bab iii metodologi penelitian 3.1 metode dan prosedur...

33
Arono, 2013 Model Pembelajaran Menyimak Aktif Integratif Melalui Multimedia Interaktif Sebagai Determinan Peningkatan Keterampilan Menyimak Kritis Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab III ini dibahas metodologi penelitian mengenai metode dan prosedur penelitian, latar penelitian, pengembangan instrumen, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, uji validitas dan reabilitas instrumen, serta uji normalitas. 3.1 Metode dan Prosedur Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and Development atau R & D) karena sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian, yaitu menghasilkan produk berupa model pembelajaran menyimak aktif integratif dan media pembelajaran multimedia interaktif pada mata kuliah Menyimak di perguruan tingggi. Sebagaimana Borg & Gall (1989:624) menyatakan bahwa penelitian dan pengembangkan pendidikan adalah suatu proses yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan. Istilah produk meliputi tidak hanya benda-benda, seperti buku teks, desain pembelajaran, model evaluasi, tetapi juga dimaksudkan untuk merujuk pada prosedur dan proses, seperti metode pembelajaran dan metode pelatihan. Prosedur pengembangan diterapkan dengan menyederhanakan beberapa langkah Borg & Gall (1989: 626) dan Sugiyono (2012:298-311). Kesepuluh langkah prosedur penelitian dan pengembangan tersebut: 1) penelitian dan pengumpulan informasi termasuk tinjauan pustaka, observasi kelas, dan persiapan laporan; 2) perencanaan termasuk mendefinisikan keahlian, menyatakanakan obyektif yang menentukan susunan rangkaian, dan uji kelayakan skala kecil; 3) pengembangan bentuk model awal termasuk menyiapkan bahan pengajaran, buku panduan, dan alat evaluasi; 4) melakukan uji coba terbatas dari sekolah 1 sampai sekolah 3, dengan menggunakan 6 sampai dengan 12 subjek. Data wawancara, observasi, dan kuesioner dikumpulkan dan dianalisis; 5) merevisi model awal seperti yang disarankan oleh hasil tes lapangan terdahulu; 6) melakukan pengujian model dalam 5 sampai dengan 87

Upload: hanguyet

Post on 06-Mar-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Prosedur ...repository.upi.edu/1835/6/D_BIND_1007108_CHAPTER3.pdf · pada mata kuliah Menyimak. Kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan

87

Arono, 2013 Model Pembelajaran Menyimak Aktif Integratif Melalui Multimedia Interaktif Sebagai Determinan Peningkatan Keterampilan Menyimak Kritis Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Bab III ini dibahas metodologi penelitian mengenai metode dan prosedur

penelitian, latar penelitian, pengembangan instrumen, teknik pengumpulan data,

teknik analisis data, uji validitas dan reabilitas instrumen, serta uji normalitas.

3.1 Metode dan Prosedur Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research

and Development atau R & D) karena sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian,

yaitu menghasilkan produk berupa model pembelajaran menyimak aktif integratif dan

media pembelajaran multimedia interaktif pada mata kuliah Menyimak di perguruan

tingggi. Sebagaimana Borg & Gall (1989:624) menyatakan bahwa penelitian dan

pengembangkan pendidikan adalah suatu proses yang digunakan untuk

mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan. Istilah produk meliputi tidak

hanya benda-benda, seperti buku teks, desain pembelajaran, model evaluasi, tetapi

juga dimaksudkan untuk merujuk pada prosedur dan proses, seperti metode

pembelajaran dan metode pelatihan.

Prosedur pengembangan diterapkan dengan menyederhanakan beberapa

langkah Borg & Gall (1989: 626) dan Sugiyono (2012:298-311). Kesepuluh langkah

prosedur penelitian dan pengembangan tersebut: 1) penelitian dan pengumpulan

informasi termasuk tinjauan pustaka, observasi kelas, dan persiapan laporan; 2)

perencanaan termasuk mendefinisikan keahlian, menyatakanakan obyektif yang

menentukan susunan rangkaian, dan uji kelayakan skala kecil; 3) pengembangan

bentuk model awal termasuk menyiapkan bahan pengajaran, buku panduan, dan alat

evaluasi; 4) melakukan uji coba terbatas dari sekolah 1 sampai sekolah 3, dengan

menggunakan 6 sampai dengan 12 subjek. Data wawancara, observasi, dan kuesioner

dikumpulkan dan dianalisis; 5) merevisi model awal seperti yang disarankan oleh

hasil tes lapangan terdahulu; 6) melakukan pengujian model dalam 5 sampai dengan

87

Page 2: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Prosedur ...repository.upi.edu/1835/6/D_BIND_1007108_CHAPTER3.pdf · pada mata kuliah Menyimak. Kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan

88

Arono, 2013 Model Pembelajaran Menyimak Aktif Integratif Melalui Multimedia Interaktif Sebagai Determinan Peningkatan Keterampilan Menyimak Kritis Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

15 sekolah dengan 30 sampai dengan 100 subjek. Data kuantitatif pada pelaksanaan

rangkaian subyek sebelum dan sesudah dikumpulkan. Hasil dievaluasi sehubungan

dengan tujuan dan dibandingkan dengan data kelompok kontrol, bila cocok; 7) revisi

produk operasional revisi produk sebagaimana disarankan oleh hasil utama tes

lapangan; 8) melakukan uji coba lapangan dengan melibatkan subjek yang lebih

banyak dari langkah ke-6 dengan 10 sampai dengan 30 sekolah termasuk 40 sampai

200 subjek. Wawancara, data observasi dan questionnaire dikumpulkan dan

dianalisis; 9) revisi produk akhir_revisi produk sebagaimana disarankan oleh

operasional hasil tes lapangan; 10) diseminasi dan penyebaran kepada berbagai pihak

pada pertemuan ilmiah dan jurnal.

Implementasi 10 langkah penelitian yang dikemukakan Borg dan Gall

(2003:570─572) di atas, dalam penelitian ini dimodifikasi dalam tiga tahapan proses

penelitian dan pengembangan, yakni (1) studi pendahuluan: kajian teoretik,

identifikasi kebutuhan, dan penyusunan draf awal produk; (2) pengembangan model:

prinsip penyusunan model, silabus, bahan ajar, dan media; (3) validasi model:

evaluasi model pembelajaran dengan media yang digunakan (Sukmadinata,

2010:184). Bagan di bawah ini menyajikan prosedur penelitian dan pengembangan

yang dilaksanakan.

MODEL

AKHIR

Studi

Pendahuluan:

Pengembangan

Model

Uji Coba Model

Studi Literatur: a) Hakikat menyimak, media

pembelajaran multimedia interaktif, penilaian media, model pembelajaran MAI, dan keterampilan

menyimak kritis b) Hasil penelitian yang relevan

Survei Lapangan: Kondisi pembelajaran menyimak

berdasarkan tanggapan dan kegiatan dosen dan mahasiswa terhadap pembelajaran menyimak.

Hasil kajian teoretis

dan survei lapangan

Perencanaan model: a) pengembangan RAP/silabus,

SAP, bahan ajar, dan media pembelajran ( Flowchart dan Story board)

Pengembangan model: bahan ajar, metode

pembelajaran, multimedia interaktif, langkah-langkah, dan penilaian

Implementasi Model

Draf awal model

yang siap diuji coba

Bagan 3.1 Prosedur Penelitian dan Pengembangan

Page 3: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Prosedur ...repository.upi.edu/1835/6/D_BIND_1007108_CHAPTER3.pdf · pada mata kuliah Menyimak. Kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan

89

Arono, 2013 Model Pembelajaran Menyimak Aktif Integratif Melalui Multimedia Interaktif Sebagai Determinan Peningkatan Keterampilan Menyimak Kritis Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Langkah-langkah di atas dapat diuraikan menjadi beberapa tahapan prosedur

penelitian dan pengembangan model pembelajaran sebagai berikut.

3.1.1 Studi Pendahuluan

Studi pendahuluan merupakan studi awal yang dilakukan untuk

mengidentifikasi proses pembelajaran menyimak yang digunakan di perguruan tinggi

sebagai bahan pertimbangan dalam mengembangkan model pembelajaran menyimak

melalui multimedia interaktif pada mata kuliah Menyimak di Program Studi

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia JPBS FKIP Universitas Bengkulu. Langkah

ini merupakan bagian yang penting dalam penelitian dan pengembangan karena pada

langkah terdapat kajian literatur, survei, dan observasi. Kajian literatur bertujuan

untuk menentukan dasar-dasar pengetahuan yang mendukung penelitian yang

dilaksanakan. Sedangkan survei bertujuan untuk mengetahui data empiris di lapangan

tentang bagaimana keterlaksanan proses pembelajaran menyimak dengan

menggunakan media pembelajaran.

Pada studi pendahuluan dilakukan penelitian yaang bersifat deskriptif. Baik

melalui wawancara maupun dengan angket. Ada beberapa data kualitatif

dikuantifikasikan dalam bentuk persentase. Pada langkah ini ditekankan untuk

memperoleh gambaran tentang pelaksanaan pembelajaran menyimak menggunakan

media pembelajaran. Selanjutnya hasil studi awal ini digunakan sebagai bahan

pertimbangan model pembelajaran dalam pengembangan multimedia aktif integratif

pada mata kuliah Menyimak.

Kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan studi pendahuluan ini meliputi: a)

Studi dokumentasi untuk mengkaji: 1) teori-teori yang berkaitan dengan model

pembelajaran menyimak melalui multimedia interaktif; 2) Kajian teoretis

berhubungan dengan keterampilan menyimak kritis sebagai acuan dalam

pengembangan dan indikator keterampilan menyimak kritis mahasiswa; 3) Hasil

penelitian terdahulu yang berkaitan dengan pengembangan model dengan multimedia

interaktif pada pembelajaran menyimak; b) melakukan studi lapangan untuk melihat

Page 4: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Prosedur ...repository.upi.edu/1835/6/D_BIND_1007108_CHAPTER3.pdf · pada mata kuliah Menyimak. Kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan

90

Arono, 2013 Model Pembelajaran Menyimak Aktif Integratif Melalui Multimedia Interaktif Sebagai Determinan Peningkatan Keterampilan Menyimak Kritis Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

bagaimana kegiatan dan tanggapan dosen dan mahasiswa dalam persiapan mengajar,

penggunaan strategi/metode, penggunaan dan ketersediaan media, minat mahasiswa,

proses pembelajaran, pemahaman materi, serta mengetahui faktor-faktor yang

mempengaruhi pelaksanaan pembelajaran menyimak. Hasil studi pendahuluan ini

digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mengembangkan model pembelajaran

menyimak melalui multimedia interaktif.

3.1.2 Pengembangan Model Pembelajaran Menyimak melalui Multimedia

Interaktif

Pengembangan model pembelajaran menyimak melalui multimedia interaktif

ini berlandaskan pada prinsip pelaksanaan kurikulum yang dilaksanakan dengan

multimedia serta disesuaikan dengan karakter mahasiswa sebagai calon guru.

Perencanaan terdiri atas a) analisis pengembangan silabus, bahan ajar, rencana

pembelajaran, dan evaluasi serta skor. b) Flowchart view penyajian bahan ajar digital.

c) Storyboard multimedia interaktif. Pengembangan multimedia interaktif, yaitu: a)

Menyiapkan elemen-elemen dengan menggunakan beberapa program. b) Pengisian

audio untuk memberikan penjelasan berkaitan dengan ucapan selamat datang pada

tampilan pembuka, penggunaan multimedia interaktif, isi materi, ketentuan uji

kompetensi, dan skor yang diperoleh. c) Pengembilan video/gambar melalui internet

sesuai kebutuhan. d) Pengemasan dalam bentuk CD dengan proses burning file

sebagai CD multimedia interaktif yang kemudia dilanjutkan dengan instalasi program

CD ke dalam komputer yang dipergunakan dalam proses pembelajaran.

Dalam pengembangan model pembelajaran menyimak melalui multimedia

interaktif ini menggunakan model tutorial. Langkah-langkah memproduksi model

tutorial meliputi perencanaan produksi dan proses produksi model program program

CAI model tutorial (Rusman, 2008:231-232), yaitu: 1) Mengambil keputusan. Tahap

ini dipengaruhi oleh ketersediaan hardware, software, waktu, dan biaya. Setelah

berbagai variabel telah terpenuhi, penulis membutuhkan pemikiran keefektifan media

yang dikembangkan dan pertimbangan lainnya. 2) Perencanaan produksi model

Page 5: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Prosedur ...repository.upi.edu/1835/6/D_BIND_1007108_CHAPTER3.pdf · pada mata kuliah Menyimak. Kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan

91

Arono, 2013 Model Pembelajaran Menyimak Aktif Integratif Melalui Multimedia Interaktif Sebagai Determinan Peningkatan Keterampilan Menyimak Kritis Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

program CAI model tutorial berupa satuan pelajaran, perencanaan program CAI

tutorial, dan flowchart program pembelajaran CAI tutorial. 3) Proses produksi

program CAI model tutorial. Setelah membuat perencanaan pengembangan program

CAI tutorial langkah selanjutnya yang harus ditempuh adalah proses produksi. Pada

tahap ini harus mengerahkan seluruh kemampuan untuk menghasilkan program yang

layak dimanfaatkan dalam proses pembelajaran. Pada tahap proses produksi program

CAI (Computer Assisted Instruction) harus memperhatikan tahapan model tutorial

yang terdiri atas: a) Pengenalan meliputi judul program, objektifitas penyajian,

petunjuk, stimulus prioritas pengetahuan, dan inisial kontrol. b) Penyajian informasi

meliputi metode penyajian, panjang teks penyajian, grafik dan animasi, warna dan

penggunaannya, serta penyajian. c) Pertanyaan dalam hal ini soal-soal atau latihan

yang disajikan serta bagaimana pengguna/mahasiswa menggunakannya atau

menjawabnya. d) Penilaian respons dalam hal ini pengguna/mahasiswa bisa

mengukur kemampuan menyimak kritis sendiri. e) Pemberian balikan respons dalam

hal ini media yang dikembangkan mampu memberikan informasi penilaian yang tepat

bagi pengguna/mahasiswa. f) pengulangan dalam hal ini pengguna mampu

mendalami atau mengulang kembali setiap materi yang belum dipahami. g) Penutup.

4) Proses yang terakhir, yaitu evaluasi multimedia. Evaluasi pengembangan

multimedia meliputi evaluasi terhadap content, flowchart view, story board, dan

produk multimedia yang dikembangkan.

3.1.3 Uji Coba

Uji coba dalam pengembangan model pembelajaran menyimak melalui

multimedia interaktif untuk pembelajaran mata kuliah Menyimak dilakukan dalam

dua tahap, yaitu uji coba terbatas dan uji coba lebih luas. Uji coba terbatas dilakukan

pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra JPBS FKIP Universitas Bengkulu

dengan sampel satu kelas, yaitu Kelas A Semeset I. Setiap kelas rata-rata berjumlah

20 mahasiswa. Uji coba terbatas dilakukan dalam empat kali perlakuan. Hasil

Page 6: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Prosedur ...repository.upi.edu/1835/6/D_BIND_1007108_CHAPTER3.pdf · pada mata kuliah Menyimak. Kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan

92

Arono, 2013 Model Pembelajaran Menyimak Aktif Integratif Melalui Multimedia Interaktif Sebagai Determinan Peningkatan Keterampilan Menyimak Kritis Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

evaluasi proses dan hasil pembelajaran dugunakan sebagai bahan refleksi untuk

memperbaiki model sehingga diperoleh model yang terbaik.

Uji coba lebih luas dilakukan pada tiga kelas yang berbeda, yaitu Kelas B, C,

dan D. Kelas B berkategori tinggi berjumlah 20 mahasiswa , kelas C berjumlah 20

mahasiswa berkategori sedang, dan kelas D berjumlah 19 mahasiswa berkategori

rendah. Pengelompokkan tinggi, sedang, dan rendah ini berdasarkan nilai tes

penempatan (placement test) kemampuan menyimak sebagai kelas eksperemennya.

Untuk kelas kontor, penelitian dilakukan di Prodi PBSI FKIP Universitas

Muhammadiyah Bengkulu. Namun, untuk uji terbatas ini, kondisi kelas A lebih

bervariasi kemampuannya. Evaluasi dilakukan terhadap proses dan hasil belajar serta

implementasi model. Evaluasi tersebut dibagi menjadi empat, yaitu evaluasi oleh

mahasiswa, evaluasi oleh dosen, evaluasi oleh ahli pembelajaran, dan evaluasi hasil

belajar mahasiswa untuk melihat efektivitas model yang telah dikembangkan.

Sistem evaluasi yang terdapat dalam media pembelajaran disajikan secara

sistematis dan terstruktur berdasarkan uraian masing-masing materi dari yang paling

mudah/sederhana sampai ke yang paling sulit serta mengacu pada model

pembelajaran menyimak. Bentuk evaluasinya adalah pilihan ganda dan soal uraian

sederhana dari pidato yang disajikan. Pentingnya uji coba media pembelajaran untuk

melihat, Apakah media dapat digunakan atau tidak? Apakah tujuan pemelajaran telah

terpenuhi? Apakah sudah memenuhi harapan mahasiswa? Apakah dapat

meningkatkan keberhasilan pemelajaran dan peningkatan daya simak mahasiswa?

3.2 Latar Penelitian

Hasil pengembangan model pembelajaran menyimak melalui multimedia

interaktif diproyeksikan menjadi alternatif bagi pembelajaran menyimak. Dengan

demikian agar hasil yang diperoleh representatif sehingga dapat digunakan di

program studi manapun, serta mengingat ketersediaan sarana dan prasarana serta

program studi yang ada, lokasi penelitian berdasarkan kedua hal tersebut. Dengan

memperhatikan karakteristik, homogenitas, dan heterogenitas, termasuk

Page 7: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Prosedur ...repository.upi.edu/1835/6/D_BIND_1007108_CHAPTER3.pdf · pada mata kuliah Menyimak. Kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan

93

Arono, 2013 Model Pembelajaran Menyimak Aktif Integratif Melalui Multimedia Interaktif Sebagai Determinan Peningkatan Keterampilan Menyimak Kritis Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

memperhatikan keterbatasan yang ada, penelitian ini difokuskan pada mahasiswa

yang diteliti pada uji lapangan terbatas dan uji lapangan luas pada penelitian ini

adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Semester I

JPBS FKIP Universitas Bengkulu Tahun Akademik 2012/2013 berjumlah 79 orang.

Jumlah mahasiswa tersebut dibagi empat sehingga didapatkan setiap kelasnya rata-

rata 20 mahasiswa. Pengambilan sampel ini dilakukan secara purposive sampling,

yakni teknik pengambilan sampel berdasarkan tujuan penelitian. Purposive sampling

merupakan strategi pengambilan sampel dalam penelitian kuantitatif yang termasuk

dalam nonprobability sampling. Nonprobability sampling merupakan teknik sampel

yang diteliti didasarkan pada penilaian peneliti.Teknik ini dipakai karena peneliti

memiliki pertimbangan yang disesuaikan dengan kemampuan tenaga, waktu, media,

dan biaya yang ada. Adapun tipe yang proposive sampling dalam penelitian ini adalah

tipe maxsimum variation sampling (sampel variasi maksimum) atau dikenal dengan

sampel heterogen, yaitu teknik purposive sampling digunakan untuk menangkap

berbagai perspektif yang berkaitan dengan hal yang menarik bagi peneliti. Sampel

variasi maksimum adalah mencari variasi dalam perspektif, mulai dari kondisi-

kondisi pembelajaran menyimak di kelas rendah, sedang, dan tinggi. Perbedaan

antarkelompok itu akan menunjukkan berbagai atribut, perilaku, pengalaman, insiden,

kualitas, dan situasi sehingga dapat mengidentifikasi tema umum yang jelas di

seluruh sampel. (Sukmadinata, 2010:254; Creswell, 2012:207-208). Setelah sampel

tersebut ditentukan berdasarkan kriteria yang telah ditentukan, sampel penelitian

dikelompokkan berdasarkan kualifikasi dari tes awal kemampuan menyimak

mahasiswa. Adapun sampel penelitian ini seperti pada tabel berikut ini.

Page 8: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Prosedur ...repository.upi.edu/1835/6/D_BIND_1007108_CHAPTER3.pdf · pada mata kuliah Menyimak. Kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan

94

Arono, 2013 Model Pembelajaran Menyimak Aktif Integratif Melalui Multimedia Interaktif Sebagai Determinan Peningkatan Keterampilan Menyimak Kritis Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 3.1

Daftar Sampel Penelitian Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

No. Kelas Jumlah Kualifikasi Keterangan

Kelas Eksperimen

1. A 20 Variatif Uji Terbatas Unib

2. B 20 Tinggi Uji Luas Unib

3. C 20 Sedang Uji Luas Unib

4. D 19 Rendah Uji Luas Unib

Kelas Kontrol

5. A 32 Variatif Uji Terbatas UMB

6. B 31 Tinggi Uji Luas UMB

7. C 31 Sedang Uji Luas UMB

8. D 32 Rendah Uji Luas UMB

3.3 Pengembangan Instrumen Penelitian Model Pembelajaran

Menyimak Aktif Integratif melalui Multimedia Interaktif dalam

Peningkatan Keterampilan Menyimak Kritis Mahasiswa

Instrumen yang digunakan peneliti dalam penelitian ini menggunakan desain

pembelajaran, tes kemampuan menyimak kritis, kuesioner, observasi, dan

wawancara. Untuk menjaring data yang diperlukan, peneliti menggunakan tes,

angket, observasi dan wawancara. Data yang menggunakan angket terdiri atas dua

variabel, yaitu kondisi pembelajaran menyimak dan kualitas model yang

dikembangkan. Butir-butir angket yang dibuat berdasarkan indikator-indikator

variabel tersebut pengukurannya menggunakan skala likert. Setiap pernyataan

disediakan empat alternatif jawaban. Alternatif jawaban yang disediakan meniadakan

pilihat netral/ragu-ragu. Hal itu dilakukan untuk menghindari pilihan/sikap subjek

penelitian yang tidak jelas (Nasution, 1982:75). Instrumen tes digunakan untuk

mengumpulkan data tentang keterampilan menyimak kritis mahasiswa, baik berupa

ranah kognitif, afektif, maupun psikomotor. Ranah afektif dan psikomotor

dilaksanakan dengan tes unjuk kerja/esai (simak-tulis; simak-ucapkan), seperti pada

tabel di bawah ini (Nurgiyantoro, 2012:366-367). Wawancara digunakan untuk

Page 9: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Prosedur ...repository.upi.edu/1835/6/D_BIND_1007108_CHAPTER3.pdf · pada mata kuliah Menyimak. Kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan

95

Arono, 2013 Model Pembelajaran Menyimak Aktif Integratif Melalui Multimedia Interaktif Sebagai Determinan Peningkatan Keterampilan Menyimak Kritis Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

menggali informasi dan konfirmasi terhadap jawaban angket dari informan, baik

mahasiswa maupun dosen.

Ranah kognitif dan afektif dilaksanakan dengan pilihan ganda. Tes pilihan

ganda dengan empat alternatif jawaban digunakan untuk menguji keterampilan

menyimak kritis mahasiswa. Instrumen dikembangkan oleh peneliti bersama

pembimbing dan teman sejawat. Instrumen tes ini dikembangkan dengan

memperhatikan indikator dalam keterampilan menyimak kritis. Berikut ini

dipaparkan masing-masing instrumen, kisi, dan pengujian kualitas instrumen.

3.3.1 Pengembangan Instrumen Kondisi Pembelajaran Menyimak

Instrumen kondisi pembelajaran pembelajaran menyimak berbentuk angket

yang terdiri atas persepsi dosen dalam pembelajaran menyimak dan persepsi

mahasiswa dalam pembelajaran menyimak. Instrumen persepsi dosen dalam

pembelajaran menyimak terdiri atas tiga indikator, yaitu persiapan pembelajaran,

penyajian materi pembelajaran, dan penutup pembelajaran dengan memperhatikan

kekritisan mahasiswa dalam pembelajaran menyimak (Samana, 1994:123; Hamalik,

1991:43; Brown, 2001:432-434; Anderson, 1987:1925). Instrumen persepsi

mahasiswa dalam pembelajaran menyimak mencakup minat, proses, penggunaan

media, pemahaman, strategi, dan faktor pendukung atau pengambat dalam

pembelajaran menyimak (Mayer, 2001:270-271; Sudjana dan Rivai, 2001:21; Sutari,

1997:42-43). Instrumen kinerja stategi menyimak mahasiswa mencakup persiapan

menyimak, menerapkan proses menyimak, menilai efektivitas kinerja menyimak, dan

merefleksikan tujuan menyimak (Thomson et.al., 2010: 268-271; Vandergrift, 1999

and Harris, 2007). Berikut ini disajikan indikator dan kisi-kisi tanggapan dosen dan

mahasiswa serta kinerja strategi menyimak mahasiswa dalam pembelajaran

menyimak.

Page 10: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Prosedur ...repository.upi.edu/1835/6/D_BIND_1007108_CHAPTER3.pdf · pada mata kuliah Menyimak. Kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan

96

Arono, 2013 Model Pembelajaran Menyimak Aktif Integratif Melalui Multimedia Interaktif Sebagai Determinan Peningkatan Keterampilan Menyimak Kritis Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 3.2

Indikator dan Kisi-kisi Pendapat Dosen dalam Pembelajaran Menyimak

No. Indikator Kisi-kisi Nomor

Instrumen

1 Persiapan Mengajar 1. Membuat RAP dan SAP

2. Merencanakan media pembelajaran

3. Menyiapkan alat ukur kemampuan

Menyimak

1;2;3;4;

5;6;7;

8;9;10;

2 Penggunaan

Metode/Strategi

4. Upaya dosen agar mahasiswa

memahami dan terampil dalam

menyimak

5. Metode/ strategi pembelajaran

yang digunakan

11;12;13;14;

15;16;17;18;

19;20;21;22;23

24;25;26;27;

3 Penggunaan dan

Ketersediaan Media

6. Penggunaan media oleh dosen

7. Jenis media yang digunakan

8. Penggunaan komputer untuk

Pembelajaran

28;29;30;31;32;

33;34;35;

36;37

4 Faktor

Pendukung/Penghambat

9. Kemampuan dosen menggunakan

komputer

10. Akses dosen terhadap internet

11. Bahan simakan yang memadai

38;39;40;

41;42;

43;44.

Tabel 3.3

Indikator dan Kisi-kisi Pendapat Mahasiswa dalam Pembelajaran Menyimak

No. Indikator Kisi-kisi Nomor

1 Minat Mahasiswa 1. Minat mahasiswa terhadap

pembelajaran

2. Kesesuaian materi pembelajaran

1;2;3;4;

5;6;7;8;9

2 Metode Pembelajaran 3. Penggunaan metode pembelajaran

4. Kegiatan mahasiswa dalam

Pembelajaran

10;11;12;15;

14;13;

3 Penggunaan Media 5. Penggunaan media oleh mahasiswa

6. Ketersediaan komputer di kampus

7. Penggunaan multimedia

16;17; 18;

19;20;

21; 22;23;

24;25;26;

Page 11: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Prosedur ...repository.upi.edu/1835/6/D_BIND_1007108_CHAPTER3.pdf · pada mata kuliah Menyimak. Kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan

97

Arono, 2013 Model Pembelajaran Menyimak Aktif Integratif Melalui Multimedia Interaktif Sebagai Determinan Peningkatan Keterampilan Menyimak Kritis Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

No. Indikator Kisi-kisi Nomor

4. Pemahaman terhadap

Materi Pembelajaran

8. Pemahaman mahasiswa terhadap

materi

9. Upaya mahasiswa memahami materi

Pembelajaran

27;28;

29;30;31;

5 Faktor

Pendukung/Penghambat

10. Kemampuan mahasiswa

menggunakan komputer

11. Akses mahasiswa terhadap internet

12. Bahan simakan yang memadai

32;33;

34;35;

36;37.

Tabel 3.4

Indikator dan Kisi-kisi Kinerja Strategi Menyimak Mahasiswa

No. Indikator Kisi-kisi Nomor

1 Mempersiapan

Menyimak

1. Memfokuskan perhatianmenyimak

2. Merefleksikan kata kunci

3. Menekankan perhatian menyimak

1; 2;

3; 4;

5; 6;

2 Menerapkan

Proses

Menyimak

4. Mengklarifikasi makna dan maksud

5. Menjelaskan makna dan maksud

6. Menilai Efektivitas Kinerja Menyimak

7;8;9;10;11;12;13;

14;15;16;17;18

19;20;21;22;23

3. Merefleksikan

tujuan

menyimak

7. Memberikan umpan balik simakan

8. Memeriksa pemahaman

9. Mempertimbangkan seberapa baik tujuan

menyimak telah dicapai

24;25;

26;27;

28;29.

3.3.2 Pengembangan Instrumen Media Pembelajaran Multimedia Interaktif

Instrumen dan kisi-kisi media pembelajaran interaktif dalam peningkatan

keterampilan menyimak kritis mengacu pada perencanaan model dan pengembangan

model media pembelajaran menyimak. Perencanaan model mencakup otline content,

flowchart, dan storyboard, sedangkan pengembangn model mencakup content,

technical, design, dan presentasi (Ivers dan Barron, 2002; Flowerdew & Miller,

2005:180). Untuk menguji validitas dari dari media pembelajaran multimedia

interaktif yang digunakan, peneliti melakukan analisis dari ahli media/judgment.

Adapun indikatior dan kisi-kisi yang dikembangkan peneliti sebagai acuan penilaian

multimedia pembelajaran menyimak aktif integratif sebagai berikut.

Page 12: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Prosedur ...repository.upi.edu/1835/6/D_BIND_1007108_CHAPTER3.pdf · pada mata kuliah Menyimak. Kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan

98

Arono, 2013 Model Pembelajaran Menyimak Aktif Integratif Melalui Multimedia Interaktif Sebagai Determinan Peningkatan Keterampilan Menyimak Kritis Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 3.5

Indikator dan Kisi-kisi Media Pembelajaran Multimedia Interaktif

No. Indikator

Kisi-kisi/Aspek yang Dinilai

1. Outline

Content

1) Mendeskripsikan tujuan dengan jelas.

2) Menganalisis konsep sesuai dengan struktur keilmuan dan

karakteristik peserta didik.

3) Menyajikan materi sesuai dengan standar kompetensi dan

kompetensi dasar serta indikator.

4) Memiliki tata tulis sesuai dengan ketentuan.

5) Menyajikan pertanyaan yang diajukan sesuai dengan tujuan

pembelajaran.

2. Flowcart

View

1) Menyajikan struktur sesuai dengan model tutorial.

2) Menampilkan branching komplit dan jelas.

3) mempunyai label yang jelas dan

mudah dimengerti pada masing-masing elemen .

4) Memakai semua simbol yang benar.

5) Memudahkan untuk diikuti dan dimengerti.

3. Storyboard 1) Memiliki seluruh layer yang dibutuhkan.

2) Mempunyai tujuan yang jelas pada semua link.

3) Memiliki konten yang lengkap, menarik, dan mudah

dimengerti.

4) Memiliki desain yang konsisten dan jelas.

4. Teknik 1) Memiliki sistem navigation link yang bekerja dengan baik.

2) Memiliki menu link yang bekerja dengan baik.

3) Memiliki elemen media yang beroperasi dengan tepat tersedia

tools yang dibutuhkan.

5. Desain 1) Memiliki flowchart dan storyboard dengan benar.

2) Memiliki layout yang jelas/konsisten.

3) Memiliki semua elemen media yang bermanfaat.

4) Semua teks mudah dibaca dan kontras dengan background.

5) Memiliki botton navigasi yang jelas dan teridentifikasi.

6) Memiliki feedback yang konsisten dan memuaskan.

7) Memiliki bagian penutup yang menarik.

Page 13: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Prosedur ...repository.upi.edu/1835/6/D_BIND_1007108_CHAPTER3.pdf · pada mata kuliah Menyimak. Kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan

99

Arono, 2013 Model Pembelajaran Menyimak Aktif Integratif Melalui Multimedia Interaktif Sebagai Determinan Peningkatan Keterampilan Menyimak Kritis Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

No. Indikator

Kisi-kisi/Aspek yang Dinilai

6. Penyajian 1) Mempunyai artikulasi yang jelas dan volume yang

memadai.

2) Memiliki tampilan yang profesional.

3) Memiliki tampilan yang menarik minat audien.

4) Memiliki tampilan yang terorganisasi dengan baik.

5) Memiliki tampilan yang tidak membosankan.

6) Memiliki narator sesuai dengan tema.

7) Memiliki tampilan yang mudah dipahami.

8) Memiliki kontrol kecepatan audiovisual.

9) Memiliki hasil kerja dapat diamati/dicetak.

10) Memiliki waktu dalam setiap kegiatan.

3.3.3 Pengembangan Instrumen Keterampilan Menyimak Kritis

Instrumen keterampilan menyimak kritis ini dikembangkan dari teori berpikir

kritis dan menyimak kritis, yaitu dua belas subketerampilan berpikir kritis dan

sepuluh kegiatan menyimak kritis. Adapun indikator yang dapat dilakukan adalah

memfokuskan pertanyaan, menganalisis argumen, bertanya dan menjawab

pertanyaan klarifikasi serta pertanyaan yang menantang, membuat induksi dan

mempertimbangkan hasil keputusan induksi, membuat dan mempertimbangkan nilai

keputusan, mendifinisikan istilah, dan memutuskan suatu tindakan (Anderson,

1972:70; Costa, 1985; Santrock, 2010:359-360). Berdasarkan subketerampilan

berpikir kritis dan menyimak kritis tersebut, indikator keterampilan menyimak kritis

beserta kisi-kisinya dapat dirumuskan dalam tabel berikut ini.

Tabel 3.6

Indikator dan Kisi-kisi Keterampilan Menyimak Kritis

Keterampilan

Menyimak Kritis

Indikator Nomor

Evaluasi

Menyimak Kritis

1. Memberikan

Penjelasan

Sederhana

1. Memfokuskan pertanyaan 1;2; 3;15;16;17

2. Menganalisis argumen 4; 12;14;18;26;

28;29;30;35 3. Menentukan pertanyaan dan

menjawab pertanyaan klarifikasi

dan pertanyaan yang menantang

5; 6;19;20;33;

Page 14: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Prosedur ...repository.upi.edu/1835/6/D_BIND_1007108_CHAPTER3.pdf · pada mata kuliah Menyimak. Kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan

100

Arono, 2013 Model Pembelajaran Menyimak Aktif Integratif Melalui Multimedia Interaktif Sebagai Determinan Peningkatan Keterampilan Menyimak Kritis Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Keterampilan

Menyimak Kritis

Indikator Nomor

Evaluasi

Menyimak Kritis

2. Membuat

Penjelasan

Lebih Lanjut

4. Menentukan ketepatan ujaran

dan unsur kalimat

7;21

5. Menentukan

ungkapan dan definisi

8;22

3. Membuat

Kesimpulan

(inference)

6. Membuat induksi dan

mempertimbangkan hasil

induksi

11;25;32;

7. Membuat dan

mempertimbnagkan

nilai keputusan

13;27;34;

4. Menentukan

Strategi dan Taktik

8. Menentukan

informasi secara objektif dan

evaluastif

9;23

9. Mengidentifikasi masalah 10;24;31

Berdasarkan kisi-kisi tersebut, keterampilan menyimak kritis mahasiswa

dikembangkan dalam bentuk soal pilihan ganda terutama dalam mengukur

keterampilan menyimak kritis mahasiswa pada aspek kognitif, sedangkan aspek

afektif dan psikomotornya dengan soal esai/unjuk kerja. Pengujian validasi tes

keterampilan menyimak kritis dilakukan dengan menggunakan teknik pearson

product moment (r), sedangkan uji reliabilitas menggunakan Metode Belah Dua (Split

Half) dengan SPSS Statistics 20.0.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan di dalam penelitian ini dengan cara:

a) Dokumentasi: Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data mengenai

penyusunan desain pembelajaran dan alat tes kemampuan menyimak yang digunakan

untuk meningkatkan keterampilan menyimak kritis mahasiswa. b) Kuesioner dan

observasi: Kuesioner ini digunakan untuk memperoleh data atau informasi mengenai

pelaksanaan pembelajaran menyimak dengan menggunakan model menyimak aktif

intergratif melalui multimedia interaktif dalam peningkatan keterampilan menyimak

kritis mahasiswa. Observasi digunakan untuk memperoleh data tentang pelaksanaan

Page 15: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Prosedur ...repository.upi.edu/1835/6/D_BIND_1007108_CHAPTER3.pdf · pada mata kuliah Menyimak. Kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan

101

Arono, 2013 Model Pembelajaran Menyimak Aktif Integratif Melalui Multimedia Interaktif Sebagai Determinan Peningkatan Keterampilan Menyimak Kritis Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

pembelajaran menyimak dengan menggunakan multimedia interaktif. c) Skala

penilaian: Skala penilaian digunakan untuk memperoleh data tentang hasil evaluasi

ananlisis landasan dan konsep flowchart view, storyboard, dan pengembangan

multimedia interaktif (evaluasi di atas meja) yang dilakukan para ahli, sekaligus untuk

mengetahui keterpakaian produk dalam pembelajaran. d) Wawancara: Wawancara

dilakukan untuk menggali informasi dan konfirmasi terhadap pandangan mahasiswa

dan dosen berkaitan dengan pelaksanaan Model PMAIMI. e) Tes hasil belajar: Tes

hasil belajar digunakan untuk mengumpulkan data hasil belajar mahasiswa dalam

mengikuti pembelajaran sebelum dan sesudah menggunakan multimedai interaktif.

Tes adalah alat bantu atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur

sesuatu dalam suasana dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan

(Arikunto, 2007:53).

Data yang dikumpulkan melalui penelitian ini adalah data mengenai hasil

tes awal mahasiswa sebelum diberi perlakuan pembelajaran dan data hasil belajar

mahasiswa setelah diberikan perlakuan. Kemampuan awal mahasiswa didapat dengan

memberikan tes awal sebelum pelaksanaan pembelajaran. Kemampuan yang

dimaksud adalah kemampuan menyimak dalam peningkatan keterampilan menyimak

kritis. Instrumen yang digunakan berupa butir soal pilihan ganda, uraian/tulis, dan

lisan/berbicara (simak – bicara kritis dan simak tulis kritis). Pemberian tes awal ini

dimaksudkan untuk megetahui kemampuan awal mahasiswa sebagai titik tolak

pembelajaran.

Penelitian ini menggunakan tes karena diharapkan melalui penggunaan

multimedia interaktif untuk pembelajaran menyimak hasil belajar mahasiswa

cenderung meningkat. Validitas terhadap tes hasil belajar dilakukan dengan validitas

konstruksi oleh dosen. Sebuah tes dikatakan memiliki validitas konstruksi apabila

butir soal yang membangun tes tersebut mengukur setiap aspek, seperti pada tujuan

pembelajaran (Arikunto, 2007 :67).

Dalam analisis data kualitatif ini, data kuantitatif yang diperoleh melalui

instrumen evaluasi dikonversikan ke dalam kualitatif dengan skala empat, kemudian

Page 16: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Prosedur ...repository.upi.edu/1835/6/D_BIND_1007108_CHAPTER3.pdf · pada mata kuliah Menyimak. Kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan

102

Arono, 2013 Model Pembelajaran Menyimak Aktif Integratif Melalui Multimedia Interaktif Sebagai Determinan Peningkatan Keterampilan Menyimak Kritis Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dideskripsikan dan hasil deskripsi tersebut dijadikan sebagai dasar menilai kualitas

model pembelajaran menyimak aktif integratif melalui multimedia interaktif sebagai

determinan peningkatan keterampilan menyimak kritis yang dikembangkan. Konversi

data kuantitatif ke dalam kualitatif dengan skala empat menggunakan aturan yang

merupakan modifikasi dari aturan yang dikembangkan oleh Nurgiyantoro

(2012 :253). Aturan tersebut disajikan dalam tabel berikut ini.

Tabel 3.7

Skala Penilaian Kemampuan Menyimak Kritis

No. Skor Rerata Skor Klasifikasi Interpretasi

1. 4 3,51-4,00 Baik Sekali Dapat dijadikan contoh

2. 3 2,51-3,50 Baik Dapat digunakan tanpa perbaikan

3. 2 1,51-2,50 Cukup Dapat digunakan dengan perbaikan

4. 1 ≤1,50 Kurang Tidak dapat digunakan

3.5 Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini dilakukan sesuai dengan pertanyaan dan

tujuan penelitian. Pada implementasi model, alat yang diperoleh merupakan hasil dari

proses dan penilaian hasil terhadap model yang telah dikembangkan. Penilaian proses

dilakukan melalui pengamatan secara intensif terhadap kegiatan dosen dan

mahasiswa. Hasil pengamatan dan pencatatan dilakukan dengan menggunakan

pendekatan kualitatif (deskriptif naratif). Penilaian hasil dilakukan dengan melihat

hasil tes keterampilan menyimak kritis mahasiswa berdasarkan model menyimak

aktif integratif melalui multimedia integratif.

Untuk melihat efektivitas model pembelajaran menyimak aktif integratif

melalui multimedia interaktif sebagai determinan peningkatan menyimak kritis,

peneliti menggunakan uji coba terbatas dan luas dengan menggunakan kelas

eksperimen dan kelas kontrol. Eksperimen dilakukan dengan membandingkan tes

awal dan tes akhir model pembelajaran baik pada kelas uji terbatas maupun kelas uji

luas, baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol (The Matching-Only Pratest-

Posttest Control Group Design). Efektivitas model pembelajaran diukur dengan cara

Page 17: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Prosedur ...repository.upi.edu/1835/6/D_BIND_1007108_CHAPTER3.pdf · pada mata kuliah Menyimak. Kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan

103

Arono, 2013 Model Pembelajaran Menyimak Aktif Integratif Melalui Multimedia Interaktif Sebagai Determinan Peningkatan Keterampilan Menyimak Kritis Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

membandingkan antara nilai tes akhir dengan nilai tes awal. Bila nilai tes akhir lebih

besar atau lebih tinggi daripada nilai tes awal, model pembelajaran tersebut dapat

dikatakan efektif. Model eksperimen digambarkan sebagai berikut (Fraenkel &

Wallen, 2008 :271 dan Sugiyono, 2012 :303).

Treatment group M O X1 O

_____________________________________________

Control group M O X2 O

Keterangan :

M= Gejala yang diukur

O= Pengukuran awal dan pengukuran akhir

X1= Perlakukan Pemebelajaran Menyimak Aktif Integratif melalui Multimedia

Interaktif sebagai Determinan Peningkatan Keterampilan Menyimak Kritis

(PMAIMI)

X2= Perlakukan Pembelajaran Menyimak Aktif Integratif melalui Media Audio

sebagai Determinan Peningkatan Keterampilan Menyimak Kritis (PMAIMA)

Desain uji efektivitas model di atas menggambarkan bahwa terdapat dua

kelompok sampel yang diteliti, yakni kelompok ekperimen dan kelompok kontrol.

Pada kedua kelompok ini untuk tahap pertama dilakukan tes awal untuk mengetahui

kemampuan awal menyimak kritis mahasiswa sebelum diberi perlakukan, baik

perlakukan PMAIMI maupun perlakukan PMAIMA. Tahap tes awal ini disimbolkan

dengan tanda O, sedangkan keterampilan menyimak kritis sebagai gejala yang diukur

disimbolkan dengan M. Tahap selanjutnya adalah pemberian perlakukan, yakni

pelaksanaan pembelajaran menyimak kritis, yakni pelaksanaan kegiatan

pemebelajaran menyimak aktif integratif melalui multimedia interaktif sebagai

determinan peningkatan keterampilan menyimak pada kelompok ekpereimen (X1)

dan pelaksanaan kegiatan pembelajaran menyimak aktif integratif melalui media

audio sebagai determinan peningkatan keterampilan menyimak kritis pada kelompok

kontrol (X2). Setelah pemberian perlakukan selesai dilaksanakan baik kelas

ekperimen maupun kelas kontrol, peneliti melakukan pengukuran ulang sebagai tahap

tes akhir pada kedua kolompok tersebut. Tahap tes akhir ini disimbolkan dengan O

Page 18: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Prosedur ...repository.upi.edu/1835/6/D_BIND_1007108_CHAPTER3.pdf · pada mata kuliah Menyimak. Kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan

104

Arono, 2013 Model Pembelajaran Menyimak Aktif Integratif Melalui Multimedia Interaktif Sebagai Determinan Peningkatan Keterampilan Menyimak Kritis Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dengan segala yang diukur sebagaimana gejala yang telah diukur pada tahap tes awal

dan uji terbatas.

3.6 Uji Validitas dan Reabilitas Instrumen

Sebelum instumen diujicobakan, peneliti melakukan penilaian oleh ahli, Dr.

Didi Yulistio, M.Pd. terhadap instrumen yang akan diujicobakan, yaitu instrumen

strategi menyimak mahasiswa dan kemampuan menyimak kritis mahasiswa.

Penilaian ahli ini berdasarkan validitas muka dan validitas isi. Validitas muka

mencakup (1) kejelasan dan kekomunikatifan bahasa yang digunakan dan (2)

kemenarikan penampilan sajian instrumen. Validitas isi mencakup (1) kesesuaian

butir soal dengan aspek kemampuan menyimak kritis yang diukur dan (2) kesesuaian

dengan tingkat perkembangan atau kemampuan mahasiswa. Uji validitas ini

dilakukan tanggal 11 dan 18 Oktober 2012. Setelah dilakukan perbaikan dan

didapatkan soal/instrument yang valid, peneliti kemudian melakukan uji coba

istrumen.

Uji coba instrument dilakukan tanggal 22 Oktober 2012 terhadap instrumen

strategi menyimak mahasiswa dan istrumen kemampuan menyimak kritis mahasiswa.

Setelah dilakukan uji coba terhadap mahasiswa secara sampel bertujuan, yaitu 35

mahasiswa untuk strategi menyimak mahasiswa dan kemampuan menyimak kritis

mahasiswa, sedangkan uji coba kemampuan menyimak kritis mahasiswa setiap

perlakuan ditentukan 46 mahasiswa masing-masing dua perlakuan untuk 23

mahasiswa. Untuk pengolahan data, uji validitas menggunakan Korelasi Pearson,

sedangkan uji reliabilitas menggunakan Metode Belah Dua (Split Half) dengan SPSS

Statistics 20.0.

Validitas instrument diuji untuk mengetahui kesahihan setiap butir soal dalam

mengukur kemampuan menyimak kritis mahasiswa. Validitas butir soal diuji dengan

menghitung koefisien korelasi antara skor butir dengan skor total untuk setiap aspek

yang diukur menggunakan rumus korelasi product moment. Butir soal dinyatakan

valid jika hasil penghitungan koefisien korelasi (r hitung) antara skor butir dengan

Page 19: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Prosedur ...repository.upi.edu/1835/6/D_BIND_1007108_CHAPTER3.pdf · pada mata kuliah Menyimak. Kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan

105

Arono, 2013 Model Pembelajaran Menyimak Aktif Integratif Melalui Multimedia Interaktif Sebagai Determinan Peningkatan Keterampilan Menyimak Kritis Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

skor total lebih besar dari nilai kritisnya (r tabel). Selanjutnya nilai r yang diperoleh

dikonsultasikan dengan product moment. Faktor atau aspek yang diamati dikatakan

valid jika mempunyai korelasi lebih besar atau sama dengan nilai r poduct moment.

Tafsiran besarnya koefisien korelasi berjenjang, yaitu 0,00 – 0,20: korelasi

kecil, hubungan hampir dapat diabaikan; 0,21 – 0,40: korelasi rendah, hubungan kecil

tetapi jelas; 0,41 – 0,70: korelasi sedang, hubungan memadai; 0,71 – 0,90: korelasi

tinggi, hubungan besar; 0,91– 1,00: korelasi sangat tinggi, hubungan erat (Guilford

dalam Natawidjaja, 1988:48). Adapun tingkat kesukaran butir soal digunakan

patokan, yaitu …- 0,10: sukar sekali, tidak layak; 0,11 – 0,25: sukar, layak; 0,26 –

0,75: sedang, layak; 0,76 - 0,90: mudah, layak; 0,91 – 1,00: mudah sekali, tidak

layak. Adapun daya pembeda yang digunakan, yaitu …- 0,19: kurang sekali, tidak

layak; 0,20 – 0,29: cukup; 0,30 – 0,39: baik; 0,40 – 1,00: baik sekali (Nurgiantoro,

2012:201).

3.6.1 Strategi Menyimak

Tabel 3.8

Uji Validitas dan Reliabilitas Strategi Menyimak Tahap Persiapan Menyimak

Variabel No

Item

Koefisien

Validitas

Titik

Kritis Kesimpulan

Persiapan

Menyimak

1 0,873 0,300 Valid

2 0,683 0,300 Valid

3 0,740 0,300 Valid

4 0,817 0,300 Valid

5 0,448 0,300 Valid

6 0,412 0,300 Valid

Koefisien Reliabilitas 0,745

Titik Kritis 0,700

Keterangan Reliabel

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa seluruh pernyataan-pernyataan

yang membentuk indikator persiapan menyimak memiliki koefisien validitas > titik

kritis (0,300) sehingga seluruh pernyataan dinyatakan valid. Adapun untuk hasil uji

Page 20: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Prosedur ...repository.upi.edu/1835/6/D_BIND_1007108_CHAPTER3.pdf · pada mata kuliah Menyimak. Kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan

106

Arono, 2013 Model Pembelajaran Menyimak Aktif Integratif Melalui Multimedia Interaktif Sebagai Determinan Peningkatan Keterampilan Menyimak Kritis Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

reliabilitas diperoleh nilai koefisien validitas sebesar 0,745 > 0,700 dan dinyatakan

reliabel. Jadi, dapat disimpulkan bahwa seluruh instrumen yang digunakan dalam

penelitian sudah mengukur apa yang seharusnya diukur dan dapat digunakan dalam

penelitian.

Tabel 3.9

Uji Validitas dan Reliabilitas Strategi Menyimak Tahap Penerapan Proses Menyimak

Variabel No

Item

Koefisien

Validitas

Titik

Kritis Kesimpulan

Menerapkan

Proses

Menyimak

7 0,409 0,300 Valid

8 0,590 0,300 Valid

9 0,488 0,300 Valid

10 0,697 0,300 Valid

11 0,486 0,300 Valid

12 0,390 0,300 Valid

13 0,372 0,300 Valid

14 0,364 0,300 Valid

15 0,373 0,300 Valid

16 0,346 0,300 Valid

17 0,347 0,300 Valid

18 0,403 0,300 Valid

19 0,468 0,300 Valid

20 0,509 0,300 Valid

21 0,463 0,300 Valid

22 0,337 0,300 Valid

23 0,346 0,300 Valid

Koefisien Reliabilitas 0,723

Titik Kritis 0,700

Keterangan Reliabel

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa seluruh pernyataan-pernyataan

yang membentuk indikator menerapkan proses menyimak memiliki koefisien

validitas > titik kritis (0,300) sehingga seluruh pernyataan dinyatakan valid. Adapun

untuk hasil uji reliabilitas diperoleh nilai koefisien validitas sebesar 0,723 > 0,700

dan dinyatakan reliabel. Jadi, dapat disimpulkan bahwa seluruh instrumen yang

Page 21: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Prosedur ...repository.upi.edu/1835/6/D_BIND_1007108_CHAPTER3.pdf · pada mata kuliah Menyimak. Kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan

107

Arono, 2013 Model Pembelajaran Menyimak Aktif Integratif Melalui Multimedia Interaktif Sebagai Determinan Peningkatan Keterampilan Menyimak Kritis Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

digunakan dalam penelitian sudah mengukur apa yang seharusnya diukur dan dapat

digunakan dalam penelitian.

Tabel 3.10

Uji Validitas dan Reliabilitas Strategi Menyimak Tahap Reflektif Menyimak

Variabel No

Item

Koefisien

Validitas

Titik

Kritis Kesimpulan

Replektif

Menyimak

24 0,417 0,300 Valid

25 0,682 0,300 Valid

26 0,566 0,300 Valid

27 0,815 0,300 Valid

28 0,707 0,300 Valid

29 0,661 0,300 Valid

Koefisien Reliabilitas 0,841

Titik Kritis 0,700

Keterangan Reliabel

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa seluruh pernyataan-pernyataan

yang membentuk indikator persiapan menyimak memiliki koefisien validitas > titik

kritis (0,300) sehingga seluruh pernyataan dinyatakan valid. Adapun untuk hasil uji

reliabilitas diperoleh nilai koefisien validitas sebesar 0,841 > 0,700 dan dinyatakan

Reliabel. Jadi, dapat disimpulkan bahwa seluruh instrumen yang digunakan dalam

penelitian sudah mengukur apa yang seharusnya diukur dan dapat digunakan dalam

penelitian.

Page 22: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Prosedur ...repository.upi.edu/1835/6/D_BIND_1007108_CHAPTER3.pdf · pada mata kuliah Menyimak. Kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan

108

Arono, 2013 Model Pembelajaran Menyimak Aktif Integratif Melalui Multimedia Interaktif Sebagai Determinan Peningkatan Keterampilan Menyimak Kritis Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3.6.2 Evaluasi Menyimak Kritis

Tabel 3.11

Uji Validitas dan Reliabilitas Soal Objektif Menyimak Kritis

Variabel No Item Koefisien Validitas Titik Kritis Kesimpulan

Menyimak

Kritis

1 0,419 0,300 Valid

2 0,488 0,300 Valid

3 0,515 0,300 Valid

4 0,448 0,300 Valid

5 0,379 0,300 Valid

6 0,382 0,300 Valid

7 0,350 0,300 Valid

8 0,570 0,300 Valid

9 0,354 0,300 Valid

10 0,477 0,300 Valid

11 0,406 0,300 Valid

12 0,526 0,300 Valid

13 0,519 0,300 Valid

14 0,458 0,300 Valid

15 0,400 0,300 Valid

16 0,414 0,300 Valid

17 0,347 0,300 Valid

18 0,414 0,300 Valid

19 0,375 0,300 Valid

20 0,351 0,300 Valid

21 0,423 0,300 Valid

22 0,373 0,300 Valid

23 0,487 0,300 Valid

24 0,453 0,300 Valid

25 0,570 0,300 Valid

26 0,301 0,300 Valid

27 0,331 0,300 Valid

28 0,570 0,300 Valid

29 0,337 0,300 Valid

30 0,354 0,300 Valid

31 0,419 0,300 Valid

32 0,393 0,300 Valid

33 0,587 0,300 Valid

34 0,462 0,300 Valid

35 0,515 0,300 Valid

Koefisien Reliabilitas 0,855

Titik Kritis 0,700

Keterangan Reliabel

Page 23: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Prosedur ...repository.upi.edu/1835/6/D_BIND_1007108_CHAPTER3.pdf · pada mata kuliah Menyimak. Kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan

109

Arono, 2013 Model Pembelajaran Menyimak Aktif Integratif Melalui Multimedia Interaktif Sebagai Determinan Peningkatan Keterampilan Menyimak Kritis Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa seluruh pernyataan-pernyataan

yang membentuk variabel menyimak kritis memiliki koefisien validitas > titik kritis

(0,300) sehingga seluruh pernyataan dinyatakan valid. Adapun untuk hasil uji

reliabilitas diperoleh nilai koefisien validitas sebesar 0,855 > 0,700 dan dinyatakan

Reliabel. Jadi, dapat disimpulkan bahwa seluruh instrumen yang digunakan dalam

penelitian sudah mengukur apa yang seharusnya diukur dan dapat digunakan dalam

penelitian.

Tabel 3.12

Uji Validitas dan Reliabilitas Soal Subjektif Menyimak Kritis

Variabel No Item Koefisien

Validitas

Titik

Kritis Kesimpulan

Menyimak

Kritis

1 KR 0,912 0,300 Valid

KI 0,681 0,300 Valid

2 KR 0,891 0,300 Valid

KI 0,624 0,300 Valid

3 KR 0,895 0,300 Valid

KI 0,696 0,300 Valid

4 KR 0,906 0,300 Valid

KI 0,598 0,300 Valid

5 KR 0,927 0,300 Valid

KI 0,530 0,300 Valid

Koefisien Reliabilitas 0,802

Titik Kritis 0,700

Keterangan Reliabel

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa seluruh pertanyaan tentang

menyimak kritis, baik indikator menyimak kritis (KI) maupun kinerja menyimak

(KR) memiliki koefisien validitas > titik kritis (0,300) sehingga seluruh pertanyaan

yang digunakan dinyatakan valid. Adapaun untuk hasil uji reliabilitas diperoleh nilai

koefisien validitas sebesar 0,802 > 0,700 dan dinyatakan Reliabel. Jadi, dapat

disimpulkan bahwa seluruh instrumen yang digunakan dalam penelitian sudah

mengukur apa yang seharusnya diukur dan dapat digunakan dalam penelitian.

Page 24: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Prosedur ...repository.upi.edu/1835/6/D_BIND_1007108_CHAPTER3.pdf · pada mata kuliah Menyimak. Kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan

110

Arono, 2013 Model Pembelajaran Menyimak Aktif Integratif Melalui Multimedia Interaktif Sebagai Determinan Peningkatan Keterampilan Menyimak Kritis Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3.6.3 Uji Perlakuan Menyimak Kritis

Tabel 3.13

Uji Validitas dan Reliabilitas Soal Objektif Menyimak Kritis Perlakuan I

Variabel No

Item

Koefisien

Validitas

Titik

Kritis Kesimpulan

Tabel Data

Hasil Uji

Coba

Perlakuan 1

1 0,486 0,300 Valid

2 0,620 0,300 Valid

3 0,524 0,300 Valid

4 0,561 0,300 Valid

5 0,436 0,300 Valid

6 0,692 0,300 Valid

7 0,524 0,300 Valid

8 0,578 0,300 Valid

9 0,596 0,300 Valid

10 0,677 0,300 Valid

Koefisien Reliabilitas 0,728

Titik Kritis 0,700

Keterangan Reliabel

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa seluruh pernyataan-pernyataan

yang membentuk variabel uji perlakuan 1 memiliki koefisien validitas > titik kritis

(0,300) sehingga seluruh pernyataan dinyatakan valid. Adapun untuk hasil uji

reliabilitas diperoleh nilai koefisien validitas sebesar 0,728 > 0,700 dan dinyatakan

reliabel. Jadi, dapat disimpulkan bahwa seluruh instrumen yang digunakan dalam

penelitian sudah mengukur apa yang seharusnya diukur dan dapat digunakan dalam

penelitian.

Page 25: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Prosedur ...repository.upi.edu/1835/6/D_BIND_1007108_CHAPTER3.pdf · pada mata kuliah Menyimak. Kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan

111

Arono, 2013 Model Pembelajaran Menyimak Aktif Integratif Melalui Multimedia Interaktif Sebagai Determinan Peningkatan Keterampilan Menyimak Kritis Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 3.14

Uji Validitas dan Reliabilitas Soal Subjektif Menyimak Kritis Perlakuan I

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa kedua pertanyaan pada uji

perlakuan 1 yang terdiri atas menyimak kritis (KI) maupun kinerja menyimak (KR)

memiliki koefisien validitas > titik kritis (0,300) sehingga seluruh pernyataan

dinyatakan valid. Adapun untuk hasil uji reliabilitas diperoleh nilai koefisien validitas

sebesar 0,748 > 0,700 dan dinyatakan reliabel. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kedua

pertanyaan subjektif pada uji perlakuan 1 dinyatakan telah memenuhi syarat valid dan

reliabel.

Tabel 3.15

Uji Validitas dan Reliabilitas Soal Objektif Menyimak Kritis Perlakuan II

Variabel No Item Koefisien Validitas Titik Kritis Kesimpulan

Tabel Data

Hasil Uji

Coba

Perlakuan 2

1 0,696 0,300 Valid

2 0,472 0,300 Valid

3 0,434 0,300 Valid

4 0,563 0,300 Valid

5 0,515 0,300 Valid

6 0,331 0,300 Valid

7 0,536 0,300 Valid

8 0,696 0,300 Valid

9 0,703 0,300 Valid

10 0,550 0,300 Valid

Koefisien Reliabilitas 0,723

Titik Kritis 0,700

Keterangan Reliabel

Variabel No Item Koefisien

Validitas

Titik

Kritis Kesimpulan

Uji

Perlakuan 1

1 KR 0,871 0,300 Valid

KI 0,827 0,300 Valid

2 KR 0,860 0,300 Valid

KI 0,789 0,300 Valid

Koefisien Reliabilitas 0,748

Titik Kritis 0,700

Keterangan Reliabel

Page 26: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Prosedur ...repository.upi.edu/1835/6/D_BIND_1007108_CHAPTER3.pdf · pada mata kuliah Menyimak. Kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan

112

Arono, 2013 Model Pembelajaran Menyimak Aktif Integratif Melalui Multimedia Interaktif Sebagai Determinan Peningkatan Keterampilan Menyimak Kritis Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa seluruh pernyataan-pernyataan

yang membentuk variabel uji perlakuan 2 memiliki koefisien validitas > titik kritis

(0,300) sehingga seluruh pernyataan dinyatakan valid. Adapun untuk hasil uji

reliabilitas diperoleh nilai koefisien validitas sebesar 0,723 > 0,700 dan dinyatakan

reliabel. Jadi, dapat disimpulkan bahwa seluruh instrumen yang digunakan dalam

penelitian sudah mengukur apa yang seharusnya diukur dan dapat digunakan dalam

penelitian.

Tabel 3.16

Uji Validitas dan Reliabilitas Soal Subjektif Menyimak Kritis Perlakuan II

Variabel No Item Koefisien

Validitas

Titik

Kritis Kesimpulan

Uji

Perlakuan 2

1 KR 0,930 0,300 Valid

KI 0,851 0,300 Valid

2 KR 0,935 0,300 Valid

KI 0,762 0,300 Valid

Koefisien Reliabilitas 0,900

Titik Kritis 0,700

Keterangan Reliabel

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa kedua pertanyaan pada uji

perlakuan 2 yang terdiri atas menyimak kritis (KI) maupun kinerja menyimak (KR)

memiliki koefisien validitas > titik kritis (0,300) sehingga seluruh pernyataan

dinyatakan valid. Adapun untuk hasil uji reliabilitas diperoleh nilai koefisien validitas

sebesar 0,900 > 0,700 dan dinyatakan reliabel. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kedua

pertanyaan subjektif pada uji perlakuan 2 dinyatakan telah memenuhi syarat valid dan

reliabel.

Page 27: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Prosedur ...repository.upi.edu/1835/6/D_BIND_1007108_CHAPTER3.pdf · pada mata kuliah Menyimak. Kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan

113

Arono, 2013 Model Pembelajaran Menyimak Aktif Integratif Melalui Multimedia Interaktif Sebagai Determinan Peningkatan Keterampilan Menyimak Kritis Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 3.17

Uji Validitas dan Reliabilitas Soal Objektif Menyimak Kritis Perlakuan III

Variabel No

Item

Koefisien

Validitas

Titik

Kritis Kesimpulan

Tabel Data

Hasil Uji

Coba

Perlakuan 3

1 0,396 0,300 Valid

2 0,495 0,300 Valid

3 0,678 0,300 Valid

4 0,579 0,300 Valid

5 0,708 0,300 Valid

6 0,535 0,300 Valid

7 0,514 0,300 Valid

8 0,526 0,300 Valid

9 0,572 0,300 Valid

10 0,510 0,300 Valid

Koefisien Reliabilitas 0,737

Titik Kritis 0,700

Keterangan Reliabel

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa seluruh pernyataan-pernyataan

yang membentuk variabel uji perlakuan 3 memiliki koefisien validitas > titik kritis

(0,300) sehingga seluruh pernyataan dinyatakan valid. Adapun untuk hasil uji

reliabilitas diperoleh nilai koefisien validitas sebesar 0,737 > 0,700 dan dinyatakan

reliabel. Jadi, dapat disimpulkan bahwa seluruh instrumen yang digunakan dalam

penelitian sudah mengukur apa yang seharusnya diukur dan dapat digunakan dalam

penelitian.

Tabel 3.18

Uji Validitas dan Reliabilitas Soal Subjektif Menyimak Kritis Perlakuan III

Variabel No Item Koefisien Validitas Titik Kritis Kesimpulan

Uji

Perlakuan 3

1 KR 0,917 0,300 Valid

KI 0,554 0,300 Valid

2 KR 0,918 0,300 Valid

KI 0,746 0,300 Valid

Koefisien Reliabilitas 0,836

Titik Kritis 0,700

Keterangan Reliabel

Page 28: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Prosedur ...repository.upi.edu/1835/6/D_BIND_1007108_CHAPTER3.pdf · pada mata kuliah Menyimak. Kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan

114

Arono, 2013 Model Pembelajaran Menyimak Aktif Integratif Melalui Multimedia Interaktif Sebagai Determinan Peningkatan Keterampilan Menyimak Kritis Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa kedua pertanyaan pada uji

perlakuan 3 yang terdiri atas menyimak kritis (KI) maupun kinerja menyimak (KR)

memiliki koefisien validitas > titik kritis (0,300) sehingga seluruh pernyataan

dinyatakan valid. Sedangkan untuk hasil uji reliabilitas diperoleh nilai koefisien

validitas sebesar 0,836 > 0,700 dan dinyatakan reliabel. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa kedua pertanyaan subjektif pada uji perlakuan 3 dinyatakan telah memenuhi

syarat valid dan reliabel.

Tabel 3.19

Uji Validitas dan Reliabilitas Soal Objektif Menyimak Kritis Perlakuan IV

Variabel No

Item

Koefisien

Validitas

Titik

Kritis Kesimpulan

Tabel Data

Hasil Uji

Coba

Perlakuan 4

1 0,592 0,300 Valid

2 0,711 0,300 Valid

3 0,345 0,300 Valid

4 0,469 0,300 Valid

5 0,616 0,300 Valid

6 0,532 0,300 Valid

7 0,459 0,300 Valid

8 0,582 0,300 Valid

9 0,623 0,300 Valid

10 0,710 0,300 Valid

Koefisien Reliabilitas 0,721

Titik Kritis 0,700

Keterangan Reliabel

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa seluruh pernyataan-pernyataan

yang membentuk variabel uji perlakuan 4 memiliki koefisien validitas > titik kritis

(0,300) sehingga seluruh pernyataan dinyatakan valid. Sedangkan untuk hasil uji

reliabilitas diperoleh nilai koefisien validitas sebesar 0,721 > 0,700 dan dinyatakan

reliabel. Sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh instrumen yang digunakan dalam

penelitian sudah mengukur apa yang seharusnya diukur dan dapat digunakan dalam

penelitian.

Page 29: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Prosedur ...repository.upi.edu/1835/6/D_BIND_1007108_CHAPTER3.pdf · pada mata kuliah Menyimak. Kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan

115

Arono, 2013 Model Pembelajaran Menyimak Aktif Integratif Melalui Multimedia Interaktif Sebagai Determinan Peningkatan Keterampilan Menyimak Kritis Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 3.20

Uji Validitas dan Reliabilitas Soal Subjektif Menyimak Kritis Perlakuan IV

Variabel No Item Koefisien

Validitas

Titik

Kritis Kesimpulan

Uji

Perlakuan 4

1 KR 0,943 0,300 Valid

KI 0,820 0,300 Valid

2 KR 0,876 0,300 Valid

KI 0,839 0,300 Valid

Koefisien Reliabilitas 0,882

Titik Kritis 0,700

Keterangan Reliabel

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa kedua pertanyaan pada uji

perlakuan 4 yang terdiri atas menyimak kritis (KI) maupun kinerja menyimak (KR)

memiliki koefisien validitas > titik kritis (0,300) sehingga seluruh pernyataan

dinyatakan valid. Sedangkan untuk hasil uji reliabilitas diperoleh nilai koefisien

validitas sebesar 0,882 > 0,700 dan dinyatakan reliabel. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa kedua pertanyaan subjektif pada uji perlakuan 4 dinyatakan telah memenuhi

syarat valid dan reliabel.

3.7 Hasil Uji Normalitas

3.7.1 Uji Normalitas Variabel Kemampuan Menyimak Kritis (KM) Kelas Ekperimen

Tabel 3. 21 Uji Normalitas Variabel Kemampuan Menyimak Kritis (KM)

Kelas Eksperimen

Pretest

UNIB A

Posttest

UNIB A

Pretest

UNIB B

Posttest

UNIB B

Pretest

UNIB C

Posttest

UNIB C

Sig. 0,929 0,314 0,080 0,640 0,161 0,599

Kesimpulan Normal Normal Normal Normal Normal Normal

Page 30: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Prosedur ...repository.upi.edu/1835/6/D_BIND_1007108_CHAPTER3.pdf · pada mata kuliah Menyimak. Kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan

116

Arono, 2013 Model Pembelajaran Menyimak Aktif Integratif Melalui Multimedia Interaktif Sebagai Determinan Peningkatan Keterampilan Menyimak Kritis Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Pretest UNIB

D

Posttest UNIB

D

Pretest UNIB

BCD

Posttest UNIB

BCD

Sig. 0,783 0,639 0,052 0,038

Kesimpulan Normal Normal Normal Tidak Normal

Gain UNIB

A

Gain UNIB

B

Gain UNIB

C

Gain UNIB

D

Gain UNIB

BCD

Sig. 0,397 0,669 0,938 0,633 0,440

Kesimpulan Normal Normal Normal Normal Normal

Berdasarkan hasil pengujian di atas, diketahui bahwa hampir semua data

menyimak kritis, baik pretest, posttest maupun gain (selisih posttest dengan pretest)

pada semua kelas eksperimen baik kelas uji terbatas (kelas A) maupun kelas pada uji

luas (B, C, D secara individual maupun BCD secara bersama-sama) menghasilkan

nilai signifikansi yang melebihi titik kritis (0,05) sehingga data kemampuan

menyimak pada semua kelompok data dinyatakan berdistribusi normal, kecuali hanya

satu kelompok data yang dinyatakan tidak berdistribusi normal yakni data posttest

UNIB BCD secara keseluruhan menghasilkan nilai signifikansi yang kurang dari titik

kritis (0,038 < 0,05) sehingga data posttest Unib BCD dinyatakan tidak berdistribusi

normal. Dari hasil tersebut, maka untuk melakukan analisis perbandingan data yang

berdistribusi normal digunakan metode uji t, sedangkan untuk salah satu pasang data

yang tidak berdistribusi normal digunakan metode uji nonparametrik, yakni uji

Wilcoxon untuk data berpasangan, dan uji Mann Whitney untuk data independen

(tidak berpasangan).

Page 31: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Prosedur ...repository.upi.edu/1835/6/D_BIND_1007108_CHAPTER3.pdf · pada mata kuliah Menyimak. Kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan

117

Arono, 2013 Model Pembelajaran Menyimak Aktif Integratif Melalui Multimedia Interaktif Sebagai Determinan Peningkatan Keterampilan Menyimak Kritis Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

4.7.2 Uji Normalitas Variabel Kemampuan Menyimak Kritis (KM) Kelas Kontrol

Untuk menguji normalitas data kemampuan menyimak digunakan metode

Kolmogorov Smirnov dengan hasil sebagai berikut.

Tabel 3. 22 Uji Normalitas Variabel Kemampuan Menyimak Kritis (KM) Kelas

Kontrol

Pretest

UMB A

Posttest

UMB A

Pretest

UMB B

Posttest

UMB B

Pretest

UMB C

Posttest

UMB C

Sig. 0,557 0,574 0,285 0,588 0,547 0,722

Kesimpulan Normal Normal Normal Normal Normal Normal

Pretest UMB

D

Posttest UMB

D

Pretest UMB

BCD

Posttest UMB

BCD

Sig. 0,150 0,613 0,331 0,061

Kesimpulan Normal Normal Normal Normal

Gain UMB

A

Gain UMB

B

Gain UMB

C

Gain UMB

D

Gain UMB

BCD

Sig. 0,789 0,934 0,391 0,284 0,863

Kesimpulan Normal Normal Normal Normal Normal

Berdasarkan hasil pengujian di atas, diketahui bahwa semua data kemampuan

menyimak, baik pretest, posttest maupun gain (selisih posttest dengan pretest) pada

semua kelas kontrol baik kelas uji terbatas (kelas A) maupun kelas pada uji luas (B,

C, D secara individual maupun BCD secara bersama-sama) menghasilkan nilai

signifikansi yang melebihi titik kritis (0,05). Jadi, dapat disimpulkan bahwa data

kemampuan menyimak pada semua kelompok data dinyatakan berdistribusi normal.

Page 32: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Prosedur ...repository.upi.edu/1835/6/D_BIND_1007108_CHAPTER3.pdf · pada mata kuliah Menyimak. Kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan

118

Arono, 2013 Model Pembelajaran Menyimak Aktif Integratif Melalui Multimedia Interaktif Sebagai Determinan Peningkatan Keterampilan Menyimak Kritis Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

4.3.1.3 Uji Normalitas Variabel Kinerja Strategi Menyimak (SMK) Kelas Ekperimen

Tabel 3.23 Uji Normalitas Variabel Kinerja Strategi Menyimak (SMK) Kelas

Ekperimen

SMK UNIB

A

SMK UNIB

B

SMK UNIB

C

SMK UNIB

D

SMK UNIB

BCD

Sig. 0,360 0,319 0,122 0,849 0,125

Kesimpulan Normal Normal Normal Normal Normal

Berdasarkan hasil pengujian di atas, diketahui bahwa semua data strategi

menyimak kritis menghasilkan nilai signifikansi yang melebihi titik kritis (0,05). Jadi,

dapat disimpulkan bahwa semua data strategi menyimak kelas eksperimen dinyatakan

berdistribusi normal.n

3.7.3 Uji Normalitas Variabel Kinerja Strategi Menyimak (SKM) Kelas Kontrol

Tabel 3. 24 Uji Normalitas Variabel Kinerja Strategi Menyimak (SKM) Kelas

Kontrol

SMK UMB

A

SMK UMB

B

SMK UMB

C

SMK UMB

D

SMK UMB

BCD

Sig. 0,621 0,718 0,055 0,177 0,018

Kesimpulan Normal Normal Normal Normal Tidak Normal

Berdasarkan hasil pengujian di atas, diketahui bahwa data strategi menyimak

kritis menghasilkan nilai signifikansi yang melebihi titik kritis (0,05). Itu artinya data

strategi menyimak kelas kontrol dinyatakan berdistribusi normal, kecuali kelompok

UMB BCD menghasilkan nilai signifikansi kurang dari 0,05 (0,018) sehingga satu

kelompok data tersebut dinyatakan tidak berdistribusi normal.

Page 33: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Prosedur ...repository.upi.edu/1835/6/D_BIND_1007108_CHAPTER3.pdf · pada mata kuliah Menyimak. Kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan

119

Arono, 2013 Model Pembelajaran Menyimak Aktif Integratif Melalui Multimedia Interaktif Sebagai Determinan Peningkatan Keterampilan Menyimak Kritis Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3.7 Jadwal Pelaksanaan Penelitian

Berdasarkan metode dan prosedur penelitian yang telah di jelaskan di atas,

pelaksanaan penelitian ini terdiri atas tiga tahap, yaitu tahap persiapan, pelaksanaan,

dan pelaporan. Persiapan penelitian dilaksanakan selama selama sembilan bulan,

yaitu mulai Januari s.d. September 2012. Adapuan persiapan terdiri atas studi

literatur, survei lapangan, penyusunan proposal, seminar proposal, penyusunan

instrumen dan media pembelajaran multimedia interaktif, pengujian validitas dan

reliablitas instrumen, penentuan sampel, serta perencanaan model dan pengembangan

model. Pelaksanaan penelitian dilaksanakan selama selama lima bulan, yaitu mulai

Oktober 2012 s.d. Februari 2013. Adapun pelaksanaan terdiri atas pengumpulan dan

analisis data dengan cara uji coba model baik secara terbatas maupun luas. Pelaporan

penelitian dilaksanakan selama empat bulan, yaitu mulai Maret s.d. Juni 2013.

Pelaporan terdiri atas penyusunan draf laporan, pelaporan, dan penggandaan. Jadwal

pelaksanaan penelitian pengembangan model terlampir.