bab iii pembahasan 3.1. tinjauan perusahaan 3.1.1 sejarah ... · proses produksi sosro sehingga...
TRANSCRIPT
32
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Tinjauan Perusahaan
3.1.1 Sejarah PT Sinar Sosro
Sosro merupakan pelopor produk teh siap minum dalam kemasan yang
pertama di Indonesia dan di dunia. Nama Sosro diambil dari nama keluarga
pendirinya yakni Sosrodjojo. Tahun 1940, Keluarga Sosrodjojo memulai usahanya
di sebuah kota kecil bernama Slawi di Jawa Tengah. Pada saat memulai bisnisnya,
produk yang dijual adalah teh kering dengan merek Teh Cap Botol dimana daerah
penyebarannya masih di seputar wilayah Jawa Tengah. Bisnis Sosro sampai dengan
saat ini sudah dijalankan oleh tiga Generasi Sosrodjojo yakni :
Generasi Pertama (Pendiri Grup Sosro) :
- Bapak Sosrodjojo (Alm.)
Generasi Kedua :
1. Bapak Soemarsono Sosrodjojo (Alm.)
2. Bapak Soegiharto Sosrodjojo
3. Bapak Soetjipto Sosrodjojo
4. Bapak Surjanto Sosrodjojo
Pada generasi ke - 2 inilah mulai merintis inovasi teh siap minum dengan
pendistribusian secara nasional dan berkantor di kawasan Cakung - Bekasi. ( dulu
bernama Ujung Menteng ).
33
Pada era 90-an, bisnis keluarga Sosro telah memasuki generasi ke - 3 dengan
pengembangan usaha minuman ke berbagai variasi cita rasa, target segmen, benefit
dan kemasan.
Setelah itu, cakupan distribusi produknya telah merambah ke kawasan internasional
dan tetap menempati kantor usaha di wilayah Cakung. Sejak awal tahun 1990,
bisnis ini telah mulai dikelola oleh cucu Bapak Sosrodjojo atau dapat juga disebut
dengan Generasi Ketiga.
Sejak Generasi - I, Keluarga Sosro memiliki satu filosofi yang mulia dan selalu
diterapkan pada setiap aktivitas bisnisnya. Filosofi tersebut adalah " NIAT BAIK".
NIAT BAIK ini dijabarkan kepada produk-produk yang dihasilkan ( yang pada saat
itu Teh Botol Sosro ), yaitu bahwa produk-produk Sosro tidak membahayakan
kesehatan. Tidak membahayakan kesehatan dapat dijabarkan kembali bahwa
produk Sosro tidak menggunakan bahan pengawet, tidak menggunakan pemanis
buatan dan tidak menggunakan zat pewarna. NIAT BAIK ini juga diterapkan pada
proses produksi Sosro sehingga proses produksi yang dilakukan aman bagi
lingkungan. Dengan demikian setiap produk Sosro dapat dikonsumsi segala usia
sepanjang hari.
Tahun 1953, Keluarga Sosrodjojo mulai memperluas bisnisnya dengan
merambah ke ibukota Jakarta untuk memperkenalkan produk Teh Cap Botol yang
sudah sangat terkenal di daerah Jawa Tengah.
Perjalanan memperkenalkan produk Teh Cap Botol ini dimulai dengan melakukan
strategi CICIP RASA (product sampling) ke beberapa pasar di kota Jakarta.
Awalnya, datang ke pasar-pasar untuk memperkenalkan Teh Cap Botol dengan cara
memasak dan menyeduh teh langsung di tempat. Setelah seduhan tersebut siap, teh
34
tersebut dibagikan kepada orang-orang yang ada di pasar. Tetapi cara ini kurang
berhasil karena teh yang telah diseduh terlalu panas dan proses penyajiannya
terlampau lama sehingga pengunjung di pasar yang ingin mencicipinya tidak sabar
menunggu.
Cara kedua, teh tidak lagi diseduh langsung di pasar, tetapi dimasukkan kedalam
panci-panci besar untuk selanjutnya dibawa ke pasar dengan menggunakan mobil
bak terbuka. Lagi-lagi cara ini kurang berhasil karena teh yang dibawa, sebagian
besar tumpah dalam perjalanan dari kantor ke pasar. Hal ini disebabkan pada saat
tersebut jalanan di kota Jakarta masih berlubang dan belum sebagus sekarang.
Akhirnya muncul ide untuk membawa teh yang telah diseduh di kantor, dikemas
kedalam botol yang sudah dibersihkan. Ternyata cara ini cukup menarik minat
pengunjung karena selain praktis juga bisa langsung dikonsumsi tanpa perlu
menunggu tehnya dimasak seperti cara sebelumnya.
Pada tahun 1969 muncul gagasan untuk menjual teh siap minum (ready to
drink tea) dalam kemasan botol, dan pada tahun 1974 didirikan PT SINAR SOSRO
yang merupakan pabrik teh siap minum dalam kemasan botol pertama di Indonesia
dan di dunia.
3.1.2 Visi , Misi dan Slogan PT Sinar Sosro
Visi : Mengutamakan agar produk-produknya dapat sampai pada
konsumen dimanapun mereka berada
Misi : Meningkatkan jaringan distribusi (baik Nasional atau
Internasional) dengan memasarkan produk baru dibidang
minuman.
Slogan : Apapun Makanannya, Minumnya Teh Botol Sosro
35
3.1.3 Arti Logo PT Sinar Sosro
Gambar III.1 Logo perusahaan
Produk ini pada awal mulanya diberi nama Teh cap Botol. Nama ini pula
yang merupakan cikal bakal nama teh botol yang hingga kini di kenal masyarakat
Indonesia. Pada masa itu, teh dalam kemasan belum terlalu populer seperti sekarang
ini. Teh beredar dalam bentuk teh kering yang hanya bisa dinikmati setelah dimasak
dengan air hangat. Sekitar tahun 1953, Sosro hijrah ke Jakarta dan mulai
memperkenalkan istilah teh dalam kemasan berbentuk botol. Ide pengemasan botol
merupakan hasil pemikiran karena seringnya Sosro mengalami kesulitan dalam
memperkenalkan produknya kepada masyarakat. Beberapa kali kegagalan dalam
penyajian kepada masyarakat dalam bentuk tester, memberikan suatu kesempatan
bagi Sosro untuk mengemas produknya dalam bentuk an isi yang lebih baik, dan
hasilnya teh dimasukkan kedalam botol.
Gambar III.2 Logo Perusahaan
36
Ada yang menarik dari perkembangan botol diatas, yakni penggunaan logo pada
produk. Tahun 1970, Sosro tidak menggunakan picture mark apapun untuk
mengungkapkan identitasnya. Sosro hanya mencantumkan nama Sosro dengan
huruf. Sangat berbeda dengan apa yang bisa kita lihat pada botol versi III pada tahun
1974. Sosro telah melakukan perubahan yang sangat mendasar, baik dari segi logo
maupun branding produk. Nama sosro dikemas dalam warna putih dibalut lingkaran
berwarna kemerahan khas warna teh dan mirip pula bentuk tutup botol jika dilihat
dari atas. Penggunaan huruf yang sederhana memberikan kesan yang baik dalam
ingatan siapapun penikmat teh Indonesia. Huruf Teh botol juga menjadi andalan
produk Sosro. Huruf yang berbentuk unik, eye-catching dengan format mengalir
sangat cocok dengan pesan yang ingin disampaikan Sosr. Bentuk seperti ini sangat
kental dengan nuansa Indonesia. Sangat klasik dan menarik.
3.1.4 Struktur Organisasi PT Sinar Sosro
Gambar III.3 Struktur Organisasi
37
Pembagian pekerjaan pada PT Sinar Sosro dibagi menurut fungsi yang telah
ditetapkan. Setiap personil diberikan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan dasar
kualifikasinya. Adapun tugas dan tanggung jawab serta wewenang di PT Sinar
Sosro adalah sebagai berikut:
1. General Manager
merupakan pimpinan tertinggi perusahaan. Bertanggung jawab kepada Direktur
Operasi. Tugasnya sebagai berikut:
a. Menentukan garis kebijakan umum dari program kerja perusahaan.
b. Bertanggung jawab ke dalam dan ke luar perusahaan.
c. Mengarahkan dan meneliti kegiatan perusahaan.
d. Menerapkan, menyebarkan kebijakan serta mengawasi pelaksanaannya.
e. Menyebarkan dan menerapkan kebijaksanaan serta mengawasi
pelaksanaannya.
f. Melaksanakan kontrak kerja dengan pihak luar.
g. Mengkoordinir dan mengawasi tugas-tugas yang didelegasikan kepada
manager dan menjalin hubungan kerja yang baik.
h. Bersama manager lain membuat rencana produksi per triwulan.
2. Manager Produksi dan Maintenance (PM)
Bertanggung jawab kepada General Manager. Tugasnya sebagai berikut:
38
a. Merencanakan dan mengatur jadwal produksi produk agar tidak terjadi
kekurangan dan kelebihan persediaan.
b. Mengadakan pengendalian produksi agar produk sesuai dengan spesifikasi
dan standar mutu yang ditentukan.
c. Membuat laporan produksi secara periodik untuk mengenai pamakaian
bahan dan jumlah produksi.
d. Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan produksi untuk mengetahui
kekurangan dan penyimpangan sehingga dapat dilakukan perbaikan.
e. Mengatur kegiatan perawatan mesin.
f. Membuat rencana produksi sesuai dengan permintaan pemasaran.
3. Manager Personalia dan Umum
Bertanggung jawab kepada General Manager dan atas segala hal yang berhubungan
dengan kegiatan yang bersifat umum baik yang berhubungan ke luar maupun ke
dalam perusahaan. Tugasnya sebagai berikut:
a. Membantu direktur dalam hal kegiatan administrasi.
b. Mengawasi penggunaan data, barang dan peralatan pada masing-masing
departemen.
c. Merekrut dan melatih pegawai baru yang dibutuhkan perusahaan.
d. Mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan tugas dari kepala-kepala
bagian.
39
e. Mengerjakan administrasi kepegawaian.
4. Kepala Bagian Pembelian
Bertanggung jawab kepada Manager Produksi dan PM. Tugasnya adalah sebagai
berikut:
a. Mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan kegiatan pembelian.
b. Mengawasi kegiatan administrasi pembelian.
c. Melakukan pembelian barang yang diminta oleh departemen lain.
5. Manager Accounting dan Finance
bertanggung jawab kepada General Manager. Tugasnya sebagai berikut:
a. Membuat laporan keuangan kepada atasan secara berkala tentang
penggunaan uang.
b. Mengendalikan budget pendapatan dari belanja perusahaan sesuai dengan
hasil yang diharapkan.
c. Bertanggung jawab atas penentuan biaya perusahaan seperti biaya
administrasi.
6. Kepala Divisi/Supervisor
Untuk produk Teh Botol Sosro terdapat 3 orang supervisor yang bergantian
menurut shift, bertanggung jawab kepada Manager Produksi dan Maintenance.
Tugasnya adalah sebagai berikut:
a. Memimpin dan mengendalikan kegiatan di bidang produksi.
40
b. Menyiapkan laporan yang dibutuhkan Manager Produksi mengenai data
produksi, jumlah batch produksi, pemakaian bahan dan lain-lain.
c. Bertanggung jawab penuh atas masalah yang timbul di kemudian hari atas
produk yang dihasilkan.
d. Menyusun jadwal dan rotasi kerja bagi karyawan produksi yang dipimpinnya.
7. Kepala Gudang
Bertanggung jawab kepada Supervisor. Tugasnya adalah sebagai berikut:
a. Mengkoordinir dan mengawasi pengelolaan persediaan bahan baku.
b. Membuat laporan penerimaan, persediaan dan pengeluaran bahan.
c. Mengontrol persediaan bahan.
d. Memesan bahan bila telah habis.
8. Manager Quality Control
Bertanggung jawab kepada General Manager. Tugasnya adalah sebagai berikut:
a. Mengkoordinir dan mengawasi pengendalian mutu produk.
b. Memberi saran-saran kepada kepala bagian produksi mengenai mutu produk
dan keadaan mesin/peralatan yang digunakan dalam proses produksi.
9. Kasir
Bertanggung jawab kepada Supervisor Accounting dan Finance. Tugasnya adalah
sebagai berikut:
41
a. Membayar gaji karyawan perusahaan setiap hari, baik waktu berjalan produksi
maupun tidak.
b. Membantu atasan dalam hal penerimaan maupun pembayaran perusahaan yang
berhubungan dengan keuangan.
c. Mencatat dan melaporkan uang masuk dan keluar kepada atasannya.
10. Keamanan
Bertanggung jawab kepada Supervisor Personalia dan Umum. Tugasnya adalah
sebagai berikut:
a. Menjaga keamanan perusahaan setiap hari, baik waktu berjalan produksi
maupun tidak.
b. Mengawasi dan mencatat tamu yang berkunjung ke perusahaan.
11. Analis
Bertanggung jawab kepada manajer QC. Tugasnya adalah sebagai berikut:
a. Melakukan pengukuran mutu produk baik sebelum diproses maupun setelah
diproses.
b. Memberikan saran dan langkah berikutnya yang dilakukan atas pengukuran
mutu.
42
3.1.5 Fasilitas Gedung PT Sinar Sosro, Cakung, Jakarta Timur
1. Ruang Mesin dan Produksi
2. Gudang PIPB
3. Gudang Spare part
4. Gudang Gula
5. Gudang Teh
6. Gudang Crown Cork
7. Gudang Harian Produksi
Gudang-gudang tersebut pengelolaannya di bawah departemen/bagian yang
berbeda. Gudang spare part, gudang gula, gudang teh, gudang crown cork, dan
gudang harian produksi pengelolaannya di bawah manajemen Departemen
Produksi dan Maintenance bagian Spare Part dan Logistik, sedangkan Gudang
PIPB menjadi bagian tersendiri yang dikepalai oleh seorang supervisor dan
langsung bertanggung jawab kepada General Manager. Metode penyimpanan ke
dalam blok gudang menggunakan metode penyimpanan FiFO (First In First Out).
3.2. Proses Kerja Program PR
3.2.1 Perencanaan
A. Analisis situasi
Suatu kegiatan akan dapat dilaksanakan dengan baik dan mencapai sasaran
jika sebelumnya dilakukan suatu perencanaan yang matang. Tidak terkecuali dalam
dunia marketing, di mana menyusun perencanaan sebagai langkah awal akan cukup
diperhitungkan guna mencapai tujuan yang ingin dicapai (Sanjaya). Analisa ini
menempatkan situasi dan kondisi sebagai sebagai faktor masukan, yang kemudian
43
dikelompokkan menurut kontribusinya masing-masing. Perencanaan kegiatan Solo
Raya Food Festival yang di lakukan oleh PT Sinar Sosro telah di lakukan dengan
matang, mulai dari rencana kegiatan, perizinan, hingga para pedagang makanan
yang ikut dalam kegiatan tersebut.
SWOT Perusahaan
1. Kekuatan (Strength)
a. Bahan baku Teh SOSRO dipilih hanya dari pucuk daun Teh terpilih dan
terbaik, yang dipetik dari perkebunan milik sendiri
b. Harga yang cukup terjangkau
c. Adapun pengolahannya, dengan menggunakan mesin paling modern dari
Jerman yang dilakukan untuk menghasilkan produk terbaik dengan standar
kualitas terjaga.
d. Quality control yang sangat diperhatikan dan dijaga baik dengan
memperkerjakan staf ahli dibidangnya.
e. Membantu Perekonomian Petani Indonesia.
2. Kelemahan (Weakness)
a. Merasa menjadi brand yang lama sosro kurang gencar melakukan promosi
baik iklan media visual maupun cetak.
b. Sedikitnya varian produk sebab hanya berkutat pada produk minuman.
c. Kemasan Produk yang kurang variatif sehingga membuat konsumen bosan.
d. Terkadang tidak semua daun teh bisa terpakai
3. Peluang (Opportunity)
a. Semakin banyaknya kesibukan maka semakin banyak orang menginginkan
hal yang praktis.
44
b. Tingginya tingkat kerusakan lingkungan atau global warming
menyebabkan suhu panas jadi banyak yg butuh minuman segar…
c. Meningkatnya Mal, Hypermarket & Supermarket di Indonesia dapat
membantu penjualan the botol sosro.
d. Terdapat beberapa perusahaan fastfood, maupun restoran-restoran yang
mau bekerja sama.
4. Ancaman (Threats)
a. Kerusakan Lingkungan atau global warming dapat mengganggu
produktifitas bahan baku.
b. Banyaknya perusahaan-perusahaan baru sama dan kreatif
c. Medan tempuh terutama di wilayah pelosok Indonesia sulit sehingga
terkadang mengganggu sistem distribusi
d. Birokrasi pemerintah untuk ekspor kurang mendukung
e. Tingkat urbanisasi yang tinggi sehingga jumlah petani teh semakin
menurun.
45
Tabel III.1
Analisis SWOT
S W O T
Bahan baku Teh Botol
Sosro dipilih hanya
dari pucuk daun Teh
terpilih dan terbaik,
yang dipetik dari
perkebunan milik
sendiri
Sedikitnya varian
produk sebab
hanya berkutat
pada produk
minuman.
Semakin banyaknya
kesibukan maka
semakin banyak
orang menginginkan
hal yang praktis
angka urbanisasi
yang tinggi
sehingga banyak
petani yang
mungkin pindah ke
kota yang dapat
berpengaruh pada
proses produksi
Quality control yang
sangat diperhatikan
dan dijaga baik
dengan
memperkerjakan staf
ahli dibidangnya
Merasa menjadi
brand yang lama
sosro kurang
gencar melakukan
promosi baik iklan
media visual
maupun cetak
Terdapat beberapa
perusahaan fastfood,
maupun restoran-
restoran yang mau
bekerja sama
banyaknya produk-
produk serupa
pendatang baru
yang ingin merebut
market share
memiliki harga yang
terjangkau.
Terkadang tidak
semua daun teh
bisa terpakai
Meningkatnya Mal,
Hypermarket &
Supermarket di
Indonesia dapat
membantu penjualan
the botol sosro.
Birokrasi
pemerintah untuk
ekspor kurang
mendukung
46
B. Tujuan
Tujuan dari acara Solo Raya Food Festival ini adalah untuk meningkatkan
brand awareness bagi konsumen wilayah Solo Jawa Tengah, juga meningkatkan
Kerjasama dan memupuk loyalitas tenant sehingga tidak menggunakan produk
pesaing. Serta memberikan hiburan kepada khalayak untuk menunjukan eksistensi
perusahaan atau produknya.
C. Target Audience
Target peserta dari acara Solo Raya Food Festival ini adalah 20.000
Pengunjung. Karena dengan banyaknya pengunjung yang hadir bisa menjadi tolak
ukur minat masyakarat terhadap event yang diadakan oleh PT Sinar Sosro.
D. Pesan
Pesan yang ingin disampaikan adalah supaya konsumen mendapatkan
informasi yang benar pada produk yang diluncurkan, mengenalkan produk secara
langsung kepada konsumen, menunjukkan eksistensi dan keberadaan produk atau
jasa yang terus ada dan terjaga kontinuitasnya. Di samping itu memperlihatkan
kekuatan perusahaan di mata pesaing dan menjaga image produk.
E. Strategi & Taktik
a. Strategi
Dalam upaya meningkatkan brand awareness bagi konsumen, serta meningkatkan
Kerjasama dan memupuk loyalitas tenant sehingga tidak menggunakan produk
pesaing, PT Sinar Sosro rutin mengadakan kegiatan Festival, salah satunya Solo
Raya Food Festival.
47
b. Taktik
1. Menghadirkan lebih dari 50 stand kuliner dari berbagai daerah di Soloraya guna
menarik minat pengunjung.
2. Mengadakan berbagai macam kegiatan salah satunya live music / Panggung
hiburan
3. Mengadakan doorprize untuk pengunjung yang hadir.
F. Media
Media yang digunakan dalam Festival Kuliner Bakso adalah:
a. Media Cetak : Banner, Spanduk, Brosur
b. Media Online : Facebook, Instagram, & Twitter
G. Anggaran
Berdasarkan data yang di peroleh, anggaran yang telah dikeluarkan untuk
kegiatan ini kurang lebih sekitar Rp. 300.000.000,- ( Tiga ratus juta rupiah ). Untuk
keperluan sewa stage, sound beserta alat band full set, sewa tempat, izin keramaian,
Pajak (spanduk,baliho,umbul-umbul) dan sebagainya.
48
H. Kriteria evaluasi
Tabel III.2
Kriteria Evaluasi
3.2.2 Pelaksanaan
Dalam kegiatan Festival yang dilaksanakan oleh PT Sinar Sosro pada
Jumat tanggal 27 Oktober hingga Minggu 29 Oktober 2017 yang di adakan
di halaman parkir The Park Mall Solo ini sangat mendapat apresiasi dari
masyarakat, terbukti dari banyaknya masyarakat yang berpartisipasi dalam
kegiatan tersebut. Sejak dibuka pukul 10.00 WIB, ratusan warga mulai
pelajar, SMA, keluarga dan muda-mudi menyerbu puluhan stand yang
berjejer di halaman parkir The Park Mall Solo.
Kegiatan Strategi Tujuan Indikator
Special event ( Solo Raya
Food Festival )
Meningkat kan brand
awareness, juga
meningkatkan Kerjasama
dan memupuk loyalitas
tenant sehingga tidak
menggunakan produk
pesaing
Kegiatan Festival yang
rutin di adakan oleh PT
Sinar Sosro memberikan
dampak yang positif bagi
masyarakat, khusunya para
pedagang makanan, Karena
dengan adanya acara ini,
para pedagang mempunyai
kesempatan untuk
memperkenalkan
dagangannya. Masyarakat
juga dapat merasakan
beraneka macam kuliner
dari berbagai macam
penjuru daerah
49
Acara dibuka dengan pelepasan balon berwarna orange, warna atau
simbol dari PT Sinar Sosro, kemudian dilanjutkan dengan live musik
diantaranya musik humor, musik top 40, dan musik etnik. Solo Raya Food
Festival diikuti sekitar 50 stan kuliner dari berbagai daerah di Solo Raya.
Puluhan stand kuliner yang menghadirkan berbagai macam makanan khas
Solo seperti sate klathak, sate kare, timlo, rujak cingur, sushi, soto, hingga
bakso. Dari total stand peserta kuliner yang terlibat 30 diantaranya
merupakan pelanggan setia, dan sisanya diharapkan menjadi pelanggan
Sosro. Sementara itu, terpilihnya kota Solo sebagai lokasi Solo Raya Food
Festival karena kota solo memiliki pangsa pasar cukup besar terhadap
penjualan Sosro, termasuk jenis kuliner yang lebih variatif dibandingkan
kota lain di Jawa Tengah dan DIY.
Acara Solo Raya Food Festival yang digelar PT Sinar Sosro tersebut
telah menyedot perhatian warga Solo khusnya. Sejumlah pengunjung
mengaku penasaran dengan adanya Solo Raya Food Festival. Acara mulai
buka pada pukul 10.00 WIB sampai jam 24.00. Event ini menjadi kegiatan
rutin PT Sinar Sosro setiap tahunnya.
3.2.3 Evaluasi
Hasil dari kegiatan Solo Raya Food Festival yang dilaksanakan oleh
PT Sinar Sosro pada Jumat tanggal 27 Oktober hingga Minggu 29 Oktober
2017 yang di adakan di halaman parkir The Park Mall Solo, dapat di
simpulkan beberapa hal, yaitu :
1. PT Sinar Sosro memiliki strategi Marketing yang telah memenuhi
standar masyarakat
50
2. Kegiatan Festival yang rutin diadakan oleh PT Sinar Sosro memberikan
dampak yang positif bagi masyarakat, khusunya para pedagang
makanan, Karena dengan adanya acara ini, para pedagang mempunyai
kesempatan untuk memperkenalkan dagangannya. Masyarakat juga
dapat merasakan beraneka macam kuliner dari berbagai macam penjuru
daerah.
3. Penjualan Produk PT Sinar Sosro menjadi meningkat, dan masyarat
yang sebelumnya tidak tahu produk PT Sinar Sosro, kini menjadi tahu.
3.3 Kendala dan Pemecahan
3.3.1 Kendala
Kegiatan Solo Raya Food Festival yang dilaksanakan PT Sinar Sosro dalam
meningkatkan brand awareness bagi konsumen wilayah solo jawa tengah tentunya
menghadapi sebuah kendala, yaitu mulai dari perizinan keramaian, kemungkinan
cuaca yang tidak mendukung, lokasi yang ada di dekat Mall / pusat perbelanjaan
bisa saja membuat pengunjung memilih untuk masuk ke dalam mal, dan tidak
mengunjungi event yang diadakan oleh PT Sinar Sosro.
3.3.2 Pemecahan
Strategi yang dilakukan Humas PT Sinar Sosro dalam upaya memecahkan
kendala tersebut adalah dengan cara menemui pihak-pihak terkait guna meminta
izin untuk mengadakan acara di wilayah Solo dan untuk mengatasi perkiraan cuaca
yang tidak mendukung, Panitia Solo Raya Food Fstival membuat stand, sehingga
apabila hujan, para pengunjung tidak kehujanan, untuk menarik minat pengunjung
51
PT Sinar Sosro menghadirkan aneka stand kuliner yang jarang di temui di dalam
Mall seperti sate klathak, sate kare, rujak cingur, timlo, sushi, soto, hingga bakso.
Tidak lupa mengadakan live music agar para pengunjung merasa terhibur dan bisa
menikmati kuliner sambil melihat acara di panggung hiburan. Akhirnya, semua
kendala tersebut dapat diatasi dengan baik sehingga acarapun dapat tetap
berlangsung.