bab iii peranan sar mta surakarta dalam … · evakuasi jenazah ismail (46 tahun), tanggal 23 maret...

27
48 BAB III PERANAN SAR MTA SURAKARTA DALAM PENANGANAN SAR ACCIDENT DI SURAKARTA TAHUN 2010-2014 A. Penyelenggaraan Operasi Search And Rescue Secara Umum Dalam penyelenggaraan operasi SAR, digunakan suatu sistem yang terdiri dari 5 (lima) tahap kegiatan dan 5 (lima) komponen dengan memperhatikan tingkat keadaan darurat suatu musibah. Operasi SAR dimulai segera setelah diketahui adanya musibah atau diketahui telah terjadi adanya keadaan darurat. 1 Untuk keberhasilan suatu operasi SAR maka harus dilalui 5 tahap kegiatan. Kecepatan pelaksanaan kegiatan setiap tahap mempengaruhi kecepatan penanganan musibah. Kegiatan pada tahap pertama dimulai sejak adanya berita musibah atau diketahuinya keadaan darurat. Kegiatan akan berakhir pada saat dinyatakan operasi SAR telah selesai. Tahap kegiatan terdiri dari : 1. Tahap menyadari (Awareness Stage) Merupakan saat diketahui/disadarinya keadaan darurat/musibah. 2. Tahap tindak awal (Initial Action Stage) Merupakan saat dilakukannya suatu tindakan sebagai tanggapan (respons) adanya musibah yang terjadi. 3. Tahap Perencanaan (Planning Stage) Merupakan saat dilakukannya pembuatan rencana operasi yang efektif baik berupa penentuan titik duga, perhitungan luas area musibah, pemilihan dan 1 Badan SAR Nasional, Materi Pendidikan Dan Pelatihan Tingkat Dasar Angkatan XLII, (Semarang: Basarnas Kantor Semarang, 2010), hlm. 13

Upload: phamthien

Post on 29-Mar-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III PERANAN SAR MTA SURAKARTA DALAM … · Evakuasi Jenazah Ismail (46 tahun), Tanggal 23 Maret 2011. ... sebagai wujud kepedulian SAR MTA terhadap kegiatan kemanusiaan bagi semua

48

BAB III

PERANAN SAR MTA SURAKARTA DALAM PENANGANAN SAR

ACCIDENT DI SURAKARTA TAHUN 2010-2014

A. Penyelenggaraan Operasi Search And Rescue Secara Umum

Dalam penyelenggaraan operasi SAR, digunakan suatu sistem yang terdiri

dari 5 (lima) tahap kegiatan dan 5 (lima) komponen dengan memperhatikan

tingkat keadaan darurat suatu musibah. Operasi SAR dimulai segera setelah

diketahui adanya musibah atau diketahui telah terjadi adanya keadaan darurat.1

Untuk keberhasilan suatu operasi SAR maka harus dilalui 5 tahap kegiatan.

Kecepatan pelaksanaan kegiatan setiap tahap mempengaruhi kecepatan

penanganan musibah. Kegiatan pada tahap pertama dimulai sejak adanya berita

musibah atau diketahuinya keadaan darurat. Kegiatan akan berakhir pada saat

dinyatakan operasi SAR telah selesai. Tahap kegiatan terdiri dari :

1. Tahap menyadari (Awareness Stage)

Merupakan saat diketahui/disadarinya keadaan darurat/musibah.

2. Tahap tindak awal (Initial Action Stage)

Merupakan saat dilakukannya suatu tindakan sebagai tanggapan (respons)

adanya musibah yang terjadi.

3. Tahap Perencanaan (Planning Stage)

Merupakan saat dilakukannya pembuatan rencana operasi yang efektif baik

berupa penentuan titik duga, perhitungan luas area musibah, pemilihan dan

1 Badan SAR Nasional, Materi Pendidikan Dan Pelatihan Tingkat Dasar

Angkatan XLII, (Semarang: Basarnas Kantor Semarang, 2010), hlm. 13

Page 2: BAB III PERANAN SAR MTA SURAKARTA DALAM … · Evakuasi Jenazah Ismail (46 tahun), Tanggal 23 Maret 2011. ... sebagai wujud kepedulian SAR MTA terhadap kegiatan kemanusiaan bagi semua

49

penggunaan unsur, metode dalam pelaksanaannya dan lain-lain, termasuk

pelaksanaan koordinasi yang diperlukan.

4. Tahap operasi (Operation Stages)

Merupakan saat dilakukannya operasi pencarian atau operasi pertolongan

serta penyelamatan korban musibah secara fisik.

5. Tahap Akhir Penugasan (Mission Conclution Stage)

Merupakan saat operasi SAR dinyatakan selesai dan seluruh unsur

dikembalikan kesatuan induk.

Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tahapan tersebut akan berhasil bila

didukung oleh adanya 5 (lima) komponen penunjang 2, yang terdiri dari:

a. Organisasi

Merupakan struktur SAR, meliputi aspek pengesahan unsur koordinasi,

komando, dan pengendalian, kewenangan, lingkup penugasan dan tanggung jawab

untuk penanganan suatu musibah.

b. Fasilitas

Merupakan komponen berupa unsur, peralatan/perlengkapan serta fasilitas

pendukung lainnya yang dapat digunakan dalam operasi/misi SAR.

c. Komunikasi

Merupakan komponen berupa penyelenggara komunikasi sebagai sarana

untuk melakukan fungsi deteksi terjadinya musibah, fungsi komando dan

pengendalian operasi serta membina kerjasama/koordinasi selama operasi SAR

berlangsung.

2 Ibid. hlm. 15

Page 3: BAB III PERANAN SAR MTA SURAKARTA DALAM … · Evakuasi Jenazah Ismail (46 tahun), Tanggal 23 Maret 2011. ... sebagai wujud kepedulian SAR MTA terhadap kegiatan kemanusiaan bagi semua

50

d. Perawatan Darurat (Emergency Care)

Merupakan komponen berupa penyediaan fasilitas perawatan darurat yang

bersifat sementara termasuk memberikan dukungan korban di tempat kejadian

musibah sampai ke tempat penampungan/fasilitas perawatan yang lebih memadai.

e. Dokumentasi

Merupakan komponen berupa pendataan laporan/kegiatan, analisa serta

data-data kemampuan yang akan menunjang efisiensi pelaksanaan operasi SAR

serta untuk perbaikan/pengembangan kegiatan-kegiatan misi SAR yang akan

datang.

Dalam pelaksanaan kegiatan SAR perlu dikenal adanya organisasi

internasional yang berkaitan dengan kegiatan SAR dimana ketentuan-ketentuannya

akan mengikat dan merupakan dasar untuk suatu kerjasama3 antara lain yaitu

WHO (World Health Organisation) adalah organisasi yang mengkoordinasi

seluruh fasilitas kesehatan dalam hal pembuatan standar tentang imunisasi dan

mengkoordinasi kebutuhan-kebutuhan sesuai persyaratan kesehatan untuk

memasuki teritorial suatu negara, IRMC (International Radio Medical Center)

sebagai organisasi kemanusiaan yang berhubungan dengan masalah kesehatan dan

membantu mengatur pelaksanaan evakuasi dari korban yang mendapat musibah di

seluruh dunia. IRC (International Red Cross) selaku organisasi palang merah

internasional yang akan mengkoordinir suatu keadaan bencana dengan skala

internasional dan mempunyai hubungan dengan organisasi rescue lainnya. Dalam

lingkup nasional, pemerintah telah menetapkan adanya satu organisasi yang

3 Departemen Perhubungan Badan SAR Nasional, Komponen Dalam

Operasi SAR, Basarnas, 1989, hlm. 4

Page 4: BAB III PERANAN SAR MTA SURAKARTA DALAM … · Evakuasi Jenazah Ismail (46 tahun), Tanggal 23 Maret 2011. ... sebagai wujud kepedulian SAR MTA terhadap kegiatan kemanusiaan bagi semua

51

disebut Basari (Badan SAR Indonesia) sesuai dengan Kepres No. 11 Tahun 1972,4

yang memiliki perangkat pelaksana di tingkat pusat yang disebut Basarnas (Badan

SAR Nasional) dan perangkat pelaksana di tingkat wilayah/daerah adalah KKR

(Kantor Koordinasi Rescue) dan SKR (Sub Koordinasi Rescue).

B. Organisasi Operasi Search And Rescue

Organisasi ini dibentuk secara khusus untuk satu jangka waktu tertentu,

dengan maksud untuk mendapatkan hasil yang optimal dalam melakukan

koordinasi dan pengendalian unsur-unsur SAR yang digunakan, organisasi operasi

SAR ini juga berlaku secara internasional,5 yaitu dengan adanya:

1. SC (SAR Coordinator).

Adalah pejabat yang mempunyai tanggung jawab untuk menjamin

berlangsungnya suatu operasi SAR yang efisien dengan menggunakan seluruh

sumber daya (potensi) SAR yang terdapat di daerahnya dengan hasil yang optimal.

SC dijabat oleh kepala BASARNAS atau Gubernur Kepala Daerah Tingkat 1.6

2. SMC (SAR Mission Coordinator).

Adalah pejabat yang ditunjuk untuk oleh SC untuk melakukan koordinasi

dan pengendalian operasi SAR. Seorang SMC harus memiliki kualifikasi /

kemampuan komando dan pengendalian serta memahami proses perencanaan

operasi SAR, Teknik Search And Rescue. SMC biasanya menggunakan Potensi

SAR di daerah kejadian.

Tugas seorang SMC adalah:

4 BASARNAS Kantor SAR Semarang, Materi Pendidikan Dan Pelatihan

Tingkat Dasar Angkatan XLII, Basarnas Kantor SAR Smarang, 2010, hlm. 7 5 Ibid, hlm. 15

6 Ibid, hlm. 16

Page 5: BAB III PERANAN SAR MTA SURAKARTA DALAM … · Evakuasi Jenazah Ismail (46 tahun), Tanggal 23 Maret 2011. ... sebagai wujud kepedulian SAR MTA terhadap kegiatan kemanusiaan bagi semua

52

a. Melakukan evaluasi/analisa dan setiap informasi yang berhubungan

dengan pelaksanaan operasi.

b. Membuat klasifikasi tingkat darurat kejadian musibah sebelum operasi

dilakukan

c. Menyiagakan unsur SAR yang akan membantu pelaksanaan operasi

SAR

d. Memberangkatkan unsur SAR sesuai dengan keadaan

e. Membuat perencanaan operasi.

f. Melakukan pengendalian operasi SAR

g. Memelihara hubungan dengan SC (SAR Coordinator) dengan

membuat laporan-laporan secara periodik.

3. OSC (On Scene Comander).

Adalah pejabat yang ditunjuk oleh SMC untuk mengkoordinasikan dan

mengendalikan unsur SAR di lapangan/di lokasi musibah. OSC ditunjuk sewaktu-

waktu oleh SMC saat dibutuhkan khususnya bila diperlukan pengendalian di

lapangan.7 OSC bisa lebih dari 1 orang dalam satu misi SAR, khususnya untuk

penanganan 2 (dua) wilayah/daerah yang berbatasan.

Tugas seorang OSC adalah:

a. Melaksanakan kegiatan perencanaan yang dibuat oleh SMC

b. Membuat modifikasi perencanaan yang dibutuhkan disesuaikan

dengan kondisi yang sebenarnya baik berupa keadaan cuaca serta

kemampuan SRU (Search & Rescue Unit) yang terdapat di lokasi.

7 Ibid, hlm. 16

Page 6: BAB III PERANAN SAR MTA SURAKARTA DALAM … · Evakuasi Jenazah Ismail (46 tahun), Tanggal 23 Maret 2011. ... sebagai wujud kepedulian SAR MTA terhadap kegiatan kemanusiaan bagi semua

53

c. Membuat perkiraan tentang operasi SAR dengan memperhatikan

luasnya area yang harus diliput dibandingkan dengan SRU yang

tersedia.

d. Memelihara hubungan komunikasi pengendalian dan hubungan

dengan SMC

4. SRU (Search And Rescue Unit).

Adalah unit SAR yang mendapat tugas untuk melaksanakan

kegiatan/operasi pencarian maupun pertolongan/penyelamatan di lapangan.8 SRU

ini dapat berupa kapal-kapal laut (SRU laut), pesawat terbang (SRU udara), Team

Darurat (SRU Darat). Kemampuan SRU harus disesuaikan dengan kebutuhan

dalam operasi SAR. Pemilihan unit ini didasari pula dengan kemampuan SRU

tersebut dalam hal penguasaan doktrin/prosedur dan teknik yang telah ditetapkan

untuk pelaksanaan operasi SAR.

Tugas SRU:

a. Menjalankan tugas yang diberikan oleh SMC berdasarkan rencana

operasi yang dibuat dan diikuti petunjuk OSC.

b. Menyampaikan laporan posisi korban, identitas korban, keadaan fisik

korban/keadaan angin, laut dan cuaca.

Selain unsur-unsur dalam operasi SAR, maka diperlukan perlengkapan

dalam operasi SAR, antara lain peta yang memuat gambar wilayah, pangkalan

induk SRU , instalasi yang diperlukan datam operasi dan lain-lain., peta lokasi

fasilitas SAR, buku telepon, papan monitoring operasi SAR.

8 Ibid, hlm. 16

Page 7: BAB III PERANAN SAR MTA SURAKARTA DALAM … · Evakuasi Jenazah Ismail (46 tahun), Tanggal 23 Maret 2011. ... sebagai wujud kepedulian SAR MTA terhadap kegiatan kemanusiaan bagi semua

54

C. Aktivitas Operasional SAR MTA Surakarta.

1. Aktivitas SAR MTA di wilayah Surakarta

Sebagai oganisasi sosial kemanusiaan yang bergerak dalam bidang

penanganan Search And Rescue, SAR Majelis Tafsir Al-Quran Surakarta yang

lebih Dikenal dengan sebutan Tim SAR MTA. Sejak berdirinya organisasi

tersebut sudah mendapat tanggapan positif dari dari masyarakat. Hal ini dapat

dilihat dari pelaporan dari masyarakat maupun permohonan pelayanan SAR

kepada SAR MTA Surakarta. hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya

operasinal SAR yang telah dilakukan oleh SAR MTA Surakarta. berikut ini

merupakan rekap data operasional SAR MTA Surakarta dari Juli 2010 – Agustus

2014.9

Tabel 1.

Rekap Data Operasi SAR MTA Surakarta 2010-2014

Sumber: Rekap Data Operasi SAR MTA Surakarta 2010-2014

9 Wawancara dengan Ali Akbar, Ketua Umum SAR MTA Surakarta,

tanggal 15 Desember 2015.

No. Jenis Operasional Jumlah Hasil Operasional

A.

1.

2.

SAR AIR

Sungai

Waduk

Jumlah SAR AIR

21 Ops

7 Ops

28 Ops

KORBAN AIR

1. Meninggal : 25 orang

2. Selamat : 2 orang

3. Hilang : 2 orang

Jumlah korban air : 29 orang

B.

1.

2.

3.

4.

5.

SAR DARAT

Gunung

Tanah longsor

Sumur

Tower

Kebakaran

Jumlah SAR Darat

5 Ops

5 Ops

2 Ops

1 Ops

2 Ops

17 Ops

KORBAN DARAT

1. Meninggal : 9 orang

2. Selamat : 4 orang

3. Hilang : 1 orang

Jumlah korban darat : 14 orang

Jumlah Total Ops. SAR 45 Ops

Page 8: BAB III PERANAN SAR MTA SURAKARTA DALAM … · Evakuasi Jenazah Ismail (46 tahun), Tanggal 23 Maret 2011. ... sebagai wujud kepedulian SAR MTA terhadap kegiatan kemanusiaan bagi semua

55

Dalam setiap pelaksana operasional SAR MTA Surakarta juga mempunyai

jangka waktu yang telah ditentukan yaitu 3 hari untuk operasional SAR di air dan

15 hari untuk operasi gunung. Tidak semua operasi tepat waktu, kadang ada juga

operasi yang memerlukan perpanjangan dengan syarat surat perpanjangan operasi

dari keluarga/instansi yang mengalami musibah.10

Operasi SAR yang yang dilakukan oleh SAR MTA Surakarta, juga

menuntut kemampuan fisik maupun mental para anggotanya. Hal ini bisa dilihat

pada saat operasi pencarian Ismail (46 tahun) warga Tegalsari, RT 03/RW 01,

Laweyan, Solo, yang terseret arus Cemara Wonosari, Gondangrejo, Karanganyar.

Ketika menyisiri sungai dengan motor trail bersama 8 orang temannya Pada 20

Maret 2011. Dilapangan pun, tim pencari seakan diuji ketabahannya oleh medan

yang sulit dan cuaca yang tidak menentu serta arus yang sungai Cemara yang

deras. Operasi pencarian sempat ditutup oleh kesepakatan bersama unsur SAR

yang ikut dalam operasi karena sudah sampai batas 3 hari dari rencana pencarian

pada tanggal 22 Maret 2011.11

Namun karena keteguhan hati yang tulus

membantu masyarkat, pada tanggal 23 Maret 2011 operasi SAR dibuka kembali

oleh SAR MTA beserta unsur SAR lainya ketika mendapat informasi untuk

melaksanakan evakuasi korban yang ditemukan oleh warga desa Kajok,

Kelurahan Plupuh, Kabupaten Sragen.

10

Wancara dengan Kusnandar PS, Kabid II Operasional SAR MTA

Surakarta, tanggal 9 Desember 2015. 11

Koran Joglosemar, Tanggal 23 Maret 2011, hlm. 6

Page 9: BAB III PERANAN SAR MTA SURAKARTA DALAM … · Evakuasi Jenazah Ismail (46 tahun), Tanggal 23 Maret 2011. ... sebagai wujud kepedulian SAR MTA terhadap kegiatan kemanusiaan bagi semua

56

Gambar 5.

Penyisiran Sungai Cemoro, tanggal 20 Maret 2011.

Sumber: Arsip Bidang I Sekretariat SAR MTA Surakarta.

Gambar 6.

Evakuasi Jenazah Ismail (46 tahun), Tanggal 23 Maret 2011.

Sumber: Arsip Bidang I Sekretariat SAR MTA Surakarta.

Dalam setiap operasi SAR di wilayah Surakarta, SAR MTA Surakarta

menekankan pada seluruh anggotanya bahwa personil SAR diharuskan

mengutamakan kepentingan kerja team, serta menjaga hubungan silaturahmi

dengan organisasi lain. Hal ini bisa dilihat dalam operasi pencarian Daliyem (54

tahun) warga desa Blumbang, RT 01. RW 01, kecamatan Tawangmangu,

Page 10: BAB III PERANAN SAR MTA SURAKARTA DALAM … · Evakuasi Jenazah Ismail (46 tahun), Tanggal 23 Maret 2011. ... sebagai wujud kepedulian SAR MTA terhadap kegiatan kemanusiaan bagi semua

57

Karanganyar. Yang dikabarkan hilang di lereng Gunung lawu ketika mencari

rumput untuk makan ternak pada tanggal 17 Mei 2012. Dalam operasi gabungan

tersebut, banyak Organisasi-organisasi SAR yang melibatkan diri dalam operasi

pencarian. Dalam kesempatan tersebut, selain melaksanakan kegiatan pencarian.

Operasi tersebut juga dimanfaatkan para relawan yang berasal dari berbeda-beda

organisasi untuk ajang silaturahmi antar relawan SAR diwilayah Surakarta.12

maksud dari tujuan silaturahmi tersebut adalah, ketika silahturahmi terbangun

dengan baik, maka banyak manfaat positifnya yang berdampak ketika

melaksanakan koordinasi dilapangan dalam setiap operasi SAR kedepanya.

Gambar 7

Koordinasi lapangan SAR MTA Bersama Seluruh Unsur SAR dalam Operasi

Pencarian Daliyem (54 tahun), tanggal 18 Mei 2012.

Sumber: Arsip Bidang I Sekretariat SAR MTA Surakarta.

12

Joglosemar, Tanggal 20 Mei 2012, hlm 1.

Page 11: BAB III PERANAN SAR MTA SURAKARTA DALAM … · Evakuasi Jenazah Ismail (46 tahun), Tanggal 23 Maret 2011. ... sebagai wujud kepedulian SAR MTA terhadap kegiatan kemanusiaan bagi semua

58

Gambar 8

SAR MTA Surakarta Bersiap Melakukan Penyisiran Dalam Opoerasi Pencarian

Daliyem (54 tahun) tanggal 18 Mei 2012.

Sumber: Arsip Bidang I Sekretariat SAR MTA Surakarta.

2. Aktivitas SAR MTA di luar wilayah Surakarta

Kegiatan SAR MTA tidak hanya berkutat di wilayah Surakarta, melainkan

juga turut terjun ke area bencana di beberapa wilayah di luar Surakarta. Hal ini

sebagai wujud kepedulian SAR MTA terhadap kegiatan kemanusiaan bagi semua

lapisan masyarakat. Kegiatan di luar wilayah Surakarta ini sebagai perwujudan

dari laporan cabang cabang MTA di luar kota Surakarta serta adanya perintah bagi

SAR MTA Surakarta dari pusat untuk turut membantu menangani musibah di

beberapa daerah. Informasi mengenai musibah dating dari MTA cabang daerah

yang mengalami bencana. Koordinasi berikutnya dilanjutkan dengan pemerintah

daerah setempat beserta Potensi SAR di wilayah tersebut.

Pada tanggal 18 Desember 2013 setelah mendapatkan laporan dari

pengurus perwakilan MTA Gresik, tim SAR MTA turun ke musibah banjir di

Gresik dengan membawa dua buah perahu karet. Relawan dari MTA terbagi

menjadi beberapa tim, yakni 50 orang satgas, 14 orang tim SAR, 3 oorang dokter

Page 12: BAB III PERANAN SAR MTA SURAKARTA DALAM … · Evakuasi Jenazah Ismail (46 tahun), Tanggal 23 Maret 2011. ... sebagai wujud kepedulian SAR MTA terhadap kegiatan kemanusiaan bagi semua

59

dan 25 orang di dapur umum. Dengan mendirikan Posko MTA, setiap harinya

membuka pelayanan kesehatan kepada para korban banjir, sementara itu anggota

relawan dan tim SAR setiap harinya mengirim ribuan makanan berupa nasi

bungkus ke kantong-kantong yang membutuhkan makanan siap makan dengan

menggunakan perahu karet. Sebagai bagian dari elemen masyarakat, Majlis Tafsir

Al-Qur’an (MTA) Cabang Gresik ikut merasakan musibah banjir yang melanda

warga di Stren Kali Lamong.

Gambar 9

SAR MTA saat membantu evakuasi warga saat banjir di Gresik Desember 2013

Sumber : Radar Gresik, 20 Desember 2013

Posko di Gresik dibuka di Gresik selama tiga hari. Setelah dirasa cukup

dalam membantu warga Gresik, maka tim SAR dan rombongan kembali ke Solo.

Berita bencana kembali masuk ke SAR MTA yakni di daerah Purworejo Jawa

Tengah. Perintah untuk terjun kembali di lapangan turun dari pusat, maka pada

tanggal 23 Desember 2013 SAR MTA pun menuju ke Purworejo. Banjir ini

menelan banyak lahan persawahan warga hingga menyebabkan gagal panen.

Page 13: BAB III PERANAN SAR MTA SURAKARTA DALAM … · Evakuasi Jenazah Ismail (46 tahun), Tanggal 23 Maret 2011. ... sebagai wujud kepedulian SAR MTA terhadap kegiatan kemanusiaan bagi semua

60

Sebanyak 117 relawan yang terdiri dari Satgas dan Tim SAR MTA meluncur ke

Purworejo dengan tugas membantu evakuasi kurban banjir, membuka pelayanan

kesehatan, siap siaga di pengungsian dan membagikan nasi bungkus. Bersama

dengan perangkat pemerintah daerah Purworejo, saling membantu mengatasi

bencana banjir dan menolong warga.

Gambar 10

SAR MTA membantu warga Purworejo saat banjir Desember 2013

Sumber : http://mtafm.com/v1/archives/4419. diakses 11 Mei 2016.

Pukul 02.01 WIB.

Pada tanggal 24 Januari 2014, banjir menggenangi sebagian besar kota

Kudus. Banjir ini menjadikan lumpuhnya perekonomian, dan membuat

masyarakat kesulitan dalam kehidupan sehari-hari. Kemacetan tampak di ruas

utama jalur keluar-masuk kota, karena hanya kendaraan besar saja yang bisa

melewati genangan air setinggi 1 meter lebih. Jalur Kudus menuju Semarang

lumpuh total, kendaraan besar dialihkan ke jurusan Purwodadi.

Banjir yang menggenangi sejak lima hari yang lalu itu menjadikan warga

kesulitan mendapatkan air bersih dan makanan. Bantuan pun mengalir dari

Page 14: BAB III PERANAN SAR MTA SURAKARTA DALAM … · Evakuasi Jenazah Ismail (46 tahun), Tanggal 23 Maret 2011. ... sebagai wujud kepedulian SAR MTA terhadap kegiatan kemanusiaan bagi semua

61

pemerintah dan dari berbagai instansi swasta yang ikut berpartisipasi memberikan

bantuan kemanusiaan terhadap warga Kudus yang rumahnya tergenang. Tidak

ketinggalan pula Majlis Tafsir Al-Qur’an (MTA) mengirimkan Team SAR.

Gambar 11

SAR MTA saat bencana banjir Kudus

Sumber : http://mtamedia.blogspot.co.id/2014/02/mta-peduli-banjir-

pantura.html. diakses 11 Mei 2016. Pukul 01.45 WIB

SAR MTA mendirikan Posko di dekat pengungsian untuk memudahkan

penyaluran bantuan dan koordinasi dalam melayani warga yang terkena dampak

dari banjir tersebut. Selain itu, SAR MTA juga melakukan pendistribusian nasi

bungkus untuk makan malam dan tikar pada warga yang rumahnya tergenang air,

dan tidak ikut mengungsi karena menjaga harta mereka di rumah.

D. Mekanisme Operasional Search And Rescue SAR MTA Surakarta.

Sebagai organisasi yang mengfokuskan pada gerak di lapangan, maka

standar operasional prosedur SAR MTA Surakarta adalah sebagai berikut: 13

13

Wawancara dengan Sumarno, Kabid I Sekretariat SAR MTA Surakarta,

tanggal 7 Desember 2015

Page 15: BAB III PERANAN SAR MTA SURAKARTA DALAM … · Evakuasi Jenazah Ismail (46 tahun), Tanggal 23 Maret 2011. ... sebagai wujud kepedulian SAR MTA terhadap kegiatan kemanusiaan bagi semua

62

1. Standar Operasi Prosedur Search And Rescue SAR MTA Surakarta.

Bagan. 3

Standar Operasi Prosedur Search And Rescue SAR MTA Surakarta

Sumber: Arsip Bidang I Sekretariat SAR MTA Surakarta.

2. Prosedur Permintaan Bantuan Search And Rescue SAR MTA.

1. Prosedur Permintaan Bantuan Search And Rescue – SAR MTA Surakarta

a. Penyampaian laporan adanya musibah/SAR Accident dapat melalui

beberapa alternatif, antara lain

1) Melalui saluran telepon 081328050771 (Ali Akbar)

2) Melalui radio komunikas frekuensi 14,876 MHz

Siaga SAR MTA

Surakarta

Berita

Penentuan

tingkat

emergency

Koordinasi

Perencanaan

Operasional

SAR

Menyiapkan

Peralatan dan

Logistik

Pelaksanaan

Operasi SAR

Operasi

Selesai/Dihentikan

Laporan hasil operasional

SAR kepada Ketua

Yayasan MTA

Telepon 081328050771

Radio Komunikasi

frekuensi 14,876 MHz

Kurir/Laporan

Page 16: BAB III PERANAN SAR MTA SURAKARTA DALAM … · Evakuasi Jenazah Ismail (46 tahun), Tanggal 23 Maret 2011. ... sebagai wujud kepedulian SAR MTA terhadap kegiatan kemanusiaan bagi semua

63

3) Datang melapor ke posko SAR MTA Surakarta

b. Pelapor penyampaian “data musibah” (tempat kejadian, kronologis

peristiwa, identitas korban)

c. Pelapor menyebutkan “identitas diri (nama, alamat, pekerjaan)

d. Pelapor di mohon untuk melaporkan ke kepolisian setempat, dimana

peristiwa itu terjadi.

3. Mekanisme Laporan Musibah/ SAR Accident.14

Bagan.4

Mekanisme Laporan Musibah SAR MTA Surakarta

Sumber: Arsip Bidang I Sekretariat SAR MTA Surakarta

E. Peningkatan Kualitas Pelayanan.

SAR MTA lahir dari kebutuhan masyarakat sebagai akibat dari banyaknya

musibah yang terjadi diwilayah Surakarta. SAR MTA merupakan suatu wadah

kegiatan Emergency yang berasal dari berbagai unsur di lingkungan yayasan

14

Wawancara dengan Sumarno, Kabid I Sekretariat SAR MTA Surakarta,

tanggal 7 Desember 2015.

Kepolisian

Sektor

Pelapor Data

Musibah

Konfirmasi

berita

Posko

SAR MTA

Identitas

Pelapor

Koordinasi

Pelaksana

Operasional SAR

Page 17: BAB III PERANAN SAR MTA SURAKARTA DALAM … · Evakuasi Jenazah Ismail (46 tahun), Tanggal 23 Maret 2011. ... sebagai wujud kepedulian SAR MTA terhadap kegiatan kemanusiaan bagi semua

64

Majelis Tafsir Al-Quran untuk mengabdi dan melayani masyarakat. Di bidang

pengabdian masyarakat pun terdapat upaya-upaya kearah peningkatan kualitas

pengabdian pada masyarakat.15

, yang digambarkan sebagai berikut:

1. Tindakan Represif

Dalam Operasi SAR diperlukan adanya suatu kerjasama, koordinasi yang

serasi, efektif, dan berdaya guna. Sehingga dalam suatu kejadian SAR diperlukan

personil yang mempunyai kriteria-kriteria tertentu yang mengutamakan

kemanusiaan diatas segala-galanya, walaupun tidak mengabaiakan faktor

keselamatan personil bersangkutan. SAR MTA mempunyai Standar Operasional

Prosedur tersendiri dalam setiap pelaksanaan operasinya di lapangan. Setelah

mendapatkan informasi berita yang masuk ke Posko, maka informasi dianalisa

kemudian ditentukan langkah koordinasinya di lapangan. Standar Operasional

tersebut dapat dijabarkan seperti berikut :16

a. Operasi Pencarian

Pada pelaksanaan operasi SAR dapat dibagi menjadi :

1. Operasi pencarian tanpa operasi pertolongan (karena korban tidak

ditemukan).

2. operasi pertolongan tanpa operasi pencarian (lokasi musibah diketahui

dengan pasti).

3. Operasi pencarian yang dilanjutkan dengan operasi penyelamatan

/pertolongan.

15

Wawancara Dengan Kusnandar Ps, Kabid II Operasional SAR MTA

Surakarta, Tanggal 15 Desember 2015. 16

Badan SAR Nasional, op.cit, hlm. 12

Page 18: BAB III PERANAN SAR MTA SURAKARTA DALAM … · Evakuasi Jenazah Ismail (46 tahun), Tanggal 23 Maret 2011. ... sebagai wujud kepedulian SAR MTA terhadap kegiatan kemanusiaan bagi semua

65

Dalam pelaksanaan operasi SAR terdapat tahap-tahap kegiatan yang harus

dilakukan, yaitu:

a. briefing pencarian

b. Pemberangkatan SRU

c. Perjalanan SRU menuju area pencarian

d. Bila menemukan sasaran

e. Bila perlu penggantian SRU

f. Penarikan SRU ke posko

g. Debriefing SRU

Semua ini harus diketahui dengan baik oleh SMC.

1. Briefing Pencarian

Breifing pencarian harus dilakukan terhadap SRU yang akan ditugaskan

pada operasi pencarian. Tanpa breifing akan membuang waktu, tenaga, dan biaya

yang percuma dan mungkin akan membahayakan SRU tersebut. Pada pelaksanaan

breifing dapat dilakukan oleh SMC. Staff SMC (breifing officer/perwira breifing)

yang ditunjuk. Breifing untuk SRU udara dan darat, sebaiknya dilakukan sebelum

berangkat, sedang untuk SRU laut, dapat diberangkatkan terlebih dahulu

kemudian diadakan breifing dalam perjalanan.

Dilakukan oleh SMC atau staffnya. Untuk dapat memberikan breifing

dengan baik digunakan check list sebagai berikut:

a. Situasi

1) Keadaan darurat/distress

2) Jumlah survivor

3) Sasaran pencarian

Page 19: BAB III PERANAN SAR MTA SURAKARTA DALAM … · Evakuasi Jenazah Ismail (46 tahun), Tanggal 23 Maret 2011. ... sebagai wujud kepedulian SAR MTA terhadap kegiatan kemanusiaan bagi semua

66

4) Data terperinci tentang sasaran

5) Posisi akhir yang diuketahui

6) Peralatan survival yang dibawa

7) Perkiraan keadaan

8) SRU yang terlibat

b. Cuaca

1) Pada saat musibah terjadi

2) Perkiraan cuaca pada saat pencarian akan dilakukan

3) Perkiraan cuaca untuk keesokan harinya

4) Bahaya/ancaman dari keadaan cuaca yang akan dihadapi

c. Area pencarian

1) Luas area yang akan diliput

2) Tanda-tanda

3) Ukuran

4) Sumbu utama gerak pencarian

5) Perjalanan pencarian

6) Titik awal pencarian (CPS/commence search point)

7) Bahaya dari keadaan medan yang akan dihadapi

d. Pola pencarian

1) Penjelasan pola

2) Rekam jejak

3) Kemungkinan menemukan

4) Ketepatan navigasi

5) Kecepatan

Page 20: BAB III PERANAN SAR MTA SURAKARTA DALAM … · Evakuasi Jenazah Ismail (46 tahun), Tanggal 23 Maret 2011. ... sebagai wujud kepedulian SAR MTA terhadap kegiatan kemanusiaan bagi semua

67

2. Penunjukan Tugas

Penunjukan tugas pesawat, kapal, regu darat yang ditugaskan, SRU

cadangan yang ditunjuk, jumlah waktu yang diperlukan dari pangkalan/posko ke

daerah pencarian dan kembali lagi, waktu duga ditempat yang dikehendaki,

penggantian SRU di lokasi.

3. Pemberangkatan Unit SRU

SRU sudah dapat disiapkan ketika SMC membuat perencanaan, pada saat

ini breifing tambahan diberikan antara lain berupa:

a. Perkembangan terakhir

b. Sasaran pencarian

c. Penambahan/perluasan/perubahan daerah pencarian

d. Pola pencarian

e. Jadwal pelaporan pada operasi normal

f. Data cuaca terakhir di daerah pencarian

g. Titik awal pencarian

h. Informasi khusus pada operasi terpadu

Perjalanan SRU ke area pencarian, secara umum perlu memperhatikan

keadaan yang mendukung agar operasi pencarian dapat bekerja dengan baik.

Harus pula disiapkan peta dan kebutuhan pemetaan.

4. Perjalanan ke Area Pencarian

Perjalanan ke area pencarian, pengendalian akan dilkukan ole SMC atau

OSC pada SRUmulai beberapa saat sebelum memasuki daerah pencarian.

Waktu yang dibutuhkan dari pangkalan ke lokasi pencarian harus diketahui oleh

SMC untuk peningkatan efektivitas dalam pengerahan unsur.

Page 21: BAB III PERANAN SAR MTA SURAKARTA DALAM … · Evakuasi Jenazah Ismail (46 tahun), Tanggal 23 Maret 2011. ... sebagai wujud kepedulian SAR MTA terhadap kegiatan kemanusiaan bagi semua

68

5. Pelaksaanaan Pencarian

Pelaksanan pencarian segera dilakukan setelah SRU tiba di titik start

pencarian, sesuai dengan pola pencarian yang telah ditentukan. Bila situasi

berubah dengan cepat, dan SMC belum merubah rencana secara lengkap oleh

SMC. Perubahan apapun juga dilakukan oleh OSC/SRU harus dilaporkan secara

rinci kepada SMC. Dan laporan ini akan digunakan oleh SMC sebagai masukan

untuk menentukan langkah selanjutnya secara akurat dan efisien.

SRU/OSC diharuskan melaporkan secara berkala kepada SMC tentang

perkembangan yang terjadi dan hambatan yang timbul, dan kemungkinan

pemecahan atau jalan keluar yang bisa ditempuh.

Laporan situasi tersebut meliputi:

a. Posisi SRU (koordinat)

b. Situasi dan perkembangan yang terjadi.

c. Tindakan yang diambil, dan hasil penyapuan.

d. Rencana pencarian berikut dan saran-saran serta permintaan bentuan

yang diperlukan.

Status kejadian, misal:

a. Operasi dihentikan karena telah berhasil menemukan survivor, dan

telah dilakukan pertolongan

b. Operasi dihentikan untuk menunggu perkembangan tugas selanjutnya.

c. Operasi dihentikan karean faktor medan / cuaca, dan menunggu

perintah selanjutnya dari SMC.

Prosedur yang harus dilakukan bila melihat korban hidup antara lain:

a. Jaga jangan sampai korban hilang dari pandangan.

Page 22: BAB III PERANAN SAR MTA SURAKARTA DALAM … · Evakuasi Jenazah Ismail (46 tahun), Tanggal 23 Maret 2011. ... sebagai wujud kepedulian SAR MTA terhadap kegiatan kemanusiaan bagi semua

69

b. Beri tanda posisi tersebut secepatnya, laporkan ke SMC/OSC.

c. Arahkan SRU yang lain khususnya unit penolong ke lokasi dengan

radio komunikasi, melalui SMC/OSC.

d. Usahakan agar survivor mengetahui bahwa dirinya sudah ditemukan.

e. tentukan posisi survivor.

Pada saat menemukan survivor, segera dibuat laporan pada SMC/OSC, isi laporan

adalah:

a. Posisi survivor

b. Identitas survivor

c. Keadaan fisik

d. Cuaca dan keadaan medan

e. Jenis peralatan darurat yang digunakan oleh survivor

f. Jenis peralatan darurat yang diperlukan.

6. Pergantian SRU

Penggantian SRU di daerah pencarian harus didahului briefing terhadap

SRU tersebut. Sesuai dengan prosedur SRU pengganti akan mendapat briefing

tambahan dari OSC, menjelang tiba di lokasi pencarian. Setiap SRU apabila

dalam keadaan memaksa dapat ditunjuk sebagai OSC.

Penyiapan Pergantian SRU dapat Meliputi:

a. Jadwal pencarian

b. Peralatan yang dibutuhkan.

c. Transportasi kelokasi.

d. Makanan, air, dan kebutuhan pendukung lainnya

e. Base camp kegiatan.

Page 23: BAB III PERANAN SAR MTA SURAKARTA DALAM … · Evakuasi Jenazah Ismail (46 tahun), Tanggal 23 Maret 2011. ... sebagai wujud kepedulian SAR MTA terhadap kegiatan kemanusiaan bagi semua

70

f. Jumlah team/SRU yang dibutuhkan

g. Luas area pencarian

h. Penghitungan seluruh jumlah waktu, personil yang dubutuhkan untuk

penyapuan pada seluruh area pencarian.

i. Arah dan lintasan pencarian.

j. Rekam jejak

k. Titik awal dan titik akhir penyapuan.

l. Tugas-tugas yang diberikan pada team pencari selama jangka waktu

yang diberikan.

Penyiapan Base Camp, disarankan pada lokasi dimana batas terakhir dari

jangkauan komunikasi didekat lokasi pencarian. Penggunaan Base Camp

dimaksudkan untuk menjamin kemampuan maksimal dari SRU untuk bertahan

dilokasi selama operasi pencarian, karena dapat digunakan untuk beristirahat

secara periodik sesuai penjadwalan.

Personil pencari/anggota SRU harus dipilih dengan seksama yang meliputi:

a. Stamina fisik yang prima

b. Pengetahuan tentang kegiatan di alam bebas yang baik

c. Pengalaman dalam pencarian

Kemudian baru ditentukan jumlah sesuai dengan kebutuhan Komposisi

yang baik adalah terdiri dari:

a. Pimpinan regu (team leader), diutamakan yang memiliki pengetahuan

dan pengalaman cukup dalam operasi pencarian. Tugasnya adalah

menjaga kelangsungan komunikasi dengan SMC, memelihara data-

data yang diperlukan untuk pencarian, menyimpan peta yang akan

Page 24: BAB III PERANAN SAR MTA SURAKARTA DALAM … · Evakuasi Jenazah Ismail (46 tahun), Tanggal 23 Maret 2011. ... sebagai wujud kepedulian SAR MTA terhadap kegiatan kemanusiaan bagi semua

71

digunakan, dapat memberikan briefing kepada anggota team,

bertanggung jawab terhadap:

1) Perlengkapan perorangan

2) Perlengkapan regu

3) Menjaga jadwal komunikasi (primer/alternatife)

4) Menjaga semua data pencarian yang didapat dari SMC,

termasuk peta.

5) Mencatat semua area/lintasan yang telah dilalui (area yang

sudah diliput)

6) Melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana

7) Dapat mencari lintasan keluar(jalan keluar) bila korban

ditemukan.

b. Petunjuk jalan (guide) diperlukan orang-orang yang memang sudah

mengenal medan dan lokasi daerah tersbut (bila

memungkinkan/bersedia)

c. Flares (pemberi tanda sisi) dilengkapi dengan alat komunikasi, peluit,

peta.

d. Lineman (pembuat jejak) dilengkapi dengan peluit dan memberi tanda

(memasang marker) pada daerah yang sudah diliput (tercover)

b. Operasi Pertolongan (Rescue Operation)

Operasi SAR tidak berakhir sampai dengan survivor (korban musibah)

diketemukan, tetapi sampai dengan survivor dapat diselamatkan. Rescue

Operation ini dapat dilakukan oleh SRU-SRU itu sendiri atau dilakukan oleh team

Page 25: BAB III PERANAN SAR MTA SURAKARTA DALAM … · Evakuasi Jenazah Ismail (46 tahun), Tanggal 23 Maret 2011. ... sebagai wujud kepedulian SAR MTA terhadap kegiatan kemanusiaan bagi semua

72

khusus untuk rescue (Rescue Team). Bila yang melakukan rescue operation

adalah rescue team, maka setelah posisi survivor diketemukan maka SRU yang

bersangkutan melaporkan ke SMC untuk meminta pengiriman rescue team.

Kejadian yang dilakukan dalam operasi pertolongan ? penyelamatan terdiri dari:

1. Briefing bagi Rescue Team.

2. Pengiriman Rescue Team

3. Selama perjalanan menuju lokasi

4. Dukungan yang diperlukan oleh Rescue Team

5. Rescue Unit Kembali ke pangkalan.

6. Debriefing Rescue Team.

Breafing Rescue Team meliputi antara lain:

1. Situasi

2. Cuaca

3. Lintasan yang akan dilalui unit tersebut

4. Metode/cara-cara yang disarankan.

Setelah proses persiapan dianggap cukup matang, maka tim akan melakukan

proses pemberangkatan sebagai berikut :

1. Pemberangkatan Rescue Team

Bila telah diketahui bahwa unit pencari tidak mungkin untuk sekaligus

melakukan pertolongan secara lengkap, maka unit-unit pertolongan (Rescue

Team) segera disiagakan. Rescue Team ini harus siap dengan kemempuannya

untuk dikirim/diberangkatkan ke lokasi yang bagaimanapun juga dengan

memperlihatkan faktor-faktor keamanan/keselamatan.

Page 26: BAB III PERANAN SAR MTA SURAKARTA DALAM … · Evakuasi Jenazah Ismail (46 tahun), Tanggal 23 Maret 2011. ... sebagai wujud kepedulian SAR MTA terhadap kegiatan kemanusiaan bagi semua

73

Selama Rescue Team dalam perjalanan dari pengkalan menuju ke lokasi

musibah akan memberikan laporan posisi kepada SMC/OSC.

2. Di lokasi musibah dan dukungan

Bila terdapat lebih dari satu SRU yang tiba di lokasi musibah, maka

menjadi kewajiban bahwa SRU yang pertama kali menemukan survivor harus

melakukan usaha penyelamatan yang pertama kali dan SRU yang tiba berikutnya

sebagai pendukung tugas yang sedang dilakukan SRU pertama. Dalam hal ini

SMC/OSC harus selalu memperhatikan dan memberikan dukungan pada Rescue

Team yang dikerahkan. Semua dukungan kegiatan dari Rescue Team dilakukan

oleh SRU-SRU yang telah berada di lokasi, dan SRU-SRU tesebut memberikan

briefing kepada Rescue Team yang datang tentang langkah apa saja yang telah

dilakukan dalam melakukan pertolongan kepada survivor.

Selama semua survivor dapat dievakuasi dan diserahkan kepada pihak

yang lebih berwenang, maka operasi SAR dinyatakan selesai.

2. Tindakan Preventif

Upaya pencegahan dini atau tindakan preventif merupakan cara paling

efektif yang harus dilakukan dalam menanggulangi bencana atau musibah. Sebab,

tindakan pencegahan setidaknya dapat meminimalisir dampak jika terjadi bencana

atau musibah.

Kegiatan pendakian di alam memiliki resiko. Resiko dapat bervariasi

mulai dari kecelakaan ringan hingga kecelakaan berat yang dapat mengakibatkan

kematian. Resiko kecelakaan pendaki di gunung Lawu menjadi semakin tinggi

ketika perayaan tahun baru dan upacara kemerdekaan di puncak lawu.

Page 27: BAB III PERANAN SAR MTA SURAKARTA DALAM … · Evakuasi Jenazah Ismail (46 tahun), Tanggal 23 Maret 2011. ... sebagai wujud kepedulian SAR MTA terhadap kegiatan kemanusiaan bagi semua

74

Untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bagi para pendaki serta

mengantisipasi kemungkinan pendaki tersesat saat melintasi jalur pendakian,

gunung Lawu berkerja sama dengan Relawan SAR Anak Gunung Lawu

memasang sejumlah rambu-rambu penunjuk arah serta perbaikan jalur jalan

pendakian hingga ke puncak gunung. Selain itu membuat petunjuk arah mata air

bila pendaki membutuhkan sarana air disaat mendaki atau saat beristirahat.

SAR MTA Surakarta menyiapkan tim pengamana bagi para pendaki kemungkinan

adanya pendaki yang tersesat atau pendaki yang mengalami musibah di pendakian

atau di puncak gunung.

SAR MTA Surakarta menggadakan penyuluhan dan pelatihan Search And

Rescue dengan upaya pencarian dan penyelamatan bagi Satgas MTA dan pelajar

di SMA MTA Surakarta, dengan tujuan mereka bisa menjadi insan yang siap

siaga dalam kondisi membahayakan jiwa manusia.17

Pelatihan dan pemahaman tentang penanggulangan bencana atau

penyelamatan dalam suatu musibah memang sangat penting diketahui oleh

masyarakat, mengingat entah itu suatu bencana alam, sosial, atau musibah,

manusia tidak tahu kapan pastinya datang. manusia hanya bisa mengantisipasi dan

harus siap siaga akan hal itu. Maka dari itulah perlu adanya pelatihan tentang

penanggulangan bencana ataupun misi penyelamatan kemanusiaan.

17

Wawancara dengan Sumarno, Kabid Bidang I Sekretariat SAR MTA

Surakarta. 5 September 2015.