bab iii objek dan metodologi penelitian 3repository.upi.edu/35639/4/s_mpp_1501766_chapter 3.pdf ·...
TRANSCRIPT
35
BAB III
OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Penelitian ini menganalisis mengenai pengaruh electronic word of
mouth dalam upaya meningkatkan keputusan pembelian pada Bakso Aci
Mas Jay. Variabel yang diteliti terdiri dari variable bebas (X) dan variabel
terikat (Y). Variabel bebas merupakan variabel yang diharapkan untuk
mempengaruhi variabel terikat dalam beberapa cara. Dalam penelitian ini,
electronic word of mouth yang menjadi variabel bebas yang terdiri dari
empat dimensi yaitu friend communication, persuasiveness, opinion
seeking, dan informational influence.
Unit analisis atau objek dari penelitian ini adalah konsumen yang
melakukan pembelian di Bakso Aci Mas Jay dan mendapatkan informasi
melalui social media. Berdasarkan objek penelitian atau unit analisis
penelitian tersebut, diharapkan peneliti dapat mengungkapkan dan mengkaji
seberapa besar pengaruh electronic word of mouth terhadap keputusan
pembelian di Bakso Aci Mas Jay. Metode penelitian yang digunakan adalah
cross sectional. Menurut (Uma Sekaran 2013, hlm 106) mengemukakan
bahwa cross sectional study adalah sebuah penelitian di mana data
dikumpulkan hanya sekali, mungkin selama beberapa hari, beberapa
minggu atau beberapa bulan untuk menjawab pertanyaan penelitian.
3.2 Metode Penelitian
3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan
Jenis penelitian yang dilakukan ini adalah penelitian deskriptif dan
verifikatif karena di dalam penelitian ini akan menguji apakah electronic
word of mouth berpengaruh terhadap keputusan pembelian di Bakso Aci
Mas Jay. Menurut (Sekaran & Bougie, 2016), penelitian deskriptif adalah
jenis penelitian konklusif yang memiliki tujuan utama mendeskripsikan
sesuatu, biasanya karakteristik pasar atau fungsi. Melalui jenis penelitian
deskriptif maka dapat diperoleh deskripsi mengenai gambaran electronic
word of mouth dan gambaran keputusan pembelian. Sedangkan penelitian
verifikatif menurut (Malhotra & Birks, 2007) penelitian verifikatif atau
penelitian kausalitas adalah penelitian untuk menguji kebenaran hubungan
kausal (cause-and effect), yaitu hubungan antara variabel independen (yang
mempengaruhi) dengan variabel dependen (yang dipengaruhi). Secara
sederhana penelitian kausalitas adalah penelitian yang menyatakan bahwa
variabel A menghasilkan variabel B atau variabel A mendorong munculnya
variabel B (Cooper & Schindler, 2003) . Penelitian ini akan menguji
kebenaran hipotesis melalui pengumpulan data di lapangan, mengenai
36
pengaruh electronic word of mouth terhadap keputusan pembelian di Bakso
Aci Mas Jay.
Berdasarkan jenis penelitiannya yaitu penelitian desktiptif dan
verifikatif maka metode yang digunakan adalah explanatory survey.
Menurut (Sekaran, 2013) mendefinisikan metode explanatory survey
merupakan metode penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun
kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari
populasi tersebut. Sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi
dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis.
Berdasarkan penelitian tersebut yang menggunakan metode tersebut,
informasi dari sebagian populasi dikumpulkan langsung di tempat kejadian
secara empirik dengan tujuan untuk mengetahui pendapat dari sebagian
populasi terhadap objek yang sedang diteliti.
3.2.2 Operasional Variabel
Variabel yang dikaji dalam penelitian ini meliputi electronic word of
mouth (X), yaitu friend communication (X,1), persuasiveness (X,2),
opinion seeking (X,3), dan informational influence (X,4) dan variabel
endogen (Y) yaitu keputusan pembelian. Secara lebih rinci operasional
masing-masing variabel tersebut dapat dijelaskan dalam Tabel 3.1 mengenai
operasionalisasi variabel sebagai berikut:
TABEL 3.1
OPERASIONAL VARIABEL
Variabel Sub Variabel Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala No
Item
Electronic
word of
mouth
(X)
Pernyataan positif atau negatif yang dibuat oleh pelanggan potensial, aktual, atau pelanggan sebelumnya tentang produk atau perusahaan, yang tersedia untuk banyak orang dan institusi melalui
internet (Hennig-Thurau dalam Abd-Elaziz,2015).
Friend
Communication
(X,1)
kegiatan di mana
seseorang berbagi pengalamannya
dari produk atau merek dengan
orang lain yang
kemudian memberikan nilai
kepada mereka.
Experience
Tingkat keyakinan
konsumen akan
ulasan yang disampaikan
kolega atau
kerabat
berdasarkan
pengalamannya
di social media.
Ordinal scale
III.1
Knowledge
Tingkat keyakinan
konsumen akan
pengetahuan yang dimiliki
kerabat atau
kolega di social media.
Ordinal scale
III.2
37
Trust
Tingkat
kepercayaan konsumen
terhadap
informasi yang diberikan
kerabat atau
kolega di social media.
Ordinal
scale
III.3
Persuasiveness
(X,2)
Berfokus pada
perhatian pengguna media
sosial, yang
mengarah kepada realokasi sumber
daya kognitif dan
memunculkan tanggapan, seperti
perubahan sikap
atau perilaku misalnya untuk
niat pembelian
Relevance Tingkat
ketepatan informasi yang
dimiliki
konsumen dengan ulasan
reviewers.
Ordinal
scale
III.4
Competence
Tingkat
keyakinan konsumen
bahwa
reviewers memiliki
kemampuan
untuk menilai.
Ordinal
scale
III.5
Timeliness Tingkat
kebaruan
informasi yang diberikan
terhadap waktu
saat ini.
Ordinal
scale
III.6
Opinion Seeking
(X,3)
Proses pencarian dari pengguna
media sosial atau
konsumen yang mengacu pada
tinjauan, komentar
atau rekomendasi
tentang produk
dari pengguna lain
yang terhubung dalam proses
pengambilan
keputusan pembelian.
Review of the
restaurant
Tingkat
frekuensi
membaca ulasan sebelum
memutuskan
untuk membeli.
Ordinal
scale
III.7
Accurate Tingkat kepercayaan
konsumen akan
ulasan situasi
yang sama dari
reviewers yang
berbeda-beda menunjukan
tingkat
keakuratan produk.
Ordinal scale
III.8
Length of
Tingkat
kepercayaan konsumen akan
Ordinal scale
III.9
38
Content panjangnya
ulasan yang disampaikan
reviewers dalam
menceritakan pengalamannya
secara detail
Informational
Influence
(X,4)
Informasi baru
atau argumen
yang disediakan dalam suatu
kelompok yang
dapat mengubah sikap, keyakinan,
atau perilaku dari
anggota kelompok itu sendiri.
Perception Tingkat pengaruh
informasi pada
persepsi tentang produk.
Ordinal scale
III.10
Beliefs Tingkat
pengaruh
informasi pada kepercayaan
terhadap
kualitas produk.
Ordinal
scale
III.11
Intention Tingkat
pengaruh
informasi terhadap minat
untuk mencoba
produk.
Ordinal
scale
III.12
Keputusan
Pembelian
(Y)
Keputusan pembelian merupakan proses keputusan dimana konsumen benar-benar memutuskan untuk membeli salah satu produk diantara berbagai macam alternatif pilihan (Kotler & Keller, 2016:198).
Pemilihan
Merek
Merupakan tahap dimana konsumen
harus
memutuskan merek mana yang
akan di beli
Kepopuleran
Kepercayaan
berdasarkan merek
Tingkat
keputusan pembelian
berdasarkan
tingkat kepopuleran.
Ordinal
scale
III.13
Tingkat
kepercayaan konsumen
terhadap
keputusan pembelian
berdasarkan
citra merek.
Ordinal
scale
III.14
Pemilihan
Penyalur
Konsumen harus
mengambil
keputusan tentang dealer mana yang
akan digunakan
Lokasi gerai terdekat
Keputusan
pembelian melalui
aplikasi
Tingkat frekuensi
pembelian
berdasarkan gerai terdekat.
Ordinal scale
III.15
Tingkat
frekuensi pembelian
melalui aplikasi
ojek online.
Ordinal
scale
III.16
39
Waktu
Pembelian
Waktu pembelian merupakan tahap
dimana konsumen
menentukan kapan konsumen
membutuhkan
atau menginginkan
produk tersebut
Keinginan
Konsumen dalam
membeli produk
pada waktu makan siang.
Keinginan
konsumen dalam membeliproduk
pada waktu makan
malam.
Tingkat
frekuensi membeli produk
pada waktu
makan siang.
Ordinal
scale
III.17
Tingkat
frekuensi
membeli produk pada waktu
makan malam.
Ordinal
scale
III.18
Jumlah
Pembelian
Konsumen dapat
mengambil
keputusan tentang seberapa banyak
produk yang akan
dibelinya pada suatu saat
Jumlah
pembelian
produk dalam satukali
transaksi
Tingkat jumlah
pembelian
dalam satu kali transaksi.
Ordinal
scale
III.19
Keputusan
pembelian bagi
konsumen
saat promo
Tingkat jumlah
pembelian bagi konsumen saat
promo.
Ordinal
scale
III.20
Metode
Pembayaran
Metode
pembayaran
merupakan tahap
dimana konsumen dapat mengambil
keputusan tentang
produk yang akan dibelinya pada
saat itu karena
adanya fasilitas pembayaran
Kemudahan
pembayaran
Tingkat
keputusan
pembelian berdasarkan
kemudahan
pembayaran.
Ordinal
scale
III.21
Keragaman
jenis
pembayaran
Tingkat
keputusan
pembelian berdasarkan
keragaman jenis
pembayaran.
Ordinal
scale
III.22
Sumber : Pengolahan Data 2019
3.2.3 Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini tersiri atas dua jenis
diantaranya data primer dan data sekunder. Menurut Uma Sekaran (2013,
hlm 113) data primer mengacu pada informasi yang diperoleh dari tangan
pertama oleh peneliti yang berkaitan dengan minat untuk tujuan spesifik
studi. Sedangkan data sekunder mengacu pada informasi data yang tidak
langsung yang diberikan kepada pengumpul data misalnya melewati orang
lain atau dokumen yang dikumpulkan dari sumber-sumber yang sudah ada.
40
Berikut jenis data dan sumber data yang dipergunakan dalam
penelitian ini dijelaskan dalam Tabel 3.2 berikut:
TABEL 3.2
JENIS DAN SUMBER DATA
No. Data Jenis Data Sumber Data
1. Daftar Nama Bakso
Aci di Kota Bandung
Sukender Hasil Pengolahan Data
2. Data Penjualan Bakso
Aci Mas Jay
Sekunder Manajemen Bakso Aci
Mas Jay
3.
Tanggapan Konsumen
mengenai Electronic
Word of Mouth di
Bakso Aci Mas Jay
Primer Penyebaran Kuesioner
pada Konsumen Bakso
Aci Mas Jay
4.
Tanggapan Konsumen
mengenai Keputusan
Pembelian di Bakso
Aci Mas Jay
Primer Penyebaran Kuesioner
pada Konsumen Bakso
Aci Mas Jay
Sumber :Hasil Pengolahan Data 2019
3.2.4 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling
3.2.4.1 Populasi
Dalam melakukan penelitian, kegiatan pengumpulan data merupakan
langkah penting guna mengetahui karakteristik dari populasi yang
merupakan elemen-elemen dalam objek penelitian. Data tersebut digunakan
dalam mengambil keputusan untuk menguji hipotesis.
Menurut Uma Sekaran (2013:240), populasi mengacu pada seluruh
kelompok orang, peristiwa, atau hal-hal menarik yang ingin diteliti oleh
seorang peneliti. Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa populasi
bukan sekedar jumlah yang ada pada objek atau subyek yang dipelajari,
tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subjek atau
objek tersebut. Berdasarkan pengertian populasi tersebut, maka yang
menjadi populasi pada penelitian ini adalah seluruh konsumen yang
melakukan pembelian di Bakso Aci Mas Jay.
Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah konsumen yang
melakukan pembelian di Bakso Aci Mas Jay pada tahun 2018 yaitu
sebanyak 123.866 orang.
3.2.4.2 Sampel
Sampel diperlukan untuk mempermudah penelitian, karena dalam
penelitian tidak mungkin keseluruhan populasi dapat diteliti. Keterbatasan
itu disebabkan oleh beberapa faktor yaitu keterbatasan biaya, keterbatasan
tenaga, dan keterbatasan waktu yang tersedia. Menurut Uma Sekaran
41
(2013:241) sampel adalah bagian dari populasi. Dengan mempelajari
sampel, peneliti harus mampu menarik kesimpulan yang digeneralisasikan.
Untuk menentukan besarnya sampel tersebut bisa dilakukan secara statistik
maupun berdasarkan estimasi penelitian, selain itu juga perlu diperhatikan
bahwa sampel yang dipilih harus representative artinya segala karakteristik
populasi hendaknya tercermin dalam sampel yang dipilih.
Berdasarkan kutipan diatas mengatakan bahwa sampel merupakan
sebagian dari individu yang memiliki karakteristik tertentu untuk mewakili
seluruh populasi yang diamati. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian
dari populasi penelitian, yaitusebagian dari jumlah konsumen yang
melakukan pembelian di Bakso Aci Mas Jay. Peneliti diperkenankan untuk
mengambil sebagian objek populasi yang telah ditentukan untuk mewakili
bagian lain yang diteliti. Sebagian populasi itu yang disebut sampel.
Penentuan sampel dari populasi yang telah ditetapkan pada penelitian ini
menggunakan rumus Tabachnick dan Fidel (2013:123) sebagai berikut:
atau
Keterangan: m = jumlah variabel
N = jumlah sampel
Berdasarkan rumus tersbut, maka ukuran sampel pada penelitian ini
adalah sebagai berikut:
Berdasarkan perhitungan diatas maka diperoleh ukuran sampel yang
digunakan dalam penelitian ini sebanyak 109 responden.
3.2.4.3 Teknik Sampling
Sampling adalah proses pemilihan jumlah elemen yang tepat dari
populasi, sehingga sampel penelitian dan pemahaman tentang sifat atau
karakteristik memungkinkan bagi kita untuk menggeneralisasi sifat atau
karakteristik tersebut pada elemen populasi (Uma Sekaran, 2013:244).
Menurut Malhotra (2009:375), sebuah teknik sampling dapat
diklasifikasikan sebagai probability dan non-probability. Dalam penelitian
ini, teknik penarikan sampel menggunakan teknik non-probability sampling
dimana setiap elemen atau populasi tidak memiliki peluang yang sama dan
pemilihan sampel bersifat objektif. Lebih spesifiknya teknik yang
digunakan adalah startified random sampling. Menurut Kasjono & Yasril
(2009, hlm. 33), mengemukakan bahwa pengambilan sampel acak
stratifikasi adalah suatu metode pengambilan sampel di mana populasi yang
42
bersifat heterogen dibagi-bagi dalam lapisan-lapisan (strata) yang saling
pisah tuntas, dan dari setiap strata dapat diambil sampel secara acak. Alasan
pemilihan spesifikasi ini karena populasi yang banyak, peneliti melakukan
penelitian pada tiga tempat, dan memiliki kriteria sampel, yaitu konsumen
yang mengetahui informasi mengenai Bakso Aci Mas Jay melalui social
media.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam teknik pengambilan sampel
ini adalah sebagai berikut :
1. Menentukan responden yang akan dijadikan penelitian yaitu konsumen
Bakso Aci Mas Jay yang mengetahui informasi melalui social media.
2. Menentukan tempat tertentu sebagai check point pada objek yang akan
diteliti, dalam penelitian ini adalah Bakso Aci Mas Jay yang berada di
Jalan Pahlawan No.43, Jalan Banteng No.70, dan Jalan Lurah No.149.
3. Menentukan waktu yang akan digunakan untuk sampling.
4. Pada hari yang ditentukan pada check point, konsumen yang melakukan
pembelian di Bakso Aci Mas Jay dan memungkinan dijadikan sebagai
sampel dalam penelitian akan ditanyakan ketersediaannya untuk
membantu penelitian ini lalu diberi kuesioner untuk diisi atau peneliti
membacakan pertanyaan dalam kuesioner sedangkan konsumen
menjawab pertanyaanya.
3.2.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah langkah yang paling utama dalam
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data
(Sugiyono 2012). Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini yakni sebagai berikut:
1. Wawancara
Wawancara merupakan teknik komunikasi pengumpulan data secara
langsung dari sumber yang bersangkutan, wawancara ini dilakukan
kepada manajemen dan tamu individu yang datang ke Bakso Aci Mas
Jay.
2. Observasi
Observasi dilakukan dengan meninjau serta melakukan pengamatan
langsung terhadap objek yaitu Bakso Aci Mas Jay.
3. Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data primer melalui
menyebarkan daftar pertanyaan tertulis sehubungan dengan masalah
yang sedang diteliti kepada responden yang menjadi anggota sampel
penelitian yaitu tamu individu yang datang ke Bakso Aci Mas Jay.
43
4. Studi literatur
Studi literatur merupakan usaha pengumpulan informasi yang
berhubungan dengan teori-teori yang ada kaitannya dengan masalah dan
variabel yang diteliti yang terdiri dari electronic word of mouth dan
keputusan pembelian.
3.2.6 Pengujian Validitas dan Reliabilitas
Di dalam penelitian, data mempunyai kedudukan penting. Benar
tidaknya data merupakan penggambaran dari variabel yang diteliti dan
mempunyai fungsi sebagai pembentuk hipotesis. Oleh karena itu, benar
tidaknya data sangat menentukan mutu hasil penelitian. Sedangkan benar
tidaknya data tergantung dari baik tidaknya instrumen pengumpulan data.
Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid
dan reliabel.
Setelah data yang diperoleh dari responden melalui kuesioner
terkumpul, selanjutnya adalah mengolah dan menafsirkan data sehingga
dari hasil tersebut dapat dilihat apakah antara variabel electronic word of
mouth (X) terdapat pengaruh atau tidak terhadap variabel keputusan
pembelian (Y). Sebelum melakukan analisis data dan juga untuk menguji
layak atau tidaknya kuesioner yang disebarkan kepada responden, terlebih
dahulu dilakukan Uji Validitas dan Uji Realibilitas untuk melihat tingkat
kebenaran serta kualitas data.
3.2.6.1Pengujian Validitas
Data mempunyai kedudukan paling tinggi di dalam penelitian ini
karena, data merupakan gambaran variabel yang diteliti dan fungsinya
sebagai pembentukan hipotesis. Benar atau tidaknya data sangat
menentukan mutu hasil penelitian. Benar tidaknya data tergantung dari baik
tidaknya instrumen pengumpulan data.
Instrumen yang telah teruji validitas dan realibilitas belum tentu
dapat menghasilkan data yang valid dan reliabel, apabila instrument tersebut
tidak digunakan secara tepat dalam pengumpulan datanya. Instrument yang
baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliable.
Penelitian dapat dikatakan valid apabila terdapat kesamaan antara yang
terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang
diteliti.Dalam penelitian ini yang akan diuji adalah validitas dari variabel
electronic word of mouth sebagai instrument variabel X dan keputusan
pembelian sebagai instrument variabel Y.
Tipe validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas
konstruk, yaitu menentukan validitas dengan cara mengkorelasikan antar
skor yang diperoleh dari masing-masing item berupa pertanyaan dengan
skor totalnya. Skor total ini merupakan nilai yang diperoleh dari
44
penjumlahan semua skor item. Berdasarkan ukuran statistik, bila ternyata
skor semua item yang disusun menurut dimensi konsep berkolerasi dengan
skor totalnya, maka dapat dikatakan bahwa alat ukur tersebut mempunyai
validitas.
Langkah-langkah yang dilakukan untuk menguji validitas menurut
Sekaran (2008: 110) adalah sebagai berikut :
1. Mendefinisikan secara operasional suatu konsep yang akan diukur.
2. Melakukan uji coba pengukur tersebut pada sejumlah responden.
3. Mempersiapkan tabel tabulasi jawaban.
4. Menghitung nilai korelasi antara data pada masing-masing pertanyaan
dengan skor total memakai rumus teknik korelasi product moment, yang
rumusnya sebagai berikut :
∑ ∑ ∑
√ ∑ ∑ ∑ ∑
Sumber : Sugiyono (2011, hlm 183)
Keterangan : rxy : Korelasi skor item dan skor total item
n : Jumlah responden
x : Skor per item dalam variable
y : Skor total item dalam variable
∑x : Jumlah skor dalam distribusi X
∑y : Jumlah skor dalam distribusi Y
∑x2
: Jumlah kuadrat dalam skor ditribusi X
∑y2 : Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y
Pada penelitian ini, pengujian validitas tidak dilakukan secara
manual tetapi menggunakan aplikasi IBM SPSS Statistic (Statisfical Product
for Service Solution) 23 for Windows. Dengan langkah – langkah sebagai
berikut :
1. Distribusi data pada excel copy ke SPSS data view
2. Klik variabel view (letaknya dikiri bawah) isi kolom namedengan
variabel –variabel penelitian. Width, decimal, label (isi degan nama –
nama atas variabelpenelitian), colum, align (left, center, right, justify) da
nisi juga kolommeasure (skala : ordinal)
3. Pengisisan data : pilih data view pada SPSS data editor
4. Pengolahan data : pilih analyze, correlate, bivariate
5. Pengisian (dari bivariate correlation) : masukan skor jawaban dan total
ke variables, correlation, coefficient pilih pearson, test of significance
klik twotailed
6. Klik Ok untuk mengakhiri perintah
45
Setelah keluar output dari pengujian langkah-langkah tersebut,
Keputusan pengujian validitas responden menggunakan taraf signifikansi
sebagai berikut :
1. Nilai r dibandingkan dengan r tabel dengan dk = n-2 dan taraf
signifikansi α =0,05
2. Item pertanyaan-pertanyaan responden penelitian dikatakan valid jika
r hitung > r tabel.
3. Item pertanyaan-pertanyaan responden penelitian dikatakan tidak valid
jika r hitung lebih kecil dari rtabel r hitung < r tabel
Adapun dalam penelitian ini yang akan diuji adalah validitas dari
instrumen electronic word of mouth yang terdiri dari friend communication,
persuasiveness, opinion seeking, dan informational influence sebagai
variabel X dan keputusan pembelian sebagai variabel Y. Perhitungan
validitas item instrumen dilakukan dengan menggunakan program SPSS
Statistic 23 for windows. Berikut ini adalah hasil pengujian validitas dari
item pertanyaan yang diajukan peneliti.
TABEL 3.3
HASIL PENGUJIAN VALIDITAS
No Pernyataan rhitung rtabel Keterangan
Friend Communication
1. Tingkat keyakinan pada ulasan yang
disampaikan kerabat berdasarkan
pengalamannya di social media.
0.886 0.361 Valid
2. Tingkat keyakinan pada pengetahuan yang
dimiliki kerabat di social media. 0.836 0.361 Valid
3. Tingkat kepercayaan terhadap informasi
yang diberikan kerabat di social media. 0.926 0.361 Valid
Persuasiveness
4. Ketepatan informasi yang saya miliki
dengan ulasan reviewers. 0.886 0.361 Valid
5. Tingkat keyakinan bahwa reviewers
memiliki kemampuan untuk menilai. 0.823 0.361 Valid
6. Kebaruan informasi yang reviewers
berikan terhadap waktu saat ini. 0.833 0.361 Valid
Opinion Seeking
7. Tingkat frekuensi membaca ulasan
sebelum memutuskan untuk membeli. 0.851 0.361 Valid
8. Tingkat kepercayaan bahwa ulasan pada
situasi yang sama dari reviewers yang
berbeda menunjukan tingkat keakuratan
0.865 0.361 Valid
46
produk.
9. Tingkat kepercayaan terhadap panjangnya
ulasan yang disampaikan reviewers dalam
menceritakan pengalamannya secara
detail.
0.864 0.361 Valid
Informational Influence
10. Tingkat pengaruh informasi pada persepsi
tentang produk. 0.890 0.361 Valid
11. Tingkat pengaruh informasi pada
kepercayaan terhadap kualitas produk. 0.903 0.361 Valid
12. Tingkat pengaruh informasi terhadap
minat untuk mencoba produk . 0.860 0.361 Valid
Pemilihan Merek
13. Tingkat keputusan pembelian berdasarkan
tingkat kepopuleran. 0.952 0.361 Valid
14. Tingkat kepercayaan terhadap keputusan
pembelian berdasarkan citra merek. 0.956 0.361 Valid
Pemilihan Penyalur
15. Tingkat frekuensi pembelian berdasarkan
gerai yang terdekat. 0.826 0.361 Valid
16. Tingkat frekuensi pembelian produk
melalui aplikasi ojek online. 0.805 0.361 Valid
Waktu Pembelian
17. Tingkat frekuensi pembelian produk pada
waktu makan siang. 0.811 0.361 Valid
18. Tingkat frekuensi pembelian produk pada
waktu makan malam. 0.834 0.361 Valid
Jumlah Pembelian
19. Tingkat jumlah pembelian produk yang
dilakukan dalam satu kali transaksi. 0.903 0.361 Valid
20. Tingkat jumlah pembelian produk saat
promo. 0.852 0.361 Valid
Metode Pembayaran
21. Tingkat keputusan pembelian produk
berdasarkan kemudahan pembayaran. 0.866 0.361 Valid
22. Tingkat keputusan pembelian produk
berdasarkan keragaman jenis pembayaran. 0.853 0.361 Valid
Sumber: Pengolahan Data, 2019 (Menggunakan SPSS 23 for windows)
Berdasarkan Tabel 3.3 hasil uji validitas menunjukan bahwa angket
kuesioner yang diuji kepada 30 responden dengan tingkat signifikansi 5%
47
dan derajat kebebasan (df) n-2 (30-2=28), maka didapat nilai rtabel sebesar
0,361. Hasil pengujian validitas instrument penelitian memperlihatkan
bahwa semua butir pertanyaan (22 item) valid karena skor rhitung> rtabel
(0,361). Diketahui bahwa nilai tertinggi pada dimensi variabel X terdapat
pada item nilai kepercayaan terhadap informasi yang diberikan kerabat
dengan nilai 0,926, sedangkan nilai terendah adalah 0,823 pada item nilai
keyakinan bahwa reviewers memiliki kemampuan untuk menilai. Item
pertanyaan pada dimensi variabel Y juga valid dan dapat diketahui bahwa
nilai kepercayaan terhadap keputusan pembelian berdasarkan citra merek
yaitu sebesar 0,956 sedangkan nilai terendah adalah 0,805 pada frekuensi
pembelian produk melalui aplikasi ojek online.
3.2.6.2 Pengujian Reliabilitas
“Reliabilitas adalah pengukuran yang berkali-kali menghasilkan data
yang sama atau konsisten” (Sugiyono, 2004:112). Sedangkan menurut
Suharsimi Arikunto (2002:154) : Reliabilitas menunjuk pada satu
pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk
digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah
baik. Reliabilitas menunjukkan tingkat keterandalan sesuatu.
Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data
karena instrument tersebut sudah baik. Instrument yang sudah dapat
dipercaya, yang reliabel akan mengahasilkan data yang dapat dipercaya
juga. Reliable artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan.
Rumus yang digunakan untuk mengukur reliabilitas dalam penelitian
ini menggunakan uji Cronbach Alpha karena alternatif jawaban pada
instrumen penelitian lebih dari dua. Rumusnya adalah sebagai berikut :
[
] [
∑
]
Sumber : Husein Umar (2009, hlm 170)
Keterangan : r11 : Reliabilitas instrumen
k : Banyaknya butir pertanyaan
∑ : Jumlah varian total
: Varian total
Jumlah varian butir dapat dicari dengan cara mencari nilai varian tiap
butir, kemudian jumlahkan, seperti berikut ini :
∑
∑
Keterangan : n : Jumlah responden
x : Nilai skor yang dipilih (total nilai dari nomor-nomor butir
48
pertanyaan)
Pengujian realibilitas ini menggunakan aplikasi IBM SPSS Statistic
(Statisfical Product for Service Solution) 23 for Windows. Dengan langkah–
langkah sebagai berikut :
1. Distribusi data pada excel copy ke SPSS di data view
2. Klik variable view, lalu isi kolom name dengan variabel-variabel
penelitian.
3. Kemudian klik analyze, scale dan pilih reliability analysis.
4. Pindahkan semua pernyataan tanpa jumlah ke kolom items.
5. Klik statistics, kemudian pada kolom descriptive for, klik scale if item
deleted
6. Kemudian klik continue dan OK
Keputusan pengujian reliabilitas ditentukan dengan menggunakan
ketentuan sbagai berikut:
1. Jika cronbach alpha > 0,70 maka item pertanyaan dinyatakan reliabel.
2. Jika cronbach alpha < 0,70 maka item pertanyaan dinyatakan tidak
reliabel.
Pengujian reliabilitas instrument diuji kepada sebanyak 30 responden
dengan tingkat signifikansi 5% dan derajat kebebasan (df) n-2 (30-2=28)
dengan menggunakan program SPSS Statistic 23.0 for windows, diketahui
bahwa semua variabel reliable hal ini dikarenakan Cσ masing-masing
variable lebih besar dibandingkan dengan koefisien alpha cronbach yang
bernilai 0,70. Berikut tabel uji reliabilitas instrumen penelitian pada tabel
3.4
TABEL 3.4
HASIL PENGUJIAN RELIABILITAS
No Variabel Cσhitung Ket
1 Electronic word of Mouth 0,838 Reliabel
2 Keputusan Pembelian 0,798 Reliabel
Sumber: Pengolahan Data, 2018 (Menggunakan SPSS 23 for windows)
Tabel 3.4 menunjukkan bahwa variabel yang memiliki nilai lebih
besar adalah electronic word of mouth dengan Chitung sebesar 0,838 dan
variabel keputusan pembelian dengan Chitung sebesar 0,798, dengan
keterangan kedua variable tersebut dinyatakan realibel karena kedua angka
tersebut bernilai lebih besar dari nilai Cminimal yaitu 0,70.
3.2.7 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yaitu cara untuk mengukur, mengolah dan
menganalisis data. Memberikan keterangan yang berguna dan untuk
menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam penelitian merupakan
49
tujuan dari pengolahan data, selanjutnya diarahkan pada pengujian hipotesis
serta menjawab masalah yang diajakuan. Kuesioner merupakan alat yang
digunakan dalam penelitian ini. Kuesioner disusun berdasarkan variabel
yang terdapat dalam penelitian.
3.2.7.1 Analisis Data Deskriptif
Analisis deskriptif digunakan untuk mencari kuatnya hubungan
antara variabel melalui analisis korelasi dan membuat perbandingan dengan
membandingkan rata-rata data sampel tanpa perlu menguji signifikansinya.
Alat penelitian yang digunakan adalah kuesioner. Kuesioner ini disusun
oleh penulis berdasarkan variabel yang terdapat dalam penelitian, yaitu
memberikan keterangan dari data mengenai electronic word of mouth (X),
sedangkan untuk keputusan pembelian (Y) sebagai variabel terikat pada
Bakso Aci Mas Jay.
Analisis deskriptif yang digunakan untuk mendeskripsikan variabel-
variabel dalam penelitian ini yaitu:
1. Analisis deskriptif mengenai electronic word of mouthyang terdiri dari
friend communication (X,1), persuasiveness (X,2), opinion seeking
(X,3), dan informational influence (X,4) pada Bakso Aci Mas Jay.
2. Analisis deskriptif mengenai keputusan pembelian (Y) yang terdiri dari
pemilihan merek, pemilihan penyalur, waktu pembelian, jumlah
pembelian, dan metode pembayaran pada Bakso Aci Mas Jay.
3.2.7.2 Analisis Data Verifikatif
Analisis berikutnya adalah analisis verifikatif. Analisis data
verifikatif dilakukan setelah analisis deskriptif, pengolahan data dari hasil
data yang diperoleh, dilakukan melalui tahapan berikut:
a. Menyusun data
Mengecek nama dan kelengkapan identitas responden, serta mengecek
kelengkapan data yang diisi oleh responden untuk mengetahui
karakteristik responden.
b. Tabulasi data
Tabulasi data yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah memberi
skor pada item, menjumlahkan skor pada setiap item, menyusun ranking
skor pada setiap variabel penelitian.
c. Menganalisis Data
Menganalisis data yaitu proses pengolahan data dengan menggunakan
rumus-rumus statistik, menginterpretasikan data agar diperoleh suatu
kesimpulan.
d. Pengujian
Proses pengujian hipotesis pada penelitian ini adalah melalui metode
verifikatif, dengan dilakukan analisis regresi berganda.
50
Variabel yang dianalisis dalam penelitian ini adalah variabel
independen (X) yaitu electronic word of mouth terdiri dari friend
communication, persuasiveness, opinion seeking, dan informational
influence. Sedangkan variabel dependen (Y) yaitu keputusan pembelian.
3.2.7.3 Analisis Regresi Berganda Berdasarkan tujuan penelitian, maka variabel yang dianalisis adalah
variabel independen (X) yaitu electronic word of mouth yang terdiri friend
communication (X,1), persuasiveness (X,2), opinion seeking (X,3), dan
informational influence (X,4). Sedangkan variabel dependen (Y) yaitu
keputusan pembelian. Persamaan regresi linier berganda empat variabel
bebas tersebut dirumuskan sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4
Keterangan : Y = Nilai variabel terikat yang diprediksikan
a = Konstanta atau bila harga X = 0
b = Koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan
ataupun penurunan variabel terikat yang didasarkan pada
variabel bebas. Bila b (+) maka terjadi kenaikan, bila b (-)
maka terjadi penurunan.
X = Subyek pada variabel bebas yang mempunyai nilai
tertentu friend communication (X,1), persuasivenesss (X,2),
opinion seeking (X,3), dan informational influence (X,4)
adalah variabel penyebab.
Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda yang
digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas (X) yaitu
friend communication (X,1), persuasiveness (X,2), opinion seeking (X,3),
dan informational influence (X,4) terhadap variabel terikat (Y) yaitu
keputusan pembelian. Maka terlebih dahulu hipotesis konseptual tersebut
digambarkan dalam sebuah paradigma seperti :
51
Keterangan : X1 : friend communication
X2 : persuasiveness
X3 : opinion seeking
X4 : informational influence
Y : Keputusan Pembelian
Teknik analisis regresi linier berganda dilakukan dengan prosedur
kerja sebagai berikut:
1. Uji Asumsi Normalitas
Uji normalitas adalah untuk melihat apakah nilai residual terdistribusi
normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki nilai
residual terdistribusi normal. Syarat pertama untuk melakukan analisis
regresi adalah normalitas, yaitu data sampel hendaknya memenuhi
persyaratan distribusi normal. Untuk mengetahui apakah data yang
digunakan berdistribusi normal atau tidak, dapat menggunakan normal
probability plot.
2. Uji Asumsi Multikolinearitas
Uji multikolinieritas adalah untuk melihat ada atau tidaknya korelasi
yang tinggi antara variabel-variabel bebas dalam suatu model regresi
linier berganda. Jika ada korelasi yang tinggi diantara variabel-variabel
bebasnya, maka hubungan antara variabel bebas terhadap variabel
terikat menjadi terganggu. Parameter yang sering digunakan untuk
mendeteksi multikorlinieritas adalah VIF (variance inflation factor).
Suatu regresi dikatakan terdeteksi multikorlinieritas apabila nilai VIF
menjauhi 1 dan kurang dari 10.
3. Uji Asumsi Autokorelasi
Persamaan regresi yang baik adalah yang tidak memiliki masalah
autokorelasi, jika terjadi autokorelasi maka persamaan tersebut tidak
layak dipakai prediksi. Masalah autokorelasi baru timbul jika ada
korelasi secara linier antar kesalahan pengganggu periode t (berada) dan
kesalahan pengganggu periode t-1 (sebelumnya).
4. Uji Asumsi Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas adalah untuk melihat apakah terdapat ketidak
samaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain
tetap atau disebut homoskedastisitas. Suatu regresi dikatakan tidak
terdeteksi heteroskedasitas apabila diagram pencar rasidualnya tidak
membentuk pola tertentu.
5. Analisis Korelasi
Analisis korelasi bertujuan untuk mencari hubungan antara kedua
variabel yang diteliti. Antara korelasi dan regresi keduanya mempunyai
hubungan yang sangat erat. Korelasi yang tidak dilanjutkan dengan
52
regresi adalah korelasi yang tidak mempunyai hubungan kausal atau
sebab akibat, atau hubungan fungsional. Analisis regresi dilakukan bila
hubungan dua variabel berupa hubungan kausal atau fungsional.Adapun
intepretasi hasil untuk perhitungan analisis korelasi adalah sebagai
berikut :
TABEL 3.5
INTERPRETASI KOEFISIEN KORELASI
Besarnya Nilai Tingkat Hubungan
0,000 – 0,199 Sangat Rendah
0,200 – 0,399 Rendah
0,400 – 0,599 Sedang
0,600 – 0,799 Kuat
0,800 – 1,000 Sangat Kuat
Sumber : (Sugiyono, 2012:184)
6. Analisis Determinasi (R2)
Analisis determinasi dalam regresi berganda digunakan untuk
mengetahui persentase sumbangann pengaruh variabel independen
(X1,X2,X3,dan X4) secaraserentak terhadap variabel dependen (Y). Koefisien
determinasi menyatakanbesarnya kecilnya nilai variabel X terhadap Y. R2
= 0, maka tidak ada sedikitpun presentasi sumbangan pengaruh yang
diberikan variabel independen terhadapvariabel dependen atau variasi
variabel independen yang digunakan dalam model tidak menjelaskan
sedikitpun variasi variabel dependen.
3.2.7.4 Pengujian Hipotesis
Langkah terakhir dari analisis data yaitu menguji hipotesis dengan
tujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang cukup jelas dan
dapat dipercaya antara variabel bebas dengan variabel terikat yang pada
akhirnya akan diambil suatu kesimpulan Ho ditolak atau Ha diterima dari
hipotesis yang telah dirumuskan.Rancangan hipotesis dalam penelitian ini
adalah :
1. Secara Simultan
Ho : PYX = 0, artinya tidak terdapat pengaruh signifikan antara
electronic word of mouth terhadap keputusan pembelian.
Ha : PYX ≠ 0, artinya terdapat pengaruh signifikan antara electronic
word of mouth terhadap keputusan pembelian.
Pengujian hipotesis ini dengan menggunakan uji f dihitung dengan
rumus:
53
Keterangan : R = Koefisien korelasi ganda
m = Jumlah prediktor
n = Jumlah Anggota Sampel
Kriteria pengambilan keputusan untuk hipotesis yang diajukan
adalah :
Jika Fhitung> Ftabel, maka Ho ditolak artinya X berpengaruh terhadap Y
Jika Fhitung< Ftabel, maka Ho diterima artinya X tidak berpengaruh terhadap Y
2. Secara Parsial
Pengujian hipotesis ini dengan menggunakan uji t dengan rumus:
√
√
Sumber: Sugiyono (2012:250)
Kriteria pengambilan keputusan untuk hipotesis yang diajukan
adalah
Jika thitung<ttabel, maka Ho diterima artinya electronic word of mouth tidak
berpengaruh terhadap keputusan pembelian.
Jika thitung>ttabel, maka Ho ditolak artinya electronic word of mouth
berpengaruh terhadap keputusan pembelian.
Kriteria penerimaan atau penolakan sub hipotesis utama pada
penelitian ini dapat ditulis sebagai berikut:
1. thitung<ttabel, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan friend
communication terhadap keputusan pembelian.
thitung>ttabel, artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara friend
communication terhadap keputusan pembelian.
2. thitung<ttabel, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara
persuasiveness terhadap keputusan pembelian.
thitung>ttabel, artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara
persuasiveness terhadap keputusan pembelian.
3. thitung<ttabel, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara
opinion seeking terhadap keputusan pembelian.
thitung>ttabel, artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara opinion
seeking terhadap keputusan pembelian.
4. thitung<ttabel, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara
informational influence terhadap keputusan pembelian.
thitung>ttabel, artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara
informational influence terhadap keputusan pembelian.