bab iii penetapan batas zona ekonomi … · penetapan batas zona ekonomi eksklusif indonesia -...

14
27 BAB III PENETAPAN BATAS ZONA EKONOMI EKSKLUSIF INDONESIA - FILIPINA DI LAUT SULAWESI Kegiatan penetapan batas laut antara dua negara terdiri dari beberapa tahapan.Kegiatan penetapan batas beserta dengan tahapan-tahapan yang dilakukan ditunjukkan pada Tabel 3.1. Tabel 3.1 Tahapan Penetapan Batas Laut Kegiatan Tahapan Penentuan Batas Laut di atas Peta Dasar 1. Pengumpulan data dan dokumen pendukung 2. Penentuan peta dasar yang digunakan 3. Penentuan titik dasar dan garis pangkal 4. Penarikan garis batas laut negara di atas peta dasar 5. Penyajian peta batas laut negara Dalam tugas akhir ini, kegiatan dilakukan tahapan penentuan batas di atas peta dasar, karena batasan masalah dalam tugas akhir ini hanya berada pada penetapan batas ZEE Indonesia - Filipina di Laut Sulawesi secara kartometrik di atas peta dasar. Tahapan yang dilakukan adalah sebagai berikut : 3.1 Pengumpulan Data dan Dokumen Pendukung Dalam tahapan ini dilakukan pengumpulan berbagai data-data dan dokumen dari berbagai sumber yang akan diolah dan diambil informasinya agar diperoleh suatu solusi dalam penetapan batas laut. Data yang dipakai adalah peta digital yang memuat wilayah ZEE Indonesia di Laut Sulawesi terbitan Badan Informasi Geospasial, dan dokumen yang digunakan adalah berbagai perjanjian dan peraturan dunia tentang penentuan batas laut antara negara. Dokumen-dokumen tersebut antara lain UNCLOS 1982, TALOS edisi ke-4, makalah tentang Prinsip Penentuan Batas Negara Menggunakan Prinsip Ekudistan dan Proporsionalitas, dan beberapa artikel dari internet tentang masalah batas negara di Indonesia. Dokumen UNCLOS 1982 digunakan sebagai dasar hukum dari pembuatan Peta .Dokumen TALOS edisi ke-4 terdapat pembahasan mengenai penarikan garis

Upload: nguyenbao

Post on 27-May-2018

222 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III PENETAPAN BATAS ZONA EKONOMI … · PENETAPAN BATAS ZONA EKONOMI EKSKLUSIF INDONESIA - FILIPINA DI LAUT SULAWESI ... Kegiatan penentuan titik dasar dan …

27

BAB III

PENETAPAN BATAS ZONA EKONOMI EKSKLUSIF INDONESIA -

FILIPINA DI LAUT SULAWESI

Kegiatan penetapan batas laut antara dua negara terdiri dari beberapa

tahapan.Kegiatan penetapan batas beserta dengan tahapan-tahapan yang

dilakukan ditunjukkan pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Tahapan Penetapan Batas Laut

Kegiatan Tahapan

Penentuan Batas Laut

di atas Peta Dasar

1. Pengumpulan data dan dokumen pendukung

2. Penentuan peta dasar yang digunakan

3. Penentuan titik dasar dan garis pangkal

4. Penarikan garis batas laut negara di atas peta dasar

5. Penyajian peta batas laut negara

Dalam tugas akhir ini, kegiatan dilakukan tahapan penentuan batas di atas peta

dasar, karena batasan masalah dalam tugas akhir ini hanya berada pada penetapan

batas ZEE Indonesia - Filipina di Laut Sulawesi secara kartometrik di atas peta

dasar. Tahapan yang dilakukan adalah sebagai berikut :

3.1 Pengumpulan Data dan Dokumen Pendukung

Dalam tahapan ini dilakukan pengumpulan berbagai data-data dan dokumen dari

berbagai sumber yang akan diolah dan diambil informasinya agar diperoleh suatu

solusi dalam penetapan batas laut. Data yang dipakai adalah peta digital yang

memuat wilayah ZEE Indonesia di Laut Sulawesi terbitan Badan Informasi

Geospasial, dan dokumen yang digunakan adalah berbagai perjanjian dan

peraturan dunia tentang penentuan batas laut antara negara. Dokumen-dokumen

tersebut antara lain UNCLOS 1982, TALOS edisi ke-4, makalah tentang Prinsip

Penentuan Batas Negara Menggunakan Prinsip Ekudistan dan Proporsionalitas,

dan beberapa artikel dari internet tentang masalah batas negara di Indonesia.

Dokumen UNCLOS 1982 digunakan sebagai dasar hukum dari pembuatan Peta

.Dokumen TALOS edisi ke-4 terdapat pembahasan mengenai penarikan garis

Page 2: BAB III PENETAPAN BATAS ZONA EKONOMI … · PENETAPAN BATAS ZONA EKONOMI EKSKLUSIF INDONESIA - FILIPINA DI LAUT SULAWESI ... Kegiatan penentuan titik dasar dan …

28

ekuidistan besrta penurunannya.Makalah tentang Prinsip Penentuan Batas Negara

Menggunakan Prinsip Ekuidistan dan Proporsionalitas terdapat pembahasan

tentang metode yang dapat digunakan dalam penentuan batas ZEE antara

Indonesia dan Filipina.

3.2 Penentuan Peta Dasar dan Program Aplikasi yang Digunakan

Peta Dasar atau peta dasar yang digunakan dalam penentuan batas laut

seharusnya mempunyai sistem yang sama pada seluruh area yang akan

ditentukan batasnya. Dalam tugas akhir ini, berarti antara Negara Indonesia

dengan Negara Filipina secara keseluruhan di Laut Sulawesi.Hal tersebut

bertujuan untuk meminimalkan terjadinya konflik batas antara negara yang

berbatasan tersebut.Selain itu, pemilihan skala peta, sistem proyeksi, datum

geodetik, serta elipsoid referensi yang digunakan seharusnya sudah mempunyai

standar internasional untuk penentuan batas laut kedua negara tersebut.

Dalam penelitian ini, peta dasar yang digunakan diperoleh dari Bakosurtanal.

Peta tersebut adalah peta dijital yang berupa Peta Zona Ekonomi Eksklusif No.

14, dengan skala 1: 1.000.000 dan Peta Zona Ekonomi Eksklusif No. 15, dengan

skala 1 : 1.000.000 terbitan Badan Informasi Geospasial. Indeks dari lokasi peta

zona ekonomi eksklusif tersebut dapat dilihat pada Gambar 3.1. Kemudian

program aplikasi yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah, ArcGIS 9.3 dan

AutoCAD Land Desktop 2009.

Page 3: BAB III PENETAPAN BATAS ZONA EKONOMI … · PENETAPAN BATAS ZONA EKONOMI EKSKLUSIF INDONESIA - FILIPINA DI LAUT SULAWESI ... Kegiatan penentuan titik dasar dan …

29

Gambar 3.1 Indeks Peta Zona Ekonomi Eksklusif (BIG,2012)

3.3 Penentuan Titik Dasar dan Garis Pangkal Negara Indonesia dan Filipina

Setelah mendapatkan peta dasar, maka dilakukan kegiatan penentuan titik dasar

dan garis pangkal untuk menentukan batas ZEE Indonesia - Filipina.Kegiatan ini

dilakukan pada perangkat lunak (software) Arc Map 9.3. Tetapi sebelum masuk

ke dalam proses tersebut, perlu dilakukan proses digitasi yang merupakan proses

penentuan titik kontrol peta pada sebuah peta dijital. Proses tersebut juga

dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak (software)Arc Map 9.3. Proses

digitasi titik kontrol peta dapat dilihat pada Gambar 3.2.

Page 4: BAB III PENETAPAN BATAS ZONA EKONOMI … · PENETAPAN BATAS ZONA EKONOMI EKSKLUSIF INDONESIA - FILIPINA DI LAUT SULAWESI ... Kegiatan penentuan titik dasar dan …

30

Gambar 3.2 Proses Digitasi

Hasil dari proses tersebut adalah sebuah peta dijital yang mempunyai titik-titik

kontrol koordinat tanah. Dengan adanya koordinat referensi tersebut, maka akan

dengan mudah dilakukan proses plotting titik-titik dasar yang mempunyai

koordinat geodetik. Dalam proses digitasi akan menggunakan minimal 2 titik

koordinat referensi di perpotongan garis lintang dan garis bujur,yang koordinat

titik referensi tersebut telah diketahui yaitu tercantum dalam bagian tepi bingkai

peta dijital, namun pada dasarnya proses digitasi ini adalah suatu kegiatan

transformasi koordinat, yaitu dari koordinat citra digital kedalam koordinat peta.

Page 5: BAB III PENETAPAN BATAS ZONA EKONOMI … · PENETAPAN BATAS ZONA EKONOMI EKSKLUSIF INDONESIA - FILIPINA DI LAUT SULAWESI ... Kegiatan penentuan titik dasar dan …

31

Kegiatan penentuan titik dasar dan garis pangkal dilakukan dengan tahapan

pelaksanaan adalah sebagai berikut :

1. Menentukan cakupan wilayah masing-masing negara.

Penentuan cakupan wilayah masing-masing negara merupakan hal yang

paling penting untuk dilakukan, karena apabila hal tersebut belum dilakukan

maka tahapan-tahapan selanjutnya tidak mungkin dapat dilakukan. Dengan

kata lain, kita harus menelusuri secara cermat cakupan wilayah yang akan

kita tentukan batasnya termasuk konfigurasi pulau-pulau kecil mana saja

yang masuk dalam wilayah Indonesia atau dalam wilayah Filipina. Sebagai

contoh adalah konfigurasi pulau-pulau kecil timur Sabah-Filipina tidak

tercantum batas negara Filipina-Filipina dalam peta ZEE Indonesia,sehingga

harus menggunakan rujukan lain yaitu peta teritorial Filipina yang diperoleh

dari internet, kemudian peta ZEE Indonesia tersebut masih belum terbarui

dimana masih mencantumkan pulau Sipadan dan pulau Ligitan sebagai titik

dasar Indonesia dimana 17 Desember 2002 diputuskan kedua pulau tersebut

sebagai bagian dari wilayah Malaysia.

Pulau-pulau dan karang-karang kecil tersebut sangat berpengaruh dalam

menentukan suatu titik dasar yang selanjutnya dapat ditentukan garis

pangkalnya, sehingga kejelian dalam menentukan wilayah suatu negara

merupakan tahap yang sangat krusial dalam melakukan tahap-tahap

selanjutnya.

2. Menentukan titik-titik dasar pada kedua negara.

Titik-titik dasar yang dipilih adalah titik-titik yang menonjol ke arah laut

(salient point). Selain itu, titik-titik terluar pada pulau-pulau terluar

(outermost points on the outermost islands)

Penentuan titik-titik dasar pada Negara Indonesia dan Filipina dapat dilihat

pada Gambar 3.3.

Page 6: BAB III PENETAPAN BATAS ZONA EKONOMI … · PENETAPAN BATAS ZONA EKONOMI EKSKLUSIF INDONESIA - FILIPINA DI LAUT SULAWESI ... Kegiatan penentuan titik dasar dan …

32

Gambar 3.3 Penentuan Titik-titik Dasar pada Negara Indonesia

Dari Gambar 3.3, dapat dilihat bahwa pemilihan titik-titik dasar merupakan

titik-titik yang menonjol ke arah laut dan pulau-pulau terluar pada suatu

negara (pada gambar di atas adalah Negara Indonesia). Sedangkan

penentuan titik-titik dasar pada Negara Filipina juga dapat dilihat pada

Gambar 3.3. dan daftar koordinat titik dasar kedua negara tersebut dapat

dilihat di Lampiran 1 dan Lampiran 2

3.4 Penarikan Garis Batas Laut Zona Ekonomi Eksklusif di atas Peta

Dasar Prinsip Ekuidistan.

Setelah tahapan-tahapan di atas telah dilakukan, maka kegiatan selanjutnya

adalah menarik garis batas ZEE Indonesia - Filipina di atas peta dasar dengan

menggunakan bantuan perangkat lunak (software) AutoCAD Map 2009.

Page 7: BAB III PENETAPAN BATAS ZONA EKONOMI … · PENETAPAN BATAS ZONA EKONOMI EKSKLUSIF INDONESIA - FILIPINA DI LAUT SULAWESI ... Kegiatan penentuan titik dasar dan …

33

Setelah kita mendapatkan garis pangkal, yang telah dilakukan pada tahapan

sebelumnya, kemudian dari garis pangkal tersebut dilakukan penarikan garis

batas laut sejauh 200 mil laut dari garis pangkal untuk mendapatkan batas ZEE.

Tetapi karena lebar Laut Sulawesi kurang dari 400 mil laut dengan kata lain

daerah ZEE kedua negara tersebut bertampalan, maka seperti yang telah dibahas

pada Bab 2 bahwa diterapkan prinsip ekuidistan dan proporsionalitas untuk

memecahkan permasalahan ini.

Titik awal dari garis batas ZEE yang digunakan merupakan titik antara dari

sepanjang garis titik dasar pulau Dolangan (Indonesia) dan titik dasar di pulau

Sibutu (Filipina) dan titik akhir penarikan batas ZEE adalah titik diantara titik

dasar di pulau Miangas (Indonesia) dan tanjung Manay (Filipiina)

Dalam tugas akhir ini, akan digunakan dua konsep penerapan prinsip ekuidistan

dan proporsionalitas dalam penetapan garis batas ZEE Indonesia - Filipina.

Kedua konsep tersebut adalah konsep lingkaran dan konsep bisek.Perbedaan

garis tengah atau median lineyang terbentuk antara konsep bisek dengan konsep

lingkaran adalah garis yang membentuk median line dengan menggunakan

konsep lingakaran adalah dua garis ekuidistan (jari-jari pada bagian yang

menyinggung garis pangkal normal kedua negara), sedangkan garis yang

membentuk median line dengan menggunakan konsep bisek adalah tiga garis

proporsional.

3.4.1 Konsep Lingkaran

Konsep lingkaran merupakan penerapan prinsip ekuidistan dimana lingkaran

yang terbentuk menyinggung garis pangkal kedua negara yang berbatasan.Dalam

tugas akhir ini adalah Negara Indonesia dan Negara Filipina.Kemudian median

line dibentuk dengan menghubungkan pusat-pusat lingkaran tersebut dalam

rangkaian garis lurus.

Page 8: BAB III PENETAPAN BATAS ZONA EKONOMI … · PENETAPAN BATAS ZONA EKONOMI EKSKLUSIF INDONESIA - FILIPINA DI LAUT SULAWESI ... Kegiatan penentuan titik dasar dan …

34

Pada tahapan ini, penentuan batas laut dilakukan dengan menggunakan garis

pangkal yang telah ditetapkan sebelumnya dengan menggunakan prinsip

ekuidistan, Dari garis pangkal tersebut kemudian dilakukan penarikan garis batas

menggunakan prinsip ekuidistan dengan konsep lingkaran.Titik-titik batas hasil

penetapan tersebut kemudian dihubungkan ke titik awal dan titik akhir yang telah

ditentukan sebelumnya. Penarikan garis batas dengan menggunakan konsep

lingkaran dapat dilihat pada Gambar 3.6.

Gambar 3.4 Penarikan Garis Batas Ekuidistan dengan Menggunakan Konsep

Lingkaran

Dari Gambar 3.4, dapat dilihat bahwa lingkaran yang dibentuk merupakan

persinggungan antara garis pangkal Indonesia dengan garis pangkal Filipina.

Garis berwarna coklat adalah garis median line yang terbentuk oleh titik-titik

pusat lingkaran, sedangkan lingkaran berwarna hitam adalah lingkaran yang

digunakan dalam proses penetapan batas

Page 9: BAB III PENETAPAN BATAS ZONA EKONOMI … · PENETAPAN BATAS ZONA EKONOMI EKSKLUSIF INDONESIA - FILIPINA DI LAUT SULAWESI ... Kegiatan penentuan titik dasar dan …

35

3.4.2 Konsep Bisek

Konsep bisek, seperti yang telah dijelaskan di Bab 2 merupakan penerapan

prinsip ekuidistan dimana titik belok yang terbentuk merupakan perpotongan

antara dua garis tengah pada garis yang menghubungkan tiga titik dasar pada

kedua negara.Kemudian median line dibentuk dengan menghubungkan titik-titik

belok tersebut dalam rangkaian garis lurus. Tahapan-tahapan yang dilakukan

dengan menggunakan konsep bisek adalah sebagai berikut :

1. Menentukan garis batas ZEE dengan menggunakan prinsip ekuidistan

Pada tahapan ini, penentuan batas laut dilakukan dengan menggunakan garis

pangkal yang telah ditetapkan sebelumnya dengan menggunakan prinsip

proporsionalitas.Dari garis pangkal tersebut kemudian dilakukan penarikan garis

batas menggunakan prinsip ekuidistan dengan konsep bisek.Titik-titik batas hasil

penetapan tersebut kemudian dihubungkan ke titik awal dan titik akhir yang telah

ditentukan sebelumnya. Penarikan garis batas full effect dengan menggunakan

konsep bisek dapat dilihat pada Gambar 3.9.

Gambar 3.5 Penarikan Garis Batas Ekuidistan dengan Menggunakan Konsep Bisek

Page 10: BAB III PENETAPAN BATAS ZONA EKONOMI … · PENETAPAN BATAS ZONA EKONOMI EKSKLUSIF INDONESIA - FILIPINA DI LAUT SULAWESI ... Kegiatan penentuan titik dasar dan …

36

Dari Gambar 3.5, dapat dilihat bahwa garis yang berwarna hijau merupakan garis

pembentuk titik belok, yang diperoleh dari penarikan titik-titik terdekat antara kedua

garis pangkal..Dari titik belok tersebut, kemudian dihubungkan satu dengan yang

lainnya menjadi garis batas ZEE yang ditunjukkan dengan garis berwarna

merah.Sedangkan garis berwarna merahmerupakan garis ekuidistan yang membentuk

median line pada konsep bisek.

3.5 Penarikan Garis Batas Laut Zona Ekonomi Eksklusif di atas Peta Dasar

Prinsip Proporsionalitas.

Secara geografis, Indonesia dan Filipina merupakan dua negara yang saling berhadapan

dan dipisahkan oleh Laut. Sebagai negara yang saling berbatasan langsung dengan laut,

kedua negara tentu punya klaim terhadap wilayah laut masing-masing dan kewenangan

masing-masing dalam pengaturan serta pengelolaan wilayah lautnya.

Tabel 3.1 : Profil Negara Filipina dan Indonesia (wikipedia,2012)

Profil

Nama resmi negara Republic of the Philippines The Republic of Indonesia

Luas negara 298,170km2 1.919.440 km

2

Panjang garis pantai 36,289 km 95.181 km

Pada metode ini mirip dengan prinsip ekuidistan dengan konsep bisek, hanya saja

unsur geografis dari kedua negara diperhatikan untuk diberikan pembobotan.

Pembobotan penarikan batas ini didasarkan pada perbandingan panjang garis pantai.

Pembobotan ini digunakan sebagai penentu lokasi titik balik pada garis pembentuk

titik belok pada garis bisek sesuai dengan bobot yang diberikan. Dengan pemberian

bobot ini maka posisi median line akan lebih mendekat ke arah negara yang

bobotnya lebih kecil. Dari perbandingan panjang garis pantai Indonesia dengan

Page 11: BAB III PENETAPAN BATAS ZONA EKONOMI … · PENETAPAN BATAS ZONA EKONOMI EKSKLUSIF INDONESIA - FILIPINA DI LAUT SULAWESI ... Kegiatan penentuan titik dasar dan …

37

panjang garis pantai Filipina diperoleh nilai perbandingan 72.3:27.6. dan dapat

diambil perbandingan yang bulat yaitu 70:30, jika perbandingan tersebut dirasa

kurang adil maka bisa saja diambil pertimbangan lain sebagai perbandingan,

misalnya mengambil nilai tengah dari perbandingan ekuidistan (50:50) dan 70:30

yaitu dengan perbandingan 60:40, mengingat bahwa negara Filipina juga salah satu

negara terbesar dikawasan ASEAN.

3.5.1 Menentukan garis batas ZEE dengan menggunakan prinsip

proporsionalitas 70:30.

Penentuan batas laut dilakukan dengan menggunakan garis pangkal yang telah

ditetapkan sebelumnya dengan menggunakan prinsip proporsionalitas 60:40. Dari

garis pangkal tersebut kemudian dilakukan penarikan garis batas menggunakan

prinsip proporsional dengan konsep bisek.Titik-titik batas hasil penetapan tersebut

kemudian dihubungkan ke titik awal dan titik akhir yang telah ditentukan

sebelumnya. Penarikan garis batas proporsional 60:40 dengan menggunakan konsep

bisek dapat dilihat pada Gambar 3.11.

Gambar 3.6 Penarikan Penarikan Garis Batas Proporsional 70:30 dengan Metode

Bisek

Page 12: BAB III PENETAPAN BATAS ZONA EKONOMI … · PENETAPAN BATAS ZONA EKONOMI EKSKLUSIF INDONESIA - FILIPINA DI LAUT SULAWESI ... Kegiatan penentuan titik dasar dan …

38

Dari Gambar 3.6, dapat dilihat bahwa garis yang “Trijunction 70:30” merupakan

garis pembentuk titik belok, yang diperoleh dari penarikan titik-titik terdekat

antara kedua garis pangkal..Dari titik belok tersebut, kemudian dihubungkan satu

dengan yang lainnya menjadi garis batas ZEE yang ditunjukkan dengan garis

berwarna merah.Sedangkan garis berwarna Coklat merupakan garis ekuidistan

yang membentuk median line pada konsep bisek.

3.5.2 Menentukan garis batas ZEE dengan menggunakan prinsip

proporsionalitas 60:40.

Pada tahapan ini, penentuan batas laut dilakukan dengan menggunakan garis

pangkal yang telah ditetapkan sebelumnya dengan menggunakan prinsip

proporsionalitas 60:40. Prinsip proporsionalitas ini dapat didasarkan dari nilai

tengah dari perbandingan 50:50 dan 70:30, Dari garis pangkal tersebut kemudian

dilakukan penarikan garis batas menggunakan prinsip proporsional dengan konsep

bisek. Titik-titik batas hasil penetapan tersebut kemudian dihubungkan ke titik

awal dan titik akhir yang telah ditentukan sebelumnya.Penarikan garis batas

proporsional 60:40 dengan menggunakan konsep bisek dapat dilihat pada Gambar

3.7.

Gambar 3.7 Penarikan Garis Batas Proporsional 60:40 dengan Konsep Bisek

Page 13: BAB III PENETAPAN BATAS ZONA EKONOMI … · PENETAPAN BATAS ZONA EKONOMI EKSKLUSIF INDONESIA - FILIPINA DI LAUT SULAWESI ... Kegiatan penentuan titik dasar dan …

39

Dari Gambar 3.7, dapat dilihat bahwa garis “trijunction 60:50” merupakan garis

pembentuk titik belok, yang diperoleh dari penarikan titik-titik terdekat antara kedua

garis pangkal. Dari titik belok tersebut, kemudian dihubungkan satu dengan yang

lainnya menjadi garis batas ZEE yang ditunjukkan dengan garis berwarna merah.

3.6 Menentukan luas ZEE Indonesia

Hasil median line yang telah didapat dari tahapan sebelumnya digunakan untuk

mengitung luas ZEE Indonesia secara numeris, visualisasi perbandingan antara

keempat prinsip dapat dilihat di gambar 3.12 .Perhitungan luas ZEE Indonesia

dihitung dari garis pangkal kepulauan Indonesia ke median line dari keempat prinsip

dan konsep penarikan batas yang dipakai .Perhitungan luas ZEE tersebut diperoleh

dengan menggunakan bantuan perangkat lunak ArcGIS 9.3. Hasil luas ZEE

Indonesia dengan menggunakan konsep bisek dapat dilihat pada Tabel 3.2.

Gambar 3.8 Perbandingan visual hasil penarikan batas dengan keempat konsep yang

digunakan.

Page 14: BAB III PENETAPAN BATAS ZONA EKONOMI … · PENETAPAN BATAS ZONA EKONOMI EKSKLUSIF INDONESIA - FILIPINA DI LAUT SULAWESI ... Kegiatan penentuan titik dasar dan …

40

Tabel 3.2 Hasil Luas ZEE Indonesia dan Filipina

Prinsip Luas ZEE INA (Km2) Luas ZEE PHI (Km

2)

Ekuidistan Lingkaran 160527,44 146770.854

Ekuidistan Bisek 162825,844 144472.45

Proporsional Bisek 60:40 184489,299 122808.995

Proporsional Bisek 70:30 204279,381 103018.913

3.7 Penyajian Peta ZEE Indonesia – Filipina di Laut Sulawesi

Setelah mendapatkan garis batas laut antar kedua negara, maka dilakukan penyajian

peta batas zona ekonomi eksklusif Indonesia - Filipina di Laut Sulawesi dan

dilampirkan juga koordinat titik dasarnya. Untuk penyajian peta batas tersebut,

digunakan skala 1 : 1.000.000 dengan datum geodetiknya adalah WGS 1984 serta

menggunakan sistem proyeksi Mercator.

Pada tugas akhir ini, akan mendapatkan empat peta ZEE Indonesia – Filipina di Laut

Sulawesi dengan kombinasi antara prinsip ekuidistan dengan prinsip

proporsionalitas, (Peta Terlampir). Keempat peta ZEE tersebut adalah :

1. Peta ZEE Ekuidistan dengan menggunakan konsep lingkaran.

2. Peta ZEE Ekuidistan dengan menggunakan konsep bisek.

3. Peta ZEE proporsionalitas 60:40 dengan menggunakan konsep lingkaran.

4. Peta ZEE proporsionalitas 70:30 dengan menggunakan konsep bisek.