bab iii metodologi h10lez-5

Upload: ulwan-hawari

Post on 08-Jan-2016

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Metodologi

TRANSCRIPT

  • 19

    III. METODOLOGI PENELITIAN

    3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual

    Penelitian ini dimulai dengan melihat visi dan misi PT Sinar Sosro

    Kantor Penjualan Bogor. Visi dan misi perusahaan merupakan suatu arahan

    perusahaan untuk mencapai suatu tujuan. Karyawan dalam melaksanakan

    pekerjaan dan tugas yang diembankan sangat berperan terhadap pencapaian

    tujuan perusahaan tersebut, sehingga keberadaannya harus mendapat

    perhatian yang lebih. Hal ini menjadi tugas bagi perusahaan dalam

    menciptakan lingkungan kerja yang dibutuhkan karyawan dengan harapan

    dapat meningkatkan produktivitas kerjanya. Kemudian menganalisis faktor-

    faktor lingkungan kerja yang diduga mempengaruhi motivasi kerja

    karyawan pada Kantor Penjualan (KP) Bogor. Peubah faktor lingkungan

    kerja yang mempengaruhi motivasi kerja berdasarkan teori Herzberg adalah

    hubungan atasan dengan bawahan, hubungan dengan rekan kerja, peraturan

    dan kebijakan perusahaan, kondisi kerja dan kompensasi. Faktor-faktor

    tersebut dikaji untuk mengetahui pengaruhnya terhadap motivasi kerja

    karyawan. Hal ini dikarenakan meningkatnya motivasi kerja akan

    meningkatkan produktivitas kerja, sehingga tercapai tujuan perusahaan.

    Kerangka pemikiran konseptual dapat dilihat pada Gambar 1.

    Visi dan Misi Kantor Penjualan Bogor

    Faktor-faktor Lingkungan Kerja 1. Faktor hubungan atasan dengan bawahan. 2. Faktor hubungan dengan rekan kerja. 3. Faktor peraturan dan kebijakan perusahaan 4. Faktor kondisi kerja 5. Faktor kompensasi

    Peranan SDM dalam pelaksanaan kerja

    Motivasi Kerja

    Tujuan Perusahaan

  • 20

    3.2. Kerangka Pemikiran Operasional

    Sumber daya manusia sangat berperan penting dalam melaksanakan

    kegiatan operasional untuk mencapai tujuan perusahaan. Peranan seseorang

    dalam pelaksanaan kerja dapat diketahui melalui struktur organisasi

    perusahaan yang menunjukkan posisi dan jabatan yang dimiliki seorang

    karyawan sehingga karyawan mengerti tugas dan tanggungjawabnya. Dalam

    menjalankan tugas yang diembankan, lingkungan kerja yang baik dan

    motivasi kerja karyawan yang tinggi dapat memudahkan perusahaan untuk

    mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

    Lingkungan kerja dapat mempengaruhi karyawan dalam bekerja dan

    memotivasi karyawan. Tingkat motivasi kerja karyawan yang tinggi akan

    menghasilkan kinerja yang tinggi dan karyawan dengan motivasi kerja yang

    rendah akan menghasilkan kinerja yang rendah pula. Peubah faktor

    lingkungan kerja yang mempengaruhi motivasi kerja berdasarkan teori

    Herzberg adalah hubungan atasan dengan bawahan berkaitan dengan gaya

    kepemimpinan manajer, hubungan dengan rekan kerja berkaitan dengan

    saling membantu, hubungan yang erat, dan semangat kerja. Kondisi kerja

    berkaitan dengan suasana kerja yang aman dan nyaman. Peraturan dan

    kebijakan perusahaan berkaitan dengan ketentuan yang berlaku di dalam

    lingkungan perusahaan, kompensasi berkaitan dengan gaji dan tunjangan.

    Faktor-faktor lingkungan kerja dan motivasi kerja dianalisis dengan

    menggunakan analisis deskriptif. Analisis ini bertujuan untuk melihat faktor-

    faktor yang mempengaruhi lingkungan kerja dan untuk mengetahui tingkat

    motivasi kerja karyawan.

    Setelah itu, dengan menggunakan korelasi Product Moment

    (Pearson) dapat diketahui hubungan antara faktor lingkungan kerja dengan

    motivasi kerja karyawan. Pengaruh faktor lingkungan kerja terhadap

    motivasi kerja karyawan dianalisis dengan analisis regresi linear sederhana

    dan regresi berganda, sehingga diketahui faktor lingkungan kerja yang

    paling mempengaruhi motivasi kerja karyawan. Dengan demikian,

    diharapkan hasil dari penelitian ini dapat menjadi masukan bagi perusahaan

    untuk mengoptimalkan faktor yang berpengaruh tersebut, sehingga dapat

  • 21

    dijadikan alat untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan dan tercapainya

    tujuan perusahaan. Kerangka pemikiran operasional dapat dilihat pada

    Gambar 2.

    Gambar 2. Kerangka Pemikiran Operasional

    Keterangan :

    : Ruang lingkup penelitian

    3.3. Lokasi Dan Waktu Penelitian

    Penelitian dilakukan di PT Sinar Sosro Kantor Penjualan Bogor,

    Jalan Raya Baru KM. 26 Kedung Jaya, Tanah Sareal, Bogor. Penelitian ini

    dilaksanakan pada bulan November sampai Desember 2008.

    Visi dan Misi Kantor Penjualan Bogor

    Peranan SDM dalam pelaksanaan kerja

    Faktor-faktor Lingkungan Kerja 1. Faktor hubungan atasan

    dengan bawahan 2. Faktor hubungan dengan

    rekan kerja 3. Faktor peraturan dan

    kebijakan perusahaan 4. Faktor kondisi kerja 5. Faktor kompensasi

    Motivasi kerja

    Analisis Deskriptif

    Faktor-faktor yang

    mempengaruhi lingkungan

    kerja

    Tingkat motivasi

    kerja karyawan

    Analisis hubungan

    dan pengaruh faktor-faktor

    lingkungan kerja dan motivasi

    kerja

    Faktor lingkungan kerja yang paling berpengaruh terhadap motivasi kerja

    Implikasi Manajerial

    Pencapaian tujuan perusahaan

    Analisis Deskriptif

  • 22

    3.4. Metode Penelitian

    3.4.1. Jenis dan Pengumpulan Data

    Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan

    data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara dengan

    kepala bagian personalia PT Sinar Sosro Kantor Penjualan (KP)

    Bogor. Data sekunder diperoleh dari dokumen perusahaan, buku

    yang memuat teori-teori, penelitian terdahulu dan internet.

    Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian

    ini adalah kuesioner yang diberikan kepada responden. Responden

    pada penelitian ini adalah keseluruhan karyawan KP Bogor yang

    berjumlah 78 orang. Pengambilan sampel dengan menggunakan

    metode sensus yaitu populasi diambil secara keseluruhan sehingga

    jumlah sampel sama dengan jumlah populasi (Umar, 2003)

    3.4.2. Skala Pengukuran

    Skala pengukuran untuk menilai setiap jawaban kuesioner

    menggunakan skala Likert, dengan bobot tertentu pada setiap

    jawaban pertanyaan dan pernyataan. Jawaban-jawaban yang telah

    diberi bobot, kemudian dijumlahkan untuk setiap responden untuk

    dijadikan skor penilaian terhadap peubah yang akan diteliti. Tabel 2

    menyajikan bobot nilai jawaban responden.

    Tabel 2. Bobot nilai jawaban responden

    Jawaban Bobot nilai

    Tidak Baik/ Tidak Puas/Tidak Erat/Tidak Sering/Tidak Termotivasi 1

    Kurang Baik/Kurang Puas/Kurang Erat/Kurang Sering/Kurang Termotivasi 2

    Cukup Baik/ Cukup Puas/ Cukup Erat/ Cukup Sering/Cukup Termotivasi 3

    Baik /Puas/Erat/ Sering/Termotivasi 4

    Sangat Baik/Sangat Puas/Sangat Erat/Sangat Sering/Sangat Termotivasi 5

  • 23

    Oleh karena itu, data yang berskala ordinal perlu ditransformasi

    terlebih dahulu menjadi skala interval agar dapat digunakan untuk

    analisis lebih lanjut sehingga dapat diketahui jaraknya (Waryanto

    dan Millafati, 2006). Metode transformasi yang digunakan adalah

    Macro Minitab yang dapat mempermudah dan mempercepat

    transformasi data (Junaidi, 2008). Program ini dinamakan Konversi

    Umum. Pada transformasi data tersebut umumnya jawaban

    responden yang diukur dengan Skala Likert dibuat nilai skornya

    dengan memberikan nilai numerikal 1, 2, 3, 4 dan 5. Program

    Konversi Umum dapat dilihat pada Lampiran 2.

    3.4.3. Uji Validitas dan Reliabilitas

    1. Uji Validitas

    Uji validitas menunjukkan sejauh mana alat pengukur itu

    mengukur apa yang ingin diukur (Umar, 2003). Teknik analisis

    untuk menguji validitas dari instrumen pengumpulan data

    menggunakan teknik korelasi Product Moment (Pearson) dengan

    rumus sebagai berikut:

    r =

    )])()()([(

    )()(2222 YYnXXn

    YXXYn.........(1)

    Dimana : r = Angka Korelasi

    n = Jumlah responden

    X= Skor masing-masing pernyataan atau pertanyaan

    Y = Skor total tiap pertanyaan atau pernyataan dari tiap

    responden

    Bila nilai p-value < level of significant () 10%, maka pertanyaan

    dan pernyataan dalam penelitian adalah valid.

    2. Uji Reliabilitas

    Uji reliabilitas bertujuan untuk mengetahui kekonsistenan,

    keterandalan dan kestabilan alat ukur didalam mengukur gejala

  • 24

    yang sama (Umar, 2003). Pengukuran dilakukan dengan uji

    reliabilitas teknik Alpha Cronbach dengan rumus sebagai berikut :

    r11 =

    2

    2

    11 t

    b

    kk

    ...................................................(2)

    Dimana : r11 = Reliabilitas instrumen

    k = Banyak butir pertanyaan dan pernyataan

    2b = Jumlah varians butir

    2t = Varians total

    Rumus varians yang digunakan :

    2 = n

    nX

    X 2

    2 )(

    ..................................................(3)

    Di mana : n = Jumlah responden

    X = Nilai skor yang dipilih (total nilai dari nomor

    butir pertanyaan dan pernyataan)

    3.4.4 Pengolahan Dan Analisis Data

    Pengolahan data dilakukan dengan bantuan komputer program

    Microsoft Excel 2003 dan Statistical Program For Social Science

    (SPSS) for Windows versi 13.0 dan Minitab versi 14.

    1. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif bertujuan mengubah kumpulan data

    mentah menjadi bentuk yang mudah dipahami, dalam bentuk

    informasi yang lebih ringkas. Analisis deskriptif berkenaan dengan

    bagaimana data dapat digambarkan, dideskripsikan, atau

    disimpulkan secara numerik untuk mendapatkan gambaran

    mengenai data tersebut, sehingga lebih mudah dibaca dan

    bermakna. Metode analisis data yang digunakan adalah Mean.

    Mean merupakan nilai rata-rata dari observasi yang diteliti

    (Nugroho dalam Aisyah, 2007). Rumus Mean adalah sebagai

    berikut:

  • 25

    x =n

    x ........(4)

    Dimana : x = Mean / rata-rata

    x = Jumlah data semua responden n = Jumlah responden

    Apriadi dalam Aisyah (2007), interpretasi rentang skala (Rs)

    menggunakan rumus sebagai berikut:

    Rs= urankalapengukBanyaknyasXikXib .(5)

    Dimana:

    Xib = Skor terbesar yang diperoleh terhadap setiap variabel i pada

    faktor-faktor lingkungan kerja/ motivasi kerja

    Xik = Skor terkecil yang diperoleh terhadap setiap variabel i pada

    faktor-faktor lingkungan kerja/ motivasi kerja

    Berdasarkan rumus diatas, maka didapat rentang skala dari

    tiap faktor lingkungan kerja dan motivasi kerja karyawan yang

    dibagi menjadi lima kategori berdasarkan rentang skala, yaitu (1)

    tidak setuju ; (2) kurang setuju; (3) cukup setuju; (4) setuju; (5)

    sangat setuju.

    2. Korelasi Product Moment (Pearson) Analisis korelasi berguna untuk menentukan suatu besaran

    yang menyatakan bagaimana kuat hubungan suatu variabel dengan

    variabel lain (Nugroho dalam Aisyah, 2007). Korelasi Product

    Moment (Pearson) digunakan apabila dua variabel yang akan dicari

    korelasinya adalah variabel kontinu yang bersifat rasional atau

    minimum bersifat interval. Rumus Product Moment (Pearson)

    adalah sebagai berikut:

    r =

    )])()()([(

    )()(2222 YYnXXn

    YXXYn..............(6)

    Dimana : r = Angka korelasi

    n = Jumlah responden

    X= Skor masing-masing pernyataan atau pertanyaan

  • 26

    Y= Skor total tiap pertanyaan atau pernyataan dari tiap

    responden

    Nilai koefisien koralasi r berkisar antara -1 sampai +1 yang

    kriteria pemanfaatannya adalah sebagai berikut:

    1. Jika nilai r>0 artinya telah terjadi hubungan linear positif.

    Makin besar nilai variabel X, maka makin besar pula nilai

    variabel Y, begitu sebaliknya.

    2. Jika nilai r

  • 27

    Ha2= Hubungan dengan rekan kerja berkorelasi dengan

    motivasi kerja

    3. Ho3= Peraturan dan kebijakan perusahaan tidak berkorelasi

    dengan motivasi kerja

    Ha3= Peraturan dan kebijakan perusahaan berkorelasi dengan

    motivasi kerja

    4. Ho4= Kondisi kerja tidak berkorelasi dengan motivasi kerja

    Ha4= Kondisi kerja berkorelasi dengan motivasi kerja

    5. Ho5= Kompensasi tidak berkorelasi dengan motivasi kerja

    Ha5= Kompensasi berkorelasi dengan motivasi kerja

    Pedoman yang digunakan untuk menerima atau menolak

    hipotesis nol dan hipotesis alternatif adalah:

    a. Tolak Ho : jika p- value < Level of Significant Terima Ho : jika p- value > Level of Significan

    b. Tolak Ha : jika p- value > Level of Significant Terima Ha : jika p- value < Level of Significant

    3. Uji Regresi Linear Sederhana

    Regresi linear sederhana adalah regresi yang memiliki satu

    variabel dependen dan satu variabel independen (Nugroho dalam

    Aisyah, 2007). Model persamaan yang dapat digambarkan adalah

    sebagai berikut :

    Y = a + bX(7)

    Dimana : Y = Variabel dependen (motivasi kerja)

    X = Variabel independen (faktor lingkungan kerja)

    a = Nilai intercept (konstan)

    b = Koefisien regresi

    Hipotesis untuk uji regresi linear sederhana adalah sebagai

    berikut :

    Ho1= Diduga faktor lingkungan kerja tidak bepengaruh terhadap

    motivasi kerja.

  • 28

    Ha1= Diduga faktor lingkungan kerja bepengaruh terhadap

    motivasi kerja

    4. Uji Regresi Berganda Regresi berganda bertujuan untuk menguji pengaruh antara

    satu variabel terhadap variabel lain. Pada penelitian ini variabel

    dependen adalah motivasi kerja karyawan, sedangkan variabel

    independen adalah faktor-faktor lingkungan kerja. Rumus Regresi

    Berganda adalah sabagai berikut:

    Y = a + b1X1 + b2X2 + +bnXn...............(8)

    Dimana :

    Y = Variabel dependen

    Xn = Variabel independen

    a = Nilai intercept (konstant)

    bn = Koefisien regresi

    b merupakan koefisien arah regresi yang menunjukkan

    angka peningkatan atau penurunan variabel dependen berdasarkan

    pada variabel independen.

    Hipotesis untuk uji regresi linear berganda sebagai berikut :

    1. Ho2= Diduga faktor hubungan atasan dengan bawahan, faktor

    hubungan dengan rekan kerja, faktor peraturan dan

    kebijakan perusahaan, faktor kondisi kerja dan faktor

    kompensasi secara bersama-sama tidak berpengaruh

    terhadap motivasi kerja

    Ha2= Diduga faktor hubungan atasan dengan bawahan, faktor

    hubungan dengan rekan kerja, faktor peraturan dan

    kebijakan perusahaan, faktor kondisi kerja dan faktor

    kompensasi secara bersama-sama berpengaruh terhadap

    motivasi kerja

    2. Ho3= Diduga hubungan atasan dengan bawahan tidak

    berpengaruh terhadap motivasi kerja

  • 29

    Ha3= Diduga hubungan atasan dengan bawahan berpengaruh

    terhadap motivasi kerja

    3. Ho4= Diduga hubungan dengan rekan kerja tidak berpengaruh

    terhadap motivasi kerja

    Ha4= Diduga hubungan dengan rekan kerja berpengaruh

    terhadap motivasi kerja

    4. Ho5= Diduga peraturan dan kebijakan perusahaan tidak

    berpengaruh terhadap motivasi kerja

    Ha5= Diduga peraturan dan kebijakan perusahaan

    berpengaruh terhadap motivasi kerja

    5. Ho6= Diduga kondisi kerja tidak berpengaruh terhadap

    motivasi kerja

    Ha6= Diduga kondisi kerja berpengaruh terhadap motivasi

    kerja

    6. Ho7= Diduga kompensasi tidak berpengaruh terhadap

    motivasi kerja

    Ha7= Diduga kompensasi berpengaruh terhadap motivasi

    kerja

    5. Uji F dan Uji T Uji simultan dengan F-Test bertujuan untuk mengetahui

    pengaruh bersama-sama variabel independen terhadap variabel

    dependen. Hasil F-Test menunjukkan variabel independen secara

    bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen jika p-

    value < level of significant () yang ditentukan ( = 10%).

    Uji parsial dengan T-Test bertujuan untuk mengetahui

    besarnya pengaruh masing-masing variabel independen secara

    individual (Parsial) terhadap variabel dependen. Nilai uji T-test

    dapat dilihat dari p-value pada masing-masing variabel independen

    jika p-value < level of significant () yang ditentukan ( = 10%).