bab iii metodologi penelitian a. -...

13
24 Yuni Suryani, 2017 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MODIFIED PRODUCTION BASED TRAINING BERBANTUAN MODUL PADA KOMPETENSI DASAR MENERAPKAN DASAR PENGAWETAN DI SMK NEGERI 2 CILAKU CIANJUR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini dijelaskan secara terperinci mengenai metode penelitian yang digunakan dalam mengkaji permasalahan sesuai dengan topik penelitian. A. Metode Penelitian Metode penelitian yag digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) karena dalam pelaksanaannya penelitian ini dilakukan oleh guru dengan tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu (kualitas) proses pembelajaran di kelasnya melalui suatu tindakan (treatment) tertentu dalam sutau siklus. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Kusnandar (2009) bahwa tujuan utama PTK adalah untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di kelas dan meningkatkan kegiatan nyata guru dalam kegiatan pengembangan profesinya. B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMK Negeri 2 Cilaku Cianjur Jalan Perintis Kemerdekaan, Desa Sirnagalih Kecamatan Cilaku Kabupaten Cianjur. Lokasi ini dipilih karena SMK Negeri 2 Cilaku Cianjur merupakan lokasi peneliti melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL). Selain itu, SMK Negeri 2 Cilaku Cianjur juga merupakan sekolah menengah kejuruan yang memiliki program Studi Keahlian Teknologi Pengolahan Hasil Pertanin (TPHP). Pelaksanaan penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2016/2017 tepatnya pada tanggal 27 Maret 2017-19 April 2017. C. Desain Penelitian Dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti menggunakan model Kemmis dan Mc. Taggart. Pelaksanaan penelitian tindakan meliputi empat langkah yaitu perencanaan (planning), tindakan (action), pengamatan (observation), dan refleksi (reflection). Rancangan penelitian divisualisasikan pada gambar 3.1.

Upload: vuongkhanh

Post on 27-Jul-2019

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. - repository.upi.edurepository.upi.edu/31051/6/S_PTA_1307703_Chapter3.pdf · melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL). Selain itu, SMK Negeri

24 Yuni Suryani, 2017 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MODIFIED PRODUCTION BASED TRAINING BERBANTUAN MODUL PADA KOMPETENSI DASAR MENERAPKAN DASAR PENGAWETAN DI SMK NEGERI 2 CILAKU CIANJUR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini dijelaskan secara terperinci mengenai metode penelitian yang

digunakan dalam mengkaji permasalahan sesuai dengan topik penelitian.

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yag digunakan dalam penelitian ini adalah metode

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) karena dalam pelaksanaannya penelitian ini

dilakukan oleh guru dengan tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu

(kualitas) proses pembelajaran di kelasnya melalui suatu tindakan (treatment)

tertentu dalam sutau siklus. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Kusnandar

(2009) bahwa tujuan utama PTK adalah untuk memecahkan permasalahan nyata

yang terjadi di kelas dan meningkatkan kegiatan nyata guru dalam kegiatan

pengembangan profesinya.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SMK Negeri 2 Cilaku Cianjur Jalan Perintis

Kemerdekaan, Desa Sirnagalih Kecamatan Cilaku Kabupaten Cianjur. Lokasi ini

dipilih karena SMK Negeri 2 Cilaku Cianjur merupakan lokasi peneliti

melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL). Selain itu, SMK Negeri 2

Cilaku Cianjur juga merupakan sekolah menengah kejuruan yang memiliki

program Studi Keahlian Teknologi Pengolahan Hasil Pertanin (TPHP).

Pelaksanaan penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2016/2017

tepatnya pada tanggal 27 Maret 2017-19 April 2017.

C. Desain Penelitian

Dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti menggunakan model Kemmis

dan Mc. Taggart. Pelaksanaan penelitian tindakan meliputi empat langkah yaitu

perencanaan (planning), tindakan (action), pengamatan (observation), dan refleksi

(reflection). Rancangan penelitian divisualisasikan pada gambar 3.1.

Page 2: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. - repository.upi.edurepository.upi.edu/31051/6/S_PTA_1307703_Chapter3.pdf · melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL). Selain itu, SMK Negeri

25

Yuni Suryani, 2017 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MODIFIED PRODUCTION BASED TRAINING BERBANTUAN MODUL PADA KOMPETENSI DASAR MENERAPKAN DASAR PENGAWETAN DI SMK NEGERI 2 CILAKU CIANJUR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.1 Desain Penelitian Tindakan Kelas Sumber : Suharsimi Arikunto, dkk (2006)

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Populasi target dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa SMK Negeri 2 Cilaku Cianjur. Sedangkan

populasi terjangkaunya adalah seluruh siswa kelas X SMK Negeri 2 Cilaku

Cianjur Jurusan TPHP yang terdiri dari tiga kelas yang tergambar pada tabel 3.1.

Tabel 3.1 Daftar Siswa Kelas X TPHP

No Kelas Jumlah Siswa

1 X TPHP 1 24

2 X TPHP 2 28

3 X TPHP 3 23

Sumber : Dokumen SMK Negeri 2 Cilaku Cianjur

Page 3: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. - repository.upi.edurepository.upi.edu/31051/6/S_PTA_1307703_Chapter3.pdf · melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL). Selain itu, SMK Negeri

26

Yuni Suryani, 2017 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MODIFIED PRODUCTION BASED TRAINING BERBANTUAN MODUL PADA KOMPETENSI DASAR MENERAPKAN DASAR PENGAWETAN DI SMK NEGERI 2 CILAKU CIANJUR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2015). Teknik pengambilan sampel yang digunakan

pada penelitian ini adalah teknik non probability sampling tipe purposive

sampling. Purposive sampling menurut Notoatmodjo (2010) adalah pengambilan

sampel yang berdasarkan atas suatu pertimbangan tertentu seperti sifat-sifat

populasi ataupun ciriciri yang sudah diketahui sebelumnya.

Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah kelas X TPHP 2. Peneliti

memilih kelas X TPHP 2 sebagai sampel didasarkan pada karakteristik kelas X

TPHP 2 yang memiliki berbagai macam karakter siswa. Selain itu, berdasarkan

hasil obsevasi awal menunjukan kelas X TPHP 1 cenderung mudah untuk

dikondisikan pada saat proses pembelajaran berlangsung.

E. Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data sebagai

berikut :

1. Tes Tertulis

Tes yang dilakukan yaitu berupa pre-test yang dilakukan pada setiap awal

pembelajaran dan post-test yang dilakukan pada setiap akhir pmbelajaran untuk

mengetahui hasil belajar peserta didik pada aspek kognitif sehingga

perkembangan dalam pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran

modified production basd training dapat terlihat.

2. Observasi

Observasi dilakukan untuk memperoleh data hasil belajar siswa pada aspek

psikomotorik dan afektif melalui lembar penilaian keterampilan dan sikap.

Observasi juga digunakan untuk menilai pembelajaran yang dilakukan oleh guru

sesuai dengan RPP yang telah dibuat.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian digunakan untuk menjaring dan mengumpulkan data

yang dibutuhkan dalam penelitian. Adapun instrument yang digunakan dalam

penelitian adalah sebagai berikut :

Page 4: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. - repository.upi.edurepository.upi.edu/31051/6/S_PTA_1307703_Chapter3.pdf · melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL). Selain itu, SMK Negeri

27

Yuni Suryani, 2017 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MODIFIED PRODUCTION BASED TRAINING BERBANTUAN MODUL PADA KOMPETENSI DASAR MENERAPKAN DASAR PENGAWETAN DI SMK NEGERI 2 CILAKU CIANJUR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Lembar Observasi Keterlaksanaan Modified PBT Berbantuan Modul

Lembar observasi keterlaksanaan PBT Modifikasi berbantuan modul ini

digunakan oleh observer atau guru mata pelajaran untuk mengamati

keterlaksanaan pembelajaran Modified PBT berbantuan modul. Lembar observasi

keterlaksanaan Modified PBT terdiri dari lembar observasi kegiatan guru dan

kegiatan siswa.

2. Lembar Obsevasi Penilaian Afektif

Lembar observasi penilaian afektif digunakan oleh observer atau guru mata

pelajaran untuk mengamati sikap siswa pada proses pembelajaran. Penilaian sikap

dibuat dalam bentuk deskripsi. Lembar observasi berisi kolom catatan perilaku

berdasarkan hasil pengamatan dari perilaku siswa. Perilaku siswa yang dicatat di

dalam lembar observasi adalah perilaku yang sangat baik dan dan/atau kurang

baik yang berkaitan dengan indikator dari sikap spiritual dan sikap sosial.

Darmansyah (2014) menyatakan bahwa teknik penilaian observasi dapat

digunakan untuk menilai ketercapaian sikap spiritual dan sosial. Pedoman

observasi secara umum memuat pernyataan sikap atau perilaku sesuai kenyataan.

Pernyataan memuat sikap atau perilaku yang positif atau negatif sesuai indikator

penjabaran sikap dalam kompetensi inti dan kompetensi dasar. Penilaian afektif

siswa mencakup hal yang terdapat dalam tabel 3.3.

Tabel 3.2 Cakupan Penilaian Afektif

Penilaian sikap spiritual Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianut

Penilaian sikap social Jujur

Disiplin Tanggung Jawab

Santun Percaya Diri

Sumber : Kemdikbud (2015)

3. Lembar Observasi Penilaian Psikomotor

Lembar observasi penilaian psikomotor merupakan lembar yang digunakan

oleh observer untuk melakukan penilaian psikomotor siswa pada saat praktikum.

Teknik penilaian psikomotor yang dilakukan adalah penilaian kinerja Penilaian

kinerja mengukur capaian pembelajaran berupa keterampilan proses dan/atau hasil

(produk). Komponen penilaian kinerja yang dinilai mencakup persiapan kerja,

Page 5: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. - repository.upi.edurepository.upi.edu/31051/6/S_PTA_1307703_Chapter3.pdf · melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL). Selain itu, SMK Negeri

28

Yuni Suryani, 2017 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MODIFIED PRODUCTION BASED TRAINING BERBANTUAN MODUL PADA KOMPETENSI DASAR MENERAPKAN DASAR PENGAWETAN DI SMK NEGERI 2 CILAKU CIANJUR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

proses (sistematika dan cara) kerja, hasil kerja, sikap kerja, dan waktu

pelaksanaan kerja.

4. Soal Tes

Tes digunakan untuk mengambil data hasil belajar kognitif pada siklus I, II,

III yang dilakukan saat awal pelajaran (pre-test) dan akhir pembelajaran (post-

test). Pre-test dilakukan untuk mengukur kemampuan awal siswa sedangkan

tindakan post-test dilakukan untuk melihat perkembangan hasil belajar siswa

khususnya pada kompetensi dasar menerapkan dasar pengawetan materi pokok

penggulaan. Bentuk tes yang diujikan untuk mengukur hasil belajar pada

penelitian ini adalah bentuk pilihan ganda. Menurut Suharsimi Arikunto (2010),

komponen tes pilihan ganda terdiri dari dua bagian, yaitu bagian keterangan

(stem) dan bagian kemungkinan jawaban (option). Kemungkinan jawaban

(option) terdiri dari satu jawaban yang benar (kunci jawaban) dan beberapa

pengecoh (distractor). Sebelum soal tes digunakan, dilakukan validasi dengan

metode judgement expert. Pada penelitian ini jumlah butir soal yang ujikan

sebanyak 40 butir soal untuk tiga siklus. Pada tabel 3.4 disajikan kisi-kisi soal tes.

Tabel 3.3 Kisi-kisi Soal

Kompetensi

Dasar Materi Pembelajaran

Waktu

Tes Butir Soal

3.8 Menerapkan Dasar

Pengawetan 4.8 Melakukan Dasar

Pengawetan

Definisi penggulaan

Siklus I

1

Tujuan dan Fungsi Penggulaan 11, 13, 10, 14

Prinsip dasar penggulaan 3, 9

Efek Pengawetan Penggulaan 7

Teknik/metode penggulaan 5, 8, 2, 12, 6, 4,

15

Faktor yang mempengaruhi penggulaan Siklus

II

1, 2, 10, 15

Kerusakan akibat proses

penggulaan

3, 4, 5, 6, 7, 8,

9, 11, 12, 13, 14

Kriteria Proses Penggulaan

Siklus III

5, 7, 13, 20

Aplikasi proses dasar penggulaan

1, 2, 3, 6, 8, 9,

10, 11, 12, 14, 19

Pengemasan produk penggulaan 4, 15, 16, 17, 18

Page 6: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. - repository.upi.edurepository.upi.edu/31051/6/S_PTA_1307703_Chapter3.pdf · melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL). Selain itu, SMK Negeri

29

Yuni Suryani, 2017 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MODIFIED PRODUCTION BASED TRAINING BERBANTUAN MODUL PADA KOMPETENSI DASAR MENERAPKAN DASAR PENGAWETAN DI SMK NEGERI 2 CILAKU CIANJUR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

G. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian ini menempuh tahapan-tahapan dalam siklus penelitian

tindakan kelas. Dalam tiga siklus yang direncanakan menempuh empat tahapan

penelitian tindakan kelas model Kemmis dan Taggart. Penelitian keempat tahapan

tersebut dalam penelitian ini dapat dideskripsikan sebagai berikut :

SIKLUS I

1. Tahap perencanaan (planning)

a. Mengidentifikasi KD, indikator, dan materi pembelajaran dasar

pengawetan materi pokok penggulaan

b. Menyusun teknik tindakan yang akan dilakukan berkatian dengan

penerapan model pembelajaran Modified PBT berbantuan modul pada

siklus I

c. Menyusun RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) sesuai indikator

yang telah ditetapkan dan skenario pembelajaran model Modified PBT

berbantuan modul siklus I

d. Menyusun kisi-kisi dan soal pre- tes dan post-test untuk siswa

e. Menyiapkan lembar catatan lapangan dan lembar observasi untuk

mengamati keterlaksanaan pembelajaran Modified PBT berbantuan modul

f. Mempersiapkan lembar observasi penilaian sikap

g. Mempersiapkan media (alat dan bahan) pembelajaran kompetensi dasar

menerapkan dasar pengawetan materi pokok penggulaan

Alat : berbagai benda yang ada di kelas meliputi meja, kursi, papan tulis,

absensi, buku dsb).

Bahan : modul pembelajaran, video, power point dan materi tenang

kompetensi dasar menerapkan dasar pengawetan materi pokok penggulaan

2. Tahap pelaksanaan (acting)

a. Pelaksanaan pre-test guna mengetahui kemampuan awal siswa

b. Peneliti menerapkan model pembelajaran Modified PBT berbantuan modul

sesuai dengan RPP Siklus I yang terlampir pada lampiran RPP. Pada siklus

I siswa lebih banyak menerima materi dan menyusun SOP.

Page 7: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. - repository.upi.edurepository.upi.edu/31051/6/S_PTA_1307703_Chapter3.pdf · melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL). Selain itu, SMK Negeri

30

Yuni Suryani, 2017 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MODIFIED PRODUCTION BASED TRAINING BERBANTUAN MODUL PADA KOMPETENSI DASAR MENERAPKAN DASAR PENGAWETAN DI SMK NEGERI 2 CILAKU CIANJUR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Pelaksanaan post-test guna mengukur pemahaman siswa terhadap materi

yang dipelajari

3. Tahap pengamatan (observing)

a. Observasi keterlaksanaan pembelajarabn Modified PBT berbantuan modul

: pengamatan dilakukan terhadap kegiatan guru dan siswa dalam

melaksanakan proses pembelajaran kompetensi dasar menerapkan dasar

pengawetan materi pokok penggulaan.

b. Observasi penilaian sikap : pengamatan dilakukan oleh observer untuk

melakukan pengamatan terhadap proses pembelajaran Modified PBT

berbantuan modul pada kompetensi dasar menerapkan dasar pengawetan

materi pokok penggulaan.

c. Guru bersama observer mengamati segala gejala yang muncul saat

dilakukan tindakan. Kegiatan tersebut dilakukan untuk mengumpulkan

data yang diperlukan peneliti guna menapai ketercapaian proses

pembelajaran

4. Tahap refleksi (reflecting)

a. Meninjau seluruh hasil penerapan Modified PBT berbantuan modul yang

didapatkan pada siklus I

b. Melakukan evaluasi hasil tindakan penerapan Modified PBT berbantuan

modul yang didapatkan pada setiap siklus

c. Memperbaiki pelaksanaan tindakan penerapan Modified PBT berbantuan

modul untuk digunakan pada siklus selanjutnya

Tindakan siklus II dan siklus III dilakukan sama halnya seperti pada siklus I,

tetapi terdapat pebedaan pada tahap pelaksanaan (acting) yang disesuaikan

dengan RPP yang telah disusun pada tahapan perencanaan. Kegiatan inti

pembelajaran pada siklus II adalah presentasi, sedangkan pada siklus III adalah

praktikum. Selain itu, pada siklus II dan III terdapat modifikasi dari hasil refleksi

siklus sebelumnya. Pada tahap refleksi peneliti meninjau kembali seluruh hasil

yang didapatkan pada siklus sebelumnya dengan mengidentifikasi kendala dan

memperbaiki kekurangan dari tindakan yang telah dilakukan. Tujuan dari tahap

refleksi yaitu untuk merencanakan tindakan pada siklus berikutnya.

Page 8: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. - repository.upi.edurepository.upi.edu/31051/6/S_PTA_1307703_Chapter3.pdf · melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL). Selain itu, SMK Negeri

31

Yuni Suryani, 2017 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MODIFIED PRODUCTION BASED TRAINING BERBANTUAN MODUL PADA KOMPETENSI DASAR MENERAPKAN DASAR PENGAWETAN DI SMK NEGERI 2 CILAKU CIANJUR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun prosedur penelitian model pembelajaran Modified PBT berbantuan

modul secara singkat disajikan pada gambar 3.2.

Gambar 3.2 Desain Pembelajaran

Modified Production Based Training Berbantuan Modul Modifikasi dari Sumber : Handayani (2015)

Page 9: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. - repository.upi.edurepository.upi.edu/31051/6/S_PTA_1307703_Chapter3.pdf · melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL). Selain itu, SMK Negeri

32

Yuni Suryani, 2017 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MODIFIED PRODUCTION BASED TRAINING BERBANTUAN MODUL PADA KOMPETENSI DASAR MENERAPKAN DASAR PENGAWETAN DI SMK NEGERI 2 CILAKU CIANJUR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

H. Validasi Instrumen

Menurut Sugiyono (2015) tujuan validasi adalah supaya instrument yang

akan digunakan pada penelitian memenuhi standar yang telah ditetapkan sehingga

data yang diperoleh juga memenuhi standar yang ada. Validasi instrumen

dilakukan dengan melakukan Judgement Expert (validasi pakar). Berikut ini

adalah instrument penelitian yang dilakukan validasi dengan metode judgement

expert :

1. Validasi Soal Tes

Validasi soal dilakukan oleh guru mata pelajaran. Persyaratan validasi untuk

soal pilihan ganda mencakup aspek materi, konstruksi dan bahasa yang tertera

pada tabel 3.4.

Tabel 3.4 Kisi-kisi Validasi Soal

Kriteria Penilaian Jumlah Butir Penilaian

Aspek Materi 5

Aspek Konstruksi 10

Aspek Bahasa 5

Dikembangkan dari sumber : Kemdikbud (2015)

Langkah selanjutnya adalah peneliti membuat rangkuman hasil analisis yang

telah dilakukan oleh penelaah berupa persentase validitas soal, yaitu berupa tabel

hasil telaah soal. Cara menghitung persentase validitas per butir soal yaitu sebagai

berikut :

Kriteria untuk penilaian validitas isi dapat dilihat pada tabel 3.5.

Tabel 3.5 Kriterian Penilaian Validitas Soal

Nilai Keterangan

90-100 Sangat baik

80-89 Baik

70-79 Cukup

60-69 Sedang

1-59 Kurang

Sumber : Arikunto (2009)

Page 10: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. - repository.upi.edurepository.upi.edu/31051/6/S_PTA_1307703_Chapter3.pdf · melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL). Selain itu, SMK Negeri

33

Yuni Suryani, 2017 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MODIFIED PRODUCTION BASED TRAINING BERBANTUAN MODUL PADA KOMPETENSI DASAR MENERAPKAN DASAR PENGAWETAN DI SMK NEGERI 2 CILAKU CIANJUR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hasil validasi soal oleh judgement expert disajikan pada tabel 3.6. jumlah

soal untuk siklus I, II,dan III adalah sebanyak 50 soal. berdasarkan tabel 3.6

terlihat bahwa semua soal pada siklus I, II dan III layak untuk digunakan.

Tabel 3.6 Hasil Validasi Soal Tes

Siklus Ke

Jumlah Soal

Jumlah Penilaian

Sangat Baik Baik Cukup Sedang Kurang

1 15 14 1 0 0 0

2 15 15 0 0 0 0

3 20 20 0 0 0 0

2. Validasi Modul

Validasi modul dilakukan oleh ahli media, ahli bahasa dan ahli materi untuk

menilai kelayakan modul. Lembar validasai tersebut menggunakan rating scale.

Menurut Sugiyono (2015) rating scale ialah data mentah yang diperoleh berupa

angka kemudian ditafisrkan dalam pengertian kualitatif. Rating scale pada lembar

validasi ini menyediakan pilihan jawaban: “Sangat Baik (SB) atau Sangat Layak

(SL)”, angka 3 menunjukkan “Baik (B)” atau Layak (L), angka 2 menunjukkan

“Kurang Baik (K) atau Kurang Layak (KL)”, dan angka 1 menunjukkan “Sangat

Kurang (SK) atau Tidak Layak (TL)”. Hasil validasi modul pembelajarn disajikan

pada tabel 3.8.

Tabel 3.7 Hasil Validasi Modul Pembelajaran

Validator Jumlah Butir

Penilaian

Jumlah Penilaian Keterangan

SB B KB SK

Ahli Media 25 0 17 8 - Layak dengan revisi

Ahli Bahasa 12 4 8 - - Layak dengan revisi

Guru Mata Pelajaran 19 5 14 - - Layak dengan revisi

I. Teknik Analisa Data

1. Analisa Hasil Observasi Keterlaksanaan Modified PBT berbantuan

Modul

Data observasi yang dimaksud adalah data hasil observasi implementasi

proses pembelajaran terhadap kegiatan guru dan siswa. Untuk mengetahui

implementasi proses pembelajaran terhadap kegiatan guru dan siswa selama

kegiatan berlangsung dinilai menggunakan kriteria “Ya” dan “Tidak”. Setelah itu,

Page 11: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. - repository.upi.edurepository.upi.edu/31051/6/S_PTA_1307703_Chapter3.pdf · melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL). Selain itu, SMK Negeri

34

Yuni Suryani, 2017 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MODIFIED PRODUCTION BASED TRAINING BERBANTUAN MODUL PADA KOMPETENSI DASAR MENERAPKAN DASAR PENGAWETAN DI SMK NEGERI 2 CILAKU CIANJUR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

jumlah keterlaksanaan tersebut dihitung jumlah keterlaksanaanya dengan rumus

(Purwanti,2013).

Rumus yang dihitung untuk menghitung presentase keterlaksanaan

pembelajaran terhadap kegiatan guru dan siswa adalah :

Kemudian data dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif.

Data dipaparkan dalam kalimat untuk memperoleh kesimpulan mengenai

ketercapaian sintak pembelajaran (Isyuniarsih, 2012).

2. Analisa Tes Hasil Belajar

a. Menghitung Nilai Rata-Rata

Menurut Sukardi (2008), nilai siswa diperoleh dengan menggunakan rumus

sebagai berikut :

Untuk efektivitas peningkatan hasil belajar dapat diketahui dengan

menggunakan tekni N-Gain, yaitu dengan rumus (Hake, 1998).

Skala nilai yang digunakan pada data N-Gain terdapat pada tabel berikut :

Tabel 3.8 Kriteria Normalized Gain

Skor N-Gain Kriteria N-Gain

0,70 < N-Gain Tinggi

0,30 < N-Gain ≤ 0,70 Sedang

N-Gain ≤ 0,30 Rendah

Sumber : Hake, 1998

Hasil tes kognitif ini kemudian diolah juga menggunakan perhitungan

distribusi frekuensi menurut Sudjana (2005) dengan langkah sebagai berikut :

1) Tentukan rentang (r), ialah data terbesar dikurangi data terkecil dengan rumus:

Keterangan :

r = Rentang

Xmax = Data terbesar

Xmin = Data terkecil

Page 12: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. - repository.upi.edurepository.upi.edu/31051/6/S_PTA_1307703_Chapter3.pdf · melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL). Selain itu, SMK Negeri

35

Yuni Suryani, 2017 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MODIFIED PRODUCTION BASED TRAINING BERBANTUAN MODUL PADA KOMPETENSI DASAR MENERAPKAN DASAR PENGAWETAN DI SMK NEGERI 2 CILAKU CIANJUR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Tentukan banyak kelas interval (k) dengan menggunakan rumus:

Keterangan :

k = Banyak kelas interval

n = Banyak data

3) Tentukan panjang kelas interval (p) dengan menggunakan rumus:

Keterangan :

p = Panjang kelas interval

r = Rentang

k = Banyak keas interval

4) Pilih ujung bawah kelas interval pertama. Nilai ini diambil dengan data

terkecil atau data yang kecil dari data terkecil tetapi selisihnya harus kurang

dari panjang kelas yang telah ditentukan.

5) Selanjutnya, tabel diselesaikan dengan menggunakan harga-harga yang telah

dihitung.

b. Menghitung Persentase Jumlah Siswa Tuntas

Untuk menghitung persentase jumlah siswa yang tuntas atau lebih

memenuhi nilai KKM (75) pada standar kompetensi Menerapkan Dasar

Pengawetan diformulasikan dengan rumus Purwanti, (2013) sebagai berikut :

Hasil persentase yang diperolah akan dikonversi ke dalam nilai kualitatif

sesuai dengan kriteria keefektifan belajar yang disajikan pada tabel 3.11.

Tabel 3.9 Kriteria Ketuntasan Belajar

% Ketuntasan Efektivitas

0 ≤ p < 41 Sangat Rendah

41 ≤ p < 56 Rendah

56 ≤ p < 66 Cukup

66 ≤ p < 80 Tinggi

80 ≤ p < 100 Sangat Tinggi

Sumber : Sukardjo (2005)

Page 13: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. - repository.upi.edurepository.upi.edu/31051/6/S_PTA_1307703_Chapter3.pdf · melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL). Selain itu, SMK Negeri

36

Yuni Suryani, 2017 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MODIFIED PRODUCTION BASED TRAINING BERBANTUAN MODUL PADA KOMPETENSI DASAR MENERAPKAN DASAR PENGAWETAN DI SMK NEGERI 2 CILAKU CIANJUR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Analisia Hasil Observasi untuk Penilaian Sikap

Data yang diperoleh berdasarkan hasil observasi untuk penilaian sikap

adalah data deskriptif kualitatif. Analisis data kualitatif dilakukan peneliti dengan

cara membuat kesimpulan dari hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti.

Analisis data kualitatif pada penelitian ini dilakukan pada data yang diperoleh

berdasarkan observasi. Wicaksono, dkk (2016) menyatakan bahwa data kualitatif

dicari dan dipilih untuk kemudian dirangkum dengan memilih hal-hal yang sama,

kemudian diklasifikasikan untuk mendapatkan informasi penting yang dapat

disimpulkan. Data tersebut ditafsirkan untuk mengetahui nilai sikap siswa.

4. Analisa Hasil Observasi untuk Penilaian Psikomotorik

Data hasil belajar psikomotor siswa yang sudah didapat kemudian

diolah dengan menghitung persentase siswa yang memperoleh nilai 1-4 pada

setiap indikator penilaia praktikum. Kemudian presentase yang sudah didapat

dideskripsikan setiap indikatornya. Persentasi kemampuan siswa dalam setiap

indikator pada setiap aspek penilaian praktikum dihitung menggunakan rumus

Ninik, (2014) sebagai berikut:

Keterangan :

Pi = persentase siswa dalam setiap tingkat kemampuan

ni = banyaknya siswa dalam setiap kemampuan

N = banyaknya seluruh siswa

i = tingkat kemampuan nilai 1,2,3,4