bab iii pembahasan - bina sarana informatika...kementerian desa, pembangunan daerah tertinggal, dan...
TRANSCRIPT
14
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Tujuan Umum Organisasi
3.1.1. Sejarah Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Jakarta Selatan.
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
(KPDTT) Republik Indonesia adalah kementerian dalam Pemerintah Indonesia yang
membidangi urusan pembangunan desa dan kawasan perdesaan, pemberdayaan
masyarakat desa, percepatan pembangunan daerah tertinggal, dan transmigrasi.
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden. Kementerian ini dipimpin oleh
seorang Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi yang sejak
27 Oktober 2014 dijabat oleh Marwan Ja'far. Dan kemudian pada tahun 2016 tongkat
kepemimpinan beralih kepada Bapak. Eko Putro Sandjojo.
Tiga Fase Kementerian Desa yaitu :
1. Fase 1: Kementerian Negara Percepatan Pembangunan Kawasan Timur
Indonesia baru dibentuk pada Kabinet Gotong Royong dalam masa
pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri.
2. Fase 2 : Pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono,
kementerian ini diganti namanya menjadi Kementerian Negara Percepatan
Pembangunan Daerah Tertinggal dan kemudian menjadi Kementerian Negara
Pembangunan Daerah Tertinggal.
15
3. Fase 3 : Pada era pemerintahan Presiden Joko Widodo dalam Kabinet Kerja,
kementerian ini kembali berganti nama menjadi Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
3.1.2. Struktur Organisasi dan Tata Kerja
Sumber : Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi. 2019
Gambar. III. 1
Struktur Organisasi
Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi
Dari strutur organisasi tersebut dapat dijelaskan tata kerja dari masing-masing unit
kerja sebagai berikut :
1. Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi mempunyai tugas
menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang
pengembangan kawasan transmigrasi.
16
2. Sekretariat Direktorat Jenderal mempunyai tugas melaksanakan pemberian
pelayanan administratif kepada semua unsur satuan organisasi di lingkungan
direktorat jenderal Pengembangan Kawasan Trasnmigrasi.
3. Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat mempunyai
tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan
norma, standar, prosedur, dan kriteria, dan pemberian bimbingan teknis dan
supervisi, serta pemantauan, evaluasi, dan pelaporan dibidang promosi
kesehatan dan pemberdayaan masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
4. Direktorat Pembangunan dan Pengembangan Sarana dan Prasarana Kawasan
Transmigrasi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan di bidang pembangunan dan pengembangan sarana
permukiman dan kawasan, pembangunan dan pengembangan prasarana
permukiman dan kawasan, penyerasian lingkungan, evaluasi perkembangan
permukiman dan kawasan serta standardisasi sarana dan prasarana.
5. Memimpin dan mengkoordinasikan tugas-tugas di bawah Direktorat
Perencanaan dan Pengembangan Usaha. Menyusun Rencana Kerja dan
Anggaran Perusahaan dibawah Direktorat Perencanaan dan Pengembangan
Usaha.
6. Direktorat Pengembangan Sosial Budaya Transmigrasi mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang
pangan dan kesehatan, fasilitasi pendidikan, fasilitasi mental spiritual dan seni
budaya, serta kelembagaan pemerintah dan masyarakat.
7. Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Direktorat Jenderal
Pengembangan Kawasan Transmigrasi (PKTrans) mempunyai tugas,
17
yaitu menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang
pengembangan kawasan transmigrasi.
3.1.3 Kegiatan Organisasi
Direktorat Jenderal Pengembangan kawasan Transmigrasi adalah perusahaan
yang bergerak dibidang Pelayanan Ketransmigrasian yang berdiri sejak tahun 2015
memiliki 50 karyawan dalam kegiatannya Pelayanan Pertanahan Transmigrasi
mengvasilitasi transmigrasi agar dapat lahan usaha untuk kehidupan transmigrasi.
Adapun Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi melayani
Permasalahan ketransmigrasian seperti untuk mengvasilitasi transmigran agar dapat
sertifikat melalui badan pertanahan nasional, permasalahan transmigrasi seperti
perebutan lahan yang dilakukan oleh perusahaan.
3.2. Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian pada tanggal 1 Mei sampai dengan 1 Juni 2019.
Yang di narasumberi oleh Bapak Bayu Winoto S.E selaku staff Dikjen PKTrans.
18
3.2.1. Prosedur pelaksanaan Penyimpanan Arsip Elektronik Pada Direktorat
Untuk mendapatkan data dari Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan
Transmigrasi Jakarta Selatan. Penulis melakukan wawancara dan observasi langsung
yang dinarasumberi oleh Bapak Bayu Winoto selaku Staff Dikjen Pktrans di bagian
Pelayanan pertanahan dan Transmigrasi, data yang penulis ambil yaitu periode Mei-
Juni 2019. Maka untuk hasil penelitian tersebut penulis uraikan ke dalam bentuk tugas
akhir yang diperoleh dari bagian sekretaris sebagai berikut:
Sumber: Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi, 2019
Gambar III.2
Alur Penyimpanan Arsip Elektronik
Berdasarkan gambar. III. 2 diatas Prosedur Penyimpanan arsip elektronik
terdapat penjelasan sebagai berikut:
KEPEGAWAIAN DAN UMUM TATA USAHA DIREKTUR
Star
Mengkonsep surat dan
Mendistribusikan Menerima surat, Merevisi
Di
Tindaklanjuti
Selesai
Tidak Ya
Menscan Surat
Masuk
Mengarsipan Ke SAK
19
1. Bagian kepegawaian mengkonsep surat hingga mengolah surat dari atau
Sekretariat Jenderal untuk memberitahukan sebuah kegiatan yang akan di adakan
sesuai arahan Dirjen PKTrans. Surat dari Sekretariat Jenderal di proses untuk di
edarkan keseluruh unit kerja esion II.
2. BagianTata usaha mendapatkan surat dari kepegawaian dan Umum untuk di
serahkan ke Direktur Pelayanan Pertanahan Transmigrasi agar segera di tindak
lanjuti.
3. Direktur mendapatkan surat dari Bagian Tata usaha untuk di tindak lanjuti ke
kasubdit agar dapat di proses segera.
4. Bagian Tata usaha mendistribusikan surat ke kasubdit yang mendapatkan
disposisi tersebut dan surat tersebut di arsipkan sesuai jenis surat.
5. Bagian Tata Usaha memberikan Surat kepada Petugas Arsip untuk dilakukan
Scanner surat agar dapat tersimpan di Aplikasi SAK (Sistem Aplikasi Kerasipan).
3.2.2. Pelaksanaan Penyimpanan Arsip Elektronik pada Direktorat
Pengembangan Kawasan Transmigrasi Jakarta Selatan
Aplikasi yang digunakan pada Pelayanan Pertanahan Transmigrasi adalah
aplikasi SAK (Sistem Aplikasi Kearsipan). Penulis disini akan menjelaskan
bagaimana cara pelaksanaan penyimpanan arsip elektronik yang di narasumberi oleh
bapak bayu winoto selaku penanggung jawab atas sistem penyimpanan ini. yang
dilakukan secara sistematis dari tahap awal surat tersebut hingga surat tersimpan
dalam Aplikasi SAK (Sistem Aplikasi Kearsipan) di Direktorat Pelayanan Pertanahan
Transmigrasi , sebagai berikut:
1. Login Aplikasi SAK (Sistem Aplikasi Kearsipan)
20
Sumber : Pelayanan Pertanahan Transmigrasi. 2019
Gambar III.3
Login Aplikasi SAK (Sistem Aplikasi Kearsipan)
Berdasarkan gambar III.3 merupakan aplikasi SAK ( Sistem Aplikasi
Kearsipan) tahapan pertama masukan ID Pengguna serta password untuk masuk
keaplikasi SAK ( Sistem Aplikasi Kearsipan ). untuk login ke aplikasi tersebut klik
menu arsip pada kolom diatas kemudian akan muncul ID Pengguna dan password
bapak bayu winoto yang akan dimasukan tahap ini digunakan untuk pengarsipan
secara elektronik.
Adapun keterangan dalam aplikasi SAK (sistem aplikasi kearsipan) tersebut
yaitu:
a. arsip digunakan untuk melihat data arsip
b. info digunakan untuk mengetahui keseluruhan latar belakang aplikasi
21
c. tutup jika sudah selesai mengarsip klik menu tutup
d. user perintah untuk memasukan nama pengguna aplikasi
e. password untuk measukan kata sandi user yang bersifat rahasia.
2. Menginput Data Surat Masuk dan Surat Keluar pada Direktorat Jenderal
Pengembangan Kawasan Transmigrasi
Sumber: Direktorat Pengembangan Kawasan Transmigrasi. 2019
Gambar III. 4 Menginput data
Berdasarkan gambar III.4 Apabila sudah berhasil login kedalam aplikasi ini,
tampilan menu yang ke 2 tersebut memerintahkan ID Pengguna untuk menginput data
surat masuk dan surat keluar seperti mengisi nomer surat , keterangan dokumen apa
yang akan di input. Untuk yang pertama bisa mengarsip surat masuk dan akan
tersimpan didalam komputer atau laptop. Pastikan data apa yang akan user input
apakah data surat masuk atau keluar, jika surat masuk maka klik menu surat masuk
dan mulai ikuti perintah kolom tersebut untuk menginut data surat masuk.
Adapun cara memasukan dokumen surat masuk sebagai berikut. Di dalam surat
masuk terdapat kop surat, alamat, tanggal, no surat, perihal, isi, keterangan, pengolah,
dan pencatat dalam hal tersebut. Surat masuk di input ke dalam Aplikasi (SAK)
22
dengan cara menu surat masuk. Saat ikuti perintah kolom tersebut untuk menginput
data surat masuk.
a. nomor surat : nomor yang telah dikeluarkan oleh instansi atau
organisasi tersebut.
b. tanggal surat : tanggal yang sudah ditetapkan atau dicantumkan
di dalam surat
c. dari : alamat kop surat yang diterima
d. kepada : alamat yang dituju
e. hal : judul surat
f. isi ringkas : isi ringkas dari surat
g. pengolah : yang menyampaikan informasi dalam isi surat
h. keterangan : keterangan dari inti surat tersebut atau Catetan dalam
surat
i. pencatat : yang mengolah surat masuk
j. copy digital : data scanan surat untuk dimasukan kedalam arsip.
Selanjutnya, saat surat masuk sudah di input. User harus menyimpan dokumen
tersebut dalam proses menu aplikasi sebagai berikut
4. Proses penyimpanan Surat Masuk dan Surat Keluar
23
Sumber: Direktorat Pengembangan Kawasan Transmigrasi. 2019
Gambar III. 5
Proses penyimpanan dokumen
Berdasarkan gambar III. 5 Jika muncul tampilan seperti diatas maka, pengguna
harus mengecek dokumen yang di input apakah sudah bener atau belum. Jika dokumen
sudah sesuai dan lengkap maka petugas akan langsung melakukan proses
penyimpanan. Surat masuk yang sudah di input sebelumnya.
5. Fasilitas Mencari Surat Masuk dan Surat Keluar
Sumber: Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi. 2019
Gambar III. 6
24
Fasilitas Mencari Dokumen Berdasarkan gambar III.6 Fasilitas Mencari Dokumen Selanjutnya jika selesai
mengarsip dokumen namun Ketika ada pegawai yang ingin meminta data arsip untuk
keperluan Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi, klik pencarian
yang fleksibel sesuai keinginan sehingga dapat mengantisipasi jika pengguna lupa
dengan atribut-atribut pokok sebuah dokumen. Contoh jika ingin mencari surat masuk
maka user mencari di aplikasi tampilan menu pada gambar diatas.
6. Pencatatan Lokasi Fisik Surat Masuk dan Surat Keluar
Sumber: Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi , 2019
Gambar III. 7
Pencatatan Lokasi Fisik Dokumen Berdasarkan gambar III. 7 Dalam penyimpanan surat masuk dan keluar harus
bisa mencari dokumen arsip tersebut saat sudah tersimpan, dalam penyimpanan juga
harus memiliki nama / file untuk mempermudah penyimpanan contohnya seperti
tampilan menu diatas akan mempermudah pengguna dalam melakukan pencaarian
hard copy dari arsip yang diinginkan. Komputer akan memberitahu informasi data
lokasi penempatan dokumen secara lengkap seperti nomor map Penyimpanan
diruangan penyimpanan arsip dokumen tersebut.
25
Adapun keterangan tahap ke enam dari aplikasi SAK (sistem aplikasi kearsipan)
tersebut Pengguna diberikan kemudahan untuk menemukan lokasi penepatan
dokumen hard copy yang diinginkan.
7. Retensi Otomatis
Sumber: Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi. 2019
Gambar III. 8 Retensi Otomatis
Berdasarkan gambar III. 8 surat masuk dan surat keluar disimpan pada SAK
memiliki retensi atau masa aktif 3 tahun atau sampai 2022. Jika sekiranya suratnya
tidak penting akan dimusnahkan, kalo penting akan di nilai kembali surat tersebut.
Pengguna juga akan memungkinkan pemeriksaan secara otomatis retensi dokumen,
jadi akan terjadi peringatan jika beberapa dokumen sudah kadaluawarsa, sehingga kita
bisa menindaklanjuti untuk memusnahkan atau mendokumentasi arsip tersebut ke
dalam dokumen pasif. Dokumen pasif adalah bahwa kita menonaktifkan dokumen
dan membackupnya ke media eksternal CD atau Flasdisk
Adapun keterangan tahap ke tujuh dari aplikasi tersebut.
a. kode : kode klasifikasi masalah yang disampaikan dalam surat
tersebut.
b. Indeks : untuk mengelompokkan atau menyatukan arsip/dokumen yang
26
memiliki kode dan kegiatan yang sama kemudian disatukan
kedalam satu berkas.
c. Uraian : isi dari surat tersebut
d. Retensi : untuk mengetahui arsip yang masih aktif atau sudah tidak aktif,
jika sudah tidak aktif arsip tersebut segera dimusnahkan.
8. Laporan Kondisi Arsip Elektronik
Sumber: Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi. 2019
Gambar III. 9
Laporan Kondisi Arsip
Berdasarkan gambar III. 9 Ketika selesai dengan semuanya, jika ingin
membutuhkan data arsip surat masuk atau keluar pengguna silahkan klik Laporan data
arsip lalu klik print maka laporan akan dihasilkan dengan capat.
Adapun keterangan tahap ke tujuh dari aplikasi tersebut:
Memberikan kemudahan untuk menyusun laporan kearsipan yang dibutuhkan oleh
pegawai. Penyimpanan arsip akan otomatis terbaca, data tersebut dapat dicetak atau di
print jika dibutuhkan.
27
3.2.4. Kendala dan cara mengatasinya
Adapun kendala dalam prosedur penyimpanan arsip elektronik yaitu seperti
aplikasi eror terjadinya aplikasi eror yang biasanya di sebabkan karena adanya
kesalahan teknis, yang membuat Aplikasi tidak dapat di gunakan. Adapun cara
mengatasi kendala tersbut yaitu harus segera memperbaikinya, jika sudah kita perbaiki
tetapi Aplikasi masih mengalami eror dan tidak bisa di perbaiki atau di gunakan, maka
di lakukan secara manual untuk sementara.