bab iii metode penelitian -...

13
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono (2010: 27) bahwa metode eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Dalam penelitian ini perlakuan yang digunakan adalah penggunaan model pembelajaran Think Pair Share. Tujuan dari penelitian eksperimental adalah untuk menyelidiki ada- tidaknya hubungan sebab-akibat berapa besar hubungan sebab-akibat tersebut dengan cara memberikan perlakuan-perlakuan tertentu pada beberapa kelompok eksperimental dan menyediakan kontrol untuk perbandingan. 3.1.2 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas V SD Kristen Satya Wacana. Letak SD Kristen Satya Wacana, Kelurahan Salatiga, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga, Propinsi Jawa Tengah. 3.2 Variabel Penelitian Menurut Sugiyono (2010: 60) bahwa variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. 3.2.1 Variabel Independen Variabel independen sering disebut dengan variabel bebas. Merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya variabel dependen. Dalam penelitian ini variabel independennya adalah penggunaan model pembelajaran Think Pair Share (X). Dimana pemanfaatan model pembelajaran 14

Upload: lekhanh

Post on 10-Aug-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/998/4/T1_292008502_BAB III.pdf16 a. Kedua kelas berada pada satu SD, oleh karena itu penulis

  

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian

3.1.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

eksperimen. Menurut Sugiyono (2010: 27) bahwa metode eksperimen adalah

metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu

terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Dalam penelitian ini

perlakuan yang digunakan adalah penggunaan model pembelajaran Think Pair

Share. Tujuan dari penelitian eksperimental adalah untuk menyelidiki ada-

tidaknya hubungan sebab-akibat berapa besar hubungan sebab-akibat tersebut

dengan cara memberikan perlakuan-perlakuan tertentu pada beberapa kelompok

eksperimental dan menyediakan kontrol untuk perbandingan.

3.1.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kelas V SD Kristen Satya Wacana. Letak SD

Kristen Satya Wacana, Kelurahan Salatiga, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga,

Propinsi Jawa Tengah.

3.2 Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2010: 60) bahwa variabel penelitian pada dasarnya

adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik

kesimpulan.

3.2.1 Variabel Independen

Variabel independen sering disebut dengan variabel bebas. Merupakan

variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya variabel

dependen. Dalam penelitian ini variabel independennya adalah penggunaan model

pembelajaran Think Pair Share (X). Dimana pemanfaatan model pembelajaran

14  

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/998/4/T1_292008502_BAB III.pdf16 a. Kedua kelas berada pada satu SD, oleh karena itu penulis

15  

Think Pair Share ini akan mempengaruhi hasil belajar siswa. Jadi model

pembelajaran Think Pair Share itu merupakan suatu model pembelajaran yang

berpusat pada siswa, siswa mampu bekerja sesuai dengan prosedur sehingga siswa

dapat menemukan jawaban sendiri. Melalui pemanfaatan model pembelajaran

Think Pair Share dalam pembelajaran diharapkan siswa akan lebih mudah

memahami materi yang akan dipelajari, sehingga akan mempengaruhi hasil

belajarnya. Untuk melihat atau mengukur variabel independen digunakan lembar

observasi.

3.2.2 Variabel dependen

Variabel dependen sering disebut sebagai variabel terikat. Merupakan

variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel

independen. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah hasil

belajar (Y). Dimana hasil belajar siswa akan dipengaruhi oleh pemanfaatan model

pembelajaran Think Pair Share. Dengan diterapkannya variabel independen

berupa pemanfaatan model pembelajaran Think Pair Share dalam pembelajaran

Bahasa Indoesia, diharapkan dapat mempengaruhi hasil belajar siswa terhadap

materi pembelajaran yang akan disampaikan oleh guru sehingga siswa yang

sebelumnya belum tuntas dapat mencapai KKM. Untuk mengukur variabel

dependen digunakan instrumen tes.

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 130-131) bahwa populasi adalah

keseluruhan subjek penelitian. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang

diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VA dan VB SD Kristen

Satya Wacana. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VA SD Kristen

Satya Wacana. Terdapat dua kelompok yang sudah ditentukan oleh peneliti

dimana kelompok yang diberi perlakuan disebut kelompok eksperimen dan

kelompok yang tidak diberi perlakuan disebut kelompok kontrol. Jumlah siswa di

SD Kristen Satya Wacana kelas VA 36 siswa dan di kelas VB 36 siswa. Untuk

memilih kedua kelompok siswa kelas V tersebut, terdapat beberapa alasan sebagai

berikut yaitu:

 

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/998/4/T1_292008502_BAB III.pdf16 a. Kedua kelas berada pada satu SD, oleh karena itu penulis

16  

a. Kedua kelas berada pada satu SD, oleh karena itu penulis berasumsi bahwa

prestasi kedua kelas tidak jauh berbeda.

b. Kedua kelas merupakan SD Swasta yang sebagian besar memiliki latar

belakang yang sama.

c. Guru kedua kelas adalah guru yang sama dan metode pembelajaran yang

dilakukan guru relatif sama yaitu sama-sama mendominasi aktivitas dalam

pembelajaran, jarang menggunakan model pembelajaran dalam menyampaikan

materi.

d. Jumlah siswa sama dimana kelas VA berjumlah 36 siswa dan VB berjumlah 36

siswa.

3.4 Desain Penelitian Eksperimen dan Prosedur penelitian

3.4.1 Desain Penelitian

Adapun desain eksperimen yang akan digunakan peneliti adalah Quasi

(nonequivalent control group design), dimana dalam desain ini terdapat dua

kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen yang tidak dipilih

secara random. Kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah

perbedaan antara kelompok eksperimen (O1) dan kelompok kontrol (O3). Secara

homogenitas, hasil pretest yang baik adalah bila nilai kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol tidak berbeda secara signifikan. Perlakuan yang diberikan

kepada kelompok eksperimen (X), dan pengaruh pembelajaran (O2 &O4).

Tabel 3.1

Desain Eksperimen Nonequivalent Control Group Design

O1 X O2

O3 - O4

 

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/998/4/T1_292008502_BAB III.pdf16 a. Kedua kelas berada pada satu SD, oleh karena itu penulis

17  

Keterangan :

O1 : Pretest untuk kelompok eksperimen untuk mengetahui keadaan awal

adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

O3 : Pretest untuk kelompok kontrol untuk mengetahui keadaan awal adakah

perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

O2 : Postest untuk kelompok eksperimen setelah mengikuti pembelajaran

dengan menggunakan model pembelajaran Think Pair Share.

O4 : Postest untuk kelompok kontrol setelah mengikuti pembelajaran

konvensional.

X : Perlakuan untuk kelompok eksperimen yaitu pada SD Kristen Satya

Wacana kelas VA, dengan menggunakan model pembelajaran Think Pair

Share.

3.4.2 Prosedur Penelitian

Tahap-tahap eksperimen yang digunakan adalah:

a. Memilih populasi penelitian yaitu Siswa kelas VA dan 5 B SD Kristen Satya

Wacana.

b. Memilih sampel sebagai kelompok eksperimen yaitu kelas VA yang

menggunakan model pembelajaran Think Pair Share.

c. Menyusun kisi-kisi yang dikembangkan dalam instrumen tes.

d. Mengujicobakan instrumen pretest dan posttest pada kelas uji coba yaitu kelas

VA SD Kristen 03 Salatiga.

e. Menganalisis instrument tes untuk menguji apakah instrumen valid dan reliabel.

f. Memberikan pretest pada kelas VA dan VB SD Kristen Satya Wacana.

g. Menganalisis hasil pretest yang dilakukan pada kelas VA dan VB SD Kristen

Satya Wacana untuk mengetahui bahwa kedua kelas tidak ada perbedaan yang

signifikan.

h. Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Think

Pair Share di kelas VA SD Kristen Satya Wacana, untuk kelas VB SD Kristen

Satya Wacana dengan pembelajaran yang dilakukan guru seperti biasa (tanpa

menggunakan model pembelajaran Think Pair Share)

 

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/998/4/T1_292008502_BAB III.pdf16 a. Kedua kelas berada pada satu SD, oleh karena itu penulis

18  

i. Melaksanakan posttest pada kelas VA dan VB SD Kristen Satya Wacana

j. Membandingkan perbedaan hasil.

3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

3.5.1 Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi

Observasi digunakan untuk mendapatkan data tentang pencapaian pengajar

dalam pemberian treatmen di dalam kelas. Observasi dilakukan terhadap proses

pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Think Pair Share. Jadi,

saat peneliti mengajar dengan menggunakan model pembelajaran Think Pair

Share di dalam kelas, guru kelas mengamati dan mengisi lembar observasi.

b. Tes

Tes sebagai pengukuran sebuah sampel perilaku (menjawab pertanyaan

seberapa baikkah seorang siswa melakukan tugas pelajaran baik dibandingkan

dengan siswa lainnya maupun dibandingkan dengan tolak ukur pengerjaan sebuah

tugas pelajaran). Teknik tes digunakan untuk mendapatkan hasil dari pengerjaan

soal bahasa Indonesia.

3.5.2 Instrumen Pengumpulan Data

a. Instrumen Pengumpulan Data Variabel X (Penggunaan Model

Pembelajaran Think Pair Share)

Sebelum pembuatan instrumen lembar observasi tindakan penggunaan

model pembelajaran Think pair Share, terlebih dahulu dapat disusun kisi-kisi

lembar observasi penggunaan model pembelajaran Think pair Share. Seperti pada

tabel di bawah ini:

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Observasi Penggunaan Model Pembelajaran Think Pair Share

Kegiatan

Pembelajaran

Indikator Rumusan

Pra

pembelajaran

Menyiapkan materi,

menyiapkan instrumen

a. Kesesuaian materi

dengan tujuan

 

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/998/4/T1_292008502_BAB III.pdf16 a. Kedua kelas berada pada satu SD, oleh karena itu penulis

19  

dalam format RPP pembelajaran.

b. Kesesuaian

instrumen

penilaian dengan

tujuan

pembelajaran.

Kegiatan awal Menyiapkan kelas dan

memotivasi siswa

a. Guru bersama

siswa merapikan

tempat duduk.

b. Guru meminta

siswa untuk

menyiapkan buku

pelajaran dan alat

tulis.

c. Guru memberikan

apersepsi.

Menyampaikan tujuan

pembelajaran

a. Guru

menyampaikan

tujuan pelajaran

yang akan dicapai

Kegiatan Inti Membagi siswa dalam

kelompok

a. Guru membagi

siswa dalam

beberapa kelompok

Penyajian materi a. Guru

menyampaikan

materi pelajaran.

b. Guru

menyampaikan

langkah-langkah

dalam

pembelajaran Think

 

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/998/4/T1_292008502_BAB III.pdf16 a. Kedua kelas berada pada satu SD, oleh karena itu penulis

20  

Pair Share

Siswa melakukan

pembelajaran dengan model

Think Pair Share

a. Guru memberi

materi dan

beberapa soal

kepada murid.

b. Siswa

menganalisis soal

tersebut secara

individu (Think).

c. Siswa membahas

soal secara

perpasangan dari

masing-masing

kelompok (Pair).

d. Siswa kembali

kemasing-masing

kelompok dan

membahas soal

tersebut secara

kelompok (Share)

e. Guru memberi

kesimpulan dari

pembelajaran.

Kegiatan akhir Evaluasi a. Guru memberi

evaluasi terhadap

siswa.

b.Guru memberi

pesan yang didapat

dari materi

pembelajaran.

 

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/998/4/T1_292008502_BAB III.pdf16 a. Kedua kelas berada pada satu SD, oleh karena itu penulis

21  

Dari tabel 3.2 menunjukkan bahwa sebelum menyusun lembar observasi

penggunaan model pembelajaran Think Pair Share seharusnya menyusun kisi-

kisi lembar observasi penggunaan model pembelajaran Think Pair Share terlebih

dahulu yang terdiri dari kegiatan pra pembelajaran, kegiatan awal, kegiatan inti,

dan kegiatan akhir. Kisi-kisi diatas untuk mempermudah penyusunan lembar

observasi penggunaan model pembelajaran Think Pair Share. Lembar observasi

penggunaan model pembelajaran Think Pair Share digunakan untuk mengetahui

langkah-langkah guru dalam menggunakan model pembelajaran Think Pair Share

apakah sudah sesuai dengan prosedur penggunaan model pembelajaran Think Pair

Share.

b. Instrumen Pengumpulan Data Variabel Y (Hasil Belajar)

Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan soal tes yang digunakan dalam tes hasil belajar untuk mengetahui hasil

belajar siswa. Di bawah ini merupakan kisi-kisi instrumen tes hasil belajar.

Tabel 3.3 Kisi Kisi Instrumen Tes Hasil Belajar

Standar

Kompetensi Kompetensi

Dasar Indikator Bentuk Soal Nomor soal

Memahami teks dengan membaca sekilas, membaca memindai, dan membaca cerita anak.

Membandingkan Isi dua teks cerita yang dibaca dengan membaca sekilas.

1.Mampu menemukan informasi teks yang dibaca sekilas. 2. Mampu menemukan persamaan dan perbedaan antara dua teks yang dibacanya.

Pilihan ganda Pilihan ganda

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 12, 13, 14, 15, 16,17, 18,19, 20, 24, dan 25. 11, 21, 22, dan 23.

 

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/998/4/T1_292008502_BAB III.pdf16 a. Kedua kelas berada pada satu SD, oleh karena itu penulis

22  

Dari tabel 3.3 merupakan kisi-kisi instrumen tes hasil belajar. Sebelum

pembuatan instrumen tes maka dibuat kisi-kisi instrumen tes hasil belajar. Bentuk

soal dalam instrumen tes adalah pilihan ganda yang terdiri dari 25 item soal.

3.6 Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini terdapat 2 macam uji statistik yang digunakan untuk

menganalisis data berdasarkan waktu pelaksanaannya yaitu uji persyaratan dan uji

hipotesis, uji persyaratan digolongkan menjadi dua yaitu untuk uji persyaratan

variabel X dan uji persyaratan untuk variabel Y, untuk lebih jelasnya, berikut

penjelasan untuk masing-masing perhitungan.

3.6.1 Uji Persyaratan

Uji persyaratan dilakukan untuk menguji instrumen yang akan digunakan

dalam alat pengumpulan data dan digunakan syarat pengujian hipotesis. Instrumen

yang dimaksud meliputi lembar observasi tindakan dan soal. Uji persyaratan

terdapat dua macam yaitu:

a. Uji persyaratan untuk variabel Y ( Hasil Belajar)

Uji persyaratan untuk variabel Y dilakukan untuk menguji instrumen soal

tes. Instrumen tes dikembangkan dari kisi-kisi dalam bentuk soal, maka dilakukan

uji intrumen yaitu dengan cara:

Uji Validitas

Sugiyono (2010:173) bahwa instrumen yang valid berarti alat ukur yang

digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen

tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.

 

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/998/4/T1_292008502_BAB III.pdf16 a. Kedua kelas berada pada satu SD, oleh karena itu penulis

23  

Tabel 3.4 Taraf Signifikansi Validitas

N

Taraf Signifikan

5 % 1%

21 0,433 0,549

22 0,423 0,537

23 0,413 0,526

24 0,404 0,515

25 0,396 0,505

26 0,388 0,496

Dapat dilihat pada tabel 3.4 bahwa Sugiyono (2010: 455) menyatakan jika

N= 25 (N= jumlah siswa dalam kelompok uji validitas) batas koefisiennya >

0,396. Validitas tes dapat dihitung menggunakan bantuan Software SPSS 17

dengan cara Analyze – Scale – Reliability Analysis atau dapat menggunakan

Analyze – Correlate – Bevariate kemudian untuk melihat hasilnya apakah item

soal valid atau tidak, dapat dilihat pada output hasil penghitungan, apabila nilai

koefisien kurang dari 0,396 maka item soal tersebut tidak valid dan tidak boleh

digunakan. Instrumen pretest dan posttest yang akan diberikan pada kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol dilakukan uji coba terlebih dahulu. Setelah uji

validitas instrumen pretest, maka dilakukan uji validitas juga pada instrumen

posttest yaitu langkah - langkah seperti pada saat uji validitas instrumen pretest,

yang pertama mengujicobakan instrument agar dikerjakan oleh siswa kelompok

uji coba yaitu SD Kristen 03 Salatiga.

Uji Reliabilitas

Reliabilitas suatu tes adalah taraf sampai dimana suatu tes mampu

menunjukkan konsistensi hasil pengukuranya yang diperlihatkan dalam taraf

ketepatan dan ketelitian hasil. Taraf reliabilitas suatu tes dinyatakan dalam suatu

koefisien yang disebut koefisien reliabilitas ( rtt ).

 

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/998/4/T1_292008502_BAB III.pdf16 a. Kedua kelas berada pada satu SD, oleh karena itu penulis

24  

Tabel 3.5 Taraf Koefisien Nilai Reliabilitas

Koefisien Kategori

≤ 0,6 Kurang baik

0,7 Dapat diterima

≥ 0,8 Baik

Tabel 3.5 merupakan metode pengambilan keputusan pada uji reliabilitas

menurut Sekaran (dalam Duwi Priyatno, 2010: 32). Instrumen dapat dikatakan

reliabel apabila nilai alpha ≥ 0,6. Reliabilitas suatu instrumen dapat dihitung

menggunakan bantuan Software SPSS 17 yaitu dengan cara Analyze – Scale –

Reliability Analysis.

Uji Homogenitas Varian

Uji homogenitas varian bertujuan untuk menentukan apakah varian kedua

kelompok homogen atau tidak. Homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah

data dari masing-masing kelompok sampel mempunyai varian yang sama atau

berbeda. Jika kedua kelompok siswa mempunyai varian yang sama maka dapat

dilakukan pemberian tindakan pada siswa kelompok Eksperimen yaitu dengan

menggunakan model pembelajaran Think Pair Share. Pengujian homogenitas

varian dapat menggunakan bantuan SPSS (statistical product and service solution)

yaitu dengan langkah-langkah sebagai berikut : Analyze–Comperemean– Oneway

Anova. Metode pengambilan keputusan pada Uji Homogenitas menurut Duwi

Priyatno (2010: 114) yaitu jika signifikansi > 0,05 maka data yang diuji adalah

Homogen. Jika signifikansi < 0,05 maka data yang diuji adalah tidak homogen.

Uji Normalitas Data

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data hasil belajar yang

berasal dari kedua kelompok berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas

bertujuan untuk menentukan teknik analisis data yang tepat. Jika data berdistribusi

normal dan berskala data interval atau rasio maka dapat digunakan teknik analisis

data Parametrik, jika data berdistribusi tidak normal maka dapat digunakan teknik

analisis data Non Parametrik. Uji normalitas dilakukan dengan metode

 

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/998/4/T1_292008502_BAB III.pdf16 a. Kedua kelas berada pada satu SD, oleh karena itu penulis

25  

Kolmogorov Smirnov Z. Uji normalitas dapat dihitung menggunakan bantuan

SPSS (Statistical product and service solutions) yaitu Analyse–Discriptive

Statistics–Explore-Masukkan Variabel Pada Dependent List–Plots–Normality

Plots With Tests–Continue–Ok atau menggunakan Analyze–non parametric test–

One Sampel KS–masukkan variabel pada jendela variabel– klik normal pada test

distribution. Metode pengambilan keputusan pada uji normalitas menurut Duwi

Priyatno (2010: 40) yaitu jika signifikansi (Asymp.sig) > 0,05 maka data yang

diuji adalah berdistribusi nomal. Jika signifikansi (Asymp.sig) < 0,05 maka data

yang diuji tidak beristribusi normal.

b. Uji Persyaratan Variabel X (Penggunaan Model Pembelajaran Think Pair

Share)

Teknik analisis data pada variabel X adalah menggunakan teknik statistik

diskriptif dimana statistik ini berfungsi untuk menggambarkan, mendiskripsikan

obyek yang diteliti.

3.6.2 Uji Hipotesis

a. Teknik Analisis Data Variabel Y (Hasil Belajar)

Uji hipotesis dengan uji perbedaan dua rerata dilakukan untuk mengetahui

apakah terdapat perbedaan rata-rata (mean) antara kelompok kontrol dan

kelompok eksperimen secara signifikan setelah dilakukan tindakan berupa

penggunaan model pembelajaran Think Pair Share pada kelompok eksperimen,

adapun hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut:

H0 : Rata-rata nilai kelompok eksperimen = Rata-rata nilai kelompok kontrol,

artinya bahwa, tidak terdapat pengaruh rerata hasil belajar siswa yang

menggunakan model pembelajaran Think Pair Share dengan siswa yang

menggunakan pembelajaran konvensional.

H1 : Nilai rata-rata kelompok eksperimen > Nilai rata-rata kelompok kontrol,

artinya bahwa, terdapat pengaruh positif dan signifikan terhadap rerata hasil

belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran Think Pair Share.

Jika data yang diperoleh berdistribusi normal dan homogen, maka

pengujian menggunakan uji statistik parametik, yaitu menggunakan uji-t atau T-

 

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/998/4/T1_292008502_BAB III.pdf16 a. Kedua kelas berada pada satu SD, oleh karena itu penulis

26  

 

test independent. Menurut Duwi Priyatno (2010: 99) bahwa cara menganalisa

hasil output pada Independent Samples Test adalah sebagai berikut:

1. Pengujian dilakukan sebelum analisis Independent Samples Test yaitu uji

asumsi varian (uji Levene’s) yaitu untuk mengetahui apakah varian sama atau

berbeda, jika varian sama maka uji t menggunakan Equal Variance Assumed

(diasumsikan varian sama) dan jika varian berbeda menggunakan Equal

Variance Not Assumed (diasumsikan varian berbeda). Jika signifikansi > 0,05,

maka memiliki varian yang sama. Jika signifikansi < 0,05 maka memiliki

varians yang berbeda.

2. Melihat tabel Independent Samples Test pada t-test for Equality of Means pada

sig (2-tailed), jika signifikansi > 0,05, maka tidak ada perbedaan. Jika

signifikansi < 0,05 maka terdapat perbedaan.

b. Teknik Analisis Data Variabel X (Penggunaan Model Pembelajaran Think

Pair Share)

Teknik analisis data pada variabel X adalah menggunakan teknik statistik

diskriptif dimana statistik ini berfungsi untuk menggambarkan, mendiskripsikan

obyek yang diteliti. Sugiyono (2010: 207). Dalam menyajikan data tentang

peragaan dalam penyampaian materi pelajaran, digunakan tabel karena tabel

mempunyai karakteristik sendiri yaitu salah satunya lebih komunikatif. Dalam

teknik analisis ini dapat didiskripsikan penggunaan model pembelajaran Think

Pair Share yang dilakukan oleh peneliti apakah sudah sesuai dengan prinsip

penggunaan model pembelajaran Think Pair Share. Sumber data ini bersumber

dari lembar observasi yang diisikan oleh observer. Keberhasilan tindakan

dilakukan dengan tuntas, artinya terdapat nilai 3 (baik), dan 4 (sangat baik) dari

total item dalam lembar observasi yang diisikan oleh observer.