bab iii metode penelitian -...

13
BAB III METODE PENELITIAN 3.I Jenis Penelitian Jenis penelitian tindakan kelas dalam penelitian ini dilakukan oleh guru bekerjasama dengan peneliti (kolaborasi). Menurut Suharsimi Arikunto, (2007:63) kerjasama kolaborasi antar guru dengan peneliti sangat penting dalam bersama menggali permasalahan nyata yang dihadapi, terutama pada kegiatan mendiagnosis masalah, menyusun usulan, melaksanakan tindakan, menganalisis data, menyeminarkan hasil dan menyusun laporan akhir. Data yang terkumpul dalam penelitian ini selanjutnya dianalisis untuk diambil kesimpulan, menurut Arikunto, (2010:282) menjelaskan bahwa data yang telah terkumpul diklarifikasikan menjadi dua kelompok data, yaitu data kuantitatif yang berbentuk angka-angka dan data kualitatif yang dinyatakan dalam kata-kata atau simbol. Data kualitatif yang berbentuk kata-kata tersebut disisihkan untuk sementara, karena akan sangat berguna untuk menyertai dan melengkapi gambaran yang diperoleh dari analisis data kuantitatif. 3.2 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.2.I Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di SMK T & I Kristen Salatiga. Alasan tempat ini dipilih oleh penulis karena mengenal guru PKn SMK T & I Kristen Salatiga, sehingga memudahkan dalam mencari data, peluang waktu yang luas dan subjek penelitian yang sangat sesuai dengan target peneliti. 3.2.2 Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada semester II bulan April sampai bulan Mei tahun 2013/2014. 3.2.3 Subjek Penelitian Subjek yang diteliti adalah siswa kelas XI TKR SMK T&I Kristen Salatiga, semester genap Tahun Ajaran 2013/2014.Jumlah siswa kelas XI adalah 34 siswa laki-laki dan latar belakang orang tua mereka adalah Pedagang, Wiraswasta dan Petani.

Upload: lamthien

Post on 06-Mar-2019

236 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5596/4/T1_172010008_BAB III...kesimpulan, menurut Arikunto, ... Suhardjono, Supardi 2007:22)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.I Jenis Penelitian

Jenis penelitian tindakan kelas dalam penelitian ini dilakukan oleh guru

bekerjasama dengan peneliti (kolaborasi). Menurut Suharsimi Arikunto, (2007:63)

kerjasama kolaborasi antar guru dengan peneliti sangat penting dalam bersama

menggali permasalahan nyata yang dihadapi, terutama pada kegiatan mendiagnosis

masalah, menyusun usulan, melaksanakan tindakan, menganalisis data,

menyeminarkan hasil dan menyusun laporan akhir.

Data yang terkumpul dalam penelitian ini selanjutnya dianalisis untuk diambil

kesimpulan, menurut Arikunto, (2010:282) menjelaskan bahwa data yang telah

terkumpul diklarifikasikan menjadi dua kelompok data, yaitu data kuantitatif yang

berbentuk angka-angka dan data kualitatif yang dinyatakan dalam kata-kata atau

simbol. Data kualitatif yang berbentuk kata-kata tersebut disisihkan untuk

sementara, karena akan sangat berguna untuk menyertai dan melengkapi gambaran

yang diperoleh dari analisis data kuantitatif.

3.2 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

3.2.I Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di SMK T & I Kristen Salatiga. Alasan tempat ini dipilih

oleh penulis karena mengenal guru PKn SMK T & I Kristen Salatiga, sehingga

memudahkan dalam mencari data, peluang waktu yang luas dan subjek penelitian

yang sangat sesuai dengan target peneliti.

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada semester II bulan April sampai bulan Mei tahun

2013/2014.

3.2.3 Subjek Penelitian

Subjek yang diteliti adalah siswa kelas XI TKR SMK T&I Kristen Salatiga,

semester genap Tahun Ajaran 2013/2014.Jumlah siswa kelas XI adalah 34 siswa

laki-laki dan latar belakang orang tua mereka adalah Pedagang, Wiraswasta dan

Petani.

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5596/4/T1_172010008_BAB III...kesimpulan, menurut Arikunto, ... Suhardjono, Supardi 2007:22)

3.2.4 Objek Penelitian

Obyek penelitian ini adalah hasil belajar Mata Pelajaran PKn Materi tentang

Hubungan Internasional dan Organisasi Internasional.

3.2.5 Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan

kelas.Penelitian ini menggunakan model Kemmis yang dikembangkan oleh Stephen

Kemmis dan Robin Mc Taggart, (dalam Arikunto, Suhardjono, Supardi

2007:22).Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam tahap beberapa siklus.

Setiap siklusnya meliputi beberapa tahapan yaitu : Perencanaan (Planing), Tindakan

(Action), Pengamatan (Observasi) dan Refleksi (Reflection). Adapun gambar pada

model penelitian tindakan kelas menurut Kemmis adalah sebagai berikut:

Model Spiral S. Kemmis dan McTarggart

Penelitian tindakan kelas ini menggunakan sistem siklus yang terdiri dari tiga

tahap yaitu :

a. Perencanaan (Planing)

b. Pelaksanaan dan Pengamatan (Acting and Observaring)

c. Refleksi (Reflecting)

Proses pemberian perlakuan atau tindakan ini dengan melakukan proses belajar

mengajar tidak hanya dilakukan satu atau dua kali, akan tetapi tahapan ini pada

tahapan 4 kali mengajar.

3.3 Variabel Penelitian

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5596/4/T1_172010008_BAB III...kesimpulan, menurut Arikunto, ... Suhardjono, Supardi 2007:22)

Pada variabel penelitian akan menguraikan variabel bebas dan terikat. Menurut

Sugiono, (2008:38) menyatakan bahwa variabel penelitian adalah suatu atribut atau

sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang

ditetapkan oleh penulis untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Ada dua jenis variable dalam penelitian ini yaitu :

a. Variabel bebas (independen)

Variable bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).

Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah penerapan model pembelajaran

Mind Mapping (Peta Pikiran).

b. Variabel terikat (dependen)

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel terikat

adalah hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn kelas XI SMK T&I

Kristen Salatiga.

3.4 Rencana Tindakan

Rencana tindakan dalam penelitian ini menggunakan rencana tindakan Kemmis

dan Taggart yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.

Penelitian ini akan dilaksanakan dengan dua siklus masing-masing siklus terdiri dua

kali pertemuan (2x 45 menit). Rencana tindakan meliputi persiapan dua rencana

tindakan setiap siklus.

3.4.1 Rencana Tindakan Siklus I

Pada rencana tindakan akan menguraikan tentang rencana tindakan siklus I yang

meliputi dua tatap muka.

a. Perencanaan (Planning)

Pembelajaran pada siklus I dilaksanakan 2 kali pertemuan. Persiapan yang

dilakukan sebagai berikut :

1. Pertemuan I

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran PKn

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Mind Mapping (Peta

pikiran).

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5596/4/T1_172010008_BAB III...kesimpulan, menurut Arikunto, ... Suhardjono, Supardi 2007:22)

b. Pembelajaran Mind Mapping (Peta pikiran)

Model Mind Mapping digunakan pada saat guru menjelaskan materi

Hubungan Internasional dan Organisasi Internasional dipapan tulis.

c. Peralatan yang digunakan pada saat proses pembelajaran yaitu kertas

HVS, pensil berwarna dan sub-topik.

d. Berkelompok, 1 kelompok 2 orang, agar memudahkan pada saat proses

pembelajaran Mind Mapping (Peta Pikiran).

e. Materi Pembelajaran

Mendiskripsikan pengertian, pentingnya dan sarana-sarana hubungan

internasional dan organisasi internasional bagi suatu Negara.

f. Lembar observasi

Lembar observasi digunakan untuk mengetahui apakah siswa dalam

proses pembelajaran Mind Mapping (Peta Pikiran) mempunyai kreatifitas,

Aktif juga bisa menyusun dan menjelaskan pikiran-pikiranya.

2. Pertemuan II

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran PKn

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Mind Mapping (Peta

Pikiran) pada Standar Kompetensi Hubungan Internasional dan Organisasi

Internasional, Kompetensi Dasar pengertian, pentingnya dan sarana-sarana

hubungan internasional bagi suatu negara.

b. Soal Evaluasi Siklus I

c. Daftar nilai Siklus I

b. Pelaksanaan (Acting)

Pada tahap pelaksanaan, peneliti melaksanakan proses pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Mind Mapping (Peta Pikiran).

c. Pengamatan (Observaring)

Pada proses pengamatan, peneliti melihat atau mengobservasi pelaksaaan

pembelajaran siswa dengan menggunakan modelpembelajaran kooperatif tipe

Mind Mapping (Peta Pikiran).

d. Refleksi (Reflecting)

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5596/4/T1_172010008_BAB III...kesimpulan, menurut Arikunto, ... Suhardjono, Supardi 2007:22)

Pada tahap refleksi peneliti mengevaluasi proses pembelajaran dan

menyiapkan perencanaan siklus II.

3.4.2 Rencana Tindakan Siklus II

a. Perencanaan (Planning)

Pembelajaran pada siklus II merupakan perbaikan dari siklus I dan

dilaksanakan 2 kali pertemuan. Persiapan yang dilakukan sebagai berikut :

1. Pertemuan I

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran PKn

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Mind Mapping (Peta

pikiran).

b. Pembelajaran Mind Mapping (Peta pikiran)

Model Mind Mapping digunakan pada saat guru menjelaskan materi

Hubungan Internasional dan Organisasi Internasional dipapan tulis.

c. Peralatan yang digunakan pada saat proses pembelajaran yaitu kertas

HVS, pensil berwarna dan sub-topik.

d. Pada siklus II, proses pembelajaran siswa secara individu agar lebih

paham dan memudahkan pada saat proses pembelajaran Mind Mapping

(Peta Pikiran).

e. Materi Pembelajaran

1. Menjelaskan tahap-tahap perjanjian internasional dan organisasi

internasional

2. Menganalisis fungsi perwakilan diplomatik dan mengkaji peranan

organiasasi internasional dalam meningkatkan hubungan internasional.

f. Lembar observasi

Lembar observasi digunakan untuk mengetahui apakah siswa dalam

proses pembelajaran Mind Mapping (Peta Pikiran) mempunyai kreatifitas

yang tinggi, Aktif juga bisa menyusun dan menjelaskan pikiran-pikiranya.

2. Pertemuan II

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran PKn

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Mind Mapping (Peta

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5596/4/T1_172010008_BAB III...kesimpulan, menurut Arikunto, ... Suhardjono, Supardi 2007:22)

Pikiran) pada Standar Kompetensi Hubungan Internasional dan Organisasi

Internasional, Kompetensi Dasar menjelaskan tahap-tahap perjanjian

internasional dan organisasi internasional dan menganalisis fungsi

perwakilan diplomatik serta mengkaji peranan organisasi internasional

dalam meningkatkan hubungan internasional.

b. Soal Evaluasi Siklus I

c. Daftar nilai Siklus I

b. Pelaksanaan (Acting)

Pada tahap pelaksanaan, peneliti melaksanakan proses pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Mind Mapping (Peta Pikiran).

c. Pengamatan (Observaring)

Pada proses pengamatan, peneliti melihat atau mengobservasi pelaksaaan

pembelajaran siswa dengan menggunakan modelpembelajaran kooperatif tipe

Mind Mapping (Peta Pikiran).

d. Refleksi (Reflecting)

Pada tahap refleksi siklus II (tatap muka dua) peneliti mengevaluasi proses

pembelajaran dan membandingkan pra siklus dan siklus I.

3.5 Data dan Cara Pengumpulannya

3.5.1 Jenis data

Data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah berupa data kualitatif

yaitu data yang diperoleh langsung dari hasil pengamatan siswa dan data

kuantitatif yaitu diperoleh langsung dari tes.

3.5.2 Teknik Pengumpulan data

a. Observasi

Observasi adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan

pengamatan secara teliti serta pencatatan secara sistematik. Pada waktu

pembelajaran berlangsung dari segi keterlibatan observer (orang yang

melakukan observasi), observasi dilakukan dengan observasi partisipan

yaitu suatu proses pengamatan yang dilakukan oleh observer. Observer

bertugas untuk melakukan observasi dan penilaian melalui pengisian lembar

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5596/4/T1_172010008_BAB III...kesimpulan, menurut Arikunto, ... Suhardjono, Supardi 2007:22)

observasi siswa pada setiap pertemuan. Observasi dilakukan di kelas XI

TKR SMK T&I Kristen Salatiga.

Tabel 3.1

Panduan Pengamatan Pembelajaran Siswa

Nama Siswa ASPEK

Keaktifan

(5)

Kerjasama

(5)

Kreatif

(5)

Mengemukaan

pendapat

(5)

Menurut Arikunto, (2007:267). Penskoran unjuk kerja diisi dengan rentang skor

antara 1 – 5.Skor-skor itu dijumlahkan dan ditafsiran secara kualitatif.

Skor 6 – 10 termasuk kurang aktif

Skor 11 – 15 termasuk aktif

Skor 16 – 20 termasuk sangat aktif

Pembelajaran yang dilaksanakan dikatakan berhasil apabila :

a. penilaian siswa rata-rata mencapai skor 11.

b. Ketuntasan belajar individu rata-rata mencapai 7,2.

b. Tes

Menurut Arikunto, (2006:84) Metode test adalah serentetan pertanyaan

latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan,

intelegensi dan kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau

kelompok. Tes ini digunakan untuk mengetahui keberhasilan dari proses

belajar mengajar yang dilakukan pada setiap akhir siklus. Dalam penelitian

ini pengumpulan data alat yang digunakan adalah berupa soal tes sesuai

dengan materi yang diajarkan.

Tabel 3.2

Kisi-kisi butir soal siklus 1

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5596/4/T1_172010008_BAB III...kesimpulan, menurut Arikunto, ... Suhardjono, Supardi 2007:22)

No Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Item Soal

4. Hubungan Internasional

dan Organisasi

internasional

4.1 mendeskripsikan

pengertian, pentingnya

dan sarana-sarana

hubungan internasional

dan organisasi

internasioanl bagi suatu

Negara

Menjelaskan pengertian

hubungan internasional

dan organisasi

internasional

1, 2, 4, 23.

menguraikan pentingnya

hubungan internasional

3, 20, 21, 22, 24, 27,

28.

Mengidentifikasikan

sarana-sarana hubungan

internasional

5, 6, 7, 14, 15, 16,

18, 19, 26.

faktor-faktor penentu

hubungan internasional

8, 9, 10, 11, 12, 13,

17, 25, 29, 30.

Tabel 3.3

Kisi-kisi butir soal siklus II

No Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Item Soal

4. Hubungan Internasional

dan Organisasi

internasional

4.2 menjelaskan tahap-

tahap perjanjian

internasional

Menjelaskna makna

perjanjian internasional

7, 8, 10, 11, 12, 23,

24, 26.

4.3 menganalisis fungsi

perwakilan diplomatic

Macam-macam istilah

perjanjian internasional

5, 6, 19, 27.

Menguraikan tahap-

tahap perjanjian

internasional

9, 17, 18.

Pelaksanaan perjanjian

internasional

20, 21,22, 25.

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5596/4/T1_172010008_BAB III...kesimpulan, menurut Arikunto, ... Suhardjono, Supardi 2007:22)

Pengertian dan

tingkatan perwakilan

diplomatik

1, 2, 3.

Perbedaan perwakilan

diplomatic dan

perwakilan konsuler

28, 29, 30.

Menganalisis fungsi

perwakilan diplomatik

5, 3, 14, 15, 16.

Tabel 3.4

Interval Indikator Hasil Belajar

Interval Skala Kategori Hasil Belajar

58 – 66

72 – 78

80 – 86

Tidak Tuntas

Tuntas

Terlampaui

3.6 Uji Validitas dan Reabilitas Intrumen

3.6.I Uji Validitas

Menurut Sugiono, (2006:121) “Instrumen yang valid berarti alat ukur yang

digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrument

tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur”.Azwar

(2012:28) mengemukakan bahwa jika rhitung> rtabel, maka instrumen dikatakan valid

dengan rtabel = 0,2. Kriteria kevalidan instrumen menurut Riduwan (2007:65) yaitu

sebagai berikut:

Antara 0,800 – 1,000 = validitas sangat tinggi

Antara 0,600 – 0,799 = validitas tinggi

Antara 0,400 – 0,599 = validitas cukup tinggi

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5596/4/T1_172010008_BAB III...kesimpulan, menurut Arikunto, ... Suhardjono, Supardi 2007:22)

Antara 0,200 – 0,399 = validitas rendah

Antara 0,000 – 0,199 = validitas sangat rendah (tidak valid)

Uji Validitas dapat dihitung menggunakan Software SPSS 16 dengan Analyze-

Scale-Reliability Analysis.

1. Uji Validitas Tes siklus I

Dibawah ini adalah Hasil Uji Validitas tes siklus I pada tabel 3.5

Tabel 3.5

Hasil Uji Validitas Tes Siklus I

NO SOAL VALID NO SOAL TIDAK VALID

1,4,5,7,8,10.11,12,16,18,19,20,

21,22,24,27,28,30,32,33,34,35

36,37,39,40,41,45,46,47.

2,3,6,13,14,15,17,23,25,26,29,

31,38,42,43,44,48,49,50.

Berdasarkan tabel 3.5 diatas terdapat 50 soal yang diujikan dan mendapatkan 30 soal

yang valid dan 20 soal yang tidak valid. Kemudian dari soal 30 yang valid akan digunakan

oleh peneliti untuk penelitian sebagai soal tes evaluasi di siklus I.

2. Uji Validitas Tes siklus II

Dibawah ini adalah Hasil Uji Validitas siklus II pada tabel 3.6

Tabel 3.6

Hasil Uji Validitas Tes Siklus II

NO SOAL VALID NO SOAL TIDAK VALID

1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,

16,18,19,20,21,22,23,24,25,

27,28,30,31,32,33,34,35,

36,37,40,41,45,46,47.

12,13,14,15,17,26,

29,39,44,49,50

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5596/4/T1_172010008_BAB III...kesimpulan, menurut Arikunto, ... Suhardjono, Supardi 2007:22)

Berdasarkan tabel 3.6 diatas terdapat 50 soal yang diujikan dan mendapatkan 39

soal yang valid dan 11 soal tidak valid. Kemudian dari soal yang valid tersebut, diambil

30 soal yang akan digunakan oleh peneliti untuk penelitian sebagai soal tes evaluasi di

siklus II.

3.6.2 Uji Reliabilitas

Menurut Priyanto, (2010:14) uji reabilitas yaitu menguji konsistensi alat ukur,

apakah hasil pengukuran tetap sama atau konsisten meskipun diukur berulangkali.

Reabilitas digunakan untuk mengukur suatu keajegan instrument dari variable yang

hendak diukur. Pengukuran reabilitas intrumen dalam penelitian ini menurut

sekaran dalam Priyatno, (2010:98) yaitu reabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang

baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan diatas 0,8 adalah baik, jadi hasil uji

reabilitas instrument yang diolah dengan SPSS 16.0 For Windows pada saat uji

instrument tes, reabilitas soal siklus I dan II pada dilihat dibawah ini :

a. Uji Reliabilitas siklus I

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.753 50

Dari outputuji reabilitas pada siklus I dapat dilihat pada kolom Cronbach’s Alpha

menunjukan 0,753. Karena nilai pada kolom tersebut bernilai 0,753 maka dapat

disimpulkan bahwa alat ukur atau instrument penelitian yang dipakai pada tingkat

reliabilitas tersebut dapat diterima.

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5596/4/T1_172010008_BAB III...kesimpulan, menurut Arikunto, ... Suhardjono, Supardi 2007:22)

b. Uji Reliabilitas siklus II

Dari Output uji reabilitas pada siklus II, hasilnya dapat dilihat pada kolom

Cronbach’s Alpha menunjukan 0,852 karena nilai pada kolom tersebut bernilai

0,852 maka dapat disimpulkan bahwa alat ukur atau instrument penelitian yang

dipakai pada tingkat reabilitas baik atau reliabel.

3.7 Analisis Data

Data yang terkumpul dianalisis untuk mencapai tujuan pembelajaran data-data berupa

angka (kuantitatif) dianalisis dengan mencari data yang tertinggi, data terendah dan rata-

rata, jumlah siswa yang tuntas dan juga presentase ketuntasan pembelajaran.

Analisis data dari hasil penelitian tes tertulis pada akhir pembelajaran pertemuan kedua

dari siklus pertama dan siklus kedua dianalisis secara kuantitatif data dari lembar observasi

untuk mendiskripsikan hasil dari pelaksanaan pembelajaran yang dianalisis melalui tes,

dengan cara presentase untuk mengetahui besarnya hasil yang dicapai siswa dalam

ketuntasan minimal yang telah ditetapkan oleh guru. Jika siswa memperoleh nilai dibawah

KKM dengan jumlah rata-rata dari jumlah siswa maka akan dianalisis dengan menghitung

ketuntasan individu dan ketuntasan klasikal sebagai berikut:

Ketuntasan individu =

x 100

Ketuntasan Klasikal =

x 100

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.852 50

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5596/4/T1_172010008_BAB III...kesimpulan, menurut Arikunto, ... Suhardjono, Supardi 2007:22)

Dari hasil belajar yang diperoleh pada prasiklus ada 20 siswa yang tuntas sebesar

58,8% sedangkan siklus I dan II dapat mengalami peningkatan guna mencapai target dalam

indikator keberhasilan.

3.8 Indikator Keberhasilan

Untuk mengukur keberhasilan tiap-tiap siklus dalam penelitian tindakan kelas ini,

tolak ukurnya adalah hasil belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran PKn. Hasil Belajar

dikatakan berhasil apabila 80% dari 31 siswa mencapai nilai KKM 72.