bab iii metodologi penelitian a. -...
TRANSCRIPT
24 Yuni Suryani, 2017 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MODIFIED PRODUCTION BASED TRAINING BERBANTUAN MODUL PADA KOMPETENSI DASAR MENERAPKAN DASAR PENGAWETAN DI SMK NEGERI 2 CILAKU CIANJUR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini dijelaskan secara terperinci mengenai metode penelitian yang
digunakan dalam mengkaji permasalahan sesuai dengan topik penelitian.
A. Metode Penelitian
Metode penelitian yag digunakan dalam penelitian ini adalah metode
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) karena dalam pelaksanaannya penelitian ini
dilakukan oleh guru dengan tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu
(kualitas) proses pembelajaran di kelasnya melalui suatu tindakan (treatment)
tertentu dalam sutau siklus. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Kusnandar
(2009) bahwa tujuan utama PTK adalah untuk memecahkan permasalahan nyata
yang terjadi di kelas dan meningkatkan kegiatan nyata guru dalam kegiatan
pengembangan profesinya.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMK Negeri 2 Cilaku Cianjur Jalan Perintis
Kemerdekaan, Desa Sirnagalih Kecamatan Cilaku Kabupaten Cianjur. Lokasi ini
dipilih karena SMK Negeri 2 Cilaku Cianjur merupakan lokasi peneliti
melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL). Selain itu, SMK Negeri 2
Cilaku Cianjur juga merupakan sekolah menengah kejuruan yang memiliki
program Studi Keahlian Teknologi Pengolahan Hasil Pertanin (TPHP).
Pelaksanaan penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2016/2017
tepatnya pada tanggal 27 Maret 2017-19 April 2017.
C. Desain Penelitian
Dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti menggunakan model Kemmis
dan Mc. Taggart. Pelaksanaan penelitian tindakan meliputi empat langkah yaitu
perencanaan (planning), tindakan (action), pengamatan (observation), dan refleksi
(reflection). Rancangan penelitian divisualisasikan pada gambar 3.1.
25
Yuni Suryani, 2017 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MODIFIED PRODUCTION BASED TRAINING BERBANTUAN MODUL PADA KOMPETENSI DASAR MENERAPKAN DASAR PENGAWETAN DI SMK NEGERI 2 CILAKU CIANJUR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.1 Desain Penelitian Tindakan Kelas Sumber : Suharsimi Arikunto, dkk (2006)
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Populasi target dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa SMK Negeri 2 Cilaku Cianjur. Sedangkan
populasi terjangkaunya adalah seluruh siswa kelas X SMK Negeri 2 Cilaku
Cianjur Jurusan TPHP yang terdiri dari tiga kelas yang tergambar pada tabel 3.1.
Tabel 3.1 Daftar Siswa Kelas X TPHP
No Kelas Jumlah Siswa
1 X TPHP 1 24
2 X TPHP 2 28
3 X TPHP 3 23
Sumber : Dokumen SMK Negeri 2 Cilaku Cianjur
26
Yuni Suryani, 2017 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MODIFIED PRODUCTION BASED TRAINING BERBANTUAN MODUL PADA KOMPETENSI DASAR MENERAPKAN DASAR PENGAWETAN DI SMK NEGERI 2 CILAKU CIANJUR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2015). Teknik pengambilan sampel yang digunakan
pada penelitian ini adalah teknik non probability sampling tipe purposive
sampling. Purposive sampling menurut Notoatmodjo (2010) adalah pengambilan
sampel yang berdasarkan atas suatu pertimbangan tertentu seperti sifat-sifat
populasi ataupun ciriciri yang sudah diketahui sebelumnya.
Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah kelas X TPHP 2. Peneliti
memilih kelas X TPHP 2 sebagai sampel didasarkan pada karakteristik kelas X
TPHP 2 yang memiliki berbagai macam karakter siswa. Selain itu, berdasarkan
hasil obsevasi awal menunjukan kelas X TPHP 1 cenderung mudah untuk
dikondisikan pada saat proses pembelajaran berlangsung.
E. Teknik Pengumpulan Data
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data sebagai
berikut :
1. Tes Tertulis
Tes yang dilakukan yaitu berupa pre-test yang dilakukan pada setiap awal
pembelajaran dan post-test yang dilakukan pada setiap akhir pmbelajaran untuk
mengetahui hasil belajar peserta didik pada aspek kognitif sehingga
perkembangan dalam pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran
modified production basd training dapat terlihat.
2. Observasi
Observasi dilakukan untuk memperoleh data hasil belajar siswa pada aspek
psikomotorik dan afektif melalui lembar penilaian keterampilan dan sikap.
Observasi juga digunakan untuk menilai pembelajaran yang dilakukan oleh guru
sesuai dengan RPP yang telah dibuat.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian digunakan untuk menjaring dan mengumpulkan data
yang dibutuhkan dalam penelitian. Adapun instrument yang digunakan dalam
penelitian adalah sebagai berikut :
27
Yuni Suryani, 2017 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MODIFIED PRODUCTION BASED TRAINING BERBANTUAN MODUL PADA KOMPETENSI DASAR MENERAPKAN DASAR PENGAWETAN DI SMK NEGERI 2 CILAKU CIANJUR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Lembar Observasi Keterlaksanaan Modified PBT Berbantuan Modul
Lembar observasi keterlaksanaan PBT Modifikasi berbantuan modul ini
digunakan oleh observer atau guru mata pelajaran untuk mengamati
keterlaksanaan pembelajaran Modified PBT berbantuan modul. Lembar observasi
keterlaksanaan Modified PBT terdiri dari lembar observasi kegiatan guru dan
kegiatan siswa.
2. Lembar Obsevasi Penilaian Afektif
Lembar observasi penilaian afektif digunakan oleh observer atau guru mata
pelajaran untuk mengamati sikap siswa pada proses pembelajaran. Penilaian sikap
dibuat dalam bentuk deskripsi. Lembar observasi berisi kolom catatan perilaku
berdasarkan hasil pengamatan dari perilaku siswa. Perilaku siswa yang dicatat di
dalam lembar observasi adalah perilaku yang sangat baik dan dan/atau kurang
baik yang berkaitan dengan indikator dari sikap spiritual dan sikap sosial.
Darmansyah (2014) menyatakan bahwa teknik penilaian observasi dapat
digunakan untuk menilai ketercapaian sikap spiritual dan sosial. Pedoman
observasi secara umum memuat pernyataan sikap atau perilaku sesuai kenyataan.
Pernyataan memuat sikap atau perilaku yang positif atau negatif sesuai indikator
penjabaran sikap dalam kompetensi inti dan kompetensi dasar. Penilaian afektif
siswa mencakup hal yang terdapat dalam tabel 3.3.
Tabel 3.2 Cakupan Penilaian Afektif
Penilaian sikap spiritual Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianut
Penilaian sikap social Jujur
Disiplin Tanggung Jawab
Santun Percaya Diri
Sumber : Kemdikbud (2015)
3. Lembar Observasi Penilaian Psikomotor
Lembar observasi penilaian psikomotor merupakan lembar yang digunakan
oleh observer untuk melakukan penilaian psikomotor siswa pada saat praktikum.
Teknik penilaian psikomotor yang dilakukan adalah penilaian kinerja Penilaian
kinerja mengukur capaian pembelajaran berupa keterampilan proses dan/atau hasil
(produk). Komponen penilaian kinerja yang dinilai mencakup persiapan kerja,
28
Yuni Suryani, 2017 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MODIFIED PRODUCTION BASED TRAINING BERBANTUAN MODUL PADA KOMPETENSI DASAR MENERAPKAN DASAR PENGAWETAN DI SMK NEGERI 2 CILAKU CIANJUR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
proses (sistematika dan cara) kerja, hasil kerja, sikap kerja, dan waktu
pelaksanaan kerja.
4. Soal Tes
Tes digunakan untuk mengambil data hasil belajar kognitif pada siklus I, II,
III yang dilakukan saat awal pelajaran (pre-test) dan akhir pembelajaran (post-
test). Pre-test dilakukan untuk mengukur kemampuan awal siswa sedangkan
tindakan post-test dilakukan untuk melihat perkembangan hasil belajar siswa
khususnya pada kompetensi dasar menerapkan dasar pengawetan materi pokok
penggulaan. Bentuk tes yang diujikan untuk mengukur hasil belajar pada
penelitian ini adalah bentuk pilihan ganda. Menurut Suharsimi Arikunto (2010),
komponen tes pilihan ganda terdiri dari dua bagian, yaitu bagian keterangan
(stem) dan bagian kemungkinan jawaban (option). Kemungkinan jawaban
(option) terdiri dari satu jawaban yang benar (kunci jawaban) dan beberapa
pengecoh (distractor). Sebelum soal tes digunakan, dilakukan validasi dengan
metode judgement expert. Pada penelitian ini jumlah butir soal yang ujikan
sebanyak 40 butir soal untuk tiga siklus. Pada tabel 3.4 disajikan kisi-kisi soal tes.
Tabel 3.3 Kisi-kisi Soal
Kompetensi
Dasar Materi Pembelajaran
Waktu
Tes Butir Soal
3.8 Menerapkan Dasar
Pengawetan 4.8 Melakukan Dasar
Pengawetan
Definisi penggulaan
Siklus I
1
Tujuan dan Fungsi Penggulaan 11, 13, 10, 14
Prinsip dasar penggulaan 3, 9
Efek Pengawetan Penggulaan 7
Teknik/metode penggulaan 5, 8, 2, 12, 6, 4,
15
Faktor yang mempengaruhi penggulaan Siklus
II
1, 2, 10, 15
Kerusakan akibat proses
penggulaan
3, 4, 5, 6, 7, 8,
9, 11, 12, 13, 14
Kriteria Proses Penggulaan
Siklus III
5, 7, 13, 20
Aplikasi proses dasar penggulaan
1, 2, 3, 6, 8, 9,
10, 11, 12, 14, 19
Pengemasan produk penggulaan 4, 15, 16, 17, 18
29
Yuni Suryani, 2017 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MODIFIED PRODUCTION BASED TRAINING BERBANTUAN MODUL PADA KOMPETENSI DASAR MENERAPKAN DASAR PENGAWETAN DI SMK NEGERI 2 CILAKU CIANJUR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
G. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian ini menempuh tahapan-tahapan dalam siklus penelitian
tindakan kelas. Dalam tiga siklus yang direncanakan menempuh empat tahapan
penelitian tindakan kelas model Kemmis dan Taggart. Penelitian keempat tahapan
tersebut dalam penelitian ini dapat dideskripsikan sebagai berikut :
SIKLUS I
1. Tahap perencanaan (planning)
a. Mengidentifikasi KD, indikator, dan materi pembelajaran dasar
pengawetan materi pokok penggulaan
b. Menyusun teknik tindakan yang akan dilakukan berkatian dengan
penerapan model pembelajaran Modified PBT berbantuan modul pada
siklus I
c. Menyusun RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) sesuai indikator
yang telah ditetapkan dan skenario pembelajaran model Modified PBT
berbantuan modul siklus I
d. Menyusun kisi-kisi dan soal pre- tes dan post-test untuk siswa
e. Menyiapkan lembar catatan lapangan dan lembar observasi untuk
mengamati keterlaksanaan pembelajaran Modified PBT berbantuan modul
f. Mempersiapkan lembar observasi penilaian sikap
g. Mempersiapkan media (alat dan bahan) pembelajaran kompetensi dasar
menerapkan dasar pengawetan materi pokok penggulaan
Alat : berbagai benda yang ada di kelas meliputi meja, kursi, papan tulis,
absensi, buku dsb).
Bahan : modul pembelajaran, video, power point dan materi tenang
kompetensi dasar menerapkan dasar pengawetan materi pokok penggulaan
2. Tahap pelaksanaan (acting)
a. Pelaksanaan pre-test guna mengetahui kemampuan awal siswa
b. Peneliti menerapkan model pembelajaran Modified PBT berbantuan modul
sesuai dengan RPP Siklus I yang terlampir pada lampiran RPP. Pada siklus
I siswa lebih banyak menerima materi dan menyusun SOP.
30
Yuni Suryani, 2017 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MODIFIED PRODUCTION BASED TRAINING BERBANTUAN MODUL PADA KOMPETENSI DASAR MENERAPKAN DASAR PENGAWETAN DI SMK NEGERI 2 CILAKU CIANJUR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Pelaksanaan post-test guna mengukur pemahaman siswa terhadap materi
yang dipelajari
3. Tahap pengamatan (observing)
a. Observasi keterlaksanaan pembelajarabn Modified PBT berbantuan modul
: pengamatan dilakukan terhadap kegiatan guru dan siswa dalam
melaksanakan proses pembelajaran kompetensi dasar menerapkan dasar
pengawetan materi pokok penggulaan.
b. Observasi penilaian sikap : pengamatan dilakukan oleh observer untuk
melakukan pengamatan terhadap proses pembelajaran Modified PBT
berbantuan modul pada kompetensi dasar menerapkan dasar pengawetan
materi pokok penggulaan.
c. Guru bersama observer mengamati segala gejala yang muncul saat
dilakukan tindakan. Kegiatan tersebut dilakukan untuk mengumpulkan
data yang diperlukan peneliti guna menapai ketercapaian proses
pembelajaran
4. Tahap refleksi (reflecting)
a. Meninjau seluruh hasil penerapan Modified PBT berbantuan modul yang
didapatkan pada siklus I
b. Melakukan evaluasi hasil tindakan penerapan Modified PBT berbantuan
modul yang didapatkan pada setiap siklus
c. Memperbaiki pelaksanaan tindakan penerapan Modified PBT berbantuan
modul untuk digunakan pada siklus selanjutnya
Tindakan siklus II dan siklus III dilakukan sama halnya seperti pada siklus I,
tetapi terdapat pebedaan pada tahap pelaksanaan (acting) yang disesuaikan
dengan RPP yang telah disusun pada tahapan perencanaan. Kegiatan inti
pembelajaran pada siklus II adalah presentasi, sedangkan pada siklus III adalah
praktikum. Selain itu, pada siklus II dan III terdapat modifikasi dari hasil refleksi
siklus sebelumnya. Pada tahap refleksi peneliti meninjau kembali seluruh hasil
yang didapatkan pada siklus sebelumnya dengan mengidentifikasi kendala dan
memperbaiki kekurangan dari tindakan yang telah dilakukan. Tujuan dari tahap
refleksi yaitu untuk merencanakan tindakan pada siklus berikutnya.
31
Yuni Suryani, 2017 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MODIFIED PRODUCTION BASED TRAINING BERBANTUAN MODUL PADA KOMPETENSI DASAR MENERAPKAN DASAR PENGAWETAN DI SMK NEGERI 2 CILAKU CIANJUR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Adapun prosedur penelitian model pembelajaran Modified PBT berbantuan
modul secara singkat disajikan pada gambar 3.2.
Gambar 3.2 Desain Pembelajaran
Modified Production Based Training Berbantuan Modul Modifikasi dari Sumber : Handayani (2015)
32
Yuni Suryani, 2017 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MODIFIED PRODUCTION BASED TRAINING BERBANTUAN MODUL PADA KOMPETENSI DASAR MENERAPKAN DASAR PENGAWETAN DI SMK NEGERI 2 CILAKU CIANJUR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
H. Validasi Instrumen
Menurut Sugiyono (2015) tujuan validasi adalah supaya instrument yang
akan digunakan pada penelitian memenuhi standar yang telah ditetapkan sehingga
data yang diperoleh juga memenuhi standar yang ada. Validasi instrumen
dilakukan dengan melakukan Judgement Expert (validasi pakar). Berikut ini
adalah instrument penelitian yang dilakukan validasi dengan metode judgement
expert :
1. Validasi Soal Tes
Validasi soal dilakukan oleh guru mata pelajaran. Persyaratan validasi untuk
soal pilihan ganda mencakup aspek materi, konstruksi dan bahasa yang tertera
pada tabel 3.4.
Tabel 3.4 Kisi-kisi Validasi Soal
Kriteria Penilaian Jumlah Butir Penilaian
Aspek Materi 5
Aspek Konstruksi 10
Aspek Bahasa 5
Dikembangkan dari sumber : Kemdikbud (2015)
Langkah selanjutnya adalah peneliti membuat rangkuman hasil analisis yang
telah dilakukan oleh penelaah berupa persentase validitas soal, yaitu berupa tabel
hasil telaah soal. Cara menghitung persentase validitas per butir soal yaitu sebagai
berikut :
Kriteria untuk penilaian validitas isi dapat dilihat pada tabel 3.5.
Tabel 3.5 Kriterian Penilaian Validitas Soal
Nilai Keterangan
90-100 Sangat baik
80-89 Baik
70-79 Cukup
60-69 Sedang
1-59 Kurang
Sumber : Arikunto (2009)
33
Yuni Suryani, 2017 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MODIFIED PRODUCTION BASED TRAINING BERBANTUAN MODUL PADA KOMPETENSI DASAR MENERAPKAN DASAR PENGAWETAN DI SMK NEGERI 2 CILAKU CIANJUR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hasil validasi soal oleh judgement expert disajikan pada tabel 3.6. jumlah
soal untuk siklus I, II,dan III adalah sebanyak 50 soal. berdasarkan tabel 3.6
terlihat bahwa semua soal pada siklus I, II dan III layak untuk digunakan.
Tabel 3.6 Hasil Validasi Soal Tes
Siklus Ke
Jumlah Soal
Jumlah Penilaian
Sangat Baik Baik Cukup Sedang Kurang
1 15 14 1 0 0 0
2 15 15 0 0 0 0
3 20 20 0 0 0 0
2. Validasi Modul
Validasi modul dilakukan oleh ahli media, ahli bahasa dan ahli materi untuk
menilai kelayakan modul. Lembar validasai tersebut menggunakan rating scale.
Menurut Sugiyono (2015) rating scale ialah data mentah yang diperoleh berupa
angka kemudian ditafisrkan dalam pengertian kualitatif. Rating scale pada lembar
validasi ini menyediakan pilihan jawaban: “Sangat Baik (SB) atau Sangat Layak
(SL)”, angka 3 menunjukkan “Baik (B)” atau Layak (L), angka 2 menunjukkan
“Kurang Baik (K) atau Kurang Layak (KL)”, dan angka 1 menunjukkan “Sangat
Kurang (SK) atau Tidak Layak (TL)”. Hasil validasi modul pembelajarn disajikan
pada tabel 3.8.
Tabel 3.7 Hasil Validasi Modul Pembelajaran
Validator Jumlah Butir
Penilaian
Jumlah Penilaian Keterangan
SB B KB SK
Ahli Media 25 0 17 8 - Layak dengan revisi
Ahli Bahasa 12 4 8 - - Layak dengan revisi
Guru Mata Pelajaran 19 5 14 - - Layak dengan revisi
I. Teknik Analisa Data
1. Analisa Hasil Observasi Keterlaksanaan Modified PBT berbantuan
Modul
Data observasi yang dimaksud adalah data hasil observasi implementasi
proses pembelajaran terhadap kegiatan guru dan siswa. Untuk mengetahui
implementasi proses pembelajaran terhadap kegiatan guru dan siswa selama
kegiatan berlangsung dinilai menggunakan kriteria “Ya” dan “Tidak”. Setelah itu,
34
Yuni Suryani, 2017 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MODIFIED PRODUCTION BASED TRAINING BERBANTUAN MODUL PADA KOMPETENSI DASAR MENERAPKAN DASAR PENGAWETAN DI SMK NEGERI 2 CILAKU CIANJUR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
jumlah keterlaksanaan tersebut dihitung jumlah keterlaksanaanya dengan rumus
(Purwanti,2013).
Rumus yang dihitung untuk menghitung presentase keterlaksanaan
pembelajaran terhadap kegiatan guru dan siswa adalah :
Kemudian data dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif.
Data dipaparkan dalam kalimat untuk memperoleh kesimpulan mengenai
ketercapaian sintak pembelajaran (Isyuniarsih, 2012).
2. Analisa Tes Hasil Belajar
a. Menghitung Nilai Rata-Rata
Menurut Sukardi (2008), nilai siswa diperoleh dengan menggunakan rumus
sebagai berikut :
Untuk efektivitas peningkatan hasil belajar dapat diketahui dengan
menggunakan tekni N-Gain, yaitu dengan rumus (Hake, 1998).
Skala nilai yang digunakan pada data N-Gain terdapat pada tabel berikut :
Tabel 3.8 Kriteria Normalized Gain
Skor N-Gain Kriteria N-Gain
0,70 < N-Gain Tinggi
0,30 < N-Gain ≤ 0,70 Sedang
N-Gain ≤ 0,30 Rendah
Sumber : Hake, 1998
Hasil tes kognitif ini kemudian diolah juga menggunakan perhitungan
distribusi frekuensi menurut Sudjana (2005) dengan langkah sebagai berikut :
1) Tentukan rentang (r), ialah data terbesar dikurangi data terkecil dengan rumus:
Keterangan :
r = Rentang
Xmax = Data terbesar
Xmin = Data terkecil
35
Yuni Suryani, 2017 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MODIFIED PRODUCTION BASED TRAINING BERBANTUAN MODUL PADA KOMPETENSI DASAR MENERAPKAN DASAR PENGAWETAN DI SMK NEGERI 2 CILAKU CIANJUR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2) Tentukan banyak kelas interval (k) dengan menggunakan rumus:
Keterangan :
k = Banyak kelas interval
n = Banyak data
3) Tentukan panjang kelas interval (p) dengan menggunakan rumus:
Keterangan :
p = Panjang kelas interval
r = Rentang
k = Banyak keas interval
4) Pilih ujung bawah kelas interval pertama. Nilai ini diambil dengan data
terkecil atau data yang kecil dari data terkecil tetapi selisihnya harus kurang
dari panjang kelas yang telah ditentukan.
5) Selanjutnya, tabel diselesaikan dengan menggunakan harga-harga yang telah
dihitung.
b. Menghitung Persentase Jumlah Siswa Tuntas
Untuk menghitung persentase jumlah siswa yang tuntas atau lebih
memenuhi nilai KKM (75) pada standar kompetensi Menerapkan Dasar
Pengawetan diformulasikan dengan rumus Purwanti, (2013) sebagai berikut :
Hasil persentase yang diperolah akan dikonversi ke dalam nilai kualitatif
sesuai dengan kriteria keefektifan belajar yang disajikan pada tabel 3.11.
Tabel 3.9 Kriteria Ketuntasan Belajar
% Ketuntasan Efektivitas
0 ≤ p < 41 Sangat Rendah
41 ≤ p < 56 Rendah
56 ≤ p < 66 Cukup
66 ≤ p < 80 Tinggi
80 ≤ p < 100 Sangat Tinggi
Sumber : Sukardjo (2005)
36
Yuni Suryani, 2017 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MODIFIED PRODUCTION BASED TRAINING BERBANTUAN MODUL PADA KOMPETENSI DASAR MENERAPKAN DASAR PENGAWETAN DI SMK NEGERI 2 CILAKU CIANJUR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Analisia Hasil Observasi untuk Penilaian Sikap
Data yang diperoleh berdasarkan hasil observasi untuk penilaian sikap
adalah data deskriptif kualitatif. Analisis data kualitatif dilakukan peneliti dengan
cara membuat kesimpulan dari hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti.
Analisis data kualitatif pada penelitian ini dilakukan pada data yang diperoleh
berdasarkan observasi. Wicaksono, dkk (2016) menyatakan bahwa data kualitatif
dicari dan dipilih untuk kemudian dirangkum dengan memilih hal-hal yang sama,
kemudian diklasifikasikan untuk mendapatkan informasi penting yang dapat
disimpulkan. Data tersebut ditafsirkan untuk mengetahui nilai sikap siswa.
4. Analisa Hasil Observasi untuk Penilaian Psikomotorik
Data hasil belajar psikomotor siswa yang sudah didapat kemudian
diolah dengan menghitung persentase siswa yang memperoleh nilai 1-4 pada
setiap indikator penilaia praktikum. Kemudian presentase yang sudah didapat
dideskripsikan setiap indikatornya. Persentasi kemampuan siswa dalam setiap
indikator pada setiap aspek penilaian praktikum dihitung menggunakan rumus
Ninik, (2014) sebagai berikut:
Keterangan :
Pi = persentase siswa dalam setiap tingkat kemampuan
ni = banyaknya siswa dalam setiap kemampuan
N = banyaknya seluruh siswa
i = tingkat kemampuan nilai 1,2,3,4