bab iii metode penelitian a.lokasi penelitian b.jenis...
TRANSCRIPT
44
BAB III
METODE PENELITIAN
A.Lokasi Penelitian
Penelitian mengenai analisis pengaruh kualitas layanan terhadap permintaan
jasa taksiyang dilakukan dengan pengambilan data primer dengan cara data yang
di dapat langsung dari lapangan dengan penyebaran kuisioner kepada responden
di wilayah kota Malang, Jawa Timur.
B.Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif, yaitu analisa
data yang berdasarkan perhitungan statistik, dengan pengumpulan, pengolahan,
pengujian dan menganalisis data-data tersebut di olah berupa angka kemudian di
interpretasikan.
C.Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi ialah gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk peristiwa, hal, atau
orang yang memilki karakteristik yang serupa yang menjadi pusat semesta
penelitian (Ferdinand, 2006 :223). Populasi dalam penelitian ini adalah orang-
orang yang pernah menggunakan moda transportasi taksi di kota Malang .
Populasi ini bersifat heterogen yang dapat dilihat dari beragamnya usia, jenis
kelamin, status, pekerjaan, dan pendapatan. Dari jumlah populasi di kota Malang
tahun 2016 sebesar 887.443 jiwa dan prosentase yang menjadi penumpang taksi
sekitar 36% dari jumlah populasi jadi sekitar 319.479 jiwa, (Surya, 2016).
45
2. Sampel
Menurut Sugiyono (2015) , sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sampel adalah subset dari populasi,
terdiri dari beberapa anggota populasi. Subset ini diambil karena dalam banyak
kasus tidak mungkin kita meneliti seluruh anggota populasi, oleh karena itu kita
membentuk sebuah perwakilan yang disebut sampel (Fedinand, 2006).
3. Metode Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel adalah dengan menggunakan Non Probability
Sampling, yaitu semua elemen dalam populasi tidak memiliki kesempatan yang
sama untuk dipilih menjadi sampel (Ferdinand, 2006:231). Hal ini dilakukan
karena mengingat keterbatasan waktu yang ada. Metode pengambilan sampelnya
menggunakan Accidental Sampling, Teknik penentuan sampel berdasarkan
ketentuan, yaitu siapa yang yang memang sengaja telah menggunakan moda
transpotasi taksi dan bertemu dengan peneliti dapat dijadikan sampel jika
dipandang tepat.
Menurut Malhotra (2005 dalam Pramuja 2015 : 19) memberikan panduan
ukuran sampel yang diambil dapat ditentukan dengan cara mengalikan jumlah
variabel bebas dengan 5, atau 5 kali jumlah variabel. Dengan demikian jumlah
variabel yang diamati berjumlah 5, maka sampel minimalnya adalah 5 x 5 = 25
kuisioner. Dan peneliti mengambil 54 sampel.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam teknik pengambilan sampel adalah
sebagai berikut :
46
- Dari data jumlah jawaban responden yang telah menggunakan moda
transportasi taksi di kota Malang selama ini.
- Penyebaran kuesioner dilakukan dengan cara mendatangi orang yang
sekiranya orang tersebut pernah menggunakan jasa taksi di kota Malang
dan sudah pernah menggunakan jasa taksi lebih dari 1 kali. Hal ini
dilakukan karena diharapkan hasil yang didapatkan dari kuesioner
tersebut valid.
D.Definisi Operasionaldan Pengukuran Variabel
1.Variabel Operasional
Definisi operasional variabel adalah suatu definisi mengenai variabel yang
dirumuskan berdasarkan karakteristik-karakteristik variabel tersebut yang dapat
diamati (Azwar, 1997:74). Definisi operasional dalam penelitian ini meliputi :
a. Permintaan Jasa Taksi (Y)
Permintaan jasa taksi adalah Intensitas penggunan jasa taksi yang diukur
dari seberapa seringnya (berapa kali) responden melakukan perjalanan dari
tempat satu ke tempat yang lain.
b. Tangible (X1)
Tangibles atau bukti fisik yaitu kemampuan perusahaan dalam
menunjukkan eksistensinya kepada pihak eksternal. Yang dimaksud bahwa
penampilan dan kemampuan sarana dan prasarana fisik perusahaan dan
keadaan lingkungan sekitarnya adalah bukti nyata dan pelayanan yang
diberikan.
47
c. Reliability ( X2)
Reliability, atau kehandalan yaitu kemampuan perusahaan untuk
memberikan pelayanan sesuai yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya.
d. Responsiveness ( X3)
Responsiveness, atau ketanggapan yaitu suatu kemauan untuk membantu
dan memberikan pelayanan yang cepat dan tepat kepada pelanggan, dengan
penyampaian informasi yang jelas.
e. Assurance (X4)
Assurance, atau jaminan dan kepastian yaitu pengetahuan, kesopansantunan,
dan kemampuan para pegawai perusahaan untuk menumbuhkan rasa
percaya para pelanggan kepada perusahaan. Terdiri dari beberapa komponen
antara lain komunikasi, kredibilitas, keamanan, kompetensi dan sopan
santun.
f.Emphaty (X5)
Empathy, yaitu memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual
atau pribadi yang diberikan kepada para pelanggan dengan berupaya
memahami keinginan pelanggan. Sebagai contoh perusahaan harus
mengetahui keinginan pelanggan secara spesifik dari bentuk fisik produk
atau jasa sampai pendistribusian yang tepat.
48
2. Definisi Variabel
a. Variabel Dependen
Menurut Sugiyono, 2015 variabel Dependen sering disebut variabel output,
kriteria,konsukuen. Dalam bahasa indonesia disebut varibel terikat. Variabel
terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya
variabel bebas. Varibel terikat merupakan variabel yang dijelaskan atau
dipengaruhi oleh varibel independen ( Nur dan Bambang, 2012). Variabel
dependen (Y) dalam penelitian ini adalah pemintaan jasa taksi.
b. Variabel Independen
Menurut Sugiyono, 2015 variabel Independen sering disebut variabel
stimulus, prediktor, antecendent. Dalam bahasa indonesia sering disebut variabel
bebas. Variabel bebas adalah variabel yang memepengaruhi atau yang menjadi
sebab perubahannya atau timbulnya variabel depeneden (terikat). Menurut
Sekaran ( 2007) varibel bebas adalah varibel yang mempengaruhi varibel terikat ,
secara positif maupun negatif. Variabel independen (X) dalam penelitian ini
merupakan faktor – faktor yang mempengaruhi pemintaan jasa taksi yaitu,
Tangible, Reliability, Responsiveness, Assurance, dan Emphaty.
E. Jenis dan Sumber Data
Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini dari dat primer.
Sesuai pernyataan Sugiyono (2015) bahwa dilihat dari sumber datanya, maka
pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer.
1. Data Primer
49
Menurut Sugiyono (2015) sumber primer adalah sumber data yang langsung
memberikan data kepada pengumpul data. Data primer merupakan sumber data
penelitian yang diperoleh langsung dari sumber asli dan tidak melalui perantara
(Nur dan Bambang, 2011). Data primer dalam penelitian ini adalah Data primer
merupakan informasi yang dikumpulkan peneliti langsung dari sumbernya. Data
primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil pengisian pertanyaan
(kuesioner) kepada responden, yaitu data jawaban responden pengguna jasa taksi
di kota Malang secara langsung.
Unsur – unsur variabel kualitas jasa yang ditawarkan perusahaan dapat di
tingkatkan melalui unsur kualitas jasa. Menurut Parasuraman, Zeithml, dan Berry
dalam Kotler (1997 : 93) “ lima unsur yang menentukan kualitas jasa, yaitu:
tangible, reliability, responsive, assurance, dan empathy. Tangible merupakan
fasilitas fisik peralatan, dan materi komunikasi. Reliability merupakan
kemampuan untuk melaksanakan jasa yang dijanjikan dengan terpercaya dan
akurat. Resposivness merupakan kemauan untuk membantu pelanggan dan
memberikan jasa dengan cepat. Assurance merupakan pengetahuan dan
kesopanan karyawan dan kemampuan mereka untuk menimbulkan kepercayaan
dan keyakinan. Empati merupakan kesediaan untuk peduli dan memberi perhatian
pribadi bagi pelanggan.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data penelitian yang diperoleh peneliti secara
tidak langsung dan melalui media perantara yang telah disusun dalam arsip ( Nur
dan Bambang, 2011). Menurut Sugiyono (2015) sumber sekunder merupakan
50
sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, semisal
lewat orang lain atau lewat dokumen. Data sekunder dalam penelitian adalah data
– data yang diperoleh melalui studi literatur yang berhubungan dengan penelitian
ini, yaitu buku, jurnal, skripsi, tesis, data dari intansi dinas perhubungan (Dishub),
maupun media elektronik seperti ebook dan situs – situs internet .
F. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data penelitian ini menggunakan :
1. Kuisioner
Menurut Sugiyono (2015) Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis
kepada responden untuk dijawabnya. Daftar pertanyaan diajukan berdasarkan
varibel – varibel penelitian ini yaitu tangible (X1), reliability (X2), responsiveness
(X3), assurance (X4), emphaty (X5), dan permintaan jasa taksi (Y).
2. Skala Pengukuran
Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert. Menurut
Sugiyono (2015), skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan
persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Jawaban
setiap instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat
positif sampai sangat negatif (Sugiyono, 2015).
3. Interview
Menurut Sugiyono (2011), wawancara digunakan sebagai teknik
pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk
menemukan permasalahan yang harus diteliti dan juga apabila peneliti ingin
51
mengetahui hal- hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah
respondennya sedikit/ kecil teknik pengumpulan data ini mendasarkan diri pada
laporan tentang diri sendiri atau setidaknya pada pengetahuan dan atau
kenyakinan pribadi.
G.Teknik Analisis Data
Supaya data yang telah dikumpulkan dapat bermanfaat, maka data harus
diolah dan dianalisis sehingga dapat digunakan untuk mengintepretasikan, dan
sebagai dasar dalam pengambilan keputusan. Adapun analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif dan analisis kuantitatif.
1. Analisis Kualitatif
Analisis kualitatif merupakan bentuk analisis yang berdasarkan dari data
yang dinyatakan dalam bentuk uraian. Analisis kualitatif ini digunakan untuk
membahas dan menerangkan hasil penelitian tentang berbagai gejala atau kasus
yang dapat diuraikan dengan kalimat.
2. Analisis Kuantitatif
Analisis kuantitatif merupakan analisis yang digunakan terhadap data yang
berwujud angka-angka dan cara pembahasannya dengan Dalam penelitian ini
menggunakan program SPSS for Windows ver 16.0.Adapun metode
pengolahannya adalah sebagai berikut :
a. Editing ( Pengeditan )
Memilih atau mengambil data yang perlu dan membuang data yang dianggap
tidak perlu, untuk memudahkan perhitungan dalam pengujian hipotesa.
52
b. Coding ( Pemberian Kode )
Proses pemberian kode tertentu terhadap macam dari kuesioner untuk kelompok
ke dalam kategori yang sama.
c. Scoring ( Pemberian Skor )
Scoring adalah suatu kegiatan yang berupa penelitian atau pengharapan yang
berupa angka – angka kuantitatif yang diperlukan dalam penghitungan hipotesa.
Atau mengubah data yang bersifat kualitatif ke dalam bentuk kuantitatif. Dalam
penghitungan scoring digunakan skala Likert yang pengukurannya sebagai berikut
(Sugiyono, 2004 : 87) :
1). Skor 5 untuk jawaban sangat setuju
2). Skor 4 untuk jawaban setuju
3). Skor 3 untuk jawaban kurang setuju
4). Skor 2 untuk jawaban tidak setuju
5). Skor 1 untuk jawaban sangat tidak setuju
1. Uji Validitas dan Reliabilitas
a. Uji Validitas
Uji Validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya instrumen yang
digunakan dalam kuisioner. Sugiyono (2015) menjelaskan bahwa instrumen yang
yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur)
valid, valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang
seharusnya diukur. Menurut Cooper dan Schindler dalam Zulganef (2006),
validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan bahwa variabel yang diukur
memang benar – benar variabel yang hendak diteliti oleh peneliti. Pengukuran
53
validitas dapat dilakukan dengan melakukan korelasi bivarite antara masing –
masing skor indikator dengan total skor konstruk ( Ghozali, 2013). Uji signifikasi
dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk degree of
freedom (df) = n – 2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel ( Ghozali ,2013). Jika r
hitung > r tabel dan nilai positif maka butir atau pertanyaan atau indikator tersebut
dinyatakan valid (Ghozali, 2013), dengan rumus sebagai berikut:
Dimana:
rxy = Koefisien Korelasi Antara Variabel X Dan Variabel Y
N = Jumlah Responden
Σ XY = Jumlah Hasil Kali Skor X Dan Y
Σ X = Jumlah Skor X
Σ Y = Jumlah Skor Y
(Σ X)2 = Kuadrat Jumlah Skor X
(Σ Y)2 = Kuadrat Jumlah Skor Y
b. Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuisioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuisioner dikatakan
reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan konsisten atau
stabil dari waktu ke waktu. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur
reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha (α). Suatu variabel dikatakan
54
reliabel jika memberikan nilai α> r-tabel (Ghozali, 2011) dengan rumus sebagai
berikut:
α =[ k ]
k – 1
[1 − ∑ Si²]
Sx²
Dimana:
α = Koefisien Reliabilitas
k = Jumlah Instrumen Pertanyaan/Pernyataan
∑ Si² = Jumlah Varians Dari Setiap Instrumen
Sx² = Varians Dari Keseluruhan Instrumen
2. Analisis regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui ada tidaknya
pengaruh tangibles, reliability, responsiveness, assurance dan empathy terhadap
pelayanan dalam menggunakan permintaan jasa taksidi kota Malang. Model
hubungan nilai pelanggan dengan variabel-variabel tersebut dapat disusun dalam
fungsi atau persamaan sebagai berikut (Ghozali, 2005:82) :
Y = a+b1X1+ b2X2+ b3X3+ b4X4 + b5X5 + e
Dimana :
Y = Permintaan Jasa Taksi
a = Konstanta
b1 = Koefisien regresi variabel X1 (tangible)
b2= Koefisien regresi variabel X2 (reliability)
b3 = Koefisien regresi variabel X3 (responsiveness)
b4 = Koefisien regresi variabel X4 (assurance)
55
b5 = Koefisien regresi variabel X5 (empathy)
X1 = Tangible
X2 = Reliability
X3 = Responsiveness
X4 = Assurance
X5 = Empathy
e = error/ variabel pengganggu
3. Uji Hipotesis
a. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
Dalam penelitian ini, uji F digunakan untuk mengetahui tingkat siginifikansi
pengaruh variabel variabel independen secara bersama-sama (simultan) terhadap
variabel dependen (Ghozali, 2005:84). Dalam penelitian ini, hipotesis yang
digunakan adalah :
Ho : Variabel-variabel bebas yaitu tangible, reliability, responsiveness, assurance
dan emphatytidak mempunyai pengaruh yang signifikan secara bersama-sama
terhadap variabel terikatnya yaitu permintaan jasa taksi.
Ha : Variabel-variabel bebas yaitu tangible, reliability, responsiveness, assurance
dan emphaty mempunyai pengaruh yang signifikan secara bersama-sama terhadap
variable terikatnya yaitu permintaan jasa taksi.
Dasar pengambilan keputusannya (Ghozali, 2005:84) adalah dengan
menggunakan angka probabilitas signifikansi, yaitu:
-Apabila probabilitas signifikansi > 0.05, maka Ho diterima dan Ha ditolak.
-Apabila probabilitas signifikansi < 0.05, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
56
Menurut Sugiyono ( 2015) untuk menghitung nilai f - hitung menggunakan
rumus sebagai berikut:
𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =𝑅2/𝑘
(1 − 𝑅2)/(𝑛 − 𝑘 − 1)
Keterangan :
𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 yang sebelunya dibandingkan dengan 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
𝑅2 = Koefisien Determinasi
N = Jumlah Anggota Sampel
K = Jumlah Variabel Independen
Berdasarkan teori menurut Ghozali (2013), diketahui bahwa jika 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
>𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dengan signifikansi F < 0,05, maka secara simultan variabel
independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Sebaliknya,
jika𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔<𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel
dependen.
Menurut Sudjana (1996: 388), dengan dilakukannya uji F (uji simultan),
maka hipotesis yang diajukan adalah :
Ho:=2=3=4=5= 0,X1, X2,X3,X4, dan X5 secara simultan (bersama-sama)
tidak berpengaruh signifikan terhadap Y.
Ha:23450, X1, X2,X3,X4, dan X5 secara simultan (bersama-sama)
berpengaruh signifikan terhadap Y.
57
b. Uji Signifikansi Pengaruh Parsial (Uji t)
Uji t digunakan untuk menguji signifikansi hubungan antara variabel X dan
Y, apakah variabel X1, X2, X3,X4 dan X5 (tangible, reliability, responsiveness,
assurance dan empathy) benar-benar berpengaruh terhadap variabel Y
(permintaan jasa taksi) secara terpisah atau parsial (Ghozali, 2005:84).
Hipotesis yang digunakan dalam pengujian ini adalah :
Ho : Variabel-variabel bebas tangible, reliability, responsiveness, assurance dan
emphaty tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat
yaitu permintaan jasa taksi.
Ha : Variabel-variabel bebas tangible, reliability, responsiveness, assurance dan
emphatymempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat yaitu
permintaan jasa taksi.
Dasar pengambilan keputusan (Ghozali, 2005:84) adalah dengan
menggunakan angka probabilitas signifikansi, yaitu :
-Apabila angka probabilitas signifikani > 0.05, maka Ho diterima dan Ha ditolak.
-Apabila angka probabilitas signifikansi < 0.05, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Menurut Sugiyono (2015) untuk menghitung harga 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dapat digunakan
rumus :
t=𝑟 √𝑛−2
√1− 𝑟2
58
Keterangan:
t= yang selanjutnya dibandingkan dengan 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙.
r = korelasi parsial
n = jumlah anggota sampel
Nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 yang telah ditemukan selanjutnya dibandingkan dengan nilai
𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yang diperoleh dengan tingkat signifikan α = 0,05 dan df = n – k – (df=
degree of freedom atau derajat kebebasan). Jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔>𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dengan signifikansi
kurang dari 0,05 maka secara parsial variabel independen berpengaruh signifikan
terhadap variabel dependen dan sebaliknya.
Dengan dilakukannya uji t (uji parsial) terhadap kompetensi, makahipotesis
pertamaakan dijabarkan sebagai berikut:
t= 𝛽
𝑆𝑒(𝛽)
Ho:= 0, i= Kualitas layanan tidak berpengaruh signifikan terhadap permintaan
jasa taksi di Kota Malang.
Ha:0, i= Kualitas layanan berpengaruh signifikan terhadap permintaan jasa
taksi di Kota Malang.
4. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik
59
seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Jika variabel bebas
saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal adalah variabel
bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas sama dengan nol (Ghozali,
2005: 91).
Multikolonieritas dideteksi dengan menggunakan nilai tolerance dan
variance inflation factor (VIF). Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas
yang terpilih yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi nilai
tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi (karena
VIF=1/tolerance) dan menunjukkan adanya kolinearitas yang tinggi. Nilai cutoff
yang umum dipakai adalah nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF
dibawah 10 (Ghozali, 2005: 92).
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan varian dari suatu residual pengamatan ke
pengamatan yang lain. Salah satu cara untuk mendekati heteroskedastisitas adalah
dengan melihat grafik scatter plot antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED)
dengan residualnya (SRESID). Jika ada titik-titik membentuk pola tertentu yang
teratur seperti bergelombang, melebar, kemudian menyempit maka telah terjadi
heteroskedastisitas. Jika titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada
sumbu Y tanpa membentuk pola tertentu maka tidak terjadi heteroskedastisitas
(Ghozali, 2005: 105).
c. Uji Normalitas
60
Bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel
dependen, variabel independen, atau keduanya mempunyai distribusi normal atau
tidak. Model regresi yang baik adalah berdistribusi normal atau mendekati
normal. Suatu data dikatakan mengikuti distribusi normal dilihat dari penyebaran
data pada sumbu diagonal dari grafik (Ghozali, 2005:110).
Dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut :
-Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal,
maka model regresi memenuhi normalitas.
-Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis
diagonal, maka model regresi tidak memenuhi normalitas.
d. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (R2) dimaksudkan untuk mengetahui tingkat
ketepatan paling baik dalam analisa regresi dimana hal yang ditunjukan oleh
besarnya koefisien determinasi (R2) antara 0 (nol) dan I (satu). Koefisien
determinasi (R2) nol variabel independen sama sekali tidak berpengaruh terhadap
variabel dependen. Apabila koefisien determinasi semakin mendekati satu, maka
dapat dikatakan bahwa variabel independen berpengaruh terhadap variabel
dependen, selain itu koefisien determinasi (R2) dipergunakan untuk mengetahui
prosentase perubahan variabel tidak bebas (Y) yang disebabkan oleh variabel
bebas (X).