bab iii prosedur penelitian a. -...

23
Deden Akbar Izzuddin, 2014 Pengaruh latihan menggunakan media bangu simulasi kayak terhadap keterampilan mendayung kayak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Dalam penelitian ini, penelitian dilakukan di Gelanggang Renang kolam UPI, penelitian ini dilakukan sebanyak 16 kali pertemuan dan frekuensi latihan dilakukan 3 kali seminggu, metode penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen. B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi merupakan kumpulan individu yang memiliki sifat-sifat umum. Dari populasi dapat diambil suatu data yang diperlukan untuk memecahkan suatu permasalahan dalam penelitian. Menurut Arikunto (2006:130) “Populasi adalah keseluruhan objek penelitian”. Kumpulan dari beberapa individu yang lebih dari satu orang disebut populasi. Sebuah penelitian dapat dilaksanakan apabila penelitian tersebut mewakili sebuah populasi. Sedangkan menurut Lutan, Berliana dan Sunaryadi (2007:82) menjelaskan bahwa “Populasi adalah sekelompok subjek yang diperlukan oleh peneliti, yaitu kelompok dimana peneliti ingin menggeneralisasikan temuan penelitiannya”. Berdasarkan pernyataan di atas, maka ditetapkan populasi dalam penelitian ini adalah atlet dayung pemula yang tergabung dalam UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) Dayung UPI yang berjumlah 10 orang. 2. Sampel Adapun sampel itu sendiri merupakan bagian dari populasi penelitian yang diambil. Teknik pengambilan sampel sendiri, Arikunto (1993:107), mengungkapkan bahwa : “Apabila subyek kurang dari 100 maka ambil semua untuk jadi sampel... “ selain itu, saya mengatakan ketika jumlah populasi semuanya dijadikan sebagai sampel penelitian maka disebut total sampling atau sampling jenuh. Artinya tidak ada sample yang tidak ikut dalam penelitian

Upload: lekhanh

Post on 19-Mar-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Deden Akbar Izzuddin, 2014 Pengaruh latihan menggunakan media bangu simulasi kayak terhadap keterampilan mendayung kayak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

PROSEDUR PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini, penelitian dilakukan di Gelanggang Renang kolam

UPI, penelitian ini dilakukan sebanyak 16 kali pertemuan dan frekuensi latihan

dilakukan 3 kali seminggu, metode penelitian yang dilakukan pada penelitian ini

adalah metode penelitian eksperimen.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi merupakan kumpulan individu yang memiliki sifat-sifat umum.

Dari populasi dapat diambil suatu data yang diperlukan untuk memecahkan suatu

permasalahan dalam penelitian. Menurut Arikunto (2006:130) “Populasi adalah

keseluruhan objek penelitian”. Kumpulan dari beberapa individu yang lebih dari

satu orang disebut populasi. Sebuah penelitian dapat dilaksanakan apabila

penelitian tersebut mewakili sebuah populasi. Sedangkan menurut Lutan, Berliana

dan Sunaryadi (2007:82) menjelaskan bahwa “Populasi adalah sekelompok subjek

yang diperlukan oleh peneliti, yaitu kelompok dimana peneliti ingin

menggeneralisasikan temuan penelitiannya”.

Berdasarkan pernyataan di atas, maka ditetapkan populasi dalam penelitian

ini adalah atlet dayung pemula yang tergabung dalam UKM (Unit Kegiatan

Mahasiswa) Dayung UPI yang berjumlah 10 orang.

2. Sampel

Adapun sampel itu sendiri merupakan bagian dari populasi penelitian yang

diambil. Teknik pengambilan sampel sendiri, Arikunto (1993:107),

mengungkapkan bahwa : “Apabila subyek kurang dari 100 maka ambil semua

untuk jadi sampel... “ selain itu, saya mengatakan ketika jumlah populasi

semuanya dijadikan sebagai sampel penelitian maka disebut total sampling atau

sampling jenuh. Artinya tidak ada sample yang tidak ikut dalam penelitian

37

Deden Akbar Izzuddin, 2014 Pengaruh latihan menggunakan media bangu simulasi kayak terhadap keterampilan mendayung kayak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tersebut. Sama seperti yang diungkapkan oleh Sugiyono (2009:68) sampling jenuh

adalah: “ teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai

sampel ”.

Berdasarkan pada batasan tersebut di atas, berhubung jumlah populasi

dalam penelitian ini kurang dari 100 orang maka penulis mengambil semua

jumlah populasi yang ada sebanyak 10 orang pendayung pemula, maka

keseluruhan populasi tersebut selanjutnya oleh penulis dijadikan sampel, sehingga

penelitian ini menggunakan motede total sampel atau sampel jenuh sebesar 100%

dengan jumlah atlet 10 orang atlet.

C. Desain Penelitian

Pola atau desain pelaksanaan penelitian merupakan hal yang penting untuk

mempermudah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam penelitian, sehingga

terdapat alur yang menjadi pegangan agar penelitian tidak keluar dari ketentuan

yang sudah ditetapkan, supaya dapat mencapai tujuan yang diharapkan.

Adapun desain penelitian dalam penelitian yang penulis lakukan adalah

sebagai berikut :

E 01 X1 03

K 02 X2 04

Gambar 3.1

The Randomize Pretest- Posttest Control Group Design,

Using Mathced Subjects

Keterangan :

01 : Tes awal keterampilan mendayung

02 : Tes awal keterampilan mendayung

X1 : Treatment latihan menggunakan bangku simulasi kayak labil

X2 : Treatment latihan menggunakan bangku simulasi kayak stabil

03 : Tes akhir keterampilan mendayung

38

Deden Akbar Izzuddin, 2014 Pengaruh latihan menggunakan media bangu simulasi kayak terhadap keterampilan mendayung kayak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

04 : Tes akhir keterampilan mendayung

Adapun langkah-langkah pengambilan data yang penulis lakukan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Menentukan populasi

2. Memilih dan menetapkan sampel

3. Melakukan tes awal

4. Membagi kelompok, kelompok treatment media bangku simulasi labil

dan kelompok treatment media bangku simulasi stabil

5. Melaksanakan latihan

6. Melakukan tes akhir

7. Mengolah data

8. Memberikan data yang diperoleh pada kedua kelompok tersebut

9. Melakukan pengujian hipotesis

10. Mengambil kesimpulan

Dalam memudahkan proses penelitian ini, selanjutnya penulis menyusun

langkah-langkah penelitian sebagai pengembangan dari desain penelitian yang

telah penulis buat. Adapun langkah-langkah penelitian tersebut dapat penulis

gambarkan pada halaman 39 :

39

Deden Akbar Izzuddin, 2014 Pengaruh latihan menggunakan media bangu simulasi kayak terhadap keterampilan mendayung kayak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Langkah-langkah pengambilan data yang penulis tempuh adalah :

Gambar 3.2

Langkah-langkah Pengambilan Data

Populasi

Sampel

Tes Awal

Tes Akhir

Treatment

Pengolahan data

Analisis Data

Kesimpulan

Latihan media

bangku simulasi

stabil

Latihan media

bangku simulasi

labil

40

Deden Akbar Izzuddin, 2014 Pengaruh latihan menggunakan media bangu simulasi kayak terhadap keterampilan mendayung kayak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

41

Deden Akbar Izzuddin, 2014 Pengaruh latihan menggunakan media bangu simulasi kayak terhadap keterampilan mendayung kayak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu cara untuk memperoleh data,

menganalisis, dan menyimpulkan hasil penelitian melalui cara-cara yang sesuai

dengan prosedur penelitian. Dalam hal ini Arikunto (2006:160) menjelaskan

bahwa : “Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

mengumpulkan data penelitiannya”.

Ada beberapa jenis metode penelitian yang sering digunakan peneliti untuk

memecahkan suatu permasalahan antara lain metode deskriptif, historis, dan

eksperimen. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode eksperimen. Karena dalam penelitian ini mencari hubungan sebab-akibat

dari latihan menggunakan bangku simulasi kayak terhadap keterampilan

mendayung kayak. Dengan cara mengadakan percobaan terhadap variabel-

variabel yang diselidiki untuk mendapatkan hasil. Hal ini dijelaskan Lutan,

Berliana dan Sunaryadi (2007:146) bahwa : “Eksperimen adalah jenis penelitian

yang langsung berusaha untuk mempengaruhi variable utama, dan jenis penelitian

yang benar-benar dapat menguji hipotesis hubungan sebab akibat”.

Penelitian eksperimen ini berasal dari masalah yang ada dilapangan antara

sebab dan akibat yang saling mempengaruhi. Sedangkan Arikunto (2006:3)

berpendapat bahwa: “Eksperimen suatu cara untuk mencari sebab akibat

(hubungan kausal) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti

dengan mengeliminasi atau mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor yang

mengganggu”.

Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa eksperimen

merupakan suatu cara dalam penelitian dengan mengadakan kegiatan percobaan

untuk menyelidiki suatu hubungan antara variabel-variabel untuk mendapatkan

hasil.

Adapun variabel-variabel yang menjadi pokok dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel bebas:

a. media bangku simulasi labil

42

Deden Akbar Izzuddin, 2014 Pengaruh latihan menggunakan media bangu simulasi kayak terhadap keterampilan mendayung kayak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. media bangku simulasi stabil

2. Variabel terikat keterampilan mendayung kayak.

E. Defenisi Operasional

1. Pengaruh adalah daya yang ditimbulkan oleh sesuatu terhadap sesuatu

yang lain. Dalam hal ini adalah daya yang ditimbulkan oleh latihan

menggunakan media bangku simulasi kayak labil dan latihan

menggunakan media bangku simulasi kayak stabil terhadap keterampilan

mendayung kaya

2. Menurut Gordon (1994 : 55) pengertian keterampilan adalah “kemampuan

untuk mengoperasikan pekerjaan secara mudah dan cermat. Pengertian ini

biasanya cenderung pada aktivitas psikomotor”.

3. Kayak adalah nomor pertandingan yang termasuk dalam cabang olahraga

dayung.

4. Bangku simulasi kayak stabil adalah alat bantu dalam pelatihan

keterampilan mendayung kayak berupa bangku yang stabil yang

memungkinkan atlet dapat duduk dengan nyaman berlatih keterampilan

mendayung kayak.

5. Bangku simulasi kayak labil berupa alat bantu yang dibuat menyerupai

perahu dengan bagian bawahnya berbentuk setengah lingkaran yang

menyebabkan bangku simulasi dapat memberikan situasi labil kearah kiri

dan kanan seperti menaiki perahu ketika pendayung menggunakannya.

Bentuk setengah lingkaran dari bangku simulasi kayak labil ini

memberikan daya labi yang membuat pendayung berlatih meningkatkan

keterampilan kesimbangan seperti halnya ketika pendayung

mempertahankan keseimbangan di atas perahu.

6. Pendayung pemula adalah seseorang yang belum terampil mendayung.

43

Deden Akbar Izzuddin, 2014 Pengaruh latihan menggunakan media bangu simulasi kayak terhadap keterampilan mendayung kayak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. Instrumen Penelitian

Instrumen merupakan suatu alat yang digunakan untuk penelitian. Hal ini

diperjelas Arikunto (2006:149) bahwa : “Instrumen adalah alat pada waktu

penelitian menggunakan sesuatu metode”. Ada banyak instrumen yang digunakan

dalam suatu penelitian, dalam penelitian ini penulis menggunakan instrumen

dengan metode tes. “Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain

yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi,

kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok”. (Arikunto,

2006:150). Tes digunakan sebagai alat ukur untuk mengukur kemapuan seseorang

baik itu kemampuan kognitif, kemampuan afektif dan kemampuan psikomotor.

Hal tersebut sesuai dengan ( Allen dan Yen, 1979: 1) mengemukakan bahwa “Tes

adalah alat untuk memperoleh data tentang perilaku individu”.

Guna untuk tercapainya keberhasilan dalam penelitian maka diperlukan alat

ukur untuk mendapatkan data. Nurhasan dan Cholil (2007:5) mengemukakan

bahwa : “Pengukuran adalah proses pengumpulan data/informasi dari suatu obyek

tertentu, dalam proses pengukuran diperlukan suatu alat ukur”.

Alat ukur yang digunakan penulis untuk mengukur keterampilan

mendayung yaitu perahu kayak racing dan dayungan. Kayak racing merupakan

salah satu perahu yang dipertandingkan di berbagai event nasional maupun

internasional dengan ciri memiliki bentuk yang ramping dengan bagian depan

dan belakang perahu tertutup sehingga hanya menyisakan lubang seukuran badan

pendayung. Sedangkan dayung merupakan alat pengayuh yang digunakan untuk

mengayuh perahu agar dapat melaju. Dayungan kayak memiliki dua daun dayung

disetiap sisinya, yaitu sisi kanan dan sisi kiri. Adapun instrumen dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut :

1. Pengumpulan data diperoleh dari :

a. Tes keterampilan mendayung sebagai tes awal

b. Tes keterampilan mendayung sebagai tes akhir

2. Alat dan Perlengkapan

44

Deden Akbar Izzuddin, 2014 Pengaruh latihan menggunakan media bangu simulasi kayak terhadap keterampilan mendayung kayak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Perahu kayak racing

b. Dayung

c. Perlengkapan alat tulis

d. Format penilaian

e. Testi dan tester

f. Danau/kolam

g. Pluit

3. Prosedur Pelaksanaan Tes

a. Prosedur umum

1) Sebelum melaksanakan tes, testi dikumpulkan untuk diberikan

arahan dan penjelasan mengenai peraturan dalam

melaksanakan tes

2) Pelaksanaan tes mengacu pada peraturan perlombaan dayung

sebenarnya

3) Testi melakukan pemanasan terlebih dahulu sebelum

melaksanakan tes

b. Pelaksanaan tes

1) Testi berada di kolam atau danau dengan menggunakan perahu

kayak racing.

2) Testi melakukan gerakan mendayung.

3) Setiap testi melakukan gerakan mendayung dengan jarak 100

meter dengan satu kali kesempatan.

4) Tester bersiap melihat dan menilai hasil keterampilan

mendayung testi.

4. Prosedur penilaian

Penilaian yang dilaksanakan dalam penelitian ini adalah penilaian

berskala (rating scale), karena dalam penelitian ini yang akan dinilai adalah

perilaku atau performance seseorang. Tipe penilaian ini dilakukan dalam

bentuk point yang tersebar secara continues atau dalam bentuk kategori yang

45

Deden Akbar Izzuddin, 2014 Pengaruh latihan menggunakan media bangu simulasi kayak terhadap keterampilan mendayung kayak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dideskripsikan kerakteristiknya dalam setiap kategori(Nurhasan dan Cholil,

2007:357).

Penilaian dalam tes keterampilan mendayung ini dilakukan oleh tiga

juri. Pemilihan juri dilakukan dengan kriteria sebagai berikut:

a. Ahli dan berpengalaman dalam bidang dayung khususnya pada

nomor canoeing.

b. Memahami dan mengerti tentang analisis mekanika gerakan dalam

cabang olahraga dayung.

Keterampilan atau kemampuan yang dinilai dalam tes ini adalah

sebagai berikut:

a. Phase entry dalam gerakan mendayung

b. Phase pull dalam gerakan mendayung

c. Phase exit dalam gerakan mendayung

d. Phase recovery dalam gerakan mendayung

Berikut ini adalah format penilaian penulis adopsi dari Szanto Csaba

dalam buku Racing Canoeing 2 (2004) ICF(International Canoeing

Federation) akan dipakai oleh tim penilai dalam pelaksanaan tes

keterampilan mendayung. Tim penilai yang memberikan tes merupakan

orang ahli dalam bidang cabang olahraga dayung yang telah mengikuti

pelatihan dan memiliki sertifikat yaitu : Drs. Dede Rohmat N, M.pd,

Muhamad Suryadi M.Pd, Dian Kurniawan S.Pd. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada tabel 3.1 mengenai format penilaian.

Tabel 3.1

Format Penilaian Tes Keterampilan Mendayung

Keterampilan Deskripsi kemampuan Nilai

1 2 3 4 5

Seperempat daun dayung masuk ke dalam

air

Bagian tangan kiri berada pada sisi semi-

prone dan lengan kanan ditekukan sekitar

90º, sehingga genggaman tangan berada

46

Deden Akbar Izzuddin, 2014 Pengaruh latihan menggunakan media bangu simulasi kayak terhadap keterampilan mendayung kayak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Phase entry

didepan sejajar dengan mata sudut dayung

berada pada sudut 45º-50º dengan

permukaan

Posisi badan condong ke depan sudut 65º

Ujung lengan yang ditekuk sejajar dengan

mata

Pandangan lurus ke depan

Lanjutan tabel 3.1 pada halaman 44

Format Penilaian Tes Keterampilan Mendayung

Keterampilan Deskripsi kemampuan Nilai

1 2 3 4 5

Phase pull

Dayung masuk sepenuhnya dalam air

Gerakan tarikan berasal dari putaran

pinggang

Sudut tangkai dayung meningkat dari

30°-40° menjadi tegak lurus 90°

Diikuti dengan pijakan kaki yang

sama dengan lengan yang sedang

menarik

Pandangan lurus kedepan

Phase exit

Dayung keluar dari permukaan air

Dayung keluar saat posisi dayung

sejajar dengan pinggul

Dayung diangkat dari permukaan air

dengan rotasi togok yang condong ke

arah sisi tarikan akhir daun dayung

kira-kira 60º

Siku tangan bawah ditekuk mengarah

ke samping

Daun dayung mengarah kesamping

tidak berada di bawah lengan.

Phase recovery

Daun dayung sepenuhnya berada

diluar air

Posisi dayung horizontal dengan satu

lengan lurus sejajar dengan mata

Lengan dorong ditekuk 90° di sisi

kepala

Badan condong kedepan sudut 65°

Gerak rotasi dari tangkai dayung harus

dilakukan setelah dayung tersebut

47

Deden Akbar Izzuddin, 2014 Pengaruh latihan menggunakan media bangu simulasi kayak terhadap keterampilan mendayung kayak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sepenuhnya terbebas dari air

Data dari hasil tes merupakan data mentah yang harus di uji secara statistik.

Penghitungan dilakukan dengan cara penjumlahan poin dalam tiap phase dibagi

banyaknya poin dalam phase tersebut. Kemudian dari hasil tersebut nilai setiap

phasenya di jumlahkan untuk mendapatkan nilai dari satu jurinya. dan terakhir

nilai setiap juri di jumlahkan dan dibagi dengan banyaknya juri, sehingga

didapatkan rumus : nilai juri 1+nilai juri 2+nilai juri 3

3

Contoh cara penghitungan:

Nama Juri Phase entry Phase pull Phase exit Phase recovery jumlah

Andri 1 5+4+5:3 = 4,6 5+5+4+3:4 = 4,2 4+4+3:3 =3,6 5+4+4:3 = 4,3 16,7

2 4+2+4:3 = 3,3 5+5+4+5:4 = 4,7 5+5+4:3= 4,6 5+4+4:3 = 4,3 16,9

3 4+3+5:3 = 4 5+5+4+3:4 = 4,2 5+5+3:3= 4,3 5+4+4:3 = 4,3 16,8

16,8

Oleh karena itu, validitas suatu alat ukur harus sesuai dengan materi tes

yang diukur. Mengenai validitas suatu alat ukur Nurhasan dan Cholil (2007:35)

mengemukakan bahwa : “Tes yang valid adalah tes yang mengukur apa yang

hendak diukur”. Untuk itu alat ukur keterampilan mendayung harus diuji tingkat

validitas dan reliabilitasnya. Adapun cara yang penulis gunakan untuk mencari

validitas yaitu dengan cara teknik korelasi product momen dengan simpangan.

Sedangakan cara yang penulis gunakan untuk mencari reliabilitas yaitu dengan

cara test-retest.

48

Deden Akbar Izzuddin, 2014 Pengaruh latihan menggunakan media bangu simulasi kayak terhadap keterampilan mendayung kayak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun data mentah dari hasil penilaian juri dikorelasikan dengan hasil

penilaian juri lainnya diperoleh validitas dari tiap juri dapat dilihat pada tabel 3.2.

Tabel 3.2

validitas dari tiap juri

No Juri rxy

1 juri 1 0.87

2 juri 2 0.90

3 juri 3 0.87

Dari ketiga validitas juri pada tabel 3.2 di halaman 46 diambil nilai Validitas

yang paling tinggi dapat dilihat pada tabel 3.3

Tabel 3.3

Data Mentah Hasil Tes

No Hasil tes X Hasil tes Y

1 17.1 51.1

2 16.8 50.2

3 16.7 50.1

4 16.7 49.1

5 16.1 48

6 16.3 47.7

7 16.3 47.3

8 16.1 47.1

9 15.3 46.7

10 15.7 46.4

Keterangan dari tabel di atas adalah

49

Deden Akbar Izzuddin, 2014 Pengaruh latihan menggunakan media bangu simulasi kayak terhadap keterampilan mendayung kayak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Hasil tes X adalah hasil tes keterampilan mendayung yang akan diukur

validitasnya.

2. Hasil tes Y adalah hasil jumlah skor gabungan dari 3 juri yang akan

menjadi patokan dalam pengukuran validitas.

Data mentah di atas terlebih dahulu di T-skor kan yang bertujuan untuk

menyetarakan skor yang berbeda satuan ukurannya menjadi skor baku atau

standar. Berdasarkan hasil T-skor dan hasil uji validitas dengan cara product

moment dengan simpangan maka diperoleh hasil pada tabel 3.4 halaman 48 :

50

Deden Akbar Izzuddin, 2014 Pengaruh latihan menggunakan media bangu simulasi kayak terhadap keterampilan mendayung kayak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.4

Hasil Perhitungan Nilai Rata-rata dan Uji Validitas

X rxy

16,31 48,37 0,90

Tabel 3. menunjukkan bahwa rata-rata hasil tes keterampilan mendayung

adalah 16,31 dan rata-rata hasil jumlah dari 3 juri adalah 48,37. Sedangakan

koefisien korelasi dari kedua hasil tersebut adalah 0,90 yang merupakan

koefisiean derajat validitas tes keterampilan mendayung..

Untuk mencari reliabilitas tes ketereampilan mendayung penulis

menggunakan cara test-retest atau pengukuran ulang. Adapun data mentah dari

hasil tes untuk mengukur reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 3.5

Tabel 3.5

Data Mentah Hasil Tes

No Hasil tes X Hasil tes Y

1 17.1 16.7

2 16.8 16.7

3 16.7 16.3

4 16.7 16.1

5 16.1 16.3

6 16.3 15.7

7 16.3 15.7

8 16.1 15.9

9 15.3 15.1

10 15.7 15.5

51

Deden Akbar Izzuddin, 2014 Pengaruh latihan menggunakan media bangu simulasi kayak terhadap keterampilan mendayung kayak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan dari tabel 3.5 pada halaman 48 adalah

1. Hasil tes X adalah hasil tes pertama pada keterampilan mendayung

2. Hasil tes Y adalah hasil tes ke dua atau ulangannya pada keterampilan

mendayung

Data mentah di atas terlebih dahulu di T-skor kan yang bertujuan untuk

menyetarakan skor yang berbeda satuan ukurannya menjadi skor baku atau

standar. Berdasarkan hasil T-skor dan hasil uji reliabilitas dengan cara test-retest

maka diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 3.6

Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas

∑X ∑Y rxy

163,1 160 0,88

Tabel 3.6 menunjukkan bahwa jumlah hasil tes keterampilan mendayung

pertama adalah 163,1 dan jumlah tes ke dua adalah 160. Sedangakan koefisien

korelasi dari kedua hasil tersebut adalah 0,88 yang merupakan koefisiean derajat

reliabilitas tes keterampilan mendayung.

G. Proses Latihan

Agar mendapatkan hasil yang baik dalam penelitian ini maka perlu dibuat

program latihan guna menunjang keberhasilan tujuan latihan tersebut. Dalam

pelaksanaan penelitian ini, kelompok sampel diberikan dua bentuk latihan, yaitu

latihan menggunakan bangku simulasi kayak labil dan latihan menggunakan

bangku simulasi kayak stabil

Proses latihan atau treatment yang dilakukan dalam penelitian ini tiga kali

dalam seminggu yaitu pada hari senin, rabu, dan jumat selama 5 minggu atau 16

kali pertemuan. Sebagaimana dikatakan Wilmore dan Costill (1994:310)

mengenai proses latihan bahwa : “ … training frequency to 1 or 3 sessions per

week”. Maksud dari pernyataan di atas adalah frekuensi latihan 1 sampai 3 kali

dalam seminggu.

52

Deden Akbar Izzuddin, 2014 Pengaruh latihan menggunakan media bangu simulasi kayak terhadap keterampilan mendayung kayak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk mengembangkan keterampilan secara tepat dan efisien diperlukan

pengembangan kemampuan gerak melalui sikap. Waktu yang diperlukan untuk

meningkatkan keterampilan adalah satu bulan atau empat bulan . Hal itu sesuai

dengan pendapat Mahendra (2007:205) yang menyatakan bahwa: “hasil

perkembangan belajar yang terlihat dari keterampilan anak dapat dikumpulkan

dalam waktu yang cukup panjang, misalkan dalam satu bulan atau empat bulan”.

Berdasarkan pendapat di atas maka penulis dalam penelitian ini melakukan

latihan tiga kali seminggu selama satu bulan, yaitu :

1. Senin, pukul 15.30 – selesai di Gelangang Kolam Renang UPI

2. Rabu, pukul 15.30 – selesai di Gelangang Kolam Renang UPI

3. Jumat, pukul 15.30 – selesai di Gelangang Kolam Renang UPI

Pelaksanaan latihan adalah sebagai berikut :

1. Pendahuluan

Sebelum dimulai proses latihan, penulis memberikan penjelasan tentang

tujuan latihan latihan menggunakan bangku simulasi kayak labil dan latihan

menggunakan bangku simulasi kayak stabil, khususnya untuk meningkatkan

keterampilan.

2. Pemanasan

Sebelum pelaksanaan latihan inti, terlebih dahulu diberikan latihan

pemanasan agar pada saat melakukan latihan inti tidak terjadi cedera.

Sampel melakukan pemanasan dengan peregangan statis kemudian

dilanjutkan dengan melakukan peregangan dinamis. Pemanasan dilakukan

kurang lebih selama sepuluh menit.

3. Latihan inti

Pada latihan inti setiap testi melakukan keterampilan mendayung kayak

pada bangku simulasi kayak yaitu:

a. Latihan menggunakan bangku simulasi kayak labil yaitu :

1) Pendayung pemula duduk di atas bangku simulasi kayak labil

dengan lengan ditentangkan sambil menjaga keseimbangan.

53

Deden Akbar Izzuddin, 2014 Pengaruh latihan menggunakan media bangu simulasi kayak terhadap keterampilan mendayung kayak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Pendayung pemula duduk di atas bangku simulasi kayak labil

dengan menggerakkan lengan ke samping, ke depan dan ke atas.

3) Pendayung pemula duduk di atas bangku simulasi kayak labil

dengan memegang dayungan didepan dan menggerakkan

pinggang ke samping kanan dan kiri.

4) Pendayung pemula duduk di atas bangku simulasi kayak labil

dengan memegang dayungan sambil melakukan phase teknik

mendayung dari mulai Phase entry, Phase pull, Phase exit, dan

Phase recovery secara countinue.

5) Gerakan yang dilakukan oleh pendayung pemula sambil di

koreksi sehingga pendayung dapat melakukan keterampilan

mendayung kayak dengan benar.

b. Latihan menggunakan bangku simulasi kayak stabil yaitu:

1) Pendayung pemula duduk di atas bangku simulasi kayak labil

dengan memegang dayungan sambil melakukan phase teknik

mendayung dari mulai Phase entry, Phase pull, Phase exit, dan

Phase recovery secara countinue.

2) Gerakan yang dilakukan oleh pendayung pemula sambil di

koreksi sehingga pendayung dapat melakukan keterampilan

mendayung kayak dengan benar.

4. Pendinginan

Setelah selesai melaksanakan latihan inti, sampel diinstruksikan untuk

melakukan pendinginan yaitu dengan melemaskan otot-otot dan melakukan

peregangan PNF. Pada pendinginan ini setiap testi melakukan dengan

gerakan pasif dengan bantuan testi lainnya secara bergantian.

54

Deden Akbar Izzuddin, 2014 Pengaruh latihan menggunakan media bangu simulasi kayak terhadap keterampilan mendayung kayak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

H. Prosedur Pengolahan Data

Sebelum pengolahan data terlebih dahulu penulis menentukan validitas dan

reabilitas alat ukur, alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes

keterampilan mendayung. Adapun cara mencari validitas dan reabilitas yang

penulis gunakan yaitu :

1. Mencari validitas dengan cara teknik korelasi product momen dengan

simpangan, dengan menggunakan rumus :

rxy = ∑XY

√(∑X2)(∑Y

2)

Arti dari unsur-unsur tersebut adalah :

rxy = koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y

X = perbedaan antara skor variabel X dengan nilai rata-rata dari

variabel X

Y = perbedaan antara skor variabel Y dengan nilai rata-rata dari

variabel Y

∑XY = jumlah dari hasil perkalian antara X dan Y

X2 = nilai X dikuadratkan

Y2 = nilai Y dikuadratkan

2. Mencari reliabilitas dengan cara test-retest, dengan menggunakan rumus :

rxy = N∑XY – (∑X)(∑Y)

√(N(∑X2) – (∑X)

2) (N(∑Y

2) – (∑Y)

2)

Arti dari unsur-unsur tersebut adalah :

rxy = korelasi antara varibel x dan y

X = skor varibael X

Y = skor varibel Y

∑X = jumlah skor variabel X

∑Y = jumlah skor variabel Y

55

Deden Akbar Izzuddin, 2014 Pengaruh latihan menggunakan media bangu simulasi kayak terhadap keterampilan mendayung kayak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

∑XY = jumlah dari hasil perkalian antara X dan Y

∑X2

= jumlah dari kuadrat skor X

∑Y2

= jumlah dari kuadrat skor Y

N = jumlah subyek

Data yang terkumpul dari hasil pengukuran berdasarkan tes keterampilan

mendayung pada sampel penelitian, dianalisis dengan menggunakan teknik

analisis statistik uji –t, adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:

1. Mencari nilai rata-rata ( X ) dari setiap kelompok data dengan rumus:

X = n

X

Arti tanda-tanda rumus diatas adalah:

X = nilai rata - rata yang dicari

x = skor mentah

n = jumlah sampel

∑ = jumlah dari

2. Mencari simpangan baku dari setiap kelompok data dengan

menggunakan rumus

1

2

n

XXiS

Arti tanda-tanda rumus di atas adalah:

S = simpangan baku yang dicari

∑ = jumlah dari

X = nilai data mentah

X = nilai rata - rata yang dicari

n = jumlah sampel

3. Rumus yang digunakan adalah dengan uji kenormalan secara non

parametrik yang dikenal dengan uji liliefors. Untuk pengujian hipotesis

nol, ditempuh dengan prosedur sebagai berikut:

56

Deden Akbar Izzuddin, 2014 Pengaruh latihan menggunakan media bangu simulasi kayak terhadap keterampilan mendayung kayak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Pengamatan X1, X2, ... ..., Xn dijadikan bilangan baku Z1, Z2, ... ..., Zn

dengan menggunakan rumus :

S

XXiZi

(X dan S merupakan rata - rata dan simpangan baku setiap kelompok

butir tes).

b. Untuk tiap bilangan baku ini, menggunakan daftar distribusi normal

baku, kemudian dihitung peluang F (Zi) = P (Z < Zi).

c. Selanjutnya dihitung proporsi Z1, Z2, ..., Zn yang lebih kecil atau sama

dengan Zi. Jika proporsi ini dinyatakan oleh S (Zi), maka

S (Zi) =n

ZiyangZnZBanyaknyaZ .,...,, 21

d. Hitung selisih F (Zi) - S (Zi) kemudian tentukan harga mutlaknya.

e. Ambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih

tersebut. Sebutlah harga terbesar ini (Lo).

f. Untuk menerima atau menolak hipotesis nol, maka kita bandingkan Lo

ini dengan nilai kritis L yang diambil dari daftar nilai kritis L untuk uji

Liliefors, dengan taraf nyata α (penulis menggunakan α = 0,05).

Kriterianya adalah tolak hipotesis nol bahwa populasi berdistribusi

normal, Jika Lo yang diperoleh dari pengamatan melebihi L dari

daftar kritis uji Liliefors. Dalam hal lain hipotesis nol diterima.

(Sudjana, 2005:466 - 467).

4. Menguji homogenitas sampel dengan menggunakan rumus:

erkecilVasriansiT

rbesarVariansiTeF

Kriteria pengujian homogenitas adalah terima Ho jika, F (1- α)(n - 1) < F

< F1/2 α (n1-1, n2 -1) dan tolak jika , F > F1/2 α(V1,V2).

5. Uji Kesamaan Dua Rata-rata (Skor Berpasangan)

Rumus nSB

Bt

57

Deden Akbar Izzuddin, 2014 Pengaruh latihan menggunakan media bangu simulasi kayak terhadap keterampilan mendayung kayak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kriteria: Penerimaan dan penolakan.

Terima Ho Jika thit < t1- ½ 0,05

Tolak Ho Jika t hit t1 - ½ 0,05

58

Deden Akbar Izzuddin, 2014 Pengaruh latihan menggunakan media bangu simulasi kayak terhadap keterampilan mendayung kayak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Batas penerimaan dan penolakan hipotesis :

t < t1- ½ α

1- ½ 0,05

0,975

dk : = n1-1

= 5-1 = 4

6. Uji Signifikansi Perbedaan Dua Rata-rata (Dua Pihak)

Pasangan hipotesis

Ho : µ1 = µ 2

H1 : µ1 ≠ µ 2

Pendekatan statistika

t = X1 – X2

S√ 1/ n1 + 1 / n2

Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis

Terima Hipotesis (H0) jika –t (1-½ ) < t < (1-½ )

Dalam hal lain hipotesis (H0) ditolak

Batas kritis penerimaan dan penolakan Hipotesis (H) nya :

Untuk = 0,05 dan dk = n1 + n2 – 2