keputusan penentuan harga keluaran: strategi dan taktik

50
1 KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA KELUARAN: Strategi dan Taktik KELUARAN: Strategi dan Taktik Taktik dan Strategi Taktik dan Strategi Analisis dan Keputusan Ekonomi: 1. Analisis permintaan 2. Analisis Produksi dan Biaya 3. Penentuan Harga 4. Analisis Anggaran Modal Lingkungan Sosial, Politik, dan Ekonomi 1. Kondisi bisnis (Trend, Daur, dan dampa musim) 2. Kondisi Pasar Faktor Produksi( Modal, Tanaga kerja, Tanah, dan Bahan Baku) 3. Reaksi pesaing 4. Kendala Eksternal, Hukum, dan Peratura 5. Kendala Organisasi (Internal) Cashflows Risiko Nilai Perusahaan (Nilai Kekayaan Pemegang Saham)

Upload: rafal

Post on 13-Jan-2016

83 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA KELUARAN: Strategi dan Taktik. Taktik dan Strategi. Analisis dan Keputusan Ekonomi: Analisis permintaan Analisis Produksi dan Biaya 3. Penentuan Harga 4. Analisis Anggaran Modal. Lingkungan Sosial, Politik, dan Ekonomi - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA  KELUARAN: Strategi dan Taktik

11

KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA KELUARAN: Strategi dan TaktikKELUARAN: Strategi dan Taktik

Taktik dan StrategiTaktik dan Strategi

Analisis dan Keputusan Ekonomi:1. Analisis permintaan2. Analisis Produksi dan Biaya3. Penentuan Harga4. Analisis Anggaran Modal

Lingkungan Sosial, Politik, dan Ekonomi1. Kondisi bisnis (Trend, Daur, dan dampak

musim) 2. Kondisi Pasar Faktor Produksi( Modal,

Tanaga kerja, Tanah, dan Bahan Baku)3. Reaksi pesaing4. Kendala Eksternal, Hukum, dan Peraturan)5. Kendala Organisasi (Internal)

Cashflows Risiko

Nilai Perusahaan (Nilai Kekayaan Pemegang Saham)

Page 2: KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA  KELUARAN: Strategi dan Taktik

22

GAMBAR 1 BREAK-EVEN ANALYSISGAMBAR 1 BREAK-EVEN ANALYSIS

Analisis Balui Secara UmumAnalisis Balui Secara Umum

TRTC

LABA

RUGI RUGIQ

BiayaLaba(RP)

0

LABA

Page 3: KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA  KELUARAN: Strategi dan Taktik

33

PEMUNCULAN KEMBALI KOMPUTER APPLE?Kendati produknya unggul, ternyata unggul saing (competitive advantage) yang dimiliki komputer Apple tidak bertahan lama karena para pesaing dapat meniru inovasi produk Apple dengan jitu. Macintosh Apple mengenalkan dengan gencar antarmuka pengguna grafik (graphical user interface) untuk komputer pribadi pada tahun 1980-an. Namun pada 1997, Microsoft Windows telah mendominasi sistem operasi komputer dan melampaui Apple dengan saham pasar sebesar 92%. IBM, HP-Bell-Compaq dan Dell menguasai bisnis perakitan melalui pesanan langsung dengan pos dan jaringan. Apple hanya bisa unggul dalam bisnis pendidikan, disain grafik, dan penerbitan. Saham PC dan sistem operasi komputer secara umum terbagi atas industri sebesar 55%, rumah 33%, pemerintahan 7%, dan pendidikan 5%. Saham pasar Apple makin lama makin menciut dari 9,6% pada tahun 1992 menjadi 2,6% pada tahun 1997 dalam bidang pendidikan. Salah satu masalah utama Apple adalah harga. Biaya operasi yang tinggi karena biaya manufaktur sendiri (in-house manufacturing cost), biaya tetap yang tinggi, dan R & D yang ekstensif dan sedikit menggunakan sumber luar (outsourcing) membuat Apple hanya mampu meng-hasilkan PC termurah seharga $1.700 sedangkan Dell yang menganut jalur langsung ke pelanggan dan menerapkan strategi sumber luar menjual PC sejenis seharga $800. Dell juga secara jitu mengelola jaringan pemasok suku cadang dan dapat meraup pangsa pasar sebesar 20% pada tahun 2000. Apple menjual komputer melalui kedai eceran (retail outlet) seperti Computree kendati munculnya pedagang besar seperti Best Buy dan jalur pelanggan langsung telah sangat mengubah hakikat distribusi PC. Selain itu, Apple mempunyai arsitektur tertutup dan disain produk yang kaku. Kesesuaian dengan IBM dan sistem operasi Windows diharamkan oleh Apple dan strategi itu ternyata sangat merugikan Apple karena tidak dapat memanfaatkan berbagai perangkat lunak yang tersedia untuk komputer berbasis DOS-Intel-Windows. Tanpa kesesuaian dengan Wintel, perangkat lunak Apple tidak berkembang seperti berjalan di tempat. Steve Jobs mengambil alih Apple pada tahun 1999 dan memulihkan citra Apple sebagai pemuka teknologi inovatif. Peluncuran PC Imac merupakan langkah awal yang baik dan saham pasar Apple naik menjadi 5%. Kendati demikian, masalah harga, jalur distribusi, dan aliansi yang akan dijalin dengan berbagai pihak masih menjadi pertanyaan yang perlu dijawab secara tepat! Pertanyaan untuk diskusi: Apa strategi harga, jalur distribusi dan kerjasama apa yang perlu dijalin agar pangsa pasar Apple meningkat? (Sumber asli Wall Street Journal, 18 Nov 2000).

Page 4: KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA  KELUARAN: Strategi dan Taktik

44

PASARPASAR Tempat pembeli dan penjual bertemu dan ber-transaksi.Tempat pembeli dan penjual bertemu dan ber-transaksi. BarterBarter Pos dan pesan-antarPos dan pesan-antar LelangLelang Fisik Fisik o Tradisional: pasar tradisional, pasar kaget/dadakan, pasar Tradisional: pasar tradisional, pasar kaget/dadakan, pasar

senggol, pasar pekan, K-5.senggol, pasar pekan, K-5.o Pasar modern: pasar, toko, ruko, rukokan, Pasar modern: pasar, toko, ruko, rukokan, grocery storegrocery store, ,

mall, supermall, mall, supermall, department storedepartment store, jaringan kedai (, jaringan kedai (retail retail outletoutlet seperti Circle-K, 7-Eleven), seperti Circle-K, 7-Eleven), supermarketsupermarket, , hyper-hyper-marketmarket. .

Global market (pasar komoditas internasional, pasar Global market (pasar komoditas internasional, pasar keuangan internasional, telepon, telex, antarjaringan keuangan internasional, telepon, telex, antarjaringan elektronik/digital). elektronik/digital).

Page 5: KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA  KELUARAN: Strategi dan Taktik

55

STRUKTUR PASARSTRUKTUR PASAR Struktur pasar adalah hubungan perusahaan sacara Struktur pasar adalah hubungan perusahaan sacara

individu dengan pasar yang relevan secara individu dengan pasar yang relevan secara keseluruhan.keseluruhan.

Industri adalah perusahaan yang menghasilkan Industri adalah perusahaan yang menghasilkan produk dan jasa sejenis.produk dan jasa sejenis.

Struktur pasar tergantung dari: (a) jumlah dan Struktur pasar tergantung dari: (a) jumlah dan besarnya perusahaan dalam industri (b) keseragaman besarnya perusahaan dalam industri (b) keseragaman produk yang dijual oleh perusahaan dalam industri produk yang dijual oleh perusahaan dalam industri atau derajat keseragaman/diferensiasi produk (c) atau derajat keseragaman/diferensiasi produk (c) derajat pengambilan keputusan dalam hal saling derajat pengambilan keputusan dalam hal saling ketergantungan (kolusi) atau ketaktergantungan dan ketergantungan (kolusi) atau ketaktergantungan dan (d) kondisi masuk dan keluar pasar, (e) informasi(d) kondisi masuk dan keluar pasar, (e) informasi

Page 6: KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA  KELUARAN: Strategi dan Taktik

66

HAKIKAT PERSAINGANHAKIKAT PERSAINGAN Persaingan bersifat nirperseoranganPersaingan bersifat nirperseorangan (impersonal). (impersonal). Hakikat persaingan ditentukan oleh karakteristik pasar itu Hakikat persaingan ditentukan oleh karakteristik pasar itu

sendiri (saham pasar, jumlah pelaku pasar, mutu produk dan sendiri (saham pasar, jumlah pelaku pasar, mutu produk dan jasa, hakikat harga, struktur pasar, laba, dan hakikat campur jasa, hakikat harga, struktur pasar, laba, dan hakikat campur tangan) bukan individu dengan individu.tangan) bukan individu dengan individu.

Mekanisme pasar, jumlah barang, harga, struktur biaya, dan Mekanisme pasar, jumlah barang, harga, struktur biaya, dan laba menjadi petunjuk (indicator) bagi pelaku pasar untuk laba menjadi petunjuk (indicator) bagi pelaku pasar untuk bertindak rasional dan efisien. Pelaku pasar yang bertindak rasional dan efisien. Pelaku pasar yang mempunyai strategi harga dengan struktur biaya yang mempunyai strategi harga dengan struktur biaya yang menjadikannya lebih efisien daripada pelaku pasar yang lain menjadikannya lebih efisien daripada pelaku pasar yang lain akan dapat lebih bersaing dan mampu bertahan di pasar akan dapat lebih bersaing dan mampu bertahan di pasar (market sustainability). (market sustainability).

Efisiensi, struktur harga, struktur biaya, jumlah mutu Efisiensi, struktur harga, struktur biaya, jumlah mutu produk dan jasa yang menjadi landasan persaingan bukan produk dan jasa yang menjadi landasan persaingan bukan individu sehingga persaingan bersifat nirperseorangan individu sehingga persaingan bersifat nirperseorangan (impersonal).(impersonal).

Page 7: KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA  KELUARAN: Strategi dan Taktik

77

PASAR PERSAINGAN SEMPURNAPASAR PERSAINGAN SEMPURNA(PERFECT COMPETITION) (PERFECT COMPETITION)

Karakteristik Pasar Persaingan SempurnaKarakteristik Pasar Persaingan Sempurna::

Banyak pembeli dan penjual dan masing-masing Banyak pembeli dan penjual dan masing-masing demikian kecil sehingga tidak dapat berpengaruh demikian kecil sehingga tidak dapat berpengaruh terhadap harga dan jumlah barang yang terhadap harga dan jumlah barang yang diperjualbelikan di pasar. diperjualbelikan di pasar.

Setiap pelaku pasar menjadi pengikut harga Setiap pelaku pasar menjadi pengikut harga (price taker).(price taker).

Produk seragam dan tidak ada diferensiasi Produk seragam dan tidak ada diferensiasi produk. Implikasinya adalah terdapatnya barang produk. Implikasinya adalah terdapatnya barang substitusi yang sempurna untuk setiap produk.substitusi yang sempurna untuk setiap produk.

Setiap pelaku pasar bebas keluar masuk pasar, Setiap pelaku pasar bebas keluar masuk pasar, artinya tidak ada rintangan untuk masuk-keluar artinya tidak ada rintangan untuk masuk-keluar pasar.pasar.

Adanya informasi pasar yang lengkap bagi setiap Adanya informasi pasar yang lengkap bagi setiap pelaku pasarpelaku pasar

Sumberdaya/faktor produksi bergerak cergas Sumberdaya/faktor produksi bergerak cergas (free mobility of resources)(free mobility of resources)

Page 8: KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA  KELUARAN: Strategi dan Taktik

88

KARAKTERISTIK KARAKTERISTIK PASAR PERSAINGAN MURNI PASAR PERSAINGAN MURNI

(PURE COMPETITION): (PURE COMPETITION):

Banyak pembeli dan penjual dan masing-masing Banyak pembeli dan penjual dan masing-masing demikian kecil sehingga tidak dapat berpengaruh demikian kecil sehingga tidak dapat berpengaruh terhadap harga dan jumlah barang yang terhadap harga dan jumlah barang yang diperjualbelikan di pasar. diperjualbelikan di pasar.

Setiap pelaku pasar menjadi pengikut harga Setiap pelaku pasar menjadi pengikut harga (price taker).(price taker).

Produk seragam dan tidak ada diferensiasi Produk seragam dan tidak ada diferensiasi produk. Implikasinya adalah terdapatnya barang produk. Implikasinya adalah terdapatnya barang substitusi yang sempurna untuk setiap produk.substitusi yang sempurna untuk setiap produk.

Setiap pelaku pasar bebas keluar masuk pasar, Setiap pelaku pasar bebas keluar masuk pasar, artinya tidak ada rintangan untuk masuk-keluar artinya tidak ada rintangan untuk masuk-keluar pasar.pasar.

Page 9: KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA  KELUARAN: Strategi dan Taktik

99

GAMBAR 2 Maksimisasi Laba pada Pasar GAMBAR 2 Maksimisasi Laba pada Pasar Persaingan Persaingan

Maksimisasai Laba: MC=P=MR=AR=DMaksimisasai Laba: MC=P=MR=AR=D

MCAC

P=MR=AR=D

0 Q

RPMCACMRARD A B

Laba maksimumpada titik A atau titik B?

QA QB

PB

Page 10: KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA  KELUARAN: Strategi dan Taktik

1010

Ada dua titik pada saat P=MR=AR=D=MC, yakni Ada dua titik pada saat P=MR=AR=D=MC, yakni titik A dan B. Laba maksimum terdapat pada titik A titik A dan B. Laba maksimum terdapat pada titik A atau B?atau B?

Gambar 3 Laba Maksimum Terdapat pada titik Gambar 3 Laba Maksimum Terdapat pada titik B.B. MC

AC

P=MR=AR=D

0 Q

RPMCACMRARD A B

C

PB

PC

QBQA

EPE

RUGI

L A B A

Page 11: KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA  KELUARAN: Strategi dan Taktik

1111

RUGIRUGI

Gambar 3 RUGI SAAT P<ACGambar 3 RUGI SAAT P<ACMC

AC

P=MR=AR=D

0 Q

RPMCACMRARD

R

PR

QR

R U G I

Page 12: KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA  KELUARAN: Strategi dan Taktik

1212

PULANG POKOKPULANG POKOKGambar 3 Pulang Pokok Saat P=MC=ACGambar 3 Pulang Pokok Saat P=MC=AC

MCAC

P=MR=AR=D

0 Q

RPMCACMRARD

E

C

PE

QE

Page 13: KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA  KELUARAN: Strategi dan Taktik

1313

JANGKA PANJANGJANGKA PANJANGGambar 3 KESEIMBANGAN JANGKA PANJANG (LABA Gambar 3 KESEIMBANGAN JANGKA PANJANG (LABA

NORMAL)NORMAL)SMC

SAC

P=MR=AR=D

0 Q

RPMCACMRARD E

PE

QE

LMC

LAC

Page 14: KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA  KELUARAN: Strategi dan Taktik

1414

JANGKA PANJANGJANGKA PANJANGGAMBAR 3 KESEIMBANGAN JANGKA PANJANGGAMBAR 3 KESEIMBANGAN JANGKA PANJANG

(DI ATAS LABA NORMAL)(DI ATAS LABA NORMAL)

SMCSAC

0 Q

RPMCACMRARD

E

PE

QE

LMC LAC

C

F

P=MR

P=MR

Page 15: KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA  KELUARAN: Strategi dan Taktik

1515

MANIPULASI KALKULUS SEDERHANAMANIPULASI KALKULUS SEDERHANA

Syarat Peringkat Pertama (First-Order Condition)Syarat Peringkat Pertama (First-Order Condition) = PQ – (TVC + TFC)= PQ – (TVC + TFC) = PQ – TC= PQ – TC//Q = P – Q = P – TC/ TC/ Q=0Q=0P – P – TC/ TC/ Q=0Q=0P = P = TC/ TC/ QQP = MCP = MCAkan tetapi Akan tetapi TR = PQTR = PQMR=MR= TR/ TR/ Q = P danQ = P danAR = TR/Q = P sehingga P = MR = ARAR = TR/Q = P sehingga P = MR = ARNamun pada sepanjang harga pNamun pada sepanjang harga pBB, berapapun jumlah yang , berapapun jumlah yang diminta, harga tetap pdiminta, harga tetap pB B sehingga dengan definisi sehingga dengan definisi permintaan sebagai skedul harga dan jumlah barang permintaan sebagai skedul harga dan jumlah barang yang diminta yang seorang konsumen mampu dan mau yang diminta yang seorang konsumen mampu dan mau membeli pada skedul itu, maka membeli pada skedul itu, maka ppB B juga merupakan tiku juga merupakan tiku permintaanpermintaansehingga sehingga P = MR = AR =D. Dengan demikian syarat pertama P = MR = AR =D. Dengan demikian syarat pertama (FOC) maksimisasi laba menjadi(FOC) maksimisasi laba menjadi P = MR = AR = D = MC. P = MR = AR = D = MC.

Page 16: KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA  KELUARAN: Strategi dan Taktik

1616

Syarat Peringkat Kedua Syarat Peringkat Kedua (Second-Order Condition, SOC)(Second-Order Condition, SOC)

Dari FOC diketahui bahwa Dari FOC diketahui bahwa //Q = P – Q = P – TC/TC/Q=0.Q=0.dengan demikian SOC menjadi:dengan demikian SOC menjadi:

22//QQ22 = – = – MC/MC/QQ<<00Hal itu berarti bahwa lereng MC harus positip Hal itu berarti bahwa lereng MC harus positip agar SOC terpenuhi, yakni agar SOC terpenuhi, yakni

MC/MC/Q > 0 agar Q > 0 agar 22//QQ2 2 <0.<0.Syarat kedua Syarat kedua 22//QQ22 = – = – MC/MC/Q<0 terpenuhi Q<0 terpenuhi hanya dan hanya jika hanya dan hanya jika MC/MC/Q > 0. Seperti Q > 0. Seperti terlihat pada Gambar 2, syarat itu terpenuhi terlihat pada Gambar 2, syarat itu terpenuhi hanya pada titik B sedangkan pada titik A hanya pada titik B sedangkan pada titik A lereng MC<0. Oleh karena itu laba maksimum lereng MC<0. Oleh karena itu laba maksimum tercapai pada titik B pada saat lereng MC>0, tercapai pada titik B pada saat lereng MC>0, dengan laba sebesar persegi empat 0Qdengan laba sebesar persegi empat 0QBBBPBPB B

(arsir hijau) dan pada titik A dengan lereng (arsir hijau) dan pada titik A dengan lereng MC<0, terdapat kerugian sebesar 0QMC<0, terdapat kerugian sebesar 0QAAAPAPAA (arsir biru).(arsir biru).

Page 17: KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA  KELUARAN: Strategi dan Taktik

1717

PERSAINGAN TIDAK SEMPURNAPERSAINGAN TIDAK SEMPURNA Persaingan tidak sempurna meliputi monopoli, Persaingan tidak sempurna meliputi monopoli,

persaingan monopolistik, dan oligopoli.persaingan monopolistik, dan oligopoli. Wacana dalam persaingan tidak sempurna dan Wacana dalam persaingan tidak sempurna dan

persaingan monopolistik dimulai pada waktu yang persaingan monopolistik dimulai pada waktu yang hampir bersamaan dengan terbitnya hampir bersamaan dengan terbitnya The Theory of The Theory of Imperfect Competition Imperfect Competition (1933) oleh Joan Robinson (1933) oleh Joan Robinson (1903-1983) dari Cambridge University dan (1903-1983) dari Cambridge University dan The The Theory of Monopolistic CompetitionTheory of Monopolistic Competition (1934) oleh (1934) oleh Edward Chamberlin (1867-1967) dari Harvard Edward Chamberlin (1867-1967) dari Harvard University.University.

Robinson dan Chamberlin bekerja sendiri-sendiri dan Robinson dan Chamberlin bekerja sendiri-sendiri dan kedua karya itu membuat terobosan baru dalam teori kedua karya itu membuat terobosan baru dalam teori ekonomi bahwa persaingan sempurna mempunyai ekonomi bahwa persaingan sempurna mempunyai kelemahan dalam dunia nyata.kelemahan dalam dunia nyata.

Page 18: KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA  KELUARAN: Strategi dan Taktik

1818

RINTANGAN MASUK PASARRINTANGAN MASUK PASAR

Rintangan peraturan (legal restrictions): aturan Rintangan peraturan (legal restrictions): aturan pemerintah, paten, kuota, tarif, franchise.pemerintah, paten, kuota, tarif, franchise.

Biaya tinggi: biaya untuk membangun sarana Biaya tinggi: biaya untuk membangun sarana dan prasarana seperti industri kereta api, dan prasarana seperti industri kereta api, penerbangan, kimia, kendaraan bermotor.penerbangan, kimia, kendaraan bermotor.

Iklan dan diferensiasi produk: iklan dapat Iklan dan diferensiasi produk: iklan dapat membuat citra dan persepsi pelanggan membuat citra dan persepsi pelanggan terhadap produk tertentu terhadap produk tertentu

Page 19: KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA  KELUARAN: Strategi dan Taktik

1919

MONOPOLIMONOPOLI

KARAKTERISTIKKARAKTERISTIK Hanya satu perusahaan yang menghasilkan lini produk spesifik dalam Hanya satu perusahaan yang menghasilkan lini produk spesifik dalam

area pasar tertentu.area pasar tertentu. Elastisitas harga silang atas permintaan sangat kecil yang Elastisitas harga silang atas permintaan sangat kecil yang

mengindikasikan tidak ada barang pengganti yang sempurna/dekat.mengindikasikan tidak ada barang pengganti yang sempurna/dekat. Tidak ada saling ketergantungan dengan pesaing karena perusahaan Tidak ada saling ketergantungan dengan pesaing karena perusahaan

merupakan pemonopoli dalam pasar yang relevan.merupakan pemonopoli dalam pasar yang relevan. Ada rintangan yang besar bagi pesaing untuk memasuki pasar seperti Ada rintangan yang besar bagi pesaing untuk memasuki pasar seperti

(a) Adanya unggul biaya karena penguasaan faktor produksi atau (a) Adanya unggul biaya karena penguasaan faktor produksi atau paten produk/proses produksi (b) Diferensiasi produk dengan adanya paten produk/proses produksi (b) Diferensiasi produk dengan adanya kesetiaan konsumen thd produk tertentu (c) Skala ekonomi sehingga kesetiaan konsumen thd produk tertentu (c) Skala ekonomi sehingga pesaing sukar menyaingi efisiensi ekonomi (d) Kebutuhan modal pesaing sukar menyaingi efisiensi ekonomi (d) Kebutuhan modal yang besar untuk memasuki pasar (e) Adanya peraturan secara resmi yang besar untuk memasuki pasar (e) Adanya peraturan secara resmi sehingga tidak dimungkinkan untuk memasuki pasar (PAM, PLN, sehingga tidak dimungkinkan untuk memasuki pasar (PAM, PLN, KAI/PJKA), (f) Rahasia produk/dagang yang tidak dapat diakses oleh KAI/PJKA), (f) Rahasia produk/dagang yang tidak dapat diakses oleh pesaing. pesaing.

Page 20: KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA  KELUARAN: Strategi dan Taktik

2020

MAKSIMISASI LABAMAKSIMISASI LABATR TR = PQ= PQMR MR = = TR/ TR/ Q = P + QQ = P + QP/P/QQMR MR = P + (Q= P + (QP/P/q)(P/P)q)(P/P) = P + (Q/P)(= P + (Q/P)(P/P/q)Q(P/P)q)Q(P/P)

= P[1 + (Q/P)(= P[1 + (Q/P)(P/P/Q)(Q)(1/P)Q)(Q)(1/P)= P[1 + (Q/P)(= P[1 + (Q/P)(P/P/Q)(Q/P)Q)(Q/P)= P(1 + 1/= P(1 + 1/))

Oleh karena (Q/P)(Oleh karena (Q/P)(P/P/Q) = 1/(Q) = 1/(Q/Q/P)(P/Q) = 1/P)(P/Q) = 1/ = TR – TC= TR – TC//Q = P + QQ = P + QP/P/Q – Q – TC/TC/Q = 0Q = 0

= MR – MC = 0= MR – MC = 0Syarat pertama yang harus dipenuhi adalahSyarat pertama yang harus dipenuhi adalahJadi MR = MCJadi MR = MCSyarat kedua sama dengan Persaingan Sempurna di mana lereng Syarat kedua sama dengan Persaingan Sempurna di mana lereng MC > 0.MC > 0.

Page 21: KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA  KELUARAN: Strategi dan Taktik

2121

MANIPULASI TR DAN MRMANIPULASI TR DAN MRFungsi gemaris permintaan, Q = f(P)Fungsi gemaris permintaan, Q = f(P)

Q = Q = –– PP

Lereng fungsi permintaan adalahLereng fungsi permintaan adalah

Q/Q/P = P = ––

Akan tetapi dalam pasar monopoli P=f(Q) oleh karena manipulasi terdahulu Akan tetapi dalam pasar monopoli P=f(Q) oleh karena manipulasi terdahulu menunjukkan syarat pertama menunjukkan MR=MC oleh karena itu dalam pasar menunjukkan syarat pertama menunjukkan MR=MC oleh karena itu dalam pasar monopoli, pelaku pasar yang dalam hal ini pemonopoli tidak menjadi pengikut monopoli, pelaku pasar yang dalam hal ini pemonopoli tidak menjadi pengikut harga melainkan penentu harga harga melainkan penentu harga sehingga P = f(Q), jadisehingga P = f(Q), jadi

P = (P = ( –– Q)/ Q)/ Oleh karena itu, Oleh karena itu, TR = PQ = [(TR = PQ = [( –– Q)/ Q)/ ]Q = (]Q = (Q Q –– Q Q22)/)/MR = MR = // –– ½½QQLereng MR adalahLereng MR adalah MR/MR/Q = Q = –– ½½Jadi Lereng MR sama dengan setengah dari lereng tiku permintaan. Jadi Lereng MR sama dengan setengah dari lereng tiku permintaan.

Page 22: KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA  KELUARAN: Strategi dan Taktik

2222

LERENG TIKU PERMINTAAN LERENG TIKU PERMINTAAN DAN TIKU MRDAN TIKU MR

Lereng tiku permintaan = Lereng tiku permintaan = –– Lereng MR = Lereng MR = –– ½½

Q

P

0

D

Lereng = – –

MR

Lereng MR = ½½

Page 23: KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA  KELUARAN: Strategi dan Taktik

2323

GAMBAR 4 Maksimisasi Laba Monopoli GAMBAR 4 Maksimisasi Laba Monopoli

Maksimisasi Laba: MR=MCMaksimisasi Laba: MR=MC

MC AC

0 Q

RPMCAC

PA

QA

A

B

D

MR

C

. MR=MCE

L A B A

Page 24: KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA  KELUARAN: Strategi dan Taktik

2424

GAMBAR 4 JANGKA PANJANGGAMBAR 4 JANGKA PANJANG (Laba Normal) (Laba Normal)

Maksimisasi Laba: MR=MCMaksimisasi Laba: MR=MC

SMCSAC

0 Q

RPMCAC

PA

QA

A

B

D

MR

C

MR=MC

LMC LAC

Page 25: KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA  KELUARAN: Strategi dan Taktik

2525

GAMBAR 4 JANGKA PANJANGGAMBAR 4 JANGKA PANJANG (Melebihi Laba Normal) (Melebihi Laba Normal)

Maksimisasai Laba: MR=SMC=LMCMaksimisasai Laba: MR=SMC=LMC

SACSMC

0 Q

RPMCAC

PA

QA

A

B

D

MR

C

LMC LAC

Page 26: KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA  KELUARAN: Strategi dan Taktik

2626

GAMBAR 5 Regulasi Monopoli GAMBAR 5 Regulasi Monopoli

Maksimisasi Laba: MR=MCMaksimisasi Laba: MR=MC

MC AC

0 Q

RPMCAC

PA

QA

A

B

D

MR

C

RPE

F

FH

QE

.MR=MC

Deadweight Loss( GRA)

G

E

.

Page 27: KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA  KELUARAN: Strategi dan Taktik

2727

Regulasi MonopoliRegulasi Monopoli Jika harga pemonopoli dianggap terlalu tinggi, Jika harga pemonopoli dianggap terlalu tinggi,

maka pemerintah melakukan regulasi terhadap maka pemerintah melakukan regulasi terhadap pasar monopoli dengan menetapkan P=MC=D.pasar monopoli dengan menetapkan P=MC=D.

Dengan regulasi, harga turun ke PDengan regulasi, harga turun ke PEE, produksi , produksi ke Qke QEE, penerimaan total menjadi 0Q, penerimaan total menjadi 0QEERPRPEE, , biaya total menjadi 0Qbiaya total menjadi 0QEEFH sehingga laba FH sehingga laba pemonopoli menjadi HFEPpemonopoli menjadi HFEPEE..

Pertanyaan untuk diskusi: Apa yang terjadi Pertanyaan untuk diskusi: Apa yang terjadi jika harga ditetapkan menjadi P=AC=D?jika harga ditetapkan menjadi P=AC=D?

Page 28: KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA  KELUARAN: Strategi dan Taktik

2828

DISKRIMINASI HARGADISKRIMINASI HARGA Diskriminasi harga adalah praktik Diskriminasi harga adalah praktik

membebankan harga yang berbeda terhadap membebankan harga yang berbeda terhadap konsumen yang berbeda untuk produk yang konsumen yang berbeda untuk produk yang sama.sama.

Ada tiga jenis diskriminasi harga: derajat Ada tiga jenis diskriminasi harga: derajat pertama, derajat kedua dan derajat ketiga.pertama, derajat kedua dan derajat ketiga.

Harga cadangan (reservation price) Harga cadangan (reservation price)

Harga maksimum yang dibebankan oleh Harga maksimum yang dibebankan oleh produsen yang seorang konsumen mau dan produsen yang seorang konsumen mau dan mampu membeli dan membayarnya.mampu membeli dan membayarnya.

Page 29: KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA  KELUARAN: Strategi dan Taktik

2929

SYARAT PEMBERLAKUAN SYARAT PEMBERLAKUAN DISKRIMINASI HARGADISKRIMINASI HARGA

Barang sama untuk semua pasarBarang sama untuk semua pasar Pasar dan konsumen berbeda pada tiap pasar Pasar dan konsumen berbeda pada tiap pasar Harga berbeda pada tiap pasar sesuai dengan besaran Harga berbeda pada tiap pasar sesuai dengan besaran

elastisitas elastisitas Elastisitas harga atas permintaan berbeda pada tiap pasar. Elastisitas harga atas permintaan berbeda pada tiap pasar.

MR = MR = P(1 P(1 –– 1/ 1/). Oleh karena syarat maksimisasi laba ). Oleh karena syarat maksimisasi laba adalah MR = MCadalah MR = MCmaka maka P(1 P(1 –– 1/ 1/) = MC untuk tiap pasar sehingga untuk ) = MC untuk tiap pasar sehingga untuk pasar A, laba maksimum dicapai pada saat MC=MR pasar A, laba maksimum dicapai pada saat MC=MR = P= PAA(1 (1 –– 1/ 1/AA) dan pada pasar B, laba maksimum ) dan pada pasar B, laba maksimum dicapai pada saat MC=MR = Pdicapai pada saat MC=MR = PAA(1 (1 –– 1/ 1/BB). Jika ). Jika A A >>BB

maka Pmaka PAA<P<PBB..

Page 30: KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA  KELUARAN: Strategi dan Taktik

3030

DISKRIMINASI DERAJAT PERTAMA DISKRIMINASI DERAJAT PERTAMA

Diskriminasi derajat pertama ada jika produsen dapat Diskriminasi derajat pertama ada jika produsen dapat menggolongkan tiap pembeli dalam tiku permintaan dengan menggolongkan tiap pembeli dalam tiku permintaan dengan jumlah dan harga barang yang dapat diidentifikasi untuk tiap jumlah dan harga barang yang dapat diidentifikasi untuk tiap pembeli. Karena itu tiap tiku permintaan menjadi tiku penerimaan pembeli. Karena itu tiap tiku permintaan menjadi tiku penerimaan imbuh (marginal revenue) masing-masing pasar. Agar produsen imbuh (marginal revenue) masing-masing pasar. Agar produsen dapat melaksanakan diskriminasi harga ini, informasi yang dapat melaksanakan diskriminasi harga ini, informasi yang lengkap tentang pendapatan, kemauan mem-belanjakan uang, dan lengkap tentang pendapatan, kemauan mem-belanjakan uang, dan mutu yang diinginkan konsumen harus diketahui oleh penjual. mutu yang diinginkan konsumen harus diketahui oleh penjual. Misalnya produsen Mercedes memproduksi sedan dengan pesanan Misalnya produsen Mercedes memproduksi sedan dengan pesanan khusus dari raja minyak Saudia Arabia sesuai dengan spesikasi khusus dari raja minyak Saudia Arabia sesuai dengan spesikasi yang diinginkan dengan harga yang setinggi-tingginya yang yang diinginkan dengan harga yang setinggi-tingginya yang konsumen mau dan mampu menjangkaunya. Contoh lain adalah konsumen mau dan mampu menjangkaunya. Contoh lain adalah jasa layanan medis khusus dengan perlakuan khusus sehingga jasa layanan medis khusus dengan perlakuan khusus sehingga penyedia jasa dapat memperlakukan tiap pasien (client) secara penyedia jasa dapat memperlakukan tiap pasien (client) secara khusus dengan tiku permintaan untuk masing-masing klien. khusus dengan tiku permintaan untuk masing-masing klien. Diskriminasi ini jarang ada dalam dunia nyata.Diskriminasi ini jarang ada dalam dunia nyata.

Page 31: KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA  KELUARAN: Strategi dan Taktik

3131

DISKRIMINASI HARGADISKRIMINASI HARGA DERAJAT KEDUA DERAJAT KEDUA

Diskriminasi harga derajat kedua lebih acap dijumpai daripada Diskriminasi harga derajat kedua lebih acap dijumpai daripada diskriminasi harga derajat pertama namun tidak lazim terdapat diskriminasi harga derajat pertama namun tidak lazim terdapat dalam dunia nyata.dalam dunia nyata.

Diskriminasi harga derajat kedua terjadi dengan menetapkan Diskriminasi harga derajat kedua terjadi dengan menetapkan harga yang berbeda terhadap konsumen yang berbeda sesuai harga yang berbeda terhadap konsumen yang berbeda sesuai dengan blok layanan yang diberikan kepada misalnya tarif dengan blok layanan yang diberikan kepada misalnya tarif dan beban listrik untuk rumah tangga dibagi dalam golongan dan beban listrik untuk rumah tangga dibagi dalam golongan R1, R2, untuk sosial dan industri. Produsen dapat menerapkan R1, R2, untuk sosial dan industri. Produsen dapat menerapkan diskriminasi harga derajat kedua jika informasi tentang tiku diskriminasi harga derajat kedua jika informasi tentang tiku permintaan golongan konsumen dapat diperoleh. Contoh lain permintaan golongan konsumen dapat diperoleh. Contoh lain adalah tiket pesawat terbang yang dibagi menurut kelas adalah tiket pesawat terbang yang dibagi menurut kelas A,B,C, D dan sebagainya dengan harga termurah untu A,B,C, D dan sebagainya dengan harga termurah untu golongan A dan makin naik sesuai dengan pembagian tempat golongan A dan makin naik sesuai dengan pembagian tempat duduk.duduk.

Page 32: KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA  KELUARAN: Strategi dan Taktik

3232

MANIPULASI MATEMATIKMANIPULASI MATEMATIK = TR= TR11(Q(Q11) + TR) + TR22 (Q (Q22) ) –– TC(Q TC(Q11+Q+Q22))

FOC:FOC:/Q/Q1|Q21|Q2 = = TRTR11(Q(Q11)/)/QQ11 –– TC(QTC(Q11+ Q+ Q22)/)/QQ1 1 = 0 sehingga MR= 0 sehingga MR11 = MC = MC /Q/Q2|Q12|Q1 = = TRTR22(Q(Q22)/)/QQ22 –– TC(QTC(Q11+ Q+ Q22)/)/QQ2 2 = 0 sehingga MR= 0 sehingga MR22 = MC = MCJadi, MRJadi, MR11 = MR = MR22 =MC =MC

SOCSOC22/ / QQ22

1 1 << 0 dan 0 dan 22/ / QQ222 2 << 0 0 yang berarti lereng MC > 0 dalam memaksimumkan laba. yang berarti lereng MC > 0 dalam memaksimumkan laba.

Harap diingat bahwa MR = P(1 Harap diingat bahwa MR = P(1 –– 1/ 1/) dan oleh karena MR harus sama pada kedua pasar ) dan oleh karena MR harus sama pada kedua pasar seperti pada FOC tersebut di atas maka Pseperti pada FOC tersebut di atas maka PAA(1 (1 –– 1/ 1/AA) = P) = PBB (1 (1 –– 1/ 1/BB).).

Jika Jika A A > > B B misalnya misalnya AA = 4 dan = 4 dan BB = 2 maka = 2 maka

PPAA(1 (1 –– 1/4) = P 1/4) = PBB (1 (1 –– 1/2) 1/2) 3/4P3/4PA A =1/2 P=1/2 PBB dan dan PPB B = 6/4P= 6/4PA A atau Patau PAA = 2/3P = 2/3PBB sehingga P sehingga PBB > P > PAA

Page 33: KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA  KELUARAN: Strategi dan Taktik

3333

ILUSTRASI DISKRIMINASI HARGA ILUSTRASI DISKRIMINASI HARGA DERAJAT PERTAMA DAN DERAJAT KEDUADERAJAT PERTAMA DAN DERAJAT KEDUA

Pemonopoli dalam diskriminasi harga derajat pertama menerapkan Pemonopoli dalam diskriminasi harga derajat pertama menerapkan

Reservation PriceReservation Price dengan harga maksimum yang dapat dibebankan kepada dengan harga maksimum yang dapat dibebankan kepada konsumen kepada setiap unit yang konsumen itu mau dan mampu konsumen kepada setiap unit yang konsumen itu mau dan mampu membelinya. Diskriminasi derajat pertama pada dasarnya hanya terdapat membelinya. Diskriminasi derajat pertama pada dasarnya hanya terdapat dalam teori. Diskriminasi derajat kedua kadang-kadang berlaku dalam dunia dalam teori. Diskriminasi derajat kedua kadang-kadang berlaku dalam dunia nyata dan merupakan kiat penghampiran diskriminasi derajat pertama.nyata dan merupakan kiat penghampiran diskriminasi derajat pertama.

Q

RP

0

DQ

1 2 3 4

10

9

8

76

DISKRIMINASI DERAJAT PERTAMA

Q

RP

PA

PB

A

B

DQ

DISKIMINASI DERAJATKEDUA (PENENTUAN HARGA BLOK/BLOCK PRICING)

Page 34: KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA  KELUARAN: Strategi dan Taktik

3434

DISKRIMINASI HARGA DISKRIMINASI HARGA DERAJAT KETIGADERAJAT KETIGA

Diskriminasi harga derajat ketiga merupakan Diskriminasi harga derajat ketiga merupakan diskriminasi harga yang paling lazim.diskriminasi harga yang paling lazim.

Pasar dibagi ke dalam segmentasi pasar yang Pasar dibagi ke dalam segmentasi pasar yang berbeda berdasarkan geografi, pendapatan, berbeda berdasarkan geografi, pendapatan, penggunaan produk, umur, jenis kelamin dsb.penggunaan produk, umur, jenis kelamin dsb.

Elastisitas harga atas permintaan tidak sama Elastisitas harga atas permintaan tidak sama pada tiap segmentasi pasar.pada tiap segmentasi pasar.

Pemonopoli berupaya memperoleh Pemonopoli berupaya memperoleh keuntungan dari segmentasi pasar.keuntungan dari segmentasi pasar.

Page 35: KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA  KELUARAN: Strategi dan Taktik

3535

DISKRIMINASI HARGADISKRIMINASI HARGA DERAJAT KETIGA DERAJAT KETIGA

PASAR APASAR A PASAR BPASAR B TOTALTOTAL

DAMRDB

MRMR

Q0

PMR

PMR

PMR

Q Q

Page 36: KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA  KELUARAN: Strategi dan Taktik

3636

DISKRIMINASI HARGA DERAJAT KETIGADISKRIMINASI HARGA DERAJAT KETIGA

PASAR APASAR A PASAR BPASAR B TOTALTOTAL

DAMR

DB

MR

MR

Q0

PMR

PMR

PMR

Q Q

MR=MC

QA

PA

QB

MC

AC

QA + QB

PBP=MC . . . DT

Page 37: KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA  KELUARAN: Strategi dan Taktik

3737

CONTOH PERHITUNGAN DISKRIMINASI CONTOH PERHITUNGAN DISKRIMINASI DERAJAT KETIGADERAJAT KETIGA

Biaya total pemonopoli adalah TC = 5Q +20Biaya total pemonopoli adalah TC = 5Q +20sehingga MC = sehingga MC = TCTC// Q = 5Q = 5

Permintaan untuk Pasar 1: QPermintaan untuk Pasar 1: Q11 = 55 – P = 55 – P11 sehingga Psehingga P11 = 55 – Q = 55 – Q11

Permintaan untuk Pasar 2: QPermintaan untuk Pasar 2: Q22 = 70 – 2P = 70 – 2P22

sehingga Psehingga P22 = 35 – 1 = 35 – 1//2Q2Q22

TRTR1 1 = 55Q= 55Q1 1 – Q– Q1122 TRTR2 2 = 35Q= 35Q2 2 – 1/2Q– 1/2Q22

22

MRMR1 1 = 55= 55 – 2Q– 2Q11 MRMR2 2 = 35= 35 – Q– Q22

MRMR11 = MC, jadi 55 = MC, jadi 55 – 2Q– 2Q1 1 == 55 dan Qdan Q11 = 25 = 25MRMR22 = MC, = MC, jadi 35jadi 35 – Q– Q2 2 == 55 dan Qdan Q22 = 30 = 30 PP11 = 55 – 25 = 30 = 55 – 25 = 30

PP22 = 35 – Q = 35 – Q22/2 = 20/2 = 20

= TR= TR1 1 +TR+TR2 2 – TC = (55Q– TC = (55Q1 1 – Q– Q1122) + (35Q) + (35Q2 2 – 1/2Q– 1/2Q22

2 2 ) – (5Q +20)) – (5Q +20)

= [55(25) – (25)= [55(25) – (25)2 2 + (35(30)+ (35(30) – ½(30)– ½(30)2 2 ] – [5(25+30) +20]] – [5(25+30) +20] = 1055= 1055

Page 38: KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA  KELUARAN: Strategi dan Taktik

3838

PERSAINGAN MONOPOLISTIK: PERSAINGAN MONOPOLISTIK: Karaktersitik Persaingan MonopolistikKaraktersitik Persaingan Monopolistik

Banyak penjual dan pembeliBanyak penjual dan pembeli Barang tidak seragam karena ada diferensiasi produk Barang tidak seragam karena ada diferensiasi produk

(karakteristik produk tertentu, merek, persepsi mutu, (karakteristik produk tertentu, merek, persepsi mutu, disain khusus, lokasi, jaminan, dan syarat kredit.disain khusus, lokasi, jaminan, dan syarat kredit.

Tiku permintaan berlereng negatip dan sangat elastis Tiku permintaan berlereng negatip dan sangat elastis oleh karena terdapat substitusi yang dekat.oleh karena terdapat substitusi yang dekat.

Terdapat rintangan memasuki pasarTerdapat rintangan memasuki pasar Penjual mempunyai kemampuan yang terbatas untuk Penjual mempunyai kemampuan yang terbatas untuk

mengubah hargamengubah harga Syarat maksimisasi produk: MR = MC.Syarat maksimisasi produk: MR = MC.

Page 39: KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA  KELUARAN: Strategi dan Taktik

3939

GAMBAR 6 Maksimisasi Laba Persaingan Monopolistik GAMBAR 6 Maksimisasi Laba Persaingan Monopolistik Maksimisasi Laba: MR=MCMaksimisasi Laba: MR=MC

MCAC

0 Q

RPMCAC

PA

QA

A

B

D

MR

C

L A B A

.. MR=MC

Page 40: KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA  KELUARAN: Strategi dan Taktik

4040

OLIGOPOLIOLIGOPOLIKARAKTERISTIKKARAKTERISTIK

Oligopoli berasal dari kata Oligopoli berasal dari kata oligosoligos=beberapa dan =beberapa dan polispolis=penjual, jadi ada beberapa penjual. =penjual, jadi ada beberapa penjual.

Ada beberapa penjual dewngan asumsi banyak pembeli.Ada beberapa penjual dewngan asumsi banyak pembeli. Ada barang pengganti yang dekat (close substitute).Ada barang pengganti yang dekat (close substitute). Struktur biaya: hukum hasil yang makin menurun berlaku Struktur biaya: hukum hasil yang makin menurun berlaku

dalam produksi dalam jangka pendek sehingga MC menaik. dalam produksi dalam jangka pendek sehingga MC menaik. Namun bagi oligopoli dan monopoli tidak menjadi masalah Namun bagi oligopoli dan monopoli tidak menjadi masalah pokok karena MC konstan atau menurun dapat saja terjadi.pokok karena MC konstan atau menurun dapat saja terjadi.

Maksimisasi laba: semua perusahaan dianggap Maksimisasi laba: semua perusahaan dianggap memaksimumkan laba dalam jangka pendek.memaksimumkan laba dalam jangka pendek.

Page 41: KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA  KELUARAN: Strategi dan Taktik

4141

KARAKTERISTIK OLIGOPOLIKARAKTERISTIK OLIGOPOLI Strategi harga: perusahaan dapat menyesuaikan jumlah Strategi harga: perusahaan dapat menyesuaikan jumlah

dan harga barang yang ditawarkan tergantung dai kondisi dan harga barang yang ditawarkan tergantung dai kondisi pasar dan insentif yang tersedia.pasar dan insentif yang tersedia.

Penyesuaian dapat pula dilakukan dalam hal upaya Penyesuaian dapat pula dilakukan dalam hal upaya promosi, disain produk, dan jalur distribusi.promosi, disain produk, dan jalur distribusi.

Ekspektasi terhadap reaksi pesaing: pesaing dapat Ekspektasi terhadap reaksi pesaing: pesaing dapat mengabaikan atau menandingi tindakan perusahaan mengabaikan atau menandingi tindakan perusahaan tergantung dari tujuan dan insentif yang tersediatergantung dari tujuan dan insentif yang tersedia

Laba menjadi perangsang (incentive) untuk melakukan Laba menjadi perangsang (incentive) untuk melakukan (1) perubahan dalam strategi harga (2) (1) perubahan dalam strategi harga (2) cheatingcheating atau atau collusioncollusion..

Page 42: KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA  KELUARAN: Strategi dan Taktik

4242

MODEL TIKU PERMINTAAN BENGKOK MODEL TIKU PERMINTAAN BENGKOK OLIGOPOLI OLIGOPOLI

MODEL UMUMMODEL UMUM

0 Q

RpHargaBiaya MC

AC

A

B

E

C

QEMR

Page 43: KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA  KELUARAN: Strategi dan Taktik

4343

BENTUK PASAR DAN ASUMSI DASARBENTUK PASAR DAN ASUMSI DASAR

BENTUK BENTUK PASARPASAR

JUMLAH JUMLAH PENJUALPENJUAL

JENIS JENIS PRODUKPRODUK

KEGIATAN KEGIATAN EKONOMIEKONOMI

KENDALI KENDALI HARGAHARGA

METODE METODE IKLANIKLAN

PersainganPersaingan

SempurnaSempurna BanyakBanyak SamaSama

K5, Pasar K5, Pasar Uang, Hasil Uang, Hasil PertanianPertanian

Tidak adaTidak ada

Pasar, lelang Pasar, lelang

MonopoliMonopoli SatuSatu

Satu, tanpa Satu, tanpa pengganti pengganti

PJKA, PJKA, PAM, PAM, MicrosoftMicrosoft

BanyakBanyak

IklanIklan

OligopoliOligopoli BeberapaBeberapa

Diferensi-asi Diferensi-asi produkproduk

Mobil, Mobil, perangkat perangkat lunaklunak

SedikitSedikit

Iklan, harga, Iklan, harga, mutumutu

BeberapaBeberapa Sedikit/Ti-Sedikit/Ti-dak adadak ada

Baja, kimiaBaja, kimia SedikitSedikit Iklan, harga, Iklan, harga, mutumutu

Persaingan Persaingan monopolistikmonopolistik

BanyakBanyak Sama tapi Sama tapi ada beda ada beda persepsi persepsi

Eceran, Eceran, jajan pasar, jajan pasar, PC.PC.

SedikitSedikit

Iklan, harga, Iklan, harga, mutumutu

Page 44: KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA  KELUARAN: Strategi dan Taktik

4444

MODEL TIKUPERMINTAAN BENGKOK MODEL TIKUPERMINTAAN BENGKOK OLIGOPOLIOLIGOPOLI

BIAYA NAIK PADA MR SEPANJANG BCBIAYA NAIK PADA MR SEPANJANG BC

0 Q

RpHargaBiaya

MC

AC

A

B

E

C

QE

MR

Page 45: KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA  KELUARAN: Strategi dan Taktik

4545

MODEL TIKUPERMINTAAN BENGKOK MODEL TIKUPERMINTAAN BENGKOK OLIGOPOLIOLIGOPOLI

MODEL UMUMMODEL UMUM

0 Q

RpHargaBiaya

MC

AC

A

B

E

C

QEMR

D

Page 46: KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA  KELUARAN: Strategi dan Taktik

4646

MODEL TIKUPERMINTAAN BENGKOK MODEL TIKUPERMINTAAN BENGKOK OLIGOPOLI OLIGOPOLI (Perubahan Permintaan Jangka Panjang)(Perubahan Permintaan Jangka Panjang)

0 Q

RpHargaBiaya

MCA

B

C

QE

MR

D

D`

MR`

A*

Page 47: KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA  KELUARAN: Strategi dan Taktik

4747

MODEL TIKUPERMINTAAN BENGKOK MODEL TIKUPERMINTAAN BENGKOK OLIGOPOLIOLIGOPOLI

BIAYA TURUN PADA MR DI BAWAH TITIK CBIAYA TURUN PADA MR DI BAWAH TITIK C

0 Q

RpHargaBiaya

MC

AC

A

B

E

C

QEMR

A’

C’. D

Page 48: KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA  KELUARAN: Strategi dan Taktik

4848

KEPEMIMPINAN HARGA KEPEMIMPINAN HARGA (PRICE LEADERSHIP)(PRICE LEADERSHIP)

Kepemimpan harga terjadi jika suatu perusahaan Kepemimpan harga terjadi jika suatu perusahaan menjadi pemimpin harga pada saat pemimpin harga menjadi pemimpin harga pada saat pemimpin harga mengubah harga, perusahaan lain akan mengikuti mengubah harga, perusahaan lain akan mengikuti perubahan itu. Pemimpin harga biasanya adalah perubahan itu. Pemimpin harga biasanya adalah perusahaan yang lebih efisien di mana struktur biaya perusahaan yang lebih efisien di mana struktur biaya imbuh dan biaya rata-ratanya lebih rendah daripada imbuh dan biaya rata-ratanya lebih rendah daripada perusahaan yang kurang efisien.perusahaan yang kurang efisien.

Perusahaan yang kurang efisien mengikuti harga agar Perusahaan yang kurang efisien mengikuti harga agar tidak terlempar dari pasar.tidak terlempar dari pasar.

Kepemimpinan harga dijumpai dalam bidang industri Kepemimpinan harga dijumpai dalam bidang industri baja, kendaraan bermotor, minyak, dan karet (USA); baja, kendaraan bermotor, minyak, dan karet (USA); industri semen, baja, kendaraan bermotor, obat-industri semen, baja, kendaraan bermotor, obat-obatan, makanan dan minuman ringan (Indonesia).obatan, makanan dan minuman ringan (Indonesia).

Page 49: KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA  KELUARAN: Strategi dan Taktik

4949

ILUSTRASI GRAFIKILUSTRASI GRAFIKKEPEMIMPINAN HARGA PASAR DUOPOLIKEPEMIMPINAN HARGA PASAR DUOPOLI

Q0

RP

SMCB

SACB

SMCA

SACA

D

MR atau D`MR`

PB

PA

Page 50: KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA  KELUARAN: Strategi dan Taktik

5050

MODEL TIKU BENGKOK OLIGOPOLIMODEL TIKU BENGKOK OLIGOPOLI

Model tiku bengkok dapat memberi penjelasan:Model tiku bengkok dapat memberi penjelasan:• Adanya kekakuan harga (price rigidity) kendati ada Adanya kekakuan harga (price rigidity) kendati ada

perubahan kondisi biaya dan permintaan. Perhatikan perubahan kondisi biaya dan permintaan. Perhatikan bahwa jika biaya dan permintaan berubaha sepanjang bahwa jika biaya dan permintaan berubaha sepanjang MR berada pada garis BC, maka tidak ada perubahan MR berada pada garis BC, maka tidak ada perubahan harga dan jumlah barang yang diminta. Diskusikan harga dan jumlah barang yang diminta. Diskusikan mengapa demikian halnya.mengapa demikian halnya.

• Sepanjang MR=MC, perusahaan perseorangan tidak Sepanjang MR=MC, perusahaan perseorangan tidak akan mengubah harga oleh karena kondisi untuk akan mengubah harga oleh karena kondisi untuk memaksimumkan laba masih dipenuhi. Diskusikan memaksimumkan laba masih dipenuhi. Diskusikan mengapa demikian halnya.mengapa demikian halnya.