bab iii urusan desentralisasi pada prinsipnya otonomi
TRANSCRIPT
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 1 ]
BAB III
URUSAN DESENTRALISASI
Pada prinsipnya otonomi daerah menggunakan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam arti daerah
diberikan kewenangan mengurus dan mengatur semua urusan pemerintahan di luar yang menjadi
urusan Pemerintah sebagaimana ditetapkan dalam Undang-Undang nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah. Dengan otonomi luas tersebut, daerah memiliki kewenangan
membuat kebijakan untuk memberi pelayanan, peningkatan peran serta, prakarsa dan
pemberdayaan masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Oleh karena itu daerah diberikan kewenangan untuk melaksanakan urusan wajib dan urusan
pilihan. Urusan wajib merupakan suatu urusan yang berkaitan dengan pelayanan dasar yang
harus disediakan Pemerintah Daerah untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, sedangkan
urusan yang bersifat pilihan merupakan urusan yang sangat terkait dengan potensi unggulan dan
kekhasan daerah.
Sesuai dengan kewenangan tersebut, Pemerintah Kota Ambon telah berupaya semaksimal
mungkin untuk melaksanakan urusan wajib maupun urusan pilihan yang diwujudkan dalam
bentuk pelaksanaan program/ kegiatan. Namun demikian, tidak semua Urusan Wajib maupun
Urusan Pilihan dapat dilaksanakan. Hal ini disebabkan karena pada urusan seperti pertanahan,
penanaman modal, ketahanan pangan serta energi dan sumber daya mineral belum terbentuk
kelembagaan yang menangani urusan-urusan dimaksud sehingga pelaksanaan setiap kegiatan
menyangkut urusan tersebut disesuaikan dengan tugas dan fungsi pada kelembagaan daerah
yang ada.
A. RINGKASAN RKPD KOTA AMBON
Rencana kerja pemerintah Daerah (RKPD) Kota Ambon Tahun 2014 memuat program
dan kegiatan yang diarahkan sepenuhnya bagi pencapaian prioritas pembangunan tahun
2014, antara lain sebagai berikut:
1. Program pembangunan untuk mendukung pencapaian visi dan misi pertama “Menata
dan Meningkatkan Profesionalisme Birokrasi Dalam Pelayanan Masyarakat”,
melalui program-program sebagai berikut:
a) Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur;
b) Program pembinaan dan pengembangan aparatur;
c) Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah;
d) Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan
kebijakan KDH;
e) Program peningkatan profesional tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan;
f) Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah;
g) Program perbaikan sistem administrasi kearsipan;
h) Program peningkatan kualitas pelayanan informasi;
i) Program optimalisasi pembangunan teknologi informasi;
j) Program kerjasama informasi dengan mass media;
k) Program perencanaan pembangunan;
l) Program perencanaan pembangunan daerah.
2. Program pembangunan untuk mendukung pencapaian visi dan misi kedua
“Meningkatkan Kesejahteraan Penduduk di Bidang Pendidikan, Kesehatan dan
Infrastruktur Dasar”, melalui program-program sebagai berikut:
a) Program pendidikan anak usia dini;
b) Program wajib pendidikan dasar sembilan tahun;
c) Program pendidikan menengah;
d) Program peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikanh;
e) Program manajemen pelayanan publik dan tenaga kependidikan;
f) Program upaya kesehatan masyarakat;
g) Program standarisasi pelayanan kesehatan;
h) Program pelayanan kesehatan penduduk miskin;
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 2 ]
i) Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/
puskesmas pembantu dan jaringannya;
j) Program kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan;
k) Program perbaikan gizi masyarakat;
l) Program pengembangan lingkungan sehat;
m) Terlaksananya pemeriksaan lingkungan sehat;
n) Program pelayanan kesehatan usila;
o) Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak.
3. Program pembangunan untuk mendukung pencapaian visi dan misi ketiga “Menata
dan Membenahi Kota Ambon Sesuai Fungsi dan Peruntukan”, melalui program-
program antara lain sebagai berikut:
a) Program pembangunan jalan dan jembatan;
b) Program pembangunan turap/ talud/ bronjong;
c) Program sertifikasi bangunan gedung;
d) Program pembangunan dan rehabilitasi bangunan gedung pemerintah;
e) Program peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran;
f) Program perencanaan tata ruang;
g) Program pengendalian pemanfaatan ruang;
h) Program sosialisasi penataan ruang;
i) Program pengendalian pemanfaatan ruang;
j) Program pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan;
k) Program rehab dan pemeliharaan prasarana dan fasilitas LLAJ;
l) Program pengendalian dan pengamanan lalu lintas;
m) Program pengembangan kinerja air bersih dan air limbah.
4. Program pembangunan untuk mendukung pencapaian visi dan misi keempat ”Menata
Penduduk dan Kependudukan”, melalui program-program sebagai berikut:
a) Program penataan administrasi kependudukan;
b) Program keserasian kebijakan peningkatan kualitas anak dan perempuan;
c) Program kelembagaan pengarusutamaan gender dan anak;
d) Program peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan;
e) Program keluarga berencana;
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 3 ]
f) Program kesehatan dan reproduksi remaja;
g) Program promosi kesehatan ibu, bayi dan anak melalui kelompok kegiatan
masyarakat.
h) Program pengembangan pusat pelayanan informasi dan konseling KRR.
5. Program pembangunan untuk mendukung pencapaian visi dan misi kelima”Menata
dan Meningkatkan Lingkungan Lestari Berbasis Partisipatif dan Kolaboratif”,
melalui program-program sebagai berikut:
a) Program penataan kawasan rawan bencana;
b) Program penataan ruang terbuka hijau;
c) Program penataan kawasan wisata;
d) Program penataan kawasan water front city;
e) Program pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup;
f) Program peningkatan kualitas dan akses informasi sumber daya alam dan
lingkungan hidup;
g) Program peningkatan pengendalian polusi;
h) Program pengembangan kinerja pengelolaan persampahan;
i) Program penataan sistem sanitasi Kota Ambon;
j) Program pengembangan pemukiman dan lingkungan kumuh.
6. Program pembangunan untuk mendukung pencapaian visi dan misi keenam
“Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi dan Industri Kerakyatan Berbasis Potensi
Wilayah/ Daerah”, melalui program-program antara lain sebagai berikut:
a) Program penciptaan iklim usaha, usaha kecil menegah yang kondusif;
b) Program pengembangan sistem pendukung usaha bagi usaha mikro, kecil dan
menengah;
c) Program pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif usaha kecil
dan menengah;
d) Program peningkatan kualitas kelembagaan koperasi;
e) Program peningkatan promosi dan kerjasama pengembangan ekonomi;
f) Program peningkatan kesejahteraan petani;
g) Program peningkatan ketahanan pangan;
h) Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian;
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 4 ]
i) Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/ perkebunan;
j) Program peningkatan produksi pertanian/ perkebunan;
k) Program peningkatan produksi hasil peternakan;
l) Program peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan;
m) Program peningkatan kualitas dan produktifitas kerja;
n) Program perlindungan dan pengembangan lembaga ketenagakerjaan;
o) Program penempatan dan perluasan kesempatan;
p) Program pembinaan dan pengembangan lembaga ketenagakerjaan;
q) Program pengembangan pemasaran pariwisata;
r) Program pengembangan destinasi pariwisata;
s) Program pengembangan kemitraan;
t) Program pemberdayaan ekonomi masyarakat perikanan;
u) Program pemberdayaan masyarakat dalam pengawasan dan pengendalian
sumberdaya kelautan;
v) Program pengembangan budidaya perikanan;
w) Program pengembangan perikanan tangkap;
x) Program pengembangan kawasan budidaya laut, air payau dan air tawar;
y) Program peningkatan mutu hasil perikanan;
z) Program pengembangan sumberdaya perikanan;
aa) Program pengelolaan dan rehabilitasi ekosistem;
bb) Program perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan;
cc) Program peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri;
dd) Program pembinaan PKL dan asongan;
ee) Program pengembangan IKM;
ff) Program peningkatan kemampuan teknologi industri;
gg) Program peningkatan kapasitas IPTEK sistem industri;
hh) Program peningkatan keterampilan dan pemberdayaan usaha;
ii) Program pengembangan sentra-sentra IKM potensial;
jj) Program peningkatan keterampilan IKM pemberdayaan usaha masyarakat;
kk) Program peningkatan promosi komoditi dan ekspor daerah.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 5 ]
7. Program pembangunan untuk mendukung pencapaian visi dan misi ketujuh
“Meningkatkan Kehidupan Orang Basudara Berbasis Kearifan Lokal”, melalui
program-program antara lain sebagai berikut:
a) Program pengelolaan keragaman budaya;
b) Peningkatan peran serta kepemudaan;
c) Program pembinaan dan peningkatan prestasi olahraga;
d) Program peningkatan pelayanan kehidupan beragama;
e) Program pembinaan kehidupan beragama;
f) Program pembinaan organisasi sosial kemasyarakatan;
g) Program peningkatan keberdayaan masyarakat pedesaan;
h) Program peningkatan pastisipasi masyarakat dalam membangun;
i) Program peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa.
8. Program pembangunan untuk mendukung pencapaian visi dan misi kedelapan
“Meningkatkan Sistem Penegakan Hukum dan Peran Institusi Sosial Budaya
Masyarakat”, melalui program-program antara lain sebagai berikut:
a) Program keamanan dan kenyamanan lingkungan hidup;
b) Program pemeliharaan kantribmas dan pencegahan tindak kriminal;
c) Program peningkatan kapasitas aparatur desa, negeri dan kelurahan;
d) Program pengembangan wawasan kebangsaan;
e) Program pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan;
f) Program penataan peraturan perundang-undangan.
B. PRIORITAS URUSAN WAJIB YANG DILAKSANAKAN
1. Pendidikan
a. Program dan Kegiatan
Strategi pengembangan pendidikan di fokuskan pada 3 (Tiga) pilar strategi
pendidikan nasional yang dicanangkan Pemerintah Indonesia melalui Departemen
Pendidikan Nasional, yaitu; (1) Perluasan dan pemerataan akses pendidikan, (2)
Peningkatan mutu, relevansi dan daya saing pendidikan, (3) Penguatan tata kelola,
akuntabilitas dan citra publik pendidikan.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 6 ]
Untuk itu arah kebijakan pembangunan bidang pendidikan di tahun 2014 lebih
difokuskan pada 8 program utama antara lain :
1) Perluasan dan Pemerataan Akses Pendidikan.
Pemerataan dan perluasan akses pendidikan diarahkan pada upaya memperluas
daya tampung satuan pendidikan serta memberikan kesempatan yang sama bagi
semua peserta didik dari berbagai golongan masyarakat yang berbeda untuk
memiliki kesempatan tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai potensi yang
dimiliki, guna menurunkan angka buta aksara. Untuk menunjang hal tersebut pada
tahun 2014 lebih diprioritaskan pada program wajib belajar pendidikan dasar
Sembilan tahun :
1. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan tahun dengan kegiatan;
a) Rehabilitasi rumah dinas kepala sekolah , guru, penjaga sekolah SD
Inpres 52 Lawena 1 Ruang.
b) Pembangunan lanjutan gedung RSBI sebanyak 3 ruang.
c) Rehabilitasi sedang/ berat ruang kelas dan ruang penunjang lainnya
sebagai berikut; SD Negeri 1 Lateri (2 ruang), SD Negeri 94 Ambon (2
ruang), SD Al Hilaal IV Laha (2 ruang), SD Negeri Latihan 2 SPG (2
ruang), SD Negeri 91 Waiheru (3 ruang), SD Inpres 17 Ambon (2 ruang),
SD Muhamadiyah Ambon (6 ruang), SD Inpres 18 Ambon (2 ruang), SD
Negeri 1 Hative Kecil (6 ruang), SD Negeri 40 Ambon (4 ruang), SD
Negeri 89 Ambon (2 ruang), SD Kristen Belso A1 (3 ruang), SD Al Hilaal
V Kranjang (3 ruang), SD Negeri Toisapu (3 ruang), SD Negeri 1 Rumah
Tiga (3 ruang), SD Negeri 2 Tawiri (9 ruang), SD Naskat Amaory (1
ruang), Pembangunan perpustakaan SD Negeri 37 Ambon, Pembangunan
perpustakaan SD Hang Tuah 2 Ambon, Pembangunan perpustakaan SD
Negeri 94 Ambon, dan Pembangunan perpustakaan SD Negeri 64 Ambon.
d) Rehabilitasi sedang/ berat ruang kelas dan ruang penunjang lainnya SMP,
sebagai berikut; SMP Negeri 5 Ambon (2 ruang), SMP Gemah 7 Ambon
(2 ruang), SMP Al Hijrah (2 ruang), Pembangunan lab IPA SMP Negeri 7
Ambon, Pembangunan lab IPA SMP PGRI 2 Ambon, Pembangunan lab
bahasa SMP Negeri 13 Ambon, SMP Negeri 11 Ambon (1 ruang), SMP
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 7 ]
Negeri 14 Ambon (2 ruang), SMP Negeri 17 Ambon (2 ruang), SMP
Angkasa Laha (1 ruang), SMP LKMD Laha (3 ruang), SMP Al Wathan (3
ruang), SMP PGRI 1 (2 ruang), SMP Kristen Kuser (2 ruang).
e) Rehabilitasi sedang/ berat ruang kelas dan ruang penunjang lainnya SMA,
sebagai berikut; SMA Negeri 4 Ambon (3 ruang), Pembangunan lab SMA
Negeri 9 Ambon, Pembangunan lab SMA Kristen Nania, Pembangunan 2
RKB SMK Kesehatan, SMK Negeri 5 Ambon (1 ruang), SMK Negeri 6
Ambon (4 ruang), SMK Negeri 7 Ambon (3 ruang), Pembangunan lab
SMK PGRI Ambon, Pembangunan perpustakan SMK PGRI Ambon, dan
Pembangunan perpustakaan SMK Kesehatan.
f) Pembangunan ruang kelas SD Negeri 2 Latuhalat (bantuan khusus
provinsi).
g) Pembangunan pagar SD Inpres 21 Ambon (bantuan khusus provinsi)
2. Program Pendidikan Menengah dengan kegiatan;
a) Pembangunan ruang lab komputer SMK Negeri 8 Ambon.
b) Pembangunan 3 RKB SMK Negeri 8 Ambon.
c) Rehabilitasi 1 gedung SMA Negeri 2 Ambon.
d) Penambahan ruang kelas sekolah (bantuan khusus provinsi).
2) Peningkatan Mutu, Relevansi dan Daya Saing.
1. Program Pendidikan Anak Usia Dini difokuskan pada kegiatan :
a) Pengadaan meubeler dan perlengkapan edutaiment bagi 5 TK, yaitu TK
Negeri 2 Wayame, TK Negeri Pembina Poka, TK Negeri 1 Ambon, TK
Negeri 4 Pembina, TK Tunas Mulawana.
b) Pengadaan buku laporan evaluasi belajar TK untuk 3.315 siswa.
c) Peringatan Hari Anak Nasional.
d) Pengembangan kurikulum PUDNI.
e) Gebyar PAUD dan Penobatan Bunda PAUD.
2. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun.
a) Pengadaan buku laporan pendidikan SD dan SMP untuk 7.450 siswa SD
dan 7.000 siswa SMP.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 8 ]
b) Evaluasi hasil belajar (SD/MI dan SMP/MTs) untuk 6.666 siswa SD dan
5.919 siswa SMP.
c) Penyelengaraan porseni SMP.
d) Pelaksanaan kegiatan O2SN (Olimpiade Olahraga Siswa Nasional)
e) Pengadaan meubeler SD untuk SD Negeri 1 Rumah Tiga 2 set, SD Negeri
1 Halong 3 set, dan 2 set untuk MI As Salam.
f) Penyelenggaraan Liga Pendidikan Indonesia SMP.
g) Penbyelenggaraan LPIR/ LKIR tingkat SMP.
h) Pengadaan buku kurikulum 2013.
i) Pengadaan alat peraga pendidikan SD (alat matematika, IPA, IPS, Bahasa,
Olahraga dan Seni Budaya) untuk 31 sekolah di biayai dengan Dana
Alokasi Khusus.
j) Pengadaan buku kurikuluk 2013 SMP
k) Pengadaan alat peraga pendidikan SMP (Alat IPS, Matematika, IPA,
Bahasa, dan Olahraga) untuk 27 sekolah.
l) Pengadaan buku kurikulum 2013 untuk SMA.
m) Pengadaan peralatan laboratorium SMA untuk SMA Negeri 9 dan SMA
Kristen Ambon.
n) Pengadaan buku referensi SMA untuk 5 sekolah, yaitu SMA Negeri 7
Ambon, SMA Negeri 8 Ambon, SMA Negeri 13 Ambon, SMA Negeri 4
Ambon, dan SMA Pertiwi Ambon.
o) Pengadaan buku kurikulum 2013 untuk SMK.
p) Pengadaan peralatan lab SMK dengan dana DAK untuk 2 sekolah yaitu
SMK Negeri 5 Ambon dan SMK PGRI Ambon
q) Pengadaan buku referensi untuk 12 SMK dengan dana DAK.
3. Program Pendidikan Menengah.
a) Pengadaan buku laporan pendidikan SMA dan SMK untuk siswa baru
sebanyak 7.460 buah (SMA 5.161 buah, SMK 2.299 buah).
b) Evaluasi hasil belajar SMA dan SMK yang dilaksanakan untuk 6.282
siswa (SMA 4.799 siswa, SMK 1.544 siswa).
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 9 ]
c) Olimpiade Sains SMA.
d) Penyelenggaraan POPDA SMA
e) Lomba cerdas cermat UUD 1945 tingkat SMA/SMK .
f) Pelaksanaan Liga Pendidikan Indonesia tingkat SMA
g) Debat bahasa Inggris.
h) Lomba ketrampilan siswa.
i) Pengadaan meubeler SMA dan SMK 10 set, masing-nmasing 2 set utnuk
SMA Negeri 4 Ambon, SMA Negeri 11 Ambon, SMA Negeri 14 Ambon,
SMK Negeri 8 dan SMK Kesehatan.
4. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan.
a) Pendidikan lanjutan bagi calon pendidik untuk memenuhi standar
kualifikasi akademik untuk 12 siswa hasil seleksi.
b) Inservice training guru tentang pemanfaatan media pembelajaran.
c) Pelatihan pemanfaatan IT untuk guru SD, SMP, SMA/SMK.
d) Pelatihan penelitian tindakan kelas bagi guru SD, SMP, SMA/SMK.
e) Persiapan magang guru dan siswa SMA/ SMK ke Kota basudara.
f) Pemberian beasiswa S1 PAUD bagi tenaga pendidik.
g) Seleksi guru dan Kepala Sekolah berprestasi SD, SMP, SMA/SMK.
h) Pelatihan tenaga pustakawan SMP, SMA dan SMK.
i) Pelatihan tenaga laboran SMA, SMA dan SMK.
3) Penguatan Tata Kelola, Akuntabilitas dan Citra Publik
Kebijakan tata kelola, akuntabilitas dan citra public diarahkan pada penataan
manajemen sarana/prasarana dan operasional layanan pendidikan, agar mampu
memberikan arah pelayanan yang efektif, efisiensi dan akuntabel, guna
peningkatan mutu pelayanan.
1. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan
a. Pertemuan Musyawarah Guru Mata Diklat (MGMD) untuk 36 kelompok.
b. Pertemuan Kelompok Kerja Guru (KKG) untuk 36 kelompok.
c. Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) untuk 36 kelompok.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 10 ]
d. Ambon pandai matematika untuk 389 sekolah.
e. Pelaksanaan Induksi Guru Pemula pada SD, SMP, SMA/SMK bagi 150
orang.
f. Sosialisasi pengembangan pendidikan life skill pada pendidikan dasar
untuk 100 orang.
g. Kegiatan Musyawarah Kelompok Kerja Kepala sekolah (KKKS/MKKS)
untuk 389 sekolah.
h. Pemantapan guru mata pelajaran ujian nasional untuk 500 orang.
i. Seleksi calon kepala sekolah dan assesment kepala sekolah SD, SMP dan
SMA sebanyak 369 orang.
j. Penyelenggaraan akreditasi sekolah.
k. Pertukaran siswa Ambon – Asia Pasifik.
l. Lomba green school pada seluruh jenjang 389 sekolah.
m. Sosialisasi nilai-nilai budaya Ambon kepada siswa di seluruh jenjang dan
jenis pendidikan 389 sekolah.
n. Musyawarah kelompok kerja pengawas sekolah untuk 62 orang.
o. Monitoring dan evaluasi Program BOS pendidikan.
p. Pembangunan UPTD pendidikan.
q. Pelatihan dasar pembina pramuka mahir dasar pada masing-masing gugus
depan pramuka.
r. Morkshop evaluasi diri sekolah.
s. Bimtek kurikulum 2013; sosialisasi ujian nasional; pembuatan juknis UN
dan PSB; monitoring dan evaluasi manajemen dan akademik PBM.
t. Buflet dan promosi masuk SMK.
u. Penyusnan dan pengadaan buku materi muatan lokal wajib.
v. Peremajaan data/ analisa kebutuhan pendidik dan tenaga kependidikan di
semua jenis dan jenjang pendidikan.
w. Pelaksanaan loba tingkat III pramuka Kota Ambon.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 11 ]
2. Pelayanan Administrasi Perkantoran
a. Penyediaan jasa Surat menyurat
b. Penyediaan Jasa komunikasi Sumber Daya Air dan Listrik
c. Penyediaan Alat tulis kantor untuk Dinas, UPTD dan sekolah.
d. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan untuk Dinas dan UPTD.
e. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan kantor.
f. Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan kantor untuk Dinas
g. Penyediaan bahan Logistik Kantor untuk 387 Sek/Prog.
h. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah.
i. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi dalam daerah untuk 61 pengawas.
3. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
a. Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan Dinas operasional untuk 3 mobil
dan 3 motor.
b. Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor.
4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan
a. Penyusunan Laporan capaian kinerja dan iktisar realisasi kinerja SKPD.
b. Penyusunan Laporan Keuangan semesteran.
c. Penyusunan laporan Keuangan akhir tahun.
b. Tingkat Pencapaian Standar Pelayanan Minimal
Urusan Pendidikan mempunyai 14 Indikator Kinerja Kunci (Lampiran 1) dengan
capaian sebagai berikut:
1) Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Jumlah siswa pada jenjang TK/ Penitipan Anak adalah 3.808 anak atau 18,71%
dari seluruh anak usia 4 – 6 tahun yang berjumlah 20.439 anak.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 12 ]
2) Penduduk berusia 15 – 18 tahun yang melek huruf (tidak buta aksara)
Jumlah penduduk berusia 15 tahun keatas yang dapat membaca tulis adalah
305.451 orang atau 99,99 % dari seluruh penduduk usia diatas 15 - 18 tahun
yang berjumlah 305.471 orang.
3) Angka Partisipasi Murid (APM) SD/ MI/Paket A
Jumlah siswa usia 7-12 tahun di jenjang SD/MI adalah 36.615 orang atau 95,54%
dari seluruh penduduk kelompok umur 7-12 tahun yang berjumlah 38.328 orang.
4) Angka Partisipasi Murid (APM) SMP/ MTs/Paket B
Jumlah siswa usia 13-15 tahun di jenjang SMP/MTs/Paket B adalah 17.519 orang
atau 80,47% dari seluruh penduduk kelompok umur 13-15 tahun yang berjumlah
21.772 orang.
5) Angka Partisipasi Murid (APM) SMA/SMK/MA/Paket C
Jumlah siswa usia 16-18 tahun di jenjang SMA/SMK/MA/Paket C adalah 18.475
orang atau 72,92% dari seluruh penduduk kelompok umur 16-18 tahun yang
berjumlah 25.336 orang.
6) Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI
Jumlah siswa putus sekolah pada jenjang SD/ MI adalah 0 orang atau 0% dari
seluruh siswa SD/ MI yang berjumlah 40.892 orang.
7) Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs
Jumlah siswa putus sekolah pada jenjang SMP/MTs adalah 2 orang atau 0,01%
dari seluruh siswa SMP/MTs yang berjumlah 19.314 orang.
8) Angka Putus Sekolah (APS) SMA/SMK/MA
Jumlah siswa putus sekolah pada jenjang SMA/SMK/MA adalah 36 orang atau
0,17% dari seluruh siswa SMA/SMK/MA yang berjumlah 21.680 orang.
9) Angka Kelulusan (AL) SD/MI
Jumlah lulusan pada jenjang SD/MI adalah 6.379 siswa atau 99,80% dari seluruh
siswa tingkat SD/MI yang mengikuti ujian sebanyak 6.392 orang.
10) Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs
Jumlah lulusan pada jenjang SMP/MTs adalah 5.858 siswa atau 99,83% dari
seluruh siswa tingkat SMP/MTs yang mengikuti ujian sebanyak 5.868 orang.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 13 ]
11) Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA
Jumlah lulusan pada jenjang SMA/SMK/MA adalah 6.289 siswa atau 99,84% dari
seluruh siswa tingkat SMA/SMK/MA yang mengikuti ujian sebanyak 6.363
orang.
12) Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs
Jumlah siswa baru tingkat I pada jenjang SMP/MTs adalah 6.567 siswa atau
102,95% dari seluruh siswa SD/MI yang lulus ujian sebanyak 6.379 orang.
13) Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA
Jumlah siswa baru tingkat I pada jenjang SMA/SMK/MA adalah 7.922 siswa atau
135,23% dari seluruh siswa SMP/MTs yang lulus ujian sebanyak 5.858 orang.
14) Guru Yang Memenuhi Kualifikasi S1/ D-IV
Jumlah guru yang berijasah kualifikasi S1/ D-IV adalah 3.567 orang atau 68,62%
dari seluruh guru SD/MI, SMP/MTs dan SMA/SMK/MA yang sebanyak 5.198
orang.
b) Realisasi Program dan Kegiatan
1). Perluasan dan Pemerataan Akses Pendidikan dengan 2 program dan 12 kegiatan
dan semua kegiatan yang bersumber dari DAK terealisasi 100% dan ada 2
kegiatan dari bantuan khusus provinsi yang tidak terealisasi yaitu Pembangunan
ruang kelas SD Negeri 2 Latuhalat dan Penambahan ruang kelas sekolah.
2). Peningkatan Mutu,Relevansi dan daya Saing dengan 4 Program dan 40 kegiatan
semuanya terealisasi 100%.
3). Penguatan Tata Kelola, Akuntabilitas dan citra Publik dengan 4 program dan 28
kegiatan dan 27 kegiatan terealisasi 100 % sedangkan 1 kegiatan yang tidak
terealisasi yaitu perukaran siswa Ambon – Asia Pasifik.
c) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) penyelenggara urusan wajib pendidikan
adalah Dinas Pendidikan Kota Ambon.
d) Jumlah pegawai pada Dinas Pendidikan Kota Ambon adalah 149 orang. Komposisi
pegawai berdasarkan tingkat pendidikan, pangkat dan golongan, serta jabatan
struktural dan fungsional pada Dinas Pendidikan dan Olahraga Kota Ambon tertera
pada Lampiran 4 (Tabel LU.4 dan Tabel LU.5).
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 14 ]
e) Alokasi dan Realisasi Anggaran.
Alokasi anggaran untuk pembiayaan belanja publik pada Dinas Pendidikan Kota
Ambon Tahun 2014 adalah Rp.33.968.015.199- dan sampai akhir tahun anggaran
terealisasi sebesar Rp.30.345.992.629,- atau (89%).
f) Kondisi sarana dan prasarana yang digunakan untuk pelaksanaan urusan pendidikan
cukup lengkap, namun perlu lebih ditingkatkan secara optimal.
g) Permasalahan dan Solusi
Dalam upaya peningkatan mutu dan pelayanan pendidikan seiring dengan pesatnya
ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini, maka perlu dipertimbangkan
permasalahan yang cukup mendasar yang pada hakekatnya merupakan hambatan
dalam proses pembangunan pendidikan secara global.
Hal ini perlu mendapat perhatian secara khusus untuk ditindaklanjuti sesuai dengan
tuntutan kebutuhan pendidikan antara lain :
1) Masih kurangnya kualifikasi S1 tenaga kependidikan/ guru pada jenjang
pendidikan di Kota Ambon.
2) Masih kurangnya tenaga pendidik pada program produktif/ keahlian di jenjang
SMK.
3) Bertambahnya mata pelajaran dan meningkatnya standar kelulusan Ujian
Nasional untuk jenjang pendidikan SMP/ MTs dan SMA/ MA serta SMK
cenderung mempengaruhi tingkat kelulusan siswa pada masing-masing jenjang
pendidikan.
4) Masih terbatasnya kemampuan tenaga kependidikan (TU) pada jenjang
pendidikan SD/ MI, SMP/ MTs dalam penguasaan teknologi informasi dan
komunikasi terhadap aplikasi program-program pendidikan berbasis e-net.
5) Masih lemahnya kemampuan warga sekolah dalam penerapan budaya sekolah
pada jenjang pendidikan dasar.
6) Masih lemahnya kemampuan pengelolaan manajemen kepala sekolah.
7) Masih kurangnya partisipasi komite dalam proses pengembangan sekolah.
8) Masih kurangnya ruang kelas untuk menunjang proses belajar mengajar bila
dibandingkan dengan ketersediaan rombongan belajar yang ada secara tersebar
pada seluruh jenjang pendidikan karena keterbatasan laha sekolah.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 15 ]
9) Masih kurangnya sarana praktik pada jenjang SMK sesuai dengan program
keahlian yang dikembangkan oleh masing-masing sekolah.
Untuk mengatasi permasalahan pendidikan di atas, maka langkah-langkah yang
dilakukan adalah :
1) Perlu adanya bantuan bea siswa untuk peningkatan kualifikasi S1 pada guru di
masing-masing jenjang pendidikan.
2) Perlu adanya koordinasi dengan Badan Kepegawaian untuk penambahan tenaga
pendidik sesuai program produktif/ keahlian pada jenjang SMK.
3) Melaksanakan pelatihan khusus kepada guru-guru mata pelajaran tertentu;
mendorong peningkatan prestasi sisa untuk menghadapi Ujian Nasional melalui
tray out mata pelajaran Ujian Nasional; penambahan jumlah mata pelajaran yang
terkait dengan UN; serta peningkatan kreatifitas guru melalui diklat-diklat
kompetensi baik di tingkat daerah, provinsi maupun nasional.
4) Perlu adanya koordinasi dengan Badan Kepegawaian untuk penempatan CPNS
sebagai tenaga TU pada jenjang SD/ MI dan SMP/ MTs dalam pengembangan
kemampuan penguasaan TIK.
5) Masih perlu penanaman nilai-nilai budaya sekolah pada seluruh warga sekolah
pada jenjang pendidikan dasar.
6) Perlu adanya pengembangsan kapasitas pengelolaan manajemen Kepala Sekolah
yang baik dan terukur.
7) Perlu adanya sosialisasi kepada komite terhadap keterlibatannya dalam proses
pengembangan sekolah.
8) Perlu diterapkannya proses pembangunan ruang kelas baru secara vertikal
(berlantai) dalam upaya pemanfaatan ketersediaan lahan sekolah yang ada.
9) Perlu adanya pengadaan sarana praktik pada SMK sesuai program keahlian.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 16 ]
2. Kesehatan
Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari Pembangunan Nasional
bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat yang
layak bagi masyarakat. Untuk mendorong terwujudnya tujuan tersebut, Pemerintah Kota
Ambon telah melaksanakan serangkaian program dan kegiatan sepanjang tahun 2014
dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
a. Program dan Kegiatan 18 program utama menjadi 100 kegiatan prioritas, meliputi;
1) Program Obat dan Perbekalan Kesehatan diprioritaskan pada kegiatan
pengadaan obat dan perbekalan kesehatan sebanyak 200 jenis; peningkatan
pemerataan obat dan Pembekalan Kesehatan (160 jenis); Peningkatan Mutu
Pelayanan Farmasi Komunitas dan rumah sakit (94 sarana); Peningkatan Mutu
Penggunaan Obat dan Pembekalan Kesehatan (112 orang dilatih); dan
peningkatan keterjangkauan Obat dan pembekalan Kesehatan (94 sarana)
dipantau.
2) Program Upaya Kesehatan Masyarakat dengan prioritas kegiatan Pemeliharaan
dan Pemulihan Kesehatan iodina test; Pengadaan peralatan dan perbekalan
kesehatan termasuk obat generik essensial (pengadaan Reagens lab);
Peningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan; biaya
operasional untuk 22 puskesmas; Operasional 35 Pustu; Kapitasi Askes/ JKN
untuk 22 puskesmas/ 1 klinik; Peningkatan dan penanggulangan masalah
kesehatan untuk 1 puskesmas; Pelatihan BTCLS bagi perawat puskesmas
sebanyak 32 orang; Pelatihan ATLS bagi dokter puskesmas dan rumah sakit
bersalin sebanyak 32 orang; Biaya operasional klinik mata; dan pengadaan alat-
alat kedokteran mata.
3) Program Pengawasan Obat dan Makanan.dengan prioritas kegiatan; Peningkatan
pengawasan keamanan Pangan dan Bahan berbahaya (43 sarana).
4) Program Pengembangan Obat Asli Indonesia dengan prioritas kegiatan
Monitoring Evaluasi Pelaporan Pengobatan Tradisional 5 Kecamatan;
pengembangan sistem dan informasi terpadu di 5 Kecamatan; Pelatihan
pengobat tradisional di 5 Kecamatan; dan Pelatihan pengelola pengobatan
tradisional jenis ramuan bagi 50 orang.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 17 ]
5) Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat dengan prioritas
kegiatan Yaitu Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat
(berupa leaflet 5.000 lembar); Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat; Lomba
Posyandu tingkat Kota (10 pos); Penyuluhan kesehatan melalui multimedia (5
unit); Pembentukan pos UKK (25 pos); Pelatihan guru UKS tingkat SD (75
guru); Lomba dokter kecil tingkat Kota Ambon; Survei mawas diri dalam
pengembangan Desa Siaga (3 Desa); dan Pelatihan dokter kecil tingkat Kota
Ambon (83 orang).
6) Program Perbaikan Gizi Masyarakat dengan prioritas kegiatan Pemberian
makanan tambahan dan vitamin 550 Org; Penangulangan kurang energi protein
(KEP) Anemia Gizi Besi, ganguan akibat kurang yodium (GAKY) kurang Vit A
dan kekurangan Zat Gizi Mikro lainnya bagi 50 Desa; Peningkatan Surveilance
Gizi 91 sekolah (440 anak); Pengembangan pojok Gizi di pukesmas 22
puskesmas; Pengembangan keluarga sadar Gizi di 50 Desa/ Kelurahan; Pelatihan
pemantauan pertumbuhan bagi 60 orang; Pelatihan konseling ASI bagi 60 orang;
dan Pengadaan media promosi status gizi kesehatan anak sekolah (10.950
lembar).
7) Pengembangan Lingkungan Sehat dengan prioritas kegiatan; Inspeksi sanitasi
SAB dan pengambilan 100 sampel air; Pemeriksaan laboratorium Kimia
Bakteriologi (254 sampel); dan Bahan Kaporisasi dan pelaksanaan Kaporisasi
1.300 Sab.
8) Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular diprioritaskan pada kegiatan
Penyemprotan/ fogging sarang nyamuk 5 Desa; Pengadaan vaksin penyakit
menular 2.000 vial; Peningkatan imunisasi di 22 puskesmas; Peningkatan
Survellance Epidemologi dan penanggulangan Wabah; pelayanan pencegahan
dan penanggulangan HIV/AIDS; Pengadaan alat dan bahan fogging; Pelayanan,
pencegahan dan penanggulangan penyakit menular; Pencegahan dan
penanggulangan penyakit TB Paru (22 orang); Pelatihan mikroskopis malaria
(44 orang); Pelatihan pemberantasan vektor (44 orang); Pelatihan tatalaksana
kasus malaria (44 petugas); Pelatihan petugas surveilence puskesmas (22 orang);
Pelatihan penanganan TBMDR bagi petugas puskesmas; Pelatihan VCT bagi
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 18 ]
petugas puskesmas (27 orang); Pelatihan IMS bagi 22 petugas puskesmas; dan
Pelatihan juru imunisasi puskesmas..
9) Standarisasi Pelayanan Kesehatan dengan prioritas kegiatan Penyusunan standar
pelayanan kesehatan sebanayak 22 buku; Pemutakhiran data dasar standar
pelayanan kesehatan bagi 50 orang; Perencanaan kesehatan bagi 15 orang;
Monitoring, evaluasi dan pelaporan program kesehatan; dan Pengembangan
sistem perencanaan terpadu puskesmas.
10) Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin dengan prioritas kegiatan
Pelayanan sunatan masal bagi 100 orang; Pelayanan operasi katarak bagi 50
orang; dan Pelayanan operasi bibir sumbing bagi 50 orang.
11) Program Pengawasan dan pengendalian Kesehatan Makanan dengan prioritas
kegiatan pengawasan dan pengendalian keamanan dan kesehatan makanan
restoran di 25 Desa/ Kelurahan.
12) Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak diprioritaskan
pada kegiatan Perawatan secara berkala bagi ibu hamil dan keluarga kurang
mampu 110 bayi; Pertemuan Audit Maternal dan Perinatal 68 org; Pengadaan
Kartu periksa ibu hamil 6.058 lbr; Pertemuan PWS dan Evaluasi program KIA
60 Org; Pelatihan peningkatan kapasitas ANC terpadu Bidan 50 orang; dan
Pelatihan penerapan kelas ibu hamil 50 orang.
13) Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Prasarana dan Sarana
Puskesmas/ Puskesmas Pembantu dan Jaringannya dengan prioritas kegiatan
yakni; Pembangunan 1 unit puskesmas pembantu; pPembangunan/ rehabilitasi
sarana penunjang puskesmas dan piskesmas pembantu; Pembangunan lanjutan
poliklinik mata (Ambon-Vlisingen tahap 3); Rehabilitasi sedang/ berat
puskesmas pembantu/ puskesmas rawat inap 2 unit; Pengadaan sarana dan
prasarana puskesmas/ puskesmas pembantu/ gudang farmasi; Pembangunan
puskesmas rawat inap latuhalat tahap III; Rehabilitasi rumah dokter dan
paramedis puskesmas 4 unit; dan Pembangunan sarana penunjang puskesmas
Waihoka.
14) Program kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan dengan kegiatan kemitraan
peningkatan kualitas dokter dan paramedis.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 19 ]
15) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran dengan prioritas kegiatan,
Penyediaan Jasa surat menyurat; Penyediaan Jasa komunikasi, sumber daya air
dan listrik; Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor; penyediaan alat
tulis kantor; penyediaan barang cetakan dan penggandaan; Penyediaan
komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor; Penyediaan peralatan
dan perlengkapam kantor; serta rapat-rapat koordinasi dan konsultasi keluar
daerah.
16) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur dengan prioritas kegiatan ;
Pemeliharaan rutin berkala gedung kantor; Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan
dinas operasional; dan Pemeliharaan berkala peralatan lab dan gigi.
17) Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak dan Balita dengan prioritas
kegiatan Pengadaan kartu periksa bagi murid TK 4.000 lembar; Pelacakan
deteksi dini tumbuh kembang anak di 50 Desa; Pengadaan kartu deteksi dini
tumbuh kembang anak 805 lembar; Pelatihan penanganan asfiksia pada bayi
baru lahir bagi 55 orang; dan Pelatihan penanganan bayi BBLR bagi 55 bidan.
18) Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia dengan prioritas kegiatan
adalah Pendidikan dan pelatihan perawatan kesehatan bagi 71 orang.
b. Tingkat Pencapaian Standar Pelayanan Minimal
Urusan Kesehatan mempunyai 8 Indikator Kinerja Kunci (Lampiran 1) dengan
capaian sebagai berikut:
1) Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani
Jumlah komplikasi kebidanan yang mendapat penanganan definitif di Kota
Ambon Tahun 2014 adalah 840 ibu atau 65% dari seluruh ibu dengan komplikasi
kebidanan di Kota Ambon berjumlah 1.290 ibu.
2) Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi
kebidanan.
Cakupan/jumlah ibu bersalin yang ditolong oleh tenaga kesehatan di Kota
Ambon tahun 2014 adalah 6.532 ibu dari seluruh ibu bersalin di Kota Ambon
tahun 2014 berjumlah 8.851 ibu atau 74%.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 20 ]
3) Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI).
Cakupan/jumlah Desa/Kelurahan yang melaksanakan UCI di Kota Ambon tahun
2014 adalah 45 Desa/Kelurahan atau 90% dari seluruh desa/kelurahan di kota
Ambon yang berjumlah 50.
4) Cakupan Balita Gizi Buruk yang mendapat perawatan.
Untuk tahun 2014 adalah 100 % dari seluruh balita Gizi yang berjumlah 41 balita.
5) Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA.
Cakupan/jumlah penderita TBC BTA (+) yang ditemukan di Kota Ambon tahun
2014 adalah 100% dari perkiraan penderita baru TBC BTA di Kota Ambon tahun
2014 yang berjumlah 503 orang.
6) Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD.
Cakupan/jumlah penderita DBD yang ditangani sesuai prosedur standar (SOP) di
Kota Ambon tahun 2014 berkurang 6 orang atau terealisasi 100%.
7) Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin.
Cakupan/jumlah kunjungan pasien miskin di sarana kesehatan dasar (strata I)
tahun 2014 adalah 8.890 orang atau 11,54% dari seluruh penduduk miskin di Kota
Ambon tahun 2014 yang berjumlah 77.011 jiwa.
8) Cakupan kunjungan bayi.
Cakupan/jumlah bayi yang memperoleh pelayanan kesehatan sesuai standar di
Kota ambon tahun 2014 bertambah 6.703 jiwa atau 78,6% dari seluruh bayi lahir
yang hidup di Kota Ambon tahun 2014 yang berjumlah 8.525 orang.
c. Realisasi Program dan Kegiatan.
Pencapaian program dan kegiatan Tahun 2014, yakni:
1) Program Obat dan Perbekalan Kesehatan dengan 5 kegiatan, semuanya
terealisasi 100%.
2) Program Upaya Kesehatan Masyarakat dengan 11 kegiatan dimana 6 kegiatan
terealisasi 100%; Biaya operasional puskesmas terealisasi 71%; Operasional
puskesmas pembantu terealisasi 60%; Kapitasi Askes/ JKN terealisasi 84,28%;
dan 2 kegiatan tidak dapat dilaksanakan yaitu kegiatan Pelatihan BCLS bagi
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 21 ]
3) Program Pengawasan Obat dan Makanan terealisasi 100%.
4) Program Pengembangan Obat Asli Indonesia dengan 4 kegiatan terealisasi
100%.
5) Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat dengan 10 kegiatan,
9 diantaranya terealisasi 100% dan 1 kegiatan tidak dapat dilaksanakan yaitu
Survei mawas diri dalam pengembangan desa siaga.
6) Program Perbaikan Gizi Masyarakat dengan 8 kegiatan yang terealisasi 100%.
7) Pengembangan Lingkungan Sehat dengan 3 kegiatan terealisasi 100%
8) Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular dengan 17 kegiatan, 13
kegiatan terealisasi 100%; kegiatan Peningkatan Peningkatan imunisasi teralisasi
69%; dan 3 kegiatan tidak dapat terealisasi yaitu kegiatan Pelatihan
pemberantasan vektor, kegiatan Pelatihan tatalaksana kasus malaria, dan
Kegiatan Pelatihan VCT bagi petugas puskesmas.
9) Standarisasi Pelayanan Kesehatan dengan 5 kegiatan, 2 kegiatan teralisasi 100%;
kegiatan Penyusunan standar pelayanan kesehatan terealisasi 93%; kegiatan
Pemutakhiran data standar pelayanan kesehatan terealisasi 70,97%; dan kegiatan
Pengembangan sistem perencanaan terpadu tidak dapat direalisasikan.
10) Program pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin dengan 3 kegiatan terrealisasi
100%.
11) Pengawasan dan pengendalian Kesehatan Makanan dengan kegiatan
pengawasan dan pengendalian keamanan kesehatan dan makanan restoran
terrealisasi 100%.
12) Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak dengan 6 kegiatan
dan semuanya terealisasi 100% .
13) Program Pengadaan Peningkatan dan Perbaikan Prasarana dan Sarana
Puskesmas dan Puskesmas Pembantu dan Jaringannya dengan 8 kegiatan dan
semuanya terealisasi 100%.
14) Program kemitraan peningkatan pelayanan Kesehatan terealisasi 100% .
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 22 ]
15) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran dengan 8 kegiatan, Penyediaan
Jasa surat menyurat, terealisasi hanya 24%; Penyediaan Jasa komunikasi,
sumber daya air dan listrik, terealisasi hanya 29%; Penyediaan jasa peralatan dan
perlengkapan kantor, terealisasi 56%; penyediaan alat tulis kantor terealisasi
100%; penyediaan barang cetakan dan penggandaan terealisasi 100%;
Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor terealisasi
100%; Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor terealisasi 100%; serta
rapat-rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah terealisasi hanya 55%
16) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur dengan 3 kegiatan yang
terealisasi 100% hanya 1 kegiatan sedangkan kegiatan Pemeliharaan
rutin/berkala kendaraan dinas operasiona hanya 79% yang dapat direalisasikan
dan kegiatan pemeliharaan rutin berkala gedung kantor terealisasi 93%.
17) Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita dengan 5 kegiatan,
semuanya terealisasi 100%.
18) Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia terealisasi 100%.
d. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) penyelenggara urusan wajib kesehatan
adalah Dinas Kesehatan Kota Ambon.
e. Jumlah pegawai pada Dinas Kesehatan Kota Ambon adalah 81 orang. Komposisi
pegawai berdasarkan tingkat pendidikan, pangkat dan golongan, serta jabatan
struktural dan fungsional pada Dinas Kesehatan Kota Ambon tertera pada Lampiran
4 (Tabel LU.4 dan Tabel LU.5).
f. Alokasi dan Realisasi Anggaran.
Alokasi anggaran untuk pembiayaan belanja publik pada Dinas Kesehatan Kota
Ambon Tahun 2014 adalah Rp.56.867.093.305,- dan terealisasi sebesar
Rp.49.905.669.151,- (87,76%).
g. Kondisi sarana dan prasarana yang digunakan untuk pelaksanaan urusan kesehatan
cukup lengkap, namun perlu ditingkatkan secara optimal.
h. Permasalahan dan Solusi
Beberapa permasalahan yang ditemui dalam pembangunan bidang kesehatan antara
lain;
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 23 ]
1) Belum terlindunginya Masyarakat secara maksimal terhadap beban pembiayaan
kesehatan.
2) Belum teratasinya permasalahan gizi secara menyeluruh.
3) Masih terbatasnya kemampuan Managemen dan Informasi kesehatan, meliputi
pengelolaan Administrasi dan Hukum Kesehatan.
Bertolak dari kondisi yang demikian, perlu diupayakan langkah-langkah sebagai
berikut:
1) Peningkatan Pembiayaan Kesehatan untuk memberikan jaminan kesehatan
kepada masyarakat terutama masyarakat Miskin dan tidak mampu.
2) Peningkatan Kesehatan masyarakat untuk mempercepat pencapaian target
MDG`s 2015.
3. Lingkungan Hidup
Pembangunan yang dilaksanakan di berbagai sector secara terus menerus telah
meningkatkan pencemaran dan kerusakan lingkungan, dengan bertambahnya penduduk
maka pemenuhan kebutuhan sehari-hari semakin meningkat. Pembabatan hutan untuk
areal permukiman mengakibatkan penyediaan cadangan air semakin berkurang dan
produksi sampah, limbah dan kegiatan lainnya yang dapat membahayakan lingkungan
semakin meningkat karena itu dalam pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan
menjadi salah satu perhatian Pemerintah Kota Ambon.
Lingkungan hidup saat ini telah menjadi ‘isu’ global, karena kita berada pada bumi yang
satu. Lingkungan hidup telah menjadi salah satu tujuan pembangunan di abad ini
(Millenium Development Goal’s, MDG’s). Karena itu pengelolaan lingkungan hidup
yang berkelanjutan menjadi salah satu perhatian Pemerintah Kota Ambon.
Kota Ambon sebagai kota di Pulau Kecil sangat rentan terhadap perubahan lingkungan
hidup. Dalam mengantisipasi kondisi tersebut, Pemerintah Kota telah melakukan
koordinasi secara kontinyu dengan melibatkan instansi terkait, lembaga swadaya
masyarakat, swasta dan masyarakat.
a. Program dan Kegiatan
Berbagai program dan kegiatan yang telah dilaksanakan adalah:
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 24 ]
1) Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan dengan kegiatan
antara lain; (a) monitoring, evaluasi dan pelaporan, (b) pemeliharaan instalasi
pengolahan persampahan, (c) biaya operasional dan pemeliharaan sarana dan
prasarana persampaahan, (d) lomba kebersihan antar Desa, Negeri dan Kelurahan,
(e) sosialisasi PHBS dan 3R, (f) pemeliharaan instalasi pengolahan lumpur tinja,
(g) pelaksanaan pengelolaan persampahan (kerjasama dengan tim penggerak
PKK), (h) penyediaan tempat pewadahan sampah, (i) lomba kebersihan antar
sekolah tingkat TK, SD, SMP, SMA/SMK sederajat, (j) rencana induk sistem
pengelolaan persampahan, (k) operasional IPST (pembuatan kompos), (l)
pengelolaan sampah darat pesisir teluk ambon kerjasama dengan LIPI dan instansi
terkait LSM, (m) peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan
persampahan Bank Sampah, (n) pengadaan kendaraan roda 3 untuk pengangkutan
sampah, (o) pengadaan alat pembuatan kompos, (p) pengadaan gerobak sampah,
dan (q) pengadaan alat pembuat biji plastik.
2) Program Pembangunan Saluran Drainase/gorong-gorong, dengan kegiatan yaitu;
(a) monitoring, evaluasi dan pelaporan, (b) pemeliharaan saluran drainase Hative
Kecil, dan (c) pemeliharaan saluran drainase Tantui.
3) Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hujau RTH kegiatan yaitu; (a)
Pemeliharaan RTH, (b) Pengadaan taman kota, (c) Pengadaan pohon dan pagar
pengaman dan (d) Pengadaan taman kota (lanjutan).
4) Program Pengelolaan Areal Pemakaman dengan kegiatan yatitu; (a) Pengadaan
lahan TPU kristen dan (b) Pemeliharaan sarana dan prasarana pemakaman.
5) Program Penataan Peraturan Perundang-undangan dengan kegiatan; (a)
pembuatan Perda tentang Pengelolaan Persampahan dan penyusunan SOP
pengelolaan sampah Kota Ambon, dan (b) penyusunan Perda untuk Pembentukan
UPTD air limbah.
6) Program Pengembangan Kemitraan dengan kegiatan study tour (Ambon-Bali,
Bali-Jakarta, dan Jakarta-Ambon).
7) Program dan kegiatan lintas SKPD dengan program jumat pagi bersih lingkungan
(Jumpa Berlian).
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 25 ]
Program ini terkait dengan hubungan pembinaan kebersihan lingkungan dimana
SKPD sebagai pembina dan Desa/Negeri/Kelurahan sebagai wilayah pembinaan
serta Dinas Kebersihan dan Pertamanan sebagai koordinator.
8) Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup dengan
kegiatan yaitu; (a) koordinasi penilaian Kota Sehat Adipura, (b) koordinasi
penertiban kegiatan pertambangan tanpa ijin (PETI), (c) pengadaan bahan-bahan
laboratorium lingkungan, (d) pengadaan alat-alat laboratorium lingkungan, (e)
evaluasi monitoring dokumen AMDAL/ UKL-UPL, (f) pengujian kualitas air
permukaan Kota Ambon, (g) pengujian kualitas udara Kota Ambon, (h)
operasional Kewang, (i) SLHD, Adiwiyata, dan Kalpataru Kota Ambon, (j)
pembuatan Perda Perizinan Pembuangan Limbah Cair ke Media Lingkungan dan
Perda Ijin Lokasi Penampungan Sementara Limbah B3 oleh Pengumpul, (k)
pemantauan baku mutu air limbag rumah sakit, restoran, hotel/ mall, (l)
pengadaan fasilitas limbah B3, (m) sosialisasi untuk semua pelaku usaha
lingkungan, (n) pengujian kualitas air laut Kota Ambon, (o) pembuatan Perda
Kelembagaan Badan Lingkungan Hidup Kota Ambon, dan (p) perencanaan dan
pengawasan kegiatan DAK-LH Tahun 2014.
9) Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam dengan kegiatan yaitu;
(a) konservasi sumber daya air dan pengendalian kerusakan sumber-sumber air,
(b) pembuatan sumur resapan, (c) pantai dan laut lestari, (d) penanaman pohon di
area kritis, (e) pembuatan lingkungan hijau, dan (f) pengadaan meteran air.
b. Tingkat Pencapaian Standar Pelayanan Minimal
Urusan Lingkungan Hidup mempunyai 4 Indikator Kinerja Kunci dengan capaian
sebagai berikut:
1) Penanganan sampah
Volume sampah yang ditangani di Kota Ambon tahun 2014 adalah 523,7 m3 atau
54,59% dari produksi sampah Kota Ambon yang sebesar 963 m3.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 26 ]
2) Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan AMDAL
Jumlah perusahaan yang wajib AMDAL/ UKL-UPL yang telah diawasi adalah 4
perusahaan atau 28,57% dari seluruh perusahaan wajib AMDAL/ UKL-UPL yang
berjumlah 14 perusahaan.
3) Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Per Satuan Penduduk
Daya tampung TPS tahun 2014 adalah 528 m3 per total penduduk Kota Ambon
tahun 2014 sebesar 405.256 jiwa. Dengan demikian setiap 1 m3 TPS melayani
767,53 jiwa penduduk kota atau 1,33 m3 setiap 1.000 penduduk.
4) Penegakan hukum lingkungan
Untuk Tahun 2014 tidak ada kasus lingkungan yang terjadi.
c. Realisasi Program dan Kegiatan
Selama tahun 2014, pembangunan Lingkungan Hidup di Kota Ambon telah
memberikan hasil:
1) Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan kegiatan antara lain ;
(a) terlaksananya monitoring, evaluasi dan pelaporan program pengembangan
kinerja pengolahan persampahan (100%) dengan anggaran Rp.5.000.000,-, (b)
terpeliharanya gedung kantor pada IPST (100%) dengan anggaran
Rp.100.000.000,-, (c) tercapaianya pembiayaan upah buruh, lembur pegawai,
pengadaan peralatan dan perlengkapan kerja buruh kebersihan, belanja bahan
pembuatan papan larangan pembuangan sampah, biaya pemeliharaan konteiner,
alat berat, mobil operasional sampah, bak mobil dump truck sampah, motor tossa,
pemeliharaan bak TPS, pemeliharaan incenerator dan pemeliharaan speed boat,
biaya bahan bakar minyak dan pelumas mobil operasional kebersihan serta untuk
membiayai ekstra dalam menanggulangi masalah persampahan (94,78%) dengan
anggaran Rp.14.233.156.119,- dan terealisasi sebesar Rp.13.490.711.629,-, (d)
terlaksananya lomba Desa/ Negeri dan Kelurahan se-Kota Ambon (100%) dengan
anggaran Rp.100.000.000,-, (e) terlaksanya sosialisasi PHBS dan pengolahan
sampah 3R pada siswa dan guru tingkat SMP pada 5 Kecamatan di Kota Ambon
(100%) dengan anggaran Rp.75.000.000,-, (f) terlaksananya pembersihan 12
kolam pembuangan lumpur tinja dan lokasi IPLT (100%) dengan anggaran
Rp.45.000.000,-, (g) terlaksananya pembiayaan pengelolaan persampahan dengan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 27 ]
cara mendaur ulang sampah organik yang dilaksanakan pada Kecamatan Sirimau
dan Kecamatan Baguala (100%) dengan anggaran Rp.55.000.000,-, (h)
terlaksananya pembiayaan pengadaan 4 jenis tempat sampah yang diperlukan
dalam pengumpulan sampah masyarakat di berbagai lokasi dalam Kota Ambon
yang terdiri dari 20 buah gerobak sampah, 25 buah tempat sampah kilo, 2 unit
konteiner dan 60 pasang tong sampah jalan (99,27%) dengan anggaran
Rp.3175.500.000,- dan terealisasi sebesar Rp.315.715.000,-, (i) terlaksananya
lomba kebersihan antar sekolah tingkat TK, SD, SMP, SMA/ SMK sederajat se-
Kota Ambon (100%) dengan anggaran Rp.75.000.000,-, (j) kegiatan rencana
induk sistem pengelolaan persampahan tidak dilaksanakan karena telah
dilaksanakan oleh Bappekot Ambon, (k) terlaksananya pembiayaan belanja bahan
untuk pembuatan kompos, belanja service 2 unit mesin ayakan dan 2 unit mesin
penghancur serta biaya bahan bakar dan pelumas 2 unit mesin ayakan dan 2 unit
mesin penghancur (100%) dengan anggaran Rp.100.000.000,-, (l) terlaksananya
peran serta masyarakat dalam pengelolaan persampahan (113,22%) dengan
anggaran Rp.109.120.000,- dan terealisasi sebesar Rp.123.544.000,-, (m)
terlaksananya pengadaan kendaraan roda 3 untuk pengangkutan sampah (83,18%)
dengan anggaran Rp.165.000.000,- dan terealisasi sebesar Rp.137.250.000,-, (n)
terlaksananya pengadaan alat pembuat kompos (99,35%) dengan anggaran
Rp.153.000.000,- dan terealisasi sebesar Rp.152.000.000,-, (o) terlaksananya
pengadaan gerobak sampah (98,46%) dengan anggaran Rp.65.000.000,- dan
terealisasi sebesar Rp.64.000.000,-, dan (p) terlaksananya pengadaan alat pembuat
biji plastik (99,20%) dengan anggaran Rp.150.200.000,- dan terealisasi sebesar
Rp.149.000.000,-.
2) Program Pembangunan Saluran Drainase/gorong-gorong, dengan kegiatan yaitu ;
(a) terlaksananya monitoring, evaluasi dan pelaporan program pembangunan
saluran drainase/ gorong-gorong (100%) dengan anggaran Rp.5.000.000,-, (b)
Pemeliharaan saluran drainase Hative Kecil berupa tanah, pasir dan sampah serta
perbaikan dasar saluran Hative Kecil (7,15%) dengan anggaran Rp.261.674.291,-
dan terealisasi sebesar Rp. 18.700.000,-, dan (c) pemeliharaan saluran drainase
tantui berupa tanah, pasir dan sampah serta perbaikan dasar saluran pada saluran
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 28 ]
tantui (98,08%) dengan anggaran Rp.172.798.000,- dan terealisasi sebesar
Rp.169.484.100,-.
3) Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hujau RTH dengan kegiatan yaitu; (a)
Pemeliharaan RTH dengan anggaran sebesar Rp. 50.000.000 untuk membiayai
pemeliharaan taman kota dan RTH dan sampai akhir desember 2014 terealisasi
sebesar Rp.49.950.000,- atau 99,90%, (b) Pengadaan taman kota pada lokasi
Desa Laha, depan SD Belso, Karpan, Pembuatan pagar taman Yos Sudarso,
perencanaan taman depan pertamina Wayame, perencanaan taman depan Inakaka
Pass0, perencanaan taman depan Brimob senilai Rp.761.565.025,- dan sampai
akhir desember 2014 terealisasi Rp.629.264.400 atau 82,63%, (c) Pengadaan
pohon dan pagar pengaman senilai Rp.70.000.000,- yang diperuntukan untuk
penanaman 160 aneka pohon bunga tanjung dilengkapi dengan pagar pada
beberapa ruang terbuka hijau dan sampai akhir desember 2014 terealisasi sebesar
Rp.69.500.000,- atau 99,29%, (d) Pembuatan pagar taman kota senilai
Rp.176.956.300,- yang diperuntukan untuk pembuatan taman lokasi taman
makmur dan sampai akhir desember 2014 terealisasi sebesar Rp.173.800.000,-
atau 98,22%.
4) Program Pengelolaan Areal Pemakaman dengan realisasi kegiatan yatitu; (a)
terlaksananya pengadaan lahan TPU Kristen Nania seluas 9.500 m2 dan biaya
sertifikasi tanah TPU Kristen Nania; dan (b) terlaksananyapemeliharaan TPU
Benteng dan TPU Kebun Cengkeh.
5) Program Penataan Peraturan Perundang-undangan dengan kegiatan terlaksananya
pembuatan Perda tentang Pengelolaan Persampahan dan Penyusunan SOP
Pengelolaan Sampah Kota Ambon terealisasi 100% dan untuk kegiatan
penyusunan Perda pembentukan UPTD Air Limbah tidak dapat terealisasi karena
pembentukan UPTD Air Limbah cukup dengan menggunakan Perwali.
6) Program Pengembangan Kemitraan dengan realiasi kegiatan terlaksananya studi
tour (Ambon-Bali, Bali-Jakarta, dan Jakarta-Ambon) bagi perwakilan pegawai
dan buruh kebersihan untuk penghargaan atas diraihnya Adipura kedua bagi Kota
Ambon.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 29 ]
7) Program Lintas SKPD dengan kegiatan Jumat Pagi Bersih Lingkungan (Jumpa
Berlian), dimana masing-masing SKPD sebagai pembina dan Desa/ Negeri/
Kelurahan sebagai wilayah pembinaan serta Dinas Kebersihan dan Pertamanan
sebagai koordinator.
8) Progarm Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup dengan
realisasi kegiatan antara lain; (a) terlaksananya penilaian Kota Sehat Adipura
dengan anggaran Rp.75.946.940,- dan terealisasi sebesar Rp.68.870.940 atau
90,68%; (b) terlaksananya koordinasi penertiban kegiatan pertambangan tanpa ijin
(PETI) dengan anggaran Rp.19.830.980,- dan telah terealisasi 100%; (c)
terlaksananya pengadaan bahan-bahan laboratorium lingkungan dengan anggaran
Rp.25.000.000,- dan telah terealisasi 100%; (d) terlaksananya pengadaan alat-alat
laboratorium lingkungan dengan anggaran Rp.36.297.250,- dan telah terealisasi
100%; (e) terlaksananya evaluasi monitoring dokumen Amdal/ UKL-UPL dengan
anggaran Rp.61.140.000,- dan telah terealisasi sebesar Rp.21.180.000,- atau
34,64%; (f) terlaksananya pengujian kualitas air permukaan Kota Ambon dengan
anggaran Rp.19.454.050,- dan telah terealisasi sebesar Rp.7.822.050,- atau
40,21%; (g) terlaksananya pengujian kualitas udara Kota Ambon dengan anggaran
Rp.74.468.360,- dan terealisasi sebesar Rp.4.432.380 atau 5,95%; (h)
terlaksananya operasi kewang denan opeasional kewang dengan anggaran
Rp.378.264.860,- dan terealisasi sebesar Rp.371.484.860,- atau 98,21%; (i)
terlaksananya SLH, Adiwiyata, dan Kalpataru Kota Ambon dengan anggaran
Rp.184.069.230,- dan terealisasi sebesar Rp.152.736.730,- atau 82,98%; (j)
terlaksananya pembuatan Perda Perizinan Pembuangan Limbah Cair ke Media
Lingkungan dan Perda Ijin Lokasi Penampungan Sementara Limbah B3 oleh
pengemudi dengan anggaran sebesar Rp.10.000.000 dan terealisasi sebesar 100%;
(k) terlaksananya pemantauan Baku Mutu Air Limbah Rumah Sakit, restoran,
hotel/ mall. Dengan kegiatan Rp.15.000.000,-, dengan realisasi sebesar
Rp.1.160.000,- atau 7,73%; (l) terlaksananya sosialisasi untuk semua pelaku
usaha; pembuatan Perda kelembagaan Badan Lingkungan Hidup Kota Ambnon;
dan kegiatan perencanaan dan pengawasan kegiatan DAK-LH semua terealisasii
100%; dan untuk kegiatan pengadaan fasilitas limbah B3 tidak dapat terealisasi.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 30 ]
9) Program Perlin dungan dan Konservasi Sumber Daya Alam, dengan realisasi
kegiatan adalah (a) konservasi sumber daya air dan pengendalian kerusakan
sumber-sumber air dengan anggaran Rp.101.300.000,- dan terealisasi sebesar Rp.
100.423.000,- atau 99,13; (b) terlaksananya pembuatan sumur resapan dengan
anggaran Rp.135.000.000,- dan terealisasi sebesar Rp.134.000.000,- (c)
terlaksananya kegiatan pantai dan laut lestari dengan anggaran Rp.62.680.000,-
dan terealisasi sebesar Rp. 62.371.000,- atau 99,51%; (d) terlaksananya
penanaman pohon di areal kritis dengan anggaran Rp.45.000.000,- dan terealisasi
100%; (e) pembuatatan lingkungan hijau dengan anggaran Rp. 181.500.000,- dan
terealisasi sebesar Rp.179.056.000,- atau 98,65% dan (f) pengadaan meteran air
dengan anggaran Rp. 179.274.120,- dan terealisasi sebesar Rp. 175.481.360,- atau
97,88%.
d. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) penyelenggara urusan wajib lingkungan
hidup adalah Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Ambon, serta Badan
Lingkungan Hidup Kota Ambon.
e. Jumlah pegawai pada Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Ambon, serta Badan
Lingkungan Hidup Kota Ambon, berserta komposisinya berdasarkan tingkat
pendidikan, pangkat dan golongan, serta jabatan struktural dan fungsional tertera pada
Lampiran 4 (Tabel LU.4 dan Tabel LU.5).
f. Alokasi dan Realisasi Anggaran.
Alokasi anggaran untuk pembiayaan belanja publik urusan wajib lingkungan hidup
Tahun 2014 untuk Dinas Kebersihan sebesar Rp.21.574.911.275,- dan terealisasi
sebesar Rp.19.706.375.329,- atau 91,34%. Badan Lingkungan Hidup sebesar
Rp.1.404.367.186,- dan terealisasi sebesar Rp.1.004.230.000,- atau 71,51%.
g. Kondisi sarana dan prasarana yang digunakan untuk pelaksanaan urusan lingkungan
hidup cukup lengkap, namun perlu ditingkatkan secara optimal.
h. Permasalahan dan Solusi
Dalam pelaksanaan program dan kegiatan selama Tahun 2014, keberhasilan program
dan kegiatan yang dilaksanakan cukup memuaskan tetapi ada beberapa yang belum
maksimal karena masih diperhadapkan dengan sejumlah permasalahan yaitu:
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 31 ]
1) Terbatasnya sumberdaya Aparatur baik kualitas maupun kuantitas.
2) Peraturan Daerah yang saat ini digunakan sudah tidak relevan dengan kondisi saat
ini.
3) Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap ketepatan waktu dan tempat
membuang sampah.
4) Kurangnya pengawasan scara terpadu antara Kelurahan sampai pada tingkat RT/
RW terhadap pengelolaan lingkungan pemukiman.
5) Kendaraan operasional yang saat ini digunakan ada yang sudah tidak layak
operasi.
Upaya-upaya yang dilakukan untuk menyelesaikan masalah-masalah di atas adalah:
1) Penambahan sumber daya aparatur yang berkualitas untuk pelaksanaan
operasional di lapangan.
2) Merevisi Peraturan Daerah terkait pengelolaan kebersihan sesuai dengan kondisi
saat ini.
3) Menggerakan masyarakat untuk mentaati waktu dan tempat pembuangan sampah
dalam bentuk himbauan dan lagu kebersihan Kota Ambon yang dikumandangkan
lewat kendaraan operasional sampah.
4) Membuat edaran dan himbauan kepada Kepala Desa/ Kelurahan dan perangkat
dibawahnya terhadap penanganan kebersihan di lingkungannya masing-masing.
4. Pekerjaan Umum
Urusan Pekerjaan Umum merupakan salah satu kewenangan Daerah dalam rangka
memberikan pelayanan umum kepada masyarakat melalui penyediaan prasarana dasar
perkotaan dan permukiman.
Dalam hubungan itu kebijakan pembangunan bidang Pekerjaan Umum tidak lain
dimaksudkan untuk mendorong dan meningkatkan kemajuan perekonomian kota bagi
peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Sejalan dengan arah dan kebijakan pembangunan bidang Pekerjaan Umum di atas, serta
dengan memperhatikan kondisi dan permasalahan perkotaan dan pemukiman yang perlu
mendapat penanganan, maka urusan pekerjaan umum di Kota Ambon dalam tahun 2014
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 32 ]
berkaitan langsung dengan 2 SKPD, yaitu Dinas Pekerjaan Umum Kota Ambon dan
Dinas Tata Kota Ambon.
4.1 Dinas Pekerjaan Umum Kota Ambon
a. Program dan Kegiatan
Melalui alokasi APBD Kota Ambon Tahun 2014 urusan pekerjaan umum
dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Tata Kota Ambon dengan
jumlah 8 Program dan sejumlah paket kegiatan.
Program dan kegiatan di Bidang Pekerjaan Umum yang dilaksanakan tersebut
dapat dirinci sebagai berikut:
1) Program Pembangunan Jalan dan Jembatan dengan Kegiatan meliputi: (a)
perencanaan dan pengawasan pembangunan jalan, (b) pembangunan jalan di 2
lokasi, (c) pematangan lahan pengungsi Batu Gajah dan Desa Halong, (c)
perencanaan dan pengawasan pembangunan jembatan, (d) pembangunan
jembatan di 4 lokasi, (e) perencanaan dan pengawasan pembangunan talud
jalan, (f) pembangungan talud penahan badan di 6 lokasi, dan (g) perencanaan
dan pengawasan talud penahan badan jalan Mangga Dua - Mahia.
2) Program Pembangunan Saluran/Drainase dan Gorong- gorong dengan kegiatan
(a) perencanaan dan pengawasan pembangunan saluran drainase, (b)
Pembangunan drainase pada 7 lokasi, dan (c) pembangunan box culvert dan
saluran jalan STIA Alaska Desa Batu Merah.
3) Program Pembangunan Talud/Turap dan Bronjong dengan kegiatan meliputi :
(a) perencanaan dan pengawasan pembangunan turap/ talud, (b) rehabilitasi
talud sungai Desa Passo RT 014/03, (c) pembangunan talud pengaman sungai
di 2 lokasi, dan (d) pembangunan talud pengaman pantai Desa Negeri Lama.
4) Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan dengan kegiatan
meliputi: (a) perencanaan dan pengawasan rehabilitasi/ pemeliharaan jalan, (b)
pemeliharaan berkala jalan aspal di 7 lokasi, (c) pembangunan trotoar
Kelurahan Kudamati, (d) rehabilitasi trotoar di 3 lokasi, dan (e) unt
pemeliharaan rutin (UPR).
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 33 ]
5) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan dengan kegiatan
meliputi; (a) perencanaan dan pengawasan penerangan jalan umum, (b)
pemeliharaan penerangan jalan umum di Kota Ambon, dan (c) pengadaan dan
pemasangan penerangan jalan umum di 5 lokasi.
6) Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah
dengan kegiatan; (a) perencanaan dan pengawasan jaringan air minum, dan (b)
pembangunan sarana dan prasarana air bersih di 8 lokasi.
7) Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh dengan
kegiatan meliputi: (a) implementasi fink Kota hijau, (b) perencanaan
implementasi fink Kota Hijau, dan (c) pembangunan pasar ikan Galala.
8) Program Perencanaan Sosial Budaya dengan kegiatan koordinasi program
penanggulangan kemiskinan perkotaan (P2KP).
b. Realisasi Program dan Kegiatan
Dengan berpedoman pada Rencana Program dan Kegiatan diatas, maka sesuai
prosedur mekanisme dan aturan yang berlaku program dan kegiatan tersebut telah
dilaksanakan dalam Tahun Anggaran 2014 dengan realisasi dan hasil-hasil yang
dicapai sebagai berikut:
1) Program Pembangunan Jalan dan Jembatan dengan realisasi Kegiatan meliputi:
(a) perencanaan dan pengawasan pembangunan jalan, (b) pembangunan jalan
Sp. Ema (Tahap III); pSp. Ema (Tahap IV); dan Jalan Desa Passo Air Besar
(Pengungsi Batu Merah) Tahap II, (c) pematangan lahan pengungsi Batu Gajah
dan Desa Halong, (c) perencanaan dan pengawasan pembangunan jembatan,
(d) pembangunan jembatan di 4 lokasi yaitu jembatan gantung (1 rupiah) RT
003/03 Desa Hative Kecil; Jembatan TPU Desa Amahusu; Jembatan Kelurahan
Batu Gajah; dan jembatan Ahuru-Kampung Rinjani Desa Batu Merah, (e)
perencanaan dan pengawasan pembangunan talud jalan, (f) pembangungan
talud penahan badan di 6 lokasi yaitu Jalan Soya-Hatalai; jalan Mangga Dua-
Mahia Tahap II; jalan Kate-Kate; jalan Kilang; jalan Mangga Dua-Mahia; dan
jalan Mangga Dua-Mahia (DPA-L), dan (g) perencanaan dan pengawasan talud
penahan badan jalan Mangga Dua - Mahia.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 34 ]
2) Program Pembangunan Saluran/Drainase dan Gorong- gorong dengan kegiatan
(a) perencanaan dan pengawasan pembangunan saluran drainase, (b)
Pembangunan drainase pada 7 lokasi yaitu Kudamati Goga; Kelurahan
Kudamati; RT 001/13 Desa Rumah Tiga; RT 006/09 Desa Batu Merah (Kebun
Cengkeh); Air Waaiya Desa Hutumuri; Kampung Timut OSM Kelurahan
Wainitu; dan Dusun Omputih Negeri Latuhalat RT 002/011, dan (c)
pembangunan box culvert dan saluran jalan STIA Alaska Desa Batu Merah.
3) Program Pembangunan Talud/Turap dan Bronjong dengan kegiatan meliputi :
(a) perencanaan dan pengawasan pembangunan turap/ talud, (b) rehabilitasi
talud sungai Desa Passo RT 014/03, (c) pembangunan talud pengaman sungai
di 2 lokasi yaitu Kelurahan Silale; dan Ahuru-Kampung Rinjani Desa Batu
Merah, dan (d) pembangunan talud pengaman pantai Desa Negeri Lama.
4) Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan dengan kegiatan
meliputi: (a) perencanaan dan pengawasan rehabilitasi/ pemeliharaan jalan, (b)
pemeliharaan berkala jalan aspal di 7 lokasi yaitu Aster-BTN Manusela; Upua
Baguala; Soya-Hatalai; Slamet Riyadi; Kapaha Kelurahan Pandan Kasturi;
Halaman Kantor POLDA Maluku; dan Kompleks Markas Brimob POLDA
Maluku, (c) pembangunan trotoar Kelurahan Kudamati, (d) rehabilitasi trotoar
di 3 lokasi yaitu jalan Pattimura; depan Masjid Al-Fatah; dan Pantai Mardika
Desa Batu Merah, dan (e) unt pemeliharaan rutin (UPR).
5) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan dengan kegiatan
meliputi; (a) perencanaan dan pengawasan penerangan jalan umum, (b)
pemeliharaan penerangan jalan umum di Kota Ambon, dan (c) pengadaan dan
pemasangan penerangan jalan umum di 5 lokasi yaitu Kebun Cengkeh-STAIN;
Karang Panjang; Laha Passo Tahap II; Batu Merah-Warasia; dan Solar Cell
LED Bandara Pattimura.
6) Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah
dengan kegiatan; (a) perencanaan dan pengawasan jaringan air minum, dan (b)
pembangunan sarana dan prasarana air bersih di 8 lokasi yaitu Desa Hative
Besar; Desa Amahusu; Desa Hutumuri; Kelurahan Kudamati; Desa Batu
Merah Warasia; Kelurahan Nusaniwe; Desa Tawiri; dan Gadihu Kebun
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 35 ]
7) Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh dengan
kegiatan meliputi: (a) implementasi fink Kota hijau, (b) perencanaan
implementasi fink Kota Hijau, dan (c) pembangunan pasar ikan Galala.
8) Program Perencanaan Sosial Budaya dengan kegiatan koordinasi program
penanggulangan kemiskinan perkotaan (P2KP).
Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan dalam bentuk output atau keluaran
dari input dengan proses sejumlah kegiatan tersebut di atas, memberikan hasil dan
manfaat sebagai berikut:
a) Terciptanya keamanan dan kelancaran bagi pengguna jasa transportasi.
b) Terpenuhinya kebutuhan air bersih pada beberapa kawasan perkotaan dan
pedesaan yang selama ini sulit mendapatkan air bersih.
c) Terencana dan terkendali kegiatan pembangunan bidang ke PU-an.
c. Permasalahan dan Solusi
Dalam pelaksanaan urusan pekerjaan umum tidak dapat dipungkiri masih ditemui
permasalahan yaitu kelengkapan sarana operasional kantor seperti kendaraan
operasional, meja, kursi, lemari arsip, komputer, printer, dan brankas sudah tidak
memadai lagi untuk menunjang kegiatan dan pekerjaan kantor.
Untuk mengatasi permasalahan dimaksud, maka solusi yang diambil adalah
diperlukan perbaikan/ service berat bahkan peremajaan terhadap sarana yang ada
terutama brankas yang sudah tidak bisa digunakan lagi, agar kegiatan dan
operasional Dinas bisa berjalan dengan lancar.
4.2 Dinas Tata Kota Ambon
a. Program dan Kegiatan
Melalui alokasi APBD Kota Ambon Tahun 2014 dilaksanakan program dan
sejumlah paket kegiatan sebagai berikut:
1) Program Administrasi Perkantoran yang terdiri atas 7 kegiatan : Penyediaan
jasa surat menyurat, Administrasi keuangan, alat tulis kantor, Barang cetak
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 36 ]
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur dengan kegiatan
meliputi Pemeliharaan rutin berkala kendaraan dinas operasional, Pemelihraan
rutin berkala peralatan gedung kantor, pembangunan gedung Kantor DPRD
(lanjutan Tahap II), Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor Walikota Ambon
gedung D, Rehabilitasi sedang/berat Rumah Dinas Camat Leitimur Selatan,
rehabilitasi sedang/berat gedung Kantor Kelurahan Mangga Dua, rehabilitasi
sedang/berat gedung Kantor Inspektorat, Rehabilitasi sedang/berat gedung
kantor Kecamatan Teluk Ambon Baguala, rehabilitasi sedang/berat gedung
kantor Negeri Latuhalat, rehabilitasi sedang/berat kantor Negeri Ema,
rehabilitasi sedang/berat gedung Kantor Negeri Naku, pembangunan pagar
Kantor Kecamatan Teluk Ambon Baguala, pembangunan pagar kantor Berita
Antara, pembangunan pagar pembatas Bandara (Tahap II), rehabilitasi
sedang/berat Rumah Dinas Camat Sirimau, rehabilitasi sedang/berat Rumah
Dinas Camat Teluk Ambon, pembangunan pagar gedung Kantor Kelurahan
Wainitu, rehabilitasi sedang/berat gedung Kantor Dinas Catatan Sipil dan
Kependudukan, rehabilitasi sedang/berat gedung kantor Kelurahan Urimesing,
rehabilitasi sedang/berat ruang kantor Walikota Ambon, pembangunan lift dan
jembatan penghubung Kantor Walikota Ambon, pembangunan kantor gedung
Arsip Kota Ambon (lanjutan), rehabilitasi sedang/berat Pasar Amboina,
rehabilitasi sedang/berat gedung kantor Kelurahan Karang Panjang,
rehabilitasi sedang/berat Rumah Jabatan Sekretaris Kota Ambon, rehabilitasi
sedang/berat Ruang Kantor Badan Pelayanan Perizinan Terpadu, penyelesaian
rehabilitasi sedang/berat gedung Pasar Amboina (gedung putih),
pembangunan pagar gedung Kantor Reskrim POLDA Maluku, dan
pembangunan pagar taman Karpan.
3) Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur dengan kegiatan; (a)
bimbingan teknis peningkatan kapasitas pejabat pembuat komitmen, (b)
bimbingan teknis peningkatan kapasitas tim serah terima hasil pekerjaan, (c)
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 37 ]
bimbingan proses pengadaan, dan (d) sosialisasi kebijakan dan peraturan
LKPP tentang pengadaan barang dan jasa pemerintah.
4) Program peningkatan pengembangan sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
keuangan dengan kegiatan penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar
realisasi kinerja SKPD, penyusunan laporan keuangan semesteran,
penyusunan laporan keuangan realisasi anggaran dan penyusunan pelaporan
keuangan akhir tahun.
5) Pembangunan pembangunan jalan dan jembatan yang teridi dari beberapa
kegiatan; (a) pembangunan jalan lingkungan dan bangunan pelengkap di 46
lokasi, dan (b) monitoring evaluasi dan pelaporan.
6) Program Pembangunan Turap/Talud/Bronjong yang terdiri atas kegiatan; (a)
monitoring evaluasi dan pelaporan, dan (b) pembangunan talud penahan tanah
di 19 lokasi.
7) Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang dengan kegiatan: (a) pembuatan
papan IMB dan papan Dilarang membangun, (b) pembuatan dan pemasangan
papan informasi kawasan dilarang membangun di beberapa lokasi rawan
longsor, (c) perencanaan penataan kawasan rawan longsor Kelurahan Batu
Gajah, (d) penyuluhan tentang IMB, (e) penyusunan Ranperda Bangunan
Gedung untuk menyempurnakan Perda Bangunan Kantor, dan (f) pemetaan
dan penataan papan nama jalan.
8) Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh yang terdiri
atas kegiatan: (a) Monitoring,Evaluasi dan Pelaporan, (b) Pembangunan pasar
Apung mardika (Tahap II), (c) pembangunan pelataran parkir gedung Dasa
Wisma, (d) pembangunan pos jaga Pasar Mardika, (e) penyelesaian tulisan
Ambon City of Music, dan (f) pembangunan kios pedagang Ruko Batu
Merah.
b. Realisasi Program dan Kegiatan
1) Terlaksananya administrasi perkantoran untuk menunjang kelancaran tugas
perkantoran, tetpai kegiatan penyediaan jasa surat menyurat tidak
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 38 ]
direalisasikan karena tidak ada pengiriman surat yang membutuhkan biaya
pengiriman (jasa pos/ kurir).
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur dengan kegiatan
meliputi Pemeliharaan rutin berkala kendaraan dinas operasional, Pemelihraan
rutin berkala peralatan gedung kantor, pembangunan gedung Kantor DPRD
(lanjutan Tahap II) seluas 750 m2, Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor
Walikota Ambon gedung Dasa Wisma yang mengalami perubahan pada
DPPA menjadi rehabilitasi gedung kantor Walikota Ambon yang tersebar
pada gedung A seluas 68,34 m2; gedung B 68,34 m2; gedung C 34,17 m2; dan
gedung Dasa Wisma seluas 68,34 m2, Rehabilitasi sedang/berat Rumah Dinas
Camat Leitimur Selatan seluas 43,50 m2, rehabilitasi sedang/berat gedung
Kantor Kelurahan Mangga Dua seluas 172,56 m2, rehabilitasi sedang/berat
gedung Kantor Inspektorat seluas 108,68 m2, Rehabilitasi sedang/berat
gedung kantor Kecamatan Teluk Ambon Baguala seluas 85,50 m2, rehabilitasi
sedang/berat gedung kantor Negeri Latuhalat seluas 66,31 m2, rehabilitasi
sedang/berat kantor Negeri Ema seluas 60,30 m2, rehabilitasi sedang/berat
gedung Kantor Negeri Naku seluas 77,12 m2, pembangunan pagar Kantor
Kecamatan Teluk Ambon Baguala sepanjang 151,60 m, pembangunan pagar
kantor Berita Antara sepanjang 205,14 m, pembangunan pagar pembatas
Bandara (Tahap II) sepanjang 170,21 m, rehabilitasi sedang/berat Rumah
Dinas Camat Sirimau seluas 30 m2, rehabilitasi sedang/berat Rumah Dinas
Camat Teluk Ambon seluas 30 m2, pembangunan pagar gedung Kantor
Kelurahan Wainitu sepanjang 41,50 m, rehabilitasi sedang/berat gedung
Kantor Dinas Catatan Sipil dan Kependudukan seluas 93 m2, rehabilitasi
sedang/berat gedung kantor Kelurahan Urimesing seluas 67 m2, rehabilitasi
sedang/berat ruang kantor Walikota Ambon seluas 115 m2, pembangunan lift
dan jembatan penghubung Kantor Walikota Ambon, pembangunan kantor
gedung Arsip Kota Ambon (lanjutan) seluas 38,24 m2, rehabilitasi
sedang/berat Pasar Amboina, rehabilitasi sedang/berat gedung kantor
Kelurahan Karang Panjang seluas 8,80 m2, rehabilitasi sedang/berat Rumah
Jabatan Sekretaris Kota Ambon seluas 18,70 m2, rehabilitasi sedang/berat
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 39 ]
Ruang Kantor Badan Pelayanan Perizinan Terpadu seluas 121,40 m2,
penyelesaian rehabilitasi sedang/berat gedung Pasar Amboina (gedung putih)
seluas 30 m2, pembangunan pagar gedung Kantor Reskrim POLDA Maluku
sepanjang 90,1 m, dan pembangunan pagar taman Karpan sepanjang 137,26
m.
3) Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur yang bertujuan untuk
meningkatkan kualitas serta menyatukan pemahaman pegawai Pemerintah
Kota Ambon terutama yang memiliki jabatan sebagai Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK), Panitia/ Pejabat Pengadaan Barang dan Jasa, serta Direksi
terhadap Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan
Barang dan Jasa Pemerintah dan perubahannya yang tertuang dalam Peraturan
Presiden Nomor 70 Tahun 2012 dengan realisasi kegiatan; (a) terlaksananya
bimbingan teknis peningkatan kapasitas pejabat pembuat komitmen yang
diikuti oleh 180 peserta, (b) terlaksananya bimbingan teknis peningkatan
kapasitas tim serah terima hasil pekerjaan yang diikuti oleh 150 orang peserta,
(c) terlaksananya bimbingan proses pengadaan yang diikuti oleh 200 peserta,
dan (d) terlaksananya sosialisasi kebijakan dan peraturan LKPP tentang
pengadaan barang dan jasa pemerintah yang diikuti oleh 227 peserta.
4) Program peningkatan pengembangan sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
keuangan dengan kegiatan penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar
realisasi kinerja SKPD, penyusunan laporan keuangan semesteran,
penyusunan laporan keuangan realisasi anggaran dan penyusunan pelaporan
keuangan akhir tahun.
5) Pembangunan pembangunan jalan dan jembatan yang teridi dari beberapa
kegiatan; (a) pembangunan jalan lingkungan dan bangunan pelengkap di 46
lokasi yakni Kelurahan Pandan Kasturi RT 002/08 sepanjang 585 m;
Kelurahan Wainitu RT 001/01 sepanjang 165 m; Negeri Halong (Halong
Atas) sepanjang 255 m; Negeri Soya RT 001, 002/07 sepanjang 855 m;
Negeri Urimessing Dusun Seri sepanjang 735 m; Negeri Nusaniwe sepanjang
540 m; Kelurahan Kudamati RT 003/06, 005/06 sepanjang 225 m; Negeri
Batu Merah RT 001/19 sepanjang 775 m; Negeri Batu Merah RT 002/17
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 40 ]
sepanjang 630 m; Kelurahan Nusaniwe RT 001/03 sepanjang 775 m; Gereja
Santo Patrisius sepanjang 451 m; Negeri Rutong sepanjang 451 m; Desa
Nania sepanjang 451 m; Kelurahan Lateri sepanjang 451 m; Kelurahan
Mangga Dua RT 003/04 sepanjang 226 m; Negeri Passo RT 014/03, 058/13,
035/07 sepanjang 648,15 m; Kelurahan Benteng sepanjang 648,15 m;
Kelurahan Urimessing sepanjang 648,15 m; Negeri Latuhalat sepanjang
648,15 m; Negeri Ema sepanjang 721 m; Negeri Kilang sepanjang 740 m;
Negeri Hatalai sepanjang 451 m; Negeri Halong sepanjang 555,56 m; Desa
Negeri Lama sepanjang 451 m; Negeri Laha sepanjang 271 m; Desa Tawiri
sepanjang 316 m; Desa Wayame sepanjang 642,27 m; Negeri Hutumuri
sepanjang 630 m; Negeri Batu Merah RT 003/17 sepanjang 125 m; Kelurahan
Kudamati RT 002/06, RT 004/02 sepanjang 300 m; Dusun Amaori sepanjang
290 m; Negeri Urimessing Dusun Mahia sepanjang 700 m; Negeri Laha RT
004/01 sepanjang 200 m; Negeri Batu Merah RT 001/13 sepanjang 370 m;
Kecamatan Leitimur Selatan sepanjang 277 m; Negeri Halong RT 34/11
sepanjang 423 m; Dusun Leahari sepanjang 412 m; Kelurahan Nusaniwe RT
001, 002/06, 001/07 sepanjang 1.260 m; Negeri Batu Merah RT 006/19,
002/02, 003/08 sepanjang 500 m; Negeri Batu Merah RT 006/17 sepanjang
257 m; Kelurahan Wainitu RT 002/05, 004/06 sepanjang 257 m; Negeri
Latuhalat Dusun Airlow RT 16/04 sepanjang 298,8 m; Negeri Batu Merah RT
002/19 sepanjang 447 m; Kelurahan Waihaong RT 003, 001/04 sepanjang 500
m; Negeri Urimessing (Bak pecah) sepanjang 535,15 m; dan Kelurahan
Wainitu RT 006/05 (DIP-L), dan (b) monitoring evaluasi dan pelaporan.
6) Program Pembangunan Turap/Talud/Bronjong yang terdiri atas kegiatan; (a)
monitoring evaluasi dan pelaporan, dan (b) pembangunan talud penahan tanah
di 19 lokasi yakni; Kelurahan Waihoka RT 002/02 dengan volume sebesar
96,30 m3; Kelurahan Mangga Dua (Gereja Menara Kasih) dengan volume
sebesar 143,50 m3; Kelurahan Karang Panjang RT 002/03 dengan volume
sebesar 144,40 m3; Negeri Soya RT 001/07 dengan volume sebesar 87,70 m3;
Negeri Urimessing RT 002,003/03 dengan volume sebesar 96,30 m3;
Kelurahan Mangga Dua RT 003/01 dengan volume sebesar 101,10 m3; Negeri
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 41 ]
Amahusu RT 001/01 dengan volume sebesar 115,60 m3; Negeri Urimessing
(Kusu-Kusu Sereh/Seri/Tuni/Mahia) dengan volume sebesar 220,50 m3;
Kelurahan Kudamati dengan volume sebesar 144,40 m3; Kelurahan Benteng
dengan volume sebesar 138,80 m3; Kelurahan Nusaniwe dengan volume
sebesar 62,70 m3; Kelurahan Urimessing RT 002/04 dengan volume sebesar
87,60 m3; Desa Waiheru RT 007/04, 24/29 dengan volume sebesar 192,50 m3;
Negeri Halong RT 31,45 dengan volume sebesar 96,30 m3; Negeri Batu
Merah RT 006/18 (Lorong Sumatra) dengan volume sebesar 288,70 m3;
Kelurahan Amantelu RT 001/01 dengan volume sebesar 48,20 m3; Kelurahan
Nusaniwe RT 003/07 dengan volume sebesar 20 m3; Kelurahan Mangga Dua
RT 002/01 dengan volume sebesar 112,3 m3; dan Gedung Kantor Kelurahan
Urimessing dengan volume sebesar 47 m3.
7) Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang dengan kegiatan: (a) pembuatan
papan IMB dan papan Dilarang membangun, (b) pembuatan dan pemasangan
papan informasi kawasan dilarang membangun di beberapa lokasi rawan
longsor, antara lain; 10 buah di kawasan Kecamatan Leitimur Selatan dengan
rincian; Negeri Hutumuri sebanyak 1 buah, Negeri Ema 2 buah, Desa Naku 2
buah, Negeri Kilang 3 buah, dan Negeri Hatalai 2 buah, (c) perencanaan
penataan kawasan rawan longsor Kelurahan Batu Gajah, (d) penyuluhan
tentang IMB yang terbagi atas pembuatan booklet 325 buah, poster 1000
buah, x-banner 60 buah, dan leaflet 4.500 buah tentang Perda IMB serta
penayangan iklan pariwara melalui TVRI dan Molluca TV, (e) penyusunan
Ranperda Bangunan Gedung untuk menyempurnakan Perda Bangunan
Kantor, dan (f) pemetaan dan penataan papan nama jalan.
8) Program pengelolaan Areal Pemakaman dengan kegiatan pembangunan Pagar
TPU Islam Pohon Mangga (Air Salobar).
9) Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh yang terdiri
atas kegiatan: (a) Monitoring,Evaluasi dan Pelaporan, (b) Pembangunan pasar
Apung mardika (Tahap II), (c) pembangunan pelataran parkir gedung D
Kantor Walikota Ambon, (d) pembangunan pos jaga Pasar Mardika seluas
20,50 m2, (e) penyelesaian tulisan Ambon City of Music, dan (f)
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 42 ]
pembangunan kios pedagang Ruko Batu Merah sebanyak 110 buah untuk para
pedagang.
c. Tingkat Pencapaian Standar Pelayanan Minimal
Urusan Pekerjaan Umum mempunyai 3 Indikator Kinerja Kunci dengan capaian
sebagai berikut:
1) Panjang jalan kota dalam kondisi baik
Panjang jalan kota dalam kondisi baik adalah 226.805 km atau 81,06% dari
panjang seluruh jalan kota yang sepanjang 279.785 km.
2) Rumah tangga bersanitasi
Rumah tangga bersanitasi di Kota Ambon Tahun 2014 adalah 1.016 KK atau
75% dari seluruh rumah tangga di Kota Ambon yang berjumlah 1.362 KK.
3) Kawasan kumuh
Luas kawasan kumuh di Kota Ambon tahun 2014 adalah 102,64 Ha atau
0,29% dari seluruh kawasan kumuh sebesar 35.594 Ha.
d. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) penyelenggara urusan wajib pekerjaan
umum adalah Dinas Pekerjaan Umum Kota Ambon dan Dinas Tata Kota Ambon.
e. Jumlah pegawai pada Dinas Pekerjaan Umum Kota Ambon dan Dinas Tata Kota
Ambon serta Komposisi pegawai berdasarkan tingkat pendidikan, pangkat dan
golongan, serta jabatan struktural dan fungsional pada Dinas Pekerjaan Umum
Kota Ambon dan Dinas Tata Kota Ambon tertera pada Lampiran 4 (Tabel LU.4
dan Tabel LU.5).
f. Alokasi dan Realisasi Anggaran.
Alokasi anggaran untuk pembiayaan belanja publik Pekerjaan Umum Kota
Ambon Tahun 2014 adalah sebagai berikut Dinas Tata Kota sebesar
Rp.25.158.186.634,- terealisasi sebesar Rp.21.248.569.345,- atau (84,45%), dan
Dinas Pekerjaan Umum sebesar Rp.39.966.842.031,- terealisasi sebesar
Rp.33.913.354.780,- atau 84,85% dari anggaran yang tersedia.
g. Kondisi sarana dan prasarana yang digunakan untuk pelaksanaan urusan pekerjaan
umum cukup lengkap, namun perlu ditingkatkan secara optimal.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 43 ]
h. Secara keseluruhan dalam pelaksanaan program tidak mengalami kendala yang
berarti, hal ini terkait dengan kenyataan bahwa sebagian besar kegiatan yang
terdapat didalamnya sudah selesai dilaksanakan dan realisasi keuangan yang
mencapai 84.18%.
5. Penataan Ruang
Penataan Ruang di Kota Ambon dilandasi semangat Undang-Undang Nomor 26 Tahun
2007 tentang Penataan Ruang, bahwa penataan ruang dilaksanakan untuk mewujudkan
ruang yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan. Penataan ruang meliputi
perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang.
a. Program dan Kegiatan.
Adapun program dan kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahun 2014 adalah:
1) Program Perencanaan Tata Ruang, terdiri dari beberapa kegiatan yaitu, rapat
koordinasi BKPRD Kota Ambon, revisi penyusunan RDTR Kawasan Teluk
Ambon, revisi penyusunan RDTR Kawasan Kawasan Leitimur Selatan,
penyusunan Ranperda RDTR Kawasan Pusat Kota, penyusunan Ranperda RDTR
Kawasan Passo, sosialisasi Perda RTRW Kota Ambon, revisi penyusunan RTBL
Kawasan Passo, penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS), dan
Koordinasi penyusunan peta resiko tsunami.
2) Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang, terdiri dari 2 (dua) kegiatan yaitu:
1. Koordinasi dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan lingkungan hidup.
2. Koordinasi dan Pengendalian Fisik Dasar Prasarana Dasar Perkotaan.
b. Tingkat Pencapaian Standar Pelayanan Minimal
Indikator untuk tata ruang adalah tersedianya ruang terbuka hijau 9.896,68 Ha atau
(217,6%) terbuka hijau per satuanluas wilayah ber HPL/HGBInformasi penataan
ruang 4.547 Ha
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 44 ]
c. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Selama tahun 2014, program dan kegiatan penataan ruang telah berupaya untuk
mewujudkan ruang kota Ambon yang berkualitas, tertata dan nyaman.
1) Dari sembilan kegiatan dalam program ini semuanya terealisasi tetapi tidak semua
anggaran dapat terealisasi 100% antara lain untuk kegiatan revisi RDTR Kawasan
Leitimur Selatan hanya terealisasi sebesar 99,71%, dan penyusunan Ranperda
RDTR Kawasan Pusat Kota terealisasi sebesar 83,33%. Sedangkan pada kegiatan
Rapat Koordinasi BKPRD Kota Ambon sisa anggaran Rp.28.020.000,- dan
kegiatan penyusunan Ranperda RDTR Kawasan Passo anggaran yang tersisa
sebesar Rp.82.588.800,- masing-masing dari perjalanan dinas luar daerah tidak
terealisasi karena tidak digunakan. Untuk kegiatan koordinasi penyusunan Peta
Resiko Tsunami tidak terealisasi karena kegiatan ini dalam fasilitasi UNESCO
dan Institut Teknologi Bandung (ITB), dimana sampai akhir Desember 2014
fasilitasi tidak dilaksanakan sehingga dana tidak digunakan.
2) Terealisasinya program Pengendalian Pemanfaatan Ruang 100% .
d. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) penyelenggara urusan wajib penataan ruang
adalah Badan Perencanaan Pembangunan Kota (BAPPEKOT) Ambon.
e. Jumlah pegawai pada BAPPEKOT Kota Ambon adalah 31 orang. Komposisi
pegawai berdasarkan tingkat pendidikan, pangkat dan golongan, serta jabatan
struktural dan fungsional tertera pada Lampiran 4 (Tabel LU.4 dan Tabel LU.5).
f. Alokasi dan Realisasi Anggaran.
Alokasi anggaran untuk pembiayaan belanja publik urusan wajib penataan ruang pada
Tahun 2014, adalah Rp.2.072.666.265,- dan terealisasi sebesar Rp.1.820.236.167,-
atau 87,82%.
g. Kondisi sarana dan prasarana yang digunakan untuk pelaksanaan urusan penataan
ruang cukup lengkap, namun perlu ditingkatkan secara optimal.
h. Permasalahan dan Solusi.
Dalam pelaksanaan program dan kegiatan penataan ruang, ditemukan sejumlah
permasalahan yang telah ditindak lanjuti dengan upaya pemecahan masalah yaitu:
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 45 ]
1) Rekomendasi BKPRD Provinsi Maluku dan persetujuan substansi dari BKPRN
untuk kegiatan penyusunan Ranperda RDTR Kawasan Pusat Kota dan Ranperda
RDTR Kawasan Passo bellum dikeluarkan sehingga Ranperda belum
disampaikan ke DPRD Kota Ambon pada Tahun 2014.
2) Kegiatan koordinasi penyusunan Peta Resiko Tsunami tidak dilaksanakan karena
sampai dengan akhir tahun anggaran, UNESCO melalui ITB tidak melakukan
pendampingan penyusunan Peta Resiko Tsunami. Dan direncanakan di Bulan
Februari 2015 baru dilakukan pendampingan.
Solusi guna mengatasi permasalahan tersebut di atas, adalah:
1) Melakukan koordinasi untuk mempercepat dikeluarkannya rekomendasi BKPRD
Provinsi Maluku dan BKPRN.
2) Kegiatan koordinasi penyusunan Peta Resiko Tsunami akan dilaksanakan di
Tahun 2015 pada DPA Badan Penanggulangan Bencana Kota Ambon.
6. Perencanaan Pembangunan
Dengan berpedoman pada RPJP, RPJM dan RTRW Kota Ambon serta memperhatikan
kondisi dan permasalahan aktual, maka dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat
maka dilaksanakan program dan kegiatan:
a. Program Dan Kegiatan
a) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, terdiri dari 8 kegiatan sebagai
berikut:
1. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumberdaya Air dan Listrik
2. Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan
3. Penyediaan Alat Tulis Kantor
4. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
5. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/ Penerangan Bangunan Kantor
6. Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor
7. Penyediaan Makanan dan Minuman
8. Rapat – rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah.
b) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, dengan kegiatan
Pemeliharaan Rutin/ Berkala Kendaraan Dinas/ Operasional. Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 46 ]
c) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur dengan kegiatan
pendidikan dan pelatihan formal.
d) Program Pengembangan Data/ Informasi, dengan kegiatan Up Datting Profil Kota
Ambon.
e) Program kerjasama Pembangunan dengan kegiatan koordinasi dan pendampingan
program IUWASH tahun 2014.
f) Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencanaan Pembangunan
Daerah, dengan kegiatan sosialisasi, aplikasi DAK, TP Kota Ambon.
g) Program Perencanaan Pembangunan Daerah, terdiri dari 10 (sepuluh) kegiatan
yaitu:
1. Penyusunan Rancangan RKPD
2. Penyelenggaraan Musrenbang RKPD
3. Koordinasi Penyusunan LKPJ
4. Monitoring, Evaluasi, Pengendalian dan Pelaporan Pelaksanaan Perencanaan
Pembangunan Daerah
5. Penyusunan KUA dan PPAS
6. Koordinasi Pelaksanaan DAK dan Tugas Pembantuan (TP).
7. Rapat kerja Rencana Evaluasi dan Pengendalian Pelaksanaan Program
Kegiatan
8. Penyusunan Rencana Aksi Daerah Pencegahan Pemberantasan Korupsi
(RADPPK) Kota Ambon
9. Koordinasi pelaksanaan SISMONTEP
10. Survey kepuasan masyarakat terhadap Pelayanan Pemerintah Kota Ambon.
h) Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi, terdiri dari 4 (empat) kegiatan
yaitu:
1. Penyusunan Profil Investasi Kota Ambon
2. Evaluasi PNPM Mandiri – P2KP
3. Analisis pemetaan potensi ekonomi berbasis Kelurahan dalam rangka
mendukung pertumbuhan ekonomi Kota Ambon
4. Promosi Pembangunan Daerah.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 47 ]
i) Program Perencanaan Sosial dan Budaya, dengan kegiatan; (1) koordinasi
program Penanggulangan Kemiskinan di Kota Ambon, dan (2) pendampingan
Program Keluarga Harapan (PKH) Kota Ambon.
`
b. Tingkat Pencapaian Standar Pelayanan Minimal
Tingkat pencapaian standar pelayanan minimal di Bappekot Ambon didasarkan pada
Indikator Kinerja Kunci (IKK) sebagai berikut:
a) Keberadaan dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD).
Kota Ambon telah mempunyai Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
(RPJPD) yang telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota Ambon Nomor 4
Tahun 2006 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kota Ambon Tahun
2006-2026.
b) Keberadaan dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD).
Kota Ambon telah memiliki Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) yang telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota Ambon Nomor 11
Tahun 2013 tentang RPJMD Kota Ambon Tahun 2011-2016.
c) Keberadaan dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).
Kota Ambon telah mempunyai Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun
2014 yang telah ditetapkan dengan Peraturan Walikota Ambon Nomor 7 Tahun
2013 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Ambon Tahun 2014.
d) Penjabaran Program RPJMD ke dalam RKPD.
Program RKPD Kota Ambon Tahun 2014 adalah 347 program atau 91,32% dari
jumlah program RPJM Kota Ambon yang harus dilaksanakan Tahun 2014 yang
sebanyak 380 program.
c. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
a) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran dan Program Peningkatan Sarana
dan Prasarana Aparatur dengan masing-masing pagu anggaran adalah
Rp.526.959.178,- dan Rp.128.314.600,- dilaksanakan dalam mendukung
operasional rutin perkantoran. Program/ kegiatan ini telah selesai dilaksanakan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 48 ]
dengan realisasi keuangan sebesar Rp.368.829.071,- (69,99%) untuk program
pelayanan administrasi perkantoran dan Rp.88.141.100,- (68,69%) untuk program
peningkatan sarana dan prasarana aparatur. Realisasi keuangan pada kedua
program ini tidak mencapai 100% disebabkan penggunaan anggaran pada
beberapa kegiatan disesuaikan dengan kebutuhan.
b) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Telah dilaksanakan pendidikan dan pelatihan formal bagi aparatur sebanyak 12
kali, khususnya di bidang pengelolaan keuangan daerah dan perencanaan
pembangunan.
c) Program Pengembangan Data/ Informasi dengan realisasi kegiatan adalah
tersedianya profil Kota Ambon sebanyak 200 buku dengan menyerap anggaran
100% sebesar Rp.43.808.000,-.
d) Program Kerjasama Pembangunan dengan realisasi kegiatan yaitu terfasilitasinya
koordinasi dan pelaksanaan program IUWASH di Kota Ambon Tahun 2014 serta
tersusunnya memorandum program sanitasi Kota Ambon Tahun 2012-2017 dan
master plan air limbah Kota Ambon.
e) Progam Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencanaan Pembangunan Daerah,
dengan realisasi kegiatan yaitu terlaksananya penguatan kapasitas kepada SKPD
pengelola Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Tugas Pembantuan (TP),
khususnya mengenai pelaporan, pelaksanaan, dan pertanggungjawaban DAK dan
TP.
f) Program Perencanaan Tata Ruang, dengan realisasi kegiatan sebagai berikut:
1. Tersedianya dokumen RKPD Pemerintah Kota Ambon Tahun 2015 yang telah
ditetapkan dengan Peraturan Walikota Ambon Nomor 7 Tahun 2014 tentang
RKPD Kota Ambon Tahun 2015.
2. Terselenggaranya Musrenbang RKPD Tahun 2015 dan tersedianya dokumen
hasil Musrenbang RKPD Tahun 2015.
3. Tersedianya dokumen LKPJ Pemerintah Kota Ambon Tahun 2013 dan telah
disampaikan kepada DPRD Kota Ambon dalam sidang paripurna DPRD Kota
Ambon.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 49 ]
4. Tersedainya KUA dan PPAS Pemerintah Kota Ambon Tahun 2015 sebagai
pedoman dalam penyusunan RAPBD Tahun 2015.
5. Tersedianya dokumen laporan monitoring dan evaluasi pelaksanaan APBD
Pemerintah Kota Ambon setiap bulan selama Tahun 2014.
6. Tersedianya laporan pelaksanaan program/ kegiatan yang bersumber dari
DAK dan TP, yang dikirimkan juga kepada Pemerintah Provinsi Maluku
sebagai Wakil Pemerintah Pusat.
7. Terlaksananya evaluasi pengendalian pelaksanaan program kegiatan tahun
2014, khususnya untuk tengah dan akhir tahun 2014.
8. Tersusunnya dokumen laporan RAD PPK Kota Ambon sebagai bentuk
komitmen Pemerintah Kota Ambon dalam melakukan pencegahan tindak
pidana korupsi.
9. Tersedianya data tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik/
Pemerintah Kota Ambon sebagai bahan evaluasi.
10. Kegiatan koordinasi SISMONTEP tidak terealisasi karena terjadi perubahan
kebijakan pada pemerintahan Presiden periode tahun 2014-2019.
g) Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi, dengan realisasi sebagai berikut;
(a) tersedianya data profil investasi Kota Ambon, (b) tersedianya laporan evaluasi
PNPM Mandiri – P2KP, (c) tersedianya laporan analisis pemetaan potensi
ekonomi berbasis Kelurahan sebagai masukan dalam mengimplementasikan
perencanaan dan program-program pembangunan di daerah, disamping
memberikan informasi bagi dunia usaha yang akan melakukan investasi di Kota
Ambon, dan (d) keikutsertaan Kota Ambon dalam Sulawesi Expo di Jakarta
sebagai media promosi pembangunan dan potensi daerah Kota Ambon untuk
skala nasional.
h) Program Perencanaan Sosial dan Budaya, dengan realisasi kegiatan antara lain;
(a) tersedianya laporan evaluasi penerima bantuan program-program
penanggulangan kemiskinan di 50 Desa/ Kelurahan sebagai bahan analisa dalam
pelaksanaan perencanaan pembangunan ekonomi khususnya penanggulangan
kemiskinan, dan (b) terukurnya manfaat bantuan kepada masyarakat di 50 Desa/
Kelurahan.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 50 ]
d. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) penyelenggara urusan wajib perencanaan
pembangunan adalah Badan Perencanaan Pembangunan Kota (BAPPEKOT) Kota
Ambon.
e. Jumlah pegawai pada BAPPEKOT Ambon adalah 31 orang. Komposisi pegawai
berdasarkan tingkat pendidikan, pangkat dan golongan, serta jabatan struktural dan
fungsional pada BAPEKOT Ambon tertera pada Lampiran 4 (Tabel LU.4 dan Tabel
LU.5).
f. Alokasi dan Realisasi Anggaran.
Alokasi anggaran untuk pembiayaan belanja publik pada BAPPEKOT Ambon Tahun
2014 adalah Rp.3.966.629.617,- dan sampai akhir tahun anggaran terealisasi sebesar
Rp.3.897.555.672
g. Kondisi sarana dan prasarana yang digunakan untuk pelaksanaan urusan perencanaan
pembangunan dengan asset sebanyak 184 buah yang terdiri dari peralatan dan mesin,
alat-alat kantor dan rumah tangga, serta alat-alat studio dan kominikasi. Dari jumlah
tersebut terdapat 7 barang yang rusak berat sedangkan 177 jenis barang masih layak
digunakan.
h. Permasalahan dan Solusi
Permasalahan
1. Masih terdapat inkosistensi perencanaan antara Musrenbang, RKPD, KUA PPAS
dan APBD.
2. Pemahaman dan kapasitas aparatur terhadap teknologi informasi GIS dalam
perencanaan pembangunan masih terbatas.
Solusi yang diambil:
1. Perlu terus dibangun komitmen guna terwujudnya konsistensi perencanaan karena
dokumen perencanaan sudah dipublikasikan pada website Pemerintah Kota
Ambon (www.ambon.go.id).
2. Perlu terus dilakukan penguatan kapasitas di bidang GIS untuk perencanaan
pembangunan.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 51 ]
7. Perumahan
Dalam rangka menyelenggarakan urusan perumahan maka upaya-upaya yang dilakukan
Pemerintah Kota Ambon berkaitan dengan koordinasi perumahan, pelayanan pemakaman
dan pelayanan pemadaman kebakaran. Hal ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan
perumahan yang asri, nyaman dan aman.
a. Program dan Kegiatan
1) Program Pengembangan Perumahan, dengan kegiatan:
a) Fasilitasi Operasional Pemberian Stimulan Perumahan Swadaya (BSP2S).
b) Pematangan lahan relokasi pengungsi.
2) Program Lingkungan Sehat Perumahan dengan kegiatan: (a) Sanitasi
Lingkungan berbasis masyarakat yang bersumber dari DAK Kota Ambon dan
Dana pendampingnya yang berasal dari APBD Kota Ambon, (b) Penyediaan
sarana dan prasarana persampahan, (c) penyediaan sarana dan prasarana sanitasi
permukiman, (d) penyusunan DED Septik Tank Komunal Kecamatan Sirimau,
(e) penyusunan DED Septik Tank Komunal Kecamatan Baguala, dan (f)
penyediaan prasarana dan sarana persampahan.
3) Program pengelolaan Areal Pemakaman dengan kegiatan pembangunan Pagar
TPU Islam Pohon Mangga (Air Salobar).
4) Program Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran dengan
kegiatan:
a) Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan Pencegahan Kebakaran
b) Pendidikan dan Pelatihan Pertolongan dan Pencegahan Kebakaran
c) Penyuluhan Pencegahan Bahaya Kebakaran
d) Pencegahan dan Pengendalian Bahaya Kebakaran
b. Tingkat Pencapaian Standar Pelayanan Minimal
Urusan Perumahan mempunyai 3 Indikator Kinerja Kunci (Lampiran 1) dengan
capaian sebagai berikut:
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 52 ]
1) Rumah tangga pengguna air bersih
Rumah tangga pengguna air bersih di Kota Ambon tahun 2014 adalah 22.622 KK
atau 26,58% dari seluruh rumah tangga di Kota Ambon yang berjumlah 85.107
KK.
2) Lingkungan permukiman kumuh
Lingkungan permukiman kumuh di Kota Ambon untuk tahun 2014 adalah 102,64
Ha atau 0,29% dari total luas wilayah Kota Ambon seluas 35.594 Ha.
3) Rumah layak huni
Rumah layak huni di Kota Ambon tahun 2014 adalah 44.351 KK atau 77,58%
dari seluruh rumah tangga di Kota Ambon yang berjumlah 57.165 KK.
c. Realisasi Program dan Kegiatan
Adapun realisasi program dan kegiatan di bidang perumahan adalah:
1) Program Pengembangan Perumahan dengan kegiatan; (a) Fasilitasi operasional
pemberian stimulasi perumahan swadaya (BSP2S) dalam bentuk pendataan
calon penerima bantuan, pembuatan usulan serta pengkoordinasian dengan
Kementrian Perumahan Rakyat, dan (b) pematangan lahan relokasi pengungsi
yang merupakan bantuan Pemerintah Kota Ambon bagi pengungsi Jemaat
Gereja Silo dalam bentuk pematangan lahan di lokasi pengungsian yang baru di
Dusun Seri.
2) Program Lingkungan Sehat Perumahan dengan kegiatan: (a) Sanitasi
Lingkungan berbasis masyarakat yang bersumber dari DAK Kota Ambon dan
Dana pendampingnya yang berasal dari APBD Kota Ambon dengan
dibangunnya 3 buah MCK dengan fasilitas 2 kamar mandi, 2 WC, 1 ruang cuci
terbuka serta instalasi pengolahan air limbah untuk tiap MCK yang masing-
masing berlokasi di Negeri Hukurila, Desa Laha dan Desa Tawiri, (b)
Penyediaan sarana dan prasarana persampahan yakni terbangunnya sistem air
limbah terpusat skala lingkungan yang berlokasi di Desa Nania, (c) penyediaan
sarana dan prasarana sanitasi permukiman yaitu terbangunnya sistem air limbah
terpusat skala lingkungan yang berlokasi di Desa Nania, (d) penyusunan DED
Septik Tank Komunal Kecamatan Sirimau antara lain untuk Kelurahan Pandan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 53 ]
Kasturi, Negeri Batu Merah, dan Kayu Tiga Negeri Soya, (e) penyusunan DED
Septik Tank Komunal Kecamatan Baguala untuk Negeri Passo dan Negeri
Halong, dan (f) penyediaan prasarana dan sarana persampahan.
3) Melalui Program Pengelolaan Areal Pemakaman
a) Terlaksana Pembangunan Pagar TPU di Mangga Dua sepanjang 90 m yang
berfungsi untuk melindungi dan menata areal pemakaman.
b) Pengadaan Lahan Tempat Pemakaman Umum (TPU) tidak terealisasi di
tahun 2012.
4) Melalui Program Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran:
a) Terlaksana Kegiatan Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan Pencegahan
Kebakaran dengan tujuan untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam
mengantisipasi resiko bahaya kebakaran dengan kepemilikan peralatan
memadai dan kesadaran membayar retribusi bagi masyarakat/pelaku usaha
sehingga hasil yang dicapai dapat meminimalisir resiko bahaya kebakaran.
b) Terlaksananya kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Pertolongan dan
Pencegahan bahaya Kebakaran.
c) Terlaksana Kegiatan Penyuluhan Pencegahan Bahaya Kebakaran dengan
tujuan untuk meningkatkan kinerja aparatur pemadam kebakaran dan
melaksanakan pelatihan bagi satgas dan relawan sehingga menghasilkan
tenaga yang terampil dan handal.
d) Terlaksana Kegiatan Pencegahan dan Pengendalian Bahaya Kebakaran yang
merupakan kegiatan rutin meliputi operasional pemadam, gaji pegawai
kontrak, dan biaya makan, minum dan lembur tenaga operasional selama 1
tahun anggaran.
d. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) penyelenggara urusan wajib perumahan
adalah Dinas Tata Kota dan Kantor Pemadam Kebakaran Kota Ambon.
e. Jumlah pegawai pada Dinas Tata Kota dan Kantor Pemadam Kebakaran Kota Ambon
serta komposisi pegawai berdasarkan tingkat pendidikan, pangkat dan golongan, serta
jabatan struktural dan fungsional tertera pada Lampiran 4 (Tabel LU.4 dan Tabel
LU.5).
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 54 ]
f. Alokasi dan Realisasi Anggaran.
Alokasi anggaran untuk pembiayaan belanja publik urusan wajib perumahan pada
Tahun 2014 adalah Dinas Tata Kota Rp.1.362.225.000,- dan sampai akhir tahun
semua anggaran terealisir sebesar 100%. Sedangkan Kantor Pemadam Kebakaran
sebesar Rp.797.427.160,- dan sampai akhir tahun terealisir Rp.701.276.600,- atau
87,94%.
g. Kondisi sarana dan prasarana yang digunakan untuk pelaksanaan urusan perumahan
cukup lengkap, namun perlu ditingkatkan secara optimal.
h. Permasalahan dan Solusi
Secara umum pelaksanaan koordinasi perumahan, pelayanan pemakaman dan
pelayanan pemadam kebakaran di Kota Ambon berjalan baik dan tidak ditemui
permasalahan yang mendasar dalam pelaksanaan program dan kegiatan.
8. Kepemudaan dan Olahraga
Keberhasilan pembangunan suatu bangsa tidak bisa mengabaikan peranan dan partisipasi
pemuda, karena pemuda merupakan tulang punggung masa depan bangsa itu sendiri.
Kehadiran pemuda turut mewarnai perjuangan pembangunan sehingga mereka harus
dimanfaatkan seoptimal mungkin bagi kepentingan pembangunan. Di Kota Ambon,
pembinaan kepemudaan dan olahraga dilakukan secara simultan dengan tujuan untuk
meningkatkan rasa kebanggaan dan nasionalisme yang tinggi sambil tetap menjunjung
sportivitas dalam keragaman sekaligus berjuang untuk meningkatkan prestasi yang baik
untuk keharuman bangsa dan negara khususnya daerah Maluku.
a. Program dan Kegiatan.
Program yang dilaksanakan pada Tahun 2014 adalah Peningkatan Peran serta
Kepemudaan dengan kegiatan (a) Seleksi Peserta Pasukan Pengibar Bendera Pusaka
(Paskibraka), dan (b) Seleksi Peserta Jambore Pemuda (JPI) dan Bakti Pemuda Antar
Propinsi (BPAP).
b. Tingkat Pencapaian Standar Pelayanan Minimal
Urusan Kepemudaan dan Olahraga mempunyai 2 Indikator Kinerja Kunci (Lampiran
1) dengan capaian sebagai berikut:
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 55 ]
1) Gelanggang/ balai remaja (selain milik swasta)
Pada tahun 2014 Kota Ambon tidak memiliki Gelanggang/ Balai Remaja.
2) Lapangan olahraga
Lapangan olahraga di Kota Ambon berjumlah 230 buah. Lapangan olahraga
dimaksud berupa lapangan sepak bola, lapangan basket, lapangan volley, lapangan
bulu tangkis, dan kolam renang. Lapangan olahraga dimaksud tersebar pada 50
desa/ kelurahan di Kota Ambon, baik yang digunakan untuk olahraga tingkat kota,
maupun dalam skala kawasan di tempat-tempat permukiman/ perumahan
masyarakat. Dengan demikian rasionya adalah 0,56 per 1.000 penduduk.
c. Realisasi Program dan Kegiatan
Realisasi Program Peningkatan Peranserta Pemuda adalah:
1) Terlaksananya Seleksi Paskibraka tahap I dalam bentuk rayon dan seleksi tahap II
dan seleksi akhir sebanyak 36 peserta. Dari 36 peserta tersebut, 2 peserta yang
disiapkan untuk mengikuti seleksi Paskibraka Tingkat Provinsi untuk persiapan
ke Tingkat Nasional.
2) Kegiatan Seleksi Peserta Jambore Pemuda (JPI) dan Bakti Pemuda Antar Propinsi
(BPAP), yang dilakukan untuk seleksi dan hasilnya adalah 2 orang untuk
keikutsertaan pemuda pada jambore pemuda tingkat nasional di Jogjakarta.
d. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) penyelenggara urusan wajib kepemudaan
dan olahraga adalah Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Kota
Ambon.
e. Jumlah pegawai pada Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kota
Ambon adalah 31 orang. Komposisi pegawai berdasarkan tingkat pendidikan,
pangkat dan golongan, serta jabatan struktural dan fungsional pada Dinas Pariwisata
Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kota Ambon tertera pada Lampiran 4 (Tabel
LU.4 dan Tabel LU.5).
f. Alokasi dan Realisasi Anggaran.
Alokasi anggaran untuk pembiayaan belanja publik pada urusan Pemuda dan
Olahraga Tahun 2014 sebesar Rp.68.700.000,- dan sampai akhir tahun anggaran
semuanya terealisir (100%).
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 56 ]
g. Kondisi sarana dan prasarana yang digunakan untuk pelaksanaan urusan kepemudaan
dan olahraga cukup lengkap, namun perlu ditingkatkan secara optimal.
h. Permasalahan dan Solusi.
Permasalahan yang dihadapi dalam pembinaan pemuda dan olahraga adalah:
1) Belum tersedianya infrastruktur di bidang olahraga milik Pemerintah Kota
Ambon.
2) Terbatasnya sumberdaya aparatur bidang Pemuda dan Olahraga secara kualitas
dan kuantitas.
Terkait dengan permasalahan tersebut, langkah-langkah solusi yang dilakukan
adalah perlu adanya ruangan tempat olahraga sebagai sarana dan prasarana bagi
pengembangan olahraga di Kota Ambon.
9. Penanaman Modal
Salah satu keberhasilan dalam pelaksanaan otonomi daerah adalah terjadinya
desentralisasi kewenangan untuk mengelola dan mengoptimalkan potensi daerah. Dalam
kerangka demikian Pemerintah Kota Ambon berupaya menggali, mempromosikan dan
mengelola sekaligus melestarikan potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia
untuk mendorong minat investor berinvestasi di Kota Ambon.
a. Program dan Kegiatan.
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dan Program Peningkatan sarana
dan prasarana aparatur serta Program Peningkatan Pengembangan Sistem
Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan untuk mendukung optimalisasi
operasional kedinasan.
2) Program Peningkatan Promosi daan Kerjasama Investasi
a) Penyelenggaraan Pameran Investasi.
b) Konsolidasi Perencanaan Pengembangan Penanaman Modal Regional
(KP3MR).
c) Penyusunan Design dan Pembangunan Reklame Centre.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 57 ]
b. Tingkat Pencapaian Standar Pelayanan Minimal.
Indikator Kinerja Kunci pada Urusan Penanaman Modal (Lampiran 1) adalah
kenaikan/ penurunan nilai realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).
Data realisasi PMDN tahun 2013 tidak ada sedangkan Realisasi PMDN tahun 2014
adalah 134.654.003,48.
c. Realisasi Program dan Kegiatan.
Realisasi dan hasil, serta capaian dari program selama tahun 2013 sebagai berikut :
1) Melalui Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dan Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana Aparatur serta Program Peningkatan Pengembangan
Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Keuangan, maka operasional tugas kedinasan
telah berjalan dengan optimal.
2) Melalui Program Peningkatan Promosi daan Kerjasama Investasi :
a) Pengembangan potensi unggulan daerah, dengan memperkenalkan produk-
produk unggulan daerah, melalui pembuatan brosur-brosur dan pamflet.
b) Terlaksananya penyelenggaraan pameran investasi.
c) Kegiatan konsolidasi perencanaan pengembangan penanaman modal regional
(KP3MR) tidak dapat terlaksana.
d) Melalui Design Penyusunan dan Pembangunan Reklame Centre, dilakukan
pembuatan Neon Box dan Baliho, dalam rangka memperkenalkan produk-
produk unggulan daerah, termasuk media informasi terhadap kegiatan
Pemerintahan dan Kemasyarakatan di Kota Ambon.
d. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) penyelenggara urusan wajib penanaman
modal adalah Bagian Kerjasama dan Promosi Pengembangan Ekonomi Sekretariat
Kota Ambon.
e. Jumlah pegawai pada Bagian Kerjasama dan Promosi Pengembangan Ekonomi
Sekretariat Kota Ambon adalah 18 orang. Komposisi pegawai berdasarkan tingkat
pendidikan, pangkat dan golongan, serta jabatan struktural dan fungsional pada
Bagian Kerjasama dan Promosi Pengembangan Ekonomi Sekretariat Kota Ambon
tertera pada Lampiran 4 (Tabel LU.4 dan Tabel LU.5).
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 58 ]
f. Alokasi dan Realisasi Anggaran.
Alokasi anggaran untuk pembiayaan belanja publik pada Bagian Kerjasama dan
Promosi Pengembangan Ekonomi Sekretariat Kota Ambon Tahun 2014 adalah
Rp.590.717.475,- dan sampai akhir tahun anggaran terealisasi sebesar
Rp.531.480.425,- atau (89,97%).
g. Kondisi sarana dan prasarana yang digunakan untuk pelaksanaan urusan penanaman
modal cukup lengkap, namun perlu ditingkatkan secara optimal.
h. Permasalahan dan Solusi.
Selama penyelenggaraan program dan kegiatan tahun 2014, tidak ada permasalahan
yang mendasar.
10. Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM)
Desentralisasi menuntut Pemerintah Kota untuk lebih proaktif dalam usaha mendukung
peningkatan perekonomian daerah. Salah satu yang dilakukan adalah dengan cara
pengembangan usaha daerah, antara lain Koperasi dan UKM.
Selama ini, Koperasi dan UKM terbukti menjadi salah satu penggerak utama
perekonomian dan tidak hanya memberikan kontribusi terhadap penerimaan daerah
melainkan juga berperan dalam penyerapan tenaga kerja. Koperasi dan UKM diharapkan
menjadi soko guru perekonomian daerah yang mengakar di masyarakat.
Dengan mewujudkan Koperasi dan UKM yang handal secara bertahap dan berkelanjutan,
Pemerintah Kota Ambon dapat mengurangi angka pengangguran, menurunkan tingkat
kemiskinan, mendinamisasi sektor riil dan memperkecil kesenjangan pendapatan
masyarakat.
a. Program dan Kegiatan
1. Program Penciptaan Iklim Usaha, Usaha Kecil Menengah Yang Kondusif
dengan kegiatan:
a) Fasilitasi pengembangan usaha mikro kecil dengan sarana usaha.
b) Sosialisasi kebijakan tentang usaha mmikro, kecil dan menengah.
c) Pembentukan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 59 ]
2. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha
Kecil Menengah, dengan kegiatan :
a) Fasilitasi kerjasama dan promosi hasil produksi
b) Penyelenggaraan pelatihan kewirausahaan
c) Pelatihan manajemen pengelolaan koperasi
d) Sosialisasi dan motivasi serta seleksi sarjana wirausaha baru
e) Advokasi/ pendampingan sarjana wirausaha baru
f) Pelatihan manajemen keuangan usaha mikro dan kecil
g) Penilaian usaha mikro dan kecil berprestasi
3. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah dengan kegiatan:
a) Koordinasi penggunaan fasilitas pemerintah untuk usaha kecil menengah
dan koperasi.
b) Pemanfaatan pengelolaan penggunaan dana pemerintah bagi usaha mikro
kecil dan menengah.
c) Fasilitasi implementasi CSR dan PKBL kepada pelaku usaha kategori
miskin.
4. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi
a) Sosialisasi prinsip-prinsip pemahaman perkoperasian.
b) Pembinaan, pengawasan dan penghargaan koperasi berprestasi.
c) Perkuatan dana stimulant bagi anggota koperasi KK miskin.
b. Tingkat Pencapaian Standar Pelayanan Minimal.
Urusan Koperasi dan UKM mempunyai 2 indikator kinerja kunci (Lamp I) dengan
capaian sebagai berikut :
1) Koperasi Aktif.
Koperasi aktif untuk tahun 2014 adalah 620 koperasi atau 83,22% dari seluruh
koperasi di Kota Ambon yang berjumlah 745.
2) Usaha Mikro dan Kecil
Jumlah usaha mikro dan kecil di Kota Ambon adalah 9.554 usaha atau 97,75%
dari seluruh UKM di Kota Ambon yang berjumlah 9.774 UKM.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 60 ]
c. Realisasi Program dan Kegiatan
(1) Terlaksananya fasilitasi pengembangan usaha kecil dan menengah dalam bentuk
pameran produk-produk yang dihasilkan oleh usaha kecil, menengah dan
koperasi untuk mempromosikan produk unggulan yang ada di Kota Ambon dan
distenasi wisata Kota Ambon pada event gebyar produk khas daerah (GPKD)
2014 bertempat di Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau.
(2) Terlaksananya sosialisasi Peraturan Perundang-Undangan tentang Perkoperasian
(Pergantian Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012 kembali ke Undang-Undang
Nomor 25 Tahun 1992) dan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2013 tentang
Lembaga Keuangan Mikro. Sosialisasi dilakukan dalam bentuk pertemuan/ rapat
bersama gerakan koperasi dengan peserta sebanyak 30 orang. Sosialisasi lainnya
adalah pembuatan baliho sebanyak 4 buah dan dipasang pada 4 lokasi yaitu
Tantui, Lateri, Wayame, dan Karang Panjang serta 500 lembar brosur.
(3) Pembentukan Badan Layanan Daerah (BLUD) Permodalan KUMKM untuk
memberikan layanan yang murah bagi usaha mikro yang membutuhkan modal
bagi pengembangan usahanya.
(4) Terlaksananya temu mitra pengurus Kopwan yang dibentuk dari kader PKK
dengan Kopwan Setia Bhakti di Surabaya yang dilaksanakan pada tanggal 13-16
Oktober 2014.
(5) Terlaksananya diklat kewirausahaan bagi sarjana wirausaha yang dilaksanakan
pada tanggal 7-10 Oktober 2014 di Rina Makana Jl. Pattimura Ambon.
(6) Terlaksananya pelatihan pengembangan organisasi dan manajemen KSP yang
dilaksanakan pada 24-27 November 2014.
(7) Terlaksananya seleksi calon wirausaha baru dengan tingkat pendidikan sarjana
untuk dilatih menjadi wirausaha baru yang mandiri, tangguh, berkualitas dan
handal.
(8) Terlaksananya pendampingan bagi 30 orang sarjana wirausaha dan terdapat 6
orang sarjana wirausaha yang telah mengalami peningkatan asset dan omset.
(9) Terlaksananya diklat manajemen keuangan bagi 30 orang pelaku usaha mikro
dan kecil di Kota Ambon dan dilaksanakan pada tanggal 25-28 November di
Hotel Wijaya II Jl. Pantai Mardika Ambon.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 61 ]
(10) Terlaksananya penilaian UKM yang telah diidentifikasikan perkembangan
usahanya dan hasilnya adalah UD. Ronawiska dan UD. D’D memiliki nilai
tertinggi dan dapat diusulkan sebagai UKM Award Tahun 2014 ke
Kementerian Koperasi dan UKM.
(11) Terlaksananya koordinasi penggunaan dana pemerintah untuk usaha mikro
kecil dan menengah. Sarana usaha yang dikelola antara lain pasar, tempat
praktek ketrampilan usaha, sarana kantin sekolah dan sarana PKL.
(12) Terlaksananya rapat koordinasi dan perjalanan dinas dalam rangka monitoring
dan evaluasi koperasi penerima Bansos.
(13) Terlaksananya temu konsultasi sebanyak 2 kali dan perjalanan dinas dalam
rangka konsultasi dan koordinasi CSR/ PKBL di Perusahaan.
(14) Terlaksananya penilaian kesehatan koperasi dan penilaian koperasi berprestasi
dengan hasil penilaian adalah sebanyak 5 koperasi dikategorikan sehat, 52
koperasi cukup sehat, dan 3 koperasi kurang sehat.
(15) Terlaksananya pendampingan kepada pengurus koperasi agar sumber
permodalan yang diperoleh dari hibah Pemerintah Kota Ambon dapat
dilaksanakan dengan baik.
d. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) penyelenggara urusan wajib koperasi dan
UKM adalah Dinas Koperasi dan UKM Kota Ambon.
e. Jumlah pegawai pada Dinas Koperasi dan UKM Kota Ambon adalah 24 orang.
Komposisi pegawai berdasarkan tingkat pendidikan, pangkat dan golongan, serta
jabatan struktural dan fungsional pada Dinas Koperasi dan UKM Kota Ambon tertera
pada Lampiran 4 (Tabel LU.4 dan Tabel LU.5).
f. Alokasi dan Realisasi Anggaran.
Alokasi anggaran untuk pembiayaan belanja publik pada Dinas Koperasi dan UKM
Kota Ambon Tahun 2014 adalah Rp.378.704.450,- dan sampai akhir tahun anggaran
terealisasi sebesar Rp.328.931.600,- atau (86,86%).
g. Kondisi sarana dan prasarana yang digunakan untuk pelaksanaan urusan koperasi dan
UKM kurang memadai khususnya gedung kantor sehingga akan dilakukan
pembangunan gedung kantor baru pada tahun anggaran 2014. Peralatan dan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 62 ]
h. Permasalahan dan Solusi
Beberapa permasalahan yang ditemui antara lain :
1) Biaya pembuatan akta koperasi sangat membebani masyarakat sehingga banyak
kelompok masyarakat yang mengurungkan niatnya untuk membentuk koperasi.
2) Pemberian hibah daerah harus sesuai dengan Permendagri Nomor 32 Tahun
2012 sehingga pada tahun 2014 tidak dapat dilaksanakan.
Solusi yang dilakukan terhadap permasalahan di atas adalah :
1) Meminta dukungan politik dari legislatif dalam upaya mengoptimalkan biaya
pembuatan akta koperasi dengan PPAK agar tidak terlalu mahal sehingga
membebani masyarakat yang akan membentuk koperasi.
2) Mengikuti prosedur berdasarkan rekomendasi BPK sesuai Permendagri Nomor
32 Tahun 2012 tentang Hibah Daerah sehingga pembenahan administrasi
koperasi calon penerima dana hibah daerah tidak dapat dilaksanakan.
11. Kependudukan dan Catatan Sipil.
Penyelenggaraan tugas pemerintahan, pembangunan dan pelayanan publik yang terkait
dengan urusan Kependudukan dan pencatatan sipil adalah memberikan pelayanan dasar
secara prima kepada masyarakat terutama dalam melaksanakan pendaftaran penduduk
dan pencatatan sipil. Hal ini penting karena berkaitan dengan penyediaan data dan
informasi kependudukan secara Nasional mengenai Pendaftaran Penduduk dan
Pencatatan Sipil pada berbagai tingkatan secara akurat, lengkap, mutakhir dan mudah
diakses. Dengan demikian data Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil dapat
digunakan sebagai acuan untuk perumusan kebijakan, serta dapat menekan dan
menghindari berbagai masalah penduduk akibat globalisasi yang rawan terhadap
manipulasi data kependudukan.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 63 ]
Urusan kependudukan dan catatan sipil di Kota Ambon bertujuan memberikan legitimasi
hukum bagi penduduk Kota Ambon melalui penerbitan Kartu Tanda Penduduk (KTP),
Kartu Keluarga (KK) dan Akta-akta pencatatan sipil lainnya. Akta-akta pencatatan sipil
lainnya adalah (1) Akta Kelahiran yang terdiri dari Akta Kelahiran Umum, Akta
Kelahiran Istimewa, Akta Kelahiran Dispensasi, (2) Akta Pengakuan Anak, (3) Akta
Pengesahan anak (ADOPSI), (4) Akta Perkawinan, (5) Akta Kematian dan (6) Akta
Perceraian.
Penerbitan KTP dan KK di Kota Ambon sesuai kebijakan diserahkan ke Kecamatan
masing-masing, namun pencetakan blangko maupun formulir KTP, KK dan biodata
penduduk tetap dilaksanakan oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil sesuai
kewenangannya.
Pelaksanaan urusan Kependudukan dan Catatan Sipil kepada masyarakat selama tahun
2014 adalah:
a. Program dan Kegiatan
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dan Program Peningkatan Sarana
dan Prasarana Aparatur untuk melaksanakan tugas-tugas operasional kedinasan.
2) Program Penataan Administrasi Kependudukan yang terdiri dari kegiatan :
(1) Implementasi Sistem Administrasi Kependudukan - SIAK (membangun,
updating dan pemeliharaan);
(2) Koordinasi pelaksanaan kebijakan kependudukan;
(3) Penyediaan informasi yang dapat diakses masyarakat;
(4) Sosialisasi Kebijakan Kependudukan;
(5) Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan;
(6) Pengawasan pelaksanaan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil
tingkat Kecamatan;
(7) Penertiban penduduk dan administrasi Kependudukan.
b. Tingkat Pencapaian Standar Pelayanan Minimal
Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil mempunyai 3 Indikator Kinerja Kunci
(Lampiran 1) dengan capaian sebagai berikut:
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 64 ]
1) Kepemilikan KTP
Jumlah penduduk yang memiliki KTP di Kota Ambon adalah 173.063 orang atau
78,29%, dari penduduk yang wajib KTP yaitu berumur lebih dari 17 tahun dan
atau pernah/ sudah menikah yang seluruhnya berjumlah 221.054 orang.
2) Kepemilikan akta kelahiran
Jumlah penduduk yang memiliki akte kelahiran di Kota Ambon Tahun 2014
adalah 6.265 orang atau 15,45% dari seluruh penduduk Kota Ambon yang
berjumlah 405.256 jiwa. Dengan demikian, kepemilikan KK adalah 15,45 orang
per 1.000 penduduk.
3) Penerapan KTP Nasional berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK)
Di Kota Ambon sudah diterapkan KTP Nasional berbasis NIK.
c. Realisasi Program/ Kegiatan
1. Pelaksanaan kegiatan-kegiatan pada program pelayanan Administrasi Perkantoran
dan program Peningkatan sarana dan prasarana aparatur telah dilakukan untuk
menunjang operasional kedinasan dan penyediaan fasilitas kerja agar dapat
berjalan secara optimal. Namun pada kegiatan rapat koordinasi dan konsultasi luar
daerah tidak dilaksanakan karena biaya perjalanan dinas luar daerah ditanggung
pada Sekretariat Kota sehingga anggaran perjalanan dinas pada DPA SKPD tidak
digunakan lagi.
2. Program Penataan Administrasi Kependudukan melakukan:
1) Implementasi SIAK (membangun, updating dan pemeliharaan), dengan hasil:
a. Terlaksananya pemeliharaan 2 unit server SIAK yang terkena Virus
b. Terpeliharanya data base kependudukan yang ada pada server SIAK.
2) Tersosialisasinya Kebijakan Kependudukan sehingga meningkatnya
pemahaman aparat RT/RW (masyarakat) menyangkut kebijakan
kependudukan terutama peraturan per-Undang-undangan yang relevan.
3) Peningkatan Pelayanan Publik dalam bidang kependudukan (penerapan E-
KTP) dengan terlaksananya pelayanan KTP elektronik di 5 Kecamatan dan
Dinas Kependudukan untuk penduduk wajib KTP di Kota Ambon
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 65 ]
4) Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan hasil melalui tersedianya laporan
menyangkut pelaksanaan pelayanan urusan kependudukan sepanjang tahun
2014 di tingkat Kecamatan maupun Dinas serta mengevaluasi sejauh mana
pelaksanaan urusan tersebut dapat berjalan sesuai dengan prosedur yang telah
ditetapkan.
5) Penertiban Penduduk, melalui terjaring dan terdatanya penduduk yang masuk
keluar kota Ambon tanpa dilengkapi dengan dokumen penduduk.
6) Tersusunnya kebijakan kependudukan melalui tersedianya Peraturan Daerah
Pengganti yang mengatur tentang besarnya retribusi pengganti biaya cetak
KTP dan Akta Pencatatan Sipil yang dipungut oleh Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil dalam melaksanakan pelayanan kepada masyarakat.
7) Terkait dengan pelaksanaan E-KTP di Kota Ambon, maka Pelayanan E-KTP
regular di Kota Ambon sampai Desember 2014 telah mencapai 239.773 orang
atau sebesar 67,56%.
d. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) penyelenggara urusan wajib kependudukan
dan pencatatan sipil adalah Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Ambon.
e. Jumlah pegawai pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Ambon adalah 28
orang. Komposisi pegawai berdasarkan tingkat pendidikan, pangkat dan golongan,
serta jabatan struktural dan fungsional pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
Kota Ambon tertera pada Lampiran 4 (Tabel LU.4 dan Tabel LU.5).
f. Alokasi dan Realisasi Anggaran.
Alokasi anggaran untuk pembiayaan belanja publik pada Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil Kota Ambon Tahun 2014 adalah Rp.2.114.714.271,- dan sampai akhir
tahun anggaran terealisasi sebesar Rp.1.950.521.338,- atau 92,24%.
g. Kondisi sarana dan prasarana yang digunakan untuk pelaksanaan urusan
kependudukan dan pencatatan sipil cukup lengkap, namun perlu ditingkatkan secara
optimal.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 66 ]
h. Permasalahan dan Solusi
Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan program/kegiatan serta kewenangan
di bidang Kependudukan Dan Catatan Sipil tahun 2014,yaitu :
(1) Terbatasnya sumber daya aparatur dan perangkat pendukung dalam mendukung
pelaksanaan pelayanan dibidang kependudukan.
(2) Belum optimalnya pelaksanaan koordinasi antar instansi terkait dalam
pelaksanaan kebijakan kependudukan.
Bertolak dari permasalahan diatas, maka langkah pemecahan yang dilakukan adalah :
(1) Perlu penambahan/ penyegaran bagi operator SIAK di tingkat Kecamatan
maupun di Dinas serta peremajaan perangkat pendukung (komputer) dalam
upaya meningkatkan pelayanan di bidang kependudukan.
(2) Perlu ditingkatkan koordinasi secara optimal dengan instansi terkait menyangkut
pelaksanaan kebiajakan kependudukan sehingga berjalan dengan baik terutama
menyangkut penyampaian laporan hasil pelaksanaan pelayanan kependudukan
dari instansi terkait ke Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.
12. Ketenagakerjaan.
Pembangunan bidang ketenagakerjaan merupakan bagian internal dari Pembangunan
Nasional yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui upaya
penciptaan lapangan kerja dan lapangan usaha yang produktif dan berkelanjutan serta
perlindungan hak kesejahteraan tenaga kerja untuk memperoleh penghidupan yang layak
bagi manusia.
a. Program dan Kegiatan
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur; serta Program Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja Keuangan, untuk mendukung pelaksanaan operasional kedinasan.
2) Program Peningkatan Kesempatan Kerja dengan kegiatan: (a) Penyusunan
informasi bursa tenaga kerja, (b) Penyebarluasan informasi bursa tenaga kerja,
(c) Pelatihan ketrampilan pendayagunaan semen, (d) pelatihan keterampilan tata
rias/ SPA, (e) pelatihan keterampilan elektronik, dan (f) pelatihan kewirausahaan.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 67 ]
3) Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan dengan
kegiatan: (a) Monitoring, evaluasi dan pelaporan, (b) pengawasan dan
perlindungan tentang sistem pengupahan, (c) Pengawasan dan perlindungan K3,
(d) Pemeriksaan dan pemberlakuan UU No. 7 tahun 1981 serta pelaksanaan
UMP, (e) survei kehidupan hidup layak (KHL), (f) Pemeriksaan norma kerja
wanita dan anak terpaksa bekerja, (g) pendataan sarana hubungan industrial dan
jamsostek, (h) pencegah dan penyelesaian perselisihan hubungan industrial, (i)
penyuluhan dan pembentukan PP dan PKB, (j) penyuluhan pembentukan LKS
Bipartit, (k) tentang kasus ketenagakerjaan, (l) Bulan keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3), (m) sosialisasi door to door tentang Upah Minimum Propinsi (UMP)
dan Tunjangan Hari Raya, (n) rapat koordinasi daerah pengawas ketenagakerjaan
se-Maluku, dan (o) penyusunan data base tenaga kerja daerah.
b. Tingkat Pencapaian Standar Pelayanan Minimal
Urusan Ketenagakerjaan mempunyai 2 Indikator Kinerja Kunci (Lampiran 1) dengan
capaian sebagai berikut:
1) Pelayanan Kepesertaan Jaminan Sosial bagi pekerja/buruh
Jumlah pekerja/buruh di Kota Ambon tahun 2014 adalah 1.243 orang, sedangkan
jumlah pekerja/buruh peserta program jamsostek aktif 2.169 jiwa Dengan
demikian tingkat peserta jamsostek di Kota Ambon adalah 57,31%.
2) Pencari kerja yang ditempatkan
Jumlah pencari kerja yang ditempatkan tahun 2014 adalah 1.824 orang atau 6,82%
dari pencari kerja yang mendaftar yang sebanyak 26.738 jiwa.
c. Realisasi Program dan Kegiatan
Dari pelaksanaan program/ kegiatan diatas maka hasil yang dicapai adalah:
1) Terlaksananya Pelayanan Administrasi Perkantoran, Program Peningkatan Sarana
dan Prasarana Aparatur; serta Program Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja Keuangan, untuk mendukung pelaksanaan operasional Perkantoran
dengan baik.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 68 ]
2) Terciptanya Peningkatan Kesempatan Kerja melalui : (1) Monitoring, evaluasi
dan pelaporan, (2) tersedianya informasi bursa tenaga kerja selama 12 bulan, (3)
Tersebarluasnya informasi bursa tenaga kerja melalui pengumpulan data
lowongan kerja untuk dimasukan pada bursa kerja On Line selama 12 bulan, dan
(4) Pemberian Fasilitasi mendorong Sistem/ Pelatihan Ketrampilan berupa
Pelatihan ketrampilan SPA kepada 40 peserta (penganggur/pencari kerja) selama
12 bulan.
3) Terlaksananya Perlindungan dan Pengembangan Lembaga ketenaga kerjaan
melalui :
(1) Terlaksananya Monitoring dan Evaluasi Pelaporan selama 12 bulan, (2)
Terlaksanannya Pemeriksaan dan Pembinaan Norma Ketenagakerjaan
(Pemeriksaan UMP) kepada 500 Perusahaan, (3) Terfasilitasinya Sosialisasi
perundangan ketenagakerjaan kepada 100 orang/perusahaan, (4) Terlaksananya
Pengawasan dan perlindungan K3 kepada 160 Perusahaan, (5) Terlaksananya
Pemeriksaan dan Pemberlakuan UU No 7 tahun 1981 serta Pelaksanaan UMP
kepada 500 Perusahaan, (6) Tersosialisasinya berbagai peraturan Pelaksanaan
tentang Ketenagakerjaan, (7) Tersedianya Fasilitas Prosedur Perselisihan
Hubungan Industrial yang harmonis antara Pengusaha dan Pekerja sehingga dapat
mengurangi jumlah Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), (8) Pemeriksaan Norma
Kerja Wanita dan Anak Terpaksa Bekerja kepada 100 orang/perusahaan, (9)
Tersedianya Penyusunan Kebijakan dan Standarisasi Lembaga Penyalur Tenaga
Kerja, (10) Terfasilitasinya Pengendalian dan pembinaan lembaga penyalur
tenaga kerja untuk 60 Perusahaan dan (11) Terlaksananya Peningkatan
Pengawasan Perlindungan dan Penegakan Hukum (K3) kepada 160
orang/perusahaan.
d. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) penyelenggara urusan wajib ketenaga-
kerjaan adalah Dinas Tenaga Kerja Kota Ambon.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 69 ]
e. Jumlah pegawai pada Dinas Tenaga Kerja Kota Ambon adalah 32 orang. Komposisi
pegawai berdasarkan tingkat pendidikan, pangkat dan golongan, serta jabatan
struktural dan fungsional pada Dinas Tenaga Kerja Kota Ambon tertera pada
Lampiran 4 (Tabel LU.4 dan Tabel LU.5).
f. Alokasi dan Realisasi Anggaran.
Alokasi anggaran untuk pembiayaan belanja publik pada Dinas Tenaga Kerja Kota
Ambon Tahun 2014 adalah Rp.796.229.125,- dan sampai akhir tahun anggaran
terealisasi sebesar Rp.791.649.009,- atau (99,42%).
g. Kondisi sarana dan prasarana yang digunakan untuk pelaksanaan urusan
ketenagakerjaan cukup lengkap, namun perlu ditingkatkan secara optimal.
h. Permasalahan dan Solusi
Dalam hal memberikan peningkatan pelayanan ketenagakerjaan masih ditemui
masalah antara lain :
1) Belum terampilnya pencari kerja terdaftar.
2) Lowongan kerja di sektor pemerintah dan swasta terbatas.
3) Spesifikasi kebutuhan pasar kerja belum dapat terpenuhi oleh pencari kerja.
4) Kurangnya minat dari pencari kerja untuk menjadi calon wirausaha baru.
5) Keterbatasan dana dan alokasi anggaran sehingga perlu penambahan dana untuk
monitoring dan dana bantuan modal usaha bagi wirausaha baru.
Bertolak dari Permasalahan di atas, maka langkah – langkah penyelesaian yang
dilakukan adalah:
1) Peningkatan keterampilan pencari kerja melalui Pelatihan Teknologi Tepat Guna
2) Pengisian lowongan kerja di sektor swasta dengan berusaha mandiri.
3) Persediaan tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.
4) Pelatihan motivasi usaha untuk dapat memberikan motivasi kepada calon
wirausaha baru.
5) Penambahan dana agar monitoring dapat berjalan efektif dan dana bantuan bagi
wirausaha dapat teratasi.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 70 ]
13. Ketahanan Pangan.
Urusan ketahanan pangan di Kota Ambon dilakukan oleh Dinas Pertanian dan Kehutanan
Kota Ambon. Program dan kegiatan yang dilakukan dalam urusan ini, serta
permasalahan yang dihadapi adalah sama dengan Urusan Pilihan Pertanian.
a. Tingkat Pencapaian Standar Pelayanan Minimal
Urusan Ketahanan Pangan mempunyai 2 Indikator Kinerja Kunci (Lampiran 1)
dengan capaian sebagai berikut:
1) Regulasi ketahanan pangan
Di Kota Ambon belum ada peraturan dalam bentuk peraturan daerah atau
peraturan walikota tentang kebijakan ketahanan pangan.
2) Ketersediaan pangan utama
Ketersediaan pangan utama di Kota Ambon tahun 2014 adalah 64.593.757,32 kg
untuk 405.256 penduduk. Dengan demikian rata-rata jumlah ketersediaan pangan
utama per tahun di Kota Ambon adalah 159.390 kg per 1.000 penduduk.
b. Jumlah pegawai pada Dinas Pertanian dan Kehutanan Kota Ambon adalah 102
orang. Komposisi pegawai berdasarkan tingkat pendidikan, pangkat dan golongan,
serta jabatan struktural dan fungsional pada Dinas Pertanian dan Kehutanan Kota
Ambon tertera pada Lampiran 4 (Tabel LU.4 dan Tabel LU.5).
c. Kondisi sarana dan prasarana yang digunakan untuk pelaksanaan urusan wajib
ketahanan pangan cukup lengkap, namun perlu ditingkatkan secara optimal.
14. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Perlindungan terhadap hak-hak perempuan dan anak telah diwujudkan dalam Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan Undang-Undang Nomor
24 Tahun 2004 tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga. Kedua peraturan tersebut
memberikan ruang kepada kaum Perempuan dan Anak untuk memiliki hidup yang layak
dan dilindungi hak-haknya serta diperlakukan sama dengan kaum laki-laki.
a. Program dan Kegiatan
Selama tahun 2013, telah diimplementasikan berbagai program terkait pemberdayaan
perempuan dan perlindungan anak, yaitu:
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 71 ]
a) Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan terdiri
dari 4 kegiatan sebagai berikut :
Sosialiasi PUG dan Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan dan Anak.
Rapat Koordinasi Keterpaduan PUG dan Peningkatan Kualitas Hidup
Perempuan dan anak.
Pelatihan bagi Tenaga Pelayan dan Pendamping KDRT.
Sosialisasi Cara Hidup Beretika dan Tata Krama bagi Dharma Wanita
Persatuan Kota Ambon.
b) Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak terdiri dari
8 kegiatan sebagai berikut :
Pengumpulan Data Base.
Peningkatan Pengetahuan Kader Melalui Orientasi Kader PKK.
Rapat Koordinasi Implementasi Program Dharma Wanita Persatuan Kota
Ambon.
Publikasi Lembaga Layanan ke Masyarakat.
Rapat Koordinasi dan Evaluasi Penanganan Perkara Terhadap Perempuan dan
Anak.
Sosialisasi Pembentukan Karakter Anak Sejak Dini dan Kota Layak Anak.
Pengadaan Formulir untuk Menunjang Proses Pengaduan oleh Masyarakat di
P2TP2A.
Pembinaan dan penilaian Program Terpadu P2WKSS
c) Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan dengan
kegiatan Sosoialisasi Kesetaraan Gender dan Hak-hak Reproduksi bagi
Perempuan.
b. Tingkat Pencapaian Standar Pelayanan Minimal
Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mempunyai 3 Indikator
Kinerja Kunci (Lampiran 1) dengan capaian sebagai berikut:
1) Partisipasi perempuan di lembaga pemerintah.
Jumlah pekerja perempuan di lembaga pemerintah adalah 5.348 orang 10,04%
dari jumlah pekerja perempuan di Kota Ambon tahun 2014 sebanyak 53.264.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 72 ]
2) Angka melek huruf perempuan usia 15 tahun ke atas.
Pada tahun 2014 Jumlah perempuan usia 15 tahun ke atas yang melek huruf
sebanyak 156.528 orang atau 99,92% dari jumlah anak perempuan usia 15
tahun ke atas sebanyak 126.629 orang.
3) Partisipasi angkatan kerja perempuan.
Jumlah pekerja perempuan di Kota Ambon tahun 2014 adalah 62.223 orang atau
44,92% dari seluruh penduduk usia kerja perempuan yang berjumlah 138.505
orang.
c. Realisasi Program dan Kegiatan
(1) Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan,
Realisasi keuangan untuk program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas
Anak dan Perempuan ini adalah sebesar Rp 31.866.850,- atau 99,10% dari
jumlah anggaran yang diperuntukkan. Rp. 32.166.850,- Keempat kegiatan
terlaksana dengan baik.
(2) Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak, Realisasi
keuangan untuk program ini adalah sebesar Rp 128.683.625,- atau 94,70% dari
jumlah anggaran yang diperuntukkan sebesar Rp. 134.523.625,- dan semua
kegiatan terlaksana.
(3) Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan, Realisasi
keuangan untuk program ini adalah sebesar Rp 18.260.900,- atau 100% dari
jumlah anggaran yang diperuntukkan.
d. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) penyelenggara urusan wajib pemberdayaan
perempuan dan perlindungan anak adalah Badan Pemberdayaan Masyarakat,
Perempuan dan Keluarga Berencana dan (BPPM-KB) Kota Ambon.
e. Jumlah pegawai pada BPPM-KB Kota Ambon adalah 60 orang. Komposisi pegawai
berdasarkan tingkat pendidikan, pangkat dan golongan, serta jabatan struktural dan
fungsional pada BPMP-KB Kota Ambon tertera pada Lampiran 4 (Tabel LU.4 dan
Tabel LU.5).
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 73 ]
f. Alokasi dan Realisasi Anggaran.
Alokasi anggaran untuk pembiayaan belanja publik urusan wajib pemberdayaan
perempuan dan perlindungan anak Tahun 2014 adalah Rp.184.951.375,- dan sampai
akhir tahun anggaran sebesar Rp.178.811375.- atau 96,68%.
g. Kondisi sarana dan prasarana yang digunakan untuk pelaksanaan urusan
pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak dalam jumlah asset pada BPMP
dan KB Kota ambon adalah sebanyak 276 asset dan sebanyak 8 asset tidak layak
untuk digunakan.
h. Permasalahan dan Pemecahan Masalah
Permasalahan umum yang dihadapi dalam Pemberdayaan Perempuan dan Anak
adalah kurangnya jumlah pegawai pada SKPD.
Sehubungan dengan hal tersebut maka solusi yang harus dilakukan adalah
melakukan penambahan pegawai pada SKPD.
15. Keluarga Berencana (KB) dan Keluarga Sejahtera (KS).
Penyelenggaraan Pembangunan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera bertujuan
untuk membudayakan Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera serta Meningkatkan
Kualitas Keluarga yang Hidup Layak menuju Keluarga Berkualitas.
a. Program dan Kegiatan
Program yang dilaksanakan selama tahun 2014 adalah:
a) Program Keluarga Berencana terdiri dari 14 kegiatan sebagai berikut:
Penyediaan Pelayanan KB dan Alat Kontrasepsi bagi Keluarga Miskin;
Rapat Koordinasi Teknis Program KB;
Pemetaan dan Pendataan Keluarga dan Keluarga Miskin;
Pelatihan Petugas Pendataan Keluarga dan Keluarga Miskin;
Pelayanan/Orientasi Kesehatan Ibu,Bayi dan Anak (Kahiba);
Penyediaan Pelayanan KIE dan Perlindungan Hak Reproduksi Bagi Keluarga
Miskin;
Promosi Kelompok UPPKS pada Jambore tkt Nasional;
Pengadaan Obgyn Bed (DAK);
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 74 ]
Pengadaan IUD Kit (DAK);
Pengadaan sarana dan prasarana pelayanan Komunikasi ,Edukasi dan
Advokasi KIE (BKB KIT) (DAK);
Pengadaan sepeda Motor (DAK);
Pengadaan Person Komputer (DAK);
Pengadaan Implan Removal (DAK);
Pertemuan Teknis Medis.
b) Program Kesehatan Reproduksi Remaja terdiri dari 2 kegiatan sebagai berikut :
Advokasi dan KIE tentang KRR;
Orientasi dan KIE bagi siswa SMK/SMU.
c) Program Promosi Kesehatan Ibu,Bayi dan Anak Melalaui Kelompok Kegiatan
Masyarakat Kegiatannya :
Pelatihan Bina Keluarga Balita Untuk Kader PKK.
d) Program Pengembangan Pusat Pelayanan Informasi dan Konseling KRR
Pengembangan Pusat Pelayanan Informasi dan Konseling KRR Kegiatan :
Pelayanan KRR Bagi Keluarga dan Kelompok Sebaya di luar Sekolah;
Advokasi dan KIE Tentang KRR bagi remaja dan kelompok sebaya.
e) Program Penyiapan Tenaga Pendamping Kelompok Bina Keluarga kegiatannya
Rapat Koordinasi dan Konsultasi TP-PKK Kota Ambon Tentang Program KB.
b. Tingkat Pencapaian Standar Pelayanan Minimal
Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera (Lampiran 1) mempunyai 2
Indikator Kinerja Kunci dengan capaian sebagai berikut:
1) Preverensi peserta KB Aktif
Jumlah peserta program KB Aktif di Kota Ambon tahun 2014 adalah 31.744
orang dari pasangan usia subur yang berjumlah 43.709 orang. Dengan demikian
preverensi peserta KB Aktif adalah 72,63%.
2) Rasio petugas lapangan KB/ Penyuluh KB (PLKB/PKB) di setiap Desa/Kelurahan
Rasio petugas lapangan KB/ Penyuluh KB (PLKB/PKB) di setiap Desa/Kelurahan
yang ada di Kota Ambon adalah 50/24 x 100% sehingga diperoleh persentase
sebesar 208,33%.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 75 ]
c. Realisasi Program dan Kegiatan
Realisasi pelaksanaan program/ kegiatan di atas adalah:
a) Program Keluarga Berencana
Realisasi keuangan untuk program Keluarga Berencana ini adalah sebesar Rp
1.544.728.322 atau 98,40% dari jumlah anggaran yang diperuntukkan sebesar
Rp. 1.569.068.014,-. Semua kegiatan terlaksana.
b) Program Kesehatan Reproduksi Remaja
Realisasi keuangan untuk program ini adalah sebesar Rp 21.957.350,- atau 100%
dari jumlah anggaran yang diperuntukkan dan semua kegiatan terlaksana.
c) Program Promosi Kesehatan Ibu, Bayi dan Anak Melalui Kelompok Kegiatan
Masyarakat. Realisasi keuangan untuk program ini adalah sebesar Rp
11.331.450,- atau 100% dari jumlah anggaran yang diperuntukkan.
d) Program Pengembangan Pusat Pelayanan Informasi dan Konseling KRR
Realisasi keuangan untuk program ini adalah sebesar Rp 18.621.950,- atau 100%
dari jumlah anggaran yang diperuntukkan.
e) Program Penyiapan Tenaga Pendamping Kelompok Bina Keluarga
Realisasi keuangan untuk program ini adalah sebesar Rp 45.022.500,-,- atau
100% dari jumlah anggaran yang diperuntukkan.
d. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) penyelenggara urusan wajib keluarga
berencana dan keluarga sejahtera adalah Badan Pemberdayaan Masyarakat
Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMPKB) Kota Ambon.
e. Jumlah pegawai pada BPMPKB Kota Ambon adalah 60 orang. Komposisi pegawai
berdasarkan tingkat pendidikan, pangkat dan golongan, serta jabatan struktural dan
fungsional pada BPMP-KB Kota Ambon tertera pada Lampiran 4 (Tabel LU.4 dan
Tabel LU.5).
f. Alokasi dan Realisasi Anggaran.
Alokasi anggaran untuk pembiayaan belanja publik urusan wajib keluarga berencana
dan keluarga sejahtera Tahun 2014 adalah Rp.1.666.001.264,- dan sampai akhir
tahun anggaran terealisasi sebesar Rp.1.641.661.572,- atau 98,53%.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 76 ]
g. Kondisi sarana dan prasarana yang digunakan untuk pelaksanaan urusan keluarga
berencana dan keluarga sejahtera cukup lengkap, namun perlu ditingkatkan secara
optimal.
h. Permasalahan dan Solusi
Permasalahan utama yang dihadapi selama Tahun 2014 adalah kurangnya pegawai
pada SKPD. Solusi yang ditempuh untuk mengatasi permasalahan dimaksud adalah
melakukan koordinasi dengan Badan Kepegawaian Kota untuk penambahan pegawai
pada SKPD.
16. Perhubungan.
Pelayanan dasar di bidang perhubungan sebagai salah satu urusan wajib dari kewenangan
Pemerintah Kota terkait dengan bidang perhubungan darat, perhubungan laut serta
perhubungan udara dan pos telekomunikasi. Pelayanan dasar di bidang perhubungan
bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi kelancaran arus transportasi orang, barang
dan jasa maupun arus komunikasi.
a. Program dan Kegiatan
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dengan 7 (tujuh) kegiatan sebagai
berikut:
a) Penyediaan jasa surat menyurat.
b) Penyediaan alat tulis kantor/ ATK.
c) Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja.
d) Penyediaan cetak dan penggandaan.
e) Penyediaan komp. Instalasi Listrik/ Penerangan bangunan kantor.
f) Rapat koordinasi dan konsultasi luar daerah.
g) Rapat koordinasi dan konsultasi dalam daerah.
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, dengan kegiatan
Pemeliharaan Rutin/ berkala Kendaraan/ Operasional.
3) Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan dengan kegiatan:
a) Pengadaan jas hujan dan rompi operasional.
b) Pengadaan dan pemasangan rambu lalu lintas dan marka.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 77 ]
4) Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas, dengan kegiatan:
a) pengadaan kendaraan/ mobil derek.
b) Pemeliharaan rambu lalu lintas.
5) Program Peningkatan Pelayanan Angkutan, dengan kegiatan Penertiban
transportasi dan perparkiran.
6) Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan, dengan 5 (lima)
kegiatan sebagai berikut:
a) Pembangunan dermaga perahu Ambon-Darwin.
b) Pengadaan Repiter.
c) Pembangunan lanjutan terminal transit tipe B Passo.
d) Pembangunan sarana pelengkap dermaga perahu Ambon-Darwin.
e) Pengadaan pelampung navigasi.
b. Tingkat Pencapian Standar Minimal.
Indikator Kinerja Kunci pada Urusan Perhubungan (Lampiran 1) adalah angkutan
darat. Jumlah angkutan darat di Kota Ambon Tahun 2014 adalah 1.700 unit dengan
jumlah penumpang adalah 32.640.000 orang. Dengan demikian rata-rata pelayanan
angkutan darat tahun 2014 adalah 0,01 penumpang per kendaraan angkutan darat.
c. Realisasi Program dan Kegiatan
1) Program pelayanan administrasi perkantoran dan peningkatan sarana dan
prasarana aparatur telah terealisasi untuk menunjang berbagai operasional
perkantoran.
2) Program pembangunan sarana dan prasarana perhubungan terealisasi dengan
kegiatan pengadaan 55 buah jas hujan, 55 buah rompi operasional, 125 buah
rambu lalu lintas, zebra cross/ marka jalan sepanjang 350 m, dan pagar pengaman
jalan (guard raill) sepanjang 100 m.
3) Program pengendalian dan pengamanan lalu lintas telah terlaksana pemeliharaan
100 buah rambu lalu lintas dan penertiban terpadu TNI/ POLRI dan Pemerintah
Kota Ambon dengan kegiatan normalisasi arus lalu lintas sesuai SK Walikota
Ambon Nomor 135 Tahun 2008 tentang Penetapan Arus Lalu Lintas dan Rambu-
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 78 ]
Rambu Jalan di Kota Ambon. Sedangkan untuk kegiatan pengadaan kendaraan/
mobil derek tidak dapat terealisasi.
4) Program Peningkatan Pelayanan Angkutan. Pada program ini hanya terdapat 1
(satu) kegiatan yaitu : Penertiban Transportasi dan Perparkiran melalui uang
lembur PNS bagi 47 orang, sosialisasi tertib transportasi dan perparkiran lewat
media sebnayak 60 kali.
a) Pada Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan, telah
terlaksana pengadaan repiter yang terdiri dari 30 buah handy tolky, 1 unit
antena, dan penyetelan repiter dan radio/ frekuensi; pembangunan dermaga
perahu Ambon-Darwin; pembangunan lanjutan terminal transit Passo;
pembangunan sarana pelengkap dermaga perahu Ambon-Darwin; dan
pengadaan pelampung navigasi (lampu mercusuar).
Disamping realisasi program kegiatan diatas, ada pula tugas pelayanan perijinan
bagi pengusaha dan masyarakat yang meliputi bidang-bidang sebagaimana
tergambar pada Tabel berikut ini:
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 79 ]
Tabel III.1. Realisasi Perijinan dan Retribusi Tahun 2014.
No. Jenis Ijin Jumlah
1 Retribusi parkir di tepi jalan umum: a. Roda dua 400.000 kali b. Roda Empat 140.000 kali c. Roda Enam 15.000 kali d. Becak 2.300 buah 2 Retribusi uji kendaraan bermotor: a. < 5000 JBB 2.736 kali
b. > 5000 JBB 626 kali 3 Retribusi Terminal: a. Terminal Mardika 320.856 kali b. Terminal AKDP 25.696 kali c. MCK (dalam terminal) 31.830 d. Ret. Lapak (dalam terminal) 3.372 buah 4 Retribusi Tempat Parkir Khusus a. Roda Dua 38.000 b. Roda Empat 6.000 c. Roda Enam 300 5 Retribusi Ijin Trayek -
Sumber: Dinas Perhubungan Kota Ambon, 2014.
d. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) penyelenggara urusan wajib perhubungan
adalah Dinas Perhubungan Kota Ambon.
e. Jumlah pegawai pada Dinas Perhubungan Kota Ambon adalah 60 orang. Komposisi
pegawai berdasarkan tingkat pendidikan, pangkat dan golongan, serta jabatan
struktural dan fungsional pada Dinas Perhubungan Kota Ambon tertera pada
Lampiran 4 (Tabel LU.4 dan Tabel LU.5).
f. Alokasi dan Realisasi Anggaran.
Alokasi anggaran untuk pembiayaan belanja publik pada Dinas Perhubungan Kota
Ambon Tahun 2014 adalah Rp.4.745.897.650,- dan sampai akhir tahun anggaran
terealisasi sebesar Rp.3.945.253.760,- atau (83,12%).
g. Kondisi sarana dan prasarana yang digunakan untuk pelaksanaan urusan
perhubungan cukup lengkap, namun perlu ditingkatkan secara optimal.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 80 ]
h. Permasalahan dan Solusi
Dalam melaksanakan kewenangan di bidang perhubungan pada kenyataannya
dihadapkan dengan beberapa masalah baik internal mapupun eksternal yaitu :
1) Belum terselesainya pembangunan Terminal Transit Type B Passo.
2) Arus lalu lintas dalam Kota Ambon belum berjalan sesuai SK Walikota Ambon
Nomor 137 Tahun 2008 tentang Penetapan Arus Lalu Lintas dan Rambu-Rambu
Jalan Dalam Kota Ambon.
3) Masih adanya PKL yang berjualan di dalam terminal A1 dan A2 yang dapat
mengganggu aktivitas kendaraan angkutan kota.
4) Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap tata cara berlalu lintas.
5) Sarana dan prasarana belum memadai, serta rendahnya SDM yang mengelola
perpakiran (juru parkir) di tepi jalan umum.
6) Masih adanya tumpang tindih kewenangan di bidang Perhubungan Udara, Pos
dan Telekomunikasi antara Pemerintah Provinsi Maluku dan Pemerintah Kota
Ambon, khusunya mengenai pemberian ijin pembangunan menara (Tower)
Dalam mengatasi permasalahan dan hambatan terkait dengan kewenangan di bidang
perhubungan di atas, telah diupayakan jalan keluar yaitu :
1) Mengupayakan alokasi dana APBD I , APBN maupun mencari Investor guna
menyelesaikan pembangunan Terminal Transit Type B di Passo.
2) Normalisasi arus lalu lintas dalam Kota Ambon sesuai Surat Keputusan
Walikota Ambon Nomor 137 tahun 2008.
3) Perlu dilakukan penertiban terhadap PKL yang berjualan di dalam terminal secara
tegas dan terpadu serta penempatan personil Pol-PP secara kontinu dalam rangka
pengawasan/pengamanan terminal terhadap kemungkinan kembalinya PKL untuk
berjualan di dalam terminal.
4) Sosialisasi tentang tata tertib berlalu lintas yang baik kepada masyarakat dan
pengemudi kendaraan bermotor Angkutan Kota dan kendaraan pribadi/dinas.
5) Perlu pembuatan marka jalan dan pemasangan rambu- rambu lalu lintas
6) Perlu pelatihan kepada juru parkir.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 81 ]
7) Perlu adanya koordinasi antara Pemerintah Provinsi Maluku dan Pemerintah Kota
Ambon terhadap pelaksanaan kewenangan pemerintah Kabupaten/Kota di bidang
Perhubungan Udara, Pos dan Telekomunikasi sebagaimana tertuang dalam PP
Nomor 38 tahun 2007.
17. Komunikasi dan Informatika.
Perkembangan teknologi informasi yang semakin cepat dengan kecanggihan yang
mutakhir mendorong Pemerintah Kota Ambon untuk semakin cepat pula menyesuaikan
kecanggihan yang ada dengan memperhatikan kebutuhan masyarakat dalam mewujudkan
tata pamong yang bersih, transparan dan akuntabel. Hal ini mendorong perubahan
paradigma dalam masyarakat yaitu menjadi masyarakat informasi dan pelayanan publik
yang berkualitas dengan memanfaatkan teknologi informasi.
a. Program dan Kegiatan
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dan Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur dalam menunjang operasional perkantoran.
2) Program Pembinaan dan Pengembangan Jaringan Komunikasi dan Informasi
dengan kegiatan; (a) pembinaan dan pengembangan jaringan komunikasi dan
informasi, (b) pengembangan sistem e-catalog pariwisata, (c) pengembangan box
informasi, (d) lomba desain logo maskot dan logo visit ambon, dan (e)
pengembangan aplikasi sistem pelayanan terpadu satu pintu (SIMANTAP).
3) Program Pengkajian dan Penelitian Bidang Informasi dan Komunikasi dengan
kegiatan pengkajian dan penelitian bidang informasi dan komunikasi.
4) Program Fasilitasi Peningkatan SDM Bidang Komunikasi dan Informasi dengan
kegiatan pelatihan SDM dalam bidang Komunikasi dan Informatika.
b. Tingkat Pencapaian Standar Pelayanan Minimal
Urusan Komunikasi dan Informatika mempunyai 2 Indikator Kinerja Kunci dengan
capaian sebagai berikut:
1) Website milik Pemerintah Daerah
Pemerintah Kota Ambon mempunyai website yaitu www.ambon.go.id.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 82 ]
2) Pameran/ Expo
Jumlah pameran/ expo yang dilakukan Pemerintah Kota Ambon adalah satu kali.
c. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
a. Terlaksananya operasional perkantoran dengan optimal, melalui program
Pelayanan Administrasi Perkantoran dan Peningkatan Sarana dan Prasarana
Aparatur untuk menunjang tugas-tugas operasional kantor.
b. Program Pembinaan dan Pengembangan Jaringan Komunikasi dan Informasi
telah terealisasi sebagai berikut:
(1) Peningkatan koneksi jaringan berbasis wireless pada SKPD di luar Balai
Kota yaitu Kecamatan Teluk Ambon Baguala, Dinas Tenaga Kerja,
BPMPKB, Kecamatan Teluk Ambon, dan Kelurahan Honipopu.
(2) Tersedianya layanan informasi pariwisata berbasis web yang lengkap dan
akurat sebagai media informasi dan promosi pariwisata Kota Ambon.
(3) Tersedianya layanan informasi bagi masyarakat melalui pengadaan box
informasi.
(4) Tersedianya logo dan maskot Kota Ambon untuk memperkenalkan maskot
Kota Ambon sebagai identitas pariwisata Kota Ambon.
(5) Pengembangan aplikasi SIMANTAP untuk meningkatkan kualitas
pelayanan perijinan dan pelayanan publik secara baik pada SKPD
penghasil, ada 90 jenis perijinan.
c. Terlaksananya pengkajian dan penelitian untuk meningkatkan pengetahuan
pegawai dalam pelayanan publik (perijinan) dan infrastruktur IT.
d. Terlaksananya pelatihan SDM bidang komunikasi dan informasi untuk
menunjang operasional Kantor di bidang IT dengan baik.
d. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) penyelenggara urusan wajib komunikasi dan
informatika adalah Kantor Pengolahan Data Elektronik (KPDE) Kota Ambon.
e. Jumlah pegawai pada KPDE Kota Ambon adalah 15 orang. Komposisi pegawai
berdasarkan tingkat pendidikan, pangkat dan golongan, serta jabatan struktural dan
fungsional tertera pada Lampiran 4 (Tabel LU.4 dan Tabel LU.5).
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 83 ]
f. Alokasi dan Realisasi Anggaran.
Alokasi anggaran untuk pembiayaan belanja publik urusan wajib komunikasi dan
informatika Tahun 2014 adalah Rp.3.195.716.126,- dan sampai akhir tahun anggaran
terealisasi sebesar Rp.2.933.165.827,- atau (91,8%).
g. Kondisi sarana dan prasarana yang digunakan untuk pelaksanaan urusan komunikasi
dan informatika cukup lengkap, namun perlu ditingkatkan secara optimal.
h. Permasalahan dan Solusi.
Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan urusan komunikasi dan informatika
adalah:
1) Pemanfaatan TI oleh aparatur Pemerintah Kota Ambon belum maksimal.
2) Teknis SDM KPDE masih kurang/ terbatas serta belum dapat menangani
seperlunya masalah yang berkaitan dengan TI (jaringan dan SIM) yang spesifik.
3) Peralatan yang rentan mengalami kerusakan akibat padamnya aliran listrik PLN,
serta kesulitan untuk mendapatkan peralatan pengganti.
Dari permasalahan di atas maka solusi yang dapat diambil adalah:
1) Perlu adanya pelatihan/ sosialisasi pemanfaatan TI bagi aparatur Pemerintah Kota
Ambon.
2) Perlu adanya training khusus bagi staf KPDE.
3) Perlu adanya genset khusus dengan daya yang mampu memenuhi kebutuhan daya
listrik peralatan TI di ruang server KPDE.
4) Perlu adanya cadangan peralatan TI sesuai kebutuhan.
5) Perlu adanya penambahan tenaga TI.
18. Pertanahan
Urusan wajib Pertanahan adalah bukan urusan desentralisasi yang dilaksanakan oleh
Pemerintah Kota Ambon. Urusan ini dilaksanakan oleh Kantor Pertanahan Kota Ambon
yang bertanggung jawab secara dekonsentrasi kepada Badan Pertanahan Provinsi
Maluku.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 84 ]
Namun ada beberapa indikator urusan pertanahan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota
Ambon. Ada 2 Indikator Kinerja Kunci urusan Pertanahan (Lampiran 1) yang dilakukan
di Kota Ambon dengan capaian sebagai berikut:
a. Luas Lahan Bersertifikat
Jumlah luas lahan yang bersertifikat di Kota Ambon tahun 2014 adalah 42.417.717 m
atau 11,80% dari luas lahan yang seharusnya bersertifikat sebesar 359.446.200 m.
b. Penyelesaian kasus tanah negara
Jumlah kasus / sengketa tanah yang diselesaikan dalam tahun 2014 adalah sebanyak 6
kasus atau 100% dari jumlah total yang masuk.
c. Penyelesaian Ijin Lokasi
19. Pemerintahan Umum
Penyelenggaraan urusan pemerintahan umum pada hakekatnya terkait dengan
penyelenggraan otonomi daerah, pemerintahan, administrasi keuangan daerah, perangkat
daerah dan kepegawaian.
Gambaran pelaksanaan urusan pemerintahan umum selama Tahun 2014 diuraikan
sebagai berikut:
a. Organisasi dan Manajemen
Bidang Organisasi dan Manajemen dalam menyelenggarakan pemerintahan berfungsi
dalam penyiapan bahan kebijakan dan pembinaan kelembagaan, pengendalian
manajemen, Analisa Jabatan dan Formasi Jabatan, serta tata laksana dan urusan
umum.
a. Program dan Kegiatan
Pelaksanaan program dan kegiatan selama tahun 2014 adalah:
a) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran dan Program peningkatan
Sarana dan Prasarana Aparatur dalam menunjang operasional perkantoran.
b) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur yang meliputi
kegiatan Bimtek peningkatan kualitas pelayanan publik, dan Sosialisasi dan
Bimtek SOP dan SP untuk SMP, SMA di lingkup Kota Ambon.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 85 ]
c) Program Perencanaan Pembangunan Daerah yang meliputi penyusunan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, seleksi dan pemberian
penghargaan Citra Pelayanan Publik, Standar kompetensi jabatan, dan
Penyusunan uraian tugas jabatan struktural, fungsional khusus dan umum.
d) Program Pembinaan Birokrasi Kepemerintahan melalui kegiatan
restrukturisasi/ penataan tugas dan fungsi unit kerja pada Pemerintah Kota
Ambon.
b. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan tahun 2014 adalah:
a) Kegiatan-kegiatan melalui Program Pelayanan Administrasi Perkantoran,
serta Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur telah dapat
menunjang kelancaran aktivitas perkantoran.
b) Terlaksananya Bimtek peningkatan kualitas pelayanan publik bagi 75 orang
aparatur.
c) Terlaksananya sosialisasi bagi aparatur di sekolah (SMP dan SMA) agar dapat
memahami penyusunan SOP dan SP.
d) Tersedianya LAKIP Pemerintah Kota Ambon Tahun 2013.
e) Terlaksananya pemberian penghargaan citra pelayanan publik bagi SKPD
terbaik sesuai peringkat dalam memberikan pelayanan publik.
f) Tersedianya Perwali tentang standar kompetensi jabatan.
g) Tersedianya Perwali tentang uraian tugas struktural, fungsional khusus dan
umum.
h) Tertatanya tugas dan fungsi unit kerja melalui peningkatan eselon pada dua
SKPD dan pembentukan dua SKPD baru.
c. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) penyelenggara urusan wajib
pemerintahan umum bidang organisasi dan manajemen adalah Bagian Organisasi
dan Manajemen Sekretariat Kota Ambon.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 86 ]
d. Jumlah pegawai pada Bagian Organisasi dan Managemen Sekretariat Kota
Ambon adalah 16 orang. Komposisi pegawai berdasarkan tingkat pendidikan,
pangkat dan golongan, serta jabatan struktural dan fungsional pada Bagian
Organisasi dan Manajemen Sekretariat Kota Ambon tertera pada Lampiran 4
(Tabel LU.4 dan Tabel LU.5).
e. Alokasi anggaran untuk pembiayaan belanja publik urusan wajib pemerintahan
umum bidang organisasi dan manajemen Tahun 2014 adalah Rp.494.266.352,-
dan sampai akhir tahun anggaran terealisasi sebesar Rp.475.918.939,- atau
96,29%.
f. Kondisi sarana dan prasarana kantor secara umum dalam kondisi baik, namun ada
beberapa diantaranya sudah rusak berat karena termakan usia sehingga tidak bisa
digunakan lagi. Untuk itu masih perlu dukungan tambahan komputer/ laptop
sebagai penunjang pelaksanaan kegiatan administrasi kantor.
g. Permasalahan dan Solusi
1) Dalam pelaksanaan tugas di bidang organisasi dan manajemen, permasalahan
yang dihadapi adalah:
a) Masih terdapat keterlambatan pengumpulan laporan/data-data dari
masing-masing SKPD yang dimintakan oleh Bagian Organisasi dan
Manajemen Sekretariat Kota Ambon sebagai bahan pendukung
pelaksanaan tugas dan fungsinya.
b) Dalam pelaksanaan penataan kelembagaan selalu diperhadapkan dengan
peraturan perundang-undangan tentang pembentukan organisasi, yang
tumpang tindih sehingga memberikan ketidakpastian hukum serta
perubahan peraturan yang terlalu cepat sebelum dilakukan evaluasi atas
implementasi dari peraturan terdahulu.
c) Terjadinya tumpang tindih dalam pengembangan program dan kegiatan
oleh SKPD yang satu dengan SKPD lainnya.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 87 ]
2) Untuk mengatasi permasalahan – permasalahan tersebut diatas maka solusi
yang ditempuh adalah :
a) Melakukan perubahan organisasi perangkat daerah sebagai tindak lanjut
dari rencana perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007
tentang Pedoman Organisasi Perangkat Organisasi.
b) Pengelompokan kewenangan menurut rumpunnya yang mirip atau sama
kedalam satu SKPD tertentu.
c) Peningkatan fungsi pengendalian dan pengawasan pada saat perumusan
dan pengusulan program dan kegiatan dengan melibatkan Bagian
Organisasi dan Manajemen dalam Tim Anggaran Pemerintah Daerah
(TAPD).
d) Dalam proses penyusunan RPJM sebagai dasar utama perencanaan
pembangunan dan pelaksanaan kewenangan perlu melibatkan Bagian
Organisasi dan Manajemen untuk menjamin batasan kewenangan yang
tergambar dalam program dan kegiatan agar tidak terjadi tumpang tindih.
e) SKPD pengusul program dan kegiatan yang tumpang tindih diharapkan
melaksanakan rekomendasi Inspektorat terhadap hasil evaluasi
akuntabilitas kinerja SKPD tersebut.
b. Pemerintah Kecamatan
Penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat
merupakan bagian integral yang tidak terpisahkan dari penyelenggaraan pemerintah
di Kota Ambon, termasuk Pemerintah Kecamatan. Di Kota Ambon secara
administrasi terdiri dari 5 Kecamatan yang meliputi 50 Desa/ Kelurahan.
Keberhasilan kinerja kecamatan dan desa/kelurahan sebagai ujung tombak dari
penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan serta pelayanan masyarakat menjadi
salah satu tolok ukur keberhasilan pembangunan di Kota Ambon.
Gambaran pelaksanaan program/kegiatan pada setiap Kecamatan di Kota Ambon
adalah :
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 88 ]
1) Kecamatan Nusaniwe
Kecamatan Nusaniwe secara administrasi terdiri dari 5 Desa dan 8 Kelurahan
dengan luas wilayah 88,35 Km2.
a) Program dan Kegiatan
(1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana Aparatur, serta Program Peningkatan Pengembangan
Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan dengan kegiatan-
kegiatan untuk menunjang operasional perkantoran.
(2) Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan dengan kegiatan
peyuluhan dalam rangka pemberdayaan masyarakat.
(3) Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa dengan
kegiatan (a) monitoring, evaluasi dan pelaporan kapasitas aparatur
Pemerintah Desa, dan (b) Pelatihan manajemen Pemerintah Desa.
(4) Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Jender Dalam
Pembangunan dengan kegiatan penyuluhan bagi Ibu Tumah Tangga dalam
membangun keluarga sejahtera.
(5) Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Membangun Desa
dengan kegiatan (a) Lomba Desa/Kelurahan, dan (b) pembinaan dan
persiapan Lomba P2WKSS.
(6) Program Perencanaan Pembangunan Daerah dengan kegiatan (a)
Musyawarah Perencanaan Pembangunan/ Musrenbang Tingkat
Kecamatan, dan (b) pengembangan partisipasi masyarakat dalam
perumusan program dan kegiatan publik.
b) Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Realisasi pelaksanaan progam/kegiaan selama tahun 2014 adalah:
(1) Operasional perkantoran dapat berjalan lancar melalui penyediaan
administrasi perkantoran dan kinerja/keuangan, serta penyediaan sarana
dan prasarana dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
(2) Terlaksananya prnyuluhan untuk memberdayakan masyarakat.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 89 ]
(3) Tersedianya data laporan Pemerintah Desa dan terlaksananya pelatihan
manajemen bagi aparatur Pemerintah Desa.
(4) Terlaksananya penyuluhan bagi ibu rumah tangga dalam membangun
keluarga sejahtera.
(5) Terlaksananya Lomba Desa/Kelurahan dalam peningkatan partisipasi
Masyarakat Desa dengan kegiatan sesuai jadwal yang ditentukan dan
P2WKSS.
(6) Tersusunnya perencanaan pembangunan di tingkat desa/kelurahan dan
kecamatan secara bottom up dan partisipasi masyarakat dalam penyusunan
program dan kebijakan publik.
c) Permasalahan dan Solusi
1) Proses Pemilihan Raja Negeri Nusaniwe dan Raja Negeri Urimessing
yang belum dilaksanakan disebabkan proses Revisi Perda Nomor 3 dan 13
Tahun 2008 sementara berjalan sehingga seluruh proses pemilihan Raja
dihentikan sementara.
2) Kurangnya kendaraan dinas/ operasional dalam menunjang kelancaran
pelaksanaan tugas, juga belum memadainya sarana dan prasarana gedung
kantor.
3) Keterbatasan kapasitas pegawai disesuaikan dengan rasio pelayanan
kepada masyarakat di Kecamatan Nusaniwe.
Guna mengatasi permasalahan tersebut, maka solusi yang diambil antara lain:
1) Mengupayakan percepatan proses pemilihan Raja Negeri Nusaniwe dan
Negeri Urimessing dengan melakukan koordinasi dan konsolidasi dengan
Bagian Tata Pemerintahan.
2) Mengakomodir pengadaan sarana dan prasarana tersebut kedalam DPA
tahun 2015 SKPD Kecamatan Nusaniwe.
3) Perlu dilakukan penambahan jumlah pegawai dengan kemampuan
penguasaan TIK serta pengelola keuangan, penguatan kapasitas pegawai
dengan melakukan bimtek atau pelatihan disesuaikan dengan rasio
kebutuhan pelayanan publik.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 90 ]
4) Kecamatan Sirimau
Kecamatan Sirimau secara administrasi terdiri dari 4 Desa dan 10 Kelurahan
dengan luas wilayah 86,82 Km2.
a) Program dan Kegiatan
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana Aparatur, dan Program Peningkatan Pengembangan
Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan dengan kegiatan-
kegiatan yang mendukung operasional perkantoran.
2) Program Perencanaan Pembangunan Daerah dengan kegiatan Musyawarah
Perencanaan Pembangunan/ Musrenbang Tingkat Kecamatan.
3) Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Membangun Desa
dengan kegiatan; (a) Perlombaan Desa/ Kelurahan, (b) Pembinaan dan
persiapan Desa/ Kelurahan dalam rangka Lomba Desa/ Kelurahan Tingkat
Kota, (c) Pembinaan dan persiapan Desa/ Kelurahan dalam rangka Lomba
Desa/ Kelurahan Tingkat Provinsi, dan (d) Pembinaan & Persiapan Desa/
Kelurahan dalam rangka Lomba P2WKSS.
b) Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Realisasi pelaksanaan progam/kegiaan selama tahun 2014 adalah:
(1) Kegiatan-kegiatan operasional kedinasan yang meliputi Program
Pelayanan Administrasi Perkantoran, Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur, dan Program peningkatan Pengembangan Sistem
pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan telah berjalan sesuai rencana
yang berdampak pada peningkatan volume pekerjaan dan pelayanan
kepada masyarakat.
(2) Terlaksananya Lomba Desa/ Kelurahan Tingkat Kecamatan, Pembinaan
dan persiapan Desa/ Kelurahan dalam rangka Lomba Desa/ Kelurahan
Tingkat Kota dan Tingkat Provinsi dan Pembinaan & Partisipasi Lomba
P2WKSS.
(3) Terlaksananya kegiatan Musrenbang Tingkat Kecamatan dan hasil yang
diperoleh adalah tersedianya dokumen perencanaan tingkat kecamatan.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 91 ]
c) Permasalahan dan Solusi
Selama pelaksanaan program dan kegiatan di Tahun 2014, semuanya berjalan
dengan baik tanpa adanya permasalahan yang mendasar di dalam
pelaksanaannya.
5) Kecamatan Teluk Ambon Baguala
Kecamatan Teluk Ambon Baguala secara administrasi terdiri dari 6 Desa dan 1
Kelurahan dengan luas wilayah 40,11 Km2.
a) Program dan Kegiatan
(1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dan Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana Aparatur, dengan kegiatan-kegiatan yang
mendukung operasional perkantoran.
(2) Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa
dengan jumlah kegiatan sebanyak (3) tiga yang meliputi : kegiatan lomba
desa/kelurahan tingkat kecamatan, pembinaan dan persiapan desa dalam
rangka lomba desa/kelurahan tingkat kota, pembinaan dan persiapan
lomba P2WKSS.
(3) Program perencanaan pembangunan daerah yang meliputi kegiatan
Musrenbang tingkat kecamatan.
b) Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Realisasi pelaksanaan progam/kegiatan selama tahun 2014 adalah:
(1) Operasional perkantoran dapat berjalan lancar melalui penyediaan
administrasi perkantoran dan penyediaan sarana dan prasarana aparatur
dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
(2) Terlaksananya Lomba Desa/Kelurahan tingkat Kecamatan Teluk Ambon
Baguala.
(3) Tersusunnya perencanaan pembangunan daerah di tingkat desa/kelurahan
dan Kecamatan secara bottom up.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 92 ]
c) Permasalahan dan Solusi
Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan tugas adalah:
(1) Proses pemilihan Raja Negeri Passo yang belum dilaksanakan.
(2) Kurangnya kendaraan dinas/ operasional dalam menunjang kelancaran
pelaksanaan tugas, juga belum memadainya sarana dan prasarana gedung
kantor.
(3) Sekretaris Kecamatan, Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban juga
Kepala Seksi Pembangunan pada struktur organisasi Kantor Kecamatan
Teluk Ambon Baguala belum terisi.
(4) Keterbatasan kapasitas pegawai disesuaikan dengan rasio pelayanan
kepada masyarakat di Kecamatan Teluk Ambon Baguala.
Solusi yang dilakukan terkait permasalahan di atas adalah:
(1) Mengupayakan percepatan proses pemilihan Raja Negeri Passo dengan
melakukan koordinasi dan konsolidasi dengan Bagian Tata Pemerintahan.
(2) Mengakomodir pengadaan sarana dan prasarana tersebut ke dalam DPA
tahun 2015 SKPD Kecamatan Teluk Ambon Baguala.
(3) Mengusulkan kepala seksi ketentraman dan ketertiban serta pembangunan
agar dapat diisi.
(4) Perlu dilakukan penguatan kapasitas pegawai dengan melakukan Bimtek
atau pelatihan disesuaikan dengan rasio kebutuhan pelayanan publik agar
pelayanan yang diberikan sesuai kebutuhan pelayanan publik agar
pelayanan yang diberikan kepada masyarakat lebih optimal.
6) Kecamatan Leitimur Selatan
Kecamatan Leitimur Selatan secara administrasi terdiri dari 8 Desa dengan luas
wilayah 50,50 Km2.
a) Program dan Kegiatan
(1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana Aparatur, serta Program Peningkatan Pengembangan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 93 ]
Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan dengan kegiatan-
kegiatan untuk menunjang operasional perkantoran.
(2) Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Membangun Desa
dengan kegiatan (a) Lomba Desa/Kelurahan tingkat Kecamatan, (b)
Pembinaan dan persiapan Desa/kelurahan dalam rangka Lomba
Desa/Kelurahan, (c) Pembinaan dan persiapan Desa dalam rangka lomba
P2WKSS tingkat kota, (d) Pembinaan dan sosialisasi pemberdayaan
masyarakat Desa berbasis pariwisata, dan (e) Koordinasi festival Leitimur
Selatan.
(3) Program Perencanaan Pembangunan Daerah dengan kegiatan Musyawarah
Perencanaan Pembangunan/ Musrenbang Tingkat Kecamatan.
b) Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Realisasi pelaksanaan progam/kegiatan selama tahun 2014 adalah:
(1) Operasional perkantoran dapat berjalan lancar melalui penyediaan
administrasi perkantoran, kinerja keuangan dan penyediaan sarana dan
prasarana dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
(2) Terlaksananya Lomba Desa/Kelurahan Tingkat Kecamatan Leitimur
Selatan dan dilanjutkan dengan pembinaan Desa/Kelurahan Pemenang
untuk mengikuti Lomba Desa tingkat Kota, serta terlaksananya koordinasi
dalam rangka pelaksanaan festival Leitimur Selatan.
(3) Tersusunnya perencanaan pembangunan di tingkat desa/kelurahan dan
kecamatan secara bottom up.
c) Permasalahan dan Solusi
Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan tugas adalah:
(1) Proses Pemilihan Raja Negeri Naku, Rutong, Ema, dan Hutumuri yang
belum dilaksanakan.
(2) Kurangnya kendaraan dinas/ operasional dalam menunjang kelancaran
pelaksanaan tugas, juga belum memadainya sarana dan prasarana gedung
kantor.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 94 ]
(3) Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban juga Kepala Seksi Pelayanan
Umum pada struktur organisasi Kantor Kecamatan Leitimur Selatan
belum terisi.
(4) Keterbatasan kapasitas pegawai disesuaikan dengan rasio pelayanan
kepada masyarakat di Kecamatan Leitimur Selatan.
Solusi yang dilakukan terkait permasalahan di atas adalah:
(1) Mengupayakan percepatan proses Pemilihan Raja Negeri Naku, Rutong,
Ema, dan Hutumuri dengan melakukan koordinasi dan konsolidasi dengan
Bagian Tata Pemerintahan.
(2) Mengakomodir pengadaan sarana dan prasarana tersebut ke dalam DPA
Tahun 2015 SKPD Kecamatan Leitimur Selatan.
(3) Mengusulkan Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban serta Kepala
Seksi Pelayanan Umum dan juga Kasubag Perencaan, Monitoring dan
Evaluasi agar dapat diisi.
(4) Perlu dilakukan penguatan kapasitas pegawai dengan melakukan Bimtek
atau pelatihan disesuaikan dengan rasio kebutuhan pelayanan publik agar
pelayanan yang diberikan sesuai kebutuhan pelayanan publik agar
pelayanan yang diberikan kepada masyarakat lebih optimal.
7) Kecamatan Teluk Ambon
Kecamatan Teluk Ambon secara administrasi terdiri dari 7 Desa dan 1 Kelurahan
dengan luas wilayah 93,68 Km2.
a) Program dan Kegiatan
(1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran dan Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana Aparatur serta Program Peningkatan Pengembangan
Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan dengan kegiatan
kegiatan untuk menunjang operasional perkantoran.
(2) Program Perencanaan Pembangunan Daerah dengan kegiatan Musyawarah
Perencanaan Pembangunan/ Musrenbang Tingkat Kecamatan.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 95 ]
(3) Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun Desa
dengan kegiatan; (a) lomba desa/kelurahan, (b) lomba desa/ kelurahan
tingkat kota, dan (c) lomba desa/ kelurahan tingkat provinsi.
b) Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Realisasi pelaksanaan progam/kegiaan selama tahun 2014 adalah:
(1) Operasional perkantoran dapat berjalan lancar melalui penyediaan
administrasi perkantoran dan penyediaan sarana dan prasarana serta
pengembangan capaian kinerja dan keuangan dalam meningkatkan
pelayanan kepada masyarakat.
(2) Terlaksananya Lomba Desa/Kelurahan Tingkat Kecamatan Teluk Ambon
dan pembinaan/persiapan Desa/Kelurahan dalam Lomba Desa/Kelurahan
Tingkat Kota Ambon
(3) Tersusunnya perencanaan pembangunan di tingkat desa/kelurahan dan
kecamatan secara bottom up.
c) Permasalahan dan Solusi
Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan tugas adalah
(1) Belum memadainya sarana dan prasarana berupa gedung pertemuan (Aula)
dan perlengkapan gedung kantor berupa brankas, pendingin ruangan,
komputer dan sebagainya.
(2) Kurangnya tenaga pegawai yang menguasai komputer.
(3) Keterbatasan jumlah pegawai disesuaikan dengan rasio pelayanan publik
di Kecamatan Teluk Ambon sesuai Indikator Pelayanan Publik.
Solusi yang dilakukan terkait permasalahan di atas adalah
(1) Mengintensifkan tugas tiap seksi di kecamatan dan melakukan koordinasi
dan tugas-tugas pelayanan administrasi perkantoran.
(2) Mengakomodir pengadaan sarana dan prasarana tersebut kedalam anggaran
belanja tahun berikutnya dalam anggaran SKPD Kecamatan Teluk Ambon.
(3) Mengusulkan penambahan jumlah pegawai yang terampil dalam
penggunaan komputer dan disesuaikan dengan rasio pelayanan publik agar
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 96 ]
pelayanan yang diberikan lebih optimal dan sesuai dengan indikator
pelayanan.
8) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) penyelenggara pemerintahan kecamatan
adalah 5 kecamatan di Kota Ambon yaitu (1) Nusaniwe, (2) Sirimau, (3) Teluk
Ambon Baguala, (4) Leitimur Selatan dan (5) Teluk Ambon.
9) Jumlah pegawai pada setiap kecamatan beserta komposisi pegawai berdasarkan
tingkat pendidikan, pangkat dan golongan, serta jabatan struktural dan fungsional,
tertera pada Lampiran 4 (Tabel LU.4 dan Tabel LU.5).
10) Alokasi anggaran untuk pembiayaan dan realisasi belanja publik setiap kecamatan
Tahun 2014 adalah:
a) Kecamatan Nusaniwe, alokasi anggaran adalah Rp.523.075.150,- dan sampai
akhir tahun anggaran terealisasi sebesar Rp.495.692.250,- (94,76%).
b) Kecamatan Sirimau, alokasi anggaran adalah Rp.269.088.297,- dan sampai
akhir tahun anggaran terealisasi sebesar Rp.209.360.651,- (77,80%).
c) Kecamatan Leitimur Selatan, alokasi anggaran adalah Rp.542.400.855,- dan
sampai akhir tahun anggaran terealisasi sebesar Rp.454.978.855,- atau
(83,88%).
d) Kecamatan Teluk Ambon Baguala, alokasi anggaran adalah Rp.239.556.500,-
dan sampai akhir tahun anggaran terealisasi sebesar Rp.196.376.875,-
(81,97%).
e) Kecamatan Teluk Ambon, alokasi anggaran adalah Rp.227.366.000,- dan
sampai akhir tahun anggaran terealisasi sebesar Rp.209.686.000,- (92,22%).
11) Kondisi sarana dan prasarana yang digunakan untuk pelaksanaan pemerintahan
kecamatan belum cukup lengkap, sehingga perlu ditingkatkan secara optimal.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 97 ]
c. Bidang Pengawasan
Implementasi penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan berwibawa (good
governance) semakin ditingkatkan untuk mengatasi penyalahgunaan wewenang dan
bentuk-bentuk penyelewengan lainnya, yang dapat merugikan serta menghambat
pelaksanaan pembangunan.
a. Program dan Kegiatan
a) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran dengan kegiatan penyediaan
jasa komunikasi sumber daya air dan listrik, penyediaan alat tulis kantor,
penyediaan barang cetakan dan penggandaan, penyediaan komponen
instalansi listrik dan penerangan bangunan kantor, rapat koordinasi dan
konsultasi keluar daerah dan rapat koordinasi dan konsultasi dalam daerah.
b) Pogram peningkatan sarana dan prasarana aparatur dengan kegiatn
pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas operasional, pengadaan peralatan
gedung kantor, pembangunan gedung kantor Inspektorat Kota Ambon, dan
Pembangunan pagar gedung Kantor Inspektorat Kota Ambon.
c) Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur dengan kegiatan diklat
pengendalian teknis, diklat serifikasi penjenjangan ketua Tim, Diklat
sertifikasi anggota Tim tingkat ahli, Diklat review laporan keuangan dan
diklat tingkat ahli P2UPD.
d) Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan pencapaian kinerja dan
keuangan dengan kegiatan penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun.
e) Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian
Pelaksanaan Kebijakan Kepala Daerah, dengan kegiatan: Rapat Pra
Pemutakhiran Data Tingkat Kota Ambon, Pemantauan, Ditribusi, Pengisian,
dan Pengiriman Laporan Harta Kekayaan Penyelenggaraan Negara (LHKPN),
Gelar pengawasan, review laporan keuangan, evaluasi LAKIP, evaluasi sistem
pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), bimbingan teknis pengawasan
berbasis Acrual, dan review dan pemantauan laporan keuangan semesteran.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 98 ]
b. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan tahun 2014 tersebut adalah:
a) Terlaksananya program pelayanan administrasi perkantoran, program
peningkatan sarana dan prasarana aparatur dan program peningkatan
pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan.
b) Terlaksananya program peningkatan kapasistas sumber daya aparatur, review
laporan keuangan terlaksana guna peningkatan presentasi laporan keuangan
Pemerintah Kota Ambon. Namun keempat diklat lainnya tidak terlaksana
karena pendataan peserta dari ciawi terbatas sehingga pemerintah kota tidak
diikut sertakan dalam jadwal kegiatan.
c) Terlaksananya rapat Pra Pemutakhiran data tingkat Kota Ambon terlaksana
100%.
d) Terlaksana pemantauan, distribusi, pengisian dan pengiriman laporan harta
kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) dengan jumlah pejabat yang mengisi
formulir harta kekayaan sebanyak 119 orang, yang sudah dikirim sebanyak 54
orang pejabat dan yang belum mengisi formulir sebanyak 65 orang pejabat
termasuk formulir yang dikirim secara pribadi.
e) Terlaksana review laporan keuangan Pemerintah Kota.
f) Gelar pengawasan terlaksana dengan capaian 100%.
g) Sosialiasi sistem pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) terlaksana namun
tidak semua anggaran digunakan.
h) Terlaksana evaluasi LAKIP SKPD lingkup pemerintah kota ambon.
i) Terlaksananya bimbingan teknis pengawasan berbasis Acrual.
j) Terlaksananya sosialisasi penilaian mandiri pelaksanaan reformasi birokrasi
dan sosialisasi strategi menuju WTP.
c. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) penyelenggara urusan wajib
pemerintahan umum bidang Pengawasan adalah Inspektorat Kota Ambon.
d. Jumlah pegawai pada Inspektorat Kota Ambon adalah 43 orang. Komposisi
pegawai berdasarkan tingkat pendidikan, pangkat dan golongan, serta jabatan
struktural dan fungsional pada Inspektorat Kota Ambon tertera pada Lampiran 4
(Tabel LU.4 dan Tabel LU.5).
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 99 ]
e. Alokasi anggaran untuk pembiayaan belanja publik urusan wajib pemerintahan
umum bidang pengawasan Tahun 2014 adalah Rp.3.110.001.540,- dan sampai
akhir tahun anggaran terealisasi sebesar Rp.1.313.696.900,- atau 80,71%.
f. Kondisi sarana dan prasarana yang digunakan untuk pelaksanaan urusan wajib
pemerintahan umum bidang pengawasan cukup lengkap, namun perlu
ditingkatkan secara optimal.
g. Permasalahan dan Solusi
Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan tugas pengawasan adalah
kurangnya jumlah pegawai auditor pada Inspektorat Kota Ambon sesuai dengan
analisa beban kerja (ABK).
Solusi yang dapat diambil adalah perlu adanya penambahan pegawai.
d. Pengelolaan Keuangan Daerah
Pengelola keuangan daerah, mengatur secara komprehensif dan terpadu ketentuan-
ketentuan dalam bidang pengelolaan keuangan daerah, dengan mengakomodasi
berbagai substansi yang terdapat dalam berbagai aturan yang berlaku, sehingga
diharapkan dapat mengharmonisasikan pengelolaan keuangan daerah, baik antara
Pemerintah Daerah dan DPRD, ataupun antara pemerintah daerah dan masyarakat.
a. Program dan Kegiatan
Program dan Kegiatan yang telah dilakukan selama tahun 2014 adalah:
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran dengan kegiatan penyediaan
jasa surat menyurat, penyediaan jasa administrasi keuangan, penyediaan alat
tulis kantor, penyediaan barang cetakan dan gandaan, penyediaan komponen
instalasi listrik/penerangan bangunan kantor, penyediaan bahan bacaan dan
peraturan perundang-undangan, penyediaan makanan dan minuman, rapat-
rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah dan penataan kearsipan
keuangan.
2) Program peningkatan sarana dan prasaran aparatur dengan kegiatan,
pengadaan perlengkapan Gedung kantor, pengadaan peralatan gedung kantor,
pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas.operasional, pemeliharaan
rutin/berkala perlengkapan gedung kantor, pemeliharaan rutin berkala Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 100 ]
peralatan gedung kantor, pengadaan alat-alat kebersihan dan pembersih
gedung kantor, pembuatan sekat ruang kerja kantor BPKK, pembuatan dan
penataan ruang arsip BPKK, dan relokasi dan penataan perlengkapan gedung
kantor.
3) Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur dengan kegiatan studi
banding pengelolaan keuangan daerah.
4) Program peningkatan pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan dengan kegiatan penyusunan laporan Capaian kinerja dan ikhtisar
realisasi kinerja SKPD, penyusunan laporan keuangan semesteran,
penyusunan pelaporan Prognosis Realisasi anggaran dan penyusunan
pelaporan keuangan akhir tahun.
5) Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
dengan kegiatan: (1) Penyusunan Standar Analisa Belanja (SAB) Tahun
2015, (2) Penyusunan Rancangan PERDA tentang APBD Tahun 2015, (3)
Penyusunan Rancangan Peraturan Walikota tentang Penjabaran APBD Tahun
2015, (4) Penyusunan Rancangan PERDA tentang Perubahan APBD 2014,
(5) Penyusunan Rancangan Peraturan Walikota tentang Penjabaran Perubahan
APBD Tahun 2014, (6) Penyusunan Rancangan PERDA tentang
Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun 2013, (7) Penyusunan
Rancangan Peraturan Walikota tentang Penjabaran Pertanggungjawaban
Pelaksanaan APBD Tahun 2013, (8) Bimtek Implementasi Paket Regulasi
tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, (9) Penyusunan Dokumen
Pelaksanaan Anggaran Tahun 2014, (10) Penyusunan Dokumen Pelaksanaan
Perubahan Dokumen Anggaran Tahun 2014, (11) Penerapan Sistem
Informasi Manajemen Data Keuangan, (12) Pelaksanaan Tuntutan
Perbendaharaan dan Tuntutan Ganti Rugi (TP-TGR), (13) Penyusunan
Neraca Pemerintah Kota Ambon, (14) Penyusunan Laporan triwulan dan
Semesteran Pemerintah Kota Ambon, (15) Penyusunan Laporan Kas Daerah,
(16) Penyusunan dan Pelaporan Dana Transfer, (17) pengelolaan Gaji PNS,
(18) Penyusunan PERDA dan Peraturan Kepala Daerah tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah, (19) monitoring dan evaluasi gaji guru dan pegawai, (20)
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 101 ]
penyelesaian anggaran kas dan SPD, (21) monitoring dan evaluasi belanja
hibah, bantuan sosial, bantuan keuangan, dan belanja tidak terduga, (22)
pengelolaan dan penatausahaan perbendaharaan, (23) asistensi dan
pendampingan penyusunan laporan keuangan, (24) monitoring dan evaluasi
laporan keuangan, (25) evaluasi APBD, (26) sosialisasi penyusunan APBD
tahun 2015, (27) bimbingan teknis SIMDA berbasis akrual, (28) penyesuaian
SIMDA berbasis akrual, (29) asistensi dan pendampingan proses penyusunan
laporan keuangan berbasis akrual, (30) penyusunan buku himpunan peraturan
keuangan, (31) sosialisasi kebijakan dan sistem prosedur akuntansi berbasis
akrual, (32) penyusunan kebijakan akuntansi dan sistem prosedur akuntansi
berbasis akrual, dan (33) peningkatan kapasitas pengelolaan keuangan daerah
bagi para pejabat.
b. Tingkat Pencapaian Standar Minimal untuk penyelenggaraan urusan administrasi
keuangan daerah belum ditetapkan.
c. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Dalam pelaksanaan program kegiatan tahun 2014, maka hasil yang dicapai adalah:
1. Operasional perkantoran dapat berjalan lancar melalui penyediaan administrasi
perkantoran dan penyediaan sarana dan prasarana dalam meningkatkan
pelayanan kepada masyarakat.
2. Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan
keuangan
a) Tersedianya laporan capaian Kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja BPKK
tahun 2014.
b) Tersedianya laporan keuangan semesteran BPKK tahun 2014.
c) Tersedianya laporan prognosis realisasi anggaran BPKK tahun 2014.
d) Tersedianya laporan keuangan akhir tahun BPKK Tahun 2014.
3. Program peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
a) Tersedianya standar analisa belanja (SAB) tahun 2015 sebagai pedoman
dalam penyusunan RKA-SKPD tahun 2015.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 102 ]
b) Tersedianya Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2014 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun anggaran 2015 sebagai
Pedoman pelaksanaan anggaran tahun anggaran 2015.
c) Tersedianya peraturan Walikota tentang penjabaran anggaran pendapatan
dan belanja daerah (APBD) tahun anggaran 2015.
d) Tersedianya Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2014 tentang perubahan
anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) tahun anggaran 2014.
e) Tersedianya Peraturan Walikota Nomor 36 Tahun 2014 tentang penjabaran
perubahan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) tahun
anggaran 2014.
f) Tersedianya peraturan daerah nomor 11 tahun 2014 tentang
pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja daerah
(APBD) tahun anggaran 2013.
g) Tersedianya peraturan walikota nomor 31 tahun 2014 tentang penjabaran
pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja
Daerah (APBD) tahun anggaran 2014.
h) Terlaksananya bimbingan teknis implementasi paket regulasi bagi aparatur
pengelola keuangan, pejabat penatausahaan keuangan, bendahara dan
pembuat dokumen serta 1 tenaga akuntansi dari 67 SKPD.
i) Tersedianya Dokumen Pelaksanaan Anggaran tahun 2014 bagi SKPD
dalam lingkup pemerintah Kota Ambon sebagai pedoman pelaksanaan
anggaran tahun anggaran 2014.
j) Tersedianya Dokumen Pelaksanaan perubahan anggaran tahun 2014 bagi
SKPD dalam lingkup Pemerintah Kota Ambon.
k) Tersedianya sistem informasi manajemen data keuangan sebagai sarana
informasi keuangan daerah yang dapat diakses secara tepat, cepat dan
akurat.
l) Tersedianya laporan tentang tuntutan perbendaharaan dan tuntutan ganti
rugi (TP-TGR) sebagai wujud dari pengelolaan keuangan yang transparan
dalam pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan daerah.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 103 ]
m) Tersedianya Neraca Pemerintah Kota Ambon Tahun 2014.
n) Tersedianya laporan realisasi APBD triwulan dan semester dan laporan kas
daerah periode Januari-Desember 2014 yang transparan dan akuntabel
serta Tersedianya laporan dana transfer tahun 2014.
o) Terlaksananya pengelolaan data gaji bagi 7.284 PNS dalam lingkup
Pemerintah Kota Ambon yang lebih akurat.
p) Tersedianya peraturan Walikota dan keputusan Walikoa tentang
pengelolaan keuangan daerah.
q) Tersedianya data yang lebih akurat tentang 5.184 guru dan 2.100 pegawai
dalam lingkup Pemerintah Kota Ambon yang masih aktif.
r) Tersedianya data anggaran kas dan SPD bagi 66 SKPD dalam lingkup
Pemerintah Kota Ambon.
s) Tersedianya data tentang keberadaan penerima bantuan hibah, bantuan
sosial, bantuan keuangan dan belanja tidak terduga dengan jumlah
penerima sebanyak 304 penerima.
t) Tersedianya dokumen SP2D sejumlah 6.626 yang digunakan sebagai dasar
pencairan dana.
u) Tersusunnya laporan keuangan Pemerintah Kota Ambon tahun 2014,
tersedianya SPJ dan laporan keuangan SKPD yang lebih tepat waktu.
v) Tersedianya data tentang perencanaan, penyusunan dan pelaksanaan
APBD tahun anggaran 2015 dari 66 SKPD dalam lingkup Pemerintah
Kota Ambon.
w) Tersosialisasinya Permendagri Nomor 37 Tahun 2014 tentang penyusunan
APBD Tahun 2015 bagi aparatur perencanaan dari 66 SKPD lingkup
Pemerintah Kota Ambon.
x) Terlaksananya bimbingan teknis berbasis akrual kepada Kepala SKPD,
PPK, Bendahara, dan Operator SIMDA pada 66 SKPD serta pengenalan
SIMDA berbasis akrual bagi 66 SKPD dan diterbitkannya Perwali Nomor
35 Tahun 2014 tentang sistem akuntansi pemerintah.
y) Terlaksananya pendampingan dari BPKP Perwakilan Maluku dalam
persiapan penyusunan laporan keuangan yang berbasis akrual.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 104 ]
z) Tersedianya buku himpunan peraturan keuangan tentang pengelolaan
keuangan daerah.
aa) Terlaksananya sosialisasi kebijakan dan sistem prosedur akuntansi berbasis
akrual.
bb) Diterbitkannya Peraturan Walikota Ambon Nomor 37 Tahun 2014 tentang
kebijakan akuntansi Pemerintah Kota Ambon.
cc) Terlaksananya asistensi pengelolaan keuangan daerah bagi para pejabat
dalam lingkup Pemerintah Kota Ambon.
d. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) penyelenggara urusan wajib
pemerintahan umum bidang pengelolaan keuangan daerah adalah Badan
Pengelola Keuangan Kota Ambon.
e. Jumlah pegawai pada Badan Pengelola Keuangan Kota Ambon adalah 41 orang.
Komposisi pegawai berdasarkan tingkat pendidikan, pangkat dan golongan, serta
jabatan struktural dan fungsional pada Badan Pengelola Keuangan Kota Ambon
tertera pada Lampiran 4 (Tabel LU.4 dan Tabel LU.5).
f. Alokasi anggaran untuk pembiayaan belanja publik urusan wajib pemerintahan
umum bidang pengelolaan keuangan daerah Tahun 2014 adalah
Rp.9.294.717.786,- dan sampai akhir tahun anggaran terealisasi sebesar
Rp.8.660.720.843,- atau 93,18%.
g. Kondisi sarana dan prasarana yang digunakan dalam kegiatan pengelolaan
keuangan yang belum memadai sedangkan sarana lainnya seperti penyediaan
kendaraan roda empat untuk Kepala Badan dan Sekretaris Badan sudah memadai,
demikian juga dengan yang lainnya sudah memadai.
h. Permasalahan dan Solusi
Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan tugas pengelolaan keuangan
adalah:
a) Penyusunan beberapa rancangan peraturan daerah belum dilaksanakan tepat
waktu sesuai jadwal yang ditetapkan.
b) Masih rendahnya pemahaman aparatur pengelola keuangan dalam penguasaan
regulasi maupun komputerisasi sehingga masih terdapat keterlambatan dalam
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 105 ]
c) Opini/tanggapan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap laporan
keuangan Kota Ambon adalah WDP (wajar dengan persyaratan).
d) Aparatur pengelola keuangan di setiap SKPD belum memahami secara jelas
Sistem Pengelolaan Keuangan Daerah juga sistem Informasi Manajemen Data
Keuangan (SIMDA).
Upaya pemecahan masalah yang telah dilakukan adalah:
a) Melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka persiapan dan
pelaksanaan penyusunan, pembahasan dan penetapan rancangan Peraturan
Daerah menjadi peraturan daerah.
b) Melakukan koordinasi dengan pejabat pengelola keuangan, bendahara
maupun pejabat pelaksana teknis kegiatan dalam rangka evaluasi dan
verifikasi terhadap laporan-laporan SPJ. Disamping itu, dalam upaya
menyatukan persepsi dalam pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan,
diberikan pula bimbingan teknis/ sosialisasi regulasi tentang pengelolaan
keuangan bagi aparatur pengelola keuangan SKPD.
c) Pelaksanaan pelatihan kursus keuangan daerah (KKD) bagi aparatur pengelola
keuangan untuk meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan.
e. Pengelolaan Pendapatan Daerah
Pengelolaan pendapatan daerah merupakan urusan yang mengatur pengelolaan
pendapatan asli daerah, khususnya pajak dan retribusi daerah serta Pajak Bumi dan
Bangunan (PBB) maupun sumber-sumber penerimaan lainnya yang sah. Potensi
pendapatan daerah ini diharapkan menjadi sumber penerimaan daerah yang potensial,
sedapat mungkin terus ditingkatkan untuk pembiayaan pembangunan di Kota Ambon.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 106 ]
a. Program dan Kegiatan
Program dan Kegiatan dalam rangka pengelolaan pendapatan daerah dalam tahun
2014 adalah:
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, Program Peningkatan Sarana
dan Prasarana Aparatur, Peningkatan Disiplin Aparatur, Program Peningkatan
Pengembangan Sistem Pengelolaan Pencapaian Kinerja dan Keuangan, yang
dilaksanakan dalam rangka menunjang tugas-tugas operasional rutin kantor.
2) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur dengan kegiatan studi
banding peningkatan PAD.
3) Program Peningkatan dan Pengembangan Keuangan Daerah dengan kegiatan
meliputi (1) Penungguan Petugas pada Objek Pajak (Pendataan, Penagihan,
Penetapan dan Pengawasan), (2) Pelaksanaan Pemungutan PBB, (3)
Pengawasan Petugas pada Objek Pajak dan Retribusi, (4) Pemberian Hadiah
Pada Konsumen Pengguna Bill, (5) Sosialisasi PERDA Pajak dan Retribusi,
(6) Peningkatan pelaksanaan Koordinasi teknis unit-unit Pengelola PAD, (7)
Pendataan potensi Retribusi Daerah, (8) Verifikasi, survei dan pemetaan
Objek PBB Kecamatan Nusaniwe dan Baguala, (9) Pengadaan aplikasi
Payment Mobile Off Line PBB, dan (10) Pemutakhiran piutang pajak dan
retribusi daerah.
b. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Realisasi pelaksanaan Program dan Kegiatan pengelolaan pendapatan adalah:
1) Terlaksana tugas-tugas operasional kantor rutin sesuai perencanaan SKPD,
yang berimplikasi pada peningkatan kinerja serta kualitas pelayanan publik
kepada masyarakat.
2) Terlaksananya penungguan petugas pada objek pajak (pendataan, penagihan,
penetapan, sosialisasi).
3) Terlaksananya pemungutan PBB.
4) Terlaksananya pengawasan petugas pada objek pajak dan retribusi.
5) Terlaksananya pemberian hadiah pada konsumen pengguna bill.
6) Tersosialisasinya perda pajak dan retribusi.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 107 ]
7) Terlaksananya koordinasi teknis unit-unit pengelola PAD.
8) Tersedianya data potensi retribusi daerah.
9) Terlaksananya verifikasi dan survei serta pemetaan objek PBB pada
Kecamatan Nusaniwe dan Kecamatan Baguala.
10) Tersedianya aplikasi Payment Mobile Off Line PBB.
11) Tersedianya data pemutakhiran piutang pajak dan retribusi daerah.
c. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) penyelenggara urusan wajib
pemerintahan umum bidang pengelolaan pendapatan daerah adalah Dinas
Pendapatan Kota Ambon.
d. Jumlah pegawai pada Dinas Pendapatan Kota Ambon adalah 41 orang. Komposisi
pegawai berdasarkan tingkat pendidikan, pangkat dan golongan, serta jabatan
struktural dan fungsional pada Dinas Pendapatan Kota Ambon tertera pada
Lampiran 4 (Tabel LU.4 dan Tabel LU.5).
e. Alokasi anggaran untuk pembiayaan belanja publik urusan wajib pemerintahan
umum bidang pengelolaan pendapatan daerah Tahun 2014 adalah
Rp.6.208.035.142,- dan sampai akhir tahun anggaran terealisasi sebesar
Rp.5.923.615.279,- atau 95,41%.
f. Kondisi sarana dan prasarana yang digunakan untuk pelaksanaan urusan wajib
pemerintahan umum bidang pengelolaan pendapatan daerah cukup lengkap,
namun perlu ditingkatkan secara optimal.
g. Permasalahan dan Solusi
Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan Program dan Kegiatan
pengelolaan pendapatan daerah adalah :
1) Masih rendahnya kesadaran Wajib Pajak dalam membayar Pajak dan
Retribusi Daerah.
2) Penggunaan Bill kepada konsumen oleh Wajib Pajak belum maksimal dan
belum sepenuhnya digunakan.
3) Rendahnya pengawasan terhadap lokasi pengambilan Bahan Mineral Bukan
Logam dan Batuan, SITU (Surat Izin Tempat Usaha, serta Air bawah tanah.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 108 ]
4) Sosialisasi PERDA belum efektif sehingga berpengaruh kepada masih
rendahnya kesadaran Wajib Pajak dan Wajib Retribusi terhadap kewajiban
membayar Pajak dan Retribusi.
5) Kurangnya proses pemasangan reklame sehingga mengakibatkan kurangnya
penerimaan pajak reklame.
Solusi yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi tersebut
adalah :
a) Sosialisasi PERDA kepada Wajib Pajak dan Wajib Retribusi
b) Peningkatan pengawasan secara intens kepada Wajib Pajak dan Wajib
retribusi.
c) Bekerjasama dengan SKPD lain terkait dengan penerbitan SITU.
f. Umum dan Perlengkapan
Dalam kaitannya dengan pelaksanaan pembangunan di Kota Ambon, Bagian Umum
dan Perlengkapan Sekretariat Kota Ambon mempunyai tugas dan tanggung jawab
untuk mengelola dan mengawasi aset daerah.
Pelaksanaan Program dan Kegiatan selama tahun 2013 beserta hasil, permasalahan
dan solusi adalah:
a. Program dan Kegiatan
a) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran dan Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana Aparatur serta Program Peningkatan Pengembangan
Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan dengan kegiatan kegiatan
untuk menunjang operasional perkantoran.
b) Program Peningkatan Disiplin Aparatur dengan kegiatan Pengadaan pakaian
khusus hari-hari tertentu.
c) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, melalui kegiatan
sosialisasi dan sertifikasi pengadaan barang dan jasa pemerintah
d) Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah/ Wakil Kepala
Daerah, dengan kegiatan: (1) Dialog/ audensi dengan tokoh masyarakat
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 109 ]
pimpinan/ anggota organisasi sosial dan masyarakat, dan (2) Kunjungan kerja/
inspeksi Kepala Daerah/ Wakil Kepala Daerah.
e) Program Peningkatan dan Pengembangan Pelaporan Keuangan Daerah
dengan kegiatan: (a) Penyusunan Standar Satuan Harga, (b) Penatausahaan
Aset, (c) Bimbingan teknis pengelolaan barang milik daerah, dan (d) Sensus
barang.
f) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan dengan kegiatan
pengadaan dan pemasangan lampu pesisir pantai alur Air Salobar-Amahusu.
g) Program Mengidentifikasi Penanganan Pengaduan Masyarakat melalui
kegiatan: (a) penyelesaian masalah – masalah tanah Pemda, (b) pengadaan
tanah asset Pemerintah Kota, (c) pembebasan lahan untuk masyarakat, dan (d)
pengadaan tanah Kantor Kelurahan Waihoka.
b. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Realisasi pelaksanaan Program dan Kegiatan bidang umum dan perlengkapan
adalah:
a) Operasional perkantoran dapat berjalan lancar melalui penyediaan
administrasi perkantoran dan penyediaan sarana dan prasarana serta
pengembangan capaian kinerja dan keuangan dalam meningkatkan pelayanan
kepada masyarakat.
b) Tersedianya pakaian khusus hari-hari tertentu.
c) Terlaksananya Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, dengan
kegiatan sosialisasi dan sertifikasi pengadaan barang dan jasa pemerintah
melalui Bintek dan sosialisasi serta ujian sertifikasi pengadaan barang dan jasa
pemerintah.
d) Terlaksananya Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah melalui kegiatan : (1) Dialog dengan para tokoh agama, tokoh
masyarakat dan organisasi sosial kemasyarakatan lainnya, dan (2) Kunjungan
kerja kepala daerah melalui kunjungan dalam rangka tugas-tugas kepala
daerah.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 110 ]
e) Terlaksananya Peningkatan dan Pengembangan Pelaporan Keuangan Daerah
melalui : (1) Penyusunan standar satuan harga tahun 2014 dengan pembuatan
buku standart satuan harga untuk dibagikan pada tiap SKPD untuk menjadi
pedoman untuk pengadaan barang, (2) Penatausahaan asset melalui
penyusunan asset, (3) terlaksananya bimbingan teknis pengelolaan barang
milik daerah, dan (4) terseianya data mengenai sensus barang.
f) Terlaksananya pemasangan dan pengadaan lampu pesisir pantai jalur Air
Salobar – Amahusu.
g) Terlaksananya Identifikasi Penanganan Pengaduan Masyarakat melalui : (1)
Persertifikatan tanah, pengembalian batas-batas tanah, pembebasan lahan dan
pembayaran ganti rugi tanah dan penyelesaian masalah – masalah tanah
Pemda serta pengadaan tanah kantor Kelurahan Waihoka.
c. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) penyelenggara urusan wajib
pemerintahan umum bidang umum dan perlengkapan adalah Bagian Umum dan
Perlengkapan Sekretariat Kota Ambon.
d. Jumlah pegawai pada Bagian Umum dan Perlengkapan Sekretariat Kota Ambon
adalah 29 orang. Komposisi pegawai berdasarkan tingkat pendidikan, pangkat dan
golongan, serta jabatan struktural dan fungsional pada Bagian Umum dan
Perlengkapan Sekretariat Kota Ambon tertera pada Lampiran 4 (Tabel LU.4 dan
Tabel LU.5).
e. Alokasi anggaran untuk pembiayaan belanja publik urusan wajib pemerintahan
umum bidang umum dan perlengkapan Tahun 2014 adalah Rp.35.183.839.601,-
dan sampai akhir tahun anggaran terealisasi sebesar Rp.15.035.359.772,- atau
43%.
f. Kondisi sarana dan prasarana yang digunakan untuk pelaksanaan urusan wajib
pemerintahan umum bidang umum dan perlengkapan cukup lengkap, namun perlu
ditingkatkan secara optimal.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 111 ]
g. Permasalahan dan Solusi
Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan tugas di adalah:
a) Tenaga cleaning service yang berjumlah 11 orang masih terasa kurang jika
dibandingkan dengan luasnya gedung kantor yang memerlukan perhatian
lebih sehingga kebersihan kantor belum maksimal.
b) Ruangan Bagian Umum dan Perlengkapan kurang memadai untuk pegawai
yang berjumlah 55 orang dan barang-barang perlengkapan seperti sound
sistem, dll. Yang memerlukan ruangan khusus.
Adapun solusi yang ditempuh untuk menyelesaikan masalah–masalah tersebut
diatas adalah sebagai berikut:
a) Penambahan tenaga cleaning service guna memenuhi kebutuhan yang ada.
b) Penambagan ruangan untuk mencukupi pegawai yang ada serta barang-barang
perlengkapan.
g. Hubungan Masyarakat dan Protokol
Dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan umum dilakukan pula aktivitas
hubungan masyarakat dan protokol. Pelaksanaan program dan kegiatan selama tahun
2014 beserta hasil, permasalahan dan solusi adalah:
1) Program dan Kegiatan
a) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran dan Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana Aparatur serta Program Peningkatan Disiplin Aparatur
dengan kegiatan untuk menunjang operasional perkantoran.
b) Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur melalui kegiatan
pendidikan dan pelatihan formal.
c) Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata dengan kegiatan perencanaan
tour Mangente Ambon 2015.
d) Program kerjasama informasi Pembangunan Daerah melalui kegiatan
penyebarluasan informasi pembangunan daerah.
e) Program Optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi melalui kegiatan
operasional pelayanan kehumasan pemerintah kota.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 112 ]
2) Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan di bidang hubungan masyarakat dan
protokol adalah:
a) Kegiatan-kegiatan melalui program pelayanan administrasi perkantoran, serta
program peningkatan sarana dan prasarana aparatur dan peningkatan disiplin
aparatur telah dapat menunjang kelancaran aktivitas perkantoran sesuai tugas
dan fungsi kehumasan dan protokol.
b) Terlaksananya penyebarluasan informasi kepada pimpinan dan aparatur di
lingkup pemerintah kota melalui pengadaan surat kabar nasional : kompas dan
suara pembaruan sebanyak 204 eksemplar, pengadaan surat kabar lokal, yaitu:
maluku ekspose, suara maluku, ambon ekspres, metro maluku, marinyo,
siwalima, rakyat maluku, spektrum, info baru, kabar timur, jazira news, dan
berita kota, sebanyak 1.752 eksemplar, penggadaan majalah perundang-
undangan sebanyak 48 eksemplar.
c) Tersedianya publikasi kegiatan pemerintah kota Ambon berupa: belanja cetak
baliho sebanyak 10.660 m2, spanduk sebanyak 2.900 m2, iklan ucapan
sebanyak 145 kegiatan, pembuatan video layanan ambon gerbang investasi di
wilayah timur sebanyak 1 paket, banner sebanyak 10 buah, liputan kegiatan di
TV sebanyak 14 kegiatan, audio visual sebanyak 1 paket, backdrop sebanyak
78 m2 serta belanja penggandaan kliping pers sebanyak 50 buku dan
penggandaan buku sambutan walikota sebanyak 50 buku.
d) Terlaksananya tugas-tugas keprotokolan untuk senantiasa mendampingi
walikota dan wakil walikota di acara yang harus didampingi.
e) Terlaksananya penyebarluasan informasi pembangunan daerah kepada
masyarakat melalui media cetak dan elektronik, melalui liputan kegiatan
pemerintahan kota ambon sebanyak 310 kegiatan, dialog dengan entertain
musik dan lagu sebanyak 5 kegiatan, Mini features kota Ambon sebanyak 6
kegiatan, dan kerjasama Pemerintah Kota dengan PT. Ambon Pers Intermedia,
PT Kabar Timur Intimedia, PT Siwalima Media Harian, PT. Radar Ambon,
Yayasan Penerbit Suara Maluku, Perum LKBN ANTARA, dan DMS 102,7
FM sebanyak 7 kegiatan.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 113 ]
3) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) penyelenggara urusan wajib
pemerintahan umum bidang hubungan masyarakat dan protokol adalah Bagian
Hubungan Masyarakat dan Protokol (HUMAS) Sekretariat Kota Ambon.
4) Jumlah pegawai pada Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol (HUMAS)
Sekretariat Kota Ambon adalah 31 orang. Komposisi pegawai berdasarkan tingkat
pendidikan, pangkat dan golongan, serta jabatan struktural dan fungsional pada
Bagian Hubungan Masyarakat (HUMAS) dan Protokol Sekretariat Kota Ambon
tertera pada Lampiran 4 (Tabel LU.4 dan Tabel LU.5).
5) Alokasi anggaran untuk pembiayaan belanja publik urusan wajib pemerintahan
umum bidang hubungan masyarakat dan protokol Tahun 2014 adalah
Rp.5.042.057.302,- dan sampai akhir tahun anggaran terealisasi sebesar
Rp.4.949.229.226,- atau 98,16%.
6) Kondisi sarana dan prasarana yang digunakan untuk pelaksanaan urusan wajib
pemerintahan umum bidang umum dan perlengkapan cukup lengkap, namun perlu
ditingkatkan secara optimal.
7) Permasalahan dan Solusi
Untuk tahun anggaran 2014 tidak ada permasalahan mendasar, hanya ada
beberapa kegiatan yang tidak dicairkan dikarenakan permintaan pencairan dana
disesuaikan dengan kebutuhan.
h. Kepegawaian
Pelaksanaan pemerintahan umum khususnya bidang kepegawaian diarahkan untuk
peningkatan kapasitas aparatur melalui pembinaan dan pengembangan aparatur.
1) Program dan Kegiatan.
a) Program pelayanan administrasi perkantoran, program peningkatan sarana dan
prasarana aparatur demi menunjang tugas-tugas operasional perkantoran.
b) Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur meliputi kegiatan; (a)
Raker Kepegawaian, (b) Bimtek Tata Naskah Kepegawaian, dan (c)
Sosialisasi Jabatan Fungsional.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 114 ]
c) Program pembinaan dan pengembangan aparatur meliputi kegiatan (a) seleksi
penerimaan Calon PNS, (b) penyelenggaraan Diklat PIM Tk. II, (c)
penyelenggaraan Diklat Kepemimpinan Tk. III, (d) Diklat Kepemimpinan Tk.
IV, (e) Pemberian Bantuan Penyelenggaraan Penerimaan IPDN, (f) pemberian
penghargaan bagi PNS yang berprestasi (SATYA LENCANA), (g) pemberian
izin belajar dan ikatan dinas, (h) peremajaan data kepegawaian dan
pemeliharaan/ perawatan SAPK, (i) seleksi Diklat PIM III dan IV, (j)
penataan sistem administrasi pensiun dan PUPNS, (k) penataan sistem
administrasi kenaikan pangkat otomatis PNS, (l) penyelenggaraan ujian dinas
dan penyesuaian ijazah, dan (m) pelantikan pejabat, pengambilan sumpah dan
janji.
2) Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan.
Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan selama tahun 2014 adalah:
a) Terpenuhinya tugas-tugas operasional kedinasan melalui program pelayanan
administrasi perkantoran dan program peningkatan sarana dan prasarana
aparatur dalam menunjang tugas-tugas operasional kedinasan.
b) Terlaksananya raker kepegawaian lewat sosialisasi sehubungan dengan
dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang aparatur Sipil
Negara (ASN) dan Surat Kepala BKN Nomor K.26-30/U.7-3/99 tanggal 17
Januari 2014 tentang Batas Usia Pensiun PNS. Peraturan Pemerintah Nomor
46 tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja PNS yang kemudian disusul
dengan keluarnya perka BKN Nomor 1 tahun 2013 ketentuan pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 tentang penilaian prestasi kerja
pegawai Negeri Sipil. Kegiatan ini diikuti oleh sekretaris pada Dinas/Badan,
Kepala Tata Usaha pada bagian, kantor dan sekolah-sekolah ditambah 1 staf
pada setiap SKPD dengan jumlah seluruhnya 200 peserta.
c) Terlaksananya Bimtek Tata Naskah Kepegawaian dengan mengikutsertakan
200 Pejabat Pengelola Kepegawaian di Bagian, Kantor, Badan, Dinas dan
Sekolah (SMP dan SMA) sesuai dengan Peraturan Kepala BKN Nomor 18
Tahun 2011 tentang Pedoman Pengelolaan Tata Naskah Kepegawaian PNS.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 115 ]
d) Terlaksananya sosialisasi jabatan fungsional yang diikuti oleh pengawas,
penyuluh pertanian, penyuluh kesehatan dan pengelola kepegawaian dari
tingkat SD, SMP, dan SMA.
e) Terlaksananya Pendidikan dan pelatihan kepemimpinan tingkat II yang diikuti
oleh 1 orang pejabat eselon II selama 96 hari dan dinyatakan lulus.
f) Terlaksananya Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan tingkat III dan IV,
yang diikuti oleh 50 orang pejabat yang menduduki jabatan eselon III dan 50
orang pejabat yang menduduki jabatan eselon IV dan seluruhnya dinyatakan
lulus.
g) Terlaksananya pengambilan sumpah dan janji pegawai bagi 610 orang yang
sudah diangkat sebagai PNS tetapi belum melakukan sumpah dan janji
pegawai..
h) Terlaksananya pemberian bantuan penyelenggaraan penerimaan praja IPDN
untuk tahun 2014, hasil seleksi tingkat kota Ambon ke Jatinangor sebanyak 28
orang.
i) Terlaksananya pemberian bantuan tugas belajar dan ikatan dinas bagi 18
pegawai yang mengikuti pendidikan lanjut (Magister Hukum) bagi sarjana
hukum dan 1 orang mengikuti pendidikan S2 (Magister Ilmu Pemerintahan).
j) Pemberian penghargaan bagi PNS yang berprestasi (Satya Lencana). Untuk
tahun 2014, Pemerintah Kota Ambon memberikan penghargaan kepada 631
pegawai dengan rincian untuk 30 tahun sebanyak 221 pegawai, 20 tahun
sebanyak 294 pegawai, dan 10 tahun sebanyak 116 pegawai.
k) Pelaksanaan ujian dinas dan penyesuaian dilaksanakan bagi 68 orang pegawai
dengan rincian 37 untuk ujian Dinas sedangkan 28 mengikuti penyesuaian
ijazah.
l) Terlaksananya kegiatan penataan sistem administrasi kenaikan pangkat
otomatis dianggarkan untuk pengurusan kenaikan pangkat dari golongan I
sampai golongan IV, pengurusan Karis/ Karsu, Karpeg yang pengurusannya
dilakukan di BKN Makassar dan BKN Jakarta.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 116 ]
m) Terlaksananya kegiatan penataan sistem administrasi pensiun dan PUPNS
dianggarkan untuk pengurusan pensiun, perbaikan NIP, dan penetapan
formasi.
3) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) penyelenggara urusan wajib
pemerintahan umum bidang kepegawaian adalah Badan Kepegawaian Kota
Ambon.
4) Jumlah pegawai pada Badan Kepegawaian Kota Ambon adalah 57 orang.
Komposisi pegawai berdasarkan tingkat pendidikan, pangkat dan golongan, serta
jabatan struktural dan fungsional pada Badan Kepegawaian Kota Ambon tertera
pada Lampiran 4 (Tabel LU.4 dan Tabel LU.5).
5) Alokasi anggaran untuk pembiayaan belanja publik urusan wajib pemerintahan
umum bidang kepegawaian Tahun 2014 adalah Rp.3.599.367.500,- yang
terealisasi sebasar Rp.,- dan semua kegiatan terlaksana seluruhnya (%).
6) Kondisi sarana dan prasarana yang digunakan untuk pelaksanaan urusan wajib
pemerintahan umum bidang kepegawaian cukup lengkap, namun perlu
ditingkatkan secara optimal.
7) Permasalahan dan Solusi.
Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan bidang kepegawaian dibagi
menjadi permasalahan internal dan permasalahan eksternal. Untuk masalah
internal baik sarana dan prasarana pendukung, sumber daya manusia semuanya
sudah terpenuhi untuk kelancaran tugas-tugas. Sedangkan masalah eksternal yang
dihadapi sekarang ini kurangnya pemahaman pengelola kepegawaian pada setiap
SKPD dan sekolah (SD, SMP, SMA/SMK) dalam menangani permasalahan-
permasalahan kepegawaian baik itu masalah disiplin pegawai dan kelengkapan
administrasi dalam proses kenaikan pangkat serta Perhitungan Angka Kredit bagi
Tenaga Fungsional. Disamping itu ada juga yang dihadapi oleh badan
kepegawaian Kota Ambon masalah proses pengurusan kenaikan pangkat dan
pensiun baik di badan kepegawaian Negara jakarta dan kantor BKN Regional IV
Makassar.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 117 ]
Solusi yang dilakukan untuk mengatasi masalah di atas adalah dengan
memberikan pemahaman dengan mengikutsertakan pengelola Kepegawaian di
setiap SKPD dan sekolah pada berbagai kegiatan kepegawaian (bimtek dan
sosialisasi) dan melakukan koordinasi dengan BKN Makassar maupun BKN
Jakarta.
i. Sekretariat DPRD
Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Ambon dalam
kedudukan sebagai salah satu perangkat Pemerintah Daerah Kota Ambon tidak hanya
menjalankan tugas dan fungsinya untuk memberikan pelayanan administrasi kepada
DPRD Kota Ambon namun juga menjalankan tugas–tugas lain di bidang
Pemerintahan, Pembangunan dan Kemasyarakatan yang di berikan oleh Walikota
Ambon sebagai Kepala Daerah.
1) Program dan Kegiatan
a) Program pelayanan administrasi perkantoran, program peningkatan sarana dan
prasarana aparatur, dan program peningkatan pengembangan sistim pelaporan
capaian kinerja dan keuangan untuk menunjang kelancaran operational
dewan.
b) Program peningkatan disiplin aparatur dengan kegiatan (1) penyediaan
pakaian dinas beserta perlengkapanya, dan (2) penyediaan hari-hari besar
keagamaan.
c) Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur dengan kegiatan (a)
penyediaan jasa asuransi kesehatan, dan (b) Bimbingan teknis.
d) Program peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat daerah dengan
kegiatan (1) pembahasan rencana PERDA, (2) hearing/dialog dan koordinasi
dengan pejabat pemerintah Pusat, tokoh masyarakat/ tokoh agama, (3) Rapat-
rapat alat kelengkapan Dewan, (4) Rapat-rapat paripurna Dewan, (5) reses
dewan, (6) peningkatan kapasitas Pimpinan dan Anggota DPRD, (7)
sosialisasi peraturan perundang-undangan, (8) pembahasan rancangan perda
tentang APBD kota Ambon tahun 2014, (9) pembahasan LKPJ walikota
Ambon tahun 2013, (10) pengkajian PERDA, peraturan walikota dan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 118 ]
keputusan walikota, (11) kunjungan kerja keluar daerah, (12) sewa kendaraan
tamu dewan dan barang Sekretariat, (13) pembahasan rancangan perda tentang
perhitungan APBD tahun 2014, dan (14) pembahasan rancangan perda tentang
perubahan APBD tahun 2015.
e) Program pembinaan dan fasilitasi keuangan Kabupaten/ Kota dengan kegiatan
Penyusunan KUA, PPAS, RKA SKPD, Perhitungan APBD, KUA perubahan,
PPA perubahan, dan penyusunan LAKIP dan Rencana Kerja Dewan dan
Rencana Kerja Sekretariat.
2) Realisasi pelaksanaan Program dan Kegiatan
a) Terlaksananya tugas-tugas operasional dewan yang berdampak pada
peningkatan pelayanan kepada masyarakat.
b) Terlaksananya pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya bagi
pimpinan dan anggota DPR dan tersedianya biaya untuk hari-hari besar
keagamaan.
c) Tersedianya jasa asuransi kesehatan dan terlaksananya bimbingan teknis.
d) Terlaksananya peningkatan kapasitas lembaga dewan perwakilan rakyat
daerah melalui:
(1) Pembahasan/pengkajian rancangan PERDA yang diajukan oleh
eksekutif, dan menetapkannya menjadi PERDA.
(2) Terlaksananya hearing/ dialog dan koordinasi dengan pejabat Pemerintah
Pusat dan tokoh masyarakat/ tokoh agama.
(3) Terpenuhinya Rapat-rapat alat kelengkapan dewan, terlaksananya rapat
paripurna istimewa, dan reses dewan.
(4) Terlaksananya kunjungan kerja pimpinan dan anggota DRPD dalam
daerah dan ke Kecamatan dalam rangka pengawasan dan kunjungan kerja
keluar daerah dalam rangka peningkatan kapasitas, koordinasi dan
konsultasi.
(5) Terpenuhinya peningkatan kapasitas anggota DPRD kota ambon melalui
pelatihan tentang tugas fungsi DPRD
(6) Terlaksananya pembahasan LKPJ walikota ambon tahun 2013 dan
menghasilkan keputusan DPRD yang disampaikan kepada walikota
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 119 ]
Ambon dalam rapat paripurna istimewa, sebagai rekomendasi untuk
perbaikan penyelenggaraan pemerintahan daerah ke depan.
3) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) penyelenggara urusan sekretariat DPRD
adalah Sekretariat DPRD Kota Ambon.
4) Jumlah pegawai pada Sekretariat DPRD Kota Ambon adalah 65 orang. Komposisi
pegawai berdasarkan tingkat pendidikan, pangkat dan golongan, serta jabatan
struktural dan fungsional pada Sekretariat DPRD Kota Ambon tertera pada
Lampiran 4 (Tabel LU.4 dan Tabel LU.5).
5) Alokasi anggaran untuk pembiayaan belanja publik urusan sekretariat DPRD
Tahun 2014 adalah Rp.26.220.826.418,- dan sampai akhir tahun anggaran
terealisasi sebesar Rp.25.460.091.158,- atau 97,09%.
6) Kondisi sarana dan prasarana yang digunakan untuk pelaksanaan urusan
sekretariat DPRD sudah cukup lengkap, namun perlu ditingkatkan secara optimal.
7) Permasalahan dan Solusi
Permasalahan yang dihadapi adalah masih terbatasnya sarana dan prasarana
pendukung tugas-tugas pelayanan administrasi. Solusi untuk hal ini adalah
pembangunan gedung C Kantor DPRD Kota Ambon serta pengadaan
perlengkapan peralatannya sehingga dapat menata dan membina sistem dan
fungsi-fungsi pelayanan administrasi pemerintahan sesuai dengan aturan dan
prosedur yang berlaku.
j. Hukum
Pembangunan bidang hukum diarahkan untuk mendorong dan menumbuhkan
kesadaran hukum masyarakat, yang menghargai HAM melalui pengadaan perangkat
hukum daerah dalam upaya mewujudkan tata kehidupan manusia Ambon yang
demokratis, membantu dan mengasistensi SKPD dalam lingkup pemerintah kota
Ambon untuk penyusunan dan pembentukan produk-produk hukum daerah.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 120 ]
a. Program dan Kegiatan
a) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dan Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana Aparatur untuk menunjang kelancaran operasional
kedinasan.
b) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur dengan kegiatan
Pelatihan prosedur dan teknis pembentukan peraturan daerah.
c) Program penataan peraturan perundang-undangan yang meliputi legislasi dan
finalisasi Peraturan Daerah, fasilitasi sosialisasi peraturan perundang-
undangan, publikasi peraturan perundang-undangan, dan penyusunan
Peraturan Daerah.
b. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Hasil yang dicapai selama pelaksanaan program dan kegiatan tahun 2013 adalah
sebagai berikut:
a) Terlaksananya tugas-tugas operasional kedinasan berjalan dengan baik
melalui Program Pelayanan Administrasi Perkantoran dan Program
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur,
b) Terselesaikannya Perkara Pemerintah Kota Ambon berupa perkara-perkara
perdata dan Tata Usaha Negara yang terdiri dari penyiapan materi perkara
pada tingkat Pengadilan Negeri/ Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara,
Sidang-sidang di pengadilan, menghadirkan saksi-saksi dan alat bukti lain,
Melakukan peninjauan lokasi objek perkara, Mempersiapkan dan mengajukan
memori/kontrak banding dan kasasi maupun Peninjauan Kembali (PK).
c) Terlaksannyanya kegiatan Legislasi Rancangan Peraturann Perundang-
undangan yang berupa Asistensi, Finalisasi Draft Rancanagan Peraturan
Perundang-undangan tingkat Kota (Draft Peraturan Daerah, Peraturan
Walikota, dan Keputusan Walikota Ambon) tahun 2014 dengan rincian
sebagai berikut:
(1) Peraturan Daerah (Perda)
Jumlah Rancangan Peratuan Daerah (Raperda) yang telah disetujui oleh
DPRD Kota Ambon yaitu berupa 13 (tiga belas) Ranperda.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 121 ]
(2) Peraturan Walikota Ambon
Selain dari pada PERDA dan RANPERDA yang merupakan produk
hukum yang telah dihasilkan oleh Pemerintah Kota Ambon ada juga
Peraturan Walikota Ambon (PERWALI) yang telah dihasilkan. Adapun
jumlah Peraturan Walikota (PERWALI) yang diundangkan selama tahun
2014 sebanyak 61 (enam puluh satu) PERWALI.
(3) Keputusan Walikota Ambon
Keputusan Walikota Ambon yang dikeluarkan selama tahun 2014 adalah
sebanyak 751 Keputusan.
c. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) penyelenggara urusan wajib
pemerintahan umum bidang hukum adalah Bagian Hukum Sekretariat Kota
Ambon.
d. Jumlah pegawai pada Bagian Hukum Sekretariat Kota Ambon adalah 14 orang.
Komposisi pegawai berdasarkan tingkat pendidikan, pangkat dan golongan, serta
jabatan struktural dan fungsional pada Bagian Hukum Sekretariat Kota Ambon
tertera pada Lampiran 4 (Tabel LU.4 dan Tabel LU.5).
e. Alokasi anggaran untuk pembiayaan belanja publik urusan wajib pemerintahan
umum di bidang hukum Tahun 2014 adalah Rp.1.051.589.750,- dan sampai akhir
tahun anggaran terealisasi sebesar Rp.1.029.859.650,- atau 97,93%.
f. Kondisi sarana dan prasarana yang digunakan untuk pelaksanaan urusan wajib
pemerintahan umum di bidang hukum belum memadai, untuk itu diharapkan
perlu adanya penambahan sarana kerja.
g. Permasalahan dan Solusi
a) Permasalahan
(1) Selama tahun 2014 di Bagian Hukum Setkot Ambon terdapat
kekosongan pada 2 (dua) jabatan struktural yaitu Kasubag Perundang-
undangan dan Kasubag Bantuan Hukum.
(2) Sarana Prasarana Kurang Memadai.
(3) Staf Kurang diikutsertakan dalam bimbingan teknis penyususnan
Peraturaan Perundang-undangan (Produk hukum Daerah).
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 122 ]
(4) SKPD yang memungut Pajak dan Retribusi Daerah sebagai Pemberi
gagasan untuk membuat Rancangan Peraturan Daerah kurang memahami
masalah-masalah teknis tentang penyususnan Perundang-undangan
(Produk Hukum Daerah).
(5) Masih Banyaknya SKPD yang belum memahami teknis penyususnan
Produk Hukum Daerah (PERDA, SK, PERWALI, INSTRUKSI).
b) Solusi
(1) Perlu adanya pengisian kekosongan pada 2 (dua) jabatan struktural
tersebut.
(2) Perlu Adanya penambahan Sarana Kerja ( Komputer).
(3) Perlu mengikutsertakan staf bagian hukum dalam bimbingan teknis
penyusunan Peraturan Perundang-undangan ( Produk Hukum Daerah).
(4) SKPD sebagai pemberi gagasan dalam pembuatan rancangan peraturan
daerah, penting sekali untuk diikut sertakan dalam bimbingan teknis
penyusunan Peraturan Daerah.
(5) Perlunya dibuat Bimbingan Teknis untu peningkatan sumber daya
aparatur memberi gambaran tentang cara penyusunan Produk Hukum
yang dimaksud.
k. Pemerintahan
Bidang pemerintahan merupakan bidang untuk melakukan penyelenggaraan tata
pemerintahan daerah di kota Ambon. Sebagai organisasi penyelenggara tata
pemerintahan, bagian pemerintahan Sekretariat Kota Ambon berupaya untuk
melakukan penataan sistim tata kepemerintahan yang berdaya guna dan berhasil guna
baik itu secara prosedur maupun mekanisme pelayanannya.
a. Program dan Kegiatan
Dalam pelaksanaan bidang Tata Kepemerintahan tahun 2014 adalah:
a) Program pelayanan administrasi perkantoran dan program peningkatan sarana
dan prasarana lebih di prioritaskan dalam menunjang tugas-tugas operasional.
b) Program perencanaan pembangunan daerah dengan kegiatan penyusunan
laporan penyelenggaraan pemerintah daerah (LPPD) kota Ambon tahun 2013. Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 123 ]
c) Progran Peningkatan Kesadaran Masyarakat Akan Nilai-Nilai Luhur Budaya
Bangsa dengan kegiatan Sosialisasi Peningkatan Kesadaran Masyarakat akan
nilai nilai luhur budaya bangsa.
d) Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah/ Wakil Kepala
Daerah.
e) Program Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menjaga Ketertiban dan
Keamanan, dengan kegiatan sosialisasi kantibmas.
f) Program Peningkatan Pendidikan Politik Masyarakat, dengan kegiatan
sosialisasi tentang pemilihan presiden dan wakil presiden tahun 2014.
g) Program Pembinaan Birokrasi Pemerintahan, dengan kegiatan pendidikan
orang basudara.
h) Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Desa/ Kelurahan Se-kota Ambon
dengan kegiatan Bintek Penataan Kelembagaan Desa/ Negeri, Sosialisasi
Perda No 17 Tahun 2008 tentang Penetapan Batas Desa.
b. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Realisasi pelaksanaan program/kegiatan adalah:
a) Kegiatn-kegiatan melalui program pelayanan administrasi perkantoran, serta
program peningkatan sarana dan prasarana aparatur telah dapat menunjang
kelancaran aktvitas perkantoran.
b) Tersusunnya LPPD kota Ambon tahun 2013 kepada pemerintah melalui
Gubernur Maluku. Laporan ini telah dipublikasikan juga kepada masyarakat
melalui informasi LPPD kota Ambon tahun 2013 di Website Pemerintah Kota
Ambon.
c) Meningkatnya kesadaran masyarakat dengan sosialisasi yang diikuti oleh 100
orang masyarakat yang tergabung dari ormas, LSM, pelajar dan mahasiswa.
d) Melalui kegiatan pelayanan kedinasan kepala daerah/wakil kepala daerah
tersedia pengadaan prasarana public berupa cenderamata sebanyak 75 buah
yang diberikan kepada masyarakat.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 124 ]
e) Melalui kegiatan sosialisasi kantibmas sebanyak 100 orang masyarakat yang
berasal dari pelajar, ormas dan mahasiswa mengerti tentang kantibmas dan
terselenggaranya rapat-rapat koordinasi Forkopinda.
f) Melalui kegiatan sosialisasi tentang pemilihan presiden dan wakil presiden
tahun 2014 kepada ketua RT dan RW se kota Ambon telah menghasilkan
1450 orang yang memahami tentang tata cara dalam proses pemilihan
presiden dan wakil presiden.
g) Melalui kegiatan pendidikan orang basudara maka tersedia sebanyak 100
buku tentang pentingya penelitian pendidikan orang basudara bagi
pengembangan birokrasi pemerintahan
h) Meningkatnya kapasitas aparatur Desa/Negeri dan Keurahan yang ada di Kota
Ambon melalui kegiatan Bintek Penataan Kelembagaan Desa/Negeri
sebanyak 150 orang, Tersosialisasinya Perda No 17 Tahun 2008 tentang
Penetapan Batas Desa bagi 100 peserta, melalui kegiatan bintek pengelolaan
administrasi tata pemerintahan tersedia 100 aparatur yang memahami dan
dapat mengelola administrasi tata pemerintahan Desa/ Negeri.
c. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) penyelenggara urusan wajib
pemerintahan umum bidang pemerintahan adalah Bagian Tata Pemerintahan
Sekretariat Kota Ambon.
d. Jumlah pegawai pada Bagian Tata Pemerintahan Sekretariat Kota Ambon adalah
13 orang. Komposisi pegawai berdasarkan tingkat pendidikan, pangkat dan
golongan, serta jabatan struktural dan fungsional pada Bagian Tata Pemerintahan
Sekretariat Kota Ambon tertera pada Lampiran 4 (Tabel LU.4 dan Tabel LU.5).
e. Alokasi anggaran untuk pembiayaan belanja publik urusan wajib pemerintahan
umum di bidang pemerintahan Tahun 2014 adalah Rp.1.423.718.762,- dan sampai
akhir tahun anggaran terealisasi sebesar Rp.1.422.657.680,- atau 99,93%.
f. Kondisi sarana dan prasarana yang digunakan untuk pelaksanaan urusan wajib
pemerintahan umum di bidang pemerintahan cukup lengkap, namun perlu
ditingkatkan secara optimal.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 125 ]
g. Permasalahan Dan Solusi
Permasalahan yang dihadapi dalam penyelengaraan Pemerintahan Tahun 2014
adalah kurangnya sumber daya manusia pada bagian tata pemerintahan.
Solusi yang dilakukan terkait permasalahan di atas adalah melakukan koordinasi
dengan badan kepegawaian kota untuk penambahan pegawai khususnya untuk
lulusan Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri/ Institiut Pemerintahan
Dalam Negeri (STPDN-IPDN).
l. Tata Usaha Pimpinan dan Ekspedisi
Dalam rangka menunjang tugas-tugas Pemerintahan, pembangunan dan pelayanan
publik, maka Bagian Tata Usaha Pimpinan dan Ekspedisi mempersiapkan
administrasi/tata usaha pimpinan dan ekspedisi agar aktivitas Pemerintah Kota dapat
berjalan lancar.
a. Program dan Kegiatan
Pelaksanaan tata usaha pimpinan dan ekspedisi selama tahun 2014 adalah:
a) Program pelayanan administrasi perkantoran lebih diprioritaskan dalam
menunjang tugas-tugas operational kantor meliputi kegiatan surat menyurat,
jasa komunikasi sumber daya air dan listrik, jasa administrasi keuangan, jasa
perbaikan peralatan kerja, Jasa alat tulis kantor, penyediaan barang-barang
cetakan dan panggandaan, penyediaan komponen instalasi listrik, penyediaan
peralatan dan perlengkapan kantor serta rapat-rapat koordinasi dan konsultasi
keluar daerah.
b) Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur dengan kegiatan
pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas operasional.
c) Program peningkatan sistim capaian kinerja dan keuangan dengan kegiatan
penyusunan laporan prognosis anggaran, dan laporan keuangan akhir tahun.
d) Program peningkatan kualitas pelayanan informasi dengan kegiatan
monitoring dan evaluasi pelaksanaan Perwali No. 10 Tahun 2011 dalam
lingkup Pemerintah Desa.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 126 ]
b. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Pelaksanaan program/kegiatan selama tahun 2014 telah memberikan hasil sebagai
berikut:
a) Tugas – tugas Operasional Kedinasan terlaksana dengan baik.
b) Terlaksananya sarana dan prasarana sesuai standar yang dilaksanakan.
c) Terlaksananya monitoring dan evaluasi setelah diberlakukan Perwali No. 10
Tahun 2011 dalam rangka meningkatkan aparatur yang kompeten di bidang
tata kelola persuratan yang tepat dan benar.
c. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) penyelenggara urusan wajib
pemerintahan umum bidang tata usaha pimpinan dan ekspedisi adalah Bagian
Tata Usaha Pimpinan dan Ekspedisi Sekretariat Kota Ambon.
d. Jumlah pegawai pada Bagian Tata Usaha Pimpinan dan Ekspedisi Sekretariat
Kota Ambon adalah 26 orang. Komposisi pegawai berdasarkan tingkat
pendidikan, pangkat dan golongan, serta jabatan struktural dan fungsional pada
Bagian Tata Usaha Pimpinan dan Ekspedisi Sekretariat Kota Ambon tertera pada
Lampiran 4 (Tabel LU.4 dan Tabel LU.5).
e. Alokasi anggaran untuk pembiayaan belanja publik urusan wajib pemerintahan
umum di bidang tata usaha pimpinan dan ekspedisi Tahun 2014 adalah
Rp.242.162.500,- dan sampai akhir tahun anggaran terealisasi sebesar
Rp.221.912.393,- atau 91,63%.
f. Kondisi sarana dan prasarana yang digunakan untuk pelaksanaan urusan wajib
pemerintahan umum pada Subag Tata Usaha Pimpinan belum memadai di
sebabkan belum adanya kendaraan dinas operasional roda dua pada subag tesebut
sehingga cukup menghambat pelaksanaan tugas pada jalannya kegiatan rutin
administrasi surat menyurat pada subag Tata Usaha Pimpinan, oleh karena itu
perlu adanya pengadaan kendaraan dinas roda dua untuk subag tersebut pada
tahun anggaran 2015 untuk menjawab hambatan tersebut sesuai kondisi yang ada
saat ini.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 127 ]
g. Permasalahan dan Solusi
Masalah yang ditemui dalam pelaksanaan tugas rutin sesuai tugas pokok dan
fungsi Bagian Tata Usaha Pimpinan dan Ekspedisi adalah terbatasnya tenaga
komputer, tenaga akuntan sebagai pembuat dokumen dan caraka dalam
menunjang tugas-tugas pokok/operasonal bagian tersebut, maka untuk menjawab
persoalan tersebut dalam rancangan program tahun 2015 akan diupayakan suatu
kegiatan yang bertujuan untuk peningkatan SDM serta sarana dan prasarana pada
SKPD ini.
m. Satuan Polisi Pamong Praja
Ketentraman dan ketertiban umum merupakan bagian tugas dari Satuan Polisi
pamong Praja kota Ambon dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi berpedoman
pada undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintah daerah dan peraturan
pemerintah daerah Nomor 32 tahun 2004 tentang pedoman operational satuan polisi
pamong praja dan PERMENDAGRI 26 tahun 2005 tentang prosedur tetap
(PROTAP). Pada prinsipnya Satuan Polisi pamong Praja kota Ambon sebagai
aparatur pemerintah kota, bertugas membantu walikota dalam penyelenggaraan
pemerintahan yang berhubungan dengan masalah ketentraman dan ketertiban,
menegakan peraturan daerah, keputusan walikota dan peraturan-peraturan lainya yang
ditetapkan oleh pemerintah kota.
1) Program dan Kegiatan
Pelaksanaan program dan kegiatan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Ambon pada
Tahun 2014 adalah:
a) Program pelayanan Administrasi perkantoran meliputi penyediaan jasa surat-
menyurat, penyediaan jasa surat menyurat, jasa administrasi keuangan,
penyediaan alat tulis kantor, penyediaan barang cetak dan penggandaan,
penyediaan makan dan minum, penyediaan komponen instalasi listrik/
penerangan kantor, serta rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah.
b) Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur meliputi pengadaan
meubeler, pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas operasional dan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 128 ]
peralatan gedung kantor, pemeliharaan rutin/ berkala peralatan gedung kantor,
pengadaan perlengkapan gedung kantor.
c) Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur dengan kegiatan
pendidikan dan Pelatihan PPNS.
d) Program pemeliharaan Kamtrantibmas dan pencegahan tindak kriminal
dengan kegiatan peningkatan kerjasama dengan aparat keamanan dalam
teknik pencegahan kejahatan, dan pengembangan kemampuan aparatur Sat.
Pol. PP. dengan TNI, POLRI dan Kejaksaan.
e) Program peningkatan pemberantasan penyakit masyarakat (PEKAT) dengan
kegiatan penertiban.
2) Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan Satuan Polisi Pamong Praja Kota
Ambon pada Tahun 2014 adalah:
a) Terlaksananya program pelayanan administrasi perkantoran.
b) Program peningkatan sarana dan prasaran Aparatur Kantor satual Polisi
Pamong Praja terlaksana dengan baik.
c) Program peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur dengan kegiatan yaitu
pendidikan dan pelatihan tenaga PPNS bagi 2 (Dua) orang pegawai satuan
polisi pamong praja kota ambon terlaksana dengan baik.
d) Program pemeliharaan Kantrantibmas dan pencegahan tindak criminal oleh
Kantor Satpol PP Kota Ambon terlaksana dengan baik.
e) Program peniongkatan pemberantasan Penyakit Masyarakat (PEKAT)
terlaksana dengan baik melalui penertiban oleh kantor Satpol PP kota Ambon.
3) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) penyelenggara satuan polisi Pamong
Praja adalah Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kota Ambon.
4) Jumlah pegawai pada Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kota Ambon adalah 77
orang. Komposisi pegawai berdasarkan tingkat pendidikan, pangkat dan golongan,
serta jabatan struktural dan fungsional pada Kantor Satuan Polisi Pamong Praja
Kota Ambon tertera pada Lampiran 4 (Tabel LU.4 dan Tabel LU.5).
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 129 ]
5) Alokasi anggaran untuk pembiayaan belanja publik di Kantor Satuan Polisi Tahun
2014 adalah Rp.3.106.367.400,- dan sampai akhir tahun anggaran terealisasi
sebesar Rp.3.053.736.900,- atau 98,30%.
6) Kondisi sarana dan prasarana yang digunakan untuk pelaksanaan urusan wajib
pemerintahan umum di bidang satuan polisi pamong praja cukup lengkap, namun
perlu ditingkatkan secara optimal.
7) Permasalahan dan Solusi
Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan program dan kegiatan satuan
polisi pamong praja kota ambon antara lain:
a) Luas Wilayah Kota Ambon dengan kondisi geografis tidak didukung dengan
jumlah personil maupun sarana pendukung.
b) Rendahnya tingkat kesadaran masyarakat dalam mematuhi peraturan daerah.
c) SKPD penginisiasi Perda kurang memberikan sosialisasi kepada masyarakat.
d) Terbatasnya anggaran yang disediakan untuk program kerja Sat. Pol. PP.
e) Status kelembagaan yang telah berubah dari eselon III menjadi eselon Iib
sejak April 2014, tetapi belum dilantiknya pejabat-pejabat pada jabatan eselon
III dan IV.
f) Kekurangan Kapasitas Sumber daya manusia (SDM) baik jumlah personil
dalam mendukung tugas operasional lapangan maupun peingkatan kapasitas.
g) 2 (dua) pegawai yang telah lulus diklat PPNS pada April 2014 tetapi karena
belum dilantik di Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Maluku.
h) Keterbatasan sarana dan prasarana dalam menunjang kinerja dilapangan
dalam melakukan penertiban maupun patroli pengawasan dan pembinaan
wilayah kota.
Solusi untuk mengatasi masalah diatas antara lain:
a) Melakukan patroli pengawasan dan pembinaan wilayah secara rutin sekaligus
melakukan sosialisasi perda kepada pelaku pelanggaran.
b) Sehubungan dengan belum dilantiknya pejabat eselon III dan IV maka kinerja
seksi operasional, seksi ketertiban umum, dan seksi ketentraman masyarakat
semakin dioptimalkan untuk secara bersama-sama dalam kegiatan penegakan
Perda maupun tugas operasional lapangan.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 130 ]
c) Melakukan koordinasi secara intensif dan berkesinambungan dengan aparat
keamanan.
d) Mengoptimalkan kinerja seksi dalam melaksanakan operasional di lapangan
dan meningkatkan jaringan kerjasama dengan TNI/ Polri serta membangun
Sinergitas lintas SKPD untuk menggunakan kewenangan yang ada.
e) Membangun sinergitas dengan SKPD penginisiasi perda dalam penegakan
perda dan tugas operasional.
f) Peningkatan kemampuan, profesionalisme, pengetahuan serta wawasan
anggota satpol PP Kota Ambon melalui kegiatan bela diri, pelatihan
pengendalian masa dengan bekerja sama dengan Polres Pulau Ambon dan PP.
Lease.
n. Kesejahteraan Rakyat
Sehubungan dengan tugas pokok dan fungsi bagian kesejahteraan rakyat sekretariat
kota Ambon, maka bagian kesejahteraaan rakyat diberikan tanggung jawab
melaksanakan prgram/kegiatan sesuai kewenangan, selain juga melakukan pembinaan
kehidupan beragama, pembinaan lembaga-lembaga sosial keagamaan, serta
pembinaan kerohanian pegawai pemerintah kota Ambon.
a. Program dan Kegiatan
Pelaksanaan program dan kegiatan Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kota
Ambon pada Tahun 2014 adalah:
a) Program pelayanan administrasi perkantoran dan peningkatan sarana dan
prasarana aparatur dengan kegiatan-kegiatan untuk menunjang operasional
perkantoran.
b) Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan dengan kegiatan sosialisasi
peraturan bersama Menag dan Mendagri No.8 dan No.9 Tahun 2006.
b. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Pelaksanaan program dan kegiatan bagian kesejahtraan rakyat sekretariat kota
Ambon tahun 2014 terlaksana dengan hasil:
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 131 ]
a) Tersedianya berbagai kebutuhan untuk menunjang kegiatan pelayanan
administrasi perkantoran dan meningkatnya sarana dan prasarana aparatur
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
b) Tersosialisasinya keputusan bersama Menag dan Mendagri No.9 dan No.8
Tahun 2006 kepada 125 peserta yang berasal dari tokoh agama, tokoh
pemuda, pimpinan organisasi sosial keagamaan serta Kepala Desa/ Lurah se-
Kota Ambon.
c. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) penyelenggara kesejahteraan rakyat
adalah Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kota Ambon.
d. Jumlah pegawai pada Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kota Ambon
adalah 13 orang. Komposisi pegawai berdasarkan tingkat pendidikan, pangkat dan
golongan, serta jabatan struktural dan fungsional pada Bagian Kesejahteraan
Rakyat Sekretariat Kota Ambon tertera pada Lampiran 4 (Tabel LU.4 dan Tabel
LU.5).
e. Alokasi anggaran untuk pembiayaan belanja publik di Bagian Kesejahteraan
Rakyat Sekretariat Tahun 2014 adalah Rp.196.977.717,- dan sampai akhir tahun
anggaran terealisasi sebesar Rp.156.540.506,- atau 79%.
f. Kondisi sarana dan prasarana yang digunakan untuk pelaksanaan urusan wajib
pemerintahan umum pada Subag Kesejahteraan Rakyat belum memadai
disebabkan belum adanya laptop pada Subag tersebut sehingga cukup
menghambat jalannya tugas pokok.
g. Permasalahan dan Solusi
Dalam pelaksanaan program dan kegiatan pada tahun 2014, tidak terdapat
permasalahan yang mendasar.
o. Pelayanan Publik
Secara umum Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Ambon merupakan salah
satu unsur dari Pemerintah Kota Ambon yang bertanggung jawab terhadap
penyelenggaraan Pelayanan Publik dibidang perizinan yang bersifat pelayanan
administrasi dan fungsi koordinasi, yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 132 ]
Kota Ambon Nomor 6 Tahun 2014 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja
Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Ambon sebagai tindak lanjut diterbitkan
Peraturan Walikota Ambon Nomor 21 Tahun 2014 tentang Uraian Tugas Jabatan
Struktural pada Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Ambon serta Peraturan
Walikota Ambon Nomor 28 Tahun 2014 tentang Pendelegasian Kewenangan
Penandatanganan Perizinan dan Non Perizinan dari walikota Ambon kepada Kepala
Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Ambon.
a. Program dan Kegiatan
Program dan Kegiatan berdasarkan anggaran Tahun 2014 adalah:
a) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dengan kegiatan antara lain:
(1) Penyediaan jasa surat menyurat, (2) Penyediaan jasa komunikasi, sumber
daya air dan listrik, (3) Penyediaan jasa administrasi keuangan, (4)
penyediaan alat tulis kantor, (5) penyediaan barang cetakan dan penggandaan,
(6) penyediaan komponen instalasi listrik, (7) penyediaan peralatan dan
perlengkapan kantor, (8) penyediaan peralatan rumah tangga, (9) penyediaan
makanan dan minuman, (10) rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah,
(11) penyediaan papan informasi/ baliho, dan (12) penyediaan sticker barcode
izin trayek.
b) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, dengan Kegiatan antara
lain: (1) pengadaan perlengkapan gedung kantor, (2) pengadaan meubeler, (3)
pemeliharaan rutin/ berkala mobil jabatan, (4) pemeliharaan rutin/ berkala
perlengkapan gedung kantor, dan (5) pemeliharaan rutin/ berkala meubeler.
c) Program Peningkatan Disiplin Aparatur dengan kegiatan pengadaan pakaian
dinas beserta perlengkapannya.
d) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, dengan kegiatan
studi banding pelayanan perizinan.
e) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan, dengan kegiatan penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar
realisasi kinerja SKPD.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 133 ]
f) Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah,
dengan kegiatan (1) monitoring, evaluasi dan pelaporan pelayanan perizinan,
dan (2) konsultasi, koordinasi dan fasilitasi pelayanan perizinan.
b. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Dalam realisasi Program Kegiatan dapat dilihat bahwa tingkat pencapaian kinerja
baik fisik maupun keuangan menunjukan hasil baik, dan ini dapat digambarkan
sebagai berikut :
1) Terlaksananya Pelayanan Administrasi perkantoran dalam menunjang tugas-
tugas pelayanan kepada masyarakat melalui Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran, Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, serta Peningkatan
Disiplin Aparatur untuk menunjang operasional perkantoran.
2) Terlaksananya studi banding pelayanan perizinan yang dilaksanakan di Bogor
dengan melibatkan 8 (delapan) orang pegawai.
3) Terlaksananya monitoring, evaluasi dan pelaporan pelayanan perizinan serta
kegiatan konsultasi, koordinasi dan fasilitasi pelayanan perizinan.
Terlaksananya pelayanan perijinan terpadu, melalui Pelayanan Terpadu Satu
Pintu Pemerintah Kota Ambon, dan telah menerbitkan 10.322 izin dari 28
jenis izin yang dikelola oleh Badan Pelayanan Perizinan Terpadu.
c. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) penyelenggara pelayanan publik adalah
Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Ambon.
d. Jumlah pegawai pada Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Ambon adalah
30 orang. Komposisi pegawai berdasarkan tingkat pendidikan, pangkat dan
golongan, serta jabatan struktural dan fungsional pada Badan Pelayanan Perizinan
Terpadu Kota Ambon tertera pada Lampiran 4 (Tabel LU.4 dan Tabel LU.5).
e. Alokasi anggaran untuk pembiayaan belanja publik di Badan Pelayanan Perizinan
Terpadu Tahun 2014 adalah Rp.666.591.125,- dan sampai akhir tahun anggaran
terealisasi sebesar Rp.584.552.522,- atau 87,69%.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 134 ]
f. Kondisi sarana dan prasarana yang digunakan untuk pelaksanaan urusan wajib
pemerintahan umum di bidang pelayanan publik cukup lengkap, namun perlu
ditingkatkan secara optimal.
g. Permasalahan dan Solusi
a) Permasalahan
Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan Program dan Kegiatan
Badan Pelayanan Perizinan Terpadu adalah:
1) Kelengkapan Sarana Operasional Perizinan (Perangkat Komputer),
Kendaraan Operasional, Sarana Informasi Perizinan belum terpenuhi
sesuai kebutuhan;
2) Kondisi ruang pelayanan belum terjamin kebersihannya sehingga
diperlukan tenaga cleaning service khusus yang bertugas di Badan
Pelayanan Perizinan Terpadu;
3) Waktu penyelesaian proses perizinan pada Badan Pelayanan Perizinan
Terpadu Kota Ambon masih sangat tergantung pada verifikasi berkas
dan peninjauan lapangan yang dilakukan oleh tim teknis dari masing-
masing SKPD yang terkadang melebihi batas waktu yang telah
disepakati;
4) Kurangnya Komitmen Pimpinan SKPD teknis serta kesadaran dan
pemahaman Tim Teknis SKPD yang mengelola perizinan terhadap tugas
dan tanggung jawab sebagaimana diatur dalam peraturan Walikota
Nomor 11 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pelayanan Perizinan Terpadu
Satu Pintu, Peraturan Walikota Ambon Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Standar Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu dan Surat Keputusan
Walikota Ambon Nomor 248 Tahun 2011 tentang Pembentukan Tim
Teknis Pelayanan Terpadu Perizinan Satu Pintu pada Badan Pelayanan
Perizinan Terpadu Kota Ambon sehingga melebihi waktu pemrosesan
izin yang telah ditentukan sesuai standar pelayanan;
5) Belum semua jenis izin dan non izin yang diserahkan oleh SKPD teknis
ke Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Ambon sesuai dengan
instruksi Menteri Dalam Negeri No.570/3203/SJ tentang percepatan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 135 ]
6) Terbatasnya kapasitas aparatur dalam memberikan pelayanan prima
kepada customer;
7) Kondisi gedung yang terpisah antara ruang pelayanan (ruang front office,
back office, kepala bidang, dan kepala badan) yang terpisah dengan ruang
sekretariat (kabag TU) menjadi kendala dalam komunikasi dan
koordinasi internal;
8) Masih adanya praktek percaloan/ makelar izin yang dilakukan oleh
Aparatur Pemerintah Kota Ambon;
9) Terbatasnya kondisi gedung kantor sehingga sulit dalam melakukan
penataan ruangan untuk back office secara terpadu dan terkoordinir;
10) Belum tersedianya toilet khusus bagi masyarakat yang berakses pada
BP2T;
11) Masih ada SKPD terkait yang kurang memahami esensi pelayanan publik
dan keberadaan BP2T dalam menjawab kebutuhan pelayanan perizinan
yang cepat, mudah, transparan, dan akuntabel.
b) Solusi yang dilakukan adalah:
1) Perlu adanya sarana penunjang layanan informasi untuk memberikan
kemudahan bagi masyarakat dalam mengakses berbagai informasi tentang
persyaratan, biaya dan kepastian waktu penyelesaian perizinan lewat
pengadaan brosur, layout, standing banner, baliho, running text, dan sms
layanan status perizinan;
2) Perlu dilakukan peningkatan sarana prasarana yang mendukung
kelancaran dan kesinambungan penyelenggaraan Perizinan Terpadu Satu
Pintu;
3) Perlu dilakukan peningkatan kapasitas aparatur melalui Kegiatan Studi
Banding, Magang, Diklat Teknis dan Bimtek;
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 136 ]
4) Perlu dilakukan rekruitmen tenaga cleaning service yang bertanggung
jawab terhadap kebersihan dan kenyamanan ruang tunggu, ruang kerja dan
toilet;
5) Perlu dilakukan perbaikan dan perawatan sistem Aplikasi (SIMANTAP)
dan fasilitas pendukung lainnya;
6) Perlu diperbaiki dan difungsikan toilet yang berada di samping ruang
pelayanan agar dapat digunakan oleh masyarakat;
7) Perlu diberikan kewenangan teknis bagi Badan Pelayanan Perizinan
Terpadu dalam proses pelayanan perizinan;
8) Komunikasi dan koordinasi secara intens harus dilakukan dengan SKPD
teknis terkait dan mengawasi proses izin sesuai dengan standar pelayanan
yang telah ditetapkan;
20. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa.
Dengan diberlakukannya otonomi daerah maka paradigm pembangunan masyarakat
mengalami perubahan. Saat ini masyarakat telah diberikan kebebasan untuk lebih berperan
dalam meningkatkan kesejahteraannya dan menentukan kebutuhannya sesuai dengan
kondisi dan potensi sumberdaya yang tersedia.
a. Program dan Kegiatan
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, terdiri dari 7 kegiatan sebagai
berikut: Penyediaan Jasa Surat Menyurat; Penyediaan Jasa Komunikasi Sumber
Daya Air dan Listrik; Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan; Penyediaan Alat
Tulis Kantor; Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan; Penyediaan
Peralatan dan Perlengkapan Kantor; dan Rapat – rapat Koordinasi dan Konsultasi
ke Luar Daerah.
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, terdiri dari 4 kegiatan
sebagai berikut: Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor; Pengadaan Mebeleur;
Pemeliharaan Rutin/ Berkala Mobil Jabatan; dan Pemeliharaan Rutin/ Berkala
Kendaraan Dinas/ Operasional.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 137 ]
3) Program Peningkatan & Pengembangan Sistim Pelaporan Capaian Kerja dan Peng
Keuangan terdiri dari 2 kegiatan yaitu : Penyusunan Laporan Kinerja & Ikhtiar
Realisasi Kinerja SKPD; dan Penyusunan Laporan Keuangan akhir bulan/Tahun.
4) Program peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan dengan 3 kegiatan
sebagai berikut: Rapat Koordinasi Teknis Program Pemberdayaan Masyarakat;
Penyusunan Profil Desa dan Kelurahan Tahun 2012; Pelatihan Kader
Pemberdayaan Masyarakat.
5) Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa dengan 6
kegiatan sebagai berikut: Lomba Desa dan Kelurahan Tingkat Kota Ambon;
Koordinasi Program Beras untuk Keluarga Miskin (RASKIN) tahun 2013; Gelar
Teknologi Tepat Guna (TTG) Tingkat Nasional; Monitoring, Evaluasi, dan
Pelaporan Program Pemberdayaan dan Bantuan kepada Masyarakat; Pemberian
Alokasi Dana Desa (ADD); dan Pelestarian Adat Budaya Nusantara (PABN).
6) Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintahan Desa dengan 1(satu)
kegiatan yaitu Pelatihan Manajemen Pemerintahan bagi Kepala Desa/Raja di
Malang.
b. Realisasi Program dan Kegiatan
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.
Realisasi keuangan untuk program Pelayanan Administrasi Perkantoran ini
adalah sebesar Rp.59.409.625 atau 89,30.% dari jumlah anggaran yang
diperuntukkan. Sebesar Rp.66.501.625,- Ketujuh kegiatan dalam program
pelayanan administrasi perkantoran semuanya terlaksana.
Adapun untuk kegiatan Rapat – rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah,
Perjalanan dinas pejabat Eselon dianggarkan 2 kali setahun sedangkan realisasi
perjalanan dinas Eselon II dan Esalon III lebih banyak menggunakan dana
Sekretariat Kota Ambon sesuai SPPD, sehingga perjalanan dinas yang
dianggarkan pada SKPD masih tersisa Rp.5.130.000,-.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 138 ]
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur.
Realisasi keuangan untuk program ini adalah sebesar Rp.302.263.879,- atau
78,90% dari jumlah anggaran yang diperuntukkan sebesar Rp.383.038.100,-dan
semua kegiatan terlaksana.
Pada kegiatan Pemeliharaan Rutin/ Berkala Kendaraan Dinas Operasional,
realisasi penyerapan anggaran disesuaikan dengan hari kerja dan kehadiran
Pegawai, sehingga sisa anggaran sebesar Rp.71.624.221
3) Program Peningkatan & Pengembangan Sistim Pelaporaan Capaian kerja &
Pengelolaan Keuangan.
Realisasi keuangan untuk program ini adalah sebesar Rp.4.456.650,- atau 100%
dari jumlah anggaran yang diperuntukkan sebesar Rp.4.456.650,- dan semua
kegiatan terlaksana.
4) Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan.
Realisasi keuangan untuk program ini adalah sebesar Rp.86.653.450,- atau 100%
dari jumlah anggaran yang diperuntukkan sebesar Rp.86.653.450,-, dan semua
kegiatan terlaksana.
5) Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa.
Realisasi keuangan untuk program ini adalah sebesar Rp.166.335.00,- atau
39,40% dari jumlah anggaran yang diperuntukkan sebesar Rp.421.647.000,- dan
semua kegiatan yang terlaksana. Adapun sisa anggaran sebesar Rp 255.312.00,-
adalah merupakan dana talangan yang disediakan bagi kegiatan Koordinasi
Program Beras untuk Keluarga Miskin (RASKIN) tahun 2013 yang tidak
direalisasi karena penyaluran dan pelunasan RASKIN ini berjalan dengan baik
dari tiap Desa dan Kelurahan.
6) Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintahan Desa.
Realisasi keuangan untuk program ini adalah sebesar Rp.45.000.000,- atau 100%
dari jumlah anggaran yang diperuntukkan Rp.45.000.000,- dan kegiatan
terlaksana dengan baik.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 139 ]
c. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) penyelenggara urusan wajib pemberdayaan
masyarakat dan desa adalah Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan
Keluarga Berencana (BPMPKB) Kota Ambon.
d. Jumlah pegawai pada BPMPKB Kota Ambon adalah 60 orang. Komposisi pegawai
berdasarkan tingkat pendidikan, pangkat dan golongan, serta jabatan struktural dan
fungsional pada BPMPKB Kota Ambon tertera pada Lampiran 4 (Tabel LU.4 dan
Tabel LU.5).
e. Alokasi dan Realisasi Anggaran.
Alokasi anggaran untuk pembiayaan belanja publik urusan wajib pemberdayaan
masyarakat dan desa Tahun 2014 adalah Rp.1.007.296.725,- dan sampai akhir tahun
anggaran telah terealisasi Rp.664.118.604.- atau 65,93%.
f. Kondisi sarana dan prasarana BPMP dan KB Kota Ambon cukup memadai untuk
digunakan sebagai sarana dan prasarana operasional kantor.
g. Permasalahan dan Solusi.
Permasalahan yang dialami yaitu, kurangnya jumlah pegawai BPMPKB Ambon sesuai
dengan data Analisa Beban Kerja (ABK) dan Analisa Jabatan (ANJAB) yang telah
dibuat. Sehingga solusi yang diambil dengan penambahan jumlah pegawai.
21. Sosial.
a. Program dan Kegiatan
Dengan mempelajari kondisi objektif di masyarakat, pembangunan bidang sosial
diarahkan untuk:
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dan Program Peningkatan Sarana
dan Prasarana Aparatur, serta Program Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan dengan kegiatan-kegiatan yang mendukung kelancaran
operasional kantor.
2) Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan
PMKS Lainnya dengan kegiatan (1) bimbingan sosial bagi keluarga miskin, (2)
Pengadaan sarana dan prasarana pendukung Usaha Bagi keluarga miskin, (3)
pelatihan ketrampilan bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS)
Wanita Rawan Sosial Ekonomi, (4) monitoring evaluasi dan pelaporan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 140 ]
3) Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial dengan kegiatan; (1)
pelaksanaan KIE Konseling dan Kampanye Sosial bagi PMKS, (2) operasional
penyaluran bantuan santunan hidup bagi Lansia terlantar, (3) bimbingan
keterampilan bagi korban tindak kekerasan, (4) Penjaringan dan bimbingan
kepada gelandangan dan pengemis (Gepeng), (5) Pertemuan Tingkat Tinggi
Walikota Kota Inklusif, dan (6) Bakti sosial kerjasama dengan Kick Andy
Foundation.
4) Program pembinaan anak terlantar dengan kegiatan pelatihan ketrampilan dan
praktek belajar kerja bagi anak jalanan dan anak terlantar Kota Ambon.
5) Program Pembinaan Para Penyandang Cacat dan Trauma dengan kegiatan
operasional penyaluran bantuan JSODK berat, dan kegiatan Profil penyandang
Disabilitas.
6) Program Pembinaan Panti Asuhan/ Panti Jompo dengan kegiatan Bimbingan dan
penyuluhan bagi pengurus Panti Asuhan/ Yayasan.
7) Program Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial (Eks Napi, PSK, Narkoba
dan Penyakit Sosial) dengan kegiatan pembinaan dan pelatihan bagi ODHA,
bantuan UEP bagi ODHA, dan bimbingan sosial bagi pekerja seks komersial
(PSK).
8) Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial dengan kegiatan
peningkatan kualitas Taruna Siaga Bencana (TAGANA) dan simulasi tanggap
bencana, serta Praktek belajar kerja (PBK) dan UEP bagi generasi muda karang
taruna.
b. Tingkat Pencapaian Standar Pelayanan Minimal
Urusan Sosial mempunyai 3 Indikator Kinerja Kunci (Lampiran 1) dengan capaian
sebagai berikut:
1) Sarana Sosial
Sarana sosial di Kota Ambon berjumlah 26 sarana.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 141 ]
2) Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
Jumlah PMKS yang diberi bantuan sebanyak 357 atau 79% dari Jumlah PMKS
yang seharusnya menerima bantuan sebanyak 4.979.
3) Penyandang cacat di Kota Ambon tahun 2014 yang diberi bantuan berjumlah 522
orang atau 8% dari yang seharusnya menerima bantuan sebanyak 6.772.
c. Realisasi Program dan Kegiatan
Hasil-hasil yang dicapai dalam pembangunan bidang kesejahteraan sosial berdampak
pada:
1) Operasional perkantoran dapat berjalan lancar melalui penyediaan administrasi
perkantoran dan sarana dan prasarana aparatur pengembangan sistem pelaporan
capaian kinerja dan keuangan.
2) Berdayanya fakir miskin KAT dan PMKS Lainnya melalui bimbingan sosial bagi
keluarga miskin; tersedianya sarana dan prasarana pendukung bagi keluarga
miskin; terampilnya PMKS wanita rawan sosial ekonomi, terlaksananya
monitoring evaluasi dan pelaporan pemberdayaan, meningkatnya kemampuan
petugas dan pendamping sosial pemberdayaan PM dan PMKS lainnya, serta
peningkatan kualitas pelayanan tim teknis UPPKH Kota Ambon.
3) Terlaksananya pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial melalui
terlaksananya KIE konseling dan kampanye sosial bagi PMKS; kelancaran
operasional peyaluran bantuan bagi lanjut usia; keterampilan bagi korban tindak
kekerasan; terjaringnya gelandangan dan pengemis; terlaksananya pertemuan
tingkat tinggi Walikota Kota Inklusif; dan bakti sosial bersama Kick Andy
Fundation.
4) Terbinanya anak terlantar dengan pemberian keterampilan dan pembelajaran
bagi anak jalanan dan terlantar.
5) Terbinanya para penyandang cacat dan trauma dengan penyaluran bantuan
jaminan sosial bagi penyandang cacat serta tersedianya data profil penyandang
disabilitas.
6) kegiatan bimbingan dan penyuluhan bagi pengurus panti asuhan/ yayasan tidak
terealisasi.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 142 ]
7) Terbinanya eks penyandang penyakit sosial dengan terlaksananya pembinaan dan
pelatihan bagi ODHA; tersalurnya bantuan UEP bagi ODHA; dan terlaksananya
bimbingan sosial bagi PSK.
8) Terlaksananya pemberdayaan kelembagaan kesejahteraan sosial dengan
peningkatan kualitas TAGANA dan simulasi tanggap bencana, serta PBK dan
UEP bagi generasi muda karang taruna.
d. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) penyelenggara urusan wajib sosial adalah
Dinas Sosial Kota Ambon.
e. Jumlah pegawai pada Dinas Sosial Kota Ambon adalah 37 orang. Komposisi
pegawai berdasarkan tingkat pendidikan, pangkat dan golongan, serta jabatan
struktural dan fungsional pada Dinas Sosial Kota Ambon tertera pada Lampiran 4
(Tabel LU.4 dan Tabel LU.5).
f. Alokasi dan Realisasi Anggaran.
Alokasi anggaran untuk pembiayaan belanja publik urusan wajib sosial Tahun 2014
adalah Rp.2.347.851.596,- dan sampai akhir tahun anggaran terealisasi sebesar
Rp.2.177.250.627,- atau (92.73%).
g. Kondisi sarana dan prasarana yang digunakan untuk pelaksanaan urusan wajib sosial
cukup lengkap, namun perlu ditingkatkan secara optimal.
h. Permasalahan dan Solusi
Secara riil permasalahan yang dihadapi dalam melaksanakan program/kegiatan tahun
2014 prinsipnya bersifat teknis, dan yang menonjol adalah :
1. Sarana penampung untuk para penyandang masalah kesejahteraan sosial
(PMKS) yang tidak dimiliki oleh Dinas Sosial Kota Ambon.
2. Penyediaan Anggaran kurang maksimal dibandingkan dengan kebutuhan
program/kegiatan yang ada.
Dengan adanya permasalahan tersebut maka solusi yang diambil, yaitu:
1. Dinas Sosial Kota Ambon tetap melakukan koordinasi dengan dinas Sosial
Provinsi Maluku untuk menggunakan sarana dalam penanganan masalah
penyandang kesejahteraan sosial yang dihadapi Pemerintah Kota Ambon.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 143 ]
2. Tetap melaksanakan Program/kegiatan-kegiatan yang bersifat pembinaan dan
bimbingan termasuk monitoring dan evaluasi.
22. Kebudayaan.
Urusan Kebudayaan merupakan salah satu urusan wajib yang dilakukan Pemerintah Kota
Ambon. Pengembangan kebudayaan adalah salah satu upaya untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat untuk sadar budaya dan tidak terhanyut oleh arus modernisasi
yang tidak positif.
a. Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Program yang dilaksanakan pada Tahun 2014 adalah
a) Program Keragaman Budaya dengan Kegiatan:
1) Pagelaran Seni dan budaya;
2) Festival tari antar sanggar;
3) Lomba bertutur Anak SMA/ SMK;
4) Ramadhan Fair;
5) Penyelenggaraan dialog kebudayaan;
6) Fasilitasi penyelenggaraan Festifal Budaya Daerah;
7) Gebyar budaya daerah.
b) Program pengelolaan Keragaman Budaya dengan kegiatan pelestarian adat timba
laor.
b. Tingkat Pencapaian Standar Pelayanan Minimal
Urusan Kebudayaan mempunyai 3 Indikator Kinerja Kunci (Lampiran 1) dengan
capaian sebagai berikut:
1) Penyelenggaraan festival seni dan budaya
Pada Tahun 2014, Pemerintah Kota Ambon menyelenggarakan festival seni dan
budaya sebanyak 24 kali.
2) Sarana penyelenggaraan seni dan budaya
Sarana penyelenggaraan seni dan budaya di Kota Ambon berjumlah 1 buah.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 144 ]
3) Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang dilestarikan.
Pada tahun 2014, tidak ada benda, situs dan cagar budaya yang dilestarikan oleh
Pemerintah Kota Ambon karena lokasi benda cagar budaya yang ada di Kota
Ambon masih bersifat privat/ milik Desa/ Negeri.
c. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Satu program dan tiga kegiatan pada urusan kebudayaan seluruhnya terealisasi pada
Tahun 2014, dengan capaian sebagai berikut:
(1) Terlaksananya pagelaran seni budaya berupa festival tari sanggar sebanyak 28
sanggar, festival band sebanyak 15 grup dan festival makanan khas 50 Desa/
Kelurahan.
(2) Terlaksananya festival antar sanggar melalui kegiatan flash mob.
(3) Lomba bertutur anak yang diikuti oleh 50 siswa SMA/ SMK.
(4) Terlaksananya ramadhan fair pada Bulan Ramadhan yang diikuti oleh 15
kelompok Hadrat dan Sawat.
(5) Tidak terlaksananya kegiatan dialog kebudayaan.
(6) Terlaksananya festival budaya daerah setiap bulan berjalan.
(7) Terlaksananya gebyar budaya daerah pada HUT Kota Ambon yang diikuti
Molucca Bamboowind Orchestra, Tamborine Rebana, Aubade, Bulu Gila, dan
Brass Instrumen.
(8) Terlaksananya pengembangan nilai budaya melalui kegiatan pelestarian adat
timba laor.
d. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) penyelenggara urusan wajib kebudayaan
adalah Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kota Ambon.
e. Jumlah pegawai pada Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kota
Ambon adalah 31 orang. Komposisi pegawai berdasarkan tingkat pendidikan, pangkat
dan golongan, serta jabatan struktural dan fungsional pada Dinas Pariwisata
Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kota Ambon tertera pada Lampiran 4 (Tabel LU.4
dan Tabel LU.5).
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 145 ]
f. Alokasi dan Realisasi Anggaran.
Alokasi anggaran untuk pembiayaan belanja publik urusan wajib kebudayaan Tahun
2014 sebesar Rp.2.204.246.850,- dan sampai akhir tahun anggaran terealisasi sebesar
Rp.2.154.246.850,- atau 97,73%.
g. Kondisi sarana dan prasarana yang digunakan untuk pelaksanaan urusan wajib
kebudayaan cukup lengkap, namun perlu ditingkatkan secara optimal.
h. Permasalahan dan Solusi
Permasalahan yang dihadapi dalam upaya penataan dan pengembangan kebudayaan
di Kota Ambon secara baik antara lain:
(1) Belum optimalnya pembinaan terhadap sanggar seni di Kota Ambon.
(2) Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap pelestarian benda cagar budaya.
(3) Belum tersedianya infrastruktur dasar (gedung kebudayaan).
Terkait dengan masalah tersebut, maka perlu dilakukan:
(1) Optimalisasi keikutsertaan sanggar seni pada event budaya di Kota Ambon.
(2) Melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang pelestarian terhadap benda
cagar budaya.
(3) Perlu adanya Perda tentang pelestarian budaya.
23. Statistik.
Urusan Statistik di Kota Ambon dilaksanakan oleh BPS sebagai Instansi Vertikal, yang
melaksanakan tugas Pemerintah di bidang statistik sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dalam penyediaan data-data baik untuk kebutuhan konsumsi
Pemerintah, masyarakat maupun swasta. Pada tahun anggaran 2014 Pemerintah Kota
Ambon tidak menyediakan anggaran khusus bagi BPS, namun sesuai tugas dan fungsinya
BPS tetap eksis mempublikasikan Data-data melalui Anggaran Dekonsentrasi.
Sebagai mitra di Kota Ambon, pada tahun 2014 Pemerintah Kota Ambon melalui Badan
Perencanaan Pembangunan Kota Ambon melakukan kerjasama dengan BPS, dalam
penyediaan sistem Informasi Geografi Profil Kemiskinan Kota Ambon tahun 2013 yang
akan digunakan sebagai perumusan kebijakan dalam rangka penanggulangan kemiskinan.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 146 ]
a. Tingkat Pencapaian Standar Pelayanan Minimal
Urusan Statistik mempunyai 2 Indikator Kinerja Kunci (Lampiran 1) yaitu
keberadaan Buku Kota Dalam Angka dan Buku PDRB Kota. Kota Ambon
mempunyai kedua buku dimaksud, yaitu Kota Ambon Dalam Angka Tahun 2013 dan
PDRB Kota Ambon Tahun 2013.
b. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) penyelenggara urusan wajib statistik adalah
Badan Pusat Statistik Kota Ambon.
24. Kearsipan.
Menurut UU Nomor 43 tahun 2009 tentang kearsipan, kantor kearsipan di daerah bertugas
untuk menjamin ketersediaan arsip yang autentik dan terpecaya, menjamin perlindungan
kepentingan negara di daerah dan hak-hak keperdataan rakyat, serta mendinamiskan
sistem kearsipan. Disamping itu pengelolaan arsip akan mendukung terwujudnya
penyelenggaraan negara dan khususnya pemerintahan yang baik dan bersih serta
peningkatan kualitas pelayanan publik. Pengelolaan arsip daerah Kota Ambon oleh Kantor
Perpustakaan dan Kearsipan telah dilakukan sesuai standar pengelolaan arsip.
Untuk tahun 2013, jumlah arsip yang diterima dari seluruh SKPD di lingkup Pemerintah
Kota Ambon adalah 3.163 berupa Keputusan Walikota Ambon untuk dikelola menjadi
arsip daerah.
a. Program dan Kegiatan
1) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur dengan kegiatan
bimbingan teknis tenaga arsiparis.
2) Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan dengan kegiatan
pembangunan data base informasi kearsipan.
3) Program Penyelamatan dan pelestarian dokumen arsip daerah dengan 2 kegiatan :
(1) Pendataan dan penataan dokumen arsip daerah, dan (2) Jadwal retensi arsip
(JRA).
4) Program Pemeliharaan Rutin/ Berkala Sarana dan Prasarana Kearsipan dengan
kegiatan pemeliharaan rutin/ berkala sarana pengolahan dan penyimpanan arsip.
5) Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi dengan kegiatan sosialisasi/
penyuluhan kearsipan di lingkungan instansi Pemerintah/ Swasta. Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 147 ]
b. Tingkat Pencapaian Standar Pelayanan Minimal
Urusan Kearsipan mempunyai 2 Indikator Kinerja Kunci (Lampiran 1) dengan
capaian sebagai berikut:
1) Penerapan pengelolaan arsip secara baku.
Penerapan pengelolaan arsip secara baku telah dilakukan oleh 4 SKPD atau 11%
dari 36 SKPD yang ada di Kota Ambon.
2) Kegiatan peningkatan SDM pengelola arsip.
Peningkatan SDM pengelola arsip dilakukan melalui bimbingan teknis tenaga
arsiparis.
c. Realisasi Program dan Kegiatan
Realisasi pelaksanaan program/ kegiatan urusan kearsipan adalah:
1) Terlaksananya bimbingan teknis tenaga arsiparis yang diikuti oleh 100 orang
tenaga pengelola arsip yang berasal dari Kecamatan, Desa/ Kelurahan, dan SMP/
MTs serta SMA/ MA se-Kota Ambon.
2) Tersedianya aplikasi pengelolaan arsip statis, dinamis dan arsip desa serta
pengadaan peralatan/ jaringan kearsipan yang terkoneksi secara nasional dengan
Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI).
3) Terlaksananya penataan, pengklasifikasian, pendataan dan penyimpanan serta
pemusnahan arsip dari Badan Pengelola Keuangan Kota Ambon.
4) Tersusunnya jadwal retensi arsip yang akan mengatur tata cara penyerahan arsip
dari SKPD penghasil arsip kepada Kantor Pengelola Arsip Daerah.
5) Terpeliharanya arsip.
6) Terlaksananya sosialisasi tentang UU Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan
dan berbagai surat Keputusan Kepala ANRI tentang Tata Cara Kelola Arsip.
d. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) penyelenggara urusan wajib kearsipan adalah
Kantor Perpustakaan dan Kearsipan Kota Ambon.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 148 ]
e. Jumlah pegawai pada Kantor Perpustakaan dan Kearsipan Kota Ambon adalah 12
orang. Komposisi pegawai berdasarkan tingkat pendidikan, pangkat dan golongan,
serta jabatan struktural dan fungsional pada Kantor Perpustakaan dan Kearsipan Kota
Ambon tertera pada Lampiran 4 (Tabel LU.4 dan Tabel LU.5).
f. Alokasi dan Realisasi Anggaran.
Alokasi anggaran untuk pembiayaan belanja publik urusan wajib kearsipan Tahun
2014 adalah Rp.890.411.130,- dan sampai akhir tahun anggaran terealisasi
Rp.772.248.650,- atau 86,72%.
g. Kondisi sarana dan prasarana yang digunakan untuk pelaksanaan urusan wajib
kearsipan cukup lengkap, namun perlu ditingkatkan secara optimal.
h. Masalah dan Solusi
Permasalahan yang dialami di bidang kearsipan adalah tidak tersedianya tenaga
arsiparis.
Untuk mengatasi masalah tersebut, maka untuk jangka panjang, telah diusulkan
kepada Badan Kepegawaian Kota agar dalam proses penerimaan PNS membuka
kesempatan bagi para pelamar dengan ijazah D3 Perpustakaan atau S1 Perpustakaan.
25. Perpustakaan.
Menurut UU Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan,
Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak dan/atau rekam
secara professional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan,
penelitian,in formasi, dan para pemustaka. Oleh karena itu perpustakaan diselenggarakan
berdasarkan asas pembelajaran sepanjang hayat, demokrasi, keadilan, keprofesionalan,
keterbukaan, keterukuran dan kemitraan sehingga tujuannya untuk memberikan layanan
kepada pemustaka, meningkatkan kegemaran membaca, serta memperluas wawasan dan
pengetahuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa bisa tercapai.
Perpustakaan Kota Ambon sebagai perpustakaan umum yang diselenggarakan oleh
Pemerintah Kota Ambon sampai dengan saat ini telah memiliki koleksi buku sebanyak
2.888 judul atau 5.328 eksemplar.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 149 ]
a. Program dan Kegiatan
Pelaksanaan umum perpustakaan di Tahun 2014 adalah sebagai berikut:
(1) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur dengan kegiatan
Bimbingan teknis tenaga fungsional pustakawan.
(2) Program Pengembangan Budaya Baca dengan kegiatan sosialisasi minat dan
budaya baca.
(3) Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan dengan
kegiatan; (a) Publikasi dan sosialisasi minat dan budaya baca, (b) Monitoring,
evaluasi dan pelaporan, dan (c) Penyediaan Bahan Pustaka Perpustakaan.
b. Tingkat Pencapaian Standar Minimal
Urusan Perpustakaan mempunyai 2 Indikator Kinerja Kunci (Lampiran 1) dengan
capaian sebagai berikut:
1) Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah
Perpustakaan Kota Ambon mempunyai 2.888 jenis buku yang terdiri dari 5.328
exemplar.
2) Pengunjung perpustakaan.
Kunjungan ke perpustakaan selama tahun 2014 adalah 3.768 orang.
c. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Realisasi pelaksanaan program/kegiatan urusan perpustakaan adalah:
1) Terlaksananya bimbingan teknis tenaga fungsional pustakawan yang diikuti oleh
50 orang tenaga pengelola perpustakaan dari SD/ MI di Kota Ambon.
2) Terlaksananya sosialisasi minat dan budaya baca melalui pemilihan Duta Baca
dari kalangan Siswa SMA/ MA.
3) Terlaksananya kegiatan publikasi dan sosialisasi minat dan budaya baca dengan
berbagai lomba yaitu lomba bertutur tingkat SD/ MI, lomba resensi buku tingkat
SMP/ MTs, lomba pidato tingkat SMA/ MA dan SMK serta lomba essay untuk
mahasiswa.
4) Terlaksananya kegiatan monitoring, evaluasi dan pelaporan pada 296 perpustakaan
SD/ MI, SMP/ MTs, dan SMA/ MA.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 150 ]
5) Terlaksananya kegiatan penyediaan bahan pustaka perpustakaan.
d. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) penyelenggara urusan wajib perpustakaan
adalah Kantor Perpustakaan dan Kearsipan Kota Ambon.
e. Jumlah pegawai pada Kantor Perpustakaan dan Kearsipan Kota Ambon adalah 12
orang. Komposisi pegawai berdasarkan tingkat pendidikan, pangkat dan golongan,
serta jabatan struktural dan fungsional pada Kantor Perpustakaan dan Kearsipan Kota
Ambon tertera pada Lampiran 4 (Tabel LU.4 dan Tabel LU.5).
f. Alokasi dan Realisasi Anggaran.
Alokasi anggaran untuk pembiayaan belanja publik urusan wajib perpustakaan Tahun
2014 adalah Rp.890.411.130,- dan sampai akhir tahun anggaran terealisasi
Rp.772.248.650,- atau 86,72% .
g. Kondisi sarana dan prasarana yang digunakan untuk pelaksanaan urusan wajib
kearsipan cukup lengkap, namun perlu ditingkatkan secara optimal.
h. Masalah dan Solusi
Permasalahan yang dialami dalam pelayanan perpustakaan adalah:
1) Keterbatasan koleksi buku perpustakaan, karena menurut Badan Standarisasi
Nasional, perpustakaan umum kabupaten/ kota harus memiliki koleksi buku
sekurang-kurangnya 5.000 judul. Saat ini Perpustakaan Kota Ambon baru
memiliki menambah 57,76% dari ketentuan standar dimaksud.
2) Tidak tersedianya tenaga pustakawan.
Dalam mengatasi masalah tersebut, langkah-langkah yang dilakukan adalah:
1) Untuk jumlah buku yang kurang perlu penambahan buku secara bertahap melalui
dana APBD Kota Ambon serta membangun komunikasi dan koordinasi dengan
Badan Perpustakaan dan Arsip Provinsi Maluku serta Perpustakaan Nasional
Republik Indonesia (PNRI) untuk dilibatkan dalam kegiatan pengembangan
perpustakaan.
2) untuk jangka panjang, telah diusulkan kepada Badan Kepegawaian Kota agar
dalam proses penerimaan PNS membuka kesempatan bagi para pelamar dengan
ijazah D3 Perpustakaan atau S1 Perpustakaan.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 151 ]
C. PRIORITAS URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN
1. Kelautan dan Perikanan
Pembangunan Kelautan dan Perikanan di Kota Ambon sangatlah penting dan strategis
karena memiliki potensi sumberdaya perikanan yang sangat besar dan dapat diandalkan.
Penyelenggaraan urusan Kelautan dan Perikanan lebih diarahkan kepada peningkatan
kesempatan kerja, pemerataan pendapatan, meningkatkan taraf hidup masyarakat nelayan
maupun mendorong peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Untuk itu pemerintah Kota Ambon melalui Dinas Kelautan dan Perikanan pada tahun
2014 telah menerbitkan Izin Usaha Perikanan (IUP) yang terdiri dari SIUP sebanyak 12
lembar, Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI) sebanyak 14 lembar, SIKPI 2 lembar, Surat
Keterangan Membawa Ikan (SKMI) sebanyak 75 lembar, dan Pemungutan Hasil
Perikanan (PHP) terhadap 3 perusahaan dan 2 perorangan.
a. Program dan Kegiatan.
Program dan Kegiatan urusan kelautan dan perikanan yang dilaksanakan Tahun 2014
adalah:
1) Peningkatan sarana dan prasarana aparatur dengan kegiatan pemeliharaan
rutin/berkala kendaraan dinas/operasional, serta pemeliharaan sarana dan
prasarana PPI.
2) Pelayanan administrasi perkantoran dengan kegiatan meliputi penyediaan
komponen instalasi listrik dan penerangan bangunan kantor, penyediaan alat tulis
kantor (ATK), rapat-rapat koordinasi dan konsultasi keluar, dan penyediaan jasa
surat menyurat.
3) Program pengembangan perikanan tangkap dengan kegiatan (a) pengadaan alat
tangkap pancing tonda dan purse seine, (b) perencanaan penataan kawasan PPI,
dan (c) pengembangan pelabuhan perikanan.
4) Program pemberdayaan ekonomi masyarakat dengan kegiatan (a) pembinaan
kelompok ekonomi masyarakat pesisir, dan (b) pendampingan Program Nasional
CCDP IFAD.
5) Program Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengawasan dan Pengendalian
Sumberdaya Kelautan dengan kegiatan (a) pengawasan dan pengendalian
lingkungan perairan, dan (b) penyediaan speed boat pengawasan.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 152 ]
6) Program Pengembangan Kawasan Budidaya Laut, Air Payau dan Air Tawar
dengan kegiatan (a) pengadaan keramba jaring apung, dan (b) percontohan unit
perbanyakan bibit rumput laut.
7) Program pengelolaan Sumberdaya laut, pesisir dan pulau-pulau kecil dengan
kegiatan pengadaan kedai pesisir.
8) Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan dengan
kegiatan lomba masak serba ikan tingkat Kota dan Nasional.
b. Realisasi Program dan Kegiatan
Hasil yang dicapai selama pelaksanaan program dan kegiatan tahun 2014 adalah:
1) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur :
a) Dilakukannya service kendaraan bermotor sebanyak 14 unit terdiri dari 2
mobil dan 12 motor, serta pengisian bensin 14 kendaraan dan 1 buah speed
boat sebanyak 20.065 liter.
b) Terpeliharanya sarana dan prasarana PPI berupa Sleepway dan speed Boat.
2) Tersedianya pelayanan Administrasi Perkantoran untuk menunjang operasional
perkantoran.
3) Program pengembangan perikanan tangkap dengan adanya bantuan alat tangkap
Pancing tonda 20 unit dan purse seine 3 unit yang tersebar di 5 Kecamatan,
terwujudnya perencanaan dan penataan kawasan PPI, serta terealisasinya
penyelesaian IPAL dan pekerjaan pagar baru.
4) Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat melalui:
(a) Terealisasinya lentera solar dari tenaga surya sebanyak 200 unit
diperuntukan bagi 200 nelayan pancing tonda dan purse seine yang tersebar
pada 5 Kecamatan yaitu:
- Kecamatan Nusaniwe yang tersebar pada Desa Latuhalat sebanyak 55
unit, Dusun Seri 25 unit, Desa Seilale 22 unit, Desa Amahusu 4 unit,
Kelurahan Waihaong 6 unit, dan Kelurahan Nusaniwe 2 unit.
- Kecamatan Sirimau yang tersebar pada Desa Batu Merah 2 unit.
- Kecamatan Teluk Ambon Baguala pada Desa Passo sebanyak 1 unit.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 153 ]
- Kecamatan Teluk Ambon yang tersebar pada Desa Laha sebanyak 30
unit, dan Desa Hative Besar sebanyak 11 unit.
- Kecamatan Leitimur Selatan yang tersebar pada Desa Hutumuri 14 unit,
Desa Hukurila 12 unit, Desa Kilang 10 unit, dan Desa Naku 5 unit.
(b) Terelaisasinya pendampingan CCDP IFAD.
5) Program pemberdayaan masyarakat dalam pengawasan dan pengendalian
sumberdaya kelautan melalui (a) terawasinya dan terkendalinya pemberdayaan
masyarakat dan proses perizinan dan retribusi, serta (b) tersedianya sarana
pengawasan berupa speed boat 1 unit.
6) Program pengembangan kawasan budidaya laut, air payau dan air tawar, antara
lain:
(a) Tersedianya 4 unit keramba jaring apung yang diberikan bagi Kelompok
Mekar Desa Waiheru, Kelompok Garopah Desa Waiheru, Kelompok
Bintangor Desa Negeri Lama, dan Kelompok Pelikan Desa Hunuth, dengan
masing-masing kelompok 3 orang jadi total masyarakat penerima bantuan
sebanyak 12 orang.
(b) Kelompok penerima benih dan pakan ikan sebanyak 13 kelompok yaitu;
Kelompok Botol Bekas Kelurahan Wainitu, Kelompok Latta Desa Latta,
Kelompok Wairikan Kelurahan Lateri, Kelompok Black Clownfish Desa
Waiheru, Kelompok Mona Kelurahan Lateri, Kelompok Tiberias Kelurahan
Lateri, Kelompok Sentosa Desa Negeri Lama, Kelompok Nanbers Desa
Negeri Lama, Kelompok Kerapu Desa Waiheru, Kelompok Harapan Desa
Waiheru, Kelompok Bangun Waiheru Desa Waiheru, Kelompok Subur Jaya
Desa Waiheru, dan Kelompok Sodara Desa Poka. Masing-masing kelompok
berjumlah 3 orang sehingga total penerima bantuan oleh masyarakat
sebanyak 26 orang.
(c) Tersedianya perbanyakan bibit rumput laut sebanyak 8 unit diperuntukan
bagi 8 kelompok penerima yang tersebar pada Desa Passo 3 kelompok yakni
Kelompok Rogas (3 orang), Kelompok Antar Nusa (3 orang), dan Larier (3
orang); Desa Waiheru 2 kelompok yaitu Kelompok Usaha Baru (5 orang),
dan Kelompok Bunga Teratai (5 orang); Dusun Toisapu Desa Hutumuri
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 154 ]
adan 2 kelompok yaitu Kelompok Sumber Rezeki I (3 orang), dan
Kelompok Sumber Rezeki II (3 orang); Desa Lateri Kelompok Goras (5
orang). Total masyarakat penerima bantuan sebanyak 30 orang.
7) Program pengelolaan sumberdaya laut, pesisir dan pulau-pulau kecil melalui
pengadaan kedai pesisir yang terletak pada PPI Eri Kecamatan Nusaniwe yang
diperuntukan untuk penjualan perlengkapan nelayan.
8) Progam optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan dengan
terealisasinya lomba masak ikan tingkat Kota yang dipusatkan pada MCM
Ambon dan diperuntukan bagi ibu-ibu PKK di Kota Ambon.
c. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) penyelenggara urusan pilihan kelautan dan
perikanan adalah Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Ambon.
d. Jumlah pegawai pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Ambon adalah 50 orang.
Komposisi pegawai berdasarkan tingkat pendidikan, pangkat dan golongan, serta
jabatan struktural dan fungsional pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Ambon
tertera pada Lampiran 4 (Tabel LU.4 dan Tabel LU.5).
e. Alokasi dan Realisasi Anggaran.
Alokasi anggaran untuk pembiayaan belanja publik urusan pilihan kelautan dan
perikanan Tahun 2014 adalah Rp.11.566.946.924,- dan sampai akhir tahun anggaran
telah terealisasi sebesar Rp.9.467.635.109,- (82%).
f. Kondisi sarana dan prasarana yang digunakan untuk pelaksanaan urusan pilihan
kelautan dan perikanan lengkap.
g. Permasalahan dan Solusi.
Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan program/ kegiatan selama tahun
2014 adalah:
1) Kurangnya kesadaran masyarakat nelayan terhadap pembayaran retribusi
perikanan.
2) Kurang kesadaran/ pemahaman pemilik kapal mengenai Peraturan Walikota
Ambon tentang Izin Usaha Perikanan dan Retribusi Tempat Pelelangan Ikan
sehingga penagihan retribusi tidak maksimal.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 155 ]
3) Untuk kegiatan pengembangan pelabuhan perikanan bagi pembangunan talud
tidak dapat berjalan dikarenakan tidak adanya kemauan penyedia dalam proses
penyelesaian talud.
Solusi yang dilakukan untuk pemecahan masalah tersebut adalah:
1) Perlu pengawasan dan penertiban bagi pelaku-pelaku usaha perikanan.
2) Perlu dilakukan sosialisasi kembali tentang Izin Usaha Perikanan dan retribusi
tempat pelelangan Ikan Tahun 2014.
3) Database pelaku usaha perikanan seperti alamat dan lain-lain harus terdata
secara baik oleh aparatur pemerintah pada dinas Kelautan Perikanan Kota
Ambon agar pengontrolan dan pembayaran bisa lebih maksimal.
4) Kegiatan pembangunan talud diluncurkan pada tahun 2015.
2. Pertanian
Penyelenggaraan urusan pertanian di Kota Ambon diarahkan bagi optimalisasi
pemanfaatan sumberdaya alam serta peningkatkan produktivitas dan keberlanjutan usaha
sekaligus mempertahankan daya dukung lingkungan hidup.
a. Program dan kegiatan
Program dan kegiatan urusan pertanian yang telah dilaksanakan dalam tahun 2014
adalah:
1) Program Peningkatan Kesejahteraan Petani dengan kegiatan lomba konsumsi
pangan tingkat Kota Ambon.
2) Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian dan Perkebunan dengan
kegiatan pengembangan buahan lokal, intensifikasi pertanian perkotaan dan rapat
koordinasi Dewan Ketahanan Pangan dan penjurian Lomba Cipta Menu B2SA.
3) Program peningkatan pemasaran Hasil Produksi Pertanian dan Perkebunan dengan
kegiatan rehabilitasi/peremajaan tanaman perkebunan, pengembangan pertanian
organik, dan pembangunan jalan Usaha Tani.
4) Program pencegahan dan penanggulanggan penyakit ternak dengan kegiatan
pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit menular ternak, serta jejaring
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 156 ]
betina produktif.
5) Program peningkatan penerapan teknologi Pertanian/Perkebunan dengan
pembuatan irigasi Air permukaan, pembuatan DAM Parit, pengadaan sarana dan
prasarana teknologi pertanian/ perkebunan tepat guna, dan pembuatan irigasi air
tanah dalam/ dangkal.
6) Program pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan lapangan dengan kegiatan
pengadaan sarana dan prasarana Kantor BPP (pengadaan meubeler dan alat bantu
pembelajaran), pengadaan kendaraan dinas operasional penyuluhan/ mantri tani
PNS.
7) Program pengembangan sarana dan prasarana Pertanian dengan kegiatan
perencanaan dan pengawasan pembangunan DAK pertanian.
b. Tingkat Pencapaian Standar Pelayanan Minimal
Urusan Pertanian mempunyai 2 Indikator Kinerja Kunci (Lampiran 1) dengan
capaian sebagai berikut:
1) Produktivitas bahan pangan utama lokal
Produksi bahan pangan utama lokal di Kota Ambon Tahun 2014 adalah 4.539,9
Ton dari 641 Ha luas areal bahan pangan. Dengan demikian produktivitas bahan
pangan utama lokal adalah 7,23 Ton/Ha.
2) Kontribusi Sektor Pertanian terhadap PDRB
Kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB Kota Ambon Atas Dasar Harga
Berlaku tahun 2014 adalah Rp.313.485,25,- atau 14,26% dari total PDRB Kota
Ambon yang sebesar Rp.2.198.557,-.
c. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
1) Terlaksananya lomba konsumsi pangan tingkat Kota Ambon (beragam, bergizi,
dan berimbang).
2) Program Peningkatan Ketahanan Pangan dengan kegiatan Pengembangan buahan
lokal di Desa Soya, Desa Rumah Tiga, dan Desa Hatalai; terlaksananya
intensifikasi perkotaan di Kelurahan Rijali, Desa Seilale, Kelurahan Tihu, dan
Desa Leahari; serta terlaksananya rapat Dewan Ketahanan Pangan dan pennjurian
lomba Cipta Menu B2SA. Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 157 ]
3) Program pemasaran hasil produksi pertanian dan peternakan dengan realisasi
kegiatan:
a. rehabilitasi/peremajaan tanaman yang sudah tua atau tidak lagi berproduksi
lagi.
b. Pengembangan pertanian organik di Kelurahan Batu Meja dan Desa Batu
Merah.
c. Pembangunan Jalan Usaha Tani ( DAK Pertanian) sepanjang 3 km yang
berlokasi pada Desa Hutumuri dan Desa Hative Besar.
4) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak dengan kegiatan
Pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit menular ternak yaitu
Tervaksinnya HPR (hewan pembawa rabies) seperti anjing dan kucing; serta
terjaringnya betina produktif.
5) Program peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/perkebunan dengan
kegiatan pembuatan Irigasi Air Permukaan dengan dana DAK Pertanian dengan
lokasi penyebaran kegiatan ini merupakan daerah mengalami kesulitan air bersih;
terlaksananya pembuatan DAM Parit di Dusun Air ali, Desa Batu Merah, Desa
Soya, dan Desa Hative Kecil; pengadaan sarana dan prasarana teknologi petanian/
perkebunan tepat guna di 5 Kecamatan; serta pembuatan irigasi air tanah dalam/
dangkal di Desa Passo, Hunuth, Tawiri, Batu Merah, dan Hative Besar.
6) Program pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan lapangan dengan kegiatan
meliputi pengadaan sarana dan prasarana Penyuluhan/Alat Bantu pembelajaran
dan meubeler di BPP Nania dan BPP Airlow, serta pengadaan kendaraan dinas/
operasional penyuluhan/ mantri tani PNS.
7) Program pengembangan Sarana dan Prasarana pertanian meliputi Perencanaan
dan pengawasan pembangunan DAK Pertanian.
d. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) penyelenggara urusan pilihan pertanian
adalah Dinas Pertanian dan Kehutanan Kota Ambon.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 158 ]
e. Jumlah pegawai pada Dinas Pertanian dan Kehutanan Kota Ambon adalah 102 orang.
Komposisi pegawai berdasarkan tingkat pendidikan, pangkat dan golongan, serta
jabatan struktural dan fungsional pada Dinas Pertanian dan Kehutanan Kota Ambon
tertera pada Lampiran 4 (Tabel LU.4 dan Tabel LU.5).
f. Alokasi dan Realisasi Anggaran.
Alokasi anggaran untuk pembiayaan belanja publik urusan pilihan pertanian Tahun
2014 adalah Rp.2.644.869.971,- dan sampai akhir tahun anggaran telah terealisasi
Rp.2.478.433.749,- (93,70%).
g. Kondisi sarana dan prasarana yang digunakan untuk pelaksanaan urusan pilihan
pertanian cukup lengkap.
h. Permasalahan dan Upaya Pemecahan Masalah
Selama tahun 2014 tidak ada permasalahan mendasar pada urusan pertanian.
3. Kehutanan
Pembangunan kehutanan di Kota Ambon diarahkan untuk penyelamatan hutan, tanah dan
air, mengurangi lahan kritis secara bertahap melalui rehabilitasi dan konservasi lahan
serta pemberdayaan masyarakat di sekitar dan di dalam kawasan hutan.
a. Program dan kegiatan
Program dan kegiatan urusan kehutanan yang telah dilaksanakan dalam tahun 2014
adalah:
1) Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan, dengan kegiatan (a) pemeliharaan
tanaman reboisasi tahun II, (b) pemeliharaan tanaman hutan rakyat tahun II, (c)
penanaman kiri kanan sungai, (d) penghijauan lingkungan, (e) pembuatan sekat
bakar, dan (f) pembuatan tanaman sistem agroforestry.
2) Program Perencanaan dan Pengembangan Hutan dengan kegiatan pembuatan RP
RHL tahun 2016-2021 dan RTN RHL tahun 2015.
b. Tingkat Pencapaian Standar Pelayanan Minimal
Urusan Kehutanan mempunyai 2 Indikator Kinerja Kunci (Lampiran 1) dengan
capaian sebagai berikut:
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 159 ]
1) Rehabilitasi hutan dan lahan kritisProgram .
Luas hutan dan lahan kritis yang direhabitiasi tahun 2014 berjumlah 6.939,01
atau 15%.
2) Kerusakan Kawasan Hutan.
Luas kerusasakan kawasan hutan tahun 2014 150 Ha atau 2,35% dari luas
kawasan hutan sebanyak 6.375,01.
c. Realisasi Program dan kegiatan
Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan urusan kehutanan tahun 2014 adalah :
1) Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan dengan kegiatan :
a. Kegiatan Pemeliharaan Hutan Reboisasi Tahun II di Desa Amahusu.
b. Kegiatan pemeliharaan Tanaman Hutan Rakyat Tahun II di Desa
Hutumuri dan Desa Passo seluas 33 Ha.
c. Penanaman kiri kanan sungai sepanjang 2 km.
d. Kegiatan penghijauan Lingkungan dengan tersedianya anakan atau bibit
bagi masyarakat lewat kegiatan penghijauan lingkungan dengan
tersedianya 15.150 anakan.
e. Pembuatan sekat bakar dan tanaman sistem agroforestry, masing-
masing seluas 20 Ha.
2) Terlaksananya pembuatan RP RHL Tahun 2016-2021 dan RTN RHL Tahun
2015.
d. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) penyelenggara urusan pilihan kehutanan
adalah Dinas Pertanian dan Kehutanan Kota Ambon.
e. Jumlah pegawai pada Dinas Pertanian dan Kehutanan Kota Ambon adalah 102
orang. Komposisi pegawai berdasarkan tingkat pendidikan, pangkat dan golongan,
serta jabatan struktural dan fungsional pada Dinas Pertanian dan Kehutanan Kota
Ambon tertera pada Lampiran 4 (Tabel LU.4 dan Tabel LU.5).
f. Alokasi dan Realisasi Anggaran.
Alokasi anggaran untuk pembiayaan belanja publik urusan pilihan kehutanan Tahun
2014 adalah Rp.502.731.400,- dan sampai akhir tahun anggaran telah terealisasi
Rp.478.069.675,- (95,09%).
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 160 ]
g. Kondisi sarana dan prasarana yang digunakan untuk pelaksanaan urusan pilihan
kehutanan cukup lengkap.
h. Permasalahan dan Upaya Pemecahan Masalah
Selama tahun 2014, tidak ada permasalahan mendasar terkait dengan urusan
kehutanan.
4. Energi dan Sumberdaya Minyak
Urusan Energi dan Sumberdaya Minyak mempunyai 2 Indikator Kinerja Kunci
(Lampiran 1) dengan capaian sebagai berikut:
a. Pertambangan tanpa ijin
Lokasi penambangan liar di Kota Ambon untuk tahun 2014 adalah sebesar 0,5 Ha atau
10% dari luas penambangan sebesar 5 Ha.
b. Kontribusi Sektor Pertambangan terhadap PDRB
Kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB Kota Ambon untuk tahun 2014 tidak
ada.
5. Pariwisata
Sektor Pariwisata merupakan salah satu sektor yang memberikan kontribusi bagi
pembangunan ekonomi di Kota Ambon, mengingat Kota Ambon merupakan gerbang
masuk bagi para wisatawan lokal, nusantara maupun manca negara di Propinsi Maluku.
Sehubungan dengan itu Pemerintah Kota Ambon terus berupaya mengembangkan sektor
pariwisata dalam rangka peningkatan nilai jual dan kompetitif.
a. Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Dalam rangka pengembangan kepariwisataan di Kota Ambon maka Pemerintah Kota
Ambon dalam tahun 2014 telah merencanakan dan melaksanakan program/ kegiatan
sebagai berikut:
(1) Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata dengan kegiatan: (a) pelaksanaan
promosi pariwisata dalam dan luar negeri, (b) Darwin Ambon International Yacht
Race 2014, (c) pengadaan materi promosi, dan (d) promosi potensi wisata Kota
Ambon. Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 161 ]
(2) Program Pengembangan Destinasi Pariwisata dengan kegiatan: (a) pendataan arus
kunjungan wisata, (b) pengadaan counter informasi pariwisata, (c) pengembangan
kawasan pariwisata Nusaniwe, dan (d) pelatihan teknis bidang pariwisata.
b. Tingkat Pencapaian Standar Pelayanan Minimal
Urusan Pariwisata mempunyai 2 Indikator Kinerja Kunci (Lampiran 1) dengan
capaian sebagai berikut:
1) Kunjungan wisata
Data kunjungan wisatawan yang ada adalah wisatawan asing. Wisatawan asing
yang datang ke Kota Ambon Tahun 2014 berjumlah 5.162 orang.
2) Kontribusi Sektor Pariwisata terhadap PDRB
Kontribusi sektor PDRB dari sektor pariwisata tahun 2014 adalah 510.225,86
atau 23,21% dari total PDRB 2.198.557.
c. Realisasi Program dan Kegiatan
Hasil yang telah dicapai melalui pelaksanaan program/kegiatan Pariwisata selama
tahun 2012 dapat digambarkan sebagai berikut :
1) Terlaksananya promosi pariwisata dalam dan luar negeri.
2) Terlaksananya Terlaksananya kegiatan Darwin Ambon International Race 2014.
3) Tersedianya materi dan terlaksananya promosi potensi pariwisata Kota Ambon.
4) Terdatanya arus kunjungan wisata, pengadaan counter informasi pariwisata,
pengembangan kawasan pariwisata Nusaniwe, dan pelatihan teknis bidang
pariwisata.
d. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) penyelenggara urusan pilihan pariwisata
adalah Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kota Ambon.
e. Jumlah pegawai pada Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kota
Ambon adalah 31 orang. Komposisi pegawai berdasarkan tingkat pendidikan,
pangkat dan golongan, serta jabatan struktural dan fungsional pada Dinas Pariwisata
Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kota Ambon tertera pada Lampiran 4 (Tabel
LU.4 dan Tabel LU.5).
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 162 ]
f. Alokasi dan Realisasi Anggaran.
Alokasi anggaran untuk pembiayaan belanja publik urusan pilihan pariwisata Tahun
2014 adalah Rp.2.073.791.000,- dan sampai akhir tahun anggaran telah terealisasi
Rp.1.202.538.000,- (92.68%).
g. Kondisi sarana dan prasarana yang digunakan untuk pelaksanaan urusan pilihan
pariwisata cukup lengkap, namun perlu ditingkatkan secara optimal.
h. Permasalahan dan Solusi
Permasalahan yang dihadapi dalam upaya penataan dan pengembangan
kepariwisataan di Kota Ambon adalah:
1) Pemahaman masyarakat di lokasi objek wisata masih rendah.
2) Sulitnya melakukan pengembangan lokasi objek wisata karena privatisasi lahan.
3) Minimnya pemahaman pengelola usaha jasa pariwisata tentang pentingnya sapta
pesona.
4) Koordinasi secara internal SKPD dan instansi terkait belum optimal.
5) Terbatasnya SDM aparatur pariwisata secara kualitas dan kuantitas.
Solusi yang diambil untuk permasalahan diatas adalah:
1) Melakukan pembinaan dan pendampingan bagi masyarakat yang berada di
lokasi objek wisata.
2) Melakukan pendekatan dengan para pemilik lahan di lokasi objek wisata.
3) Melakukan sosialisasi sapta pesona bagi pengelola usaha jasa pariwisata.
4) Melakukan koordinasi lintas SKPD dan instansi terkait.
5) Penguatan kapasitas di bidang pariwisata.
6. Industri
a. Program dan kegiatan
1) Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah yang terdiri dari 4
kegiatan; (a) fasilitasi bagi industri kecil dan menengah terhadap pemanfaatan
sumberdaya, (b) pendidikan dan pelatihan teknis industri kecil makanan dan
minuman, (c) diklat CEFE, dan (d) pengawasan pada sentra IKM.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 163 ]
b. Tingkat Pencapaian Standar Pelayanan Minimal
Urusan Industri mempunyai 2 Indikator Kinerja Kunci dengan capaian sebagai
berikut:
1) Kontribusi Sektor Industri terhadap PDRB
Kontribusi sektor industri terhadap PDRB Kota Ambon Atas Dasar Harga Berlaku
tahun 2014 adalah Rp.48.641,22,- atau 2,21% dari total PDRB Kota Ambon yang
sebesar Rp.2.198.557,-.
2) Pertumbuhan industri
Data jumlah industri yang ada tahun 2014. Jumlah industri pada tahun 2014
adalah sebanyak 588 industri atau 8,68% dari jumlah industri tahun 2013 sebesar
541.
c. Realisasi Program dan kegiatan
Pelaksanaan program/ kegiatan di atas, selama tahun 2014 dapat berjalan dan
terealisasi sebesar 100%.
d. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) penyelenggara urusan pilihan industri
adalah Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Ambon.
e. Jumlah pegawai pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Ambon adalah 44
orang. Komposisi pegawai berdasarkan tingkat pendidikan, pangkat dan golongan,
serta jabatan struktural dan fungsional pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kota Ambon tertera pada Lampiran 4 (Tabel LU.4 dan Tabel LU.5).
f. Alokasi dan Realisasi Anggaran.
Alokasi anggaran untuk pembiayaan belanja publik urusan pilihan industri Tahun
2014 adalah Rp.383.193.250,- dan sampai akhir tahun anggaran telah terealisasi
Rp.319.323.250,- atau (83,32%).
g. Kondisi sarana dan prasarana yang digunakan untuk pelaksanaan urusan pilihan
industri cukup lengkap, namun perlu ditingkatkan secara optimal.
h. Permasalahan dan Solusi
Beberapa masalah yang menonjol dalam pembinaan dan pengembangan kegiatan
industri yang memerlukan perhatian untuk diselesaikan, antara lain;
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 164 ]
1) Kurangnya jumlah pegawai pada Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota
Ambon sesuai dengan data analisa beban kerja dan analisa jabatan yang telah
dibuat.
2) Kondisi sarana dan prasarana dirasakan kurang memadai serta sarana untuk
pengawas lapangan.
Untuk mengatasi permasalahan di atas telah ditempuh langkah-langkah sebagai
berikut;
1) Penambahan jumlah pegawai
2) Penambahan sarana dan prasarana untuk menunjang kegiatan operasional.
7. Perdagangan
Sektor Perdagangan dan Jasa merupakan sektor yang mendominasi pergerakan
perekonomian Kota Ambon dan memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap
PDRB. Pergerakan sektor perdagangan barang dan jasa semakin aktif, hal ini ditandai
dengan semakin meluasnya kawasan perdagangan. Selain itu, semakin terbukanya akses
pasar dan terjalinnya interaksi dalam kehidupan masyarakat yang terus membaik. Hampir
sebagian kawasan perdagangan di pusat Kota yang beberapa tahun terakhir mengalami
kelumpuhan sebagai dampak dari konflik kemanusiaan yang telah kembali normal.
Terutama pada kawasan Jl. A.Y. Patty, Jl. Sam Ratulangi, Jl. Yos Sudarso, Pertokoan
Mardika dan Batu Merah. Disamping itu, adanya pengembangan kawasan perdagangan
yang baru di Passo dan sekitarnya merupakan salah satu langkah maju untuk terus
memacu laju pertumbuhan ekonomi di Kota Ambon.
a. Program dan Kegiatan
Selama tahun 2014, program dan kegiatan yang dilaksanakan meliputi;
1) Program perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan meliputi: (a)
pengawasan operasional kemetrologian (tera ulang dan ukur ulang), (b)
pengawasan umum barang beredar dan jasa (SNI, Kartu Jaminan, Purna Jual,
Petunjuk Manual, Ijin Edar/ Penjualan Produk, dll), (c) sosialisasi perlindungan
konsumen, (d) sosialisasi metrologi legal, (e) pelaksanaan layanan tera/ tera ulang
alat-alat UTTP, dan (f) pembangunan gedung UPTD metrologi.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 165 ]
2) Program peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri meliputi: (a) Pasar
murah bagi masyarakat berpenghasilan rendah, (b) monitoring, pengawasan dan
evaluasi perizinan, (c) pengadaan tanah pasar, (d) bimbingan teknis pengelolaan
pasar, (e) pembangunan pasar desa Tawiri, (f) pengadaan instalasi air bersih dan
urugan tanah pasar I dan pasar II – terminal transit Passo, (g) pengadaan sarana
penunjang pasar terminal transit Passo (pasar I dan pasar II), (h) pra desain pasar
Tagalaya, dan (i) pembangunan pasar desa waiheru.
3) Program pembinaan pedagang kaki lima dan asongan, melalui; (a) pembinaan
organisasi pedagang kaki lima dan asongan, (b) pengadaan tenda untuk pedagang
pasar benteng, dan (c) pengadaan meja jualan PKL.
4) Program peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan melalui pengadaan dan
pemasangan lampu pertokoan.
b. Tingkat Pencapaian Standar Pelayanan Minimal.
Urusan Perdagangan mempunyai 2 Indikator Kinerja Kunci (Lampiran 1) dengan
capaian sebagai berikut:
1) Kontribusi Sektor Perdagangan terhadap PDRB
Jumlah kontribusi PDRB dari sektor perdagangan tahun 2014 sebesar 510.255,86
atau 23,21% dari jumlah total PDRB sebesar 2.198.557-.
2) Ekspor Bersih Perdagangan
Data eksport bersih perdagangan di Kota Ambon adalah (278.230.418) terlihat
dari selisih nilai ekspor adalah US$ 91.946.382 dan nilai impor adalah US$
370.176.800
c. Realisasi Program dan Kegiatan
1) Melalui Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan adalah
terlaksananya tera ulang dan ukur ulang, pengawasan umum barang beredar dan
jasa, sosialisasi perlindungan konsumen, sosialisasi metrologi legal, dan
pembangunan gedung UPTD metrologi. Sedangkan kegiatan pelaksanaan layanan
tera/ tera ulang alat-alat UTTP tidak dapat terealisasi.
2) Melalui Program Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri adalah terlaksananya
kegiatan pasar murah, tersedianya laporan monitoring, pengadaan tanah pasar,
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 166 ]
bimbingan teknis pengelolaan pasar, pengadaan instalasi air bersih dan urugan
tanah pasar I dan pasar II Terminal Transit Passo, pengadaan sarana penunjang
pasar terminal transit Passo, pra desain pasar tagalaya. Sedangkan untu kegiatan
pembangunan pasar desa Tawiri dan pasar desa Waiheru tidak dapat
direalisasikan.
3) Melalui program Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan hanya terlaksana
kegiatan pengadaan meja jualan PKL. Untuk 2 kegiatan lainnya tidak dapat
dilaksanakan.
4) Melalui Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaa telah
terlaksana pengadaan dan pemasangan lampu pertokoan.
d. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) penyelenggara urusan pilihan perdagangan
adalah Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Ambon.
e. Jumlah pegawai pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Ambon adalah 44
orang. Komposisi pegawai berdasarkan tingkat pendidikan, pangkat dan golongan,
serta jabatan struktural dan fungsional pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kota Ambon tertera pada Lampiran 4 (Tabel LU.4 dan Tabel LU.5).
f. Alokasi dan Realisasi Anggaran.
Alokasi anggaran untuk pembiayaan belanja publik urusan pilihan perdagangan
Tahun 2014 adalah Rp.1.986.262.249,- dan sampai akhir tahun anggaran telah
terealisasi Rp.1.828.364.200,- atau (92,05%).
g. Kondisi sarana dan prasarana yang digunakan untuk pelaksanaan urusan pilihan
industri cukup lengkap, namun perlu ditingkatkan secara optimal.
h. Permasalahan dan Solusi.
Beberapa masalah yang menonjol dalam pembinaan dan pengembangan kegiatan
industri yang memerlukan perhatian untuk diselesaikan, antara lain;
1) Kurangnya jumlah pegawai pada Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota
Ambon.
2) Kurangnya sarana mobilitas untuk pengawasan lapangan.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 167 ]
Untuk mengatasi permasalahan di atas telah ditempuh langkah-langkah sebagai
berikut;
3) Penambahan jumlah pegawai
4) Penambahan sarana dan prasarana untuk menunjang kegiatan operasional
D. INDIKATOR KINERJA KUNCI
• Tataran Pengambil Kebijakan
Indikator kinerja kunci (IKK) tataran pengambilan kebijakan seperti diuraikan dibawah
ini, sebagaimana tabel pada Lampiran 2.
a. Aspek Ketentraman dan Ketertiban Umum Daerah
Aspek ini terdiri dari 6 (enam) fokus penilaian yang termasuk dalam 9 (sembilan)
Indikator Kinerja Kunci (IKK) sebagai berikut:
1) Fokus Peraturan tentang Ketertiban Penataan Ruang meliputi 3 IKK, yaitu:
a) Keberadaan Peraturan Daerah (PERDA) Ijin Mendirikan Bangunan (IMB).
Pemerintah Kota Ambon telah mempunyai PERDA dan peraturan
pelaksanaannya terkait dengan IMB, yaitu PERDA Kota Ambon Nomor 8
Tahun 2001 tentang Retribusi Ijin Mendirikan Bangunan, Keputusan
Walikota Ambon Nomor 217 Tahun 2002 tentang Petunjuk Teknis
Penyelenggaraan Pemungutan Retribusi IMB, dan Keputusan Walikota
Ambon Nomor 218 Tahun 2002 tentang Pengaturan Umum IMB dan Perda
No 10 tahun 2012 tentang Retribusi Ijin Mendirikan Bangunan.
b) Rasio rumah yang memiliki IMB.
Rumah ber-IMB di Kota Ambon tahun 2014 sebanyak 303 unit. Untuk data
keseluruhan rumah di Kota Ambon sampai akhir tahun 2014 belum ada data.
c) Keberadaan PERDA Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).
Kota Ambon telah memiliki RTRW melalui PERDA Kotamadya Daerah
Tingkat II Ambon Nomor 1 Tahun 1986 tentang Rencana Induk Kota
Ambon. Rencana Induk Kota tersebut sudah direviuw dengan dibuat RTRW
Kota Ambon 2006 – 2016 dan sudah dibahas dengan DPRD Kota Ambon
guna ditetapkan menjadi Peraturan Daerah pada tahun 2007.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 168 ]
Bersamaan dengan proses penetapan PERDA dimaksud terbitlah Undang-
Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, sehingga dilakukan
penyesuaian RTRW Kota Ambon sesuai Undang-Undang dimaksud. Pada
tahun 2008 telah dilakukan Penyusunan RTRW Kota Ambon Tahun 2008-
2028. Pada tahun 2009 sudah mendapatkan rekomendasi substansi dari
Gubernur Maluku dan sementara ini diusulkan ke Badan Koordinasi Penataan
Ruang Nasional (BKPRN) melalui Departemen Pekerjaan Umum untuk
mendapat pesetujuan subtansi, yang selanjutnya diajukan ke DPRD kota
Ambon untuk penetapan menjadi PERDA. Untuk tahun 2014 telah di
tetapkan dengan PERDA Nomor 24 Tahun 2012 tentang RTRW Kota Ambon
Tahun 2011-2031.
2) Fokus Peraturan tentang Kependudukan meliputi 2 IKK, yaitu:
a) Pengurusan Kartu Tanda Penduduk (KTP)
Jumlah penduduk yang sudah terekam E-KTP sebanyak 239.783 penduduk
atau 67,57% dari jumlah penduduk yang wajib KTP sebanyak 354.874.
b) Biaya KTP
Pelaksanaan administrasi kependudukan di Kota Ambon telah didasarkan
pada Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang Administrasi
Kependudukan. Tetapi untuk penjabaran implementasi Undang-Undang
dimaksud melalui PERDA Kota Ambon belum ada sehingga fokus
pelaksanaan untuk biaya pengurusan KTP di Kota Ambon masih mengacu
pada Undang-Undang tersebut, yakni tidak dipungut biaya/ gratis.
3) Fokus ketersediaan Orang Satuan Polisi Pamong Praja sebagai aparat ketentraman
dan ketertiban umum dengan IKKnya adalah rasio jumlah Satpol PP terhadap
jumlah penduduk.
Jumlah orang Satpol PP di Kota Ambon pada tahun 2014 adalah 77 orang yang
melayani 405.256 jiwa atau rasio 1 : 1.900 jiwa. Dengan demikian setiap orang
Satpol PP melayani 1.900 jiwa atau 1,90 per 10.000 penduduk.
4) Fokus kebijakan bidang Pekerja Seks Komersial (PSK) dan Pedagang Kaki Lima
(PKL) dengan IKKnya adalah keberadaan PERDA tentang PSK dan PKL.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 169 ]
Pemerintah Kota Ambon telah mengeluarkan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun
2014 tentang PKL, dan telah menjadi dasar untuk keberadaan PKL di Kota
Ambon.
5) Fokus Peraturan tentang Kebersihan Kota dengan IKKnya adalah keberadaan
peraturan tentang kebersihan kota.
Peraturan kebersihan di Kota Ambon adalah PERDA Kota Ambon Nomor 7
Tahun 2006 tentang Kebersihan, Keindahan dan Ketertiban Umum, serta PERDA
Kota Ambon Nomor 5 Tahun 20013 tentang Retribusi Pelayanan Persampahan
dan Kebersihan.
b. Aspek Keselarasan dan Efektivitas Hubungan antara Pemerintah Daerah dan
Pemerintah, serta Antar Pemerintahan Daerah dalam rangka Pengembangan Otonomi
Daerah.
Aspek ini terdiri dari 4 (empat) fokus penilaian yang termasuk dalam 4 (empat)
Indikator Kinerja Kunci (IKK) sebagai berikut:
1) Fokus Penyampaian Laporan kepada Pemerintah dengan IKKnya adalah
ketepatan penyampaian Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD)
berdasarkan PP Nomor 3 Tahun 2007.
Ketepatan waktu penyampaian LPPD berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 3
tahun 2007 adalah paling lambat 3 bulan setelah tahun anggaran berakhir. LPPD
Kota Ambon Tahun 2014 disampaikan kepada Pemerintah melalui Gubernur pada
Bulan Maret 2014. Dengan demikian waktu penyampaian LPPD Kota Ambon
Tahun 2014 tepat waktu, disampaikan pada tanggal Maret 2015 sesuai Surat
Pengantar Nomor: 130.04/1543/SETKOT.
2) Fokus Penyampaian Laporan Keuangan dan Kinerja dengan IKKnya adalah
ketepatan penyampaian Laporan Keuangan dan Laporan berdasarkan PP Nomor 8
Tahun 2006.
Ketepatan waktu penyampaian Laporan Keuangan dan Laporan Kinerja
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2006 adalah paling lambat 3
bulan setelah tahun anggaran berakhir atau 31 Maret. Laporan Keuangan Kota
Ambon Tahun 2014 belum disampaikan karena masih dalam proses.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 170 ]
Sedangkan Laporan Kinerja Tahun 2014 disampaikan pada tanggal 30 Maret 2015
sesuai Surat Pengantar Nomor: 060/1581/Setkot tanggal 27 Maret 2015. Dengan
demikian Laporan Kinerja Tahun 2014 disampaikan tepat waktu.
3) Fokus Implementasi Standar Pelayanan Minimal (SPM) dengan IKKnya adalah
urusan yang sudah ditetapkan SPM berdasarkan pedoman yang diterbitkan
Pemerintah.
Selama tahun 2014 ada 15 urusan yang sudah ditetapkan SPM-nya oleh
Pemerintah Kota Ambon, yaitu:
a) Urusan Perumahan Rakyat
b) Urusan Pemerintahan Dalam Negeri
c) Urusan Sosial
d) Urusan Kesehatan
e) Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
f) Urusan Lingkungan Hidup
g) Urusan KBKS
h) Urusan Ketenagakerjaan
i) Urusan Pendidikan Dasar
j) Urusan PU dan Penataan Ruangan
k) Urusan Ketahanan Pangan
l) Urusan Kesenian
m) Urusan Komunikasi dan Informasi
n) Urusan Perhubungan
o) Urusan Penanaman Modal
4) Fokus hubungan Daerah dengan IKKnya adalah kerjasama dengan daerah lain.
Dalam pelaksanaan Tahun Anggaran 2014, tidak ada MoU yang dilakukan oleh
Pemerintah Kota Ambon.
c. Aspek Keselarasan antara Kebijakan Pemerintahan Daerah dengan Kebijakan
Pemerintah.
Aspek ini terdiri dari 6 (enam) fokus penilaian yang termasuk dalam 10 (sepuluh)
Indikator Kinerja Kunci (IKK) sebagai berikut:
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 171 ]
1) Fokus Sinkronisasi Pelaksanaan Pembangunan Nasional dan Daerah dengan
IKKnya adalah Kesesuaian Prioritas Pembangunan.
Bidang pembangunan daerah yang dilaksanakan di Kota Ambon tahun 2014
adalah 7 bidang program yaitu Bidang Ekonomi, Bidang Sosial Budaya, Bidang
Politik, Pemerintahan, Hukum dan HAM, serta Bidang Sumberdaya Alam dan
Lingkungan Hidup. Jumlah seluruh program pada ketujuh Bidang tersebut adalah
144 program. Jika dibandingkan dengan jumlah prioritas pembangunan nasional
sebanyak 11 program prioritas, maka 144 program RKPD Kota Ambon tersebut
termasuk dalam 7 program prioritas (63,64%).
2) Fokus Kewenangan dengan IKKnya adalah Urusan Wajib yang diselenggarakan
Daerah.
Urusan Wajib yang ada di Daerah berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 38
Tahun 2007 tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2014 adalah 25 urusan
wajib. Pada tahun 2014, Kota Ambon melaksanakan Kota Ambon melaksanakan
25 urusan wajib (96,15%).
3) Fokus Keuangan meliputi 4 IKK, yaitu:
a) Waktu penetapan PERDA APBD 2014
Ketepatan waktu penetapan PERDA APBD Tahun 2014 adalah 31 Desember
2013. APBD Kota Ambon Tahun 2014 ditetapkan pada 9 Januari 2014, melalui
PERDA Kota Ambon Nomor 1 Tahun 2014 tentang Penetapan APBD Kota
Ambon Tahun Anggaran 2014. Dengan demikian penetapan APBD Kota Ambon
Tahun 2014 adalah tidak tepat waktu karena sudah melewati tanggal 31
Desember 2013.
b) Keberadaan PERDA tentang Pengelolaan Keuangan Daerah berdasarkan PP
Nomor 58 Tahun 2005.
Di Kota Ambon sudah ada PERDA tentang Pengelolaan Keuangan Daerah yaitu
PERDA Kota Ambon Nomor 4 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Peraturan
Daerah Nomor 1 Tahun 2009 tentang pokok-pokok pengelolaan keuangan
daerah.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 172 ]
c) Belanja untuk pelayanan dasar.
Belanja Pelayanan Dasar adalah seluruh anggaran belanja untuk mendanai
urusan pemerintahan yang dilaksanakan di 9 bidang pembangunan yaitu
pendidikan, kesehatan, lingkungan hidup, pekerjaan umum, sosial, tenaga kerja,
koperasi, satuan Polisi Pamong Praja, serta kependudukan dan catatan sipil.
Belanja Pelayanan Dasar di Kota Ambon tahun 2014 berjumlah
Rp.187.955.224.163,- atau 19,34% dari total belanja APBD Kota Ambon yang
sebesar Rp.971.879.959.574,-. Belanja Pelayanan Dasar APBD 2014, terdiri
dari: (1) urusan pendidikan Rp.34.127.981.149,- (2) urusan kesehatan
Rp.25.520.369.639,- (3) urusan lingkungan hidup Rp.23.792.458.846,- (4)
urusan PU Rp.88.951.978.323,- (5) urusan sosial Rp.6.595.265.746,- (6) urusan
tenaga kerja Rp.796.229.125,- (7) urusan koperasi Rp.1.305.091.600,- (8) urusan
satpol PP Rp.5.855.995.110,- dan (9) urusan kependudukan dan capil
Rp.1.009.827.625,-.
d) Belanja untuk urusan pendidikan dan kesehatan
Belanja urusan pendidikan dan kesehatan di Kota Ambon tahun 2014 berjumlah
Rp.43.310.821.022,-, yang terdiri dari urusan pendidikan Rp.28.078.812.431 dan
urusan kesehatan Rp.15.232.008.591 atau 4,97% dari total belanja APBD Kota
Ambon yang sebesar Rp.971.879.959.574,-.
4) Fokus Pelayanan Publik dengan IKKnya adalah keberadaan PERDA tentang
standar pelayanan publik sesuai dengan peraturan peundang-undangan.
Standar Pelayanan Publik merupakan indikator secara kuantitas dan kualitas
terhadap penyediaan barang dan jasa oleh Pemerintah Daerah untuk menjamin
akses mutu pelayanan kepada masyarakat. Standar pelayanan publik merupakan
komitmen pemerintahan daerah sebagai indikayor capaian kinerja dalam rangka
pencapaian standar pelayanan minimal.
Pemerintah Kota Ambon tahun 2014 belum mempunyai Perda tentang standar
pelayanan publik, tetapi ada Perwali Nomor 11 Tahun 2011 tentang Tata Cara
Perizinan Terpadu Satu Pintu pada Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota
Ambon dan Keputusan Walikota Ambon Nomor 718 tahun 2014 tentang standar
pelayanan terpadu satu pintu.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 173 ]
5) Fokus Kepegawaian meliputi 2 IKK, yaitu:
a) Ratio PNS terhadap penduduk.
Jumlah PNS di Kota Ambon tahun 2014 adalah sebanyak 7.623 orang atau
1,88% dari jumlah penduduk Kota Ambon tahun 2014 sebanyak 405.256
orang.
b) Sistem Informasi Kepegawaian
Pemerintah Kota Ambon mempunyai sistem SIMPEG kepegawaian, namun
sistem ini sementara ini belum berfungsi optimal karena ada masalah di
sistemnya (trouble system).
6) Fokus Kelembagaan dengan IKKnya adalah Kesesuaian SKPD berdasarkan PP
Nomor 41 tahun 2007.
Kelembagaan pada Pemerintah Kota Ambon tahun 2010 sudah berdasarkan PP
nomor 41 Tahun 2007 dengan peraturan daerah, yaitu:
- PERDA Kota Ambon Nomor 8 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi
dan Tata Kerja Sekretariat Kota Ambon dan Sekretariat DPRD Kota Ambon.
- PERDA Kota Ambon Nomor 11 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi
dan Tata Kerja Kecamatan Kota Ambon.
- PERDA Kota Ambon Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi
dan Tata Kerja Kelurahan Kota Ambon.
- PERDA Kota Ambon Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Peraturan
Daerah Nomor 9 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja
Dinas-Dinas Kota Ambon.
- PERDA Kota Ambon Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Peraturan
Daerah Kota Ambon Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi
dan Tata Kerja Lembaga Teknis Kota Ambon.
- PERDA Kota Ambon Nomor 6 Tahun 2014 tentang Pembentukan Organisasi
dan Tata Kerja Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Ambon.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 174 ]
Kelembagaan sesuai PP nomor 41 Tahun 2007 tersebut sudah efektif sejak Januari
2009.
Jumlah SKPD yang ada sebagai berikut: - Bagian (Setda) = 9 unit - Dinas = 15 unit - Badan = 6 unit - Kantor = 4 unit - Rumah Sakit = - - Lembaga Teknis Lainnya = 3 unit - Kecamatan / Distrik = 5 unit - Kelurahan = 20 unit
Jumlah SKPD = 62 unit
d. Aspek Efektivitas Hubungan antara Pemerintah Daerah dan DPRD
Aspek ini terdiri dari 2 (dua) fokus penilaian yang termasuk dalam 2 (dua) Indikator
Kinerja Kunci (IKK) sebagai berikut:
1) Fokus Peraturan Perundang-Undangan dengan IKKnya adalah PERDA yang
ditetapkan.
Pada tahun 2014 telah ditetapkan 13 Peraturan Daerah, antara lain :
- PERDA Kota Ambon Nomor 1 Tahun 2014 tentang APBD Tahun 2014.
- PERDA Kota Ambon Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Peraturan
Daerah Nomor 9 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja
Dinas-Dinas Kota Ambon.
- PERDA Kota Ambon Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Peraturan
Daerah Kota Ambon Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi
dan Tata Kerja Lembaga Teknis Kota Ambon.
- PERDA Kota Ambon Nomor 4 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Peraturan
Daerah Kota Ambon Nomor 1 Tahun 2009 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan
Keuangan Daerah.
- PERDA Kota Ambon Nomor 5 Tahun 2014 tentang Pembentukan dan Tata
Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Tipe A.
- PERDA Kota Ambon Nomor 6 Tahun 2014 tentang Pembentukan Organisasi dan
Tata Kerja Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Ambon.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 175 ]
- PERDA Kota Ambon Nomor 7 Tahun 2014 tentang Penyertaan Modal
Pemerintah Kota Ambon Kepada Perseoran Terbatas Bank Pembangunan Daerah
Maluku.
- PERDA Kota Ambon Nomor 8 Tahun 2014 tentang Penyertaan Modal
Pemerintah Kota Ambon Kepada Perusahaan Daerah Air Minum Kota Ambon.
- PERDA Kota Ambon Nomor 9 Tahun 2014 tentang Sistem Kesehatan Daerah.
- PERDA Kota Ambon Nomor 10 Tahun 2014 tentang Penataan Pedagang Kaki
Lima.
- PERDA Kota Ambon Nomor 11 Tahun 2014 tentang Pertanggungjawaban
APBD Tahun 2014.
- PERDA Kota Ambon Nomor 12 Tahun 2014 tentang Perubahan APBD Tahun
Anggaran 2014.
- PERDA Kota Ambon Nomor 13 Tahun 2014 tentang APBD Tahun 2015.
2) Fokus Rancangan PERDA yang diajukan pada tahun 2014 dengan IKKnya adalah
Rancangan PERDA yang disetujui DPRD tahun 2014
Rancangan PERDA yang disetujui DPRD tahun 2014 adalah 13 Rancangan
PERDA atau 100% dari yang diusulkan tahun 2014 sebanyak 13 Ranperda
e. Aspek Efektivitas Proses Pengambilan Keputusan oleh DPRD beserta Tindak Lanjut
Pelaksanaan Keputusan.
Fokus Keputusan DPRD yang ditindaklanjuti oleh DPRD dalam tahun 2014 sebanyak
28 keputusan (100%) dari seluruh keputusan DPRD dalam tahun 2014.
f. Aspek Efektivitas Proses Pengambilan Keputusan oleh Kepala Daerah beserta Tindak
Lanjut Pelaksanaan Keputusan.
Aspek ini meliputi fokus tindaklanjut Peraturan/ Keputusan Walikota selama Tahun
2014, dengan IKK adalah:
1) Keputusan Walikota yang ditindaklanjuti
Pada tahun 2014 terdapat 762 Keputusan Walikota Ambon yang ditindaklanjuti
atau 100% dari Keputusan Walikota Ambon selama tahun 2014.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 176 ]
2) Peraturan Walikota yang ditindaklanjuti
Pada tahun 2014 terdapat 61 Peraturan Walikota Ambon yang ditindaklanjuti atau
100% dari Peraturan Walikota Ambon selama tahun 2014.
g. Aspek Ketaatan Pelaksanaan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah pada Peraturan
Perundang-Undangan dengan fokus PERDA yang dibatalkan.
Pada tahun 2014 tidak ada PERDA yang dibatalkan.
h. Aspek Intensitas dan Efektivitas Proses Konsultasi Publik antara Pemerintahan Daerah
dengan Masyarakat atas Penetapan Kebijakan Publik yang Strategis dan Relevan
untuk Daerah.
Aspek ini terdiri dari 3 (tiga) fokus penilaian yang termasuk dalam 3 (tiga) Indikator
Kinerja Kunci (IKK) sebagai berikut:
1) Fokus PERDA tentang Konsultasi Publik dengan IKKnya adalah keberadaan
PERDA/ Peraturan Walikota tentang Konsultasi Publik.
Pemerintah Kota Ambon belum mempunyai Peraturan Daerah atau pun Peraturan
Walikota tentang Konsultasi Publik.
2) Fokus Media Informasi Pemerintah Kota yang dapat diakses oleh Publik dengan
IKKnya adalah keberadaan media informasi Pemerintah Kota yang dapat diakses
oleh publik.
Media informasi Pemerintah Kota Ambon yang dapat diakses publik adalah
website: www.ambon.go.id, yang diatur dengan Peraturan Walikota Ambon
Nomor 352 Tahun 2007 tentang Penggunaan Nama Domain ambon.go.id untuk
situs Resmi Pemerintah Kota Ambon., dialog interaktif melalui TVRI Stasiun
Maluku dan Maluku Utara, maupun melalui informasi satu arah seperti laeflet/
brosur, spanduk dan baliho.
i. Aspek Transparansi dalam Pemanfaatan Alokasi, Pencairan dan Penyerapan DAU dan
Bagi Hasil.
Aspek ini terdiri dari 3 (tiga) fokus penilaian yang termasuk dalam 3 (tiga) Indikator
Kinerja Kunci (IKK) sebagai berikut:
1) Fokus serapan dana perimbangan dengan IKKnya adalah dana perimbangan yang
terserap dibandingkan yang direncanakan.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 177 ]
Dana perimbangan yang terserap tahun 2014 adalah Rp.847.943.384.807,- atau
99,8% dari dana perimbangan yang direncanakan sesuai dengan APBD 2014
sebesar Rp.849.671.345.035,-.
2) Fokus alokasi Belanja APBD dari DAU dengan IKKnya adalah prosentase belanja
publik terhadap DAU.
Jumlah belanja langsung APBD tahun 2014 adalah Rp.287.803.538.391,- atau
47,84% dari Dana Alokasi Umum yang sebesar Rp.601.627.489.000,-.
3) Fokus alokasi belanja pada APBD dengan IKKnya adalah prosentase belanja
langsung terhadap total APBD.
Jumlah belanja langsung APBD tahun 2014 adalah Rp.287.803.538.391,- atau
32,26% dari Total APBD Kota Ambon sebesar Rp.892.137.006.438,57,-.
j. Aspek Intensitas, Efektivitas dan Transparansi Pemungutan Sumber-Sumber PAD dan
Pinjaman/ Obligasi Daerah.
Aspek ini terdiri dari Fokus besaran Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan IKKnya
adalah besaran PAD terhadap seluruh pendapatan dalam APBD.
Jumlah PAD Kota Ambon tahun 2014 adalah Rp.99.159.424.597,41,- atau 10,81%
dari Total Pendapatan APBD Kota Ambon yang sebesar Rp.953.918.577.404,41,-.
k. Aspek Efektivitas Perencanaan, Penyusunan, Pelaksanaan Tata Usaha,
Pertanggungjawaban dan Pengawasan APBD.
Aspek ini terdiri dari 4 (empat) fokus penilaian yang termasuk dalam 4 (empat)
Indikator Kinerja Kunci (IKK) sebagai berikut:
1) Fokus Kewajaran Laporan Keuangan dengan IKKnya adalah Opini Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap Laporan Keuangan Kota Ambon.
Laporan hasil pemeriksaan BPK RI untuk tahun 2014, dengan opini WDP
(Qualified Opinion).
2) Fokus Besaran Selisih Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) dengan IKKnya
adalah rasio SILPA terhadap total pendapatan Kota Ambon.
Jumlah SILPA Kota Ambon tahun 2014 adalah Rp.24.713.737.528,03,- atau
2,59% dari Total Pendapatan Kota Ambon yang sebesar Rp.953.918.577.404,41,-.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 178 ]
3) Fokus Realisasi Belanja dengan IKKnya adalah rasio realisasi belanja terhadap
anggaran belanja.
Realisasi Belanja Kota Ambon tahun 2014 adalah Rp.892.137.006.438,57,- atau
91,8% dari Total Belanja APBD Kota Ambon yang sebesar Rp.971.879.959.574,-.
4) Fokus Pengawasan Inspektorat Kota dengan IKKnya adalah rasio temuan BPK RI
yang ditidaklanjuti.
Pada Tahun 2014, jumlah temuan BPK RI yang ditindaklanjuti adalah 15 temuan
atau 75% dari total jumlah temuan BPK RI Tahun 2014 adalah 20 temuan.
l. Aspek Pengelolaan Potensi Daerah.
Aspek ini terdiri dari 2 (dua) fokus penilaian yang termasuk dalam 2 (dua) Indikator
Kinerja Kunci (IKK) sebagai berikut:
1) Fokus Peta Potensi Daerah dengan IKKnya adalah rasio realisasi PAD 2014
terhadap potensi PAD.
Jumlah realisasi PAD tahun 2014 adalah Rp.99.159.424.597,41,- atau 121,57%
dari potensi PAD di Kota Ambon sebesar Rp.81.565.385.011,35,-.
2) Fokus Peningkatan PAD dengan IKKnya adalah kenaikan/ penurunan PAD tahun
2014 terhadap PAD tahun 2013.
Jumlah total PAD tahun 2014 adalah Rp.99.159.424.597,41,- dari Realisasi PAD
Kota Ambon Tahun 2013 sebesar Rp.74.938.514.894,-.
m. Aspek Terobosan/ Inovasi Baru Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.
Aspek ini terdiri dari 3 (tiga) fokus penilaian yang termasuk dalam 3 (tiga) Indikator
Kinerja Kunci (IKK) sebagai berikut:
1) Fokus Penghargaan dengan IKKnya adalah penghargaan dari pemerintah yang
diterima oleh Pemda dalam tahun 2014.
Penghargaan yang diterima Pemda sebanyak 1 penghargaan, yaitu Penghargaan
dari Ombudsman Republik Indonesia terkait Pelayanan Publik (Zona Hijau).
2) Fokus pengadaan barang dan jasa dengan IKKnya adalah keberadaan E-
Procurement.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 179 ]
Pada tahun 2014 sudah di launcing Penerapan E-procurement mulai operasi pada
bulan November 2013 tetapi PERDA yang mengatur belum ada.
3) Fokus Jumlah Persetujuan Investasi dengan IKKnya adalah Jumlah realisasi ijin
investasi dalam tahun 2014.
Data jumlah persetujuan investasi tahun 2014 adalah sebanyak 26 ijin investasi.
2. Tataran Pelaksana Kebijakan
Indikator kinerja kunci (IKK) tataran pelaksana kebijakan seperti diuraikan dibawah ini,
sebagaimana tabel pada Lampiran 3.
1. Dinas Pendidikan Kota Ambon
a. Aspek Kebijakan Teknis Urusan Pemerintahan
Sesuai Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2013 tentang Rencana Kerja
Pemerintah Tahun 2014, terdapat 4 program dari Departemen Pendidikan
dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Ambon.
Indikator Kinerja Kunci (IKK) pada aspek ini meliputi:
1) Rasio jumlah Program Nasional yang dilaksanakan SKPD.
Program nasional yang dilaksanakan pada Dinas Pendidikan Kota Ambon
adalah 4 Program yaitu Program Pendidikan Anak usia Dini, Program Wajib
Belajar, Pendidikan dasar Sembilan tahun, dan Program pendidikan
Menengah. Dengan demikian rasio jumlah Program Nasional yang
dilaksanakan SKPD adalah 4 program dari 9 Program Nasional yaitu sebesar
44,44%.
2) Keberadaan Standard Operating Prosedure (SOP).
Terkait dengan pelaksanaan program nasional di atas, terdapat petunjuk
pelaksanaan program sebagai acuan pelaksanaan program di daerah, yaitu
adanya SOP ttg Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Tahun
2014; SOP ttg Petunjuk Teknis BOS Tahun 2014; SOP ttg Ujian Nasional;
dan SOP ttg Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 180 ]
b. Aspek Ketaatan Terhadap Peraturan Perundang-Undangan
IKK pada aspek ini adalah rasio jumlah Peraturan Daerah (PERDA) pelaksanaan
yang ada terhadap PERDA yang harus dilaksanakan menurut Peraturan Menteri
(PERMEN). Pada Dinas Pendidikan Kota Ambon Tahun 2011 telah ditetapkan 1
Perda Nomor 5 Tahun 2010 tentang penyelenggaraan pendidikan di Kota Ambon.
c. Aspek Penataan Kelembagaan Daerah
IKK pada aspek penataan kelembagaan daerah berdasarkan kesesuaian struktur
jabatan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 meliputi:
1) Rasio struktur jabatan dan eselonering yang terisi.
Pemerintah Kota Ambon pada tahun 2010 telah melaksanakan Peraturan
Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah.
Melalui Peraturan Daerah Kota Ambon Nomor 3 Tahun 2014 tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Ambon Nomor 10 Tahun 2008
tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Kota
Ambon, telah dibentuk Dinas Pendidikan Kota Ambon sesuai diamanatkan
oleh PP Nomor 41 Tahun 2007, yang sudah efektif berfungsi pada Januari
2009. Dari 22 jabatan dan eselonering yang harus ada, semuanya telah teriisi.
2) Pada Dinas Pendidikan Kota Ambon ada jabatan fungsional dalam struktur
organisasi, yaitu pengawas pendidikan.
d. Aspek Pengelolaan Kepegawaian Daerah
IKK pada aspek pengelolaan kepegawaian daerah berdasarkan tingkat kompetensi
sumberdaya manusia (SDM) dalam menyelenggarakan tugas SKPD, dan upaya
peningkatan kapasitas SDM meliputi :
1) Jumlah PNS pada Dinas Pendidikan sebanyak 149 orang (1,95%) dari total
PNS Kota Ambon sebanyak 7.623 orang.
2) Pejabat yang memenuhi persyaratan pendidikan pelatihan kepemimpinan
adalah 18 pejabat dari 22 pejabat yang harus terpenuhi atau 81,82%.
3) Pejabat yang memenuhi persyaratan kepangkatan adalah 22 pejabat dari 22
pejabat yang harus ada atau 100%.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 181 ]
e. Aspek Perencanaan Pembangunan Daerah
IKK pada aspek perencanaan pembangunan daerah berdasarkan kelengkapan
dokumen perencanaan pembangunan yang dimiliki SKPD, sinkronisasi RENJA
SKPD dengan Program RKPD, sinkronisasi program RKA SKPD dengan
program RENJA SKPD, serta perencanaan pelaksanaan program dan anggaran
meliputi:
1) Keberadaan dokumen perencanaan pembangunan di SKPD adalah Rencana
Strategis, Rencana Kerja (RENJA) Tahunan, Rencana Kerja Anggaran
(RKA), dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Dinas Pendidikan Kota
Ambon.
2) Jumlah program RKPD yang diakomodir dalam RENJA adalah 8 program
dari 9 program (90%).
3) Jumlah program RENJA RKPD yang diakomodir dalam RKA SKPD 8
program (100%).
4) Jumlah program RENJA SKPD yang diakomodir dalam DPA SKPD adalah 8
program (100%).
f. Aspek Pengelolaan Keuangan Daerah
IKK pada aspek pengelolaan keuangan daerah berdasarkan alokasi anggaran,
besaran belanja modal, besaran belanja pemeliharaan dan laporan keuangan
SKPD meliputi:
1) Anggaran SKPD terhadap total belanja APBD Kota Ambon adalah
Rp.451.570.792.780,- dari Rp.971.879.959.574,- atau 46,46%.
2) Belanja modal terhadap total belanja SKPD adalah Rp.22.702.253.888,- dari
Rp.472.315.484.538,- atau 5%.
3) Total belanja pemeliharaan dari total belanja barang dan jasa SKPD adalah
Rp.146.532.000,- dari Rp.9.800.991.311- atau 1,50%.
4) Total belanja pemeliharaan dari total belanja SKPD adalah Rp.146.532.000,-
dari Rp.472.315.484.538,- atau 0,03%.
5) Keberadaan laporan keuangan yang ada adalah Laporan Realisasi Anggaran
(LRA), Neraca dan CALK.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 182 ]
g. Aspek Pengelolaan Barang Milik Daerah
IKK pada aspek pengelolaan barang milik daerah berdasarkan manajemen asset,
penggunaan bidang tanah, dan penggunaan asset SKPD meliputi:
1) Keberadaan inventaris barang atau asset SKPD adalah terdapatnya daftar
inventarisasi barang atau asset Dinas Pendidikan Kota Ambon, yang ada pada
Daftar Barang Inventaris SKPD.
2) Jumlah asset yang tidak digunakan SKPD adalah tidak ada.
h. Aspek Pemberian Fasilitasi Terhadap Partisipasi Masyarakat
IKK pada aspek pemberian fasilitasi terhadap partisipasi masyarakat berdasarkan
bentuk-bentuk fasilitas/ prasarana partisipasi masyarakat, dan responsivitas
terhadap partisipasi masyarakat meliputi:
1) Terdapat fasilitas/ prasarana informasi bagi masyarakat meliputi mobil
perpustakaan keliling 1 unit, papan pengumuman dan kotak saran.
2) Tidak ada survei kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik yang
dilakukan SKPD.
2. Dinas Kesehatan Kota Ambon
a. Aspek Kebijakan Teknis Urusan Pemerintahan
Sesuai Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2013 tentang Rencana Kerja
Pemerintah Tahun 2014, terdapat 5 program dari Departemen Kesehatan
dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kota Ambon, yaitu Program Kesehatan ibu
dan Anak, Program Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat, Program Upaya P2M,
Program Lansia, dan Program Kesehatan Jiwa,.
Indikator Kinerja Kunci (IKK) pada aspek ini meliputi:
1) Rasio jumlah Program Nasional yang dilaksanakan SKPD.
Program nasional yang dilaksanakan pada Dinas Kesehatan Kota Ambon
adalah 5 Program. Dengan demikian rasio jumlah Program Nasional yang
dilaksanakan SKPD adalah 5 Program Nasional yaitu sebesar 100%.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 183 ]
2) Keberadaan Standard Operating Prosedure (SOP).
Terkait dengan pelaksanaan program nasional di atas, terdapat petunjuk
pelaksanaan sebagai acuan pelaksanaan program di daerah yaitu SPM, BOK,
JKN dan DAK.
b. Aspek Ketaatan Terhadap Peraturan Perundang-Undangan
IKK pada aspek ini adalah rasio jumlah PERDA pelaksanaan yang ada terhadap
PERDA yang harus dilaksanakan menurut PERMEN. Pada Dinas Kesehatan Kota
Ambon ada 1 PERDA yang dilaksanakan menurut PERMEN yaitu Peraturan
Daerah Kota Ambon Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Peraturan
Daerah Kota Ambon Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan
Tata Kerja Lembaga Teknis Kota Ambon.
c. Aspek Penataan Kelembagaan Daerah
IKK pada aspek penataan kelembagaan daerah berdasarkan kesesuaian struktur
jabatan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 meliputi:
1) Rasio struktur jabatan dan eselonering yang terisi.
Pemerintah Kota Ambon pada tahun 2010 telah melaksanakan Peraturan
Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah.
melalui Peraturan Daerah Kota Ambon Nomor 3 Tahun 2014 tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Ambon Nomor 10 Tahun 2008
tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Kota
Ambon, telah dibentuk Dinas Kesehatan Kota Ambon sesuai diamanatkan
oleh PP Nomor 41 Tahun 2007, yang sudah efektif berfungsi pada Januari
2009. Dari 16 jabatan dan eselonering yang harus ada, semuanya (100%)
terisi.
2) Keberadaan jabatan fungsional dalam struktur organisasi Dinas Kesehatan
Kota Ambon adalah ada jabatan fungsional yaitu Jabatan Fungsional Dokter
dan Jabatan Fungsional Paramedis.
d. Aspek Pengelolaan Kepegawaian Daerah
IKK pada aspek pengelolaan kepegawaian daerah berdasarkan tingkat kompetensi
sumberdaya manusia (SDM) dalam menyelenggarakan tugas SKPD, dan upaya
peningkatan kapasitas SDM meliputi :
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 184 ]
1) Jumlah PNS pada Dinas Kesehatan sebanyak 81 orang (1,06 %) dari total PNS
di Kota Ambon sebanyak 7.623 orang.
2) Pejabat yang memenuhi persyaratan pendidikan pelatihan kepemimpinan
adalah 16 pejabat atau 100%.
3) Pejabat yang memenuhi persyaratan kepangkatan adalah 16 pejabat (100%).
e. Aspek Perencanaan Pembangunan Daerah
IKK pada aspek perencanaan pembangunan daerah berdasarkan kelengkapan
dokumen perencanaan pembangunan yang dimiliki SKPD, sinkronisasi RENJA
SKPD dengan Program RKPD, sinkronisasi program RKA SKPD dengan
program RENJA SKPD, serta perencanaan pelaksanaan program dan anggaran
meliputi:
1) Keberadaan dokumen perencanaan pembangunan di SKPD adalah Rencana
Strategis, Rencana Kerja (RENJA) Tahunan, Rencana Kerja Anggaran
(RKA), dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Dinas Kesehatan Kota
Ambon.
2) Jumlah program RKPD yang diakomodir dalam RENJA adalah 18 program
atau 100%.
3) Jumlah program RENJA RKPD yang diakomodir dalam RKA SKPD adalah
18 program atau 100%.
4) Jumlah program RENJA SKPD yang diakomodir dalam DPA SKPD adalah
18 program atau 100%.
f. Aspek Pengelolaan Keuangan Daerah
IKK pada aspek pengelolaan keuangan daerah berdasarkan alokasi anggaran,
besaran belanja modal, besaran belanja pemeliharaan dan laporan keuangan
SKPD meliputi:
1) Anggaran SKPD terhadap total belanja APBD Kota Ambon adalah
Rp.56.867.093.305,- dari Rp.971.879.959.574,- atau 5,85%.
2) Belanja modal terhadap total belanja SKPD adalah Rp.7.689.717.610.,- dari
Rp. Rp.56.867.093.305,- atau 13,52%.
3) Total belanja pemeliharaan dari total belanja barang dan jasa SKPD adalah
Rp.1.562.876.800,- dari Rp.16.862.242.529,- atau 9,27%.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 185 ]
4) Total belanja pemeliharaan dari total belanja SKPD adalah Rp.1.562.876.800,-
dari Rp.56.867.093.305,- atau 2,75%.
5) Keberadaan laporan keuangan yang ada adalah LRA, Neraca dan CALK.
g. Aspek Pengelolaan Barang Milik Daerah
IKK pada aspek pengelolaan barang milik daerah berdasarkan manajemen asset,
penggunaan bidang tanah, dan penggunaan asset SKPD meliputi:
1) Keberadaan inventaris barang atau asset SKPD adalah terdapatnya daftar
inventarisasi barang atau asset Dinas Kesehatan Kota Ambon.
2) Jumlah asset yang tidak digunakan SKPD adalah tidak ada.
h. Aspek Pemberian Fasilitasi Terhadap Partisipasi Masyarakat
IKK pada aspek pemberian fasilitasi terhadap partisipasi masyarakat berdasarkan
bentuk-bentuk fasilitas/ prasarana partisipasi masyarakat, dan responsivitas
terhadap partisipasi masyarakat meliputi:
1) Terdapat fasilitas/ prasarana informasi bagi masyarakat meliputi mobil
keliling, leaflet, pos pengaduan, standing banner, papan pengumuman, dan
RRI Ambon.
2) Tidak ada survei kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik yang
dilakukan SKPD.
3. Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Ambon
a. Aspek Kebijakan Teknis Urusan Pemerintahan
Sesuai Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2013 tentang Rencana Kerja
Pemerintah Tahun 2014, tidak ada program yang dilaksanakan oleh Dinas
Kebersihan dan Pertamanan Kota Ambon. Dengan demikian Indikator Kinerja
Kunci (IKK) pada aspek ini meliputi Rasio jumlah Program Nasional yang
dilaksanakan SKPD adalah tidak ada.
b. Keberadaan Standard Operating Prosedure (SOP) ada pada SKPD ini.
c. Aspek Ketaatan Terhadap Peraturan Perundang-Undangan
Pada Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Ambon terdapat 3 (tiga) buah
PERDA yang dilaksanakan menurut PERMEN dari 5 (lima) PERMEN atau
0,36%.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 186 ]
d. Aspek Penataan Kelembagaan Daerah
IKK pada aspek penataan kelembagaan daerah berdasarkan kesesuaian struktur
jabatan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 meliputi:
1) Rasio struktur jabatan dan eselonering yang terisi.
Pemerintah Kota Ambon pada tahun 2012 telah melaksanakan Peraturan
Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah.
Melalui Peraturan Daerah Kota Ambon Nomor 3 Tahun 2014 tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Ambon Nomor 10 Tahun 2008
tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Kota
Ambon, telah dibentuk Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Ambon sesuai
diamanatkan oleh PP Nomor 41 Tahun 2007, yang sudah efektif berfungsi
pada Januari 2009. Dari 17 jabatan dan eselonering yang harus ada di SKPD,
16 jabatan (94,12%) terisi.
2) Keberadaan jabatan fungsional dalam struktur organisasi Dinas Kebersihan
dan Pertamanan Kota Ambon adalah tidak ada.
e. Aspek Pengelolaan Kepegawaian Daerah
IKK pada aspek pengelolaan kepegawaian daerah berdasarkan tingkat kompetensi
sumberdaya manusia (SDM) dalam menyelenggarakan tugas SKPD, dan upaya
peningkatan kapasitas SDM meliputi :
1) Jumlah PNS pada Dinas Kebersihan dan Pertamanan sebanyak 59 orang
(0,77%) dari total PNS Kota Ambon sebanyak 7.623 orang.
2) Pejabat yang memenuhi persyaratan pendidikan pelatihan kepemimpinan
adalah 11 pejabat dari 16 pejabat yang harus ada atau 68,75%.
3) Pejabat yang memenuhi persyaratan kepangkatan adalah 16 pejabat dari
pejabat yang ada 16 atau 100%.
f. Aspek Perencanaan Pembangunan Daerah
IKK pada aspek perencanaan pembangunan daerah berdasarkan kelengkapan
dokumen perencanaan pembangunan yang dimiliki SKPD, sinkronisasi RENJA
SKPD dengan Program RKPD, sinkronisasi program RKA SKPD dengan
program RENJA SKPD, serta perencanaan pelaksanaan program dan anggaran
meliputi:
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 187 ]
1) Keberadaan dokumen perencanaan pembangunan di SKPD adalah Rencana
Strategis, Rencana Kerja (RENJA) Tahunan, Rencana Kerja Anggaran
(RKA), dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Dinas Kebersihan dan
Pertamanan Kota Ambon.
2) Jumlah program RKPD yang diakomodir dalam RENJA adalah 3 program
dari 8 program yang ada atau 37,50%.
3) Jumlah program RENJA RKPD yang diakomodir dalam RKA SKPD adalah 3
program dari 8 program yang ada atau 37,50%.
4) Jumlah program RENJA SKPD yang diakomodir dalam DPA SKPD adalah 3
program dari 8 program yang ada atau 37,50%.
g. Aspek Pengelolaan Keuangan Daerah
IKK pada aspek pengelolaan keuangan daerah berdasarkan alokasi anggaran,
besaran belanja modal, besaran belanja pemeliharaan dan laporan keuangan
SKPD meliputi:
1) Anggaran SKPD terhadap total belanja APBD Kota Ambon adalah
Rp.26.853.601.614,- dari Rp.971.879.959.574,- atau 2,76%.
2) Belanja modal terhadap total belanja SKPD adalah Rp.4.201.615.565,- dari
Rp.21.574.911.275,- atau 19,47%.
3) Total belanja pemeliharaan dari total belanja barang dan jasa SKPD adalah
Rp.1.553.816.000,- dari Rp.21.574.911..275,- atau 7,20%.
4) Total belanja pemeliharaan dari total belanja SKPD adalah Rp.1.553.816.000,-
dari Rp.21.574.911..275,- atau 7,20%.
5) Keberadaan laporan keuangan yang ada adalah LRA, Neraca, CALK dan
laporan arus kas.
h. Aspek Pengelolaan Barang Milik Daerah
IKK pada aspek pengelolaan barang milik daerah berdasarkan manajemen asset,
penggunaan bidang tanah, dan penggunaan asset SKPD meliputi:
1) Keberadaan inventaris barang atau asset SKPD adalah terdapatnya daftar
inventarisasi barang atau asset.
2) Jumlah asset yang tidak digunakan SKPD adalah sebanyak 244 dari yang di
kuasai sebanyak 501 aset (48,70%).
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 188 ]
i. Aspek Pemberian Fasilitasi Terhadap Partisipasi Masyarakat
IKK pada aspek pemberian fasilitasi terhadap partisipasi masyarakat berdasarkan
bentuk-bentuk fasilitas/ prasarana partisipasi masyarakat, dan responsivitas
terhadap partisipasi masyarakat meliputi:
1) Terdapat fasilitas/ prasarana informasi bagi masyarakat meliputi papan
pengumuman dan kotak saran.
2) Tidak ada survei kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik yang
dilakukan SKPD.
4. Dinas Tata Kota Ambon
a. Aspek Kebijakan Teknis Urusan Pemerintahan
Indikator Kinerja Kunci (IKK) pada aspek ini meliputi:
1) Jumlah Program Nasional yang dilaksanakan SKPD.
Program nasional yang dilaksanakan pada Dinas Tata Kota Ambon adalah 2
program. Dengan demikian rasio jumlah Program Nasional yang dilaksanakan
oleh Dinas Tata Kota Ambon adalah 2 program (100%).
2) Keberadaan Standard Operating Prosedure (SOP).
Terkait dengan pelaksanaan program nasional di atas, terdapat petunjuk
pelaksanaan program sebagai acuan pelaksanaan program di daerah.
b. Aspek Ketaatan Terhadap Peraturan Perundang-Undangan.
IKK pada aspek ini adalah rasio jumlah PERDA pelaksanaan yang ada terhadap
PERDA yang harus dilaksanakan menurut PERMEN. Pada Dinas Tata Kota
Ambon ada 1 PERDA yang dilaksanakan menurut PERMEN yaitu PERDA
Nomor 8 Tahun 2001 tentang Retribusi Ijin Mendirikan Bangunan. Dengan
demikian rasio jumlah PERDA yang dilaksanakan Dinas Tata Kota Ambon
menurut PERMEN adalah 1 PERDA atau 100%.
c. Aspek Penataan Kelembagaan Daerah
IKK pada aspek penataan kelembagaan daerah berdasarkan kesesuaian struktur
jabatan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 meliputi:
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 189 ]
1) Rasio struktur jabatan dan eselonering yang terisi.
Pemerintah Kota Ambon pada tahun 2013 telah melaksanakan Peraturan
Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah.
Melalui Peraturan Daerah Kota Ambon Nomor 3 Tahun 2014 tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Ambon Nomor 10 Tahun 2008
tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Kota
Ambon, telah dibentuk Dinas Tata Kota Ambon sesuai diamanatkan oleh PP
Nomor 41 Tahun 2007, yang sudah efektif berfungsi pada Januari 2009. Dari
12 jabatan dan yang ada di SKPD, 1 jabatan yang terisi atau 91.67%.
2) Tidak adanya keberadaan jabatan fungsional dalam struktur organisasi Dinas
Tata Kota Ambon.
d. Aspek Pengelolaan Kepegawaian Daerah
IKK pada aspek pengelolaan kepegawaian daerah berdasarkan tingkat kompetensi
sumberdaya manusia (SDM) dalam menyelenggarakan tugas SKPD, dan upaya
peningkatan kapasitas SDM meliputi :
1) Jumlah PNS pada Dinas Tata Kota sebanyak 44 orang (0,58%) dari total PNS
Kota Ambon sebanyak 7.623 orang.
2) Pejabat yang memenuhi persyaratan pendidikan pelatihan kepemimpinan
adalah 11 pejabat (100%).
3) Pejabat yang memenuhi persyaratan kepangkatan adalah adalah 11 pejabat
(100%).
e. Aspek Perencanaan Pembangunan Daerah
IKK pada aspek perencanaan pembangunan daerah berdasarkan kelengkapan
dokumen perencanaan pembangunan yang dimiliki SKPD, sinkronisasi RENJA
SKPD dengan Program RKPD, sinkronisasi program RKA SKPD dengan
program RENJA SKPD, serta perencanaan pelaksanaan program dan anggaran
meliputi:
1) Keberadaan dokumen perencanaan pembangunan di SKPD adalah Rencana
Strategis, Rencana Kerja (RENJA) Tahunan, Rencana Kerja Anggaran
(RKA), dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Dinas Tata Kota Ambon.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 190 ]
2) Jumlah program RKPD yang diakomodir dalam RENJA adalah 11 program
atau 100%.
3) Jumlah program RENJA RKPD yang diakomodir dalam RKA SKPD adalah
11 program atau 100%.
4) Jumlah program RENJA SKPD yang diakomodir dalam DPA SKPD adalah
11 program atau 100%.
f. Aspek Pengelolaan Keuangan Daerah
IKK pada aspek pengelolaan keuangan daerah berdasarkan alokasi anggaran,
besaran belanja modal, besaran belanja pemeliharaan dan laporan keuangan
SKPD meliputi:
1) Anggaran SKPD terhadap total belanja APBD Kota Ambon adalah
Rp.33.966.763.665,- dari Rp.971.879.959.574,- atau 3,49%.
2) Belanja modal terhadap total belanja SKPD adalah Rp.25.713.263.145,- dari
Rp.31.112.160.471,- atau 82,65%.
3) Total belanja pemeliharaan dari total belanja barang dan jasa SKPD adalah
Rp.137.989.600,- dari Rp.1.507.991.125,- atau 9,15%.
4) Total belanja pemeliharaan dari total belanja SKPD adalah Rp.137.989.600,-
dari Rp.31.112.160.471,- atau 0,45%.
5) Keberadaan laporan keuangan yang ada adalah LRA, Neraca dan CALK.
g. Aspek Pengelolaan Barang Milik Daerah
IKK pada aspek pengelolaan barang milik daerah berdasarkan manajemen asset,
penggunaan bidang tanah, dan penggunaan asset SKPD meliputi:
1) Keberadaan inventaris barang atau asset SKPD adalah terdapatnya daftar
inventarisasi barang atau asset Dinas Tata Kota Ambon.
2) Jumlah asset yang tidak digunakan SKPD adalah tidak ada.
h. Aspek Pemberian Fasilitasi Terhadap Partisipasi Masyarakat
IKK pada aspek pemberian fasilitasi terhadap partisipasi masyarakat berdasarkan
bentuk-bentuk fasilitas/ prasarana partisipasi masyarakat, dan responsivitas
terhadap partisipasi masyarakat meliputi:
1) Terdapat fasilitas/ prasarana informasi bagi masyarakat meliputi Papan
Pengumuman, Booklet, Leaflet, Poster, dan X-Banner.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 191 ]
2) Tidak adanya survei kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik yang
dilakukan SKPD.
5. Dinas Pekerjaan Umum Kota Ambon
a. Aspek Kebijakan Teknis Urusan Pemerintahan
Indikator Kinerja Kunci (IKK) pada aspek ini meliputi:
1. Rasio jumlah Program Nasional yang dilaksanakan SKPD.
Program nasional yang dilaksanakan pada Dinas Pekerjaan Umum Kota
Ambon adalah tidak ada.
2. Keberadaan standar operasional prosedur (SOP).
Terdapat SOP tentang Penetapan Standar Pelayanan Sewa Alat Berat Milik
Pemerintah Kota.
b. Aspek Ketaatan Terhadap Peraturan Perundang-Undangan
IKK pada aspek ini adalah rasio jumlah PERDA pelaksanaan yang ada terhadap
PERDA yang harus dilaksanakan menurut PERMEN. Pada Dinas Pekerjaan
Umum Kota Ambon ada 1 PERDA yang dilaksanakan menurut PERMEN atau
100%.
c. Aspek Penataan Kelembagaan Daerah
IKK pada aspek penataan kelembagaan daerah berdasarkan kesesuaian struktur
jabatan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 meliputi:
1. Rasio struktur jabatan dan eselonering yang terisi.
Pemerintah Kota Ambon pada tahun 2013 telah melaksanakan Peraturan
Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah.
Melalui Peraturan Daerah Kota Ambon Nomor 3 Tahun 2014 tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Ambon Nomor 10 Tahun 2008 tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Kota Ambon, telah
dibentuk Dinas Pekerjaan Umum Kota Ambon sesuai diamanatkan oleh PP
Nomor 41 Tahun 2007, yang sudah efektif berfungsi pada Januari 2009. Dari
13 jabatan dan eselonering yang harus ada di SKPD, semuanya terisi atau
100%.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 192 ]
2. Keberadaan jabatan fungsional dalam struktur organisasi Dinas Pekerjaan
Umum Kota Ambon adalah tidak ada.
d. Aspek Pengelolaan Kepegawaian Daerah
IKK pada aspek pengelolaan kepegawaian daerah berdasarkan tingkat kompetensi
sumberdaya manusia (SDM) dalam menyelenggarakan tugas SKPD, dan upaya
peningkatan kapasitas SDM meliputi :
1) Jumlah PNS pada Dinas Pekerjaan Umum sebanyak 56 orang (0,73%) dari
total PNS Kota Ambon sebanyak 7.623 orang.
2) Pejabat yang memenuhi persyaratan pendidikan pelatihan kepemimpinan
adalah 12 pejabat dari 13 pejabat atau 93,86%.
3) Pejabat yang memenuhi persyaratan kepangkatan adalah adalah 13 pejabat
atau 100%.
e. Aspek Perencanaan Pembangunan Daerah
IKK pada aspek perencanaan pembangunan daerah berdasarkan kelengkapan
dokumen perencanaan pembangunan yang dimiliki SKPD, sinkronisasi RENJA
SKPD dengan Program RKPD, sinkronisasi program RKA SKPD dengan
program RENJA SKPD, serta perencanaan pelaksanaan program dan anggaran
meliputi:
1) Keberadaan dokumen perencanaan pembangunan di SKPD adalah Rencana
Strategis, Rencana Kerja (RENJA) Tahunan, Rencana Kerja Anggaran (RKA),
dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Dinas Pekerjaan Umum Kota
Ambon.
2) Jumlah program RKPD yang diakomodir dalam RENJA adalah 11 program
atau 100%.
3) Jumlah program RENJA RKPD yang diakomodir dalam RKA SKPD adalah 11
program atau 100%.
4) Jumlah program RENJA SKPD yang diakomodir dalam DPA SKPD adalah 11
program atau 100%.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 193 ]
f. Aspek Pengelolaan Keuangan Daerah
IKK pada aspek pengelolaan keuangan daerah berdasarkan alokasi anggaran,
besaran belanja modal, besaran belanja pemeliharaan dan laporan keuangan
SKPD meliputi:
1) Anggaran SKPD terhadap total belanja APBD Kota Ambon adalah
Rp.62.027.557.843,- dari Rp.971.879.959.574,- atau 7,12%.
2) Belanja modal terhadap total belanja SKPD adalah Rp.57.002.067.824,- dari
Rp.62.027.557.843,- atau 91,90%.
3) Total belanja pemeliharaan dari total belanja barang dan jasa SKPD adalah
Rp.191.978.500,- dari Rp.1.418.839.846,- atau 13,53%.
4) Total belanja pemeliharaan dari total belanja SKPD adalah Rp.191.978.500,-
dari Rp.62.027.557.843,- atau 0,31%.
5) Keberadaan laporan keuangan yang ada adalah LRA, Neraca dan CALK.
g. Aspek Pengelolaan Barang Milik Daerah
IKK pada aspek pengelolaan barang milik daerah berdasarkan manajemen asset,
penggunaan bidang tanah, dan penggunaan asset SKPD meliputi:
1) Keberadaan inventaris barang atau asset SKPD adalah terdapatnya daftar
inventarisasi barang atau asset Dinas Pekerjaan Umum Kota Ambon, yang
terdaftar dalam Data Inventaris Barang.
2) Jumlah asset yang tidak digunakan SKPD adalah 31 dari 872 asset yang
dikuasai SKPD atau 3,78%.
h. Aspek Pemberian Fasilitasi Terhadap Partisipasi Masyarakat
IKK pada aspek pemberian fasilitasi terhadap partisipasi masyarakat berdasarkan
bentuk-bentuk fasilitas/ prasarana partisipasi masyarakat, dan responsivitas
terhadap partisipasi masyarakat meliputi:
1) Adanya fasilitas/ prasarana informasi bagi masyarakat yaitu papan
pengumuman dan kotak saran.
2) Tidak ada survei kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik yang
dilakukan SKPD.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 194 ]
6. Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Kota Ambon
a. Aspek Kebijakan Teknis Urusan Pemerintahan
1) Rasio jumlah Program Nasional yang dilaksanakan SKPD.
Program nasional yang dilaksanakan pada Dinas Koperasi dan UKM Kota
Ambon adalah 4 Program yaitu Penciptaan Iklim Usaha bagi UKM,
Pengembangan Sistem Pendukung Usaha bagi UKM, Pengembangan
Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif UKM, dan Peningkatan Kualitas
Kelembagaan Koperasi. Dengan demikian rasio jumlah Program Nasional yang
dilaksanakan SKPD adalah 4 program dari 4 Program Nasional yaitu sebesar
100%.
2) Keberadaan Standard Operating Prosedure (SOP).
Terkait dengan pelaksanaan program nasional di atas, terdapat petunjuk
pelaksanaan program sebagai acuan pelaksanaan program di daerah yaitu
Pengesahan Akta Pendirian Koperasi; Perubahan Anggaran Dasar Koperasi; dan
Pembubaran Koperasi.
b. Aspek Ketaatan Terhadap Peraturan Perundang-Undangan
IKK pada aspek ini adalah rasio jumlah PERDA pelaksanaan yang ada terhadap
PERDA yang harus dilaksanakan menurut PERMEN. Pada Dinas Koperasi dan
UKM Kota Ambon terdapat 1 PERDA yang dilaksanakan menurut PERMEN.
c. Aspek Penataan Kelembagaan Daerah
IKK pada aspek penataan kelembagaan daerah berdasarkan kesesuaian struktur
jabatan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 meliputi:
1) Rasio struktur jabatan dan eselonering yang terisi.
Pemerintah Kota Ambon pada tahun 2013 telah melaksanakan Peraturan
Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah.
melalui Peraturan Daerah Kota Ambon Nomor 3 Tahun 2014 tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Ambon Nomor 10 Tahun 2008
tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Kota
Ambon, telah dibentuk Dinas Koperasi dan UKM Kota Ambon sesuai
diamanatkan oleh PP Nomor 41 Tahun 2007, yang sudah efektif berfungsi
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 195 ]
pada Januari 2009. Dari 14 jabatan dan eselonering yang harus ada, 12 jabatan
yang terisi (85,71%).
2) Keberadaan jabatan fungsional dalam struk tur organisasi Dinas Koperasi dan
UKM Kota Ambon adalah tidak ada.
d. Aspek Pengelolaan Kepegawaian Daerah
IKK pada aspek pengelolaan kepegawaian daerah berdasarkan tingkat kompetensi
sumberdaya manusia (SDM) dalam menyelenggarakan tugas SKPD, dan upaya
peningkatan kapasitas SDM meliputi :
1) Jumlah PNS pada Dinas Koperasi dan UKM sebanyak 24 orang (0,31%) dari
total PNS di Kota Ambon sebanyak 7.623 orang.
2) Pejabat yang memenuhi persyaratan pendidikan pelatihan kepemimpinan
adalah 12 dari 12 pejabat atau 100%.
3) Pejabat yang memenuhi persyaratan kepangkatan adalah 12 pejabat dari 14
pejabat yang harus ada atau 85,71%.
e. Aspek Perencanaan Pembangunan Daerah
IKK pada aspek perencanaan pembangunan daerah berdasarkan kelengkapan
dokumen perencanaan pembangunan yang dimiliki SKPD, sinkronisasi RENJA
SKPD dengan Program RKPD, sinkronisasi program RKA SKPD dengan
program RENJA SKPD, serta perencanaan pelaksanaan program dan anggaran
meliputi:
1) Keberadaan dokumen perencanaan pembangunan di SKPD adalah Rencana
Strategis, Rencana Kerja (RENJA) Tahunan, Rencana Kerja Anggaran
(RKA), dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Dinas Koperasi dan
UKM Kota Ambon.
2) Jumlah program RKPD yang diakomodir dalam RENJA adalah 4 program
(100%).
3) Jumlah program RENJA RKPD yang diakomodir dalam RKA SKPD adalah 4
program (100%).
4) Jumlah program RENJA SKPD yang diakomodir dalam DPA SKPD adalah 4
program (100%).
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 196 ]
f. Aspek Pengelolaan Keuangan Daerah
IKK pada aspek pengelolaan keuangan daerah berdasarkan alokasi anggaran,
besaran belanja modal, besaran belanja pemeliharaan dan laporan keuangan
SKPD meliputi:
1) Anggaran SKPD terhadap total belanja APBD Kota Ambon adalah
Rp.3.188.329.059,- dari Rp.971.879.959.574,- atau 0,33%.
2) Belanja modal terhadap total belanja SKPD adalah Rp.644.349.250,- dari
Rp.3.188.329.059,- atau 20,21%.
3) Total belanja pemeliharaan dari total belanja barang dan jasa SKPD adalah
Rp.63.287.400,- dari Rp.627.412.350,- atau 10,09%.
4) Total belanja pemeliharaan dari total belanja SKPD adalah Rp.63.287.400,-
dari Rp.3.188.329.059,- atau 1,96%.
5) Keberadaan laporan keuangan yang ada adalah LRA, Neraca dan CALK.
g. Aspek Pengelolaan Barang Milik Daerah
IKK pada aspek pengelolaan barang milik daerah berdasarkan manajemen asset,
penggunaan bidang tanah, dan penggunaan asset SKPD meliputi:
1) Keberadaan inventaris barang atau asset SKPD adalah terdapatnya daftar
inventarisasi barang atau asset Dinas Koperasi dan UKM Kota Ambon, yang
terdaftar di dalam Buku Barang Inventaris (BBI) dan Kartu Inventaris Barang
(KIB).
2) Jumlah asset yang tidak digunakan SKPD sebanyak 53 dari asetyang dikuasai
SKPD sebanyak 118 aset atau 44,92%.
h. Aspek Pemberian Fasilitasi Terhadap Partisipasi Masyarakat
IKK pada aspek pemberian fasilitasi terhadap partisipasi masyarakat berdasarkan
bentuk-bentuk fasilitas/ prasarana partisipasi masyarakat, dan responsivitas
terhadap partisipasi masyarakat meliputi:
1) Terdapat fasilitas/ prasarana informasi bagi masyarakat yaitu papan
pengumuman, Pos pengaduan, Maklumat dan Pengumuman di mas media.
2) Ada survei kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik yang dilakukan
SKPD tentang tata cara pembentukan koperasi.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 197 ]
7. Dinas Sosial Kota Ambon
a. Aspek Kebijakan Teknis Urusan Pemerintahan
1. Rasio jumlah Program Nasional yang dilaksanakan SKPD sebanyak 3 program
dari program nasional sebanyak 6 program atau 50%.
2. Keberadaan standar operational (SOP).
Pada dinas sosial terdapat SOP sebanyak 5 yaitu, SOP tentang bantuan dan
jaminan sosial; orang dengan kecacatan berat; rumah tidak layak huni; pelayanan
kesejahteraan anak; dan asistensi lanjut usia terlantar.
b. Aspek Ketaatan Terhadap Peraturan Perundang-Undangan
IKK pada aspek ini adalah rasio jumlah PERDA pelaksanaan yang ada terhadap
PERDA yang harus dilaksanakan menurut PERMEN. Pada Dinas Sosial Kota Ambon
terdapat 1 PERDA yang dilaksanakan menurut PERMEN.
c. Aspek Penataan Kelembagaan Daerah
IKK pada aspek penataan kelembagaan daerah berdasarkan kesesuaian struktur jabatan
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 meliputi:
1) Rasio struktur jabatan dan eselonering yang terisi.
Pemerintah Kota Ambon pada tahun 2013 telah melaksanakan Peraturan
Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah. Melalui
Peraturan Daerah Kota Ambon Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas
Peraturan Daerah Kota Ambon Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pembentukan
Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Kota Ambon, telah dibentuk Dinas
Sosial Kota Ambon sesuai diamanatkan oleh PP Nomor 41 Tahun 2007, yang
sudah efektif berfungsi pada Januari 2009. Dari 15 jabatan dan eselonering yang
harus ada, semuanya (100%) terisi.
2) Pada Dinas Sosial Kota Ambon tidak ada jabatan fungsional dalam struktur
organisasi.
d. Aspek Pengelolaan Kepegawaian Daerah
IKK pada aspek pengelolaan kepegawaian daerah berdasarkan tingkat kompetensi
sumberdaya manusia (SDM) dalam menyelenggarakan tugas SKPD, dan upaya
peningkatan kapasitas SDM meliputi :
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 198 ]
1) Jumlah PNS pada Dinas Sosial sebanyak 37 orang (0,49%) dari total PNS di Kota
Ambon sebanyak 7.623 orang.
2) Pejabat yang memenuhi persyaratan pendidikan pelatihan kepemimpinan adalah 12
pejabat dari 15 pejabat yang ada atau 80%.
3) Pejabat yang memenuhi persyaratan kepangkatan adalah 15 pejabat atau 100%.
e. Aspek Perencanaan Pembangunan Daerah
IKK pada aspek perencanaan pembangunan daerah berdasarkan kelengkapan dokumen
perencanaan pembangunan yang dimiliki SKPD, sinkronisasi RENJA SKPD dengan
Program RKPD, sinkronisasi program RKA SKPD dengan program RENJA SKPD,
serta perencanaan pelaksanaan program dan anggaran meliputi:
1) Keberadaan dokumen perencanaan pembangunan di SKPD adalah Rencana
Strategis, Rencana Kerja (RENJA) Tahunan, Rencana Kerja Anggaran (RKA)
Dinas Sosial Kota Ambon.
2) Jumlah program RKPD yang diakomodir dalam RENJA adalah 10 program
(100%).
3) Jumlah program RENJA RKPD yang diakomodir dalam RKA SKPD adalah 10
program (100%).
4) Jumlah program RENJA SKPD yang diakomodir dalam DPA SKPD adalah 10
program (100%).
f. Aspek Pengelolaan Keuangan Daerah
IKK pada aspek pengelolaan keuangan daerah berdasarkan alokasi anggaran, besaran
belanja modal, besaran belanja pemeliharaan dan laporan keuangan SKPD meliputi:
1) Anggaran SKPD terhadap total belanja APBD Kota Ambon adalah
Rp.4.493.142.873,- dari Rp.971.879.959.574,- atau 0,05%.
2) Belanja modal terhadap total belanja SKPD adalah Rp.42.254.000,- dari
Rp.4.493.142.873,- atau 0,91%.
3) Total belanja pemeliharaan dari total belanja barang dan jasa SKPD adalah
Rp.98.739.400,- dari Rp.2.005.084.946,- atau 4,9%.
4) Total belanja pemeliharaan dari total belanja SKPD adalah Rp.98.739.400,- dari
Rp.4.493.142.873,- atau 2,23%.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 199 ]
5) Keberadaan laporan keuangan yang ada adalah LRA, Neraca dan CALK.
g. Aspek Pengelolaan Barang Milik Daerah
IKK pada aspek pengelolaan barang milik daerah berdasarkan manajemen asset,
penggunaan bidang tanah, dan penggunaan asset SKPD meliputi:
1) Keberadaan inventaris barang atau asset SKPD adalah terdapatnya buku inventaris
barang atau asset Dinas Sosial Kota Ambon.
2) Tidak terdapat asset yang tidak digunakan SKPD Dinas Sosial Kota Ambon yang
artinya bahwa seluruh asset digunakan pada SKPD ini.
h. Aspek Pemberian Fasilitasi Terhadap Partisipasi Masyarakat
IKK pada aspek pemberian fasilitasi terhadap partisipasi masyarakat berdasarkan
bentuk-bentuk fasilitas/ prasarana partisipasi masyarakat, dan responsivitas terhadap
partisipasi masyarakat meliputi:
1) Terdapat fasilitas/ prasarana informasi bagi masyarakat berupa papan informasi,
kotak saran, loket pengaduan, dan leaflet.
2) Ada survei kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik yang dilakukan SKPD
tentang pelayanan dinas sosial.
8. Dinas Tenaga Kerja Kota Ambon
a. Aspek Kebijakan Teknis Urusan Pemerintahan
1) Rasio jumlah Program Nasional yang dilaksanakan SKPD.
Program nasional yang dilaksanakan pada Dinas Tenaga Kerja Kota Ambon
adalah 1 program dari 3 program nasional atau sebesar 33,33%.
2) Keberadaan Standard Operating Prosedure (SOP).
Ada 6 SOP yaitu,Pelayanan administrasi, pelayanan kartu AKI, ijin
pendidikan LLS, perusahaan jasa TK, rekomendasi AKAD dan rekomendasi
IMTA.
b. Aspek Ketaatan Terhadap Peraturan Perundang-Undangan
Pada Dinas Tenaga Kerja Kota Ambon terdapat 1 PERDA yang dilaksanakan
menurut PERMEN.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 200 ]
c. Aspek Penataan Kelembagaan Daerah
IKK pada aspek penataan kelembagaan daerah berdasarkan kesesuaian struktur
jabatan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 meliputi:
1) Rasio struktur jabatan dan eselonering yang terisi.
Pemerintah Kota Ambon pada tahun 2013 telah melaksanakan Peraturan
Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah.
Melalui Peraturan Daerah Kota Ambon Nomor 3 Tahun 2014 tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Ambon Nomor 10 Tahun 2008
tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Kota
Ambon, telah dibentuk Dinas Tenaga Kerja Kota Ambon sesuai diamanatkan
oleh PP Nomor 41 Tahun 2007, yang sudah efektif berfungsi pada Januari
2009. Dari 14 jabatan dan eselonering yang harus ada, 11 jabatan yang terisi
atau (78,57%).
2) Pada Dinas Tenaga Kerja Kota Ambon tidak terdapat jabatan fungsional.
d. Aspek Pengelolaan Kepegawaian Daerah
IKK pada aspek pengelolaan kepegawaian daerah berdasarkan tingkat kompetensi
sumberdaya manusia (SDM) dalam menyelenggarakan tugas SKPD, dan upaya
peningkatan kapasitas SDM meliputi :
1) Jumlah PNS pada Dinas Tenaga Kerja sebanyak 32 orang (0,42%) dari total
PNS di Kota Ambon sebanyak 7.623 orang.
2) Pejabat yang memenuhi persyaratan pendidikan pelatihan kepemimpinan
adalah 11 pejabat atau 100%.
3) Pejabat yang memenuhi persyaratan kepangkatan adalah 11 pejabat atau 100%.
e. Aspek Perencanaan Pembangunan Daerah
IKK pada aspek perencanaan pembangunan daerah berdasarkan kelengkapan
dokumen perencanaan pembangunan yang dimiliki SKPD, sinkronisasi RENJA
SKPD dengan Program RKPD, sinkronisasi program RKA SKPD dengan
program RENJA SKPD, serta perencanaan pelaksanaan program dan anggaran
meliputi:
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 201 ]
1) Keberadaan dokumen perencanaan pembangunan di SKPD adalah Rencana
Strategis, Rencana Kerja (RENJA) Tahunan, Rencana Kerja Anggaran (RKA),
dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Dinas Tenaga Kerja Kota Ambon.
2) Jumlah program RKPD yang diakomodir dalam RENJA adalah 5 program atau
(100%).
3) Jumlah program RENJA RKPD yang diakomodir dalam RKA SKPD adalah 5
program atau (100%).
4) Jumlah program RENJA SKPD yang diakomodir dalam DPA SKPD adalah 5
program atau (100%).
f. Aspek Pengelolaan Keuangan Daerah
IKK pada aspek pengelolaan keuangan daerah berdasarkan alokasi anggaran,
besaran belanja modal, besaran belanja pemeliharaan dan laporan keuangan
SKPD meliputi:
1) Anggaran SKPD terhadap total belanja APBD Kota Ambon adalah
Rp.2.556.027.316,- dari Rp.971.879.959.574,- atau 0,26%.
2) Belanja modal terhadap total belanja SKPD adalah Rp.95.700.000,- dari
Rp.95.700.000,- atau 100%.
3) Total belanja pemeliharaan dari total belanja barang dan jasa SKPD adalah
Rp.643.483.125,- dari Rp.643.483.125,- atau 100%.
4) Total belanja pemeliharaan dari total belanja SKPD adalah Rp.76.045.800,-
dari Rp.76.045.800,- atau 100%.
5) Keberadaan laporan keuangan yang ada adalah LRA, Neraca dan CALK.
g. Aspek Pengelolaan Barang Milik Daerah
IKK pada aspek pengelolaan barang milik daerah berdasarkan manajemen asset,
penggunaan bidang tanah, dan penggunaan asset SKPD meliputi:
1) Keberadaan inventaris barang atau asset SKPD adalah terdapatnya daftar
inventarisasi barang atau asset Dinas Tenaga Kerja Kota Ambon, yang
terdaftar di dalam Kartu Inventaris Ruangan (KIR), KIB dan Laporan
persediaan barang.
2) Jumlah asset yang tidak digunakan SKPD adalah 31 asset (100%).
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 202 ]
h. Aspek Pemberian Fasilitasi Terhadap Partisipasi Masyarakat
IKK pada aspek pemberian fasilitasi terhadap partisipasi masyarakat berdasarkan
bentuk-bentuk fasilitas / prasarana partisipasi masyarakat, dan responsivitas
terhadap partisipasi masyarakat meliputi:
1) Terdapat fasilitas / prasarana informasi bagi masyarakat berupa papan
informasi, papan pengumuman, kontak person dan kotak saran/ pengaduan.
2) Tidak ada survei kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik yang
dilakukan SKPD.
9. Dinas Perhubungan Kota Ambon
a. Aspek Kebijakan Teknis Urusan Pemerintahan
Indikator Kinerja Kunci (IKK) pada aspek ini meliputi:
1. Rasio jumlah Program Nasional yang dilaksanakan SKPD
Dinas Perhubungan melaksanakan 6 program dari 6 program nasional atau
sebesar 100%.
2. Keberadaan standar Operational porsedur
Pada Dinas perhubungan ada 5 SOP tentang rekomendasi ijin trayek,
perpanjangan ijin trayek, prosedur balik nama, rekomendasi peremajaan
angkot, dan rekomendasi ijin penggunaan sebagian badan jalan.
b. Aspek Ketaatan Terhadap Peraturan Perundang-Undangan
Pada Dinas Perhubungan terdapat 8 PERDA pelaksanaan yang ada terhadap 11
PERDA yang harus dilaksanakan menurut PERMEN (72%).
c. Aspek Penataan Kelembagaan Daerah
IKK pada aspek penataan kelembagaan daerah berdasarkan kesesuaian struktur
jabatan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 meliputi:
1) Rasio struktur jabatan dan eselonering yang terisi.
Pemerintah Kota Ambon pada tahun 2013 telah melaksanakan Peraturan
Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah.
Melalui Peraturan Daerah Kota Ambon Nomor 3 Tahun 2014 tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Ambon Nomor 10 Tahun 2008
tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Kota Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 203 ]
Ambon, telah dibentuk Dinas Perhubungan Kota Ambon sesuai diamanatkan
oleh PP Nomor 41 Tahun 2007, yang sudah efektif berfungsi pada Januari
2009. Dari 21 jabatan dan eselonering yang harus ada di SKPD, 19 jabatan
yang terisi atau 90%.
2) Terdapat Jabatan fungsional dalam struktur organisasi Dinas Perhubungan
Kota Ambon yaitu penguji kendaraan bermotor dan PPNS bidang LLAJ.
d. Aspek Pengelolaan Kepegawaian Daerah
IKK pada aspek pengelolaan kepegawaian daerah berdasarkan tingkat kompetensi
sumberdaya manusia (SDM) dalam menyelenggarakan tugas SKPD, dan upaya
peningkatan kapasitas SDM meliputi :
1) Jumlah PNS pada Dinas Perhubungan sebanyak 60 orang (0,79%) dari total
PNS Kota Ambon sebanyak 7.623 orang.
2) Pejabat yang memenuhi persyaratan pendidikan pelatihan kepemimpinan
adalah 17 pejabat dari 19 pejabat yang ada atau 89%.
3) Pejabat yang memenuhi persyaratan kepangkatan adalah 17 pejabat dari 21
pejabat yang harus ada atau 81%.
e. Aspek Perencanaan Pembangunan Daerah
IKK pada aspek perencanaan pembangunan daerah berdasarkan kelengkapan
dokumen perencanaan pembangunan yang dimiliki SKPD, sinkronisasi RENJA
SKPD dengan Program RKPD, sinkronisasi program RKA SKPD dengan
program RENJA SKPD, serta perencanaan pelaksanaan program dan anggaran
meliputi:
1) Keberadaan dokumen perencanaan pembangunan di SKPD adalah Rencana
Strategis, Rencana Kerja (RENJA) Tahunan, Rencana Kerja Anggaran
(RKA), dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Dinas Perhubungan Kota
Ambon.
2) Jumlah program RKPD yang diakomodir dalam RENJA adalah 7 program
(100%).
3) Jumlah program RENJA RKPD yang diakomodir dalam RKA SKPD adalah 6
dari 7 program (86%).
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 204 ]
4) Jumlah program RENJA SKPD yang diakomodir dalam DPA SKPD adalah 6
program (100%).
f. Aspek Pengelolaan Keuangan Daerah
IKK pada aspek pengelolaan keuangan daerah berdasarkan alokasi anggaran,
besaran belanja modal, besaran belanja pemeliharaan dan laporan keuangan
SKPD meliputi:
1) Anggaran SKPD terhadap total belanja APBD Kota Ambon adalah
Rp.9.962.514.886,- dari Rp.971.879.959.574,- atau 1,03%.
2) Belanja modal terhadap total belanja SKPD adalah Rp.2.298.852.000,- dari
Rp.8.695.474.115,- atau 33%.
3) Total belanja pemeliharaan dari total belanja barang dan jasa SKPD adalah
Rp.45.000.000,- dari Rp.8.695.474.115,- atau 74%.
4) Total belanja pemeliharaan dari total belanja SKPD adalah Rp.45.000.000,-
dari Rp.8.695.474.115,- atau 0,52%.
5) Keberadaan laporan keuangan yang ada adalah LRA, Neraca dan CALK.
g. Aspek Pengelolaan Barang Milik Daerah
IKK pada aspek pengelolaan barang milik daerah berdasarkan manajemen asset,
penggunaan bidang tanah, dan penggunaan asset SKPD meliputi:
1) Keberadaan inventaris barang atau asset SKPD adalah terdapatnya daftar
inventarisasi barang atau asset Dinas Perhubungan Kota Ambon.
2) Jumlah asset yang tidak digunakan SKPD adalah tidak ada.
h. Aspek Pemberian Fasilitasi Terhadap Partisipasi Masyarakat
IKK pada aspek pemberian fasilitasi terhadap partisipasi masyarakat berdasarkan
bentuk-bentuk fasilitas/ prasarana partisipasi masyarakat, dan responsivitas
terhadap partisipasi masyarakat meliputi:
1) Terdapat fasilitas/ prasarana informasi bagi masyarakat berupa papan
pengumuman, pos pengaduan, leaflet, mobil keliling, pengumuman di mass
media, dan pesan layanan masyarakat di media elektronik.
2) Ada survei kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik yang dilakukan
SKPD tentang pelayanan publik di Dinas.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 205 ]
10. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Ambon
a. Aspek Kebijakan Teknis Urusan Pemerintahan
1. Rasio jumlah Program Nasional yang dilaksanakan SKPD.
Dinas kependudukan dan pencatatan sipil tidak melaksanakan program
nasional atau 0%.
2. Keberadaan Standard Operating Prosedure (SOP)
Tidak adanya SOP pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.
b. Aspek Ketaatan Terhadap Peraturan Perundang-Undangan
Pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Ambon terdapat 1 PERDA
yang dilaksanakan menurut PERMEN.
c. Aspek Penataan Kelembagaan Daerah
IKK pada aspek penataan kelembagaan daerah berdasarkan kesesuaian struktur
jabatan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 meliputi:
1) Rasio struktur jabatan dan eselonering yang terisi.
Pemerintah Kota Ambon pada tahun 2013 telah melaksanakan Peraturan
Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah.
Melalui Peraturan Daerah Kota Ambon Nomor 3 Tahun 2014 tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Ambon Nomor 10 Tahun 2008
tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Kota
Ambon, telah dibentuk Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota
Ambon sesuai diamanatkan oleh PP Nomor 41 Tahun 2007, yang sudah
efektif berfungsi pada Januari 2009. Dari 14 jabatan dan eselonering yang
harus ada di SKPD, 12 jabatan atau 85,71% terisi.
2) Keberadaan Jabatan fungsional dalam struktur organisasi Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Ambon adalah tidak ada.
d. Aspek Pengelolaan Kepegawaian Daerah
IKK pada aspek pengelolaan kepegawaian daerah berdasarkan tingkat kompetensi
sumberdaya manusia (SDM) dalam menyelenggarakan tugas SKPD, dan upaya
peningkatan kapasitas SDM meliputi :
1) Jumlah PNS pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil sebanyak 28
orang (0,37%) dari total PNS di Kota Ambon sebanyak 7.623 orang.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 206 ]
2) Pejabat yang memenuhi persyaratan pendidikan pelatihan kepemimpinan
adalah 12 pejabat dari 14 pejabat ada atau 85,71%.
3) Pejabat yang memenuhi persyaratan kepangkatan adalah 12 pejabat dari 14
pejabat yang ada atau 85,71%.
e. Aspek Perencanaan Pembangunan Daerah
IKK pada aspek perencanaan pembangunan daerah berdasarkan kelengkapan
dokumen perencanaan pembangunan yang dimiliki SKPD, sinkronisasi RENJA
SKPD dengan Program RKPD, sinkronisasi program RKA SKPD dengan
program RENJA SKPD, serta perencanaan pelaksanaan program dan anggaran
meliputi:
1) Keberadaan dokumen perencanaan pembangunan di SKPD adalah Rencana
Strategis, Rencana Kerja (RENJA) Tahunan, Rencana Kerja Anggaran
(RKA), dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Dinas Kependudukan
dan Pencatatan Sipil Kota Ambon.
2) Jumlah program RKPD yang diakomodir dalam RENJA adalah 4 program
atau 100%.
3) Jumlah program RENJA RKPD yang diakomodir dalam RKA SKPD adalah 3
dari 4 program atau 75%.
4) Jumlah program RENJA SKPD yang diakomodir dalam DPA SKPD adalah 3
dari 4 program atau 75%.
f. Aspek Pengelolaan Keuangan Daerah
IKK pada aspek pengelolaan keuangan daerah berdasarkan alokasi anggaran,
besaran belanja modal, besaran belanja pemeliharaan dan laporan keuangan
SKPD meliputi:
1) Anggaran SKPD terhadap total belanja APBD Kota Ambon adalah
Rp.2.703.867.451,- dari Rp.971.879.959.574.- atau 0,28%.
2) Belanja modal terhadap total belanja SKPD adalah Rp.0,- dari
Rp.2.703.867.451,- atau 0%.
3) Total belanja pemeliharaan dari total belanja barang dan jasa SKPD adalah
Rp.144.187.000,- dari Rp.281.320.500,- atau 51,26 %.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 207 ]
4) Total belanja pemeliharaan dari total belanja SKPD adalah Rp.144.187.000,-
dari Rp.2.703.867.451,- atau 5,34%.
5) Keberadaan laporan keuangan yang ada adalah LRA, Neraca dan CALK.
g. Aspek Pengelolaan Barang Milik Daerah
IKK pada aspek pengelolaan barang milik daerah berdasarkan manajemen asset,
penggunaan bidang tanah, dan penggunaan asset SKPD meliputi:
1) Keberadaan inventaris barang atau asset SKPD adalah terdapatnya daftar
inventarisasi barang atau asset Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kota Ambon, yang terdaftar pada KIB dan Laporan Bulanan.
2) Jumlah asset yang tidak digunakan SKPD adalah tidak ada.
h. Aspek Pemberian Fasilitasi Terhadap Partisipasi Masyarakat
IKK pada aspek pemberian fasilitasi terhadap partisipasi masyarakat berdasarkan
bentuk-bentuk fasilitas/ prasarana partisipasi masyarakat, dan responsivitas
terhadap partisipasi masyarakat meliputi:
1) Terdapat fasilitas/ prasarana informasi bagi masyarakat adalah papan
pengumuman.
2) Tidak ada survei kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik yang
dilakukan SKPD.
11. Dinas Pendapatan Kota Ambon
a. Aspek Kebijakan Teknis Urusan Pemerintahan
Sesuai Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2013 tentang Rencana Kerja
Pemerintah Tahun 2014, 3 program yang dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan
Kota Ambon dari 11 program nasional. Dengan demikian Indikator Kinerja Kunci
(IKK) pada aspek ini meliputi Rasio jumlah Program Nasional yang dilaksanakan
SKPD dan Keberadaan Standard Operating Prosedure (SOP) sebanyak 5 yaitu
Pajak Hotel, pajak restoran, pajak hiburan, pajak reklame dan pajak mineral bukan
logam dan batuan.
b. Aspek Ketaatan Terhadap Peraturan Perundang-Undangan
Pada Dinas Pendapatan Kota Ambon ada 10 PERDA yang dilaksanakan menurut
PERMEN sebanyak 11 (90,90%). Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 208 ]
c. Aspek Penataan Kelembagaan Daerah
IKK pada aspek penataan kelembagaan daerah berdasarkan kesesuaian struktur
jabatan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 meliputi:
1) Rasio struktur jabatan dan eselonering yang terisi.
Pemerintah Kota Ambon pada tahun 2013 telah melaksanakan Peraturan
Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah.
Melalui Peraturan Daerah Kota Ambon Nomor 3 Tahun 2014 tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Ambon Nomor 10 Tahun 2008
tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Kota
Ambon, telah dibentuk Dinas Pendapatan Kota Ambon sesuai diamanatkan
oleh PP Nomor 41 Tahun 2007, yang sudah efektif berfungsi pada Januari
2009. Dari 18 jabatan dan eselonering yang harus ada di SKPD, 17 jabatan
atau 94,44% terisi.
2) Tidak adanya Jabatan fungsional dalam struktur organisasi Dinas Pendapatan
Kota Ambon.
d. Aspek Pengelolaan Kepegawaian Daerah
IKK pada aspek pengelolaan kepegawaian daerah berdasarkan tingkat kompetensi
sumberdaya manusia (SDM) dalam menyelenggarakan tugas SKPD, dan upaya
peningkatan kapasitas SDM meliputi :
1) Jumlah PNS pada Dinas Pendapatan sebanyak 41 orang (0,54%) dari total
PNS Kota Ambon sebanyak 7.623 orang.
2) Pejabat yang memenuhi persyaratan pendidikan pelatihan kepemimpinan
adalah 15 dari 18 pejabat atau 83,33%.
3) Pejabat yang memenuhi persyaratan kepangkatan adalah 17 pejabat dari 18
pejabat atau 94%.
e. Aspek Perencanaan Pembangunan Daerah
IKK pada aspek perencanaan pembangunan daerah berdasarkan kelengkapan
dokumen perencanaan pembangunan yang dimiliki SKPD, sinkronisasi RENJA
SKPD dengan Program RKPD, sinkronisasi program RKA SKPD dengan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 209 ]
program RENJA SKPD, serta perencanaan pelaksanaan program dan anggaran
meliputi:
1) Keberadaan dokumen perencanaan pembangunan di SKPD adalah Rencana
Strategis, Rencana Kerja (RENJA) Tahunan, Rencana Kerja Anggaran
(RKA), dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Dinas Pendapatan Kota
Ambon.
2) Jumlah program RKPD yang diakomodir dalam RENJA adalah 5 dari 6
program (83,33%).
3) Jumlah program RENJA RKPD yang diakomodir dalam RKA SKPD adalah 6
program (100%).
4) Jumlah program RENJA SKPD yang diakomodir dalam DPA SKPD adalah 6
program (100%).
f. Aspek Pengelolaan Keuangan Daerah
IKK pada aspek pengelolaan keuangan daerah berdasarkan alokasi anggaran,
besaran belanja modal, besaran belanja pemeliharaan dan laporan keuangan
SKPD meliputi:
1) Anggaran SKPD terhadap total belanja APBD Kota Ambon adalah
Rp.14.865.781.287,54,- dari Rp.971.879.959.574,- atau 1,71%.
2) Belanja modal terhadap total belanja SKPD adalah Rp.1.932.699.838,- dari
Rp.13.768.469.723,94,- atau 14,03%.
3) Total belanja pemeliharaan dari total belanja barang dan jasa SKPD adalah
Rp.116.600.000,- dari Rp.3.593.275.441,- atau 3,24%.
4) Total belanja pemeliharaan dari total belanja SKPD adalah Rp.116.600.000,-
dari Rp.13.768.469.723,94,- atau 0,84%.
5) Keberadaan laporan keuangan yang ada adalah LRA, Neraca dan CALK.
g. Aspek Pengelolaan Barang Milik Daerah
IKK pada aspek pengelolaan barang milik daerah berdasarkan manajemen asset,
penggunaan bidang tanah, dan penggunaan asset SKPD meliputi:
1) Keberadaan inventaris barang atau asset SKPD adalah terdapatnya daftar
inventarisasi barang atau asset Dinas Pendapatan Kota Ambon, yang terdaftar
dalam Kartu Inventaris Barang (KIB) dan Inventaris Barang.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 210 ]
2) Jumlah asset yang tidak digunakan SKPD adalah tidak ada (0%).
h. Aspek Pemberian Fasilitasi Terhadap Partisipasi Masyarakat
IKK pada aspek pemberian fasilitasi terhadap partisipasi masyarakat berdasarkan
bentuk-bentuk fasilitas/ prasarana partisipasi masyarakat, dan responsivitas
terhadap partisipasi masyarakat meliputi:
1) Terdapat fasilitas/ prasarana informasi bagi masyarakat adalah leaflet tentang
sosialisasi pajak yang dikelola adalah papan informasi, leaflet, ruang
informasi, mobil keliling, kotak saran, no hp pengaduan.
2) Tidak ada survei kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik yang
dilakukan SKPD.
12. Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kota Ambon
a. Aspek Kebijakan Teknis Urusan Pemerintahan
Sesuai Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2013 tentang Rencana Kerja
Pemerintah Tahun 2014, program nasional yang dilaksanakan urusan pariwisata
adalah 3 dari program atau 100%, urusan kebudayaan 2 dari 4 program nasional
atau 50%, dan urusan pemuda dan olahraga 1 dari 5 program nasional atau 20%
keberadaan Standard Operating Prosedure (SOP) ada pada SKPD ini.
b. Aspek Ketaatan Terhadap Peraturan Perundang-Undangan
Pada Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kota Ambon terdapat 1
PERDA yang dilaksanakan menurut PERMEN.
c. Aspek Penataan Kelembagaan Daerah
IKK pada aspek penataan kelembagaan daerah berdasarkan kesesuaian struktur
jabatan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 meliputi:
1) Rasio struktur jabatan dan eselonering yang terisi.
Pemerintah Kota Ambon pada tahun 2013 telah melaksanakan Peraturan
Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah.
Melalui Peraturan Daerah Kota Ambon Nomor 3 Tahun 2014 tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Ambon Nomor 10 Tahun 2008
tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Kota
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 211 ]
Ambon, telah dibentuk Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga
Kota Ambon sesuai diamanatkan oleh PP Nomor 41 Tahun 2007, yang sudah
efektif berfungsi pada Januari 2009, dengan melaksanakan 3 urusan yaitu
urusan Kebudayaan, urusan Pariwisata, serta urusan Pemuda dan Olahraga.
Untuk urusan Kebudayaan serta urusan Pariwisata, dari 3 jabatan dan
eselonering yang harus ada, semuanya atau 100% terisi. Sedangkan untuk
urusan Pemuda dan Olahraga, ada 2 jabatan dan eselonering yang harus ada
(100%) terisi.
2) Keberadaan Jabatan fungsional dalam struktur organisasi Dinas Pariwisata
Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kota Ambon adalah tidak ada.
d. Aspek Pengelolaan Kepegawaian Daerah
IKK pada aspek pengelolaan kepegawaian daerah berdasarkan tingkat kompetensi
sumberdaya manusia (SDM) dalam menyelenggarakan tugas SKPD, dan upaya
peningkatan kapasitas SDM meliputi :
1) Jumlah PNS untuk dinas pariwisata kebudayaan pemuda dan olahraga
sebanyak 31 atau 0,41% dari jumlah PNS Kota Ambon.
2) Pada urusan Kebudayaan serta Pariwisata, pejabat yang memenuhi
persyaratan pendidikan pelatihan kepemimpinan adalah 3 pejabat atau 100%.
Sedangkan pada urusan Pemuda dan Olahraga, 2 pejabat (100%).
3) Untuk urusan Kebudayaan dan Pariwisata, pejabat yang memenuhi
persyaratan kepangkatan adalah 3 pejabat atau 100%. Sedangkan untuk urusan
Pemuda dan Olahraga, 2 pejabat (100%).
e. Aspek Perencanaan Pembangunan Daerah
IKK pada aspek perencanaan pembangunan daerah berdasarkan kelengkapan
dokumen perencanaan pembangunan yang dimiliki SKPD, sinkronisasi RENJA
SKPD dengan Program RKPD, sinkronisasi program RKA SKPD dengan
program RENJA SKPD, serta perencanaan pelaksanaan program dan anggaran
meliputi:
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 212 ]
1) Keberadaan dokumen perencanaan pembangunan di SKPD adalah Rencana
Strategis, Rencana Kerja (RENJA) Tahunan, Rencana Kerja Anggaran
(RKA), dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Dinas Pariwisata
Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kota Ambon.
2) Jumlah program RKPD yang diakomodir dalam RENJA untuk urusan
pariwisata adalah 5 program (100%), urusan kebudayaan adalah 3 program
(100%), dan urusan Pemuda dan Olahraga adalah 2 program (100%).
3) Jumlah program RENJA RKPD yang diakomodir dalam RKA SKPD untuk
urusan pariwisata adalah 5 program (100%), urusan kebudayaan adalah 3
program (100%), dan urusan Pemuda dan Olahraga adalah 2 program (100%).
4) Jumlah program RENJA SKPD yang diakomodir dalam DPA SKPD untuk
urusan pariwisata adalah 5 program (100%), urusan kebudayaan adalah 3
program (100%) dan urusan Pemuda dan Olahraga adalah 2 program (100%).
f. Aspek Pengelolaan Keuangan Daerah
IKK pada aspek pengelolaan keuangan daerah berdasarkan alokasi anggaran,
besaran belanja modal, besaran belanja pemeliharaan dan laporan keuangan
SKPD meliputi:
1) Anggaran SKPD pada urusan Pariwisata terhadap total belanja APBD Kota
Ambon adalah Rp.451.250.500,- dari Rp.971.879.959.574,- atau 0,05%.
Untuk urusan Pemuda dan Olahraga adalah Rp.56.847.000,- (0,01%) dari
APBD Kota Ambon. Sedangkan untuk urusan Kebudayaan 1.327.400.850
(0,14%).
2) Belanja modal untuk urusan pariwisata Rp.32.294.000 terhadap total belanja
SKPD adalah atau 7,16% sedangkan untuk urusan kebudayaan dan pemuda
dan olahraga tidak ada.
3) Total belanja pemeliharaan urusan Kebudayaan dari total belanja barang dan
jasa SKPD adalah Rp.14.814.500,- dari Rp.1.742.035.150,- atau 0,85%. Pada
urusan Pariwisata adalah Rp.32.294.000 dari Rp.1.742.035.150,- atau 1,85%.
Sedangkan urusan Pemuda dan Olahraga adalah Rp.0,- dari
Rp.1.742.035.150,- atau 0%.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 213 ]
4) Total belanja pemeliharaan urusan Kebudayaan dari total belanja SKPD
adalah Rp.14.814.500,- dari Rp.1.327.400.850,- atau 1,12%. Untuk urusan
Pariwisata sebesar Rp.32.294.000,- dari Rp.451.250.500,- atau 7,16%.
Sedangkan pada urusan Pemuda dan Olahraga sebesar Rp.0,- dari
Rp.56.847.000,- atau 0 %.
5) Keberadaan laporan keuangan yang ada pada ketiga urusan adalah LRA,
Neraca dan CALK.
g. Aspek Pengelolaan Barang Milik Daerah
IKK pada aspek pengelolaan barang milik daerah berdasarkan manajemen asset,
penggunaan bidang tanah, dan penggunaan asset SKPD meliputi:
1) Keberadaan inventaris barang atau asset SKPD adalah terdapatnya daftar
inventarisasi barang atau asset Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan
Olahraga Kota Ambon, yang terdaftar di dalam Kartu Inventaris Barang
(KIB).
2) Jumlah asset yang tidak digunakan SKPD adalah tidak ada.
h. Aspek Pemberian Fasilitasi Terhadap Partisipasi Masyarakat
IKK pada aspek pemberian fasilitasi terhadap partisipasi masyarakat berdasarkan
bentuk-bentuk fasilitas/ prasarana partisipasi masyarakat, dan responsivitas
terhadap partisipasi masyarakat meliputi:
1) Terdapat fasilitas/ prasarana informasi bagi masyarakat adalah leaflet, booklet,
peta pariwisata.
2) Tidak ada survei kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik yang
dilakukan SKPD.
13. Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Ambon
a. Aspek Kebijakan Teknis Urusan Pemerintahan
1) Rasio jumlah Program Nasional yang dilaksanakan SKPD.
Program nasional yang dilaksanakan pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kota
Ambon adalah 2 program tersebut di atas. Dengan demikian rasio jumlah
Program Nasional yang dilaksanakan SKPD adalah 2 Program Departemen
Kelautan dan Perikanan atau sebesar 100%.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 214 ]
2) Keberadaan Standard Operating Prosedure (SOP).
Terkait dengan pelaksanaan program nasional di atas, terdapat 2 petunjuk
pelaksanaan sebagai acuan pelaksanaan program di daerah, yaitu SOP tentang
SKMI dan SIKPI .
b. Aspek Ketaatan Terhadap Peraturan Perundang-Undangan
IKK pada aspek ini adalah rasio jumlah PERDA pelaksanaan yang ada terhadap
PERDA yang harus dilaksanakan menurut PERMEN. Pada Dinas Kelautan dan
Perikanan Kota Ambon terdapat 2 PERDA yang dilaksanakan menurut PERMEN.
Dengan demikian IKK pada aspek ini adalah rasio jumlah PERDA pelaksanaan
yang ada 2 PERDA yang harus dilaksanakan menurut PERMEN sebanyak 2 atau
100%.
c. Aspek Penataan Kelembagaan Daerah
IKK pada aspek penataan kelembagaan daerah berdasarkan kesesuaian struktur
jabatan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 meliputi:
1) Rasio struktur jabatan dan eselonering yang terisi.
Pemerintah Kota Ambon pada tahun 2013 telah melaksanakan Peraturan
Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah.
Melalui Peraturan Daerah Kota Ambon Nomor 3 Tahun 2014 tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Ambon Nomor 10 Tahun 2008
tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Kota
Ambon, telah dibentuk Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Ambon sesuai
diamanatkan oleh PP Nomor 41 Tahun 2007, yang sudah efektif berfungsi
pada Januari 2009. Dari 20 jabatan dan eselonering yang harus ada (100%)
terisi.
2) Pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Ambon ada jabatan fungsional
dalam struktur organisasi yaitu Penyuluh Perikanan.
d. IKK pada aspek pengelolaan kepegawaian daerah berdasarkan tingkat kompetensi
sumberdaya manusia (SDM) dalam menyelenggarakan tugas SKPD, dan upaya
peningkatan kapasitas SDM meliputi :
1) Jumlah PNS pada Dinas Kelautan dan Perikanan sebanyak 50 orang (0,65%)
dari total PNS di Kota Ambon sebanyak 7.623orang.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 215 ]
2) Pejabat yang memenuhi persyaratan pendidikan pelatihan kepemimpinan
adalah 20 pejabat dari 20 pejabat yang harus ada 100%.
3) Pejabat yang memenuhi persyaratan kepangkatan adalah 20 pejabat atau
100%.
e. Aspek Perencanaan Pembangunan Daerah
IKK pada aspek perencanaan pembangunan daerah berdasarkan kelengkapan
dokumen perencanaan pembangunan yang dimiliki SKPD, sinkronisasi RENJA
SKPD dengan Program RKPD, sinkronisasi program RKA SKPD dengan
program RENJA SKPD, serta perencanaan pelaksanaan program dan anggaran
meliputi:
1) Keberadaan dokumen perencanaan pembangunan di SKPD adalah Rencana
Strategis, Rencana Kerja (RENJA) Tahunan, Rencana Kerja Anggaran
(RKA), dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Dinas Kelautan dan
Perikanan Kota Ambon.
2) Jumlah program RKPD yang diakomodir dalam RENJA adalah 7 program
(100%).
3) Jumlah program RENJA RKPD yang diakomodir dalam RKA SKPD adalah 7
program (100%).
4) Jumlah program RENJA SKPD yang diakomodir dalam DPA SKPD adalah 7
program (100%).
f. Aspek Pengelolaan Keuangan Daerah
IKK pada aspek pengelolaan keuangan daerah berdasarkan alokasi anggaran,
besaran belanja modal, besaran belanja pemeliharaan dan laporan keuangan
SKPD meliputi:
1) Anggaran SKPD terhadap total belanja APBD Kota Ambon adalah
Rp.12.278.825.924,- dari Rp.971.879.959.574,- atau 1,26%.
2) Belanja modal terhadap total belanja SKPD adalah Rp.2.673.473.086,- dari
Rp.12.278.825.924,- atau 22%.
3) Total belanja pemeliharaan dari total belanja barang dan jasa SKPD adalah
Rp.187.286.200,- dari Rp.6.046.091.350,- atau 3%.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 216 ]
4) Total belanja pemeliharaan dari total belanja SKPD adalah Rp.187.286.200,-
dari Rp.12.278.825.924,- atau 1,53%.
5) Keberadaan laporan keuangan yang ada adalah LRA, Neraca dan CALK.
g. Aspek Pengelolaan Barang Milik Daerah
IKK pada aspek pengelolaan barang milik daerah berdasarkan manajemen asset,
penggunaan bidang tanah, dan penggunaan asset SKPD meliputi:
1) Keberadaan inventaris barang atau asset SKPD adalah terdapatnya daftar
inventarisasi barang atau asset Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Ambon,
yang terdaftar pada KIB dan Laporan Bulanan.
2) Jumlah asset yang tidak digunakan SKPD adalah tidak ada (0%).
h. Aspek Pemberian Fasilitasi Terhadap Partisipasi Masyarakat
IKK pada aspek pemberian fasilitasi terhadap partisipasi masyarakat berdasarkan
bentuk-bentuk fasilitas/ prasarana partisipasi masyarakat, dan responsivitas
terhadap partisipasi masyarakat meliputi:
1) Fasilitas/ prasarana informasi bagi masyarakat adalah papan pengumuman
dan pos pengaduan.
2) Ada survei kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik yang dilakukan
SKPD tentang IKM melalui data kuisioner.
14. Dinas Pertanian dan Kehutanan Kota Ambon
a. Aspek Kebijakan Teknis Urusan Pemerintahan
Sesuai Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2013 tentang Rencana Kerja
Pemerintah Tahun 2014, terdapat 2 program dari Departemen Pertanian yang
dilaksanakan oleh Dinas Pertanian dan Kehutanan Kota Ambon, dimana 4
program pada urusan Pertanian yaitu Program Peningkatan Ketahanan Pangan,
dan Program Pemberdayaan Petani BLM-PUAP. Sedangkan 2 program pada
urusan Kehutanan yaitu Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan-KBR.
Indikator Kinerja Kunci (IKK) pada aspek ini meliputi:
1) Rasio jumlah Program Nasional yang dilaksanakan SKPD.
Program nasional yang dilaksanakan pada Dinas Pertanian dan Kehutanan
Kota Ambon adalah 2 program tersebut di atas. Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 217 ]
Dengan demikian rasio jumlah Program Nasional yang dilaksanakan SKPD
adalah 2 program dari 4 Program Departemen Pertanian dan Kehutanan atau
sebesar 50%, yang terbagi dalam 2 urusan yaitu 4 program pada urusan
pertanian (50%) dan 2 program dari 4 program pada urusan Kehutanan (50%).
2) Keberadaan Standard Operating Prosedure (SOP).
Terkait dengan pelaksanaan program nasional di atas, terdapat petunjuk
pelaksanaan sebagai acuan pelaksanaan program di daerah, untuk urusan
Pertanian yaitu SOP tentang rumah potong hewan. Sedangkan untuk urusan
kehutanan tidak ada SOP.
b. Aspek Ketaatan Terhadap Peraturan Perundang-Undangan
IKK pada aspek ini adalah rasio jumlah PERDA pelaksanaan yang ada terhadap
PERDA yang harus dilaksanakan menurut PERMEN. Pada Dinas Pertanian dan
Kehutanan Kota Ambon 1 PERDA yang harus dilaksanakan menurut PERMEN,
baik untuk urusan Pertanian maupun urusan Kehutanan.
c. Aspek Penataan Kelembagaan Daerah
IKK pada aspek penataan kelembagaan daerah berdasarkan kesesuaian struktur
jabatan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 meliputi:
1) Rasio struktur jabatan dan eselonering yang terisi.
Pemerintah Kota Ambon pada tahun 2013 telah melaksanakan Peraturan
Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah.
Melalui Peraturan Daerah Kota Ambon Nomor 3 Tahun 2014 tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Ambon Nomor 10 Tahun 2008
tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Kota
Ambon, telah dibentuk Dinas Pertanian dan Kehutanan Kota Ambon sesuai
diamanatkan oleh PP Nomor 41 Tahun 2007, yang sudah efektif berfungsi
pada Januari 2009. Dari 17 jabatan dan eselonering yang harus ada, 14 jabatan
yang terisi (82,35%) untuk urusan Pertanian dan 3 jabatan (100%) pada
urusan Kehutanan.
2) Pada Dinas Pertanian dan Kehutanan Kota Ambon ada jabatan fungsional
dalam struktur organisasi yaitu Penyuluh Pertanian Terampil dan Ahli
Pengawas Benih Pengamat Hama pada urusan Pertanian. Sedangkan jabatan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 218 ]
fungsional dalam urusan Kehutanan adalah Penyuluh Kehutanan dan polisi
hutan.
d. Aspek Pengelolaan Kepegawaian Daerah
IKK pada aspek pengelolaan kepegawaian daerah berdasarkan tingkat kompetensi
sumberdaya manusia (SDM) dalam menyelenggarakan tugas SKPD, dan upaya
peningkatan kapasitas SDM meliputi :
1) Jumlah PNS yang menangani urusan Pertanian sebanyak 87 orang (1,14%)
dari total PNS Kota Ambon sebanyak 7.623 orang. Sedangkan jumlah PNS
yang menangani urusan Kehutanan sebanyak 15 orang (0,20%) dari total PNS
Kota Ambon sebanyak 7.623 orang.
2) Pejabat yang memenuhi persyaratan pendidikan pelatihan kepemimpinan pada
urusan Pertanian sebanyak 14 dari 17 pejabat (82,35%). Sedangkan pejabat
yang memenuhi persyaratan pendidikan pelatihan kepemimpinan pada urusan
Kehutanan sebanyak 3 orang (100%).
3) Pejabat yang memenuhi persyaratan kepangkatan pada urusan Pertanian
sebanyak 17 orang (100%) dan kehutanan 3 orang (100%).
e. Aspek Perencanaan Pembangunan Daerah
IKK pada aspek perencanaan pembangunan daerah berdasarkan kelengkapan
dokumen perencanaan pembangunan yang dimiliki SKPD, sinkronisasi RENJA
SKPD dengan Program RKPD, sinkronisasi program RKA SKPD dengan
program RENJA SKPD, serta perencanaan pelaksanaan program dan anggaran
meliputi:
1) Keberadaan dokumen perencanaan pembangunan di SKPD adalah Rencana
Strategis, Rencana Kerja (RENJA) Tahunan, Rencana Kerja Anggaran
(RKA), dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Dinas Pertanian dan
Kehutanan Kota Ambon.
2) Untuk urusan Pertanian dan kehutanan jumlah program RKPD yang
diakomodir adalah 7 program (100%) untuk urusan pertanian dan 3 program
(100%) untuk urusan kehutanan.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 219 ]
3) Untuk urusan Pertanian dan kehutanan jumlah program RENJA RKPD yang
diakomodir dalam RKA SKPD adalah 5 dari 7 program (71,42%) untuk
urusan pertanian dan 3 program (100%) untuk urusan kehutanan.
4) Untuk urusan Pertanian dan kehutanan jumlah program RENJA SKPD yang
diakomodir dalam DPA SKPD adalah 5 program (100%) untuk urusan
pertanian dan 3 program (100%) untuk urusan kehutanan.
f. Aspek Pengelolaan Keuangan Daerah
IKK pada aspek pengelolaan keuangan daerah berdasarkan alokasi anggaran,
besaran belanja modal, besaran belanja pemeliharaan dan laporan keuangan
SKPD meliputi:
1) Anggaran SKPD untuk kedua urusan terhadap total belanja APBD Kota
Ambon adalah Rp.11.322.265.824,- dari Rp.971.879.959.574,- atau 1,16%.
2) Belanja modal untuk kedua urusan terhadap total belanja SKPD adalah
Rp.1.780.814.797,- dari Rp.1.755.547.100,- atau 98,58%.
3) Total belanja pemeliharaan untuk kedua urusan dari total belanja barang dan
jasa SKPD adalah Rp.212.696.304,- dari Rp.2.994.030.080,- atau 7,10%.
4) Total belanja pemeliharaan untuk kedua urusan dari total belanja SKPD
adalah Rp.212.696.304,- dari Rp.11.322.265.824,- atau 1,88%.
5) Keberadaan laporan keuangan yang ada pada kedua urusan adalah LRA,
Neraca dan CALK.
g. Aspek Pengelolaan Barang Milik Daerah
IKK pada aspek pengelolaan barang milik daerah berdasarkan manajemen asset,
penggunaan bidang tanah, dan penggunaan asset SKPD meliputi:
1) Keberadaan inventaris barang atau asset SKPD adalah terdapatnya daftar
inventarisasi barang atau asset pada kedua urusan di Dinas Pertanian dan
Kehutanan Kota Ambon.
2) Jumlah asset yang tidak digunakan SKPD pada kedua urusan adalah tidak ada
(0%).
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 220 ]
h. Aspek Pemberian Fasilitasi Terhadap Partisipasi Masyarakat
IKK pada aspek pemberian fasilitasi terhadap partisipasi masyarakat berdasarkan
bentuk-bentuk fasilitas/ prasarana partisipasi masyarakat, dan responsivitas
terhadap partisipasi masyarakat meliputi:
1) Fasilitas/ prasarana informasi bagi masyarakat yang ada pada urusan Pertanian
adalah tidak ada. Sedangkan untuk urusan Kehutanan adalah menara
pengawas hutan lindung, dan mobil patroli kehutanan.
2) Tidak ada survei kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik yang
dilakukan SKPD untuk kedua urusan.
15. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Ambon
a. Aspek Kebijakan Teknis Urusan Pemerintahan
Indikator Kinerja Kunci (IKK) pada aspek ini meliputi:
1) Rasio jumlah Program Nasional yang dilaksanakan SKPD.
Program nasional yang dilaksanakan pada Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kota Ambon untuk kedua urusan yaitu urusan perindustrian dan
perdagangan adalah tidak ada.
2) Keberadaan Standard Operating Prosedure (SOP).
Dinas Perindustrian dan Perdagangan tidak mempunyai Standar Operating
Prosedure sebagai pedoman teknis.
b. Aspek Ketaatan Terhadap Peraturan Perundang-Undangan
IKK pada aspek ini adalah rasio jumlah PERDA pelaksanaan yang ada terhadap
PERDA yang harus dilaksanakan menurut PERMEN. Pada Dinas Perindustrian
dan Perdagangan Kota Ambon terdapat 1 PERDA yang dilaksanakan menurut
PERMEN. Dengan demikian IKK pada aspek ini adalah rasio jumlah PERDA
pelaksanaan yang ada terhadap PERDA yang harus dilaksanakan menurut
PERMEN adalah 1 PERDA atau 100%.
c. Aspek Penataan Kelembagaan Daerah
IKK pada aspek penataan kelembagaan daerah berdasarkan kesesuaian struktur
jabatan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 meliputi :
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 221 ]
1) Rasio struktur jabatan dan eselonering yang terisi.
Pemerintah Kota Ambon pada tahun 2013 telah melaksanakan Peraturan
Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah.
Melalui Peraturan Daerah Kota Ambon Nomor 3 Tahun 2014 tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Ambon Nomor 10 Tahun 2008
tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Kota
Ambon, telah dibentuk Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Ambon
sesuai diamanatkan oleh PP Nomor 41 Tahun 2007, yang sudah efektif
berfungsi pada Januari 2009, dengan 2 urusan yaitu urusan Perindustrian dan
urusan Perdagangan. Untuk urusan Perindustrian dari 3 jabatan yang ada, 2
yang terisi (66%) dan urusan Perdagangan, dari 13 jabatan dan eselonering
yang harus ada, 12 jabatan yang terisi (92%).
2) Pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Ambon tidak ada jabatan
fungsional dalam struktur organisasi.
d. Aspek Pengelolaan Kepegawaian Daerah
IKK pada aspek pengelolaan kepegawaian daerah berdasarkan tingkat kompetensi
sumberdaya manusia (SDM) dalam menyelenggarakan tugas SKPD, dan upaya
peningkatan kapasitas SDM meliputi :
1) Jumlah PNS pada urusan Perindustrian dan Perdagangan sebanyak 5 orang
pada urusan perindustrian (0,07%) dari total PNS di Kota Ambon sebanyak
7.623 orang. Sedangkan urusan perdagangan sebanyak 39 orang (0,51 %) dari
total PNS di Kota Ambon sebanyak 7.623 orang.
2) Pejabat yang memenuhi persyaratan pendidikan pelatihan kepemimpinan
adalah belum ada (0%) untuk urusan perindustrian dan 12 pejabat atau 100%
untuk urusan perdagangan.
3) Pejabat yang memenuhi persyaratan kepangkatan adalah 2 pejabat (100%)
untuk urusan perindustrian dan 12 pejabat (100%) untuk urusan perdagangan.
e. Aspek Perencanaan Pembangunan Daerah
IKK pada aspek perencanaan pembangunan daerah berdasarkan kelengkapan
dokumen perencanaan pembangunan yang dimiliki SKPD, sinkronisasi RENJA
SKPD dengan Program RKPD, sinkronisasi program RKA SKPD dengan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 222 ]
program RENJA SKPD, serta perencanaan pelaksanaan program dan anggaran
meliputi:
1) Keberadaan dokumen perencanaan pembangunan di SKPD adalah Rencana
Strategis, Rencana Kerja (RENJA) Tahunan, Rencana Kerja Anggaran
(RKA), dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kota Ambon.
2) Jumlah program RKPD yang diakomodir dalam RENJA untuk kedua urusan
adalah 40 program (100%)
3) Jumlah program RENJA RKPD yang diakomodir dalam RKA SKPD adalah
39 dari 40 program (97,5%) untuk urusan perindustrian dan 31 dari 40
program (77,5%) untuk urusan perdagangan.
4) Jumlah program RENJA SKPD yang diakomodir dalam DPA SKPD adalah
30 program (100%) untuk urusan perindustrian dan 28 dari 30 program
(93,33%) untuk urusan perdagangan.
f. Aspek Pengelolaan Keuangan Daerah
IKK pada aspek pengelolaan keuangan daerah berdasarkan alokasi anggaran,
besaran belanja modal, besaran belanja pemeliharaan dan laporan keuangan
SKPD meliputi:
1) Anggaran SKPD untuk total belanja APBD Kota Ambon adalah
Rp.7.077.723.729,- dari Rp.971.879.959.574,- atau 0,81%. .
2) Belanja modal urusan perindustrian terhadap total belanja SKPD adalah Rp.0,-
dari Rp.7.077.723.729,- atau 0%. Sedangkan urusan Perdagangan adalah
Rp.3.438.229.333,- dari Rp.7.077.723.729 atau 48,57%.
3) Total belanja pemeliharaan urusan perindustrian dari total belanja barang dan
jasa SKPD adalah Rp.5.996.200,- dari Rp.1.041.013.756,- atau 0,58%.
Sedangkan urusan Perdagangan adalah Rp.126.171.600,- dari
Rp.1.041.013.756,- atau 12,12%.
4) Belanja modal urusan perindustrian terhadap total belanja SKPD adalah
Rp.5.996.200,- dari Rp.7.077.723.729,- atau 0,08%. Sedangkan urusan
Perdagangan Rp.126.171.600,- dari Rp.7.077.723.729 atau 1,78%.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 223 ]
5) Keberadaan laporan keuangan yang ada adalah LRA, Neraca dan CALK.
g. Aspek Pengelolaan Barang Milik Daerah
IKK pada aspek pengelolaan barang milik daerah berdasarkan manajemen asset,
penggunaan bidang tanah, dan penggunaan asset SKPD meliputi:
1) Keberadaan inventaris barang atau asset SKPD adalah terdapatnya daftar
inventarisasi barang atau asset Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota
Ambon
2) Jumlah asset yang tidak digunakan SKPD adalah 48 dari 83 asset (57,83%).
h. Aspek Pemberian Fasilitasi Terhadap Partisipasi Masyarakat
IKK pada aspek pemberian fasilitasi terhadap partisipasi masyarakat berdasarkan
bentuk-bentuk fasilitas/ prasarana partisipasi masyarakat, dan responsivitas
terhadap partisipasi masyarakat meliputi:
1) Fasilitas/ prasarana informasi bagi masyarakat berupa papan pengumuman dan
kotak pengaduan untuk urusan perindustrian. Sedangkan untuk urusan
perdagangan adalah papan pengumuman dan mobil keliling.
2) Tidak ada survei kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik yang
dilakukan SKPD
16. Badan Perencanaan Pembangunan Kota (BAPPEKOT) Ambon
a. Aspek Kebijakan Teknis Urusan Pemerintahan
Indikator Kinerja Kunci (IKK) pada aspek Kebijakan Teknis Urusan
Pemerintahan ini meliputi:
1) Rasio jumlah Program Nasional yang dilaksanakan SKPD.
Program nasional yang dilaksanakan pada BAPPEKOT Kota Ambon adalah
tidak ada.
2) Keberadaan Standard Operating Prosedure (SOP).
Keberadaan SOP pada Bapekot adalah 6 SOP yaitu: Penyusunan RPJP Kota
Ambon, Penyusunan RPJM Kota Ambon, Penyusunan RKPD, Penyusunan
Renstra SKPD, Penyusunan RENJA SKPD, dan Pelaksanaan Musrenbang
RKPD.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 224 ]
b. Aspek Ketaatan Terhadap Peraturan Perundang-Undangan
IKK pada aspek ini adalah rasio jumlah PERDA pelaksanaan yang ada terhadap
PERDA yang harus dilaksanakan menurut PERMEN. Pada BAPPEKOT Ambon
terdapat 3 PERDA yang dilaksanakan menurut PERMEN sebanyak 8 (37,5%).
c. Aspek Penataan Kelembagaan Daerah
IKK pada aspek penataan kelembagaan daerah berdasarkan kesesuaian struktur
jabatan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 meliputi:
1) Rasio struktur jabatan dan eselonering yang terisi.
Pemerintah Kota Ambon pada tahun 2013 telah melaksanakan Peraturan
Pemerintah nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah.
Melalui Peraturan Daerah Kota Ambon Nomor 3 Tahun 2014 tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Ambon Nomor 10 Tahun 2008
tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Kota
Ambon, telah dibentuk BAPPEKOT Ambon sesuai diamatkan oleh PP Nomor
41 Tahun 2007, yang mulai efektif berfungsi pada Januari 2009. Dari 14
jabatan dan eselonering yang harus ada, 13 yang terisi (92,86%).
2) Keberadaan jabatan fungsional dalam struktur organisasi BAPPEKOT Ambon
adalah tidak ada.
d. Aspek Pengelolaan Kepegawaian Daerah
IKK pada aspek pengelolaan kepegawaian daerah berdasarkan tingkat kompetensi
sumberdaya manusia (SDM) dalam menyelenggarakan tugas SKPD, dan upaya
peningkatan kapasitas SDM meliputi :
1) Jumlah PNS pada Badan Perencanaan Kota sebanyak 31 orang (0,41%) dari
total PNS di Kota Ambon sebanyak 7.623 orang.
2) Pejabat yang memenuhi persyaratan pendidikan pelatihan kepemimpinan
adalah 12 pejabat dari 13 pejabat yang ada atau 92,31%.
3) Pejabat yang memenuhi persyaratan kepangkatan adalah 13 pejabat dari
13 pejabat yang ada atau 100%.
e. Aspek Perencanaan Pembangunan Daerah
IKK pada aspek perencanaan pembangunan daerah berdasarkan kelengkapan
dokumen perencanaan pembangunan yang dimiliki SKPD, sinkronisasi RENJA
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 225 ]
SKPD dengan Program RKPD, sinkronisasi program RKA SKPD dengan
program RENJA SKPD, serta perencanaan pelaksanaan program dan anggaran
meliputi:
1) Keberadaan dokumen perencanaan pembangunan di SKPD adalah Rencana
Strategis, Rencana Kerja (RENJA) Tahunan, Rencana Kerja Anggaran
(RKA), dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) BAPPEKOT Kota
Ambon.
2) Jumlah program RKPD yang diakomodir dalam RENJA adalah 12 dari 15
program (80%).
3) Jumlah program RENJA RKPD yang diakomodir dalam RKA SKPD adalah
12 program (100%).
4) Jumlah program RENJA SKPD yang diakomodir dalam DPA SKPD adalah
12 program (100%).
f. Aspek Pengelolaan Keuangan Daerah
IKK pada aspek pengelolaan keuangan daerah berdasarkan alokasi anggaran,
besaran belanja modal, besaran belanja pemeliharaan dan laporan keuangan
SKPD meliputi:
1) Anggaran SKPD terhadap total belanja APBD Kota Ambon adalah
Rp.8.128.383.764,- dari Rp.971.879.959.574 atau 0,93%.
2) Belanja modal terhadap total belanja SKPD adalah Rp.156.050.000,- dari
Rp.8.128.383.764,- atau 1,92%.
3) Total belanja pemeliharaan dari total belanja barang dan jasa SKPD adalah
Rp.128.314.600,- dari Rp.4.023.383.305,- atau 3,19%.
4) Total belanja pemeliharaan dari total belanja SKPD adalah Rp.128.314.600,-
dari Rp.8.128.383.764,- atau 1,58%.
5) Keberadaan laporan keuangan yang ada di SKPD yaitu Neraca, LRA dan
CALK.
g. Aspek Pengelolaan Barang Milik Daerah
IKK pada aspek pengelolaan barang milik daerah berdasarkan manajemen asset,
penggunaan bidang tanah, dan penggunaan asset SKPD meliputi:
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 226 ]
1) Keberadaan inventaris barang atau asset SKPD adalah terdapatnya buku
inventarisasi barang.
2) Jumlah asset yang tidak digunakan SKPD adalah tidak ada.
h. Aspek Pemberian Fasilitasi Terhadap Partisipasi Masyarakat
IKK pada aspek pemberian fasilitasi terhadap partisipasi masyarakat berdasarkan
bentuk-bentuk fasilitas/ prasarana partisipasi masyarakat, dan responsivitas
terhadap partisipasi masyarakat melalui Program Pengembangan Kota Hijau
(P2KH) meliputi:
1) Terdapat fasilitas/ prasarana informasi bagi masyarakat yaitu leaflet, sms
pengaduan, website, dan papan informasi.
2) Ada survei kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik yang dilakukan
SKPD tentang pelaksanaan pelayanan publik.
17. Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Keluarga Berencana
(BPMP-KB) Kota Ambon
a. Aspek Kebijakan Teknis Urusan Pemerintahan .
Indikator Kinerja Kunci (IKK) pada aspek ini meliputi:
1) Rasio jumlah Program Nasional yang dilaksanakan SKPD.
Program nasional yang dilaksanakan untuk urusan Pemberdayaan Masyarakat
dan Desa sebanyak 3 program nasional yang harus dilaksanakan, (100%),
urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera sebanyak 2 program dari 4
program nasional yang harus dilaksanakan (50%) sedangkan urusan
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak sebanyak 1 program
nasional yang harus dilaksanakan (100%).
2) Keberadaan Standard Operating Prosedure (SOP).
Terkait dengan pelaksanaan program nasional di atas, terdapat SOP berupa
pedoman pelaksanaan dan petunjuk teknis, sebagai acuan pelaksanaan
program.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 227 ]
b. Aspek Ketaatan Terhadap Peraturan Perundang-Undangan
IKK pada aspek ini adalah rasio jumlah PERDA pelaksanaan yang ada terhadap
PERDA yang harus dilaksanakan menurut PERMEN. Untuk urusan
pemberdayaan masyarakat dan desa terdapat 7 PERDA pelaksanaan PERMEN
(100%). Sedangkan untuk urusan keluarga berencana dan keluarga sejahtera serta
urusan pemberdayaan perempuan terdapat 1 PERDA pelaksanaan PERMEN.
c. Aspek Penataan Kelembagaan Daerah
IKK pada aspek penataan kelembagaan daerah berdasarkan kesesuaian struktur
jabatan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 meliputi:
1) Rasio struktur jabatan dan eselonering yang terisi.
Pemerintah Kota Ambon pada tahun 2010 telah melaksanakan Peraturan
Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah.
Melalui Peraturan Daerah Kota Ambon Nomor 3 Tahun 2014 tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Ambon Nomor 10 Tahun 2008
tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Kota
Ambon, telah dibentuk Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan
Keluarga Berencana (BPMP - KB) Kota Ambon sesuai diamanatkan oleh PP
Nomor 41 Tahun 2007, yang sudah efektif berfungsi pada Januari 2009.
Untuk urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, dari 8 jabatan dan
eselonering yang harus ada, (100%). Urusan Keluarga Berencana dan
Keluarga Sejahtera 8 jabatan yang harus ada, semuanya terisi (100%)
sedangkan untuk urusan pemberdayaan perempuan 3 jabatan semuanya
(100%) terisi.
2) Pada BPMP - KB Kota Ambon terdapat jabatan fungsional dalam struktur
organisasi pada urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera, yaitu
Penyuluh Keluarga Berencana (PKB/PLKB).
d. Aspek Pengelolaan Kepegawaian Daerah
IKK pada aspek pengelolaan kepegawaian daerah berdasarkan tingkat kompetensi
sumberdaya manusia (SDM) dalam menyelenggarakan tugas SKPD, dan upaya
peningkatan kapasitas SDM meliputi :
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 228 ]
1) Jumlah PNS urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa sebanyak 18 orang
(0,24%) dari total PNS di Kota Ambon sebanyak 7.623 orang. Urusan
Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera sebanyak 31 orang (0,41%) dari
total PNS Kota Ambon. Sedangkan urusan Pemberdayaan Perempuan
sebanyak 4 orang (0,05%).
2) Pejabat yang memenuhi persyaratan pendidikan pelatihan kepemimpinan
untuk urusan pemberdayaan masyarakat dan desa serta urusan keluarga
berencana dan keluarga sejahtera adalah 8 orangatau 100%. Sedangkan untuk
urusan pemberdayaan perempuan adalah 3 orang (100%).
3) Pejabat yang memenuhi persyaratan kepangkatan untuk urusan pemberdayaan
masyarakat dan desa serta urusan keluarga berencana dan keluarga sejahtera
adalah 8 orangatau 100%. Sedangkan untuk urusan pemberdayaan perempuan
adalah 3 orang (100%).
e. Aspek Perencanaan Pembangunan Daerah
IKK pada aspek perencanaan pembangunan daerah berdasarkan kelengkapan
dokumen perencanaan pembangunan yang dimiliki SKPD, sinkronisasi RENJA
SKPD dengan Program RKPD, sinkronisasi program RKA SKPD dengan
program RENJA SKPD, serta perencanaan pelaksanaan program dan anggaran
meliputi:
1) Keberadaan dokumen perencanaan pembangunan di SKPD adalah Rencana
Strategis, Rencana Kerja (RENJA) Tahunan, Rencana Kerja Anggaran
(RKA), dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) BPMP-KB Kota
Ambon.
2) Jumlah program RKPD yang diakomodir dalam RENJA untuk urusan
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa adalah 4 dari 6 program atau 66,67%.
Sedangkan untuk urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera serta
urusan pemberdayaan Perempuan adalah 2 dari 5 program (40%), 2 dari 3
program (66,67%).
3) Jumlah program RENJA RKPD yang diakomodir dalam RKA SKPD untuk
ketiga urusan masing-masing adalah 4 dari 6 program (66,67%), 2 program
dari 5 program (40%) dan 2 program dari 3 program (66,67%).
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 229 ]
4) Jumlah program RENJA SKPD yang diakomodir dalam DPA SKPD ketiga
urusan masing-masing adalah 4 dari 6 program (66,67%, 2 program 6 dari 5
program (40%) dan 2 program dari 3 program (66,67%).
f. Aspek Pengelolaan Keuangan Daerah
IKK pada aspek pengelolaan keuangan daerah berdasarkan alokasi anggaran,
besaran belanja modal, besaran belanja pemeliharaan dan laporan keuangan
SKPD meliputi:
1) Anggaran SKPD Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Keluarga
Berencana terhadap total belanja APBD Kota Ambon adalah untuk urusan
pemberdayaan masyarakat dan desa adalah Rp.2.291.291.725,- dari
Rp.971.879.959.574,- atau 0,24%. Urusan keluarga berencana dan keluarga
sejahtera adalah Rp.2.858.249.464,- dari Rp.971.879.959.574,- atau 0,29%.
Sedangkan untuk urusan pemberdayaan perempuan adalah Rp.489.805.853,-
dari Rp.971.879.959.574,- atau 0,0,5%
2) Belanja modal untuk urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
terhadap total belanja SKPD adalah Rp.870.671.264,- dari Rp.2.858.249.464,-
atau 30,46% sedangkan untuk dua urusan yang lain adalah Rp.0.
3) Total belanja pemeliharaan untuk urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
dari total belanja barang dan jasa SKPD adalah Rp.383.038.100,- dari
Rp.931.856.825,- atau 41,10%. Sedangkan dua urusan lainnya tidak ada (0%).
4) Total belanja pemeliharaan urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa dari
total belanja SKPD adalah Rp.383.038.100,- dari Rp.2.291.291.725,- atau
16,71%. Sedangkan dua urusan lainnya tidak ada (0%).
5) Keberadaan laporan keuangan yang ada adalah LRA, Neraca dan CALK.
g. Aspek Pengelolaan Barang Milik Daerah
IKK pada aspek pengelolaan barang milik daerah berdasarkan manajemen asset,
penggunaan bidang tanah, dan penggunaan asset SKPD meliputi:
1) Keberadaan inventaris barang atau asset SKPD adalah terdapatnya daftar
inventarisasi barang atau asset BPMP - KB Kota Ambon, yang ada pada daftar
inventaris barang, KIR, KIB, dan daftar persediaan barang.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 230 ]
2) Jumlah asset yang tidak digunakan SKPD adalah untuk urusan pemberdayaan
masyarakat dan desa sebanyak 2 dari 110 asset (1,81%), dan untuk dua urusan
lainnya sebanyak 1 dari 27 asset (3,70%).
h. Aspek Pemberian Fasilitasi Terhadap Partisipasi Masyarakat
IKK pada aspek pemberian fasilitasi terhadap partisipasi masyarakat berdasarkan
bentuk-bentuk fasilitas/ prasarana partisipasi masyarakat, dan responsivitas
terhadap partisipasi masyarakat meliputi:
1) Terdapat fasilitas/ prasarana informasi bagi masyarakat yaitu baliho, leaflet
dan spanduk.
2) Ada survei kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik yang dilakukan
SKPD.
18. Badan Pengelola Keuangan Kota Ambon
a. Aspek Kebijakan Teknis Urusan Pemerintahan
Sesuai Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2013 tentang Rencana Kerja
Pemerintah Tahun 2014, tidak ada program yang dilaksanakan dari program
nasional. dan Keberadaan Standard Operating Prosedure (SOP) sebanyak 5 pada
SKPD ini.
b. Aspek Ketaatan Terhadap Peraturan Perundang-Undangan
IKK pada aspek ini adalah rasio jumlah PERDA pelaksanaan yang ada terhadap
PERDA yang harus dilaksanakan menurut PERMEN. Pada Badan Pengelola
Keuangan Kota Ambon ada 3 PERDA yang dilaksanakan menurut PERMEN
(100%).
c. Aspek Penataan Kelembagaan Daerah
IKK pada aspek penataan kelembagaan daerah berdasarkan kesesuaian struktur
jabatan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 meliputi:
1) Rasio struktur jabatan dan eselonering yang terisi.
Pemerintah Kota Ambon pada tahun 2013 telah melaksanakan Peraturan
Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah.
Melalui Peraturan Daerah Kota Ambon Nomor 3 Tahun 2014 tentang
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 231 ]
Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Ambon Nomor 10 Tahun 2008
tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Kota
Ambon, telah dibentuk Badan Pengelola Keuangan Kota Ambon sesuai
diamanatkan oleh PP Nomor 41 Tahun 2007, yang sudah efektif berfungsi
pada Januari 2009. Dari 14 jabatan dan eselonering yang harus ada, semuanya
terisi (100%).
2) Pada Badan Pengelola Keuangan Kota Ambon tidak terdapat jabatan
fungsional dalam struktur organisasi.
d. Aspek Pengelolaan Kepegawaian Daerah
IKK pada aspek pengelolaan kepegawaian daerah berdasarkan tingkat kompetensi
sumberdaya manusia (SDM) dalam menyelenggarakan tugas SKPD, dan upaya
peningkatan kapasitas SDM meliputi :
1) Jumlah PNS pada Badan Pengelola Keuangan sebanyak 41 orang (0,54%) dari
total PNS di Kota Ambon sebanyak 7.623 orang.
2) Pejabat yang memenuhi persyaratan pendidikan pelatihan kepemimpinan
adalah 13 pejabat atau 92,86%.
3) Pejabat yang memenuhi persyaratan kepangkatan adalah 14 pejabat atau
100%.
e. Aspek Perencanaan Pembangunan Daerah
IKK pada aspek perencanaan pembangunan daerah berdasarkan kelengkapan
dokumen perencanaan pembangunan yang dimiliki SKPD, sinkronisasi RENJA
SKPD dengan Program RKPD, sinkronisasi program RKA SKPD dengan
program RENJA SKPD, serta perencanaan pelaksanaan program dan anggaran
meliputi:
1) Keberadaan dokumen perencanaan pembangunan di SKPD adalah Rencana
Strategis, Rencana Kerja (RENJA) Tahunan, Rencana Kerja Anggaran
(RKA), dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Badan Pengelola
Keuangan Kota Ambon.
2) Jumlah program RKPD yang diakomodir dalam RENJA adalah 5 program
(100%).
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 232 ]
3) Jumlah program RENJA RKPD yang diakomodir dalam RKA SKPD adalah 5
program (100%).
4) Jumlah program RENJA SKPD yang diakomodir dalam DPA SKPD adalah 5
program (100%).
f. Aspek Pengelolaan Keuangan Daerah
IKK pada aspek pengelolaan keuangan daerah berdasarkan alokasi anggaran,
besaran belanja modal, besaran belanja pemeliharaan dan laporan keuangan
SKPD meliputi:
1) Anggaran SKPD terhadap total belanja APBD Kota Ambon adalah
Rp.8.949.904.918,- dari Rp.971.879.959.574,- atau 0,92%.
2) Belanja modal terhadap total belanja SKPD adalah Rp.257.652.000,- dari
Rp.8.949.904.918,- atau 2,86 %.
3) Total belanja pemeliharaan dari total belanja barang dan jasa SKPD adalah
Rp.165.628.400,- dari Rp.4.140.009.836,- atau 4,13%.
4) Total belanja pemeliharaan dari total belanja SKPD adalah Rp. 165.628.400,-
dari Rp.8.949.904.918,- atau 1,85%.
5) Keberadaan laporan keuangan yang ada adalah LRA, Neraca dan CALK.
g. Aspek Pengelolaan Barang Milik Daerah
IKK pada aspek pengelolaan barang milik daerah berdasarkan manajemen asset,
penggunaan bidang tanah, dan penggunaan asset SKPD meliputi:
1) Keberadaan inventaris barang atau asset SKPD adalah terdapatnya laporan
inventarisasi barang atau asset Badan Pengelola Keuangan Kota Ambon.
2) Jumlah asset yang tidak digunakan SKPD adalah 2 dari 251 asset (0,80%).
h. Aspek Pemberian Fasilitasi Terhadap Partisipasi Masyarakat
IKK pada aspek pemberian fasilitasi terhadap partisipasi masyarakat berdasarkan
bentuk-bentuk fasilitas/ prasarana partisipasi masyarakat, dan responsivitas
terhadap partisipasi masyarakat meliputi:
1) Fasilitas/ prasarana informasi bagi masyarakat yang ada adalah papan
pengumuman dan kotak saran.
2) Tidak ada survei kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik yang
dilakukan SKPD.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 233 ]
19. Badan Kepegawaian Kota Ambon
a. Aspek Kebijakan Teknis Urusan Pemerintahan
Sesuai Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2013 tentang Rencana Kerja
Pemerintah Tahun 2014, tidak ada program nasional yang dilaksanakan oleh
Badan Kepegawaian Kota Ambon dan Keberadaan Standard Operating
Prosedure (SOP) pada SKPD ini sebanyak 16 SOP.
b. Aspek Ketaatan Terhadap Peraturan Perundang-Undangan
IKK pada aspek ini adalah rasio jumlah PERDA pelaksanaan yang ada terhadap
PERDA yang harus dilaksanakan menurut PERMEN. Pada Badan Kepegawaian
Kota Ambon terdapat 1 PERDA yang dilaksanakan menurut PERMEN.
c. Aspek Penataan Kelembagaan Daerah
IKK pada aspek penataan kelembagaan daerah berdasarkan kesesuaian struktur
jabatan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 meliputi:
1) Rasio struktur jabatan dan eselonering yang terisi.
Pemerintah Kota Ambon pada tahun 2013 telah melaksanakan Peraturan
Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah.
Melalui Peraturan Daerah Kota Ambon Nomor 3 Tahun 2014 tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Ambon Nomor 10 Tahun 2008
tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Kota
Ambon, telah dibentuk Badan Kepegawaian Kota Ambon sesuai diamanatkan
oleh PP Nomor 41 Tahun 2007, yang sudah efektif berfungsi pada Januari
2009. Dari 14 jabatan dan eselonering yang harus ada, 11 jabatan (78,57%)
terisi.
2) Pada Badan Kepegawaian Kota Ambon tidak ada jabatan fungsional.
d. Aspek Pengelolaan Kepegawaian Daerah
IKK pada aspek pengelolaan kepegawaian daerah berdasarkan tingkat kompetensi
sumberdaya manusia (SDM) dalam menyelenggarakan tugas SKPD, dan upaya
peningkatan kapasitas SDM meliputi :
1) Jumlah PNS pada Badan Kepegawaian sebanyak 57 orang (0,75%) dari total
jumlah PNS Kota Ambon sebanyak 7.623 orang.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 234 ]
2) Pejabat yang memenuhi persyaratan pendidikan pelatihan kepemimpinan
adalah 3 pejabat dari 11 pejabat atau 27,27%.
3) Pejabat yang memenuhi persyaratan kepangkatan adalah 2 dari 11 pejabat atau
18,18%.
e. Aspek Perencanaan Pembangunan Daerah
IKK pada aspek perencanaan pembangunan daerah berdasarkan kelengkapan
dokumen perencanaan pembangunan yang dimiliki SKPD, sinkronisasi RENJA
SKPD dengan Program RKPD, sinkronisasi program RKA SKPD dengan
program RENJA SKPD, serta perencanaan pelaksanaan program dan anggaran
meliputi:
1) Keberadaan dokumen perencanaan pembangunan di SKPD adalah Rencana
Strategis, Rencana Kerja (RENJA) Tahunan, Rencana Kerja Anggaran
(RKA), dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Badan Kepegawaian
Kota Ambon.
2) Jumlah program RKPD yang diakomodir dalam RENJA adalah 4 program
(100%).
3) Jumlah program RENJA RKPD yang diakomodir dalam RKA SKPD adalah
22 dari 25 program (88%).
4) Jumlah program RENJA SKPD yang diakomodir dalam DPA SKPD adalah 4
program (100%).
f. Aspek Pengelolaan Keuangan Daerah
IKK pada aspek pengelolaan keuangan daerah berdasarkan alokasi anggaran,
besaran belanja modal, besaran belanja pemeliharaan dan laporan keuangan
SKPD meliputi:
1) Anggaran SKPD terhadap total belanja APBD Kota Ambon adalah
Rp.3.599.162.350,- dari Rp.971.879.959.574,- atau 0,37%.
2) Belanja modal terhadap total belanja SKPD adalah Rp.65.390.000,- dari
Rp.3.599.162.350,- atau 2%.
3) Total belanja pemeliharaan dari total belanja barang dan jasa SKPD adalah
Rp.146.104.000,- dari Rp.301.999.000,- atau 48%.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 235 ]
4) Total belanja pemeliharaan dari total belanja SKPD adalah Rp.146.104.000,-
dari Rp.3.599.162.350,- atau 4%.
5) Keberadaan laporan keuangan yang ada adalah LRA, Neraca dan CALK.
g. Aspek Pengelolaan Barang Milik Daerah
IKK pada aspek pengelolaan barang milik daerah berdasarkan manajemen asset,
penggunaan bidang tanah, dan penggunaan asset SKPD meliputi:
1) Keberadaan inventaris barang atau asset SKPD adalah terdapatnya daftar
inventarisasi barang atau asset Badan Kepegawaian Kota Ambon, yang
terdaftar dalam buku inventaris barang.
2) Jumlah asset yang tidak digunakan SKPD adalah tidak ada.
h. Aspek Pemberian Fasilitasi Terhadap Partisipasi Masyarakat
IKK pada aspek pemberian fasilitasi terhadap partisipasi masyarakat berdasarkan
bentuk-bentuk fasilitas/ prasarana partisipasi masyarakat, dan responsivitas
terhadap partisipasi masyarakat meliputi:
1) Terdapat fasilitas/ prasarana informasi bagi masyarakat yaitu papan informasi,
kotak saran, papan SOP, papan motto, papan maklumat, papan visi dan misi,
serta papan informasi.
2) Ada survei kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik yang dilakukan
SKPD tentang pelayanan pendaftaran seleksi CPNS.
20. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Ambon
a. Aspek Kebijakan Teknis Urusan Pemerintahan
Sesuai Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2013 tentang Rencana Kerja
Pemerintah Tahun 2014, tidak ada program yang dilaksanakan oleh BPBD Kota
Ambon. Dengan demikian Indikator Kinerja Kunci (IKK) pada aspek ini meliputi
Rasio jumlah Program Nasional yang dilaksanakan SKPD dan Keberadaan
Standard Operating Prosedure (SOP) ada sebanyak 3 SOP.
b. Aspek Ketaatan Terhadap Peraturan Perundang-Undangan
IKK pada aspek ini adalah rasio jumlah PERDA pelaksanaan yang ada terhadap
PERDA yang harus dilaksanakan menurut PERMEN. Pada Badan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 236 ]
Penanggulangan Bencana Daerah Kota Ambon ada 1 PERDA yang dilaksanakan
menurut PERMEN.
c. Aspek Penataan Kelembagaan Daerah
IKK pada aspek penataan kelembagaan daerah berdasarkan kesesuaian struktur
jabatan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 meliputi:
1) Rasio struktur jabatan dan eselonering yang terisi.
Pemerintah Kota Ambon pada tahun 2013 telah melaksanakan Peraturan
Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah.
Melalui Peraturan Daerah Kota Ambon Nomor 3 Tahun 2014 tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Ambon Nomor 10 Tahun 2008
tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Kota
Ambon, telah dibentuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Ambon
sesuai diamanatkan oleh PP Nomor 41 Tahun 2007, yang sudah efektif
berfungsi pada Januari 2012. Dari 13 jabatan dan eselonering yang harus ada,
12 jabatan (92,30%) terisi.
d. Pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Ambon Tidak terdapat
jabatan fungsional dalam struktur organisasi.
e. Aspek Pengelolaan Kepegawaian Daerah
IKK pada aspek pengelolaan kepegawaian daerah berdasarkan tingkat kompetensi
sumberdaya manusia (SDM) dalam menyelenggarakan tugas SKPD, dan upaya
peningkatan kapasitas SDM meliputi :
1) Jumlah PNS pada SKPD sebanyak 27 orang (0,35%) dari total PNS di Kota
Ambon sebanyak 7.623 orang.
2) Pejabat yang memenuhi persyaratan pendidikan pelatihan kepemimpinan
adalah 9 dari 13 pejabat atau 69,23%.
3) Pejabat yang memenuhi persyaratan kepangkatan adalah 12 dari 13 pejabat
atau 92,30%.
f. Aspek Perencanaan Pembangunan Daerah
IKK pada aspek perencanaan pembangunan daerah berdasarkan kelengkapan
dokumen perencanaan pembangunan yang dimiliki SKPD, sinkronisasi RENJA
SKPD dengan Program RKPD, sinkronisasi program RKA SKPD dengan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 237 ]
program RENJA SKPD, serta perencanaan pelaksanaan program dan anggaran
meliputi:
1) Keberadaan dokumen perencanaan pembangunan di SKPD adalah Rencana
Strategis, Rencana Kerja (RENJA) Tahunan, Rencana Kerja Anggaran
(RKA), dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Kota Ambon.
2) Jumlah program RKPD yang diakomodir dalam RENJA adalah 8 program
(100%).
3) Jumlah program RENJA RKPD yang diakomodir dalam RKA SKPD adalah 8
program (100%).
4) Jumlah program RENJA SKPD yang diakomodir dalam DPA SKPD adalah 8
program (100%).
g. Aspek Pengelolaan Keuangan Daerah
IKK pada aspek pengelolaan keuangan daerah berdasarkan alokasi anggaran,
besaran belanja modal, besaran belanja pemeliharaan dan laporan keuangan
SKPD meliputi:
1) Anggaran SKPD terhadap total belanja APBD Kota Ambon adalah
Rp.5.396.065.930,- dari Rp.971.879.959.574,- atau 0,56%.
2) Belanja modal terhadap total belanja SKPD adalah Rp.975.208.824,- dari
Rp.5.396.065.930,- atau 18,07%.
3) Total belanja pemeliharaan dari total belanja barang dan jasa SKPD adalah
Rp.135.803.296,- dari Rp.27.999.992,- atau 20,62%.
4) Total belanja pemeliharaan dari total belanja SKPD adalah Rp.135.803.296,-
dari Rp.5.396.065.930,- atau 2,52%.
5) Keberadaan laporan keuangan yang ada adalah LRA, Neraca dan CALK.
h. Aspek Pengelolaan Barang Milik Daerah
IKK pada aspek pengelolaan barang milik daerah berdasarkan manajemen asset,
penggunaan bidang tanah, dan penggunaan asset SKPD meliputi:
1) Keberadaan inventaris barang atau asset SKPD adalah terdapatnya daftar
inventarisasi barang atau asset BPBD Kota Ambon, yang terdaftar di dalam
KIB dan buku daftar inventaris barang.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 238 ]
2) Jumlah asset yang tidak digunakan SKPD adalah 5 dari 141 asset.
i. Aspek Pemberian Fasilitasi Terhadap Partisipasi Masyarakat
IKK pada aspek pemberian fasilitasi terhadap partisipasi masyarakat berdasarkan
bentuk-bentuk fasilitas/ prasarana partisipasi masyarakat, dan responsivitas
terhadap partisipasi masyarakat meliputi:
1) Fasilitas/ prasarana informasi bagi masyarakat yang diberikan oleh SKPD
adalah rambu-rambu evakuasi dan sistem peringatan dini.
2) Tidak adanya survei kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik yang
dilakukan SKPD.
21. Sekretariat DPRD Kota Ambon
a. Aspek Kebijakan Teknis Urusan Pemerintahan
Sesuai Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2013 tentang Rencana Kerja
Pemerintah Tahun 2014, tidak ada program Program Nasional yang dilaksanakan
SKPD dan Keberadaan Standard Operating Prosedure (SOP) sebanyak 3 SOP
pada SKPD ini.
b. Aspek Ketaatan Terhadap Peraturan Perundang-Undangan
IKK pada aspek ini adalah rasio jumlah PERDA pelaksanaan yang ada terhadap
PERDA yang harus dilaksanakan menurut PERMEN. Pada Sekretariat DPRD
Kota Ambon terdapat 1 PERDA yang dilaksanakan menurut PERMEN.
c. Aspek Penataan Kelembagaan Daerah
IKK pada aspek penataan kelembagaan daerah berdasarkan kesesuaian struktur
jabatan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 meliputi :
1) Rasio struktur jabatan dan eselonering yang terisi.
Pemerintah Kota Ambon pada tahun 2013 telah melaksanakan Peraturan
Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah.
Melalui Peraturan Daerah Kota Ambon Nomor 3 Tahun 2014 tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Ambon Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Kota Ambon dan
Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Ambon, telah dibentuk
Sekretariat DPRD Kota Ambon sesuai diamanatkan oleh PP Nomor 41 Tahun Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 239 ]
2007, yang sudah efektif berfungsi pada Januari 2009. Dari 12 jabatan dan
eselonering yang harus ada, semuanya (100%) terisi.
2) Pada Sekretariat DPRD Kota Ambon tidak ada jabatan fungsional dalam
struktur organisasi.
d. Aspek Pengelolaan Kepegawaian Daerah
IKK pada aspek pengelolaan kepegawaian daerah berdasarkan tingkat kompetensi
sumberdaya manusia (SDM) dalam menyelenggarakan tugas SKPD, dan upaya
peningkatan kapasitas SDM meliputi :
1) Jumlah PNS pada Sekretariat DPRD sebanyak 65 orang (0,85%) dari total
PNS di Kota Ambon sebanyak 7.623 orang.
2) Pejabat yang memenuhi persyaratan pendidikan pelatihan kepemimpinan
adalah 12 pejabat atau 100%.
3) Pejabat yang memenuhi persyaratan kepangkatan adalah 12 pejabat atau
100%.
e. Aspek Perencanaan Pembangunan Daerah
IKK pada aspek perencanaan pembangunan daerah berdasarkan kelengkapan
dokumen perencanaan pembangunan yang dimiliki SKPD, sinkronisasi RENJA
SKPD dengan Program RKPD, sinkronisasi program RKA SKPD dengan
program RENJA SKPD, serta perencanaan pelaksanaan program dan anggaran
meliputi:
1) Keberadaan dokumen perencanaan pembangunan di SKPD adalah Rencana
Strategis, Rencana Kerja (RENJA) Tahunan, Rencana Kerja Anggaran
(RKA), dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Sekretariat DPRD Kota
Ambon.
2) Jumlah program RKPD yang diakomodir dalam RENJA adalah 7 program
(100%).
3) Jumlah program RENJA RKPD yang diakomodir dalam RKA SKPD adalah 7
program (100%).
4) Jumlah program RENJA SKPD yang diakomodir dalam DPA SKPD adalah 7
program (100%).
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 240 ]
f. Aspek Pengelolaan Keuangan Daerah
IKK pada aspek pengelolaan keuangan daerah berdasarkan alokasi anggaran,
besaran belanja modal, besaran belanja pemeliharaan dan laporan keuangan
SKPD meliputi:
1) Anggaran SKPD terhadap total belanja APBD Kota Ambon adalah
Rp.26.220.826.418,- dari Rp.870.747.059,102,- atau 2,70%.
2) Belanja modal terhadap total belanja SKPD adalah Rp.311.500.000,- dari
Rp.25.291.340.945,- atau 2%.
3) Total belanja pemeliharaan dari total belanja barang dan jasa SKPD adalah
Rp.2.569.246.649,- dari Rp.19.523.833.849,- atau 14%.
4) Total belanja pemeliharaan dari total belanja SKPD adalah
Rp.2.569.246.649,- dari Rp.25.291.340.945,- atau 11%.
5) Keberadaan laporan keuangan yang ada adalah LRA, Neraca dan CALK.
g. Aspek Pengelolaan Barang Milik Daerah
IKK pada aspek pengelolaan barang milik daerah berdasarkan manajemen asset,
penggunaan bidang tanah, dan penggunaan asset SKPD meliputi:
1) Keberadaan inventaris barang atau asset SKPD adalah terdapatnya daftar
inventarisasi barang atau asset Sekretariat DPRD Kota Ambon, yang terdaftar
pada daftar inventaris barang.
2) Jumlah asset yang tidak digunakan SKPD adalah tidak ada.
h. Aspek Pemberian Fasilitasi Terhadap Partisipasi Masyarakat
IKK pada aspek pemberian fasilitasi terhadap partisipasi masyarakat berdasarkan
bentuk-bentuk fasilitas/ prasarana partisipasi masyarakat, dan responsivitas
terhadap partisipasi masyarakat meliputi:
1) Fasilitas/ prasarana informasi bagi masyarakat adalah papan pengumuman dan
pos pengaduan.
2) Tidak ada survei kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik yang
dilakukan SKPD.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 241 ]
22. Inspektorat Kota Ambon
a. Aspek Kebijakan Teknis Urusan Pemerintahan
Sesuai Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2013 tentang Rencana Kerja
Pemerintah Tahun 2014, tidak ada program yang dilaksanakan oleh Inspektorat
Kota Ambon. Dengan demikian Indikator Kinerja Kunci (IKK) pada aspek ini
meliputi Rasio jumlah Program Nasional yang dilaksanakan SKPD dan
Keberadaan Standard Operating Prosedure (SOP) sebanyak 1 SOP pada SKPD
ini.
b. Aspek Ketaatan Terhadap Peraturan Perundang-Undangan
IKK pada aspek ini adalah rasio jumlah PERDA pelaksanaan yang ada terhadap
PERDA yang harus dilaksanakan menurut PERMEN. Pada Inspektorat Kota
Ambon terdapat 1 PERDA yang dilaksanakan menurut PERMEN.
c. Aspek Penataan Kelembagaan Daerah
IKK pada aspek penataan kelembagaan daerah berdasarkan kesesuaian struktur
jabatan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 meliputi:
1) Rasio struktur jabatan dan eselonering yang terisi.
Pemerintah Kota Ambon pada tahun 2013 telah melaksanakan Peraturan
Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah.
Melalui Peraturan Daerah Kota Ambon Nomor 3 Tahun 2014 tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Ambon Nomor 10 Tahun 2008
tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Kota
Ambon, telah dibentuk Inspektorat Kota Ambon sesuai diamanatkan oleh PP
Nomor 41 Tahun 2007, yang sudah efektif berfungsi pada Januari 2009. Dari
22 jabatan dan eselonering yang harus ada, 20 jabatan (90,91%) terisi.
2) Pada Inspektorat Kota Ambon terdapat jabatan fungsional dalam struktur
organisasi, yaitu Auditor.
d. Aspek Pengelolaan Kepegawaian Daerah
IKK pada aspek pengelolaan kepegawaian daerah berdasarkan tingkat kompetensi
sumberdaya manusia (SDM) dalam menyelenggarakan tugas SKPD, dan upaya
peningkatan kapasitas SDM meliputi :
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 242 ]
1) Jumlah PNS pada Inspektorat sebanyak 43 orang (0,56%) dari total PNS di
Kota Ambon sebanyak 7.623 orang.
2) Pejabat yang memenuhi persyaratan pendidikan pelatihan kepemimpinan
adalah 20 pejabat atau 100%.
3) Pejabat yang memenuhi persyaratan kepangkatan adalah 20 dari 22 pejabat
atau 90,91%.
e. Aspek Perencanaan Pembangunan Daerah
IKK pada aspek perencanaan pembangunan daerah berdasarkan kelengkapan
dokumen perencanaan pembangunan yang dimiliki SKPD, sinkronisasi RENJA
SKPD dengan Program RKPD, sinkronisasi program RKA SKPD dengan
program RENJA SKPD, serta perencanaan pelaksanaan program dan anggaran
meliputi:
1) Keberadaan dokumen perencanaan pembangunan di SKPD adalah Rencana
Strategis, Rencana Kerja (RENJA) Tahunan, Rencana Kerja Anggaran
(RKA), dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Inspektorat Kota
Ambon.
2) Jumlah program RKPD yang diakomodir dalam RENJA adalah 5 program
(100%).
3) Jumlah program RENJA RKPD yang diakomodir dalam RKA SKPD adalah 5
program (100%)
4) Jumlah program RENJA SKPD yang diakomodir dalam DPA SKPD adalah 5
program (100%)
f. Aspek Pengelolaan Keuangan Daerah
IKK pada aspek pengelolaan keuangan daerah berdasarkan alokasi anggaran,
besaran belanja modal, besaran belanja pemeliharaan dan laporan keuangan
SKPD meliputi:
1) Anggaran SKPD terhadap total belanja APBD Kota Ambon adalah
Rp.5.871.403.528,- dari Rp.971.879.959.574,- atau 0,60%.
2) Belanja modal terhadap total belanja SKPD adalah Rp.669. 074. 810,- dari
Rp.5.871.403.528,- atau 11,40%.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 243 ]
3) Total belanja pemeliharaan dari total belanja barang dan jasa SKPD adalah
Rp.112 110. 800,- dari Rp.99.463.100,- atau 88,71%.
4) Total belanja pemeliharaan dari total belanja SKPD adalah Rp.112 110. 800,-
dari Rp.5.871.403.528,- atau 1,69%.
5) Keberadaan laporan keuangan yang ada adalah LRA, Neraca dan CALK.
g. Aspek Pengelolaan Barang Milik Daerah
IKK pada aspek pengelolaan barang milik daerah berdasarkan manajemen asset,
penggunaan bidang tanah, dan penggunaan asset SKPD meliputi:
1) Keberadaan inventaris barang atau asset SKPD adalah terdapatnya daftar
inventarisasi barang atau asset Inspektorat Kota Ambon, yang terdaftar di
dalam buku daftar inventaris barang.
2) Jumlah asset yang tidak digunakan SKPD adalah 194 dari 351 atau 55,27%.
h. Aspek Pemberian Fasilitasi Terhadap Partisipasi Masyarakat
IKK pada aspek pemberian fasilitasi terhadap partisipasi masyarakat berdasarkan
bentuk-bentuk fasilitas/ prasarana partisipasi masyarakat, dan responsivitas
terhadap partisipasi masyarakat meliputi:
1) Fasilitas/ prasarana informasi bagi masyarakat yang diberikan oleh SKPD
adalah pos pengaduan dan leaflet.
2) Adanya survei kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik yang
dilakukan SKPD.
23. Kantor Pengelolaan Aset Kota Ambon
a. Aspek Kebijakan Teknis Urusan Pemerintahan
Sesuai Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2013 tentang Rencana Kerja
Pemerintah Tahun 2014, tidak ada program yang dilaksanakan oleh Kantor
Pengelolaan Aset Kota Ambon. Dengan demikian Indikator Kinerja Kunci (IKK)
pada aspek ini meliputi Rasio jumlah Program Nasional yang dilaksanakan SKPD
adalah tidak ada dan Keberadaan Standard Operating Prosedure (SOP) adalah
tidak ada pada SKPD ini.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 244 ]
b. Aspek Ketaatan Terhadap Peraturan Perundang-Undangan
IKK pada aspek ini adalah rasio jumlah PERDA pelaksanaan yang ada terhadap
PERDA yang harus dilaksanakan menurut PERMEN. Pada Kantor Pengelolaan
Aset Kota Ambon terdapat 1 PERDA yang dilaksanakan menurut PERMEN.
c. Aspek Penataan Kelembagaan Daerah
IKK pada aspek penataan kelembagaan daerah berdasarkan kesesuaian struktur
jabatan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 meliputi:
1) Rasio struktur jabatan dan eselonering yang terisi.
Pemerintah Kota Ambon pada tahun 2013 telah melaksanakan Peraturan
Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah.
Melalui Peraturan Daerah Kota Ambon Nomor 3 Tahun 2014 tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Ambon Nomor 10 Tahun 2008
tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Kota
Ambon, telah dibentuk Kantor Pengelolaan Aset Kota Ambon sesuai
diamanatkan oleh PP Nomor 41 Tahun 2007, yang sudah efektif berfungsi
pada Agustus 2014. Dari 5 jabatan dan eselonering yang harus ada, 1 jabatan
(20%) terisi.
2) Pada Kantor Pengelolaan Aset Kota Ambon tidak terdapat jabatan fungsional.
d. Aspek Pengelolaan Kepegawaian Daerah
IKK pada aspek pengelolaan kepegawaian daerah berdasarkan tingkat kompetensi
sumberdaya manusia (SDM) dalam menyelenggarakan tugas SKPD, dan upaya
peningkatan kapasitas SDM meliputi :
1) Jumlah PNS pada Kantor Pengelolaan Aset sebanyak 8 orang (0,01%) dari total
PNS di Kota Ambon sebanyak 7.623 orang.
2) Pejabat yang memenuhi persyaratan pendidikan pelatihan kepemimpinan
adalah 1 pejabat atau 100%.
3) Pejabat yang memenuhi persyaratan kepangkatan adalah 1 pejabat atau 100%.
e. Aspek Perencanaan Pembangunan Daerah
IKK pada aspek perencanaan pembangunan daerah berdasarkan kelengkapan
dokumen perencanaan pembangunan yang dimiliki SKPD, sinkronisasi RENJA
SKPD dengan Program RKPD, sinkronisasi program RKA SKPD dengan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 245 ]
program RENJA SKPD, serta perencanaan pelaksanaan program dan anggaran
meliputi:
1) Keberadaan dokumen perencanaan pembangunan di SKPD adalah Rencana
Strategis, Rencana Kerja (RENJA) Tahunan, Rencana Kerja Anggaran
(RKA), dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Inspektorat Kota
Ambon.
2) Jumlah program RKPD yang diakomodir dalam RENJA adalah tidak ada.
3) Jumlah program RENJA RKPD yang diakomodir dalam RKA SKPD adalah
tidak ada.
4) Jumlah program RENJA SKPD yang diakomodir dalam DPA SKPD adalah
tidak ada.
f. Aspek Pengelolaan Keuangan Daerah
IKK pada aspek pengelolaan keuangan daerah berdasarkan alokasi anggaran,
besaran belanja modal, besaran belanja pemeliharaan dan laporan keuangan
SKPD meliputi:
1) Anggaran SKPD terhadap total belanja APBD Kota Ambon adalah
Rp.609.965.500,- dari Rp.971.879.959.574,- atau 0,07%.
2) Belanja modal terhadap total belanja SKPD adalah Rp.0,- dari
Rp.609.965.500,- atau 0%.
3) Total belanja pemeliharaan dari total belanja barang dan jasa SKPD adalah
Rp.0,- dari Rp.609.965.500,- atau 0%.
4) Total belanja pemeliharaan dari total belanja SKPD adalah Rp.0,- dari
Rp.609.965.500,- atau 0%.
5) Keberadaan laporan keuangan yang ada adalah LRA, Neraca dan CALK.
g. Aspek Pengelolaan Barang Milik Daerah
IKK pada aspek pengelolaan barang milik daerah berdasarkan manajemen asset,
penggunaan bidang tanah, dan penggunaan asset SKPD meliputi:
1) Keberadaan inventaris barang atau asset SKPD adalah terdapatnya daftar
inventarisasi barang atau asset pada Kantor Pengelolaan Aset Kota Ambon,
yang terdaftar di dalam buku daftar inventaris barang, daftart penyediaan
barang, dan daftar rencana pengadaan barang.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 246 ]
2) Jumlah asset yang tidak digunakan SKPD adalah tidak ada.
h. Aspek Pemberian Fasilitasi Terhadap Partisipasi Masyarakat
IKK pada aspek pemberian fasilitasi terhadap partisipasi masyarakat berdasarkan
bentuk-bentuk fasilitas/ prasarana partisipasi masyarakat, dan responsivitas
terhadap partisipasi masyarakat meliputi:
1) Fasilitas/ prasarana informasi bagi masyarakat yang diberikan oleh SKPD
adalah tidak ada.
2) Tidak ada survei kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik yang
dilakukan SKPD.
24. Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kota Ambon
a. Aspek Kebijakan Teknis Urusan Pemerintahan
1) Rasio jumlah Program Nasional yang dilaksanakan SKPD.
Tidak adaProgram nasional yang dilaksanakan pada Kantor Satuan Polisi
Pamong Praja Kota Ambon.
2) Keberadaan Standard Operating Prosedure (SOP).
Terkait dengan pelaksanaan program nasional di atas, terdapat petunjuk
pelaksanaan program sebagai acuan pelaksanaan program di daerah.
Selain itu terkait dengan pelaksanaan tugas Satuan Polisi Pamong Praja,
terdapat 1 SOP.
b. Aspek Ketaatan Terhadap Peraturan Perundang-Undangan
IKK pada aspek ini adalah rasio jumlah PERDA pelaksanaan yang ada terhadap
PERDA yang harus dilaksanakan menurut PERMEN. Dengan demikian rasio
jumlah PERDA pelaksanaan yang ada terhadap PERDA yang dilaksanakan
menurut PERMEN adalah 1 PERDA (100%).
c. Aspek Penataan Kelembagaan Daerah
IKK pada aspek penataan kelembagaan daerah berdasarkan kesesuaian struktur
jabatan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 meliputi:
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 247 ]
1) Rasio struktur jabatan dan eselonering yang terisi.
Pemerintah Kota Ambon pada tahun 2013 telah melaksanakan Peraturan
Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah.
Melalui Peraturan Daerah Kota Ambon Nomor 3 Tahun 2014 tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Ambon Nomor 10 Tahun 2008
tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Kota
Ambon, telah dibentuk Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kota Ambon
sesuai diamanatkan oleh PP Nomor 41 Tahun 2007, yang sudah efektif
berfungsi pada Januari 2009. Dari 5 jabatan dan eselonering yang harus ada,
semuanya (100%) terisi.
2) Pada Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kota Ambon tidak ada jabatan
fungsional dalam struktur organisasi.
d. Aspek Pengelolaan Kepegawaian Daerah
IKK pada aspek pengelolaan kepegawaian daerah berdasarkan tingkat kompetensi
sumberdaya manusia (SDM) dalam menyelenggarakan tugas SKPD, dan upaya
peningkatan kapasitas SDM meliputi :
1) Jumlah PNS pada Kantor SatPol PP sebanyak 77 orang (1,01%) dari total
PNS Kota Ambon sebanyak 7.623 orang.
2) Pejabat yang memenuhi persyaratan pendidikan pelatihan kepemimpinan
adalah 3 dari 5 pejabat atau 60%.
3) Pejabat yang memenuhi persyaratan kepangkatan adalah 5 pejabat atau 100%.
e. Aspek Perencanaan Pembangunan Daerah
IKK pada aspek perencanaan pembangunan daerah berdasarkan kelengkapan
dokumen perencanaan pembangunan yang dimiliki SKPD, sinkronisasi RENJA
SKPD dengan Program RKPD, sinkronisasi program RKA SKPD dengan
program RENJA SKPD, serta perencanaan pelaksanaan program dan anggaran
meliputi:
1) Keberadaan dokumen perencanaan pembangunan di SKPD adalah Rencana
Strategis, Rencana Kerja (RENJA) Tahunan, Rencana Kerja Anggaran
(RKA), dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Kantor Satuan Polisi
Pamong Praja Kota Ambon.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 248 ]
2) Jumlah program RKPD yang diakomodir dalam RENJA adalah 1 dari 2
program (50%).
3) Jumlah program RENJA RKPD yang diakomodir dalam RKA SKPD adalah 5
program (100%).
4) Jumlah program RENJA SKPD yang diakomodir dalam DPA SKPD adalah 5
program (100%).
f. Aspek Pengelolaan Keuangan Daerah
IKK pada aspek pengelolaan keuangan daerah berdasarkan alokasi anggaran,
besaran belanja modal, besaran belanja pemeliharaan dan laporan keuangan
SKPD meliputi:
1) Anggaran SKPD terhadap total belanja APBD Kota Ambon adalah
Rp.9.179.037.010,-dari Rp.971.879.959.574,- atau 0,94%.
2) Belanja modal terhadap total belanja SKPD adalah Rp.67.140.000,-dari
Rp.8.083.489.028,- atau 0,83%.
3) Total belanja pemeliharaan dari total belanja barang dan jasa SKPD adalah
Rp.289.045.900,- dari Rp.1.640.666.900,- atau 17,62%.
4) Total belanja pemeliharaan dari total belanja SKPD adalah Rp.289.045.900,-
dari Rp.8.083.489.028,- atau 3,58%.
5) Keberadaan laporan keuangan yang ada adalah LRA, Neraca dan CALK.
g. Aspek Pengelolaan Barang Milik Daerah
IKK pada aspek pengelolaan barang milik daerah berdasarkan manajemen asset,
penggunaan bidang tanah, dan penggunaan asset SKPD meliputi:
1) Keberadaan inventaris barang atau asset SKPD adalah terdapatnya daftar
inventarisasi barang atau asset Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kota
Ambon, yang terdaftar di dalam Buku Inventaris, KIB, Laporan mutasi
barang, dan laporan pengadaan barang.
2) Jumlah asset yang tidak digunakan SKPD adalah 88 dari 413 asset.
h. Aspek Pemberian Fasilitasi Terhadap Partisipasi Masyarakat
IKK pada aspek pemberian fasilitasi terhadap partisipasi masyarakat berdasarkan
bentuk-bentuk fasilitas/ prasarana partisipasi masyarakat, dan responsivitas
terhadap partisipasi masyarakat meliputi:
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 249 ]
1) Terdapat fasilitas/ prasarana informasi bagi masyarakat yaitu papan
pengumuman, dan kotak saran.
2) Tidak ada survei kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik yang
dilakukan SKPD.
25. Kantor Pengolahan Data Elektronik (KPDE) Kota Ambon
a. Aspek Kebijakan Teknis Urusan Pemerintahan
Sesuai Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2013 tentang Rencana Kerja
Pemerintah Tahun 2014, tidak ada program yang dilaksanakan oleh KPDE Kota
Ambon. Dengan demikian Indikator Kinerja Kunci (IKK) pada aspek ini meliputi
Rasio jumlah Program Nasional yang dilaksanakan SKPD dan Keberadaan
Standard Operating Prosedure (SOP) ada sebanyak 3 SOP.
b. Aspek Ketaatan Terhadap Peraturan Perundang-Undangan
IKK pada aspek ini adalah rasio jumlah PERDA pelaksanaan yang ada terhadap
PERDA yang harus dilaksanakan menurut PERMEN. Pada KPDE Kota Ambon
terdapat 1 PERDA yang harus dilaksanakan menurut PERMEN.
c. Aspek Penataan Kelembagaan Daerah
IKK pada aspek penataan kelembagaan daerah berdasarkan kesesuaian struktur
jabatan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 meliputi:
1) Rasio struktur jabatan dan eselonering yang terisi.
Pemerintah Kota Ambon pada tahun 2013 telah melaksanakan Peraturan
Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah.
Melalui Peraturan Daerah Kota Ambon Nomor 3 Tahun 2014 tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Ambon Nomor 10 Tahun 2008
tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Kota
Ambon, telah dibentuk Kantor Pengolahan Data Elektronik (KPDE) Kota
Ambon sesuai diamanatkan oleh PP Nomor 41 Tahun 2007, yang sudah
efektif berfungsi pada Januari 2009. Dari 5 jabatan dan eselonering yang harus
ada, semuanya (100%) terisi.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 250 ]
2) Pada KPDE Kota Ambon tidak ada jabatan fungsional dalam struktur
organisasi.
d. Aspek Pengelolaan Kepegawaian Daerah
IKK pada aspek pengelolaan kepegawaian daerah berdasarkan tingkat kompetensi
sumberdaya manusia (SDM) dalam menyelenggarakan tugas SKPD, dan upaya
peningkatan kapasitas SDM meliputi :
1) Jumlah PNS pada KPDE sebanyak 15 orang (0,20%) dari total PNS Kota
Ambon sebanyak 7.623 orang.
2) Pejabat yang memenuhi persyaratan pendidikan pelatihan kepemimpinan
adalah 5 pejabat atau 100%.
3) Pejabat yang memenuhi persyaratan kepangkatan adalah 5 pejabat atau 100%.
e. Aspek Perencanaan Pembangunan Daerah
IKK pada aspek perencanaan pembangunan daerah berdasarkan kelengkapan
dokumen perencanaan pembangunan yang dimiliki SKPD, sinkronisasi RENJA
SKPD dengan Program RKPD, sinkronisasi program RKA SKPD dengan
program RENJA SKPD, serta perencanaan pelaksanaan program dan anggaran
meliputi:
1) Keberadaan dokumen perencanaan pembangunan di SKPD adalah Rencana
Strategis, Rencana Kerja (RENJA) Tahunan, Rencana Kerja Anggaran
(RKA), dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) KPDE Kota Ambon.
2) Jumlah program RKPD yang diakomodir dalam RENJA adalah 3 dari 5
program (60%).
3) Jumlah program RENJA RKPD yang diakomodir dalam RKA SKPD adalah 5
program (100%).
4) Jumlah program RENJA SKPD yang diakomodir dalam DPA SKPD adalah 5
program (100%).
f. Aspek Pengelolaan Keuangan Daerah
IKK pada aspek pengelolaan keuangan daerah berdasarkan alokasi anggaran,
besaran belanja modal, besaran belanja pemeliharaan dan laporan keuangan
SKPD meliputi:
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 251 ]
1) Anggaran SKPD terhadap total belanja APBD Kota Ambon adalah
Rp.3.796.100.875,- dari Rp.971.879.959.574,- atau 0,39%.
2) Belanja modal terhadap total belanja SKPD adalah Rp.1.049.947.000,-dari
Rp.3.796.100.875,- atau 27,66%.
3) Total belanja pemeliharaan dari total belanja barang dan jasa SKPD adalah
Rp.309.154.200,- dari Rp.1.145.060.827,- atau 27%.
4) Total belanja pemeliharaan dari total belanja SKPD adalah Rp.309.154.200,-
dari Rp.3.796.100.875,- atau 8,14%.
5) Keberadaan laporan keuangan yang ada adalah LRA, Neraca dan CALK.
g. Aspek Pengelolaan Barang Milik Daerah
IKK pada aspek pengelolaan barang milik daerah berdasarkan manajemen asset,
penggunaan bidang tanah, dan penggunaan asset SKPD meliputi:
1) Keberadaan inventaris barang atau asset SKPD adalah terdapatnya daftar
inventarisasi barang atau asset KPDE Kota Ambon, yang terdaftar di dalam
Kartu Inventaris Ruangan (KIR).
2) Jumlah asset yang tidak digunakan SKPD adalah 23 dari 448 asset.
h. Aspek Pemberian Fasilitasi Terhadap Partisipasi Masyarakat
IKK pada aspek pemberian fasilitasi terhadap partisipasi masyarakat berdasarkan
bentuk-bentuk fasilitas/ prasarana partisipasi masyarakat, dan responsivitas
terhadap partisipasi masyarakat meliputi:
1) Terdapat fasilitas/ prasarana informasi bagi masyarakat yaitu Website
Pemerintah Kota Ambon www.ambon.go.id.
2) Survei kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik yang dilakukan SKPD
adalah melalui pengaduan masyarakat pada Webside Pemerintah Kota Ambon
www.ambon.go.id, adanya sistem pelayanan terpusat daftar keluhan
masyarakat (online pada sistem).
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 252 ]
26. Kantor Pemadam Kebakaran Kota Ambon
a. Aspek Kebijakan Teknis Urusan Pemerintahan
Sesuai Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2013 tentang Rencana Kerja
Pemerintah Tahun 2014, tidak ada program yang dilaksanakan oleh Kantor
Pemadam Kebakaran Kota Ambon. Dengan demikian Indikator Kinerja Kunci
(IKK) pada aspek ini meliputi Rasio jumlah Program Nasional yang dilaksanakan
SKPD dan Keberadaan Standard Operating Prosedure (SOP) sebanyak 2 SOP
pada SKPD ini.
b. Aspek Ketaatan Terhadap Peraturan Perundang-Undangan
IKK pada aspek ini adalah rasio jumlah PERDA pelaksanaan yang ada terhadap
PERDA yang harus dilaksanakan menurut PERMEN. Pada Kantor Pemadam
Kebakaran Kota Ambon terdapat 1 PERDA yang harus dilaksanakan menurut
PERMEN, yaitu PERDA Nomor 18 Tahun 2010 tentang Retribusi Alat Pemadam
Kebakaran. Dengan demikian IKK pada aspek ini adalah rasio jumlah PERDA
pelaksanaan yang ada terhadap PERDA yang harus dilaksanakan menurut
PERMEN adalah 1 PERDA atau 100%.
c. Aspek Penataan Kelembagaan Daerah
IKK pada aspek penataan kelembagaan daerah berdasarkan kesesuaian struktur
jabatan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 meliputi:
1) Rasio struktur jabatan dan eselonering yang terisi.
Pemerintah Kota Ambon pada tahun 2013 telah melaksanakan Peraturan
Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah.
Melalui Peraturan Daerah Kota Ambon Nomor 3 Tahun 2014 tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Ambon Nomor 10 Tahun 2008
tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Kota
Ambon, telah dibentuk Kantor Pemadam Kebakaran Kota Ambon sesuai
diamanatkan oleh PP Nomor 41 Tahun 2007, yang sudah efektif berfungsi
pada Januari 2009. Terdapat 4 jabatan dan eselonering yang harus ada 5
jabatan (80%) terisi.
2) Pada Kantor Pemadam Kebakaran Kota Ambon tidak ada jabatan fungsional
dalam struktur organisasi.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 253 ]
d. Aspek Pengelolaan Kepegawaian Daerah
IKK pada aspek pengelolaan kepegawaian daerah berdasarkan tingkat kompetensi
sumberdaya manusia (SDM) dalam menyelenggarakan tugas SKPD, dan upaya
peningkatan kapasitas SDM meliputi :
1) Jumlah PNS pada Kantor Pemadam Kebakaran sebanyak 30 orang (0,39%)
dari total PNS di Kota Ambon sebanyak 7.623 orang.
2) Pejabat yang memenuhi persyaratan pendidikan pelatihan kepemimpinan
adalah 2 dari 4 pejabat yang ada atau 50%.
3) Pejabat yang memenuhi persyaratan kepangkatan adalah 4 pejabat atau 100%.
e. Aspek Perencanaan Pembangunan Daerah
IKK pada aspek perencanaan pembangunan daerah berdasarkan kelengkapan
dokumen perencanaan pembangunan yang dimiliki SKPD, sinkronisasi RENJA
SKPD dengan Program RKPD, sinkronisasi program RKA SKPD dengan
program RENJA SKPD, serta perencanaan pelaksanaan program dan anggaran
meliputi:
1) Keberadaan dokumen perencanaan pembangunan di SKPD adalah Rencana
Strategis, Rencana Kerja (RENJA) Tahunan, Rencana Kerja Anggaran
(RKA), dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Kantor Pemadam
Kebakaran Kota Ambon.
2) Jumlah program RKPD yang diakomodir dalam RENJA adalah 4 program
(100%).
3) Jumlah program RENJA RKPD yang diakomodir dalam RKA SKPD adalah 4
program (100%).
4) Jumlah program RENJA SKPD yang diakomodir dalam DPA SKPD adalah 4
program (100%).
f. Aspek Pengelolaan Keuangan Daerah
IKK pada aspek pengelolaan keuangan daerah berdasarkan alokasi anggaran,
besaran belanja modal, besaran belanja pemeliharaan dan laporan keuangan
SKPD meliputi :
1) Anggaran SKPD terhadap total belanja APBD Kota Ambon adalah
Rp.3.337.657.346,- dari Rp.971.879.959.574,- atau 0,34%.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 254 ]
2) Belanja modal terhadap total belanja SKPD adalah Rp.449.422.000,-dari
Rp.1.174.196.400,- atau 38,27%.
3) Total belanja pemeliharaan dari total belanja barang dan jasa SKPD adalah
Rp.360.647.100,- dari Rp.813.549.300,- atau 44,33%.
4) Total belanja pemeliharaan dari total belanja SKPD adalah Rp.360.647.100,-
dari Rp.3.141.845.665,- atau 11,47%.
5) Keberadaan laporan keuangan yang ada adalah LRA, Neraca dan CALK.
g. Aspek Pengelolaan Barang Milik Daerah
IKK pada aspek pengelolaan barang milik daerah berdasarkan manajemen asset,
penggunaan bidang tanah, dan penggunaan asset SKPD meliputi:
1) Keberadaan inventaris barang atau asset SKPD adalah terdapatnya daftar
inventarisasi barang atau asset Kantor Pemadam Kebakaran Kota Ambon,
yang terdaftar di dalam Buku Inventaris Barang.
2) Jumlah asset yang tidak digunakan SKPD adalah tidak ada.
h. Aspek Pemberian Fasilitasi Terhadap Partisipasi Masyarakat
IKK pada aspek pemberian fasilitasi terhadap partisipasi masyarakat berdasarkan
bentuk-bentuk fasilitas/ prasarana partisipasi masyarakat, dan responsivitas
terhadap partisipasi masyarakat meliputi:
1) Terdapat fasilitas/ prasarana informasi bagi masyarakat yaitu Pos
pengamanan.
2) Ada Survei kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik yang dilakukan
SKPD.
27. Kantor Perpustakaan dan Kearsipan Kota Ambon
a. Aspek Kebijakan Teknis Urusan Pemerintahan
Sesuai Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2013 tentang Rencana Kerja
Pemerintah Tahun 2014, untuk urusan Perpustakan 1 program yang dilaksanakan
sedangkan untuk urusan Kearsipan 1 dari 2 program yang dilaksanakan.
b. Keberadaan Standard Operating Prosedure (SOP) terdapat 6 SOP pada urusan
perpustakaan. Sedangkan untuk urusan kearsipan tidak ada SOP.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 255 ]
c. Aspek Ketaatan Terhadap Peraturan Perundang-Undangan
IKK pada aspek ini adalah rasio jumlah PERDA pelaksanaan yang ada terhadap
PERDA yang harus dilaksanakan menurut PERMEN. Pada Kantor Perpustakaan
dan Kearsipan Kota Ambon terdapat 1 PERDA yang harus dilaksanakan menurut
PERMEN.
d. Aspek Penataan Kelembagaan Daerah
IKK pada aspek penataan kelembagaan daerah berdasarkan kesesuaian struktur
jabatan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 meliputi:
1) Rasio struktur jabatan dan eselonering yang terisi.
Pemerintah Kota Ambon pada tahun 2013 telah melaksanakan Peraturan
Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah.
Melalui Peraturan Daerah Kota Ambon Nomor 3 Tahun 2014 tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Ambon Nomor 10 Tahun 2008
tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Kota
Ambon, telah dibentuk Kantor Perpustakaan dan Kearsipan Kota Ambon
sesuai diamanatkan oleh PP Nomor 41 Tahun 2007, yang sudah efektif
berfungsi pada Januari 2009. Dari 1 jabatan dan eselonering yang harus ada,
hanya terdapat 1 jabatan yang terisi atau 100%.
2) Pada Kantor Perpustakaan dan Kearsipan Kota Ambon tidak ada jabatan
fungsional dalam struktur organisasi.
e. Aspek Pengelolaan Kepegawaian Daerah
IKK pada aspek pengelolaan kepegawaian daerah berdasarkan tingkat kompetensi
sumberdaya manusia (SDM) dalam menyelenggarakan tugas SKPD, dan upaya
peningkatan kapasitas SDM meliputi :
1) Jumlah PNS yang menangani urusan Perpustakaan sebanyak 4 orang (0,05%)
dan urusan Kearsipan sebanyak 3 orang (0,04%) dari total PNS Kota Ambon
sebanyak 7.623 orang.
2) Pada urusan Perpustakaan dan urusan Kearsipan Pejabat yang memenuhi
persyaratan pendidikan pelatihan kepemimpinan adalah 1 pejabat atau 100%.
3) Pejabat yang memenuhi persyaratan kepangkatan adalah 1 pejabat atau 100%.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 256 ]
f. Aspek Perencanaan Pembangunan Daerah
IKK pada aspek perencanaan pembangunan daerah berdasarkan kelengkapan
dokumen perencanaan pembangunan yang dimiliki SKPD, sinkronisasi RENJA
SKPD dengan Program RKPD, sinkronisasi program RKA SKPD dengan
program RENJA SKPD, serta perencanaan pelaksanaan program dan anggaran
meliputi:
1) Keberadaan dokumen perencanaan pembangunan di SKPD adalah Rencana
Strategis, Rencana Kerja (RENJA) Tahunan, Rencana Kerja Anggaran
(RKA), dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Kantor Perpustakaan dan
Kearsipan Kota Ambon.
2) Jumlah program RKPD yang diakomodir dalam RENJA untuk urusan
Perpustakaan adalah 2 dari 7 program dan urusan Kearsipan adalah 2 program
dari 5 program yang ada.
3) Jumlah program RENJA RKPD yang diakomodir dalam RKA SKPD untuk
urusan Perpustakaan adalah 2 dari 7 program dan urusan Kearsipan adalah 2
program dari 5 program yang ada.
4) Jumlah program RENJA SKPD yang diakomodir dalam DPA SKPD untuk
urusan Perpustakaan adalah 2 dari 7 program dan urusan Kearsipan adalah 2
program dari 5 program yang ada.
g. Aspek Pengelolaan Keuangan Daerah
IKK pada aspek pengelolaan keuangan daerah berdasarkan alokasi anggaran,
besaran belanja modal, besaran belanja pemeliharaan dan laporan keuangan
SKPD meliputi:
1) Anggaran SKPD terhadap total belanja APBD Kota Ambon untuk dua urusan
adalah Rp.798.546.030,- dari Rp.971.879.959.574,- atau 0,08%.
2) Untuk urusan Perpustakaan, belanja modal terhadap total belanja SKPD
adalah Rp.181.048.850,- dari Rp.751.830.150,- atau 43,49%. Sedangkan untuk
urusan Kearsipan, belanja modal terhadap total belanja SKPD adalah
Rp.235.237.500,- dari Rp.751.830.150,- atau 56,51%.
3) Untuk kedua urusan, total belanja pemeliharaan dari total belanja barang dan
jasa SKPD adalah Rp.4.900.000,- dari Rp.173.733.500,- atau 0,03%.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 257 ]
4) Untuk kedua urusan, total belanja pemeliharaan dari total belanja SKPD
adalah Rp.4.900.000,- dari Rp.751.830.150,- atau 0,65%.
5) Keberadaan laporan keuangan yang ada untuk dua urusan adalah LRA, Neraca
dan CALK.
h. Aspek Pengelolaan Barang Milik Daerah
IKK pada aspek pengelolaan barang milik daerah berdasarkan manajemen asset,
penggunaan bidang tanah, dan penggunaan asset SKPD meliputi:
1) Keberadaan inventaris barang atau asset SKPD adalah terdapatnya daftar
inventarisasi barang atau asset Kantor Perpustakaan dan Kearsipan Kota
Ambon, yang terdaftar di dalam Buku Inventaris Barang, kartu persediaan
barang, dan laporan mutasi barang.
2) Jumlah asset yang tidak digunakan SKPD untuk dua urusan adalah tidak ada
(0%).
i. Aspek Pemberian Fasilitasi Terhadap Partisipasi Masyarakat
IKK pada aspek pemberian fasilitasi terhadap partisipasi masyarakat berdasarkan
bentuk-bentuk fasilitas/ prasarana partisipasi masyarakat, dan responsivitas
terhadap partisipasi masyarakat meliputi:
1) Terdapat fasilitas/ prasarana informasi bagi masyarakat yaitu mobil
perpustakaan keliling, papan pengumuman.
2) Ada Survei kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik yang dilakukan
SKPD untuk urusan perpustakaan. Sedangkan untuk urusan kearsipan tidak
ada survei.
28. Badan Lingkungan Hidup Kota Ambon
a. Aspek Kebijakan Teknis Urusan Pemerintahan
Sesuai Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2013 tentang Rencana Kerja
Pemerintah Tahun 2014, ada 6 program yang dilaksanakan oleh Kantor
Pengendalian Dampak Lingkungan Kota Ambon dari 10 program nasional yang
harus dilaksanakan atau (60%). Dengan demikian Indikator Kinerja Kunci (IKK)
pada aspek ini meliputi Rasio jumlah Program Nasional yang dilaksanakan SKPD
dan Keberadaan Standard Operating Prosedure (SOP) ada pada SKPD ini. Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 258 ]
b. Aspek Ketaatan Terhadap Peraturan Perundang-Undangan
IKK pada aspek ini adalah rasio jumlah PERDA pelaksanaan yang ada terhadap
PERDA yang harus dilaksanakan menurut PERMEN. Pada Kantor Pengendalian
Dampak Limgkungan Kota Ambon terdapat 4 PERDA yang harus dilaksanakan
menurut PERMEN.
c. Aspek Penataan Kelembagaan Daerah
IKK pada aspek penataan kelembagaan daerah berdasarkan kesesuaian struktur
jabatan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 meliputi :
1) Rasio struktur jabatan dan eselonering yang terisi.
Pemerintah Kota Ambon pada tahun 2013 telah melaksanakan Peraturan
Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah.
Melalui Peraturan Daerah Kota Ambon Nomor 3 Tahun 2014 tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Ambon Nomor 10 Tahun 2008 tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Kota Ambon, telah
dibentuk Kantor Pengendalian Dampak Lingkungan Kota Ambon sesuai
diamanatkan oleh PP Nomor 41 Tahun 2007, yang sudah efektif berfungsi pada
Januari 2009. Dari 14 jabatan dan eselonering yang harus ada, 4 jabatan yang
terisi (28,57%).
2) Pada Kantor Pengendalian Dampak Lingkungan Kota Ambon tidak ada jabatan
fungsional dalam struktur organisasi.
d. Aspek Pengelolaan Kepegawaian Daerah
IKK pada aspek pengelolaan kepegawaian daerah berdasarkan tingkat kompetensi
sumberdaya manusia (SDM) dalam menyelenggarakan tugas SKPD, dan upaya
peningkatan kapasitas SDM meliputi :
1) Jumlah PNS pada Kantor Pengendalian Dampak Lingkungan sebanyak 19
orang (0,25%) dari total PNS Kota Ambon sebanyak 7.623 orang.
2) Pejabat yang memenuhi persyaratan pendidikan pelatihan kepemimpinan ada
2 dari 14 pejabat atau 14,28%.
3) Pejabat yang memenuhi persyaratan kepangkatan adalah 4 pejabat atau 100%.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 259 ]
e. Aspek Perencanaan Pembangunan Daerah
IKK pada aspek perencanaan pembangunan daerah berdasarkan kelengkapan
dokumen perencanaan pembangunan yang dimiliki SKPD, sinkronisasi RENJA
SKPD dengan Program RKPD, sinkronisasi program RKA SKPD dengan
program RENJA SKPD, serta perencanaan pelaksanaan program dan anggaran
meliputi:
1) Keberadaan dokumen perencanaan pembangunan di SKPD adalah Rencana
Strategis, Rencana Kerja (RENJA) Tahunan, Rencana Kerja Anggaran
(RKA), dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Kantor Pengendalian
Dampak Lingkungan Kota Ambon.
2) Jumlah program RKPD yang diakomodir dalam RENJA adalah 6 program
atau 100%.
3) Jumlah program RENJA RKPD yang diakomodir dalam RKA SKPD adalah
6 program atau 100%.
4) Jumlah program RENJA SKPD yang diakomodir dalam DPA SKPD adalah
6 program atau 100%.
f. Aspek Pengelolaan Keuangan Daerah
IKK pada aspek pengelolaan keuangan daerah berdasarkan alokasi anggaran,
besaran belanja modal, besaran belanja pemeliharaan dan laporan keuangan
SKPD meliputi:
1) Anggaran SKPD terhadap total belanja APBD Kota Ambon adalah
Rp.4.272.254.495,- dari Rp.971.879.959.574,- atau 0,49%.
2) Belanja modal terhadap total belanja SKPD adalah Rp.229.353.250,-dari
Rp.3.763.658.801,- atau 6,09%.
3) Total belanja pemeliharaan dari total belanja barang dan jasa SKPD adalah
Rp.121.261.900,- dari Rp.1.792.850.365,- atau 6,76%.
4) Total belanja pemeliharaan dari total belanja SKPD adalah Rp.121.261.900,-
dari Rp.3.763.658.801,- atau 3,22%.
5) Keberadaan laporan keuangan yang ada adalah LRA dan Neraca serta
CALK.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 260 ]
g. Aspek Pengelolaan Barang Milik Daerah
IKK pada aspek pengelolaan barang milik daerah berdasarkan manajemen asset,
penggunaan bidang tanah, dan penggunaan asset SKPD meliputi:
1) Keberadaan inventaris barang atau asset SKPD adalah terdapatnya daftar
inventarisasi barang atau asset Kantor Pengendalian Dampak Lingkungan
Kota Ambon, yang terdaftar pada Kartu Inventaris Barang (KIB).
2) Jumlah asset yang tidak digunakan SKPD adalah tidak ada.
h. Aspek Pemberian Fasilitasi Terhadap Partisipasi Masyarakat
IKK pada aspek pemberian fasilitasi terhadap partisipasi masyarakat berdasarkan
bentuk-bentuk fasilitas/ prasarana partisipasi masyarakat, dan responsivitas
terhadap partisipasi masyarakat meliputi:
1) Fasilitas/ prasarana informasi bagi masyarakat adalah papan pengumuman,
pos pengaduan, dan leaflet.
2) Ada Survei kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik yang dilakukan
SKPD.
29. Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Ambon
a. Aspek Kebijakan Teknis Urusan Pemerintahan
Sesuai Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2013 tentang Rencana Kerja
Pemerintah Tahun 2014, ada 1 program yang dilaksanakan oleh Badan Pelayanan
Perizinan Terpadu Kota Ambon. Dengan demikian Indikator Kinerja Kunci (IKK)
pada aspek ini meliputi Rasio jumlah Program Nasional yang dilaksanakan SKPD
dan Keberadaan Standard Operating Prosedure (SOP) ada yaitu tentang tata cara
pelayanan perijinan satu pintu dan administrasi ttg tupoksi subag pada SKPD ini.
b. Aspek Ketaatan Terhadap Peraturan Perundang-Undangan
IKK pada aspek ini adalah rasio jumlah PERDA pelaksanaan yang ada terhadap
PERDA yang harus dilaksanakan menurut PERMEN. Pada Badan Pelayanan
Perizinan Terpadu Kota Ambon terdapat 1 PERDA yang harus dilaksanakan
menurut PERMEN. Dengan demikian IKK pada aspek ini adalah rasio jumlah
PERDA pelaksanaan yang ada terhadap PERDA yang harus dilaksanakan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 261 ]
menurut PERMEN adalah 1 PERDA yang harus dilaksanakan menurut PERMEN
atau 100%.
c. Aspek Penataan Kelembagaan Daerah
IKK pada aspek penataan kelembagaan daerah berdasarkan kesesuaian struktur
jabatan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 meliputi:
1) Rasio struktur jabatan dan eselonering yang terisi.
Pemerintah Kota Ambon pada tahun 2013 telah melaksanakan Peraturan
Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah.
melalui Peraturan Daerah Kota Ambon Nomor 10 Tahun 2008 tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Kota Ambon, telah
dibentuk Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Ambon sesuai
diamanatkan oleh PP Nomor 41 Tahun 2007, yang sudah efektif berfungsi
pada Januari 2009. Dari 8 jabatan dan eselonering yang harus ada, 2 jabatan
(100%) terisi.
2) Pada Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Ambon tidak ada jabatan
fungsional dalam struktur organisasi.
d. Aspek Pengelolaan Kepegawaian Daerah
IKK pada aspek pengelolaan kepegawaian daerah berdasarkan tingkat kompetensi
sumberdaya manusia (SDM) dalam menyelenggarakan tugas SKPD, dan upaya
peningkatan kapasitas SDM meliputi :
1) Jumlah PNS pada Badan Pelayanan Perizinan Terpadu sebanyak 30 orang
(0,39%) dari total PNS di Kota Ambon sebanyak 7.623 orang.
2) Pejabat yang memenuhi persyaratan pendidikan pelatihan kepemimpinan
adalah 2 pejabat atau 100%.
3) Pejabat yang memenuhi persyaratan kepangkatan adalah 2 pejabat atau 100%.
e. Aspek Perencanaan Pembangunan Daerah
IKK pada aspek perencanaan pembangunan daerah berdasarkan kelengkapan
dokumen perencanaan pembangunan yang dimiliki SKPD, sinkronisasi RENJA
SKPD dengan Program RKPD, sinkronisasi program RKA SKPD dengan
program RENJA SKPD, serta perencanaan pelaksanaan program dan anggaran
meliputi:
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 262 ]
1) Keberadaan dokumen perencanaan pembangunan di SKPD adalah Rencana
Strategis, Rencana Kerja (RENJA) Tahunan, Rencana Kerja Anggaran
(RKA), dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Badan Pelayanan
Perizinan Terpadu Kota Ambon.
2) Jumlah program RKPD yang diakomodir dalam RENJA adalah 5 program
atau 100%.
3) Jumlah program RENJA RKPD yang diakomodir dalam RKA SKPD adalah
5 program atau 100%.
4) Jumlah program RENJA SKPD yang diakomodir dalam DPA SKPD adalah 5
dari 6 program atau 83%.
f. Aspek Pengelolaan Keuangan Daerah
IKK pada aspek pengelolaan keuangan daerah berdasarkan alokasi anggaran,
besaran belanja modal, besaran belanja pemeliharaan dan laporan keuangan
SKPD meliputi:
1) Anggaran SKPD terhadap total belanja APBD Kota Ambon adalah
Rp.2.163.391.521,- dari Rp.971.879.959.574,- atau 0,22%.
2) Belanja modal terhadap total belanja SKPD adalah Rp.189.275.000,- dari
Rp.202.243.000,- atau 94%.
3) Total belanja pemeliharaan dari total belanja barang dan jasa SKPD adalah
Rp.54.548.200,- dari Rp.435.692.125,- atau 13%.
4) Total belanja pemeliharaan dari total belanja SKPD adalah Rp.54.548.200,-
dari Rp.666.591.125,- atau 8%.
5) Keberadaan laporan keuangan yang ada adalah LRA, Neraca dan CALK.
g. Aspek Pengelolaan Barang Milik Daerah
IKK pada aspek pengelolaan barang milik daerah berdasarkan manajemen asset,
penggunaan bidang tanah, dan penggunaan asset SKPD meliputi:
1) Keberadaan inventaris barang atau asset SKPD adalah terdapatnya daftar
inventarisasi barang atau asset Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota
Ambon, yang terdaftar di dalam Buku Barang Inventaris, buku penerimaan
barang, buku pengeluaran barang, dan buku pengadaan barang.
2) Jumlah asset yang tidak digunakan SKPD adalah tidak ada.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 263 ]
h. Aspek Pemberian Fasilitasi Terhadap Partisipasi Masyarakat
IKK pada aspek pemberian fasilitasi terhadap partisipasi masyarakat berdasarkan
bentuk-bentuk fasilitas/ prasarana partisipasi masyarakat, dan responsivitas
terhadap partisipasi masyarakat meliputi:
1) Terdapat fasilitas/ prasarana informasi bagi masyarakat yaitu papan
informasi, touch screen, papan akhir isin, kotak pengaduan, papan maklumat
pelayanan,mesin antrean,banner dan monitor display.
2) Adanya Survei kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik yang
dilakukan SKPD.
30. Bagian Hubungan Masyarakat (HUMAS) dan Protokol Sekretariat Kota Ambon
a. Aspek Kebijakan Teknis Urusan Pemerintahan
Sesuai Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2013 tentang Rencana Kerja
Pemerintah Tahun 2014, tidak ada program yang dilaksanakan oleh Bagian
HUMAS dan Protokol Sekretariat Kota Ambon. Dengan demikian Indikator
Kinerja Kunci (IKK) pada aspek ini meliputi Rasio jumlah Program Nasional
yang dilaksanakan SKPD dan Keberadaan Standard Operating Prosedure (SOP)
ada tentang standar pelayanan informasi publik di lingkup Pemerintah Kota
Ambon pada SKPD ini.
b. Aspek Ketaatan Terhadap Peraturan Perundang-Undangan
IKK pada aspek ini adalah rasio jumlah PERDA pelaksanaan yang ada terhadap
PERDA yang harus dilaksanakan menurut PERMEN. Pada Bagian HUMAS dan
Protokol Sekretariat Kota Ambon terdapat 1 PERDA yang harus dilaksanakan
menurut PERMEN.
c. Aspek Penataan Kelembagaan Daerah
IKK pada aspek penataan kelembagaan daerah berdasarkan kesesuaian struktur
jabatan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 meliputi:
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 264 ]
1) Rasio struktur jabatan dan eselonering yang terisi.
Pemerintah Kota Ambon pada tahun 2013 telah melaksanakan Peraturan
Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah.
Melalui Peraturan Daerah Kota Ambon Nomor 3 Tahun 2014 tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Ambon Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Kota Ambon dan
Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Ambon, telah dibentuk
Bagian HUMAS dan Protokol Sekretariat Kota Ambon sesuai diamanatkan
oleh PP Nomor 41 Tahun 2007, yang sudah efektif berfungsi pada Januari
2009. Dari 4 jabatan dan eselonering yang harus ada, semuanya (100%) terisi.
2) Pada Bagian HUMAS dan Protokol Sekretariat Kota Ambon tidak ada jabatan
fungsional dalam struktur organisasi.
d. Aspek Pengelolaan Kepegawaian Daerah
IKK pada aspek pengelolaan kepegawaian daerah berdasarkan tingkat kompetensi
sumberdaya manusia (SDM) dalam menyelenggarakan tugas SKPD, dan upaya
peningkatan kapasitas SDM meliputi :
1) Jumlah PNS pada Bagian Humas dan Protokoler sebanyak 31 orang (0,41%)
dari total PNS di Kota Ambon sebanyak 7.623 orang.
2) Pejabat yang memenuhi persyaratan pendidikan pelatihan kepemimpinan
adalah 4 pejabat atau 100%.
3) Pejabat yang memenuhi persyaratan kepangkatan adalah 4 pejabat atau
100%.
e. Aspek Perencanaan Pembangunan Daerah
IKK pada aspek perencanaan pembangunan daerah berdasarkan kelengkapan
dokumen perencanaan pembangunan yang dimiliki SKPD, sinkronisasi RENJA
SKPD dengan Program RKPD, sinkronisasi program RKA SKPD dengan
program RENJA SKPD, serta perencanaan pelaksanaan program dan anggaran
meliputi:
1) Keberadaan dokumen perencanaan pembangunan di SKPD adalah Rencana
Strategis, Rencana Kerja (RENJA) Tahunan, Rencana Kerja Anggaran
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 265 ]
(RKA), dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Bagian HUMAS dan
Protokol Sekretariat Kota Ambon.
2) Jumlah program RKPD yang diakomodir dalam RENJA adalah 6 program
(100%).
3) Jumlah program RENJA RKPD yang diakomodir dalam RKA SKPD adalah
6 dari 7 program (85,71%).
4) Jumlah program RENJA SKPD yang diakomodir dalam DPA SKPD adalah 6
dari 7 program (85,71%).
f. Aspek Pengelolaan Keuangan Daerah
IKK pada aspek pengelolaan keuangan daerah berdasarkan alokasi anggaran,
besaran belanja modal, besaran belanja pemeliharaan dan laporan keuangan
SKPD meliputi:
1) Anggaran SKPD terhadap total belanja APBD Kota Ambon adalah
Rp.5.042.057.302,- dari Rp.971.879.959.574,- atau 0,58%.
2) Belanja modal terhadap total belanja SKPD adalah Rp. 139.000.000- dari
Rp.5.042.057.302,- atau 0,02%.
3) Total belanja pemeliharaan dari total belanja barang dan jasa SKPD adalah
Rp.361.133.600,- dari Rp.3.303.744.398,- atau 0,11%.
4) Total belanja pemeliharaan dari total belanja SKPD adalah Rp.361.133.600,-
dari Rp.5.042.057.302,- atau 0,10%.
5) Keberadaan laporan keuangan yang ada adalah LRA dan Neraca.
g. Aspek Pengelolaan Barang Milik Daerah
IKK pada aspek pengelolaan barang milik daerah berdasarkan manajemen asset,
penggunaan bidang tanah, dan penggunaan asset SKPD meliputi:
1) Keberadaan inventaris barang atau asset SKPD adalah terdapatnya daftar
inventarisasi barang atau asset Bagian HUMAS dan Protokol Sekretariat Kota
Ambon, yang terdaftar di dalam Kartu Inventaris Ruangan (KIR).
2) Jumlah asset yang tidak digunakan SKPD adalah tidak ada.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 266 ]
h. Aspek Pemberian Fasilitasi Terhadap Partisipasi Masyarakat
IKK pada aspek pemberian fasilitasi terhadap partisipasi masyarakat berdasarkan
bentuk-bentuk fasilitas/ prasarana partisipasi masyarakat, dan responsivitas
terhadap partisipasi masyarakat meliputi:
1) Terdapat fasilitas/ prasarana informasi bagi masyarakat yaitu Papan
Pengumuman, pengumuman di Mass Media dan Mobil Penyiaran Keliling.
2) Tidak ada Survei kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik yang
dilakukan SKPD.
31. Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kota Ambon
a. Aspek Kebijakan Teknis Urusan Pemerintahan
Sesuai Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2013 tentang Rencana Kerja
Pemerintah Tahun 2014, tidak ada program yang dilaksanakan oleh Bagian
Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kota Ambon. Dengan demikian Indikator
Kinerja Kunci (IKK) pada aspek ini meliputi Rasio jumlah Program Nasional
yang dilaksanakan SKPD dan Keberadaan Standard Operating Prosedure (SOP)
terdapat 2 SOP pada SKPD ini.
b. Aspek Ketaatan Terhadap Peraturan Perundang-Undangan
IKK pada aspek ini adalah rasio jumlah PERDA pelaksanaan yang ada terhadap
PERDA yang harus dilaksanakan menurut PERMEN. Pada Bagian Kesejahteraan
Rakyat Kota Ambon terdapat 1 PERDA yang harus dilaksanakan menurut
PERMEN.
c. Aspek Penataan Kelembagaan Daerah
IKK pada aspek penataan kelembagaan daerah berdasarkan kesesuaian struktur
jabatan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 meliputi:
1) Rasio struktur jabatan dan eselonering yang terisi.
Pemerintah Kota Ambon pada tahun 2013 telah melaksanakan Peraturan
Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah.
Melalui Peraturan Daerah Kota Ambon Nomor 3 Tahun 2014 tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Ambon Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Kota Ambon dan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 267 ]
Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Ambon, telah dibentuk
Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kota Ambon sesuai diamanatkan
oleh PP Nomor 41 Tahun 2007, yang sudah efektif berfungsi pada Januari
2009. Dari 4 jabatan dan eselonering yang harus ada, 3 jabatan yang (75%)
terisi.
2) Pada Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kota Ambon tidak ada jabatan
fungsional dalam struktur organisasi.
d. Aspek Pengelolaan Kepegawaian Daerah
IKK pada aspek pengelolaan kepegawaian daerah berdasarkan tingkat kompetensi
sumberdaya manusia (SDM) dalam menyelenggarakan tugas SKPD, dan upaya
peningkatan kapasitas SDM meliputi :
1) Jumlah PNS pada Bagian Kesejahteraan Rakyat sebanyak 13 orang (0,17%)
dari total PNS di Kota Ambon sebanyak 7.623 orang.
2) Pejabat yang memenuhi persyaratan pendidikan pelatihan kepemimpinan
adalah 3 pejabat dari 4 pejabat yang harus ada atau 75%.
3) Pejabat yang memenuhi persyaratan kepangkatan adalah 3 pejabat dari 4
jabatan yang ada atau 75%.
e. Aspek Perencanaan Pembangunan Daerah
IKK pada aspek perencanaan pembangunan daerah berdasarkan kelengkapan
dokumen perencanaan pembangunan yang dimiliki SKPD, sinkronisasi RENJA
SKPD dengan Program RKPD, sinkronisasi program RKA SKPD dengan
program RENJA SKPD, serta perencanaan pelaksanaan program dan anggaran
meliputi:
1) Keberadaan dokumen perencanaan pembangunan di SKPD adalah Rencana
Strategis, Rencana Kerja (RENJA) Tahunan, Rencana Kerja Anggaran
(RKA), dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Bagian Kesejahteraan
Rakyat Sekretariat Kota Ambon.
2) Jumlah program RKPD yang diakomodir dalam RENJA adalah tidak ada
(0%).
3) Jumlah program RENJA RKPD yang diakomodir dalam RKA SKPD adalah 4
program (100%).
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 268 ]
4) Jumlah program RENJA SKPD yang diakomodir dalam DPA SKPD adalah 4
program (100%).
f. Aspek Pengelolaan Keuangan Daerah
IKK pada aspek pengelolaan keuangan daerah berdasarkan alokasi anggaran,
besaran belanja modal, besaran belanja pemeliharaan dan laporan keuangan
SKPD meliputi:
1) Anggaran SKPD terhadap total belanja APBD Kota Ambon adalah
Rp.648.719.606,- dari Rp.546.619.720.348,- atau 0,07%.
2) Belanja modal terhadap total belanja SKPD adalah Rp.23.000.000,- dari
Rp.3.154.214.181,- atau 0,72%.
3) Total belanja pemeliharaan dari total belanja barang dan jasa SKPD adalah
Rp.23.014.000,- dari Rp.156.540.506,- atau 14,70%.
4) Total belanja pemeliharaan dari total belanja SKPD adalah Rp.15.691.000,-
dari Rp.648.719.606,- atau 2,42 %.
5) Keberadaan laporan keuangan yang ada adalah LRA, Neraca dan CALK.
g. Aspek Pengelolaan Barang Milik Daerah
IKK pada aspek pengelolaan barang milik daerah berdasarkan manajemen asset,
penggunaan bidang tanah, dan penggunaan asset SKPD meliputi:
1) Keberadaan inventaris barang atau asset SKPD adalah terdapatnya daftar
inventarisasi barang atau asset Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kota
Ambon, yang terdaftar dalam kartu inventaris ruangan (KIR).
2) Jumlah asset yang tidak digunakan SKPD adalah 6 dari 40 jenis asset atau
15%. Aset yang tidak digunakan adalah kursi.
h. Aspek Pemberian Fasilitasi Terhadap Partisipasi Masyarakat
IKK pada aspek pemberian fasilitasi terhadap partisipasi masyarakat berdasarkan
bentuk-bentuk fasilitas/ prasarana partisipasi masyarakat, dan responsivitas
terhadap partisipasi masyarakat meliputi:
1) Fasilitas/ prasarana informasi bagi masyarakat adalah kotak saran.
2) Tidak ada Survei kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik yang
dilakukan SKPD.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 269 ]
32. Bagian Tata Pemerintahan Sekretariat Kota Ambon
a. Aspek Kebijakan Teknis Urusan Pemerintahan
Sesuai Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2013 tentang Rencana Kerja
Pemerintah Tahun 2014, tidak ada program yang dilaksanakan oleh Bagian Tata
Pemerintahan Sekretariat Kota Ambon. Dengan demikian Indikator Kinerja
Kunci (IKK) pada aspek ini meliputi Rasio jumlah Program Nasional yang
dilaksanakan SKPD dan Keberadaan Standard Operating Prosedure (SOP) ada
tentang ijin penelitian dan rekomendasi penelitian pada SKPD ini.
b. Aspek Ketaatan Terhadap Peraturan Perundang-Undangan
IKK pada aspek ini adalah rasio jumlah PERDA pelaksanaan yang ada terhadap
PERDA yang harus dilaksanakan menurut PERMEN. Pada Bagian Tata
Pemerintahan Sekretariat Kota Ambon terdapat 1 PERDA yang harus
dilaksanakan menurut PERMEN.
c. Aspek Penataan Kelembagaan Daerah
IKK pada aspek penataan kelembagaan daerah berdasarkan kesesuaian struktur
jabatan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 meliputi:
1) Rasio struktur jabatan dan eselonering yang terisi.
Pemerintah Kota Ambon pada tahun 2013 telah melaksanakan Peraturan
Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah.
Melalui Peraturan Daerah Kota Ambon Nomor 3 Tahun 2014 tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Ambon Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Kota Ambon dan
Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Ambon, telah dibentuk
Bagian Tata Pemerintahan Sekretariat Kota Ambon sesuai diamanatkan oleh
PP Nomor 41 Tahun 2007, yang sudah efektif berfungsi pada Januari 2009.
Dari 4 jabatan dan eselonering yang harus ada, semuanya (100%) terisi.
2) Pada Bagian Tata Pemerintahan Sekretariat Kota Ambon tidak ada jabatan
fungsional dalam struktur organisasi.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 270 ]
d. Aspek Pengelolaan Kepegawaian Daerah
IKK pada aspek pengelolaan kepegawaian daerah berdasarkan tingkat kompetensi
sumberdaya manusia (SDM) dalam menyelenggarakan tugas SKPD, dan upaya
peningkatan kapasitas SDM meliputi :
1) Jumlah PNS pada Bagian Tata Pemerintahan sebanyak 13 orang (0,17%) dari
total PNS di Kota Ambon sebanyak 7.623 orang.
2) Pejabat yang memenuhi persyaratan pendidikan pelatihan kepemimpinan
adalah 4 pejabat atau 100%.
3) Pejabat yang memenuhi persyaratan kepangkatan adalah 4 pejabat atau 100%.
e. Aspek Perencanaan Pembangunan Daerah
IKK pada aspek perencanaan pembangunan daerah berdasarkan kelengkapan
dokumen perencanaan pembangunan yang dimiliki SKPD, sinkronisasi RENJA
SKPD dengan Program RKPD, sinkronisasi program RKA SKPD dengan
program RENJA SKPD, serta perencanaan pelaksanaan program dan anggaran
meliputi:
1) Keberadaan dokumen perencanaan pembangunan di SKPD adalah Rencana
Strategis, Rencana Kerja (RENJA) Tahunan, Rencana Kerja Anggaran
(RKA), dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Bagian Tata
Pemerintahan Sekretariat Kota Ambon.
2) Jumlah program RKPD yang diakomodir dalam RENJA adalah 5 program
(100%).
3) Jumlah program RENJA RKPD yang diakomodir dalam RKA SKPD adalah 5
program (100%).
4) Jumlah program RENJA SKPD yang diakomodir dalam DPA SKPD adalah 5
program (100%).
f. Aspek Pengelolaan Keuangan Daerah
IKK pada aspek pengelolaan keuangan daerah berdasarkan alokasi anggaran,
besaran belanja modal, besaran belanja pemeliharaan dan laporan keuangan
SKPD meliputi:
1) Anggaran SKPD terhadap total belanja APBD Kota Ambon adalah
Rp.2.251.661.527,- dari Rp.971.879.959.574,- atau 0,23%.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 271 ]
2) Belanja modal terhadap total belanja SKPD adalah Rp.34.565.000,- dari
Rp.34.906.000,- atau 99,02%.
3) Total belanja pemeliharaan dari total belanja barang dan jasa SKPD adalah
Rp.4.100.000,- dari Rp.1.313.544.762,- atau 0,31%.
4) Total belanja pemeliharaan dari total belanja SKPD adalah Rp.4.100.000,-
dari Rp.34.906.000,- atau 11,75%.
5) Keberadaan laporan keuangan yang ada adalah LRA dan Neraca.
g. Aspek Pengelolaan Barang Milik Daerah
IKK pada aspek pengelolaan barang milik daerah berdasarkan manajemen asset,
penggunaan bidang tanah, dan penggunaan asset SKPD meliputi:
1) Keberadaan inventaris barang atau asset SKPD adalah terdapatnya daftar
inventarisasi barang atau asset Bagian Tata Pemerintahan Sekretariat Kota
Ambon, yang terdaftar pada kartu Inventaris Ruangan (KIR).
2) Jumlah asset yang tidak digunakan SKPD adalah tidak ada.
h. Aspek Pemberian Fasilitasi Terhadap Partisipasi Masyarakat
IKK pada aspek pemberian fasilitasi terhadap partisipasi masyarakat berdasarkan
bentuk-bentuk fasilitas/ prasarana partisipasi masyarakat, dan responsivitas
terhadap partisipasi masyarakat meliputi:
1) Fasilitas/ prasarana informasi bagi masyarakat adalah kotak saran.
2) Tidak ada Survei kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik yang
dilakukan SKPD.
33. Bagian Kerjasama dan Promosi Pengembangan Ekonomi Sekretariat Kota Ambon
a. Aspek Kebijakan Teknis Urusan Pemerintahan
Sesuai Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2013 tentang Rencana Kerja
Pemerintah Tahun 2014, tidak ada program yang dilaksanakan oleh Bagian
Kerjasama dan Promosi Pengembangan Ekonomi Sekretariat Kota Ambon.
Dengan demikian Indikator Kinerja Kunci (IKK) pada aspek ini meliputi Rasio
jumlah Program Nasional yang dilaksanakan SKPD dan Keberadaan Standard
Operating Prosedure (SOP) tidak ada pada SKPD ini.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 272 ]
b. Aspek Ketaatan Terhadap Peraturan Perundang-Undangan
IKK pada aspek ini adalah rasio jumlah PERDA pelaksanaan yang ada terhadap
PERDA yang harus dilaksanakan menurut PERMEN. Pada Bagian Kerjasama dan
Promosi Pengembangan Ekonomi Sekretariat Kota Ambon terdapat 1 PERDA
yang harus dilaksanakan menurut PERMEN.
c. Aspek Penataan Kelembagaan Daerah
IKK pada aspek penataan kelembagaan daerah berdasarkan kesesuaian struktur
jabatan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 meliputi:
1) Rasio struktur jabatan dan eselonering yang terisi.
Pemerintah Kota Ambon pada tahun 2013 telah melaksanakan Peraturan
Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah.
Melalui Peraturan Daerah Kota Ambon Nomor 3 Tahun 2014 tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Ambon Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Kota Ambon dan
Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Ambon, telah dibentuk
Bagian Kerjasama dan Promosi Pengembangan Ekonomi Sekretariat Kota
Ambon sesuai diamanatkan oleh PP Nomor 41 Tahun 2007, yang sudah
efektif berfungsi pada Januari 2009. Dari 4 jabatan dan eselonering yang harus
ada, semuanya (100%) terisi.
2) Pada Bagian Kerjasama dan Promosi Pengembangan Ekonomi Sekretariat
Kota Ambon tidak ada jabatan fungsional dalam struktur organisasi.
d. Aspek Pengelolaan Kepegawaian Daerah
IKK pada aspek pengelolaan kepegawaian daerah berdasarkan tingkat kompetensi
sumberdaya manusia (SDM) dalam menyelenggarakan tugas SKPD, dan upaya
peningkatan kapasitas SDM meliputi :
1) Jumlah PNS pada Bagian Kerjasama dan PPE sebanyak 18 orang (0,24%) dari
total PNS di Kota Ambon sebanyak 7.623 orang.
2) Pejabat yang memenuhi persyaratan pendidikan pelatihan kepemimpinan
adalah 4 pejabat atau 100%.
3) Pejabat yang memenuhi persyaratan kepangkatan adalah 4 pejabat atau 100%.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 273 ]
e. Aspek Perencanaan Pembangunan Daerah
IKK pada aspek perencanaan pembangunan daerah berdasarkan kelengkapan
dokumen perencanaan pembangunan yang dimiliki SKPD, sinkronisasi RENJA
SKPD dengan Program RKPD, sinkronisasi program RKA SKPD dengan
program RENJA SKPD, serta perencanaan pelaksanaan program dan anggaran
meliputi:
1) Keberadaan dokumen perencanaan pembangunan di SKPD adalah Rencana
Strategis, Rencana Kerja (RENJA) Tahunan, Rencana Kerja Anggaran
(RKA), dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Bagian Kerjasama dan
Promosi Pengembangan Ekonomi Sekretariat Kota Ambon.
2) Jumlah program RKPD yang diakomodir dalam RENJA adalah 4 program
(100%).
3) Jumlah program RENJA RKPD yang diakomodir dalam RKA SKPD adalah 4
program (100%).
4) Jumlah program RENJA SKPD yang diakomodir dalam DPA SKPD adalah 4
program (100%).
f. Aspek Pengelolaan Keuangan Daerah
IKK pada aspek pengelolaan keuangan daerah berdasarkan alokasi anggaran,
besaran belanja modal, besaran belanja pemeliharaan dan laporan keuangan
SKPD meliputi:
1) Anggaran SKPD terhadap total belanja APBD Kota Ambon adalah
Rp.1.455.465.505,- dari Rp.971.879.959.574,- atau 0,15%.
2) Belanja modal terhadap total belanja SKPD adalah Rp.364.791.000,- dari
Rp.1.455.465.505,- atau 25,06%.
3) Total belanja pemeliharaan dari total belanja barang dan jasa SKPD adalah
Rp.21.966.000,- dari Rp.225.276.475,- atau 9,75%.
4) Total belanja pemeliharaan dari total belanja SKPD adalah Rp.21.966.000,-
dari Rp.364.791.000,- atau 6,02%.
5) Keberadaan laporan keuangan yang ada adalah LRA, CALK, dan Neraca.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 274 ]
g. Aspek Pengelolaan Barang Milik Daerah
IKK pada aspek pengelolaan barang milik daerah berdasarkan manajemen asset,
penggunaan bidang tanah, dan penggunaan asset SKPD meliputi:
3) Keberadaan inventaris barang atau asset SKPD adalah terdapatnya daftar
inventarisasi barang atau asset Bagian Kerjasama dan Promosi Pengembangan
Ekonomi Sekretariat Kota Ambon, yang terdaftar pada kartu Inventaris
Barang (KIB).
1) Jumlah asset yang tidak digunakan SKPD adalah tidak ada.
h. Aspek Pemberian Fasilitasi Terhadap Partisipasi Masyarakat
IKK pada aspek pemberian fasilitasi terhadap partisipasi masyarakat berdasarkan
bentuk-bentuk fasilitas/ prasarana partisipasi masyarakat, dan responsivitas
terhadap partisipasi masyarakat meliputi:
1) Terdapat fasilitas/ prasarana informasi bagi masyarakat berupa papan
pengumuman dan kotak saran.
2) Tidak ada Survei kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik yang
dilakukan SKPD.
34. Bagian Hukum Sekretariat Kota Ambon
a. Aspek Kebijakan Teknis Urusan Pemerintahan
Sesuai Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2013 tentang Rencana Kerja
Pemerintah Tahun 2014, tidak ada program yang dilaksanakan oleh Bagian
Hukum Sekretariat Kota Ambon. Dengan demikian Indikator Kinerja Kunci
(IKK) pada aspek ini meliputi Rasio jumlah Program Nasional yang dilaksanakan
SKPD dan Keberadaan Standard Operating Prosedure (SOP) ada sebanyak 3
SOP pada SKPD ini.
b. Aspek Ketaatan Terhadap Peraturan Perundang-Undangan
IKK pada aspek ini adalah rasio jumlah PERDA pelaksanaan yang ada terhadap
PERDA yang harus dilaksanakan menurut PERMEN. Pada Bagian Hukum
Sekretariat Kota Ambon terdapat 1 PERDA yang harus dilaksanakan menurut
PERMEN.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 275 ]
c. Aspek Penataan Kelembagaan Daerah
IKK pada aspek penataan kelembagaan daerah berdasarkan kesesuaian struktur
jabatan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 meliputi:
1) Rasio struktur jabatan dan eselonering yang terisi.
Pemerintah Kota Ambon pada tahun 2013 telah melaksanakan Peraturan
Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah.
Melalui Peraturan Daerah Kota Ambon Nomor 3 Tahun 2014 tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Ambon Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Kota Ambon dan
Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Ambon, telah dibentuk
Bagian Hukum Sekretariat Kota Ambon sesuai diamanatkan oleh PP Nomor
41 Tahun 2007, yang sudah efektif berfungsi pada Januari 2009. Terdapat 4
jabatan dan eselonering yang harus ada, jabatan tersebut (100%) terisi.
2) Pada Bagian Hukum Sekretariat Kota Ambon tidak ada jabatan fungsional
dalam struktur organisasi.
d. Aspek Pengelolaan Kepegawaian Daerah
IKK pada aspek pengelolaan kepegawaian daerah berdasarkan tingkat kompetensi
sumberdaya manusia (SDM) dalam menyelenggarakan tugas SKPD, dan upaya
peningkatan kapasitas SDM meliputi :
1) Jumlah PNS pada Bagian Hukum sebanyak 14 orang (0,18%) dari total PNS
di Kota Ambon sebanyak 7.623 orang.
2) Pejabat yang memenuhi persyaratan pendidikan pelatihan kepemimpinan
adalah 2 dari 4 pejabat atau 50%.
3) Pejabat yang memenuhi persyaratan kepangkatan adalah 2 dari 4 pejabat yang
ada atau 50%.
e. Aspek Perencanaan Pembangunan Daerah
IKK pada aspek perencanaan pembangunan daerah berdasarkan kelengkapan
dokumen perencanaan pembangunan yang dimiliki SKPD, sinkronisasi RENJA
SKPD dengan Program RKPD, sinkronisasi program RKA SKPD dengan
program RENJA SKPD, serta perencanaan pelaksanaan program dan anggaran
meliputi:
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 276 ]
1) Keberadaan dokumen perencanaan pembangunan di SKPD adalah Rencana
Strategis, Rencana Kerja (RENJA) Tahunan, Rencana Kerja Anggaran
(RKA), dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Bagian Hukum
Sekretariat Kota Ambon.
2) Jumlah program RKPD yang diakomodir dalam RENJA adalah 4 program
(100%).
3) Jumlah program RENJA RKPD yang diakomodir dalam RKA SKPD adalah 4
program (100%).
4) Jumlah program RENJA SKPD yang diakomodir dalam DPA SKPD adalah 4
program (100%).
f. Aspek Pengelolaan Keuangan Daerah
IKK pada aspek pengelolaan keuangan daerah berdasarkan alokasi anggaran,
besaran belanja modal, besaran belanja pemeliharaan dan laporan keuangan
SKPD meliputi:
1) Anggaran SKPD terhadap total belanja APBD Kota Ambon adalah
Rp.1.051.589.750,- dari Rp.971.879.959.574,- atau 0,12%.
2) Belanja modal terhadap total belanja SKPD adalah Rp.69.000.000,- dari
Rp.1.051.589.750,- atau 6,69%.
3) Total belanja pemeliharaan dari total belanja barang dan jasa SKPD adalah
Rp.24.948.000,- dari Rp.515.887.650,- atau 4,83%.
4) Total belanja pemeliharaan dari total belanja SKPD adalah Rp.24.948.000,-
dari Rp.1.758.691.751,- atau 1,41%.
5) Keberadaan laporan keuangan yang ada adalah LRA dan Neraca
g. Aspek Pengelolaan Barang Milik Daerah
IKK pada aspek pengelolaan barang milik daerah berdasarkan manajemen asset,
penggunaan bidang tanah, dan penggunaan asset SKPD meliputi:
1) Keberadaan inventaris barang atau asset SKPD adalah terdapatnya daftar
inventarisasi barang atau asset Bagian Hukum Sekretariat Kota Ambon, yang
terdaftar dalam Kartu Inventaris Ruangan (KIR).
2) Jumlah asset yang tidak digunakan SKPD adalah 1 dari 30 asset yang
dikkuasai oleh SKPD atau 3,33%.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 277 ]
h. Aspek Pemberian Fasilitasi Terhadap Partisipasi Masyarakat
IKK pada aspek pemberian fasilitasi terhadap partisipasi masyarakat berdasarkan
bentuk-bentuk fasilitas/ prasarana partisipasi masyarakat, ada juga fasilitas untuk
papan pengumuman dan responsivitas terhadap partisipasi masyarakat meliputi:
1) Fasilitas/ prasarana informasi bagi masyarakat adalah kotak saran, papan
informasi, dan leaflet.
2) Tidak ada Survei kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik yang
dilakukan SKPD.
35. Bagian Organisasi dan Manajemen Sekretariat Kota Ambon
a. Aspek Kebijakan Teknis Urusan Pemerintahan
Sesuai Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2013 tentang Rencana Kerja
Pemerintah Tahun 2014, ada 1 program yang dilaksanakan oleh Bagian
Organisasi dan Manajemen Sekretariat Kota Ambon. Dengan demikian Indikator
Kinerja Kunci (IKK) pada aspek ini meliputi Rasio jumlah Program Nasional
yang dilaksanakan SKPD dan Keberadaan Standard Operating Prosedure (SOP)
ada pada SKPD ini tentang administrasi pengendalian kerja pegawai.
b. Aspek Ketaatan Terhadap Peraturan Perundang-Undangan
IKK pada aspek ini adalah rasio jumlah PERDA pelaksanaan yang ada terhadap
PERDA yang harus dilaksanakan menurut PERMEN. Pada Bagian Organisasi dan
Manajemen Sekretariat Kota Ambon terdapat 1 PERDA yang harus dilaksanakan
menurut PERMEN.
c. Aspek Penataan Kelembagaan Daerah
IKK pada aspek penataan kelembagaan daerah berdasarkan kesesuaian struktur
jabatan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 meliputi:
1) Rasio struktur jabatan dan eselonering yang terisi.
Pemerintah Kota Ambon pada tahun 2013 telah melaksanakan Peraturan
Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah.
Melalui Peraturan Daerah Kota Ambon Nomor 3 Tahun 2014 tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Ambon Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 278 ]
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Kota Ambon dan
Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Ambon, telah dibentuk
Bagian Organisasi dan Manajemen Sekretariat Kota Ambon sesuai
diamanatkan oleh PP Nomor 41 Tahun 2007, yang sudah efektif berfungsi
pada Januari 2009. Dari 4 jabatan dan eselonering yang harus ada, 4 jabatan
(100%) terisi.
2) Pada Bagian Organisasi dan Manajemen Sekretariat Kota Ambon ada jabatan
fungsional dalam struktur organisasi yaitu analisi kelembagaan,
pengadministrasian birokrasi, pengolah data analisis jabatan.
d. Aspek Pengelolaan Kepegawaian Daerah
IKK pada aspek pengelolaan kepegawaian daerah berdasarkan tingkat kompetensi
sumberdaya manusia (SDM) dalam menyelenggarakan tugas SKPD, dan upaya
peningkatan kapasitas SDM meliputi :
1) Jumlah PNS pada Bagian Organisasi dan Manajemen sebanyak 16 orang
(0,21%) dari total PNS di Kota Ambon sebanyak 7.623 orang.
2) Pejabat yang memenuhi persyaratan pendidikan pelatihan kepemimpinan
adalah 3 dari 4 pejabat atau 75%.
3) Pejabat yang memenuhi persyaratan kepangkatan adalah 4 pejabat yang harus
ada atau 100%.
e. Aspek Perencanaan Pembangunan Daerah
IKK pada aspek perencanaan pembangunan daerah berdasarkan kelengkapan
dokumen perencanaan pembangunan yang dimiliki SKPD, sinkronisasi RENJA
SKPD dengan Program RKPD, sinkronisasi program RKA SKPD dengan
program RENJA SKPD, serta perencanaan pelaksanaan program dan anggaran
meliputi:
1) Keberadaan dokumen perencanaan pembangunan di SKPD adalah Rencana
Strategis, Rencana Kerja (RENJA) Tahunan, Rencana Kerja Anggaran
(RKA), dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Bagian Organisasi dan
Manajemen Sekretariat Kota Ambon.
2) Jumlah program RKPD yang diakomodir dalam RENJA adalah 3 dari 7
program (42,85%).
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 279 ]
3) Jumlah program RENJA RKPD yang diakomodir dalam RKA SKPD adalah 5
program (100%).
4) Jumlah program RENJA SKPD yang diakomodir dalam DPA SKPD adalah 5
program (100%).
f. Aspek Pengelolaan Keuangan Daerah
IKK pada aspek pengelolaan keuangan daerah berdasarkan alokasi anggaran,
besaran belanja modal, besaran belanja pemeliharaan dan laporan keuangan
SKPD meliputi:
1) Anggaran SKPD terhadap total belanja APBD Kota Ambon adalah
Rp.1.338.586.039,- dari Rp.971.879.959.574,- atau 0,15%.
2) Belanja modal terhadap total belanja SKPD adalah Rp.34.900.000,- dari
Rp.1.299.586.365,- atau 2,69%.
3) Total belanja pemeliharaan dari total belanja barang dan jasa SKPD adalah
Rp.51.821.400,- dari Rp.362.666.352,- atau 14,29%.
4) Total belanja pemeliharaan dari total belanja SKPD adalah Rp.51.821.400,-
dari Rp.1.299.586.365,- atau 3,99%.
5) Keberadaan laporan keuangan yang ada adalah LRA, Neraca dan CALK.
g. Aspek Pengelolaan Barang Milik Daerah
IKK pada aspek pengelolaan barang milik daerah berdasarkan manajemen asset,
penggunaan bidang tanah, dan penggunaan asset SKPD meliputi:
1) Keberadaan inventaris barang atau asset SKPD adalah terdapatnya daftar
inventarisasi barang atau asset Bagian Organisasi dan Manajemen Sekretariat
Kota Ambon, yang terdaftar di dalam Kartu Inventaris Ruangan (KIR).
2) Jumlah asset yang tidak digunakan SKPD adalah tidak ada.
h. Aspek Pemberian Fasilitasi Terhadap Partisipasi Masyarakat
IKK pada aspek pemberian fasilitasi terhadap partisipasi masyarakat berdasarkan
bentuk-bentuk fasilitas/ prasarana partisipasi masyarakat, dan responsivitas
terhadap partisipasi masyarakat meliputi:
1) Fasilitas/ prasarana informasi bagi masyarakat adalah berupa kotak saran,
papan informasi dan papan pengumuman.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 280 ]
2) Tidak ada Survei kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik yang
dilakukan SKPD.
36. Bagian Umum dan Perlengkapan Sekretariat Kota Ambon
a. Aspek Kebijakan Teknis Urusan Pemerintahan
Sesuai Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2013 tentang Rencana Kerja
Pemerintah Tahun 2014, tidak ada program yang dilaksanakan oleh Bagian
Umum dan Perlengkapan Sekretariat Kota Ambon. Dengan demikian Indikator
Kinerja Kunci (IKK) pada aspek ini meliputi Rasio jumlah Program Nasional
yang dilaksanakan SKPD dan Keberadaan Standard Operating Prosedure (SOP)
ada sebanyak 4 SOP pada SKPD ini.
b. Aspek Ketaatan Terhadap Peraturan Perundang-Undangan
IKK pada aspek ini adalah rasio jumlah PERDA pelaksanaan yang ada terhadap
PERDA yang harus dilaksanakan menurut PERMEN. Pada Bagian Umum dan
Perlengkapan Sekretariat Kota Ambon terdapat 1 PERDA yang harus
dilaksanakan menurut PERMEN.
c. Aspek Penataan Kelembagaan Daerah
IKK pada aspek penataan kelembagaan daerah berdasarkan kesesuaian struktur
jabatan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 meliputi:
1) Rasio struktur jabatan dan eselonering yang terisi.
Pemerintah Kota Ambon pada tahun 2013 telah melaksanakan Peraturan
Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah.
Melalui Peraturan Daerah Kota Ambon Nomor 3 Tahun 2014 tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Ambon Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Kota Ambon dan
Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Ambon, telah dibentuk
Bagian Umum dan Perlengkapan Sekretariat Kota Ambon sesuai diamanatkan
oleh PP Nomor 41 Tahun 2007, yang sudah efektif berfungsi pada Januari
2009. Dari 4 jabatan dan eselonering yang harus ada, semuanya (100%) terisi.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 281 ]
2) Pada Bagian Umum dan Perlengkapan Sekretariat Kota Ambon tidak ada
jabatan fungsional dalam struktur organisasi.
d. Aspek Pengelolaan Kepegawaian Daerah
IKK pada aspek pengelolaan kepegawaian daerah berdasarkan tingkat kompetensi
sumberdaya manusia (SDM) dalam menyelenggarakan tugas SKPD, dan upaya
peningkatan kapasitas SDM meliputi :
1) Jumlah PNS pada Bagian Umum dan Perlengkapan sebanyak 29 orang
(0,38%) dari total PNS di Kota Ambon sebanyak 7.623 orang.
2) Pejabat yang memenuhi persyaratan pendidikan pelatihan kepemimpinan
adalah 1 dari 4 pejabat atau 25%.
3) Pejabat yang memenuhi persyaratan kepangkatan adalah 4 pejabat atau 100%.
e. Aspek Perencanaan Pembangunan Daerah
IKK pada aspek perencanaan pembangunan daerah berdasarkan kelengkapan
dokumen perencanaan pembangunan yang dimiliki SKPD, sinkronisasi RENJA
SKPD dengan Program RKPD, sinkronisasi program RKA SKPD dengan
program RENJA SKPD, serta perencanaan pelaksanaan program dan anggaran
meliputi:
1) Keberadaan dokumen perencanaan pembangunan di SKPD adalah Rencana
Strategis, Rencana Kerja (RENJA) Tahunan, Rencana Kerja Anggaran
(RKA), dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Bagian Umum dan
Perlengkapan Sekretariat Kota Ambon.
2) Jumlah program RKPD yang diakomodir dalam RENJA adalah 9 program
(100%).
3) Jumlah program RENJA RKPD yang diakomodir dalam RKA SKPD adalah 9
program (100%).
4) Jumlah program RENJA SKPD yang diakomodir dalam DPA SKPD adalah 9
program (100%).
f. Aspek Pengelolaan Keuangan Daerah
IKK pada aspek pengelolaan keuangan daerah berdasarkan alokasi anggaran,
besaran belanja modal, besaran belanja pemeliharaan dan laporan keuangan
SKPD meliputi:
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 282 ]
1) Anggaran SKPD terhadap total belanja APBD Kota Ambon adalah
Rp.37.352.890.254,- dari Rp.971.879.959.574,- atau 4,29%.
2) Belanja modal terhadap total belanja SKPD adalah Rp.7.120.229.136,- dari
Rp.17.204.410.425,- atau 41,39%.
3) Total belanja pemeliharaan dari total belanja barang dan jasa SKPD adalah
Rp.2.353.169.566,- dari Rp.15.035.359.772,- atau 15,65%.
4) Total belanja pemeliharaan dari total belanja SKPD adalah Rp.2.353.169.566,-
dari Rp.17.204.410.425,- atau 13,68%.
5) Keberadaan laporan keuangan yang ada adalah LRA dan Neraca.
g. Aspek Pengelolaan Barang Milik Daerah
IKK pada aspek pengelolaan barang milik daerah berdasarkan manajemen asset,
penggunaan bidang tanah, dan penggunaan asset SKPD meliputi:
1) Keberadaan inventaris barang atau asset SKPD adalah terdapatnya daftar
inventarisasi barang atau asset Bagian Umum dan Perlengkapan Sekretariat
Kota Ambon, yang terdaftar pada Kartu Inventaris Ruangan (KIR), KIB, dan
buku inventaris barang.
2) Jumlah asset yang tidak digunakan SKPD adalah tidak ada.
h. Aspek Pemberian Fasilitasi Terhadap Partisipasi Masyarakat
IKK pada aspek pemberian fasilitasi terhadap partisipasi masyarakat berdasarkan
bentuk-bentuk fasilitas/ prasarana partisipasi masyarakat, dan responsivitas
terhadap partisipasi masyarakat meliputi:
1) Fasilitas/ prasarana informasi bagi masyarakat adalah kotak pengaduan/ saran.
2) Ada Survei kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik yang dilakukan
SKPD.
37. Bagian Tata Usaha Pimpinan dan Ekspedisi Sekretariat Kota Ambon
a. Aspek Kebijakan Teknis Urusan Pemerintahan
Sesuai Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2013 tentang Rencana Kerja
Pemerintah Tahun 2014, tidak ada program yang dilaksanakan oleh Bagian Tata
Usaha Pimpinan dan Ekspedisi Sekretariat Kota Ambon. Dengan demikian
Indikator Kinerja Kunci (IKK) pada aspek ini meliputi Rasio jumlah Program Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 283 ]
Nasional yang dilaksanakan SKPD dan Keberadaan Standard Operating
Prosedure (SOP) ada tentang alur surat masuk pada SKPD ini.
b. Aspek Ketaatan Terhadap Peraturan Perundang-Undangan
IKK pada aspek ini adalah rasio jumlah PERDA pelaksanaan yang ada terhadap
PERDA yang harus dilaksanakan menurut PERMEN. Pada Bagian Tata Usaha
Pimpinan dan Ekspedisi Sekretariat Kota Ambon terdapat 1 PERDA yang harus
dilaksanakan menurut PERMEN.
c. Aspek Penataan Kelembagaan Daerah
IKK pada aspek penataan kelembagaan daerah berdasarkan kesesuaian struktur
jabatan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 meliputi:
1) Rasio struktur jabatan dan eselonering yang terisi.
Pemerintah Kota Ambon pada tahun 2013 telah melaksanakan Peraturan
Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah.
Melalui Peraturan Daerah Kota Ambon Nomor 3 Tahun 2014 tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Ambon Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Kota Ambon dan
Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Ambon, telah dibentuk
Bagian Tata Usaha Pimpinan dan Ekspedisi Sekretariat Kota Ambon sesuai
diamanatkan oleh PP Nomor 41 Tahun 2007, yang sudah efektif berfungsi
pada Januari 2009. Dari 4 jabatan dan eselonering yang harus ada, semuanya
(100%) terisi.
2) Pada Bagian Tata Usaha Pimpinan dan Ekspedisi Sekretariat Kota Ambon
tidak ada jabatan fungsional dalam struktur organisasi.
d. Aspek Pengelolaan Kepegawaian Daerah
IKK pada aspek pengelolaan kepegawaian daerah berdasarkan tingkat kompetensi
sumberdaya manusia (SDM) dalam menyelenggarakan tugas SKPD, dan upaya
peningkatan kapasitas SDM meliputi :
1) Jumlah PNS pada Bagian TU Pimpinan dan Ekspedisi sebanyak 26 orang
(0,34%) dari total PNS di Kota Ambon sebanyak 7.623 orang.
2) Pejabat yang memenuhi persyaratan pendidikan pelatihan kepemimpinan
adalah 4 pejabat atau 100%.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 284 ]
3) Pejabat yang memenuhi persyaratan kepangkatan adalah 4 pejabat atau 100%.
e. Aspek Perencanaan Pembangunan Daerah
IKK pada aspek perencanaan pembangunan daerah berdasarkan kelengkapan
dokumen perencanaan pembangunan yang dimiliki SKPD, sinkronisasi RENJA
SKPD dengan Program RKPD, sinkronisasi program RKA SKPD dengan
program RENJA SKPD, serta perencanaan pelaksanaan program dan anggaran
meliputi:
1) Keberadaan dokumen perencanaan pembangunan di SKPD adalah Rencana
Strategis, Rencana Kerja (RENJA) Tahunan, Rencana Kerja Anggaran
(RKA), dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Bagian Tata Usaha
Pimpinan dan Ekspedisi Sekretariat Kota Ambon.
2) Jumlah program RKPD yang diakomodir dalam RENJA adalah 14 program
(100%).
3) Jumlah program RENJA RKPD yang diakomodir dalam RKA SKPD adalah
14 program (100%).
4) Jumlah program RENJA SKPD yang diakomodir dalam DPA SKPD adalah
14 program (100%).
f. Aspek Pengelolaan Keuangan Daerah
IKK pada aspek pengelolaan keuangan daerah berdasarkan alokasi anggaran,
besaran belanja modal, besaran belanja pemeliharaan dan laporan keuangan
SKPD meliputi:
1) Anggaran terhadap total belanja APBD Kota Ambon adalah Rp.59.532.751,-
dari Rp.971.879.959.574,- atau 0,01%.
2) Belanja modal terhadap total belanja SKPD adalah Rp.17.500.000,- dari
Rp.17.500.000,- atau 100%.
3) Total belanja pemeliharaan dari total belanja barang dan jasa SKPD adalah
Rp.59.532.751,- dari Rp.162.379.642,- atau 36%.
4) Total belanja pemeliharaan dari total belanja SKPD adalah Rp.59.532.751,-
Rp.221.912.393,- atau 26%.
5) Keberadaan laporan keuangan yang ada adalah LRA dan Neraca.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 285 ]
g. Aspek Pengelolaan Barang Milik Daerah
IKK pada aspek pengelolaan barang milik daerah berdasarkan manajemen asset,
penggunaan bidang tanah, dan penggunaan asset SKPD meliputi:
1) Keberadaan inventaris barang atau asset SKPD adalah terdapatnya daftar
inventarisasi barang atau asset Bagian Tata Usaha Pimpinan dan Ekspedisi
Sekretariat Kota Ambon, yang terdaftar di dalam daftar inventaris barang.
2) Jumlah asset yang tidak digunakan SKPD adalah 8 dari 8 asset yang dikuasai
oleh SKPD atau sebesar 100%.
h. Aspek Pemberian Fasilitasi Terhadap Partisipasi Masyarakat
IKK pada aspek pemberian fasilitasi terhadap partisipasi masyarakat berdasarkan
bentuk-bentuk fasilitas/ prasarana partisipasi masyarakat, dan responsivitas
terhadap partisipasi masyarakat meliputi:
1) Fasilitas/ prasarana informasi bagi masyarakat adalah pos pengaduan.
2) Tidak ada Survei kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik yang
dilakukan SKPD.
38. Kecamatan Teluk Ambon Kota Ambon
a. Aspek Kebijakan Teknis Urusan Pemerintahan
Sesuai Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2013 tentang Rencana Kerja
Pemerintah Tahun 2014, ada 4 program nasional yang langsung dilaksanakan oleh
Kecamatan Teluk Ambon Kota Ambon. Dengan demikian terdapat Standard
Operating Prosedure (SOP) tentang pelayanan surat keterangan..
b. Aspek Ketaatan Terhadap Peraturan Perundang-Undangan
IKK pada aspek ini adalah rasio jumlah PERDA pelaksanaan yang ada terhadap
PERDA yang harus dilaksanakan menurut PERMEN. Pada Kecamatan Teluk
Ambon Kota Ambon ada 1 PERDA yang harus dilaksanakan menurut PERMEN.
c. Aspek Penataan Kelembagaan Daerah
IKK pada aspek penataan kelembagaan daerah berdasarkan kesesuaian struktur
jabatan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 meliputi:
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 286 ]
1) Rasio struktur jabatan dan eselonering yang terisi.
Pemerintah Kota Ambon pada tahun 2013 telah melaksanakan Peraturan
Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah.
Melalui Peraturan Daerah Kota Ambon Nomor 3 Tahun 2014 tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Ambon Nomor 10 Tahun 2008
tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Kota
Ambon, telah dibentuk Kecamatan Teluk Ambon Kota Ambon sesuai
diamanatkan oleh PP Nomor 41 Tahun 2007, yang sudah efektif berfungsi
pada Januari 2009. Dari 9 jabatan dan eselonering yang harus ada, semuanya
(100%) terisi.
2) Pada Kecamatan Teluk Ambon tidak ada jabatan fungsional dalam struktur
organisasi.
d. Aspek Pengelolaan Kepegawaian Daerah
IKK pada aspek pengelolaan kepegawaian daerah berdasarkan tingkat kompetensi
sumberdaya manusia (SDM) dalam menyelenggarakan tugas SKPD, dan upaya
peningkatan kapasitas SDM meliputi :
1) Jumlah PNS pada Kecamatan Teluk Ambon sebanyak 25 orang (0,33%) dari
total PNS di Kota Ambon sebanyak 7.623 orang.
2) Pejabat yang memenuhi persyaratan pendidikan pelatihan kepemimpinan
adalah 9 pejabat atau 100%.
3) Pejabat yang memenuhi persyaratan kepangkatan adalah 9 pejabat atau 100%.
e. Aspek Perencanaan Pembangunan Daerah
IKK pada aspek perencanaan pembangunan daerah berdasarkan kelengkapan
dokumen perencanaan pembangunan yang dimiliki SKPD, sinkronisasi RENJA
SKPD dengan Program RKPD, sinkronisasi program RKA SKPD dengan
program RENJA SKPD, serta perencanaan pelaksanaan program dan anggaran
meliputi:
1) Keberadaan dokumen perencanaan pembangunan di SKPD adalah Rencana
Strategis, Rencana Kerja (RENJA) Tahunan, Rencana Kerja Anggaran
(RKA), dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Kecamatan Teluk
Ambon Kota Ambon.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 287 ]
2) Jumlah program RKPD yang diakomodir dalam RENJA adalah 12 program
(100%).
3) Jumlah program RENJA RKPD yang diakomodir dalam RKA SKPD adalah
12 program (100%).
4) Jumlah program RENJA SKPD yang diakomodir dalam DPA SKPD adalah
12 program (100%).
f. Aspek Pengelolaan Keuangan Daerah
IKK pada aspek pengelolaan keuangan daerah berdasarkan alokasi anggaran,
besaran belanja modal, besaran belanja pemeliharaan dan laporan keuangan
SKPD meliputi:
1) Anggaran SKPD terhadap total belanja APBD Kota Ambon adalah
Rp.2.618.229.060,- dari Rp.971.879.959.574,- atau 0,30%.
2) Belanja modal terhadap total belanja SKPD adalah Rp.34.500.000,- dari
Rp.2.618.229.060,- atau 1%.
3) Total belanja pemeliharaan dari total belanja barang dan jasa SKPD adalah
Rp.106.776.000,- dari Rp.199.598.000,- atau 53%.
4) Total belanja pemeliharaan dari total belanja SKPD adalah Rp.106.776.000,-
Rp.2.327.262.439,- atau 5%.
5) Keberadaan laporan keuangan yang ada adalah LRA, Neraca dan CALK.
g. Aspek Pengelolaan Barang Milik Daerah
IKK pada aspek pengelolaan barang milik daerah berdasarkan manajemen asset,
penggunaan bidang tanah, dan penggunaan asset SKPD meliputi:
1) Keberadaan inventaris barang atau asset SKPD adalah terdapatnya daftar
inventarisasi barang atau asset Kecamatan Teluk Ambon Kota Ambon, yang
terdaftar pada daftar barang.
2) Jumlah asset yang tidak digunakan SKPD adalah tidak ada.
h. Aspek Pemberian Fasilitasi Terhadap Partisipasi Masyarakat
IKK pada aspek pemberian fasilitasi terhadap partisipasi masyarakat berdasarkan
bentuk-bentuk fasilitas/ prasarana partisipasi masyarakat, dan responsivitas
terhadap partisipasi masyarakat meliputi:
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 288 ]
1) Fasilitas/ prasarana informasi bagi masyarakat adalah papan pengumuman.
2) Tidak adanya survei kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik yang
dilakukan SKPD.
39. Kecamatan Teluk Ambon Baguala Kota Ambon
a. Aspek Kebijakan Teknis Urusan Pemerintahan
Sesuai Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2013 tentang Rencana Kerja
Pemerintah Tahun 2014, ada 1 program nasional yang langsung dilaksanakan oleh
Kecamatan Teluk Ambon Baguala Kota Ambon. Dengan demikian terdapat 1
Standard Operating Prosedure (SOP) tentang pelayanan surat keterangan.
b. Aspek Ketaatan Terhadap Peraturan Perundang-Undangan
IKK pada aspek ini adalah rasio jumlah PERDA pelaksanaan yang ada terhadap
PERDA yang harus dilaksanakan menurut PERMEN. Pada Kecamatan Teluk
Ambon Baguala Kota Ambon terdapat 1 PERDA yang harus dilaksanakan
menurut PERMEN.
c. Aspek Penataan Kelembagaan Daerah
IKK pada aspek penataan kelembagaan daerah berdasarkan kesesuaian struktur
jabatan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 meliputi:
1) Rasio struktur jabatan dan eselonering yang terisi.
Pemerintah Kota Ambon pada tahun 2013 telah melaksanakan Peraturan
Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah.
Melalui Peraturan Daerah Kota Ambon Nomor 3 Tahun 2014 tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Ambon Nomor 10 Tahun 2008
tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Kota
Ambon, telah dibentuk Kecamatan Teluk Ambon Baguala Kota Ambon sesuai
diamanatkan oleh PP Nomor 41 Tahun 2007, yang sudah efektif berfungsi
pada Januari 2009. Dari 9 jabatan dan eselonering yang harus ada, hanya 6
jabatan yang terisi (66,7%) .
2) Pada Kecamatan Teluk Ambon Baguala tidak ada jabatan fungsional dalam
struktur organisasi.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 289 ]
d. Aspek Pengelolaan Kepegawaian Daerah
IKK pada aspek pengelolaan kepegawaian daerah berdasarkan tingkat kompetensi
sumberdaya manusia (SDM) dalam menyelenggarakan tugas SKPD, dan upaya
peningkatan kapasitas SDM meliputi :
1) Jumlah PNS pada Kecamatan Teluk Ambon Baguala sebanyak 25 orang
(0,28%) dari total PNS di Kota Ambon sebanyak 7.623 orang.
2) Pejabat yang memenuhi persyaratan pendidikan pelatihan kepemimpinan
adalah 5 dari 6 pejabat atau 83,3%.
3) Pejabat yang memenuhi persyaratan kepangkatan adalah 6 pejabat atau 100%.
e. Aspek Perencanaan Pembangunan Daerah
IKK pada aspek perencanaan pembangunan daerah berdasarkan kelengkapan
dokumen perencanaan pembangunan yang dimiliki SKPD, sinkronisasi RENJA
SKPD dengan Program RKPD, sinkronisasi program RKA SKPD dengan
program RENJA SKPD, serta perencanaan pelaksanaan program dan anggaran
meliputi:
1) Keberadaan dokumen perencanaan pembangunan di SKPD adalah Rencana
Strategis, Rencana Kerja (RENJA) Tahunan, Rencana Kerja Anggaran
(RKA), dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Kecamatan Teluk
Ambon Baguala Kota Ambon.
2) Jumlah program RKPD yang diakomodir dalam RENJA adalah 16 program
atau 100%.
3) Jumlah program RENJA RKPD yang diakomodir dalam RKA SKPD adalah
16 program atau 100%.
4) Jumlah program RENJA SKPD yang diakomodir dalam DPA SKPD adalah
16 program atau 100%.
f. Aspek Pengelolaan Keuangan Daerah
IKK pada aspek pengelolaan keuangan daerah berdasarkan alokasi anggaran,
besaran belanja modal, besaran belanja pemeliharaan dan laporan keuangan
SKPD meliputi:
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 290 ]
1) Anggaran SKPD terhadap total belanja APBD Kota Ambon adalah
Rp.2.650.497.658,- dari Rp.971.879.959.574,- atau 0,30%.
2) Belanja modal terhadap total belanja SKPD adalah Rp.91.300.000,- dari
Rp.2.650.497.658,- atau 3,4%.
3) Total belanja pemeliharaan dari total belanja barang dan jasa SKPD adalah
Rp.64.119.000,- dari Rp.239.556.500,- atau 26,8%.
4) Total belanja pemeliharaan dari total belanja SKPD adalah Rp.64.119.000,-
dari Rp.2.650.497.658,- atau 26,8%.
5) Keberadaan laporan keuangan yang ada adalah LRA, Neraca dan CALK.
g. Aspek Pengelolaan Barang Milik Daerah
IKK pada aspek pengelolaan barang milik daerah berdasarkan manajemen asset,
penggunaan bidang tanah, dan penggunaan asset SKPD meliputi:
1) Keberadaan inventaris barang atau asset SKPD adalah terdapatnya daftar
inventarisasi barang atau asset Kecamatan Teluk Ambon Baguala Kota
Ambon, yang terdaftar pada daftar Inventaris Barang.
2) Jumlah asset yang tidak digunakan SKPD adalah tidak ada.
h. Aspek Pemberian Fasilitasi Terhadap Partisipasi Masyarakat
IKK pada aspek pemberian fasilitasi terhadap partisipasi masyarakat berdasarkan
bentuk-bentuk fasilitas/ prasarana partisipasi masyarakat, dan responsivitas
terhadap partisipasi masyarakat meliputi:
1) Fasilitas/ prasarana informasi bagi masyarakat adalah papan pengumuman.
2) Tidak ada survei kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik yang
dilakukan SKPD.
40. Kecamatan Leitimur Selatan Kota Ambon
a. Aspek Kebijakan Teknis Urusan Pemerintahan
Sesuai Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2013 tentang Rencana Kerja
Pemerintah Tahun 2014, ada 1 program yang langsung dilaksanakan oleh
Kecamatan Leitimur Selatan Kota Ambon. Dengan demikian Indikator Kinerja
Kunci (IKK) pada aspek ini terdapat Standard Operating Prosedure (SOP)
tentang pelayanan surat keterangan. Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 291 ]
b. Aspek Ketaatan Terhadap Peraturan Perundang-Undangan
IKK pada aspek ini adalah rasio jumlah PERDA pelaksanaan yang ada terhadap
PERDA yang harus dilaksanakan menurut PERMEN. Pada Kecamatan Leitimur
Selatan Kota Ambon terdapat 1 PERDA yang harus dilaksanakan menurut
PERMEN.
c. Aspek Penataan Kelembagaan Daerah
IKK pada aspek penataan kelembagaan daerah berdasarkan kesesuaian struktur
jabatan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 meliputi:
1) Rasio struktur jabatan dan eselonering yang terisi.
Pemerintah Kota Ambon pada tahun 2013 telah melaksanakan Peraturan
Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah.
Melalui Peraturan Daerah Kota Ambon Nomor 3 Tahun 2014 tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Ambon Nomor 10 Tahun 2008
tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Kota
Ambon, telah dibentuk Kecamatan Leitimur Selatan Kota Ambon sesuai
diamanatkan oleh PP Nomor 41 Tahun 2007, yang sudah efektif berfungsi
pada Januari 2009. Dari 9 jabatan dan eselonering yang harus ada, terisi 6 atau
66,7%
2) Pada Kecamatan Leitimur Selatan tidak ada jabatan fungsional dalam struktur
organisasi.
d. Aspek Pengelolaan Kepegawaian Daerah
IKK pada aspek pengelolaan kepegawaian daerah berdasarkan tingkat kompetensi
sumberdaya manusia (SDM) dalam menyelenggarakan tugas SKPD, dan upaya
peningkatan kapasitas SDM meliputi :
1) Jumlah PNS pada Kecamatan Leitimur Selatan sebanyak 10 orang (0,13%)
dari total PNS di Kota Ambon sebanyak 7.623 orang.
2) Pejabat yang memenuhi persyaratan pendidikan pelatihan kepemimpinan
adalah 3 dari 6 pejabat atau 50%.
3) Pejabat yang memenuhi persyaratan kepangkatan adalah 6 pejabat atau 100%.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 292 ]
e. Aspek Perencanaan Pembangunan Daerah
IKK pada aspek perencanaan pembangunan daerah berdasarkan kelengkapan
dokumen perencanaan pembangunan yang dimiliki SKPD, sinkronisasi RENJA
SKPD dengan Program RKPD, sinkronisasi program RKA SKPD dengan
program RENJA SKPD, serta perencanaan pelaksanaan program dan anggaran
meliputi:
1) Keberadaan dokumen perencanaan pembangunan di SKPD adalah Rencana
Strategis, Rencana Kerja (RENJA) Tahunan, Rencana Kerja Anggaran
(RKA), dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Kecamatan Leitimur
Selatan Kota Ambon.
2) Jumlah program RKPD yang diakomodir dalam RENJA adalah 24 program
(100%).
3) Jumlah program RENJA RKPD yang diakomodir dalam RKA SKPD adalah
24 program (100%).
4) Jumlah program RENJA SKPD yang diakomodir dalam DPA SKPD adalah
24 program (100%).
f. Aspek Pengelolaan Keuangan Daerah
IKK pada aspek pengelolaan keuangan daerah berdasarkan alokasi anggaran,
besaran belanja modal, besaran belanja pemeliharaan dan laporan keuangan
SKPD meliputi:
1) Anggaran SKPD terhadap total belanja APBD Kota Ambon adalah
Rp.542.400.855,- dari Rp.971.879.959.574,- atau 0,06%.
2) Belanja modal terhadap total belanja SKPD adalah Rp.156.968.750,- dari
Rp.542.400.855,- atau 0,28%.
3) Total belanja pemeliharaan dari total belanja barang dan jasa SKPD adalah
Rp.100.468.400,- dari Rp.271.248.105,- atau 0,37%.
4) Total belanja pemeliharaan dari total belanja SKPD adalah Rp.125.636.400,-
dari Rp.542.400.855,- atau 23,16%.
5) Keberadaan laporan keuangan yang ada adalah LRA, Neraca dan CALK.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 293 ]
g. Aspek Pengelolaan Barang Milik Daerah
IKK pada aspek pengelolaan barang milik daerah berdasarkan manajemen asset,
penggunaan bidang tanah, dan penggunaan asset SKPD meliputi:
1) Keberadaan inventaris barang atau asset SKPD adalah terdapatnya daftar
inventarisasi barang atau asset Kecamatan Leitimur Selatan Kota Ambon,
yang terdaftar pada daftar Inventaris Barang.
2) Jumlah asset yang tidak digunakan SKPD adalah 96 dari 225 asset.
h. Aspek Pemberian Fasilitasi Terhadap Partisipasi Masyarakat
IKK pada aspek pemberian fasilitasi terhadap partisipasi masyarakat berdasarkan
bentuk-bentuk fasilitas/ prasarana partisipasi masyarakat, dan responsivitas
terhadap partisipasi masyarakat meliputi:
1) Fasilitas/ prasarana informasi bagi masyarakat adalah papan pengumuman.
2) Tidak ada survei kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik yang
dilakukan SKPD.
41. Kecamatan Sirimau Kota Ambon
a. Aspek Kebijakan Teknis Urusan Pemerintahan
Sesuai Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2013 tentang Rencana Kerja
Pemerintah Tahun 2014, ada 1 program yang langsung dilaksanakan oleh
Kecamatan Sirimau Kota Ambon. Dengan demikian Indikator Kinerja Kunci
(IKK) pada aspek ini meliputi Rasio jumlah Program Nasional yang dilaksanakan
SKPD adalah 1 program (100%), dan terdapat Standard Operating Prosedure
(SOP) sebanyak 4 SOP.
b. Aspek Ketaatan Terhadap Peraturan Perundang-Undangan
IKK pada aspek ini adalah rasio jumlah PERDA pelaksanaan yang ada terhadap
PERDA yang harus dilaksanakan menurut PERMEN. Pada Kecamatan Sirimau
Kota Ambon tidak ada PERDA yang harus dilaksanakan menurut PERMEN.
c. Aspek Penataan Kelembagaan Daerah
IKK pada aspek penataan kelembagaan daerah berdasarkan kesesuaian struktur
jabatan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 meliputi:
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 294 ]
1) Rasio struktur jabatan dan eselonering yang terisi.
Pemerintah Kota Ambon pada tahun 2013 telah melaksanakan Peraturan
Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah.
Melalui Peraturan Daerah Kota Ambon Nomor 3 Tahun 2014 tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Ambon Nomor 10 Tahun 2008
tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Kota
Ambon, telah dibentuk Kecamatan Sirimau Kota Ambon sesuai diamanatkan
oleh PP Nomor 41 Tahun 2007, yang sudah efektif berfungsi pada Januari
2009. Dari 7 jabatan dan eselonering yang harus ada, (100%) terisi.
2) Pada Kecamatan Sirimau tidak ada jabatan fungsional dalam struktur
organisasi.
d. Aspek Pengelolaan Kepegawaian Daerah
IKK pada aspek pengelolaan kepegawaian daerah berdasarkan tingkat kompetensi
sumberdaya manusia (SDM) dalam menyelenggarakan tugas SKPD, dan upaya
peningkatan kapasitas SDM meliputi :
1) Jumlah PNS pada Kecamatan Sirimau sebanyak 23 orang (0,30%) dari total
PNS di Kota Ambon sebanyak 7.623 orang.
2) Pejabat yang memenuhi persyaratan pendidikan pelatihan kepemimpinan
adalah 6 dari 12 pejabat atau 50%.
3) Pejabat yang memenuhi persyaratan kepangkatan adalah 12 pejabat atau
100%.
e. Aspek Perencanaan Pembangunan Daerah
IKK pada aspek perencanaan pembangunan daerah berdasarkan kelengkapan
dokumen perencanaan pembangunan yang dimiliki SKPD, sinkronisasi RENJA
SKPD dengan Program RKPD, sinkronisasi program RKA SKPD dengan
program RENJA SKPD, serta perencanaan pelaksanaan program dan anggaran
meliputi:
1) Keberadaan dokumen perencanaan pembangunan di SKPD adalah Rencana
Strategis, Rencana Kerja (RENJA) Tahunan, Rencana Kerja Anggaran
(RKA), dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Kecamatan Sirimau
Kota Ambon.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 295 ]
2) Jumlah program RKPD yang diakomodir dalam RENJA adalah 4 dari 5
program (80%).
3) Jumlah program RENJA RKPD yang diakomodir dalam RKA SKPD adalah 4
dari 5 program (80%).
4) Jumlah program RENJA SKPD yang diakomodir dalam DPA SKPD adalah 5
program (100%).
f. Aspek Pengelolaan Keuangan Daerah
IKK pada aspek pengelolaan keuangan daerah berdasarkan alokasi anggaran,
besaran belanja modal, besaran belanja pemeliharaan dan laporan keuangan
SKPD meliputi:
1) Anggaran SKPD terhadap total belanja APBD Kota Ambon adalah
Rp.3.084.129.012,- dari Rp.971.879.959.574,- atau 0,35%.
2) Belanja modal terhadap total belanja SKPD adalah Rp.52.850.000,- dari
Rp.52.850.000,- atau 100%.
3) Total belanja pemeliharaan dari total belanja barang dan jasa SKPD adalah
Rp.93.397.400,- dari Rp.65.351.200,- atau 69,97%.
4) Total belanja pemeliharaan dari total belanja SKPD adalah Rp.93.397.400,-
dari Rp.65.351.200,- atau 69,97%.
5) Keberadaan laporan keuangan yang ada adalah LRA, Neraca dan CALK.
g. Aspek Pengelolaan Barang Milik Daerah
IKK pada aspek pengelolaan barang milik daerah berdasarkan manajemen asset,
penggunaan bidang tanah, dan penggunaan asset SKPD meliputi:
1) Keberadaan inventaris barang atau asset SKPD adalah terdapatnya daftar
inventarisasi barang atau asset Kecamatan Sirimau Kota Ambon, yang
terdaftar pada daftar Inventaris Barang.
2) Jumlah asset yang tidak digunakan SKPD adalah 65 dari 215 asset.
h. Aspek Pemberian Fasilitasi Terhadap Partisipasi Masyarakat
IKK pada aspek pemberian fasilitasi terhadap partisipasi masyarakat berdasarkan
bentuk-bentuk fasilitas/ prasarana partisipasi masyarakat, dan responsivitas
terhadap partisipasi masyarakat meliputi:
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 296 ]
1) Terdapat fasilitas bagi masyarakat adalah papan pengumuman, kotak saran,
kotak informasi, dan ruang pelayanan.
2) Tidak ada survei kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik yang
dilakukan SKPD.
42. Kecamatan Nusaniwe Kota Ambon
a. Aspek Kebijakan Teknis Urusan Pemerintahan
Sesuai Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2013 tentang Rencana Kerja
Pemerintah Tahun 2014, ada 1 program yang langsung dilaksanakan oleh
Kecamatan Nusaniwe Kota Ambon. Dengan demikian Indikator Kinerja Kunci
(IKK) pada aspek ini meliputi Rasio jumlah Program Nasional yang dilaksanakan
SKPD dan Standard Operating Procedure (SOP) adalah pelayanan surat
keterangan.
b. Aspek Ketaatan Terhadap Peraturan Perundang-Undangan
IKK pada aspek ini adalah rasio jumlah PERDA pelaksanaan yang ada terhadap
PERDA yang harus dilaksanakan menurut PERMEN. Pada Kecamatan Nusaniwe
Kota Ambon terdapat 1 PERDA yang harus dilaksanakan menurut PERMEN.
c. Aspek Penataan Kelembagaan Daerah
IKK pada aspek penataan kelembagaan daerah berdasarkan kesesuaian struktur
jabatan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 meliputi:
1) Rasio struktur jabatan dan eselonering yang terisi.
Pemerintah Kota Ambon pada tahun 2013 telah melaksanakan Peraturan
Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah.
Melalui Peraturan Daerah Kota Ambon Nomor 3 Tahun 2014 tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Ambon Nomor 10 Tahun 2008
tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Kota
Ambon, telah dibentuk Kecamatan Nusaniwe Kota Ambon sesuai
diamanatkan oleh PP Nomor 41 Tahun 2007, yang sudah efektif berfungsi
pada Januari 2009. Dari 9 jabatan dan eselonering yang harus ada, 7 jabatan
(77,7%) terisi.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 297 ]
2) Pada Kecamatan Nusaniwe tidak ada jabatan fungsional dalam struktur
organisasi.
d. Aspek Pengelolaan Kepegawaian Daerah
IKK pada aspek pengelolaan kepegawaian daerah berdasarkan tingkat kompetensi
sumberdaya manusia (SDM) dalam menyelenggarakan tugas SKPD, dan upaya
peningkatan kapasitas SDM meliputi :
1) Jumlah PNS Kecamatan Nusaniwe sebanyak 26 orang (0,34%) dari total PNS
Kota Ambon sebanyak 7.623 orang.
2) Pejabat yang memenuhi persyaratan pendidikan pelatihan kepemimpinan
adalah 7 pejabat atau 100%.
3) Pejabat yang memenuhi persyaratan kepangkatan adalah 7 pejabat atau 100%.
e. Aspek Perencanaan Pembangunan Daerah
IKK pada aspek perencanaan pembangunan daerah berdasarkan kelengkapan
dokumen perencanaan pembangunan yang dimiliki SKPD, sinkronisasi RENJA
SKPD dengan Program RKPD, sinkronisasi program RKA SKPD dengan
program RENJA SKPD, serta perencanaan pelaksanaan program dan anggaran
meliputi:
1) Keberadaan dokumen perencanaan pembangunan di SKPD adalah Rencana
Strategis, Rencana Kerja (RENJA) Tahunan, Rencana Kerja Anggaran
(RKA), dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Kecamatan Nusaniwe
Kota Ambon.
2) Jumlah program RKPD yang diakomodir dalam RENJA adalah 7 dari 8
program (87,5%).
3) Jumlah program RENJA RKPD yang diakomodir dalam RKA SKPD adalah 7
dari 8 program (87,5%).
4) Jumlah program RENJA SKPD yang diakomodir dalam DPA SKPD adalah 7
dari 8 program (87,5%).
f. Aspek Pengelolaan Keuangan Daerah
IKK pada aspek pengelolaan keuangan daerah berdasarkan alokasi anggaran,
besaran belanja modal, besaran belanja pemeliharaan dan laporan keuangan
SKPD meliputi:
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 298 ]
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Ambon Tahun 2014
[ Bab III - 299 ]
1) Anggaran SKPD terhadap total belanja APBD Kota Ambon adalah
Rp.3.199.205.280,- dari Rp.546.619.720.348,- atau 0,37%.
2) Belanja modal terhadap total belanja SKPD adalah Rp.0,- dari
Rp.3.199.205.280,- atau 0%.
3) Total belanja pemeliharaan dari total belanja barang dan jasa SKPD adalah
Rp.101.005.000,- dari Rp.501.319.480,- atau 20,15%.
4) Total belanja pemeliharaan dari total belanja SKPD adalah Rp.101.005.000,-
dari Rp.3.199.205.280,- atau 3,1%.
5) Keberadaan laporan keuangan yang ada adalah LRA, Neraca dan CALK.
g. Aspek Pengelolaan Barang Milik Daerah
IKK pada aspek pengelolaan barang milik daerah berdasarkan manajemen asset,
penggunaan bidang tanah, dan penggunaan asset SKPD meliputi:
1) Keberadaan inventaris barang atau asset SKPD adalah terdapatnya daftar
inventarisasi barang atau asset Kecamatan Nusaniwe Kota Ambon, yang
terdaftar dalam daftar Inventaris Barang.
2) Jumlah asset yang tidak digunakan SKPD adalah 2 dari 23 asset.
h. Aspek Pemberian Fasilitasi Terhadap Partisipasi Masyarakat
IKK pada aspek pemberian fasilitasi terhadap partisipasi masyarakat berdasarkan
bentuk-bentuk fasilitas/ prasarana partisipasi masyarakat, dan responsivitas
terhadap partisipasi masyarakat meliputi:
1) Terdapat fasilitas papan pengumuman bagi masyarakat.
2) Ada survei kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik yang dilakukan
SKPD.