mutu yang baik.

Lipat Nilai estetik tinggi, membantu mengatasi masalah akustik.

Pelaksanaan sulit, kurang fungsional.

Rangka bidang Pelaksanaan mudah dan cepat, kuat.

Berat dan massif, kurang ekonomis.

Tenda Fleksibilitas ruang, bebas kolom, pelaksanaan mudah dan cepat.

Kurang cocok untuk bangunan yang membutuhkan ruang, tidak respon terhadap iklim.

Page 38: BAB IV ANALISA 1. Rumah Susun - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00080-AR Bab 4.pdf · Rumah susun Rumah susun ditargetkan untuk masyarakat menengah ke bawah

88  

IV.3.7 Analisa Material

Pemilihan material bangunan yang baik adalah memilih material

yang ramah lingkungan. Selain itu pmemilih material yang hemat dalam

penggunaan air.

Dinding

Pemilihan dinding juga menggunakan kriteria hemat energi, yaitu

hemat terhadap air dan hemat waktu.

Tabel 29. Perbedaan bata dengan beton ringan

Beton ringan Bata Bobot ringan Berat

Ukuran akurat Kurang akurat Standar internasional Belum dibakukan

Harga Lebih mahal Murah Terhadap api Lebih tahan Biasa

Terhadap cuaca Lebih tahan Harus di-finishing Terhadap panas Insulasi baik Tambahan peredam

Bentuk Presisi, bersudut Kadang pecah di sudut Pori Pori rapat Pori sedang

Permukaan halus Kurang halus

Beton ringan dinilai lebih ringan dibandingkan bata. Ukuran dari

beton juga bisa dijadikan untuk modul struktur pada perancangan.

Lantai

Pemilihan lantai juga menggunakan criteria hemat energi yaitu hemat

air, mudah didapat, dapat di daur ulang, dan pemeliharaannya mudah.

Page 39: BAB IV ANALISA 1. Rumah Susun - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00080-AR Bab 4.pdf · Rumah susun Rumah susun ditargetkan untuk masyarakat menengah ke bawah

89  

Tabel 30. Alternatif pemilihan lantai Tipe lantai kelebihan Kekurangan Semen dengan finishing

Murah, dpat dimodifikasi, mudah dalam perawatan.

Sangat sederhana, pekerjaan dengan ketelitian tinggi.

Parquette Mudah didapat, kesan natural, mudah dibersihkan

Untuk ruangan tertentu, tidak dapat digunakan untuk ruang terbuka.

Keramik Lebih mewah, mudah diperoleh, banyak variasi, mudah dalam perawatan

Mudah pecah

Vinyl Mudah dirawat, nilai estetika tinggi, tahan api, mampu meredam bunyi

Tidak dapat digunakan di ruang terbuka

Karpet Tidak licin, mudah diperoleh, banyak variasi warna, isolasi suara, hemat air

Tidak dapat digunakan di ruang terbuka, perawatan khusus dengan vacum

Plafon

Tabel 31. Alternatif pemilihan plafon Jenis plafon Kelebihan Kekurangan Gypsum board Tahan api, mudah

dibentuk, pemasangan mudah, tahan rayap

Kayu multipleks Ringan, pengerjaan cepat, mudah didapat

Tidak tahan api dan lembab, nilai estetika kurang, tidak memiliki kemampuan akustik.

Bahan akustik Isolasi suara baik Mahal, warna dan motif terbatas.

Page 40: BAB IV ANALISA 1. Rumah Susun - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00080-AR Bab 4.pdf · Rumah susun Rumah susun ditargetkan untuk masyarakat menengah ke bawah

90  

IV.3.8 Analisa Sistem Utilitas

Plumbing

Efisiensi pada penggunaan air dapat dilakuakan dengan mengunakan kloset

dual-flush, shower konvensional, mesin cuci hemat air, flow regulator, kran

otomatis, dan leak detector.

Air

Beberapa klasifikasi air antara lain :

Tabel 32. Jenis air Klasifikasi Definisi Portable water Kualitas air untuk diminum Greywater Air dari kamar mandi (wastafel, shower), mencuci

pakaian, air cuci piring Hasil daur dapat dimanfaatkan menyiram kloset dan tanaman

Blackwater Kotoran manusia dari kloset. Hasil daur dapat dimanfaatkan untuk menyiram kloset dan tanaman.

Stormwater Air hujan dari (untuk mandi, mencuci, menyiram toilet dan tanaman), air permukaan tanah dan drainage (sumur resapan)

Groundwater Air tanah Embodied water Air saat mengambil bahan mentah, mengangkut dan

memproduksi

Langkah hemat air yang kiranya dapat diterapkan pada bangunan

antara lain :

• Menggunakan toilet dengan sedikit air bilas;

• Aliran air shower secukupnya

• Member perlakuan terhadap air limbah bekas mandi, mencuci, dan

wastafel untuk menyiram tanaman;

Page 41: BAB IV ANALISA 1. Rumah Susun - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00080-AR Bab 4.pdf · Rumah susun Rumah susun ditargetkan untuk masyarakat menengah ke bawah

91  

• Penampungan air hujan dari atap dan area pejalan kaki untuk

kehidupan sehari-hari dan mandi;

• Pada lansekap digunakan saluran air yang baik, tanaman asli yang

bermanfaat untuk menyimpan air dalam volume besar.

Kebutuhan air bersih dalam bangunan

Kebutuhan air sehari-hari

Air dingin

untuk rumah susun diasumsikan 135 - 225 lt/orang

diperkirakan jumlah penghuni 800 orang, maka:

kebutuhan air dingin =225 lt/orang x 800 orang

= 180000 liter

IV.3.9 Analisa Sistem Sumber Daya Listrik

Sumber listrik utama didapatkan dari PLN.

Namun dibutuhkan juga peralatan listrik yang dapat mendukung

keadaan listrik saat ini. Yaitu antara lain :

a. Regulator, menstabilkan tegangan listrik

PLN  Gardu / Induk  Main panel 

Genset  Panel cabang 

Page 42: BAB IV ANALISA 1. Rumah Susun - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00080-AR Bab 4.pdf · Rumah susun Rumah susun ditargetkan untuk masyarakat menengah ke bawah

92  

b. UPS (Uninterruptible Power Supply), UPS disebut juga back-

up power apabila tiba-tiba terjadi pemedaman listri.

Umumnya UPS dapat bertahan selama 5 – 20 menit.

c. Grounding, melindungi sistem dari kelebihan muatan dan

timbulnya listrik statis yang dapat merusak peralatan listrik

(mis. komputer)

d. Generator, pasokan listrik utama didapat dari PLN dengan

sistem cadangan berupa generator.

IV.3.10 Analisa Sistem Pembuangan Sampah

Sampah dari unti dikumpulkan secara manual oleh petugas.

Pembuangan sampah dibedakan menjadi 2 yakni sampah organik dan

sampah anorganik. Samopmpah organic akan dimanfaatkan sebagai pupuk,

sedangkan anorganik akan diangkut oleh truk sampah.

Sampah  Tempat sampah  Bak penampungan 

Truk sampah 

TPA  

Page 43: BAB IV ANALISA 1. Rumah Susun - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00080-AR Bab 4.pdf · Rumah susun Rumah susun ditargetkan untuk masyarakat menengah ke bawah

93  

IV.3.11 Analisa Sistem Pencegahan Kebakaran

Tabel 33. Perlakuan terhadap kebakaran Pencegahan Penyelamatan Pemadaman Smoke detector, mendeteksi asap 40-500C

Tangga kebakaran maksimal berjarak 30 m

Tabung pemadam kebakaran kimia, diletakkan setiap 20 m/200 m2

Heat detector, mendeteksi panas 60-700C

Blower otomatis, meyedot udara segar ke dalam tangga darurat

Hydran, di dalam dan luar bangunan / 800-1000m2

Penggunaan material tahan api

Penerangan darurat, lampu penunjuk pintu keluar, tangga kebakaran, koridor, fire alarm dan call-box

Sprinkler otomatis, dapat berupa liquid maupun gas / 9 m dengan daya jangkau 25 m2/unit

Lebar koridor minimum 180 cm

Penggunan bangunan dapat keluar langsung dari bangunan karena tidak ada pembatas antara bangunan dengan ruang luar kompleks

IV.3.12 Analisa Penangkal Petir

Tabel 34. Alternatif penangkal petir No Sistem Keuntungan Kerugian 1 Sistem Faraday - Cocok untuk

banunan tinggi - Jarak jangkauan luas

- Tidak efisien - Dari segi estetis kurang

menunjang 2 Sistem Radio

Aktif - Tiang tidak terlalu tinggi

- Jarak jangkauan luas

- Biaya mahal - Bersifat menolak petir

sehingga dapat membahayakan lingkungan

3 Sistem Franklin Rod

- Praktis bila dibanding Sistem Faraday

- Biaya murah

- Daya jangkauan tarbatas - Antene akan semakin

tinggi sesuai dengan bangunan