bab iii perancangan sistemrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/14077/3/t1_612010047_bab... ·...
TRANSCRIPT
15
BAB III
PERANCANGAN SISTEM
Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi perangkat
keras dan perangkat lunak dari sistem yang dibuat. Perancangan perangkat keras
menjelaskan hubungan antar modul. Sedangkan perancangan perangkat lunak
menjelaskan program utama yang berfungsi sebagai pengendali sistem secara
keseluruhan. Perancangan perangkat lunak disajikan melalui diagram alir.
3.1 Deskripsi Sistem
Perancangan alat dalam skripsi ini terdiri dari tiga bagian yaitu, sensor
yang berfungsi mendeteksi adanya pelanggaran yaitu asap dari rokok yang
dinyalakan. Kemudian mikrokontroler dan juga modul Wi-Fi yang berfungsi
mengolah data input serta mengirimkan melalui internet melalui jaringan nirkabel.
Terakhir bagian penerima yang berfungsi sebagai penerima data yang dikirim oleh
bagian mikrokontroler melalui device user yang telah ditentukan.
1. Sensor
Pada perancangan tugas akhir ini digunakan sensor yang digunakan
untuk mengecek adanya asap rokok. Sensor diletakan di bagian terluar
dari rangkaian sistem untuk memudahkan dilewati oleh asap dari rokok.
2. Mikrokontroler
Pada perancangan tugas akhir ini digunakan mikrontroler berupa
Arduino Mega 2560 dengan chip ATmega2560 jenis AVR untuk
menerima output dari sensor asap. Kemudian setelah adanya perubahan
nilai dari sensor yang bernilai ‘1’ saat tidak mendeteksi asap, kemudian
berubah menjadi ‘0’ saat mendeteksi adanya asap. Mikrokontroler
mengirim sinyal kepada perangkat kedua untuk melakukan proses yang
sama dengan perangkat pertama yaitu mengambil gambar melalui modul
16
serial kamera VC0706. Setelah itu gambar hasil capture tersebut di tulis
kedalam modul SD Card dengan ekstensi file .JPEG. Esp8266 sebagai
modul wifi kemudian digunakan untuk login ke jaringan Wi-Fi yang
tersedia kemudian mengirimkan gambar yang tersimpan pada SD Card
ke device user yang telah ditentukan sebelumnya yaitu melalui e-mail.
3. Device User
Pada perancangan tugas akhir ini device user yang digunakan dapat
berupa perangkat komputer maupun smartphone yang dapat
menggunakan fitur penerima e-mail yang di kirimkan melalui
mikrokontroler.
Deskripsi sistem dapat dilihat pada diagram blok yang ditunjukkan pada
Gambar 3.1.
17
Gambar 3.1. Diagram blok sistem secara keseluruhan.
Bagian-bagian dari diagram blok sistem yang ditunjukkan pada Gambar
3.1. dijelaskan sebagai berikut :
a. Sistem pengontrol proses dengan menggunakan mikrokontroler
Mikrokontroler digunakan sebagai pengendali utama untuk mengetahui
masukan dari sensor asap dan gas MQ-2. Setelah adanya perubahan output
dari sensor mikrokontroler mengirimkan sinyal kepada HC-05 untuk
mengaktifkan perangkat kedua, untuk melakukan perintah yang sama
dengan perangkat pertama. Kemudian, mikrokontroler akan memberikan
perintah ke serial kamera untuk mengambil gambar/foto lalu
menyimpannya kedalam SD card.
b. Sensor asap MQ-2
Pada dasarnya prinsip kerja dari sensor asap dan gas MQ-2 adalah
mendeteksi keberadaan gas - gas yang dianggap mewakili kandungan dari
asap rokok, yaitu gas Hydrogen, Methane, dan , karbon monoksida (CO).
Jika sensor tersebut mendeteksi keberadaan gas - gas tersebut di udara
dengan tingkat konsentrasi tertentu, maka sensor akan menganggap
terdapat asap rokok di udara. Ketika sensor mendeteksi keberadaan gas-
18
gas tersebut maka resistansi elektrik sensor akan turun yang menyebakan
tegangan yang dihasilkan oleh output sensor akan semakin besar.
Karena pada pembuatan skripsi tidak mengukur tingkat konsentrasi gas
di udara maka output yang diambil pada sensor MQ-2 langsung pada pin
DOUT, yaitu pin yang mengeluarkan sinyal output TTL.
c. Modul Bluetooth HC-05
HC-05 ini dipergunakan sebagai komunikasi serial antar mikrokontroler
pertama dengan mikrokontroler kedua. Modul Bluetooth HC-05 sendiri
mengkonversi komunikasi serial level TTL (UART) kedalam bentuk
komunikasi wireless yaitu Bluetooth. Pada skripsi ini modul Bluetooth ini
difungsikan pada mikrokontroler pertama sebagai master sedangkan pada
mikrokontroler kedua sebagai slave.
d. Serial kamera dan SD card
Kamera digunakan untuk mengambil gambar sesaat setelah sensor
mendeteksi adanya asap rokok. Kemudian mengirimkan gambar tersebut
kepada device user. Kamera yang akan digunakan adalah VC0607 Camera
Module.
Selain itu juga ditambahkan modul SD Card untuk menyimpan hasil
dari tangkapan serial kamera. Komunikasi dari mikrokontroler dengan SD
Card menggunakan SPI.
e. ESP8266 dan Device User
ESP8266 adalah sebuah modul yang telah dilengkapi dengan stack
protokol yang telah terintegrasi dengan TCP/IP. Karena itu dengan
menggunakan modul ESP8266 sebuah mikrokontroler dapat mengakses ke
segala jaringan wireless/Wi-Fi Network yang tersedia.
Device user yang digunakan untuk menerima pesan adalah Personal
Computer(PC) maupun smartphone. Layanan yang digunakan sebagai
penerima pesan adalah layanan yang disediakan oleh Google yaitu Gmail.
19
3.1.1 Cara Kerja Sistem
Gambaran cara kerja dari sistem ini terdiri dari tiga bagian yaitu sensor
yang berfungsi mendeteksi adanya pelanggaran yaitu asap dari rokok yang
dinyalakan. Kemudian mikrokontroler dan juga modul Wi-Fi yang berfungsi
mengolah data input dan mengirimkan melalui jaringan nirkabel. Kamera serial
yang berguna untuk mengambil gambar pada lokasi terpasangnya alat. Terakhir
bagian penerima yang berfungsi sebagai penerima data yang dikirim oleh bagian
mikrokontroler melalui device user yang telah ditentukan.
Pertama pada bagian sensor sendiri akan dibuat dengan menggunakan
sensor asap dan gas MQ-2. Sensor MQ-2 ini adalah sensor yang berfungsi untuk
mendeteksi adanya kadungan Hydrogen, karbon monoksida (CO), dan Ethanol
yang muncul dari rokok yang dibakar. Ketika sensor mendeteksi keberadaan gas -
gas tersebut maka resistansi elektrik sensor akan turun kemudian akan keluar
tegangan pada output sensor. Setelah adanya perubahan output dari sensor
mikrokontroler mengirimkan sinyal kepada HC-05 untuk mengaktifkan perangkat
kedua, untuk melakukan perintah yang sama dengan perangkat pertama.
Kemudian perintah yang dilakukan oleh kedua mikrokontroler adalah perintah
yang sama yaitu, mikrokontroler pertama dan kedua akan mengambil gambar/foto
dari kamera serial yang telah dipasang. Setelah itu mikrokontroler tersebut akan
mengolah data yang telah didapat serta mengirimkan data itu melalui internet
yang dikoneksikan dari modul ESP8266 kepada device user.
Pengiriman data yang dikirimkan dari mikrokontroler adalah sebuah pesan
yang berisi tentang pesan adanya pelanggaran beserta gambar/foto dan juga lokasi
di mana terjadinya pelanggaran, atau lokasi dimana sensor di tempatkan
mendeteksi adanya asap rokok. Pesan akan diterima melalui e-mail yang hanya
dapat dibuka oleh device user yang berwenang.
3.2 Perancangan Perangkat Keras
Perancangan perangkat keras terdiri dari beberapa modul. Pada bagian ini
akan dibahas mengenai fungsi dari tiap modul, serta koneksinya dengan rangkaian
yang lain. Dilihat dari koneksi antar blok pada diagram blok perangkat keras yang
20
telah ditunjukkan pada Gambar 3.1. maka dapat dibagi beberapa modul yang akan
dibahas, yaitu modul mikrokontroler, modul sensor, modul Bluetooth HC-05,
modul serial kamera dan SD card, dan modul ESP8266.
3.2.1 Modul Mikrokontroler
Pada awal perancangan, digunakan Arduino UNO dengan mikrokontroler
ATMega 328P. Namun, pada realisasi digunakan Arduino Mega 2560
mikrokontroler AT mega2560. Karena keterbatasan memori yang hanya memiliki
SRAM sebesar 2KB pada bootloader Arduino UNO sehingga digantikan dengan
menggunakan Arduino Mega 2560 yang memiliki SRAM sebesar 8KB pada
bootloader-nya. Sehingga sudah cukup untuk menampung semua perintah –
perintah yang dberikan. Modul mikrokontroler ini sendiri berfungsi untuk
menterjemahkan perintah dari masukan dan akan diteruskan untuk menjalankan
sistem. Untuk konfigurasi pin mikrokontroler yang digunakan ditunjukkan pada
Tabel 3.1. dibawah :
Tabel 3.1. Konfigurasi pin mikrokontroler ATmega 2560
Pin Keterangan
1 Pin TX pada ESP8266
2 Pin RX pada ESP8266
4 Pin DOUT pada sensor MQ-2
69 Pin TX pada VC0706
3 Pin RX pada VC0706
68 Pin TX pada HC-05
5 Pin RX pada HC-05
50 MISO pada pin SPI
51 MOSI pada pin SPI
52 SCK pada pin SPI
53 SS/Chip Select pada pin SPI
21
3.2.2 Modul Sensor MQ-2
Penggunaan modul sensor MQ-2 ini memanfaatkan resistansi elektrik
yaitu ketika sensor mendeteksi keberadaan gas- gas tersebut maka resistansi
elektrik sensor akan turun yang menyebakan tegangan yang dihasilkan oleh output
sensor akan semakin besar. Pada sensor MQ-2 ini memiliki 4 buah pinout yaitu
VCC (5V), GND, DOUT output sinyal TTL,dan AOUT output sinyal Analog.
Pada skripsi ini digunakan pin DOUT yaitu pin yang langsung
mengeluarkan output high(5V), saat sensor mendeteksi adanya asap maka logika
yang semula bernilai ”1” akan berubah menjadi “0”. Dan output pada pin DOUT
akan langsung memberikan nilai 5V. Selain itu juga sensitivitas dari sensor MQ-2
dapat diatur dengan mengkalibrasi trimpot yang telah disediakan oleh modul itu
sendiri.
Gambar 3.2. Untai sensor MQ-2.
22
3.2.3 Modul Bluetooth HC-05
Pada awal perancangan, belum diperkirakan tentang penggunaan modul
bluetooth ini. Tetapi dikarenakan tidak memungkinkannya ESP8266 untuk
komunikasi antar mikrokontroler maka ditambahkanlah modul ini. Maka modul
bluetooth inilah yang dimanfaatkan untuk berkomunikasi antar mikrokontroler.
Modul bluetooth HC-05 merupakan modul bluetooth yang bisa menjadi
slave ataupun master hal ini dibuktikan dengan bisa memberikan notifikasi untuk
melakukan pairing keperangkat pertama, maupun perangkat kedua tersebut yang
melakukan pairing ke masing – masing modul bluetooth CH-05. Untuk mengeset
perangkat modul bluetooth dibutuhkan perintah-perintah AT Command yang mana
perintah AT Command tersebut akan di respon oleh perangkat modul bluetooth
jika modul tersebut tidak dalam keadaan terkoneksi dengan perangkat lain.
Berikut ini adalah Gambar 3.3. [14] modul HC-05 beserta keterangan pinout-nya:
Gambar 3.3. Untai modul Bluetooth HC-05 dengan Arduino Mega 2560
Keterangan pinout di atas adalah sebagai berikut :
EN fungsinya untuk mengaktifkan mode AT Command Setup pada modul
HC-05. Jika pin ini ditekan sambil ditahan sebelum memberikan tegangan
ke modul HC-05, maka modul akan mengaktifkan mode AT Command
Setup. Secara default, modul HC-05 aktif dalam mode Data.
23
Vcc adalah pin yang berfungsi sebagai input tegangan 5V.
GND adalah pin yang berfungsi sebagai ground.
TX adalah pin yang berfungsi untuk mengirimkan data dari modul ke
perangkat lain (mikrokontroler). Tegangan sinyal pada pin ini adalah 3.3V
sehingga dapat langsung dihubungkan dengan pin RX pada arduino karena
tegangan sinyal 3.3V dianggap sebagai sinyal bernilai high pada arduino.
RX adalah pin yang berfungsi untuk menerima data yang dikirim ke
modul HC-05. Tegangan sinyal pada pin sama dengan tegangan sinyal
pada pin TX, yaitu 3.3V. Untuk keamanan, sebaiknya gunakan pembagi
tegangan jika menghubungkan pin ini dengan arduino yang bekerja pada
tegangan 5V.
STATUS adalah pin yang berfungsi untuk memberikan informasi apakah
modul terhubung atau tidak dengan perangkat lain.
3.2.4 Modul Serial Kamera
Penggunaan serial kamera pada skripsi ini untuk pengambilan gambar
setelah sensor mendeteksi adanya asap. Penggunaan serial kamera sendiri
menggunakan serial TTL untuk komunikasi pengambilan gambar serta
penyimpanan datanya. Hasil dari pengambilan gambar pun memiliki resolusi
optikal VGA (640 × 480) px, dan format ekstensi nya adalah .JPEG. Berikut
adalah gambar beserta keterangan dari serial kamera VC0706 yang tertera pada
Gambar 3.4. [11] dibawah :
24
Gambar 3.4. Serial kamera VC0706
3.2.5 SD Card Module
Sedangkan untuk penggunaan dari SD card modul adalah untuk media
penyimpanan dari hasil tangkapan gambar serial kamera. Komunikasi antarmuka
dari board arduino dengan modul SD card menggunakan komunikasi SPI, oleh
karena itu fungsi dari pin digital MISO, MOSI, dan SCK, tidak dapat diganti
dengan pin digital lainnya. Sedangkan untuk pin yang terhubung dengan
Slave/Chip Select module SD card bebas dapat menggunakan pin lainnya.
Untuk lebih jelas untai dari pengkabelan SD card dengan arduino dapat
dilihat pada Gambar 3.5. [12] yang tersedia dibawah ini:
25
Gambar 3.5. Untai dari SD Card Module
3.2.6 ESP8266
ESP8266 adalah wi-fi modul dengan output serial TTL yang dilengkapi
dengan GPIO ini dapat dipergunakan secara standalone maupun dengan
mikrokontroler tambahan untuk kendalinya. Pada pengerjaan skripsi ini ESP8266
tidak digunakan secara standalone, tetapi digunakan untuk menghubungkan
arduino dengan jaringan wireless yang tersedia. Tujuannya untuk pengiriman data
yang berupa gambar/foto dikirimkan melalui e-mail yang sudah ditentukan. Untuk
pengkabelan antara ESP8266 dengan arduino dapat dilihat pada Gambar 3.6. [3]
ESP8266 dapat dikondisikan sebagai client atau access point,
pengkondisian ESP8266 pada pengerjaan ini adalah sebagai client dan di program
menggunakan AT Command. Berikut instruksi penggunan dari AT Command yang
digunakan untuk menyambung ke koneksi wireless dan juga pengiriman datanya.
Instruksi AT Command ditunjukkan pada Tabel 3.2. [3] dibawah ini :
28
3.2.7 Device User
Kemudian yang terakhir adalah device user, di mana device user ini adalah
bagian penerima dari pengiriman oleh mikrokontroler pertama dan mikrokontroler
kedua. Data yang dikirim dari mikrokontroler tersebut berupa e-mail yang
dikirimkan melalui sebuah jalur layanan server yaitu SMTP. SMTP sendiri adalah
jalur pengiriman e-mail secara otomatis dan juga terverifikasi sehingga dapat
diterima oleh penerima e-mail. Sehingga pada pembuatan skripsi ini
memanfaatkan sebuah layanan server tersendiri yaitu SMTP2GO. SMTP2GO
adalah sebuah layanan server gratis dan terbatas yang dipakai pada skripsi ini
untuk mengirimkan pesan berupa e-mail yang berisi attachment gambar dan juga
pesan tepat sesaat setelah sensor mendeteksi adanya asap. Berikut dibawah ini
Gambar 3.7. menunjukkan layanan server SMTP2GO yang digunakan untuk
pengiriman.
Gambar 3.7. Pengiriman e-mail dengan layanan SMTP2GO
Sedangkan untuk penerima e-mail telah ditentukan alamatnya dan juga
dapat diterima melalui Personal Computer(PC) maupun smartphone. Layanan
yang digunakan sebagai penerima pesan adalah layanan yang disediakan oleh
Google yaitu Gmail. Berikut dibawah ini Gambar 3.8. menunjukkan e-mail dari
akun google yang ditentukan yang berisi attachment foto/gambar yang diambil
tepat sesaat setelah sensor mendeteksi adanya asap.
29
Gambar 3.8. Kotak pesan dari layanan Gmail
3.3 Perancangan Perangkat Lunak
Perangkat lunak digunakan untuk mengendalikan seluruh operasi sistem.
Perangkat lunak ditulis dan di-compile menggunakan Arduino IDE 1.6.5 yang
kemudian di tanamkan ke mikrokontroler. Pada bagian ini akan dibahas garis
besar program sistem yang direpresentasikan melalui diagram alir.
3.3.1 Diagram Alir Program Utama
Sesaat setelah mendeteksi adanya asap maka mikrokontroler akan segera
bekerja mulai dari pengambilan gambar sampai dengan pengiriman. Dalam
prosesnya masing – masing mikrokontroler membutuhkan waktu sekitar 4 menit
sampai dengan device user menerima pesan. Untuk menunjukkan alur dari
program yang dibuat terdapat acuan diagram alir program utama yang ditunjukkan
pada Gambar 3.9. dan Gambar 3.10. dibawah :
Berikut adalah proses kerja dari masing – masing mikrokontroler dapat
dijelaskan sebagai berkut:
1. Pada saat awal sistem dihidupkan, semua sistem akan melakukan
inisialisasi awal dan mikrokontroler pertama menunggu sampai adanya
asap rokok sedangkan mikrokontroler kedua menunggu adanya
komunikasi dari mikrokontroler pertama.
30
2. Setelah sensor mendeteksi adanya asap rokok maka output dari sensor
langsung memberikan tegangan maksimal kemudian memicu
mikrokontroler pertama.
3. Mikrokontroler pertama memberikan sinyal kepada mikrokontroler
kedua sehingga mikrokontroler pertama dan kedua dapat melakukan
proses tahapan selanjutnya.
4. Proses berikutnya adalah mikrokontroler pertama dan kedua masing –
masing mengambil gambar/foto melalui serial kamera yang sudah
terpasang, dalam pengambilan gambar ini sendiri dibutuhkan waktu
sekitar 1 menit sampai selesai.
5. Gambar/foto tersebut disimpan kedalam SD card modul untuk
ditampung.
6. Kemudian ESP8266 akan melakukan inisialisasi dan koneksi ke dalam
jaringan wireless yang tersedia untuk mengirimkan pesan yang berisi
pesan dan gambar/foto yang akan di encode kemudian dikirimkan
melalui SMTP2GO.
7. Pengiriman membutuhkan waktu sekitar 4 menit karena keterbatasan
maksimal pengiriman dari ESP8266 yang hanya 2KB, sehingga
pengiriman dilakukan secara berkala dalam bentuk cacah dari encode
yang sudah dilakukan.
8. Device user menerima menerima pesan dalam bentuk e-mail dari
layanan Gmail dan sistem akan kembali lagi ke proses awal untuk
menunggu adanya asap.