bab iii metode penelitian -...

30
25 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi yang dijadikan tempat penelitian adalah SD Negeri 3 Mekarsari, Kecamatan Banjar, Kota Banjar. Alasan penetapan lokasi adalah SD Negeri 3 Mekarsari Kecamatan Banjar Kota Banjar karena sekolah ini sebuah sekolah yang berada di wilayah UPTD Dinas Pendidikan Kecamatan Banjar Kota Banjar, terletak di Jalan Gotong Royong No. 268 Kelurahan Mekarsari Kecamatan Banjar Kota Banjar 46321. Peneliti memilih lokasi tersebut karena siswa kelas V di SD tersebut mengalami kesulitan dalam kemampuan membaca pemahaman teks bahasa Inggris. Dalam proses pembelajaran mata pembelajaran bahasa Inggris khususnya kemampuan membaca pemahaman, di sekolah tersebut belum pernah menerapkan strategi KWL. Oleh karena itu, strategi tersebut perlu diterapkan di SD tersebut untuk mengatasi kesulitan membaca pemahaman teks bahasa Inggris. 2. Populasi Penelitian Menurut Sugiyono (2010, hlm. 117) menyatakan bahwa, “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.” Peneliti menentukan populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas VA SDN 3 Mekarsari yang berjumlah 28 orang. 3. Sampel Penelitian Menurut Arikunto (2006, hlm. 131) menyatakan bahwa, “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.” Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik pengambilan sampel nonprobability sampling yaitu, teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Jenis pengambilan sampel yang digunakan adalah sampling jenuh yaitu teknik penentuan sampel jika semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.

Upload: doannguyet

Post on 10-Mar-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/11860/6/kd_Tasik_0903678_Chapter3.pdfberada di wilayah UPTD Dinas Pendidikan Kecamatan Banjar Kota Banjar, terletak

25

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi yang dijadikan tempat penelitian adalah SD Negeri 3 Mekarsari,

Kecamatan Banjar, Kota Banjar. Alasan penetapan lokasi adalah SD Negeri 3

Mekarsari Kecamatan Banjar Kota Banjar karena sekolah ini sebuah sekolah yang

berada di wilayah UPTD Dinas Pendidikan Kecamatan Banjar Kota Banjar,

terletak di Jalan Gotong Royong No. 268 Kelurahan Mekarsari Kecamatan Banjar

Kota Banjar 46321. Peneliti memilih lokasi tersebut karena siswa kelas V di SD

tersebut mengalami kesulitan dalam kemampuan membaca pemahaman teks

bahasa Inggris. Dalam proses pembelajaran mata pembelajaran bahasa Inggris

khususnya kemampuan membaca pemahaman, di sekolah tersebut belum pernah

menerapkan strategi KWL. Oleh karena itu, strategi tersebut perlu diterapkan di

SD tersebut untuk mengatasi kesulitan membaca pemahaman teks bahasa Inggris.

2. Populasi Penelitian

Menurut Sugiyono (2010, hlm. 117) menyatakan bahwa, “populasi adalah

wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya.” Peneliti menentukan populasi dalam penelitian ini yaitu

seluruh siswa kelas VA SDN 3 Mekarsari yang berjumlah 28 orang.

3. Sampel Penelitian

Menurut Arikunto (2006, hlm. 131) menyatakan bahwa, “sampel adalah

bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.” Dalam

penelitian ini peneliti menggunakan teknik pengambilan sampel nonprobability

sampling yaitu, teknik pengambilan sampel yang tidak memberi

peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih

menjadi sampel. Jenis pengambilan sampel yang digunakan adalah sampling

jenuh yaitu teknik penentuan sampel jika semua anggota populasi digunakan

sebagai sampel.

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/11860/6/kd_Tasik_0903678_Chapter3.pdfberada di wilayah UPTD Dinas Pendidikan Kecamatan Banjar Kota Banjar, terletak

26

Berikut daftar sampel penelitian di SD Negeri 3 Mekarsari Kecamatan Banjar

Kota Banjar.

Tabel 3.1. Daftar Sampel Penelitian

No. Siswa Kelas V SDN 3 Mekarsari

Jenis Kelamin Jumlah

1. Laki – laki 13

2. Perempuan 15

Jumlah 28

Berdasaarkan tabel tersebut, maka sampel yang akan diteliti adalah seluruh

siswa kelas VA SDN 3 Mekarsari yang berjumlah 28 orang, terdiri dari 13 orang

siswa laki-laki dan 15 orang siswa perempuan.

B. Desain Penelitian

Desain Penelitian merupakan pemaparan yang spesifik yang dilakukan dalam

penelitian. Menurut Sugiyono (2010, hlm. 108) terdapat beberapa bentuk desain

Eksperimen, yaitu: Pre Experimental Design, True Eksperimental Design,

Factorial Design dan Quasi Eksperimen Design.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan rancangan (desain) penelitian pre-

experimental design, yaitu desain eksperimen yang belum merupakan eksperimen

sungguh-sungguh. Karena masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh

terhadap terbentuknya variabel dependen. Jadi hasil eksperimen yang merupakan

variabel dependen itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen.

Hal tersebut terjadi karena tidak adanya variabel kontrol dan sampel tidak dipilih

secara random.

Peneliti menggunakan bentuk pre-experimental design jenis one-group

pretest-posttest design. Dengan ini penelitian menggunakan satu kelompok subjek

yang terlebih dahulu diberi pre-test (O1), lalu dikenakan perlakuan (X), kemudian

dilakukan post-test (O2). Perbedaan antara O1 dan O2 atau selisih O2 dengan O1

merupakan perbedaaan hasil dari perlakuan (eksperimen). Penelitian eksperimen

ini dilakukan untuk memperoleh jawaban atas hipotesis yang diajukan.

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/11860/6/kd_Tasik_0903678_Chapter3.pdfberada di wilayah UPTD Dinas Pendidikan Kecamatan Banjar Kota Banjar, terletak

27

Desain penelitian ini terlihat sebagai berikut.

Gambar 3.1. Desain Penelitian Pre-experimental One-Group Pretest-Posttest

Sumber : Sugiyono (2010, hlm. 111)

Di mana :

O1 = Pre-test pada kelompok eksperimen

O2 = Post-test pada kelompok eksperimen

X = Perlakuan (treatment) terhadap Kemampuan Membaca Pemahaman

Siswa

Langkah–langkah yang peneliti tempuh dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Mengadakan pre-test untuk mengukur kemampuan membaca pemahaman teks

bahasa Inggris sebelum perlakuan diberikan.

2. Memberikan perlakuan (treatment) yaitu, menerapkan strategi KWL dalam

proses pembelajaran.

3. Mengadakan post-ttest untuk mengukur kemampuan membaca pemahaman

teks bahasa Inggris setelah perlakuan diberikan.

C. Metode Penelitian

Menurut Sugiyono (2010, hlm. 3), “metode penelitian merupakan cara ilmiah

untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Misalnya untuk

menguji serangkaian hipotesis dengan menggunakan teknik serta alat tertentu.

Sejalan dengan itu, penelitian ini akan dilaksanakan dengan menggunakan

metode penelitian kuantitaif. Sugiyono (2010, hlm. 8) menyatakan bahwa:

Metode kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

O1 X O2

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/11860/6/kd_Tasik_0903678_Chapter3.pdfberada di wilayah UPTD Dinas Pendidikan Kecamatan Banjar Kota Banjar, terletak

28

Dalam penelitian ini langkah–langkahnya menurut metode kuantitatif adalah

setiap penelitian selalu berangkat dari masalah, namun masalah dalam penelitian

ini bersifat sudah jelas. Setelah masalah diidentifikasi dan dibatasi maka

selanjutnya masalah dirumuskan menjadi rumusan masalah. Berdasarkan rumusan

masalah maka peneliti menggunakan teori untuk menjawabnya, kemudian

jawaban terhadap rumusan masalah dapat dijadikan sebagai hipotesis. Hipotesis

yang masih merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah tersebut,

selanjutnya akan dibuktikan kebenarannya secara empiris berdasarkan data dari

lapangan. Setelah data terkumpul maka akan terlihat hipotesis diterima atau

tidaknya pada penelitian ini kemudian diberikan pembahasan pada penelitian ini

dan disimpulkan hasil dari penelitian (Sugiyono, 2010, hlm. 50).

D. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian adalah langkah-langkah diperlukan supaya

pelaksanaannya berjalan dengan terencana dan sistematis. Arikunto (2006, hlm.

22) menjelaskan bahwa “prosedur penelitian terdiri dari pembuatan rancangan

penelitian, pelaksanaan penelitian dan pembuatan laporan penelitian”. Sejalan

dengan penjelasan tersebut, maka prosedur penelitian yang dilakukan oleh peneliti

terdiri dari tiga tahap, yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan dan tahap

pembuatan laporan penelitian.

1. Tahap Perencanaan Penelitian

a. Melakukan studi pendahuluan untuk mengidentifikasi masalah yang akan

diteliti.

b. Menganalisis silabus, RPP dan materi bahasa Inggris SD kelas V semester 2

untuk mengetahui standar kompetensi, kompetensi dasar, dan tujuan

pembelajaran yang akan digunakan dalam pelaksanaan penelitian.

c. Menentukan rumusan masalah penelitian.

d. Memilih desain dan metode penelitian disesuaikan dengan rumusan masalah

penelitian.

e. Mengajukan surat perijinan penelitian ke kantor Kesbang kota Banjar.

f. Meminta perijinan penelitian kepada Kepala Sekolah SDN 3 Mekarsari.

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/11860/6/kd_Tasik_0903678_Chapter3.pdfberada di wilayah UPTD Dinas Pendidikan Kecamatan Banjar Kota Banjar, terletak

29

g. Menentukan waktu penelitian, populasi dan sampel yang akan dijadikan

sebagai subyek penelitian.

h. Menyusun instrumen penelitian dalam bentuk tes tertulis dan lembar observasi

yang akan digunakan untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam

penelitian.

i. Melakukan uji coba instrumen, hal ini dilakukan supaya instrumen penelitian

bersifat valid atau reliabel.

j. Menganalisis data hasil uji coba instrumen. Jika instrumen penelitian tidak

valid atau tidak reliabel, maka dilakukan perbaikan instrumen penelitian.

k. Mempersiapkan pelaksanaan penelitian yaitu menyusun Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP).

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

a. Melaksanakan tes awal (pre-test) untuk mengetahui kemampuan awal siswa

kelas VA dalam membaca pemahaman teks bahasa Inggris sebelum diberi

perlakuan (treatment) strategi KWL pada proses pembelajaran.

b. Memberikan perlakuan (treatment) sebanyak dua kali dengan menerapkan

strategi KWL pada proses pembelajaran membaca pemahaman teks bahasa

Inggris.

c. Melaksanakan tes akhir (post-test) untuk mengetahui kemampuan siswa kelas

VA dalam membaca pemahaman teks bahasa Inggris setelah menggunakan

strategi KWL pada proses pembelajaran.

Jadwal pelaksanaan penelitian strategi KWL dapat dilihat pada tabel 3.2.

sebagai berikut :

Tabel 3.2. Jadwal pelaksanaan penelitian strategi KWL

No. Hari/Tanggal Waku Kegiatan

1. Selasa/22 April 2014 09.50-10.30 Pre-test

2. Rabu/23 April 2014 09.50-10.40 Perlakuan (treatment) strategi

KWL ke-1

3. Selasa/29 April 2014 09.50-10.40 Perlakuan (treatment) strategi

KWL ke-2 dan Post-test

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/11860/6/kd_Tasik_0903678_Chapter3.pdfberada di wilayah UPTD Dinas Pendidikan Kecamatan Banjar Kota Banjar, terletak

30

3. Tahap Penulisan Laporan

a. Melakukan persiapan dan tabulasi terhadap data yang sudah terkumpul untuk

mempermudah dalam mengolah data.

b. Menganalisis data hasil pre-test dan post-test dengan menggunakan beberapa

rumus statistik antara lain uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis.

c. Menyimpulkan hasil analisis data.

E. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2010, hlm. 61), variabel penelitian adalah suatu atribut

atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya.

Menurut Hadi dalam Arikunto (2006, hlm. 116) mendefinisikan:

Variabel sebagai gejala yang bervariasi misalnya jenis kelamin, karena jenis kelamin mempunyi variasi; laki-laki-perempuan; berat badan, karena ada berat 40 kg, dan sebagainya. Gejala adalah objek penelitian, sehingga variabel adalah objek penelitian yang bervariasi. Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel penelitian

adalah suatu atribut seseorang atau objek bervariasi dimana peneliti mempelajari

dan menarik kesimpulannya. Variabel-variabel penelitian sebagaimana yang

terdapat dalam rumusan masalah yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk ditarik

kesimpulannya adalah sebagai berikut:

1. Variabel independen atau bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau

yang menjadi sebab perubahannya. Dalam penelitian ini menetapkan strategi

pembelajaran Know, Want to know, Learned sebagai pengaruh.

2. Variabel dependen atau terikat adalah variabel yang mempengaruhi atau

menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini penulis

menetapkan kemampuan membaca pemahaman (reading comprehension) teks

bahasa Inggris sebagai variabel terpengaruh.

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/11860/6/kd_Tasik_0903678_Chapter3.pdfberada di wilayah UPTD Dinas Pendidikan Kecamatan Banjar Kota Banjar, terletak

31

F. Instrumen Penelitian

Untuk memperoleh data dalam penelitian ini peneliti menggunakan instrumen

penelitian. Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengukur

variabel yang diteliti. Bentuk instrumen penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini, yaitu:

1. Tes tertulis dengan soal uraian dan pilihan ganda (multiple choice) yang

digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam memahami teks bacaan. Tes

ini diberikan sebanyak dua kali yaitu pada saat pelaksanaan pre-test dan post-test.

Soal uraian diberikan sebanyak 5 nomor soal dan pilihan ganda (multiple choice)

sebanyak 10 nomor soal. Total semua soal adalah 15 soal. Adapun kisi-kisi

instrumen penelitian pre-test dan post-test dapat dilihat pada tabel 3.3. sebagai

berikut:

Tabel 3.3. Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Standar

Kompetensi Kompetensi

Dasar Indikator

Bentuk Soal

Nomor Soal

7. Memahami tulisan bahasa Inggris dan teks deskriptif bergambar sangat sederhana dalam konteks sekolah

7.2 Memahami kalimat, pesan tertulis, dan teks dekriptif bergambar sangat sederhana secara tepat dan berterima

1. Mengidentifikasi berbagai informasi yang terdapat dalam teks deskriptif bergambar sangat sederhana.

2. Menjawab pertanyaan sesuai dengan isi teks deskriptif bergambar sangat sederhana

Uraian dan

pilihan ganda

(multiple

choice)

1-15

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/11860/6/kd_Tasik_0903678_Chapter3.pdfberada di wilayah UPTD Dinas Pendidikan Kecamatan Banjar Kota Banjar, terletak

32

Adapun kriteria skor untuk soal uraian dapat dilihat pada tabel 3.4. sebagai

berikut:

Tabel 3.4. Kriteria Skor Soal Uraian

Nomor Soal Kriteria Skor

1 Jika jawaban benar 1

Jika jawaban salah 0

2 Jika jawaban benar 4

Jika jawaban hampir benar 2

Jika jawaban salah 0

3 Jika jawaban benar 1

Jika jawaban salah 0

4 Jika jawaban benar 1

Jika jawaban salah 0

5 Jika jawaban benar 3

Jika jawaban hampir benar 1,5

Jika jawaban salah 0

Sedangkan kriteria skor untuk soal pilihan ganda (multiple choice) adalah jika

benar diberi skor satu dan jika salah diberi skor nol.

2. Lembar observasi yang digunakan untuk mengamati keterlaksanaan penerapan

strategi KWL dalam proses pembelajaran. Observasi dilakukan terhadap guru

yang melaksanakan kegiatan pembelajaran. Dalam penelitian ini, yang menjadi

guru adalah peneliti dan yang menjadi observer adalah guru bahasa Inggris kelas

V SDN 3 Mekarsari. Observasi ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

kesesuaian antara perencanaan dengan pelaksanaan pembelajaran dan

keterlaksanaan pembelajaran dengan menggunakan strategi KWL. Lembar

observasi ini tidak diujicobakan, tetapi dikoordinasikan kepada observer agar

tidak terjadi kesalahpahaman dalam pengisian lembar observasi tersebut.

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/11860/6/kd_Tasik_0903678_Chapter3.pdfberada di wilayah UPTD Dinas Pendidikan Kecamatan Banjar Kota Banjar, terletak

33

G. Proses Pengembangan Instrumen Penelitian

Setelah pembuatan instrumen selesai, langkah selanjutnya adalah uji coba

instrumen penelitian. Pengujian ini dilaksanakan di kelas V Sekolah Dasar yang

subjeknya berbeda dengan subjek penelitian, tetapi kualitas sekolahnya sama.

Pada penelitian ini, pengujian tes soal dilaksanakan di kelas VB SDN 5

Mekarsari. Pengujian instrumen ini bertujuan untuk mengetahui validitas dan

reliabilitas instrumen yang digunakan dalam penelitian.

1. Uji Validitas Instrumen

Menurut Arikunto (2006, hlm. 168), “validitas merupakan suatu ukuran yang

menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan dan keshahihan suatu instrumen.”

Validitas tes merupakan ukuran yang menyatakan kesahihan suatu instrumen

sehingga mampu mengukur apa yang hendak diukur. Uji validitas tes yang

digunakan adalah uji validitas item terhadap tiap item soal. Kemudian dilakukan

pengujian analisis per item soal. Untuk analisis validitas instrumen per item soal

uraian dan pilihan ganda menggunakan rumus korelasi product moment dengan

angka kasar dianalisis dengan bantuan Microsoft Excel 2007, yaitu dengan rumus

sebagai berikut:

Di mana :

rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel yang

dikorelasikan.

∑ X = jumlah skor tiap butir soal.

∑ Y = jumlah skor total tiap butir soal.

N = jumlah siswa. (Arikunto,2006, hlm. 170)

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/11860/6/kd_Tasik_0903678_Chapter3.pdfberada di wilayah UPTD Dinas Pendidikan Kecamatan Banjar Kota Banjar, terletak

34

Jika instrumen itu valid, maka dilihat kriteria interpretasi koefisien korelasi

(rxy) sebagai berikut:

Tabel 3.5. Interpretasi Koefisien Korelasi

Nilai rxy Kriteria

0,80< rxy ≤1,00 Sangat tinggi

0,60< rxy ≤ 0,80 Tinggi

0,40< rxy ≤0,60 Cukup

0,20< rxy ≤0,40 Rendah

0,00< rxy ≤0,20 Sangat rendah

Valid atau tidaknya suatu item soal dilakukan dengan cara uji dua sisi

koefisien korelasi pada taraf signifikansi 0,05. Nilai rtabel pada signifikansi 0,05

dengan uji dua sisi dan N= 16 adalah 0,497 yang digunakan sebagai pembanding.

Jika rxy > rtabel maka item soal dapat dinyatakan valid, sedangkan jika rxy < rtabel

maka item soal dinyatakan tidak valid. Hasil penghitungan validitas instrumen

item soal uraian dapat dilihat pada tabel 3.6. sebagai berikut:

Tabel 3.6. Hasil Uji Validitas Instrumen Item Soal Uraian

Item Soal rxy r tabel Kriteria Keterangan

1 0,636

0,497

Tinggi Valid

2 0,655 Tinggi Valid

3 0,586 Cukup Valid

4 0,534 Cukup Valid

5 0,780 Tinggi Valid

Berdasarkan tabel tersebut dapat dinyatakan bahwa seluruh item soal uraian

yang digunakan valid. Sedangkan untuk hasil penghitungan validitas instrumen

item soal pilihan ganda dapat dilihat pada tabel 3.7.sebagai berikut:

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/11860/6/kd_Tasik_0903678_Chapter3.pdfberada di wilayah UPTD Dinas Pendidikan Kecamatan Banjar Kota Banjar, terletak

35

Tabel 3.7. Hasil Uji Validitas Instrumen Item Soal Pilihan Ganda

Item Soal rxy r tabel Kriteria Keterangan

1 0,596

0,497

Cukup Valid

2 0,593 Cukup Valid

3 0,637 Tinggi Valid

4 0,540 Cukup Valid

5 0,549 Cukup Valid

6 0,593 Cukup Valid

7 0,568 Cukup Valid

8 0,637 Tinggi Valid

9 0,628 Tinggi Valid

10 0,550 Cukup Valid

Berdasarkan tabel tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa seluruh item soal

dinyatakan valid dan dapat digunakan dalam penelitian.

2. Uji Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas diartikan bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk

digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik

(Arikunto, 2006, hlm. 178). Selanjutnya untuk pengujian reliabilitas item soal

uraian menggunakan rumus Alpha dilakukan dengan bantuan aplikasi SPSS 16.0,

sedangkan untuk pengujian reliabilitas item soal pilihan ganda menggunakan

rumus Cronbach Alpha dilakukan dengan bantuan Microsoft Excel 2007.

Sebelum mencari reliabilitas item soal uraian, terlebih dahulu dicari varians

tiap-tiap item. Adapun rumus untuk mencari varians tiap-tiap item, yaitu:

NN

XX

i

∑∑ −

=

22

2

)(

σ

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/11860/6/kd_Tasik_0903678_Chapter3.pdfberada di wilayah UPTD Dinas Pendidikan Kecamatan Banjar Kota Banjar, terletak

36

Setelah diketahui varians tiap-tiap item kemudian mencari reliabilitas soal

keseluruhan dengan menggunakan rumus Alpha, yaitu:

Dimana:

r11 = reliabilitas yang dicari

= jumlah varians skor tiap-tiap item

= varians total

Jika instrumen itu reliabel, maka dilihat kriteria interpretasi koefisien

reliabilitasnya (r11) pada tabel 3.8. sebagai berikut:

Tabel 3.8. Interpretasi Koefisien Reliabilitas

Nilai (r11) Kriteria

0,90< r11≤1,00 Sangat tinggi

0,70< r11≤0,90 Tinggi

0,40< r11≤0,70 Sedang

0,20< r11≤0,40 Rendah

0,00< r11≤0,20 Kecil

(Guilford dalam Ruseffendi, 2005, hlm. 160)

Berdasarkan tabel interpretasi koefisien reliabilitas tersebut dapat diketahui

hasil penghitungan uji reliabilitas item soal uraian menggunakan rumus Alpha

yang disajikan pada tabel 3.9. berikut.

Tabel 3.9. Hasil Penghitungan Uji Reliabilitas Item Soal Uraian Menggunakan Rumus Alpha

Item Soal r hitung (r11) r tabel Kriteria Keterangan

1

0,53 0,497 Sedang

Reliabel 2 Reliabel 3 Reliabel 4 Reliabel 5 Reliabel

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/11860/6/kd_Tasik_0903678_Chapter3.pdfberada di wilayah UPTD Dinas Pendidikan Kecamatan Banjar Kota Banjar, terletak

37

Berdasarkan tabel tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa bahwa seluruh

item soal uraian dinyatakan reliabel dan dapat digunakan dalam penelitian.

Penghitungan reliabilitas tiap item soal pilihan ganda menggunakan rumus

Cronbach’s Alpha dilakukan dengan bantuan aplikasi SPSS 16.0. hasil

penghitungannya disajikan pada tabel 3.10. sebagai berikut:

Tabel 3.10. Hasil Penghitungan Reliabilitas Tiap Item Soal Pilihan Ganda

Menggunakan Cronbach’s Alpha

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.790 10

Berdasarkan tabel tersebut diperoleh nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,790.

Tiap item soal dinyatakan reliabel jika nilai Cronbach’s Alpha if Item Deleted <

Cronbach’s Alpha. Hasil penghitungan reliabilitas tiap item soal pilihan ganda

dapat dilihat pada tabel 3.11. sebagai berikut:

Tabel 3.11. Hasil Penghitungan Uji Reliabilitas Tiap Item Soal Pilihan Ganda

Item Soal Cronbach’s Alpha if Item Deleted

Cronbach’s Alpha Keterangan

1 0,769

0,790

Reliabel

2 0,772 Reliabel

3 0,764 Reliabel

4 0,779 Reliabel

5 0,778 Reliabel

6 0,772 Reliabel

7 0,775 Reliabel

8 0,764 Reliabel

9 0,766 Reliabel

10 0,77 Reliabel

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/11860/6/kd_Tasik_0903678_Chapter3.pdfberada di wilayah UPTD Dinas Pendidikan Kecamatan Banjar Kota Banjar, terletak

38

Berdasarkan hasil penghitungan uji reliabilitas dapat ditarik kesimpulan

bahwa instrumen penelitian yang digunakan oleh peneliti dinyatakan reliabel.

3. Daya Beda

Menurut Arikunto (2012, hlm. 226), daya pembeda soal adalah sesuatu soal

untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan

siswa yang bodoh (berkemampuan rendah). Cara menentukan daya pembeda soal

uraian adalah menggunakan rumus berikut.

Di mana:

DP = Daya Pembeda

= rata-rata kelompok atas

= rata-rata kelompok bawah

SMI = skor maksimal ideal tiap soal

Klasifikasi daya pembeda dapat dilihat pada tabel 3.12. sebagai berikut:

Tabel 3.12. Klasifikasi Daya Pembeda

Indeks Diskriminasi (D) Kriteria

0,00-0,20 Jelek 0,21-0,40 Cukup 0,41-0,70 Baik 0,71-1,00 Baik Sekali

Arikunto (2012, hlm. 232)

Sehingga diperoleh hasil penghitungan analisis daya pembeda butir soal

uraian dengan menggunakan Microsoft Excel 2007 sebagai berikut:

Tabel 3.13. Hasil Analisis Daya Pembeda Butir Soal Uraian

Nomor Soal Daya Beda Kriteria

1 0,63 Baik

2 0,31 Cukup

3 0,63 Baik

4 0,50 Baik

5 0,69 Baik

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/11860/6/kd_Tasik_0903678_Chapter3.pdfberada di wilayah UPTD Dinas Pendidikan Kecamatan Banjar Kota Banjar, terletak

39

Berdasarkan tabel tersebut diperoleh hasil analisis daya pembeda butir soal

uraian yaitu satu butir soal memiliki kriteria cukup dan empat butir soal memiliki

kriteria baik.

Sedangkan untuk bentuk soal pilihan ganda dilakukan analisis daya beda

dengan menggunakan rumus berikut:

Dimana :

J = jumlah peserta tes

JA = banyaknya peserta kelompok atas

JB = banyaknya peserta kelompok bawah

BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar

BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar

PA = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

PB = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Hasil analisis daya pembeda soal pilihan ganda disajikan pada tabel 3.14.

sebagai berikut:

Tabel 3.14. Hasil Analisis Daya Pembeda Butir Soal Pilihan Ganda

Nomor Soal Daya Beda Kriteria

1 0,50 Sangat Baik

2 0,50 Sangat Baik

3 0,38 Baik

4 0,63 Sangat Baik

5 0,50 Sangat Baik

6 0,50 Sangat Baik

7 0,38 Baik

8 0,63 Sangat Baik

BAB

B

A

A PPJ

B

J

BD −=−=

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/11860/6/kd_Tasik_0903678_Chapter3.pdfberada di wilayah UPTD Dinas Pendidikan Kecamatan Banjar Kota Banjar, terletak

40

(Lanjutan) Tabel 3.14.

Nomor Soal Daya Beda Kriteria

9 0,63 Sangat Baik

10 0,50 Sangat Baik

Berdasarkan tabel tersebut diperoleh hasil analisis daya pembeda butir soal

pilihan ganda yaitu dua butir soal memiliki kriteria baik dan delapan butir soal

memiliki kriteria sangat baik.

4. Indeks Kesukaran

Indeks kesukaran adalah penghitungan yang dapat menunjukkan kriteria butir

soal yang digunakan tersebut termasuk mudah, sedang atau sukar. Dalam

penelitian ini, penghitungan taraf kesukaran dilakukan dengan bantuan Microsoft

Excel 2007. Besarnya indeks kesukaran antara 0-1,0. Rumus menghitung taraf

kesukaran soal uraian berbeda dengan soal pilihan ganda. Penghitungan taraf

kesukaran butir soal uraian menggunakan rumus sebagai berikut:

Di mana:

IK = indeks kesukaran

= rata-rata skor soal ke-i

= skor maksimal skor soal ke-i

Klasifikasi indeks kesukaran menurut Arikunto (2012, hlm. 225) adalah

sebagai berikut:

Tabel 3.15. Klasifikasi Indeks Kesukaran

Indeks Kesukaran (P) Kriteria

0,00-0,30 Sukar

0,31-0,70 Sedang

0,71-1,00 Mudah

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/11860/6/kd_Tasik_0903678_Chapter3.pdfberada di wilayah UPTD Dinas Pendidikan Kecamatan Banjar Kota Banjar, terletak

41

Berdasarkan klasifikasi indeks kesukaran tersebut, maka diperoleh hasil

penghitungan analisis taraf kesukaran butir soal uraian yang disajikan pada tabel

3.16. sebagai berikut:

Tabel 3.16. Hasil Analis Indeks Kesukaran Butir Soal Uraian

Nomor Soal Indeks Kesukaran Kriteria

1 0,69 Sedang 2 0,41 Sedang 3 0,69 Sedang 4 0,75 Mudah 5 0,34 Sedang

Berdasarkan tabel 3.16. dapat dijelaskan bahwa terdapat empat butir soal

yang termasuk ke dalam kriteria sedang dan satu butir soal yang termasuk ke

dalam kriteria mudah.

Sedangkan untuk menghitung taraf kesukaran butir soal pilihan ganda

menggunakan rumus menurut Arikunto (2012, hlm. 223) sebagai berikut:

Di mana:

P = indeks kesukaran

B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan betul

JS = jumlah seluruh siswa peserta tes

Berdasarkan klasifikasi indeks kesukaran, maka diperoleh hasil penghitungan

analisis taraf kesukaran butir soal pilihan ganda yang disajikan pada tabel 3.17.

sebagai berikut:

Tabel 3.17. Hasil Analis Indeks Kesukaran Butir Soal Pilihan Ganda

Nomor Soal Indeks Kesukaran Kriteria

1 0,75 Mudah 2 0,50 Sedang 3 0,69 Sedang

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/11860/6/kd_Tasik_0903678_Chapter3.pdfberada di wilayah UPTD Dinas Pendidikan Kecamatan Banjar Kota Banjar, terletak

42

(Lanjutan) Tabel 3.17.

Nomor Soal Indeks Kesukaran Kriteria

4 0,44 Sedang

5 0,50 Sedang

6 0,50 Sedang

7 0,56 Sedang

8 0,69 Sedang

9 0,44 Sedang

10 0,63 Sedang

Berdasarkan tabel 3.17. dapat dijelaskan bahwa terdapat satu butir soal

yang termasuk ke dalam kriteria mudah dan sembilan butir soal yang termasuk ke

dalam kriteria sedang.

H. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data sangat penting untuk dilaksanakan karena merupakan salah

satu tujuan dalam penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah tes kemampuan membaca pemahaman siswa dalam bentuk

instrumen tes tertulis dan lembar observasi.

Pengumpulan data dilaksanakan mulai tanggal 22 April-29 April 2014 di

Kelas VA SDN 3 Mekarsari Kecamatan Banjar Kota Banjar sebagai obyek yang

diteliti. Teknik pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh perbandingan

data sebelum dan sesudah diberi perlakuan strategi KWL. Berikut ini disajikan

tabel jenis data, teknik pengumpulan, instrumen dan sumber data yang akan

digunakan dalam penelitian.

Tabel 3.18. Jenis Data, Teknik Pengumpulan, Instrumen, dan Sumber Data

No. Jenis Data Teknik

Pengumpulan Instrumen Sumber Data

1. Kemampuan membaca pemahaman teks bahasa Inggris

Tes tertulis Tes uraian dan pilihan ganda

Siswa di kelas eksperimen

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/11860/6/kd_Tasik_0903678_Chapter3.pdfberada di wilayah UPTD Dinas Pendidikan Kecamatan Banjar Kota Banjar, terletak

43

(Lanjutan) Tabel 3.18.

No. Jenis Data Teknik

Pengumpulan Instrumen Sumber Data

2. Keterlaksanaan strategi KWL dalam proses pembelajaran

Observasi Lembar

observasi Peneliti

sebagai guru

Adapun data yang diperoleh peneliti dalam kegiatan pengumpulan data adalah

sebagai berikut:

1. Data Pelaksanaan Pre-Test

Peneliti melaksanakan pre-test dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan

awal siswa sebelum diberi perlakuan (treatment) dengan menerapkan strategi

Know, want to Know, Learned (KWL) dalam proses pembelajaran. Pre-test

dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 22 April 2014 di kelas VA SDN 3

Mekarsari dengan jumlah siswa sebanyak 28 orang, yang terdiri dari 13 orang

siswa laki-laki dan 15 orang siswa perempuan. Jenis tes yang diberikan berupa tes

tertulis sebanyaki 15 butir soal, yang terdiri dari 5 butir soal uraian dan 10 butir

soal pilihan ganda. Data skor hasil pre-test kemampuan membaca pemahaman

teks bahasa Inggris siswa kelas VA SDN 3 Mekarsari dapat dilihat pada tabel

3.19. sebagai berikut.

Tabel 3.19. Hasil Pre-test Kemampuan Membaca Pemahaman Teks Bahasa Inggris Siswa

Kelas VA SDN 3 Mekarsari

Kode Siswa Skor Pre-test

S-1 6 S-2 8,5 S-3 7 S-4 9 S-5 11 S-6 12,5 S-7 8 S-8 4 S-9 5

Page 20: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/11860/6/kd_Tasik_0903678_Chapter3.pdfberada di wilayah UPTD Dinas Pendidikan Kecamatan Banjar Kota Banjar, terletak

44

(Lanjutan) Tabel 3.19.

Kode Siswa Skor Pre-test

S-10 11 S-11 9 S-12 12 S-13 7,5 S-14 9 S-15 7 S-16 9 S-17 12 S-18 7,5 S-19 13 S-20 12 S-21 4 S-22 10 S-23 13,5 S-24 8,5 S-25 12,5 S-26 14 S-27 12,5 S-28 10,5

Berdasarkan tabel 3.19. dapat dijelaskan bahwa pelaksanaan pre-test diikuti

oleh seluruh siswa kelas VA SDN 3 Mekarsari yang berjumlah 28 orang. Terlihat

bahwa skor yang diperoleh siswa bervariasi.

2. Pelaksanaan Perlakuan (Treatment) dengan Menggunakan Strategi

Know, Want To Know, Learned

Dalam penelitian ini, peneliti memberi perlakuan (treatment) sebanyak 2 kali

dengan tujuan untuk mengetahui efektivitas penerapan strategi KWL dalam

proses pembelajaran. Materi ajar pada perlakuan (treatment) ke-1 dan perlakuan

(treatment) ke-2 adalah sama-sama menggunakan teks deskriptif mengenai

Animal yang bersumber dari buku paket bahasa Inggris kelas V Grow with

Page 21: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/11860/6/kd_Tasik_0903678_Chapter3.pdfberada di wilayah UPTD Dinas Pendidikan Kecamatan Banjar Kota Banjar, terletak

45

English an English Course for Elementary School Student (Mukarto) dengan

pengembangan secukupnya. Perbedaan hanya terdapat pada tema materi yaitu

perlakuan (treatment) ke-1 menggunakan tema Monkey dan perlakuan (treatment)

ke-2 menggunakan tema The Camel. Berikut pelaksanaan kegiatan perlakuan

(treatment):

a) Perlakuan (treatment) 1

Peneliti melaksanakan perlakuan (treatment) ke-1 pada hari Rabu tanggal 23

April 2014. Perlakuan (treatment) ke-1 dilaksanakan di kelas VA SDN 3

Mekarsari dan diberikan kepada seluruh siswa yang berjumlah 28 orang.

Perlakuan (treatment) ke-1 dilaksanakan selama dua jam pelajaran (2x35 menit).

Peneliti menerapkan strategi KWL pada pelaksanaan perlakuan (treatment) ke- 1.

Proses pembelajaran dengan menerapkan strategi KWL dapat membantu

mengatasi kesulitan siswa dalam membaca pemahaman teks bahasa Inggris.

Langkah-langkah pembelajaran yang dilaksanakan oleh peneliti dalam

memberikan perlakuan (treatment) ke-1 kepada siswa disesuaikan dengan

langkah-langkah strategi KWL. Adapun langkah-langkah pembelajaran pada

pelaksanaan perlakuan (treatment) 1 sebagai berikut:

(1) Kegiatan Pendahuluan

Kegiatan pendahuluan dilaksanakan maksimal 10 menit yang terdiri dari

beberapa kegiatan antara lain, guru mengkondisikan siswa dengan cara:

mengucapkan salam dan menyapa siswa, meminta siswa untuk merapikan tempat

duduk dan menyiapkan alat tulis, meminta ketua kelas untuk memimpin do’a,

mengecek kehadiran siswa, dan memotivasi siswa agar lebih semangat untuk

belajar. Kegiatan selanjutnya yaitu, guru melakukan apersepsi dengan cara

bertanya mengenai materi yang akan dipelajari dan mengaitkan dengan

pengalaman siswa, kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

(2) Kegiatan Inti

Kegiatan inti terdiri dari kegiatan eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Dalam

kegiatan ini terdapat beberapa kegiatan yang didalamnya termasuk langkah-

langkah strategi KWL. Kegiatan inti dilaksanakan selama maksimal 45 menit.

Dalam tahap eksplorasi, kegiatan pertama yang dilaksanakan yaitu guru

Page 22: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/11860/6/kd_Tasik_0903678_Chapter3.pdfberada di wilayah UPTD Dinas Pendidikan Kecamatan Banjar Kota Banjar, terletak

46

menampilkan gambar Monkey kepada siswa melalui infocus di depan kelas

kemudian siswa dengan guru melakukan tanya jawab mengenai gambar Monkey

yang ditampilkan. Dalam tahap elaborasi terdapat langkah-langkah strategi KWL,

terlebih dahulu guru membuat tabel K-W-L di papan tulis. Adapun langkah-

langkah strategi KWL sebagai berikut:

(a) Langkah K-

Pada tahap ini guru mengisi kolom K dengan cara bertanya kepada siswa yaitu

hal apa saja yang siswa ketahui mengenai Monkey, kemudian setiap jawaban dari

siswa dicatat pada kolom K.

(b) Langkah W-

Pada tahap ini guru mengisi kolom W dengan cara bertanya kepada siswa

yaitu apa yang ingin siswa ketahui mengenai Monkey, kemudian setiap pertanyaan

dari siswa dicatat pada kolom W.

Setelah langkah W dilakukan, selanjutnya yaitu guru membagikan teks

deskriptif (teks report) yang berjudul Monkey. Kemudian guru meminta siswa

membaca teks deskriptif (teks report) yang berjudul Monkey dengan teknik

membaca dalam hati.

(c) Langkah L

Pada tahap ini guru mengisi kolom L dengan cara membimbing siswa untuk

menuliskan hal apa saja yang telah siswa pelajari dari hasil membaca teks

deskriptif (teks report) yang berjudul Monkey sekaligus untuk menjawab

pertanyaan dari kolom W.

Setelah semua langkah dilakukan selanjutnya yaitu guru membimbing siswa

menyimpulkan hasil bacaan.

Dalam tahap konfirmasi, kegiatan yang dilakukan antara lain, guru memberi

kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang belum dipahami,

meluruskan kesalahpahaman mengenai materi yang telah diajarkan dan memberi

penguatan kepada siswa dan bersama siswa menyimpulkan pembelajaran.

(3) Kegiatan Penutup

Kegiatan penutup dilaksanakan selama maksimal 15 menit. Pada kegiatan ini

guru melaksanakan evaluasi dengan cara membagikan tes tertulis kepada siswa

Page 23: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/11860/6/kd_Tasik_0903678_Chapter3.pdfberada di wilayah UPTD Dinas Pendidikan Kecamatan Banjar Kota Banjar, terletak

47

kemudian dikerjakan secara perorangan. Setelah evaluasi selesai dilaksanakan,

guru mengkondisikan siswa untuk mengakhiri pembelajaran dan siap mengikuti

pembelajaran selanjutnya dengan cara merapikan tempat duduk.

b) Perlakuan (treatment) 2

Peneliti melaksanakan perlakuan (treatment) 2 pada hari Selasa tanggal 29

April 2014. Perlakuan (treatment) 2 dilaksanakan di kelas VA SDN 3 Mekarsari

dan diikuti oleh seluruh siswa yang berjumlah 28 orang. Perlakuan (treatment) 2

dilaksanakan selama dua jam pelajaran (2x35menit). Pada perlakuan (treatment) 2

ini diharapkan kemampuan siswa dalam membaca pemahaman teks bahasa

Inggris meningkat dari hasil perlakuan (treatment) 1. Kegiatan pembelajaran yang

dilaksanakan oleh peneliti dalam memberikan perlakuan (treatment) 2 kepada

subjek penelitian sama dengan langkah-langkah yang ada pada perlakuan

(treatment) 1 yaitu sesuai dengan langkah-langkah strategi KWL. Perbedaan

hanya terdapat pada tema materi ajar tetapi masih mengenai Animal. Jika pada

perlakuan (treatment) 1 teks bacaan berjudul Monkey, pada perlakuan (treatment)

2 teks bacaan berjudul The Camel.

3. Hasil Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran dengan Menggunakan

Strategi Know, Want To Know, Learned

Dalam proses pembelajaran atau pemberian perlakuan (treatment) dengan

menerapkan strategi KWL diadakan pula penilaian observasi. Observasi bertujuan

untuk mengetahui kesesuaian antara perencanaan dengan pelaksanaan

pembelajaran dan keterlaksanaan pembelajaran dengan menggunakan strategi

Know, Want to know, Learned (KWL). Bentuk instrumen yang digunakan dalam

observasi ini adalah lembar observasi. Observer mengisi lembar observasi dengan

cara memberikan tanda ceklis (√) pada kolom “ya” atau “tidak” dan mengisi

kolom “keterangan” apabila diperlukan untuk setiap kegiatan atau langkah

pembelajaran yang dilakukan peneliti ketika memberikan perlakuan pada subjek.

Kolom “ya” yaitu apabila langkah pembelajaran dilakukan oleh peneliti, dan

kolom “tidak’’ apabila peneliti tidak melakukan langkah tersebut serta kolom

“keterangan” apabila observer ingin menyampaikan kritik dan saran kepada

peneliti.

Page 24: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/11860/6/kd_Tasik_0903678_Chapter3.pdfberada di wilayah UPTD Dinas Pendidikan Kecamatan Banjar Kota Banjar, terletak

48

Setelah peneliti melakukan analisis terhadap hasil observasi yang dilakukan

observer, maka diketahui bahwa peneliti sedikitnya tidak melakukan kesalahan

dalam memberikan perlakuan (treatment) dengan menerapkan strategi KWL

dalam proses pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari kesesuaian langkah-langkah

pembelajaran dengan langkah strategi KWL.

4. Data Pelaksanaan Post-test

Peneliti melaksanakan post-test dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan

siswa setelah diberi perlakuan (treatment) dengan menerapkan strategi Know,

want to Know, Learned (KWL) dalam proses pembelajaran. Post-test

dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 29 April 2014 di kelas VA SDN 3

Mekarsari diikuti seluruh siswa yang berjumlah 28 orang. Peneliti melaksanakan

post-test bersamaan dengan pelaksanaan perlakuan (treatment) 2. Setelah materi

disampaikan oleh peneliti dengan menggunakan strategi KWL, guru melakukan

evaluasi pada kegiatan penutup. Kegiatan evaluasi pada perlakuan (treatment) 2

tersebut yang sekaligus merupakan kegiatan post-test dari penelitian ini. Jenis tes

yang diberikan berupa tes yang sama dengan tes awal yaitu terdiri dari 15 butir

soal, yang terdiri dari 5 butir soal uraian dan 10 butir soal pilihan ganda. Data skor

hasil post-test kemampuan membaca pemahaman teks bahasa Inggris siswa kelas

VA SDN 3 Mekarsari dapat dilihat pada tabel 3.20. sebagai berikut.

Tabel 3.20. Hasil Post-Test Kemampuan Membaca Pemahaman Teks Bahasa Inggris Siswa

Kelas VA SDN 3 Mekarsari Kode Siswa Skor Post-Test

S-1 13

S-2 12

S-3 12

S-4 18

S-5 14,5

S-6 18,5

S-7 15

S-8 14

S-9 14

S-10 18

Page 25: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/11860/6/kd_Tasik_0903678_Chapter3.pdfberada di wilayah UPTD Dinas Pendidikan Kecamatan Banjar Kota Banjar, terletak

49

(Lanjutan) Tabel 3.20.

Kode Siswa Skor Post-Test S-11 16,5

S-12 18

S-13 12

S-14 19 S-15 12 S-16 15,5 S-17 15,5 S-18 11,5 S-19 18,5 S-20 15,5 S-21 14 S-22 14 S-23 18 S-24 15 S-25 18 S-26 18,5 S-27 17,5 S-28 17,5

Berdasarkan tabel 3.20. dapat dijelaskan bahwa pelaksanaan post-test diikuti

oleh seluruh siswa kelas VA SDN 3 Mekarsari yang berjumlah 28 orang.

Terlihat bahwa skor yang diperoleh siswa bervariasi.

I. Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul, kagiatan selanjutnya adalah peneliti melakukan

analisis data terhadap data yang telah diperoleh. Analisis data adalah proses

mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil jawaban

siswa terhadap soal tes yang diberikan. Menurut Arikunto (2006, hlm. 235)

menyatakan bahwa secara garis besar, analisis data meliputi tiga langkah yaitu:

1. Persiapan

Pada tahap persiapan terdapat 3 langkah kegiatan antara lain:

Page 26: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/11860/6/kd_Tasik_0903678_Chapter3.pdfberada di wilayah UPTD Dinas Pendidikan Kecamatan Banjar Kota Banjar, terletak

50

a. Mengecek nama dan kelengkapan identitas pengisi. Kegiatan ini perlu

dilakukan untuk mengecek sejauh mana atau identitas apa saja yang sangat

diperlukan bagi pengolahan data lebih lanjut.

b. Mengecek kelengkapan data, artinya memeriksa isi instrumen pengumpulan

data (termasuk pula kelengkapan lembaran instrumen barangkali ada yang

terlepas atau sobek).

c. Mengecek macam isian data. Jika dalam instrumen termuat sebuah atau

beberapa item yang diisi “tidak tahu” atau isian lain bukan yang dikehendaki

peneliti, padahal isian yang diharapkan tersebut merupakan variabel pokok,

maka item perlu di drop.

2. Tabulasi

Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan antara lain:

a. Memberikan skor terhadap item-item yang diberi skor.

b. Memberikan koden terhadap item-item yang tidak diberi skor. Misalnya (jenis

kelamin, tingkat pendidikan dan sebagainya).

c. Mengubah jenis data, disesuaikan atau dimodifikasi dengan teknik analisis

yang digunakan.

d. Memberikan kode (coding) dalam hubungan dengan pengolahan data jika

berhubungan dengan komputer.

3. Penerapan data sesuai pendekatan penelitian.

Pada tahap ini peneliti melakukan pengolahan data yang diperoleh dengan

menggunakan rumus-rumus atau aturan-aturan yang ada, sesuai dengan

pendekatan penelitian atau desain penelitian yang diambil.

Berdasarkan pendekatan yang digunakan peneliti dalam penelitian ini yaitu

pendekatan kuantitatif dengan metode ekperimen, maka pengolahan data

menggunakan rumus-rumus penghitungan statistik. Analisis statistik yang

digunakan dalam penelitian ini, antara lain:

a. Analisis Data Hasil Penelitian

Analisis data hasil penelitian dimaksudkan untuk mengetahui gambaran umum

variabel. Kegiatan yang dilakukan pada proses analisis ini adalah mengolah data

dengan bantuan program Microsoft Excel 2010 dan SPSS 16.0. Pengolahan data

Page 27: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/11860/6/kd_Tasik_0903678_Chapter3.pdfberada di wilayah UPTD Dinas Pendidikan Kecamatan Banjar Kota Banjar, terletak

51

menggunakan Microsoft Excel 2007 merupakan proses pengolahan data untuk

mengetahui gambaran umum variabel berdasarkan kategori tertentu. Sedangkan

proses pengolahan data menggunakan program SPSS 16.0 digunakan untuk

mengetahui data deskriptif variabel dan untuk mempermudah pada proses uji

hipotesis. Adapun interval kategori yang digunakan pada proses pengolahan data

menggunakan Microsoft Excel 2007 adalah interval kategori menurut Rahmat dan

Solehudin (2006, hlm. 63) dengan ketentuan sebagai berikut:

Tabel 3.21. Interval Kategori

No Interval Kategori

1 X ≥ ideal + 1,5 Sideal Sangat Tinggi

2 ideal + 0,5 Sideal ≤ X < ideal + 1,5 Sideal Tinggi

3 ideal - 0,5 Sideal ≤ X < ideal + 0,5 Sideal Sedang

4 ideal - 1,5 Sideal ≤ X < ideal - 0,5 Sideal Rendah

5 X< ideal - 1,5 Sideal Sangat Rendah

Di mana:

X ideal = skor maksimal

ideal = Xideal

Sideal = ideal

Langkah-langkah pengolahan data kemampuan membaca pemahaman teks

bahasa Inggris siswa kelas VA SDN 3 Mekarsari adalah sebagai berikut:

1) Memberikan skor terhadap hasil pre-test dan post-test.

2) Menghitung skor dan memberikan nilai terhadap hasil pre-test dan post-test.

3) Mengolah data dengan menggunakan statistik deskriptif terhadap skor hasil

pre-test dan post-test.

4) Mendeskripsikan hasil analisis data untuk mengetahui kualitas membaca

pemahaman teks bahasa Inggris siswa kelas VA SDN 3 Mekarsari.

5) Melakukan perhitungan normal gain antara skor pre-test dan post-test.

Page 28: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/11860/6/kd_Tasik_0903678_Chapter3.pdfberada di wilayah UPTD Dinas Pendidikan Kecamatan Banjar Kota Banjar, terletak

52

Normal gain adalah perbandingan antara selisih skor pre-test dengan post-test

dan selisih skor ideal dengan skor pre-test. Tujuan mengolah data dengan normal

gain yaitu untuk mengetahui peningkatan kemampuan membaca pemahaman teks

bahasa Inggris siswa sebagai pengaruh dari penerapan strategi KWL terhadap

proses pembelajaran. Adapun rumus normal gain menurut Meltzer (2002) sebagai

berikut:

Normal gain =

Adapun kategori interpretasi normal gain yang dikemukakan oleh Arikunto

(1999, hlm. 22) sebagai berikut :

Tabel 3.22. Kategori Interpretasi Normal Gain

Normal Gain Tafsiran

< 0,40 Tidak efektif

0,40-0,55 Kurang efektif

0,56-0,75 Cukup efektif

>0,76 Efektif

b. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan unuk mengetahui kebenaran dari jawaban sementara

terhadap rumusan masalah penelitian. Hipotesis dalam penelitian ini yaitu:

“Penerapan strategi Know, Want to know, Learned efektif terhadap kemampuan

membaca pemahaman bahasa Inggris siswa kelas VA SDN 3 Mekarsari.”

Teknik pengolahan data pada uji hipotesis penelitian ini menggunakan bantuan

dari aplikasi SPSS 16.0. Untuk melakukan uji hipotesis, perlu dilakukan uji

normalitas dan uji homogenitas.

1) Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi

normal atau tidak. Dalam penelitian ini, uji normalitas dilakukan dengan bantuan

aplikasi SPSS 16.0 yaitu menggunakan uji One Sample Kolmogorov-Smirnov.

Adapun hipotesis untuk uji normalitas adalah sebagai berikut:

Page 29: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/11860/6/kd_Tasik_0903678_Chapter3.pdfberada di wilayah UPTD Dinas Pendidikan Kecamatan Banjar Kota Banjar, terletak

53

H0 : Data tidak berdistribusi normal

Ha : Data berdistribusi normal

Dengan taraf signifikansi (α) sebesar 0,05. Kriteria pengujiannya adalah jika

nilai signifikansi > 005 maka H0 ditolak, sebaliknya jika nilai signifikansi < 0,05

maka H0 diterima.

2) Uji Homogenitas

Dalam penelitian ini dilakukan uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui

apakah varians homogen atau tidak. Varians dalam hal ini yaitu data hasil pre-test

dan post-test. Uji homogenitas dilakukan menggunakan aplikasi SPSS 16.0

dengan uji Levene Statistic dengan taraf signifikansi (α) sebesar 0,05. Adapun

hipotesis untuk uji homogenitas adalah sebagai berikut:

H0 : Data berasal dari varians yang tidak homogen

Ha : Data berasal dari varians yang homogen

Kriteria pengujiannya adalah jika nilai signifikansi > 0,05 maka H0 ditolak,

jika signifikansi < 0,05 maka H0 diterima.

3) Uji Hipotesis Statistik

Uji Hipotesis statistik dilakukan bertujuan untuk keperluan uji signifikansi

kemampuan membaca pemahaman teks bahasa Inggris siswa kelas VA SDN 3

Mekarsari.

a) Uji komparasi

Uji komparasi dilakukan untuk mengetahui perbedaan antara rata-rata skor

pre-test dan skor post-test. Dalam penelitian ini, uji komparasi menggunakan uji

parametrik dengan paired samples t test. Uji komparasi dengan paired samples t

test dilakukan jika data yang dihasilkan berdistribusi normal. Jika data tidak

berdistribusi normal maka menggunakan uji non parametrik dengan uji wolcoxon.

Untuk mengetahui perbedaan rata-rata skor sebelum dan setelah dilakukan

pembelajaran dengan strategi KWL, maka dapat dilihat pada nilai signifikansi

(sign.2 Tailed). Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menginterpretasi

apabila dilihat dari nilai signifikansi, diantaranya:

Page 30: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/11860/6/kd_Tasik_0903678_Chapter3.pdfberada di wilayah UPTD Dinas Pendidikan Kecamatan Banjar Kota Banjar, terletak

54

(1) Merumuskan hipotesis statistik

H0 : Tidak ada perbedaan rata-rata skor sebelum dan setelah dilakukan

pembelajaran dengan strategi KWL.

Ha : Ada perbedaan rata-rata skor sebelum dan setelah dilakukan pembelajaran

dengan strategi KWL.

(2) Menentukan signifikansi sebesar 0,05.

(3) Menentukan kriteria pengujian

Jika signifikansi > 0,05, maka H0 diterima

Jika signifikansi < 0,05, maka Ha ditolak

b) Membuat kesimpulan

Kesimpulan dilihat dari output hasil uji paired samples t test, yaitu besar

signifikansi yang diperoleh. Sehingga dapat ditarik kesimpulan ada atau tidak ada

perbedaan rata-rata skor sebelum dan setelah penerapan strategi know, want to

know, learned dalam pembelajaran membaca pemahaman teks bahasa Inggris.