bab iii metodologi penelitian 3.1 metode...
TRANSCRIPT
22 Haris Arsyad, 2020 DESAIN DAN FABRIKASI ANTENA QUASI-YAGI UDA MIMO 2X2 UNTUK APLIKASI JARINGAN 5G PADA PERANGKAT SELULER Universitas Pendidikan Indonesia ½ repository.upi.edu ½ perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Penelitian yang dilaksanakan adalah rancang bangun struktur dimulai dari
desain pada perangkat lunak CST Studio Suite sampai dilakukan fabrikasi untuk
melihat kinerja desain. Desain dibuat menggunakan perangkat lunak CST Studio
Suite berdasarkan desain referensi. Setelah rancangan selesai dibuat kemudian
disimulasikan dan jika hasilnya belum sesuai dengan spesfikasi yang diinginkan
maka akan dilakukan proses optimasi melalui perubahan dimensi sampai
ditemukan desain paling optimal untuk dilanjutkan pada proses fabrikasi. Agar
tujuan dari penelitian ini dapat tercapai maka diperlukan kerangka/tahapan dalam
setiap langkah penelitian. Terdapat beberapa tahapan dalam penelitian ini yaitu
tahap perancangan, fabrikasi dan pengukuran. Tahapan tersebut direpresentasikan
menjadi kerangka tahapan menggunakan diagram alir seperti Gambar 3.1.
(a)
Mulai
Studi literatur desain dan
spesifikasi antena
Tentukan beberapa desain antena quasi-yagi uda
mikrostrip untuk referensi
Komparasi performa setiap desain antena
A
Memilih desain antena
Modifikasi desain antena terpilih
Simulasi hasil modifikasi
B
Apakah hasil simulasi sesuai spesifikasi?
A
TIDAK
YA
23
Haris Arsyad, 2020 DESAIN DAN FABRIKASI ANTENA QUASI-YAGI UDA MIMO 2X2 UNTUK APLIKASI JARINGAN 5G PADA PERANGKAT SELULER Universitas Pendidikan Indonesia ½ repository.upi.edu ½ perpustakaan.upi.edu
(b)
Gambar 3.1 Diagram alir perancangan antena quasi yagi-uda MIMO 2x2
(a) diagram alir awal (b) diagram alir lanjutan
Melakukan penggabungan antena MIMO 2x2
Simulasi antena MIMO 2x2
Selesai
Melakukan fabrikasi
Melakukan pengukuran
Melakukan simulasi akhir antena MIMO 2x2
Analisis dan komparasi hasil simulasi dengan pengukuran
Apakah hasil simulasi antena MIMO 2x2 sesuai spesifikasi?
B
TIDAK
YA
24
Haris Arsyad, 2020 DESAIN DAN FABRIKASI ANTENA QUASI-YAGI UDA MIMO 2X2 UNTUK APLIKASI JARINGAN 5G PADA PERANGKAT SELULER Universitas Pendidikan Indonesia ½ repository.upi.edu ½ perpustakaan.upi.edu
3.2 Spesifikasi Rancangan
Antena quasi-yagi uda MIMO 2x2 yang dirancang dalam laporan tugas
akhir ini adalah antena yang dapat bekerja pada frekuensi Ka-band. Berikut
spesifikasi yang diinginkan pada proses perancangan yaitu:
3.2.1 Parameter Antena
Perancangan antena quasi-yagi uda MIMO 2x2 dimulai dengan menentukan
parameter apa saja yang menunjang sehingga antena tersebut dapat dirancang dan
bekerja. Setelah itu disimulasikan untuk dianalisis. Hasil dari simulasi tersebut
menghasilkan parameter pengamatan yang ditampilkan pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Spesifikasi antena MIMO 2x2 untuk perancangan
Parameter Nilai
Parameter S11 (Return Loss) < - 10 dB (25 GHz – 27 GHz)
Impedansi 50 Ω
Gain > 7 dBi
Pola radiasi Directional
Mutual coupling < - 20 dB
Diversity gain 10 dB
Correlation coefficient < 0,5
3.2.2 Bahan PCB dan Patch
Bahan yang digunakan dalam perancangan antena adalah PCB jenis Rogers
RO-4350B (lossy). Untuk patch dan jalur pencatuan antena menggunakan bahan
tembaga (copper). Adapun spesifikasi PCB ditampilkan pada Tabel 3.2.
25
Haris Arsyad, 2020 DESAIN DAN FABRIKASI ANTENA QUASI-YAGI UDA MIMO 2X2 UNTUK APLIKASI JARINGAN 5G PADA PERANGKAT SELULER Universitas Pendidikan Indonesia ½ repository.upi.edu ½ perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.2 Spesifikasi substrat
Spesifikasi Nilai
Permitivitas Bahan (εr) 3,66
Tebal substrat 0,762 mm
Tebal patch 0,035 mm
Rugi-rugi tangen 0,0027
3.3 Simulasi dengan CST
Proses simulasi menggunakan bantuan perangkat lunak CST Studio Suite.
Pengaturan awal pada CST diperlihatkan pada Gambar 3.2.
Gambar 3.2 Pengaturan awal pada CST Studio Suite
3.3.1 Pengaturan Boundaries
Pengaturan boundaries dilakukan karena komputer hanya mampu
menghitung desain yang memiliki batas tertentu. Pengaturan dapat dilakukan pada
bagian simulation → box boundaries. Bentuk boundaries digambarkan dengan
bentuk kotak dan warna ungu seperti pada Gambar 3.3. Pada simulasi, digunakan
boundaries open (add space) dan apply pada semua arah.
26
Haris Arsyad, 2020 DESAIN DAN FABRIKASI ANTENA QUASI-YAGI UDA MIMO 2X2 UNTUK APLIKASI JARINGAN 5G PADA PERANGKAT SELULER Universitas Pendidikan Indonesia ½ repository.upi.edu ½ perpustakaan.upi.edu
Pemilihan didasarkan karena boundaries open add space beroperasi seperti
ruang bebas, namun menambahkan beberapa ruang ekstra (vakum) antara kotak
pembatas dengan ruang bebas. Umumnya pengaturan ini memberikan hasil terbaik
dalam melakukan simulasi antena karena simulasi antena dikondisikan dalam
kondisi ideal di ruang bebas (Herfiah et al., 2020).
Gambar 3.3 Pengaturan boundaries
3.3.2 Pengaturan Background
Pengaturan background adalah pengaturan di mana pada simulasi dipilih
material yang akan memenuhi volume simulasi. Untuk antena, umumnya yang
digunakan adalah udara. Pada pengaturan ini dipilih normal karena memiliki
karakteristik seperti pada kondisi ruang bebas. Untuk mengubahnya pilih bagian
simulation → background → ubah material type menjadi normal, pengaturan
diperlihatkan pada Gambar 3.4.
Gambar 3.4 Pengaturan background
27
Haris Arsyad, 2020 DESAIN DAN FABRIKASI ANTENA QUASI-YAGI UDA MIMO 2X2 UNTUK APLIKASI JARINGAN 5G PADA PERANGKAT SELULER Universitas Pendidikan Indonesia ½ repository.upi.edu ½ perpustakaan.upi.edu
3.3.3 Pengaturan Port
Secara umum, definisi port waveguide adalah melampirkan seluruh bidang
domain terisi di bagian penampang saluran transmisi dengan area port. Port ini
mensimulasikan waveguide tak terhingga panjang yang terhubung ke struktur.
Mode waveguide bergerak keluar dari struktur menuju bidang batas sehingga
meninggalkan domain komputasi dengan tingkat refleksi yang sangat rendah
hingga di bawah -100 dB dalam beberapa kasus. Refleksi yang sangat rendah dapat
dicapai apabila pola mode waveguide di port cocok dengan pola mode dari
waveguides di dalam struktur. Untuk menentukan port waveguide dengan benar
tergantung pada jenis saluran transmisi. Sinyal input dari port waveguide
dinormalisasi menjadi daya puncak 1 sqrt (Watt).
Teknik pencatuan mikrostrip yang digunakan pada laporan tugas akhir ini
adalah mikrostrip line feeding, seperti yang sudah dijelaskan pada Bab II. Hal ini
dilakukan karena metode ini akan lebih cepat untuk menentukan nilai impedansi
mendekati 50 Ohm ketika dilakukan simulasi (M. Pozar, 2012). Untuk membuat
waveguide port pada antena mikrostrip dapat dilakukan dengan cara pick face pada
ujung line feed antena mikrostrip. Kemudian pada bagian home klik macros → port
→ calculate port extension coefficient. Lalu klik construct port from picked face.
Pengaturan diperlihatkan pada Gambar 3.5.
Gambar 3.5 Pengaturan Port
28
Haris Arsyad, 2020 DESAIN DAN FABRIKASI ANTENA QUASI-YAGI UDA MIMO 2X2 UNTUK APLIKASI JARINGAN 5G PADA PERANGKAT SELULER Universitas Pendidikan Indonesia ½ repository.upi.edu ½ perpustakaan.upi.edu
3.3.4 Pengaturan Solver
Time Domain Solver bekerja dengan cara menghitung pengembangan
bidang terhadap di lokasi waktu diskrit dan pada sampel waktu diskrit. Time
Domain Solver menghitung transmisi energi antara berbagai port atau sumber
eksitasi lainnya dan/atau ruang terbuka dari struktur yang diselidiki. Akibatnya,
Time Domain Solver sangat efisien untuk sebagian besar aplikasi frekuensi tinggi
seperti konektor, jalur transmisi, filter, antena, dan lain-lain. Sehingga dapat
diperoleh keseluruhan perilaku frekuensi broadband dari perangkat simulasi dalam
satu penghitungan. Tampilan pengaturan solver diperlihatkan oleh Gambar 3.6.
Gambar 3.6 Pengaturan Solver
Pada Time Domain Solver metode yang bekerja diklasifikasikan menjadi
Hexahedral dan Hexahedral TLM. Dalam kotak dialog Time Domain Solver
Parameters dapat dipilih tipe mesh Hexahedral atau Hexahedral TLM. Adapun
untuk mengaturnya dapat memilih dialog simulation → setup solver → time
domain solver. Kemudian akan muncul kotak dialog yang berisikan pilihan seperti
accuracy, adaptive mesh dan lain-lain. Pada laporan tugas akhir ini digunakan
accuracy sebesar -40 dB untuk simulasi antena tunggal dan susunan antena. Untuk
parameter lainnya di kotak dialog tidak diubah dan diatur berdasarkan default dari
CST Studio Suite.
29
Haris Arsyad, 2020 DESAIN DAN FABRIKASI ANTENA QUASI-YAGI UDA MIMO 2X2 UNTUK APLIKASI JARINGAN 5G PADA PERANGKAT SELULER Universitas Pendidikan Indonesia ½ repository.upi.edu ½ perpustakaan.upi.edu
3.4 Tahapan Perhitungan
Dalam perancangan antena terdapat rumus yang digunakan penulis dalam
menentukan setiap nilai dimensi, sebelumnya telah dibahas pada Bab II mengenai
perhitungan dimensi antena. Perhitungan dimensi diperlihatkan pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3 Perhitungan dimensi antena mikrostrip
No Dimensi Rumus dan Hasil
1. Panjang
gelombang
Untuk mendapatkan nilai λ0 gunakan persamaan (2.7)
11,538 mm
2. Lebar saluran
pencatu
Untuk nilai dan gunakan persamaan (2.1)
= 6,19 *untuk = 50 Ω
= 1,52 mm
3. Konstanta
dielektrik
relatif
Untuk mendapatkan nilai gunakan persamaan (2.3)
untuk > 1
= 2.832
4. Panjang
gelombang
(λG)
Untuk mendapatkan nilai gunakan persamaan (2.8)
= 6.856 mm
5. Nilai patch Untuk panjang substrat
= 15,21 mm (2.11)
Untuk lebar substrat
= 8 mm (2.12)
Untuk panjang pencatu dan sambungan pencatu daya
; : 1,714 mm ; 0,857 m (2.13)
8
0 90
3 10 /26 10
c x m sf x Hz
l = = =
B Wf
0
3372 r
BZ
pe
= 0Z
0,611 ln(2 1) (ln( 1) 0,392r
r r
Wf B B Bee e
é ù= - - - + - + -ê úë û
Wf
reffe
121 1 1 12
2 2r r
reffhWf
e eeæ öæ ö+ -
= + +ç ÷ç ÷è øè ø
Wf
reffe
effl
0eff
reff
lle
=
2 effLsub l=
1,175 effWsub l=
0,25 effLf l= 22LfLf =
30
Haris Arsyad, 2020 DESAIN DAN FABRIKASI ANTENA QUASI-YAGI UDA MIMO 2X2 UNTUK APLIKASI JARINGAN 5G PADA PERANGKAT SELULER Universitas Pendidikan Indonesia ½ repository.upi.edu ½ perpustakaan.upi.edu
No Dimensi Rumus dan Hasil
Untuk lebar sambungan pencatu daya
= 0,8095 mm (2.14)
Untuk balun bagian lebih pendek dan bagian lebih panjang
dan (2.15)
= 1,72 mm ; = 2,571 mm
Untuk lebar balun
= 0,9 mm (2.16)
Untuk panjang CPS dan panjang sambungan CPS
dan (2.17)
= 1,714 mm ; = 1,37 mm
Untuk panjang driver
= 3,22 mm (2.18)
Untuk panjang direktor
= 2,95 mm (2.19)
Untuk jarak antar direktor
= 1,714 mm (2.20)
Untuk panjang reflektor
= 6,856 mm (2.21)
Untuk lebar reflektor
= 0,857 mm (2.22)
Untuk lebar lengan balun, CPS, driver, direktor
= 0,3 mm (2.23)
Untuk lebar sambungan CPS
= 0,15 mm (2.24)
Untuk gap
= 0,1 mm (2.25)
22WfWf =
0,25 effLl l= 0,252effLlLr l= +
Ll Lr
0,125 effLs l=
3 0,25 effLs l= 2 0,2 effLs l=
3Ls 2Ls
0,45 0,5eff effLdril l£ £
0,40 0,45eff effLdirl l£ £
0,25 effSdr l=
0,5 effLref l>
Wref Wsub=
2 0,05 effWs Ws Wdri Wdir l= = = =
232WsWs =
0,02 effg l=
31
Haris Arsyad, 2020 DESAIN DAN FABRIKASI ANTENA QUASI-YAGI UDA MIMO 2X2 UNTUK APLIKASI JARINGAN 5G PADA PERANGKAT SELULER Universitas Pendidikan Indonesia ½ repository.upi.edu ½ perpustakaan.upi.edu
No Dimensi Rumus dan Hasil
6. Nilai
mittering
balun antena
(2.5)
0.432 mm
3.5 Tahapan Perancangan
Pada tahapan ini, disimulasikan desain antena quasi-yagi uda yang
didapatkan dari jurnal referensi, yang kemudian nilai parameter tersebut akan
disesuaikan dengan frekuensi kerja yang diinginkan. Setelah mendapatkan desain
antena quasi-yagi uda, selanjutnya akan dilakukan proses pengerjaan untuk susunan
antena MIMO 2x2. Berikut bentuk geometri dan hasil simulasi untuk antena
tunggal yang tertera pada jurnal referensi sebagai berikut.
3.5.1 Desain 1 – Enhancement of Quasi Yagi Antenna Design for Ka-Band
Application
Perancangan antena mengikuti desain referensi yaitu bentuk quasi-yagi uda
dan menggunakan balun untuk mendapatkan gain tinggi dan bandwidth lebar
(Amrullah et al., 2017). Bentuk dan ukuran desain ditunjukkan oleh Gambar 3.7
dan Tabel 3.4.
(a) (b)
Gambar 3.7 Desain referensi pertama (a) tampak depan (b) tampak belakang
( 1.35( ))(0.52 0.65 )
whX D e
-= +
X =
32
Haris Arsyad, 2020 DESAIN DAN FABRIKASI ANTENA QUASI-YAGI UDA MIMO 2X2 UNTUK APLIKASI JARINGAN 5G PADA PERANGKAT SELULER Universitas Pendidikan Indonesia ½ repository.upi.edu ½ perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.4 Parameter dimensi referensi pertama
No Parameter Nilai Dimensi
(mm)
Keterangan
1. Lf 1,547 Panjang saluran pencatu
2. Lf2 0,773 Panjang saluran pencatu 2
3. Lr 1,550 Panjang balun bagian kanan
4. Ll 2,323 Panjang balun bagian kiri
5. Ls 0,800 Jarak balun
6. Ls2 1,247 Panjang Coplanar Stripline (CPS) 1
7. Ls3 1,547 Panjang Coplanar Stripline (CPS) 2
8. Ldri 2,907 Panjang driver
9. Ldir 2,660 Panjang direktor
10. Lref 6,186 Panjang reflektor
11. Wf 1,870 Lebar saluran pencatu
12. Wf2 0,935 Lebar saluran pencatu 2
13. Ws 0,300 Lebar saluran balun
14. Ws2 0,300 Lebar Coplanar Stripline (CPS) 1
15. Ws3 0,150 Lebar Coplanar Stripline (CPS) 2
16. Wdri 0,300 Lebar driver
17. Wdir 0,300 Lebar director
18. Sdr 1,547 Jarak antara director-driver dan
director-director
19. g 0,100 Jarak antar Coplanar Stripline (CPS)
Hasil return loss dari simulasi desain pada jurnal referensi pertama
ditunjukkan oleh Gambar 3.8. Hasil simulasi menunjukkan bahwa desain dapat
bekerja pada frekuensi 28 GHz dan 32,58 GHz. Serta bentuk pola radiasi dihasilkan
adalah directional dengan gain 8,12 dB seperti ditunjukkan oleh Gambar 3.9.
33
Haris Arsyad, 2020 DESAIN DAN FABRIKASI ANTENA QUASI-YAGI UDA MIMO 2X2 UNTUK APLIKASI JARINGAN 5G PADA PERANGKAT SELULER Universitas Pendidikan Indonesia ½ repository.upi.edu ½ perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.8 Hasil return loss dari referensi pertama
Gambar 3.9 Bentuk pola radiasi dari referensi pertama
34
Haris Arsyad, 2020 DESAIN DAN FABRIKASI ANTENA QUASI-YAGI UDA MIMO 2X2 UNTUK APLIKASI JARINGAN 5G PADA PERANGKAT SELULER Universitas Pendidikan Indonesia ½ repository.upi.edu ½ perpustakaan.upi.edu
3.5.2 Desain 2 - Design and Experimental Microstrip MIMO Antenna for
WLAN Applications
Perancangan antena mengikuti desain referensi kedua yaitu bentuk 2x2
MIMO untuk diaplikasikan ke dalam perangkat mobile pada jaringan 5G
(Shiddanagouda et al., 2017). Bentuk geometri dan detail parameter dimensi dari
antena ditunjukkan oleh Gambar 3.10 dan Tabel 3.5.
(a) (b)
Gambar 3.10 Desain 2x2 MIMO dari referensi kedua
(a) bagian depan (b) bagian belakang
35
Haris Arsyad, 2020 DESAIN DAN FABRIKASI ANTENA QUASI-YAGI UDA MIMO 2X2 UNTUK APLIKASI JARINGAN 5G PADA PERANGKAT SELULER Universitas Pendidikan Indonesia ½ repository.upi.edu ½ perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.5 Parameter dimensi referensi kedua
No Parameter Nilai Dimensi
(mm)
Keterangan
1. Wp 11,35 Lebar patch
2. Lp 15,25 Panjang patch
3. Wq 3,05 Lebar quarter wave transformer
4. Lq 6,15 Panjang quarter wave transformer
5. Wf 0,5 Lebar saluran pencatu
6. Lf 4,9 Panjang saluran pencatu
7. Ws 62,8 Lebar substrat
8. Ls 60 Panjang substrat
9. Sant λ/4 Jarak antara susunan antena
10. Hs 1,6 Tinggi sibstrat
Hasil return loss -21,3 dB dan mutual coupling antena MIMO dari simulasi
desain pada jurnal referensi kedua ditunjukkan oleh Gambar 3.11. Hasil simulasi
menunjukkan bahwa desain bekerja pada frekuensi 5,9 GHz. Bentuk pola radiasi
yang dihasilkan dengan nilai gain 5,69 dB ditunjukkan oleh Gambar 3.12.
Gambar 3.11 Hasil return loss dan mutual coupling antena MIMO referensi kedua
36
Haris Arsyad, 2020 DESAIN DAN FABRIKASI ANTENA QUASI-YAGI UDA MIMO 2X2 UNTUK APLIKASI JARINGAN 5G PADA PERANGKAT SELULER Universitas Pendidikan Indonesia ½ repository.upi.edu ½ perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.12 Bentuk pola radiasi dan nilai gain dari referensi kedua
Pada penelitian ini, desain dirancangan mengikuti desain referensi dengan
menggunakan bentuk quasi-yagi uda dan bentuk 2x2 MIMO. Diharapkan desain
yang dirancang memiliki spesifikasi sesuai dengan Tabel 3.1.
3.6 Fabrikasi
Tahap fabrikasi dilakukan setelah hasil simulasi rancangan sudah sesuai
dengan spesifikasi dan tidak akan ada perubahan dalam desain. Fabrikasi dilakukan
di tempat fabrikasi PCB.
3.7 Pengukuran Kinerja Perangkat
Pengukuran kinerja perangkat dilaksanakan di Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia (LIPI). Hasil dari pengukuran ini akan dibandingkan dengan hasil
simulasi perangkat yang dilakukan menggunakan CST Studio Suite.
37
Haris Arsyad, 2020 DESAIN DAN FABRIKASI ANTENA QUASI-YAGI UDA MIMO 2X2 UNTUK APLIKASI JARINGAN 5G PADA PERANGKAT SELULER Universitas Pendidikan Indonesia ½ repository.upi.edu ½ perpustakaan.upi.edu
3.8 Perangkat Penunjang Penelitian
Perangkat keras yang digunakan untuk melakukan penelitian adalah sebuah
laptop Macbook Pro 12 dengan processor Intel® Core™ i5-3210M CPU @ 2.50
GHz dengan sistem operasi Windows 7 serta CST Studio Suite dan Microsoft Excel.
Alat ukur yang digunakan adalah sebuah Network Analyzer Anritsu MS463322A
(40 GHz).
3.9 Analisis Data
Analisis data dilakukan setelah mendapatkan hasil simulasi dari desain
awal. Hasil simulasi dibandingkan dengan parameter kinerja yang harus dicapai.
Setelah itu, dilakukan optimalisasi pada desain sampai parameter kinerja dapat
dicapai. Setelah dirasa seluruh parameter kinerja desain tercapai, proses
perancangan dihentikan dan dilanjutkan proses fabrikasi.
Analisis data kembali dilakukan setelah dilakukan pengukuran perangkat
yang telah difabrikasi. Hasil pengukuran akan dibandingkan dengan hasil simulasi
rancangan yang optimal.