bab iii objek dan metode penelitian 3.1 objek...
TRANSCRIPT
Ahmad Fahmi, 2017 PENGARUH KOMUNIKASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP EMPLOYEE ENGAGEMENT PEGAWAI DI KANTOR PUSAT PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN DI BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Objek penelitian menurut Sugiyono (2011:38) yaitu suatu atribut atau sifat
atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Penelitian ini terdiri dari tiga variable yaitu variabel komunikasi kerja sebagai
variabel bebas atau independen (X1), kepuasan kerja variabel bebas atau
independen (X2) dan variabel employee engagement sebagai variabel terikat atau
dependen (Y).
Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Pusat PT. PLN (persero) distribusi
Jawa Barat dan Banten yang beralamat di Jalan Asia Afrika No. 63 Bandung
dengan unit analisis adalah pegawai Kantor Pusat PT. PLN (persero) distribusi
Jawa Barat dan Banten. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
menggunakan disiplin ilmu perilaku organisasi dengan unit analisis adalah
pegawai Kantor Pusat PT. PLN (persero) distribusi Jawa Barat dan Banten,
penelitian ini dilakukan dalam kurun waktu kurang dari satu tahun, maka
pendekatan yang digunakan adalah metode cross sectional. Metode penelitian ini
menggunakan cross sectional method menurut Husein Umar (2010:45) yaitu
dengan cara mempelajari objek riset dalam suatu waktu tertentu saja (tidak
berkesinambungan dalam jangka waktu 6 bulan dari bulan September 2016
sampai februari 2017).
3.2 Metode Penelitian
3.2.1 Jenis Penelitian
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut
teradapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu cara ilmiah, data, tujuan,
dan kegunaan. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri
keilmuan yaitu rasional, empiris dan sistematis. Rasional berarti kegiatan
penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau
Ahmad Fahmi, 2017 PENGARUH KOMUNIKASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP EMPLOYEE ENGAGEMENT PEGAWAI DI KANTOR PUSAT PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN DI BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang berarti cara-cara yang
dilakukan itu diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati
dan mengetahui cara yang digunakan. Sistematis artinya proses yang digunakan
dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah yang bersifat logis (Sugiyono,
2014:3).
Berdasarkan tingkat penjelasan dan bidang penelitian, maka jenis
penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif. Sugiyono (2014:11)
menjelaskan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk
mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independent)
tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan antara satu dengan variabel
yang lain. Tujuan dari penelitian deskriptif adalah membuat deskripsi, gambaran
atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat, mengatasi fakta-fakta, sifat-
sifat, serta hubungan antara fenomena yang diselidiki. Penelitian deskriptif ini
mempunyai maksud mengetahui gambaran secara keseluruhan mengenai
pengaruh komunikasi dan kepuasan kerja terhadap employee engagement.
Menurut Suharsimi Arikunto (2010:8) penelitian verifikatif pada dasarnya
ingin menguji kebenaran dari suatu hipotesis yang dilaksanakan melalui
pengumpulan data dilapangan yang mana pengujian hipotesis tersebut
menggunakan perhitungan statistik. Pengujian kebenaran hipotesis dalam
penelitian ini dilakukan melalui pengumpulan data di lapangan, mengenai
pengaruh komunikasi dan kepuasan kerja terhadap employee engagement.
Sebagai proses perumusan masalah dan pengujian hipotesis, maka
diperlukan metode penelitian yang perlu diterapkan, apakah metode survei atau
metode eksperimen (Sugiyono, 2014:274). Neuman W Lawrence dalam Sugiyono
(2014:12), yang dimaksud dengan metode survei adalah metode survei adalah
metode kuantitatif. Metode penelitian yang menggunakan metode survei, peneliti
menanyakan ke beberapa orang (yang disebut dengan responden) tentang
keyakinan, pendapat, karakteristik suatu obyek dan perilaku yang telah lalu atau
sekarang. Metode survei berkenaan dengan pertanyaan tentang keyakinan dan
perilaku dirinya sendiri.
Toto dan Nanang (2012:44) mengemukakan bahwa penelitian survei yaitu
penelitian yang dilakukan dengan maksud mengetahui sesuatu secara keseluruhan
Ahmad Fahmi, 2017 PENGARUH KOMUNIKASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP EMPLOYEE ENGAGEMENT PEGAWAI DI KANTOR PUSAT PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN DI BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dari wilayah atau objek penelitian. Kesimpulan dari hasil penelitian tersebut
berlaku umum (general) untuk seluruh wilayah yang menjadi sasaran. Menurut
Malhotra (2010:96), menyatakan bahwa explanatory survey dilakukan untuk
mengeksplorasi situasi masalah, yaitu untuk mendapatkan ide-ide dan wawasan
kedalam masalah yang dihadapi manajemen atau para peneliti tersebut.
Explanatory survey dilakukan melalui kegiatan pengumpulan informasi dari
sebagian populasi secara langsung di tempat kejadian (empirik) melalui kuesioner
dengan tujuan untuk mengetahui pendapat dari sebagian populasi yang diteliti
terhadap penelitian.
3.2.2 Metode yang Digunakan
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dan
verifikatif. Menurut Sugiyono (dalam Narimawati Umi, dkk. 2010:29) “Metode
Deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menggambarkan atau
menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat
kesimpulan yang lebih luas. Metode lainnya yaitu verifikatif yang menurut
Mashuri (dalam Narimawati Umi, dkk. 2010:29) adalah untuk memeriksa benar
tidaknya apabila dijelaskan untuk menguji suatu cara dengan atau tanpa perbaikan
yang telah dilaksanakan di tempat lain dengan mengatasi masalah yang serupa
dengan kehidupan.
Sesuai dengan hipotesis yang diajukan, dalam penelitian akan digunakan
telaah statistika yang cocok, untuk itu dalam analisis menggunakan analisis
regresi linier berganda.
3.2.3 Operasionalisasi Variabel Penelitian
Asep Hermawan menyatakan bahwa, “Variabel dikatagorikan menjadi
empat bagian, diantaranya yaitu variabel bebas, variabel terikat, variabel
moderator dan variabel intervening”. Variabel bebas merupakan variabel yang
mempengaruhi variabel terikat secara positif maupun negatif, sedangkan variabel
terikat merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Selain itu,
variabel moderator adalah variabel yang mempengaruhi hubungan antara variabel
bebas dan variabel terikat. Variabel intervening merupakan variabel yang berada
Ahmad Fahmi, 2017 PENGARUH KOMUNIKASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP EMPLOYEE ENGAGEMENT PEGAWAI DI KANTOR PUSAT PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN DI BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
diantara variabel bebas dan variabel terikat sehingga sebelum variabel bebas
mempengaruhi variabel terikat terlebih dahulu akan melalui variabel intervening,
dimana dalam penelitian ini, penulis menggunakan dua variabel, yaitu:
1. Variabel bebas (independent variabel)
Merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel terikat biasanya dilambangkan
dengan variabel X. Dalam penelitian ini menjadi variabel bebasnya adalah
komunikasi kerja (X1) dan Kepuasan kerja (X2).
1. Variabel terikat/tidak bebas (dependent variabel)
Merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya
variabel bebas biasanya dilambangkan dengan variabel Y. Dalam
penelitian ini yang menjadi variabel terikatnya adalah employee
engagement.
TABEL 3.1
OPERASIONALISASI VARIABEL
Variabel Konsep Teoritis Dimensi Konsep Empiris No
Item Indikator Ukuran Skala
Komunikasi
Kerja (X1)
Komunikasi
adalah suatu
aktivitas atau
interaksi yang
dilakukan oleh
dua orang atau
lebih dengan
tujuan untuk
menyampaikan
pesan atau
informasi kepada
lawan bicaranya,
melalui proses
dari pengirim
yang memiliki
pesan, ide,
gagasan, atau
informasi yang
disampaikan
kepada penerima.
(Robbins and
Judge, 2013)
1. Upward
communication
(Komunikasi
keatas)
Pegawai mampu
menyampaikan
ide dalam
pekerjaan
kepada
pimpinan
1. Tingkat
kesempatan
pegawai untuk
menyampaikan
ide kepada
pimpinan
Interval 1
Pegawai mampu
menyampaikan
pendapat dalam
pekerjaan
kepada
pimpinan
2. Tingkat
kesempatan
dalam
menyampaikan
pendapat
kepada
pimpinan
Interval 2
Pimpinan
terbuka
menerima saran
dari pegawai
3. Tingkat
keterbukaan
menerima saran
dari pegawai
Interval 3
Pegawai mampu
menyampaikan
keluhan
terhadap
pekerjaan yang
dihadapi
4. Tingkat
kemudahan
menyampaikan
keluhan atas
pekerjaan
kepada
Pimpinan
Interval 4
2. Downward
communication
(Komunikasi
kebawah)
Pimpinan
mampu
menjelaskan
instruksi
1. Tingkat
kejelasan
instruksi dari
pimpinan
Interval 5
Ahmad Fahmi, 2017 PENGARUH KOMUNIKASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP EMPLOYEE ENGAGEMENT PEGAWAI DI KANTOR PUSAT PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN DI BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Variabel Konsep Teoritis Dimensi Konsep Empiris No
Item Indikator Ukuran Skala
pekerjaan
dengan jelas
Pimpinan
mampu
memberikan
saran perbaikan
kepada pegawai
2. Tingkat
kejelasan saran
dari pimpinan
Interval 6
Pimpinan
mampu
memberikan
motivasi kepada
pegawai
3. Tingkat
kemampuan
memberi
motivasi
kepada
pegawai
Interval 7
Pimpinan
mampu
menjelaskan
visi-misi
perusahan
kepada pegawai
dengan jelas
4. Tingkat
kemampuan
menyampaikan
visi dan misi
dengan jelas
Interval 8
Pimpinan
mampu
menjelaskan
SOP kepada
pegawai
5. Tingkat
kemudahan
karyawan
untuk
memahami
SOP pekerjaan
Interval 9
3. Lateral
communication
(Komunikasi
lateral)
Mampu bekerja
sama dalam
menyelesaikan
pekerjaan
1. Tingkat
kemampuan
kerjasama
dengan rekan
kerja
Interval 10
Mampu berbagi
informasi dalam
hal pekerjaan
2. Tingkat
kemampuan
berbagi
informasi
Interval 11
Mampu
membantu rekan
kerja dalam hal
pekerjaan
3. Tingkat
kesediaan
membantu
rekan kerja
Interval 12
Kepuasan
Kerja (X2)
Uhl-Bien et. al.
berpandangan
bahwa kepuasan
kerja seorang
pekerja sangat
dipengaruhi oleh
tingkat emosi dan
suasana hati
(mood) serta
sikap/kepribadian
yang dimiliki
oleh seseorang,
dimana kepuasan
kerja seseorang
dapat diketahui
melalui respon
1. The work it
self
Pegawai
memiliki variasi
keterampilan
dalam bekerja
1. Tingkat variasi
keterampilan
pegawai
Interval 1
Pegawai
diberikan
identitas tugas
pekerjaan yang
jelas
2. Tingkat
identitas tugas
pekerjaan
Interval 2
Pekerjaan yang
diterima
berpengaruh
terhadap
pekerjaan orang
lain
3. Tingkat
signifikansi
tugas
Interval 3
Pegawai 4. Tingkat Interval 4
Ahmad Fahmi, 2017 PENGARUH KOMUNIKASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP EMPLOYEE ENGAGEMENT PEGAWAI DI KANTOR PUSAT PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN DI BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Variabel Konsep Teoritis Dimensi Konsep Empiris No
Item Indikator Ukuran Skala
yang
diberikannya
(respon positif
atau negatif)
terhadap
pekerjaannya.
(Mary Uhl-Bien
and John R.
Schermerhorn, Jr,
2014)
memiliki
kebebasan serta
keleluasaan
dalam
menyelesaikan
pekerjaan
pemberian
otonomi dalam
bekerja
Pegawai
mendapatkan
umpan balik atas
pekerjaan yang
dilakukan
5. Tingkat
pemberian
umpan balik
atas pekerjaan
yang dilakukan
Interval 5
2. Quality of
supervison
Supervisor
mampu
memberi
bantuan teknis
secara
langsungkepada
pegawai
1. Tingkat
kemampuan
supervisor
dalam memberi
bantuan teknis
secara langsung
Interval 6
Mampu
memberikan
support kepada
pegawai dalam
menyelesaikan
pekerjaan
2. Tingkat
pemberian
support
kepada
pegawai dalam
menyelesaikan
pekerjaan
Interval 7
3. Relationship
with co-worker
Mampu
berkomunikasi
dengan rekan
kerja dalam
bekerja
1. Tingkat
kemampuan
komunikasi
dengan rekan
kerja dalam
bekerja
Interval 8
Berhubungan
baik dengan
rekan kerja
dalam bekerja
2. Tingkat
kemampuan
berinteraksi
dengan rekan
kerja
Interval 9
4. Promotion
opportunities
Pegawai
mendapatkan
kesempatan
untuk promosi
jabatan sesuai
dengan
pengalaman
kerja
1. Tingkat
kesempatan
mendapatkan
promosi
jabatan sesuai
dengan
pengalaman
kerja pegawai
Interval 10
Pegawai
mendapatkan
posisi jabatan
dan pekerjaan
sesuai dengan
jenjang
pendidikan yang
dimiliki
2. Tingkat
pendidikan
yang dimiliki
pegawai sesuai
dengan posisi
jabatan dan
pekerjaan
Interval 11
Pegawai
mendapatkan
penghargaan
3. Tingkat
pencapaian
prestasi kerja
Interval 12
Ahmad Fahmi, 2017 PENGARUH KOMUNIKASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP EMPLOYEE ENGAGEMENT PEGAWAI DI KANTOR PUSAT PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN DI BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Variabel Konsep Teoritis Dimensi Konsep Empiris No
Item Indikator Ukuran Skala
dari perusahaan
atas pencapaian
prestasi kerja
5. Pay Pegawai
mendapatkan
gaji sesuai
dengan beban
kerja
1. Tingkat gaji
yang di
berikan sesuai
dengan beban
kerja
Interval 13
Pegawai
mendapatkan
fasilitas
pendukung
sesuai dengan
porsi jabatan
2. Tingkat
fasilitas
pendukung
yang
diberikan
perusahaan
Interval 14
Employee
Engagement
(Y)
Employee
engagement
membawa
karyawan pada
suatu keadaan
pemenuhan diri
yang positif,
sehingga
menumbuhkan
rasa memiliki dan
pada akhirnya
karyawan akan
merasa sulit
untuk melepaskan
diri dengan
pekerjaan
(Schaufeli,
Salanova,
Gonzalez, &
Bakker dalam
Field
&Buitendach,
2010).
1. Aspek Vigor
Pegawai kuat
secara fisik
dalam bekerja
1. Tingkat
kekuatan dalam
bekerja
Interval 1
Pegawai
memiliki mental
yang kuat dalam
bekerja
2. Tingkat
kesehatan
mental dalam
bekerja
Interval 2
Pegawai
bersungguh-
sungguh dalam
melaksanakan
pekerjaan
3. Tingkat
kesungguhan
dalam
melaksanakan
pekerjaan
Interval 3
Pegawaigigih
dalam
menghadapi
kesulitan
pekerjaan
4. Tingkat
kegigihan
menghadapi
kesulitan
Interval 4
2. Aspek
Dedication
Pegawai
memiliki
perasaan senang
dalam bekerja
1. Tingkat
perasaan
senang dalam
pekerjaan
Interval 5
Pegawai
memiliki
antusiasme yang
tinggi dalam
bekerja
2. Tingkat
antusiasme
dalam
pekerjaan
Interval 6
Pegawai mampu
memotivasi
dirinya sendiri
dalam bekerja
3. Tingkat
kemampuan
untuk
memotivasi
dirinya dalam
pekerjaan
Interval 7
Pegawai
memiliki
kebanggaan
terhadap
perusahaan
4. Tingkat
kebanggaan
terhadap
perusahaan
Interval 8
3. Aspek
absorption
Pegawai
memiliki
1. Tingkat
konsentrasi
Interval 9
Ahmad Fahmi, 2017 PENGARUH KOMUNIKASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP EMPLOYEE ENGAGEMENT PEGAWAI DI KANTOR PUSAT PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN DI BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Variabel Konsep Teoritis Dimensi Konsep Empiris No
Item Indikator Ukuran Skala
konsentrasi yang
tinggi dalam
menyelesaikan
pekerjaan
pegawai dalam
menyelesaikan
pekerjaannya
Pegawai
memiliki minat
yang besar
terhadap
pekerjaan
2. Tingkat minat
pegawai
terhadap
pekerjaannya
Interval 10
Pegawai
memiliki
keterlibatan
yang kuat dalam
pekerjaan
3. Tingkat
keterlibatan
pegawai dalam
bekerja
Interval 11
Sumber : Berdasarkan hasil pengolahan data, referensi buku dan jurnal
3.2.4 Jenis dan Sumber Data
Sumber data adalah segala sesuatu yang dapat memberikan informasi
mengenai data. Berdasarkan sumbernya data dibedakan menjadi dua, yaitu data
primer dan data sekunder. Menurut Husein Umar (2010:42) yang dimaksud
dengan data primer dan data sekunder adalah:
1. Data Primer yaitu data yang dibuat oleh peneliti untuk maksud
menyelesaikan permasalahan yang sedang ditanganinya. Dalam penelitian
ini yang menjadi sumber data primer adalah data langsung dari perusahaan
yang diteliti juga wawancara terhadap karyawan PT PLN (Persero)
Distribusi Jawa Barat dan Banten.
2. Data sekunder yaitu data yang telah dikumpulkan untuk menyelesaikan
masalah yang sedang dihadapi. Data ini dapat ditemukan dengan cepat
serta tidak mahal. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data sekunder
adalah literature, artikel, jurnal serta situs di internet yang berkenaan
dengan penelitian yang dilakukan.
3.2.5 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling
3.2.5.1 Populasi
Populasi merupakan sumber dari sebuah penelitian dan sampel adalah
bagian yang mewakili dari populasi tersebut, sehingga sampel tersebut diharapkan
untuk dapat memberikan informasi serta keterangan yang berkaitan dengan
masalah yang diteliti.
Ahmad Fahmi, 2017 PENGARUH KOMUNIKASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP EMPLOYEE ENGAGEMENT PEGAWAI DI KANTOR PUSAT PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN DI BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Menurut Sekaran yang dikutip oleh Zulganef (2012:133) dalam bukunya
metode penelitian sosial dan bisnis, mendefinisikan bahwa populasi sebagai
berikut:“Populasi sebagai keseluruhan kelompok orang, kejadian atau hal-hal
yang menarik bagi peneliti untuk ditelaah.”
Menurut Mohammad Nazir (2014:271) menyatakan pengertian populasi
adalah sebagai berikut:“Populasi adalah kumpulan dari individu dengan kualitas
serta ciri-ciri yang telah ditetapkan.”
Penentuan populasi harus dimulai dengan penentuan secara jelas mengenai
populasi yang menjadi sasaran penelitiannya yang disebut populasi sasaran yaitu
populasi yang akan menjadi cakupan kesimpulan penelitian. Jadi apabila sebuah
penelitian dikeluarkan kesimpulan, maka menurut etika penelitian kesimpulan
tersebut hanya berlaku untuk populasi sasaran yang telah ditentukan.
Berdasarkan pengertian populasi, maka yang menjadi populasi dalam
penelitian ini yakni pegawai PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten
divisi distribusi yang berjumlah sebanyak 75 orang.
3.2.5.2 Sampel
Sampel merupakan bagian dari sebuah populasi yang diteliti, yang
akhirnya sampel tersebut yang akan digunakan untuk sebuah penelitian. Menurut
Zulganef (2012:134) menyatakan bahwa sampel adalah sebagai berikut:“Sampel
didefinisikan sebagai bahan atau subset dari populasi yang terdiri anggota-anggota
populasi yang terpilih.”
Sedangkan menurut Sugiyono dalam bukunya Metode Penelitian
Administrasi (2011:102), yaitu: “Ukuran sampel yang layak dalam penelitian
adalah 30 s/d 500.”
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teknik simple random sampling. Dikatakan simple atau sederhana karena
pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara acak tanpa
memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Cara ini dilakukan karena
anggota populasi dianggap homogen.
Sedangkan rumus yang digunakan untuk menghitung ukuran sample
adalah :
Ahmad Fahmi, 2017 PENGARUH KOMUNIKASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP EMPLOYEE ENGAGEMENT PEGAWAI DI KANTOR PUSAT PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN DI BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dimana :
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
d = nilai presisi (0,05)
(Yamane dalam Rakhmat, 2014:82)
n = 75
(75x0,052) + 1
n = 75
0,1875+1
n = 75/1.1875
n = 63,16 ≈ 63
Presisi ditetapkan 5% dengan tingkat kepercayaan 95%. Maka berdasarkan
data populasi yang ada, jumlah sampel pada penelitian ini ditetapkan sebanyak 63
orang.
3.2.5.3 Teknik Sampling
Menurut Sugiyono (2013:73) teknik sampling merupakan teknik
pengambilan sampel atau sebagian elemen populasi untuk memahami
karakteristik dari keseluruhan populasi. Penentuan sampel dalam penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan probability sampling, karena dalam penelitian
yang dilakukan penulis memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur
(anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.
Teknik yang digunakan adalah dengan simple random sampling karena
pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara acak tanpa
memperhatikan strata yang ada di dalam populasi. Karena setiap responden
memiliki peluang yang sama untuk dipilih ke dalam sampel, maka setiap proporsi
sampel yang akan menjadi wakil tiap bidang dipilih secara acak dengan cara
pengundian di setiap divisinya.
N
n =
Nd² + 1
Ahmad Fahmi, 2017 PENGARUH KOMUNIKASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP EMPLOYEE ENGAGEMENT PEGAWAI DI KANTOR PUSAT PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN DI BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.2.6 Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah:
1. Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Yaitu dengan mempelajari dan mengumpulkan data melalui literature dan
sumber bacaan yang relevan dan mendukung penelitian ini
2. Penelitian Lapangan (Field Research)
Yaitu pengumpulan data yang meliputi kegiatan survey di lokasi
penelitian, pengumpulan data dari responden melalui:
a. Kuesioner (angket)
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan
tertulis kepada responden untuk dijawabnya. (Sugiyono, 2011:142)
Langkah-langkah penyusunan kuesinoner adalah sebagai berikut:
1) Menyusun kisi-kisi kuesioner atau daftar pertanyaan.
2) Merumuskan item-item pertanyaan dan alternatif jawabannya.
Jenis instrumen yang digunakan dalam angket merupakan
instrumen yang bersifat tertutup, yaitu seperangkat daftar
pertanyaan tertulis dan disertai dengan alternatif jawaban yang
telah disediakan, sehingga responden hanya memilih jawaban yang
tersedia.
3) Menetapkan pemberian skor untuk setiap item pertanyaan.
b. Wawancara
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila
peneliti akan melakukan studi pendahuluan untuk menemukan
permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin
mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah
respondennya sedikit/kecil. (Sugiyono, 2011:137)
Ahmad Fahmi, 2017 PENGARUH KOMUNIKASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP EMPLOYEE ENGAGEMENT PEGAWAI DI KANTOR PUSAT PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN DI BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Penelitian ini penulis menggunakan kuesioner sebagai data penelitian.
Sebelum kuesioner atau instrumen penelitian disebarkan kepada responden
terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Pengujian validitas
digunakan untuk mengukur valid tidaknya alat ukur yang digunakan, sedangkan
pengujian reliabilitas untuk menunjukkan sejauh mana alat ukur dapat dipercaya.
3.2.7 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas
Agar penelitian memperoleh hasil yang dapat dipercaya, data yang
diperoleh dalam penelitian ini harus dianalisis dengan tepat. Analisis data
merupakan proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang lebih mudah dibaca
dan diinterpretasikan.
Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid
dan reliabel. Uji validitas dan reliabilitas pada penelitian ini dilaksanakan dengan
menggunakan alat bantu software computer SPSS (Statistical Product for Service
Solution) 17.0 for Windows.
3.2.7.1 Hasil Pengujian Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen (Arikunto, 2012: 144). Sebuah
instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan
dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi
rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang
terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang
dimaksud.
Pengujian validitas menurut Sugiyono (2010:3) adalah menunjukkan
derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek dengan data
yang dapat dikumpulkan oleh peneliti. Semua item kuesioner yang digunakan
mengukur komunikasi, kepuasan kerja dan employee engagement, akan diuji
validitasnya dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Ahmad Fahmi, 2017 PENGARUH KOMUNIKASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP EMPLOYEE ENGAGEMENT PEGAWAI DI KANTOR PUSAT PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN DI BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan:
r = Koefisien validitas item yang dicari
X = Skor yang diperoleh subjek seluruh item
Y = Skor total
X = Jumlah skor dalam distribusi X
Y = Jumlah skor dalam distribusi Y
2X = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X
2Y = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y
n = Banyaknya responden
Keputusan pengujian validitas menggunakan taraf signifikansi dengan
kriteria sebagai berikut:
1. Jika thitung > ttabel maka soal tersebut valid.
2. Jika thitung ≤ ttabel maka soal tersebut tidak valid.
Untuk mengetahui keberartian r (Koefisien korelasi person) dilakukan uji t
dengan rumus sebagai berikut:
dimana:
n = urutan sampel
r = koefisien korelasi pearson
Apabila r lebih besar atau sama dengan 0,30, maka item tersebut
dinyatakan valid. Hal ini berarti, variabel t penelitian tersebut memiliki derajat
ketepatan dalam mengukur variabel penelitian, dan layak digunakan dalam
pengujian hipotesis penelitian. Tetapi apabila rs lebih kecil dari 0,30, maka item
tersebut dinyatakan tidak valid, dan tidak akan diikut sertakan dalam pengujian
hipotesis berikutnya atau variabel13t tersebut dihilangkan dari pengukuran
variabel.
Teknik perhitungan yang digunakan untuk menganalisa tes ini adalah
teknik korelasi biasa, yakni korelasi antara skor-skor tes yang divalidasikan
dengan skor-skor tes tolak ukurnya dari peserta yang sama. Pengujian validitas
Ahmad Fahmi, 2017 PENGARUH KOMUNIKASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP EMPLOYEE ENGAGEMENT PEGAWAI DI KANTOR PUSAT PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN DI BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
diperlukan untuk mengetahui apakah variabel yang digunakan untuk mencari data
primer dalam sebuah penelitian dapat digunakan untuk mengukur apa yang
seharusnya terukur. Dalam penelitian ini yang akan diuji adalah validitas dari
variabel komunikasi sebagai variabel , kepuasan sebagai variabel , dan
employee engagement sebagai variabel Y. Jumlah pernyataan untuk sebanyak
12 item, sedangkan pernyataan untuk variabel sebanyak 14 item, dan
pernyataan untuk variabel Y sebanyak 11 item pernyataan.
TABEL 3.3
HASIL UJI VALIDITAS
Variabel Item Pernyataan r hitung r tabel Keterangan
KOMUNIKASI
1 0.416 0.374 Valid
2 0.377 0.374 Valid
3 0.461 0.374 Valid
4 0.523 0.374 Valid
5 0.414 0.374 Valid
6 0.523 0.374 Valid
7 0.451 0.374 Valid
8 0.387 0.374 Valid
9 0.396 0.374 Valid
10 0.416 0.374 Valid
11 0.411 0.374 Valid
12 0.431 0.374 Valid
KEPUASAN
1 0.387 0.374 Valid
2 0.407 0.374 Valid
3 0.426 0.374 Valid
4 0.641 0.374 Valid
5 0.681 0.374 Valid
6 0.647 0.374 Valid
7 0.468 0.374 Valid
8 0.498 0.374 Valid
9 0.507 0.374 Valid
10 0.648 0.374 Valid
11 0.442 0.374 Valid
12 0.402 0.374 Valid
13 0.557 0.374 Valid
14 0.464 0.374 Valid
EMPLOYEE
ENGAGAMENT
1 0.436 0.374 Valid
2 0.649 0.374 Valid
3 0.451 0.374 Valid
4 0.685 0.374 Valid
5 0.588 0.374 Valid
6 0.445 0.374 Valid
7 0.465 0.374 Valid
8 0.523 0.374 Valid
9 0.538 0.374 Valid
Ahmad Fahmi, 2017 PENGARUH KOMUNIKASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP EMPLOYEE ENGAGEMENT PEGAWAI DI KANTOR PUSAT PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN DI BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Variabel Item Pernyataan r hitung r tabel Keterangan
10 0.470 0.374 Valid
11 0.457 0.374 Valid
Sumber: Hasil Pengolahan Data 2017 (Menggunakan SPSS 17.0 for windows)
Dengan menggunakan nilai alpha sebesar 5% dari jumlah responden 30
orang diperoleh nilai korelasi product moment table (r tabel) sebesar 0,374. Dari
tabel diatas, terlihat bahwa dari semua item pernyataan mempunyai nilai-nilai
korelasi product moment table (r tabel) untuk masing-masing item pernyataan
lebih besar dari nilai korelasi product moment table, sehingga dapat dikatakan
bahwa item-item pernyataan yang telah dikemukakan adalah valid.
3.2.7.2 Pengujian Reliabilitas
Pengertian reliabilitas menurut Sugiyono (2010:3) reliabilitas adalah
derajat konsistensi/keajegan data dalam interval waktu tertentu. Kuesioner yang
reliabel adalah kuesioner yang apabila diuji cobakan secara berulang-ulang
kepada kelompok yang sama akan menghasilkan data yang sama. Suatu kuesioner
dikatakan handal atau reliabel jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Uji Reliabilitas dimaksudkan untuk
menguji konsistensi kuesioner dalam mengukur suatu konstruk yang sama atau
stabilitas kuesioner jika digunakan dari waktu ke waktu (Ghozali, 2006).
Pada penelitian ini untuk mencari reliabilitas instrumen menggunakan rumus
alpha α, karena instrumen dalam penelitian ini berbentuk angket atau daftar
pertanyaan yang skornya merupakan rentangan antara 1-5 dan uji validitas
menggunakan item total, dimana untuk mencari reliabilitas instrumen yang
skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau soal bentuk uraian maka
menggunakan rumus alpha α:.
Reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya,
maksudnya apabila dalam beberapa pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok
yang sama diperoleh hasil yang relatif sama ( Syaifuddin Azwar, 2000 : 3). Dalam
penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan tekhnik Formula
Alpha Cronbach dan dengan menggunakan program SPSS 17.0 for windows.
Ahmad Fahmi, 2017 PENGARUH KOMUNIKASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP EMPLOYEE ENGAGEMENT PEGAWAI DI KANTOR PUSAT PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN DI BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Rumus :
α =
xS
jS
k
k2
2
11
Keterangan :
α = koefisien reliabilitas alpha
k = jumlah item
Sj = varians responden untuk item I
Sx = jumlah varians skor total
Indikator pengukuran reliabilitas menurut Sekaran (2000: 312) yang
membagi tingkatan reliabilitas dengan kriteria sebagai berikut :
Jika alpha atau r hitung:
1. 0,8-1,0 = Reliabilitas baik
2. 0,6-0,799 = Reliabilitas diterima
3. kurang dari 0,6 = Reliabilitas kurang baik.
Pengujian reliabilitas menggunakan SPSS, langkah yang ditempuh sama
dengan langkah pengujian validitas. Karena output keduanya bersamaan muncul.
Reliabilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki nilai Cronbach’s
Alpha > 0,60 (Malhotra, 2010:177). Berikut ini adalah hasil uji reliabilitas dengan
menggunakan SPSS:
TABEL 3.4
UJI HASIL RELIABILITAS
Variabel Cronbach's
Alpha
N of
Items
Komunikasi .734 14
Kepuasan .738 21
Employee engagement .732 10
Sumber: Hasil Pengolahan Data 2017 (Menggunakan SPSS 17.0 for windows)
Berdasarkan hasil uji reliabilitas yang dilakukan terhadap semua item
dalam penelitian ini menunjukkan bahwa semua item penelitian memiliki nilai
koefisien reliabilitas cronbach’s Alpha > 0.60, sehingga dengan demikian dapat
dikatakan semua item pernyataan reliable.
Ahmad Fahmi, 2017 PENGARUH KOMUNIKASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP EMPLOYEE ENGAGEMENT PEGAWAI DI KANTOR PUSAT PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN DI BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.2.8 Teknik Analisis Data
Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data
dari seluruh responden terkumpul. Menurut Asep Hermawan (2009:210), setelah
data dikumpulkan proses selanjutnya dilakukan persiapan dan analisis data.
Adapun tahap-tahap dalam persiapan data sebagai berikut :
1. Validasi data (validation) merupakan suatu proses penentuan apakah suatu
wawancara dalam survei atau observasi dilakukan dengan benar dan bebas
dari bias.
2. Data editing dan coding. Editing merupakan proses dimana data mentah (raw
data) diperiksa dari kesalahan yang dilakukan oleh pewawancara atau
responden. Sedangkan coding merupakan pengelompokkan dan pemberian
nilai terhadap berbagai respon dari instrumen survei.
3. Data entry merupakan prosedur yang digunakan untuk memasukkan data ke
dalam komputer untuk dianalisis lebih lanjut.
4. Tabulasi data merupakan suatu proses sederhana untuk menghitung jumlah
observasi yang diklasifikasikan kedalam beberapa kategori.
5. Deteksi kesalahan merupakan menentukan apakah software yang digunakan
untuk data entry dan tabulasi akan memungkinkan peneliti melakukan error
edit routines.
6. Pemprosesan data dan analisis data merupakan proses pengolahan data dan
analisis data yang dapat menggunakan SPSS (statistical package for social
sciences).
Kegiatan analisis data dalam penelitian dilakukan melalui tahapan-tahapan
sebagai berikut :
1. Editing, yaitu pemeriksaan kuisioner dimana data mentah (raw data) diperiksa
dari kesalahan yang dilakukan oleh pewawancara atau responden. Pemeriksaan
tersebut menyangkut kelengkapan pengisian kuisioner secara menyeluruh.
2. Skoring, yaitu menghitung bobot nilai dengan skala interval menggunakan
metode skala perbedaan semantik (semantic differential scale), yaitu skala
untuk mengukur sikap, tetapi bentuknya bukan pilihan ganda atau check list,
tetapi tersusun dalam satu garis kontinum dimana jawaban yang sangat positif
terletak di bagian kanan garis, dan jawaban yang sangat negatif terletak di
Ahmad Fahmi, 2017 PENGARUH KOMUNIKASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP EMPLOYEE ENGAGEMENT PEGAWAI DI KANTOR PUSAT PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN DI BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
bagian kiri garis, atau sebaliknya. Biasanya skala ini digunakan untuk
mengukur sikap atau karakteristik tertentu yang dimiliki seseorang (Djaali dan
Pudji Muljono, 2007:29). Adapun menurut Nur Indrianto dan Bambang
Supomo (2011:105), bahwa semantic differential scale merupakan metode
pengukuran sikap dengan menggunakan skala penilaian tujuh butir yang
menyatakan secara verbal dua kutub (bipolar) penilaian yang ekstrim. Jawaban
setiap item instrumen yang menggunakan skala interval mempunyai gradasi
dari sangat positif sampai sangat negatif sebagai berikut :
Ahmad Fahmi, 2017 PENGARUH KOMUNIKASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP EMPLOYEE ENGAGEMENT PEGAWAI DI KANTOR PUSAT PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN DI BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
TABEL 3.5
PEDOMAN NILAI KUISIONER Alternatif
Jawaban
Setuju /
Baik
Rentang Jawaban
Tidak Setuju /
Tidak Baik
7 6 5 4 3 2 1
Positif 7 6 5 4 3 2 1 Negatif
Sumber: Modifikasi dari Riduwan (2013:91)
3. Pengujian
Untuk menguji hipotesis di mana metode analisis yang digunakan dalam
penelitian kuantitatif ini adalah metode verifikatif, maka dilakukan analisis
data regresi linier berganda. Karena penelitian ini menganalisis tiga variabel,
yaitu komunikasi (X1) dan kepuasan (X2) dan emplyee engagement (Y), maka
teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data
regresi linier berganda.
3.2.8.1 Analisis Data Deskriptif
Data yang dikumpulkan dan diperoleh dalam penelitian ini adalah data
sekunder dan data primer. Setelah data terkumpul secara lengkap dan sistematis,
maka langkah selanjutnya adalah pengolahan data yang kemudian dilanjutkan
dengan analisis data. Secara umum analisis data dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Dimana analisis yang akan
digunakan tergantung pada sifat data yang dikumpulkan oleh peneliti, dan data
yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data yang bersifat kualitatif
serta kuantitatif jadi analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis
kuantitatif.
Menurut Sukidin dan Mundir (2010:235) mengemukakan model tahapan
analisis data kuantitatif sebagai berikut:
1. Pengolahan data (editing dan coding). Setelah peneliti kembali dari lapangan,
maka berkas-berkas catatan informasi atau data siap untuk diolah.
2. Tabulasi, dapat diartikan sebagai upaya menyusun data ke dalam bentuk tabel.
3. Penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian dalam rangka penemuan
hasil. Setelah data diolah dan dimasukkan ke dalam tabel, tahap berikutnya
Ahmad Fahmi, 2017 PENGARUH KOMUNIKASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP EMPLOYEE ENGAGEMENT PEGAWAI DI KANTOR PUSAT PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN DI BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
adalah menguji data tersebut dengan analisis kuantitatif atau analisis statistik
yang relevan dengan jenis data yang tersedia dan tujuan penelitian.
3.2.8.2 Analisis Data Verifikatif
Untuk mengolah data-data dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
beberapa metode antara lain :
1. Analisis Regresi Linear Berganda
Menjawab permasalahan dalam penelitian ini maka digunakan analisis
regresi linear berganda (Multiple Regression). Analisis regresi pada dasarnya adalah
studi mengenai ketergantungan variabel dependen (terikat) dengan satu atau lebih
variabel independen (variabel penjelas/bebas), dengan tujuan untuk mengestimasi
dan/atau memprediksi rata-rata populasi atau nilai-nilai variabel dependen
berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui (Ghozali, 2010: 44).
Untuk regresi yang variabel independennya terdiri atas dua atau lebih
regresinya disebut juga regresi berganda. Oleh karena variabel independen diatas
mempunyai variabel yang lebih dari dua, maka regresi dalam penelitian ini disebut
regresi berganda.
Persamaan regresi dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa
besar pengaruh variabel independen atau bebas yaitu komunikasi kerja (X1),
kepuasan kerja (X2), terhadap employee engagement (Y).
Rumus matematis dari regresi berganda yang digunakan dalam penelitian ini
adalah:
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Keterangan:
Y = employee engagement
a = constanta
b1 = koefisien regresi antara komunikasi kerja dengan employee
engagement
b2 = koefisien regresi antara kepuasan kerjadengan employee engagement
X1 = Variabel komunikasi kerja
X2 = Variabel kepuasan kerja
e = error disturbances
Ahmad Fahmi, 2017 PENGARUH KOMUNIKASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP EMPLOYEE ENGAGEMENT PEGAWAI DI KANTOR PUSAT PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN DI BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Analisis Determinasi
Besarnya peranan semua variabel bebas ditunjukan oleh besarnya koefisien
determinasi (R2). Semakin besar nilai determinasi maka semakin besar
menunjukan bahwa persamaan regresi yang dihasilkan baik untuk
mengestimasi variabel terikat. Hasil perhitungan dapat dilihat dengan
menggunakan media / alat bantu SPSS atau secara manual (R2 = SS reg /
SStot) dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Kd = r2 x100%
Dimana:
d = Koefisien Determinasi
r = Koefisien Korelasi 100% = Pengali yang ditanyakan dalam persentase.
3. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Multikolineritas
Uji multikolineritas bertujuan untuk menguji dalam model regresi ditemukan
adanya korelasi antar variabel-variabel bebas (Ghozali, 2010: 84). Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel
independen. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel ini tidak
ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar
sesama variabel bebas sama dengan nol.
Dalam penelitian ini teknik untuk mendeteksi ada atau tidaknya
multikolineritas didalam model regresi adalah melihat dari nilai variance
inflation factor (VIF) dan nilai tolerance. Apabila nilai tolerance mendekati
1, serta nilai VIF disekitar angka 1 serta tidak melebihi dari 10, maka dapat
disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas antara variabel bebas dalam
model regresi (Santoso, 2011: 24).
2. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel terikat, variabel bebas atau keduanya mempunyai distribusi normal
atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi normal atau
penyebaran data statistik pada sumbu diagonal dari grafik distribusi normal
(Ghozali, 2010: 33).
Pengujian normalitas dalam penelitian ini digunakan dengan melihat normal
Ahmad Fahmi, 2017 PENGARUH KOMUNIKASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP EMPLOYEE ENGAGEMENT PEGAWAI DI KANTOR PUSAT PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN DI BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari data
sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari data normal. Sedangkan
dasar pengambilan keputusan untuk uji normalitas data adalah (Ghozali,
2010: 35):
a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal atau grafik historgramnya menunjukkan distribusi normal, maka
model regresi memenuhi asumsi normalitas.
b. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan distribusi normal,
maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedasititas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan varian dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain
(Ghozali, 2010: 36). Cara mendeteksinya adalah dengan melihat ada
tidaknya pola tertentu pada grafik Scatterplot antara SRESID dan ZPRED,
dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah
residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di-standardized (Ghozali,
2010: 36). Sedangkan dasar pengambilan keputusan untuk uji
heteroskedastisitas adalah (Ghozali, 2010: 36): Jika pola tertentu, seperti titik
yang ada membentuk pola tertentu teratur (bergelombang, melebur
kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi
heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar
diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.
4. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
penyimpangan asumsi klasik. Autokerlasi yaitu korelasi yang terjadi antara
residual pada satu pengamatan dengan pengamatan lain pada model
regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi adalah tidak adanya autokorelasi
dalam model regresi. Metode pengujian yang sering digunakan adalah
dengan uji Durbin-Watson (uji DW) dengan ketentuan sebagai berikut:
Ahmad Fahmi, 2017 PENGARUH KOMUNIKASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP EMPLOYEE ENGAGEMENT PEGAWAI DI KANTOR PUSAT PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN DI BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1) Jika d lebih kecil dari dL atau lebih besar dari (4-dL) maka hipotesis
nol ditolak, yang berarti terdapat autokorelasi.
2) Jika d terletak antaradU dan (4-dU), maka hipotesis nol diterima, yang
berarti tidak ada autokorelasi.
3) Jika d terletak antara dL dan dU atau diantara (4-DU) dan (4-dL),
maka tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti
3.2.9 Pengujian Hipotesis
Tujuan dari uji hipotesis untuk mengetahui apakah terdapat hubungan
yang jelas dan dapat dipercaya antara variabel independen dengan variabel
dependen. Melalui langkah ini dapat diambil suatu kesimpulan, menerima atau
menolak hipotesis yang telah dirumuskan.
Kriteria pengambilan keputusan untuk hipotesis secara keseluruhan yang
diajukan menurut Sugiyono (2013:93) ialah:
Jika Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya Komunikasi Kerja
(X1) dan Kepuasan Kerja (X2) berpengaruh terhadap Employee
Engagement (Y)
Jika Fhitung ≤ Ftabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak. Artinya Komunikasi Kerja
(X1) dan Kepuasan Kerja (X2) tidak berpengaruh terhadap Employee
Engagement (Y)
Setelah penerimaan dan penolakan hipotesis secara keseluruhan telah
dilakukan, selanjutnya menurut Sugiyono (2013:215) dapat diteruskan pada
pengujian secara parsial sebagai berikut:
Jika thitung > ttabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima.
Jika thitung ≤ ttabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak.
Pada taraf kesalahan 0,05 dengan derajat kebebasan dk (n-2) serta pada uji
satu pihak, yaitu uji pihak kanan. Secara statistik, hipotesis yang diuji dalam
rangka mengambil keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis dapat ditulis
sebagai berikut:
Hipotesis Parsial
1. Ho : ρ ≤ 0 artinya tidak terdapat pengaruh yang positif antara Komunikasi Kerja (X1)
terhadap Employee Engagement (Y) PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten.
Ahmad Fahmi, 2017 PENGARUH KOMUNIKASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP EMPLOYEE ENGAGEMENT PEGAWAI DI KANTOR PUSAT PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN DI BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Ha : ρ > 0 artinya terdapat pengaruh yang positif antara Komunikasi Kerja (X1) terhadap
Employee Engagement (Y) PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten.
3. Ho : ρ ≤ 0 artinya tidak terdapat pengaruh yang positif antara Kepuasan Kerja (X2) terhadap
Employee Engagement (Y) PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten.
4. Ha : ρ > 0 artinya terdapat pengaruh yang positif antara Kepuasan Kerja (X2) terhadap
Employee Engagement (Y) PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten.
Hipotesis Simultan
1. Ho : ρ ≤ 0 artinya tidak terdapat pengaruh yang positif antara Komunikasi
Kerja (X1) dan Kepuasan Kerja (X2) terhadap Employee Engagement (Y) PT.
PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten.
2. Ha : ρ > 0 artinya terdapat pengaruh yang positif antara Komunikasi Kerja (X1) dan
Kepuasan Kerja (X2) terhadap Employee Engagement (Y) PT. PLN (Persero) Distribusi
Jawa Barat dan Banten.
3.2.9.1 Uji Simultan (Uji F)
Pengujian hipotesis dengan distribusi F adalah pengujian hipotesis yang
menggunakan distribusi F sebagai uji statistik (Iqbal Hasan, 2010:39). Tabel
pengujian disebut tabel F, hasil uji statistik ini kemudian dibandingkan dengan
nilai dalam tabel untuk menerima atau menolak hipotesis nol (Ho) yang
dikemukakan.
Uji F ini disebut juga dengan uji serentak atau bersama-sama
mempengaruhi Y yaitu untuk menguji variable yang berpengaruh antara
321 ,, XXX secara bersama-sama (simultan) terhadap Y dengan rumus sebagai
berikut :
)1(
)1(2
2
RK
KnRF
Keterangan :
R : Koefisien determinan
K : Banyak perubahan bebas
n : Jumlah data
Hipotesis yang akan digunakan dengan jarak nyata 05,0 yaitu :
Ahmad Fahmi, 2017 PENGARUH KOMUNIKASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP EMPLOYEE ENGAGEMENT PEGAWAI DI KANTOR PUSAT PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN DI BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Ho : 0 Ho diterima ( 1H ditolak) artinya tidak ada pengaruh yang
positif dan signifikan antara variabel independen komunikasi kerja dan
kepuasan kerja
1H : 0 Ho ditolak ( 1H diterima) artinya ada pengaruh yang positif
dan signifikan antara komunikasi kerja dan kepuasan kerja
Bila probabilitas F < 0,05 maka Ho diterima 1H ditolak.
Bila probabilitas F > 0,05 maka Ho ditolak 1H diterima.
GAMBAR 3.1
GAMBAR KURVA DISTRIBUSI F
3.2.9.2 Uji Parsial (Uji t)
Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel
independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel independen
(Ghozali, 2010: 80). Langkah-langkah uji hipotesis untuk koefisien regresi adalah:
1. Perumusan hipotesis nihil (H0) dan hipotesis alternatif (H1)
H0 : β1 = 0
Tidak ada pengaruh dari masing-masing variabel bebas (X1 dan X2) terhadap
variabel terikat (Y).
H01: β0 ≠ 0
Ada pengaruh dari masing-masing variabel bebas (X1 dan X3) terhadap variabel
terikat (Y).
2. Penentuan harga t tabel berdasarkan taraf signifikansi dan taraf derajat
kebebasan
Taraf signifikansi = 5% (0,05)
Derajat kebebasan = (n-1-k)
0 F
Ahmad Fahmi, 2017 PENGARUH KOMUNIKASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP EMPLOYEE ENGAGEMENT PEGAWAI DI KANTOR PUSAT PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN DI BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu