bab iii metodologi percobaan
TRANSCRIPT
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
A. Alat dan Bahan
1. Hammer reflex
2. Kassa / kapas steril
3. Aquadest steril
4. Baterey
B. Cara Kerja
Refleks fisiologis
1. Refleks pupil : pada mata yang terbuka disinari dengan baterey / senter.
Refleks pupil positif jika terlihat kontraksi pupil.
Reseptor : retina
Saraf aferen : n.optikus
Pusat integrasi : Otak
Saraf aferen : n.occulomotorius
Efektor : otot polos iris
2. Refleks kornoea : cara pemeriksaan dengan menyentuh cornea dengan
kapas basah, maka akan terjadi kejapan mata.
Reseptor : pembukaan kornea
Saraf aferen : N.V
Pusat integrasi : Otak (pons)
Saraf aferen : m.obricularis oculli
3. Refleks patella : ketuk ligamentum patella pada orang yang duduk dengan
menggantungkan kakinya. Respon refleks positif bola terjadi ekstensi
articulatiogenum.
Ligamentum patella yang diketuk akan meregangkan
m.quadricepsfemoris. rangsang tegang ini diterima reseptor pada otot
tersebut dan impulls disalurkan oleh n.femoralis, sentrum LII, II, IV. Dan
efektornya juga m.quadricepsfemoris.
4. Refleks Achilles : ketuk tendo Achilles, positif jika terjadi plantar ekstensi
dari telapak kaki.
5. Refleks bicep :
a. Lengan kanan naracoba diluruskan secara pasif dan diletakkan di atas
meja/tangan penguji. Naracoba mengalihkan perhatian sekeliling.
b. Penguji memukul tendo m.biceps barachii dengan matril refleks
c. Positif bila lengan bawah mengadakan flexi.
6. Refleks triceps :
a. Lengan kiri mencoba dibengkokkan secara pasif. Alihkan perhatian
mencoba.
b. Penguji memukul tendo m.triceeps brachii dengan martil refleks
c. Refleks jika terjadi ekstensi lengan bawah sejenak.
B. Pembahasan
Refleks adalah aktivitas motorik spontan spesifik tak disadari yang
merupakan jawaban atas rangsangan yang adekuat pada reseptor saraf. Gerak
refleks ini terjadi bukan atas perintah pusat kesadaran, jalur saraf yang dilalui
untuk timbulnya aktivitas refleks disebut lengkung refleks. Lengkung refleks
terdiri atas reseptor, neouron aferen dan efektor (otot).
Pada gerak refleks, impuls melalui jalan pendek atau jalan pintas, yaitu
dimulai dari reseptor penerima rangsang. Kemudian diteruskan oleh saraf
sensorik ke pusat saraf, diterima oleh saraf penghubung (asosiasi) tanpa diolah
dalam otak langsung dikirim tanggapan ke saraf motorik untuk disampaikan
ke efektor, yaitu otot atau kelenjar.
1. Refleks pupil
a. Refleks direct
Dikatakan positif apabila pada mata yang terbuka disinari
dengan senter langsung dari depan terjadi pengecilan pupil dan
sebaliknya dikatakan negative apabila pada mata yang terbuka disinari
dengan senter langsung dari depan tidak terjadi pengecilan pupil.
b. Refleks indirect
Dikatakan positif apabila pada mata yang terbuka disinari
dengan senter langsung dari samping terjadi pengecilan pupil dan
sebaliknya dikatakan negative apabila pada mata yang terbuka disinari
dengan senter langsung dari samping tidak terjadi pengecilan pupil.
2. Reflek cornea
Dikatakan positif apabila disentuh kapas basah pada cornea mata
maka akan terjadi kejapan mata dan sebaliknya dikatakan negative apabila
kapas basah tersebut disentuh pada cornea mata namun tidak terjadi
kejapan mata.
3. Refleks patella
Dikatakan positif apabila pada bagian patella diketuk ligamentum
dengan kaki menggantung terjadi ekstensi artikulatiogenu dan sebaliknya
dikatakan negatif apabila pada bagian patella diketuk ligamentum dengan
kaki menggantung tidak terjadi ekstensi artikulatiogenu.
4. Refleks Achilles
Dikatakan positif apabila diketuk tendo Achilles terjadi pelantar
ekstensi dari telapak kaki dan sebaliknya dikatakan negative apabila
diketuk tendo Achilles tidak terjadi plantar ekstensi dari telapak kaki.
5. Refleks Bicep
Dikatakan positif apabila lengan kanan diluruskan secara pasif
kemudian diuji dengan memukul tendo m.biceps branchii dengan martil
refleks kemudian lengan bawah mengadakan fleksi dan sebaliknya
dikatakan negatif apabila lengan kanan diluruskan secara pasif kemudian
diuji dengan memukul tendo m.biceps branchii dengan martil refleks
kemudian lengan bawah tidak mengadakan fleksi.
6. Refleks Trisep
Dikatakan positif apabila lengan kiri mencoba dibengkokkan
secara pasif kemudian diuji dengan memukul tendo m.triceps branchii
dengan martil refleks kemudian terjadi ekstensi lengan bawah sejenak dan
sebaliknya dikatakan negatif apabila lengan kiri mencoba dibengkokkan
secara pasif kemudian di uji dengan memukul tendo m.triceps branchii
dengan martil refleks kemudian tidak terjadi ekstensi lengan bawah
sejenak.