bab iii metode penelitian - repo unpasrepository.unpas.ac.id/42762/6/bab 3.pdfdalam melakukan...

38
72 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan 3.1.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara untuk mencari, memperoleh, dan mengumpulkan data primer maupun sekunder yang dapat digunakan untuk menyusun penelitian. Pada dasarnya penelitian dilakukan untuk mendapatkan data demi tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti yang bersangkutan. Oleh sebab itu untuk mendapatkan data, maka diperlukan adanya suatu cara ilmiah atau yang lebih dikenal dengan metode penelitian. Menurut Sugiyono (2017:2) definisi metode penelitian adalah pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam melakukan penelitian perlu adanya suatu metode, cara atau taktik sebagai langkah-langkah yang harus ditempuh oleh peneliti dalam memecahkan suatu permasalahan untuk mencapai tujuan tertentu. Metode penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian survei dengan pendekatan metode deskriptif dan verifikatif. Metode penelitian survei digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, wawancara terstruktur, dan sebagainya.

Upload: others

Post on 20-Dec-2020

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN - repo unpasrepository.unpas.ac.id/42762/6/BAB 3.pdfDalam melakukan penelitian perlu adanya suatu metode, cara atau taktik sebagai langkah-langkah yang harus

72

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian yang Digunakan

3.1.1 Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu cara untuk mencari, memperoleh, dan

mengumpulkan data primer maupun sekunder yang dapat digunakan untuk

menyusun penelitian. Pada dasarnya penelitian dilakukan untuk mendapatkan data

demi tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti yang bersangkutan. Oleh sebab itu

untuk mendapatkan data, maka diperlukan adanya suatu cara ilmiah atau yang

lebih dikenal dengan metode penelitian.

Menurut Sugiyono (2017:2) definisi metode penelitian adalah pada

dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan

kegunaan tertentu.

Dalam melakukan penelitian perlu adanya suatu metode, cara atau taktik

sebagai langkah-langkah yang harus ditempuh oleh peneliti dalam memecahkan

suatu permasalahan untuk mencapai tujuan tertentu.

Metode penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah

penelitian survei dengan pendekatan metode deskriptif dan verifikatif. Metode

penelitian survei digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang

alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan

data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, wawancara terstruktur, dan

sebagainya.

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN - repo unpasrepository.unpas.ac.id/42762/6/BAB 3.pdfDalam melakukan penelitian perlu adanya suatu metode, cara atau taktik sebagai langkah-langkah yang harus

73

Menurut Sugiyono (2014:7) penelitian survei adalah :

“Penelitian survei adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar

maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang

diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian

relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis

maupun psikologis”.

Pendekatan penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

metode deskriptif dan verifikatif, karena adanya variabel-variabel yang akan

ditelaah hubungannya serta tujuannya untuk menyajikan gambaran secara

terstruktur, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta serta hubungan antar variabel

yang diteliti.

Menurut Sugiyono (2016:53) penelitian deskriptif adalah :

“Penelitian yang dilakukan untuk mengetahui keberadaan nilai variabel

mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat

perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain”.

Metode ini diajukan untuk menjawab rumusan masalah, yaitu bagaimana

kompetensi, independensi, profesionalisme auditor internal dan kualitas audit

internal pada Inspektorat Kota Bandung, Inspektorat Kota Cimahi dan Inspektorat

Kabupaten Bandung.

Menurut Moch. Nazir (2011:91) pengertian metode verifikatif adalah

sebagai berikut :

“Metode verifikatif adalah metode penelitian yang bertujuan untuk

mengetahui hubungan kualitas antar variabel melalui suatu pengujian

hipotesis melalui suatu perhitungan statistik sehingga didapat hasil

pembuktian yang menunjukan hipotesis ditolak atau diterima”.

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN - repo unpasrepository.unpas.ac.id/42762/6/BAB 3.pdfDalam melakukan penelitian perlu adanya suatu metode, cara atau taktik sebagai langkah-langkah yang harus

74

Metode verifikatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah untuk

menghasilkan kesimpulan apakah adanya pengaruh variabel independen yaitu

kompetensi, independensi dan profesionalisme auditor internal terhadap variabel

dependen kualitas audit internal pada Inspektorat Kota Bandung, Inspektorat Kota

Cimahi dan Inspektorat Kabupaten Bandung.

3.1.2 Objek Penelitian

Menurut Sugiyono (2015:38) objek penelitian adalah:

“Objek penelitian adalah variabel-variabel yang diteliti dan dianalisis.

Segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian

ditarik kesimpulannya”.

Objek penelitian dalam penelitian ini adalah mengenai Pengaruh

Kompetensi, Independensi, dan Profesionalisme Auditor Internal Terhadap

Kualitas Audit Internal. Penulis mengadakan penelitian pada tiga kantor

Inspektorat di Jawa barat, diantaranya adalah Inspektorat Kota Bandung,

Inspektorat Kota Cimahi, dan Inspektorat Kabupaten Bandung.

Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu

penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran yang paling penting dalam

penelitian untuk mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang

terjadi dan bertujuan untuk mengukur sejauh mana pengaruh kompetensi,

independensi, dan profesionalisme auditor internal terhadap kualitas audit

internal.

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN - repo unpasrepository.unpas.ac.id/42762/6/BAB 3.pdfDalam melakukan penelitian perlu adanya suatu metode, cara atau taktik sebagai langkah-langkah yang harus

75

3.1.3 Model Penelitian

Model penelitian merupakan abstrak dari kenyataan-kenyataan yang ada

atau dari fenomena-fenomena yang sedang diteliti. Dalam penelitian ini sesuai

dengan judul yang penulis ambil “Pengaruh Kompetensi, Independensi dan

Profesionalisme Auditor Internal Terhadap Kualitas Audit Internal”, maka untuk

menggambarkan hubungan antara variabel independen dan variabel dependen

model penelitian dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.1

Model Penelitian

Keterangan:

: Pengaruh Parsial

: Pengaruh Simultan

Bila digambarkan secara sistematis, maka hubungan dari variabel tersebut

adalah:

Kualitas Audit

Internal

(Y)

Independensi

Auditor Internal

(X2)

Kompetensi

Auditor Internal

(X1)

Profesionalisme

Auditor Internal

(X3)

Y = F (X1,X2,X3)

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN - repo unpasrepository.unpas.ac.id/42762/6/BAB 3.pdfDalam melakukan penelitian perlu adanya suatu metode, cara atau taktik sebagai langkah-langkah yang harus

76

Dimana :

X1 = Kompetensi Auditor Internal

X2 = Independensi Auditor Internal

X3 = Profesionalisme Auditor Internal

Y = Kualitas Audit Internal

F = Fungsi

Dari pernyataan diatas kompetensi, independensi, dan profesionalisme

auditor internal berpengaruh terhadap kualitas audit.

3.2 Definisi Variabel dan Operasionalisasi Variabel

3.2.1 Definisi Variabel Penelitian

Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk

apa saja yang diciptakan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh

informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono

2017:38).

Variabel dalam sebuah penelitian dibedakan menjadi dua variabel utama

yaitu variabel bebas (independent) dan variabel terikat (dependent). Sesuai dengan

judul yang diteliti maka variabel-variabel yang akan diukur dalam penelitian ini

adalah:

3.2.1.1 Variabel Independen (Variabel Bebas)

Menurut Sugiyono (2017: 39) variabel bebas adalah :

“Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (terikat)”.

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN - repo unpasrepository.unpas.ac.id/42762/6/BAB 3.pdfDalam melakukan penelitian perlu adanya suatu metode, cara atau taktik sebagai langkah-langkah yang harus

77

Dalam penelitian ini terdapat 3 (tiga) variabel bebas yang diteliti, yaitu :

1. Kompetensi (X1)

Amin Widjaja Tunggal (2013:429) menyatakan bahwa :

“Kompetensi adalah pengetahuan dan keahlian yang diperlukan untuk

mencapai tugas yang menentukan pekerjaan individual”.

Variabel ini diukur dengan menggunakan beberapa dimensi yaitu mutu

personal, pengetahuan umum, dan keahlian khusus. Pengukuran variabel

kompetensi auditor internal diukur dengan skala likert. Pengukuran dengan skala

likert menggunakan 5 pilihan jawaban yaitu, Sangat Setuju, Setuju, Kurang

Setuju, Tidak Setuju dan Sangat Tidak Setuju.

2. Independensi (X2)

Mautz dan Sharaf dalam Theodorus M. Tuanakotta (2011:64) menyatakan

bahwa :

“Independensi mencerminkan sikap tidak memihak serta tidak dibawah

pengaruh tekanan atau pihak tertentu dalam mengambil tindakan dan

keputusan”.

Variabel ini diukur dengan menggunakan beberapa dimensi yaitu

programming independence, investigative independence, dan reporting

independence. Pengukuran variabel independensi auditor internal diukur dengan

skala likert. Pengukuran dengan skala likert menggunakan 5 pilihan jawaban

yaitu, Sangat Setuju, Setuju, Kurang Setuju, Tidak Setuju dan Sangat Tidak

Setuju.

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN - repo unpasrepository.unpas.ac.id/42762/6/BAB 3.pdfDalam melakukan penelitian perlu adanya suatu metode, cara atau taktik sebagai langkah-langkah yang harus

78

3. Profesionalisme (X3)

Hiro Tugiman (2014:119) menyatakan bahwa :

“Profesionalisme adalah suatu sikap dan prilaku seseorang dalam

melakukan profesi tertentu”.

Variabel ini diukur dengan menggunakan beberapa dimensi yaitu

pengabdian pada profesi, kewajiban sosial, kemandirian, keyakinan terhadap

peraturan dimensi, dan hubungan dengan sesame profesi. Pengukuran variabel

profesionalisme auditor internal diukur dengan skala likert. Pengukuran dengan

skala likert menggunakan 5 pilihan jawaban yaitu, Sangat Setuju, Setuju, Kurang

Setuju, Tidak Setuju dan Sangat Tidak Setuju.

3.2.1.2 Variabel Dependen (Variabel Terikat)

Menurut Sugiyono (2017:39) variabel terikat adalah :

“Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat karena adanya variabel bebas”.

Dalam penelitian ini variabel terikat yang akan diteliti adalah Kualitas

Audit Internal (Y).

Kualitas audit adalah segala probabilitas seorang auditor dalam

menentukan dan melaporkan penyelewengan yang terjadi dalam sistem akuntansi

klien atau perusahaan (Mathius Tandiontang, 2016:80).

Variabel kualitas audit dalam penelitian ini dapat diukur dengan beberapa

dimensi yaitu adanya perencanaan audit, pengujian dan pengevaluasian informasi,

penyampaian hasil pemeriksaan, dan tindak lanjut hasil pemeriksaan. Pengukuran

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN - repo unpasrepository.unpas.ac.id/42762/6/BAB 3.pdfDalam melakukan penelitian perlu adanya suatu metode, cara atau taktik sebagai langkah-langkah yang harus

79

kualitas audit dapat diukur dengan skala likert. Pengukuran dengan skala likert

menggunakan 5 pilihan jawaban yaitu, Sangat Setuju, Setuju, Kurang Setuju,

Tidak Setuju dan Sangat Tidak Setuju.

3.2.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian

Operasionalisasi variabel merupakan penjabaran dari konsep serta

indikator untuk masing-masing variabel penelitian. Penelitian ini terdiri dari 4

(empat) variabel yang akan diteliti yaitu :

1. Kompetensi auditor internal (X1)

2. Independensi auditor internal (X2)

3. Profesionalisme auditor internal (X3)

4. Kualitas audit internal (Y)

Untuk mengukur variabel bebas dan terikat, dilakukan penyebaran angket

kepada sejumlah responden. Angket tersebut disusun dan dijabarkan berdasarkan

dimensi dan indikator sesuai dengan variabel-variabel yang diteliti. Agar lebih

mudah untuk melihat mengenai variabel penelitian yang akan digunakan, maka

penulis menjabarkan kedalam bentuk operasionalisasi varibel yang disajikan

dalam bentuk tabel.

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN - repo unpasrepository.unpas.ac.id/42762/6/BAB 3.pdfDalam melakukan penelitian perlu adanya suatu metode, cara atau taktik sebagai langkah-langkah yang harus

80

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Kompetensi Auditor Internal (X1)

Konsep

Variabel

Dimensi Indikator Skala No

Item

Kompetensi

(X1)

Pengetahuan

dan keahlian

yang diperlukan

untuk mencapai

tugas yang

menentukan

pekerjaan

individual.

Standar

Kompetensi:

1. Mutu

Personal

1. Rasa Ingin tahu

(inquisitive)

2. Berpikir luas

(broad

minded).

3. Mampu

menangani

ketidak pastian.

4. Mampu

menerima

bahwa tidak

ada solusi yang

mudah.

5. Mampu

menyadari

bahwa

beberapa

temuan dapat

bersifat

subjektif.

6. Mampu bekerja

sama dengan

tim

Ordinal

1-6

2. Pengetahuan

Umum

1. Memiliki

kemampuan

review analisis

(analytical

review).

2. Memiliki

pengetahuan

tentang teori

organisasi.

Ordinal

7-11

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN - repo unpasrepository.unpas.ac.id/42762/6/BAB 3.pdfDalam melakukan penelitian perlu adanya suatu metode, cara atau taktik sebagai langkah-langkah yang harus

81

Konsep

Variabel

Dimensi Indikator Skala No

Item

Amin Widjaja

Tunggal

(2013:429)

3. Memiliki

pengetahuan

4. Memiliki

pengetahuan

tentang sektor

publik

5. Memiliki

pengetahuan

tentang

akuntansi

Ordinal

7-11

3. Keahlian

Khusus

1. Memiliki

keahlian untuk

mewawancara

2. Memiliki ilmu

statistik dan

komputer.

3. Mampu dan

mempresentasi

kan laporan

Ordinal

12-14

I Gusti Agung Rai (2010:63)

Tabel 3.2

Operasionalisasi Variabel

Independensi Auditor Internal (X2)

Konsep

Variabel

Dimensi Indikator Skala No

Item

Independensi

(X2)

Independensi

mencerminkan

sikap tidak

memihak serta

tidak dibawah

Dimensi

Independensi:

1. Programming

Independence

1. Kebebasan

memilih teknik

audit yang akan

diterapkan.

2. Kebebasan

memilih prosedur

audit yang

diterapkan.

Ordinal

1-3

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN - repo unpasrepository.unpas.ac.id/42762/6/BAB 3.pdfDalam melakukan penelitian perlu adanya suatu metode, cara atau taktik sebagai langkah-langkah yang harus

82

Konsep

Variabel

Dimensi Indikator Skala No

Item

pengaruh

tekanan atau

pihak tertentu

dalam

mengambil

tindakan dan

keputusan.

Mautz dan

Sharf dalam

Theodorus M.

Tuanakotta

(2011:64)

3. Kebebasan

memilih waktu

lamanya teknik

dan prosedur

audit.

2. Investigative

Independence

1. Kebebasan

memilih area

kerja.

2. Kebebasan

memilih

kebijakan

manajerial yang

akan diperiksa.

3. Legitimasi yang

tertutup bagi

auditor

Ordinal

4-6

3. Reporting

Independence

1. Kebebasan

menyajikan

fakta yang

berhasil

diungkap.

2. Kebebasan

memberikan

rekomendasi.

3. Kebebasan

memberikan

opini hasil

pemeriksaan.

Ordinal

7-9

Mautz dan Sharf dalam Theodorus M. Tuanakotta (2011:7)

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN - repo unpasrepository.unpas.ac.id/42762/6/BAB 3.pdfDalam melakukan penelitian perlu adanya suatu metode, cara atau taktik sebagai langkah-langkah yang harus

83

Tabel 3.3

Operasionalisasi Variabel

Profesionalisme Auditor Internal (X3)

Konsep Variable Dimensi Indikator Skala No

Item

Profesionalisme

(X3)

Suatu sikap dan

prilaku seseorang

dalam melakukan

profesi tertentu.

Dimensi

Profesionalisme:

1. Pengabdian

Pada Profesi

1. Pengabdian

profesi

menggunakan

pengetahuan

yang dimiliki.

2. Pengabdian

profesi

menggunakan

kecakapan

yang dimilki.

3. Keteguhan

tetap

melaksankan

pekerjaan

meskipun

imbalan

berkurang.

Ordinal

1-3

2. Kewajiban

Sosial

1. Bermanfaat

bagi

masyarakat.

2. Mempengaruhi

pengambilan

keputusan

pemakai

laporan audit.

3. Mempengaruhi

tinggi

profesionalism

e

4. Mempengaruhi

pengambilan

keputusan

pemakai

laporan audit.

Ordinal

4-6

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN - repo unpasrepository.unpas.ac.id/42762/6/BAB 3.pdfDalam melakukan penelitian perlu adanya suatu metode, cara atau taktik sebagai langkah-langkah yang harus

84

Konsep Variable Dimensi Indikator Skala No

Item

Hiro Tugiman

(2014:119)

3. Kemandirian 1. Pengambilan

keputusan

sendiri.

2. Pengambilan

keputusan

tanpa tekanan

orang lain.

3. Pengambilan

keputusan

dengan

pertimbangan

kondisi dan

keadaan yang

dihadapi.

Ordinal

7-9

4. Keyakinan

terhadap

Peraturan

Profesi

1. Keyakinan

terhadap

profesi yang

dijalani.

2. Penilaian

rekan sesama

profesi.

3. Memiliki

kewenanangan

menilai

pekerjaan.

Ordinal

10-12

5. Hubungan

Dengan

Sesama Profesi

1. Ikatan profesi

sebagai acuan

kerja.

2. Membangun

ide dalam

pekerjaan.

3. Membangun

kesadaran

profesional

kerja.

Ordinal

13-15

Hiro Tugiman

(2014:119)

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN - repo unpasrepository.unpas.ac.id/42762/6/BAB 3.pdfDalam melakukan penelitian perlu adanya suatu metode, cara atau taktik sebagai langkah-langkah yang harus

85

Tabel 3.4

Operasionalisasi Variabel

Kualitas Audit Internal (Y)

Konsep Variabel Dimensi Indikator Skala No

Item

Kualitas Audit

Internal

(Y)

Keahlian pemeriksa

internal dalam

menerapkan

berbagai standar,

prosedur dan teknik

pemeriksaan yang

diperlukan dalam

pelaksanaan

pemeriksaan untuk

menyediakan

informasi tentang

kelengkapan dan

keefektivan sistem

pengendalian

internal dan kualitas

suatu pelaksanaan

tanggung jawab

yang ditugaskan

Dimensi Kualitas

Audit:

1. Adanya

Perencanaan

Audit.

1. Penetapan

tujuan audit dan

lingkup

pekerjaan.

2. Memperoleh

informasi dasar

(background

information).

3. Menentukan

berbagai tenaga

yang

diperlukan.

4. Pemberitahuan

kepada para

pihak yang

dipandang

perlu.

5. Melaksanakan

survey.

6. Penulisan

program audit.

7. Menentukan

kepada siapa

hasil audit akan

disampaikan.

8. Persetujuan

bagi rencana

kerja audit

Ordinal

S

1-8

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN - repo unpasrepository.unpas.ac.id/42762/6/BAB 3.pdfDalam melakukan penelitian perlu adanya suatu metode, cara atau taktik sebagai langkah-langkah yang harus

86

Konsep Variabel Dimensi Indikator Skala No

Item

Dimensi Kualitas

Audit:

2. Pengujian dan

Pengevaluasian

Informasi

1. Pengumpulan

Informasi

2. Informasi harus

berguna untuk

membuat suatu

dasar yang logis.

3. Adanya

prosedur-

prosedur audit.

4. Pengawasan

terhadap proses

pengawasan

Ordinal

9-12

3. Penyampaian

hasil

pemeriksaan.

1. Kertas kerja

pemeriksanaan.

2. Laporan tertulis

yang

ditandatangani

ketua audit.

3. Pemeriksa

intern.

4. Laporan

objektif.

5. Laporan

mencantumkan

berbagai

rekomendasi.

6. Pandangan dari

pihak yang

diperiksa.

7. Pimpinan audit

intern meriview

dan menyetujui

laporan audit.

Ordinal

13-19

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN - repo unpasrepository.unpas.ac.id/42762/6/BAB 3.pdfDalam melakukan penelitian perlu adanya suatu metode, cara atau taktik sebagai langkah-langkah yang harus

87

Konsep Variabel Dimensi Indikator Skala No

Item

Hiro Tugiman

(2006:30)

4. Tindak lanjut

hasil

pemeriksaan

4. Melakukan

tindak lanjut

(follow up).

2. Memastikan

bahwa temuan-

temuan telah

dilaporkan.

3. Pembuatan

Laporan hasil

temuan

Ordinal

20-22

Hiro Tugiman (2006:53)

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

3.3.1 Populasi Penelitian

Menurut Sugiyono (2017:80) pengertian populasi adalah :

“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan auditor internal pemerintah

yang bekerja pada kantor Inspektorat Kota Bandung, Kota Cimahi, dan Kabupaten

Bandung yang secara keseluruhan berjumlah 126 orang. Populasi penelitian dapat

dijabarkan dalam tabel berikut ini :

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN - repo unpasrepository.unpas.ac.id/42762/6/BAB 3.pdfDalam melakukan penelitian perlu adanya suatu metode, cara atau taktik sebagai langkah-langkah yang harus

88

Tabel 3.5

Populasi Penelitian

No. Nama Instansi Populasi

1. Inspektorat Kota Bandung 47 orang

2. Inspektorat Kota Cimahi 36 orang

3. Inspektorat Kabupaten Bandung 43 orang

Jumlah 126 orang

3.3.2 Teknik Sampling

Menurut Sugiyono (2017:81) teknik sampling adalah :

“Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk

menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat

berbagai teknik sampling yang digunakan”.

Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Probability

Sampling, dengan metode yang digunakan adalah Simple Random Sampling

metode ini dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dan

anggota populasi relatif homogen.

Menurut Sugiyono (2017:82) Probability Sampling adalah :

“Probability Sampling adalah teknik yang memberikan peluang yang sama

bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi angota sampel”.

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN - repo unpasrepository.unpas.ac.id/42762/6/BAB 3.pdfDalam melakukan penelitian perlu adanya suatu metode, cara atau taktik sebagai langkah-langkah yang harus

89

Menurut Sugiyono (2017:82) Simple Random Sampling adalah :

“Simple Random Sampling yaitu pengambilan anggota sampel dari

populasi secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi

itu”.

3.3.3 Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono (2017:81) pengertian sampel adalah :

“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin

mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan

dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang

diambil dari populasi itu”.

Untuk menentukan ukuran sampel maka digunakan rumus Slovin yaitu

sebagai berikut :

Keterangan:

n = Ukuran Sampel

N = Ukuran Populasi

e = Persentase toleransi kesalahan 10%.

Berdasarkan rumus tersebut, selanjutnya dilakukan perhitungan sebagai

berikut :

n =

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN - repo unpasrepository.unpas.ac.id/42762/6/BAB 3.pdfDalam melakukan penelitian perlu adanya suatu metode, cara atau taktik sebagai langkah-langkah yang harus

90

n =

n = 55.75 dibulatkan menjadi 56 orang responden.

Berdasarkan hasil sampel diatas, selanjutnya didapatkan hasil penyebaran

sampel pada masing-masing unsur inspektorat, adalah sebagai berikut :

1. Inspektorat kota bandung :

2. Inspektorat Kota Cimahi :

3. Inspektorat Kabupaten Bandung :

3.4 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data

3.4.1 Sumber Data

Sumber data terbagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. Di

dalam penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data primer yaitu data yang

diperoleh dari hasil penelitian langsung secara empirik kepada pelaku langsung

atau yang terlibat langsung dengan menggunakan teknik pengumpulan data.

Menurut Sugiyono (2015:403) data primer adalah :

“Sumber data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data

kepada pengumpul data”.

Page 20: BAB III METODE PENELITIAN - repo unpasrepository.unpas.ac.id/42762/6/BAB 3.pdfDalam melakukan penelitian perlu adanya suatu metode, cara atau taktik sebagai langkah-langkah yang harus

91

Data primer tersebut diperoleh dari hasil pengumpulan data berupa

penyebaran kuesioner kepada responden pada auditor internal di 3 Kantor

Inspektorat yaitu Inspektorat Kota Bandung, Inspektorat Kota Cimahi dan

Inspektorat Kabupaten Bandung.

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data

Sugiyono (2017:224) menyatakan bahwa:

“Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis

dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan

data”.

Untuk mendukung keperluan penelitian ini, peneliti memerlukan sejumlah

data baik dari dalam maupun luar organisasi. Untuk memperoleh data dan

informasi dalam penelitian ini, peneliti melakukan teknik pengumpulan data

dengan teknik Penelitian Lapangan (Field Research) yaitu teknik pengumpulan

data untuk mendapatkan data primer. Agar peneliti mendapatkan data yang

berhubungan dengan masalah yang sedang diteliti, peneliti menggunakan teknik

mengumpulkan data melalui kuesioner.

Menurut Sugiyono (2016:137) kuesioner adalah :

“Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawabnya. Kuesioner dapat berupa pertanyaan atau

pernyataan tertutup maupun terbuka, dapat diberikan kepada responden

secara langsung atau dikirim melalui pos atau internet”.

Page 21: BAB III METODE PENELITIAN - repo unpasrepository.unpas.ac.id/42762/6/BAB 3.pdfDalam melakukan penelitian perlu adanya suatu metode, cara atau taktik sebagai langkah-langkah yang harus

92

3.5 Teknik Analisis Data

Menurut Sugiyono (2016:147) yang dimaksud teknik analisis data adalah :

“Kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain

tekumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data

berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan

variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang

diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan

melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan”.

Berdasarkan definisi tersebut, maka analisis data merupakan

penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca, dipahami, dan

diinterpretasikan. Data yang terhimpun dari hasil penelitian akan penulis

bandingkan antara data yang ada dilapangan dengan data kepustakaan, kemudian

dilakukan analisis untuk menarik kesimpulan.

3.5.1 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan cara

mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana

adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau

generalisasi (Sugiyono, 2014:206).

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan skala likert, karena skala likert

umum digunakan dalam kuesioner dan merupakan skala yang paling banyak

digunakan dalam suatu penelitian. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap,

pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.

Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti

yang selanjutnya disebut dengan variabel penelitian. Jawaban dari setiap item

instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif

Page 22: BAB III METODE PENELITIAN - repo unpasrepository.unpas.ac.id/42762/6/BAB 3.pdfDalam melakukan penelitian perlu adanya suatu metode, cara atau taktik sebagai langkah-langkah yang harus

93

sampai sangat negatif. Terdapat lima (5) kategori pembobotan dalam skala likert

ialah sebagai berikut :

Tabel 3.6

Skala Likert

Keterangan Pernyataan Positif

Sangat Setuju 5

Setuju 4

Kurang Setuju 3

Tidak Setuju 2

Sangat Tidak Setuju 1

Sumber: Sugiyono (2014:133)

Dalam operasionalisasi variabel, semua variabel diukur oleh instrumen

pengukur dalam bentuk kuesioner yang memenuhi pertanyaan-pertanyaan tipe

skala likert.

Untuk menilai variabel X dan variabel Y, maka analisis yang digunakan

berdasarkan rata-rata (mean) dari masing-masing variabel. Nilai rata-rata ini

didapat dengan menjumlahkan dan keseluruhan dalam setiap variabel, kemudian

dibagi dalam jumlah responden.

Rumus rata-rata (mean) yang dikutip oleh Sugiyono (2015:280) adalah

sebagai berikut :

Untuk Variabel X: Untuk Variabel Y:

Me=Σxi Me=Σyi

n n

Keterangan :

Me = Mean (rata-rata) xi = Nilai variabel x ke-i sampai ke-n

Σ = Jumlah yi = Nilai variabel y ke-i sampai ke-n

N = Jumlah responden

Page 23: BAB III METODE PENELITIAN - repo unpasrepository.unpas.ac.id/42762/6/BAB 3.pdfDalam melakukan penelitian perlu adanya suatu metode, cara atau taktik sebagai langkah-langkah yang harus

94

Setelah rata-rata dari masing-masing variabel didapat, kemudian

dibandingkan dengan kriteria yang peneliti tentukan berdasarkan nilai terendah

dan nilai tertinggi dari hasil kuesioner. Nilai terendah dan nilai tertinggi tersebut

peneliti ambil banyaknya pernyataan dalam kuesioner dikalikan dengan skor

terendah (1) dan skor tertinggi (5) dengan menggunakan skala likert. Teknik skala

likert dipergunakan dalam melakukan pengukuran atas jawaban dari pernyataan

yang diajukan kepada responden penelitian dengan cara memberikan skor pada

setiap item jawaban.

Dalam penelitian ini skor untuk setiap jawaban dari pernyataan yang akan

diajukan kepada Auditor penelitian ini akan mengacu pada pernyataan Sugiyono

(2017:93) yaitu :

“Dengan Skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi

indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk

menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan”.

Menurut Sudjana (2005:47) menyatakan bahwa :

a. Tentukan banyak kelas interval yang diperlukan. Banyak kelas sering

diambil paling sedikit 5 kelas dan paling banyak 15 kelas, dipilih

menurut keperluan. Cara lain yang cukup bagus untuk n berukuran

besar n > 200, misalnya dapat menggunakan aturan sturges, yaitu

banyak kelas = 1 + (3,3) log n.

b. Tentukan panjang kelas interval p

Page 24: BAB III METODE PENELITIAN - repo unpasrepository.unpas.ac.id/42762/6/BAB 3.pdfDalam melakukan penelitian perlu adanya suatu metode, cara atau taktik sebagai langkah-langkah yang harus

95

Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai

gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang terdapat berupa kata-kata

antara lain:

a. Sangat Setuju/ Selalu/ Sangat Positif/ Sangat Baik

b. Setuju/ Sering/ Positif/ Baik

c. Ragu-ragu/ Kadang/ Netral/ Cukup

d. Tidak Setuju/ Hampir Tidak Pernah/ Negatif / Tidak Baik

e. Sangat Tidak Setuju/ Tidak Pernah/ Sangat Negatif / Sangat Tidak Baik

Dengan demikian maka akan dapat ditentukan panjang interval kelas

masing-masing variabel adalah :

1. Kriteria untuk variabel Kompetensi (X1)

Untuk menilai variabel kompetensi dengan banyaknya item pertanyaan

kuesioner adalah 14 pertanyaan, sehingga :

Nilai Terendah : 1 x 14 = 14

Niai Tertinggi : 5 x 14 = 70

Perhitungan Kelas interval = 11.2

Maka, kriteria kelas untuk variabel kompetensi adalah sebagai berikut :

Tabel 3.7

Kriteria Kompentensi

Nilai Kriteria

14 – 25.2 Sangat Tidak Kompeten

25.2 – 36.4 Tidak Kompenten

36.4 – 47.6 Cukup Kompeten

47.6 – 58.8 Kompeten

58.8 - 70 Sangat Kompeten

Page 25: BAB III METODE PENELITIAN - repo unpasrepository.unpas.ac.id/42762/6/BAB 3.pdfDalam melakukan penelitian perlu adanya suatu metode, cara atau taktik sebagai langkah-langkah yang harus

96

2. Kriteria untuk variabel Independensi (X2)

Untuk menilai variabel independensi dengan banyaknya item pertanyaan

kuesioner adalah 9 pertanyaan, sehingga :

Nilai Terendah : 1 x 9 = 9

Niai Tertinggi : 5 x 9 = 45

Perhitungan Kelas interval = 7.2

Maka, kriteria kelas untuk variabel independensi adalah sebagai berikut :

Tabel 3.8

Kriteria Independensi

Nilai Kriteria

9 – 16.2 Sangat Tidak Independen

16.2 – 23.4 Tidak Independen

23.4 – 30.6 Cukup Independen

30.6 – 37.8 Independen

37.8 - 45 Sangat Independen

3. Kriteria untuk variabel Profesionalisme (X3)

Untuk menilai variabel profesionalisme dengan banyaknya item

pertanyaan kuesioner adalah 15 pertanyaan, sehingga :

Nilai Terendah : 1 x 15 = 15

Niai Tertinggi : 5 x 15 = 75

Perhitungan Kelas interval = 12

Maka, kriteria kelas untuk variabel profesionalisme adalah sebagai berikut :

Page 26: BAB III METODE PENELITIAN - repo unpasrepository.unpas.ac.id/42762/6/BAB 3.pdfDalam melakukan penelitian perlu adanya suatu metode, cara atau taktik sebagai langkah-langkah yang harus

97

Tabel 3.9

Kriteria Profesionalisme

Nilai Kriteria

15 - 27 Sangat Tidak Profesional

27 - 39 Tidak Profesional

39 - 51 Cukup Profesional

51 - 63 Profesional

63 - 75 Sangat Profesional

4. Kriteria untuk variabel Kualitas Audit Internal (Y)

Untuk menilai variabel kualitas audit internal dengan banyaknya item

pertanyaan kuesioner adalah 22 pertanyaan, sehingga :

Nilai Terendah : 1 x 22 = 22

Niai Tertinggi : 5 x 22 = 110

Perhitungan Kelas interval = 17.6

Maka, kriteria kelas untuk variabel kualitas audit internal adalah sebagai berikut :

Tabel 3.10

Kriteria Kualitas Audit Internal

Nilai Kriteria

22 – 39.6 Sangat Tidak Berkualitas

39.6 – 57.2 Tidak Berkualitas

57.2 – 74.8 Cukup Berkualitas

74.8 – 92.4 Berkualitas

92.4 - 110 Sangat Berkualitas

3.5.2 Analisis Verifikatif

Analisis verifikatif adalah analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis

dengan menggunakan perhitungan statistik. Penelitian ini digunakan untuk

menguji seberapa besar pengaruh variabel-variabel yang diteliti. Verifikatif berarti

menguji teori dengan pengujian suatu hipotesis apakah diterima atau ditolak.

Page 27: BAB III METODE PENELITIAN - repo unpasrepository.unpas.ac.id/42762/6/BAB 3.pdfDalam melakukan penelitian perlu adanya suatu metode, cara atau taktik sebagai langkah-langkah yang harus

98

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode analisis regresi linier

berganda. Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menganalisa pola

hubungan antar variabel dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh lebih dari 1

(satu) variabel independen terhadap variabel dependen. Data dalam penelitian ini

akan diolah dengan menggunakan program Statistical Package for Social Sciences

(SPSS).

3.5.3 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Pengujian instrumen dalam penelitian ini menggunakan uji validitas dan

realibilitas. Kedua uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah setiap instrumen

penelitian layak untuk dipakai dalam penelitian. Intrumen penelitian disini yaitu

merupakan kuesioner.

3.5.3.1 Uji Validitas Instrumen

Uji Validitas digunakan untuk menunjukan tingkat keandalan atau

ketepatan suatu alat ukur. Validitas menunjukan derajat ketepatan antara data

yang sesungguhnya terjadi pada objek dengan data yang dikumpulkan oleh

peneliti. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa

yang seharusnya diukur.

Dalam penelitian ini alat ukur yang digunakan adalah kuesioner. Untuk

mencari validitas, harus mengkorelasikan skor dari setiap pertanyaan dengan skor

total seluruh pertanyaan. Jika memiliki koefisien korelasi lebih besar dari 0,3

maka dinyatakan valid tetapi jika koefisiennya korelasinya dibawah 0,3 maka

Page 28: BAB III METODE PENELITIAN - repo unpasrepository.unpas.ac.id/42762/6/BAB 3.pdfDalam melakukan penelitian perlu adanya suatu metode, cara atau taktik sebagai langkah-langkah yang harus

99

dinyatakan tidak valid. Dalam mencari nilai korelasi, maka penulis menggunakan

rumus pearson product moment, dengan rumus sebagai berikut :

Keterangan :

r = Koefisien korelasi person

n = Jumlah responden (sampel)

= Variable Independen (variable bebas)

= Variabel Dependen (variable terikat)

= Jumlah perkalian variabel bebas dan terikat

Angka yang diperoleh harus dibandingkan dengan standar nilai korelasi

validitas, menurut Sugiyono (2017:125) nilai standar dari validitas adalah sebesar

0,3. Jika angka korelasi yang diperoleh lebih besar daripada nilai standar maka

pertanyaan tersebut valid.

3.5.3.2 Uji Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas digunakan untuk membuktikan konsistensi dan stabilitas

instrumen pengukuran. Sekaran & Bougie (2017:39) mengatakan reliabilitas

adalah :

“Reliabilitas merupakan suatu pengukuran menunjukkan sejauh mana

pengukuran tersebut tanpa bias (tanpa kesalahan) dan karena itu menjamin

konsistensi pengukuran di sepanjang waktu serta di berbagai poin pada

instrumen tersebut.”

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui keandalan suatu instrumen

sehingga dapat dipercaya dalam penelitian. Untuk uji reliabilitas, peneliti

Page 29: BAB III METODE PENELITIAN - repo unpasrepository.unpas.ac.id/42762/6/BAB 3.pdfDalam melakukan penelitian perlu adanya suatu metode, cara atau taktik sebagai langkah-langkah yang harus

100

menggunakan koefisien Cronbach Alpha. “Jika koefisien Cronbach Alpha kurang

dari 0,60 dianggap buruk, reliabilitas dalam kisaran 0,70 dapat diterima, dan

reliabilitas yang melebihi 0,80 adalah baik.” (Sekaran & Bougie, 2017:115).

Nugroho (2011:28) menyatakan bahwa :

“Koefisien Cronbach Alpha menunjukkan sejauh mana kekonsistenan

responden dalam menjawab instrumen yang dinilai. Semakin besar

koefisien nilai Cronbach Alpha maka semakin reliabel data tersebut.

Pengujian Cronbach Alpha dilakukan pada tiap variabel independen dan

dependen.”

Koefisien alpha cronbach ditunjukkan sebagai berikut :

Sumber: Suharismi Arikunto, (2014:221)

Keterangan :

r = Koefisien reliabilitas instrumen

k = Banyaknya jumlah item pertanyaan

∑σb2 = Jumlah varians skor items

σ12 = Varians skor total

3.5.3.3 Tranformasi Data Ordinal Menjadi Data Interval

Pada penelitian ini hasil yang diperoleh dari jawaban kuesioner dengan

menggunakan skala likert adalah data ordinal. Agar data dapat dianalisis secara

statistik maka data tersebut harus diubah menjadi data interval. Teknik

transformasi yang paling sederhana adalah dengan menggunakan Method of

Successive (MSI).

Page 30: BAB III METODE PENELITIAN - repo unpasrepository.unpas.ac.id/42762/6/BAB 3.pdfDalam melakukan penelitian perlu adanya suatu metode, cara atau taktik sebagai langkah-langkah yang harus

101

Menurut Sedarmayanti dan Syarifudin Hidayat (2011:55) Method of

Successive (MSI) adalah metode penskalaan untuk menaikkan skala pengukuran

ordinal ke skala pengukuran interval.

Bedasarkan konsep tersebut dapat ditinjau bahwa MSI merupakan alat

untuk mengubah data ordinal menjadi interval. Adapun langkah-langkah yang

dilakukan dalam penggunaan MSI tersebut, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Menentukan frekuensi tiap responden (berdasarkan hasil kuesioner yang

dibagikan, hitung berapa banyak responden yang menjawab score 1-5 untuk

setiap pertanyaan).

2. Menentukan berapa responden yang akan memperoleh skor-skor yang telah

ditentukan dan dinyatakan sebagai frekuensi

3. Setiap frekuensi pada responden dibagi dengan keseluruhan responden, disebut

dengan proporsi

4. Menentukan proporsi kumulatif yang selanjutnya mendekati atribut normal

5. Dengan menggunakan tabel distribusi normal standar kita tentukan nilai Z

6. Menentukan nilai skala (scale value/SV)

SV = Density at Liwer Limit - Density at Upper Limit

Area Under Upper Limit - Ares Under Lower Limit

7. Menghitung skor hasil transformasi untuk setiap pilihan jawaban dengan

menggunakan rumus :

Y = SV+(k)

K = 1+ (SVmin)

Page 31: BAB III METODE PENELITIAN - repo unpasrepository.unpas.ac.id/42762/6/BAB 3.pdfDalam melakukan penelitian perlu adanya suatu metode, cara atau taktik sebagai langkah-langkah yang harus

102

Peneliti menggunakan media komputerisasi dengan menggunakan

microsoft excel untuk memudahkan proses perubahan data dari skala ordinal ke

skala interval.

3.5.4 Uji Asumsi Klasik

Ada beberapa pengujian yang harus dijalankan terlebih dahulu, sebelum

dibuat analisis korelasi dan regresi, hal tersebut untuk menguji apakah model yang

dipergunakan tersebut mewakili atau mendekati kenyataan yang ada. Untuk

menguji kelayakan model regresi yang digunakan, maka harus terlebih dahulu

memenuhi uji asumsi klasik. Terdapat empat jenis pengujian pada uji asumsi

klasik ini, diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah sampel yang digunakan

mempunyai distribusi normal atau tidak. Dalam model regresi linier,

asumsi ini ditunjukkan oleh nilai error () yang berdistribusi normal.

Model regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki distribusi

normal atau mendekati normal, sehingga layak dilakukan pengujian secara

statistik. Pengujian normalitas data menggunakan Test of Normality

Kolmogorov-Smirnov dalam program SPSS.

Menurut Singgih Santoso (2012:393), dasar pengambilan keputusan

bisa dilakukan berdasarkan probabilitas (Asymtotic Significance), yaitu:

1. Jika probabilitas > 0,05 maka distribusi dari model regresi adalah

normal.

Page 32: BAB III METODE PENELITIAN - repo unpasrepository.unpas.ac.id/42762/6/BAB 3.pdfDalam melakukan penelitian perlu adanya suatu metode, cara atau taktik sebagai langkah-langkah yang harus

103

2. Jika probabilitas < 0,05 maka distribusi dari model regresi adalah

tidak normal.

b. Uji Multikolinieritas

Multikolinieritas adalah hubungan linier sempurna atau pasti diantara

beberapa atau semua variabel independen dari model regresi. Uji

multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada sebuah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika terjadi

korelasi, maka dinamakan terdapat problem multikolinieritas. Model

regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel

independen. Jika terbukti ada multikolinieritas, sebaiknya salah satu dari

variabel independen yang ada dikeluarkan dari model, lalu pembuatan

model regresi diulang kembali (Singgih Santoso, 2012:234). Untuk

mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas dapat dilihat pada besaran

Variance Inflation Factor (VIF) dan Tolerance. Pedoman suatu model

regresi yang bebas multikolinieritas adalah mempunyai angka tolerance

mendekati 1. Batas VIF adalah 10, jika nilai VIF dibawah 10, maka tidak

terjadi gejala multikolinieritas (Gujarati, 2012:432).

Menurut Singgih Santoso (2012:236) rumus yang digunakan adalah

sebagai berikut:

Page 33: BAB III METODE PENELITIAN - repo unpasrepository.unpas.ac.id/42762/6/BAB 3.pdfDalam melakukan penelitian perlu adanya suatu metode, cara atau taktik sebagai langkah-langkah yang harus

104

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastis bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan varian atau residual satu pengematan ke

pengamatan lainnya. Menurut Gujarati (2012:406) untuk menguji ada

tidaknya heteroskedastisitas digunakan uji rank spearman yaitu dengan

mengkorelasikan variabel independen terhadap nilai absolute dari residual

(error). Untuk mendeteksi gejala uji heteroskedastisitas, maka dibuat

persamaan regresi dengan asumsi tidak ada heteroskedastisitas kemudian

menentukan nilai absolute residual, selanjutnya meregresikan nilai

absolute residual diperoleh sebagai variabel dependen serta dilakukan

regresi dari variabel independen. Jika nilai koefisien korelasi antara

variabel independen dengan nilai absolute dari residual signifikan, maka

kesimpulannya terdapat heteroskedastisitas (varian dari residual tidak

homogen).

3.5.5 Analisis Regresi Linier Berganda

Sugiyono (2014:277) menyatakan bahwa :

“Analisis regresi berganda digunakan oleh peneliti, bila peneliti

bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel

dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel independen sebagai

faktor predictor dimanipulasinya (dinaik-turunkannya)”.

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh

kompetensi, independensi, profesionalisme auditor internal terhadap kualitas audit

internal, dengan persamaan regresi linier berganda sebagai berikut :

Y = a + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + e

Page 34: BAB III METODE PENELITIAN - repo unpasrepository.unpas.ac.id/42762/6/BAB 3.pdfDalam melakukan penelitian perlu adanya suatu metode, cara atau taktik sebagai langkah-langkah yang harus

105

Dimana:

Y = Kualitas audit iternal

a = Konstanta

β1 β2 β3 = Koefisien Regresi

X1 = Kompetensi

X2 = Independensi

X3 = Profesionalisme

e = Residual (error)

3.5.6 Analisis Korelasi

Analisis ini digunakan untuk mengetahui korelasi antara variabel

independen secara keseluruhan dengan variabel dependen.

Menurut Danang Sunyoto (2013:57) analisis korelasi adalah :

“Untuk menguji apakah dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel

terikat mempunyai hubungan yang kuat atau tidak kuat, apakah hubungan

tersebut positif atau negatif”.

Menurut Sugiyono (2014:241) adapun rumus dari korelasi adalah sebagai berikut :

r =

Keterangan :

r = Koefisien Korelasi

= Jumlah skor total item

= Jumlah kuadrat skor total variabel independen

= Jumlah kuadrat skor total variabel dependen

Page 35: BAB III METODE PENELITIAN - repo unpasrepository.unpas.ac.id/42762/6/BAB 3.pdfDalam melakukan penelitian perlu adanya suatu metode, cara atau taktik sebagai langkah-langkah yang harus

106

Besarnya harga koefisien korelasi akan berada dalam interval -1 dan +1

r y yaitu dengan ketentuan untuk r adalah sebagai berikut:

1. Jika r = 1 atau mendekati, dikatakan bahwa dua variabel tersebut

mempunyai hubungan yang kuat dan positif.

2. Jika r = -1 atau mendekati, dikatakan bahwa dua variabel tersebut

mempunyai hubungan yang kuat dan negatif.

3. Jika r = 0 atau mendekati, dikatakan bahwa dua variabel tersebut tidak

berkorelasi atau berhubungan.

Maka untuk dapat memberikan interpretasi terhadap kuatnya hubungan

atau korelasi, dapat digunakan pedoman yang dikemukakan oleh Sugiyono

(2017:184) sebagai berikut :

Tabel 3.11

Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0.00 -0.199 Sangat Rendah

0.20 -0.399 Rendah

0.40 -0.599 Sedang

0.60 -0.799 Kuat

0.80 – 1.000 Sangat Kuat Sumber : Sugiyono (2017:184)

3.6 Uji Hipotesis

Hipotesis merupakan pernyatan-pernyataan yang menggambarkan suatu

hubungan antara dua variabel yang berkaitan dengan satu kasus tertentu dan

merupakan anggapan sementara yang perlu diuji kebenarannya dalam suatu

penelitian.

Page 36: BAB III METODE PENELITIAN - repo unpasrepository.unpas.ac.id/42762/6/BAB 3.pdfDalam melakukan penelitian perlu adanya suatu metode, cara atau taktik sebagai langkah-langkah yang harus

107

Menurut Sugiyono (2017:63) hipotesis adalah :

“Jawaban sederhana terhadap rumusan masalah penelitian, di mana

rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat

pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru

didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta

empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data”.

Dalam pengujian hipotesis ini, peneliti menetapkan dengan menggunakan

uji signifikan, dengan penetapan hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha).

Hipotesis nol (Ho) adalah suatu hipotesis yang menyatakan bahwa tidak ada

pengaruh yang signifikan antara variabel independen dan variabel dependen

sedangkan hipotesis alternatif (Ha) adalah hipotesis yang menyatakan bahwa

adanya pengaruh yang signifikan antara variabel independen dengan variabel

dependen. Hipotesis dalam penelitian ini menggunkaan uji F dan uji T.

3.6.1 Uji T (Uji Parsial)

Uji parsial digunakan untuk menguji tingkat signifikan dari pengaruh

variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen, dengan hipotesis

sebagai berikut:

Ho1: β1 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara

kompetensi terhadap kualitas audit iternal.

Ha1 : β1 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara kompetensi

terhadap kualitas audit iternal.

Ho2: β2= 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara

independensi terhadap kualitas audit iternal.

Ha2 : β1 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara independensi

Page 37: BAB III METODE PENELITIAN - repo unpasrepository.unpas.ac.id/42762/6/BAB 3.pdfDalam melakukan penelitian perlu adanya suatu metode, cara atau taktik sebagai langkah-langkah yang harus

108

terhadap kualitas audit iternal.

Ho3: β1 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara

profesionalisme auditor internal terhadap kualitas audit

iternal.

Ha3:β1≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara

profesionalisme auditor internal terhadap kualitas audit

iternal.

Dengan Ketentuan :

Jika Thitung<Ttabel dan Sig>0.05 maka Ho diterima dan Ha ditolak

Jika Thitung>Ttabel dan Sig<0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.

3.6.2 Uji F (Uji Simultan)

Uji simultan digunakan untuk menguji tingkat signifikan dari pengaruh

variabel independen secara serempak (bersama-sama) terhadap variabel dependen,

dengan hipotesis sebagai berikut:

Ho : β1 β2 β3 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara

kompetensi, independensi, profesionalisme auditor

internal terhadap kualitas audit iternal.

Ha : β1 β2 β3 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara

kompetensi, independensi, profesionalisme auditor

internal terhadap kualitas audit iternal.

Dengan Ketentuan :

Jika Fhitung<Ftabel dan Sig>0.05 maka Ho diterima dan Ha ditolak

Page 38: BAB III METODE PENELITIAN - repo unpasrepository.unpas.ac.id/42762/6/BAB 3.pdfDalam melakukan penelitian perlu adanya suatu metode, cara atau taktik sebagai langkah-langkah yang harus

109

Jika Fhitung>Ftabel dan Sig<0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.

3.6.3 Analisis Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi menurut Gujarati (2012:172) adalah :

“Ukuran untuk mengetahui kesesuaian atau ketetapan antara nilai dugaan

atau garis regresi dengan data sampel. Apabila nilai koefisien korelasi

sudah diketahui, maka untuk mendapatkan koefisien determinasi dapat

diperoleh dengan mengkuadratkannya”.

Berdasarkan perhitungan koefisien korelasi, maka dapat dihitung koefisien

determinasi yaitu untuk melihat besarnya persentase pengaruh variabel

independen terhadap variabel dependen baik secara simultan dan parsial.

Koefesien determinasi simultan dapat dihitung dengan menggunakan

rumus sebagai berikut :

Sumber: Sugiyono (2014:292)

Keterangan :

Kd = Koefisien determinasi

R2 = Kuadrat dari koefisien korelasi berganda

Sedangkan koefesien determinasi parsial dapat dihitung dengan

manggunakan rumus mengkalikan nilai standardized coefficients beta dengan

correlations (zero order), yang mengacu pada hasil perhitungan dengan

menggunakan SPSS.

Kd = R2 x 100%