bab iii pembahasan 3.1. tinjauan perusahaan 3.1.1 sejarah ... · proses produksi sosro sehingga...

20
32 BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Perusahaan 3.1.1 Sejarah PT Sinar Sosro Sosro merupakan pelopor produk teh siap minum dalam kemasan yang pertama di Indonesia dan di dunia. Nama Sosro diambil dari nama keluarga pendirinya yakni Sosrodjojo. Tahun 1940, Keluarga Sosrodjojo memulai usahanya di sebuah kota kecil bernama Slawi di Jawa Tengah. Pada saat memulai bisnisnya, produk yang dijual adalah teh kering dengan merek Teh Cap Botol dimana daerah penyebarannya masih di seputar wilayah Jawa Tengah. Bisnis Sosro sampai dengan saat ini sudah dijalankan oleh tiga Generasi Sosrodjojo yakni : Generasi Pertama (Pendiri Grup Sosro) : - Bapak Sosrodjojo (Alm.) Generasi Kedua : 1. Bapak Soemarsono Sosrodjojo (Alm.) 2. Bapak Soegiharto Sosrodjojo 3. Bapak Soetjipto Sosrodjojo 4. Bapak Surjanto Sosrodjojo Pada generasi ke - 2 inilah mulai merintis inovasi teh siap minum dengan pendistribusian secara nasional dan berkantor di kawasan Cakung - Bekasi. ( dulu bernama Ujung Menteng ).

Upload: others

Post on 22-Nov-2020

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Perusahaan 3.1.1 Sejarah ... · proses produksi Sosro sehingga proses produksi yang dilakukan aman bagi lingkungan. Dengan demikian setiap produk

32

BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Tinjauan Perusahaan

3.1.1 Sejarah PT Sinar Sosro

Sosro merupakan pelopor produk teh siap minum dalam kemasan yang

pertama di Indonesia dan di dunia. Nama Sosro diambil dari nama keluarga

pendirinya yakni Sosrodjojo. Tahun 1940, Keluarga Sosrodjojo memulai usahanya

di sebuah kota kecil bernama Slawi di Jawa Tengah. Pada saat memulai bisnisnya,

produk yang dijual adalah teh kering dengan merek Teh Cap Botol dimana daerah

penyebarannya masih di seputar wilayah Jawa Tengah. Bisnis Sosro sampai dengan

saat ini sudah dijalankan oleh tiga Generasi Sosrodjojo yakni :

Generasi Pertama (Pendiri Grup Sosro) :

- Bapak Sosrodjojo (Alm.)

Generasi Kedua :

1. Bapak Soemarsono Sosrodjojo (Alm.)

2. Bapak Soegiharto Sosrodjojo

3. Bapak Soetjipto Sosrodjojo

4. Bapak Surjanto Sosrodjojo

Pada generasi ke - 2 inilah mulai merintis inovasi teh siap minum dengan

pendistribusian secara nasional dan berkantor di kawasan Cakung - Bekasi. ( dulu

bernama Ujung Menteng ).

Page 2: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Perusahaan 3.1.1 Sejarah ... · proses produksi Sosro sehingga proses produksi yang dilakukan aman bagi lingkungan. Dengan demikian setiap produk

33

Pada era 90-an, bisnis keluarga Sosro telah memasuki generasi ke - 3 dengan

pengembangan usaha minuman ke berbagai variasi cita rasa, target segmen, benefit

dan kemasan.

Setelah itu, cakupan distribusi produknya telah merambah ke kawasan internasional

dan tetap menempati kantor usaha di wilayah Cakung. Sejak awal tahun 1990,

bisnis ini telah mulai dikelola oleh cucu Bapak Sosrodjojo atau dapat juga disebut

dengan Generasi Ketiga.

Sejak Generasi - I, Keluarga Sosro memiliki satu filosofi yang mulia dan selalu

diterapkan pada setiap aktivitas bisnisnya. Filosofi tersebut adalah " NIAT BAIK".

NIAT BAIK ini dijabarkan kepada produk-produk yang dihasilkan ( yang pada saat

itu Teh Botol Sosro ), yaitu bahwa produk-produk Sosro tidak membahayakan

kesehatan. Tidak membahayakan kesehatan dapat dijabarkan kembali bahwa

produk Sosro tidak menggunakan bahan pengawet, tidak menggunakan pemanis

buatan dan tidak menggunakan zat pewarna. NIAT BAIK ini juga diterapkan pada

proses produksi Sosro sehingga proses produksi yang dilakukan aman bagi

lingkungan. Dengan demikian setiap produk Sosro dapat dikonsumsi segala usia

sepanjang hari.

Tahun 1953, Keluarga Sosrodjojo mulai memperluas bisnisnya dengan

merambah ke ibukota Jakarta untuk memperkenalkan produk Teh Cap Botol yang

sudah sangat terkenal di daerah Jawa Tengah.

Perjalanan memperkenalkan produk Teh Cap Botol ini dimulai dengan melakukan

strategi CICIP RASA (product sampling) ke beberapa pasar di kota Jakarta.

Awalnya, datang ke pasar-pasar untuk memperkenalkan Teh Cap Botol dengan cara

memasak dan menyeduh teh langsung di tempat. Setelah seduhan tersebut siap, teh

Page 3: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Perusahaan 3.1.1 Sejarah ... · proses produksi Sosro sehingga proses produksi yang dilakukan aman bagi lingkungan. Dengan demikian setiap produk

34

tersebut dibagikan kepada orang-orang yang ada di pasar. Tetapi cara ini kurang

berhasil karena teh yang telah diseduh terlalu panas dan proses penyajiannya

terlampau lama sehingga pengunjung di pasar yang ingin mencicipinya tidak sabar

menunggu.

Cara kedua, teh tidak lagi diseduh langsung di pasar, tetapi dimasukkan kedalam

panci-panci besar untuk selanjutnya dibawa ke pasar dengan menggunakan mobil

bak terbuka. Lagi-lagi cara ini kurang berhasil karena teh yang dibawa, sebagian

besar tumpah dalam perjalanan dari kantor ke pasar. Hal ini disebabkan pada saat

tersebut jalanan di kota Jakarta masih berlubang dan belum sebagus sekarang.

Akhirnya muncul ide untuk membawa teh yang telah diseduh di kantor, dikemas

kedalam botol yang sudah dibersihkan. Ternyata cara ini cukup menarik minat

pengunjung karena selain praktis juga bisa langsung dikonsumsi tanpa perlu

menunggu tehnya dimasak seperti cara sebelumnya.

Pada tahun 1969 muncul gagasan untuk menjual teh siap minum (ready to

drink tea) dalam kemasan botol, dan pada tahun 1974 didirikan PT SINAR SOSRO

yang merupakan pabrik teh siap minum dalam kemasan botol pertama di Indonesia

dan di dunia.

3.1.2 Visi , Misi dan Slogan PT Sinar Sosro

Visi : Mengutamakan agar produk-produknya dapat sampai pada

konsumen dimanapun mereka berada

Misi : Meningkatkan jaringan distribusi (baik Nasional atau

Internasional) dengan memasarkan produk baru dibidang

minuman.

Slogan : Apapun Makanannya, Minumnya Teh Botol Sosro

Page 4: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Perusahaan 3.1.1 Sejarah ... · proses produksi Sosro sehingga proses produksi yang dilakukan aman bagi lingkungan. Dengan demikian setiap produk

35

3.1.3 Arti Logo PT Sinar Sosro

Gambar III.1 Logo perusahaan

Produk ini pada awal mulanya diberi nama Teh cap Botol. Nama ini pula

yang merupakan cikal bakal nama teh botol yang hingga kini di kenal masyarakat

Indonesia. Pada masa itu, teh dalam kemasan belum terlalu populer seperti sekarang

ini. Teh beredar dalam bentuk teh kering yang hanya bisa dinikmati setelah dimasak

dengan air hangat. Sekitar tahun 1953, Sosro hijrah ke Jakarta dan mulai

memperkenalkan istilah teh dalam kemasan berbentuk botol. Ide pengemasan botol

merupakan hasil pemikiran karena seringnya Sosro mengalami kesulitan dalam

memperkenalkan produknya kepada masyarakat. Beberapa kali kegagalan dalam

penyajian kepada masyarakat dalam bentuk tester, memberikan suatu kesempatan

bagi Sosro untuk mengemas produknya dalam bentuk an isi yang lebih baik, dan

hasilnya teh dimasukkan kedalam botol.

Gambar III.2 Logo Perusahaan

Page 5: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Perusahaan 3.1.1 Sejarah ... · proses produksi Sosro sehingga proses produksi yang dilakukan aman bagi lingkungan. Dengan demikian setiap produk

36

Ada yang menarik dari perkembangan botol diatas, yakni penggunaan logo pada

produk. Tahun 1970, Sosro tidak menggunakan picture mark apapun untuk

mengungkapkan identitasnya. Sosro hanya mencantumkan nama Sosro dengan

huruf. Sangat berbeda dengan apa yang bisa kita lihat pada botol versi III pada tahun

1974. Sosro telah melakukan perubahan yang sangat mendasar, baik dari segi logo

maupun branding produk. Nama sosro dikemas dalam warna putih dibalut lingkaran

berwarna kemerahan khas warna teh dan mirip pula bentuk tutup botol jika dilihat

dari atas. Penggunaan huruf yang sederhana memberikan kesan yang baik dalam

ingatan siapapun penikmat teh Indonesia. Huruf Teh botol juga menjadi andalan

produk Sosro. Huruf yang berbentuk unik, eye-catching dengan format mengalir

sangat cocok dengan pesan yang ingin disampaikan Sosr. Bentuk seperti ini sangat

kental dengan nuansa Indonesia. Sangat klasik dan menarik.

3.1.4 Struktur Organisasi PT Sinar Sosro

Gambar III.3 Struktur Organisasi

Page 6: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Perusahaan 3.1.1 Sejarah ... · proses produksi Sosro sehingga proses produksi yang dilakukan aman bagi lingkungan. Dengan demikian setiap produk

37

Pembagian pekerjaan pada PT Sinar Sosro dibagi menurut fungsi yang telah

ditetapkan. Setiap personil diberikan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan dasar

kualifikasinya. Adapun tugas dan tanggung jawab serta wewenang di PT Sinar

Sosro adalah sebagai berikut:

1. General Manager

merupakan pimpinan tertinggi perusahaan. Bertanggung jawab kepada Direktur

Operasi. Tugasnya sebagai berikut:

a. Menentukan garis kebijakan umum dari program kerja perusahaan.

b. Bertanggung jawab ke dalam dan ke luar perusahaan.

c. Mengarahkan dan meneliti kegiatan perusahaan.

d. Menerapkan, menyebarkan kebijakan serta mengawasi pelaksanaannya.

e. Menyebarkan dan menerapkan kebijaksanaan serta mengawasi

pelaksanaannya.

f. Melaksanakan kontrak kerja dengan pihak luar.

g. Mengkoordinir dan mengawasi tugas-tugas yang didelegasikan kepada

manager dan menjalin hubungan kerja yang baik.

h. Bersama manager lain membuat rencana produksi per triwulan.

2. Manager Produksi dan Maintenance (PM)

Bertanggung jawab kepada General Manager. Tugasnya sebagai berikut:

Page 7: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Perusahaan 3.1.1 Sejarah ... · proses produksi Sosro sehingga proses produksi yang dilakukan aman bagi lingkungan. Dengan demikian setiap produk

38

a. Merencanakan dan mengatur jadwal produksi produk agar tidak terjadi

kekurangan dan kelebihan persediaan.

b. Mengadakan pengendalian produksi agar produk sesuai dengan spesifikasi

dan standar mutu yang ditentukan.

c. Membuat laporan produksi secara periodik untuk mengenai pamakaian

bahan dan jumlah produksi.

d. Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan produksi untuk mengetahui

kekurangan dan penyimpangan sehingga dapat dilakukan perbaikan.

e. Mengatur kegiatan perawatan mesin.

f. Membuat rencana produksi sesuai dengan permintaan pemasaran.

3. Manager Personalia dan Umum

Bertanggung jawab kepada General Manager dan atas segala hal yang berhubungan

dengan kegiatan yang bersifat umum baik yang berhubungan ke luar maupun ke

dalam perusahaan. Tugasnya sebagai berikut:

a. Membantu direktur dalam hal kegiatan administrasi.

b. Mengawasi penggunaan data, barang dan peralatan pada masing-masing

departemen.

c. Merekrut dan melatih pegawai baru yang dibutuhkan perusahaan.

d. Mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan tugas dari kepala-kepala

bagian.

Page 8: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Perusahaan 3.1.1 Sejarah ... · proses produksi Sosro sehingga proses produksi yang dilakukan aman bagi lingkungan. Dengan demikian setiap produk

39

e. Mengerjakan administrasi kepegawaian.

4. Kepala Bagian Pembelian

Bertanggung jawab kepada Manager Produksi dan PM. Tugasnya adalah sebagai

berikut:

a. Mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan kegiatan pembelian.

b. Mengawasi kegiatan administrasi pembelian.

c. Melakukan pembelian barang yang diminta oleh departemen lain.

5. Manager Accounting dan Finance

bertanggung jawab kepada General Manager. Tugasnya sebagai berikut:

a. Membuat laporan keuangan kepada atasan secara berkala tentang

penggunaan uang.

b. Mengendalikan budget pendapatan dari belanja perusahaan sesuai dengan

hasil yang diharapkan.

c. Bertanggung jawab atas penentuan biaya perusahaan seperti biaya

administrasi.

6. Kepala Divisi/Supervisor

Untuk produk Teh Botol Sosro terdapat 3 orang supervisor yang bergantian

menurut shift, bertanggung jawab kepada Manager Produksi dan Maintenance.

Tugasnya adalah sebagai berikut:

a. Memimpin dan mengendalikan kegiatan di bidang produksi.

Page 9: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Perusahaan 3.1.1 Sejarah ... · proses produksi Sosro sehingga proses produksi yang dilakukan aman bagi lingkungan. Dengan demikian setiap produk

40

b. Menyiapkan laporan yang dibutuhkan Manager Produksi mengenai data

produksi, jumlah batch produksi, pemakaian bahan dan lain-lain.

c. Bertanggung jawab penuh atas masalah yang timbul di kemudian hari atas

produk yang dihasilkan.

d. Menyusun jadwal dan rotasi kerja bagi karyawan produksi yang dipimpinnya.

7. Kepala Gudang

Bertanggung jawab kepada Supervisor. Tugasnya adalah sebagai berikut:

a. Mengkoordinir dan mengawasi pengelolaan persediaan bahan baku.

b. Membuat laporan penerimaan, persediaan dan pengeluaran bahan.

c. Mengontrol persediaan bahan.

d. Memesan bahan bila telah habis.

8. Manager Quality Control

Bertanggung jawab kepada General Manager. Tugasnya adalah sebagai berikut:

a. Mengkoordinir dan mengawasi pengendalian mutu produk.

b. Memberi saran-saran kepada kepala bagian produksi mengenai mutu produk

dan keadaan mesin/peralatan yang digunakan dalam proses produksi.

9. Kasir

Bertanggung jawab kepada Supervisor Accounting dan Finance. Tugasnya adalah

sebagai berikut:

Page 10: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Perusahaan 3.1.1 Sejarah ... · proses produksi Sosro sehingga proses produksi yang dilakukan aman bagi lingkungan. Dengan demikian setiap produk

41

a. Membayar gaji karyawan perusahaan setiap hari, baik waktu berjalan produksi

maupun tidak.

b. Membantu atasan dalam hal penerimaan maupun pembayaran perusahaan yang

berhubungan dengan keuangan.

c. Mencatat dan melaporkan uang masuk dan keluar kepada atasannya.

10. Keamanan

Bertanggung jawab kepada Supervisor Personalia dan Umum. Tugasnya adalah

sebagai berikut:

a. Menjaga keamanan perusahaan setiap hari, baik waktu berjalan produksi

maupun tidak.

b. Mengawasi dan mencatat tamu yang berkunjung ke perusahaan.

11. Analis

Bertanggung jawab kepada manajer QC. Tugasnya adalah sebagai berikut:

a. Melakukan pengukuran mutu produk baik sebelum diproses maupun setelah

diproses.

b. Memberikan saran dan langkah berikutnya yang dilakukan atas pengukuran

mutu.

Page 11: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Perusahaan 3.1.1 Sejarah ... · proses produksi Sosro sehingga proses produksi yang dilakukan aman bagi lingkungan. Dengan demikian setiap produk

42

3.1.5 Fasilitas Gedung PT Sinar Sosro, Cakung, Jakarta Timur

1. Ruang Mesin dan Produksi

2. Gudang PIPB

3. Gudang Spare part

4. Gudang Gula

5. Gudang Teh

6. Gudang Crown Cork

7. Gudang Harian Produksi

Gudang-gudang tersebut pengelolaannya di bawah departemen/bagian yang

berbeda. Gudang spare part, gudang gula, gudang teh, gudang crown cork, dan

gudang harian produksi pengelolaannya di bawah manajemen Departemen

Produksi dan Maintenance bagian Spare Part dan Logistik, sedangkan Gudang

PIPB menjadi bagian tersendiri yang dikepalai oleh seorang supervisor dan

langsung bertanggung jawab kepada General Manager. Metode penyimpanan ke

dalam blok gudang menggunakan metode penyimpanan FiFO (First In First Out).

3.2. Proses Kerja Program PR

3.2.1 Perencanaan

A. Analisis situasi

Suatu kegiatan akan dapat dilaksanakan dengan baik dan mencapai sasaran

jika sebelumnya dilakukan suatu perencanaan yang matang. Tidak terkecuali dalam

dunia marketing, di mana menyusun perencanaan sebagai langkah awal akan cukup

diperhitungkan guna mencapai tujuan yang ingin dicapai (Sanjaya). Analisa ini

menempatkan situasi dan kondisi sebagai sebagai faktor masukan, yang kemudian

Page 12: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Perusahaan 3.1.1 Sejarah ... · proses produksi Sosro sehingga proses produksi yang dilakukan aman bagi lingkungan. Dengan demikian setiap produk

43

dikelompokkan menurut kontribusinya masing-masing. Perencanaan kegiatan Solo

Raya Food Festival yang di lakukan oleh PT Sinar Sosro telah di lakukan dengan

matang, mulai dari rencana kegiatan, perizinan, hingga para pedagang makanan

yang ikut dalam kegiatan tersebut.

SWOT Perusahaan

1. Kekuatan (Strength)

a. Bahan baku Teh SOSRO dipilih hanya dari pucuk daun Teh terpilih dan

terbaik, yang dipetik dari perkebunan milik sendiri

b. Harga yang cukup terjangkau

c. Adapun pengolahannya, dengan menggunakan mesin paling modern dari

Jerman yang dilakukan untuk menghasilkan produk terbaik dengan standar

kualitas terjaga.

d. Quality control yang sangat diperhatikan dan dijaga baik dengan

memperkerjakan staf ahli dibidangnya.

e. Membantu Perekonomian Petani Indonesia.

2. Kelemahan (Weakness)

a. Merasa menjadi brand yang lama sosro kurang gencar melakukan promosi

baik iklan media visual maupun cetak.

b. Sedikitnya varian produk sebab hanya berkutat pada produk minuman.

c. Kemasan Produk yang kurang variatif sehingga membuat konsumen bosan.

d. Terkadang tidak semua daun teh bisa terpakai

3. Peluang (Opportunity)

a. Semakin banyaknya kesibukan maka semakin banyak orang menginginkan

hal yang praktis.

Page 13: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Perusahaan 3.1.1 Sejarah ... · proses produksi Sosro sehingga proses produksi yang dilakukan aman bagi lingkungan. Dengan demikian setiap produk

44

b. Tingginya tingkat kerusakan lingkungan atau global warming

menyebabkan suhu panas jadi banyak yg butuh minuman segar…

c. Meningkatnya Mal, Hypermarket & Supermarket di Indonesia dapat

membantu penjualan the botol sosro.

d. Terdapat beberapa perusahaan fastfood, maupun restoran-restoran yang

mau bekerja sama.

4. Ancaman (Threats)

a. Kerusakan Lingkungan atau global warming dapat mengganggu

produktifitas bahan baku.

b. Banyaknya perusahaan-perusahaan baru sama dan kreatif

c. Medan tempuh terutama di wilayah pelosok Indonesia sulit sehingga

terkadang mengganggu sistem distribusi

d. Birokrasi pemerintah untuk ekspor kurang mendukung

e. Tingkat urbanisasi yang tinggi sehingga jumlah petani teh semakin

menurun.

Page 14: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Perusahaan 3.1.1 Sejarah ... · proses produksi Sosro sehingga proses produksi yang dilakukan aman bagi lingkungan. Dengan demikian setiap produk

45

Tabel III.1

Analisis SWOT

S W O T

Bahan baku Teh Botol

Sosro dipilih hanya

dari pucuk daun Teh

terpilih dan terbaik,

yang dipetik dari

perkebunan milik

sendiri

Sedikitnya varian

produk sebab

hanya berkutat

pada produk

minuman.

Semakin banyaknya

kesibukan maka

semakin banyak

orang menginginkan

hal yang praktis

angka urbanisasi

yang tinggi

sehingga banyak

petani yang

mungkin pindah ke

kota yang dapat

berpengaruh pada

proses produksi

Quality control yang

sangat diperhatikan

dan dijaga baik

dengan

memperkerjakan staf

ahli dibidangnya

Merasa menjadi

brand yang lama

sosro kurang

gencar melakukan

promosi baik iklan

media visual

maupun cetak

Terdapat beberapa

perusahaan fastfood,

maupun restoran-

restoran yang mau

bekerja sama

banyaknya produk-

produk serupa

pendatang baru

yang ingin merebut

market share

memiliki harga yang

terjangkau.

Terkadang tidak

semua daun teh

bisa terpakai

Meningkatnya Mal,

Hypermarket &

Supermarket di

Indonesia dapat

membantu penjualan

the botol sosro.

Birokrasi

pemerintah untuk

ekspor kurang

mendukung

Page 15: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Perusahaan 3.1.1 Sejarah ... · proses produksi Sosro sehingga proses produksi yang dilakukan aman bagi lingkungan. Dengan demikian setiap produk

46

B. Tujuan

Tujuan dari acara Solo Raya Food Festival ini adalah untuk meningkatkan

brand awareness bagi konsumen wilayah Solo Jawa Tengah, juga meningkatkan

Kerjasama dan memupuk loyalitas tenant sehingga tidak menggunakan produk

pesaing. Serta memberikan hiburan kepada khalayak untuk menunjukan eksistensi

perusahaan atau produknya.

C. Target Audience

Target peserta dari acara Solo Raya Food Festival ini adalah 20.000

Pengunjung. Karena dengan banyaknya pengunjung yang hadir bisa menjadi tolak

ukur minat masyakarat terhadap event yang diadakan oleh PT Sinar Sosro.

D. Pesan

Pesan yang ingin disampaikan adalah supaya konsumen mendapatkan

informasi yang benar pada produk yang diluncurkan, mengenalkan produk secara

langsung kepada konsumen, menunjukkan eksistensi dan keberadaan produk atau

jasa yang terus ada dan terjaga kontinuitasnya. Di samping itu memperlihatkan

kekuatan perusahaan di mata pesaing dan menjaga image produk.

E. Strategi & Taktik

a. Strategi

Dalam upaya meningkatkan brand awareness bagi konsumen, serta meningkatkan

Kerjasama dan memupuk loyalitas tenant sehingga tidak menggunakan produk

pesaing, PT Sinar Sosro rutin mengadakan kegiatan Festival, salah satunya Solo

Raya Food Festival.

Page 16: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Perusahaan 3.1.1 Sejarah ... · proses produksi Sosro sehingga proses produksi yang dilakukan aman bagi lingkungan. Dengan demikian setiap produk

47

b. Taktik

1. Menghadirkan lebih dari 50 stand kuliner dari berbagai daerah di Soloraya guna

menarik minat pengunjung.

2. Mengadakan berbagai macam kegiatan salah satunya live music / Panggung

hiburan

3. Mengadakan doorprize untuk pengunjung yang hadir.

F. Media

Media yang digunakan dalam Festival Kuliner Bakso adalah:

a. Media Cetak : Banner, Spanduk, Brosur

b. Media Online : Facebook, Instagram, & Twitter

G. Anggaran

Berdasarkan data yang di peroleh, anggaran yang telah dikeluarkan untuk

kegiatan ini kurang lebih sekitar Rp. 300.000.000,- ( Tiga ratus juta rupiah ). Untuk

keperluan sewa stage, sound beserta alat band full set, sewa tempat, izin keramaian,

Pajak (spanduk,baliho,umbul-umbul) dan sebagainya.

Page 17: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Perusahaan 3.1.1 Sejarah ... · proses produksi Sosro sehingga proses produksi yang dilakukan aman bagi lingkungan. Dengan demikian setiap produk

48

H. Kriteria evaluasi

Tabel III.2

Kriteria Evaluasi

3.2.2 Pelaksanaan

Dalam kegiatan Festival yang dilaksanakan oleh PT Sinar Sosro pada

Jumat tanggal 27 Oktober hingga Minggu 29 Oktober 2017 yang di adakan

di halaman parkir The Park Mall Solo ini sangat mendapat apresiasi dari

masyarakat, terbukti dari banyaknya masyarakat yang berpartisipasi dalam

kegiatan tersebut. Sejak dibuka pukul 10.00 WIB, ratusan warga mulai

pelajar, SMA, keluarga dan muda-mudi menyerbu puluhan stand yang

berjejer di halaman parkir The Park Mall Solo.

Kegiatan Strategi Tujuan Indikator

Special event ( Solo Raya

Food Festival )

Meningkat kan brand

awareness, juga

meningkatkan Kerjasama

dan memupuk loyalitas

tenant sehingga tidak

menggunakan produk

pesaing

Kegiatan Festival yang

rutin di adakan oleh PT

Sinar Sosro memberikan

dampak yang positif bagi

masyarakat, khusunya para

pedagang makanan, Karena

dengan adanya acara ini,

para pedagang mempunyai

kesempatan untuk

memperkenalkan

dagangannya. Masyarakat

juga dapat merasakan

beraneka macam kuliner

dari berbagai macam

penjuru daerah

Page 18: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Perusahaan 3.1.1 Sejarah ... · proses produksi Sosro sehingga proses produksi yang dilakukan aman bagi lingkungan. Dengan demikian setiap produk

49

Acara dibuka dengan pelepasan balon berwarna orange, warna atau

simbol dari PT Sinar Sosro, kemudian dilanjutkan dengan live musik

diantaranya musik humor, musik top 40, dan musik etnik. Solo Raya Food

Festival diikuti sekitar 50 stan kuliner dari berbagai daerah di Solo Raya.

Puluhan stand kuliner yang menghadirkan berbagai macam makanan khas

Solo seperti sate klathak, sate kare, timlo, rujak cingur, sushi, soto, hingga

bakso. Dari total stand peserta kuliner yang terlibat 30 diantaranya

merupakan pelanggan setia, dan sisanya diharapkan menjadi pelanggan

Sosro. Sementara itu, terpilihnya kota Solo sebagai lokasi Solo Raya Food

Festival karena kota solo memiliki pangsa pasar cukup besar terhadap

penjualan Sosro, termasuk jenis kuliner yang lebih variatif dibandingkan

kota lain di Jawa Tengah dan DIY.

Acara Solo Raya Food Festival yang digelar PT Sinar Sosro tersebut

telah menyedot perhatian warga Solo khusnya. Sejumlah pengunjung

mengaku penasaran dengan adanya Solo Raya Food Festival. Acara mulai

buka pada pukul 10.00 WIB sampai jam 24.00. Event ini menjadi kegiatan

rutin PT Sinar Sosro setiap tahunnya.

3.2.3 Evaluasi

Hasil dari kegiatan Solo Raya Food Festival yang dilaksanakan oleh

PT Sinar Sosro pada Jumat tanggal 27 Oktober hingga Minggu 29 Oktober

2017 yang di adakan di halaman parkir The Park Mall Solo, dapat di

simpulkan beberapa hal, yaitu :

1. PT Sinar Sosro memiliki strategi Marketing yang telah memenuhi

standar masyarakat

Page 19: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Perusahaan 3.1.1 Sejarah ... · proses produksi Sosro sehingga proses produksi yang dilakukan aman bagi lingkungan. Dengan demikian setiap produk

50

2. Kegiatan Festival yang rutin diadakan oleh PT Sinar Sosro memberikan

dampak yang positif bagi masyarakat, khusunya para pedagang

makanan, Karena dengan adanya acara ini, para pedagang mempunyai

kesempatan untuk memperkenalkan dagangannya. Masyarakat juga

dapat merasakan beraneka macam kuliner dari berbagai macam penjuru

daerah.

3. Penjualan Produk PT Sinar Sosro menjadi meningkat, dan masyarat

yang sebelumnya tidak tahu produk PT Sinar Sosro, kini menjadi tahu.

3.3 Kendala dan Pemecahan

3.3.1 Kendala

Kegiatan Solo Raya Food Festival yang dilaksanakan PT Sinar Sosro dalam

meningkatkan brand awareness bagi konsumen wilayah solo jawa tengah tentunya

menghadapi sebuah kendala, yaitu mulai dari perizinan keramaian, kemungkinan

cuaca yang tidak mendukung, lokasi yang ada di dekat Mall / pusat perbelanjaan

bisa saja membuat pengunjung memilih untuk masuk ke dalam mal, dan tidak

mengunjungi event yang diadakan oleh PT Sinar Sosro.

3.3.2 Pemecahan

Strategi yang dilakukan Humas PT Sinar Sosro dalam upaya memecahkan

kendala tersebut adalah dengan cara menemui pihak-pihak terkait guna meminta

izin untuk mengadakan acara di wilayah Solo dan untuk mengatasi perkiraan cuaca

yang tidak mendukung, Panitia Solo Raya Food Fstival membuat stand, sehingga

apabila hujan, para pengunjung tidak kehujanan, untuk menarik minat pengunjung

Page 20: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Perusahaan 3.1.1 Sejarah ... · proses produksi Sosro sehingga proses produksi yang dilakukan aman bagi lingkungan. Dengan demikian setiap produk

51

PT Sinar Sosro menghadirkan aneka stand kuliner yang jarang di temui di dalam

Mall seperti sate klathak, sate kare, rujak cingur, timlo, sushi, soto, hingga bakso.

Tidak lupa mengadakan live music agar para pengunjung merasa terhibur dan bisa

menikmati kuliner sambil melihat acara di panggung hiburan. Akhirnya, semua

kendala tersebut dapat diatasi dengan baik sehingga acarapun dapat tetap

berlangsung.