bab iii metode penelitian - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab3/bab iii_07-27.pdfskuter...

49
59 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Riwayat Perusahaan Yamaha Motor Co., Ltd. berdiri pada bulan Juli tahun 1955, dan merupakan pemisahan dari Nippon Gakki Co., Ltd. ( sekarang disebut Yamaha Corp. ) produsen dan penjual alat musik serta produk elektronik. Yamaha Motor Co., Ltd. selanjutnya disebut Yamaha Motor Company ( YMC ). Misi utama dari YMC adalah untuk “ create sustainable value“ dan “ improve competitiveness” sementara memenuhi corporate social responsibility -nya ( CSR ). Adapun dengan moto perusahaan yaitu “ We Create Kando – Touching Your Heart”, YMC telah berjuang untuk membangun perusahaan yang “menawarkan ketertarikan baru dan lebih memenuhi hidup untuk manusia di seluruh muka bumi.” Kando juga berarti melihat kearah kepuasan konsumen maupun komunitas, sehingga melahirkan merek yang bisa dipercaya. Bagaimanapun , Kando adalah suatu keadaan emosional yang bersifat sementara, jadi perusahaan harus terus menerus melakukan inovasi agar tetap segar. Belief dari YMC adalah bahwa kekuatan kendali dibalik aktifitas perusahaan group YMC adalah hasrat dari seluruh karyawan untuk membawa kepada customer produk dan layanan yang melebihi harapan mereka dengan selalu mencari untuk mewujudkan mimpi dengan teknologi yang inovatif sebagaimana perusahaan

Upload: hoangthuy

Post on 07-Mar-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/Bab III_07-27.pdfskuter matic. Sedangkan untuk pengontrolan kualitas mereka menerapkan dalam pedoman mutu,

59

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Riwayat Perusahaan

Yamaha Motor Co., Ltd. berdiri pada bulan Juli tahun 1955, dan merupakan

pemisahan dari Nippon Gakki Co., Ltd. ( sekarang disebut Yamaha Corp. ) produsen

dan penjual alat musik serta produk elektronik. Yamaha Motor Co., Ltd. selanjutnya

disebut Yamaha Motor Company ( YMC ).

Misi utama dari YMC adalah untuk “create sustainable value“ dan “improve

competitiveness” sementara memenuhi corporate social responsibility-nya ( CSR ).

Adapun dengan moto perusahaan yaitu “We Create Kando – Touching Your Heart”,

YMC telah berjuang untuk membangun perusahaan yang “menawarkan ketertarikan

baru dan lebih memenuhi hidup untuk manusia di seluruh muka bumi.” Kando juga

berarti melihat kearah kepuasan konsumen maupun komunitas, sehingga melahirkan

merek yang bisa dipercaya. Bagaimanapun , Kando adalah suatu keadaan emosional

yang bersifat sementara, jadi perusahaan harus terus menerus melakukan inovasi agar

tetap segar.

Belief dari YMC adalah bahwa kekuatan kendali dibalik aktifitas perusahaan

group YMC adalah hasrat dari seluruh karyawan untuk membawa kepada customer

produk dan layanan yang melebihi harapan mereka dengan selalu mencari untuk

mewujudkan mimpi dengan teknologi yang inovatif sebagaimana perusahaan

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/Bab III_07-27.pdfskuter matic. Sedangkan untuk pengontrolan kualitas mereka menerapkan dalam pedoman mutu,

60

memberikan kontribusi kepada masyarakat melalui pekerjaannya. Belief lainnya

adalah bahwa YMC dapat membangun suatu hubungan kepercayaan yang lebih kuat

dengan seluruh stakeholders dan mengklarifikasikan keterkaitan dari tanggung jawab

sosialnya dengan menganggap serius harapan mereka dan bekerja secara tulus untuk

memenuhinya.

Tahun fiskal 2006 adalah tahun kedua dari rencana manajemen medium-term

“NEXT 50 - Phase II” dan tahun yang penting dimana YMC harus mengambil

langkah kedepan yang lebih besar berdasarkan dari hasil kerja pada tahun 2005.

Kebijakan utama dari “NEXT 50 - Phase II” adalah “untuk mempertahankan menjadi

brand yang ‘Only One’ bagi customer dengan memelihara keseimbangan antara

value, pendapatan, dan pertumbuhan.”

The Yamaha Motor Group will continue to strive to be a global corporate group that meets

the expectations and earns the respect of people around the world. ( Sumber : Yamaha Motor

Group CSR Report 2006 )

PT Yamaha Kencana Motor Indonesia merupakan bagian dari Yamaha Motor

Group. PT Yamaha Motor Kencana Indonesia ( “Yamaha Indonesia” ) pertama kali

didirikan pada tanggal 6 Juli 1974, dengan mempuyai slogan ”Semakin di Depan”

yang memiliki arti Yamaha Indonesia harus unggul dalam kompetisi produk, kualitas,

layanan serta layanan pasca penjualan.

Untuk mencapai tujuannya mereka melakukan berbagai cara seperti penelitian

dan pengembangan, pengontrolan kualitas, peningkatan jaringan penjualan, servis dan

spare part, dan melakukan aktivitas sosial. Penelitian dan pengembangan lebih

mengutamakan kebutuhan dan keinginan konsumen, seperti yang kita ketahui sepeda

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/Bab III_07-27.pdfskuter matic. Sedangkan untuk pengontrolan kualitas mereka menerapkan dalam pedoman mutu,

61

motor sekarang tidak hanya sebagai transportasi dasar namun sekarang segmen

sepeda motor bergerak ke ”enjoy” dan ”lifestyle”, karena itu mereka membuat produk

skuter matic. Sedangkan untuk pengontrolan kualitas mereka menerapkan dalam

pedoman mutu, pedoman ini mengatur semua aspek prosedur, perencanaan, dan

instruksi kerja yang mutlak harus dilaksankan dengan tepat, sehingga mutu setiap

produk tetap terpelihara. Didalam peningkatan penjualan, servis dan spare part

mereka bekerja sama dengan mitra kerja profesional, sehingga konsumen tidak

merasa dirugikan.

Pengelolaan perusahaan diserahkan pada profesional yang berkualifikasi,

dengan pengalaman dan keahlian dibidangnya masing – masing, yang berkomitmen

untuk memberikan layanan terbaik demi kepuasan customer, didorong oleh

keyakinan bahwa Yamaha Indonesia hanya akan dapat tumbuh melalui kepuasaan

dan kesetiaan customernya.

3.1.1 Filosofi, Visi & Misi Yamaha Motor Group

Sejak didirikan, Yamaha Motor Group telah memandang pada “Company

Pledge” sebagai panduan dasar korporasi. “Company Pledge” berfokus pada aktivitas

karyawan secara individual dan mendefinisikan posisi yang dengannya karyawan

memperlakukan dirinya sebagai penduduk korporat yang memenuhi permintaan dan

kebutuhan manusia.

Pada tahun 1990, suatu Corporate Philosophy dibentuk, yang mendefinisikan

Corporate Mission sebagai “We create Kando – Touching Your Heart” dan tujuan

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/Bab III_07-27.pdfskuter matic. Sedangkan untuk pengontrolan kualitas mereka menerapkan dalam pedoman mutu,

62

dari “offering new excitement and a more fulfilling life for people all over the world.”

Corporate Philosophy mencakup Management Principles dan Action Guidelines yang

telah diposisikan untuk mencapai Corporate Mission.

Yamaha Motor Group akan melanjutkan untuk menggunakan inisiatif dan

hasratnya untuk menolong merealisasikan mimpi orang-orang dan selalu menjadi

satu-satunya yang mereka cari untuk “the next Kando.” Sebagai tambahan untuk

menciptakan Kando bagi Customer, Yamaha Motor Group akan membuat Kando

tersebut sebagai inspirasi milik mereka sebagaimana mereka bekerja untuk

menciptakan nilai baru.

Gambar 3.1 The “Company Pledge”

Kando “Touching Your Heart”

o Sporty

o Innovative

o Reliable

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/Bab III_07-27.pdfskuter matic. Sedangkan untuk pengontrolan kualitas mereka menerapkan dalam pedoman mutu,

63

3.1.2 Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan bagan yang memberikan gambaran mengenai

kegiatan yang terjadi dalam berjalannya satu perusahaan. Dengan adanya struktur

organisasi, dapat diketahui seluruh bagian-bagian yang ada dalam perusahaan,

pembagian tugas, dan tanggung jawab pada masing-masing bagian, serta koordinasi

pada setiap bagian. Gambar 3.2 berikut merupakan struktur organisasi Yamaha

Indonesia.

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/Bab III_07-27.pdfskuter matic. Sedangkan untuk pengontrolan kualitas mereka menerapkan dalam pedoman mutu,

64

Gambar 3.2 Struktur Organisasi Yamaha Indonesia

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/Bab III_07-27.pdfskuter matic. Sedangkan untuk pengontrolan kualitas mereka menerapkan dalam pedoman mutu,

65

3.1.3 Wewenang dan Tanggung Jawab

Secara garis besar, tugas dan tanggung jawab setiap bagian di

Yamaha Indonesia dapat diuraikan sebagai berikut :

• President Director

o Bertindak sebagai pimpinan perusahaan dan berkuasa penuh atas berjalannya

perusahaan.

o Merumuskan visi misi serta value yang ingin diterapkan dalam rangka

mencapai visi misi tersebut.

o Bertanggung jawab atas keseluruhan kegiatan dan kemajuan perusahaan.

o Membuat strategi dan rencana untuk mengembangkan perusahaan.

o Merumuskan kebijakan perusahaan.

o Mewakili perusahaan dalam hubungan dengan perusahaan lain.

o Memberikan otorisasi terhadap tindakan dan sasaran bisnis dari kegiatan

bisnis perusahaan.

• Vice President Director

o Bertindak sebagai pendamping ataupun pengganti President Director pada

saat yang dibutuhkan.

o Bertanggung jawab atas keseluruhan kegiatan dan kemajuan perusahaan.

o Bersama sama pihak manajerial membuat strategi dan rencana untuk

mengembangkan perusahaan.

o Bersama sama pihak manajerial merumuskan kebijakan perusahaan.

o Mewakili perusahaan dalam hubungan dengan perusahaan lain.

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/Bab III_07-27.pdfskuter matic. Sedangkan untuk pengontrolan kualitas mereka menerapkan dalam pedoman mutu,

66

o Memberikan otorisasi terhadap tindakan dan sasaran bisnis dari kegiatan

bisnis perusahaan.

• 3-S & Marketing

Merupakan fungsi utama yang bertindak sebagai ujung tombak bisnis perusahaan.

o Sales & Marketing

o Bertanggung jawab dalam melakukan implementasi strategi

pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan

o Bertanggung jawab dalam perluasan jaringan distribusi di seluruh

daerah di Indonesia.

o Bertanggung jawab dalam pencapaian target penjualan yang diberikan

oleh perusahaan

§ Direct Distribution System Area ( DDS Area )

• DDS – Jakarta

• DDS – Bandung

• DDS – Semarang

• DDS – Bali

• DDS – Jambi

§ Main Dealer Area ( MD Area )

§ Allocation

o Bertanggung jawab dalam distribusi baik itu sepeda motor maupun

suku cadang.

§ Network & CCS

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/Bab III_07-27.pdfskuter matic. Sedangkan untuk pengontrolan kualitas mereka menerapkan dalam pedoman mutu,

67

o Bertanggung jawab dalam pengembangan jaringan distribusi, baik itu

dalam skala main dealer ataupun dealer.

o Bertanggung jawab dalam menjaga, dan mempertahankan kepuasan

Customer.

§ Instancy

o Melakukan pemasaran ke dalam perusahaan-perusahaan ( business to

business ).

§ Sales Administration

o Bertanggung jawab dalam kelengkapan data-data penjualan yang

terjadi setiap bulan di Yamaha

o Melakukan analisa penjualan produk-produk Yamaha.

o Promo & PR

§ Promotion

o Bertanggung jawab dalam melakukan promosi baik itu dalam bentuk

pameran, sponsorship ataupun komunitas.

§ Motor Sport

o Bertanggung jawab dalam melakukan aktivitas balap.

o Product Marketing

§ Marketing Production Plan

o Bertanggung jawab dalam mengembangkan produk – produk Yamaha.

o Bertanggung jawab dalam melakukan strategi penjualan dan

pemasaran produk-produk Yamaha.

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/Bab III_07-27.pdfskuter matic. Sedangkan untuk pengontrolan kualitas mereka menerapkan dalam pedoman mutu,

68

o Bertanggung jawab dalam mengatur skedul pembuatan dan promosi

sepeda motor Yamaha.

o Service

§ Control Area

o Menangani penambahan bengkel-bengkel yang akan bekerja sama

dengan Yamaha.

§ Waranty

o Menangani masalah garansi / jaminan baik itu mesin, suku cadang,

ataupun masalah dengan kelistrikan.

§ Technical

o Menangani masalah yang berkaitan dengan informasi yang akan

digunakan oleh Yamaha

§ Education

o Bertanggung jawab dalam memberikan training untuk mekanik-

mekanik yang akan bekerja di Yamaha.

o Sparepart

§ Sales & Marketing

o Menangani masalah yang berkaitan dengan penjualan dan pemasaran

suku cadang yang dilakukan oleh toko-toko yang menjual produk

Yamaha.

§ Planning

o Bertanggung jawab dalam membuat perencanaan penjualan dan

pemasaran suku cadang.

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/Bab III_07-27.pdfskuter matic. Sedangkan untuk pengontrolan kualitas mereka menerapkan dalam pedoman mutu,

69

• Finance & Administration

o Finance

o Bertanggung jawab dalam mengurus alur kas masuk dan keluar ( cash

flow ) agar berjalan secara sehat.

o Menentukan budget dan memastikan seluruh biaya yang dikeluarkan

tidak melampui budget yang ditentukan.

o Accounting

o Bertanggung jawab dalam menyusun laporan keuangan dan analisis

biaya produksi, dll.

o HRD

o Bertanggung jawab dalam menangani perekrutan pegawai.

o Bertanggung jawab dalam mengatur gaji dan biaya yang akan

dikeluarkan oleh Yamaha.

o Bertanggung jawab dalam melakukan evaluasi, promosi ataupun

pemutusan hubungan kerja.

o GA & Legal

o Bertanggung jawab dalam menangani hal-hal yang berkaitan dengan

hukum.

o Menangani permasalahan hukum atau lainnya yang dihadapi oleh

Yamaha.

o Mengklarifikasi isu yang beredar dan menyangkut kelangsungan bisnis

perusahaan.

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/Bab III_07-27.pdfskuter matic. Sedangkan untuk pengontrolan kualitas mereka menerapkan dalam pedoman mutu,

70

3.1.4 Kunci Keberhasilan Yamaha Indonesia

Motor Jepang menjadi perhatian dunia ketika tampak semakin jelas bahwa

ada sesuatu yang berbeda mengenai kualitas dan efisiensinya. Juga bertahan lebih

lama dibanding motor dari negara lainnya, serta memerlukan jauh lebih sedikit

reparasi. Keistimewaannya adalah cara Yamaha Motor Group merancang dan

membuat motornya yang memiliki konsistensi pada proses dan produk yang luar

biasa. Yamaha Motor Group merancang motornya lebih cepat, dengan tingkat

kehandalan yang lebih tinggi, tetapi dengan biaya yang kompetitif. Salah satu kunci

keberhasilan Yamaha Indonesia adalah mereka dapat mempertahankan kepercayaan

konsumen lewat sisi kualitas produk, servis, dan image seperti digambarkan pada

Gambar 3.3 berikut ini.

Gambar 3.3 Re-code Saja Tidak Cukup Melainkan harus Reformasi

DNA ( Re-DNA )

Customer Management

Brand Management

Product Management

Re-code

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/Bab III_07-27.pdfskuter matic. Sedangkan untuk pengontrolan kualitas mereka menerapkan dalam pedoman mutu,

71

Hal yang merupakan kunci keberhasilan Yamaha Indonesia adalah melakukan

re-code dan reformasi DNA, yaitu melakukan perubahan mendasar pada DNA

perusahaan, segalanya yang menggerakan perusahaan. Hal ini dilakukan dengan

memaintain ketiga hal berikut ;

1. Customer Management

2. Product Management

3. Brand Management

Yamaha Indonesia yakin bahwa customer, produk, serta brand merupakan

tiga hal yang menggerakan perusahaan sehingga mereka melakukan reformasi dalam

menjaga dan mengembangkan ketiganya.

Keberhasilan Yamaha Indonesia dapat dilihat nyata dengan diperolehnya

beberapa penghargaan yang diterima antara lain:

1. ICSA 2004-2006 ( 3 tahun berturut – turut ) sebagai The Best Achieving Total

Customer Satisfaction.

2. Marketing Award ( tahun 2006 ) sebagai Best of The Best, The Best in

Marketing Campaign, The Best Market Driving Company, The Best In

Experiental Marketing.

3. Penghargaan TV Ad Monitor untuk iklan Yamaha Jupiter MX yang

diselenggarakan oleh MRI.

4. Mendapat Penghargaan ISO 9001:2000.

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/Bab III_07-27.pdfskuter matic. Sedangkan untuk pengontrolan kualitas mereka menerapkan dalam pedoman mutu,

72

3.1.5 Lingkungan Internal Perusahaan

Berikut merupakan beberapa area yang berada di dalam perusahaan; top

management, finance, R&D, Purchasing, Manufacturing, Accounting. Seluruh area

tersebut mempengaruhi bagian pemasaran dalam melakukan pengambilan keputusan

dan penyusunan rencana pemasaran.

Gambar 3.4 Lingkungan Internal Perusahaan

Dari Gambar 3.4 di atas dapat dilihat bahwa setiap area dalam perusahaan

merupakan suatu kesatuan yang saling terkait secara terintegrasi. Pekerjaan

manajemen pemasaran adalah untuk menyusun hubungan dengan customer dengan

menciptakan customer value dan satisfaction ( Amstrong, Kotler and Armstrong,

Gary, 2004, p107 ).

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/Bab III_07-27.pdfskuter matic. Sedangkan untuk pengontrolan kualitas mereka menerapkan dalam pedoman mutu,

73

3.1.6 Hubungan antara Yamaha dengan Stakeholdernya

Yamaha Motor Group didukung oleh berbagai stakeholder di seluruh dunia,

termasuk customernya, pemegang saham/investor, komunitas local, karyawan,

supplier/dealer, dan lingkungan. Untuk bertahan dalam memenuhi expectation dari

stakeholder dan memenuhi tanggung jawab terhadap lingkungan, perusahaan secara

aktif menyokong komunikasi dua-arah dengan stakeholdernya. Melalui komunikasi

ini, perusahaan mendapatkan pandangan dan nilai baru dan membangun hubungan

kepercayaan yang lebih kuat dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan dan

mencapai pertumbuhan yang diinginkan.

Yamaha Motor Group mendengarkan dan merespon suara dari semua

stakeholder di seluruh dunia, sementara menyebarkan informasi dengan tujuan untuk

meningkatkan transparansi dari aktifitas perusahaan. Perusahaan menentukan untuk

melanjutkan untuk mempromosikan komunikasi aktif untuk membangun hubungan

kepercayaan dengan orang di seluruh dunia.

Gambar 3.5 berikut merupakan rincian pemetaan hubungan yang dibina

Yamaha dengan seluruh pihak yang mempengaruhi kegiatan operasional perusahaan

baik secara langsung maupun tidak langsung.

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/Bab III_07-27.pdfskuter matic. Sedangkan untuk pengontrolan kualitas mereka menerapkan dalam pedoman mutu,

74

Gambar 3.5 Hubungan antara Yamaha Motor Group dan Stakeholdernya

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/Bab III_07-27.pdfskuter matic. Sedangkan untuk pengontrolan kualitas mereka menerapkan dalam pedoman mutu,

75

3.1.7 Corporate Social Responsibility ( CSR )

Perusahaan saat ini berada dibawah tekanan sosial yang meningkat untuk

memenuhi CSR. Yang melatarbelakangi trend ini adalah suatu kepedulian yang

tinggi terhadap kenyataan bahwa terdapat isu penting untuk dipecahkan di area

ekonomi, lingkungan, dan sosial jika ingin mencapai pengembangan budaya manusia

dan pemenuhan gaya hidup.

Untuk berurusan dengan isu fundamental tersebut, perusahaan menciptakan

upaya melingkupi seluruh group secara stabil untuk mengimplementasikan inisiatif

CSR dengan menunjuk pada “Company Pledge”, panduan aktivitas perusahaan yang

direfleksikan pada konsep CSR Yamaha Motor Group.

Masyarakat selalu mengawasi perusahaan dan perusahaan tersebut harus

juga mencari jawaban atas harapan masyarakat. Suatu perusahaan menyediakan

masyarakat produk dan jasa dengan nilai tambah, dan Yamaha Motor Group percaya

bahwa mengambil perilaku penghargaan terhadap penerimaan masyarakat dan

pembelajaran dari hubungan perusahaan dengan masyarakat adalah jalur dari

pengembangan di masa mendatang yang akan dapat terus bertahan.

Sebagai tambahan terhadap “triple bottom line“ dari aspek ekonomi,

lingkungan, dan sosial yang merupakan dasar dari pengembangan yang akan terus

bertahan, juga terdapat faktor penting yang keempat, yaitu merupakan aspek etika

yang melibatkan masing-masing dan setiap karyawan untuk mempromosikan inisiatif

CSR terkait dengan ketiga aspek ini. Perusahaan bertujuan untuk membawa keluar

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/Bab III_07-27.pdfskuter matic. Sedangkan untuk pengontrolan kualitas mereka menerapkan dalam pedoman mutu,

76

aktivitas yang bertanggung jawab secara sosial sebagai penduduk global berfokus

pada keempat aspek tersebut.

Gambar 3.6 Pendekatan Yamaha Motor Group terhadap CSR

Inisiatif penerapan CSR pada group Yamaha dibagi menjadi tiga area aktifitas

utama sebagai berikut ( Gambar 3.6 ) ;

• Melihat pada aksi sosial melalui aktivitas bisnis seha ri-hari, upaya berkelanjutan

dilakukan untuk menjaga kecepatan dengan mengubah mimpi customer dan

menciptakan Kando melalui pengembangan produk dan menciptakan produk

yang menjadi suatu kontribusi sosial.

• Dengan penghormatan terhadap tindakan sosial yang terjadi diluar aktivitas

bisnis sehari-hari perusahaan, Yamaha terlibat dalam suatu range program yang

luas, seperti berkontribusi terhadap promosi budaya olah raga yang berkaitan

dengan rugby dan sepakbola, promosi program keselamatan di jalan raya, dan

terlibat di berbagai aktivitas sukarela yang bertujuan pada keselarasan dengan

komunitas lokal dan lingkungan.

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/Bab III_07-27.pdfskuter matic. Sedangkan untuk pengontrolan kualitas mereka menerapkan dalam pedoman mutu,

77

• Lebih jauh, program aksi sosial yang melibatkan seluruh group untuk

memperkuat daya saing mencakup garansi produk, perlindungan lingkungan,

dan “pengendalian internal“ yang melibatkan penempatan perhatian seperti

misalnya lapangan pekerjaan dan tenaga kerja.

Gambar 3.7 3 Area Aktifitas Utama dari CSR Yamaha

Kerja keras di seluruh group yang melelahkan telah dilakukan untuk

menguatkan dominasi perusahaan. Kantor CSR Supervisory didirikan pada Januari

2005 dibawah pengawasan langsung dari President sebagai bagian dari kerja keras

untuk menguatkan implementasi siklus aktifitas PDCA ( Plan-Do-Check-Action )

cycle vis-à-vis perusahaan. Misinya mencakup kaji ulang dari kebenaran dan

keefektifan aktivitas perusahaan.

Suatu CSR Committee yang dikepalai oleh senior executive managing

director didirikan pada September 2005. Tugasnya adalah untuk mengawasi komite

individual yang sebelumnya telah secara independen mengikuti prakarsa yang

berkaitan dengan lingkungan, produk, risk management, dan pemenuhan, dan

mempromosikan pengembangan global dari CSR. Fungsinya mencakup

Page 20: BAB III METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/Bab III_07-27.pdfskuter matic. Sedangkan untuk pengontrolan kualitas mereka menerapkan dalam pedoman mutu,

78

pengembangan strategi CSR dari suatu perspektif grup dan penge lolaan status

prestasi untuk aktivitas CSR yang diimplementasikan oleh grup dan masing-masing

komite.

Gambar 3.8 Diagram Struktur Promosi CSR

Pada tahun 2005, konferensi CSR Committee dilaksanakan pada bulan Juli

dan Oktober untuk meninjau ulang status terkini dari CSR di dalam group dan

memverifikasi kebijakan CSR perusahaan. Suatu survei juga dilakukan pada aktivitas

CSR dari group perusahaan dan upaya lebih jauh dibuat untuk menciptakan struktur

promosi CSR perusahaan. ( Sumber : Yamaha Motor Group CSR Report 2006 )

Page 21: BAB III METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/Bab III_07-27.pdfskuter matic. Sedangkan untuk pengontrolan kualitas mereka menerapkan dalam pedoman mutu,

79

3.2 Market Driven “Blue Ocean” Product Reform Story

Pada tahun 1977, Yamaha Jepang sudah mengembangkan teknologi skuter

matic yang dinamai Yamaha Passol, dan menggunakan Kaoru Yachigusa sebagai

bintang iklannya. Adapun pada Gambar 3.9 berikut adalah rangka Yamaha Passol

yang masih beredar di Filipina.

Gambar 3. 9 Generasi Pertama Skuter Matic Yamaha – Passol

Pada saat itu, permintaan untuk sepeda motor adalah sebanyak 1,2 juta,

dimana 13% diantaranya adalah wanita. Pada saat itu pangsa pasar untuk manual

transmission adalah sebesar 70%, dimana sebesar 70% dikuasai oleh Honda, 15%

dikuasai Yamaha, dan 5% dikuasai oleh Suzuki. Yamaha tidak menemukan chasm

Page 22: BAB III METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/Bab III_07-27.pdfskuter matic. Sedangkan untuk pengontrolan kualitas mereka menerapkan dalam pedoman mutu,

80

yang cukup kuat pada saat itu sehingga mengurungkan niat untuk mengambil resiko

memproduksi Yamaha Passol sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 3.10 berikut.

Gambar 3.10 AT Strategy - Customer Adaptation Life Cycle

Pada Gambar 3.11 berikut tercermin persentase pengguna motor berdasarkan

jenis kelamin dan kelompok usia. Survei ini dilakukan oleh Yamaha untuk melihat

seberapa besar permintaan pasar terhadap kendaraan bermotor Automatic

Transmision ( AT ) atau yang disebut motor matic.

CHASM

Visionaries Pragmatists

?

Technology Enthusiasts Conservatives Skeptics

JEPANG (1977) Demand 1.2 mil, female 13% MT 70%(70%H-Cub, 15% Y-Mate, 5% S-Birdie) YAMAHA PASSOL, Kaoru Yachigusa

However, Price should be positioned at the “Mass” market In order to cross the “chasm”

Create new Demand Female 13% à 30% (Male expand) MT 70% à AT 70% Demand 1.2 mil à 2.6 mil à H-Share dari 50% à 39% Y-Share dari 28% à 38.7%

Page 23: BAB III METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/Bab III_07-27.pdfskuter matic. Sedangkan untuk pengontrolan kualitas mereka menerapkan dalam pedoman mutu,

81

Gambar 3.11 Motorcycle Customer Profile

Ternyata permintaan untuk kendaraan kategori tersebut adalah 87% pria dan

13% wanita, jumlah yang cukup untuk meyakinkan Yamaha memasuki segmen baru

tersebut. Dan oleh karena permintaan wanita belum disupport oleh supplier kendaraan

bermotor manapun di Indonesia, maka Yamaha memutuskan untuk menjadi pelaku

pertama di pasar Indonesia untuk melayani permintaan AT untuk wanita. Strategi

yang tergolong blue ocean ini ditujukan untuk memperluas target pasar, dilakukan

karena adanya permintaan pasar atas reformasi produk kendaraan bermotor secara

umum.

Banyak hal yang dilakukan Yamaha untuk menanamkan brand image di

ingatan customernya, diantaranya adalah dengan metode pemasaran yang bertumpu

pada market education, konsep produk yang benar-benar disesuaikan dengan

kebutuhan wanita, manajemen customer yang diperbarui dengan pemotongan jalur

Page 24: BAB III METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/Bab III_07-27.pdfskuter matic. Sedangkan untuk pengontrolan kualitas mereka menerapkan dalam pedoman mutu,

82

distribusi yang bertele-tele dan mengakibatkan pembengkakan biaya operasional,

serta melakukan pengelolaan ulang terhadap brand Yamaha.

3.2.1 Konsep Produk Yamaha Mio

Yamaha Indonesia merupakan perusahaan yang senantiasa berusaha untuk

melihat peluang pasar dan mempelajari setiap kemungkinan dengan seksama.

Gambar 3.12 berikut merupakan survei yang dilakukan dalam upaya menyusun

strategi pemasaran Yamaha Mio :

Gambar 3.12 Survei Wanita untuk Strategi Yamaha Mio

( Sumber : Yamaha in Markplus Workshop 25 Januari 2007 )

Dari hasil survei tersebut, dapat dilihat bahwa sebanyak 42% wanita usia

muda dan 46% wanita usia tua menganggap bahwa mengendarai motor berbahaya.

30% wanita usia muda dan 46% wanita usia tua tidak dapat mengendarai kendaraan

bermotor roda dua. 26% wanita usia muda dan 13% wanita usia tua menganggap

bahwa kendaraan bermotor roda dua sulit untuk dikendarai. Serta 52% wanita usia

muda dan 31% wanita usia tua tidak memiliki SIM C.

Why don’t you ride M/C ?

52%

42%

42%

No License

30%

26%

12%

12%

10%

6%

4%

Dangerous

Cannot afford

Can't ride

Difficult to ride

Forbidden

Dirty

Uncomfortable

Prefer Car

Fear of riding

Young Female n = 50

31% No License

Old Female n = 54

46%

46%

24%

13%

11%

11%

9%

7%

7%

Dangerous

Can't ride

Prefer Car

Difficult to ride

Cannot afford

Dirty

Forbidden

Uncomfortable

Fear of riding

Page 25: BAB III METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/Bab III_07-27.pdfskuter matic. Sedangkan untuk pengontrolan kualitas mereka menerapkan dalam pedoman mutu,

83

Dari hasil survei tersebut, Yamaha Indonesia meluncurkan Yamaha Mio

dengan pertimbangan disesuaikan dengan kodrat wanita, yaitu suatu produk yang

lebih ringan, lebih ramping, lebih pendek, lincah, dan yang utama adalah mudah

dikendarai. Dapat dilihat dari Gambar 3.13 berikut yang merupakan salah satu

pendekatan pemasaran Yamaha Mio.

Gambar 3.13 Yamaha Mio disesuaikan dengan kodrat wanita

Yamaha Indonesia juga melakukan berbagai upaya untuk mengedukasi pasar.

Upaya ini dilakukan dengan konsep dasar menekan dan menghilangkan rasa takut

orang tua dan anak perempuan dengan cara membangun rasa percaya diri.

Gambar 3.14 VCD Petunjuk Pemilik Mio

Page 26: BAB III METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/Bab III_07-27.pdfskuter matic. Sedangkan untuk pengontrolan kualitas mereka menerapkan dalam pedoman mutu,

84

Untuk produk Yamaha Mio, Yamaha Indonesia menyediakan VCD petunjuk

pemilik Mio yang dapat dilihat pada Gambar 3.14 diatas, yakni buku manual dalam

bentuk VCD untuk memberi petunjuk cara pemakaian dan perawatan serta untuk

menangani masalah-masalah kecil yang dialami pada Yamaha Mio. Pertimbangan

penggunaan VCD ini diambil untuk mempermudah wanita yang lebih menyukai hal-

hal yang praktis dan tidak terlalu sulit untuk dimengerti, tentunya penggunaan VCD

akan lebih praktis dibandingkan buku manual.

Yamaha Mio merupakan salah satu produk Yamaha Indonesia yang berhasil

disosialisasikan dan mengambil tempat terbesar di pasar skuter matic, mengambil alih

pasar yang sebelumnya dikuasai oleh Kymco sebagai pioneer. Keberhasilan ini

disebabkan edukasi pasar yang tak henti-henti dilakukan sehingga Yamaha Mio

memperoleh penghargaan sebagai ”Best Value Automatic” pada tahun 2006, yang

dapat dilihat pada Gambar 3.15 berikut ini ;

Gambar 3.15 Penghargaan Best Value Automatic dari Majalah Motor Plus 2006

Yamaha Mio adalah salah satu dari sedikit merek skuter matic di Indonesia

yang mampu terus-menerus meraup sukses dalam kurun waktu yang singkat dan

Page 27: BAB III METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/Bab III_07-27.pdfskuter matic. Sedangkan untuk pengontrolan kualitas mereka menerapkan dalam pedoman mutu,

85

bertahan lama. Marketing Mix membahas faktor- faktor : price, product, promotion

dan place untuk menjawab kebutuhan konsumen dan apa yang bisa ditawarkan

Yamaha. Dengan marketing mix saja tidak cukup untuk memenangkan persaingan

global, perlu adanya suatu fokus untuk memastikan bahwa apa yang diluncurkan oleh

Yamaha tepat seperti apa yang diinginkan pasar. Berikut ini akan dibahas produk

Yamaha Mio ditinjau dari marketing mix-nya :

1. Price

Yamaha Mio merupakan skuter matic dengan premium class dan Yamaha Mio

tidak price sensitive, dengan kata lain walaupun adanya kenaikan inflasi dll,

volume penjualan Yamaha tidak menurun. Berikut merupakan penempatan harga

untuk produk Yamaha Mio ( on the road ) untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya :

Tabel 3. 1 Pricing Yamaha Mio

Product Name MIO SPORTY MIO

Product Category Automatic Automatic

Price Rp 11 200 000,00

Harga On The Road untuk

wilayah Jakarta dan sekitarnya

Rp 10 475 000,00

Harga On The Road untuk

wilayah Jakarta dan sekitarnya

2. Product

Berikut merupakan sebaran produk Yamaha Mio yang diluncurkan Yamaha di

Indonesia sebagai senjata untuk memenangkan pasar skuter matic:

Page 28: BAB III METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/Bab III_07-27.pdfskuter matic. Sedangkan untuk pengontrolan kualitas mereka menerapkan dalam pedoman mutu,

86

Gambar 3.16 Varian Yamaha Mio

• Tipe mesin: berpendingin udara, 4 langkah SOHC 2-klep

• Dimensi: P 1,820 mm x L 675 mm x T 1,050 mm.

• Tinggi tempat duduk 745 mm.

• Jarak sumbu roda 1.240 mm.

• Jarak terendah ke tanah 130 mm.

• Berat kosong 87 kg.

• Susunan silinder tunggal.

• Displacement 113.7 cm3.

• Diameter 50 mm s 57,9 mm langkah.

• Perbandingan kompresi 8,8:1.

• Tenaga maksimum 6,54 km ( 8,9 ps ) @ 8.000 rpm.

• Torsi Maksimum 7,84 N-m ( 0,88 kgf.m ) @ 7.000 rpm

• Sistem starter elektric and kick

• Pelumasan wet sump

Page 29: BAB III METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/Bab III_07-27.pdfskuter matic. Sedangkan untuk pengontrolan kualitas mereka menerapkan dalam pedoman mutu,

87

• Kapasitas oli mesin 0,9 liter

• Kapasitas bahan bakar 3.7 liter

• Karburator NCV24x1 ( Keihin )

• Sistem pengapian DC-CDI

• Kopling kering, sentrifugal otomatis

• Transmisi V-belt otomatis

• Perbandingan rasio gigi 2.399-0.829

• Tipe frame steel tube

• Caster/ trail 26.5 derajat/ 100 mm

• Ukuran ban depan 70/90 - 14 MC 34 P

• Ukuran ban belakang 80/90 - 14 MC 40 P

• Sistem pengereman depan/belakang hydraulic single disc/ drum

• Suspensi depan/ belakang teleskopik

• Lampu depan 12 V 32 W/ 32 W x 1

Garansi:

• 3 tahun/ 36.000 km: mesin ( sesuai ketentuan )

• 2 tahun: kelistrikan ( Rotor, Stator, CDI, Ignition Coil, Motor Starter Assy ).

• 6 bulan/ 6.000 km: umum ( diluar kelistrikan ).

• SERVIS GRATIS: 4 kali + 2 kali oli mesin.

Produk ini ditujukan untuk Pria atau Wanita yang menyukai sesuatu yang praktis

dan mudah digunakan.

Page 30: BAB III METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/Bab III_07-27.pdfskuter matic. Sedangkan untuk pengontrolan kualitas mereka menerapkan dalam pedoman mutu,

88

Produk lainnya yang kemudian diproduksi Yamaha untuk memperkuat posisinya di

pasar skuter matic adalah Yamaha Mio Sporty;

Gambar 3.17 Varian Yamaha Mio Sporty

• Tipe mesin: berpendingin udara, 4 langkah SOHC 2-klep

• AIS ( Air Induction System ) EURO 2 Ready

• Dimensi: P 1,820 mm x L 675 mm x T 1,050 mm.

• Tinggi tempat duduk 745 mm.

• Jarak sumbu roda 1.240 mm.

• Jarak terendah ke tanah 130 mm.

• Berat kosong 87 kg.

• Susunan silinder tunggal.

• Displacement 113.7 cm3.

• Diameter 50 mm s 57,9 mm langkah.

• Perbandingan kompresi 8,8:1.

• Tenaga maksimum 6,54 km ( 8,9 ps ) @ 8.000 rpm.

• Torsi Maksimum 7,84 N-m ( 0,88 kgf.m ) @ 7.000 rpm

• Sistem starter elektric and kick

• Pelumasan wet sump

Page 31: BAB III METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/Bab III_07-27.pdfskuter matic. Sedangkan untuk pengontrolan kualitas mereka menerapkan dalam pedoman mutu,

89

• Kapasitas oli mesin 0,9 liter

• Kapasitas bahan bakar 3.7 liter

• Karburator NCV24x1 ( Keihin )

• Sistem pengapian DC-CDI

• Kopling kering, sentrifugal otomatis

• Transmisi V-belt otomatis

• Perbandingan rasio gigi 2.399-0.829

• Tipe frame steel tube

• Caster/ trail 26.5 derajat/ 100 mm

• Ukuran ban depan 70/90 - 14 MC 34 P

• Ukuran ban belakang 80/90 - 14 MC 40 P

• Sistem pengereman depan/belakang hydraulic single disc/ drum

• Suspensi depan/ belakang teleskopik

• Lampu depan 12 V 32 W/ 32 W x 1

Garansi:

• 3 tahun/ 36.000 km: mesin ( sesuai ketentuan )

• 2 tahun: kelistrikan (Rotor, Stator, CDI, Ignition Coil, Motor Starter Assy).

• 6 bulan/ 6.000 km: umum ( diluar kelistrikan ).

• SERVIS GRATIS: 4 kali + 2 kali oli mesin.

Perbedaan produk Yamaha Mio Sporty ini dari Yamaha Mio yang sebelumnya

adalah penggunaan teknologi AIS ( Air Induction System ) EURO 2 Ready yang

dapat menunjang kendaraan tersebut agar menjadi lebih sporty dan dapat

mencapai kecepatan tinggi.

Page 32: BAB III METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/Bab III_07-27.pdfskuter matic. Sedangkan untuk pengontrolan kualitas mereka menerapkan dalam pedoman mutu,

90

3. Promotion

Yamaha merupakan perusahaan yang menggunakan televisi dan kegiatan

komunitas untuk mempromosikan produknya. Hal ini terbukti efektif dengan

diperolehnya penghargaan untuk pemasaran pada tahun 2006.

4. Place

Yamaha menggunakan Bali sebagai target pasar untuk pengujian penjualan

produknya. Hal ini menjadi pertimbangan dikarenakan kontur demografi di

diaerah tersebut yang cenderung rata dan sangat mendukung untuk penggunaan

produk Yamaha Mio. Oleh karena itu, di daerah tersebut motor Mio dapat dengan

mudah ditemukan di segala pelosok. Setelah sukses diluncurkan di Bali, Yamaha

melakukan pemasaran secara gencar ke kota-kota besar lainnya di Indonesia.

3.2.2 Konsep Pemasaran Yamaha Mio

Konsep pemasaran yang dikembangkan untuk Yamaha Mio adalah Kampanye

Komunikasi : “A 360 Degree Customer-Centric Approach.” Berikut merupakan

praktek pemasaran yang dilakukan oleh Yamaha Indonesia ;

• Edukasi terhadap YMKI-MD-SD-sales people-instructor & mechanics tentang

Yamaha Mio sebelum meluncurkan Yamaha Mio di Jakarta, Bandung, Surabaya,

Semarang, Jogjakarta, Bali.

• Advertising :

o Mio TV Ad

§ Ver-1 Launch Yamaha Mio : Tessa tidak perlu dijemput Komeng.

Page 33: BAB III METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/Bab III_07-27.pdfskuter matic. Sedangkan untuk pengontrolan kualitas mereka menerapkan dalam pedoman mutu,

91

§ Ver-2 Tessa menjemput Nanda menggunakan Yamaha Mio.

§ Ver-3 Nanda meminta untuk dibelikan Yamaha Mio.

o Mio Print Ad

§ Brosur

§ Print Ad Teaser

§ Print Ad

§ Banner

§ Flag chain

§ Billboard & teaser

§ User Manual VCD

o Infotainment

§ Fashion show

• Program Radio :

o Mio Quiz

o Mio Chat

o Mio Testimony

o Mio Story

• Exhibition Event :

o Mall dan pusat komunitas :

§ AT Corner

§ Pameran di Mall – Mall

§ Pameran di Carrefour / Giant

§ Pameran di komplek perumahan

Page 34: BAB III METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/Bab III_07-27.pdfskuter matic. Sedangkan untuk pengontrolan kualitas mereka menerapkan dalam pedoman mutu,

92

• Special Event :

o Pembuatan SIM secara kolektif

o Driving School “Siapa Takut Naik Mio”

o Nouvo & Mio Test Drive

• Mio Mania :

o Mio Modification Contest

o Club Gathering; bergabung dengan kampanye pesta GE, melakukan aksi

sosial ( contoh: Family Mio Owner Surabaya, Juli 2007 – liputan Imposible

Matic ).

o Touring

o City Show Off

o Mechanic Tips

• Magazine, Billboard, Giant Banner, Posters

o Print :

§ Female Tabloid/Magazine

§ Motorcycle magazines

§ Motorcycle tabloids

o Mio 36 billboard :

§ 5 billboard di Jakarta

§ 3 billboard di Jogja

§ 3 billboard di Semarang

§ 3 billboard di Bandung

§ 3 billboard di Surabaya

Page 35: BAB III METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/Bab III_07-27.pdfskuter matic. Sedangkan untuk pengontrolan kualitas mereka menerapkan dalam pedoman mutu,

93

§ 5 billboard di Bali

§ 1 di setiap ibu kota provinsi : Medan, Padang, Jambi, Palembang,

Lampung, Bangka, Pontianak, Banjarmasin, Samarinda, Balikpapan,

Kendari, Manado, Makasar, Palu.

o Giant Banner : giant banner Yamaha Mio di gerai Yamaha Indonesia.

o Posters : dipasang di Ladies Room ( Mirror, Walls )

• Other Physical Customer Experiences

o Mio merchandises: tas ransel ( helm ), cermin, sisir, pembersih muka, sarung

tangan.

o Learn to ride dengan menggunakan instruktur wanita.

o Mio Emergency Customer Care Team yang dapat dihubungi melalui SMS

o Mio VCD owners manual ( 1st motorcycle VCD )

3.2.3 Customer Management Reform

“Kando” Philosophy yang berarti “Touching Your Heart” diterapkan juga

pada proses bisnis untuk mencapai Community and Customer Satisfaction.

Customer Focus:

1. SCM Reform: DDS ( Closed to Customer ) yaitu memotong jalur distribusi

menjadi bentuk distribusi sebagai berikut ;

a. Factory à Sole Distributor à Main Dealer à Sub-Dealers à Channel

à Customers

Page 36: BAB III METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/Bab III_07-27.pdfskuter matic. Sedangkan untuk pengontrolan kualitas mereka menerapkan dalam pedoman mutu,

94

b. Factory ( Production & Distribution ) à Dealers ( Marketing & CS )à

Customers

2. CS Orientation yaitu dilakukan dengan :

a. Phase-1 : CS Awareness-Commitment & Standard Procedure.

b. Phase-2 : Implementation. ( Dealers CS Index ) & CS Contribution to

increase Sales & Profit.

c. Customer Focus Activity : Gathering, Yamaha Club, Touring, Contest,

Bikes Days, Free Service.

3. Community Satisfaction yaitu dilakukan sehubungan dengan program CSR yang

diterapkan di Indonesia. Diantaranya adalah kegiatan Social Contribution Activity

– Yamaha Safety Campaign – Yamaha Forest dan lain- lain.

3.2.4 Brand Management Reform

Yamaha sangat berhati-hati terhadap pengelolaan brand-nya. Oleh karena itu,

Yamaha melakukan reformasi terhadap pengelolaan brand Yamaha. Untuk menjadi

perusahaan yang sempurna, Yamaha membagi pengelolaan brandnya ke dalam empat

area dalam Gambar 3.18 berikut ;

Page 37: BAB III METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/Bab III_07-27.pdfskuter matic. Sedangkan untuk pengontrolan kualitas mereka menerapkan dalam pedoman mutu,

95

Gambar 3.18 Spirit for Yamaha Big Family

§ Dealer

Merupakan penyalur produk Yamaha kepada customer, untuk memperkuat

jalur distribusi tersebut, Yamaha senantiasa berusaha untuk membangun

kerjasama dan keanggotaan yang kuat terhadap brand Yamaha dengan semua

dealernya.

§ Employee

Employee merupakan semua orang yang berkontribusi langsung terhadap

kinerja perusahaan. Suatu perusahaan yang berhasil adalah perusahaan yang

senantiasa ada di pikiran dan hati employeenya, oleh karena itu, Yamaha

membangun kebanggaan dan luar biasa terhadap brand Yamaha. Satu hari

dalam setahun disediakan khusus oleh perusahaan untuk memperkuat

hubungan dengan employee dan keluarganya, even yang disebut sebagai

”Yamaha Employee’s Family days” tersebut dibiayai seluruhnya oleh

perusahaan dan tidak ada satupun kegiatan operasional yang berlangsung di

perusahaan. Kebijakan lainnya yang dibuat untuk mengefektifkan eratnya

Page 38: BAB III METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/Bab III_07-27.pdfskuter matic. Sedangkan untuk pengontrolan kualitas mereka menerapkan dalam pedoman mutu,

96

hubungan tersebut adalah kehadiran seluruh Board of Director dan

Manajemen di dalam acara tersebut.

§ Customer

Yamaha secara berkesinambungan melakukan berbagai upaya membangun

pemikiran positif yang jelas dan kuat terhadap brand pada customernya

dengan berbagai upaya pemasaran dan product development. Yamaha

berkeinginan untuk menciptakan ”Kando” untuk customernya, hal tersebut

dilakukan dengan langkah- langkah sebagai berikut :

o Membangun citra baru dari brand Yamaha

§ Konser Dewa di 30 kota di Indonesia.

§ Kebanggaan customer Yamaha yang dimiliki oleh Keluarga

Besar Yamaha

§ Memperkuat brand YAMAHA DNA di ASEAN yaitu

“Sporty” yang ditanamkan dengan kata-kata “It’s Exciting”.

Menanamkan sejak awal bahwa mengendarai Yamaha adalah

sangat menarik.

§ Untuk memperkuat brand Yamaha di ASEAN, perusahaan

menanamkan Racing sebagai DNA YAMAHA.

o Club Activities

§ Yamaha Bikes Days dilakukan sebagai even rutin tahunan.

§ Acara khusus untuk Yamaha Mio dilakukan dengan

mendatangkan Miss Universe & Puteri Indonesia 2004, 2005,

dan 2006 ( Gambar 3.19 ) yaitu wanita-wanita yang dianggap

Page 39: BAB III METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/Bab III_07-27.pdfskuter matic. Sedangkan untuk pengontrolan kualitas mereka menerapkan dalam pedoman mutu,

97

luar biasa dan menjadi contoh bagi semua kaum hawa di

seluruh dunia dan Indonesia. Hal ini dilakukan untuk

membuktikan bahwa Yamaha berkomitmen terhadap produk

Yamaha Mio, yang berkonsentrasi pada pasar wanita sejak

awal peluncurannya.

Gambar 3.19 Yamaha - Miss Universe & Puteri Indonesia 2004, 2005, dan 2006

o Touring

§ PAN ASEAN YAMAHA Touring

Yaitu tur mengelilingi Indonesia – Singapore – Malaysia –

Thailand – Vietnam – Philippine dengan menggunakan motor

Yamaha. Dengan dilakukannya touring ini, customer akan

senantiasa terikat dengan brand Yamaha dan sangat

mencintainya.

o Customer Gathering

§ Yamaha Riders Club

§ Nonton Bareng MotoGP

§ Jupiter Day

Miss Universe & Puteri Indonesia 2004 Miss Universe & Puteri Indonesia 2005 Miss Universe & Puteri Indonesia 2006

Page 40: BAB III METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/Bab III_07-27.pdfskuter matic. Sedangkan untuk pengontrolan kualitas mereka menerapkan dalam pedoman mutu,

98

§ Sentuh Hati dengan Cinta bersama AA Gym, dilakukan

Yamaha untuk memberikan siraman rohani dan membuktikan

bahwa Yamaha tidak hanya berorientasi kepada keuntungan

semata melainkan juga peduli terhadap pertumbuhan iman.

o Customer Delighted Activities

§ Servis Gratis

§ Safety Riding

§ Pembuatan SIM secara kolektif

§ Permainan / Hiburan

§ Kontes Modifikasi yang diliput dan ditampilkan pada acara

“ Imposible Matic “ yang disiarkan di ANTEVE hari Minggu.

§ Konsultasi M/C

Segala upaya tersebut membuahkan hasil yang sangat luar biasa, Yamaha

meraih penghargaan “The Best in Achieving Total Customer Satisfaction”

selama tiga tahun berturut-turut sejak tahun 2004 sampai 2006 dari

FRONTIER Consulting Group dan Majalah SWA ( Gambar 3.20 ) serta

memperoleh marketing award dari Majalah Marketing pada tahun 2006

( Gambar 3.21 ) :

Page 41: BAB III METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/Bab III_07-27.pdfskuter matic. Sedangkan untuk pengontrolan kualitas mereka menerapkan dalam pedoman mutu,

99

Gambar 3.20 Indonesia Customer Satisfaction Award

Gambar 3.21 Marketing Award 2006

§ Supplier

Supplier merupakan kunci supply chain yang mendukung segala proses

produksi dan aktivitas operasional yang dibutuhkan Yamaha dalam mengelola

bisnisnya. Oleh karena itu, meninjau ulang dan memperkuat kerjasama serta

Page 42: BAB III METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/Bab III_07-27.pdfskuter matic. Sedangkan untuk pengontrolan kualitas mereka menerapkan dalam pedoman mutu,

100

kepemilikan terhadap brand Yamaha merupakan langkah selanjutnya yang

dilakukan Yamaha dalam rangka mendongkrak efektivitas dan produktivitas

Yamaha.

3.3 Metodologi Penelitian

Gambar 3.22 berikut merupakan kerangka metodologi penelitian yang akan

digunakan dalam membahas permasalahan yang dihadapi oleh Yamaha yang tampak

kompleks agar lebih sistematis dan mudah untuk dianalisa.

3.3.1 Penetapan Masalah Riset

Penetapan masalah merupakan langkah pertama dan terpenting dalam riset

pemasaran. Berdasarkan tujuan atau alasannya, maka riset yang dilakukan ini yakni

riset untuk mengidentifikasi masalah. Pertanyaan yang dibuat mencerminkan

informasi- informasi yang dibutuhkan untuk menganalisa permasalahan tersebut. Pada

thesis ini penetapan masalah juga mengambil beberapa persepi masyarakat yang

berkembang. Persepsi masyarakat tersebut menjadi bahan pertimbangan untuk

menetapkan masalah riset sebelum akhirnya menjadi kerangka penyusunan thesis.

Page 43: BAB III METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/Bab III_07-27.pdfskuter matic. Sedangkan untuk pengontrolan kualitas mereka menerapkan dalam pedoman mutu,

101

Gambar 3.22 Kerangka Metode Penelitian

3.3.2 Penentuan Disain Riset

Penentuan disain riset ini dilakukan secara deskriptif, yakni riset yang

bertujuan untuk menggambarkan sesuatu. Dalam hal ini, diharapkan dengan disain

riset ini dapat menggambarkan perilaku konsumen mengenai produk Yamaha Mio.

Page 44: BAB III METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/Bab III_07-27.pdfskuter matic. Sedangkan untuk pengontrolan kualitas mereka menerapkan dalam pedoman mutu,

102

Riset jenis ini membutuhkan jumlah sample besar dan representative, analisis

data kuantitatif yang hasil akhirnya sebagai kesimpulan dan merupakan masukan

untuk pengambilan keputusan.

3.3.3 Metode Pengumpulan Data

3.3.3.1 Pengumpulan Data Primer

Pengumpulan data survei dilakukan dengan cara:

1. Lokasi ( On Spot )

Survei dilakukan di Jakarta dan di luar Jakarta ( Jawa Barat ) khususnya di

bengkel-bengkel sepeda motor, pasar, dan kampus.

2. Mailing List

Survei dilakukan dengan perantara internet dengan harapan mempersingkat waktu

dan biaya. Responden dapat berasal dari kota-kota di Indonesia.

3. Instrumen

Instrumen dalam survei ini adalah kuisioner.

4. Jumlah Sample

Dalam penelitian ini kami memutuskan untuk menyebarkan 500 eksemplar

kuisioner.

Page 45: BAB III METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/Bab III_07-27.pdfskuter matic. Sedangkan untuk pengontrolan kualitas mereka menerapkan dalam pedoman mutu,

103

3.3.3.1.1 Rancangan Kuisioner

• Rancangan Pertanyaan

Rancangan pertanyaan yang diajukan dalam kuisioner ini merupakan jenis

pertanyaan tertutup dan terstruktur. Dalam pertanyaan tertutup, responden

diberikan alternatif jawaban sehingga responden cukup memilih alternative

jawaban yang paling sesuai dengan pendapatnya.

- Profil Responden

Pertanyaan yang diajukan meliputi usia, pekerjaan, jenis kelamin, pendidikan

terakhir dan tingkat pendapatan perbulan.

Tujuan dari pertanyaan-pertanyaan ini adalah untuk melihat profil demografi

dari responden.

- Pengetahuan Responden mengenai produk Yamaha Mio

Pertanyaan yang diajukan ditujukan sebagai pertanyaan pendahuluan yang

secara garis besar menanyakan kepada responden apakah mereka

menggunakan sepeda motor, dimana mereka membelinya, faktor apakah yang

membuat mereka membeli sepeda motor, kekurangan yang dimiliki Yamaha

Mio dan apakah mereka setuju bila Yamaha melakukan inovasi teknologi

baru. Tujuan dalam pertanyaan-pertanyaan di bab ini, adalah untuk

mengetahui dan mengukur seberapa jauh masyarakat umum mengetahui

produk Yamaha Mio, dan kebutuhan apakah yang dibutuhkan oleh konsumen

sepeda motor Yamaha Mio. Pertanyaan mengenai produk Yamaha Mio hanya

Page 46: BAB III METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/Bab III_07-27.pdfskuter matic. Sedangkan untuk pengontrolan kualitas mereka menerapkan dalam pedoman mutu,

104

dijawab oleh responden yang memiliki dan menggunakan Yamaha Mio demi

menjaga validitas data. Pertanyaan ini bersifat langsung dan terarah sehingga

kami bisa mengetahui secara valid yang dibutuhkan oleh konsumen sepeda

motor Yamaha Mio.

- Adapun tujuan lain dalam pertanyaan ini adalah mengetahui seberapa kuatnya

brand Yamaha di mata masyarakat,seberapa efektif promosi yang dilakukan

dan apakah harga jual mereka dapat diterima oleh konsumen.

• Rancangan Skala

Dalam kuisioner ini, digunakan rancangan skala yang berbeda menyesuaikan

dengan pertanyaan yang diajukan dan harapan yang didapat dari jawaban yang

diberikan. Rancangan skala dalam kuisioner ini menggunakan rancangan skala:

- Nominal

Merupakan skala yang digunakan sekadar memberi label atau nama dari suatu

kategori yang satu dan lainnya tidak bersinggungan. Skala ini digunakan

dalam jenis pertanyaan seperti jenis kelamin.

Misal :

o Pria

o Wanita

- Interval

Merupakan skala yang memiliki urutan dan memiliki interval atau jarak.

Kategori yang satu dan lainnya memiliki keterikatan. Skala ini akan

digunakan untuk mengukur tingkat kepuasan responden.

Page 47: BAB III METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/Bab III_07-27.pdfskuter matic. Sedangkan untuk pengontrolan kualitas mereka menerapkan dalam pedoman mutu,

105

Misal :

o Sangat setuju

o Setuju

o Tidak setuju

o Sangat tidak setuju

• Rancangan Alat Analisis

Rancangan alat analisis yang digunakan menggunakan rancangan kuantitatif.

Dimana rancangan kuantitatif bersifat terstruktur atau berpola sehingga ragam

data yang diperoleh dari sumbernya ( responden yang ditanyai ) cenderung

memiliki pola yang lebih mudah dibaca periset.

3.3.3.2 Pengumpulan Data Sekunder

3.3.3.2.1 Data Internal

Data internal yang tersedia berasal dari dalam perusahaan, berupa :

§ Profil Perusahaan

§ Produk dan promosi yang dilakukan perusahaan

3.3.3.2.2 Data Eksternal

Data eksternal berupa data yang berasal dari luar perusahaan, dalam arti yang

mengumpulkan atau mempublikasikan data tersebut bukanlah perusahaan yang

bersangkutan. Data eksternal yang digunakan dalam penulisan ini diambil melalui

media massa dengan perantara internet.

Page 48: BAB III METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/Bab III_07-27.pdfskuter matic. Sedangkan untuk pengontrolan kualitas mereka menerapkan dalam pedoman mutu,

106

3.3.4 Metode Pengambilan Sampel

Metode pengambilan sample yang dilakukan pada survei lapangan ini

menggunakan sistem Probability Sampling, yang dilakukan secara Sampel Acak

Sederhana ( Simple Random ). Survei lapangan bertujuan untuk mengukur

pengetahuan dan kebutuhan masyarakat mengenai produk sepeda skuter matic

umumnya, produk Yamaha Mio khususnya. Survei merupakan teknik pengumpulan

informasi yang didapatkan dengan cara menyusun daftar pertanyaan yang akan di

ajukan kepada responden. Sedangkan sampel merupakan bagian dari populasi yang

diambil dalam penelitian, dan sampel ini dianggap mewakili populasi yang ada.

3.3.5 Penulisan dan Penyampaian Proposal Riset

Proposal disampaikan kepada dua pihak yang berkepentingan, yakni

Universitas Bina Nusantara program Pasca Sarjana dan pihak Yamaha Indonesia.

3.3.6 Pengumpulan data ( Kerja Lapangan )

Pengumpulan data dalam survei lapangan ini memakan waktu 2 bulan, yakni

bulan April 2007 – Mei 2007, dimana sepanjang bulan April 2007 dipergunakan

untuk merumuskan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam kuisioner dan bulan

Mei 2007 dipergunakan untuk penyebaran dan penarikan hasil kuisioner. Data yang

disajikan dalam thesis ini adalah murni hasil kuisioner yang disebar terhadap

pengguna motor secara umum.

Page 49: BAB III METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/Bab III_07-27.pdfskuter matic. Sedangkan untuk pengontrolan kualitas mereka menerapkan dalam pedoman mutu,

107

3.3.7 Pengeditan, Penginputan, dan Pengkodean Data

Proses ini dilakukan setelah data terkumpul, dimana data tersebut diinput di

Microsoft Excell kemudian dikelompokkan dan diberi bobot sehingga tersebut dapat

digunakan untuk proses selanjutnya.

3.3.8 Analisis dan Penginterpretasian Hasil Riset

o Proses Analisis Data

Dalam menganalisis data menggunakan program Microsoft Excell dalam bentuk

grafik.

o Penginterpretasian Hasil Analisis

Penginterpretasian hasil analisis ini dirangkum dalam sebuah kesimpulan, untuk

memudahkan pembaca dalam mengetahui hasil akhir penelitian.

Karena hanya mengandalkan data dari hasil kuisioner yang disebarkan kepada

konsumen sepeda motor perorangan yang tersebar di beberapa lokasi maka hasil

analisis tidak sebanding dengan yang dilakukan oleh Yamaha bersama Markplus.

3.3.9 Penulisan dan Penyampaian Laporan Akhir

Penyampaian laporan akhir ini disajikan dalam bentuk laporan thesis dengan

penjilidan secara hard cover.