bab iii network stability 3 bab iii perancangan sistem analisiseprints.umm.ac.id/39297/4/bab...
TRANSCRIPT
20
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN.
3 BAB III PERANCANGAN SISTEM
Diagram Alir Perancangan dan Pembuatan Sistem.
Dalam tahapan ini penelitian untuk mendapatkan hasil pada sistem proteksi
saat terjadinya load shedding menggunkan neural network pada studi kasus
PT.PLN area Rengat di Riau, dapat dilakukan dengan beberapa tahapan yang ada
pada diagaram alir berikut ini :
Mulai
Pengambilan
Data
Desain Single
Line Diagram
(MATLAB
Simulink)
Jalankan
running
program,
error?
Perbaiki
Single Line
Diagram
Design skema
load shedding
Simulasikan
Transient
Stability
Analisis
Frekuensi kembali
ke50 Hz?
Selesai
Y
T
Y
T
Penentuan jumlah pelepasan beban
menggunakan Artificial Neural
Network
Gambar 3.1 Flowchart Perancangan dan Pembuatan Sistem Pelepasan Beban.
21
Perancangan Blok Sistem SLD saat Terjadi Load Shedding
Dalam peneletian pada rancangan sistem SLD ketika terjadinya load
shedding dengan pemilihan bebannya menggunakan neural network merupakan
bagian utama pada penilitian ini, karena lebih dari 5 generator yang beroprasi maka
sangat komplek pengaruhnya pada frekuensi sistem setelah terjadinya skema load
shedding. Tahapan yang akan dilakukan dalam penyusunan dan perancangan sistem
SLD PT.PLN area Rengat yakni :
3.2.1 Pengambilan Data
Pengambilan data pada penilitihan ini didapat dari PLN Rengant di Riau,
Sumatra dengan sistem pembangkitan sebagai suplai listrik yakni milik PT.Wijaya
Karya. Data yang diambil berupa data generator, beban yang terhubung,
transformator dan SLD.
a. Generator PT.Wijaya Karya
Tabel 3.1 Data Spesifikasi Sumber
Parameter
Elektris Unit
PLTMG
LIRIK TBMA BGP KHD
Yan
&
Mits
KBT
Tegangan (V) V 11000 400 400 6300 400 11000
Frekuensi
(Hertz) F 50 50 50 50 50 50
Daya Semu
(kVA) S 5300 1500 1000 1501 750 5000
Daya Aktif (kW) P 4240 1200 800 1276 600 4040
Faktor Daya (%) PF 80 80 80 85 80 80
Arus (Ampere) In 278,2 2165 1443 137,6 1083 278,2
RPM N 1500 1500 1500 1500 1500 1500
Jumlah fasa - 3 3 3 3 3 3
Direct axis
synchronous (%) Xdsat 155 99 99 155 99 155
Direct axis
transient (%) X’d 28 35 35 28 35 28
22
Direct axis sub-
transient (%) X”d 19 25 25 19 25 19
Zero sequence
(%) Xo 7 7 7 7 7 7
Ro 1 1 1 1 1 1
X/R 7 7 7 7 7 7
Positive
sequence (%)
X”/
R 9 9 9 9 9 9
R 2 2 2 2 2 2
Grounding - Solid Open Solid Open Open Solid
b. Tranformator
Tabel 3.2 Data Transformator
Parameter
elektris
Un
it
Incoming generator
Trafo
Lirik
Trafo
KHD
Trafo
BGP
Trafo
TBMA 1
Trafo
TBMA
2
Trafo
Yanmar
Daya
semu
(kVA)
S 4700 1600 2500 1600 3500 800
Frekuensi F 50 50 50 50 50 50
Tegangan
primer kV 11 6,3 0,4 6,3 6,3 0,4
Tegangan
sekunder kV 20 20 20 20 20 20
Z trafo %
Z 7.15 6.25 6,25 6,25 7,15 5
%X/R N 8.5 6 6 6 8,5 3,5
Koneksi
Primer - Delta Delta Delta Wye Wye Wye
Koneksi
sekunder - Wye Wye Wye Delta Delta Delta
23
c. Beban
Tabel 3.3 Data Feeder pada PLN Area Rengat
Nama Feeder/GH Beban (MW)
GH Air Molek 8,7
OGF Kota Lama 4,3
OGF Pematang Reba 4,3
Feeder PTSI 2,7
GH P.Reba 5,3
Feeder Kempas Jaya 7,4
Feeder Pasir Ringgit 0,7
Feeder Japura 0,8
Feeder Puncak Selasih 4,7
Total 30,3
Tabel 3.4 Data beban area feeder GH.AIR MOLEK
Groundin
g - NGR NGR Open Open Open Open
NO.
ID
RATING
(KW)
TEGANGAN
(Volt)
AREA
DISTRIBUSI
AREA
FEEDER
1. Lampu lalak 1 468 20
LALAK
2. Lampu lalak 2 351 20
3. Lampu lalak 3 234 20
4. Lampu lalak 4 117 20
5. Lampu lalak 5 468 20
6. Lampu lalak 6 351 20
7. Lampu lalak 7 234 20
24
Tabel 3.5 Data beban feeder OGF Kota Lama
8. Lampu lalak 8 117 20
GH.AIR
MOLEK
9. Lampu lirik 1 180 20
LIRIK
10 Lampu lirik 2 135 20
11. Lampu lirik 3 90 20
12. Lampu lirik 4 45 20
13. Lampu Bandara 1 180 20
BANDARA 14. Lampu Bandara 2 210 20
15. Lampu Bandara 3 140 20
16. Lampu Bandara 4 70 20
17. Lampu Sudirman
1
180 20
SUDIRMAN
18. Lampu Sudirman
2
180 20
19. Lampu Sudirman
3
180 20
20. Lampu Sudirman
4
180 20
21. Lampu Pasar 1 520 20
PASAR
22. Lampu Pasar 2 390 20
22. Lampu Pasar 3 260 20
23. Lampu Pasar 4 130 20
NO.
ID
RATING
(KW)
TEGANGAN
(Volt)
AREA
DISTRIBUSI
AREA
FEEDER
1. Lampu KN 1 450 20
Kota
Narasinga
KOTA
LAMA
2. Lampu KN 2 200 20
3. Lampu KN 3 1000 20
4. Lampu KN 4 400 20
5. Lampu Kasai 1 1300 20
25
Tabel 3.6 Data beban area feeder OGF Pematang Reba
Tabel 3.7 Data beban area feeder PT.SI
Tabel 3.8 Data beban feeder OGH P.Reba
6. Lampu Kasai 2 800 20 Pangkalan
Kasai
NO.
ID
RATING
(KW)
TEGANGAN
(Volt)
AREA
DISTRIBUSI
AREA
FEEDER
11. Lampu A.Aris 1 500 20
A.Aris
OGF
Pematang
Reba
12. Lampu A.Aris 2 380 20
13. Lampu A.Aris 3 1200 20
14. Lampu A.Aris 4 700 20
NO.
ID
RATING
(KW)
TEGANGAN
(Volt)
AREA
DISTRIBUSI
AREA
FEEDER
1. Industri PT.SI 1 1047 20
Puncak
Selasih
Feeder
Puncak
Selasih
2. Industri PT.SI 2 475 20
3. Industri PT.SI 3 347 20
4. Industri PT.SI 4 45 20
5. Industri PT.SI 5 36 0.4
6. Industri PT.SI 6 37.059 0.4
7. Industri PT.SI 7 39.6 0.4
8. Industri PT.SI 8 36 0.4
9. Industri PT.SI 9 25.821 0.4
10. Industri PT.SI
10
450 20
NO.
ID
RATING
(KW)
TEGANGAN
(Volt)
AREA
DISTRIBUSI
AREA
FEEDER
26
Tabel 3.9 Data beban area feeder Kempas Jaya
1. Lampu Ukui
BM
247 20
UKUI
OGH P.Reba
2. Lampu BM
Outdoor
1528 20
3. Lampu BM
Perbatasan
1341 20
4. Lampu Belilas 1 550 20 Belilas
5. Lampu Belilas 2 400 20
6. Lampu Belilas 3 450 20
NO.
ID
RATING
(KW)
TEGANGAN
(Volt)
AREA
DISTRIBUSI
AREA
FEEDER
1. Lampu KJ 4 495 20
Kempas Jaya
Kempas Jaya
2. Lampu Rumbai
2
775 20
3. Lampu KJ 32 51.03 0.4
4. Lampu KJ 33 60.75 0.4
5. Lampu KJ 34 694 20
6. Lampu KJ 35 1200 20
7. Lampu KJ 36 659 20
8. Lampu KJ 37 500 20
9. Lampu KJ 38 500 20
10. Lampu KJ 39 1200 20
11. Lampu KJ 40 650 20
12. Lampu KJ 41 500 20
27
Tabel 3.10 Data beban area feeder Pasar Ringgit
Tabel 3.11 Data beban area feeder Pasar Japura
Tabel 3.12 Data beban area feeder Puncak Selasih
NO.
ID
RATING
(KW)
TEGANGAN
(Volt)
AREA
DISTRIBUSI
AREA
FEEDER
1. Lampu Ringgit
8
240 20
Pasir Ringgit
Passir Ringgit 2. Lampu Ringgit
9
180 20
3. Lampu Ringgit
10
120 20
4. Lampu Ringgit
11
60 20
NO.
ID
RATING
(KW)
TEGANGAN
(Volt)
AREA
DISTRIBUSI
AREA
FEEDER
1. Lampu Japura 8 180 20
Japura
Japura 2. Lampu Japura 9 140 20
3. Lampu Japura
10
70 20
NO.
ID
RATING
(KW)
TEGANGAN
(Volt)
AREA
DISTRIBUSI
AREA
FEEDER
1. Lampu
Selasih
1
21.96 0.4
2. Lampu
Selsih 2
18.45 0.4
28
3. Lampu
Selasih
3
27 0.4
Puncak Selasih
Puncak
Selasih
4. Lampu
Selasih
4
7.2 0.4
5. Lampu
Selasih
5
16.2 0.4
6. Lampu
Selasih
6
9 0.4
7. Lampu
Selasih
7
9 0.4
8. Lampu
Selasih
8
27 0.4
9. Lampu
Selasih
9
27 0.4
10. Lampu
Selasih
10
37.8 0.4
29
d. Single Line Diagram
Pasar
Lalak
Lirik
Sudirman
PasarA. Aris
Belilai
OGF
Pematang
Rebah
Kota &
Narasinga Pangkalan
Kasai Japura
Pasir
Ringgit Puncak
Selasih
Yanmar
0,6 MW x 2
KHD
1,276 MW x 4OGF Kota
Lama
BGP
0,8 MW x 12TMBA
1,2 MW x 2
PT. SI
KBT
4,5 MW x 5
PLTMG Lirik
4,2 MW x 5
GH
Air Moleh
Gambar 3.2 Single Line Diagram Kelistrikan PLN Rengat yang Sudah
Disederhanakan.
Studi Aliran Daya
Studi aliran daya (Load Flow Analisis) adalah studi yang memberikan analisa
terhadap aliran daya pada sistem yang bertujuan untuk :
1. Memeriksa tegangan pada setiap aliran daya dari mulai pembangkitan,
transmisi, dan distribusi.
2. Memeriksa muatan kapasitas semua peralatan yang ada dalam sistem apakah
sudah sesuai standart operasi guna menyalurkan daya yang diinginkan oleh
beban.
3. Mendapatkan kondisi awal untuk studi stabilitas sistem sebelum dan sesudah
gangguan.
4. Mendapatkan data awal dari masing masing blok sistem mulai dari voltage
profil, power flow, current flow, sampai generator Mvar demand.
Skema Load Shedding
Skema load shedding adalah skema melepaskan beban dalam proses
pengamanan jaringan sistem kelistrikan yang terhubung, artianya skema ini diawali
oleh hilang sumber daya listrik dari pembangkitan sehingga perlu adanya proteksi
guna menjaga kestabilan frekuensi dalam sistem.
30
Pada penelitian merujuk pada penentuan beban menggunakan artificial
neural network dimana salah satu kecerdasan buatan ini berfungsi untuk
menentukan beban-beban mana saja yang akan dilepaskan mengganti fungsi dari
sudut pandang operator dikarenakan seringnya terjadi human error yang
menyebabkan kurang tepatnya pengambilan keputusan melepas beban pada
jaringan sistem kelistrikan. Tentunya dengan standart pada sistem manual ketika
terjadinya load shedding, penentuan beban dibantu juga dengan kriteria beban
yakni beban prioritas (essential load) dan beban non-prioritas (non essential load).
Sehingga beban yang terlepas tidak merugikan proses produksi sehingga konsumen
tidak merasa dirugikan.
Tabel 3.13 Diskripsi skema ketika sumber kelistrikan sistem lepas
Studi
Kasus
Deskripsi kasus Target Simulasi Keterangan
S1
Terjadi gangguan
pada sistem
kelistrikan PLN
area Rengat
sehingga beberapa
generator
shutdown dalam
satu waktu.
Untuk
melihat
terjadinya
penurunan
frekuensi
ketika
generator off.
Pada detik 8
Generator off
Generator
target semula
on gird
berubah jadi
off gird
menggunakan
CB.
Pada penelitihan ini akan dicoba beberapa skenario load shedding dimana nantinya
akan diuji seberapa tepatnya pengambilan keputusan oleh ANN dengan mengembalikan
toleransi frekuensi dengan dibandingkan tanpa menggunakan ANN.
Tabel 3.14 skema generator kelistrikan sistem lepas
GEN UNIT S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9
PLTD
1
2
3
4
5
KBT 1
31
2
3
4
5
BGP
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
KHD
1
2
3
4
YAN 1
2
TBMA 1
2
Keterangan : = Generetaror shutdown pada detik 8
S = Skema
3.4.1 Data Gangguan pada Generator Sistem Kelistrikan PT.PLN area
Rengat.
Pada selang waktu 2015-2016 bulan November tercatat total ±500 jenis
gangguan pada sistem kelistrikan rengat terutama pada sisi pembangkitan. Laporan
akhir tahun dari PT.Wijaya Karya selaku penyulang listrik PLN area rengat
menyebutkan bahwa gangguan pada sisi generator trip sering terjadi dikarenakan
beberapa faktor seperti kurang tanggap sistem proteksi melindungi kehandalan
sistem.
32
Tabel 3.14 Tabel Keterangan jumlah gangguan generator PT.WIJAYA KARYA
Dari data diatas akan menjadi data acuan untuk data awal skema load
shedding pada penelitihan ini, sehingga pelepasan beban menggunakan artificial
neural network akan menjadi optimal.
3.4.2 Metode Optimasi Pemilihan Beban yang akan dilepas Menggunakan
Artificial Neural Network.
Diagram alir untuk menentukan Jumlah pelepasan dan area beban yang
dilepas dengan ANN di MATLAB R2016a.
145
80
140
6080
70
4030
5065
130120119
67
125
4963
747182
12205 4
6050
34
56
5 30
50
100
150
200
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29
DATA JUMLAH GANGGUAN
GENERATOR PT. WIJAYA KARYA
1 PLTD 1 16 BGP 4
2 PLTD 2 17 BGP 5
3 PLTD 3 18 BGP 6
4 PLTD 4 19 BGP 7
5 PLTD 5 20 BGP 8
6 KBT 1 21 BGP 9
7 KBT 2 22 BGP 10
8 KBT 3 23 BGP 11
9 KBT 4 24 BGP 12
10 KBT 5 25 KHD 1
11 TBMA 1 26 KHD 2
12 TBMA 2 27 KHD 3
13 BGP 1 28 KHD 4
14 BGP 2 29 YANMAR 1
15 BPG 3 30 YANMAR 2
33
Mulai
Menyiapkan konfigurasi
arsitektur ANN
input data pelatihan yang
sudah dinormalisasi
(generator,bus,beban,
dan target jumlah beban
load shedding)
Penambahan informasi untuk
membantu pelatihan ANN
(penggunaan beban,target
waktu,penurunan frekuensi (df/dt))
Pelatihan
ANN
Sistem sesuai
target load
shedding
Selesai
Y
T
Pengecekan
semua aspek
struktur ANN
Gambar 3.3 Flowchart Perancangan Sistem Pelatihan ANN untuk menentukan
jumlah beban untuk skema load shedding.
34
Hasil latih dan hasil uji
berbeda jauh ? atau error besar
?
Selesai
Pengujian
ANN
Jumlah beban
yang akan di Load
Shedding
Input variabel
ANN
(Generator trip)
Mulai
Y
T
Pengecekan
konfigurasi
ANN pada
sistem latih
Gambar 3.4 Diagram alir perancangan sistem pengujian ANN untuk menentukan
jumlah beban untuk skema load shedding.
Dengan diketahui permasalahan pada skema 1, kemudian menggunakan
program Matlab R2016a dengan tools ANN. Pada layer tersembunyi, data masukan
yang telah dihubungkan dengan bobot tersebut kemudian diproses menggunakan
fungsi aktivasi. Selanjutnya data hasil olahan dari layer tersembunyi dihubungkan
oleh bobot-bobot tersembunyi menuju neuron pada layer keluaran. Pada study case
terlihat bahwa penurunan daya karena tripnya salah satu maupun beberapa
generator secara bersamaan, maka inputan untuk pelathian ANN meliputi data
hilangnya power supply dari PLN, data beban penting (essential load), data target
frekuensi yang akan dicapai. Dengan keluaran atau output yakni nilai total beban
yang dilepaskan beserta area beban mana saja yang akan dilepas.
35
Hasil data pelatihan yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan data
target sehingga diperoleh tingkat kesalahan (error). Apabila tingkat kesalahan yang
diperoleh lebih kecil daripada tingkat kesalahan yang sebelumnya telah ditetapkan
(target error), maka proses perambatan akan berhenti. Namun apabila tingkat
kesalahan masih lebih besar daripada tingkat kesalahan tetapan maka dilakukan
proses perambatan balik dengan melakukan pembaharuan bobot.
Pada algoritma jaringan syaraf tiruan propagasi balik ini digunakan fungsi
aktivasi sigmoid biner di mana fungsi ini bernilai antara 0 s.d 1. Namun fungsi
sigmoid biner tersebut sejatinya tidak pernah mencapai angka 0 maupun 1. Oleh
sebab itu, data perlu dinormalisasi terlebih dahulu salah satu contohnya ke dalam
range 0,1 s.d 0,9 menggunakan persamaan berikut ini:
𝑋′ =0.8(𝑋−𝑏)
(𝑎−𝑏)+ 0.1 (3.1)
di mana:
X’ = data hasil normalisasi
X = data asli/data awal
a = nilai maksimum data asli
b = nilai minimum data asli
Kemudian data hasil normalisasi akan diletakan di excel untuk nanti akan
diolah ke ANN Matlab untuk data awal. Kemudian ditambah data beban dengan
golongan sehingga ketika skema hilangnya source generator dari PLN akan diolah
oleh ANN kemudian hasil keluaran yakni jumlah minimum beban yang dilepaskan
akan muncul dan akan muncul pula pola beban mana saja yang akan dilepaskan
berdasarkan golongan yang ditetapkan. Pada pemetaan golongan akan dibagi dalam
beberapa golongan yang dianggap sebagai beban non-essensial sampai golongan
yang dianggap sebagai beban essensial.
36
Gambar 3.5 Struktur pelatihan Artifical Neural Netwrok pada Matlab R2016a
Transient Stability Analysis
Transient stability analysis adalah kemampuan dari suatu sistem tenaga
untuk mempertahankan sinkronisasi setelah mengalami gangguan besar. Fungsi
dari transient stability analisis adalah untuk memodelkan sistem tenaga yang
mempunyai karakteristik dinamis dengan kejadian ketika ada gangguan.
Perhitungan dalam transient stability dapat dijadikan acuan dalam menentuan
jumlah beban ketika terjadinya trip di generator pembangkitan dan menghindari
terjadinya black out.