bab iii strategi komunikasi iii.1 hasil pengamatanrepository.unika.ac.id/15486/4/13.13.0013 nathania...

14
20 BAB III STRATEGI KOMUNIKASI III.1 Hasil Pengamatan III.1.1 Observasi dan Pengamatan Puri Maerakaca Taman Wisata Budaya Jawa Tengah Observasi dan pengamatan yang dilakukan untuk memperkuat pengumpulan data yang berkaitan dengan Puri Maerakaca Taman Wisata Budaya Jawa Tengah, dengan memperhatikan pengunjung lebih banyak mengunjungi ke area mangrove atau ke anjungan-anjungan yang ada, dan ternyata setelah diperhatikan selama beberapa jam, pengunjung lebih memilih ke tempat wisata mangrovenya dari pada ke anjungan-anjungan. Beberapa ada yang berkunjung ke anjungan hanya sekedar untuk berfoto, tidak untuk mencari pengetahuan yang dimiliki oleh anjungan tersebut. III.1.2 Observasi Trekking Mangrove Observasi dan pengamatan dengan memperhatikan pengunjung yang lebih banyak mengunjungi area trekking mangrove hanya untuk hunting foto, menikmati suasana mangrove dengan menyewa perahu, dan bersantai- santai di area ini. III.1.3 Kuesioner Kuesioner adalah salah satu metode pengumpulan data yang digunakan berkaitan dengan rebranding Puri Maerakaca Taman Wisata Budaya Jawa Tengah. Untuk membantu bagaimana logo akan dirancang, dalam bentuk, warna, maupun tipografinya, yang ditujukan pada masyarakat Semarang. Sesuai dengan kuesioner yang disebarkan melalui link, hasil kesimpulan dari pertanyaan-pertanyaan yang ada, masyarakat tau mengenai Puri Maerakaca Taman Wisata Budaya Jawa Tengah. Hampir 41,5% masyarakat Semarang belum pernah mengunjungi Puri Maerakaca Taman Wisata Budaya Jawa Tengah. Bagi masyarakat Semarang yang belum pernah mengunjunginya, separuh-separuh antara mungkin dan ya untuk tertarik kesana, sisanya tidak tertarik, dan mereka memberi alasan kebanyakan ingin tahu, penasaran, tempatnya kurang menarik, panas, dan kotor. Dan bila masyarakat ditanya ingin mengunjunginya kembali atau

Upload: others

Post on 21-Oct-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 20

    BAB III

    STRATEGI KOMUNIKASI

    III.1 Hasil Pengamatan

    III.1.1 Observasi dan Pengamatan Puri Maerakaca Taman Wisata Budaya Jawa

    Tengah

    Observasi dan pengamatan yang dilakukan untuk memperkuat

    pengumpulan data yang berkaitan dengan Puri Maerakaca Taman Wisata

    Budaya Jawa Tengah, dengan memperhatikan pengunjung lebih banyak

    mengunjungi ke area mangrove atau ke anjungan-anjungan yang ada, dan

    ternyata setelah diperhatikan selama beberapa jam, pengunjung lebih

    memilih ke tempat wisata mangrovenya dari pada ke anjungan-anjungan.

    Beberapa ada yang berkunjung ke anjungan hanya sekedar untuk berfoto,

    tidak untuk mencari pengetahuan yang dimiliki oleh anjungan tersebut.

    III.1.2 Observasi Trekking Mangrove

    Observasi dan pengamatan dengan memperhatikan pengunjung yang

    lebih banyak mengunjungi area trekking mangrove hanya untuk hunting

    foto, menikmati suasana mangrove dengan menyewa perahu, dan bersantai-

    santai di area ini.

    III.1.3 Kuesioner

    Kuesioner adalah salah satu metode pengumpulan data yang

    digunakan berkaitan dengan rebranding Puri Maerakaca Taman Wisata

    Budaya Jawa Tengah. Untuk membantu bagaimana logo akan dirancang,

    dalam bentuk, warna, maupun tipografinya, yang ditujukan pada masyarakat

    Semarang. Sesuai dengan kuesioner yang disebarkan melalui link, hasil

    kesimpulan dari pertanyaan-pertanyaan yang ada, masyarakat tau mengenai

    Puri Maerakaca Taman Wisata Budaya Jawa Tengah. Hampir 41,5%

    masyarakat Semarang belum pernah mengunjungi Puri Maerakaca Taman

    Wisata Budaya Jawa Tengah. Bagi masyarakat Semarang yang belum

    pernah mengunjunginya, separuh-separuh antara mungkin dan ya untuk

    tertarik kesana, sisanya tidak tertarik, dan mereka memberi alasan

    kebanyakan ingin tahu, penasaran, tempatnya kurang menarik, panas, dan

    kotor. Dan bila masyarakat ditanya ingin mengunjunginya kembali atau

  • 21

    tidak, sebagian besar menjawab mungkin, karena mereka ternyata juga

    berantusias apabila diselenggarakan event-event yang berada disana. Paling

    banyak menjawab tempat wisata saat ditanya apa yang ada dibenak anda

    saat mendengar Puri Maerakaca. Sebesar 76% masyarakat tidak mengetahui

    bentuk dari logo Puri Maerakaca Taman Wisata Budaya Jawa Tengah,

    karena adanya inkonsistensi tersebut. Maka brand yang diinginkan

    masyarakat sebagian besar adalah yang menunjukkan sifat fun atau ceria,

    edukatif, dan bersahabat.

    III.2 Proses Analisis

    III.2.1 Analisis Puri Maerakaca Taman Wisata Budaya Jawa Tengah

    Gambar 3.1 Puri Maerakaca tampak depan

    Sumber : Dokumen Pribadi (2017)

    Puri Maerakaca Taman Wisata Budaya Jawa Tengah yang merupakan

    miniatur Jawa Tengah dibatasi oleh laut Pulau Jawa dan Samudera

    Indonesia. Area Puri Maerakaca ini dibagi menjadi kelompok-kelompok

    daerah tingkat II dengan luas yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-

    masing anjungan, rata-rata setiap anjungan menempati luas sekitar 1000 m2.

    Setiap kapling dihubungkan oleh jalan lingkungan lebar 3-4 meter, dengan

    demikian pengunjung dengan mudah menuju ke masing-masing anjungan

    yang diinginkan dengan berjalan kaki. Untuk memberikan pelayanan kepada

    para pengunjung taman mini ini, pengelola memberikan fasilitas yang dapat

    dinikmati oleh para pengunjung, diantaranya :

    1. 35 bangunan anjungan kabupaten atau kota se-Jawa Tengah

  • 22

    2. Kolam pancing yang luas

    3. Keamanan selama 24 jam

    4. Tempat ibadah (Mushola)

    5. Air bersih dan kamar kecil

    6. Arena bermain

    7. Kereta Mini

    8. Perahu Air

    9. Sepeda Air

    Prasarana yang ada di dalam Puri Maerakaca Taman Wisata Budaya

    Jawa Tengah adalah hal-hal yang berkaitan dengan kelancaran kegiatan para

    pengunjung untuk melihat sekaligus menikmati taman mini ini sebagai

    tempat rekreasi yang menyenangkan, diantaranya terdapat :

    1. Jalan lingkungan yang permanen

    2. Pagar keliling berbentuk danau atau air

    3. Arena atraksi hiburan

    4. Arena perahu dan sepeda air

    5. Arena parkir yang menampung daya mencapai kira-kira 500 unit motor,

    500 unit mobil, dan 200 unit bus.

    6. Arena panggung hiburan

    7. Untuk yang paling baru saat ini adalah “Trekking Mangrove” tempat

    untuk para pengunjung bisa foto-foto dan mendapatkan view yang bagus.

  • 23

    Berikut beberapa miniatur rumah adat yang ada di Puri Maerakaca

    Taman Wisata Budaya Jawa Tengah :

    Gambar 3.2 Anjungan Rumah Adat Kabupaten Kudus

    Sumber : Dokumen Pribadi (2017)

    Gambar 3.3 Peta Puri Maerakaca

    Sumber : Dokumen Pribadi (2017)

  • 24

    Tabel 3.1 Daftar Anjungan Rumah Adat Puri Maerakaca

    Sumber : Dokumen Pribadi (2017)

    Selain menampilkan rumah-rumah adat, objek wisata ini dilengkapi

    dengan fasilitas rekreasi air seperti, sepeda air, perahu, juga kereta bagi

    pengunjung.

    1 Anjungan Kabupaten Sragen 27 Anjungan Kota Pekalongan

    2 Anjungan Kabupaten Karanganyar 28 Anjungan Kabupaten Pekalongan

    3 Anjungan Kabupaten Surakarta 29 Anjungan Kabupaten Pemalang

    4 Anjungan Kabupaten Sukoharjo 30 Anjungan Kota Tegal

    5 Anjungan Kabupaten Wonogiri 31 Anjungan Kabupaten Tegal

    6 Anjungan Kabupaten Grobogan 32 Anjungan Kabupaten Brebes

    7 Anjungan Kabupaten Blora 33 Anjungan Kabupaten Purbalingga

    8 Anjungan Kabupaten Rembang 34 Anjungan Kabupaten Banyumas

    9 Anjungan Kabupaten Pati 35 Anjungan Kabupaten Cilacap

    10 Anjungan Kabupaten Jepara 36 Gunung Lawu

    11 Anjungan Kabupaten Kudus 37 Gunung Popok

    12 Anjungan Kabupaten Demak 38 Gunung Muria

    13 Anjungan Kota Salatiga 39 Gunung Ungaran

    14 Anjungan Kabupaten Boyolali 40 Gunung Merbabu

    15 Anjungan Kabupaten Klaten 41 Gunung Sumbing

    16 Anjungan Kabupaten Semarang 42 Gunung Sindoro

    17 Anjungan Kota Semarang 43 Gunung Slamet

    18 Anjungan Kabupaten Kendal 44 Gunung Kumbang

    19 Anjungan Kabupaten Batang 45 Waduk Kedung Ombo

    20 Anjungan Kabupaten Temanggung 46 Rawa Pening

    21 Anjungan Kota Magelang 47 Waduk Cacaban

    22 Anjungan Kabupaten Magelang 48 Candi Borobudur

    23 Anjungan Kabupaten Wonosobo 49 Masjid Agung Demak

    24 Anjungan Kabupaten Banjarnegara 50 Masjid Mantingan

    25 Anjungan Kabupaten Purworejo 51 Masjid Menara Kudus

    26 Anjungan Kabupaten Kebumen 52 Laut Jawa

  • 25

    III.2.2 Analisis SWOT

    SWOT digunakan guna kekuatan yang dimiliki oleh Puri Maerakaca

    Taman Wisata Budaya Jawa Tengah dapat terus dipertahankan, dan yang

    menjadi kekurangan bisa ditingkatkan kembali.

    Strength

    1. Puri Maerakaca Taman Wisata Budaya Jawa Tengah merupakan

    salah satu taman wisata budaya yang berada di Jawa Tengah.

    2. Puri Maerakaca Taman Wisata Budaya Jawa Tengah mempunyai

    area luas sekitar 45.62 hektar.

    3. Puri Maerakaca Taman Wisata Budaya Jawa Tengah satu-satunya

    taman rekreasi yang mengulas mengenai budaya-budaya yang ada

    di Jawa Tengah.

    4. Pengunjung yang akhir-akhir ini sering datang berkunjung untuk

    mendapatkan spot atau view yang bagus dari Treking Mangrove.

    Weakness

    1. Citra yang dimunculkan oleh masyarakat yang mengetahui

    mengenai taman rekreasi ini adalah panas, masih kotor, kumuh,

    kurang adanya perawatan, malah disetiap anjungan dipakai untuk

    tempat tinggal orang dinas, sehingga masyarakat dan wisatawan

    yang datang enggan untuk berkunjung ke masing-masing

    anjungan.

    2. Branding yang dimunculkan tidak konsisten, mulai dari logo

    samapi ke penerapan aplikasi-aplikasi yang ada didalam Puri

    Maerakaca Taman Wisata Budaya Jawa Tengah.

    3. Kurang adanya promosi dan citra branding yang ditonjolkan

    untuk masyarakat supaya bisa lebih mengenal Puri Maerakaca

    Taman Wisata Budaya Jawa Tengah ini.

    4. Kurang adanya kesadaran dari masyarakat, khususnya masyarakat

    yang berasal dari kota Semarang sendiri untuk berkunjung kesini

    sebagai tujuan wisata edukasi.

    5. Lokasi dari Puri Maerakaca Taman Wisata Budaya Jawa Tengah

    yang kurang strategis karena berada di Semarang bagian utara dan

    jarang orang yang tahu mengenai tempat ini, orang yang berasal

  • 26

    dari Semarang pun masih ada beberapa yang tidak tahu mengenai

    tempat wisata ini.

    Opportunity

    1. Apabila Puri Maerakaca Taman Wisata Budaya Jawa Tengah ini

    dirawat dan dikelola dengan baik, dapat memperbaiki citra dari

    tempat ini.

    2. Puri Maerakaca Taman Wisata Budaya Jawa Tengah dapat

    dijadikan sebagai tempat rekreasi yang bersifat edukasi dan

    hiburan yang satu-satunya di Semarang.

    3. Keragaman yang dimiliki Puri Maerakaca Taman Wisata Budaya

    Jawa Tengah dapat menjadi wawasan dan pengetahuan bagi para

    pengunjung maupun wisatawan.

    Threat

    1. Anak jaman sekarang kurang tertarik dengan wisata-wisata yang

    berbau edukasi.

    2. Banyaknya mall atau tempat yang lebih sejuk, nyaman, dan asik

    dan berbagai macam fasilitas yang akan mempengaruhi

    masyarakat.

    3. Terdapat tempat yang lebih bagus untuk foto-foto yang tidak

    kalah juga dengan Treking Mangrove yang ada di Puri Maerakaca

    Taman Wisata Budaya Jawa Tengah ini di Semarang.

    Kesimpulan yang harus atau bisa dilakukan yaitu tetap

    mempertahankan nilai-nilai budaya yang dimiliki oleh Puri Maerakaca

    Taman Wisata Budaya Jawa Tengah ini, citra yang dimunculkan harus

    dengan adanya branding yang kuat dahulu supaya wisatawan bisa lebih

    mengenal Puri Maerakaca Taman Wisata Budaya Jawa Tengah.

    III.3 Sasaran Khalayak (Target Audience)

    Sasaran khalayak yang menjadi tujuan dari Puri Maerakaca dapat dibagi

    menjadi 2, yaitu Sasaran Primer dan Sasaran Sekunder.

    III.3.1 Sasaran Primer

    Sebagai upaya meningkatkan pariwisata melalui Puri Maerakaca

    Taman Wisata Budaya Jawa Tengah dengan memberikan info yang baik

  • 27

    mengenai kota-kota apa saja yang ada di Jawa Tengah, dan sebagai

    pembelajaran mereka untuk mendapatkan pengetahuan dan wawasan

    yang lebih mengenai Jawa Tengah, yaitu target anak remaja karena pada

    jaman sekarang sudah banyak sekali yang menggunakan gadget dan

    mengenal sosial media. Dengan adanya sosial media yang digunakan,

    bisa sebagai promosi tempat wisata edukasi ini dan manfaat apa yang

    didapat oleh mereka. Ses yang dituju antara B sampai C, karena yang

    ditarget adalah anak yang masih sekolah, mencari wisata yang murah dan

    terjangkau. Maka audience yang dipilih sebagai target primer adalah :

    1. Demografi

    Usia : 11-18 tahun

    Jenis Kelamin : Laki-laki dan Perempuan

    Pendidikan : Sekolah Menengah Pertama (SMP) sampai

    Sekolah Menengah Atas (SMA)

    SES : B – C

    Pekerjaan : Siswa-siswi SMP dan SMA

    2. Geografi

    Sasaran geografi adalah anak remaja yang berdomisili di

    wilayah Semarang Jawa Tengah, dan diharapkan dengan

    berkunjungnya ke Puri Maerakaca Taman Wisata Budaya Jawa

    Tengah ini bisa menambah pengetahuan budaya wilayah Jawa

    Tengah.

    3. Psikografi

    Anak remaja yang sudah bisa menyerap banyak informasi dan

    daya ingat yang masih cukup kuat sehingga apabila mereka bisa

    melihat secara langsung dalam berupa visual, secara tidak sengaja

    dapat menyerap dalam ingatan mereka.

    III.3.2 Sasaran Sekunder

    Dan sebagai upaya meningkatkan pariwisata melalui Puri Maerakaca

    Taman Wisata Budaya Jawa Tengah dengan memberikan info yang baik

    mengenai kota-kota apa saja yang ada di Jawa Tengah, serta sebagai

    pembelajaran mereka untuk mendapatkan pengetahuan dan wawasan yang

    lebih mengenai Jawa Tengah, diharapkan masyarakat umum dapat

  • 28

    berkunjung ke Puri Maerakaca Taman Wisata Budaya Jawa Tengah sebagai

    wisata edukasi dan bisa bermanfaat bagi orang lain maupun pengetahuan

    sendiri. Maka audience yang dipilih sebagai target sekunder adalah :

    1. Demografi

    Usia : 21-40 tahun

    Jenis Kelamin : Laki-laki dan Perempuan

    Pendidikan : D3, S1, dan lainnya

    SES : B – C

    Pekerjaan : Karyawan swasta, Pegawai Negeri, dan lainnya

    2. Geografi

    Sasaran geografi adalah masyarakat umum yang berdomisili di wilayah

    Semarang Jawa Tengah, dan diharapkan dengan berkunjung ke Puri

    Maerakaca Taman Wisata Budaya Jawa Tengah ini bisa menambah

    pengetahuan budaya wilayah Jawa khususnya Jawa Tengah.

    3. Psikografi

    Masyarakat umum yang dengan berkunjung ke Puri Maerakaca Taman

    Wisata Budaya Jawa Tengah ini bisa secara tidak langsung

    mempromosikan melalui mouth to mouth, juga masih bisa melalui

    gadget.

    III.4 Karakter Desain

    III.4.1 Tema Perancangan

    Tema perancangan brand Puri Maerakaca Taman Wisata Budaya Jawa

    Tengah ini adalah memunculkan konsep alam dari Trekking Mangrove yang

    dimiliki Puri Maerakaca, dan tetap memunculkan rumah adat sebagai ciri

    khas dari Puri Maerakaca Taman Wisata Budaya Jawa Tengah.

    III.4.2 Judul Perancangan

    Judul perancangan yang akan dibuat yaitu Puri Maerakaca.

    III.4.3 Tagline Perancangan

    Tagline yang akan digunakan dalam perancangan ini adalah Taman

    Wisata Jawa Tengah, karena sesuai dengan riset yang telah disebar melalui

    kuesioner, banyak masyarakat yang menangkap ini adalah taman wisata yang

    berada di Semarang Jawa Tengah.

  • 29

    III.5 Strategi Komunikasi

    III.5.1 Pendekatan Elemen Visual

    III.5.1.1 Perancangan Logo

    Dengan adanya logo, masyarakat bisa mengenal dan

    secara tidak langsung teringat mengenai hal-hal yang berkaitan

    dengan hal tersebut. Logo juga mencerminkan sebuah identitas

    dari sebuah perusahaan, dan identitas yang dimunculkan harus

    sesuai dengan citra dari Puri Maerakaca Taman Wisata Budaya

    Jawa Tengah. Dari nama Puri Maerakaca sendiri telah

    mencerminkan wisata mengenai hal-hal yang berkaitan dengan

    budaya Jawa Tengah, dan dari tempat yang dimunculkan berupa

    anjungan-anjungan yang menonjolkan kekhasannya masing-

    masing, serta sekarang ini terdapat wahana baru yang dibangun

    oleh Puri Maerakaca yaitu Trekking Mangrove, maka konsep

    logo yang akan dimunculkan yaitu karena ada kata PURI yang

    mencerminkan rumah atau istana atau keraton, rumah yang

    dimaksud adalah rumah adat yang ada di Puri Maerakaca, Joglo

    melambangkan rumah yang agung, atap tertinggi. Terdapat juga

    lingkaran yang artinya keagungan, melambangkan ketaatan

    kepada Tuhan yang Maha Kuasa. Terdapat pula daun tanaman

    mangrove yang diartikan hidup dan tumbuh. Trekking

    Mangrove juga salah satu wisata yang ada dalam Puri

    Maerakaca yang tak jarang dikunjungi pula.

    III.5.1.2 Warna

    Warna yang dimunculkan oleh Puri Maerakaca Taman

    Wisata Budaya Jawa Tengah yaitu mempresentasikan warna

    oranye, disesuaikan dengan target pula, yang mempresentasikan

    kesan fun, energic, bersahabat, optimis, sociable, terpelihara,

    nyaman, serta kekreativitasan.

    III.5.1.3 Perancangan Maskot

    Perancangan maskot Puri Maerakaca Taman Wisata

    Budaya Jawa Tengah disesuaikan dengan citra yang akan

    dimunculkan sesuai dengan target sasaran, yaitu maskot yang

  • 30

    mempresentasikan bentuk visual rumah adat joglo, yang

    diharapkan dapat memeriahkan tempat wisata ini.

    III.5.1.4 Merchandise

    Merchandise merupakan salah satu strategi promosi

    dengan pengaplikasian brand menggunakan media, yang

    dengan adanya media tersebut bisa menjadi souvenir dan

    cinderamata yang menarik dan berfungsi bagi target sasaran.

    III.5.2 Promosi

    AISAS digunakan dalam pendekatan promosi sebagai penunjang Puri

    Maerakaca Taman Wisata Budaya Jawa Tengah, melalui :

    1. Attention

    Pelaksanaan : Juni – Juli 2017 (Media : Poster, Baliho, dan Neon Box)

    Memperkenalkan Puri Maerakaca Taman Wisata Budaya Jawa Tengah

    dengan mencari perhatian agar dapat menarik target sasaran.

    2. Interest

    Pelaksanaan : Juli 2017 (Media : Poster, Baliho, dan Neon Box)

    Tahap interest ini diharapkan dapat membangkitkan minat atau

    ketertarikan target terhadap Puri Maerakaca Taman Wisata Budaya Jawa

    Tengah.

    3. Search

    Pelaksanaan : Juli – Agustus 2017 (Media : Poster, Baliho, dan Neon

    Box)

    Proses ini dilakukan target sasaran dengan melakukan pencarian

    informasi tentang Puri Maerakaca Taman Wisata Budaya Jawa Tengah.

    Pencarian dilakukan melalui media internet untuk mendapatkan

    informasi dan data yang lebih jelas sebelum memutuskan untuk

    mengikuti produk yang sedang berlangsung.

    4. Action

    Pelaksanaan : September 2017 (Media : Poster, Baliho, dan Neon Box)

    Setelah mendapatkan informasi yang jelas, target sasaran akan

    melakukan tindakan nyata untuk berkunjung ke Puri Maerakaca Taman

    Wisata Budaya Jawa Tengah.

  • 31

    5. Share

    Pelaksanaan : Oktober 2017 (Media : Poster, Baliho, dan Neon Box)

    Setelah mendapatkan pengalaman dan pengetahuan tentang Puri

    Maerakaca Taman Wisata Budaya Jawa Tengah, maka target sasaran

    akan membagikan pengetahuan dan pengalamannya terhadap orang-

    orang yang sekitarnya.

    Tabel 3.2 Timeline tahap AISAS

    Sumber : Dokumen Pribadi (2017)

  • 32

    III.5.3 Rincian Anggaran Biaya

    Tahap Attention

    Tabel 3.3 Anggaran tahap Attention

    Sumber : Dokumen Pribadi (2017)

    Tahap Interest

    T

    Tabel 3.4 Anggaran tahap Interest

    Sumber : Dokumen Pribadi (2017)

    Tahap Action

    No Keperluan Jumlah Harga

    1. Poster 30 lembar Rp.5.000 x 30

    Rp. 150.000

    2. Baliho 3x

    Rp. 3.000.000 x

    3

    Rp. 9.000.000

    3. Neon Box 3x Rp. 695.000 x 3

    Rp. 2.085.000

    4. Endorse Media Sosial 4x Rp. 100.000 x 4

    Rp. 400.000

    TOTAL

    Rp. 11.635.000

    No Keperluan Jumlah Harga

    1. Poster 30 lembar Rp.5.000 x 30

    Rp. 150.000

    2. Baliho 3x

    Rp. 3.000.000 x

    3

    Rp. 9.000.000

    3. Neon Box 3x Rp. 695.000 x 3

    Rp. 2.085.000

    4. Endorse Media Sosial 4x Rp. 100.000 x 4

    Rp. 400.000

    TOTAL

    Rp. 11.635.000

    No Keperluan Jumlah Harga

    1. Poster 30 lembar Rp.5.000 x 30

    Rp. 150.000

  • 33

    Tabel 3.5 Anggaran tahap Action

    Sumber : Dokumen Pribadi (2017)

    TOTAL

    Tahap AISAS Rp. 11.635.000 x 3

    Rp. 34.905.000

    Produk Turunan Rp. 26.120.000

    TOTAL SEMUA

    Rp. 61.025.000

    Tabel 3.6 Anggaran Total Semua

    Sumber : Dokumen Pribadi (2017)

    2. Baliho 3x

    Rp. 3.000.000 x

    3

    Rp. 9.000.000

    3. Neon Box 3x Rp. 695.000 x 3

    Rp. 2.085.000

    4. Endorse Media Sosial 4x Rp. 100.000 x 4

    Rp. 400.000

    TOTAL

    Rp. 11.635.000

    No Keperluan Harga

    1. Website Rp. 120.000

    2. Brosur Rp. 500.000

    3. Tiket Rp. 500.000

    4. Merchandise Rp. 10.000.000

    5. Signage & Entrance Gate Rp. 15.000.000

    COVERBAGIAN AWAL_NathaniaStefani_13.13.0013_PADKV XNathaniaStefani_13.13.0013_PADKV X