bab iii metode penelitian - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/28122/5/10 bab 3...
TRANSCRIPT
95
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan
Pada penelitian laporan ini penulis menggunakan metode survey yaitu
dengan mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuisioner
sebagai alat dalam pengumulan data yang penting dalam penelitian. Pada rumusan
masalah yang digunakan dalam penelitian ini ialah bersifat deskriptif dan
verifikatif. Menurut Sugiyono (2013:11) penelitian deskriptif adalah penelitian
yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau
lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan
variabel lain yang diteliti dan dianalasis sehingga menghasilakn kesimpulan.
Sedangkan penelitian verifikatif menurut Sugiyono (2013:11) adalah suatu
penelitian yang ditunjukan untuk menguji teori, dan penelitian akan mencoba
menghasilkan informasi ilmiah baru yakni suatu hipotesis, yang berupa
kesimpulan apakah suatau hipotesis diterima atau di tolak.
Penelitian verifikatif dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui
seberapa besar penegaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara
langsung maupun tidak langsung melalui variabel intervening, yaitu pengaruh
online marketing, kualitas pelayanan dan harga terhadap keputusan pembelian
konsumen dan dampaknya terhadap kepuasan konsumen baik pengaruh setiap
variabel secara parsial maupun pengaruh antar variabel secara simultan.
96
3.2 Definisi Variabel dan Operasionalisasi Variabel Penelitian
Definisi variabel dan operasionalisasi variabel penelitian merupakan
variabel-variabel yang harus didefinisikan dengan jelas agar tidak terjadi
pengertian berarti ganda. Definisi variabel juga menjadi batasan sejauh mana
variabel penelitian dapat dipahami oleh peneliti, dengan variabel inilah penelitian
bisa diolah sehingga dapat diketahui cara pemecahan masalahnya. Untuk
melakukan pengolahan data, diperlukan unsur lain yang berhubungan dengan
variabel seperti konsep variabel, sub variabel, indikator, ukuran, dan skala.
3.2.1 Definisi Variabel Penelitian
Variabel penelitian ini terdiri dari variabel bebas (independen) variabel
terikat (dependen) dan variabel antara (intervening). Menurut Sugiyono (2013:61)
variabel bebas (independen) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (dependen), yang
disimbolkan dengan simbol (X). Kemudian variabel terikat (dependen) menurut
Sugiyono (2013:61) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat
karena adanya variabel bebas, yang disimbolkan dengan simbol (Z). Serta variabel
antara (intervening) menurut Sugiyono (2013:61) adalah variabel yang terletak
diantara variabel independen dan dependen, sehingga variabel independen secara
tidak langsung mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variabel dependen,
yang disimbolkan dengan simbol (Y).
Pada penelitian ini terdapat 3 variabel yang menjadi variabel bebas
(Independen) yaitu Online Marketing (X1), Kualitas Pelayanan (X2), dan Harga
97
(X3) kemudian Keputusan Pembelian Konsumen (Y) merupakan variabel antara
(Intervening), Kepuasan Konsumen (Z) merupakan variabel terikat (dependen).
Variabel-variabel tersebut dapat didefinisikan sebagai berikut :
1. Online Marketing (X1)
Pengertian Online Marketing menurut Kotler dan Amstrong (2014:525) Online
activities and programs designed to engage customers, or prospects and
directly or inderictly raise awareness, improve image, or elicit sales of
products and services.
2. Kualitas Pelayanan (X2)
Kualitas pelayanan yang dikemukakan oleh Lovelock et.,al (2011:46)
menyatakan bahwa : "Customers evaluate service quality by comparing what
they expected with what they perceived they received from a particular
supplier. If their expectations are met or exceeded, customers believe that they
have received high-quality service.”
3. Price (X3)
Harga menurut Kotller dan Amstrong (2012:314) adalah : “The amount of
money charged for a product or service, the sum of the values that customers
exchange for the benefit of having or using the product or service”. Artinya,
jumlah uang yang dibebankan untuk produk atau layanan, jumlah nilai yang
konsumen tukarkan untuk memperoleh manfaat dari memiliki atau
menggunakan produk atau jasa.
4. Keputusan Pembelian Konsumen (Y)
98
Keputusan pembelian didefinisikan oleh Kotler & Keller (2013:192), “In the
evaluation stage , the consumer forms preferences among the brands in the
choice and may also form an intention to buy the most preferred brand
5. Kepuasan Konsumen (Z)
Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang timbul karena
membandingkan kinerja yang dipersepsikan produk (atau hasil) terhadap
ekspektasi mereka. Jika kinerja gagal memenuhi ekspektasi, pelanggan akan
tidak puas. Jika kinerja sesuai dengan ekspektasi, pelanggan akan puas
Menurut Kotler & Keller yang dialih bahasakan oleh Bob Sabran (2012:138)
3.2.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian
Berdasarkan definisi kelima variabel yang akan diteliti diatas. Peneliti
menetapkan operasionalisasi variabel untuk menentukan jenis, dimensi variabel,
kemudian dikembangkan menjadi indikator-indikator, serta skala dari variabel-
variabel terkait dalam penelitian. Indikator tersebut dikembangkan lagi menjadi
item-item pertanyaan atau pernyataan yang akan digunakan dalam pembuatan
kuesioner, sehingga pengujian hipotesis dengan alat bantu statistik dapat
dilakukan secara benar sesuai dengan judul. Operasional variabel merupakan
pedoman bagi pembuatan kuisioner guna memperoleh data yang akurat dari
responden.Penelitian ini terdiri dari 5 variabel pokok yaitu online marketing (X1),
kualitas pelayanan (X2) , harga (X3), keputusan pembelian (Y) dan kepuasan
konsumen (Z). Agar lebih jelas, operasionalisasi dari variabel-variabel yang
digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.1 sebagai berikut :
99
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
Konsep
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala NK
Online Marketing (X1)
Online activities and programs designed to engage customers, or prospects and directly or inderictly raise awareness, improve image, or elicit sales of products and services.
Kotler dan Amstrong (2014:525)
Mobile Application
Promosi Tingkat kesesuain konten (teks, gambar, suara, video) yang terdapat pada aplikasi xtrans travel guide
Ordinal 1-2
Tingkat kesesuain konteks (layout, design, theme) pada aplikasi xtrans travel guide
Ordinal 3
Tingkat penyesuaian aplikasi mobile terhadap device yang digunakan
4
Penjualan Tingkat kemudahan dan kecepatan transaksi booking tiket
Ordinal
5-6
Kualitas Pelayanan (X2)
Kualitas pelayanan adalah ukuran seberapa bagus tingkat layanan mampu sesuai dengan ekspektasi pelanggan. (Fandy Tjipono, 2012:157)
Tangibles Bukti Fisik
Penampilan karyawan travel rapih dan sopan
Tingkat penampilan karyawan travel rapih dan sopan
Ordinal 4
Kelengkapan fasilitas
Tingkat kelengkapan fasilitas travel
Ordinal 5
Kondisi armada travel
Tingkat kondisi armada travel
Ordinal 6
Empathy Empati
Kepedulian karyawan
Tingkat kepedulian karyawan terhadap keinginan dan kebutuhan penumpang
Ordinal 7
100
Lanjutan Tabel 3.1
Konsep
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala NK
Realibility Kehandalan
Kemampuan karyawan
Tingkat kemampuan karyawan dalam melayani penumpang
Ordinal 8
Responsivness Daya Tanggap
Kecepatan daya tanggap
Tingkat kecepatan daya tanggap karyawan dalam melayani penumpang
Ordinal 9
Assurance Jaminan
Keamanan pelayanan jasa
Tingkat keamanan pelayanan jasa
Ordinal 10
Price (X3)
“The amount of
money charged for a product or service, the sum of the values that customers exchange for the benefit of having or using the product or service”
Kotller dan Amstrong (2012:314)
Keterjangkauan harga
Keterjangkauan harga tiket travel
Tingkat keterjangkauan harga tiket travel
Ordinal 11
Kesesuaian harga
Kesesuaian harga dengan fasilitas pendukung
Tingkat kesesuain harga dengan fasilitas pendukungg
Ordinal 12
Kesesuaian harga dengan kuallitas jasa
Tingkat kesesuain harga dengan kualitas jasa xtrans travel
Ordinal 13
Kesesuaian harga dengan manfaat yang dirasakan
Tingkat kesesuain harga dengan manfaat yang dirasakan penumpang xtrans travel
14
Daya Saing Harga
Keterjangkauan harga travel dibandingkan dengan pesaing
Tingkat kesesuain harga dengan perbandingan harga dengan pesaing travel sejenis
Ordinal
15
Keputusan Pembelian
(Y)
Keputusan pembelian merupakan suatu
Pemilihan Produk Jasa
memilih produk jasa berdasarkan kualitas
Tingkat memilih produk jasa travel berdasarkan kualitas
Ordinal 16
101
Lanjutan Tabel 3.1
Konsep
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala NK
keputusan yang melibatkan pilihan diantara dua atau
lebih alternatif tindakan atau
perilaku
J.Paul Peter dan Jerry C.Olson
(2013:162)
Memilih produk jasa berdasarkan variasi produk jasa yang ditawarkan
Tingkat Memilih produk jasa berdasarkan variasi produk jasa yang ditawarkan oleh xtrans tarvel
Ordinal 17
Pemilihan Merek
Memilih produk jasa berdasarkan popularitas merek
Tingkat memilih produk jasa travel berdasarkan popularitas merek / perusahaan jasa travel
Ordinal 18
Memilih produk berdasarkan citra merek
Tingkat memilih produk jasa travel berdasarkan citra merek / citraperusahaan jasa travel
Pemilihan Waktu Pembelian
Memilih untuk melakukan pemesanan tiket dengan mudah
Tingkat keputusan penumpang membeli tiket travel berdasarkan kemudahan pembelian tiket
Ordinal
19
Pemilihan Metode Pembayaran
Keputusan membeli tiket berdasarkan metode pembayaran yang mudah
Tingkat keputusan membeli tiket travel berdasarkan metode pembayaran yang mudah
Ordinal 20
Kepuasan Konsumen
(Z)
“Kepuasan pelanggan
Kinerja Kualitas produk
Tingkat kepuasan penumpang terhadap kualitas produk jasa yang diberikan
Ordinal 21
102
Lanjutan Tabel 3.1 Konsep
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala NK
adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah
membandingkan antara persepsi terhadap
kinerja (hasil) suatu produk dengan
harapanya
Fandy Tjiptono (2011:146)
Harga Tingkat kepuasan penumpang terhadap harga yang ditawarkan
Ordinal 22
Kualitas pelayanan
Tingkat kepuasan penumpang terhadap kualitas pelayanan yang diberikan
Ordinal 23
Harapan Kualitas produk
Tingkat harapan penumpang terhadap kualitas produk jasa yang diberikan
Ordinal 24
Harga Tingkat harapan penumpang terhadap harga yang ditawarkan
25
Kualitas pelayanan
Tingkat harapan penumpang terhadap kualitas pelayanan yang diberikan
26
3.3 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling
Dalam setiap penelitian pasti memerlukan objek atau subjek yang harus
diteliti, sehingga permasalahan yang ada dapat terpecahkan. Populasi dalam
penelitian berlaku sebagai objek penelitian, dengan menentukan populasi maka
peneliti dapat melakukan pengolahan data. Untuk mempermudah penelitian ada
yang disebut sampel, yaitu bagian dari populasi. Populasi digunakan untuk
menyebutkan seluruh elemen atau anggota dari suatu wilayah yang menjadi
sasaran penelitian atau merupakan keseluruhan (universum) dari objek penelitian
103
(Juliansyah Noor, 2012 147). Adapun besarnya populasi dan sampel yang diambil
dalam penelitian ini akan dijelaskan pada bagian dibawah ini sebagai berikut
3.3.1 Populasi
Menurut Sugiyono (2013:117) mengatakan bahwa populasi adalah
wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas
dan karateristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya. Berdasarkan pengertian tersebut maka populasi
dalam penelitian ini adalah penumpang xtrans travel yang berada disemua cabang
keberangkatan, peneliti melakukan penghitungan populasi secara langsung dengan
berkunjung selama 2 jam pada setiap cabang xtrans travel pada hari jumat sabtu
dan minggu.
Tabel 3.2 Jumlah Populasi Penumpang Xtrans Travel
Jumat 185 Sabtu 205 Minggu 235 Total 625 Rata-rata 208
Sumber : Olah Data Peneliti
3.3.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Populasi memiliki jumlah yang besar sehingga peneliti
menggunakan sampel dari populasi tersebut. Sampel dilakukan karena
keterbatasan peneliti dalam melakukan penelitian baik dari segi dana, waktu,
tenaga, dan jumlah populasi yang sangat banyak. Oleh karena itu sampel yang
104
diambil harus betul-betul dapat mewakili populasi. Anggota sampel yang tepat
digunakan menurut Sugiyono (2013:116) dalam penelitian tergantung pada
tingkat kesalahan yang dikehendaki. Semakin besar jumlah sampel dari populasi
yang diteliti, maka peluang kesalahan semakin kecil dan begitu sebaliknya.
Kesimpulannya sampel yang diambil harus dapat mewakili populasi penumpang
xtrans travel Bandung.
Jumlah anggota sampel yang tepat digunakan dalam penelitian tergantung
pada tingkat kesalahan yang diinginkan. Semakin besar tingkat kesalahan, maka
semakin kecil jumlah sampel yang digunakan dan sebaliknya semakin kecil
tingkat kesalahan, maka semakin besar jumlah sampel yang digunakan. Sampel
tersebut diambil dari populasi dengan menggunakan persentase tingkat kesalahan
yang dapat ditolerir sebesar 10%. Penentuan ukuran sampel responden
menggunakan rumus Slovin, yang ditunjukan sebagai berikut :
Rumus Slovin ∶ 𝑛 =𝑁
1 + 𝑁(𝑒)2
Dimana : n = Ukuran sampel
N = Ukuran Populasi
e = Tingkat kesalahan dalam memilih anggota sampel yang ditolelir
(tingkat kesalahan dalam sampling ini adalah 10%)
Jumlah dengan tingkat kesalahan yang dapat ditolerir sebesar 10% (0,1)
atau dapat disebutkan tingkat keakuratan 90% sehingga sampel yang diambil
untuk mewakili populasi tersebut adalah sebesar :
Rumus : 𝑛 =208
1+ (208)(0,1)2
105
= 67,532 ~ 68 Orang
Berdasarkan perhitungan diatas, maka diperoleh ukuran sampel (n) dalam
penelitian ini sebanyak 68 orang, tetapi penulis dalam penelitian ini menggunakan
menjadi sebanyak 100 orang yang dijadikan sampel yaitu penumpang Xtrans
Travel yang akan dijadikan sebagai ukuran sampel penelitian.
3.3.3 Teknik Sampling
Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel untuk menentukan
sampel yang digunakan dalam penelitian. Teknik sampling yang digunakan dalam
penelitian ini adalah teknik noprobability sampling yaitu adalah teknik
pengambilan sampel yang tidak diberi peluang atau kesempatan bagi setiap unsur
atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik nonprobability
sampling yang digunakan yaitu dengan sampling incidental yaitu teknik
penentuan sampel berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja yang secara kebetulan
bertemu dengan peneliti dan dapat digunakan sebagai sampel bila dipandang
orang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data”.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Data penelitian dikumpulkan dari berbagai sumber yang berkaitan dengan
penelitian, data primer diperoleh dari perusahaan tempat dilakukannya penelitian.
Data sekunder diperoleh dari buku, internet, jurnal dan lain-lain Dalam
pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti terdapat beberapa teknik. Dalam
penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut:
106
1. Penelitian Lapangan (Field Research)
Mengumpulkan data dengan melakukan survei lapangan yang ada
hubungannya dengan masalah yang diteliti. Jenis penelitian ini dilakukan
untuk mendapatkan data primer, terdiri dari:
a. Observasi
Yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan cara meninjau atau
mengunjungi perusahaan yang bersangkutan secara langsung, untuk
mencatat informasi yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti.
b. Wawancara
Wawancara dilakukan dengan tanya jawab kepada staff xtrans travel
Bandung. Hal ini dilakukan untuk menggali, mengumpulkan, menemukan
informasi yang dibutuhkan atau yang berhubungan dengan penelitian.
c. Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengolahan data dengan menyebarkan
pertanyaan kepada penumpang xtrans travel Bandung. Hal ini untuk
mendapatkan informasi mengenai tanggapan yang berhubungan mengenai
masalah yang diteliti. Bentuk kuesioner yang dibuat adalah kuesioner
berstruktur, dimana materi pertanyaan menyangkut pendapat konsumen
mengenai online marketing, kualitas pelayanan, harga, keputusan
pembelian konsumen dan kepuasan konsumen
2. Studi Kepustakaan (Library Research)
Pengumpulan data atau informasi yang dilakukan dengan cara membaca dan
mempelajari literature atau sumber yang berkaitan dengan masalah yang
107
diteliti. Studi perpustakaan dapat diperoleh dari data sekunder yaitu literature-
literature, buku-buku, penelitian terdahulu, jurnal yang berkaitan dengan objek
yang diteliti dan bertujuan mengetahui teori yang ada kaitannya dengan
masalah yang diteliti.
3.5 Pengujian Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang
diteliti. Dengan demikian jumlah instrumen yang akan digunakan untuk penelitian
akan tergantung pada jumlah variabel yang diteliti. Bila variabel penelitiannya
lima, maka jumlah instrumen yang digunakan untuk penelitian juga lima.
Instrumen-instrumen penelitian sudah ada yang dibakukan, tetapi masih ada yang
harus dibuat peneliti sendiri. Karena instrumen penelitian akan digunakan untuk
melakukan pengukuran dengan tujuan menghasilkan data kuantitatif yang akurat,
maka setiap instrumen harus mempunyai skala. Metode kuantitatif ini
menggunakan skala likert. Skala likert menurut Sugiyono (2010:93) yaitu skala
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat responden tentang fenomena sosial.
Dengan skala likert maka variabel akan diukur dijabarkan menjadi indikator
variabel, kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk
menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan
baik bersifat favorable (positif) ataupun bersifat unfavorable (negatif). Dimana
dengan skala ini akan memberikan kemudahan kepada responden dalam
menjawab serta memberikan kemudahan untuk penulis dalam mengolah data.
Adapun alternatif jawaban dengan menggunakan skala Likert, yaitu dengan
108
memberikan skor pada masing-masing jawaban pertanyaan alternatif sebagai
berikut yang dapat ditunjukan pada tabel 3.3. Dapat dilihat jawaban dan bobot
skor untuk item-item instrument pada pertanyaan dalam kuesioner. Bobot skor ini
hanya memudahkan saja bagi responden dalam menjawab pertanyaan dari
kuesioner.
Tabel 3.3 Alternatif Jawaban Dengan Skala Likert
Sumber : Sugiyono (2013:93)
Keabsahan suatu hasil penelitian sangat ditentukan oleh alat ukur yang
digunakan, alat pengukuran tersebut yaitu kuesioner. Kuisioner merupakan teknik
pengumpulan data dengan cara pemberian pertanyaan-pertanyaan kepada
responden untuk membantu penulis melakukan penelitian. Untuk menguji
keabsahan tersebut diperlukan dua macam pengujian, yaitu uji validitas (test of
validity) dan uji Reliabilitas (test of reliability).
3.5.1 Uji Validitas
Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang
terkumpul dengan data sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Validitas
Alternatif Jawaban Bobot Nilai
Bila Positif Bila Negatif
1. SS (sangat setuju) 5 1
2. S (setuju) 4 2
3. CS (Cukup Setuju) 3 3
4. TS (Tidak Setuju) 2 4
5. STS (Sangat Tidak Setuju) 1 5
109
adalah sejauh mana suatu alat ukur itu menunjukan ketepatan dan kesesuaiaan.
Menurut Husein Umar dalam Sugiyono (2013:178) validitas menunjukan derajat
ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek dengan data yang
dikelompokan. Uji validitas digunakan untuk mengetahui apakah setiap butir
dalam instrumen itu valid atau tidak, dapat diketahui dengan cara
mengkorelasikan antara skor butir dengan skor total. Instrumen yang valid berarti
instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur
dan bisa disebut tepat.
Menurut Sugiyono (2013:172) penelitian yang valid adalah hasil
penelitian yang memiliki kesamaan antara data terkumpul dan data yang
sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Untuk menguji validitas instrumen
langkah-langkah yang harus dilakukan yaitu:
a) Mengidentifikasi secara operasional konsep yang akan diukur.
b) Melakukan uji coba skala pengukuran pada sejumlah responden. Disarankan
jumlah responden untuk uji coba, minimal 30 orang.
c) Mempersiapkan tabel tabulasi jawaban.
d) Menghitung korelasi masing-masing pernyataan dengan skor total dengan
menggunakan rumus teknik korelasi product moment sebagai berikut:
Sumber : Sugiyono (2013:248)
Keterangan :
r = Koefisien validitas item yang dicari.
x = Skor yang diperoleh subjek dari seluruh item.
110
y = Skor total yang diperoleh subjek dari seluruh item.
n = Jumlah responden dalam uji instrumen.
X = Jumlah skordalam distribusi X.
Y = Jumlah skordalam distribusiY.
XY = Jumlah dari hasil kali pengamatan variabel X dan variabel Y
X2 = jumlah kuadrat dalam skor distribusi X
Y2 = jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y
Dasar mengambil keputusan :
Apabila nilai korelasi (r hitung) diatas 0,3 maka dapat dikatakan item
tersebut memberikan tingkat kevalidan yang cukup, sebaliknya apabila nilai
korelasi (r hitung) di bawah 0,3 maka dapat disimpulkan bahwa butir instrumen
tidak valid, sehingga harus diperbaiki atau dibuang.
3.5.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas atau keandalan ialah indeks yang menunjukan sejauh mana
suatu alat ukur dapat dipercaya atau diandalkan (Juliansyah Noor, 2012: 130). Hal
ini berarti menunjukan sejauh mana alat ukur dikatakan konsisten, jika dilakukan
pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama.
Pengujian reliabiltas dilakukan dengan metode cronbach’s alpha.
Cronbach’s alpha adalah rumus matematis yang digunakan untuk menguji tingkat
reliabilitas ukuran.
Rumus reliabilitas Cronbach’s alpha
𝑟𝑖𝑖 = [𝑘
𝑘 − 1] [1 −
Σ𝜎 2
𝜎12
]
111
σ2 =Σ𝜎 2 −
(ΣX)2
𝑁𝑁
Keterangan:
rii = Reliabilitas Instrumen
k = Banyaknya butir pertanyaan
∑ σ2 = Jumlah Butir Pertanyaan
𝜎12 = Varians Total
Menentukan reliabilitas dari alat ukur dapat dilihat dari nilai alfa jika nilai
alfa lebih besar dari nilai rtabel, maka dapat dikatakan reliabel, skala dikelompok
ke dalam lima kelas dengan range yang sama (Juliansyah Noor, 2012: 165),
maka ukuran kemantapan alpha dapat diinterprestasikan sebagai berikut :
1. Nilai alpha Cronbach 0,00 s.d. 0,20, berarti kurang reliabel
2. Nilai alpha Cronbach 0,21 s.d. 0,40, berarti agak reliabel
3. Nilai alpha Cronbach 0,42 s.d. 0,60, berarti cukup reliabel
4. Nilai alpha Cronbach 0,61 s.d. 0,80, berarti reliabel
5. Nilai alpha Cronbach 0,81 s.d. 1,00, berarti sangat reliabel
3.6 Metode Analisis Data Yang Digunakan.
Metode analisis data yang digunakan diarahkan untuk menjawab rumusan
masalah atau menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam proposal. Karena
datanya kuantitatif, maka metode analisis data menggunakan metode statistik
yang sudah tersedia (Sugiyono, 2013:243).
112
3.6.1 Analisis Deskriptif
Pada sub sebelumnya penulis sudah menjelaskan bahwa metode analisis
yang digunakan salah satunya adalah analisis deskriptif. Analisis deskriptif
digunakan untuk mendeskripsikan dan menggambarkan tentang ciri-ciri
responden dan variabel penelitian. Dalam penelitian, penulis menggunakan
analisis deskriptif atas variabel independen dan dependen yang selanjutnya
dilakukan pengklasifikasian terhadap jumlah total skor responden.
Dari jumlah skor jawaban responden yang diperoleh kemudian disusun
kriteria penilaian untuk setiap item pernyataan. Untuk mendeskripsikan data pada
setiap variabel penelitian dilakukan dengan menyusun tabel distribusi frekuensi
untuk mengetahui apakah tingkat perolehan nilai (skor) variabel penelitian masuk
kedalam kategori : sangat setuju, setuju, cukup setuju, tidak setuju, sangat tidak
setuju. Untuk menetapkan skor rata-rata maka jumlah jawaban kuesioner dibagi
jumlah pertanyaan dikalikan jumlah responden. Untuk lebih jelas, berikut
rumusannya :
∑ Jawaban Kuesioner
∑ p ———————————— = Skor rata-rata
∑pertanyaan X ∑Responden
Setelah diketahui skor rata-rata, maka hasil tersebut dimasukan kedalam
garis kontinum dengan kecerendungan jawaban responden akan didasarkan pada
nilai rata-rata skor yang selanjutnya akan diaktegorikan pada rentang skor sebagai
berikut ini :
Nilai tertinggi = 1 Nilai terendah = 5
113
Rentang Skor = ST−SR
K
5 - 1 r = ———— = 0,8 5
Dimana :
r = Rentang/skala
ST = Skor jawaban tertinggi
SR = Skor jawaban terendah
K = Kategori
Sangat rendah rendah sedang tinggi sangat tinggi
1 1,80 2,60 3,40 4,20 5
Gambar 3.1
Garis Kontinum
Sumber : Sugiyono (2013 : 350)
3.6.2 Analisis Verifikatif
Menurut Sugiyono (2013:54), analisis verifikatif adalah suatu penelitian
yang ditunjukan untuk menguji teori, dan penelitian akan coba menghasilkan
informasi ilmiah baru yakni status hipotesis yang berupa kesimpulan apakah suatu
hipotesis diterima atau ditolak. Dalam menggunakan analsisi verifikatif dapat
menggunakan beberapa metode sebagai berikut :
114
3.6.2.1 Metode Analisis Jalur (Path Analysis)
Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis jalur (Path Analysis)
adalah bagian dari model regresi yang dapat digunakan untuk menganalisis
hubungan sebab akibat antara satu variabel dengan variabel lainnya. Sistem
hubungan sebab akibat tersebut menyangkut dua jenis variabel yaitu variabel
bebas atau yang lebih dikenal variabel independen, variabel yang biasa
disimbolkan dengan huruf X1, X2, X3,X4....Xn dan variabel terikat atau variabel yang
dipengaruhi yang dikenal variabel dependen yang biasa disimbolkan dengan huruf
Y1, Y2, Y3 X4,....Yn (Juanim, 2004:17).
Dalam analisis jalur pengaruh variabel independen dan variabel dependen
dapat berupa pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung (direct and indiect
efect). Berbeda dengan nilai regresi biasa dimana pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen hanya berbentuk pengaruh langsung. Pengaruh tidak
langsung suatu variabel independen terhadap variabel dependen adalah melalui
variabel lain yang disebut variabel antara (Intervening variabel), (Juanim, 2004 :
18).
Analisis jalur variabel yang dianalisis kausalitasnya dibedakan menjadi
dua golongan yaitu variabel eksogen dan variabel endogen. Variabel eksogen
adalah variabel yang variabelitasnya diasumsikan terjadi bukan karena penyebab-
penyebab didalam model atau dengan kata lain variabel ini tidak ada yang
mempengaruhi, sedangkan variabel endogen merupakan variabel yang variasinya
terjelaskan oleh variabel eksogen dalam variabel endogen dalam sistem (Juanim,
2004 : 19). Variabel eksogen pada penelitian ini adalah online marketing, kualitas
115
pelayanan, harga dan variabel endogen adalah keputusan pembelian dan kepuasan
konsumen. Model hubungan antara variabel yang telah dijelaskan tersebut dapat
dilihat melalui diagram jalur pada gambar 3.2 :
pYX1 ε 1
pYX2
pZX2 pZX1 ε 2
pYX3
pZX3
Sumber : Olah data penelliti 2017
Gambar 3.2 Model Hubungan Struktur Antara Variabel Penelitian
Besarnya pengaruh variabel eksogen dan variabel endogen dapat dilihat
melalui koefisien jalur. Koefisien jalur mengidikasikan besarnya jalur dari suatu
variabel eksogen terhadap variabel endogen. Koefisien jalur biasanya
dicantumkan pada diagram jalur tepat pada setiap garis jalur yang dinyatakan
dengan nilai numeric untuk mengistimasikan koefisien jalur, jika hanya satu
variabel eksogen (X) mempengaruhi secara langsung terhadap variabel endogen
(Y dan Z) maka Pyx diekstimasi dengan korelasi sederhana (simple correlation)
antara X san Y jadi Pyx=rxy (Juanim, 2004:20).
Online Marketing (X1)
Kualitas Pelayanan (X2)
Harga
(X3)
Keputusan Pembelian Konsumen
(Y)
Kepuasan Konsumen
(Z)
116
Disamping menggunakan diagram jalur untuk menyatakan model yang
dianalisis, dalam analisis jalur juga dapat ditampilkan dalam bentuk persamaan
yang biasa disebut persamaan struktural. Persamaan struktural menggambarkan
hubungan sebab akibat antara variabel yang diteliti yang dinyatakan dalam bentuk
persamaan matematis (Juanim, 2004:22). Analisis ini dinyatakan dengan
persamaan sebaga berikut :
𝑌 = 𝜌𝑌𝑥1 + 𝜌𝑌𝑥2 + 𝜌𝑌𝑥3 + ε 1 𝑍 = 𝜌𝑍𝑥1 + 𝜌𝑍𝑥2 + 𝜌𝑍𝑥3 + 𝜌𝑍𝑌 + ε 2
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa analisis jalur
memperhitungkan langsung pengaruh langsung dan tidak langsung. Berdasarkan
diagram jalur kita dapat melihat bagaimana pengaruh dari satu variabel
independen ke variabel dependen, tanpa melalui variabel dependen lainnya.
Sedangkan pengaruh tidak langsung adalah situasi dimana variabel independen
mempengaruhi variabel dependen melalui variabel lain yang disebut intervening.
Adapun yang disebut pengaruh total adalah penjumlahan pengaruh langsung dan
tidak langsung.
3.6.2.2 Analisis Korelasi
Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui derajat hubungan atau
kekuatan korelasi antara variabel penelitian yaitu online marketing (𝑋1), kualitas
pelayanan (𝑋2), harga (𝑋3), keputusan pembelian konsumen (Y) dan kepuasan
konsumen (Z). Korelasi yang digunakan adalah korelasi berganda dengan rumus :
117
𝑅2 = 𝐽𝐾(𝑟𝑒𝑔)
∑ 𝑌2
Dimana : R = Koefisien Korelasi ganda
𝐽𝐾(𝑟𝑒𝑔) = Jumlah kuadrat regresi dalam bentuk deviasi
∑Y = Jumlah kuadrat total korelasi dalam bentuk deviasi
Mencari 𝐽𝐾(𝑟𝑒𝑔) dihitung dengan menggunakan rumus :
𝐽𝐾(𝑟𝑒𝑔) = 𝑏1∑𝑋1𝑌+ 𝑏2∑𝑋2𝑌+𝑏3∑𝑋3𝑌
Dimana :
∑𝑋1𝑌= ∑𝑋1𝑌 −(∑𝑋1)(∑Y)
𝑁
∑𝑋2𝑌= ∑𝑋2𝑌 - (∑𝑋2 )(∑Y)
𝑁
∑𝑋3𝑌= ∑𝑋3𝑌 - (∑𝑋3 )(∑Y)
𝑁
Mencari ∑𝑌2 menggunakan rumus sebagai berikut :
∑𝑌2= ∑𝑌2- (∑𝑌2)
𝑁
Berdasarkan nilai koefisien korelasi (R) yang diperoleh dapat dihubungkan
-1<R<1, Sedangkan untuk masing-masing nilai R adalah sebagai berikut :
1. Apabila R = 1, artinya terdapat hubungan antara variabel X1, X2, X3,
dan variabel Y semua positif sempurna.
2. Apabila R = 0, artinya tidak terdapat hubungan antara variabel X1, X2,
X3, dan Y
3. Apabila nilai R berada diantara -1 dan 1, maka tanda (-) menyatakan
adanya korelasi tak langsung antara korelasi negative dan tanda positif
(+) menyatakan adanya korelasi langsung atau korelasi positif.
118
Tabel 3.4 Interprestasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,00-0,199 Sangat rendah
0,20-0,399 Rendah
0,40-0,599 Sedang
0,60-0,799 Kuat
0,80-1,000 Sangat kuat
Sumber :Sugiyono (2013:184 )
Tabel menjelaskan mengenai Inteprestasi terhadap kuatnya hubungan
korelasi berpedoman pada pendapat oleh Sugiyono (2013:184).
3.6.3 Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan peneliti untuk mengetahui pengaruh online
marketing ,kualitas pelayanan dan harga terhadap keputusan pembelian dan
dampaknya terhadap kepuasan konsumen xtrans travel, baik itu secara simultan
maupun parsial. Uji Hipotesis untuk korelasi ini dirumuskan dengan hipotesis nol
(H0) dan hipotesis alternatif (Ha). Koefisien determinasi merupakan salah satu
unsur yang menjadi perhatian dalam analisis.
3.6.3.1 Uji Hipotesis Simultan
Uji Hipotesis secara simultan dilakukan untuk mengetahu tingkat
signifikan secara simultan atau keseluruhan pengaruh dari variabel independen
119
terhadap variabel dependen melalui variabel intervening yaitu Aplikasi online
marketing,kualitas pelayanan, harga terhadap kepuasan konsumen melalui
keputusan pembelian konsumen. Pengujian ini dilakukan dengan uji F, untuk
mengetahui tingkat signifikannya menggunakan rumus :
𝐹 =(𝑛 − 𝑘 − 1)𝑅2 𝑌 𝑋1𝑋2𝑋3𝑋4 … 𝑋𝑛
𝐾 (1 − 𝑅2𝑌 𝑋1𝑋2𝑋3𝑋4 … 𝑋𝑛)
Dimana : R = Koefisien Korelasi Ganda
k = Jumlah Variabel Bebas
n = Jumlah sampel
Rancangan hipotesis untuk uji F adalah sebagai berikut :
Struktural I a. 𝐻𝑜: 𝜌 𝑌x1x2x3= 0 : Tidak terdapat pengaruh online marketing, kualitas
pelayanan dan harga terhadap keputusan pembellian konsumen xtrans travel
b. 𝐻𝑎: 𝜌 𝑌x1x2x3 > 0 : Terdapat pengaruh online marketing, kualitas pelayanan
dan harga terhadap keputusan pembellian konsumen xtrans travel
Struktural II
c. 𝐻𝑜: 𝜌 𝑍𝑥1x2x3y = 0 : Tidak terdapat pengaruh online marketing, kualitas
pelayanan dan harga terhadap keputusan pembellian konsumen xtrans travel
dan dampaknya terhadap kepuasan konsumen xtrans travel
d. 𝐻𝑎: 𝜌 𝑍𝑥1x2x3x4y > 0 : Terdapat pengaruh Aplikasi online marketing, kualitas
pelayanan dan harga terhadap keputusan pembellian konsumen xtrans travel
dan dampaknya terhadap kepuasan konsumen xtrans travel
120
Dengan kriteria pengujian sebagai berikut :
a. Tolak 𝐻𝑜jika 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 𝐻𝑎 diterima untuk nilai positif.
b. Terima 𝐻𝑜jika 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 𝐻𝑎 ditolak untuk nilai negatif.
3.6.3.2 Uji Hipotesis Parsial
Terdapat dua uji hipotesis secara parsial dalam analisis jalur, yaitu uji
hipotesis pada persamaan struktural I dan II, uji hipotesis dilakukan untuk
menghitung tingkat signifikan secara parsial atau satu satu pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen. Pengujian ini dilakukan degan uji t,
untuk menghitung tingkat signifikannya menggunakan rumus sebagai berikut :
𝑡 =𝑟√𝑛 − 2
√1 − 𝑟2
Dimana : r = Koefisien korelasi
n = Jumlah sampel
Tingkat kesalahan yang dapat ditolelir atau tingkat signifikansinya dalam
penelitian ini ditetapkan sebesar 5%. Rancangan hipotesis untuk uji t adalah
sebagai berikut :
Struktural I
1. Pengaruh aplikasi online marketing, terhadap keputusan pembelian penumpang
xtrans travel.
e. 𝑎. 𝐻𝑜 : 𝜌 𝑌x1 = 0 : Tidak terdapat pengaruh online marketing, kualitas
pelayanan dan harga terhadap keputusan pembellian konsumen xtrans travel
121
b. 𝐻𝑎 : 𝜌 𝑌x1 > 0: Terdapat pengaruh online marketing, terhadap keputusan
pembellian konsumen xtrans travel Travel.
2. Pengaruh kualitas pelayanan terhadap keputusan pembellian konsumen xtrans
travel.
𝑎. 𝐻𝑜 : 𝜌 𝑌x2 = 0 : Tidak terdapat pengaruh kualitas pelayanan terhadap
keputusan pembellian konsumen xtrans travel.
𝑏. 𝐻𝑎 : 𝜌 𝑌x2 > 0: Terdapat pengaruh pengaruh kualitas pelayanan terhadap
keputusan pembellian konsumen xtrans travel.
2. Pengaruh harga Terhadap keputusan pembelian konsumen xtrans travel
a. 𝐻𝑜: 𝜌 𝑌x3 = 0 : Tidak terdapat pengaruh harga Terhadap keputusan
pembelian konsumen xtrans travel
b. 𝐻𝑎 : 𝜌 𝑌x3 > 0 : Terdapat pengaruh harga terhadap keputusan pembelian
konsumen xtrans travel
Struktural II
Pengaruh keputusan pembelian konsumen terhadap kepuasan konsumen
penumpang xtrans travel
a. 𝐻𝑜: 𝜌 𝑍y = 0 : Tidak terdapat keputusan pembelian konsumen terhadap
kepuasan konsumen penumpang xtrans travel
122
b. 𝐻𝑎 : 𝜌 𝑍y > 0 : Terdapat pengaruh keputusan pembelian konsumen terhadap
kepuasan konsumen penumpang xtrans travel Dengan kriteria pengujian
sebagai berikut :
a. Tolak 𝐻𝑜jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 𝐻𝑎 diterima untuk nilai positif. (terdapat
hubungan)
b. Terima 𝐻𝑜jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 𝐻𝑎 ditolak untuk nilai negatif. (tidak terdapat
hubungan)
3.6.4 Analisis Koefisien Determinasi
Koefesien determinasi sering diartikan sebgai seberapa besar kemampuan
semua variabel bebas dalam menjelaskan varian dari variabel terikatnya. Secara
sederhana koefesien determinasi dihitung dengan mengkuadratkan koefisien
Korelasi (R) . Hal ini menjelaskan kemampuan bebas dalam menjelaskan varian
dari variabel terikatnya, (Juliansyah Noor, 2012) Koefesien determinasi yaitu
analisis yang digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel
independen terhadap dependen yang dinyatakan dalam persentasi, dengan rumus :
Kd = 𝒓𝟐xy × 100%
Dimana :
Struktur I
Kd = Seberapa besar perubahan variabel terikat (keputusan pembelian konsumen)
𝒓𝟐xy = Kuadrat koefisien korelasi ganda.
Kriteria untuk analisis koefisien determinasi adalah :
123
a. Jika Kd mendekati nol (0), berarti pengaruh variabel independent terhadap
dependent lemah.
b. Jika Kd mendekati satu (1), berarti pengaruh variabel independent
terhadap dependent kuat.
Struktur II
Kd = Seberapa besar perubahan variabel terikat (kepuasan konsumen)
𝒓𝟐xy = Kuadrat koefisien korelasi ganda
Kriteria untuk analisis koefisien determinasi adalah :
a. Jika Kd mendekati nol (0), berarti pengaruh variabel independent terhadap
dependent lemah.
b. Jika Kd mendekati satu (1), berarti pengaruh variabel independent
terhadap dependent kuat.
3.6.4.1 Koefisien Determinasi Parsial
Menurut Juanim (2011 ) Analisis Koefisien Determinasi Parsial
Digunakan untuk mengetahui kontribusi secara parsial variabel X 1 , X2 , X3
terhadap variabel Y dan terhadap Variabel Z (Pengaruh online marketing,
kualitas pelayanan dan harga terhadap keputusan pembelian dan dampaknya
terhadap kepuasan konsumen) secara parsial Rumus yang digunakan yaitu:
Kd = β x zero order x 100%
Keterangan :
B = Standar koefisien Beta (nilai b1, b2, b3, )
Zero order = Matrik korelasi variabel bebas dengan variabel terikat.
124
3.7 Rancangan Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dillakukan dengan
cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden
untuk dijawabnya. Kuesioner dapat berupa Closed Question/Multiple Choice
Question maksudnya adalah pertanyaan yang diajukan kepada responden yang
telah disediakan pilihan jawabannya, dengan berpedoman pada skala diferensial
sematik yang sudah peneliti jelaskan sebelumnya.
3.8 Waktu dan Lokasi Penelitian
Lokasi yang menjadi tempat penelitian dalam penelitian ini adalah Xtrans
Travel Bandung dengan studi kasus kepada penumpang travel. Adapun waktu
penelitian dilaksanakan pada bulan November 2016 sampai dengan selesai.