bab iii perancangan -...

22
32 BAB III PERANCANGAN Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai perancangan sistem untuk menentukan jenis klasifikasi tanah tanah yang terdiri dari perancangan sistem untuk menentukan Horison Generiknya, perancangan sistem untuk menentukan Horison Pencirinya, dan terakhir perancangan sistem untuk menentukan Klasifikasi Tanahnya. 3.1. Perancangan Perangkat Lunak Horison Generik Pada perancangan perangkat lunak Horison Generik, sistem dibangun dengan menggunakan logika Fuzzy dengan menggunakan metode Tsukamoto. Metode ini digunakan karena sistem inferensi Fuzzy didasarkan pada konsep penalaran monoton. Output hasil inferensi dari tiap-tiap aturan diberikan secara tegas (crisp) berdasarkan α-predikat (fire strength). Salah satu syarat yang harus dipenuhi pada metode penalaran ini adalah himpunan fuzzy pada konsekuennya harus bersifat monoton ( baik monoton naik maupun monoton turun). Untuk mengetahui Horison Generik dari suatu sampel tanah dipengaruhi oleh banyak variabel, yaitu perakaran, bahan organik, kedalaman horison, drainase, warna, struktur, tekstur, konsistensi, dan pori tanah. Berikut ini adalah tabel data indikator yang berisi ciri-ciri dari setiap Horison Generik yang digunakan dalam perancangan tugas akhir ini: Tabel 3.1. Ciri-ciri Horison Generik pada klasifikasi tanah Indikator Nilai Indikator Horison O A E B - Perakaran - Halus (diameter 1- 2 mm) Sedikit Sedang Sedang banyak Banyak Banyak - medium (diameter 2 -5 mm) Sedikit Sedang Sedang banyak Banyak Banyak

Upload: doancong

Post on 18-May-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III PERANCANGAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9684/5/T1_612008031_BAB III.pdfdrainase, warna, struktur, tekstur, konsistensi, dan pori tanah. Berikut

32

BAB III

PERANCANGAN

Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai perancangan sistem untuk

menentukan jenis klasifikasi tanah tanah yang terdiri dari perancangan sistem untuk

menentukan Horison Generiknya, perancangan sistem untuk menentukan Horison

Pencirinya, dan terakhir perancangan sistem untuk menentukan Klasifikasi Tanahnya.

3.1. Perancangan Perangkat Lunak Horison Generik

Pada perancangan perangkat lunak Horison Generik, sistem dibangun

dengan menggunakan logika Fuzzy dengan menggunakan metode Tsukamoto.

Metode ini digunakan karena sistem inferensi Fuzzy didasarkan pada konsep

penalaran monoton. Output hasil inferensi dari tiap-tiap aturan diberikan secara

tegas (crisp) berdasarkan α-predikat (fire strength). Salah satu syarat yang harus

dipenuhi pada metode penalaran ini adalah himpunan fuzzy pada konsekuennya

harus bersifat monoton ( baik monoton naik maupun monoton turun).

Untuk mengetahui Horison Generik dari suatu sampel tanah dipengaruhi

oleh banyak variabel, yaitu perakaran, bahan organik, kedalaman horison,

drainase, warna, struktur, tekstur, konsistensi, dan pori tanah. Berikut ini adalah

tabel data indikator yang berisi ciri-ciri dari setiap Horison Generik yang

digunakan dalam perancangan tugas akhir ini:

Tabel 3.1. Ciri-ciri Horison Generik pada klasifikasi tanah

Indikator Nilai Indikator Horison

O A E B

- Perakaran

- Halus (diameter

1- 2 mm)

Sedikit –

Sedang

Sedang –

banyak

Banyak Banyak

- medium

(diameter 2 -5

mm)

Sedikit –

Sedang

Sedang –

banyak

Banyak Banyak

Page 2: BAB III PERANCANGAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9684/5/T1_612008031_BAB III.pdfdrainase, warna, struktur, tekstur, konsistensi, dan pori tanah. Berikut

33

Indikator Nilai Indikator Horison

O A E B

- Kasar (diameter

>5 mm)

Banyak Banyak Sedang –

banyak

Sedikit – Sedang

- Kedalaman horison

(cm)

0-5 cm 5 – 20 cm 20 – 30 cm 30 – 50 cm

- Bahan organik(%) Tinggi –

sangat tinggi

Tinggi – sedang Rendah –

sangat rendah

Sedang – tinggi

- Drainase Cukup –Baik Cukup –Baik Cukup –Baik Jelek – cukup

- Warna (kondisi

lembab)

- Hue

- Value Gelap Sedang Terang Gelap

- Kroma murni Sedang bercak murni

- Struktur

- Klas Struktur Remah-

Granular

Granular-

Gumpal

Membulat

Granular-

Gumpal

Membulat

Platy, Prismatik,

Kolumnar,

Gumpal

Bersudut,

Gumpal

Membulat

- Ukuran Remah (1 – 5)

Granular (1 –

5)

Granular (1 - 3)

Gumpal

membulat (1 - 5)

Granular (1 - 3)

Gumpal

membulat (1 -

5)

Platy (1 – 5)

Prismatik (1 – 5)

Kolumnar(1 – 5)

Gumpal Bersudut

(1 – 5)

Gumpal

Membulat(1 – 5)

- Perkembangan Kekuatan

sedang - Kuat

atau stabil

Kekuatan

sedang –Mudah

hancur

Kekuatan

sedang –Mudah

hancur

Kekuatan sedang

–Mudah hancur

- Teksture

- Liat Sangat

Rendah –

Sedang

Sangat Rendah

–Sedang

Rendah –

Sedang

Tinggi – Sangat

Tinggi

Page 3: BAB III PERANCANGAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9684/5/T1_612008031_BAB III.pdfdrainase, warna, struktur, tekstur, konsistensi, dan pori tanah. Berikut

34

Indikator Nilai Indikator Horison

O A E B

- Debu Tinggi –

Sangat Tinggi

Rendah –

Sedang

Sangat Rendah

–Sedang

Sangat Rendah –

Sedang

- Pasir Tinggi –

Sangat Tinggi

Rendah –

Sedang

Sangat Rendah

–Sedang

Sangat Rendah –

Sedang

- Konsistensi

- Kondisi Basah

- Kondisi Lembab Sangat

Gembur –

Gembur

Gembur Gembur – Butir

kuat

Butir kuat – Butir

Sangat Kuat

- Kondisi Kering Lunak –

Teguh

Cukup teguh –

teguh

Teguh Teguh – Sangat

Teguh

- Pori Tanah

- Halus (diameter

<2mm)

Sedikit Sedikit Sedang –

Banyak

Banyak

- Medium (diameter

2-5mm)

-

Sedang –

banyak

Sedang –

banyak

Sedikit –

sedang

Sedikit

- Kasar (diameter

>5mm)

Sedang –

banyak

Sedang –

banyak

Sedikit –

sedang

Sedikit

3.1.1. Perakaran

Variabel perakaran memiliki 3 kelas yaitu perakaran halus, perakaran

medium, dan perakaran kasar. Masing-masing kelas perakaran itu memiliki 3

himpunan yaitu himpunan sedikit, sedang, dan banyak. Fungsi keanggotaan untuk

setiap himpunannya dapat dilihat pada gambar 3.1.

Page 4: BAB III PERANCANGAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9684/5/T1_612008031_BAB III.pdfdrainase, warna, struktur, tekstur, konsistensi, dan pori tanah. Berikut

35

Gambar 3.1. Himpunan fuzzy untuk variabel perakaran

Dari gambar himpunan fuzzy di atas maka akan didapatkan fungsi

keanggotaannya untuk setiap himpunan adalah:

Himpunan sedikit

𝜇𝑠𝑒𝑑𝑖𝑘𝑖𝑡(𝑥) = {40 − 𝑥

40 ; 0 ≤ 𝑥 ≤ 40

0 ; 𝑥 ≥ 40

Himpunan sedang

𝜇𝑠𝑒𝑑𝑎𝑛𝑔(𝑥) =

{

𝑥 − 25

25 ; 25 ≤ 𝑥 ≤ 50

75 − 𝑥

25 ; 50 ≤ 𝑥 ≤ 75

0 ; 𝑥 ≤ 25 atau 𝑥 ≥ 75

Himpunan banyak

𝜇𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘(𝑥) = {0 ; 𝑥 ≥ 100 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 ≤ 60𝑥 − 60

40 ; 60 ≤ 𝑥 ≤ 100

3.1.2. Bahan Organik

Variabel bahan organik memiliki 5 himpunan, yaitu sangat rendah (SR),

rendah (R), sedang (S), tinggi (T), sangat tinggi (T). Fungsi keanggotaan untuk

setiap himpunannya dapat dilihat pada gambar 3.2.

Page 5: BAB III PERANCANGAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9684/5/T1_612008031_BAB III.pdfdrainase, warna, struktur, tekstur, konsistensi, dan pori tanah. Berikut

36

Gambar 3.2. Himpunan fuzzy untuk variabel Bahan Organik

Sehingga dari gambar himpunan fuzzy di atas maka akan didapatkan

fungsi keanggotaannya untuk setiap himpunan adalah:

Himpunan Sangat Rendah (SR)

𝜇𝑆𝑅(𝑥) = {

1,5 − 𝑥

1,5 ; 0 ≤ 𝑥 ≤ 1,5

0 ; 𝑥 > 1,5

Himpunan Rendah (R)

𝜇𝑅(𝑥) =

{

𝑥 − 0,5

1 ; 0,5 ≤ 𝑥 ≤ 1,5

2,5 − 𝑥

1 ; 1,5 ≤ 𝑥 ≤ 2,5

0 ; 𝑥 ≤ 0,5 atau 𝑥 ≥ 2,5

Himpunan Sedang (S)

𝜇𝑆(𝑥) =

{

𝑥 − 1,5

1,5 ; 1,5 ≤ 𝑥 ≤ 3

4,5 − 𝑥

1,5 ; 3 ≤ 𝑥 ≤ 4,5

0 ; 𝑥 ≤ 1,5 atau 𝑥 ≥ 4,5

Himpunan Tinggi (T)

𝜇𝑇(𝑥) =

{

𝑥 − 3,5

1 ; 3,5 ≤ 𝑥 ≤ 4,5

5,5 − 𝑥

1 ; 4,5 ≤ 𝑥 ≤ 5,5

0 ; 𝑥 ≤ 3,5 atau 𝑥 ≥ 5,5

Himpunan Sangat Tinggi (ST)

𝜇𝑆𝑇(𝑥) = {

𝑥 − 4,5

0,5 ; 4,5 ≤ 𝑥 ≤ 5

1 ; 𝑥 ≥ 5 0 ; 𝑥 < 4,5

Page 6: BAB III PERANCANGAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9684/5/T1_612008031_BAB III.pdfdrainase, warna, struktur, tekstur, konsistensi, dan pori tanah. Berikut

37

3.1.3. Warna

Variabel warna terdiri dari 3 kelas yaitu hue, value dan kroma. Hanya

kelas value dan kroma saja yang difuzzykan karena pada bagian hue hanya

menunjukkan jenis warna sampel tanah yang diteleti. Kelas value memiliki 3

himpunan keanggotaan yaitu gelap, sedang dan terang. Sedangkan pada kelas

kroma juga memiliki 3 himpunan keanggotaan yaitu, bercak/tidak murni, sedang

dan murni. Fungsi keanggotan setiap himpunan kelas value dapat dilihat pada

gambar 3.3.

Gambar 3.3. Himpunan fuzzy untuk kelas value

Sehingga dari gambar himpunan fuzzy di atas maka akan didapatkan

fungsi keanggotaannya untuk setiap himpunan adalah:

Himpunan Gelap

𝜇𝑔𝑒𝑙𝑎𝑝(𝑥) = {

3,5 − 𝑥

3,5 ; 0 ≤ 𝑥 ≤ 3,5

0 ; 𝑥 ≥ 3,5

Himpunan sedang

𝜇𝑠𝑒𝑑𝑎𝑛𝑔(𝑥) =

{

𝑥 − 2,5

1,5 ; 2,5 ≤ 𝑥 ≤ 4

5,5 − 𝑥

1,5 ; 4 ≤ 𝑥 ≤ 5,5

0 ; 𝑥 ≤ 2,5 atau 𝑥 ≥ 5,5

Himpunan Terang

𝜇𝑡𝑒𝑟𝑎𝑛𝑔(𝑥) = {

𝑥 − 4,5

0,5 ; 4,5 ≤ 𝑥 ≤ 5

1 ; 𝑥 ≥ 50 ; 𝑥 < 4,5

Page 7: BAB III PERANCANGAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9684/5/T1_612008031_BAB III.pdfdrainase, warna, struktur, tekstur, konsistensi, dan pori tanah. Berikut

38

Untuk fungsi keanggotaan setiap himpunan kelas kroma dapat dilihat pada

gambar 3.4.

Gambar 3.4. Himpunan fuzzy untuk kelas Kroma

Sehingga dari gambar himpunan fuzzy di atas maka akan didapatkan

fungsi keanggotaannya untuk setiap himpunan adalah:

Himpunan tidak murni

𝜇𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑚𝑢𝑟𝑛𝑖(𝑥) = {

2,5 − 𝑥

2,5 ; 0 ≤ 𝑥 ≤ 2,5

0 ; 𝑥 ≥ 2,5

Himpunan Sedang

𝜇𝑠𝑒𝑑𝑎𝑛𝑔(𝑥) =

{

𝑥 − 1,5

1,5 ; 1,5 ≤ 𝑥 ≤ 3

4,5 − 𝑥

1,5 ; 3 ≤ 𝑥 ≤ 4,5

0 ; 𝑥 ≤ 1,5 atau 𝑥 ≥ 4,5

Himpunan murni

𝜇𝑚𝑢𝑟𝑛𝑖(𝑥) = {

𝑥 − 3,5

2,5 ; 3,5 ≤ 𝑥 ≤ 6

1 ; 𝑥 ≥ 60 ; 𝑥 ≤ 3,5

3.1.4. Struktur

Variabel struktur terdiri dari 7 kelas, yaitu platy, prismatik, kolumnar,

gumpal bersudut, gumpal membulat, remah, dan granular. Pada setiap kelas

struktur terdapat 5 keanggotaan himpunan, yaitu sangat halus (SH), Halus (H),

sedang (S), Kasar(K), sangat kasar(SK). Fungsi keanggotaan untuk kelas struktur

sendiri akan digambarkan kedalam 3 fungsi keanggotaan dikarenakan rentang atau

batas untuk setiap keanggotaan himpunannya yang berbeda. Fungsi keanggotan

Page 8: BAB III PERANCANGAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9684/5/T1_612008031_BAB III.pdfdrainase, warna, struktur, tekstur, konsistensi, dan pori tanah. Berikut

39

setiap himpunan untuk kelas platy, granular dan remah dapat dilihat pada gambar

3.5.

Gambar 3.5. Himpunan fuzzy untuk kelas Platy, Granular dan Remah

Sehingga dari gambar himpunan fuzzy di atas maka akan didapatkan

fungsi keanggotaannya untuk setiap himpunan adalah:

Himpunan Sangat Halus (SH)

𝜇𝑆𝐻(𝑥) = {

1,5 − 𝑥

1,5 ; 0 ≤ 𝑥 ≤ 1,5

0 ; 𝑥 ≥ 1,5

Himpunan Halus (H)

𝜇𝐻(𝑥) =

{

𝑥 − 0,5

1 ; 0,5 ≤ 𝑥 ≤ 1,5

2,5 − 𝑥

1 ; 1,5 ≤ 𝑥 ≤ 2,5

0 ; 𝑥 ≤ 0,5 atau 𝑥 ≥ 2,5

Himpunan Sedang (S)

𝜇𝑆(𝑥) =

{

𝑥 − 1,5

2 ; 1,5 ≤ 𝑥 ≤ 3,5

5,5 − 𝑥

2 ; 3,5 ≤ 𝑥 ≤ 5,5

0 ; 𝑥 ≤ 1,5 atau 𝑥 ≥ 5,5

Himpunan Kasar (K)

𝜇𝐾(𝑥) =

{

𝑥 − 4,5

3 ; 4,5 ≤ 𝑥 ≤ 7,5

10,5 − 𝑥

3 ; 7,5 ≤ 𝑥 ≤ 10,5

0 ; 𝑥 ≤ 4,5 atau 𝑥 ≥ 10,5

Page 9: BAB III PERANCANGAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9684/5/T1_612008031_BAB III.pdfdrainase, warna, struktur, tekstur, konsistensi, dan pori tanah. Berikut

40

Himpunan Sangat Kasar (SK)

𝜇𝑆𝐾(𝑥) = {

𝑥 − 9,5

0,5 ; 9,5 ≤ 𝑥 ≤ 10

1 ; 𝑥 ≥ 100 ; 𝑥 < 9,5

Fungsi keanggotaan setiap himpunan untuk kelas gumpal membulat dan

gumpal menyudut dapat dilihat pada gambar 3.6.

Gambar 3.6. Himpunan fuzzy untuk kelas Gumpal membulat dan Gumpal

Menyudut

Sehingga dari gambar himpunan fuzzy di atas maka akan didapatkan

fungsi keanggotaannya untuk setiap himpunan adalah:

Himpunan Sangat Halus (SH)

𝜇𝑆𝐻(𝑥) = {

7,5 − 𝑥

7,5 ; 0 ≤ 𝑥 ≤ 7,5

0 ; 𝑥 ≥ 7,5

Himpunan Halus (H)

𝜇𝐻(𝑥) =

{

𝑥 − 2,5

5 ; 2,5 ≤ 𝑥 ≤ 7,5

12,5 − 𝑥

5 ; 7,5 ≤ 𝑥 ≤ 12,5

0 ; 𝑥 ≤ 2,5 atau 𝑥 ≥ 12,5

Himpunan Sedang (S)

𝜇𝑆(𝑥) =

{

𝑥 − 7,5

7,5 ; 7,5 ≤ 𝑥 ≤ 15

22,5 − 𝑥

7,5 ; 15 ≤ 𝑥 ≤ 22,5

0 ; 𝑥 ≤ 7,5 atau 𝑥 ≥ 22,5

Page 10: BAB III PERANCANGAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9684/5/T1_612008031_BAB III.pdfdrainase, warna, struktur, tekstur, konsistensi, dan pori tanah. Berikut

41

Himpunan Kasar (K)

𝜇𝐾(𝑥) =

{

𝑥 − 17,5

17,5 ; 17,5 ≤ 𝑥 ≤ 35

52,5 − 𝑥

17,5 ; 35 ≤ 𝑥 ≤ 52,5

0 ; 𝑥 ≤ 17,5 atau 𝑥 ≥ 52,5

Himpunan Sangat Kasar (SK)

𝜇𝑆𝐾(𝑥) = {

𝑥 − 47,5

2,5 ; 47,5 ≤ 𝑥 ≤ 50

1 ; 𝑥 ≥ 500 ; 𝑥 < 47,5

Fungsi keanggotaan setiap himpunan untuk kelas Prismatik dan Kolumnar

dapat dilihat pada gambar 3.7.

Gambar 3.7. Himpunan fuzzy untuk kelas Prismatik dan Kolumnar

Sehingga dari gambar himpunan fuzzy di atas maka akan didapatkan

fungsi keanggotaannya untuk setiap himpunan adalah:

Himpunan Sangat Halus (SH)

𝜇𝑆𝐻(𝑥) = {15 − 𝑥

15 ; 0 ≤ 𝑥 ≤ 15

0 ; 𝑥 ≥ 15

Himpunan Halus (H)

𝜇𝐻(𝑥) =

{

𝑥 − 5

10 ; 5 ≤ 𝑥 ≤ 15

25 − 𝑥

10 ; 15 ≤ 𝑥 ≤ 25

0 ; 𝑥 ≤ 5 atau 𝑥 ≥ 25

Page 11: BAB III PERANCANGAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9684/5/T1_612008031_BAB III.pdfdrainase, warna, struktur, tekstur, konsistensi, dan pori tanah. Berikut

42

Himpunan Sedang (S)

𝜇𝑆(𝑥) =

{

𝑥 − 15

20 ; 15 ≤ 𝑥 ≤ 35

55 − 𝑥

20 ; 35 ≤ 𝑥 ≤ 55

0 ; 𝑥 ≤ 15 atau 𝑥 ≥ 55

Himpunan Kasar (K)

𝜇𝐾(𝑥) =

{

𝑥 − 45

30 ; 45 ≤ 𝑥 ≤ 75

105 − 𝑥

30 ; 75 ≤ 𝑥 ≤ 105

0 ; 𝑥 ≤ 45 atau 𝑥 ≥ 105

Himpunan Sangat Kasar (SK)

𝜇𝑆𝐾(𝑥) = {

𝑥 − 95

5 ; 95 ≤ 𝑥 ≤ 100

1 ; 𝑥 ≥ 1050 ; 𝑥 < 95

3.1.5. Tekstur

Variabel tekstur memiliki 3 kelas yaitu liat, debu, dan pasir. Masing-

masing kelas tekstur tersebut memiliki 5 keanggotaan himpunan yaitu himpunan

sangat rendah(SR), rendah (R), sedang (S), tinggi (T), dan sangat tinggi (ST).

Fungsi keanggotaan untuk setiap himpunannya dapat dilihat pada gambar 3.8.

Gambar 3.8. Himpunan fuzzy untuk kelas liat, debu dan pasir

Sehingga dari gambar himpunan fuzzy di atas maka akan didapatkan

fungsi keanggotaannya untuk setiap himpunan adalah:

Himpunan Sangat Rendah (SR)

𝜇𝑆𝐻(𝑥) = {15 − 𝑥

15 ; 0 ≤ 𝑥 ≤ 15

0 ; 𝑥 ≥ 15

Page 12: BAB III PERANCANGAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9684/5/T1_612008031_BAB III.pdfdrainase, warna, struktur, tekstur, konsistensi, dan pori tanah. Berikut

43

Himpunan Rendah(R)

𝜇𝐻(𝑥) =

{

𝑥 − 5

15 ; 5 ≤ 𝑥 ≤ 20

35 − 𝑥

15 ; 20 ≤ 𝑥 ≤ 35

0 ; 𝑥 ≤ 5 atau 𝑥 ≥ 35

Himpunan Sedang (S)

𝜇𝑆(𝑥) =

{

𝑥 − 25

15 ; 25 ≤ 𝑥 ≤ 40

55 − 𝑥

15 ; 40 ≤ 𝑥 ≤ 55

0 ; 𝑥 ≤ 25 atau 𝑥 ≥ 55

Himpunan Tinggi (T)

𝜇𝐾(𝑥) =

{

𝑥 − 45

15 ; 45 ≤ 𝑥 ≤ 60

75 − 𝑥

15 ; 60 ≤ 𝑥 ≤ 75

0 ; 𝑥 ≤ 45 atau 𝑥 ≥ 75

Himpunan Sangat Tinggi (ST)

𝜇𝑆𝐾(𝑥) = {

𝑥 − 65

5 ; 65 ≤ 𝑥 ≤ 70

1 ; 𝑥 ≥ 700 ; 𝑥 < 65

3.1.6. Pori Tanah

Variabel pori tanah memiliki 3 kelas yaitu pori tanah halus, pori tanah

medium, dan pori tanah kasar. Masing-masing kelas pori tanah tersebut memiliki 3

keanggotaan himpunan yaitu himpunan sedikit, sedang, dan banyak. Fungsi

keanggotaan untuk setiap himpunannya dapat dilihat pada gambar 3.9.

Gambar 3.9. Himpunan fuzzy untuk variabel pori tanah

Page 13: BAB III PERANCANGAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9684/5/T1_612008031_BAB III.pdfdrainase, warna, struktur, tekstur, konsistensi, dan pori tanah. Berikut

44

Sehingga dari gambar himpunan fuzzy di atas maka akan didapatkan

fungsi keanggotaannya untuk setiap himpunan adalah:

Himpunan sedikit

𝜇𝑆(𝑥) =

{

𝑥 − 0

27,5 ; 0 ≤ 𝑥 ≤ 27,5

55 − 𝑥

27,5 ; 27,5 ≤ 𝑥 ≤ 55

0 ; 𝑥 ≥ 55

Himpunan sedang

𝜇𝐾(𝑥) =

{

𝑥 − 45

80 ; 45 ≤ 𝑥 ≤ 125

205 − 𝑥

80 ; 125 ≤ 𝑥 ≤ 205

0 ; 𝑥 ≤ 45 atau 𝑥 ≥ 205

Himpunan banyak

𝜇𝑆𝐾(𝑥) = {

𝑥 − 195

5 ; 195 ≤ 𝑥 ≤ 200

1 ; 𝑥 ≥ 2000 ; 𝑥 < 195

Sehingga jika dibuat dalam bentuk tabel penentuan domain untuk setiap

himpunan fuzzy pada variabel inputannya adalah sebagai berikut :

Tabel 3.2. Tabel penentuan domain untuk setiap himpunan fuzzy pada masing –

masing variabel.

Nama Variabel

Nama

Himpunan

Fuzzy

Domain Bentuk Kurva

Perakaran

Halus, medium,

dan banyak

Sedikit ≤ 40 Segitiga

Sedang 25-75 Segitiga

Banyak 60 - 100 Segitiga

Bahan Organik

Sangat Rendah ≤ 1,5% Segitiga

Rendah 0,5% - 2,5% Segitiga

Sedang 1,5% - 4,5% Segitiga

Tinggi 3,5% - 5,5% Segitiga

Page 14: BAB III PERANCANGAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9684/5/T1_612008031_BAB III.pdfdrainase, warna, struktur, tekstur, konsistensi, dan pori tanah. Berikut

45

Sangat Tinggi ≥ 4,5% Bahu

Value warna

Gelap ≤ 3,5 Segitiga

Sedang 2,5-5,5 Segitiga

Terang ≥ 4,5 Bahu

Kroma warna

Tidak Murni ≤ 2,5 Segitiga

Sedang 1,5-4,5 Segitiga

Murni ≥ 3,5 Bahu

Kelas Struktur

Platy, Granular,

dan Remah

Sangat Halus ≤ 1,5 mm Segitiga

Halus 0,5 – 2,5 mm Segitiga

Sedang 1,5 – 5,5 mm Segitiga

Kasar 4,5 – 10,5 mm Segitiga

Sangat Kasar ≥ 9,5 mm Bahu

Kelas Struktur

Gumpal

Membulat dan

Gumpal

Menyudut

Sangat Halus ≤ 7,5 mm Segitiga

Halus 2,5 – 12,5 mm Segitiga

Sedang 7,5 – 22,5 mm Segitiga

Kasar 17,5 – 52,5 mm Segitiga

Sangat Kasar ≥ 47,5 mm Bahu

Kelas Struktur

Prismatik dan

Kolumnar

Sangat Halus ≤ 15 mm Segitiga

Halus 5 – 25 mm Segitiga

Sedang 15 – 55 mm Segitiga

Kasar 45 – 105 mm Segitiga

Sangat Kasar ≥ 95 mm Bahu

Tekstur Liat,

Debu, dan Pasir

Sangat Rendah ≤ 15% Segitiga

Rendah 5 – 35 % Segitiga

Sedang 25 – 55 % Segitiga

Tinggi 45 – 75 % Segitiga

Sangat Tinggi ≥ 65 % Bahu

Pori Tanah

Halus, Medium,

dan Kasar

Sedikit 1 – 55 pori /dm Segitiga

Sedang 45 – 205 pori/dm Segitiga

Banyak ≥ 195 pori/dm Bahu

Page 15: BAB III PERANCANGAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9684/5/T1_612008031_BAB III.pdfdrainase, warna, struktur, tekstur, konsistensi, dan pori tanah. Berikut

46

3.2. Perancangan Perangkat Lunak Horison Penciri dan Klasifikasi tanah

Pada perancangan perangkat lunak horison penciri dan klasifikasi tanah

yang dibangun dengan menggunakan metode aturan produksi. Penggunaan metode

ini dikarenakan karakteristik pada horison penciri memiliki nilai-nilai pasti

sehingga tidak diperlukan metode fuzzy dalam pembuatannya. Sehingga jika

inputan yang dimasukkan memenuhi syarat maka output yang dihasilkan juga

akan sesuai dengan ciri-ciri dari masing-masing horison penciri yang ada. Berbeda

dengan horison generik yang setiap variabelnya memiliki nilai relatif sehingga

diperlukan logika fuzzy dalam pembuatannya.

Berikut adalah tabel kuantitatif Horison penciri yang digunakan untuk

merancang perangkat lunak Horison Penciri Permukaan:

Page 16: BAB III PERANCANGAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9684/5/T1_612008031_BAB III.pdfdrainase, warna, struktur, tekstur, konsistensi, dan pori tanah. Berikut

47

Tabel 3.3 tabel kuantitatif Horison Penciri pada Horison Penciri Permukaan.

Indikator Epipedon

Anthropik

Epipedon

Histik

Epipedon

Mollik

Epipedon

Okhrik

Epipedon

Melanik

Epipedon

Plagen

Epipedon

Umbrik

Epipedon

Arenik

Epipedon

Grossarenik

- P2O5 >250 ppm

- tebal >18 cm >18 cm <18 cm >30 cm >50 cm >18 cm 50 -100 cm >100 cm

- bahan

organik >1%

- >20%

untuk tanah

berpasir

- >30%

untuk tanah

liat

>1% <1% >6% >4 % >1%

- Warna

Warna gelap:

Value <3,5

(kondisi

lembab)

Value <5,5

(kondisi

kering)

Warna gelap:

Value <3,5

(kondisi

lembab)

Value <5,5

(kondisi

kering)

Warna

Terang:

Value >3,5

(kondisi

lembab)

Value >5,5

(kondisi

kering)

Warna Gelap:

Value dan kroma

<2 (kondisi

lembab)

Warna Gelap:

Value dan

kroma <2

(kondisi

lembab)

Warna gelap:

Value <3,5

(kondisi

lembab)

Value <5,5

(kondisi

kering

- Kejenuhan

basa >50% >50% <50%

- Lingkungan Daerah tidak Daerah tidak Daerah kering Daerah tidak

Page 17: BAB III PERANCANGAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9684/5/T1_612008031_BAB III.pdfdrainase, warna, struktur, tekstur, konsistensi, dan pori tanah. Berikut

48

pernah kering

dari 3 bulan

pernah kering

dari 3 bulan

lebih dari 3

bulan

pernah kering

dari 3 bulan

- Kekerasan

Tidak keras

dan tidak

memadat

(pada kondisi

kering – tidak

ada air)

Tidak keras

dan tidak

memadat

(pada kondisi

kering – tidak

ada air)

Keras dan

memadat

(pada kondisi

kering – tidak

ada air)

Tidak keras

dan tidak

memadat

(pada kondisi

kering – tidak

ada air)

- Berat Jenis

Tanah <0,9 gr/cm3

- Jumlah Al

dan Fe

(AL + ½ Fe) >

2%

- Tekstur

(%Pasir

+%Debu+%Liat)

>30%

Tanah Kasar:

- Tanah Pasir

Berlempung

- Tanah Pasir

dengan

kkandungan

pasir > 70%

Tanah Kasar:

- Tanah Pasir

Berlempung

- Tanah Pasir

dengan

kkandungan

pasir > 70%

Page 18: BAB III PERANCANGAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9684/5/T1_612008031_BAB III.pdfdrainase, warna, struktur, tekstur, konsistensi, dan pori tanah. Berikut

49

Untuk bagian klasifikasi tanahnya sendiri memiliki kunci ordo tanah yang

sudah sangat disederhanakan seperti sebagai berikut ini : [5, h89]

1. Tanah Alfisol

Mempunyai kejenuhan basa >=35% pada kedalaman 1,8m

Memiliki horizon penciri argilik, kandik dan natrik

2. Tanah Andisol

Mempunyai sifat tanah andik setebal 35cm atau lebih pada kedalaman <

60cm

Tanah mineral yang tidak memiliki horison argilik, natrik, spodik dan

oksik.

Mempunyai satu atau lebih dari : epipedon histik, molik, umbrik,

3. Tanah Aridisol

Regim kelembapan tanah aridik

Memiliki horizon okhrik dan anthropik

Tidak mempunyai horison mollik.

4. Tanah entisol

Hanya memiliki horizon penciri okhrik, albik, dan histik selain itu tidak

termasuk

5. Tanah gelisol

Mempunyai sifat gelik

6. Tanah histosol

Memiliki horizon penciri histik tebalnya > 40cm

Kandungan bahan organic > 30% dan tebal > 40cm

7. Tanah inceptisol

Memiliki Horizon kambik, umbril, dan Mollik

8. Tanah mollisol

Horizon mollik

Kejenuhan basa > 50%

Bahan organic > 1%

Warna hitam gelap

Page 19: BAB III PERANCANGAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9684/5/T1_612008031_BAB III.pdfdrainase, warna, struktur, tekstur, konsistensi, dan pori tanah. Berikut

50

9. Tanah oxisol

Memiliki Horizon oksik pada kedalaman < 1,5m dan tidak memiliki

horizon argilik

Memiliki horizon oksik dan kandik dengan sedikit cadangan mineral

10. Tanah spodosol

Memiliki Horizon spodik pada kedalaman < 2m

11. Tanah ultisol

Horizon argilik

Kejenuhan basa < 35% pada kedalaman 180cm

12. Tanah vertisol

Horizon vertik

Kandungan liat > 30%

3.3. Perencanaan Desain Antarmuka

Pembuatan form merupakan suatu bentuk desain antarmuka yang sangat

menunjang dalam pembuatan program yang mudah digunakan oleh pengguna, sehingga

program aplikasi ini dapat digunakan oleh banyak orang tanpa perlu kesulitan

mengoperasikannya. Pada bab 3 ini, penulis hanya menampilkan beberapa desain

form yang penting, seperti form utama, form histori, form klasifikasi, form

klasifikasi Horison Generik dan form klasifikasi Horison Penciri.

Bentuk form Utama :

Gambar 3.10. Form Utama

Page 20: BAB III PERANCANGAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9684/5/T1_612008031_BAB III.pdfdrainase, warna, struktur, tekstur, konsistensi, dan pori tanah. Berikut

51

Gambar 3.10 menampilkan tampilan form utama saat aplikasi dijalankan

dimana terdapat 2 pilihan yaitu untuk melakukan proses klasifikasi dan

melihat histori penelitian yang sudah dilakukan.

Bentuk form histori

Gambar 3.11. Form Histori

Gambar 3.11 menampilkan form histori yang berisi histori atau sejarah

penelitian yang sudah dilakukan dan terdapat tombol hapus yang dapat

digunakan jika ada penelitian yang ingin dihapus.

Page 21: BAB III PERANCANGAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9684/5/T1_612008031_BAB III.pdfdrainase, warna, struktur, tekstur, konsistensi, dan pori tanah. Berikut

52

Bentuk form klasifikasi

Gambar 3.12. Form klasifikasi

Gambar 3.12 menampilkan form klasifikasi tanah secara keseluruhan

dimana untuk bagian nomor klasifikasi dan tanggal akan terisi otomatis oleh

program.

Form klasifikasi Horison Generik

Gambar 3.13. form klasifikasi Horison Generik

Gambar 3.13 menampilkan form klasifikasi Horison Generik. Pada form

ini akan diminta untuk mengisi data berupa ciri-ciri dari tanah yang akan di

Page 22: BAB III PERANCANGAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9684/5/T1_612008031_BAB III.pdfdrainase, warna, struktur, tekstur, konsistensi, dan pori tanah. Berikut

53

teliti. Setelah semua data terisi terdapat 2 tombol yaitu analisis dan clear.

Tombol clear untuk menghilangkan inputan yang sudah diisi dan tombol

analisis untuk menganalisa inputan yang sudah dimasukan.

Form klasifikasi Horison Penciri

Gambar 3.14. form klasifikasi Horison Penciri

Gambar 3.14 menampilkan form klasifikasi horison penciri. Pada form

ini hampir sama dengan form klasifikasi horison generik tetapi dengan

indikator yang berbeda.