bab iii metode penelitian -...
TRANSCRIPT
![Page 1: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/24425/6/T_IPS_1402771_Chapter3.pdf · KONTRIBUSI PEMBELAJARAN IPS TERHADAP KECERDASAN SOSIAL SERTA IMPLIKASINYA PADA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020100/5d2ff83888c9937b5d8b54d6/html5/thumbnails/1.jpg)
Ajeng Ginanjar, 2016 KONTRIBUSI PEMBELAJARAN IPS TERHADAP KECERDASAN SOSIAL SERTA IMPLIKASINYA PADA PERILAKU PROSOSIAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
83
BAB III
METODE PENELITIAN
Pembahasan pada bab III ini mencakup metode penelitian, desain penelitian,
partisipan, populasi dan sampel, istrumen penelitian, prosedur penelitian, dan
analisis data penelitian.
A. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu suatu
pendekatan yang memungkinkan dilakukan pencatatan dan penganalisisan
data hasil penelitian dengan menggunakan perhitungan statistik, mulai dari
pengumpulan data, penafsiran sampai penyajian hasilnya (Arikunto, 2006,
hlm. 12). Sedangkan metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
metode survei. Survei adalah metode riset dengan menggunakan kuesioner
sebagai instrumen pengumpulan datanya. Tujuannya untuk memperoleh
informasi tentang sejumlah responden yang dianggap mewakili populasi
tertentu. Kerlinger mengatakan bahwa penelitan survei adalah penelitan yang
dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari
adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut (Riduwan, 2008,
hlm. 49). Secara umum metode survei terdiri dari dua jenis, yaitu deskriptif
dan eksplanatif (analitik). Untuk itu, penulis mengkhususkan metode
penelitian ini dengan menggunakan survei deskriptif.
Metode survei deskriptif adalah suatu metode penelitan yang mengambil
sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat
pengumpulan data. Data dan informasi dikumpulkan dari responden dengan
menggunakan kuesioner. Morissan (2012, hlm. 166) mengungkapkan bahwa
suatu survei deskriptif berupaya menjelaskan atau mencatat kondisi atau sikap
untuk menjelaskan apa yang ada saat ini. Survei deskriptif berupaya untuk
mengungkapkan situasi saat ini terkait dengan suatu topik studi tertentu.
Survei dilakukan dengan melakukan pengamatan untuk mendapatkan
keterangan keterangan yang jelas terhadap suatu masalah tertentu dalam suatu
penelitian. Penelitian dilakukan secara meluas dan berusaha mencari hasil
![Page 2: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/24425/6/T_IPS_1402771_Chapter3.pdf · KONTRIBUSI PEMBELAJARAN IPS TERHADAP KECERDASAN SOSIAL SERTA IMPLIKASINYA PADA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020100/5d2ff83888c9937b5d8b54d6/html5/thumbnails/2.jpg)
Ajeng Ginanjar, 2016 KONTRIBUSI PEMBELAJARAN IPS TERHADAP KECERDASAN SOSIAL SERTA IMPLIKASINYA PADA PERILAKU PROSOSIAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
84
yang segera dapat digunakan untuk suatu tindakan yang sifatnya deskriptif
yaitu melukiskan hal-hal yang mengandung fakta yang fungsinya
merumuskan dan melukiskan apa yang terjadi.
Pemilihan metode deskriptif dirasakan tepat untuk digunakan dalam
penelitian ini. Survei dilakukan untuk mengetahui gambaran pembelajaran
IPS, kecerdasan sosial, perilaku prososial Peserta Didik SMP di Kecamatan
Rangkasbitung Kabupaten Lebak. Selain itu untuk mengetahui adakah
kontribusi pembelajaran IPS terhadap kecerdasan sosial, serta implikasinya
pada perilaku prososial Peserta Didik SMP di Kecamatan Rangkasbitung
Kabupaten Lebak. Hal ini sejalan dengan yang disampaikan oleh Prasetyo &
Miftahul (2010, hlm. 42) bahwa penelitian deskriptif dilakukan untuk
memberikan gambaran yang lebih detail mengenai suatu gejala atau
fenomena.
Penggunaan metode survei akan memudahkan penulis untuk memperoleh
data untuk diolah dengan tujuan memecahkan masalah yang menjadi tujuan
akhir suatu penelitian. Adapun langkah-langkah yang bisa dilakukan dalam
pelaksanaan survei menurut Singarimbun (2011, hlm. 12-13) adalah: 1)
merumuskan masalah penelitian dan menentukan tujuan survei, 2)
menentukan konsep dan hipotesa serta menggali kepustakaan, 3)
pengambilan sampel, 4) pembuatan kuesioner, 5) pekerjaan lapangan, 6)
pengolahan data, 7) analisa dan pelaporan.
B. Desain penelitian
Arikunto (2006, hlm. 51) mengemukakan bahwa desain penelitian adalah
rencana atau rancangan yang dibuat oleh peneliti sebagai rancangan kegiatan
yang akan dilaksanakan. Desain penelitian merupakan tipe penelitian yang
akan dilakukan dan tergantung pada jenis masalah. Hasan (2002, hlm. 32)
menjelaskan ada tiga jenis desain penelitian, yaitu:
![Page 3: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/24425/6/T_IPS_1402771_Chapter3.pdf · KONTRIBUSI PEMBELAJARAN IPS TERHADAP KECERDASAN SOSIAL SERTA IMPLIKASINYA PADA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020100/5d2ff83888c9937b5d8b54d6/html5/thumbnails/3.jpg)
Ajeng Ginanjar, 2016 KONTRIBUSI PEMBELAJARAN IPS TERHADAP KECERDASAN SOSIAL SERTA IMPLIKASINYA PADA PERILAKU PROSOSIAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
85
1. Desain Eksplanatori
Desain eksplanatori berusaha mencari ide-ide atau hubungan-hubungan
yang baru, sehingga dapat dikatakan desain ini bertitik tolak dari
variabel, bukan dari fakta.
2. Desain Deskriptif
Desain ini bertujuan untuk menguraikan sifat atau karakteristik dari suatu
fenomena tertentu. Selain itu juga untuk memperoleh gambaran perihal
satu kenyataan atau menguji hubungan pada kenyataan yang sudah ada
atau sudah berlangsung pada subjek.
3. Desain Kausal
Desain kausal berguna untuk menganalisis hubungan-hubungan antara
satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel
mempengaruhi variabel lainnya. Desain kausal menguji hubungan “sebab
akibat”. Menurut Sugiyonometode kausal (2010, hlm. 56) adalah
“hubungan yang bersifat sebab akibat, jadi disini ada variabel independen
(variabel yang mempengaruhi) dan variabel dependen (dipengaruhi)”.
Berdasarkan penjelasan tersebut, dan disesuaikan dengan metode yang
akan digunakan dalam penelitian ini yaitu survei deskriptif, maka desain yang
digunakan adalah desain deskriptif. Untuk lebih jelasnya, desain penelitian ini
dapat digambarkan sebagai berikut:
![Page 4: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/24425/6/T_IPS_1402771_Chapter3.pdf · KONTRIBUSI PEMBELAJARAN IPS TERHADAP KECERDASAN SOSIAL SERTA IMPLIKASINYA PADA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020100/5d2ff83888c9937b5d8b54d6/html5/thumbnails/4.jpg)
Ajeng Ginanjar, 2016 KONTRIBUSI PEMBELAJARAN IPS TERHADAP KECERDASAN SOSIAL SERTA IMPLIKASINYA PADA PERILAKU PROSOSIAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
86
Gambar 3.1
Desain Penelitian
(dikembangkan oleh peneliti)
Keterangan:
X = Pembelajaran IPS
Y1 = Kecerdasan Sosial
Y2 = Perilaku Prososial
C. Partisipan
Partisipan penelitian adalah sebagian dari subjek populasi (Latipun,
2010, 22). Penentuan partisipan dilakukan menggunakan teknik simple
random sampling yakni memilih setiap individu yang menjadi sampel secara
acak. Partisipan dalam penelitian ini adalah peserta didik SMP Negeri
maupun Swasta di Kecamatan Rangkasbitung. Dari 13 SMP dengan jumlah
keseluruhan populasi 6965 peserta didik sesuai yang tercatat pada referensi
data KEMENDIKBUD, maka ditentukan jumlah partisipan dalam penelitian
ini dengan menggunakan teknik total sampling. Arifin (2011, hlm. 224)
menjelaskan bahwa dalam pengambilan dan penentuan jumlah sampel,
sebenarnya tidak ada ketentuan yang mutlak, tetapi sekedar gambaran
dapat mengikuti petunjuk sebagai berikut:
1. Jika jumlah anggota populasi sampel dengan 50, sebaiknya dijadikan
sampel semua atau sering disebut dengan sampel total, artinya
seluruh anggota populasi berada antara 51 sampai dengan 100.
![Page 5: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/24425/6/T_IPS_1402771_Chapter3.pdf · KONTRIBUSI PEMBELAJARAN IPS TERHADAP KECERDASAN SOSIAL SERTA IMPLIKASINYA PADA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020100/5d2ff83888c9937b5d8b54d6/html5/thumbnails/5.jpg)
Ajeng Ginanjar, 2016 KONTRIBUSI PEMBELAJARAN IPS TERHADAP KECERDASAN SOSIAL SERTA IMPLIKASINYA PADA PERILAKU PROSOSIAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
87
2. Jika jumlah anggota populasi berada antara 51 sampai dengan 100,
maka sampel dapat diambil 50-60% atau dapat juga menggunakan
sampel total.
3. Jika jumlah anggota populasi berada antara 101 sampai dengan 500,
maka sampel dapat diambil 30-40%.
4. Jika jumlah anggota berada antara 501 sampai dengan 1000, maka
sampel dapat diambil 20-25%.
5. Jika jumlah anggota populasi diatas 1000, maka sampel dapat
diambil 10-15%.
Sebelum menentukan berapa jumlah sampel peserta didik, terlebih
dahulu ditentukan SMP mana yang akan menjadi partisipan/responden dalam
penelitian ini yang diambil 10-15% dari populasi. Sesuai dengan perhitungan
tersebut maka ditentukan 2 SMP sebagai partisipan dari 13 SMP yang
terdapat di Kecamatan Rangkasbitung Kabupaten Lebak yaitu SMPN 1 dan
SMPN 2 berdasarkan pertimbangan diantaranya jika dilihat dari lokasi kedua
SMP ini berbeda lokasi, SMPN 1 berada di Muara Ciujung Barat, dan SMPN
2 di Muara Ciujung Timur. Sehingga setidak-tidaknya dapat mewakili seluruh
kelurahan (Cijoro Lebak, Cijoro Pasir, Muara Ciujung Barat, Muara Ciujung
Timur, Rangkasbitung Barat) di kecamatan Rangkasbitung. Selain itu kedua
sekolah ini merupakan sekolah terfavorit terbukti dengan jumlah peserta didik
terbanyak diantara 11 SMP lainnya namun tentunya karakteristik peserta
didik lebih beragam sehingga dapat mewakili sampel penelitian.
Selanjutnya menentukan partisipan penelitian. Partisipan yang
diikutsertakan dalam penelitian ini adalah Peserta Didik SMP kelas 7, 8, atau
9 yang tercatat sebagai peserta didik di Kecamatan Rangkasbitung Kabupaten
Lebak. Adapun alasan memilih lokasi penelitian di Rangkasbitung adalah
karena penelitian ini berangkat dari temuan awal mengenai beberapa
permasalahan sosial yang terjadi pada peserta didik SMP di Rangkasbitung
khususnya, serta permasalahan perilaku peserta didik lainnya di Indonesia
secara umum. Sehingga penulis tertarik untuk mengetahui adakah kontribusi
![Page 6: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/24425/6/T_IPS_1402771_Chapter3.pdf · KONTRIBUSI PEMBELAJARAN IPS TERHADAP KECERDASAN SOSIAL SERTA IMPLIKASINYA PADA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020100/5d2ff83888c9937b5d8b54d6/html5/thumbnails/6.jpg)
Ajeng Ginanjar, 2016 KONTRIBUSI PEMBELAJARAN IPS TERHADAP KECERDASAN SOSIAL SERTA IMPLIKASINYA PADA PERILAKU PROSOSIAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
88
pembelajaran terhadap kecerdasan sosial dan perilaku prososial peserta didik
di Kecamatan Rangkasbitung Kabupaten Lebak.
D. Populasi dan sampel
1. Populasi
Kountur (2009, hlm. 145) mengemukakan bahwa “populasi adalah
suatu kumpulan menyeluruh dari suatu obyek yang merupakan perhatian
peneliti”. Sedangkan Sugiyono (2011, hlm. 80) menjelaskan populasi
adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik SMP di
Kecamatan Rangkasbitung. Alasan populasi ini dipilih karena memiliki
karakteristik yang terkait dengan tujuan penelitian, yakni Kecamatan
Rangkasbitung sebagai Ibukota Kabupaten Lebak yang mendapat image
atau anggapan sebagai Kabupaten yang tertinggal tengah berupaya
menghilangkan image tersebut. Dimana saat ini Kabupaten Lebak sedang
dalam masa transisi menuju Lebak yang Maju dan Berdaya saing. Pada
masa transisi ini, perbaikan dan pembangunan diberbagai sektor tengah
digencarkan. Selain memberikan banyak manfaat, namun disisi lain
dikhawatirkan adanya ketidaksiapan penduduknya terutama remaja yang
rentan berperilaku menyimpang/negatif terlebih karena perubahan sosial
budaya yang terjadi di lingkungannya.
Berdasarkan studi dokumentasi dari Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kabupaten Lebak, diperoleh data bahwa pada tahun ajaran
2015/2016 terdapat peserta didik SMP sebanyak 6.901 orang, baik dari
SMP Negeri maupun SMP Swasta. Data lebih jelasnya dapat dilihat
dalam tabel berikut ini:
![Page 7: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/24425/6/T_IPS_1402771_Chapter3.pdf · KONTRIBUSI PEMBELAJARAN IPS TERHADAP KECERDASAN SOSIAL SERTA IMPLIKASINYA PADA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020100/5d2ff83888c9937b5d8b54d6/html5/thumbnails/7.jpg)
Ajeng Ginanjar, 2016 KONTRIBUSI PEMBELAJARAN IPS TERHADAP KECERDASAN SOSIAL SERTA IMPLIKASINYA PADA PERILAKU PROSOSIAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
89
Tabel 3.1
Tabel Daftar SMP di Kecamatan Rangkasbitung
No
Nama Sekolah
Alamat
Kelurahan
Status
Jumlah
Peseta
didik
1. SMPN 1
Rangkasbitung
Jl. Multatuli
No.37
Muara Ciujung
Barat
Negeri 1143
2. SMPN 2
Rangkasbitung
Jl. Dewi
Sartika No. 34
Muara Ciujung
Timur
Negeri 1049
3. SMPN 3
Rangkasbitung
Jl. Jend.
Sudirman No.
Jatimulya Negeri 778
4. SMPN 4
Rangkasbitung
Jl. M A
Salmun No.6
Muara Ciujung
Barat
Negeri 1020
5. SMPN 5
Rangkasbitung
Jl. Prof. Dr. Ir.
Soetami No.
50
Mekarsari Negeri 671
6. SMPN 6
Rangkasbitung
Jl Siliwangi
Pasir Ona
Rangkasbitung
Timur
Negeri 464
7. SMPN 8
Rangkasbitung
Jl. Raya
Kolelet Km.
05
Kolelet Wetan Negeri 481
8. SMPN 9
Rangkasbitung
Desa Nameng Nameng Negeri 242
9. SMPN 10
Rangkasbitung
Jl. Raya Ona
Cisemut KM
06
Pasir Tanjung Negeri 231
10. SMP Mardi
Yuana
Jl. Multatuli
No.18
Muara Ciujung
Barat
Swasta 80
11. SMPS Islam
Terpadu
Adda`wah
JL. Tubagus
Hasan, RT.
001 RW. 05
Jatimulya Swasta 78
12. SMPS Al-
Bayan
Rangkasbitung Nameng Swasta 621
13. SMP Al-
Ischakiyah
Rangkasbitung Nameng Swasta 43
JUMLAH 6901
Sumber:
http://referensi.data.kemdikbud.go.id/pd_index.php?level=3&kode=2802
18&id=6)
![Page 8: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/24425/6/T_IPS_1402771_Chapter3.pdf · KONTRIBUSI PEMBELAJARAN IPS TERHADAP KECERDASAN SOSIAL SERTA IMPLIKASINYA PADA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020100/5d2ff83888c9937b5d8b54d6/html5/thumbnails/8.jpg)
Ajeng Ginanjar, 2016 KONTRIBUSI PEMBELAJARAN IPS TERHADAP KECERDASAN SOSIAL SERTA IMPLIKASINYA PADA PERILAKU PROSOSIAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
90
2. Sampel
Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian,
terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan. Sugiyono (2001, hlm.
57) menyebutkan teknik sampling yang biasanya digunakan dalam
penelitian. Teknik sampling tersebut diuraikan melalui skema berikut ini
(Kountur, 2009, hlm. 138):
Gambar 3.2
Skema Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang akan digunakan dalam penelitian
ini yaitu dengan teknik Cluster Sampling dan selanjutnya akan
menggunakan Simple Random Sampling dikarenakan seluruh anggota
populasi diberikan peluang yang sama untuk menjadi sampel (probability
sampling). Menurut Sugiyono (2011, hlm. 65) Cluster Sampling adalah
teknik sampel yang digunakan untuk menentukan sampel bila obyek
yang akan diteliti sangat luas. Menurut Riduwan (2008, hlm. 58) Simple
random sampling adalah cara pengambilan sampel dari anggota populasi
dengan menggunakan acak tanpa memperhatikan strata dalam anggota
populasi tersebut”. Sesuai dengan rumus yang dikembangkan oleh Isac
dan Michael dalam Sugiono (2008, hlm. 126) untuk menghitung ukuran
sampel dari populasi yang diketahui jumlahnya yaitu sebagai berikut:
Teknik
Sampling
Probability Sampling
Simple random sampling
Proportionate stratified
random sampling
Disproportionate stratified
random sampling
Area (cluster) sampling
(sampling menurut daerah)
NonProbability Sampling
Sampling sistematis
Sampling kuota
Sampling aksidental
Purposive sampling
Sampling jenuh
Snowball sampling
![Page 9: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/24425/6/T_IPS_1402771_Chapter3.pdf · KONTRIBUSI PEMBELAJARAN IPS TERHADAP KECERDASAN SOSIAL SERTA IMPLIKASINYA PADA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020100/5d2ff83888c9937b5d8b54d6/html5/thumbnails/9.jpg)
Ajeng Ginanjar, 2016 KONTRIBUSI PEMBELAJARAN IPS TERHADAP KECERDASAN SOSIAL SERTA IMPLIKASINYA PADA PERILAKU PROSOSIAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
91
Keterangan:
s : Jumlah sampel yang dicari
N : Jumlah Populasi
P : Proporsi populasi, asumsi diambil P = 0,50
d : Derajat ketepatan, biasanya diambil d = 0,05
ƛ² : Nilai tabel chi square. ƛ² = 3.481 tingkat kepercayaan 0.95
Jadi jumlah sampel peserta didik sebanyak 335 orang. Jumlah
sampel tersebut jika diprosentasekan lagi menjadi 335/2192 x 100% =
15%. Setelah dihitung secara keseluruhan, maka jumlah sampel
penelitian adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2
Tabel Sampel Partisipan Peserta didik dalam Penelitian
No.
Nama Sekolah
Jumlah
Populasi
Peserta didik
Jumlah Sampel
Peserta didik
1. SMPN 1 Rangkasbitung 1143 175
2. SMPN 2 Rangkasbitung 1049 160
JUMLAH 2192 335
Keterangan: Jumlah sampel = 15% x Jumlah populasi peserta didik
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini sebagai alat
pengumpul data adalah angket (kuesioner) dan wawancara.
1. Kuesioner
Menurut Sugiyono (2008, hlm. 199), mengungkapkan bahwa “Kuesioner
merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan
data yang efisien bila penelti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur
![Page 10: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/24425/6/T_IPS_1402771_Chapter3.pdf · KONTRIBUSI PEMBELAJARAN IPS TERHADAP KECERDASAN SOSIAL SERTA IMPLIKASINYA PADA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020100/5d2ff83888c9937b5d8b54d6/html5/thumbnails/10.jpg)
Ajeng Ginanjar, 2016 KONTRIBUSI PEMBELAJARAN IPS TERHADAP KECERDASAN SOSIAL SERTA IMPLIKASINYA PADA PERILAKU PROSOSIAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
92
dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden cukup besar dan
tersebar diwilayah yang luas. Kuesioner dapat berupa
pertanyaan/pertanyaan tertutup atau terbuka, dapat diberikan kepada
responden secara langsung. Kuesioner yang dipersiapkan dalam
penelitian ini adalah kuesioner/angket dengan Skala Likert, sehingga
mudah dijawab oleh responden. Jawaban alternatif yang disediakan
adalah:
4 = Selalu, apabila selalu melakukan, tidak pernah tidak melakukan
3 = Sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-
kadang tidak melakukan
2 = Jarang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering
tidak melakukan
1 = Tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini ada tiga, yaitu 1)
kuesioner pembelajaran IPS yang merujuk pada pendapat Komalasari,
pembelajaran dilihat sebagai proses yang ditunjang oleh metode, media,
sumber, dan evaluasi pembelajaran. 2) kuesioner kecerdasan sosial
merujuk pada teori Anderson. 3) kuesioner perilaku prososial merujuk
pada teori Eisenberg & Mussen. Kuesioner ini diberikan kepada
responden, dalam penelitian ini yang dimaksud adalah peserta didik di
Kecamatan Rangkabitung Kabupaten Lebak. Untuk lebih jelasnya,
berikut ini adalah tabel kisi-kisi kuesioner:
Tabel 3.3
Tabel Kisi-kisi Instrumen
Variabel Sub Variabel Indikator Deskriptor No Item
Metode 1. Multi metode
2. Menantang
3. Aktif
4. Berbasis nilai
1. Komunikasi multi
arah
2. Mengembangkan
keterampilan
menganalisis
3. Guru dapat
1, 2, 5, 7,
9, 10, 11,
12, 13, 14,
16, 17, 19,
20, 21, 23,
29, 33
![Page 11: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/24425/6/T_IPS_1402771_Chapter3.pdf · KONTRIBUSI PEMBELAJARAN IPS TERHADAP KECERDASAN SOSIAL SERTA IMPLIKASINYA PADA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020100/5d2ff83888c9937b5d8b54d6/html5/thumbnails/11.jpg)
Ajeng Ginanjar, 2016 KONTRIBUSI PEMBELAJARAN IPS TERHADAP KECERDASAN SOSIAL SERTA IMPLIKASINYA PADA PERILAKU PROSOSIAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
93
Pembelajaran
IPS
menjadi role
mode
4. Mengarahkan
pada kesadaran
sosial
5. Mendorong
keterampilan
memecahkan
masalah
Media 1. Multi media
2. Berfungsi
fiksatif,
manipulatif atau
distributif
1. Mengembangan
wawasan sosial
2. Mengembangkan
kemampuan
komunikasi sosial
3. Mengembangkan
keterampilan
menggunakan
media internet
8, 18, 27
Sumber 1. Multi sumber
2. Bermakna
3. Berbasis nilai
4. Kontekstual
1. Memberikan
informasi
2. Membantu peserta
didik memahami
pembelajaran
3. Mendorong
perubahan
perilaku peserta
didik
3, 4, 6,
26, 28, 30
Evaluasi 1. Penilaian diri
berdasarkan
prinsip:
a. Objektif
b. Terbuka
c. Demokratis
d. Komprehens
if dll
1. Penilaian diri
Mendorong untuk
peduli
sekitar/sesama
2. Mendorong untuk
menghargai orang
lain
3. Mendorong
bersikap
demokratis
4. Mendorong pada
kepekaan sosial
5. Mendorong
kepercayaan diri
dalam lingkungan
sosial
15, 22, 24,
25, 31, 32,
34, 35, 36,
37, 38, 39,
40
Kepekaan sosial 1. Sikap empati
2. Sikap prososial
1. Peduli sekitar
2. Peduli sesama
3. Tanggung jawab
49, 53, 54,
55, 56 , 66
![Page 12: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/24425/6/T_IPS_1402771_Chapter3.pdf · KONTRIBUSI PEMBELAJARAN IPS TERHADAP KECERDASAN SOSIAL SERTA IMPLIKASINYA PADA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020100/5d2ff83888c9937b5d8b54d6/html5/thumbnails/12.jpg)
Ajeng Ginanjar, 2016 KONTRIBUSI PEMBELAJARAN IPS TERHADAP KECERDASAN SOSIAL SERTA IMPLIKASINYA PADA PERILAKU PROSOSIAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
94
Kecerdasan
Sosial
Wawasan sosial 1. Kesadaran diri
2. Pemahaman
situasi sosial
dan etika sosial
1. Memberi contoh
baik
2. Menjadi
penggerak
3. Mudah beradaptasi
4. Menyadari
kesalahan
5. Pantang menyerah
6. Patuh
7. Objektif dalam
menilai
8. Mengikuti
kegiatan sosial
9. Menggunakan
media sosial
45, 46, 48,
52, 58, 59,
60, 61, 62,
65, 70
Komunikasi
Sosial
1. Keterampilan
mendengarkan
2. Keterampilan
berbicara dll
1. Membawa
pengaruh positif
2. Memotivasi diri
sendiri dan/ orang
lain
3. Menghargai orang
lain
4. Humoris
5. Membina
hubungan baik
41, 42, 47,
50, 51, 57,
67, 68
Keterampilan
pemecahan
masalah
1. Keterampilan
mengidentifikas
i masalah
2. Kemampuan
memahami
situasi kondisi
orang lain
1. Menyelesaikan
masalah sendiri
dan/ orang lain
2. Memberikan
saran./solusi untuk
sesuatu hal/orang
lain
43, 44, 63,
64, 69
Membagi 1. Berbagi
2. Peduli sosial
1. Senang membagi
apa yang dimiliki
kepada orang lain
2. Memiliki banyak
teman
3. Peduli sekitar dan
sesama
80, 91, 94,
100
Kerjasama 1. Kegiatan sosial
1. Setia kawan
2. Mudah beradaptasi
3. Menyukai kegiatan
sosial
4. Mengikuti kegiatan
sosial
79, 83, 97,
98
Menyumbang 1. Memberi 1. Memberi 81, 82, 92
![Page 13: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/24425/6/T_IPS_1402771_Chapter3.pdf · KONTRIBUSI PEMBELAJARAN IPS TERHADAP KECERDASAN SOSIAL SERTA IMPLIKASINYA PADA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020100/5d2ff83888c9937b5d8b54d6/html5/thumbnails/13.jpg)
Ajeng Ginanjar, 2016 KONTRIBUSI PEMBELAJARAN IPS TERHADAP KECERDASAN SOSIAL SERTA IMPLIKASINYA PADA PERILAKU PROSOSIAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
95
Perilaku
Prososial
sumbangan
2. Peka terhadap
lingkungan
sumbangan atas
permintaan
2. Memberi
sumbangan atas
kesadaran
Menolong 1. Hakikat
manusia
2. Tolong
menolong
1. Menyadari hakikat
manusia
2. Tidak pamrih
3. Tidak pandang
bulu
4. Membalas
kebaikan orang
lain
72, 84, 85,
90
Kejujuran 1. Sesuai dengan
kenyataan
2. Kesopanan
1. Berkata jujur
2. Sopan santun
dalam bertutur dan
bertindak
74, 93
Kedermawanan 1. Syukur
2. Keramahan
3. Empati
1. Banyak bersyukur
2. Ramah pada orang
lain
3. Mudah larut dalam
kesedihan/kesusah
an orang lain
71, 73, 99
Mempertimbang
kan hak dan
kesejahteraan
orang lain
1. Kontrol diri
2. Peduli sosial
3. Hubungan
sosial
1. Menghargai hak
orang lain
2. Mementingkan
kesejahteraan
orang lain
3. Tidak
merendahkan
orang lain
4. Menjalin hubungan
baik dengan orang
lain
75, 76, 77,
78, 86, 87,
88, 89, 95,
96
Hasil penelitian sebaiknya tidak bias dan tidak diragukan
kebenarannya, oleh karena itu alat ukur tersebut haruslah valid dan
reliabel. Sebelum diujicobakan, instrumen tersebut dikonsultasi dengan
para ahli, yaitu dosen pembimbing dengan kualifikasi profesor di
bidangnya. Selain itu digunakan dua macam tes yaitu uji validitas dan uji
reliabilitas. sebagai berikut:
![Page 14: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/24425/6/T_IPS_1402771_Chapter3.pdf · KONTRIBUSI PEMBELAJARAN IPS TERHADAP KECERDASAN SOSIAL SERTA IMPLIKASINYA PADA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020100/5d2ff83888c9937b5d8b54d6/html5/thumbnails/14.jpg)
Ajeng Ginanjar, 2016 KONTRIBUSI PEMBELAJARAN IPS TERHADAP KECERDASAN SOSIAL SERTA IMPLIKASINYA PADA PERILAKU PROSOSIAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
96
a. Uji Validitas
Salah satu ciri instrumen itu baik adalah apabila instrumen itu
dapat tepat mengukur apa yang hendak diukur secara valid. Merujuk
pada Zainul dan Nasution (2005, hlm. 189), validitas tes dapat
didefinisikan sebagai seberapa jauh perangkat tes itu berguna dalam
mengambil keputusan yang relevan dengan tujuan yang telah
ditentukan. Atau secara sederhana dapat dikatakan bahwa validitas
tes berarti seberapa jauh tes itu memang mengukur kemampuan
dalam bidang studi yang ingin diukur dengan tes tersebut, atau yang
sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan terlebih dahulu.
Validitas yang diuji dalam instrument penelitian ini berkaitan dengan
validitas isi (content validity). Merujuk pada Gay, Mills, dan
Airasian (2006, hlm. 134), validitas isi (content validity) adalah
sejauh mana sebuah tes mengukur area konten yang dimaksudkan.
Zainul dan Nasution (2005, hlm. 189), menyatakan bahwa untuk
mengetahui tingkat validitas isi tes, diperlukan adanya penilaian ahli
yang menguasai bidang studi tersebut. Uji validitas untuk instrumen
dalam penelitian ini juga menggunakan teknik korelasi product
moment, dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan :
rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
ΣX = jumlah skor tiap item
ΣY = jumlah skor total item
ΣX² = jumlah dari skor X yang dikuadratkan
ΣY² = jumlah dari skor Y yang dikuadratkan
(ΣX)² = jumlah dari skor X lalu dikuadratkan
(ΣY)² = jumlah dari skor Y lalu dikuadratkan
![Page 15: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/24425/6/T_IPS_1402771_Chapter3.pdf · KONTRIBUSI PEMBELAJARAN IPS TERHADAP KECERDASAN SOSIAL SERTA IMPLIKASINYA PADA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020100/5d2ff83888c9937b5d8b54d6/html5/thumbnails/15.jpg)
Ajeng Ginanjar, 2016 KONTRIBUSI PEMBELAJARAN IPS TERHADAP KECERDASAN SOSIAL SERTA IMPLIKASINYA PADA PERILAKU PROSOSIAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
97
ΣXY = jumlah perkalian X dan Y
N = jumlah responden dalam penelitian
Uji validitas dilakukan dengan menggunakan tarf signifikasi 5% (α =
0,05). Kemudian dilakukan uji keberartian r yang dilakukan dengan
uji t (taraf signifikasi 5%), dengan menggunakan rumus:
Keterangan:
t hitung = nilai t
r = nilai koefisien korelasi
n = jumlah sampel
Kriteria pengujian diambil dengan menggunakan nilai thitung
dengan ttabel, yaitu dengan taraf nyata α = 0,05 dan derajat
kebebasan (n-2), item dikatakan valid jika thitung > ttabel. Setelah
dilakukan uji instrument sebanyak 100 butir soal menggunakan
Pearson Corelation maka didapat hasil sebagai berikut dengan
syarat nilai kritis yang didapat dengan n = 325 dan r = 0.113. Jika r-
hitung lebih besar atau sama dengan 0.113 maka butir soal valid.
Jika r-hitung lebih kecil dari 0.113 maka butir soal Tidak Valid.
Tabel 3.4
Hasil Uji Validitas Angket Persepsi Peserta Didik tentang
Pembelajaran IPS (X)
No item rxy Rtabel (5%)
(N=335)
Keterangan/Status
1 0,406 0,113 Valid
2 0,217 0,113 Valid
3 0,438 0,113 Valid
4 0,414 0,113 Valid
5 0,303 0,113 Valid
6 0,488 0,113 Valid
![Page 16: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/24425/6/T_IPS_1402771_Chapter3.pdf · KONTRIBUSI PEMBELAJARAN IPS TERHADAP KECERDASAN SOSIAL SERTA IMPLIKASINYA PADA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020100/5d2ff83888c9937b5d8b54d6/html5/thumbnails/16.jpg)
Ajeng Ginanjar, 2016 KONTRIBUSI PEMBELAJARAN IPS TERHADAP KECERDASAN SOSIAL SERTA IMPLIKASINYA PADA PERILAKU PROSOSIAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
98
7 0,379 0,113 Valid
8 0,238 0,113 Valid
9 0,320 0,113 Valid
10 0,321 0,113 Valid
11 0,420 0,113 Valid
12 0,434 0,113 Valid
13 0,454 0,113 Valid
14 0,490 0,113 Valid
15 0,413 0,113 Valid
16 0,236 0,113 Valid
17 0,286 0,113 Valid
18 0,361 0,113 Valid
19 0,387 0,113 Valid
20 0,254 0,113 Valid
21 0,351 0,113 Valid
22 0,487 0,113 Valid
23 0,382 0,113 Valid
24 0,318 0,113 Valid
25 0,449 0,113 Valid
26 0,485 0,113 Valid
27 0,458 0,113 Valid
28 0,428 0,113 Valid
29 0,462 0,113 Valid
30 0,400 0,113 Valid
31 0,356 0,113 Valid
32 0,469 0,113 Valid
33 0,532 0,113 Valid
34 0,542 0,113 Valid
35 0,522 0,113 Valid
36 0,481 0,113 Valid
37 0,525 0,113 Valid
38 0,450 0,113 Valid
39 0,506 0,113 Valid
40 0,505 0,113 Valid
![Page 17: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/24425/6/T_IPS_1402771_Chapter3.pdf · KONTRIBUSI PEMBELAJARAN IPS TERHADAP KECERDASAN SOSIAL SERTA IMPLIKASINYA PADA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020100/5d2ff83888c9937b5d8b54d6/html5/thumbnails/17.jpg)
Ajeng Ginanjar, 2016 KONTRIBUSI PEMBELAJARAN IPS TERHADAP KECERDASAN SOSIAL SERTA IMPLIKASINYA PADA PERILAKU PROSOSIAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
99
Tabel 3.5
Hasil Uji Validitas Angket Persepsi Peserta Didik tentang
Kecerdasan Sosial (Y1)
No item rxy Rtabel (5%)
(N=335)
Keterangan/Status
41 0,479 0,113 Valid
42 0,420 0,113 Valid
43 0,409 0,113 Valid
44 0,529 0,113 Valid
45 0,520 0,113 Valid
46 0,496 0,113 Valid
47 0,472 0,113 Valid
48 0,577 0,113 Valid
49 0,480 0,113 Valid
50 0,512 0,113 Valid
51 0,547 0,113 Valid
52 0,488 0,113 Valid
53 0,328 0,113 Valid
54 0,485 0,113 Valid
55 0,477 0,113 Valid
56 0,443 0,113 Valid
57 0,446 0,113 Valid
58 0,506 0,113 Valid
59 0,409 0,113 Valid
60 0,434 0,113 Valid
61 0,603 0,113 Valid
62 0,509 0,113 Valid
63 0,557 0,113 Valid
64 0,460 0,113 Valid
65 0,343 0,113 Valid
66 0,546 0,113 Valid
67 0,518 0,113 Valid
68 0,489 0,113 Valid
69 0,483 0,113 Valid
70 0,456 0,113 Valid
![Page 18: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/24425/6/T_IPS_1402771_Chapter3.pdf · KONTRIBUSI PEMBELAJARAN IPS TERHADAP KECERDASAN SOSIAL SERTA IMPLIKASINYA PADA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020100/5d2ff83888c9937b5d8b54d6/html5/thumbnails/18.jpg)
Ajeng Ginanjar, 2016 KONTRIBUSI PEMBELAJARAN IPS TERHADAP KECERDASAN SOSIAL SERTA IMPLIKASINYA PADA PERILAKU PROSOSIAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
100
Tabel 3.6
Hasil Uji Validitas Angket Persepsi Peserta Didik
tentang Perilaku Prososial (Y2)
No item rxy Rtabel (5%)
(N=335)
Keterangan/Status
71 0,403 0,113 Valid
72 0,430 0,113 Valid
73 0,414 0,113 Valid
74 0,517 0,113 Valid
75 0,631 0,113 Valid
76 0,535 0,113 Valid
77 0,529 0,113 Valid
78 0,465 0,113 Valid
79 0,459 0,113 Valid
80 0,567 0,113 Valid
81 0,481 0,113 Valid
82 0,235 0,113 Valid
83 0,484 0,113 Valid
84 0,614 0,113 Valid
85 0,600 0,113 Valid
86 0,462 0,113 Valid
87 0,644 0,113 Valid
88 0,552 0,113 Valid
89 0,628 0,113 Valid
90 0,522 0,113 Valid
91 0,485 0,113 Valid
92 0,603 0,113 Valid
93 0,643 0,113 Valid
94 0,358 0,113 Valid
95 0,611 0,113 Valid
96 0,423 0,113 Valid
97 0,552 0,113 Valid
98 0,506 0,113 Valid
99 0,544 0,113 Valid
100 0,567 0,113 Valid
![Page 19: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/24425/6/T_IPS_1402771_Chapter3.pdf · KONTRIBUSI PEMBELAJARAN IPS TERHADAP KECERDASAN SOSIAL SERTA IMPLIKASINYA PADA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020100/5d2ff83888c9937b5d8b54d6/html5/thumbnails/19.jpg)
Ajeng Ginanjar, 2016 KONTRIBUSI PEMBELAJARAN IPS TERHADAP KECERDASAN SOSIAL SERTA IMPLIKASINYA PADA PERILAKU PROSOSIAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
101
b. Uji Reliabilitas
Uji Realibilitas dilakukan untuk mengetahui konsistensi angket
yang digunakan oleh peneliti sehingga angket tersebut dapat
dihandalkan. Uji Reliabilitas instrumen dalam penelitian ini
meggunakan Alpha Cronbach dengan rumus:
Keterangan:
α = Koefisien reliabilitas Alpha Cronbach
K = Jumlah Item Pertanyaan yang di uji
Σsi2 = Jumlah Varian skor item
SX2 = Varians Skor tes ( Seluruh item K)
Merujuk pada Hilton and Brownlow (2004, hlm. 364), bahwa acuan
reliabilitas data yaitu:
Jika alpha > 0,90 maka reliabilitas sempurna
Jika alpha antara 0,70 – 0,90 maka reliabilitas tinggi
Jika alpha antara 0,50 – 0,70 maka reliabilitas moderat
Jika alpha < 0,50 maka reliabilitas rendah
Setelah dilakukan pengujian dengan SPSS terhadap instrument
penelitian sebanyak 100 butir soal, maka didapat hasil sebagai
berikut:
Tabel 3.7
Hasil Uji Reliabilitas Butir Soal
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 259 77.3
Excludeda 76 22.7
Total 335 100.0
![Page 20: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/24425/6/T_IPS_1402771_Chapter3.pdf · KONTRIBUSI PEMBELAJARAN IPS TERHADAP KECERDASAN SOSIAL SERTA IMPLIKASINYA PADA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020100/5d2ff83888c9937b5d8b54d6/html5/thumbnails/20.jpg)
Ajeng Ginanjar, 2016 KONTRIBUSI PEMBELAJARAN IPS TERHADAP KECERDASAN SOSIAL SERTA IMPLIKASINYA PADA PERILAKU PROSOSIAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
102
a. Listwise deletion based on all variables
in the procedure.
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
1 307,950 802,955 ,171 ,939
2 308,012 805,329 ,141 ,939
3 308,981 798,089 ,276 ,939
4 308,703 800,582 ,225 ,939
5 307,942 800,365 ,222 ,939
6 307,892 796,585 ,378 ,938
7 307,332 801,106 ,339 ,938
8 309,170 808,196 ,066 ,939
9 308,900 802,168 ,147 ,939
10 307,251 806,251 ,188 ,939
11 308,903 799,018 ,265 ,939
12 307,375 801,142 ,294 ,938
13 307,699 799,079 ,313 ,938
14 307,842 799,552 ,270 ,939
15 307,795 801,458 ,229 ,939
16 307,637 806,147 ,113 ,939
17 307,436 806,100 ,125 ,939
18 309,120 804,641 ,127 ,939
19 308,710 800,517 ,234 ,939
20 307,514 804,894 ,121 ,939
21 307,780 801,273 ,267 ,939
22 308,120 793,610 ,402 ,938
23 308,324 794,484 ,419 ,938
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.939 100
![Page 21: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/24425/6/T_IPS_1402771_Chapter3.pdf · KONTRIBUSI PEMBELAJARAN IPS TERHADAP KECERDASAN SOSIAL SERTA IMPLIKASINYA PADA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020100/5d2ff83888c9937b5d8b54d6/html5/thumbnails/21.jpg)
Ajeng Ginanjar, 2016 KONTRIBUSI PEMBELAJARAN IPS TERHADAP KECERDASAN SOSIAL SERTA IMPLIKASINYA PADA PERILAKU PROSOSIAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
103
24 307,842 800,452 ,253 ,939
25 308,263 790,791 ,498 ,938
26 308,097 792,343 ,348 ,938
27 308,683 794,644 ,331 ,938
28 307,900 796,044 ,277 ,939
29 307,297 798,675 ,390 ,938
30 307,629 798,761 ,274 ,939
31 307,931 802,925 ,185 ,939
32 308,282 796,095 ,328 ,938
33 308,046 794,835 ,334 ,938
34 307,923 794,304 ,443 ,938
35 308,073 788,580 ,482 ,938
36 307,919 791,269 ,458 ,938
37 307,807 789,761 ,501 ,938
38 307,591 795,917 ,445 ,938
39 307,931 791,763 ,480 ,938
40 307,961 785,960 ,530 ,938
1 308,189 794,363 ,386 ,938
2 308,255 792,051 ,355 ,938
3 308,193 796,265 ,273 ,939
4 307,927 796,518 ,348 ,938
5 308,154 797,813 ,334 ,938
6 308,112 789,937 ,500 ,938
7 307,490 795,956 ,453 ,938
8 308,131 789,006 ,488 ,938
9 307,876 795,000 ,411 ,938
10 307,610 795,068 ,431 ,938
11 307,888 795,332 ,384 ,938
12 307,564 796,177 ,416 ,938
13 307,888 799,666 ,237 ,939
14 308,112 793,728 ,404 ,938
15 308,236 794,654 ,398 ,938
16 308,378 790,275 ,468 ,938
17 307,811 794,092 ,352 ,938
18 307,799 790,533 ,451 ,938
![Page 22: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/24425/6/T_IPS_1402771_Chapter3.pdf · KONTRIBUSI PEMBELAJARAN IPS TERHADAP KECERDASAN SOSIAL SERTA IMPLIKASINYA PADA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020100/5d2ff83888c9937b5d8b54d6/html5/thumbnails/22.jpg)
Ajeng Ginanjar, 2016 KONTRIBUSI PEMBELAJARAN IPS TERHADAP KECERDASAN SOSIAL SERTA IMPLIKASINYA PADA PERILAKU PROSOSIAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
104
19 307,363 799,635 ,347 ,938
20 307,753 797,846 ,361 ,938
21 308,127 790,081 ,528 ,938
22 308,073 793,665 ,392 ,938
23 308,467 791,707 ,456 ,938
24 308,595 793,614 ,383 ,938
25 308,069 798,065 ,199 ,939
26 307,776 794,120 ,475 ,938
27 308,359 793,278 ,429 ,938
28 307,714 793,872 ,424 ,938
29 308,147 794,909 ,382 ,938
30 307,664 797,108 ,384 ,938
1 307,208 805,127 ,258 ,939
2 307,309 799,315 ,390 ,938
3 308,108 795,771 ,335 ,938
4 307,988 796,554 ,413 ,938
5 307,541 795,769 ,465 ,938
6 308,394 791,519 ,453 ,938
7 308,027 795,189 ,396 ,938
8 308,158 796,800 ,337 ,938
9 307,556 796,899 ,400 ,938
10 307,768 789,791 ,572 ,938
11 307,892 795,229 ,416 ,938
12 308,521 804,049 ,140 ,939
13 307,695 795,283 ,429 ,938
14 307,629 793,180 ,470 ,938
15 307,575 791,904 ,489 ,938
16 307,784 794,790 ,385 ,938
17 307,533 790,312 ,579 ,938
18 307,467 797,568 ,422 ,938
19 307,776 790,702 ,526 ,938
20 307,637 798,821 ,356 ,938
21 308,031 793,953 ,387 ,938
22 308,012 787,050 ,558 ,937
23 307,575 792,788 ,530 ,938
![Page 23: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/24425/6/T_IPS_1402771_Chapter3.pdf · KONTRIBUSI PEMBELAJARAN IPS TERHADAP KECERDASAN SOSIAL SERTA IMPLIKASINYA PADA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020100/5d2ff83888c9937b5d8b54d6/html5/thumbnails/23.jpg)
Ajeng Ginanjar, 2016 KONTRIBUSI PEMBELAJARAN IPS TERHADAP KECERDASAN SOSIAL SERTA IMPLIKASINYA PADA PERILAKU PROSOSIAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
105
24 307,409 799,367 ,343 ,938
25 308,108 789,655 ,524 ,938
26 307,915 800,357 ,227 ,939
27 307,988 789,531 ,476 ,938
28 308,239 791,260 ,422 ,938
29 307,695 797,236 ,395 ,938
30 308,058 790,845 ,471 ,938
Untuk melihat tingkat reliabilitas instrumen dapat dilihat dari
nilai alpha sebesar 0.939 hampir mendekati nilai satu. Sehingga
kesimpulannya adalah semua item pertanyaan terpercaya. Oleh
karena itu, instrumen ini mempunyai tingkat reliabilitas yang
sempurna.
Setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap 100 butir
soal yang akan digunakan sebagai instrumen penelitian, maka
didapatkan hasil keseluruhannya valid dan reliabel. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat dalam lampiran kuesinoner penelitian
F. Prosedur penelitian
Gambar 3.3
Skema Prosedur Penelitian
Menentukan Fokus
Peneltian Studi Pendahuluan Merumuskan Masalah
Menyusun Kerangka
Teori
Menyusun Kerangka
Pemikiran
Hipotesis
Pendekatan dan
Metode
Menentukan Sumber
Data
Menentukan Variable
dan Indikator
Menarik Kesimpulan
Analisis Data
Mengumpulkan data
Menentukan dan
menyusun instrumen
Rekomendasi
![Page 24: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/24425/6/T_IPS_1402771_Chapter3.pdf · KONTRIBUSI PEMBELAJARAN IPS TERHADAP KECERDASAN SOSIAL SERTA IMPLIKASINYA PADA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020100/5d2ff83888c9937b5d8b54d6/html5/thumbnails/24.jpg)
Ajeng Ginanjar, 2016 KONTRIBUSI PEMBELAJARAN IPS TERHADAP KECERDASAN SOSIAL SERTA IMPLIKASINYA PADA PERILAKU PROSOSIAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
106
G. Analisis data
Setelah penulis melakukan penelitian dilapangan dan mengumpulkan
data-data, maka langkah selanjutnya yang dilakukan adalah melakukan
analisis data. Analisis data menurut Patton (Hasan, 2010, hlm. 29) adalah
“proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola,
kategori, dan satuan uraian dasar”. Data yang telah dikumpulkan merupakan
data yang masih bersifat mentah karena masih berupa uraian deskriptif
mengenai subjek yang diteliti seperti pengetahuan, pengalaman, pendapat
maupun hal-hal lain yang berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti. Data
tersebut kemudian dianalisis sehingga lebih memiliki makna. Tujuan dari
analisis data adalah menyederhanakan seluruh data yang terkumpul,
menyajikanya dalam susunan yang sistematis, kemudian mengolah dan
menafsirkan atau memaknai data yang sebelumnya telah dikumpulkan.
Menurut Sugiyono (2008, hlm. 207) ada beberapa kegiatan yang
dilakukan dalam menganalisis data yaitu, mengelompokkan data berdasarkan
variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dan
seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan
perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan
untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.
1. Metode Succesive Interval (MSI)
Mengingat data variabel penelitian seluruhnya diukur dalam
bentuk skala ordinal, sementara pengolahan data dengan penerapan
statistik parametrik yaitu analisis korelasi sederhana dan berganda, serta
regresi linier sederhana dan berganda mensyaratkan data sekurang-
kurangnya harus diukur dalam skala interval. Dengan demikian semua
data ordinal yang terkumpul terlebih dahulu akan ditransformasikan
menjadi skala interval.
Pola pengubahan di atas digunakan untuk setiap item dari
seluruh item instrumen, secara teknis operasional pengubahan data
dari ordinal ke interval menggunakan Metode Succesive Interval
(MSI). Metode Succesive Interval (MSI) dapat dioperasikan dengan
![Page 25: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/24425/6/T_IPS_1402771_Chapter3.pdf · KONTRIBUSI PEMBELAJARAN IPS TERHADAP KECERDASAN SOSIAL SERTA IMPLIKASINYA PADA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020100/5d2ff83888c9937b5d8b54d6/html5/thumbnails/25.jpg)
Ajeng Ginanjar, 2016 KONTRIBUSI PEMBELAJARAN IPS TERHADAP KECERDASAN SOSIAL SERTA IMPLIKASINYA PADA PERILAKU PROSOSIAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
107
salah satu program tambahan pada Microsoft Excel, yaitu Program
Succesive Interval. Langkah kerja yang dapat dilakukan adalah
sebagai berikut:
a. Pertama perhatikan setiap butir jawaban responden dari angket
yang disebarkan.
b. Pada setiap butir ditentukan berapa orang yang mendapatkan skor
1, 2, 3, dan 4 yang disebut sebagai frekuensi.
c. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya
disebut proporsi.
d. Tentukan nilai proporsi kumulatif dengan jalan
menjumlahkan nilai proporsi secara berurutan per kolom skor.
e. Gunakan Tabel Distribusi Normal, hitung nilai Z untuk setiap
proporsi kumulatif yang diperoleh.
f. Tentukan nilai tinggi densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh
g. Menentukan nilai interval rata-rata untuk setiap pilihan jawaban
melalui persamaan berikut:
h. Tentukan nilai transformasi dengan menggunakan rumus:
![Page 26: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/24425/6/T_IPS_1402771_Chapter3.pdf · KONTRIBUSI PEMBELAJARAN IPS TERHADAP KECERDASAN SOSIAL SERTA IMPLIKASINYA PADA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020100/5d2ff83888c9937b5d8b54d6/html5/thumbnails/26.jpg)
Ajeng Ginanjar, 2016 KONTRIBUSI PEMBELAJARAN IPS TERHADAP KECERDASAN SOSIAL SERTA IMPLIKASINYA PADA PERILAKU PROSOSIAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
108
Data hasil transformasi dapat dianalisis dengan menggunakan analisis
regresi sederhana karena syarat data berupa data interval telah terpenuhi.
2. Analisis Data Deskriptif
Analisis deskriptif dimaksudkan untuk melihat kecenderungan
distribusi frekuensi variabel dan menentukan tingkat ketercapaian
responden pada masing-masing variabel. Gambaran umum setiap
variabel digambarkan oleh skor rata-rata yang diperoleh dengan
menggunakan teknik Weighted Means Scored (WMS), dengan
menggunakan rumus berikut:
Selain menggunakan rumus diatas, gambaran umum masing-masing
variabel juga dapat diketahui dengan perhitungan Weighted Mean Scored
(WMS) dengan menggunakan program Microsoft Excel. Setelah
mendapatkan skor rata-rata, langkah selanjutnya adalah menafsirkan skor
tersebut dengan cara melihat dan mengukur dengan acuan berikut ini:
![Page 27: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/24425/6/T_IPS_1402771_Chapter3.pdf · KONTRIBUSI PEMBELAJARAN IPS TERHADAP KECERDASAN SOSIAL SERTA IMPLIKASINYA PADA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020100/5d2ff83888c9937b5d8b54d6/html5/thumbnails/27.jpg)
Ajeng Ginanjar, 2016 KONTRIBUSI PEMBELAJARAN IPS TERHADAP KECERDASAN SOSIAL SERTA IMPLIKASINYA PADA PERILAKU PROSOSIAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
109
Tabel 3.8
Tabel Konsultasi Hasil WMS
3. Pengujian Persyaratan Analisis
Sebelum melakukan analisis regresi, korelasi maupun
pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan pengujian persyaratan
analisis variabel (X) pembelajaran IPS serta kecerdasan sosial (Y1) dan
perilaku prososial (Y2). Pengujian prasyarat analisis mencakup uji
normalitas, uji multikolinearitas, dan uji linieritas.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas data dilakukan dengan memakai statistik yang
dapat digunakan untuk pengujian hipotesis. Menurut Ghozali (2011,
hlm. 160) uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi, variabel penganggu dau residual memiliki distribusi
normal. Jenis statistik yang dipakai adalah statistik parametik.
Terlebih dahulu di lakukan uji normalitas terhadap data-data
yang telah dikumpulkan sebelum pengujian hipotesis. Tujuan
pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah data terdistribusi
secara normal atau tidak. Uji normalitas data dilakukan untuk
mengetahui dan menentukan analisis yang tepat dan menentukan
apakah pengolahan data menggunakan parametrik atau non
parametrik.
Adapun kriteria yang digunakan untuk mengukur apakah data
terdistribusi normal atau tidak dengan cara melihat nilai signifikansi
Rentang
Nilai
Kriteria
Penafsiran
Variabel X Variabel Y1 Variabel Y2
3.51 – 4.00 Sangat baik Selalu Selalu Selalu
2.51 – 3.50 Baik Sering Sering Sering
1.51 – 2.50 Cukup Jarang Jarang Jarang
1.00 – 1.50 Kurang Tidak pernah Tidak pernah Tidak pernah
![Page 28: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/24425/6/T_IPS_1402771_Chapter3.pdf · KONTRIBUSI PEMBELAJARAN IPS TERHADAP KECERDASAN SOSIAL SERTA IMPLIKASINYA PADA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020100/5d2ff83888c9937b5d8b54d6/html5/thumbnails/28.jpg)
Ajeng Ginanjar, 2016 KONTRIBUSI PEMBELAJARAN IPS TERHADAP KECERDASAN SOSIAL SERTA IMPLIKASINYA PADA PERILAKU PROSOSIAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
110
yang tertera pada hasil pengolahan. Santosa (Priyatno, 2009, hlm.
58), nilai signifikansi yang digunakan sebagai patokan adalah lebih
besar dari 5% atau 0,05. Jika nilai signifikansi (Sig.) > 0.05, maka
data yang ada terdistribusi normal, sedangkan jika nilai signifikansi
(Sig.) < 0.05, maka data yang ada tidak terdistribusi normal. Jika
data yang dianalisis berdistribusi normal, maka pengolahan datanya
menggunakan statistik parametrik. Sebaliknya, apabila hasilnya
berdistribusi tidak normal, maka pengolahan datanya menggunakan
statistik non parametrik data yang dianalisis berdistribusi tidak
normal. Uji normalitas data dapat dilakukan dengan menggunakan
program Software SPSS v.20 for windows atau dapat pula
menggunakan rumus Chi Kuadrat (Riduwan, 2010, hlm. 130).
b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas berarti antara variabel bebas yang satu
dengan variabel bebas lainnya dalam regresi saling berkorelasi linear
(Hasan, 2010, hlm. 292). Uji Multikolinearitas bertujuan untuk
menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar
variabel dependen. Ghozali (2011, hlm. 105) juga menjelaskan
bahwa salah satu cara untuk menyatakan uji multikolinearitas
dilakukan dengan melihat nilai Variance Inflation Factor (VIF) dari
hasil analisis data. Jika VIF > 10, maka variabel tersebut mempunyai
persoalan multikolinearitas dengan variabel bebas lainnya.
Sedangkan jika VIF < 10, maka variabel bebas tersebut tidak
mempunyai persoalan multikolinearitas. Uji multikolinearitas
dilakukan dengan bantuan software SPSS v20 for Windows.
![Page 29: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/24425/6/T_IPS_1402771_Chapter3.pdf · KONTRIBUSI PEMBELAJARAN IPS TERHADAP KECERDASAN SOSIAL SERTA IMPLIKASINYA PADA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020100/5d2ff83888c9937b5d8b54d6/html5/thumbnails/29.jpg)
Ajeng Ginanjar, 2016 KONTRIBUSI PEMBELAJARAN IPS TERHADAP KECERDASAN SOSIAL SERTA IMPLIKASINYA PADA PERILAKU PROSOSIAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
111
c. Uji Linieritas
Salah satu prasyarat untuk analisis korelasi dan regresi dalam
pengujian hipotesis adalah, bahwa hubungan antara variabel bebas
dengan variabel terikat linear. Untuk menguji linieritas dilakukan
dengan analisis regresi sederhana, dapat dilihat dari nilai signifikansi
dari deviation of linierity untuk X terhadap Y1 serta Y2 . Apabila
nilai signifikansi < 0,05 dapat disimpulkan bahwa hubungannya
bersifat linier, sedangkan jika nilai signifikansi < 0.05, maka regresi
tersebut tidak linier sehingga uji linieritas tidak dapat dilanjutkan
sebagaimana Sugiyono (2010, hlm. 265) menyatakan jika tidak
linear maka analisis regresi tidak dapat dilanjutkan.
4. Pengujian Hipotesis
a. Analisis Korelasi
Uji korelasi dimaksudkan untuk melihat hubungan dari dua hasil
pengukuran atau dua variabel yang diteliti, untuk mengetahui derajat
hubungan antara variabel X dengan variabel Y1, Y2. Penelitian ini
menggunakan teknik korelasi sederhana yaitu pearson product
moment correlation. Pearson Product Moment adalah teknik korelasi
untuk mencari hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan dua
variabel bila data kedua variabel berbentuk interval atau ratio, dan
sumber data dari dua variabel atau lebih sama. Korelasi Ganda
(Multiple Correlation) merupakan angka yang menunjukan arah dan
kuatnya hubungan antara dua variabel atau lebih secara bersama
berhubungan dengan variabel yang lain (Sugiyono, 2006, hlm. 212).
Data yang diperoleh berupa data ordinal yang telah
ditransformasikan menjadi data interval yang diperoleh dari
instrumen menggunakan jenis skala likert. Seperti yang diungkapkan
oleh Kountur (2009, hlm. 210) bahwa “data yang berskala interval
atau rasio dapat menggunakan pearson product moment correlation”.
Teknik korelasi product moment adalah suatu korelasi antara
variabel bebas dengan variabel terikat. Angaka yang menunjukkan
![Page 30: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/24425/6/T_IPS_1402771_Chapter3.pdf · KONTRIBUSI PEMBELAJARAN IPS TERHADAP KECERDASAN SOSIAL SERTA IMPLIKASINYA PADA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020100/5d2ff83888c9937b5d8b54d6/html5/thumbnails/30.jpg)
Ajeng Ginanjar, 2016 KONTRIBUSI PEMBELAJARAN IPS TERHADAP KECERDASAN SOSIAL SERTA IMPLIKASINYA PADA PERILAKU PROSOSIAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
112
arah dan besar kuatnya hubungan antara suatu variabel bebas dengan
satu variabel terikat disebut koefisien korelasi. Analisis korelasi
dapat dihitung dengan menggunakan rumus korelasi Pearson Product
Moment sebagai berikut (Riduwan, 2010, hlm. 80):
Rumus di atas dapat dijelaskan bahwa rxy merupakan koefisien
korelasi dari variabel X dan variabel Y, dapat dilihat dengan
membandingkan r hitung dengan r tabel pada tingkat kepercayaan
95%. Bila r hitung ˃ r tabel dan bernilai positif, maka terdapat
pengaruh yang positif.
1) Uji signifikansi
Uji signifikansi digunakan untuk menentukan apakah
variabel X tersebut signifikan terhadap variabel Y. Uji
signifikansi pada penelitian ini mengukur pengaruh variabel
pembelajaran IPS terhadap variabel kecerdasan sosial dan
perilaku prososial. Uji signifikansi dilakukan dengan
menggunakan rumus:
![Page 31: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/24425/6/T_IPS_1402771_Chapter3.pdf · KONTRIBUSI PEMBELAJARAN IPS TERHADAP KECERDASAN SOSIAL SERTA IMPLIKASINYA PADA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020100/5d2ff83888c9937b5d8b54d6/html5/thumbnails/31.jpg)
Ajeng Ginanjar, 2016 KONTRIBUSI PEMBELAJARAN IPS TERHADAP KECERDASAN SOSIAL SERTA IMPLIKASINYA PADA PERILAKU PROSOSIAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
113
Menguji taraf signifikansi yaitu dengan membandingkan
harga r hitung dengan r tabel dengan tingkat kepercayaan
tertentu dan dengan dk = n - 2. Koefisien dikatakan signifikan
atau memiliki arti apabila harga r hitung ˃ r tabel. Uji
signifikansi disimpulkan dengan:
a) Ho: b1 = 0 ; apabila tidak terdapat pengaruh antara variabel
X terhadap variabel Y.
Ho diterima jika nilai t hitung < t tabel
Ho ditolak jika nilai t hitung > t tabel
b) Ha : b1 ≠ 0 ; apabila terdapat pengaruh antara variabel X
terhadap variabel Y.
Ha diterima jika nilai t hitung < t tabel
Ha ditolak jika nilai t hitung > t tabel
2) Uji Koefisien Determinasi
Pengujian koefisien determinasi dilakukan untuk
mendeteksi ketepatan yang paling baik dalam analisis regresi,
yaitu dengan membandingkan nilai koefisien determinan.
Pengujian ini dilakukan untuk mencari derajat hubungan
berdasarkan koefisien determinasi (KD) dengan maksud
mengetahui sejauhmana pengaruh yang diberikan oleh variabel
X terhadap variabel Y, dengan menggunakan rumus sebagai
berikut:
KD = (r2) x 100%
Keterangan:
KD = nilai koefisien determinan
r2 = nilai koefisien korelasi
Untuk memberi arti tingkat hubungan antar dua variabel
dengan interprestasi koefisien korelasi penulis merujuk pada
penjelasan Riduwan (2010, hlm. 136) sebagai berikut:
![Page 32: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/24425/6/T_IPS_1402771_Chapter3.pdf · KONTRIBUSI PEMBELAJARAN IPS TERHADAP KECERDASAN SOSIAL SERTA IMPLIKASINYA PADA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020100/5d2ff83888c9937b5d8b54d6/html5/thumbnails/32.jpg)
Ajeng Ginanjar, 2016 KONTRIBUSI PEMBELAJARAN IPS TERHADAP KECERDASAN SOSIAL SERTA IMPLIKASINYA PADA PERILAKU PROSOSIAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
114
Tabel 3.9
Tabel Interprestasi Koefisien Korelasi Nilai r
Selanjutnya untuk menyatakan besar kecilnya sumbangan
varibel X dengan Y dapat ditentukan dengan rumus koefisien
diterminan sebagai berikut, KP = r² x 100%, dimana KP adalah
nilai koefisien diterminasi dan r adalah nilai koefisien korelasi.
Lalu untuk menentukan kebermaknaan hubungan variabel X
dan varibel Y di lakukan uji signifikasi. Sedangkan untuk
menghitung nilai korelasi digunakan rumus korelasi ganda
dengan perhitungan dengan Software SPSS v.20 for windows,
dan untuk mengetahui signifikasi korelasi ganda, maka perlu
dicari F hitung kemudian dibandingkan dengan F tabel
digunakan perhitungan dengan Software SPSS v.20 for
windows. Dengan memanfaatkan Software SPSS v.20 for
windows, uji korelasi dapat dihasilkan sekaligus dalam analisis
regresi.
b. Analisis Regresi
Analisis regresi yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah
analisis regresi linier sederhana dan berganda. Regresi linier
sederhana bertujuan untuk menelaah hubungan antara dua variabel
atau lebih, terutama untuk menelusuri pola hubungan yang modelnya
belum diketahui dengan sempurna, atau untuk mengetahui
bagaimana variasi dari beberapa variabel independen mempengaruhi
variabel dependen dalam suatu fenomena yang kompleks. Analisis
![Page 33: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/24425/6/T_IPS_1402771_Chapter3.pdf · KONTRIBUSI PEMBELAJARAN IPS TERHADAP KECERDASAN SOSIAL SERTA IMPLIKASINYA PADA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020100/5d2ff83888c9937b5d8b54d6/html5/thumbnails/33.jpg)
Ajeng Ginanjar, 2016 KONTRIBUSI PEMBELAJARAN IPS TERHADAP KECERDASAN SOSIAL SERTA IMPLIKASINYA PADA PERILAKU PROSOSIAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
115
regresi linier digunakan untuk mengetahui perubahan yang
terjadi pada variabel dependen (variabel Y), nilai variabel
dependent berdasarkan nilai independent (variabel X) yang
diketahui. Dengan menggunakan analisis regresi linier maka akan
mengukur perubahan variabel terikat berdasarkan perubahan variabel
bebas. Adapun persamaan regresi yang digunakan dalam penelitian
ini menggunakan rumus berikut:
Ŷ = a + bX
Keterangan:
Ŷ = (baca Y topi) subjek variabel terikat yang diproyeksikan
a = nilai konstanta, jika X = 0
b = koefisien regresi, yaitu besarnya perubahan yang terjadi
pada variabel Y jika satu unit perubahan terjadi pada
variabel X
X = nilai variabel X
Sedangkan analisis regresi berganda menurut Arikunto (2010,
hlm. 339) mengungkapkan bahwa: regresi ganda (multiple
regression) adalah suatu perluasan dari teknik regresi apabila
terdapat lebih dari satu variabel bebas untuk mengadakan prediksi
terhadap variabel terikat. Analisis regresi berganda ini adalah
analisis tentang hubungan antara satu dependent variable dengan dua
atau lebih independent variable. Adapun persamaan untuk analisis
regresi ganda adalah:
Ŷ = (baca Y topi) subjek variabel terikat yang diproyeksikan
a = nilai konstanta, jika X = 0
b = koefisien regresi
X = nilai variabel