bab iii penutup

4
BAB III KESIMPULAN Intubasi adalah memasukkan suatu lubang atau pipa melalui mulut atau melalui hidung, dengan sasaran jalan nafas bagian atas atau trachea. Tujuannya adalah pembebasan jalan nafas, pemberian nafas buatan dengan bag and mask, pemberian nafas buatan secara mekanik (respirator) memungkinkan pengisapan secret secara adekuat, mencegah aspirasi asam lambung dan pemberian oksigen dosis tinggi. Airway merupakan komponen terpenting dalam menjaga keadaan vital pasien, sehingga dalam keadaaan gawat darurat komponen inilah yang pertama kali dipertahankan. Salah satu cara menjaga patensi saluran napas (airway) tersebut adalah dengan intubasi. Sehingga teknik intubasi harus dikuasai dengan benar dari mulai indikasi sampai dengan komplikasi-komplikasinya. 21

Upload: ainun-maylana

Post on 07-Feb-2016

221 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

penutup

TRANSCRIPT

Page 1: Bab III Penutup

BAB III

KESIMPULAN

Intubasi adalah memasukkan suatu lubang atau pipa melalui mulut atau

melalui hidung, dengan sasaran jalan nafas bagian atas atau trachea. Tujuannya

adalah pembebasan jalan nafas, pemberian nafas buatan dengan bag and mask,

pemberian nafas buatan secara mekanik (respirator) memungkinkan pengisapan

secret secara adekuat, mencegah aspirasi asam lambung dan pemberian oksigen

dosis tinggi.

Airway merupakan komponen terpenting dalam menjaga keadaan vital

pasien, sehingga dalam keadaaan gawat darurat komponen inilah yang pertama

kali dipertahankan. Salah satu cara menjaga patensi saluran napas (airway)

tersebut adalah dengan intubasi. Sehingga teknik intubasi harus dikuasai dengan

benar dari mulai indikasi sampai dengan komplikasi-komplikasinya.

21

Page 2: Bab III Penutup

DAFTAR PUSTAKA

1. Adams L George, boies L, dkk. Boies Buku Ajar Penyakit THT edisi 6 .

Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta 1997

2. Longnecker D, Brwon D, Newman M, Zapol W. Anesthesiology. USA. The

McGraw-Hill Companies. 2008

3. Dorland, N. 2002. Kamus Kedokteran Dorland. Edisi 29, Jakarta:EGC,1765.

4. Pasca Anestesia, dalam Petunjuk Praktis Anestesiologi, Edisi kedua, Bagian

Anestesiologi dan Terapi Intensif, FKUI, Jakarta, 2002, Hal :253-256.

5. Morgan GE, Mikhail MS, Murray MJ, Airway Management. In : Morgan GE, 

Mikhail MS, Murray MJ, editors. Clinical Anesthesiology 4th ed. USA, McG

raw‐Hill Companies, Inc.2006, p. 98‐06.

6. Gail Hendrickson, RN, BS., (2002), Intubation,

http://www.health.discovery.com/diseasesandcond/encyclopedia/1219.html3)

7. Gisele de Azevedo Prazeres,MD., (2002), Orotracheal Intubation,

http://www.medstudents.com/orotrachealintubation/medicalprocedures.html

8. Greenberg MS, Glick M. Burket’s oral medicine diagnosis and treatment.

10th ed. Ontario: BC Decker Inc, 2003: 94,126, 612

9. Samsoon GLT, Young JRB. Difficult tracheal intubation: A retrospective

study. Anaesthesia. 1987;42:487-490

10. Wilson ME, Speigelhalter D, Robertson JA, et al. Predicting difficult

intubation. Br J Anaesth. 1988;61:211-216

11. Thierbach AR, Lipp MDW. Airway management in trauma patients. Anesth

Clin North Am. 1999;17:63-81

12. Kociszewski C, Thomas SH, Harrison T, et al. Etomidate versus

succinylcholine for intubation in the air medical setting. Am J Emerg Med.

2000;18:757-763

13. Suyama H, Tsuno S, Takeyoshi S. The clinical usefulness of predicting

difficult endotracheal intubation. Masui. 1999;48:37-41

14. Schmitt H, Buchfelder M, Radespiel-Troger M, et al. Difficult intubation in

acromegalic patients: incidence and probability. Anesthesiology.

2000;93:110-114

22

Page 3: Bab III Penutup

15. McAllistor JD, Gnauck KA. Rapid sequence induction of the pediatric

patient: Fundamentals of practice. Pediatr Clin North Am. 1999;46:1249-

1284

16. Cormack RS, Lehane J. Kesulitan Intubasi Trakea dalam kebidanan Anestesi

1984;. 39 (11) :1105-11.

17. Anestesia dan Critical Care volume 24, Penerbit Perhimpunan Dokter

Spesialis Anestesiologi dan Reanimasi Indonesia, Bandung, 2006 

18. Endotracheal Tube (Breathing Tube). Available at:

http://www.suru.com/endo.htm. Diakses: 27 Maret 2015

19. Friedland DR, et all. Bacterial Colonization of Endotracheal Tubes in

Intubated Neonatal in Arch Otolaringol Head and Neck Surg 2001;127:525-

528. Available at: http://www.archoto.com. Diakses: 28 Maret 2015

20. Gregory GA, Riazi J. Classification and assessment of the difficult pediatric

airway. Anesth Clin North Am. 1998;16:729-741

21. Latief, Said A, Kartini A. Suryadi dan M. Ruswan Dachlan. 2001. Petunjuk

Praktis Anestesiologi. Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif FK-UI:

Jakarta.

22. Safar P. Cardiopulmonary Ressucitation. W.B. Saunders. Canada.1981

23