bab iii metode penelitian · nomogram herry king , dengan taraf kesalahan 5%, bahwa apabila...

25
29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang peneliti gunakan adalah penelitian korelasional. data yang dikumpulkan. Dalam riset ini adalah skala primer. Skala primer adalah skala yang peneliti dapatkan dari penyebaran skala penelitian kepada 172 orang guru SD negeri di kecamatan Mranggen kabupaten Demak, yang merupakan sampel dari populasi guru SD negeri di kecamatan Mranggen kabupaten Demak yang berjumlah 333 orang guru SD negeri. Penelitian ini berpijak pada guru PNS karena pegawai negeri merupakan aparatur negara yang menjadi sorotan masyarakat dan menjadi contoh dari guru honorer. 3.2 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah semua guru PNS SD negeri di kecamatan Mranggen kabupaten Demak yang berjumlah 333 orang guru, dengan perincian seperti dalam tabel 3.1 sebagai berikut:

Upload: others

Post on 05-Mar-2021

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN · Nomogram Herry King , dengan taraf kesalahan 5%, bahwa apabila populasinya 333 maka dibulatkan keatas menjadi 340 orang, dengan taraf kesalahan 5 %

29

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian

Jenis penelitian yang peneliti gunakan adalah

penelitian korelasional. data yang dikumpulkan.

Dalam riset ini adalah skala primer. Skala primer

adalah skala yang peneliti dapatkan dari penyebaran

skala penelitian kepada 172 orang guru SD negeri di

kecamatan Mranggen kabupaten Demak, yang

merupakan sampel dari populasi guru SD negeri di

kecamatan Mranggen kabupaten Demak yang

berjumlah 333 orang guru SD negeri. Penelitian ini

berpijak pada guru PNS karena pegawai negeri

merupakan aparatur negara yang menjadi sorotan

masyarakat dan menjadi contoh dari guru honorer.

3.2 Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah semua guru

PNS SD negeri di kecamatan Mranggen kabupaten

Demak yang berjumlah 333 orang guru, dengan

perincian seperti dalam tabel 3.1 sebagai berikut:

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN · Nomogram Herry King , dengan taraf kesalahan 5%, bahwa apabila populasinya 333 maka dibulatkan keatas menjadi 340 orang, dengan taraf kesalahan 5 %

30

Tabel 3.1 Distribusi Jumlah Guru SD Negeri

di Kecamatan Mranggen

No NAMA SD Jml Guru No NAMA SD Jml Guru

1 Bandungrejo 1 7 25 Karangasem 5

2 Bandungrejo 2 7 26 Karangsono 1 7

3 Banyumeneng 1 3 27 Karangsono 2 6

4 Banyumeneng 2 5 28 Karangsono 3 5

5 Batursari 1 8 30 Kebonbatur 1 6

6 Batursari 2 9 31 Kebonbatur 2 13

7 Batursari 3 6 32 Kembangarum 1 7

8 Batursari 4 6 33 Kembangarum 2 14

9 Batursari 5 11 34 Kembangarum 4 5

10 Batursari 6 13 35 Menur 4

11 Batursari 7 8 36 Mranggen 1 7

12 Brumbung 14 37 Mranggen 2 14

13 Candisari 1 5 38 Mranggen 3 8

14 Candisari 2 4 39 Mranggen 4 9

15 Kalitengah 1 6 40 Ngemplak 5

16 Kalitengah 2 7 41 Sumberejo 1 5

18 Kangkung 1 8 42 Sumberejo 2 6

19 Kangkung 2 8 43 Tamansari 1 7

20 Kangkung 3 6 44 Tamansari 2 5

21 Tegalarum 1 7 45 Waru 6

22 Tegalarum 2 6 46 Jamus 14

23 Wringinjajar 1 13

24 Wringinjajar 3 8

Jumlah 333

Sumber: Data primer yang diolah, 2014

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN · Nomogram Herry King , dengan taraf kesalahan 5%, bahwa apabila populasinya 333 maka dibulatkan keatas menjadi 340 orang, dengan taraf kesalahan 5 %

31

Adapun sampel yang peneliti sebari angket

sebanyak 172 orang guru dari jumlah populasi 333

orang guru pegawai negeri. Untuk menentukan jumlah

sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan

Nomogram Herry King , dengan taraf kesalahan 5%,

bahwa apabila populasinya 333 maka dibulatkan

keatas menjadi 340 orang, dengan taraf kesalahan 5 %

dengan sampel 172 orang guru SD negeri.

Adapun cara menentukan sampel dari tiap-tiap

kelompok populasi adalah menggunakan cara dipilih.

Menurut Sugiyono (2006), Teknik yang digunakan

peneliti adalah proporsional random sampling yaitu:

teknik sampling yang memberi peluang sama kepada

anggota populasi yang dipilih menjadi anggota sampel.

Cara demikian sering disebut dengan random

sampling, atau cara pengambilan sampel secara acak,

artinya undian setiap skala sudah diberi nama sesuai

jumlah guru yang ada. Kemudian sampai tempat

penelitian mengambil jumlah sesuai sampel. Sehingga

responden memiliki hak yang sama. Kemudian guru

yang disampel agar dapat mengisi skala sesuai dengan

kenyataan yang dialami responden. Pengambilan

sampel secara random dapat dilakukan dengan

pilihan. Bila pengambilan dengan cara dipilih maka

setiap anggota populasi diberi nomor lebih dahulu,

sesuai dengan jumlah populasi.

Adapun hasil pengambilan jumlah sampel pada

masing-masing SD dihitung secara proporsional 50 %

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN · Nomogram Herry King , dengan taraf kesalahan 5%, bahwa apabila populasinya 333 maka dibulatkan keatas menjadi 340 orang, dengan taraf kesalahan 5 %

32

dari jumlah guru dengan pembulatan ke atas disajikan

dalam tabel 3.2 berikut ini.

Tabel 3.2

Distribusi Jumlah Guru SD Negeri di Kecamatan Mranggen

No Nama SD Jml

Guru

Jumlah

sampel

No Nama SD Jml

Guru

Jumlah

Sampel

1 Bandungrejo 1 7 4 25 Karangasem 5 3

2 Bandungrejo 2 7 4 26 Karangsono 1 7 4

3 Banyumeneng 1 3 2 27 Karangsono 2 6 3

4 Banyumeneng 2 5 3 28 Karangsono 3 5 3

5 Batursari 1 8 4 30 Kebonbatur 1 6 3

6 Batursari 2 9 5 31 Kebonbatur 2 13 6

7 Batursari 3 6 3 32 Kembangarum 1 7 4

8 Batursari 4 6 3 33 Kembangarum 2 14 7

9 Batursari 5 11 5 34 Kembangarum 4 5 3

10 Batursari 6 13 6 35 Menur 4 2

11 Batursari 7 8 4 36 Mranggen 1 7 4

12 Brumbung 14 7 37 Mranggen 2 14 7

13 Candisari 1 5 2 38 Mranggen 3 8 4

14 Candisari 2 4 2 39 Mranggen 4 9 5

15 Kalitengah 1 6 3 40 Ngemplak 5 3

16 Kalitengah 2 7 4 41 Sumberejo 1 5 3

18 Kangkung 1 8 4 42 Sumberejo 2 6 3

19 Kangkung 2 8 4 43 Tamansari 1 7 4

20 Kangkung 3 6 3 44 Tamansari 2 5 3

21 Tegalarum 1 7 3 45 Waru 6 3

22 Tegalarum 2 6 3 46 Jamus 14 7

23 Wringinjajar 1 13 6

24 Wringinjajar 3 8 4 Jumlah 172

Sumber: Data primer yang diolah, 2014

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN · Nomogram Herry King , dengan taraf kesalahan 5%, bahwa apabila populasinya 333 maka dibulatkan keatas menjadi 340 orang, dengan taraf kesalahan 5 %

33

3.3 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel yang akan

diaplikasikan dalam penelitian ini, dapat dijelaskan

sebagai berikut:

3.3.1. Kinerja Mengajar Guru

Kinerja mengajar guru adalah pencapaian hasil

kerja seorang guru berdasarkan ukuran tertentu dan

dalam suatu periode tertentu yang mencakup

ketepatan waktu, kwantitas dan kwalitas kerja,

kerjasama serta inovasi dalam mengajar. Beberapa

kontribusi pada kinerja mengajar guru, yaitu seorang

guru harus mengajar secara efektif, mengatur waktu,

dan disiplin di kelas dengan gaya mengajar yang

berkualitas. Guru juga harus teratur dan tepat waktu

dalam kegiatan belajar mengajar. Memiliki interaksi

yang baik dengan siswa dan orang tua siswa maupun

kolega kerjanya, karena keterampilan antar pribadi

guru juga menentukan kinerja mengajar, baik secara

langsung maupun tidak langsung. Sikap guru harus

sama, baik kepada siswa pada kelas tinggi maupun

kelas rendah.

Indikator-indikator ukuran yang berkaitan

mengukur kinerja mengajar guru yaitu selama proses

pembelajaran menggunakan gaya mengajar yang

berbeda-beda. Nilai perkembangan hasil belajar siswa

di kelas kebanyakan mendapat nilai baik. Setiap

mengajar menyesuaikan kemampuan siswa. Membuat

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN · Nomogram Herry King , dengan taraf kesalahan 5%, bahwa apabila populasinya 333 maka dibulatkan keatas menjadi 340 orang, dengan taraf kesalahan 5 %

34

persiapan dari rumah untuk mengajar. Menyampai-

kan materi yang sulit dengan mudah. Memberikan

penilaian terhadap siswa dengan obyektif. KBM tidak

terpengaruh oleh kegiatan ekstra kurikuler. Melaksa-

nakan KBM tidak terpengaruh oleh pekerjaan rumah.

Mengembangkan diri melalui KKG, seminar, pelatihan.

Masuk kelas tepat waktu. Mengerjakan pekerjaan

dengan penuh tanggung jawab selama KBM. Menyele-

saikan silabus tepat waktu di kelas. Menerapkan

bermacam-macam metode pada waktu KBM di dalam

kelas.

3.3.2 Gaya Kepemimpinan Demokratik.

Gaya kepemimpinan demokratik adalah Proses

menggerakkan bawahannya selalu bertitik tolak dari

pendapat bahwa manusia adalah makluk mulia di

dunia, selalu berusaha mensinkronkan kepentingan

dan tujuan organisasi dengan kepentingan dan tujuan

pribadi dari bawahannya, senang menerima saran,

pendapat bahkan kritik dari bawahannya, selalu

berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses

dari padanya, selalu berusaha mengutamakan

kerjasama dan kerja tim dalam usaha mencapai

tujuan, berusaha mengembangkan kapasitas diri

pribadinya sebagai pemimpin.

Pengukuran indikator gaya kepemimpinan

Demokratik ini adalah pandangan guru terhadap gaya

kepemimpinan Demokratik kepela sekolah yang

berjumlah 46 orang Kepala Sekolah.

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN · Nomogram Herry King , dengan taraf kesalahan 5%, bahwa apabila populasinya 333 maka dibulatkan keatas menjadi 340 orang, dengan taraf kesalahan 5 %

35

3.3.3. Etos Kerja Guru

Merupakan karakter dan kebiasaan berkenaan

dengan kerja yang terpancar dari sikap hidup manusia

yang mendasar terhadapnya. Timbulnya kerja dalam

konteks ini karena termotivasi oleh sikap hidup yang

mendasar itu. Menurut peneliti ada 4 hal pokok yaitu

(a) Etos kerja dapat berada pada individu dan

masyarakat. (b) Etos kerja menunjukkan ciri-ciri

perilaku berkwalitas tinggi pada seseorang yang

mencerminkan keluhuran serta keunggulan watak. (c)

Etos kerja bukan suatu sifat yang konstan, tapi sifat

yang mengalami pasang surut. (d) Etos kerja

merupakan bagian dari suatu kebudayaan, yang

dibentuk oleh proses kebudayaan panjang yang

kemudian membentuk kepribadian.

Tabel 3.3 Variabel Kinerja Mengajar

(Kisi-kisi Konsep dan Sub Konsep)

Konsep Sub konsep Indikator item

Kinerja mengajar guru adalah prestasi kerja guru yang ditunjukkan dengan keterampilan mengajar, keterampilan menejemen, kedisiplinan dan ketertiban, Hanif (2004)

1 Keterampilan mengajar

1.1 Menggunakan gaya mengajar yang berbeda.

1.2 Sebagian besar nilai perkembangan siswa adalah baik.

1.3 Mengajar siswa sesuai kapasitas mereka.

1.4 Membuat persiapan dari rumah sebelum mengajar.

1.5 Mengajar materi

1.Saya selama proses pembelajaran mengguna kan gaya mengajar yang berbeda-beda

2.Nilai perkembangan ha sil belajar siswa di kelas kebanyakan mendapat ni lai baik

3.Saya setiap mengajar menyesuaikan kemampu an siswa

4.Saya membuat persiap an dari rumah untuk mengajar

5.Saya menyampaikan

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN · Nomogram Herry King , dengan taraf kesalahan 5%, bahwa apabila populasinya 333 maka dibulatkan keatas menjadi 340 orang, dengan taraf kesalahan 5 %

36

2 Keterampilan pengelolaan

3 Disiplin dan peraturan

yang sulit dengan mudah.

1.6 Menjawab pertanya an dari siswa sebaik mungkin sehingga siswa merasa puas.

2.1 Berbuat adil

dalam memberi nilai.

2.2 KBM tidak ter-pengaruh dengan kegiatan ekstra kurikuler.

2.3 Tidak mencampurkan tanggung jawab dalam KBM dengan pekerjaan rumah.

2.4 Berusaha mengembangkan diri.

3.1 Datang tepat

waktu. 3.2 Tidak

mengerjakan pekerjaan tambahan selama mengajar di dalam kelas.

3.3 Mengerjakan pekerjaan mengajar dengan penuh tanggung jawab.

3.4 Menyelesaikan silabus tepat waktu di kelas.

3.5 Menggunakan beragam metoda mengajar

materi yang sulit dengan mudah

6.Saya dalam member kan penilaian terhadap siswa dengan obyektif

7.Saya dalam KBM tidak terpengaruh oleh kegiatan ekstra kurikuler

8.Saya melaksanakan tugas KBM tidak terpenga ruh oleh pekerjaan rumah

9.Saya mengerjakan pekerjaannya dengan pe nuh tanggung jawab selama KBM

9.Saya selalu berusaha mengembangkan diri mela lui KKG,seminar,pelatihan

10.Saya masuk kelas tepat waktu

11.Saya tidak mengerja- kan pekerjaan tambahan sela ma mengajar di dalam kelas

12.Saya selalu memotivasi siswa dalam KBM di dalam kelas

13.Saya menyelesaikan silabus tepat waktu di kelas

15.Saya selalu menerap kan bermacam-macam metode pada waktu KBM di dalam kelas

16.Saya selalu memotivasi siswa dalam KBM di dalam kelas

Sumber: Rubina Hanif (2004)

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN · Nomogram Herry King , dengan taraf kesalahan 5%, bahwa apabila populasinya 333 maka dibulatkan keatas menjadi 340 orang, dengan taraf kesalahan 5 %

37

Tabel 3.4 Variabel Gaya Kepemimpinan Demokratik

(Kisi-kisi Konsep dan Sub Konsep)

Konsep Sub konsep Indikator item

Gaya kepemimpinan Demokratis adalah: Suatu gaya dimana seorang pemimpin dalam proses menggerakkan bawahannya selalu bertitik tolak dari pendapat bahwa manusia adalah makluk mulia didunia.(Stevensen,1999)

1. Mempertahankan otoritas

2. melakukan voting

3. minta masukan

4. tidak punya waktu

5. membangun komonikasi langsung

6. strategi kepemimpinan

7. mengadakan rapat

1.1 memperta hankan otoritas pengambilan keputusan akhir

2.1

saya dan guru saya selalu melakukan voting

3.1 meminta ide dan masukan dari guru

4.1 membuat strategi untuk menjaga pekerjaan

5. 1 mengadakan rapat

6. 1 menyebarkan informasi

7.1 sangat jarang mengadakan

1.Saya selalu mempertahankan otoritas pengambilan keputus an akhir dalam organisasi atau tim

2.Saya selalu mencoba untuk memasukkan satu atau lebih guru dalam menentukan apa yang harus dilakukan dan bagaimana melakukannya. Namun, saya mempertahankan otoritas pengambilan keputus an akhir

3.saya dan guru saya selalu melakukan voting setiap kali sebuah keputusan besar harus dibuat

4.Saya dan guru saya selalu melakukan voting setiap kali sebuah keputusan besar harus dibuat

5.Saya meminta ide dan masukan dari guru untuk rencana dan program sekolah mendatang

6.Untuk keputusan besar yang

harus disetujui dalam tim, saya harus mendapatkan persetu juan dari masing-masing individu atau mayoritas dari tim.

7.Saya memberitahu guru saya apa yang harus dilakukan dan bagaimana melakukannya

8.Ketika ada sesuatu yang tidak beres dan saya perlu membuat strategi untuk menjaga peker jaan atau proses agar tetap

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN · Nomogram Herry King , dengan taraf kesalahan 5%, bahwa apabila populasinya 333 maka dibulatkan keatas menjadi 340 orang, dengan taraf kesalahan 5 %

38

8. komonikasi tidak langsung

9. kebebasan mengambil keputusan

10. mendelegasikan tugas

11. tanggung jawab terhadap pekerjaan

12. posisi kepemimpinan

rapat.

8.1

kebebasan untuk menentukan pilihan

9.1

Guru dan Karyawan baru tidak diperkenankan untuk membuat keputusan

10.1 bertanya kepada guru tentang visi mereka

11.1 Guru saya lebih mengeta hui pekerjaan mereka daripada saya

12.1 memberitahu guru saya bahwa prosedur nya tidak bekerja dengan benar dan saya membuat

berjalan sesuai jadwal 9.saya mengadakan rapat untuk

mendapatkan nasihat 10.guru saya Untuk menyebar

kan informasi, saya mengirim nya melalui email, memo, atau pesan suara

11.saya sangat jarang mengada kan rapat. Kemudian saya berharap guru saya bertindak atas informasi tersebut, Ketika guru saya berbuat salah, saya memberitahu mereka untuk tidak pernah melakukan kesalahan itu lagi dan mencatat kesalahan tersebut, Saya ingin menciptakan sebuah lingkung an di mana guru menangani kepemilikan program. Saya memperbolehkan mereka untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan

12.Saya memperbolehkan guru saya untuk menentukan apa yang perlu dilakukan dan bagaimana melakukannya

13.Guru dan Karyawan baru tidak diperkenankan untuk membuat keputusan kecuali telah saya setujui terlebih dahulu

14.Saya bertanya kepada guru tentang visi mereka, darimana mereka melihat proses pekerjaan mereka dan kemu dian menggunakan visi mereka jika diperlukan

15.Guru saya lebih mengetahui pekerjaan mereka daripada saya, jadi saya memperke nankan mereka mengambil keputusan untuk melakukan pekerjaan mereka

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN · Nomogram Herry King , dengan taraf kesalahan 5%, bahwa apabila populasinya 333 maka dibulatkan keatas menjadi 340 orang, dengan taraf kesalahan 5 %

39

13.

ancaman dan hukuman

prosedur yang baru

13.1 memberitahu guru saya bahwa prosedur nya tidak bekerja dengan benar dan saya membuat prosedur yang baru

13.2 posisi kepemimpinan saya mengendalikan lebih dari bawahan

14.3 akan berlatih mengarah kan diri

14.4 memimpin diri sendiri

14.5 menentukan tujuan

16.Ketika ada sesuatu yang salah, saya memberitahu guru saya bahwa prosedurnya tidak bekerja dengan benar dan saya membuat prosedur yang baru

17.Saya memperkenankan guru saya untuk menetapkan prioritas dengan bimbingan saya

18.Saya mendelegasikan tugas-tugas untuk melaksanakan prosedur atau proses baru

19 Saya terus memantau guru dan karyawan saya untuk memastikan mereka bekerja dengan benar, Ketika ada perbedaan yang tidak sesuai harapan

.20. saya bekerja dengan mereka untuk menyelesaikan perbe daan tersebut

21.Setiap individu bertanggung jawab untuk menentukan pekerjaan mereka

22.Saya suka kekuatan dimana posisi kepemimpinan saya mengendalikan lebih dari bawahan

23.Saya ingin menggunakan kekuatan kepemimpinan saya untuk membantu bawahan berkembang

24.Saya ingin berbagi kekuasaan kepemimpinan saya dengan bawahan saya

25.Guru harus diarahkan atau diancam dengan hukuman agar membuat mereka mencapai tujuan organisasi

26.Guru akan berlatih mengarah kan diri jika mereka berkomit men untuk tujuan

27.Guru memiliki hak untuk

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN · Nomogram Herry King , dengan taraf kesalahan 5%, bahwa apabila populasinya 333 maka dibulatkan keatas menjadi 340 orang, dengan taraf kesalahan 5 %

40

Sumber: Stevensen (1999)

Tabel 3.5 Variabel Etos Kerja

(Kisi-kisi Konsep dan Sub Konsep)

Konsep Sub konsep

Indikator item

Jansen Sinamo (2000): Etos kerja diartikan sebagai konsep tentang kerja atau paradigma kerja yang diyakini oleh seseorang atau kelompok orang sebagai baik dan benar yang diwujudkan secara khas dalam perilaku kerja mereka.

1.

kerja itu rahmat

2. kerja itu amanah

3. kerja itu suci

4. kerja itu sehat

5. kerja itu seni

6. kerja itu ibadah

7. kerja itu

1.1

Aku sanggup bekerja tulus

2.1 kerja adalah tanggung jawabku

3.1 kerja adalah panggilanku

4.1 aku sanggup bekerja keras

5.1 aku sanggup bekerja kreatif

6.1 aku sanggup bekerja serius

7.1 aku sanggup

1.Kerja itu rahmat, Kerja adalah

terimakasihku, Aku sanggup bekerja tulus

2.Kerja itu amanah, kerja adalah tanggung jawabku

3.Kerja itu suci, kerja adalah panggilanku

4.Kerja itu sehat, kerja adalah aktualisasiku, aku sanggup bekerja keras

5.Kerja itu seni, kerja adalah kesukaanku,aku sanggup bekerja kreatif

6.Kerja itu ibadah, kerja adalah pengabdianku, aku sanggup bekerja serius

7.Kerja itu mulia, kerja adalah pelayananku, aku sanggup

menentukan tujuan organisasi mereka sendiri

28. Guru dan Karyawan mencari keamanan,

29.Guru tahu bagaimana menggunakan kreativitas dan kecerdikan untuk memecahkan masalah organisasi,

30.Guru saya dapat memimpin dirinya sendiri sebaik yang saya bias

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN · Nomogram Herry King , dengan taraf kesalahan 5%, bahwa apabila populasinya 333 maka dibulatkan keatas menjadi 340 orang, dengan taraf kesalahan 5 %

41

mulia

8.

kerja itu kehormatan

bekerja memuaskan

8.1

aku sanggup bekerja unggul

bekerja memuaskan

8.Kerja itu kehormatan, kerja

adalah kewajibanku, aku sanggup bekerja unggul

Sumber: Jansen Sinamo (2000)

3.4. Metode Pengumpulan Data

Beberapa metode pengumpulan data yang peneliti

gunakan dalam riset ini yaitu: angket untuk

mengukur variabel gaya kepemimpinan demokratik

dan etos kerja guru, sedangkan skala untuk meng-

ukur kinerja mengajar guru.

Angket adalah daftar pertanyaan tertulis yang

digunakan untuk memperoleh informasi dari

responden meliputi laporan tentang kepribadiannya

atau hal-hal lain yang ia ketahui Arikunto (1993).

Angket ini peneliti gunakan untuk mendapatkan data-

data primer yang akan peneliti analisa dalam

penelitian ini.

Angket yang peneliti buat, berbentuk tertutup,

langsung, dan rating scale (skala bertingkat). Tertutup,

maksudnya sudah disediakan jawabannya, responden

tinggal memilih. Langsung maksudnya responden

menjawab pertanyaan dan pernyataan tentang dirinya

secara langsung, sedangkan rating scale mengandung

maksud, sebuah pernyataan diikuti kolom-kolom yang

menunjukkan tingkatan-tingkatan jawaban.

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN · Nomogram Herry King , dengan taraf kesalahan 5%, bahwa apabila populasinya 333 maka dibulatkan keatas menjadi 340 orang, dengan taraf kesalahan 5 %

42

Bentuk jawaban responden atas skala yang

disediakan peneliti adalah skala likert yang berada

pada rentang 4 kemungkinan jawaban dengan

penjelasan sebagai berikut:

1. Untuk kemungkinan jawaban Tidak Pernah (TP)

: diberi skor 1 2. Untuk jawaban Jarang (J) : diberi skor 2

3. Untuk jawaban Sering (SR) : diberi skor 3 4. Untuk jawaban Selalu (SL) : diberi skor 4

3.5 Uji Validitas Item dan Reabilitas

Instrumen

Uji validitas item digunakan untuk mengukur sah

atau tidaknya suatu kuesioner. Ghozali (2006)

menyebutkan bahwa suatu kuesioner dinyatakan valid

jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengung-

kapkan sesuatu yang akan diukur untuk kuesioner

tersebut.

Metode yang akan digunakan penulis untuk

melakukan uji validitas adalah dengan melakukan

korelasi antara skor pertanyaan dengan total skor

konstruk atau variabel. Uji validitas item dilakukan

dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan

suatu instrumen dalam mengungkapkan sesuatu yang

menjadi sasaran pokok pengukuran yang dilahirkan

dengan instrumen tersebut. Pengujian validitas item

dalam penelitian ini dilakukan dengan menganalisis

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN · Nomogram Herry King , dengan taraf kesalahan 5%, bahwa apabila populasinya 333 maka dibulatkan keatas menjadi 340 orang, dengan taraf kesalahan 5 %

43

nilai Corrected Item Total Correlation dengan kriteria

pengujian sebagai berikut:

a. Jika nilai Corrected Item Total Correlation > r tabel

df = 30 (jumlah sampel) dan α = 5% adalah sebesar

0,361 dan nilai signifikansi < 0,05 maka dapat

dikatakan bahwa indikator adalah valid

b. Jika nilai Corrected Item Total Correlation < r tabel

df = 30 (jumlah sampel) dan α = 5% adalah sebesar

0,361 dan nilai signifikansi > 0,05 maka dapat

dikatakan bahwa indikator tidak valid

3.5.1 Uji Validitas Item Variabel Gaya

kepemimpinan Demokratik

Pengukuran variabel gaya kepemimpinan

demokratik dilakukan dengan menggunakan 17

indikator. Berikut ini adalah hasil pengujian validitas

terhadap indikator-indikator yang digunakan untuk

mengukur variabel gaya kepemimpinan demokratik.

Suatu alat ukur harus valid dan reabel, maka perlu

dilakukan uji validitas dan uji reabilitas.

Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Item Indikator Variabel

Gaya Kepemimpinan Demokratik

item Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

X1_1 83,50 108,534 0,382 valid X1_2 83,90 102,162 0,611 valid X1_3 82,93 106,271 0,456 valid

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN · Nomogram Herry King , dengan taraf kesalahan 5%, bahwa apabila populasinya 333 maka dibulatkan keatas menjadi 340 orang, dengan taraf kesalahan 5 %

44

X1_4 82,83 106,213 0,377 valid X1_5 82,83 106,282 0,427 valid X1_6 83,40 103,972 0,619 valid X1_7 83,50 104,603 0,412 valid X1_8 83,07 105,720 0,394 valid X1_9 83,07 107,720 0,372 valid

X1_10 83,43 107,082 0,390 valid X1_11 83,87 105,085 0,427 valid X1_12 83,50 105,431 0,367 valid X1_13 83,93 106,409 0,362 valid X1_14 83,17 108,282 0,388 valid X1_15 83,13 102,257 0,637 valid X1_16 83,53 105,016 0,522 valid X1_17 83,03 106,861 0,459 valid X1_18 83,70 106,217 0,385 valid X1_19 82,93 106,547 0,377 valid X1_20 83,73 105,995 0,429 valid X1_21 83,00 105,379 0,474 valid X1_22 83,67 106,920 0,391 valid X1_23 82,97 108,654 0,418 valid X1_24 83,03 106,930 0,414 valid X1_25 82,57 107,633 0,453 valid X1_26 82,87 109,154 0,373 valid X1_27 82,97 107,482 0,419 valid X1_28 83,27 105,926 0,369 valid X1_29 82,97 106,999 0,384 valid X1_30 82,60 107,972 0,423 valid

Sumber: Data primer yang diolah, 2014

Mengacu pada hasil uji validitas indikator

variabel gaya kepemimpinan demokratik yang

tampak dalam Tabel 4.5 menunjukkan bahwa

masing-masing indikator memiliki nilai Corrected Item

Total Correlation yang lebih besar dari nilai r tabel:

0,3. Hal ini menunjukkan bahwa indikator yang

digunakan merupakan alat ukur yang tepat untuk

mengukur variabel gaya kepemimpinan demokratik

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN · Nomogram Herry King , dengan taraf kesalahan 5%, bahwa apabila populasinya 333 maka dibulatkan keatas menjadi 340 orang, dengan taraf kesalahan 5 %

45

atau dengan kata lain item dalam indikator gaya

kepemimpinan demokratik adalah valid.

3.5.2 Uji Validitas Variabel Etos Kerja

Pengukuran variabel etos kerja dilakukan

dengan menggunakan delapan indikator. Berikut ini

adalah hasil pengujian validitas terhadap indikator-

indikator yang digunakan untuk mengukur variabel

etos kerja.

Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas

Item Indikator Variabel Etos Kerja

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's Alpha

if Item Deleted

X2_1 20,10 10,369 0,570 valid

X2_2 20,40 10,110 0,510 valid

X2_3 19,70 10,631 0,369 valid

X2_4 19,80 9,683 0,376 valid

X2_5 19,53 10,740 0,373 valid

X2_6 19,77 10,185 0,521 valid

X2_7 19,73 10,271 0,396 valid

X2_8 19,63 10,999 0,412 valid

Sumber: Data primer yang diolah, 2014

Mengacu pada hasil uji validitas indikator

variabel etos kerja yang tampak dalam Tabel 4.6

menunjukkan bahwa masing-masing indikator

memiliki nilai Corrected Item Total Correlation yang

lebih besar dari nilai r tabel (0,361). Hal ini

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN · Nomogram Herry King , dengan taraf kesalahan 5%, bahwa apabila populasinya 333 maka dibulatkan keatas menjadi 340 orang, dengan taraf kesalahan 5 %

46

menunjukkan bahwa indikator yang digunakan

merupakan alat ukur yang tepat untuk mengukur

variabel etos kerja atau dengan kata lain indikator

adalah valid.

3.5.3 Uji Validitas Item Variabel Kinerja

Pengukuran variabel kinerja dilakukan dengan

menggunakan 15 indikator. Berikut ini adalah hasil

pengujian validitas terhadap indikator-indikator yang

digunakan untuk mengukur variabel kinerja.

Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Item Variabel Kinerja

Mengajar

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

Y1 36,20 108,234 0,639 valid Y2 35,47 110,257 0,634 valid Y3 35,67 107,264 0,658 valid Y4 36,27 107,030 0,612 valid Y5 35,73 108,892 0,601 valid Y6 36,27 108,823 0,610 valid Y7 36,30 103,666 0,788 valid Y8 35,93 108,823 0,669 valid Y9 36,63 104,792 0,854 valid

Y10 36,47 106,051 0,742 valid Y11 35,90 106,093 0,736 valid Y12 36,10 107,679 0,649 valid Y13 35,93 109,513 0,607 valid Y14 36,73 111,789 0,549 valid Y15 36,67 108,368 0,628 valid

Sumber: Data primer yang diolah, 2014

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN · Nomogram Herry King , dengan taraf kesalahan 5%, bahwa apabila populasinya 333 maka dibulatkan keatas menjadi 340 orang, dengan taraf kesalahan 5 %

47

Mengacu koefisien corrected item dalam tabel

corelation > 0,3 item kinerja mengajar Y1 sampai Y15

semua item dinyatakan valid.

3.6 Uji Reliabilitas Instrumen

Uji reliabilitas instrumen merupakan alat yang

digunakan untuk mengukur kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel atau konstruk.

Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika

jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah

konsisten atau stabil dari waktu ke waktu Ghozali

(2006).

Uji reliabilitas instrumen yang akan digunakan

penulis dalam penelitian ini, adalah dengan menggu-

nakan fasilitas SPSS 16.00, yakni dengan uji statistik

Cronbach Alpha. Suatu konstruk atau variabel

dinyatakan reliabel jika nilai croncbach aplha > 0.60.

Ghozali (2006). Pengujian reliabilitas dilakukan untuk

mengetahui sejauh mana suatu instrument dapat

memberikan hasil pengukuran yang konsisten. Ghozali

(2006) pengujian reliabilitas dilakukan dengan

menggunakan Uji Alpha Cronbach dengan kriteria

hasil pengujian sebagai berikut:

a. Jika nilai Alpha Cronbach hasil perhitungan > 0,6

maka dapat dikatakan bahwa variabel penelitian

adalah reliable.

Page 20: BAB III METODE PENELITIAN · Nomogram Herry King , dengan taraf kesalahan 5%, bahwa apabila populasinya 333 maka dibulatkan keatas menjadi 340 orang, dengan taraf kesalahan 5 %

48

b. Jika nilai Alpha Cronbach hasil perhitungan < 0,6

maka dapat dikatakan bahwa variabel penelitian

tidak reliable.

Berikut ini adalah hasil pengujian reliabilitas

pada masing-masing variabel penelitian.

Tabel 3.9 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen

Variabel Alpha Cronbach kategori

Gaya kepemimpinan Demokratis 0,885 reliabel

Etos Kerja 0,736 reliabel

Kinerja mengajar 0,931 reliabel

Sumber: Data primer yang diolah, 2014

Hasil koefisien reliabilitas dengan alpha cronbach

> 0,6 menunjukkan bahwa nilai Alpha Cronbach

hitung pada masing-masing variabel penelitian adalah

lebih besar dari 0,6. Mengacu pada hasil tersebut

maka dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa hasil

pengukuran pada masing-masing variabel penelitian

adalah reliabel atau konsisten.

Page 21: BAB III METODE PENELITIAN · Nomogram Herry King , dengan taraf kesalahan 5%, bahwa apabila populasinya 333 maka dibulatkan keatas menjadi 340 orang, dengan taraf kesalahan 5 %

49

3.7 Analisis Data

3.7.1 Analisis Deskriptif

Analisis diskriptif dilakukan untuk mengetahui

gambaran tentang kategori hasil pengukuran variabel

gaya kepemimpinan demokratik kepala sekolah, etos

kerja guru, dan kinerja mengajar guru.

1. Kategori variabel penelitian gaya kepemimpinan

demokratis

Rumus: I= = 18

Berdasarkan lebar interval tersebut (18) maka

tinggi rendahnya hasil pengukuran gaya kepemim-

pinan demokratik adalah sebagai berikut:

Tabel: 3.10 Kategori Variabel

Gaya Kepemimpinan Demokratik

Kategori Range

Sangat Tinggi 102 -120

Tinggi 84 - 101

Sedang 66 - 83

Rendah 48 - 65

Sangat Rendah 30 - 47

Sumber: Data primer yang diolah, 2014

Page 22: BAB III METODE PENELITIAN · Nomogram Herry King , dengan taraf kesalahan 5%, bahwa apabila populasinya 333 maka dibulatkan keatas menjadi 340 orang, dengan taraf kesalahan 5 %

50

2. Kategori variabel penelitian variabel etos kinerja

mengajar guru.

Rumus: I= = 9

Berdasarkan lebar interval tersebut (9) maka

tinggi rendahnya hasil pengukuran etos kerja

adalah sebagai berikut:

Tabel: 3.11

Kategori Variabel Kinerja Mengajar Guru

No Kategori Range

1 Sangat Tinggi 51 - 60

2 Tinggi 42 - 50

3 Sedang 33 - 41

4 Rendah 24 - 32

5 Sangat Rendah 15 -23

Sumber: Data primer yang diolah, 2014

3. Kategori variabel penelitian variabel etos kerja

guru.

Rumus: I = = 5

Berdasarkan lebar interval tersebut (5) maka

tinggi rendahnya hasil pengukuran kinerja mengajar

adalah sebagai berikut:

Page 23: BAB III METODE PENELITIAN · Nomogram Herry King , dengan taraf kesalahan 5%, bahwa apabila populasinya 333 maka dibulatkan keatas menjadi 340 orang, dengan taraf kesalahan 5 %

51

Tabel: 3.12

Kategori Variabel Etos Kerja guru

No Range Kategori

1 Sangat Tinggi 28 -32

2 Tinggi 23 - 27

3 Sedang 18 - 22

4 Rendah 13 - 17

5 Sangat Rendah 8 -12

Sumber: Data primer yang diolah, 2014

3.7.2 Analisis Korelasional

Uji normalitas sebaran data dilakukan menda-

hului analisis korelasional sebagai prasarat

menggunakan pearson product moment Sugiono (2007).

pengujian normalitas menggunakan one sample

kolmogorov smirnov test. Analisis korelasional diguna-

kan untuk menemukan ada tidaknya hubungan dan

apabila ada, berapa eratnya hubungan serta berarti

atau tidak hubungan antar variabel-variabel itu Hasan

(2004). Indeks-indeks statistik yang dapat menun-

jukkan arah (positif dan negatif) dan juga kekuatan

suatu hubungan antar variabel disebut koefisien

korelasi. Derajat koefisien korelasi dinyatakan dalam

angka koefisien korelasi yang bergerak antara -1,0

sampai dengan +1,0. Koefisien korelasi -1,0

menunjukkan adanya hubungan yang negtif secara

sempurna, sedangkan nilai +1,0 menunjukkan adanya

hubungan yang posiitif secara sempurna. Sedangkan

Page 24: BAB III METODE PENELITIAN · Nomogram Herry King , dengan taraf kesalahan 5%, bahwa apabila populasinya 333 maka dibulatkan keatas menjadi 340 orang, dengan taraf kesalahan 5 %

52

jika nilainya 0, maka menunjukkan bahwa dua

variabel yang diteliti tidak terdapat hubungan sama

sekali Sugiyono (2011).

Statistik untuk menguji korelasi antara variabel

tipe kepemimpinan demokratik kepala sekolah (X1)

dengan kinerja mengajar guru (Y) dan antara etos

kerja (X2) dengan kinerja mengajar guru (Y)

menggunakan teknik korelasi Product Moment Pearson.

jika data berdistribusi normal dan menggunakan

korelasi Rank Spearman jika data tidak berdistribusi

normal Sugiyono (2007). Signifikansi tidaknya korelasi

merupakan tingkat batas toleransi menerima

kesalahan dari hasil pengujian hipotesis terhadap nilai

parameter populasi. Dalam penelitian ini digunakan

taraf signifikansi sebesar 0,05, sehingga dasar

pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

1. Menerima Ho dan menolak H1, bila sig-T > α yang

artinya tidak ada korelasi yang signifikan antara

variabel yang dikorelasikan.

2. Menerima H1 dan menolak Ho, bila sig-T ≤ α yang

artinya ada korelasi yang signifikan antara variabel

yang dikorelasikan.

Page 25: BAB III METODE PENELITIAN · Nomogram Herry King , dengan taraf kesalahan 5%, bahwa apabila populasinya 333 maka dibulatkan keatas menjadi 340 orang, dengan taraf kesalahan 5 %

53