bab iii metode penelitian -...
TRANSCRIPT
25
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi yang dijadikan tempat penelitian adalah SD Negeri 3 Mekarsari,
Kecamatan Banjar, Kota Banjar. Alasan penetapan lokasi adalah SD Negeri 3
Mekarsari Kecamatan Banjar Kota Banjar karena sekolah ini sebuah sekolah yang
berada di wilayah UPTD Dinas Pendidikan Kecamatan Banjar Kota Banjar,
terletak di Jalan Gotong Royong No. 268 Kelurahan Mekarsari Kecamatan Banjar
Kota Banjar 46321. Peneliti memilih lokasi tersebut karena siswa kelas V di SD
tersebut mengalami kesulitan dalam kemampuan membaca pemahaman teks
bahasa Inggris. Dalam proses pembelajaran mata pembelajaran bahasa Inggris
khususnya kemampuan membaca pemahaman, di sekolah tersebut belum pernah
menerapkan strategi KWL. Oleh karena itu, strategi tersebut perlu diterapkan di
SD tersebut untuk mengatasi kesulitan membaca pemahaman teks bahasa Inggris.
2. Populasi Penelitian
Menurut Sugiyono (2010, hlm. 117) menyatakan bahwa, “populasi adalah
wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya.” Peneliti menentukan populasi dalam penelitian ini yaitu
seluruh siswa kelas VA SDN 3 Mekarsari yang berjumlah 28 orang.
3. Sampel Penelitian
Menurut Arikunto (2006, hlm. 131) menyatakan bahwa, “sampel adalah
bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.” Dalam
penelitian ini peneliti menggunakan teknik pengambilan sampel nonprobability
sampling yaitu, teknik pengambilan sampel yang tidak memberi
peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih
menjadi sampel. Jenis pengambilan sampel yang digunakan adalah sampling
jenuh yaitu teknik penentuan sampel jika semua anggota populasi digunakan
sebagai sampel.
26
Berikut daftar sampel penelitian di SD Negeri 3 Mekarsari Kecamatan Banjar
Kota Banjar.
Tabel 3.1. Daftar Sampel Penelitian
No. Siswa Kelas V SDN 3 Mekarsari
Jenis Kelamin Jumlah
1. Laki – laki 13
2. Perempuan 15
Jumlah 28
Berdasaarkan tabel tersebut, maka sampel yang akan diteliti adalah seluruh
siswa kelas VA SDN 3 Mekarsari yang berjumlah 28 orang, terdiri dari 13 orang
siswa laki-laki dan 15 orang siswa perempuan.
B. Desain Penelitian
Desain Penelitian merupakan pemaparan yang spesifik yang dilakukan dalam
penelitian. Menurut Sugiyono (2010, hlm. 108) terdapat beberapa bentuk desain
Eksperimen, yaitu: Pre Experimental Design, True Eksperimental Design,
Factorial Design dan Quasi Eksperimen Design.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan rancangan (desain) penelitian pre-
experimental design, yaitu desain eksperimen yang belum merupakan eksperimen
sungguh-sungguh. Karena masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh
terhadap terbentuknya variabel dependen. Jadi hasil eksperimen yang merupakan
variabel dependen itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen.
Hal tersebut terjadi karena tidak adanya variabel kontrol dan sampel tidak dipilih
secara random.
Peneliti menggunakan bentuk pre-experimental design jenis one-group
pretest-posttest design. Dengan ini penelitian menggunakan satu kelompok subjek
yang terlebih dahulu diberi pre-test (O1), lalu dikenakan perlakuan (X), kemudian
dilakukan post-test (O2). Perbedaan antara O1 dan O2 atau selisih O2 dengan O1
merupakan perbedaaan hasil dari perlakuan (eksperimen). Penelitian eksperimen
ini dilakukan untuk memperoleh jawaban atas hipotesis yang diajukan.
27
Desain penelitian ini terlihat sebagai berikut.
Gambar 3.1. Desain Penelitian Pre-experimental One-Group Pretest-Posttest
Sumber : Sugiyono (2010, hlm. 111)
Di mana :
O1 = Pre-test pada kelompok eksperimen
O2 = Post-test pada kelompok eksperimen
X = Perlakuan (treatment) terhadap Kemampuan Membaca Pemahaman
Siswa
Langkah–langkah yang peneliti tempuh dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Mengadakan pre-test untuk mengukur kemampuan membaca pemahaman teks
bahasa Inggris sebelum perlakuan diberikan.
2. Memberikan perlakuan (treatment) yaitu, menerapkan strategi KWL dalam
proses pembelajaran.
3. Mengadakan post-ttest untuk mengukur kemampuan membaca pemahaman
teks bahasa Inggris setelah perlakuan diberikan.
C. Metode Penelitian
Menurut Sugiyono (2010, hlm. 3), “metode penelitian merupakan cara ilmiah
untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Misalnya untuk
menguji serangkaian hipotesis dengan menggunakan teknik serta alat tertentu.
Sejalan dengan itu, penelitian ini akan dilaksanakan dengan menggunakan
metode penelitian kuantitaif. Sugiyono (2010, hlm. 8) menyatakan bahwa:
Metode kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
O1 X O2
28
Dalam penelitian ini langkah–langkahnya menurut metode kuantitatif adalah
setiap penelitian selalu berangkat dari masalah, namun masalah dalam penelitian
ini bersifat sudah jelas. Setelah masalah diidentifikasi dan dibatasi maka
selanjutnya masalah dirumuskan menjadi rumusan masalah. Berdasarkan rumusan
masalah maka peneliti menggunakan teori untuk menjawabnya, kemudian
jawaban terhadap rumusan masalah dapat dijadikan sebagai hipotesis. Hipotesis
yang masih merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah tersebut,
selanjutnya akan dibuktikan kebenarannya secara empiris berdasarkan data dari
lapangan. Setelah data terkumpul maka akan terlihat hipotesis diterima atau
tidaknya pada penelitian ini kemudian diberikan pembahasan pada penelitian ini
dan disimpulkan hasil dari penelitian (Sugiyono, 2010, hlm. 50).
D. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian adalah langkah-langkah diperlukan supaya
pelaksanaannya berjalan dengan terencana dan sistematis. Arikunto (2006, hlm.
22) menjelaskan bahwa “prosedur penelitian terdiri dari pembuatan rancangan
penelitian, pelaksanaan penelitian dan pembuatan laporan penelitian”. Sejalan
dengan penjelasan tersebut, maka prosedur penelitian yang dilakukan oleh peneliti
terdiri dari tiga tahap, yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan dan tahap
pembuatan laporan penelitian.
1. Tahap Perencanaan Penelitian
a. Melakukan studi pendahuluan untuk mengidentifikasi masalah yang akan
diteliti.
b. Menganalisis silabus, RPP dan materi bahasa Inggris SD kelas V semester 2
untuk mengetahui standar kompetensi, kompetensi dasar, dan tujuan
pembelajaran yang akan digunakan dalam pelaksanaan penelitian.
c. Menentukan rumusan masalah penelitian.
d. Memilih desain dan metode penelitian disesuaikan dengan rumusan masalah
penelitian.
e. Mengajukan surat perijinan penelitian ke kantor Kesbang kota Banjar.
f. Meminta perijinan penelitian kepada Kepala Sekolah SDN 3 Mekarsari.
29
g. Menentukan waktu penelitian, populasi dan sampel yang akan dijadikan
sebagai subyek penelitian.
h. Menyusun instrumen penelitian dalam bentuk tes tertulis dan lembar observasi
yang akan digunakan untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam
penelitian.
i. Melakukan uji coba instrumen, hal ini dilakukan supaya instrumen penelitian
bersifat valid atau reliabel.
j. Menganalisis data hasil uji coba instrumen. Jika instrumen penelitian tidak
valid atau tidak reliabel, maka dilakukan perbaikan instrumen penelitian.
k. Mempersiapkan pelaksanaan penelitian yaitu menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP).
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian
a. Melaksanakan tes awal (pre-test) untuk mengetahui kemampuan awal siswa
kelas VA dalam membaca pemahaman teks bahasa Inggris sebelum diberi
perlakuan (treatment) strategi KWL pada proses pembelajaran.
b. Memberikan perlakuan (treatment) sebanyak dua kali dengan menerapkan
strategi KWL pada proses pembelajaran membaca pemahaman teks bahasa
Inggris.
c. Melaksanakan tes akhir (post-test) untuk mengetahui kemampuan siswa kelas
VA dalam membaca pemahaman teks bahasa Inggris setelah menggunakan
strategi KWL pada proses pembelajaran.
Jadwal pelaksanaan penelitian strategi KWL dapat dilihat pada tabel 3.2.
sebagai berikut :
Tabel 3.2. Jadwal pelaksanaan penelitian strategi KWL
No. Hari/Tanggal Waku Kegiatan
1. Selasa/22 April 2014 09.50-10.30 Pre-test
2. Rabu/23 April 2014 09.50-10.40 Perlakuan (treatment) strategi
KWL ke-1
3. Selasa/29 April 2014 09.50-10.40 Perlakuan (treatment) strategi
KWL ke-2 dan Post-test
30
3. Tahap Penulisan Laporan
a. Melakukan persiapan dan tabulasi terhadap data yang sudah terkumpul untuk
mempermudah dalam mengolah data.
b. Menganalisis data hasil pre-test dan post-test dengan menggunakan beberapa
rumus statistik antara lain uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis.
c. Menyimpulkan hasil analisis data.
E. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2010, hlm. 61), variabel penelitian adalah suatu atribut
atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.
Menurut Hadi dalam Arikunto (2006, hlm. 116) mendefinisikan:
Variabel sebagai gejala yang bervariasi misalnya jenis kelamin, karena jenis kelamin mempunyi variasi; laki-laki-perempuan; berat badan, karena ada berat 40 kg, dan sebagainya. Gejala adalah objek penelitian, sehingga variabel adalah objek penelitian yang bervariasi. Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel penelitian
adalah suatu atribut seseorang atau objek bervariasi dimana peneliti mempelajari
dan menarik kesimpulannya. Variabel-variabel penelitian sebagaimana yang
terdapat dalam rumusan masalah yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk ditarik
kesimpulannya adalah sebagai berikut:
1. Variabel independen atau bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau
yang menjadi sebab perubahannya. Dalam penelitian ini menetapkan strategi
pembelajaran Know, Want to know, Learned sebagai pengaruh.
2. Variabel dependen atau terikat adalah variabel yang mempengaruhi atau
menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini penulis
menetapkan kemampuan membaca pemahaman (reading comprehension) teks
bahasa Inggris sebagai variabel terpengaruh.
31
F. Instrumen Penelitian
Untuk memperoleh data dalam penelitian ini peneliti menggunakan instrumen
penelitian. Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengukur
variabel yang diteliti. Bentuk instrumen penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini, yaitu:
1. Tes tertulis dengan soal uraian dan pilihan ganda (multiple choice) yang
digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam memahami teks bacaan. Tes
ini diberikan sebanyak dua kali yaitu pada saat pelaksanaan pre-test dan post-test.
Soal uraian diberikan sebanyak 5 nomor soal dan pilihan ganda (multiple choice)
sebanyak 10 nomor soal. Total semua soal adalah 15 soal. Adapun kisi-kisi
instrumen penelitian pre-test dan post-test dapat dilihat pada tabel 3.3. sebagai
berikut:
Tabel 3.3. Kisi-kisi Instrumen Penelitian
Standar
Kompetensi Kompetensi
Dasar Indikator
Bentuk Soal
Nomor Soal
7. Memahami tulisan bahasa Inggris dan teks deskriptif bergambar sangat sederhana dalam konteks sekolah
7.2 Memahami kalimat, pesan tertulis, dan teks dekriptif bergambar sangat sederhana secara tepat dan berterima
1. Mengidentifikasi berbagai informasi yang terdapat dalam teks deskriptif bergambar sangat sederhana.
2. Menjawab pertanyaan sesuai dengan isi teks deskriptif bergambar sangat sederhana
Uraian dan
pilihan ganda
(multiple
choice)
1-15
32
Adapun kriteria skor untuk soal uraian dapat dilihat pada tabel 3.4. sebagai
berikut:
Tabel 3.4. Kriteria Skor Soal Uraian
Nomor Soal Kriteria Skor
1 Jika jawaban benar 1
Jika jawaban salah 0
2 Jika jawaban benar 4
Jika jawaban hampir benar 2
Jika jawaban salah 0
3 Jika jawaban benar 1
Jika jawaban salah 0
4 Jika jawaban benar 1
Jika jawaban salah 0
5 Jika jawaban benar 3
Jika jawaban hampir benar 1,5
Jika jawaban salah 0
Sedangkan kriteria skor untuk soal pilihan ganda (multiple choice) adalah jika
benar diberi skor satu dan jika salah diberi skor nol.
2. Lembar observasi yang digunakan untuk mengamati keterlaksanaan penerapan
strategi KWL dalam proses pembelajaran. Observasi dilakukan terhadap guru
yang melaksanakan kegiatan pembelajaran. Dalam penelitian ini, yang menjadi
guru adalah peneliti dan yang menjadi observer adalah guru bahasa Inggris kelas
V SDN 3 Mekarsari. Observasi ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
kesesuaian antara perencanaan dengan pelaksanaan pembelajaran dan
keterlaksanaan pembelajaran dengan menggunakan strategi KWL. Lembar
observasi ini tidak diujicobakan, tetapi dikoordinasikan kepada observer agar
tidak terjadi kesalahpahaman dalam pengisian lembar observasi tersebut.
33
G. Proses Pengembangan Instrumen Penelitian
Setelah pembuatan instrumen selesai, langkah selanjutnya adalah uji coba
instrumen penelitian. Pengujian ini dilaksanakan di kelas V Sekolah Dasar yang
subjeknya berbeda dengan subjek penelitian, tetapi kualitas sekolahnya sama.
Pada penelitian ini, pengujian tes soal dilaksanakan di kelas VB SDN 5
Mekarsari. Pengujian instrumen ini bertujuan untuk mengetahui validitas dan
reliabilitas instrumen yang digunakan dalam penelitian.
1. Uji Validitas Instrumen
Menurut Arikunto (2006, hlm. 168), “validitas merupakan suatu ukuran yang
menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan dan keshahihan suatu instrumen.”
Validitas tes merupakan ukuran yang menyatakan kesahihan suatu instrumen
sehingga mampu mengukur apa yang hendak diukur. Uji validitas tes yang
digunakan adalah uji validitas item terhadap tiap item soal. Kemudian dilakukan
pengujian analisis per item soal. Untuk analisis validitas instrumen per item soal
uraian dan pilihan ganda menggunakan rumus korelasi product moment dengan
angka kasar dianalisis dengan bantuan Microsoft Excel 2007, yaitu dengan rumus
sebagai berikut:
Di mana :
rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel yang
dikorelasikan.
∑ X = jumlah skor tiap butir soal.
∑ Y = jumlah skor total tiap butir soal.
N = jumlah siswa. (Arikunto,2006, hlm. 170)
34
Jika instrumen itu valid, maka dilihat kriteria interpretasi koefisien korelasi
(rxy) sebagai berikut:
Tabel 3.5. Interpretasi Koefisien Korelasi
Nilai rxy Kriteria
0,80< rxy ≤1,00 Sangat tinggi
0,60< rxy ≤ 0,80 Tinggi
0,40< rxy ≤0,60 Cukup
0,20< rxy ≤0,40 Rendah
0,00< rxy ≤0,20 Sangat rendah
Valid atau tidaknya suatu item soal dilakukan dengan cara uji dua sisi
koefisien korelasi pada taraf signifikansi 0,05. Nilai rtabel pada signifikansi 0,05
dengan uji dua sisi dan N= 16 adalah 0,497 yang digunakan sebagai pembanding.
Jika rxy > rtabel maka item soal dapat dinyatakan valid, sedangkan jika rxy < rtabel
maka item soal dinyatakan tidak valid. Hasil penghitungan validitas instrumen
item soal uraian dapat dilihat pada tabel 3.6. sebagai berikut:
Tabel 3.6. Hasil Uji Validitas Instrumen Item Soal Uraian
Item Soal rxy r tabel Kriteria Keterangan
1 0,636
0,497
Tinggi Valid
2 0,655 Tinggi Valid
3 0,586 Cukup Valid
4 0,534 Cukup Valid
5 0,780 Tinggi Valid
Berdasarkan tabel tersebut dapat dinyatakan bahwa seluruh item soal uraian
yang digunakan valid. Sedangkan untuk hasil penghitungan validitas instrumen
item soal pilihan ganda dapat dilihat pada tabel 3.7.sebagai berikut:
35
Tabel 3.7. Hasil Uji Validitas Instrumen Item Soal Pilihan Ganda
Item Soal rxy r tabel Kriteria Keterangan
1 0,596
0,497
Cukup Valid
2 0,593 Cukup Valid
3 0,637 Tinggi Valid
4 0,540 Cukup Valid
5 0,549 Cukup Valid
6 0,593 Cukup Valid
7 0,568 Cukup Valid
8 0,637 Tinggi Valid
9 0,628 Tinggi Valid
10 0,550 Cukup Valid
Berdasarkan tabel tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa seluruh item soal
dinyatakan valid dan dapat digunakan dalam penelitian.
2. Uji Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas diartikan bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk
digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik
(Arikunto, 2006, hlm. 178). Selanjutnya untuk pengujian reliabilitas item soal
uraian menggunakan rumus Alpha dilakukan dengan bantuan aplikasi SPSS 16.0,
sedangkan untuk pengujian reliabilitas item soal pilihan ganda menggunakan
rumus Cronbach Alpha dilakukan dengan bantuan Microsoft Excel 2007.
Sebelum mencari reliabilitas item soal uraian, terlebih dahulu dicari varians
tiap-tiap item. Adapun rumus untuk mencari varians tiap-tiap item, yaitu:
NN
XX
i
∑∑ −
=
22
2
)(
σ
36
Setelah diketahui varians tiap-tiap item kemudian mencari reliabilitas soal
keseluruhan dengan menggunakan rumus Alpha, yaitu:
Dimana:
r11 = reliabilitas yang dicari
= jumlah varians skor tiap-tiap item
= varians total
Jika instrumen itu reliabel, maka dilihat kriteria interpretasi koefisien
reliabilitasnya (r11) pada tabel 3.8. sebagai berikut:
Tabel 3.8. Interpretasi Koefisien Reliabilitas
Nilai (r11) Kriteria
0,90< r11≤1,00 Sangat tinggi
0,70< r11≤0,90 Tinggi
0,40< r11≤0,70 Sedang
0,20< r11≤0,40 Rendah
0,00< r11≤0,20 Kecil
(Guilford dalam Ruseffendi, 2005, hlm. 160)
Berdasarkan tabel interpretasi koefisien reliabilitas tersebut dapat diketahui
hasil penghitungan uji reliabilitas item soal uraian menggunakan rumus Alpha
yang disajikan pada tabel 3.9. berikut.
Tabel 3.9. Hasil Penghitungan Uji Reliabilitas Item Soal Uraian Menggunakan Rumus Alpha
Item Soal r hitung (r11) r tabel Kriteria Keterangan
1
0,53 0,497 Sedang
Reliabel 2 Reliabel 3 Reliabel 4 Reliabel 5 Reliabel
37
Berdasarkan tabel tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa bahwa seluruh
item soal uraian dinyatakan reliabel dan dapat digunakan dalam penelitian.
Penghitungan reliabilitas tiap item soal pilihan ganda menggunakan rumus
Cronbach’s Alpha dilakukan dengan bantuan aplikasi SPSS 16.0. hasil
penghitungannya disajikan pada tabel 3.10. sebagai berikut:
Tabel 3.10. Hasil Penghitungan Reliabilitas Tiap Item Soal Pilihan Ganda
Menggunakan Cronbach’s Alpha
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.790 10
Berdasarkan tabel tersebut diperoleh nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,790.
Tiap item soal dinyatakan reliabel jika nilai Cronbach’s Alpha if Item Deleted <
Cronbach’s Alpha. Hasil penghitungan reliabilitas tiap item soal pilihan ganda
dapat dilihat pada tabel 3.11. sebagai berikut:
Tabel 3.11. Hasil Penghitungan Uji Reliabilitas Tiap Item Soal Pilihan Ganda
Item Soal Cronbach’s Alpha if Item Deleted
Cronbach’s Alpha Keterangan
1 0,769
0,790
Reliabel
2 0,772 Reliabel
3 0,764 Reliabel
4 0,779 Reliabel
5 0,778 Reliabel
6 0,772 Reliabel
7 0,775 Reliabel
8 0,764 Reliabel
9 0,766 Reliabel
10 0,77 Reliabel
38
Berdasarkan hasil penghitungan uji reliabilitas dapat ditarik kesimpulan
bahwa instrumen penelitian yang digunakan oleh peneliti dinyatakan reliabel.
3. Daya Beda
Menurut Arikunto (2012, hlm. 226), daya pembeda soal adalah sesuatu soal
untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan
siswa yang bodoh (berkemampuan rendah). Cara menentukan daya pembeda soal
uraian adalah menggunakan rumus berikut.
Di mana:
DP = Daya Pembeda
= rata-rata kelompok atas
= rata-rata kelompok bawah
SMI = skor maksimal ideal tiap soal
Klasifikasi daya pembeda dapat dilihat pada tabel 3.12. sebagai berikut:
Tabel 3.12. Klasifikasi Daya Pembeda
Indeks Diskriminasi (D) Kriteria
0,00-0,20 Jelek 0,21-0,40 Cukup 0,41-0,70 Baik 0,71-1,00 Baik Sekali
Arikunto (2012, hlm. 232)
Sehingga diperoleh hasil penghitungan analisis daya pembeda butir soal
uraian dengan menggunakan Microsoft Excel 2007 sebagai berikut:
Tabel 3.13. Hasil Analisis Daya Pembeda Butir Soal Uraian
Nomor Soal Daya Beda Kriteria
1 0,63 Baik
2 0,31 Cukup
3 0,63 Baik
4 0,50 Baik
5 0,69 Baik
39
Berdasarkan tabel tersebut diperoleh hasil analisis daya pembeda butir soal
uraian yaitu satu butir soal memiliki kriteria cukup dan empat butir soal memiliki
kriteria baik.
Sedangkan untuk bentuk soal pilihan ganda dilakukan analisis daya beda
dengan menggunakan rumus berikut:
Dimana :
J = jumlah peserta tes
JA = banyaknya peserta kelompok atas
JB = banyaknya peserta kelompok bawah
BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar
BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar
PA = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
PB = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Hasil analisis daya pembeda soal pilihan ganda disajikan pada tabel 3.14.
sebagai berikut:
Tabel 3.14. Hasil Analisis Daya Pembeda Butir Soal Pilihan Ganda
Nomor Soal Daya Beda Kriteria
1 0,50 Sangat Baik
2 0,50 Sangat Baik
3 0,38 Baik
4 0,63 Sangat Baik
5 0,50 Sangat Baik
6 0,50 Sangat Baik
7 0,38 Baik
8 0,63 Sangat Baik
BAB
B
A
A PPJ
B
J
BD −=−=
40
(Lanjutan) Tabel 3.14.
Nomor Soal Daya Beda Kriteria
9 0,63 Sangat Baik
10 0,50 Sangat Baik
Berdasarkan tabel tersebut diperoleh hasil analisis daya pembeda butir soal
pilihan ganda yaitu dua butir soal memiliki kriteria baik dan delapan butir soal
memiliki kriteria sangat baik.
4. Indeks Kesukaran
Indeks kesukaran adalah penghitungan yang dapat menunjukkan kriteria butir
soal yang digunakan tersebut termasuk mudah, sedang atau sukar. Dalam
penelitian ini, penghitungan taraf kesukaran dilakukan dengan bantuan Microsoft
Excel 2007. Besarnya indeks kesukaran antara 0-1,0. Rumus menghitung taraf
kesukaran soal uraian berbeda dengan soal pilihan ganda. Penghitungan taraf
kesukaran butir soal uraian menggunakan rumus sebagai berikut:
Di mana:
IK = indeks kesukaran
= rata-rata skor soal ke-i
= skor maksimal skor soal ke-i
Klasifikasi indeks kesukaran menurut Arikunto (2012, hlm. 225) adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.15. Klasifikasi Indeks Kesukaran
Indeks Kesukaran (P) Kriteria
0,00-0,30 Sukar
0,31-0,70 Sedang
0,71-1,00 Mudah
41
Berdasarkan klasifikasi indeks kesukaran tersebut, maka diperoleh hasil
penghitungan analisis taraf kesukaran butir soal uraian yang disajikan pada tabel
3.16. sebagai berikut:
Tabel 3.16. Hasil Analis Indeks Kesukaran Butir Soal Uraian
Nomor Soal Indeks Kesukaran Kriteria
1 0,69 Sedang 2 0,41 Sedang 3 0,69 Sedang 4 0,75 Mudah 5 0,34 Sedang
Berdasarkan tabel 3.16. dapat dijelaskan bahwa terdapat empat butir soal
yang termasuk ke dalam kriteria sedang dan satu butir soal yang termasuk ke
dalam kriteria mudah.
Sedangkan untuk menghitung taraf kesukaran butir soal pilihan ganda
menggunakan rumus menurut Arikunto (2012, hlm. 223) sebagai berikut:
Di mana:
P = indeks kesukaran
B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan betul
JS = jumlah seluruh siswa peserta tes
Berdasarkan klasifikasi indeks kesukaran, maka diperoleh hasil penghitungan
analisis taraf kesukaran butir soal pilihan ganda yang disajikan pada tabel 3.17.
sebagai berikut:
Tabel 3.17. Hasil Analis Indeks Kesukaran Butir Soal Pilihan Ganda
Nomor Soal Indeks Kesukaran Kriteria
1 0,75 Mudah 2 0,50 Sedang 3 0,69 Sedang
42
(Lanjutan) Tabel 3.17.
Nomor Soal Indeks Kesukaran Kriteria
4 0,44 Sedang
5 0,50 Sedang
6 0,50 Sedang
7 0,56 Sedang
8 0,69 Sedang
9 0,44 Sedang
10 0,63 Sedang
Berdasarkan tabel 3.17. dapat dijelaskan bahwa terdapat satu butir soal
yang termasuk ke dalam kriteria mudah dan sembilan butir soal yang termasuk ke
dalam kriteria sedang.
H. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data sangat penting untuk dilaksanakan karena merupakan salah
satu tujuan dalam penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah tes kemampuan membaca pemahaman siswa dalam bentuk
instrumen tes tertulis dan lembar observasi.
Pengumpulan data dilaksanakan mulai tanggal 22 April-29 April 2014 di
Kelas VA SDN 3 Mekarsari Kecamatan Banjar Kota Banjar sebagai obyek yang
diteliti. Teknik pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh perbandingan
data sebelum dan sesudah diberi perlakuan strategi KWL. Berikut ini disajikan
tabel jenis data, teknik pengumpulan, instrumen dan sumber data yang akan
digunakan dalam penelitian.
Tabel 3.18. Jenis Data, Teknik Pengumpulan, Instrumen, dan Sumber Data
No. Jenis Data Teknik
Pengumpulan Instrumen Sumber Data
1. Kemampuan membaca pemahaman teks bahasa Inggris
Tes tertulis Tes uraian dan pilihan ganda
Siswa di kelas eksperimen
43
(Lanjutan) Tabel 3.18.
No. Jenis Data Teknik
Pengumpulan Instrumen Sumber Data
2. Keterlaksanaan strategi KWL dalam proses pembelajaran
Observasi Lembar
observasi Peneliti
sebagai guru
Adapun data yang diperoleh peneliti dalam kegiatan pengumpulan data adalah
sebagai berikut:
1. Data Pelaksanaan Pre-Test
Peneliti melaksanakan pre-test dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan
awal siswa sebelum diberi perlakuan (treatment) dengan menerapkan strategi
Know, want to Know, Learned (KWL) dalam proses pembelajaran. Pre-test
dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 22 April 2014 di kelas VA SDN 3
Mekarsari dengan jumlah siswa sebanyak 28 orang, yang terdiri dari 13 orang
siswa laki-laki dan 15 orang siswa perempuan. Jenis tes yang diberikan berupa tes
tertulis sebanyaki 15 butir soal, yang terdiri dari 5 butir soal uraian dan 10 butir
soal pilihan ganda. Data skor hasil pre-test kemampuan membaca pemahaman
teks bahasa Inggris siswa kelas VA SDN 3 Mekarsari dapat dilihat pada tabel
3.19. sebagai berikut.
Tabel 3.19. Hasil Pre-test Kemampuan Membaca Pemahaman Teks Bahasa Inggris Siswa
Kelas VA SDN 3 Mekarsari
Kode Siswa Skor Pre-test
S-1 6 S-2 8,5 S-3 7 S-4 9 S-5 11 S-6 12,5 S-7 8 S-8 4 S-9 5
44
(Lanjutan) Tabel 3.19.
Kode Siswa Skor Pre-test
S-10 11 S-11 9 S-12 12 S-13 7,5 S-14 9 S-15 7 S-16 9 S-17 12 S-18 7,5 S-19 13 S-20 12 S-21 4 S-22 10 S-23 13,5 S-24 8,5 S-25 12,5 S-26 14 S-27 12,5 S-28 10,5
Berdasarkan tabel 3.19. dapat dijelaskan bahwa pelaksanaan pre-test diikuti
oleh seluruh siswa kelas VA SDN 3 Mekarsari yang berjumlah 28 orang. Terlihat
bahwa skor yang diperoleh siswa bervariasi.
2. Pelaksanaan Perlakuan (Treatment) dengan Menggunakan Strategi
Know, Want To Know, Learned
Dalam penelitian ini, peneliti memberi perlakuan (treatment) sebanyak 2 kali
dengan tujuan untuk mengetahui efektivitas penerapan strategi KWL dalam
proses pembelajaran. Materi ajar pada perlakuan (treatment) ke-1 dan perlakuan
(treatment) ke-2 adalah sama-sama menggunakan teks deskriptif mengenai
Animal yang bersumber dari buku paket bahasa Inggris kelas V Grow with
45
English an English Course for Elementary School Student (Mukarto) dengan
pengembangan secukupnya. Perbedaan hanya terdapat pada tema materi yaitu
perlakuan (treatment) ke-1 menggunakan tema Monkey dan perlakuan (treatment)
ke-2 menggunakan tema The Camel. Berikut pelaksanaan kegiatan perlakuan
(treatment):
a) Perlakuan (treatment) 1
Peneliti melaksanakan perlakuan (treatment) ke-1 pada hari Rabu tanggal 23
April 2014. Perlakuan (treatment) ke-1 dilaksanakan di kelas VA SDN 3
Mekarsari dan diberikan kepada seluruh siswa yang berjumlah 28 orang.
Perlakuan (treatment) ke-1 dilaksanakan selama dua jam pelajaran (2x35 menit).
Peneliti menerapkan strategi KWL pada pelaksanaan perlakuan (treatment) ke- 1.
Proses pembelajaran dengan menerapkan strategi KWL dapat membantu
mengatasi kesulitan siswa dalam membaca pemahaman teks bahasa Inggris.
Langkah-langkah pembelajaran yang dilaksanakan oleh peneliti dalam
memberikan perlakuan (treatment) ke-1 kepada siswa disesuaikan dengan
langkah-langkah strategi KWL. Adapun langkah-langkah pembelajaran pada
pelaksanaan perlakuan (treatment) 1 sebagai berikut:
(1) Kegiatan Pendahuluan
Kegiatan pendahuluan dilaksanakan maksimal 10 menit yang terdiri dari
beberapa kegiatan antara lain, guru mengkondisikan siswa dengan cara:
mengucapkan salam dan menyapa siswa, meminta siswa untuk merapikan tempat
duduk dan menyiapkan alat tulis, meminta ketua kelas untuk memimpin do’a,
mengecek kehadiran siswa, dan memotivasi siswa agar lebih semangat untuk
belajar. Kegiatan selanjutnya yaitu, guru melakukan apersepsi dengan cara
bertanya mengenai materi yang akan dipelajari dan mengaitkan dengan
pengalaman siswa, kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
(2) Kegiatan Inti
Kegiatan inti terdiri dari kegiatan eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Dalam
kegiatan ini terdapat beberapa kegiatan yang didalamnya termasuk langkah-
langkah strategi KWL. Kegiatan inti dilaksanakan selama maksimal 45 menit.
Dalam tahap eksplorasi, kegiatan pertama yang dilaksanakan yaitu guru
46
menampilkan gambar Monkey kepada siswa melalui infocus di depan kelas
kemudian siswa dengan guru melakukan tanya jawab mengenai gambar Monkey
yang ditampilkan. Dalam tahap elaborasi terdapat langkah-langkah strategi KWL,
terlebih dahulu guru membuat tabel K-W-L di papan tulis. Adapun langkah-
langkah strategi KWL sebagai berikut:
(a) Langkah K-
Pada tahap ini guru mengisi kolom K dengan cara bertanya kepada siswa yaitu
hal apa saja yang siswa ketahui mengenai Monkey, kemudian setiap jawaban dari
siswa dicatat pada kolom K.
(b) Langkah W-
Pada tahap ini guru mengisi kolom W dengan cara bertanya kepada siswa
yaitu apa yang ingin siswa ketahui mengenai Monkey, kemudian setiap pertanyaan
dari siswa dicatat pada kolom W.
Setelah langkah W dilakukan, selanjutnya yaitu guru membagikan teks
deskriptif (teks report) yang berjudul Monkey. Kemudian guru meminta siswa
membaca teks deskriptif (teks report) yang berjudul Monkey dengan teknik
membaca dalam hati.
(c) Langkah L
Pada tahap ini guru mengisi kolom L dengan cara membimbing siswa untuk
menuliskan hal apa saja yang telah siswa pelajari dari hasil membaca teks
deskriptif (teks report) yang berjudul Monkey sekaligus untuk menjawab
pertanyaan dari kolom W.
Setelah semua langkah dilakukan selanjutnya yaitu guru membimbing siswa
menyimpulkan hasil bacaan.
Dalam tahap konfirmasi, kegiatan yang dilakukan antara lain, guru memberi
kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang belum dipahami,
meluruskan kesalahpahaman mengenai materi yang telah diajarkan dan memberi
penguatan kepada siswa dan bersama siswa menyimpulkan pembelajaran.
(3) Kegiatan Penutup
Kegiatan penutup dilaksanakan selama maksimal 15 menit. Pada kegiatan ini
guru melaksanakan evaluasi dengan cara membagikan tes tertulis kepada siswa
47
kemudian dikerjakan secara perorangan. Setelah evaluasi selesai dilaksanakan,
guru mengkondisikan siswa untuk mengakhiri pembelajaran dan siap mengikuti
pembelajaran selanjutnya dengan cara merapikan tempat duduk.
b) Perlakuan (treatment) 2
Peneliti melaksanakan perlakuan (treatment) 2 pada hari Selasa tanggal 29
April 2014. Perlakuan (treatment) 2 dilaksanakan di kelas VA SDN 3 Mekarsari
dan diikuti oleh seluruh siswa yang berjumlah 28 orang. Perlakuan (treatment) 2
dilaksanakan selama dua jam pelajaran (2x35menit). Pada perlakuan (treatment) 2
ini diharapkan kemampuan siswa dalam membaca pemahaman teks bahasa
Inggris meningkat dari hasil perlakuan (treatment) 1. Kegiatan pembelajaran yang
dilaksanakan oleh peneliti dalam memberikan perlakuan (treatment) 2 kepada
subjek penelitian sama dengan langkah-langkah yang ada pada perlakuan
(treatment) 1 yaitu sesuai dengan langkah-langkah strategi KWL. Perbedaan
hanya terdapat pada tema materi ajar tetapi masih mengenai Animal. Jika pada
perlakuan (treatment) 1 teks bacaan berjudul Monkey, pada perlakuan (treatment)
2 teks bacaan berjudul The Camel.
3. Hasil Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran dengan Menggunakan
Strategi Know, Want To Know, Learned
Dalam proses pembelajaran atau pemberian perlakuan (treatment) dengan
menerapkan strategi KWL diadakan pula penilaian observasi. Observasi bertujuan
untuk mengetahui kesesuaian antara perencanaan dengan pelaksanaan
pembelajaran dan keterlaksanaan pembelajaran dengan menggunakan strategi
Know, Want to know, Learned (KWL). Bentuk instrumen yang digunakan dalam
observasi ini adalah lembar observasi. Observer mengisi lembar observasi dengan
cara memberikan tanda ceklis (√) pada kolom “ya” atau “tidak” dan mengisi
kolom “keterangan” apabila diperlukan untuk setiap kegiatan atau langkah
pembelajaran yang dilakukan peneliti ketika memberikan perlakuan pada subjek.
Kolom “ya” yaitu apabila langkah pembelajaran dilakukan oleh peneliti, dan
kolom “tidak’’ apabila peneliti tidak melakukan langkah tersebut serta kolom
“keterangan” apabila observer ingin menyampaikan kritik dan saran kepada
peneliti.
48
Setelah peneliti melakukan analisis terhadap hasil observasi yang dilakukan
observer, maka diketahui bahwa peneliti sedikitnya tidak melakukan kesalahan
dalam memberikan perlakuan (treatment) dengan menerapkan strategi KWL
dalam proses pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari kesesuaian langkah-langkah
pembelajaran dengan langkah strategi KWL.
4. Data Pelaksanaan Post-test
Peneliti melaksanakan post-test dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan
siswa setelah diberi perlakuan (treatment) dengan menerapkan strategi Know,
want to Know, Learned (KWL) dalam proses pembelajaran. Post-test
dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 29 April 2014 di kelas VA SDN 3
Mekarsari diikuti seluruh siswa yang berjumlah 28 orang. Peneliti melaksanakan
post-test bersamaan dengan pelaksanaan perlakuan (treatment) 2. Setelah materi
disampaikan oleh peneliti dengan menggunakan strategi KWL, guru melakukan
evaluasi pada kegiatan penutup. Kegiatan evaluasi pada perlakuan (treatment) 2
tersebut yang sekaligus merupakan kegiatan post-test dari penelitian ini. Jenis tes
yang diberikan berupa tes yang sama dengan tes awal yaitu terdiri dari 15 butir
soal, yang terdiri dari 5 butir soal uraian dan 10 butir soal pilihan ganda. Data skor
hasil post-test kemampuan membaca pemahaman teks bahasa Inggris siswa kelas
VA SDN 3 Mekarsari dapat dilihat pada tabel 3.20. sebagai berikut.
Tabel 3.20. Hasil Post-Test Kemampuan Membaca Pemahaman Teks Bahasa Inggris Siswa
Kelas VA SDN 3 Mekarsari Kode Siswa Skor Post-Test
S-1 13
S-2 12
S-3 12
S-4 18
S-5 14,5
S-6 18,5
S-7 15
S-8 14
S-9 14
S-10 18
49
(Lanjutan) Tabel 3.20.
Kode Siswa Skor Post-Test S-11 16,5
S-12 18
S-13 12
S-14 19 S-15 12 S-16 15,5 S-17 15,5 S-18 11,5 S-19 18,5 S-20 15,5 S-21 14 S-22 14 S-23 18 S-24 15 S-25 18 S-26 18,5 S-27 17,5 S-28 17,5
Berdasarkan tabel 3.20. dapat dijelaskan bahwa pelaksanaan post-test diikuti
oleh seluruh siswa kelas VA SDN 3 Mekarsari yang berjumlah 28 orang.
Terlihat bahwa skor yang diperoleh siswa bervariasi.
I. Teknik Analisis Data
Setelah data terkumpul, kagiatan selanjutnya adalah peneliti melakukan
analisis data terhadap data yang telah diperoleh. Analisis data adalah proses
mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil jawaban
siswa terhadap soal tes yang diberikan. Menurut Arikunto (2006, hlm. 235)
menyatakan bahwa secara garis besar, analisis data meliputi tiga langkah yaitu:
1. Persiapan
Pada tahap persiapan terdapat 3 langkah kegiatan antara lain:
50
a. Mengecek nama dan kelengkapan identitas pengisi. Kegiatan ini perlu
dilakukan untuk mengecek sejauh mana atau identitas apa saja yang sangat
diperlukan bagi pengolahan data lebih lanjut.
b. Mengecek kelengkapan data, artinya memeriksa isi instrumen pengumpulan
data (termasuk pula kelengkapan lembaran instrumen barangkali ada yang
terlepas atau sobek).
c. Mengecek macam isian data. Jika dalam instrumen termuat sebuah atau
beberapa item yang diisi “tidak tahu” atau isian lain bukan yang dikehendaki
peneliti, padahal isian yang diharapkan tersebut merupakan variabel pokok,
maka item perlu di drop.
2. Tabulasi
Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan antara lain:
a. Memberikan skor terhadap item-item yang diberi skor.
b. Memberikan koden terhadap item-item yang tidak diberi skor. Misalnya (jenis
kelamin, tingkat pendidikan dan sebagainya).
c. Mengubah jenis data, disesuaikan atau dimodifikasi dengan teknik analisis
yang digunakan.
d. Memberikan kode (coding) dalam hubungan dengan pengolahan data jika
berhubungan dengan komputer.
3. Penerapan data sesuai pendekatan penelitian.
Pada tahap ini peneliti melakukan pengolahan data yang diperoleh dengan
menggunakan rumus-rumus atau aturan-aturan yang ada, sesuai dengan
pendekatan penelitian atau desain penelitian yang diambil.
Berdasarkan pendekatan yang digunakan peneliti dalam penelitian ini yaitu
pendekatan kuantitatif dengan metode ekperimen, maka pengolahan data
menggunakan rumus-rumus penghitungan statistik. Analisis statistik yang
digunakan dalam penelitian ini, antara lain:
a. Analisis Data Hasil Penelitian
Analisis data hasil penelitian dimaksudkan untuk mengetahui gambaran umum
variabel. Kegiatan yang dilakukan pada proses analisis ini adalah mengolah data
dengan bantuan program Microsoft Excel 2010 dan SPSS 16.0. Pengolahan data
51
menggunakan Microsoft Excel 2007 merupakan proses pengolahan data untuk
mengetahui gambaran umum variabel berdasarkan kategori tertentu. Sedangkan
proses pengolahan data menggunakan program SPSS 16.0 digunakan untuk
mengetahui data deskriptif variabel dan untuk mempermudah pada proses uji
hipotesis. Adapun interval kategori yang digunakan pada proses pengolahan data
menggunakan Microsoft Excel 2007 adalah interval kategori menurut Rahmat dan
Solehudin (2006, hlm. 63) dengan ketentuan sebagai berikut:
Tabel 3.21. Interval Kategori
No Interval Kategori
1 X ≥ ideal + 1,5 Sideal Sangat Tinggi
2 ideal + 0,5 Sideal ≤ X < ideal + 1,5 Sideal Tinggi
3 ideal - 0,5 Sideal ≤ X < ideal + 0,5 Sideal Sedang
4 ideal - 1,5 Sideal ≤ X < ideal - 0,5 Sideal Rendah
5 X< ideal - 1,5 Sideal Sangat Rendah
Di mana:
X ideal = skor maksimal
ideal = Xideal
Sideal = ideal
Langkah-langkah pengolahan data kemampuan membaca pemahaman teks
bahasa Inggris siswa kelas VA SDN 3 Mekarsari adalah sebagai berikut:
1) Memberikan skor terhadap hasil pre-test dan post-test.
2) Menghitung skor dan memberikan nilai terhadap hasil pre-test dan post-test.
3) Mengolah data dengan menggunakan statistik deskriptif terhadap skor hasil
pre-test dan post-test.
4) Mendeskripsikan hasil analisis data untuk mengetahui kualitas membaca
pemahaman teks bahasa Inggris siswa kelas VA SDN 3 Mekarsari.
5) Melakukan perhitungan normal gain antara skor pre-test dan post-test.
52
Normal gain adalah perbandingan antara selisih skor pre-test dengan post-test
dan selisih skor ideal dengan skor pre-test. Tujuan mengolah data dengan normal
gain yaitu untuk mengetahui peningkatan kemampuan membaca pemahaman teks
bahasa Inggris siswa sebagai pengaruh dari penerapan strategi KWL terhadap
proses pembelajaran. Adapun rumus normal gain menurut Meltzer (2002) sebagai
berikut:
Normal gain =
Adapun kategori interpretasi normal gain yang dikemukakan oleh Arikunto
(1999, hlm. 22) sebagai berikut :
Tabel 3.22. Kategori Interpretasi Normal Gain
Normal Gain Tafsiran
< 0,40 Tidak efektif
0,40-0,55 Kurang efektif
0,56-0,75 Cukup efektif
>0,76 Efektif
b. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan unuk mengetahui kebenaran dari jawaban sementara
terhadap rumusan masalah penelitian. Hipotesis dalam penelitian ini yaitu:
“Penerapan strategi Know, Want to know, Learned efektif terhadap kemampuan
membaca pemahaman bahasa Inggris siswa kelas VA SDN 3 Mekarsari.”
Teknik pengolahan data pada uji hipotesis penelitian ini menggunakan bantuan
dari aplikasi SPSS 16.0. Untuk melakukan uji hipotesis, perlu dilakukan uji
normalitas dan uji homogenitas.
1) Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi
normal atau tidak. Dalam penelitian ini, uji normalitas dilakukan dengan bantuan
aplikasi SPSS 16.0 yaitu menggunakan uji One Sample Kolmogorov-Smirnov.
Adapun hipotesis untuk uji normalitas adalah sebagai berikut:
53
H0 : Data tidak berdistribusi normal
Ha : Data berdistribusi normal
Dengan taraf signifikansi (α) sebesar 0,05. Kriteria pengujiannya adalah jika
nilai signifikansi > 005 maka H0 ditolak, sebaliknya jika nilai signifikansi < 0,05
maka H0 diterima.
2) Uji Homogenitas
Dalam penelitian ini dilakukan uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui
apakah varians homogen atau tidak. Varians dalam hal ini yaitu data hasil pre-test
dan post-test. Uji homogenitas dilakukan menggunakan aplikasi SPSS 16.0
dengan uji Levene Statistic dengan taraf signifikansi (α) sebesar 0,05. Adapun
hipotesis untuk uji homogenitas adalah sebagai berikut:
H0 : Data berasal dari varians yang tidak homogen
Ha : Data berasal dari varians yang homogen
Kriteria pengujiannya adalah jika nilai signifikansi > 0,05 maka H0 ditolak,
jika signifikansi < 0,05 maka H0 diterima.
3) Uji Hipotesis Statistik
Uji Hipotesis statistik dilakukan bertujuan untuk keperluan uji signifikansi
kemampuan membaca pemahaman teks bahasa Inggris siswa kelas VA SDN 3
Mekarsari.
a) Uji komparasi
Uji komparasi dilakukan untuk mengetahui perbedaan antara rata-rata skor
pre-test dan skor post-test. Dalam penelitian ini, uji komparasi menggunakan uji
parametrik dengan paired samples t test. Uji komparasi dengan paired samples t
test dilakukan jika data yang dihasilkan berdistribusi normal. Jika data tidak
berdistribusi normal maka menggunakan uji non parametrik dengan uji wolcoxon.
Untuk mengetahui perbedaan rata-rata skor sebelum dan setelah dilakukan
pembelajaran dengan strategi KWL, maka dapat dilihat pada nilai signifikansi
(sign.2 Tailed). Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menginterpretasi
apabila dilihat dari nilai signifikansi, diantaranya:
54
(1) Merumuskan hipotesis statistik
H0 : Tidak ada perbedaan rata-rata skor sebelum dan setelah dilakukan
pembelajaran dengan strategi KWL.
Ha : Ada perbedaan rata-rata skor sebelum dan setelah dilakukan pembelajaran
dengan strategi KWL.
(2) Menentukan signifikansi sebesar 0,05.
(3) Menentukan kriteria pengujian
Jika signifikansi > 0,05, maka H0 diterima
Jika signifikansi < 0,05, maka Ha ditolak
b) Membuat kesimpulan
Kesimpulan dilihat dari output hasil uji paired samples t test, yaitu besar
signifikansi yang diperoleh. Sehingga dapat ditarik kesimpulan ada atau tidak ada
perbedaan rata-rata skor sebelum dan setelah penerapan strategi know, want to
know, learned dalam pembelajaran membaca pemahaman teks bahasa Inggris.