bab iii metodologi penelitian a. metode dan desain...

22
33 Nurria Latifatul Ulum, 2015 PENERAPAN MODEL INKUIRI ABDUKTIF DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN LITERASI SAINS SISWA SMA PADA MATERI FLUIDA STATIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah quasy experiment. Alasan penggunaan metode ini karena sulit dilakukan pengontrolan variabel sehingga sulit dilakukan eksperimen murni (Sukmadinata, 2009, hlm. 207). Desain penelitian yang digunakan adalah Pretest-Posttest Control Group Design. Kelompok eksperimen dan kontrol memiliki karakteristik yang sama karena diambil atau dibentuk dari populasi yang homogen pula (Sukmadinata, 2009, hlm. 204). Penelitian dilakukan di dalam dua kelas, dengan adanya lima kali pertemuan. Pada pertemuan pertama siswa diberikan pretest mengenai materi fluida statis, pertemuan kedua, ketiga dan keempat siswa diberi model pembelajaran inkuiri abduktif pada materi fluida statis, kemudian pada pertemuan kelima siswa diberi posttest berbasis penguasaan konsep dan literasi sains pada materi fluida statis. Tabel 3.1 Pretest-Posttest Control Group Design Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen O 1 X 1 O 2 Kontrol O 1 X 2 O 2 Sumber : Sukmadinata (2009, hlm. 204) Keterangan: O 1 adalah tes sebelum pembelajaran dan O 2 adalah tes setelah pembelajaran. X 1 adalah perlakuan yang berupa model pembelajaran inkuiri abduktif. X 2 adalah perlakuan yang berupa model pembelajaran inkuiri pada kelas kotrol. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian yang dilakukan secara bertahap. Desain Penelitian dapat dilihat berdasarkan gambar berikut:

Upload: vuongtuyen

Post on 04-May-2019

233 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain …repository.upi.edu/18841/6/S_FIS_1100902_Chapter3.pdfmateri fluida statis, pertemuan kedua, ketiga dan keempat siswa diberi model

33

Nurria Latifatul Ulum, 2015 PENERAPAN MODEL INKUIRI ABDUKTIF DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN LITERASI SAINS SISWA SMA PADA MATERI FLUIDA STATIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode dan Desain Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah quasy experiment. Alasan

penggunaan metode ini karena sulit dilakukan pengontrolan variabel sehingga

sulit dilakukan eksperimen murni (Sukmadinata, 2009, hlm. 207).

Desain penelitian yang digunakan adalah Pretest-Posttest Control Group

Design. Kelompok eksperimen dan kontrol memiliki karakteristik yang sama

karena diambil atau dibentuk dari populasi yang homogen pula (Sukmadinata,

2009, hlm. 204). Penelitian dilakukan di dalam dua kelas, dengan adanya lima

kali pertemuan. Pada pertemuan pertama siswa diberikan pretest mengenai

materi fluida statis, pertemuan kedua, ketiga dan keempat siswa diberi model

pembelajaran inkuiri abduktif pada materi fluida statis, kemudian pada

pertemuan kelima siswa diberi posttest berbasis penguasaan konsep dan literasi

sains pada materi fluida statis.

Tabel 3.1

Pretest-Posttest Control Group Design

Kelompok Pretest Perlakuan Posttest

Eksperimen O1 X1 O2

Kontrol O1 X2 O2

Sumber : Sukmadinata (2009, hlm. 204)

Keterangan: O1 adalah tes sebelum pembelajaran dan O2 adalah tes setelah

pembelajaran. X1 adalah perlakuan yang berupa model

pembelajaran inkuiri abduktif. X2 adalah perlakuan yang berupa

model pembelajaran inkuiri pada kelas kotrol.

Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian yang dilakukan secara

bertahap. Desain Penelitian dapat dilihat berdasarkan gambar berikut:

Page 2: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain …repository.upi.edu/18841/6/S_FIS_1100902_Chapter3.pdfmateri fluida statis, pertemuan kedua, ketiga dan keempat siswa diberi model

34

Nurria Latifatul Ulum, 2015 PENERAPAN MODEL INKUIRI ABDUKTIF DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN LITERASI SAINS SISWA SMA PADA MATERI FLUIDA STATIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3. 1 Desain Penelitian

B. Populasi dan Sampel Penelitian

Penelitian ini akan mengambil populasi, yaitu kelas X di salah satu SMA

Negeri di Kota Cimahi. Sampel penelitian adalah siswa kelas X dengan jumlah

39 orang dan 37 orang. Sampel ditentukan dengan teknik simple nonsampling

dengan anggapan bahwa seluruh individu yang menjadi anggota populasi

memiliki peluang yang sama dan bebas dipilih sebagai anggota sampel

(Sukmadinata, 2012, hlm. 255).

C. Definisi Operasional

1. Model Inkuiri Abduktif

Model inkuiri abduktif merupakan model pembelajaran yang terdiri dari

empat elemen (Oh, 2013): exploration (eksplorasi), examination

(pemeriksaan), selection (seleksi), dan explanation (penjelasan). Dalam

setiap tahapan pembelajaran inkuiri abduktif siswa dituntun untuk

membuat hipotesis berdasarkan fenomena yang diberikan hingga

diperoleh penjelasan terbaik berdasarkan fenomena yang diberikan.

Model inkuiri abduktif diobservasi keterlaksanaannya menggunakan

lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran yang diisi oleh observer

yang berlatar belakang pendidikan minimal mahasiswa jurusan

Potensi

Masalah

Studi

Literatur

Pembuatan

Instrumen

Judgement Instrumen

Pre Test

Penguasaan Konsep

dan Literasi Sains

Uji Coba Instrumen

Model

Pembelajaran

Inkuiri Abduktif

Post Test Penguasaan Konsep

dan Literasi Sains

Peningkatan Penguasaan Konsep dan Literasi

Sains Siswa SMA

Page 3: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain …repository.upi.edu/18841/6/S_FIS_1100902_Chapter3.pdfmateri fluida statis, pertemuan kedua, ketiga dan keempat siswa diberi model

35

Nurria Latifatul Ulum, 2015 PENERAPAN MODEL INKUIRI ABDUKTIF DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN LITERASI SAINS SISWA SMA PADA MATERI FLUIDA STATIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kependidikan. Lembar observasi keterlaksanaan tersebut, dapat diukur

keterlaksanaan setiap tahapan dalam model inkuiri abduktif.

2. Peningkatan Penguasaan Konsep

Penguasaan konsep merupakan kemampuan siswa menguasai materi

pelajaran yang diberikan. Penguasaan konsep merupakan dasar dari

penguasaan prinsip-prinsip teori artinya untuk dapat menguasai prinsip

dan teori harus dikuasai terlebih dahulu konsep-konsep yang menyusun

prinsip dan teori yang bersangkutan. Penguasaan konsep pada penelitian

ini mencakup 4 aspek sistwm kognitif menurut Marzano dan Kendall (2008,

hlm. 16), meliputi penarikan kembali, pemahaman, analisis dan

penggunaan pengetahuan. Peningkatan penguasaan konsep siswa

dianalisis berdasarkan tes pilihan ganda yang diberikan sebelum dan

setelah dilakukan pembelajaran pada materi fluida statis. Kemudian

membandingkan skor N-gain yang ternormalisasi dari dua kelas yang

diberikan pembelajaran menggunakan model pembelajaran yang berbeda.

3. Peningkatan Literasi Sains

Literasi Sains adalah kapasitas seseorang untuk menggunakan

pengetahuan sains untuk mengidentifikasi pertanyaan dan untuk

menggambarkan fakta untuk menghasilkan suatu kesimpulan sehingga

dapat mengerti serta dapat membantu dalam membuat keputusan tentang

kehidupan kita di alam dan merubah itu untuk peningkatan aktifitas

manusia (Programme for International Student Assesment (PISA),

Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD)

dalam Gormally 2012, hlm. 364). Gormally (2012, hlm. 367) mengukur

literasi sains siswa berdasarkan tes pilihan ganda. Pada penelitian ini, tes

pilihan ganda diujikan sebelum dan setelah dilakukan pembelajaran pada

materi fluida statis. Kemudian membandingkan skor N-gain yang

ternormalisasi dari dua kelas yang diberikan pembelajaran menggunakan

model pembelajaran yang berbeda.

Page 4: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain …repository.upi.edu/18841/6/S_FIS_1100902_Chapter3.pdfmateri fluida statis, pertemuan kedua, ketiga dan keempat siswa diberi model

36

Nurria Latifatul Ulum, 2015 PENERAPAN MODEL INKUIRI ABDUKTIF DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN LITERASI SAINS SISWA SMA PADA MATERI FLUIDA STATIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Prosedur Penelitian

Penelitian dilakukan dengan prosedur yang terdiri dari 3 tahap utama,

yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap pelaporan.

1. Tahap Persiapan

a. Memperoleh permasalahan yang berkaitan dengan dunia pendidikan,

meliputi, model pembelajaran, penguasaan konsep siswa dan literasi

sains siswa.

b. Menyusun proposal penelitian.

c. Melaksanakan seminar penelitian.

d. Mengurus surat izin penelitian dan menghubungi pihak sekolah untuk

dapat melakukan penelitian di salah satu sekolah menengah atas di

Kota Cimahi.

e. Melakukan studi pendahuluan, meliputi hasil belajar siswa berupa

nilai, soal ulangan harian, observasi keterlaksanaan pembelajaran,

wawancara dengan siswa dan guru Mata Pelajaran Fisika.

f. Merumuskan masalah penelitian berdasarkan kondisi yang terjadi di

lapangan, berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilaksanakan.

g. Studi literatur terhadap jurnal, buku, artikel, dan laporan penelitian

mengenai abduktif, model inkuiri abduktif, penguasaan konsep dan

literasi sains.

h. Menelaah kurikulum Fisika SMA mengenai pokok bahasan yang

akan dijadikan fokus dalam penelitian, meliputi cakupan materi,

waktu pemberian materi, dan banyaknya jam tatap muka dengan

siswa.

i. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) berdasarkan

model inkuiri abduktif.

j. Menyusun instrumen penelitian berupa soal penguasaan konsep dan

soal literasi sains sesuai dengan materi yang telah ditentukan

sebelumnya.

k. Melakukan judgement instrumen (tes) kepada dua orang dosen untuk

soal penguasaan konsep dan dua orang dosen untuk soal literasi sains.

Page 5: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain …repository.upi.edu/18841/6/S_FIS_1100902_Chapter3.pdfmateri fluida statis, pertemuan kedua, ketiga dan keempat siswa diberi model

37

Nurria Latifatul Ulum, 2015 PENERAPAN MODEL INKUIRI ABDUKTIF DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN LITERASI SAINS SISWA SMA PADA MATERI FLUIDA STATIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

l. Memperbaiki instrumen setelah dikoreksi oleh judgement tes.

m. Melakukan uji coba instrumen kepada siswa yang telah memperoleh

pembelajaran mengenai materi yang telah ditentukan.

n. Menganalisis secara statistik hasil uji coba instrumen yang meliputi

validitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan reliabilitas sehingga

dapat diketahui kelayakan instrumen tersebut.

2. Tahap Pelaksanaan

a. Melaksanakan pretest penguasaan konsep dan literasi sains pada

materi fluida statis pada kedua kelas.

b. Melaksanakan pembelajaran menggunakan model inkuiri abduktif

pada kelas eksperimen dan pembelajaran menggunakan model inkuiri

pada kelas kontrol.

c. Melaksanakan posttest penguasaan konsep dan literasi sains pada

materi fluida statis pada kedua kelas.

d. Mengolah data hasil pretest dan posttest, kemudian membandingkan

skor pretest dan posttest sehingga diperoleh gambaran peningkatan

kemampuan penguasaan konsep dan literasi sains siswa pada materi

fluida statis berupa skor N-gain.

e. Menganalisis perolehan skor N-Gain antara kelas eksperimen dan

kelas kontrol berdasarkan teori yang relevan.

3. Tahap Pelaporan

a. Menarik kesimpulan berdasarkan data dan analisis yang dilakukan.

b. Menyusun laporan penelitian.

Tahapan penelitian lebih jelas digambarkan pada diagram berikut.

Page 6: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain …repository.upi.edu/18841/6/S_FIS_1100902_Chapter3.pdfmateri fluida statis, pertemuan kedua, ketiga dan keempat siswa diberi model

38

Nurria Latifatul Ulum, 2015 PENERAPAN MODEL INKUIRI ABDUKTIF DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN LITERASI SAINS SISWA SMA PADA MATERI FLUIDA STATIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3. 2 Tahapan Penelitian

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan antara lain adalah lembar

observasi keterlaksanaan pembelajaran menggunakan model inkuri abduktif

dan model inkuiri, tes penguasaan konsep dan tes literasi sains. Tes

penguasaan konsep dan literasi sains disusun dalam bentuk pilihan ganda.

Penguasaan Konsep diukur berdasarkan 4 aspek menurut Marzano. Literasi

sains diukur menggunakan adaptasi dari Test Of Scientific Literacy Skills

(TOSLS) menurut Gormally. Berikut merupakan rincian instrumen yang

digunakan dalam penelitian.

1. Lembar Observasi

Lembar observasi merupakan lembar yang digunakan peneliti untuk

dapat menilai aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran yang

berlangsung. Lembar observasi ini menunjukkan persentase keterlaksanaan

Tahap Persiapan

•Memperoleh permasalahan

•Penyusunan proposal penelitian

•Studi Pendahuluan

•Merumuskan permasalahan penelitian

•Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

•Menyusun Instrumen

•Melakukan Judgement Instrumen

•Uji Coba Instrumen

•Analisis Butir Soal

Tahap Pelaksanaan

•Pretest Penguasaan Konsep dan Literasi Sains pada Materi Fluida Statis

•Melakukan pembelajaran menggunakan model inkuiri abduktif pada kelas eksperimen dan pembelajaran menggunakan model inkuiri pda kelas kontrol

•Posttest Penguasaan Konsep dan Literasi Sains pada Materi Fluida Statis

•Pengolahan Data Hasil Pretest dan Posttest

•Analisis data

Tahap Pelaporan

•Penarikan Kesimpulan

•Menyusun laporan penelitian

Page 7: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain …repository.upi.edu/18841/6/S_FIS_1100902_Chapter3.pdfmateri fluida statis, pertemuan kedua, ketiga dan keempat siswa diberi model

39

Nurria Latifatul Ulum, 2015 PENERAPAN MODEL INKUIRI ABDUKTIF DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN LITERASI SAINS SISWA SMA PADA MATERI FLUIDA STATIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tahapan kegiatan guru dan siswa yang berlangsung sesuai dengan

penyusunan RPP yang dilakukan sebelumnya sehingga keterlaksanaan

tahapan pembelajaran menggunakan model inkuiri abduktif dan model

inkuiri dapat digambarkan.

Bentuk lembar observasi merupakan lembaran isian ceklis sehingga

observer hanya membubuhkan tanda ceklis (v) untuk setiap pernyataan pada

format observasi yang diberikan berkaitan dengan kegiatan guru dan

kegiatan siswa pada setiap tahapan pembelajaran model inkuiri abduktif dan

model inkuiri.

2. Tes Pengetahuan Konsep

Tes Penguasaan Konsep merupakan test yang disusun berdasarkan 4

aspek penguasaan konsep menurut Marzano yang meliputi penarikan

kembali, pemahaman, analisis dan penggunaan pengetahuan. Tes

penguasaan konsep diberikan dalam bentuk tes pilihan ganda.

Tes diberikan dua kali berupa pretest dan posttest. Soal-soal yang

digunakan pada pretest dan posttest adalah soal yang sama, agar tidak

memberikan pengaruh yang signifikan yang diakibatkan perbedaan kualitas

instrumen terhadap perubahan penguasaan konsep yang terjadi. Dengan soal

yang sama pula dapat memudahkan analisis peningkatan kemampuan

penguasaan konsep siswa.

Penentuan skor tes literasi sains menggunakan Right Skor Only artinya

jika benar diberi nilai 1 dan jika salah diberi nilai 0.

3. Test Literasi Sains

Test Of Scientific Literacy Skills (TOSLS) merupakan tes pilihan

ganda untuk dapat mengukur literasi sains siswa yang disusun oleh

Gormally. Tes literasi sains pada penelitian ini mengadopsi TOSLS menurut

Gormally (2012, hlm. 367) dengan mengukur literasi sains sebagai berikut.

(1) Identifikasi argumen ilmiah yang valid, (2) Evaluasi validitas sumber,

(3) Evaluasi penggunaan dan penyalahgunaan informasi ilmiah, (4)

Memahami elemen desain penelitian dan bagaimana pengaruhnya terhadap

Page 8: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain …repository.upi.edu/18841/6/S_FIS_1100902_Chapter3.pdfmateri fluida statis, pertemuan kedua, ketiga dan keempat siswa diberi model

40

Nurria Latifatul Ulum, 2015 PENERAPAN MODEL INKUIRI ABDUKTIF DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN LITERASI SAINS SISWA SMA PADA MATERI FLUIDA STATIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

temuan/kesimpulan, (5) Membuat representasi grafik dari data, (6)

Membaca dan menafsirkan data yang disajikan dalam bentuk grafik, (7)

Menyelesaikan masalah menggunakan keterampilan kuantitatif, termasuk

statistik dan probabilitas, (8) Memahami dan menginterpretasikan dasar

statistik, dan (9) Membenarkan inferensi, prediksi, dan kesimpulan

berdasarkan data kuantitatif.

Tes diberikan dua kali berupa pretest dan posttest. Soal-soal yang

digunakan pada pretest dan posttest adalah soal yang sama, agar tidak

memberikan pengaruh yang signifikan yang diakibatkan perbedaan kualitas

instrumen terhadap perubahan skor yang terjadi. Dengan soal yang sama

pula dapat memudahkan analisis peningkatan literasi sains siswa.

Penentuan skor tes literasi sains menggunakan Right Skor Only artinya

jika benar diberi nilai 1 dan jika salah diberi nilai 0.

F. Uji Coba Instrumen

Sebelum diujikan pada siswa, soal tes melewati proses judgement,

setelah melalui proses judgement soal diuji cobakan pada siswa yang telah

memperoleh pembelajaran mengenai fluida statis. Uji coba instrumen

dilakukan pada siswa yang memiliki karakteristik yang sama dengan siswa

yang akan dijadikan sampel penelitian. Data hasil uji coba instrumen dianalisis

secara statistik yang meliputi uji validitas butir soal, uji reliabilitas tes, uji daya

pembeda butir soal, dan uji tingkat kesulitan butir soal.

1. Validitas Butir Soal

Validitas adalah nilai yang menunjukkan tingkat valid atau sahih dari

instrumen, mengukur apa yang hendak diukur (Arikunto, 2012, hlm. 80). Jika

suatu instrumen dapat mengukur objek yang ingin diukur serta dapat

mengungkapkan data sesuai dengan kebutuhan penelitian maka intrumen

tersebut dikatakan valid. Nilai validitas instrumen menunjukkan menyimpang

atau tidaknya data yang telah terkumpul sebagai gambaran dari tingkat

validitas instrument.

Nilai validitas ditentukan dengan mencari nilai point biserial dalam

Persamaan 3.1.

Page 9: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain …repository.upi.edu/18841/6/S_FIS_1100902_Chapter3.pdfmateri fluida statis, pertemuan kedua, ketiga dan keempat siswa diberi model

41

Nurria Latifatul Ulum, 2015 PENERAPAN MODEL INKUIRI ABDUKTIF DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN LITERASI SAINS SISWA SMA PADA MATERI FLUIDA STATIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

𝑟𝑥𝑦 =�̅� − 𝑥�̅�

𝑆𝑛√

𝑝

𝑞… (3.1)

Sumber: Wikipedia

Keterangan:

𝑟𝑥𝑦 = koefisien korelasi point biserial

�̅� = skor tiap butir soal untuk setiap siswa uji coba

𝑥�̅� = skor total tiap siswa uji coba

p = jawaban benar

q = jawaban salah

Sn = standar deviasi.

Nilai 𝑟𝑥𝑦 yang diperoleh dapat diinterpretasikan untuk menentukan

validitas butir soal dengan menggunakan kriteria pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2

Interpretasi Validitas

Koefisien Korelasi Kriteria Validitas

0,80 < 𝑟𝑥𝑦 ≤ 1,00 Sangat Tinggi

0,60 < 𝑟𝑥𝑦 ≤ 0,80 Tinggi

0,40 < 𝑟𝑥𝑦 ≤ 0,60 Cukup

0,20 < 𝑟𝑥𝑦 ≤ 0,40 Rendah

0,00 < 𝑟𝑥𝑦 ≤ 0,20 Sangat Rendah

Sumber: Arikunto (2012, hlm. 89)

2. Reliabilitas Tes

Reliabilitas tes adalah tingkat keajegan tes dengan kata lain tingkat

konsistensi tes, artinya tingkatan yang menunjukkan tes dapat dipercaya untuk

menghasilkan skor yang ajeg/konsisten (tidak berubah-ubah) ketika dilakukan

tes pada situasi yang berbeda-beda (Munaf, 2001, hlm. 59). Reliabilitas tes

pada penelitian ini menggunakan metode belah dua dengan persamaan K – R

Page 10: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain …repository.upi.edu/18841/6/S_FIS_1100902_Chapter3.pdfmateri fluida statis, pertemuan kedua, ketiga dan keempat siswa diberi model

42

Nurria Latifatul Ulum, 2015 PENERAPAN MODEL INKUIRI ABDUKTIF DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN LITERASI SAINS SISWA SMA PADA MATERI FLUIDA STATIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

20, instrumen yang digunakan berupa soal pilihan ganda. Persamaan K – R 20

tersebut pada Persamaan 3.2.

𝑟 = (𝑛

𝑛−1) (

𝑆2−∑ 𝑝𝑞

𝑆2).....(3.2)

Sumber: Arikunto (2012, hlm. 115)

Keterangan :

𝑟11 = realibilitas instrumen

p = proporsi siswa yang menjawab item dengan benar

q = proporsi siswa yang menjawab item dengan salah

S = standar deviasi dari tes

n = banyaknya item

Nilai 𝑟11 yang diperoleh diinterpretasikan dalam menentukan reliabilitas

instrumen dengan kriteria apabila 𝑟11 > rtabel maka instrumen tersebut reliabel ,

kriteria terdapat pada tabel 3.3.

Tabel 3.3

Interpretasi Reliabilitas

Koefisien Korelasi Kriteria Reliabilitas

0,81 < 𝑟11 ≤ 1,00 Sangat Tinggi

0,61 < 𝑟11 ≤ 0,80 Tinggi

0,41 < 𝑟11 ≤ 0,60 Cukup

0,21 < 𝑟11 ≤ 0,40 Rendah

0,00 < 𝑟11 ≤ 0,20 Sangat Rendah

Sumber: Arikunto (2009, hlm. 75)

3. Tingkat Kesukaran Butir Soal

Tingkat kesukaran butir soal merupakan nilai yang diperoleh dari

perbandingan keseluruhan siswa yang menjawab benar pada butir soal dalam

instrumen. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak

terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah menyebabkan siswa tidak terangsang

Page 11: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain …repository.upi.edu/18841/6/S_FIS_1100902_Chapter3.pdfmateri fluida statis, pertemuan kedua, ketiga dan keempat siswa diberi model

43

Nurria Latifatul Ulum, 2015 PENERAPAN MODEL INKUIRI ABDUKTIF DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN LITERASI SAINS SISWA SMA PADA MATERI FLUIDA STATIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

untuk mempertinggi usaha agar dapat memecahkan persoalan yang ada.

Sebaliknya soal yang terlalu sukar menyebabkan siswa menjadi putus asa

sehingga berkurang semangat untuk mencoba memecahkan persoalan yang

berada di luar jangkauan (Arikunto, 2012, hlm. 222). Nilai yang menunjukkan

tingkat kesukaran dari suatu soal disebut indeks kesukaran. Indeks kesukaran

berada di dalam rentang nilai antara 0,00 hingga 1,00. Besarnya indeks

kesukaran dapat di peroleh dengan menggunakan Persamaan 3.3.

𝑃 =𝐵

𝐽𝑆.... (3.3)

Sumber: Arikunto (2012, hlm. 223)

Keterangan:

P = Indeks kesukaran

B = Banyak siswa menjawab betul

JS = Jumlah siswa.

Nilai P yang diperoleh diinterpretasikan dalam menentukan tingkat

kesukaran butir soal dengan kriteria Tabel 3.4.

Tabel 3.4

Interpretasi Tingkat Kesukaran

Indeks Tingkat Kesukaran

0,00-0,30 Sukar

0,30-0,70 Sedang

0,70-1,00 Mudah

Sumber: Arikunto (2012, hlm. 225)

4. Daya Pembeda Butir Soal

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan

antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh

(berkemampuan rendah) (Arikunto, 2012, hlm. 226). Persamaan yang

digunakan untuk menunjukkan daya pembeda adalah Persamaan 3.4.

Page 12: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain …repository.upi.edu/18841/6/S_FIS_1100902_Chapter3.pdfmateri fluida statis, pertemuan kedua, ketiga dan keempat siswa diberi model

44

Nurria Latifatul Ulum, 2015 PENERAPAN MODEL INKUIRI ABDUKTIF DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN LITERASI SAINS SISWA SMA PADA MATERI FLUIDA STATIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

𝐷 =𝐵𝐴

𝐽𝐴−

𝐵𝐵

𝐽𝐵= 𝑃𝐴 − 𝑃𝐵 … . . (3.4)

Sumber: Arikunto (2012, hlm. 228)

Keterangan:

J = jumlah peserta tes

𝐽𝐴= banyaknya peserta kelompok atas

𝐽𝐵= banyaknya peserta kelompok bawah

𝐵𝐴= jumlah kelompok atas yang menjawab benar

𝐵𝐵= jumlah kelompok bawah yang menjawab benar

Nilai D yang diperoleh diinterpretasikan dalam menentukan daya

pembeda butir soal dengan kriteria Tabel 3.5.

Tabel 3.5

Interpretasi Daya Pembeda

Indeks Tingkat Daya Pembeda

0,00-0,20 Negatif

0,20-0,40 Cukup

0,40-0,70 Baik

0,70-1,00 Baik Sekali

Negatif Semuanya tidak baik

Sumber: Arikunto (2012, hlm. 226)

G. Hasil Uji Coba

Setelah dilakukan judgement tes oleh ahli, Soal Penguasaan Konsep dan

Literasi Sains diujikan kepada siswa kelas XI pada salah satu SMA Negeri di

Kota Cimahi yang telah mendapatkan pembelajaran materi fluida statis. Soal

Penguasaan Konsep yang disusun terdiri dari 18 soal yang meliputi 2 soal aspek

penarikan pengetahuan, 8 soal aspek pemahaman, 3 soal aspek analisis 5 soal

penggunaan pengetahuan. 4 aspek tersebut merupakan 4 aspek sistem kognitif

Page 13: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain …repository.upi.edu/18841/6/S_FIS_1100902_Chapter3.pdfmateri fluida statis, pertemuan kedua, ketiga dan keempat siswa diberi model

45

Nurria Latifatul Ulum, 2015 PENERAPAN MODEL INKUIRI ABDUKTIF DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN LITERASI SAINS SISWA SMA PADA MATERI FLUIDA STATIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menurut Marzano dan Kendall (2008, hlm. 16). Kemudian dilakukan uji validitas,

reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda seperti pada Tabel 3.6.

Tabel. 3.6 Rekapitulasi Hasil Uji Instrumen Penguasaan Konsep

No.

Soal

Validitas Konstruks Reliabilitas Daya Pembeda Tingkat

Kesukaran Ket

Nilai Kategori Nilai Kategori Nilai Kategori Nilai Kategori

1 0,46 Cukup

0,55 Cukup

0,58 Baik 0,56 Sedang Digunakan

2 0,55 Cukup 0,58 Baik 0,58 Sedang Digunakan

3 0,65 Tinggi 0,58 Baik 0,19 Sukar Digunakan

4 0,62 Tinggi 0,67 Baik 0,33 Sedang Digunakan

5 0,49 Cukup 0,25 Cukup 0,14 Sukar Tidak

Digunakan

6 0,57 Cukup 0,50 Baik 0,28 Sukar Digunakan

7 0,60 Cukup 0,50 Baik 0,28 Sukar Digunakan

8 0,62 Tinggi 0,50 Baik 0,22 Sukar Digunakan

9 0,42 Cukup 0,58 Baik 0,58 Sedang Digunakan

10 0,61 Tinggi 0,33 Cukup 0,11 Sukar Digunakan

11 0,43 Cukup 0,33 Cukup 0,17 Sukar Digunakan

12 0,54 Cukup 0,33 Cukup 0,25 Sukar Digunakan

13 0,43 Cukup 0,50 Baik 0,67 Sedang Tidak

Digunakan

14 0,42 Cukup 0,42 Baik 0,44 Sedang Digunakan

15 0,33 Rendah 0,58 Baik 0,44 Sedang Digunakan

16 0,19 Sangat

Rendah 0,33 Cukup 0,31 Sedang

Tidak

Digunakan

17 0,75 Tinggi 0,42 Baik 0,17 Sukar Digunakan

18 0,50 Cukup 0,42 Baik 0,50 Sedang Digunakan

Berdasarkan Tabel 3.6, dari 18 butir soal penguasaan konsep yang telah

melalui proses judgement dan uji coba, terdapat tiga butir soal yang tidak

digunakan karena indikator tersebut masih terwakili oleh nomor soal lainnya.

Sehingga butir soal penguasaan konsep yang akan diujikan sebanyak 15 butir

soal. Kemudian dianalisis sebaran instrumen penguasaan konsep dilihat dari

validitas point biserial dan tingkat kesukaran pada Gambar 3.3.

Page 14: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain …repository.upi.edu/18841/6/S_FIS_1100902_Chapter3.pdfmateri fluida statis, pertemuan kedua, ketiga dan keempat siswa diberi model

46

Nurria Latifatul Ulum, 2015 PENERAPAN MODEL INKUIRI ABDUKTIF DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN LITERASI SAINS SISWA SMA PADA MATERI FLUIDA STATIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sukar Sedang

Gambar 3. 3 Sebaran Validitas Point Biserial dan Tingkat Kesukaran

Instrumen Penguasaan Konsep

Berdasarkan Gambar 3.3, sebaran validitas dan tingkat kesukaran

diperoleh nilai uji validitas item butir soal sebesar 5,56% berkategori sangat

rendah, 5,56% berkategori rendah, 73,33% berkategori cukup, dan 27,78%

berkategori tinggi. Uji reliabilitas yang bernilai 0,55 berkategori sedang. Uji

tingkat kesukaran butir soal sebesar 50,00% berkategori sedang dan 50,00%

berkategori sukar.

Soal penguasaan konsep yang digunakan untuk penelitian sebanyak 15

soal dengan membuang nomor 5, 13 dan 16 karena indikator soal sudah

terwakili oleh soal yang lain. Kemudian ada satu soal yang validitasnya rendah

yaitu soal nomor 15 masih digunakan karena berdasarkan analisis statistik

validitas konstruk empirik yang berdasarkan uji coba tes dan

mempertimbangkan hasil validitas isi yang dilakukan oleh judgment tes, soal

tersebut dapat mewakili penguasaan konsep siswa karena tidak ada indikator

soal lain yang dapat mewakili soal tersebut sehingga soal tersebut digunakan

dalam penelitian.

Soal Literasi Sains yang disusun terdiri dari 13 soal. Soal tersebut

disusun berdasarkan indikator literasi sains menurut Gormally (2012 , hlm.

367) pada penelitian ini digunakan 8 indikator penelitian diantaranya sebagai

0

0,1

0,2

0,3

0,4

0,5

0,6

0,7

0,8

0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7

Val

idit

as

Tingkat Kesukaran

Tinggi

Cukup

Rendah

Sangat

Rendah

Page 15: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain …repository.upi.edu/18841/6/S_FIS_1100902_Chapter3.pdfmateri fluida statis, pertemuan kedua, ketiga dan keempat siswa diberi model

47

Nurria Latifatul Ulum, 2015 PENERAPAN MODEL INKUIRI ABDUKTIF DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN LITERASI SAINS SISWA SMA PADA MATERI FLUIDA STATIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berikut: 1) Mengetahui suatu informasi dan analisis menggunakan metode

inkuiri sehingga dapat membangun pengetahuan sainstifik, meliputi a)

mengidentifikasi kebenaran dari suatu argumen sains sebanyak 2 soal, b)

mengevaluasi kebenaran sumber sebanyak 2 soal, c) mengevaluasi penggunaan

sebanyak 2 soal ; 2) Mengorganisasi, menganalisis, dan menginterpretasi data

kuantitatif dan informasi sains, meliputi a) membuat grafik yang dapat

merepresentasikan data sebanyak 2 soal, b) membaca dan menginterpretasikan

data sebanyak 1 soal, c) menyelesaikan masalah menggunakan kemampuan

kuantitatif termasuk probabilitas dan statistik sebanyak 1 soal, d) mengerti dan

menginterpretasikan dasar statistik sebanyak 2 soal, e) menganalisis

interferensi, prediksi dan kesimpulan berdasarkan data kuantitatif sebanyak 1

soal. Kemudian dilakukan uji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya

pembeda seperti pada Tabel 3.7.

Tabel. 3.7 Rekapitulasi Hasil Uji Instrumen Literasi Sains

No.

Soal

Validitas Konstruks Reliabilitas Daya Pembeda Tingkat

Kesukaran Ket

Nilai Kategori Nilai Kategori Nilai Kategori Nilai Kategori

19 0,62 Tinggi

0,59 Cukup

0,67 Baik 0,47 Sedang Digunakan

20 0,57 Cukup 0,58 Baik 0,72 Mudah Digunakan

21 0,65 Tinggi 0,58 Baik 0,50 Sedang Digunakan

22 0,40 Rendah 0,50 Baik 0,39 Sedang Tidak

Digunakan

23 0,61 Tinggi 0,58 Baik 0,25 Sukar Digunakan

24 0,44 Cukup 0,67 Baik 0,47 Sedang Tidak

Digunakan

25 0,57 Cukup 0,50 Baik 0,33 Sedang Digunakan

26 0,69 Tinggi 0,83 Baik 0,42 Sedang Digunakan

27 0,26 Rendah 0,17 Rendah 0,14 Sukar Digunakan

28 0,42 Cukup 0,42 Baik 0,22 Sukar Digunakan

29 0,52 Cukup 0,58 Baik 0,30 Sukar Digunakan

30 0,54 Cukup 0,67 Baik 0,39 Sukar Tidak

Digunakan

31 0,55 Cukup 0,67 Baik 0,36 Sedang Digunakan

Page 16: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain …repository.upi.edu/18841/6/S_FIS_1100902_Chapter3.pdfmateri fluida statis, pertemuan kedua, ketiga dan keempat siswa diberi model

48

Nurria Latifatul Ulum, 2015 PENERAPAN MODEL INKUIRI ABDUKTIF DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN LITERASI SAINS SISWA SMA PADA MATERI FLUIDA STATIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan Tabel 3.7, dari 13 butir soal literasi sains yang telah melalui

proses judgement dan uji coba, terdapat tiga butir soal yang tidak digunakan

karena indikator tersebut masih terwakili oleh nomor soal lainnya. Sehingga

butir soal literasi sains yang akan diujikan sebanyak 10 butir soal. Kemudian

dianalisis sebaran instrumen literasi sains dilihat dari validitas point biserial

dan tingkat kesukaran pada Gambar 3.4.

Sukar Sedang Mudah

Gambar 3. 4 Sebaran Validitas Point Biserial dan Tingkat Kesukaran

Instrumen Literasi Sains

Berdasarkan Gambar 3.4, sebaran validitas dan tingkat kesukaran

diperoleh nilai uji validitas item butir soal sebesar 15,38% berkategori rendah,

53,84% berkategori cukup, dan 30,76% berkategori tinggi. Uji reliabilitas yang

bernilai 0,59 berkategori sedang. Uji tingkat kesukaran butir soal sebesar

7,69% berkategori mudah, 53,84% berkategori sedang dan 38,46% berkategori

sukar. Berdasarkan tabel dan sebaran tersebut, maka soal literasi sains yang

digunakan untuk penelitian sebanyak 10 soal dengan membuang soal nomor

22, 24 dan 30 karena indikator soal sudah terwakili oleh soal yang lain.

Kemudian ada satu soal yang validitasnya rendah yaitu soal nomor 27 masih

digunakan karena berdasarkan analisis statistik validitas konstruk empirik yang

0

0,1

0,2

0,3

0,4

0,5

0,6

0,7

0,8

0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8

Val

idit

as

Tingkat Kesukaran

Tinggi

Cukup

Rendah

Sangat

Rendah

Page 17: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain …repository.upi.edu/18841/6/S_FIS_1100902_Chapter3.pdfmateri fluida statis, pertemuan kedua, ketiga dan keempat siswa diberi model

49

Nurria Latifatul Ulum, 2015 PENERAPAN MODEL INKUIRI ABDUKTIF DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN LITERASI SAINS SISWA SMA PADA MATERI FLUIDA STATIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berdasarkan uji coba tes dan mempertimbangkan hasil validitas isi yang

dilakukan oleh judgment tes, soal tersebut dapat mewakili literasi sains siswa

karena tidak ada indikator soal lain yang dapat mewakili soal tersebut sehingga

soal tersebut digunakan dalam penelitian.

H. Teknik Pengumpulan Data

Data yang diperoleh terdiri dari dua jenis data yaitu data kuantitatif dan

data kualitatif.

1. Data Kuantitatif

Data kuantitatif diperoleh melalui pretest dan posttest adalah nilai

penguasaan konsep dan literasi sains yang sebelum dan setelah dilakukan

pembelajaran menggunakan model inkuiri abduktif, sehingga dapat

menggambarkan peningkatan penguasaan konsep dan literasi sains siswa

dengan adanya skor N-gain. Bentuk tes yang digunakan yaitu tes pilihan

ganda pada materi fluida statis.

2. Data Kualitatif

Data kualitatif dalam penelitian diperoleh format observasi. Format

observasi diperlukan untuk mengetahui keterlaksanaan dari tahapan

pembelajaran. Data diperoleh berdasarkan observasi menggunakan alat

pengumpul data berupa lembar observasi keterlaksanaan model pembelajaran

inkuiri abduktif. Observasi dilakukan oleh observer yang berlatar belakang

pendidikan minimal mahasiswa jurusan kependidikan.

I. Teknik Pengolahan Data

Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah berupa data kuantitatif dan

data kualitatif. Prosedur analisis dari tiap data sebagai berikut.

1. Pengolahan Data Kuantitatif

a. Pemberian skor untuk pretest dan posttest.

Penskoran yang dilakukan adalah penskoran Rights Only, yaitu

pemberian skor 1 untuk jawaban benar dan pemberian skor 0 untuk jawaban

salah. Pemberian skor dihitung menggunakan Persamaan 3.5.

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 =𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ

𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙× 100....(3.5)

Page 18: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain …repository.upi.edu/18841/6/S_FIS_1100902_Chapter3.pdfmateri fluida statis, pertemuan kedua, ketiga dan keempat siswa diberi model

50

Nurria Latifatul Ulum, 2015 PENERAPAN MODEL INKUIRI ABDUKTIF DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN LITERASI SAINS SISWA SMA PADA MATERI FLUIDA STATIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Menghitung skor gain ternormalisasi (N-gain)

Skor N-gain merupakan skor yang digunakan untuk mengetahui

peningkatan penguasaan konsep dan literasi sains siswa berdasarkan skor

pretest dan posttest yang diperolehnya. Sehingga pengaruh penggunaan

perlakuan dapat diketahui. Skor gain ternormalisasi diperoleh menggunakan

persaman 3.6.

⟨𝑔⟩ =𝑆𝑝𝑜𝑠𝑡−𝑆𝑝𝑟𝑒

𝑆𝑚𝑎𝑘𝑠−𝑆𝑝𝑟𝑒....(3.6)

Keterangan :

Spost = skor tes akhir

Spre = skor tes awal

Smaks = skor maksimum

Nilai ⟨𝑔⟩ yang diperoleh diinterpretasikan dalam menentukan skor

gain ternormalisasi dengan kriteria seperti pada Tabel 3.8.

Tabel 3.8

Interpretasi Skor Gain Ternormalisasi

⟨𝒈⟩ Kriteria

⟨𝑔⟩ ≥ 0,70 Tinggi

0,30 ≤ ⟨𝑔⟩ <0,70 Sedang

⟨𝑔⟩ < 0,30 Rendah

Sumber: Hake (1999, hlm. 1)

c. Uji normalitas.

Uji normalitas merupakan pengujian terhadap data yang sehingga

diketahui normalitas distribusi data yang diperoleh berdasarkan penelitian.

Data berdistribusi normal digunakan dalam statistik parametrik. Uji

Page 19: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain …repository.upi.edu/18841/6/S_FIS_1100902_Chapter3.pdfmateri fluida statis, pertemuan kedua, ketiga dan keempat siswa diberi model

51

Nurria Latifatul Ulum, 2015 PENERAPAN MODEL INKUIRI ABDUKTIF DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN LITERASI SAINS SISWA SMA PADA MATERI FLUIDA STATIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

normalitas diperoleh menggunakan Persamaan 3.7 (Sudjana, 2005, hlm.

273).

ᵡ2 = ∑(𝑓𝑜 − 𝑓ℎ)2

𝑓ℎ. . . . (3.7)

Persamaan diatas merupakan distribusi χ² (chi-kuadrat) dengan derajat

kebebasan (k-1). Adapun langkah-langkah untuk melakukan uji normalitas

sebagai berikut.

1) Menghitung nilai rata-rata (Mean = M)

2) Menghitung nilai standardeviasi (sd)/membuat frekuensi observasi (Fo)

dan Frekuensi harapan (Fh) dengan menentukan:

a) Rentang skor: r = skor tertinggi - skor terendah

b) Banyak kelas: k = 1 + 3,3 log n

c) Panjang kelas: p = r/k

d) Tabel distribusi

Kelas

(k)

Frekuensi

(Oi)

Batas Kelas

(bk)

z-

score l1-l2 L (l2-l1) Ei χ²

Dengan 𝑧 =𝑏𝑘−𝑀

𝑠𝑑

e) Menentukan derajat kebebasan: υ=k-1

f) Menentukan nilai χ² pada tabel chi kuadrat

g) Penentuan normalitas

Sumber : Pangabean (2001)

Berdasarkan tabel chi-kuadrat dengan 𝛼 = 0,05 dan derajat kebebasan (k-

1), akan diperoleh nilai χ²total tertentu. Selanjutnya dengan menggunakan

perhitungan akan dihasilkan χ²hitung tertentu juga. Jika χ²total lebih besar χ²hitung

maka sampel berdistribusi normal.

Page 20: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain …repository.upi.edu/18841/6/S_FIS_1100902_Chapter3.pdfmateri fluida statis, pertemuan kedua, ketiga dan keempat siswa diberi model

52

Nurria Latifatul Ulum, 2015 PENERAPAN MODEL INKUIRI ABDUKTIF DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN LITERASI SAINS SISWA SMA PADA MATERI FLUIDA STATIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jika data berdistribusi normal, maka pengolahan data dilanjutkan dengan

uji homogenitas. Tetapi, jika salah satu dari data tersebut tidak berdistribusi

normal pengolahan dilanjutkan kepada uji hipotesis, yaitu Uji Mann Whitney.

d. Uji homogenitas.

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui homogen atau tidaknya

data yang diperoleh. Pengujian dilakukan dengan menggunakan uji

homogenitas varians data N-gain dua kelompok dengan Persamaan 3.8

(Sudjana, 2005, hlm. 219).

𝐹 =𝑆2

𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟

𝑆2𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙

....(3.8)

Jika 𝐹 ≥ 𝐹1

2𝛼(𝑣1,𝑣2)

nilai diperoleh dari daftar distribusi F dengan peluang

1/2𝛼 dan derajat kebebasan v1 dan v2 masing-masing sesuai dengan dk

pembilang dan penyebut dalam persamaan tersebut maka tolak H0 dan terima

H1.

e. Uji hipotesis.

Uji hipotesis digunakan agar untuk menentukan hipotesis tersebut dapat

diterima atau ditolak (Sudjana, 2005, hlm. 219). Hipotesis penelitian ini yaitu

penerapan model Inkuiri Abduktif lebih baik dalam meningkatkan penguasaan

konsep dan literasi sains siswa dibandingkan kelas kontrol. Pengujian hipotesis

tersebut dengan Uji Mann Whitney. Uji hipotesis bertujuan untuk memperoleh

perbedaan yang signifikan antara peningkatan N-gain pada kelompok kontrol

dengan kelompok eksperimen jika zhitung berada di daerah penolakan H0.

Pengujian hipotesis dilakukan menggunakan Persamaan 3.9.

Z =𝑈−

𝑛1.𝑛22

√𝑛1.𝑛2.(𝑛1+𝑛2+1)

12

....(3.9)

Keterangan :

𝑈1 = Statistik Uji U1

𝑈2 = Statistik Uji U2

𝑅1 = jumlah rank sampel 1

𝑅2 = jumlah rank sampel 2

𝑛1 = banyaknya anggota sampel 1

Page 21: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain …repository.upi.edu/18841/6/S_FIS_1100902_Chapter3.pdfmateri fluida statis, pertemuan kedua, ketiga dan keempat siswa diberi model

53

Nurria Latifatul Ulum, 2015 PENERAPAN MODEL INKUIRI ABDUKTIF DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN LITERASI SAINS SISWA SMA PADA MATERI FLUIDA STATIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

𝑛2 = banyaknya anggota sampel 2

2. Pengolahan Data Kualitatif

Data hasil observasi diperoleh dari lembar observasi keterlaksanaan

pembelajaran. Lembar observasi ini bertujuan untuk mengetahui

keterlaksanakan dari fase-fase pembelajaran yang digunakan. Dalam lembar

observasi ini disediakan kolom kritik dan saran berupa keterangan. Hal ini

dilakukan agar kekurangan serta kelemahan yang terjadi selama pembelajaran

dapat diketahui sehingga diharapkan pembelajaran selanjutnya bisa lebih baik.

Adapun presentase data lembar observasi tersebut dapat dihitung dengan

menggunakan Persamaan 3.10.

% 𝐾𝑇 =∑ 𝑘𝑒𝑔𝑖𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑘𝑠𝑎𝑛𝑎

∑ 𝑘𝑒𝑔𝑖𝑎𝑡𝑎𝑛× 100% … (3.10)

Setelah data dari lembar observasi tersebut diolah, kemudian

diinterpretasikan dengan mengadopsi kriteria presentase angket seperti Tabel

3.9.

Tabel 3.9

Interpretasi Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran

KT (%) Kriteria

𝐾𝑇 = 𝑂 Tak satu pun kegiatan terlaksana

𝑂 < 𝐾𝑇 ≤ 25 Sebagian kecil bagian terlaksana

25 < 𝐾𝑇 < 50 Hampir setengah kegiatan terlaksana

𝐾𝑇 = 50 Setengah kegiatan terlaksana

5𝑂 < 𝐾𝑇 ≤ 75 Sebagian besar kegiatan terlaksana

75 < 𝐾𝑇 < 100 Hampir seluruh kegiatan terlaksana

𝐾𝑇 = 100 Seluruh kegiatan terlaksana

Sumber : Korsawa (2010, hlm. 49)

Page 22: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain …repository.upi.edu/18841/6/S_FIS_1100902_Chapter3.pdfmateri fluida statis, pertemuan kedua, ketiga dan keempat siswa diberi model

54

Nurria Latifatul Ulum, 2015 PENERAPAN MODEL INKUIRI ABDUKTIF DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN LITERASI SAINS SISWA SMA PADA MATERI FLUIDA STATIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan:

KT = Keterlaksanaan Pembelajaran