bab iii pembahasan 1.1.tinjauan perusahaan1. pada jaringan local area network (lan) kementerian...
TRANSCRIPT
BAB III
PEMBAHASAN
1.1.Tinjauan Perusahaan
Pada bab ini akan dijelaskan tinjauan perusahaan yang antara lain berisi
sejarah perusahaan, struktur organisasi dan fungsi. Untuk lebih jelasnya, akan
diuraikan sebagai berikut:
1.1.1. Sejarah Perusahaan
Badan Pertanahan Nasional (BPN) adalah Lembaga Pemerintah Non
Kementrian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden dan
dipimpin oleh Kepala. (Sesuai dengan Perpres No. 63 Tahun 2013)
Badan Pertanahan Nasional mempunyai tugas melaksanakan tugas
pemerintahan di bidang pertanahan secara nasional, regional dan sektoral sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
1. VISI
Menjadi lembaga yang mampu mewujudkan tanah dan pertanahan untuk
sebesar-besar kemakmuran rakyat, serta keadilan dan keberlanjutan sistem
kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan Republik Indonesia.
37
2. MISI
Mengembangkan dan menyelenggarakan politik dan kebijakan pertanahan untuk:
1. Peningkatan kesejahteraan rakyat, penciptaan sumber-sumber baru
kemakmuran rakyat, pengurangan kemiskinan dan kesenjangan pendapatan,
serta pemantapan ketahanan pangan.
2. Peningkatan tatanan kehidupan bersama yang lebih berkeadilan dan
bermartabat dalam kaitannya dengan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan
pemanfaatan tanah (P4T).
3. Perwujudan tatanan kehidupan bersama yang harmonis dengan mengatasi
berbagai sengketa, konflik dan perkara pertanahan di seluruh tanah air dan
penataan perangkat hukum dan sistem pengelolaan pertanahan sehingga tidak
melahirkan sengketa, konflik dan perkara di kemudian hari.
4. Keberlanjutan sistem kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan Indonesia
dengan memberikan akses seluas-luasnya pada generasi yang akan datang
terhadap tanah sebagai sumber kesejahteraan masyarakat. Menguatkan
lembaga pertanahan sesuai dengan jiwa, semangat, prinsip dan aturan yang
tertuang dalam UUPA dan aspirasi rakyat secara luas.
FUNGSI
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, BPN menyelenggarakan
fungsi:
1. Perumusan kebijakan nasional di bidang pertanahan.
2. Perumusan kebijakan teknis di bidang pertanahan.
3. Koordinasi kebijakan, perencanaan dan program di bidang pertanahan.
4. Pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang pertanahan.
5. Penyelenggaraan dan pelaksanaan survei, pengukuran dan pemetaan di bidang
pertanahan.
6. Pelaksanaan pendaftaran tanah dalam rangka menjamin kepastian hukum.
7. Pengaturan dan penetapan hak-hak atas tanah.
8. Pelaksanaan penatagunaan tanah, reformasi agraria dan penataan wilayah-
wilayah khusus.
9. Penyiapan administrasi atas tanah yang dikuasai dan/atau milik negara/daerah
bekerja sama dengan Departemen Keuangan.
10. Pengawasan dan pengendalian penguasaan pemilikan tanah.
11. Kerja sama dengan lembaga-lembaga lain.
12. Penyelenggaraan dan pelaksanaan kebijakan, perencanaan dan program di
bidang pertanahan.
13. Pemberdayaan masyarakat di bidang pertanahan.
14. Pengkajian dan penanganan masalah, sengketa, perkara dan konflik di bidang
pertanahan.
15. Pengkajian dan pengembangan hukum pertanahan.
16. Penelitian dan pengembangan di bidang pertanahan.
17. Pendidikan, latihan dan pengembangan sumber daya manusia di bidang
pertanahan.
18. Pengelolaan data dan informasi di bidang pertanahan.
19. Pembinaan fungsional lembaga-lembaga yang berkaitan dengan bidang
pertanahan.
20. Pembatalan dan penghentian hubungan hukum antara orang, dan/atau badan
hukum dengan tanah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
21. Fungsi lain di bidang pertanahan sesuai peraturan perundangundangan yang
berlaku.
11 AGENDA KEBIJAKAN
Adapun beberapa Agenda Kebijakan BPN RI adalah sebagai berikut:
1. Membangun kepercayaan masyarakat pada Badan Pertanahan Nasional.
2. Meningkatkan pelayanan dan pelaksanaan pendaftaran, serta sertifikasi tanah
secara menyeluruh di seluruh Indonesia.
3. Memastikan penguatan hak-hak rakyat atas tanah (land tenureship).
4. Menyelesaikan persoalan pertanahan di daerah-daerah korban bencana alam
dan daerah-daerah konflik.
5. Menangani dan menyelesaikan perkara, masalah, sengketa, dan konflik
pertanahan di seluruh Indonesia secara sistematis.
6. Membangun Sistem Informasi Pertanahan Nasional (SIMTANAS), dan
sistem pengamanan dokumen pertanahan di seluruh Indonesia.
7. Menangani masalah KKN serta meningkatkan partisipasi dan pemberdayaan
masyarakat.
8. Membangun data base pemilikan dan penguasaan tanah skala besar.
9. Melaksanakan secara konsisten semua peraturan perundang-undangan
Pertanahan yang telah ditetapkan.
10. Menata kelembagaan Badan Pertanahan Nasional.
11. Mengembangkan dan memperbarui politik, hukum dan kebijakan Pertanahan.
EMPAT PRINSIP PERTANAHAN NASIONAL
Diawali dari tahun 2005, pertanahan nasional dibangun dan dikembangkan atas
dasar empat (4) prinsip pengelolaan:
1. Pengelolaan pertanahan harus mampu berkonstribusi pada kesejahteraan
masyarakat,
2. Pengelolaan pertanahan harus mampu berkonstribusi pada keadilan
penguasaan dan pemilikan tanah,
3. Pengelolaan pertanahan harus mampu berkonstribusi pada keberlanjutan
sistem kemasyarakatan dan Kebangsaan Indonesia,
4. Pengelolaan pertanahan harus mampu berkonstribusi pada harmoni sosial.
1.1.2. Stuktur Organisasi dan Fungsi
Gambar III.1
Struktur Organisasi Kementerian Agraria Tata Ruang/ Badan Pertanahan RI
1.2. Analisa Jaringan
1.2.1. Skema Jaringan
Berdasarkan analisa yang telah dilakukan maka diketahui bahwa jaringan
LAN Pada Kementerian Agraria Tata Ruang/ Badan Pertanahan RI meliputi dari
dua bagian yaitu Blok diagram jaringan dan Gambar jaringan.
1. Blok Jaringan
Adapun Blok diagram jaringan pada Kementerian Agraria Tata Ruang/
Badan Pertanahan RI seperti berikut:
Sumber: IT Kementerian Agraria Tata Ruang/ Badan Pertanahan RI
Blok Diagram Jaringan Kementerian Agraria Tata Ruang/ Badan Pertanahan RI
Gambar III.2.
ISP (Internet) Modem Switch Server Pc Client
Printer
Wireless Access
Point
Client
Fungsi dari blok diagram diatas diantaranya :
1. Internet : Menghubungkan semua jenis perangkat yang berada pada jaringan
Local Area Network (LAN) ke jaringan internasional.
2. Modem : Sebagai penghubung antara komputer dengan jaringan internet.
3. Switch : Sebagai media penghubung perangkat jaringan yang menggunakan
kabel.
4. AccessPoint : Sebagai media penghubung perangkat jaringan yang
menggunakan kabel.
5. Client : Perangkat yang digunakan untuk melakukan pekerjaan (user).
6. Printer : Untuk mencetak data dari komputer ke media kertas atau sejenisnya.
2. Skema Jaringan
Sumber: IT Kementerian Agraria Tata Ruang/ Badan Pertanahan RI
Gambar III.3.
Fungsi dari blok diagram diatas diantaranya :
1. Pada jaringan Local Area Network (LAN) Kementerian Agraria Tata Ruang/
Badan Pertanahan RI Isp yang digunakan adalah Speedy. Berfungsi sebagai
pemberi layanan akses internet untuk client. Pada jaringan tersebut Isp
terhubung pada Modem untuk dihubungkan ke Switch, Client dan Access
point.
2. Switch yang digunakan adalah D-LINK DES-1024D 24 port digunakan
sebagai perantara akses internet dari isp ke client dan accsess point.
3. Client berfungsi sebagai perangkat keras (Hardware) yang digunakan untuk
kegiatan pekerjaan dan proses belajar mengajar. Baik berupa PC maupun
Laptop.
4. Wireless Access point berfungsi sebagai perantara akses internet dari ISP ke
Client yang menggunakan akses internet menggunakan Wireless
Berikutpembagian IP address yang digunakan dapat dilihat di tabel III.1
Tabel III.1
Pembagian IP Address
IP Address Subnet
Pc Admin : 192.168.1.2 255.255.255.0
Pc Client : 192.168.1.3-192.168.1.7 255.255.255.0
Access Point : 192.168.1.8 255.255.255.0
Modem : 192.168.1.1 255.255.255.0
Gateway : 192.168.1.1 255.255.255.0
Dns : 192.168.1.1 255.255.255.0
1.2.2. Spesifikasi Perangkat Keras
Dalam sebuah jaringan komputer dibutuhkan beberapa perangkat keras
sebagai sarana visualisasi maupun transmisi data. Perangkat keras yang digunakan
oleh Kementerian Agraria Tata Ruang/ Badan Pertanahan RI meliputi komputer
admin, client atau workstation dan perangkat pendukung lainnya seperti media
transmisi, Network Interface Card (NIC) dan terminal atau switch serta modem.
Komputer admin merupakan perangkat keras yang berfungsi untuk
melayani jaringan workstation yang terhubung melalui switch di dalam jaringan.
Sama halnya seperti yang terdapat di Kementerian Agraria Tata Ruang/ Badan
Pertanahan RI khususnya pada admin disini berfungsi sebagai pengatur jaringan
Komputer client adalah komputer yang digunakan oleh staf Kementerian
Agraria Tata Ruang/ Badan Pertanahan RI dan user atau siswa untuk bekerja dan
sarana edukasi. Komputer client di Kementerian Agraria Tata Ruang/ Badan
Pertanahan RI seluruhnya mengunakan sistem operasi Windows7 Ultimate.
Adapun spesifikasi perangkat kerasnya diambil dari beberapa client seperti yang
terlihat pada tabel dibawah ini.
1. Komputer Client
Dikarenakan jumlah client cukup banyak, maka penulis memberikan
spesifikasi komputer client yang umumnya dipakai sebagai berikut :
a. Client 1
Tabel III.2.
Spesifikasi Perangkat Keras Komputer Client 1
Hardware Spesifikasi
Monitor Lenovo LED
Keyboard Lenovo
Mouse Power Lenovo
CPU Tower 220V
Power Supply ATX
Harddisk 500 G
DVD Room 12 CM
Motherboard Made in China P9
RAM DDR3 V-GEN 2GB
Baterai cmos Maxell CR 2032
Proseccor All In One PC
Scanner Epson LX-310
Sumber: IT Kementerian Agraria Tata Ruang/ Badan Pertanahan RI
b. Client 2
Tabel III.3.
Spesifikasi Perangkat Keras Komputer Client 2
Hardware Spesifikasi
Monitor Lenovo LED
Keyboard Lenovo
Mouse Power Lenovo
CPU Tower 220V
Power Supply ATX
Harddisk 500 G
DVD Room 12 CM
Motherboard Made in China P9
RAM DDR3 V-GEN 2GB
Baterai cmos Maxell CR 2032
Processor All In One PC
Scanner Epson LX-310
Sumber: IT Kementerian Agraria Tata Ruang/ Badan Pertanahan RI
c. Client 3
Tabel III.4.
Spesifikasi Perangkat Keras Komputer Client 3
Hardware Spesifikasi
Monitor Lenovo LED
Keyboard Lenovo
Mouse Power Lenovo
CPU Tower 220V
Power Supply ATX
Harddisk 500 G
DVD Room 12 CM
Motherboard Made in China P9
RAM DDR3 V-GEN 2GB
Baterai cmos Maxell CR 2032
Processor All In One PC
Scanner Epson LX-310
OS FreeDOS
ODD DVD RW
Sumber: IT Kementerian Agraria Tata Ruang/ Badan Pertanahan RI
d. Client 4
Tabel III.5.
Spesifikasi Perangkat Keras Komputer Client 4
Hardware Spesifikasi
Monitor Lenovo LED
Keyboard Lenovo
Mouse Power Lenovo
CPU Tower 220V
Power Supply ATX
Harddisk 500 G
DVD Room 12 CM
Motherboard Made in China P9
RAM DDR3 V-GEN 2GB
Baterai cmos Maxell CR 2032
Processor All In One PC
Scanner Epson LX-310
OS FreeDOS
ODD DVD RW
Sumber: IT Kementerian Agraria Tata Ruang/ Badan Pertanahan RI
2. Switch yang digunakan pada Kementerian Agraria/ Badan Pertanahan
Nasional adalah Switch D-LINK DGS1024D
Tabel III.6.
Spesifikasi Switch
Features
Device tipe : Switch D-Link
DGS1024D
24 10/100mbps
Full half dulplex
IEEE 802.3x
10BA SE-T : -UTP Cat. 3,4,5
(100 m max) ; -EIA/TIA-586 100-ohm
STP (100 m max)
Sumber: IT Kementerian Agraria Tata Ruang/ Badan Pertanahan RI
3. Printer yang digunakan pada Kementerian Agraria/ Badan Pertanahan
Nasional yaitu Epson L220
Tabel III.7.
Spesifikasi Printer
Print type Epson L220
Metode cetak On-demand ink jet
Max Resolusi 5760 x 1440 dpi
Konektivitas Hi-Speed USB 2.0
Input Tray 50 sheets
Copier Function
Copy Speed, Max. Draft Text-
Memo (A4): Approx. 5 sec / 10 sec
(Black/Colour)
Sumber: IT Kementerian Agraria Tata Ruang/ Badan Pertanahan RI
Selain perangkat keras yang ada pada komputer dibutuhkan pula perangkat
keras pendukung pada sebuah sistem jaringan komputer. Seperti modem, switch,
access point. Adapun perangkat keras jaringan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Modem ADSL
Dalam suatu jaringan komputer dibutuhkan suatu modem ADSL yang
berfungsi untuk menghubungkan jaringan komputer dengan internet sehingga
pertukaran data dapat dilakukan. Di Kementerian Agraria Badan Pertanahan
Nasional menggunakan modem ADSL Telkom Speedy.
1.2.3. Spesifikasi Perangkat Lunak
Dalam Implementasi ini penulis menggunakan perangkat lunak sebagai
berikut :
1. Sistem Operasi Windows 2007 server Winconnect yang digunakan untuk
komputer server.
2. Sistem Operasi Windows7 Ultimateyang digunakan untuk komputer client.
1.2.4. Keamanan Jaringan
Dari hasil analisa yang penulis lakukan tentang sistem jaringan yang ada
pada kantor Kementerian Agraria Badan Pertanahan Negara di Jakarta Selatan
dari segi keamanan bisa dikatakan baik. Keamanan jaringan disana dibagi atas 2
bagian yaitu dari sisi hardware dan dari sisi software. Dari sisi hardware
keamanan jaringan Kementerian Agraria Badan Pertanahan Negara menggunakan
alat yang bernama Cyberoam. Cyberoam disini difungsikan sebagai firewallatau
perangkat keamanan yang berguna untuk menanggulangi gangguan baik dari blok
virus, blok spam, atau memblok situs-situs yang tidak berguna. Sedangkan dari
sisi software pada Kementerian Agraria Badan Pertanahan Negara berlangganan
anti virus Avira, diamana anti virus itu sangat baik digunakan untuk menghindari
virus dan program perusak lain yang memiliki kemugkinan untuk dapat
membahayakan keamanan yang ada pada Kementerian Agraria Badan Pertanahan
Negara. Pada Kementerian Agraria Badan Pertanahan Negara terdapat 1 jaringan
wireless (WIFI) yang dapat digunakan, bersumber dari dua Router TP-LINK dan
satu dari Accesc Point, dari jaringan wireless tersebut 2 diantaranya digunakan
hanya untuk lingkungan internal kantor atau dikhususkan untuk para pegawai
sehingga untuk mengaksesnya harus memasukkan password dengan metode
Security WPA2-PSK AES.
1.3.Permasalahan Pokok
Secara umum jaringan komputer yang ada di Kementerian Agraria Tata
Ruang/ Badan Pertanahan RI cukup baik akan tetapi masih ada beberapa masalah
yang ditimbulkan, diantaranya:
1. Adanya pegawai yang melakukan aktivitas download yang berlebihan
sehingga memakan banyak bandwidth sehingga jaringan internet yang lain
menjadi lambat kinerja internetnya.
2. Masih terdapat kabel-kabel yang berantakan, sehingga ketika melakukan
maintenance, teknisi mengalami kesulitan pada kabel jaringannya.
3. Kabel jaringan yang sudah terlalu lama digunakan dan telah usang sehingga
menghambat kinerja jaringan.
3.4.Pemecahan Masalah
Dari permasalahan yang ada pada jaringan komputer Kementerian Agraria
Tata Ruang/ Badan Pertanahan RI maka penulis memberikan rekomendasi dan
pemecahan masalah . Adapun pemecahan masalahnya adalah sebagai berikut:
1. Dikarenakan banyaknya client hanya 7 yang terkoneksi dengan internet, maka
penulis mengusulkan untuk memanajemen bandwidth 100Mbps dengan
router mikrotik menggunakan simple queue.Agar semua komputer client
dapatmenggunakan internet dengan lancar dan stabil walaupun banyak yang
mengakses internet dalam waktu yang bersamaan.
2. Agar kebel-kabel tidak berantakan, dengan cara teknisi melabel kabel
tersebut, sehingga ketika melakukan maintenance teknisi tidak mengalami
kesulitan.
3. Kabel yang telah usang akan digantikan dengan kabel-kabel yang baru supaya
tidSak menghambat kabel jaringan tersebut.
3.5.Jaringan Usulan
1. Skema Jaringan
Adapun jaringan Usulan yang penulis sarankan pada Kementerian Agraria
Tata Ruang/ Badan Pertanahan RI berdasarkan permasalah yang telah didapat dari
proses analisa jaringan adalah sebagai berikut.
Gambar III.4
Skema jaringan Usulan
Dari skema jaringan usulan diatas, hanya menambahkan sebuah Router RB 750 .
2. Analisa Biaya
Setelah melihat dari pemecahan masalah yang ada maka dapat dibuat
analisa biaya yang harus dikeluarkan dalam menagani permasalahan
tersebut.
Tabel III.8
No.
Nama Alat Jumlah Harga Perunit Harga
1 Router RB 750 1 Rp.569.000,- Rp. 569.000,-