bab iii tinjauan kasus a. pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/123/jtptunimus-gdl... ·...

21
23 BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian dilakukan pada tanggal 17 maret 2011 jam 13.30 WIB 1. Biodata a. Identitas Pasien Nama : Ny.S, Umur: 24 tahun, jenis kelamin: perempuan, agama: kristen, suku bangsa: Jawa, Indonesia, status perkawinan: kawin, pendidikan: SMA, pekerjaan: karyawan pabrik, alamat: Ngroto Rt 7/5 Sumogawe Getasan Semarang, tanggal masuk 15 maret 2011, nomor register 24.20.26, diagnosa medis: Hemorrhoid interna + eksterna grade IV. b. Penanggung Jawab Nama: Tn.E, umur: 26 tahun, jenis kelamin: laki-laki, agama: kristen, pekerjaan: swasta, pendidikan: SMA, hubungan dengan klien: suami. 2. Riwayat Kesehatan Klien a. Keluhan Utama Klien mengatakan nyeri pada anus, nyeri dirsakan seperti tersayat dan skala nyeri 6.

Upload: dangthu

Post on 06-Mar-2019

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/123/jtptunimus-gdl... · 2016-01-05 · ... 26 tahun, jenis kelamin: laki-laki, agama: kristen, pekerjaan: swasta,

23

BAB III

TINJAUAN KASUS

A. Pengkajian

Pengkajian dilakukan pada tanggal 17 maret 2011 jam 13.30 WIB

1. Biodata

a. Identitas Pasien

Nama : Ny.S, Umur: 24 tahun, jenis kelamin: perempuan, agama:

kristen, suku bangsa: Jawa, Indonesia, status perkawinan: kawin,

pendidikan: SMA, pekerjaan: karyawan pabrik, alamat: Ngroto Rt

7/5 Sumogawe Getasan Semarang, tanggal masuk 15 maret 2011,

nomor register 24.20.26, diagnosa medis: Hemorrhoid interna +

eksterna grade IV.

b. Penanggung Jawab

Nama: Tn.E, umur: 26 tahun, jenis kelamin: laki-laki, agama:

kristen, pekerjaan: swasta, pendidikan: SMA, hubungan dengan

klien: suami.

2. Riwayat Kesehatan Klien

a. Keluhan Utama

Klien mengatakan nyeri pada anus, nyeri dirsakan seperti tersayat

dan skala nyeri 6.

Page 2: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/123/jtptunimus-gdl... · 2016-01-05 · ... 26 tahun, jenis kelamin: laki-laki, agama: kristen, pekerjaan: swasta,

24

b. Riwayat Penyakit Sekarang

Kurang lebih klien mengatakan saat BAB keluar darah dari anus

dan akhirnya membawa klien periksa di RSUD Tugurejo

Semarang. Tepat 2 jam yang lalu klien dilakukan tindakan

hemoroidectomi. Kondisi klien setelah dilakukan tindakan dalam

5 hari yang lalu tepatnya tanggal 12 maret 2011 keadaan sadar

tetapi masih dalam pengaruh anestesi.

c. Riwayat Penyakit Dahulu

Klien mengatakan 2 tahun yang lalu saat akan BAB keluar darah

dari anus, terdapat benjolan keras pada anus dan benjolan itu bisa

masuk sendiri, sebelumnya klien belum pernah sakit dirumah

sakit.

d. Riwayat Keluarga

Klien mengatakan di dalam keluarga tidak ada yang sakit

ambeien seperti klien.

3. Pengkajian Pola Kesehatan Fungsional

a. Pola Persepsi dan Pemeliharaan Kesehatan

Klien mengatakan bahwa kesehatan itu penting, apabila klien sakit

ataupun keluarga klien ada yang mengalami masalah kesehatan di

periksakan di Puskesmas atau dokter terdekat untuk memperoleh

pengobatan. Sebelum sakit klien tidak pernah mengkonsumsi jamu

pegal linu dan minum kopi. Selama dirawat klien mematuhi

program pengobatan.

Page 3: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/123/jtptunimus-gdl... · 2016-01-05 · ... 26 tahun, jenis kelamin: laki-laki, agama: kristen, pekerjaan: swasta,

25

b. Pola Nutrisi dan Metabolik

Sebelum sakit klien biasanya makan 3x dalam sehari. Klien makan

nasi, lauk dan sayur. Makanan yang disukai klien yaitu mie instan,

klien tidak ada riwayat alergi makanan tapi klien menjaga pola

makanan dan mengurangi makanan yang dapat mempengaruhi

sakit klien. Klien biasanya minum air putih kurang lebih 2 liter

setiap harinya .

Selama dirawat di Rumah Sakit, Post Operasi: klien mendapatkan

1 porsi bubur halus, dan klien menghabiskan 1 porsi tapi masih

sisa. Klien juga tidak ada keyakinan atau kebudayaan yang

bertentangan/ yang mempengaruhi diet. Klien tidak mengalami

penurunan berat badan.

Pola minum klien sehari kurang lebih 1 liter air putih dan teh.

Selama dirawat diruang Alamanda, klien terpasang infus Ringer

Laktat 20 tetes per menit dalam 24 jam kurang lebih 1500 cc. BB

sekarang 61 kg.

c. Pola Eliminasi

Sebelum sakit pola BAB klien sehari 1x diwaktu pagi hari, warna

kuning kecoklatan, lembek. Selama sakit dan dirawat di Rumah

Sakit diruang Alamanda klien belum BAB dan terdapat tampon

pada anus.

Sebelum sakit klien BAK 4-6x sehari, warna kuning jernih kira-

kira sekali buang air kecil 1 gelas ( 200 ml ). Setelah sakit dan

Page 4: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/123/jtptunimus-gdl... · 2016-01-05 · ... 26 tahun, jenis kelamin: laki-laki, agama: kristen, pekerjaan: swasta,

26

selama dirawat pola BAK klien sehari 2-3x sehari warna kuning,

sekali buang air kecil kira-kira ½ gelas ( 50-100 ml ). Tidak ada

keluhan seperti inkontinensia, retensio, sakit atau nyeri, dan tidak

terpasang alat bantu untuk buang air kecil yaitu kateter.

d. Pola Aktivitas

Sebelum sakit, aktivitas klien dilakukan seperti biasa layaknya ibu

rumah tangga seperti memasak, mencuci, membersihkan rumah

dan sebagainya. Namun, selama sakit dan dirawat di Rumah Sakit

di Ruang Alamanda, klien tidak dapat menjalankan aktivitas

seperti biasanya, apalagi saat nyeri muncul,klien diberikan posisi

pronasi atau telungkup oleh perawat, pergerakan tubuh baik,

perawatan diri seperti makan, mandi, dan lain-lain dibantu oleh

suami/keluarga klien.

e. Pola Istirahat dan Tidur

Sebelum sakit, lama tidur klien jam sehari mulai jam

21.00 sampai jam 04.30. Sebelum tidur klien biasa berdoa terlebih

dulu dan terkadang melakukan hubungan intim dengan suami.

Selama sakit, klien mengalami perubahan pola tidur dari yang

biasanya klien dapat tidur nyenyak, tetapi selama mendapat

perawatan di Ruang Alamanda tepatnya tadi malam setelah operasi

klien tidak bisa tidur, terkadang terbangun karena nyeri pada

daerah anus muncul.

Page 5: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/123/jtptunimus-gdl... · 2016-01-05 · ... 26 tahun, jenis kelamin: laki-laki, agama: kristen, pekerjaan: swasta,

27

f. Pola Persepsi dan Kognitif

Tidak ada keluhan yang berkenaan dengan kemampuan sensasi

pada klien yaitu penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecap,

maupun sensasi perabaan. Klien juga tidak menggunakan alat

bantu pendengaran maupun alat bantu penglihatan.

Persepsi klien terhadap nyeri dengan karakteristik, P : Nyeri pada

anus semakin terasa apabila digunakan untuk bergerak, dan nyeri

akan hilang apabila untuk istirahat, tetapi saat pengkajian nyeri

sangat terasa sekali dan lama, Q : Nyeri dirasakan seperti tersayat,

R : Lokasi nyeri di daerah anus, S : skala nyeri 6, T : nyeri

dirasakan terus menerus.

g. Pola Hubungan Sosial

Hubungan klien dengan orang lain seperti keluarga, dan petugas

kesehatan ( perawat, dokter, dll ) baik, keadaan klien tidak

mempengaruhi hubungan tersebut. Kemampuan klien dalam

berkomunikasi baik, dalam berbicara jelas, intonasi stabil, relevan,

dan mudah dimengerti. Orang yang terdekat dan paling

berpengaruh pada klien adalah suaminya, dan apabila klien punya

masalah klien meminta bantuan pada suaminya. Selama ini tidak

ada kesulitan dalam hubungan sosial seperti dengan saudara

maupun tetangga klien.

Page 6: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/123/jtptunimus-gdl... · 2016-01-05 · ... 26 tahun, jenis kelamin: laki-laki, agama: kristen, pekerjaan: swasta,

28

h. Pola Reproduksi dan Seksualitas

Selama ini klien dengan suami tidak ada masalah ataupun

gangguan dalam hubungan seksual atau aktivitas seksual. Klien

mulai menstruasi pada usia 14 tahun dan tidak ada keluhan selama

menstruasi. Klien mempunyai seorang anak perempuan berusia 3

tahun.

i. Pola Persepsi dan Konsep Diri

Hal yang diharapkan oleh klien yaitu setelah dirawat dan melalui

proses penyembuhan dan pengobatan klien dapat sembuh dan

dapat beraktivitas seperti biasa. Saat pengkajian dan saat interaksi

klien tidak menunjukkan perasaan sedih, tetapi yang dirasakan

klien adalah rasa nyeri pada daerah anus.

Citra diri / Body Image : klien merasa dirinya biasa saja, Identitas

Diri : klien bernama Ny. S jenis kelamin perempuan dan tinggal di

kelurahan Ngroto RT 07/V, Sumogawe, kecamatan Getasan,

Semarang. Sebelum dirawat status dan posisi klien sebagai istri.

Peran Diri : peran yang diemban dalam keluarga sebelum dirawat

yaitu membantu suami, melayani suami, mengerjakan tugas rumah

tangga, tetapi selama dirawat dirumah sakit tugas itupun ia

tinggalkan. Ideal Diri : harapan klien yaitu nyeri hilang, BAB

normal dan cepat sembuh supaya dapat beraktivitas seperti biasa.

Harga Diri : klien merasa senang karena suami menerima klien apa

adanya. Apalagi setelah klien melihat ada klien lain yang

Page 7: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/123/jtptunimus-gdl... · 2016-01-05 · ... 26 tahun, jenis kelamin: laki-laki, agama: kristen, pekerjaan: swasta,

29

penyakitnya lebih serius daripada klien, sehingga klien tidak

merasa malu.

j. Pola Mekanisme Koping

Dalam mengambil keputusan, biasanya klien bermusyawarah

dengan suami untuk mencari solusi terbaik.

k. Pola Nilai dan Kepercayaan / Agama

Klien beragama kristen protestan. Sebelum sakit klien menjalankan

kebaktian dan misa di Gereja. Namun selama sakit klien tidak bisa

pergi ke Gereja, hanya saja klien selalu berdoa untuk

kesembuhannya.

4. Pemeriksaan Fisik

a. Penampilan / keadaan umum

Post operasi : Klien tampak meringis kesakitan

b. Tingkat kesadaran

Composmentis

c. Tanda-tanda vital

Post operasi : TD : 120/90 mmHg, N : 92x/menit, S : 37,20C, RR :

22x/menit

d. Pengukuran antropometri

BB klien 61 kg, TB klien 160 cm dan lingkar lengan atas 48 cm.

e. Kepala : bentuk mesochepal, tidak ada luka

1) Rambut : warna hitam, panjang, kuat, jenis ikal, bersih dan

tebal.

Page 8: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/123/jtptunimus-gdl... · 2016-01-05 · ... 26 tahun, jenis kelamin: laki-laki, agama: kristen, pekerjaan: swasta,

30

2) Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik,

penglihatan baik, tidak memakai alat bantu penglihatan.

3) Hidung : bersih, tidak ada sekret, tidak memakai kanul O2.

4) Telinga : bersih, tidak ada serumen, tidak memakai alat

bantu pendengaran.

5) Mulut : mukosa bibir lembab, gigi bersih, tidak terdapat

karies.

f. Leher dan tenggorok

Posisi trakea simetris, tidak terdapat luka, tidak ada benjolan atau

pembesaran kelenjar getah bening, tidak ada nyeri telan dan tidak

ada pembesaran vena jugularis.

g. Dada dan thoraks

Bentuk dada simetris, pergerakan kanan dan kiri sama, tidak

menggunakan otot bantu pernafasan.

h. Paru-paru

I : Pergerakan simetris kanan dan kiri, tidak ada lesi

Pe : Sonor diseluruh lapang paru

Pa : Vokal fremitus kanan dan kiri sama

Aus : Vesikuler, tidak ada suara tambahan

i. Jantung

I : Tidak terlihat ictus cordis

Pa : Ictus cordis teraba di IC V mid clavikula

Pe : Redup

Page 9: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/123/jtptunimus-gdl... · 2016-01-05 · ... 26 tahun, jenis kelamin: laki-laki, agama: kristen, pekerjaan: swasta,

31

Aus : Bunyi jantung I, II tidak ada bunyi tambahan

j. Abdomen

I : Bentuk datar, tidak ada kuka

Aus : Peristaltik usus < 8x/menit

Pe : Supel

Pa : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan.

k. Genetalia

Pada genetalia klien tidak terpasang kateter

l. Perianal

Klien mengatakan nyeri pada anus, saat inspeksi anus terlihat

bersih dan terdapat tampon.

m. Ekstremitas

Ekstremitas atas : terpasang infus RL 20 tpm ditangan kiri, tidak

ada oedem, tidak nyeri saat di tekan, tonus otot baik.

Ekstremitas bawah: tidak terdapat luka, tidak ada oedem, tidak

nyeri saat ditekan, tidak terjadi sianosis, tonus otot baik.

n. Kulit

Kulit tampak bersih, warna sawo matang, turgor kulit baik.

Page 10: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/123/jtptunimus-gdl... · 2016-01-05 · ... 26 tahun, jenis kelamin: laki-laki, agama: kristen, pekerjaan: swasta,

32

5. Data Penunjang

a. Hasil pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan Laboratorium tanggal 15 maret 2011

Pemeriksaan Hasil Nilai normal

Hematologi

Hemoglobin

Hematokrit

Leukosit

Trombosit

Kimia klinik

GDS

Ureum

Creatinin

Kalium

Natrium

13,4 gr/dl

41,7 %

11.920 / mm3

329.000 / mm3

111 mg/dl

12 mg/dl

0,6 mg/dl

3,7mmol/L

136 mmol/L

12,0-16

0,6-0,9

4000-11.000

150.000-450.000

<125

10-50

0,6-0,9

3,5-5,0

135-147

Pemeriksaan laboratorium tanggal 17 maret 2011

Hemoglobin 11,2 gr/dl 12,0-16

Leukosit 12.730/ mm3 4000-11.000

b. Diit

Bubur halus

c. Therapi

1) Parenteral : RL 20 tetes/menit

2) Injeksi :

- Cefotaxim 2x1 gram ( Intravena )

- Ketorolac 3x1 gram ( Intravena )

- Plasminex 2x1 gram ( Intravena )

3) Oral : Ardium 3 x 1 gr

Page 11: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/123/jtptunimus-gdl... · 2016-01-05 · ... 26 tahun, jenis kelamin: laki-laki, agama: kristen, pekerjaan: swasta,

33

B. Analisa Data

No. Waktu Data Fokus Problem Etiologi

1. 17

Maret

2011

Post Operasi :

DS :

- Klien mengatakan nyeri pada luka operasi

- Pengkajian skala nyeri :

P : Nyeri pada anus semakin terasa

apabila klien bergerak, dan nyeri akan

hilang apabila klien istirahat, tapi saat

pengkajian nyeri terasa sangat

sekali dan lama

Q : Nyeri dirasakan seperti tersayat

R : Lokasi nyeri terasa didaerah anus

S : Skala nyeri 6

T : Sejak efek anestesi hilang post operasi

hari pertama, nyeri pada

anus mulai terasa karena luka insisi,

dan nyeri dirasakan lebih dari 2 menit

DO :

- Klien tampak merintih menahan sakit

- Nyeri pada anus

- Ada luka post operasi

Gangguan

rasa

nyaman :

Nyeri

Terputusnya

kontinuitas

jaringan

2. 17

Maret

2011

DS :

- Klien mengatakan takut bergerak karena

anusnya sakit

DO :

- Klien terlihat bedrest di atas ditempat tidur

- Aktivitas klien sehari-hari di bantu oleh

keluarga

Gangguan

mobilitas

fisik

Luka post

operasi

Page 12: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/123/jtptunimus-gdl... · 2016-01-05 · ... 26 tahun, jenis kelamin: laki-laki, agama: kristen, pekerjaan: swasta,

34

3.

4.

17

Maret

2011

17

maret

2011

DS :

- Klien mengatakan tidak bisa tidur karena

merasakan nyeri pada anus

DO :

- TD : 120/90 mmHg

- Klien terlihat kelelahan

- Klien sering terbangun saat malam karena

nyeri

DS :

- Klien mengatakan badannya terasa

panas

DO :

- Teraba hangat, S : 37,20C

- Leukosit : 12.730/mm3

- Terdapat luka post operasi

Gangguan

pola tidur

Resiko

tinggi

infeksi

Nyeri

Adanya

luka operasi

di daerah

anorectal

Page 13: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/123/jtptunimus-gdl... · 2016-01-05 · ... 26 tahun, jenis kelamin: laki-laki, agama: kristen, pekerjaan: swasta,

35

Dilatasi

Tekanan vena

meningkat

Stranggulasi

Prolapsus saat

defekasi Edema

hematoma

Pembengkakan

globular

kemerahan

Prolapsus

permanen

Pembengkakan

pinggir anus bulat

kebiruan

Gangguan aliran

balik vena

↑hemoroid

Kongesti vena

rektalis superior

dan media

Distensi dan

stasis vena

Bendungan

vena pleksus

hemoroid

Kongesti vena

pleksus rektalis

inferior

Perdarahan

saat defekasi

Mengabaikan

defekasi

Pembedahan

Post operatif Luka

insisi

Takut

gerak

Spasme

otot

Peristaltik usus

menurun

Nyeri

Nyeri

Gangguan mobilitas

fisik

Gangguan pola

tidur

Resti infeksi

Resiko

ketidakseimbangan

cairan

C. PATHWAYS KEPERAWATAN KASUS

Page 14: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/123/jtptunimus-gdl... · 2016-01-05 · ... 26 tahun, jenis kelamin: laki-laki, agama: kristen, pekerjaan: swasta,

36

D. Diagnosa Keperawatan

1. Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan terputusnya

kontinuitas jaringan

2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan luka post operasi

3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri

4. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan adanya luka operasi di

daerah anorectal

Page 15: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/123/jtptunimus-gdl... · 2016-01-05 · ... 26 tahun, jenis kelamin: laki-laki, agama: kristen, pekerjaan: swasta,

37

E. Intervensi Keperawatan

Waktu No.

DX Tujuan & KH Intervensi Rasional

17-03-

2011

1. Nyeri berkurang

setelah dilakukan

tindakan

keperawatan

selama 2X24 jam

dengan KH :

- Skala nyeri

sedang

- Wajah klien

tampak relaks

1. Kaji skala

nyeri

2. Ajarkan teknik

relaksasi nafas

dalam

3. Berikan posisi

pronasi

4. Kolaborasi

untuk

pemberian

terapi

analgetik

1. Menentukan tingkat nyeri,

untuk menentukan

tindakan yang tepat

2. Tindakan dilakukan untuk

mengurangi nyeri

3. Mengurangi regangan pada

daerah anorektal

4. Pemberian analgetik

digunakan untuk

mengurangi nyeri

17-03-

2011

2. Setelah dilakukan

tindakan

keperawatan

selama 1X24 jam

diharapkan tidak

terjadi gangguan

mobilitas, dengan

KH :

- Klien mampu

melakukan

aktivitas

sesuai keadaan

untuk

memenuhi

kebutuhan

sendiri

- Klien dapat

mempertahank

an posisi yang

fungsional

1. Kaji

kemampuan

klien terhadap

aktivitas

2. Anjurkan klien

meningkatkan

aktivitas secara

bertahap

3. Hindari duduk

dengan posisi

yang tetap

dalam waktu

lama

4. Melakukan

ROM aktif

5. Mengubah

posisi secara

periodik sesuai

dengan

keadaan klien

1. Untuk mengetahui

seberapa kemampuan

klien

2. Untuk menghindari

kekakuan otot

3. Menghindari regangan

pada anorektal

4. Untuk menghindari

kekakuan pada

ekstremitas

5. Mencegah terjadinya

luka dekubitus atau

komplikasi kulit

17-03-

2011

3.

Setelah dilakukan

tindakan

1. Mengkaji pola

istirahat tidur

1. Mengetahui kebiasaan

tidur klien sehari –

Page 16: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/123/jtptunimus-gdl... · 2016-01-05 · ... 26 tahun, jenis kelamin: laki-laki, agama: kristen, pekerjaan: swasta,

38

17-03-

2011

4.

keperawatan

selama 1X24 jam

diharapkan

kebutuhan

istirahat tidur

klien terpenuhi,

dengan KH :

- Klien

menyampaika

n tidak

terbangun lagi

dimalam hari

- Frekuensi

tidur klien

jam

Setelah dilakukan

tindakan

keperawatan

selama 2x24 jam

diharapkan tidak

terjadi infeksi

dengan KH :

- Luka

sembuh

dengan

baik

- Tanda-

tanda vital

dalam

batas

normal

klien

2. Kurangi

kebisingan

atau beri

lingkungan

yang tenang

3. Tetapkan

bersama klien

suatu jadwal

untuk aktivitas

dan istirahat

tidur

4. Batasi

masukan

minuman yang

mengandung

kafein setelah

sore hari

5. Monitor tanda

– tanda vital

1. Observasi

tanda-tanda

vital

2. Berikan

rendaman

duduk setiap

kali setelah

BAB selama

1-2 minggu

3. Ganti tampon

setiap kali

setelah BAB

4. Kolaborasi

untuk

pemberian

terapi

antibiotika

harinya

2. Menjaga agar tidak

mengganggu tidur

klien

3. Untuk

menyeimbangkan

antara istirahat dan

aktivitas

4. Kafein merupakan zat

yang membuat

insomnia

5. Mengetahui status

tekanan darah, nadi,

suhu dan respirasi rate

klien

1. Peningkatan nilai

tanda-tanda vital

merupakan

indikator dini

proses infeksi

2. Mematikan kuman

penyebab infeksi

3. Mencegah infeksi

4. Membunuh bakteri

yang menyebabkan

infeksi

Page 17: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/123/jtptunimus-gdl... · 2016-01-05 · ... 26 tahun, jenis kelamin: laki-laki, agama: kristen, pekerjaan: swasta,

39

F. Implementasi keperawatan

No.

DX Waktu Implementasi Respon klien Paraf

1

1,3,4

1,4

2

1

17-03-

2011

14.00

WIB

16.00

WIB

17.00

WIB

17.40

WIB

19.30

WIB

Mengkaji keadaan umum klien

Kolaborasi pemberian

ketorolac 1 gram dan

plasminex 1 gram melalui

intravena

Mengukur TTV

Mengkaji respon klien

terhadap aktivitas

Mengkaji karakteristik nyeri,

intensitas, skala nyeri

S : klien mengatakan belum

merasakan apa – apa

O : efek anestesi masih terasa

pada bagian ekstremitas

bawah klien

S : klien menanyakan obat

untuk apa

O : obat ketorolac dan

plaminex masuk melalui

selang infus

S : -

O : klien kooperative, TD :

120/90, N : 92X/menit, S :

37,20C, RR : 22X/menit

S : klien mengatakan dalam

beraktivitas dibantu oleh

suaminya

O : dalam beraktivitas klien

tampak dibantu keluarga

S :

P : Nyeri pada anus

semakin

Terasa apabila klien

bergerak, dan nyeri akan

hilang apabila klien

istirahat, tapi saat

pengkajian nyeri terasa

sangat terasa sekali dan

lama

Q : Nyeri dirasakan seperti

tersayat

R : Lokasi nyeri terasa

didaerah anus

S : Skala nyeri 6

T : Sejak efek anestesi

hilang, nyeri pada anus

mulai terasa karena luka

insisi, dan nyeri dirasakan

lebih dari 2 menit

O : ekspresi wajah klien

tampak menyringai menahan

Page 18: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/123/jtptunimus-gdl... · 2016-01-05 · ... 26 tahun, jenis kelamin: laki-laki, agama: kristen, pekerjaan: swasta,

40

1

1,4

2

3

19.40

WIB

20.00

WIB

20.05

WIB

20.30

WIB

Mengajarkan teknik relaksasi

dan nafas dalam untuk

mengurangi nyeri

Memberikan injeksi

cefotaxime 1 gram intravena

Menganjurkan pada klien

untuk meningkatkan aktivitas

secara bertahap

Menganjurkan pada klien

untuk minum – minuman

hangat sebelum tidur

nyeri

S : klien mengatakan

mengerti dan akan

mencobanya

O : klien kooperative, dan

tampak mempraktekkan

sesuai instruksi perawat

S : klien menanyakan obat

untuk apa

O : klien kooperative dan

obat

injeksi cefotaxime masuk

melalui selang infus

S : klien mengatakan akan

mencobanya

O : klien kooperative

S : klien mengatakan akn

mencobanya

O : klien kooperative

1

1

1,3

18-03-

2011

07.30

WIB

07.40

WIB

08.00

WIB

Mengkaji keluhan utama klien

Menganjurkan pada klien

untuk melakukan kembali

teknik nafas dalam

Kolaborasi pemberian injeksi

ketorolac 1 gram, plasminex 1

S : klien mengatakan masih

nyeri pada daerah anus

P : Nyeri pada anus Terasa

apabila klien bergerak, dan

nyeri akan hilang apabila

klien istirahat, tapi saat

pengkajian nyeri terasa

sangat terasa sekali dan

lama

Q : Nyeri dirasakan seperti

tersayat

R : Lokasi nyeri terasa

didaerah anus

S : Skala nyeri 5

T : Nyeri dirasakan 2

menit secara terus menerus

O : ekspresi wajah klien

menyeringai menahan rasa

sakit

S : klien mengatakan akan

melakukannya

O : klien kooperative dan

mencoba kembali teknik

nafas dalam

S : -

O : klien kooperative dan

Page 19: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/123/jtptunimus-gdl... · 2016-01-05 · ... 26 tahun, jenis kelamin: laki-laki, agama: kristen, pekerjaan: swasta,

41

3

1

3

1,2,4

4

2

09.00

WIB

09.05

WIB

10.00

WIB

11.00

WIB

11.15

WIB

13.30

WIB

gram, dan cefotaxime 1 gram

melalui intravena

Menganjurkan pada klien

untuk membatasi jumlah dan

panjang waktu tidur siang jika

berlebihan

Memberikan posisi pronasi

untuk mengurangi nyeri

Mengukur TTV

Mengganti tampon yang

menutupi luka

Mengkaji luka

Mengingatkan kembali pada

klien untuk sering melakukan

latihan rentang gerak pasif

khususnya pada bagian kaki

obat injeksi masuk melalui

selang infus

S : klien mengatakan akan

tidur siang 1-2 jam saja

O : klien kooperative

S : klien mengatakan nyeri

sedikit berkurang

O : klien nyaman dengan

posisi pronasi.

S : klien menanyakan tekanan

darahnya berapa

O : TD : 110/70 mmHg, N :

84X/menit, S : 37oC, RR :

20X/menit

S : klien mengatakan sakit

O :

- perdarahan ml warna

merah kecoklatan

S : -

O : tidak terdapat pus pada

luka post operasi

S : klien mengatakan akan

melakukan rentang gerak

secara rutin

O : klien kooperative

G. Evaluasi

Waktu No.

DX Evaluasi Paraf

17-3-

2011

21.00

WIB

1

S : Klien mengatakan nyeri pada daerah anus

P : Nyeri pada anus semakin terasa apabila klien bergerak,

dan nyeri akan hilang apabila klien istirahat, tapi saat

pengkajian nyeri terasa sangat terasa sekali dan lama

Q : Nyeri dirasakan seperti tersayat

R : Lokasi nyeri terasa didaerah anus

S : Skala nyeri 6

T : Sejak efek anestesi hilang, nyeri pada anus mulai terasa

karena luka insisi, dan nyeri dirasakan lebih dari 2 menit

O : Ekspresi wajah menyeringai dan menahan sakit

A : Masalah keperawatan belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi :

Page 20: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/123/jtptunimus-gdl... · 2016-01-05 · ... 26 tahun, jenis kelamin: laki-laki, agama: kristen, pekerjaan: swasta,

42

2

3

4

- Ajarkan teknik relaksasi dan nafas dalam

S : Klien mengatakan jika ke kamar mandi masih dibantu oleh

keluarga

O : Saat akan duduk klien masih di bantu keluarga

A : Masalah keperawatan belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi :

- Anjurkan untuk meningkatkan aktivitas secara

bertahap

- Anjurkan klien untuk meningkatkan latihan rentang

gerak secara rutin

S : Klien mengatakan masih terbangun saat tidur apabila nyeri

muncul

O :

- TD : 120/90 mmHg

- N : 92X/ menit

- S : 37,20C

- RR : 22X/menit

A : Masalah keperawatan belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi

- Anjurkan untuk meningkatkan latihan teknik relaksasi

secara rutin

S : Klien mengatakan badannya terasa panas

O : Teraba hangat, S : 37,20C

Leukosit : 12.730/mm3

A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi

- Memonitor TTV

- Memonitor tanda-tanda infeksi

- Kolaborasi untuk pemberian terapi antibiotika

18-3-

2011

14.00

WIB

1

S : Klien mengatakan nyeri sedikit berkurang

P : Nyeri pada anus Terasa apabila klien bergerak, dan

nyeri akan hilang apabila klien istirahat, tapi saat pengkajian

nyeri terasa sangat terasa sekali dan lama

Q : Nyeri dirasakan seperti tersayat

R : Lokasi nyeri terasa didaerah anus

S : Skala nyeri 5

T : Nyeri dirasakan 2 menit secara terus menerus

O : Ekspresi wajah klien tampak relaks

A : Masalah keperawatan teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi

- Anjurkan pada klien untuk meningkatkan latihan

teknik relaksasi dan nafas dalam

- Anjurkan pada klien untuk mempertahankan tirah

baring ( pronasi )

Page 21: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/123/jtptunimus-gdl... · 2016-01-05 · ... 26 tahun, jenis kelamin: laki-laki, agama: kristen, pekerjaan: swasta,

43

2

3

4

S : Klien mengatakan sudah bisa ke kamar mandi sendiri

tetapi dengan pengawasan dari keluarga

O : Klien bisa berjalan sendiri secara pelan-pelan

A : Masalah keperawatan teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi

- Anjurkan pada klien untuk meningkatkan aktivitas

secara bertahap

- Anjurkan pada klien untuk mempertahankan teknik

rentang gerak yang telah diajarkan

S : Klien mengatakan sudah bisa tidur dan tidak terbangun

pada malam hari

O :

- Ekspresi wajah klien lebih tenang

- TD : 110/70 mmHg, N : 84X/menit, S : 37oC, RR :

20X/menit

A : Masalah keperawatan teratasi

P : Pertahankan intervensi

S : -

O : Badan klien masih teraba hangat, S : 370C

A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi

- Memonitor tanda-tanda infeksi

- Kolaborasi untuk pemberian terapi antibiotika