bab iii metode penelitian -...

12
23 Henhen Lukmana, 2016 IMPLEMENTASI UJIAN BERBASIS ONLINE DALAM PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini hanya memiliki satu variabel, yaitu implementasi ujian berbasis online pada kurikulum 2013 di SMA Negeri Kota Bandung. Sebagaimana yang dikemukakan Sugiyono (2012, hlm. 38), “variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan”. Berdasarkan hal tersebut, maka desain penelitian dirancang berdasarkan rumusan penelitian, yaitu: Tabel 3.1 Variabel Penelitian Variabel Sub variabel Implementasi Ujian Berbasis Online (X) Persiapan Ujian Online pada kurikulum 2013 di SMA Negeri Kota Bandung. X1 Pelaksanaan Ujian Online pada kurikulum 2013 di SMA Negeri Kota Bandung. X2 Pendapat siswa mengenai persiapan dan pelaksanaan ujian berbasis online pada kurikulum 2013 di SMA Negeri Kota Bandung. X3 Faktor pendunkung dan penghambat Ujian Online pada kurikulum 2013 di SMA Negeri Kota Bandung. X4 Metode penelitian yang akan digunakan untuk melakukan penelitian ini adalah metode deskriptif jenis survey dengan pendekat kuantitatif. Menurut Sugiyono (2012, hlm. 14) “ metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu....”.

Upload: trandat

Post on 27-May-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

23 Henhen Lukmana, 2016 IMPLEMENTASI UJIAN BERBASIS ONLINE DALAM PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini hanya memiliki satu variabel, yaitu implementasi ujian berbasis

online pada kurikulum 2013 di SMA Negeri Kota Bandung. Sebagaimana yang

dikemukakan Sugiyono (2012, hlm. 38), “variabel penelitian pada dasarnya

adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik

kesimpulan”. Berdasarkan hal tersebut, maka desain penelitian dirancang

berdasarkan rumusan penelitian, yaitu:

Tabel 3.1

Variabel Penelitian

Variabel

Sub variabel

Implementasi Ujian Berbasis

Online

(X)

Persiapan Ujian Online pada kurikulum 2013

di SMA Negeri Kota Bandung.

X1

Pelaksanaan Ujian Online pada kurikulum

2013 di SMA Negeri Kota Bandung.

X2

Pendapat siswa mengenai persiapan dan

pelaksanaan ujian berbasis online pada

kurikulum 2013 di SMA Negeri Kota

Bandung.

X3

Faktor pendunkung dan penghambat Ujian

Online pada kurikulum 2013 di SMA Negeri

Kota Bandung.

X4

Metode penelitian yang akan digunakan untuk melakukan penelitian ini adalah

metode deskriptif jenis survey dengan pendekat kuantitatif. Menurut Sugiyono

(2012, hlm. 14) “ metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode

penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti

pada populasi atau sampel tertentu....”.

24

Henhen Lukmana, 2016 IMPLEMENTASI UJIAN BERBASIS ONLINE DALAM PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menurut Ali (1982, hlm. 120) “Metode deskriptif merupakan metode yang

digunakan untuk berupaya memecahkan atau menjawab permasalahan yang

sedang dihadapi pada situasi sekarang”. Surachmad (dalam Ali, 1982, hlm. 121)

mengemukakan bahwa “Survey pada umumnya merupakan cara pengumpulan

data dari sejumlah unit atau individu dalam waktu (atau jangka waktu) yang

bersamaan”.

Ali (1982, hlm. 121) menyatakan bahwa survey pada umumnya bertujuan

untuk membuat penilaian terhadap kondisi dan praktek penyelenggara sesuatu di

masa depan atau untuk menyusun perencanaan yang teliti tentang

pengembangnnya. Jadi pada dasarnya survey bukan semata-mata dilakukan untuk

mendeskripsikan tentang suatu keadaaan. Melainkan juga untuk menjelaskan

tentang hubungan antara variabel yang diteliti dari obyek yang mempunyai unit

atau individu cukup banyak. Oleh karena itu dalam melaksanakannya survey

biasanya akan dibuat suatu analisis secara kuantitatif terhadap data yang

terkumpul.

Pemilihan metode deskriptif jenis survey dalam penelitian ini didasari oleh

maksud peneliti yang ingin mengkaji tentang Implementasi Ujian Berbasis Online

Pada Kurikulum 2013 di SMA Negeri Kota Bandung. Langkah penelitian ini tidak

ada pengontrolan variabel, penelitian ini dilakukan secara alamiah tanpa ada

treatment dari peneliti, pengumpulan data dilakukan dengan instrumen yang telah

disusun dan diterapkan, lalu dilakukan analisis data secara statistik.

B. Definisi Operasional

Definisi operasional disusun agar tidak terjadi kekeliruan dalam menafsirkan

istilah-istilah yang dipergunakan pada penelitian ini. Definisi yang sesuai dengan

judul penelitian ini adalah sebagai berikut:

Ujian Online

Ujian Online yang dikaji peneliti ialah Ujian Nasional Berbasis Komputer

(UNBK). UNBK adalah sistem ujian yang digunakan dalam UN dengan

menggunakan sistem komputer.

C. Partisipan

25

Henhen Lukmana, 2016 IMPLEMENTASI UJIAN BERBASIS ONLINE DALAM PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Partisipan yang terlibat dalam penelitian ini adalah proktor, pengawas, dan

siswa. Pada pelaksanaan UNBK proktor bertugas untuk mempersiapkan

insfratuktur TIK dan mengoperasikan aplikasi UNBK pada server sekolah,

pengawas bertugas untuk mengawasi berjalannya ujian dan membantu proktor

untuk mengadministrasikan tes pada peserta, dan siswa berperan sebagai peserta

ujian yang mengikuti penyelenggaraan dari UNBK. Adapun jumlah partisipan

yang terlibat yaitu proktor sebanyak 16 orang, pengawas sebanyak 26 orang dan

siswa sebanyak 21 orang. Dasar pertimbangan dari pemilihan ke tiga partisipan

karena ketiga partisipan tersebut merupakan responden yang terlibat secara

langsung dalam pelaksanaan UNBK di lingkungan sekolah.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi penelitian ini adalah SMA Negeri di Kota Bandung yang telah

menerapkan ujian berbasis online yaitu sebanyak 13 sekolah, diantaranya sebagai

berikut :

Tabel 3.2

Daftar Populasi

No Nama Sekolah

1 SMA Negeri 2 Bandung

2 SMA Negeri 3 Bandung

3 SMA Negeri 4 Bandung

4 SMA Negeri 5 Bandung

5 SMA Negeri 6 Bandung

6 SMA Negeri 8 Bandung

7 SMA Negeri 9 Bandung

8 SMA Negeri 11 Bandung

9 SMA Negeri 12 Bandung

10 SMA Negeri 15 Bandung

11 SMA Negeri 20 Bandung

12 SMA Negeri 22 Bandung

13 SMA Negeri 24 Bandung

26

Henhen Lukmana, 2016 IMPLEMENTASI UJIAN BERBASIS ONLINE DALAM PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sumber : Dinas Pendidikan Kota Bandung (2016)

2. Sampel

Arifin (2011, hlm. 215) menyatakan bahwa, “Sampel merupakan sebagian

dari populasi yang akan diteliti atau dapat juga dikatakan bahwa sampel adalah

populasi dalam bentuk mini”. Penelitian ini mengambil sampel dengan teknik

cluster sampling. Seperti yang dikemukakan oleh Ali (1982, hlm. 67), bahwa “

cluster sampling adalah suatu cara pengambilan sampel yang berdasarkan sampel

yang terdiri dari sekelompok anggota yang terhimpun”.

Peneliti mengambil teknik cluster sampling berdasarkan pertimbangan

tertentu dengan jumlah sampel sebanyak 3 sekolah yaitu SMA Negeri 3 Bandung,

SMA Negeri 5 Bandung dan SMA Negeri 6 Bandung dengan jumlah responden

yang berbeda. SMA Negeri 3 Bandung terdapat 9 siswa, 5 proktor dan 10

pengawas, SMA Negeri 5 Bandung terdapat 7 siswa, 5 proktor dan 8 pengawas,

SMA Negeri 6 Bandung terdapat 5 siswa, 6 proktor dan 9 pengawas. Peneliti

mengambil jumlah responden yang berbeda dari setiap sekolah dikarenakan

sekolah membatasi jumlah proktor dan pengawas, sedangkan untuk siswa peneliti

mengambil jumlah responden yang berbeda dikarenakan banyak siswa kelas 3

yang telah mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer jarang datang ke

sekolah.

E. Instrumen Penelitian

Pada dasarnya pada setiap penelitian membutuhkan data. Pengumpulan data

tersebut dibutuhkan agar suatu pengukuran memiliki alat ukur yang baik. Alat

ukur pada suatu penelitian disebut instrumen penelitian. Sugiyono (2012, hlm.

148) menjelaskan bahwa “instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan

mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati”. Dalam penelitian ini,

instrumen yang digunakan yaitu angket dan wawancara.

1. Angket

Menurut Arifin (2011, hlm. 228) angket adalah “instrumen penelitian yang

berisi serangkaian pertanyaan atau pernyataan untuk menjaring data atau

informasi yang harus dijawab responden secara bebas sesuai dengan

27

Henhen Lukmana, 2016 IMPLEMENTASI UJIAN BERBASIS ONLINE DALAM PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pendapatnya”. Pada penelitian ini, angket digunakan untuk mengumpulkan data

tentang permasalahan yang diajukan sebelumnya.

Angket yang digunakan pada penelitian ini adalah bentuk angket yang

terstruktur dengan bentuk jawaban tertutup, yaitu angket yang menyediakan

beberapa kemungkinan jawaban dengan memilih alternatif jawaban yang telah

disediakan. Angket tertutup ini digunakan agar responden tidak dapat memberikan

jawaban lain kecuali yang telah tersedia sebagai jawaban statistik. Skala yang

digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala likert.

Angket yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan model skala

likert dengan empat kategori, karena untuk memudahkan peneliti dalam melihat

jawaban responden secara pasti, dengan menghilangkan pernyataan yang berisi

ragu-ragu atau kadang-kadang. Sugiyono (2012, hlm. 134) mengungkapkan

bahwa “Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi atau

sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala likert, maka variabel

yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator

tersebut dijadikan titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat

berupa pernyataan atau pertanyaan”.

Selanjutnya, Sukardi (2004, hlm. 147) menegaskan “untuk menskor skala

kategori likert, jawaban diberi bobot atau disamakan dengan nilai kuantitatif

4,3,2,1 untuk empat pilihan pernyataan positif dan 1,2,3,4 untuk pernyataan

negatif”. Rentang skala likert dalam penelitian ini:

Tabel 3.3

Rentang Skala Likert

Pernyataan Sangat Setuju Setuju Tidak Sejutu Sangat Tidak

Setuju

Positif 4 3 2 1

Negatif 1 2 3 4

Pada pelaksanaannya terdapat tiga angket yang disebarkan untuk

pengambilan data yaitu angket untuk proktor, pengawas dan siswa. Angket untuk

proktor terdiri dari 22 item diberikan kepada 16 responden, angket untuk

28

Henhen Lukmana, 2016 IMPLEMENTASI UJIAN BERBASIS ONLINE DALAM PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pengawas terdiri dari 23 item diberikan kepada 26 responden dan angket untuk

siswa terdiri dari 18 item diberikan kepada 21 responden.

a. Uji Validitas

Menurut Arifin (2011, hlm. 245), “ validitas adalah suatu derajat ketepatan

instrumen (alat ukur), maksudnya apakah instrumen yang digunakan betul-betul

tepat untuk mengukur apa yang diukur”. Pada penelitian ini, untuk mengetahui

tingkat validitas suatu instrumen dapat digunakan koefisien korelasi dengan

menggunakan rumus korelasi product-moment dari Pearson.

Adapun rumus korelasi product-moment, yaitu:

𝑅𝑥𝑦 =𝑁Σ𝑋𝑌 − (ΣX)(ΣY)

√{𝑁Σ𝑋2 − (ΣX)2}{𝑁Σ𝑋2 − (ΣY)2}

(Sumber: Arifin, 2011. hlm. 254)

Keteragan:

rxy: Koefisien korelasi Pearson

N : Jumlah responden

X : Jumlah jawaban item

Y : Jumlah item keseluruhan

Perhitungan validitas instrumen dalam penelitian ini hanya dilakukan untuk

angket siswa karena keterbatasan responden, sedangkan, angket proktor dan

angket pengawas hanya menggunakan pendapat para ahli (expert judgement).

Expert judgement dilakukan kepada 2 orang ahli karena untuk lebih memastikan

angket yang akan diserbarkan sesuai dengan pedoman petunjuk UNBK dan

keadaan di lapangan. Expert judgment dilakukan oleh wakasek kurikulum SMA

Negeri 3 Bandung dan wakasek kurikulum SMA Negeri 5 Bandung. Berdasarkan

hasil expert judgment oleh wakasek SMA Negeri 3 Bandung dihasilkan bahwa

untuk penilaian aspek konten/isi mendapatkan nilai baik, aspek pilihan jawaban

mendapatkan nilai baik dan aspek tata bahasa mendapatkan nilai cukup.

Kesimpulan yang diberikan dari hasil expert judgment oleh wakasek kurikulum

SMA Negeri 3 Bandung yaitu pada umumnya instrumen sudah baik dan mengacu

pada landasan pelaksanaan UNBK yang berlaku. Hanya dalam penggunaan

29

Henhen Lukmana, 2016 IMPLEMENTASI UJIAN BERBASIS ONLINE DALAM PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bahasa perlu tingkatkan kembali. Serta, expert judgment yang dilakukan oleh

wakasek kurikulum SMA Negeri 5 Bandung dihasilkan bahwa untuk penilaian

aspek konten mendapatkan nilai baik, tata bahasa mendapatkan nilai baik dan

kerapihan menulis mendapatkan nilai cukup. Kesimpulan yang diberikan dari

hasil expert judgment yaitu angket sudah seusia dengan apa yang akan

dikaji/diteliti dari objek penelitian.

Program yang digunakan dalam penelitian ini yaitu program Microsoft

Excel 2016. Untuk mengetahui butir item yang valid dan tidak valid dilakukan

dengan cara membandingkan nilai rhitung dengan nilai rtabel pada taraf kepercayaan

95% atau α = 0,05. Apabila nilai rhitung > rtabel, maka item instrumen tersebut

dinyatakan valid, begitupun sebaliknya jika nilai rhitung < rtabel maka item

instrumen dinyatakan tidak valid. Nilai rtabel dari n = 23 yaitu sebesar 0,514.

Instrumen variabel yang diuji cobakan sebanyak 23 item pernyataan.

Hasil dari perhitungan uji validitas instrumen variabel yang diuji cobakan

dari 23 item pernyataan terdapat 10 item yang valid dan 13 item dinyatakan tidak

valid. Setiap item yang tidak valid diperbaiki dan dibuang, item yang diperbaiki

yaitu nomor 3,4,9,15,18,19,21 dan item yang dibuang yaitu 8,16,20,22,23.

Sehingga item yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 18 item yaitu

1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,17,18,19,21.

Instrumen yang digunakan untuk proktor dan pengawas cukup

menggunakan validitas isi (content validity). Dengan pengujian validitas

instrumen menggunakan pendapat para ahli (expert judgment). Peneliti meminta

bantuan kepada wakasek kurikulum SMAN 3 dan SMAN 5 yang lebih mengerti

bagaimana keadaan pelaksanaan UNBK dilapangan, selain itu peneliti meminta

bantuan kepada dosen pembimbing untuk menelaah apakah materi instrumen

telah sesuai dengan konsep yang akan diukur. Pengujian validitas isi instrumen

dengan cara expert judgment adalah menelaah kisi-kisi terutama kesesuian dengan

tujuan penelitian dan butir-butir pertanyaan.

b. Reliabilitas

Dalam penelitian ini reliabilitas hanya dilakukan untuk angket siswa, karena

keterbatasan responden angket proktor dan angket pengawas hanya menggunakan

pendapat para ahli (expert judgement). Untuk menguji reliabilitas instrumen

30

Henhen Lukmana, 2016 IMPLEMENTASI UJIAN BERBASIS ONLINE DALAM PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menggunakan pengujian reliabilitas dengan internal consistency. Menurut

Sugiyono (2012, hlm. 185), “pengujian reliabilitas dengan internal consistency,

dilakukan dengan cara mencobakan instrumen sekali saja, kemudian data

diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu. Hasil analisis dapat digunakan untuk

memprediksi reliabilitas instrumen.

Untuk perhitungan uji reliabilitas menggunakan rumus Croncbach’s Alpha

atau Koefisien Alpha. Menurut Arikunto (2010, hlm. 196), “rumus alpha

digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0,

misalnya angket atau soal bentuk uraian”. Langkah-langkah yang dilakukan dalam

mencari reliabilitas dengan menggunakan Croncbach’s Alpha adalah sebagai

berikut :

1) Mencari Varian Total

𝜎𝑡2 = Σ𝑌2 −

(ΣY)2

𝑁𝑁

Keterangan :

𝜎𝑡2 = Varian Total

Σ𝑌2 = Jumlah kuadrat skor total setiap responden

(ΣY)2 = Jumlah kuadrat seluruh skor total setiap responden

𝑁 = Jumlah responden uji coba

2) Mencari harga-harga varian setiap item

𝜎𝑏2 = Σ𝑌2 −

(ΣY)2

𝑁𝑁

𝜎𝑏2 = Varians butir setiap varians

Σ𝑌2 = Jumlah kuadrat skor total setiap responden

(ΣY)2 = Jumlah kuadrat seluruh skor total setiap responden

𝑁 = Jumlah responden uji coba

3) Rumus Alpha

(𝑟11 = ( 𝑘

𝑘 − 1)(1 −

Σ𝜎𝑏2

𝜎𝑡2 )

Keterangan :

𝑟11 = reliabilitas instrument

31

Henhen Lukmana, 2016 IMPLEMENTASI UJIAN BERBASIS ONLINE DALAM PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

k = banyaknya butir item

Σ𝜎𝑏2 = : jumlahvarians item

𝜎𝑡2= varians total

Setelah harga r11 diperoleh kemudian dikonsultasikan dengan table interpretasi

nilai r, sebagai berikut :

Tabel 3.4

Kriteria Interpretasi Skor

Interval Koefisien Interprestasi

0,00-0,199 Sangat Rendah

0,20-0,399 Rendah

0,40-0,599 Sedang

0,60-0,799 Kuat

0,80-1,000 Sangat Kuat

(Sumber : Sugiyono, 2012, hlm. 257)

Metode uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji

reliabilitas Cronbach’s Alpha dengan bantuan program SPSS. Perhitungan uji

reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan program IBM SPSS

Statistics 22. Untuk mengetahui apakah instrumen tersebut reliabel atau tidak

dilakukan dengan cara membandingkan nilai rhitung yang diperoleh dari hasil

perhitungan IBM SPSS Statistics 22 dengan nilai r table dari n = 23 yaitu sebesar

0,413, pada α = 0,05. Apabila hasil r hitung > r table , maka instrumen tersebut dapat

dikatakan reliabel.

Hasil perhitungan uji relibilitas angket siswa dari 23 item didapat rhitung =

0,676. Nilai rtabel n=23 dan α = 0,05 yaitu 0,413, maka dapat dilihat rhitung (0,676)

> rtabel (0,413). Apabila rhitung> rtabel maka instrumen dapat dinyatakan reliabel.

Dapat disimpulkan bahwa instrumen yang digunakan reliabel dengan tingkat

interprestasi nilai r kuat dan dapat digunakan sebagai alat pengumpulan data.

2. Wawancara

Peneliti melakukan wawancara yang dilakukan secara lisan dengan pertemuan

tatap muka secara individual untuk mendapatkan atau mengungkapkan informasi.

Wawancara dalam penelitian ini bersifat bebas, yaitu terjadi tanya jawab bebas

32

Henhen Lukmana, 2016 IMPLEMENTASI UJIAN BERBASIS ONLINE DALAM PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

antara peneliti dan responden, namun peneliti tetap menggunakan tujuan

penelitian sebagai pedoman. Menurut Arifin (2011, hlm. 234) untuk menyusun

pedoman wawancara harus mengikuti langkah-langkah yang sebagai berikut:

A. Merumuskan tujuan wawancara.

B. Membuat kisi-kisi atau layout dan pedoman wawancara.

C. Menyusun pertanyaan sesuai dengan data yang diperlukan dan bentuk

pertanyaan yang diinginkan.

D. Melaksanakan uji coba untuk melihat kelemahan-kelemahan pertanyaan

yang disusun.

E. Melaksanakan wawancara dalam situasi yang sebenarnya.

F. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Prosedur pelaksanaan penelitian memberikan arahan penelitian yang sistematis

meliputi langkah-langkah dan tahapan yang harus dijalani oleh peneliti. Langkah-

langkah tersebut meliputi tahap persiapan, perencanaan, pelaksanaan penelitian,

dan pelaporan hasil penelitian yang akan dipaparkan sebagai berikut:

1. Perencanaan Penelitian

Tahap perencanaan penelitian bisa disebut dengan tahap rancangan

penelitian, sehingga persiapan yang hendak dilakukan untuk melaksanakan

penelitian sesuai dengan maksud dan tujuan yang diharapkan. Pada tahap

perencanaan ini meliputi kegiatan-kegiatan survei pendahuluan ke lokasi untuk

mendapatkan gambaran umum kondisi lapangan, memilih masalah penelitian, dan

studi pendahuluan dengan membaca hasil penelitian-penelitian sebelumnya yang

berkaitan dengan masalah penelitian yang telah dipilih. Pada tahap ini juga

ditentukan pendekatan dan metode penelitian apa yang akan digunakan.

2. Pelaksanaan Penelitian

Tahapan ini merupakan pelaksanaan dari perencanaan penelitian yang

telah dirancang. Pada tahap pelaksanaan, peneliti terjun langsung ke lapangan

untuk mengumpulkan data, melakukan analisis data, dan menarik kesimpulan

untuk hasil akhir yang akan dituangkan pada tahap pelaporan penelitian.

3. Pelaporan Hasil Penelitian

33

Henhen Lukmana, 2016 IMPLEMENTASI UJIAN BERBASIS ONLINE DALAM PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam keseluruhan penelitian ini laporan disajikan dalam bentuk tertulis

yang disusun secara rinci dan sistematis berdasarkan kaidah-kaidah penulisan

karya tulis ilmiah yang dianjurkan.

G. Analisis Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini bersifat kuantitatif yang didapat dari

instrumen angket sehingga perlu diolah untuk proses penarikan kesimpulan.

Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah teknik hitung statistika

deskriptif dan tidak menggunakan statistika inferensial karena tidak ada hipotesis.

Karena dalam penelitian ini tidak terdapat hipotesis maka tidak terdapat uji

hipotesis. Teknik analisis data yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah

adalah presentase dari data yang diperoleh.

Presentase untuk setiap kemungkinan jawaban dapat diperoleh dengan cara

membagi frekuensi yang diperoleh (fo) dengan jumlah sampel (N), kemudian

dikalikan dengan 100% atau dengan rumus sebagai berikut :

𝑃 = F

𝑁 𝑋 100%

(Sudjana & Ibrahim, 2004, hlm. 129)

Keterangan :

P : Presentase

F : Frekuensi yang diperoleh

N : Jumlah sampel

Untuk memperoleh penafsiran, maka persentase dari kemungkinan jawaban

ditafsirkan berdasarkan skor penelitian. Skor penelitian tersebut digunakan untuk

menginterpretasikan hasil perhitungan sesuai dengan kriteria interpretasi skor

yang telah ditetapkan.

Menurut Riduwan (2010, hlm. 40), cara yang ditetapkan dalam menentukan

kriteria interpretasi skor adalah sebagai berikut :

a. Menghitung sksor indeks maksimum, dengan cara :

(skor tertinggi = 4) x (jumlah item setiap angket) x (jumlah responden)

b. Menghitung skor indeks minimum, dengan cara :

( skor terendah = 1) x (jumlah item setiap aspek) x (jumlah responden)

c. Menghitung rentang untuk katergori interpretasi skor, dengan cara :

34

Henhen Lukmana, 2016 IMPLEMENTASI UJIAN BERBASIS ONLINE DALAM PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Skor indeks maksimum - skor indeks minimum

Skor tertinggi

d. Menentukan kriteria interpretasi skor, seperti berikut :

Gambar 3.1

Interval Interpretasi Skor

Adapun untuk menafsirkan skor dari setiap pernyataan, peneliti menggunakan

tabel sebagai berikut :

Tabel 3.5

Penafsiran Presentase

Presentase Penafsiran

0% - 1 % Tidak Ada

1% - 25 % Sebagian Kecil

26 – 49 % Kurang Dari Setengahnya

50 % Setengahnya

51 – 75 % Lebih Dari Setengahnya

76 – 99% Sebagian Besar

100 % Seluruhnya

(Sumber: Arikunto, 2010, hlm. 226)

TB KB B SB

Skor Minimum Skor Maksimum

Tidak Baik Kurang Baik Baik Sangat Baik