bab iii perancangan -...
TRANSCRIPT
32
BAB III
PERANCANGAN
Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai perancangan sistem untuk
menentukan jenis klasifikasi tanah tanah yang terdiri dari perancangan sistem untuk
menentukan Horison Generiknya, perancangan sistem untuk menentukan Horison
Pencirinya, dan terakhir perancangan sistem untuk menentukan Klasifikasi Tanahnya.
3.1. Perancangan Perangkat Lunak Horison Generik
Pada perancangan perangkat lunak Horison Generik, sistem dibangun
dengan menggunakan logika Fuzzy dengan menggunakan metode Tsukamoto.
Metode ini digunakan karena sistem inferensi Fuzzy didasarkan pada konsep
penalaran monoton. Output hasil inferensi dari tiap-tiap aturan diberikan secara
tegas (crisp) berdasarkan α-predikat (fire strength). Salah satu syarat yang harus
dipenuhi pada metode penalaran ini adalah himpunan fuzzy pada konsekuennya
harus bersifat monoton ( baik monoton naik maupun monoton turun).
Untuk mengetahui Horison Generik dari suatu sampel tanah dipengaruhi
oleh banyak variabel, yaitu perakaran, bahan organik, kedalaman horison,
drainase, warna, struktur, tekstur, konsistensi, dan pori tanah. Berikut ini adalah
tabel data indikator yang berisi ciri-ciri dari setiap Horison Generik yang
digunakan dalam perancangan tugas akhir ini:
Tabel 3.1. Ciri-ciri Horison Generik pada klasifikasi tanah
Indikator Nilai Indikator Horison
O A E B
- Perakaran
- Halus (diameter
1- 2 mm)
Sedikit –
Sedang
Sedang –
banyak
Banyak Banyak
- medium
(diameter 2 -5
mm)
Sedikit –
Sedang
Sedang –
banyak
Banyak Banyak
33
Indikator Nilai Indikator Horison
O A E B
- Kasar (diameter
>5 mm)
Banyak Banyak Sedang –
banyak
Sedikit – Sedang
- Kedalaman horison
(cm)
0-5 cm 5 – 20 cm 20 – 30 cm 30 – 50 cm
- Bahan organik(%) Tinggi –
sangat tinggi
Tinggi – sedang Rendah –
sangat rendah
Sedang – tinggi
- Drainase Cukup –Baik Cukup –Baik Cukup –Baik Jelek – cukup
- Warna (kondisi
lembab)
- Hue
- Value Gelap Sedang Terang Gelap
- Kroma murni Sedang bercak murni
- Struktur
- Klas Struktur Remah-
Granular
Granular-
Gumpal
Membulat
Granular-
Gumpal
Membulat
Platy, Prismatik,
Kolumnar,
Gumpal
Bersudut,
Gumpal
Membulat
- Ukuran Remah (1 – 5)
Granular (1 –
5)
Granular (1 - 3)
Gumpal
membulat (1 - 5)
Granular (1 - 3)
Gumpal
membulat (1 -
5)
Platy (1 – 5)
Prismatik (1 – 5)
Kolumnar(1 – 5)
Gumpal Bersudut
(1 – 5)
Gumpal
Membulat(1 – 5)
- Perkembangan Kekuatan
sedang - Kuat
atau stabil
Kekuatan
sedang –Mudah
hancur
Kekuatan
sedang –Mudah
hancur
Kekuatan sedang
–Mudah hancur
- Teksture
- Liat Sangat
Rendah –
Sedang
Sangat Rendah
–Sedang
Rendah –
Sedang
Tinggi – Sangat
Tinggi
34
Indikator Nilai Indikator Horison
O A E B
- Debu Tinggi –
Sangat Tinggi
Rendah –
Sedang
Sangat Rendah
–Sedang
Sangat Rendah –
Sedang
- Pasir Tinggi –
Sangat Tinggi
Rendah –
Sedang
Sangat Rendah
–Sedang
Sangat Rendah –
Sedang
- Konsistensi
- Kondisi Basah
- Kondisi Lembab Sangat
Gembur –
Gembur
Gembur Gembur – Butir
kuat
Butir kuat – Butir
Sangat Kuat
- Kondisi Kering Lunak –
Teguh
Cukup teguh –
teguh
Teguh Teguh – Sangat
Teguh
- Pori Tanah
- Halus (diameter
<2mm)
Sedikit Sedikit Sedang –
Banyak
Banyak
- Medium (diameter
2-5mm)
-
Sedang –
banyak
Sedang –
banyak
Sedikit –
sedang
Sedikit
- Kasar (diameter
>5mm)
Sedang –
banyak
Sedang –
banyak
Sedikit –
sedang
Sedikit
3.1.1. Perakaran
Variabel perakaran memiliki 3 kelas yaitu perakaran halus, perakaran
medium, dan perakaran kasar. Masing-masing kelas perakaran itu memiliki 3
himpunan yaitu himpunan sedikit, sedang, dan banyak. Fungsi keanggotaan untuk
setiap himpunannya dapat dilihat pada gambar 3.1.
35
Gambar 3.1. Himpunan fuzzy untuk variabel perakaran
Dari gambar himpunan fuzzy di atas maka akan didapatkan fungsi
keanggotaannya untuk setiap himpunan adalah:
Himpunan sedikit
𝜇𝑠𝑒𝑑𝑖𝑘𝑖𝑡(𝑥) = {40 − 𝑥
40 ; 0 ≤ 𝑥 ≤ 40
0 ; 𝑥 ≥ 40
Himpunan sedang
𝜇𝑠𝑒𝑑𝑎𝑛𝑔(𝑥) =
{
𝑥 − 25
25 ; 25 ≤ 𝑥 ≤ 50
75 − 𝑥
25 ; 50 ≤ 𝑥 ≤ 75
0 ; 𝑥 ≤ 25 atau 𝑥 ≥ 75
Himpunan banyak
𝜇𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘(𝑥) = {0 ; 𝑥 ≥ 100 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 ≤ 60𝑥 − 60
40 ; 60 ≤ 𝑥 ≤ 100
3.1.2. Bahan Organik
Variabel bahan organik memiliki 5 himpunan, yaitu sangat rendah (SR),
rendah (R), sedang (S), tinggi (T), sangat tinggi (T). Fungsi keanggotaan untuk
setiap himpunannya dapat dilihat pada gambar 3.2.
36
Gambar 3.2. Himpunan fuzzy untuk variabel Bahan Organik
Sehingga dari gambar himpunan fuzzy di atas maka akan didapatkan
fungsi keanggotaannya untuk setiap himpunan adalah:
Himpunan Sangat Rendah (SR)
𝜇𝑆𝑅(𝑥) = {
1,5 − 𝑥
1,5 ; 0 ≤ 𝑥 ≤ 1,5
0 ; 𝑥 > 1,5
Himpunan Rendah (R)
𝜇𝑅(𝑥) =
{
𝑥 − 0,5
1 ; 0,5 ≤ 𝑥 ≤ 1,5
2,5 − 𝑥
1 ; 1,5 ≤ 𝑥 ≤ 2,5
0 ; 𝑥 ≤ 0,5 atau 𝑥 ≥ 2,5
Himpunan Sedang (S)
𝜇𝑆(𝑥) =
{
𝑥 − 1,5
1,5 ; 1,5 ≤ 𝑥 ≤ 3
4,5 − 𝑥
1,5 ; 3 ≤ 𝑥 ≤ 4,5
0 ; 𝑥 ≤ 1,5 atau 𝑥 ≥ 4,5
Himpunan Tinggi (T)
𝜇𝑇(𝑥) =
{
𝑥 − 3,5
1 ; 3,5 ≤ 𝑥 ≤ 4,5
5,5 − 𝑥
1 ; 4,5 ≤ 𝑥 ≤ 5,5
0 ; 𝑥 ≤ 3,5 atau 𝑥 ≥ 5,5
Himpunan Sangat Tinggi (ST)
𝜇𝑆𝑇(𝑥) = {
𝑥 − 4,5
0,5 ; 4,5 ≤ 𝑥 ≤ 5
1 ; 𝑥 ≥ 5 0 ; 𝑥 < 4,5
37
3.1.3. Warna
Variabel warna terdiri dari 3 kelas yaitu hue, value dan kroma. Hanya
kelas value dan kroma saja yang difuzzykan karena pada bagian hue hanya
menunjukkan jenis warna sampel tanah yang diteleti. Kelas value memiliki 3
himpunan keanggotaan yaitu gelap, sedang dan terang. Sedangkan pada kelas
kroma juga memiliki 3 himpunan keanggotaan yaitu, bercak/tidak murni, sedang
dan murni. Fungsi keanggotan setiap himpunan kelas value dapat dilihat pada
gambar 3.3.
Gambar 3.3. Himpunan fuzzy untuk kelas value
Sehingga dari gambar himpunan fuzzy di atas maka akan didapatkan
fungsi keanggotaannya untuk setiap himpunan adalah:
Himpunan Gelap
𝜇𝑔𝑒𝑙𝑎𝑝(𝑥) = {
3,5 − 𝑥
3,5 ; 0 ≤ 𝑥 ≤ 3,5
0 ; 𝑥 ≥ 3,5
Himpunan sedang
𝜇𝑠𝑒𝑑𝑎𝑛𝑔(𝑥) =
{
𝑥 − 2,5
1,5 ; 2,5 ≤ 𝑥 ≤ 4
5,5 − 𝑥
1,5 ; 4 ≤ 𝑥 ≤ 5,5
0 ; 𝑥 ≤ 2,5 atau 𝑥 ≥ 5,5
Himpunan Terang
𝜇𝑡𝑒𝑟𝑎𝑛𝑔(𝑥) = {
𝑥 − 4,5
0,5 ; 4,5 ≤ 𝑥 ≤ 5
1 ; 𝑥 ≥ 50 ; 𝑥 < 4,5
38
Untuk fungsi keanggotaan setiap himpunan kelas kroma dapat dilihat pada
gambar 3.4.
Gambar 3.4. Himpunan fuzzy untuk kelas Kroma
Sehingga dari gambar himpunan fuzzy di atas maka akan didapatkan
fungsi keanggotaannya untuk setiap himpunan adalah:
Himpunan tidak murni
𝜇𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑚𝑢𝑟𝑛𝑖(𝑥) = {
2,5 − 𝑥
2,5 ; 0 ≤ 𝑥 ≤ 2,5
0 ; 𝑥 ≥ 2,5
Himpunan Sedang
𝜇𝑠𝑒𝑑𝑎𝑛𝑔(𝑥) =
{
𝑥 − 1,5
1,5 ; 1,5 ≤ 𝑥 ≤ 3
4,5 − 𝑥
1,5 ; 3 ≤ 𝑥 ≤ 4,5
0 ; 𝑥 ≤ 1,5 atau 𝑥 ≥ 4,5
Himpunan murni
𝜇𝑚𝑢𝑟𝑛𝑖(𝑥) = {
𝑥 − 3,5
2,5 ; 3,5 ≤ 𝑥 ≤ 6
1 ; 𝑥 ≥ 60 ; 𝑥 ≤ 3,5
3.1.4. Struktur
Variabel struktur terdiri dari 7 kelas, yaitu platy, prismatik, kolumnar,
gumpal bersudut, gumpal membulat, remah, dan granular. Pada setiap kelas
struktur terdapat 5 keanggotaan himpunan, yaitu sangat halus (SH), Halus (H),
sedang (S), Kasar(K), sangat kasar(SK). Fungsi keanggotaan untuk kelas struktur
sendiri akan digambarkan kedalam 3 fungsi keanggotaan dikarenakan rentang atau
batas untuk setiap keanggotaan himpunannya yang berbeda. Fungsi keanggotan
39
setiap himpunan untuk kelas platy, granular dan remah dapat dilihat pada gambar
3.5.
Gambar 3.5. Himpunan fuzzy untuk kelas Platy, Granular dan Remah
Sehingga dari gambar himpunan fuzzy di atas maka akan didapatkan
fungsi keanggotaannya untuk setiap himpunan adalah:
Himpunan Sangat Halus (SH)
𝜇𝑆𝐻(𝑥) = {
1,5 − 𝑥
1,5 ; 0 ≤ 𝑥 ≤ 1,5
0 ; 𝑥 ≥ 1,5
Himpunan Halus (H)
𝜇𝐻(𝑥) =
{
𝑥 − 0,5
1 ; 0,5 ≤ 𝑥 ≤ 1,5
2,5 − 𝑥
1 ; 1,5 ≤ 𝑥 ≤ 2,5
0 ; 𝑥 ≤ 0,5 atau 𝑥 ≥ 2,5
Himpunan Sedang (S)
𝜇𝑆(𝑥) =
{
𝑥 − 1,5
2 ; 1,5 ≤ 𝑥 ≤ 3,5
5,5 − 𝑥
2 ; 3,5 ≤ 𝑥 ≤ 5,5
0 ; 𝑥 ≤ 1,5 atau 𝑥 ≥ 5,5
Himpunan Kasar (K)
𝜇𝐾(𝑥) =
{
𝑥 − 4,5
3 ; 4,5 ≤ 𝑥 ≤ 7,5
10,5 − 𝑥
3 ; 7,5 ≤ 𝑥 ≤ 10,5
0 ; 𝑥 ≤ 4,5 atau 𝑥 ≥ 10,5
40
Himpunan Sangat Kasar (SK)
𝜇𝑆𝐾(𝑥) = {
𝑥 − 9,5
0,5 ; 9,5 ≤ 𝑥 ≤ 10
1 ; 𝑥 ≥ 100 ; 𝑥 < 9,5
Fungsi keanggotaan setiap himpunan untuk kelas gumpal membulat dan
gumpal menyudut dapat dilihat pada gambar 3.6.
Gambar 3.6. Himpunan fuzzy untuk kelas Gumpal membulat dan Gumpal
Menyudut
Sehingga dari gambar himpunan fuzzy di atas maka akan didapatkan
fungsi keanggotaannya untuk setiap himpunan adalah:
Himpunan Sangat Halus (SH)
𝜇𝑆𝐻(𝑥) = {
7,5 − 𝑥
7,5 ; 0 ≤ 𝑥 ≤ 7,5
0 ; 𝑥 ≥ 7,5
Himpunan Halus (H)
𝜇𝐻(𝑥) =
{
𝑥 − 2,5
5 ; 2,5 ≤ 𝑥 ≤ 7,5
12,5 − 𝑥
5 ; 7,5 ≤ 𝑥 ≤ 12,5
0 ; 𝑥 ≤ 2,5 atau 𝑥 ≥ 12,5
Himpunan Sedang (S)
𝜇𝑆(𝑥) =
{
𝑥 − 7,5
7,5 ; 7,5 ≤ 𝑥 ≤ 15
22,5 − 𝑥
7,5 ; 15 ≤ 𝑥 ≤ 22,5
0 ; 𝑥 ≤ 7,5 atau 𝑥 ≥ 22,5
41
Himpunan Kasar (K)
𝜇𝐾(𝑥) =
{
𝑥 − 17,5
17,5 ; 17,5 ≤ 𝑥 ≤ 35
52,5 − 𝑥
17,5 ; 35 ≤ 𝑥 ≤ 52,5
0 ; 𝑥 ≤ 17,5 atau 𝑥 ≥ 52,5
Himpunan Sangat Kasar (SK)
𝜇𝑆𝐾(𝑥) = {
𝑥 − 47,5
2,5 ; 47,5 ≤ 𝑥 ≤ 50
1 ; 𝑥 ≥ 500 ; 𝑥 < 47,5
Fungsi keanggotaan setiap himpunan untuk kelas Prismatik dan Kolumnar
dapat dilihat pada gambar 3.7.
Gambar 3.7. Himpunan fuzzy untuk kelas Prismatik dan Kolumnar
Sehingga dari gambar himpunan fuzzy di atas maka akan didapatkan
fungsi keanggotaannya untuk setiap himpunan adalah:
Himpunan Sangat Halus (SH)
𝜇𝑆𝐻(𝑥) = {15 − 𝑥
15 ; 0 ≤ 𝑥 ≤ 15
0 ; 𝑥 ≥ 15
Himpunan Halus (H)
𝜇𝐻(𝑥) =
{
𝑥 − 5
10 ; 5 ≤ 𝑥 ≤ 15
25 − 𝑥
10 ; 15 ≤ 𝑥 ≤ 25
0 ; 𝑥 ≤ 5 atau 𝑥 ≥ 25
42
Himpunan Sedang (S)
𝜇𝑆(𝑥) =
{
𝑥 − 15
20 ; 15 ≤ 𝑥 ≤ 35
55 − 𝑥
20 ; 35 ≤ 𝑥 ≤ 55
0 ; 𝑥 ≤ 15 atau 𝑥 ≥ 55
Himpunan Kasar (K)
𝜇𝐾(𝑥) =
{
𝑥 − 45
30 ; 45 ≤ 𝑥 ≤ 75
105 − 𝑥
30 ; 75 ≤ 𝑥 ≤ 105
0 ; 𝑥 ≤ 45 atau 𝑥 ≥ 105
Himpunan Sangat Kasar (SK)
𝜇𝑆𝐾(𝑥) = {
𝑥 − 95
5 ; 95 ≤ 𝑥 ≤ 100
1 ; 𝑥 ≥ 1050 ; 𝑥 < 95
3.1.5. Tekstur
Variabel tekstur memiliki 3 kelas yaitu liat, debu, dan pasir. Masing-
masing kelas tekstur tersebut memiliki 5 keanggotaan himpunan yaitu himpunan
sangat rendah(SR), rendah (R), sedang (S), tinggi (T), dan sangat tinggi (ST).
Fungsi keanggotaan untuk setiap himpunannya dapat dilihat pada gambar 3.8.
Gambar 3.8. Himpunan fuzzy untuk kelas liat, debu dan pasir
Sehingga dari gambar himpunan fuzzy di atas maka akan didapatkan
fungsi keanggotaannya untuk setiap himpunan adalah:
Himpunan Sangat Rendah (SR)
𝜇𝑆𝐻(𝑥) = {15 − 𝑥
15 ; 0 ≤ 𝑥 ≤ 15
0 ; 𝑥 ≥ 15
43
Himpunan Rendah(R)
𝜇𝐻(𝑥) =
{
𝑥 − 5
15 ; 5 ≤ 𝑥 ≤ 20
35 − 𝑥
15 ; 20 ≤ 𝑥 ≤ 35
0 ; 𝑥 ≤ 5 atau 𝑥 ≥ 35
Himpunan Sedang (S)
𝜇𝑆(𝑥) =
{
𝑥 − 25
15 ; 25 ≤ 𝑥 ≤ 40
55 − 𝑥
15 ; 40 ≤ 𝑥 ≤ 55
0 ; 𝑥 ≤ 25 atau 𝑥 ≥ 55
Himpunan Tinggi (T)
𝜇𝐾(𝑥) =
{
𝑥 − 45
15 ; 45 ≤ 𝑥 ≤ 60
75 − 𝑥
15 ; 60 ≤ 𝑥 ≤ 75
0 ; 𝑥 ≤ 45 atau 𝑥 ≥ 75
Himpunan Sangat Tinggi (ST)
𝜇𝑆𝐾(𝑥) = {
𝑥 − 65
5 ; 65 ≤ 𝑥 ≤ 70
1 ; 𝑥 ≥ 700 ; 𝑥 < 65
3.1.6. Pori Tanah
Variabel pori tanah memiliki 3 kelas yaitu pori tanah halus, pori tanah
medium, dan pori tanah kasar. Masing-masing kelas pori tanah tersebut memiliki 3
keanggotaan himpunan yaitu himpunan sedikit, sedang, dan banyak. Fungsi
keanggotaan untuk setiap himpunannya dapat dilihat pada gambar 3.9.
Gambar 3.9. Himpunan fuzzy untuk variabel pori tanah
44
Sehingga dari gambar himpunan fuzzy di atas maka akan didapatkan
fungsi keanggotaannya untuk setiap himpunan adalah:
Himpunan sedikit
𝜇𝑆(𝑥) =
{
𝑥 − 0
27,5 ; 0 ≤ 𝑥 ≤ 27,5
55 − 𝑥
27,5 ; 27,5 ≤ 𝑥 ≤ 55
0 ; 𝑥 ≥ 55
Himpunan sedang
𝜇𝐾(𝑥) =
{
𝑥 − 45
80 ; 45 ≤ 𝑥 ≤ 125
205 − 𝑥
80 ; 125 ≤ 𝑥 ≤ 205
0 ; 𝑥 ≤ 45 atau 𝑥 ≥ 205
Himpunan banyak
𝜇𝑆𝐾(𝑥) = {
𝑥 − 195
5 ; 195 ≤ 𝑥 ≤ 200
1 ; 𝑥 ≥ 2000 ; 𝑥 < 195
Sehingga jika dibuat dalam bentuk tabel penentuan domain untuk setiap
himpunan fuzzy pada variabel inputannya adalah sebagai berikut :
Tabel 3.2. Tabel penentuan domain untuk setiap himpunan fuzzy pada masing –
masing variabel.
Nama Variabel
Nama
Himpunan
Fuzzy
Domain Bentuk Kurva
Perakaran
Halus, medium,
dan banyak
Sedikit ≤ 40 Segitiga
Sedang 25-75 Segitiga
Banyak 60 - 100 Segitiga
Bahan Organik
Sangat Rendah ≤ 1,5% Segitiga
Rendah 0,5% - 2,5% Segitiga
Sedang 1,5% - 4,5% Segitiga
Tinggi 3,5% - 5,5% Segitiga
45
Sangat Tinggi ≥ 4,5% Bahu
Value warna
Gelap ≤ 3,5 Segitiga
Sedang 2,5-5,5 Segitiga
Terang ≥ 4,5 Bahu
Kroma warna
Tidak Murni ≤ 2,5 Segitiga
Sedang 1,5-4,5 Segitiga
Murni ≥ 3,5 Bahu
Kelas Struktur
Platy, Granular,
dan Remah
Sangat Halus ≤ 1,5 mm Segitiga
Halus 0,5 – 2,5 mm Segitiga
Sedang 1,5 – 5,5 mm Segitiga
Kasar 4,5 – 10,5 mm Segitiga
Sangat Kasar ≥ 9,5 mm Bahu
Kelas Struktur
Gumpal
Membulat dan
Gumpal
Menyudut
Sangat Halus ≤ 7,5 mm Segitiga
Halus 2,5 – 12,5 mm Segitiga
Sedang 7,5 – 22,5 mm Segitiga
Kasar 17,5 – 52,5 mm Segitiga
Sangat Kasar ≥ 47,5 mm Bahu
Kelas Struktur
Prismatik dan
Kolumnar
Sangat Halus ≤ 15 mm Segitiga
Halus 5 – 25 mm Segitiga
Sedang 15 – 55 mm Segitiga
Kasar 45 – 105 mm Segitiga
Sangat Kasar ≥ 95 mm Bahu
Tekstur Liat,
Debu, dan Pasir
Sangat Rendah ≤ 15% Segitiga
Rendah 5 – 35 % Segitiga
Sedang 25 – 55 % Segitiga
Tinggi 45 – 75 % Segitiga
Sangat Tinggi ≥ 65 % Bahu
Pori Tanah
Halus, Medium,
dan Kasar
Sedikit 1 – 55 pori /dm Segitiga
Sedang 45 – 205 pori/dm Segitiga
Banyak ≥ 195 pori/dm Bahu
46
3.2. Perancangan Perangkat Lunak Horison Penciri dan Klasifikasi tanah
Pada perancangan perangkat lunak horison penciri dan klasifikasi tanah
yang dibangun dengan menggunakan metode aturan produksi. Penggunaan metode
ini dikarenakan karakteristik pada horison penciri memiliki nilai-nilai pasti
sehingga tidak diperlukan metode fuzzy dalam pembuatannya. Sehingga jika
inputan yang dimasukkan memenuhi syarat maka output yang dihasilkan juga
akan sesuai dengan ciri-ciri dari masing-masing horison penciri yang ada. Berbeda
dengan horison generik yang setiap variabelnya memiliki nilai relatif sehingga
diperlukan logika fuzzy dalam pembuatannya.
Berikut adalah tabel kuantitatif Horison penciri yang digunakan untuk
merancang perangkat lunak Horison Penciri Permukaan:
47
Tabel 3.3 tabel kuantitatif Horison Penciri pada Horison Penciri Permukaan.
Indikator Epipedon
Anthropik
Epipedon
Histik
Epipedon
Mollik
Epipedon
Okhrik
Epipedon
Melanik
Epipedon
Plagen
Epipedon
Umbrik
Epipedon
Arenik
Epipedon
Grossarenik
- P2O5 >250 ppm
- tebal >18 cm >18 cm <18 cm >30 cm >50 cm >18 cm 50 -100 cm >100 cm
- bahan
organik >1%
- >20%
untuk tanah
berpasir
- >30%
untuk tanah
liat
>1% <1% >6% >4 % >1%
- Warna
Warna gelap:
Value <3,5
(kondisi
lembab)
Value <5,5
(kondisi
kering)
Warna gelap:
Value <3,5
(kondisi
lembab)
Value <5,5
(kondisi
kering)
Warna
Terang:
Value >3,5
(kondisi
lembab)
Value >5,5
(kondisi
kering)
Warna Gelap:
Value dan kroma
<2 (kondisi
lembab)
Warna Gelap:
Value dan
kroma <2
(kondisi
lembab)
Warna gelap:
Value <3,5
(kondisi
lembab)
Value <5,5
(kondisi
kering
- Kejenuhan
basa >50% >50% <50%
- Lingkungan Daerah tidak Daerah tidak Daerah kering Daerah tidak
48
pernah kering
dari 3 bulan
pernah kering
dari 3 bulan
lebih dari 3
bulan
pernah kering
dari 3 bulan
- Kekerasan
Tidak keras
dan tidak
memadat
(pada kondisi
kering – tidak
ada air)
Tidak keras
dan tidak
memadat
(pada kondisi
kering – tidak
ada air)
Keras dan
memadat
(pada kondisi
kering – tidak
ada air)
Tidak keras
dan tidak
memadat
(pada kondisi
kering – tidak
ada air)
- Berat Jenis
Tanah <0,9 gr/cm3
- Jumlah Al
dan Fe
(AL + ½ Fe) >
2%
- Tekstur
(%Pasir
+%Debu+%Liat)
>30%
Tanah Kasar:
- Tanah Pasir
Berlempung
- Tanah Pasir
dengan
kkandungan
pasir > 70%
Tanah Kasar:
- Tanah Pasir
Berlempung
- Tanah Pasir
dengan
kkandungan
pasir > 70%
49
Untuk bagian klasifikasi tanahnya sendiri memiliki kunci ordo tanah yang
sudah sangat disederhanakan seperti sebagai berikut ini : [5, h89]
1. Tanah Alfisol
Mempunyai kejenuhan basa >=35% pada kedalaman 1,8m
Memiliki horizon penciri argilik, kandik dan natrik
2. Tanah Andisol
Mempunyai sifat tanah andik setebal 35cm atau lebih pada kedalaman <
60cm
Tanah mineral yang tidak memiliki horison argilik, natrik, spodik dan
oksik.
Mempunyai satu atau lebih dari : epipedon histik, molik, umbrik,
3. Tanah Aridisol
Regim kelembapan tanah aridik
Memiliki horizon okhrik dan anthropik
Tidak mempunyai horison mollik.
4. Tanah entisol
Hanya memiliki horizon penciri okhrik, albik, dan histik selain itu tidak
termasuk
5. Tanah gelisol
Mempunyai sifat gelik
6. Tanah histosol
Memiliki horizon penciri histik tebalnya > 40cm
Kandungan bahan organic > 30% dan tebal > 40cm
7. Tanah inceptisol
Memiliki Horizon kambik, umbril, dan Mollik
8. Tanah mollisol
Horizon mollik
Kejenuhan basa > 50%
Bahan organic > 1%
Warna hitam gelap
50
9. Tanah oxisol
Memiliki Horizon oksik pada kedalaman < 1,5m dan tidak memiliki
horizon argilik
Memiliki horizon oksik dan kandik dengan sedikit cadangan mineral
10. Tanah spodosol
Memiliki Horizon spodik pada kedalaman < 2m
11. Tanah ultisol
Horizon argilik
Kejenuhan basa < 35% pada kedalaman 180cm
12. Tanah vertisol
Horizon vertik
Kandungan liat > 30%
3.3. Perencanaan Desain Antarmuka
Pembuatan form merupakan suatu bentuk desain antarmuka yang sangat
menunjang dalam pembuatan program yang mudah digunakan oleh pengguna, sehingga
program aplikasi ini dapat digunakan oleh banyak orang tanpa perlu kesulitan
mengoperasikannya. Pada bab 3 ini, penulis hanya menampilkan beberapa desain
form yang penting, seperti form utama, form histori, form klasifikasi, form
klasifikasi Horison Generik dan form klasifikasi Horison Penciri.
Bentuk form Utama :
Gambar 3.10. Form Utama
51
Gambar 3.10 menampilkan tampilan form utama saat aplikasi dijalankan
dimana terdapat 2 pilihan yaitu untuk melakukan proses klasifikasi dan
melihat histori penelitian yang sudah dilakukan.
Bentuk form histori
Gambar 3.11. Form Histori
Gambar 3.11 menampilkan form histori yang berisi histori atau sejarah
penelitian yang sudah dilakukan dan terdapat tombol hapus yang dapat
digunakan jika ada penelitian yang ingin dihapus.
52
Bentuk form klasifikasi
Gambar 3.12. Form klasifikasi
Gambar 3.12 menampilkan form klasifikasi tanah secara keseluruhan
dimana untuk bagian nomor klasifikasi dan tanggal akan terisi otomatis oleh
program.
Form klasifikasi Horison Generik
Gambar 3.13. form klasifikasi Horison Generik
Gambar 3.13 menampilkan form klasifikasi Horison Generik. Pada form
ini akan diminta untuk mengisi data berupa ciri-ciri dari tanah yang akan di
53
teliti. Setelah semua data terisi terdapat 2 tombol yaitu analisis dan clear.
Tombol clear untuk menghilangkan inputan yang sudah diisi dan tombol
analisis untuk menganalisa inputan yang sudah dimasukan.
Form klasifikasi Horison Penciri
Gambar 3.14. form klasifikasi Horison Penciri
Gambar 3.14 menampilkan form klasifikasi horison penciri. Pada form
ini hampir sama dengan form klasifikasi horison generik tetapi dengan
indikator yang berbeda.