bab iii peta situasi
TRANSCRIPT
-
7/21/2019 Bab III Peta Situasi
1/6
BAB III
PETA SITUASI
Dalam melakukan suatu pengukuran terhadap peta situasi, kita harus
memastikan bahwa segala sesuatu yang berhubungan dengan pengukuran telah
dipersiapkan dengan baik. Dan perlu diperhatikan juga hal-hal di sekitarnya yang
dapat menjadi penyebab kesalahan-kesalahan yang tidak diinginkan.
Sebelumnya kita harus mengetahui lokasi yang dipakai sebagai obyek
dalam pengukuran, kemudian meninjau lokasinya, dan selanjutnya perlu digambar
sket lapangan dan poligon.
3.1. Peralatan yang Digunakan
Alat-alat yang dipergunakan di lapangan, antara lain:
a. Theodolit
b. Meteran
c. uku !etunjuk !raktikum dan "aporan Sementara !raktikum #$T
d. Solasi ban hitam
e. Senter
%. !ayung
g. Mistar
h. Alat tulis
3.2. Cara Pengaturan Alat
Dalam pengaturan alat yang akan digunakan untuk pembuatan peta situasi,
kita harus benar-benar memahami bagian alat tersebut sehingga dalam
pelaksanaannya dapat menghasilkan peta situasi yang baik dan hampir
menyerupai aslinya.
3.2.1. Cara Pengaturan Theodolit
eberapa cara yang harus diperhatikan dalam pemasangan stati% dan
Theodolit di lapangan, sebagai berikut :
&. Stati% dipasang di atas titik yang dikehendaki, kemudian sekrup statis
dikencangkan. Dasar stati% diusahakan datar secara kasar.
&'
-
7/21/2019 Bab III Peta Situasi
2/6
(. Theodolit dipasang di atas stati% dan sekrup dikeraskan.
'. )elembung ni*o kotak diletakkan di tengah-tengah dengan bantuan
tiga sekrup penyetel supaya Theodolit tetap mendatar.
+. Theodolit diatur supaya dalam keadaan baik, yaitu:
&. Sumbu ke-& harus tegak lurus
(. Sumbu ke-( harus mendatar
'. )aris bidik harus tegak lurus sumbu ke-(
+. esalahan teknis pada skala lingkaran tegak lurus harus sama
dengan nol.
. Melihat titik yang dikehendaki melalui centering optic.
. /ika alat belum berada pada titik yang dikehendaki, maka sekrup
pengeras alat dilonggarkan dan alat dapat digeser sehingga dapat tepat pada
titik yang dimaksud dan sekrup dikeraskan.
0. )elembung ni*o kotak diperiksa sekali lagi. ila gelembung berubah,
ni*o kotak perlu diatur kembali.
1. Mengatur ni*o tabung.
3.2.2. Cara Pengaturan Nivo
eberapa langkah yang harus diketahui dan diperhatikan dalam
pengaturan ni*o, antara lain:
&. Theodolit pada bagian atas diputar sehingga ni*o tabung
letaknya sejajar dengan kedua sekrup penyetel a dan b. emudian gelembung
ditempatkan di tengah-tengah dengan menyetel sekrup a dan b.
(. Theodolit bagian atas diputar 23odan gelembung diatur agar
berada di tengah-tengah dengan sekrup penyetel c.'. Theodolit siap dipakai dan sudah mendatar bila gelembung
pada ni*o kotak tetap ditengah, meskipun teropong diputar ke segala arah.
3.2.3. Cara engatur Theodolit Untuk e!"uat Poligon
Dalam pembuatan poligon yang akan dilakukan di lapangan, kita perlu
mengetahui langkah-langkah dalam mengatur Theodolit, sebagai berikut:
&+
-
7/21/2019 Bab III Peta Situasi
3/6
&. Setelah Theodolit di atas titik a dan sudah mendatar, maka
Theodolit diatur supaya dapat digunakan untuk pengukuran sudut dengan
bantuan sekrup & dan 4& 5sekrup arah hori6ontal bagian atas7, serta sekrup
( dan 4( 5sekrup arah hori6ontal bagian bawah7.
(. Sekrup ( dikeraskan dan sekrup & diputar untuk membuat
garis indeks nonius tepat 3opada skala lingkaran mendatar. 8onius dinolkan
dengan memutar sekrup 4&. ila sudah tepat, sekrup & dikunci dan sekrup
( dibuka.
'. Teropong diarahkan ke enchmark dan diatur menunjuk pada
sudut 3393, ( dikunci. Titik potong benang dia%ragma ditepatkan pada bak
ukur dengan memutar sekrup 4( 5sekrup penggerak halus7, sehingga garis
bidik tepat pada arah utara.
+. Sekrup & dilepaskan 5( dan 4( tidak berubah7 sehingga plat
nonius dan teropong dapat diputar.
. Mengarahkan teropong ke titik berikut yang akan dijadikan
poligon . !erubahan-perubahan mendatar menyatakan perubahan sudut yang
diukur.
. !engukuran dilanjutkan dengan menyipat titik-titik detail dan
langkah satu sampai lima diulangi kembali untuk pembuatan poligon
berikutnya.
3.3. Cara e!"uat Poligon
Saat praktik di lapangan, titik awal dapat ditentukan secara bebas. Tetapi
untuk titik poligon berikutnya harus pasti dan tertentu dan saling terkait dengan
poligon sebelumnya. "angkah-langkah menentukan titik poligon dan detail,sebagai berikut:
&. Menentukan letak titik awal secara bebas dengan perhitungan bahwa
tempatnya menguntungkan untuk pembuatan detail atau poligon berikutnya.
(. Arahkan pada arah utara sebagai patokan 3o393.
'. Selanjutnya disipat titik detail yang ada di lapangan yang sekiranya
dibutuhkan. Detail itu berupa ujung lapangan, batas rumah, tepi pagar, tiang
&
-
7/21/2019 Bab III Peta Situasi
4/6
listrik, dan lain-lain. Setelah semua detail sudah diatur, selanjutnya ditentukan
suatu titik tertentu yang dipilih sebagai titik poligon berikutnya.
+. Dalam pengukuran sudut dipakai sudut luar 5searah jarum jam7 dan
untuk jaraknya didapatkan dari selisih antar benang atas dan benang bawah
secara optis.
. Sekarang alat dipindahkan ke titik ( yang disebut titik .
. alau pada titik awal dipakai enchmark sebagai patokan awal, maka
pada titik awal ini arah 3o393 menggunakan titik A sebagai patokannya.
0. Selanjutnya kembali dilakukan penyipatan terhadap titik-titik detail
dan juga penyipatan terhadap suatu titik-titik yang dipakai sebagai titik
poligon berikutnya.
1. !ada titik terakhir 5missal titik ke-87, menggunakan titik ke-58-&7
sebagai patokan.
2. Setelah selesai membidik semua obyek yang ada, sudut titik pertama
yang dilihat dari titik terakhir diukur.
&3. Theodolit dipindahkan ke titik pertama dan titik terakhir digunakan
sebagai titik 3.
&&. Sudut enchmark diukur jika dilihat dari titik pertama dengan
menggunakan titik terakhir sebagai 3.
3.#. Pengolahan Data
Data yang dihasilkan berupa hasil pengukuran dan perhitungan koreksi
5sudut hori6ontal dan jarak7 pada tabel poligon sampai pada angka-angka
koordinat terhitung dari poligon A53,37.
Dalam menggambar peta situasi dibutuhkan titik-titik detail yang didapatdengan menembak tiga titik sekaligus dalam satu sudut 5jika memungkinkan7.
Dalam tabel detail akan disajikan sudut hori6ontal dan jarak dari detail-detail yang
disertai keterangan mengenai letak titik tersebut. Setelah itu, dari setiap poligon
diambil jarak dan sudut hori6ontal yang terbaca pada titik detail sehingga dapat
digambarkan peta situasi tempat dimana pengukuran dilakukan.
3.#.1. Pengolahan data Poligon
&
-
7/21/2019 Bab III Peta Situasi
5/6
$ntuk menghitung hasil dari pengukuran di lapangan, dapat dipakai
rumus-rumus sebagai berikut:
&. /umlah sudut ;&(&,32< jumlah poligon 5n7 ; 1
oreksi sudut ; =>5n?(7@&13B jumlah sudutC 5n7
; =>50?(7@&13 B &(&,32C 517
; =52@&137 B &(&,32C 1
; -3,&'(
(. Sudut terkoreksi ; sudut terbaca ? koreksi sudut
; (11,(3 - 3,&'(
; (11,&&'1
'. Sudut jurusan ; sudut terkoreksi ? sudut jurusan sebelumnya B&13o
Eontoh poligon ; (11,&&'1 ? +3,'1'1 B &13
; &+1,+20
+. /arak ; &33 @ 5A-7
Eontoh poligon ; &33 @ 5&,1 B &,'7
; (( m
. F ; /arak @ sin 5sudut jurusan sebelumnya7
Eontoh poligon : F ; (( @ sin 5&+1,+207 ; &&,+20
. G ; /arak @ cos 5sudut jurusan sebelumnya7
Eontoh poligon : G ; (( @ cos 5&+1,+207 ; -&1,00
0. oreksi F ; 5DD7 @ F
Eontoh poligon : koreksi F ; 5(( (',(7 @ (,'1'+ ; 3,(((2
1. oreksi G ; 5DD7 @ G
Eontoh poligon : koreksi G ; 5(((',(7 @ &,31( ; 3,&3&'
2. F terkoreksi ; F ? koreksi F
Eontoh poligon : &&,+20 ? 53,(((27 ; &&,0&2
&3. G terkoreksi ; G ? koreksi G
Eontoh poligon : 5-&1,007 ? 53,&3&'7 ; -&1,
&0
-
7/21/2019 Bab III Peta Situasi
6/6
&&. oordinat F ; F sebelumnya ? F terkoreksi
Eontoh poligon : 53,33337 ? 5&,&1107 ; &,&110
&(. oordinat G ; G sebelumnya ? G terkoreksi Eontoh poligon : 53,33337 ? 5&1,1&7 ; &1,1&
&1