bab iii - welcome to my journey | sharing for … · web viewpemeriksaan fisik kepala kulit kepala...
TRANSCRIPT
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
1. Identitas Pasien
Nama : Ny. Z
Umur : 42 tahun
Alamat : Tanah Garam
Suku : Minang
Warga : WNI
Agama : Islam
Pekerjaan : PNS
Tanggal Masuk : 17-12-2009
Sumber Informasi
Nama : Tn. A
Umur : 55 Tahun
Alamat : Tanah Garam
Jenis Pelayanan : Askes
Ruangan : ICU RSUD Solok
Dx Medis : CA Mammae
2. Data Keperawatan
a. Riwayat Penyakit Sekarang
Keluhan Utama (17/12/09)
- Pasien mengatakan tangan kanan tidak bisa di gerakan
- Pasien mengatakan sakit pada mamae kanan jika di
pegang/tersinggung
- Pasien mengatakan nafsu makan menurun
- Pasien mengatakan mual dan muntah
Keluhan Saat di Data (21/12/09)
- Pasien mengatakan sakit pada mamae kanan
- Pasien mual dan muntah
- Makanan terasa pahit
- Pasien mengatakan pusing
- Tangan kanan pasien tidak bisa digerakkan
- Pasien mengatakan perut tegang
b. Riwayat Penyakit Dahulu
5 tahun yang lalu (2004) pasien pernah di rawat di rumah sakit dengan
keluhan yang sama dengan diagnosa medis CA mamae. Pasien
pulang paksa di tahun 2004 karena tidak mau untuk di obati bahkan di
operasi.
c. Riwayat Penyakit Keluarga
Keterangan :
= Laki-laki
= Wanita
= Laki-laki meninggal
= Wanita meninggal
= Wanita pasien
= tinggal serumah
3. Pengkajian Fisik dan Pola Aktivitas
a. Pola aktivitas/ kebiasaan
Nutrisi
- Pola makan
Sehat
Frekuensi : 3x1 (teratur), pagi menjelang kerja, stelah shalat zuhur
dan magrib
Jenis makanan : Makanan biasa, sewaktu sehat pasien makan teratur dan
pasien suka dengan sayuran hijau (bayam) dan samba lado
p
p
KLL KistaRahim
FAM
Porsi : Mampu menghabiskan 1 porsi (250 g) makanan yang
tersedia, jika pasien makan dengan sambalado biasanya pasien menambah
nasi, kira-kira 1/2 sendok magic.
Sakit
Frekuensi : 2x1 ( tidak teratur)
Jenis makanan : Makanan lunak
Porsi : Hanya mampu menghabiskan 1/3 porsi dr 200 g dari porsi
yang tersedia
- Pola minum
Sehat
Intensitas : 1,5 – 2 L/ hari
Jenis minuman : air putih, teh manis ( 1 gelas pada pagi hari di bawa ke
kantor)
Sakit
Intensitas : 500 ml – 1 L/ hari
Jenis minuman : air putih
Eliminasi
BAB
Sehat
BAB lancar 2x sehari (pagi dan menjelang tidur)
Konsistensi lunak (biasa)
Warna kuning
Sakit
Tidak BAB 2 minggu menjelang masuk (4/12/09-17/12/09) tapi
tanggal 20/12/09 pasien BAB sebesar jempol
Konsistensi keras
Warna kuning kecoklatan
BAK
Sehat
BAK lancar
Warna agak kuning
800 cc per hari
Sakit
BAK lancar
Warna kuning
500-700 cc perhari
Pasien memakai kateter
Istirahat dan tidur
Sehat
Selama sehat pasien tidur 7 jam sehari (22.00-05.00 WIB)
Jarang tidur siang (kecuali terlalu letih)
Sakit
Selama sakit pasien tidur 3-4 jam pada malam hari (21.00-22.00
WIB),(01.00-04.00 WIB)
Pasien gelisah
Sulit tidur karena nyeri pada bagian mamae kanan.
Personal Hygiene
Sehat
Mandi : 2x sehari (menjelang pergi dan pulang dinas)
Mencuci rambut : 1x dalam 2 hari (kadang 1x sehari)
Menggosok gigi : 3x sehari (menjelang pergi dan pulang dinas,
ditambah menjelang tidur)
Semua dilakukan secara mandiri
Sakit
Mandi : 1x sehari ( hanya dilap oleh kelurga di padi hari
dibantu oleh perawat)
Mencuci rambut : tidak pernah
Menggosok gigi : tidak pernah
Status psikologi
Pasien terutama keluarganya sangat khawatir
dengan keadaan pasien ditandai dengan adanya pertanyaan-
pertanyaan oleh keluarga pasien kepada perawat baik itu tentang
penyakit dan kesembuhan pasien. Tetapi anak pasien selalu menangis
dengan keadaan ibunya, setiap orang yang membesuk ibunya, pasti
orang tersebut bertanya tentang keadaan pasien, ketika menjawab
anaknya menjelaskan sambil meneteskan air mata. Ada seseorang
Ny.Y (pegawai RSUD solok) datang ke ICU untuk membesuk pasien.
Dengan wajah murung anaknya menayakan apakah ibunya bisa
sembuh ke Ny.Y. Setelah penjelasan yang panjang lebar, anaknya
mulai merasa pada dirinya untuk belajar menerima keadaan ibunya
seperti itu.
Keluarga pasien sudah mulai menerima
keadaan pasien ditandai dengan tidak ada tangisan dari keluarganya
walaupun itu kadang-kadang
Pasien tampak murung dan merenung, dapat
dilihat dari raut wajah dan tatapan mata pasien dengan memandang
sesuatu.
Status sosial ekonomi
Pasien ditemani oleh anak satu-satunya dan
pasien juga ditemani oleh banyak keluarga. Apalagi tiap malam
keluarganya selalu bergantian menjaga pasien tetapi anaknya tetap
menjaga pasien setiap hari kecuali anaknya pergi untuk mandi,shalat
dan makan.
Pasien seorang pegawai negeri sipil.
Pasien mempunyai hubungan yang baik
dengan keluarga dan masyarakat. Hal ini terlihat dari banyaknya
keluarga yang membesuk pasien.
Kegiatan keagamaan
Pasien tidak mampu lagi sholat berdiri atau duduk
bahkan tidur
Pasien sudah putus asa dengan penyakitnya.
b. Pemeriksaan Fisik
1) Kepala
- Kulit kepala pasien tidak ada bekas operasi/ luka
- Kulit kepala pasien tidak ada ketombe dan bersih
- Ukuran besar kepala normal
- Tidak ada benjolan pada kepala
- Keadaan rambut kepala agak kusam
- Tidak ada nyeri tekan, dan pembengkakan
2) Mata
- Pasien menggunakan kaca mata (foto)
- Tidak ada rondang pada mata
- Conjungtiva anemis
- Sklera ikterik
- Mata tidak ada katarak
- Alis tebal
3) Telinga
- Simetris kiri dan kanan
- Keadaan daun telinga normal
- Lubang telinga normal
4) Hidung
- Bentuk hidung
- Mukosa kering
- Tidak ada polip
5) Mulut dan gigi
- Bibir tidak ada luka/ sumbing
- mukosa mulut kering
- Gusi tidak ada peradangan
- Adanya karang gigi pasien, geraham bawah 2 geraham kiri
6) Leher
- Tidak ada gondok
- Tidak ada bekas operasi/ luka
- Tidak ada kaku kuduk
7) Abdomen
Inspeksi
Simetris kiri dan kanan
Tidak terdapat bekas luka operasi
Tidak ada odema
Palpasi
Tidak terdapat nyeri tekanpda abdomen
Auskultasi
Bising usus 10x/menit
Perkusi
Terdengar bunyi redup
8) Dada
Inspeksi
Payudara tidak simetris kiri dan kanan akibat luka pada
mamae
Terdapat luka 10 x 12 cm
Disekitar luka memerah
Terdapat pus pada luka
Odema
Palpasi
Terdapat nyeri tekan pada daerah mamae dengan skala 7
Auskultasi
Bunyi pernafasan ngorok (cynestokes)
9) Ekstremitas atas
- Tidak ada fraktur
- Jari tangan lengkap
- Keadaan kulit baik, ada bekas luka sepanjang 3 cm, akibat pisau.
10) Ekstremitas bawah
- Tidak ada bekas luka/ operasi
- Tidak ada fraktur
- Simetris kiri dan kanan
- Jari lengkap
- Di kaki ada jaringan parut
11) Kekuatan otot
3 2 1 2 3 3
3 2 1 2 2 3
12) GCS
M = Fleksi normal tanpa ada fleksi abnormal = 4
E = Membuka mata jika dipanggil = 3
V = Dapat bicara tapi ada disorientasi = 4
= 11
Klasifikasi = Apatis
12) Cardiovaskuler
Ispeksi
Tidak ada iktus cordis
Sinus rhtyme (EKG/normal)
Palpasi
Irama jantung teratur
Perkusi
Redup
Auskultasi
Pekak pada area jantung
Tidak ada bunyi tambahan
4. Pemeriksaan Penunjang Tgl. 18/12/09
1. Rontgen dada metastase
2. EKG = sinus rhtyme (normal)
3. Pemeriksaan laboratorium
B. Hemoglobin = 12,9 gr/dt ( laki-laki = 14-16 gr/dt
perempuan = 12-14 gr/dt )
C. Leukosit = 14.100 mm3 (5000-10 000 mm3)
D. Basofil = 0 % (0%-1 %)
E. Eusinofil = 3 % (1%-3%)
F. N. Batang = 4 (2-4)
G. N. Segmen = 58 (50-70)
H. Limfosit = 34% (20-40% )
I. Monosit = 1 (2-8)
J. LED = 115 mm (laki-laki = 0-10, perempuan = 0- 15)
K. Eritrosit = 4.150.000 mm3 (laki-laki = 4-55 juta, perempuan = 3,5-5
juta)
L. Trombosit = 130.000 mm3 (;laki-laki = 150-400 ribu )
M. Hematokrit = 36 % (laki-laki = 42-52%, perempuan = 37-47%)
Gula Darah
i. Puasa = 102 mg/dl = (< 115 mg/dl)
ii. 2 jam PP = 160 mg/dl = ( < 140 mg/dl)
iii. Trigliserida = 164 mg/dl (0-150 mg/dl)
iv. T. cholesterol = 204 mg/dl (150-220 mg/dl)
v. Urid Acid = 10,2 mg/dl ( laki-laki = 3,4 -7 mg/dl, perempuan =
2,4-5,7 mg/dl)
vi. Ureum = 29 mg/dl (20-50 mg/dl)
5. Analisa Data
No. Data Masalah Etiologi1.
2.
3.
DS :
- Keluarga
pasien mengatakan pasien muntah
jika diisi makanan
- Pasien
mengeluh mual dan tidak BAB 2
minggu
DO :
- Mual
- Muntah
- Tidak ada
nafsu makan
- Pasien tampak
lemah
- Tonus otot
jelek
DS :
- Pasien mengeluh nyeri pada sekitar
payudara sebelah kanan menjalar ke
lengan tangan kanan
DO :
- Pasien
merintih nyeri skala 7
- Pasien tampak
sesak dengan adanya massa CA
- Luka pasien
Gangguan
pemenuhan nutrisi
Gangguan rasa
nyaman nyeri
Gangguan
integritas kulit
Intake yang tidak
adekuat dan output
yang kurang
Penekanan nervus
oleh massa CA
Perfusi jaringan
No. Data Masalah Etiologi
4.
5.
tampak ada nanah dan darah
- Disekitar luka
memerah
DS :
- Pasien
mengeluh nyeri pada daerah luka
DO :
- Terdapat
jaringan mati
- Ada balutan/
perban pada luka
- Terdapat
nanah
- Memerah di
sekitar luka
DS :
- Pasien
mengatakan tangan kanan susah
untuk digerakkan
-
DO :
- Pasien
mengeluh nyeri jika lengan kanan
digerakkan
- Pasien tampak
susah untuk melakukan aktivitas
nya
DS:
- Pasien
mengatakan capek dengan
penyakitnya
Gangguan
pemenuhan ADL
Kurang
pengetahuan
tentang prognosis
dan pengobatan
Immobilisasi
Kurang informasi
No. Data Masalah EtiologiDO:
- Pasien minta
pulang
- Keluarga
pasien selalu bertanya-tanya
tentang kesembuahan nya
a. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan intake tidak adekuat dan output kurang.
2. Nyeri berhubungan dengan adanya penekanan nervus oleh massa CA.
3. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan kurang perfusi jaringan.
4. Gangguan pemenuhan ADL berhubungan dengan immobilisasi lengan
kanan.
5. Kurang pengetahuan tentang prognosis dan pengobatan berhubungan
dengan kurang informasi
b. Intervensi
No Dx Tujuan Intervensi Rasional 1. 1 Kebutuhan nutrisi terpenuhi
KH :
1. Nafsu makan pasien
meningkat
2. Kelemahan (-)
3. BAB lancar
1. Pantau pola
makan pasien
2. Anjurkan pasien
makan dengan porsi
kecil tapi sering
3. Anjurkan pasien
dalam kebersihan
mulut dan gigi
4. Berikan makan
pasien melalui NGT
- Untuk
memenuhi
kebutuhan nutrisi
pasien
- Untuk
tidak merasa mual
dan muntah
- Kebersiha
n diri
No Dx Tujuan Intervensi Rasional
2.
3.
2
3
Nyeri teratasi
KH :
1. Pasien dapat
mengungkapkan nyeri (-)
2. Nyeri tekan tidak
ada
3. Ekspresi wajah
tenang
Integritas kulit baik
KH :
1. Tidak ada pus
2. Luka sembuh dan
kering
dengan diet
5. Kaji intensitas,
warna konsistensi,
BAB
1. Pantau
karakteristik nyeri,
skala nyeri dan lokasi
nyeri
2. Berikan posisi
yang baik/ tepat
3. Anjurkan teknik
relaksasi napas dalam
4. Ukur tanda-tanda
vital
5. Kolaborasi
pemberian analgetik
1. Berikan
perawatan luka dan
ganti balutan dengan
prinsip septik dan
antiseptik
2. Anjurkan untuk
pijitan lembut pada
luka sembuh dengan
minyak
3. Diskusikan
perlunya
keseimbangan
kesehatan, nutrisi,
makanan dan cairan
- Pemenuha
n nutrisi teratur
- Mengetah
ui sejauh mana
perkembangan rasa
nyeri
- Memberik
an kemampuan rileks
- Dapat
mengurangi rasa
nyeri
- Peningkat
an TTV menjadi
acuan ada
peningkatan nyeri
- Analgetik
dapat memblok rasa
nyeri
- Menguran
gi penularan dan
mengurangi infeksi
- Merangsa
ng sirkulasi dan
elastisitas kulit
- Memberik
No Dx Tujuan Intervensi Rasional
4.
5.
4
5
Klien dapat beraktivitas
KH :
1. Pasien dapat
beraktivitas sehari-hari
2. Peningkatan
kekuatan bagi tubuh yang
sakit
Pasien dan keluarga
mengerti tentang penyakit
pasien
Kriteria hasil
1. Pasien tidak
menanyakan penyakitnya
lagi
2. Pasien dapat
memahami proses dan
pengobatan penyakitnya
yang adekuat
4. Kolaborasi
pemberian antibiotik
1. Lakukan rentang
gerak pasif bagi yang
sakit dan rentang gerak
aktif bagi tubuh yang
sehat
2. Bantu ubah posisi
1. Jelaskan tentang
penyakit dan harapan
yang akan datang
2. Anjurkan mamografi
an pemasukan yang
optimal
mempercepat
penyembuhan
- Mencegah
perkembangan
kuman
- Mencegah
kekakuan sendi
- Menghind
ari keterbatasan
gerak
- Memberik
an pengetahuan
dasar
- Mengiden
tifikasi perubahan
jaringan payudara
c. Implementasi (21/12/09=Pagi)
No Dx Tgl/ Jam Implementasi Paraf1. 3 21-12-09 Melakukan perawatan luka kepada pasien dengan
sekaligus mengganti balutan pada luka pasien. Perawatan
luka basah dengan membersihkan pus menggunakan cairan
Nacl. Lokasi perawatan luka di regio mammae selama 15
menit, menggunakan teknik septik dan antiseptik.
No Dx Tgl/ Jam Implementasi Paraf4
1
4
3
2
Setelah membersihkan luka pasien diatur posisi senyaman
mungkin sehingga pasien dapat nyaman di waktu tidur.
Posisi yang diberikan semi fowler dengan sudut 300
bertujuan menghindari kekakuan sendi
Memberikan makan pasien dengan menggunakan NGT
sesuai diet yang diberikan tim gizi sebanyak 200 cc,
dengan diet MC. Pemberian makan dilakukan secara
bertahap. Makanan diberikan 2 x pemberian dalam rentang
20 menit karena dapat mengurangi rasa mual pada pasien.
Pertama kali diberikan 100 cc jam 08.00WIB dan jam
08.15 WIB pemberian makan habis lalu diberikan obat oral
(telah digerus)
Pemberian obat oral
- Opistan : 3 x 1
- Ciprofloxaxim : 2 x 1
- Methycobal : 2 x 1
- Fenitonin : 3 x 1
Menghitung balance cairan dari jam 12 malam – 8 pagi =
400cc, warna kuning.
Mengajarkan teknik napas dalam kepada pasien dan
membantu ROM pasif dan aktif. ROM aktif pada kaki dan
tangan kiri ROM pasif pada lengan dan siku pasien
Pasien mengeluh nyeri pada perawat pada payudara
dengan skala nyeri 7, lokasi regio mamae.
Injeksi intravena
- Ranitidin : 2 x 1
- Cefotaxim : 2 x 1 skin test
- Ketorolax : 2 x 1 2400 AFF
Mengukur tanda-tanda vital
TD : 112/61mmHg
S : 37,5 0 C
N/P : 73/21 x/i
No Dx Tgl/ Jam Implementasi Paraf SPO2 : 92
d. Evaluasi (21/12/09=Pagi)
No Dx Tanggal Evaluasi Paraf1.
2.
3.
3
1
2
21-12-09
14.00 WIB
S : Pasien masih mengeluh nyeri pada daerah luka
O : Nanah berkurang
Di sekitar luka masih memerah
Balutan/ perban bersih
A : Masalah teratasi sebahagian
P : Intervensi dilanjutkan
S : Pasien mengatakan mual
O : Nafsu makan (-) makan lewat NGT
Tampak lemah
Tonus otot jelek
A : Masalah belum teratasi
P : intervensi dipertahankan dan dilanjutkan
S : Pasien mengatakan nyeri pada lengan kanan
skala 7
O : Pasien tampak mengeluh sakit
Nyeri tekan
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dipertahankan dan dilanjutkan
Implementasi II (21/12/09=Siang)
No Dx Tgl/ Jam Implementasi Paraf1. 1 21-12-09 Memantau pola nutrisi pasien sesuai dengan kolaborasi
dengan tim gizi yaitu ML.
Pasien di beri makan secara bertahap karena dapat
menimbulkan rasa mual. Diwaktu siang ini, tahapan yang
No Dx Tgl/ Jam Implementasi Paraf
5
4
1
di berikan yaitu 3 x karena tadi pasien di beri roti kering
oleh anaknya, jadi perawat dapat memberikan makan
dalam porsi kecil melalui NGT. Jam 13.30 WIBpasien di
beri 1/3 porsi yang disediakan. Tahapan dalam jangka
waktu 15 menit dan selanjutnya jam 13.45 WIB dan
terakhir jam 14.00 WIB.
Memberikan sedikit penyuluhan kepada pasien dan
keluarga tentang penyakit pasien agar pasien dan keluarga
paham kondisi pasien seperti " Ibuk kanker ibu ini telah
menyebar ke lengan karena sel kanker di dalam tubuh kita
ini banyak, jadi kalau sel kanker itu tidak cepat di lakukan
pengobatan maka dapat merangsang sel kanker lain untuk
menyebar. Kanker ibu ini telah menyebar ke lengan. Saya
anjurkan ibu di mamografi untuk mengidentifikasi
perubahan jaringan payudara ibu".
Mengatur posisi senyaman mungkin sehingga pasien dapat
nyaman di waktu tidur. Posisi yang diberikan semi fowler
dengan sudut 300 bertujuan menghindari kekakuan sendi.
Menghitung balance cairan dari jam 14.00- 21.00= 150cc,
warna kuning.
Memberikan obat Opistan 3 x 1
Mengukur tanda-tanda vital pasien:
TD : 102/53mmHg
S : 37,9 0 C
N/P : 67/ 21 x/i
SPO2 : 87
Evaluasi II (21/12/09=Siang)
No Dx Tanggal Evaluasi Paraf1.
2.
3.
5
2
1
21-12-09
21.00 WIB
S : -
O : Pasien tidak bertanya lagi
Pasien dan keluarga mulai menerima keadaan
pasien
Keluarga pasien kadang-kadang menangis
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan
S : Pasien mengatakan masih sakit bila digerakkan
O : - skala nyeri bahu 6
Skala nyeri siku 3
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
S : Pasien mengatakan mual
O : Nafsu makan (-) makan lewat NGT
Tampak lemah
Tonus otot masih jelek
A : Masalah tidak teratasi
P : intervensi dipertahankan dan dilanjutkan
Implementasi III (21/12/09=MALAM)
No Dx Tgl/ Jam Implementasi Paraf1. 1 21-12-09 Memberikan obat oral pada pasien: Opistan dan obat
injeksi IV : Ranitidin dan cefotaxime. Memberikan waktu
pada pasien untuk ber istirahat dengan menjaga
ketenangan sekitar pasien agar waktu istirahat pasien tidak
terganggu
Mengukur tanda-tanda vital pasien:
TD : 97/52 mmHg
No Dx Tgl/ Jam Implementasi Paraf S : 38,1 0 C
N/P : 72/18 x/i
SPO2 : 89
Memberikan obat oral :PCT untuk menurunkan demam
Mengukur tanda-tanda vital pasien jam 02.00:
TD : 97/52 mmHg
S : 37,5 0 C
N/P : 77/19 x/i
SPO2 : 91
Evaluasi III (21/12/09=MALAM)
No Dx Tanggal Evaluasi Paraf1. 2 22-12-09
07.00 WIB
S : Pasien mengatakan masih sakit pada daerah
payudara skala 7
O : Nyeri tekan
A: Masalah teratasi sebagian
P: Intervensi dilanjutkan
Implementasi IV (22/12/09=PAGI)
No Dx Tgl/ Jam Implementasi Paraf1.
1
22-12-09 Menghitung balance cairan dari jam 21.00 – 08.00WIB =
200cc, warna kuning.
Memberikan makan pasien dengan menggunakan NGT
sesuai diet yang diberikan tim gizi sebanyak 200 cc,
dengan diet MC. Pemberian makan dilakukan secara
bertahap. Makanan diberikan 2 x pemberian dalam rentang
20 menit karena dapat mengurangi rasa mual pada pasien.
Pertama kali diberikan 100 cc jam 08.00WIB dan jam
08.15 WIB pemberian makan habis lalu diberikan obat oral
No Dx Tgl/ Jam Implementasi Paraf
3
4
(telah digerus)
Melakukan perawatan luka kepada pasien dengan
sekaligus mengganti balutan pada luka pasien. Perawatan
luka basah dengan membersihkan pus menggunakan cairan
Nacl. Lokasi perawatan luka di regio mammae selama 15
menit, menggunakan teknik septik dan antiseptik.
Setelah membersihkan luka pasien diatur posisi senyaman
mungkin sehingga pasien dapat nyaman di waktu tidur.
Posisi yang diberikan semi fowler dengan sudut 300
bertujuan menghindari kekakuan sendi
Mengajarkan teknik napas dalam kepada pasien dan
membantu ROM pasif dan aktif. ROM aktif pada kaki dan
tangan kiri ROM pasif pada lengan dan siku pasien
Pasien mengeluh nyeri pada perawat pada payudara
dengan skala nyeri 7, lokasi regio mamae.
Pemberian obat oral
- Opistan, Ciprofloxaxim, Methycobal , Fenitonin
Injeksi intravena
- Ranitidin
- Cefotaxim
Mengukur tanda-tanda vital:
TD : 83/62 mmHg
S : 37,1 0 C
N/P : 65/17 x/i (nadi lemah)
SPO2 : 86
Evaluasi IV (22/12/09= PAGI)
No Dx Tanggal Evaluasi Paraf1.
2.
3.
3
1
2
22-12-09
14.00 WIB
S : Pasien masih mengeluh nyeri pada daerah luka
O : Nanah berkurang
Di sekitar luka masih memerah
Balutan/ perban bersih
A : Masalah teratasi sebahagian
P : Intervensi dilanjutkan
S : Pasien mengatakan tidak mau makan
O : Makan lewat NGT
Tampak lemah
Tonus otot masih jelek
A : Masalah belum teratasi
P : intervensi dipertahankan dan dilanjutkan
S : Pasien mengatakan nyeri pada lengan kanan
skala 7
O : Pasien tampak mengeluh sakit
Nyeri tekan
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dipertahankan dan dilanjutkan
Implementasi V (22/12/09=SIANG)
No Dx Tgl/ Jam Implementasi Paraf1. 1 22-12-09 Menghitung balance cairan dari jam 08.00- 14.00= 100cc,
warna kuning.
Memantau pola nutrisi pasien sesuai dengan kolaborasi
dengan tim gizi yaitu ML.Pasien di beri makan secara
bertahap karena dapat menimbulkan rasa mual. Diberikan
2 x pemberian, pertama jam 14.15 WIB (100cc), dan
14.30, 100 cc lagi.
Memberikan obat Opistan 3 x 1Mengukur tanda-tanda vital pasien:
No Dx Tgl/ Jam Implementasi Paraf TD : 76/50 mmHg
SPO2 : 84
Mengukur tanda-tanda vital pasien:
TD : 82/57mmHg
SPO2 : 85
Pasien dipasangkan EKG untuk mendeteksi denyut nadi
pasien
Mengukur tanda-tanda vital pasien:
TD : 75/56mmHg
SPO2 : 79
Mengukur tanda-tanda vital pasien:
TD : 73/59mmHg
SPO2 : 60
Mengukur tanda-tanda vital pasien:
TD : 70/56mmHg
SPO2 : 75
PASIEN DINYATAKAN MENINGGAL
Evaluasi V (22/12/09=Siang)
No Dx Tanggal Evaluasi Paraf1 22-12-09
20.200 WIB
PASIEN MENINGGAL
DAFTAR PUSTAKA
Doenges M. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan, Edisi 3.EGC. Jakarta.
Sjamsuhidayat R. 1997. Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi Revisi. EGC. Jakarta.
Mansjoer, dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran, Edisi 3. Jakarta.
www.google.com_asuhan-keperawatan-kanker-payudara.2007