bab iii metode penelitian a.lokasi penelitian b.jenis...

17
44 BAB III METODE PENELITIAN A.Lokasi Penelitian Penelitian mengenai analisis pengaruh kualitas layanan terhadap permintaan jasa taksiyang dilakukan dengan pengambilan data primer dengan cara data yang di dapat langsung dari lapangan dengan penyebaran kuisioner kepada responden di wilayah kota Malang, Jawa Timur. B.Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif, yaitu analisa data yang berdasarkan perhitungan statistik, dengan pengumpulan, pengolahan, pengujian dan menganalisis data-data tersebut di olah berupa angka kemudian di interpretasikan. C.Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi Populasi ialah gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk peristiwa, hal, atau orang yang memilki karakteristik yang serupa yang menjadi pusat semesta penelitian (Ferdinand, 2006 :223). Populasi dalam penelitian ini adalah orang- orang yang pernah menggunakan moda transportasi taksi di kota Malang . Populasi ini bersifat heterogen yang dapat dilihat dari beragamnya usia, jenis kelamin, status, pekerjaan, dan pendapatan. Dari jumlah populasi di kota Malang tahun 2016 sebesar 887.443 jiwa dan prosentase yang menjadi penumpang taksi sekitar 36% dari jumlah populasi jadi sekitar 319.479 jiwa, (Surya, 2016).

Upload: trinhkien

Post on 01-May-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

44

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Lokasi Penelitian

Penelitian mengenai analisis pengaruh kualitas layanan terhadap permintaan

jasa taksiyang dilakukan dengan pengambilan data primer dengan cara data yang

di dapat langsung dari lapangan dengan penyebaran kuisioner kepada responden

di wilayah kota Malang, Jawa Timur.

B.Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif, yaitu analisa

data yang berdasarkan perhitungan statistik, dengan pengumpulan, pengolahan,

pengujian dan menganalisis data-data tersebut di olah berupa angka kemudian di

interpretasikan.

C.Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi ialah gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk peristiwa, hal, atau

orang yang memilki karakteristik yang serupa yang menjadi pusat semesta

penelitian (Ferdinand, 2006 :223). Populasi dalam penelitian ini adalah orang-

orang yang pernah menggunakan moda transportasi taksi di kota Malang .

Populasi ini bersifat heterogen yang dapat dilihat dari beragamnya usia, jenis

kelamin, status, pekerjaan, dan pendapatan. Dari jumlah populasi di kota Malang

tahun 2016 sebesar 887.443 jiwa dan prosentase yang menjadi penumpang taksi

sekitar 36% dari jumlah populasi jadi sekitar 319.479 jiwa, (Surya, 2016).

45

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2015) , sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sampel adalah subset dari populasi,

terdiri dari beberapa anggota populasi. Subset ini diambil karena dalam banyak

kasus tidak mungkin kita meneliti seluruh anggota populasi, oleh karena itu kita

membentuk sebuah perwakilan yang disebut sampel (Fedinand, 2006).

3. Metode Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel adalah dengan menggunakan Non Probability

Sampling, yaitu semua elemen dalam populasi tidak memiliki kesempatan yang

sama untuk dipilih menjadi sampel (Ferdinand, 2006:231). Hal ini dilakukan

karena mengingat keterbatasan waktu yang ada. Metode pengambilan sampelnya

menggunakan Accidental Sampling, Teknik penentuan sampel berdasarkan

ketentuan, yaitu siapa yang yang memang sengaja telah menggunakan moda

transpotasi taksi dan bertemu dengan peneliti dapat dijadikan sampel jika

dipandang tepat.

Menurut Malhotra (2005 dalam Pramuja 2015 : 19) memberikan panduan

ukuran sampel yang diambil dapat ditentukan dengan cara mengalikan jumlah

variabel bebas dengan 5, atau 5 kali jumlah variabel. Dengan demikian jumlah

variabel yang diamati berjumlah 5, maka sampel minimalnya adalah 5 x 5 = 25

kuisioner. Dan peneliti mengambil 54 sampel.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam teknik pengambilan sampel adalah

sebagai berikut :

46

- Dari data jumlah jawaban responden yang telah menggunakan moda

transportasi taksi di kota Malang selama ini.

- Penyebaran kuesioner dilakukan dengan cara mendatangi orang yang

sekiranya orang tersebut pernah menggunakan jasa taksi di kota Malang

dan sudah pernah menggunakan jasa taksi lebih dari 1 kali. Hal ini

dilakukan karena diharapkan hasil yang didapatkan dari kuesioner

tersebut valid.

D.Definisi Operasionaldan Pengukuran Variabel

1.Variabel Operasional

Definisi operasional variabel adalah suatu definisi mengenai variabel yang

dirumuskan berdasarkan karakteristik-karakteristik variabel tersebut yang dapat

diamati (Azwar, 1997:74). Definisi operasional dalam penelitian ini meliputi :

a. Permintaan Jasa Taksi (Y)

Permintaan jasa taksi adalah Intensitas penggunan jasa taksi yang diukur

dari seberapa seringnya (berapa kali) responden melakukan perjalanan dari

tempat satu ke tempat yang lain.

b. Tangible (X1)

Tangibles atau bukti fisik yaitu kemampuan perusahaan dalam

menunjukkan eksistensinya kepada pihak eksternal. Yang dimaksud bahwa

penampilan dan kemampuan sarana dan prasarana fisik perusahaan dan

keadaan lingkungan sekitarnya adalah bukti nyata dan pelayanan yang

diberikan.

47

c. Reliability ( X2)

Reliability, atau kehandalan yaitu kemampuan perusahaan untuk

memberikan pelayanan sesuai yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya.

d. Responsiveness ( X3)

Responsiveness, atau ketanggapan yaitu suatu kemauan untuk membantu

dan memberikan pelayanan yang cepat dan tepat kepada pelanggan, dengan

penyampaian informasi yang jelas.

e. Assurance (X4)

Assurance, atau jaminan dan kepastian yaitu pengetahuan, kesopansantunan,

dan kemampuan para pegawai perusahaan untuk menumbuhkan rasa

percaya para pelanggan kepada perusahaan. Terdiri dari beberapa komponen

antara lain komunikasi, kredibilitas, keamanan, kompetensi dan sopan

santun.

f.Emphaty (X5)

Empathy, yaitu memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual

atau pribadi yang diberikan kepada para pelanggan dengan berupaya

memahami keinginan pelanggan. Sebagai contoh perusahaan harus

mengetahui keinginan pelanggan secara spesifik dari bentuk fisik produk

atau jasa sampai pendistribusian yang tepat.

48

2. Definisi Variabel

a. Variabel Dependen

Menurut Sugiyono, 2015 variabel Dependen sering disebut variabel output,

kriteria,konsukuen. Dalam bahasa indonesia disebut varibel terikat. Variabel

terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya

variabel bebas. Varibel terikat merupakan variabel yang dijelaskan atau

dipengaruhi oleh varibel independen ( Nur dan Bambang, 2012). Variabel

dependen (Y) dalam penelitian ini adalah pemintaan jasa taksi.

b. Variabel Independen

Menurut Sugiyono, 2015 variabel Independen sering disebut variabel

stimulus, prediktor, antecendent. Dalam bahasa indonesia sering disebut variabel

bebas. Variabel bebas adalah variabel yang memepengaruhi atau yang menjadi

sebab perubahannya atau timbulnya variabel depeneden (terikat). Menurut

Sekaran ( 2007) varibel bebas adalah varibel yang mempengaruhi varibel terikat ,

secara positif maupun negatif. Variabel independen (X) dalam penelitian ini

merupakan faktor – faktor yang mempengaruhi pemintaan jasa taksi yaitu,

Tangible, Reliability, Responsiveness, Assurance, dan Emphaty.

E. Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini dari dat primer.

Sesuai pernyataan Sugiyono (2015) bahwa dilihat dari sumber datanya, maka

pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer.

1. Data Primer

49

Menurut Sugiyono (2015) sumber primer adalah sumber data yang langsung

memberikan data kepada pengumpul data. Data primer merupakan sumber data

penelitian yang diperoleh langsung dari sumber asli dan tidak melalui perantara

(Nur dan Bambang, 2011). Data primer dalam penelitian ini adalah Data primer

merupakan informasi yang dikumpulkan peneliti langsung dari sumbernya. Data

primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil pengisian pertanyaan

(kuesioner) kepada responden, yaitu data jawaban responden pengguna jasa taksi

di kota Malang secara langsung.

Unsur – unsur variabel kualitas jasa yang ditawarkan perusahaan dapat di

tingkatkan melalui unsur kualitas jasa. Menurut Parasuraman, Zeithml, dan Berry

dalam Kotler (1997 : 93) “ lima unsur yang menentukan kualitas jasa, yaitu:

tangible, reliability, responsive, assurance, dan empathy. Tangible merupakan

fasilitas fisik peralatan, dan materi komunikasi. Reliability merupakan

kemampuan untuk melaksanakan jasa yang dijanjikan dengan terpercaya dan

akurat. Resposivness merupakan kemauan untuk membantu pelanggan dan

memberikan jasa dengan cepat. Assurance merupakan pengetahuan dan

kesopanan karyawan dan kemampuan mereka untuk menimbulkan kepercayaan

dan keyakinan. Empati merupakan kesediaan untuk peduli dan memberi perhatian

pribadi bagi pelanggan.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data penelitian yang diperoleh peneliti secara

tidak langsung dan melalui media perantara yang telah disusun dalam arsip ( Nur

dan Bambang, 2011). Menurut Sugiyono (2015) sumber sekunder merupakan

50

sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, semisal

lewat orang lain atau lewat dokumen. Data sekunder dalam penelitian adalah data

– data yang diperoleh melalui studi literatur yang berhubungan dengan penelitian

ini, yaitu buku, jurnal, skripsi, tesis, data dari intansi dinas perhubungan (Dishub),

maupun media elektronik seperti ebook dan situs – situs internet .

F. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data penelitian ini menggunakan :

1. Kuisioner

Menurut Sugiyono (2015) Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis

kepada responden untuk dijawabnya. Daftar pertanyaan diajukan berdasarkan

varibel – varibel penelitian ini yaitu tangible (X1), reliability (X2), responsiveness

(X3), assurance (X4), emphaty (X5), dan permintaan jasa taksi (Y).

2. Skala Pengukuran

Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert. Menurut

Sugiyono (2015), skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan

persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Jawaban

setiap instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat

positif sampai sangat negatif (Sugiyono, 2015).

3. Interview

Menurut Sugiyono (2011), wawancara digunakan sebagai teknik

pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk

menemukan permasalahan yang harus diteliti dan juga apabila peneliti ingin

51

mengetahui hal- hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah

respondennya sedikit/ kecil teknik pengumpulan data ini mendasarkan diri pada

laporan tentang diri sendiri atau setidaknya pada pengetahuan dan atau

kenyakinan pribadi.

G.Teknik Analisis Data

Supaya data yang telah dikumpulkan dapat bermanfaat, maka data harus

diolah dan dianalisis sehingga dapat digunakan untuk mengintepretasikan, dan

sebagai dasar dalam pengambilan keputusan. Adapun analisis data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif dan analisis kuantitatif.

1. Analisis Kualitatif

Analisis kualitatif merupakan bentuk analisis yang berdasarkan dari data

yang dinyatakan dalam bentuk uraian. Analisis kualitatif ini digunakan untuk

membahas dan menerangkan hasil penelitian tentang berbagai gejala atau kasus

yang dapat diuraikan dengan kalimat.

2. Analisis Kuantitatif

Analisis kuantitatif merupakan analisis yang digunakan terhadap data yang

berwujud angka-angka dan cara pembahasannya dengan Dalam penelitian ini

menggunakan program SPSS for Windows ver 16.0.Adapun metode

pengolahannya adalah sebagai berikut :

a. Editing ( Pengeditan )

Memilih atau mengambil data yang perlu dan membuang data yang dianggap

tidak perlu, untuk memudahkan perhitungan dalam pengujian hipotesa.

52

b. Coding ( Pemberian Kode )

Proses pemberian kode tertentu terhadap macam dari kuesioner untuk kelompok

ke dalam kategori yang sama.

c. Scoring ( Pemberian Skor )

Scoring adalah suatu kegiatan yang berupa penelitian atau pengharapan yang

berupa angka – angka kuantitatif yang diperlukan dalam penghitungan hipotesa.

Atau mengubah data yang bersifat kualitatif ke dalam bentuk kuantitatif. Dalam

penghitungan scoring digunakan skala Likert yang pengukurannya sebagai berikut

(Sugiyono, 2004 : 87) :

1). Skor 5 untuk jawaban sangat setuju

2). Skor 4 untuk jawaban setuju

3). Skor 3 untuk jawaban kurang setuju

4). Skor 2 untuk jawaban tidak setuju

5). Skor 1 untuk jawaban sangat tidak setuju

1. Uji Validitas dan Reliabilitas

a. Uji Validitas

Uji Validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya instrumen yang

digunakan dalam kuisioner. Sugiyono (2015) menjelaskan bahwa instrumen yang

yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur)

valid, valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang

seharusnya diukur. Menurut Cooper dan Schindler dalam Zulganef (2006),

validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan bahwa variabel yang diukur

memang benar – benar variabel yang hendak diteliti oleh peneliti. Pengukuran

53

validitas dapat dilakukan dengan melakukan korelasi bivarite antara masing –

masing skor indikator dengan total skor konstruk ( Ghozali, 2013). Uji signifikasi

dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk degree of

freedom (df) = n – 2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel ( Ghozali ,2013). Jika r

hitung > r tabel dan nilai positif maka butir atau pertanyaan atau indikator tersebut

dinyatakan valid (Ghozali, 2013), dengan rumus sebagai berikut:

Dimana:

rxy = Koefisien Korelasi Antara Variabel X Dan Variabel Y

N = Jumlah Responden

Σ XY = Jumlah Hasil Kali Skor X Dan Y

Σ X = Jumlah Skor X

Σ Y = Jumlah Skor Y

(Σ X)2 = Kuadrat Jumlah Skor X

(Σ Y)2 = Kuadrat Jumlah Skor Y

b. Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuisioner yang

merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuisioner dikatakan

reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan konsisten atau

stabil dari waktu ke waktu. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur

reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha (α). Suatu variabel dikatakan

54

reliabel jika memberikan nilai α> r-tabel (Ghozali, 2011) dengan rumus sebagai

berikut:

α =[ k ]

k – 1

[1 − ∑ Si²]

Sx²

Dimana:

α = Koefisien Reliabilitas

k = Jumlah Instrumen Pertanyaan/Pernyataan

∑ Si² = Jumlah Varians Dari Setiap Instrumen

Sx² = Varians Dari Keseluruhan Instrumen

2. Analisis regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui ada tidaknya

pengaruh tangibles, reliability, responsiveness, assurance dan empathy terhadap

pelayanan dalam menggunakan permintaan jasa taksidi kota Malang. Model

hubungan nilai pelanggan dengan variabel-variabel tersebut dapat disusun dalam

fungsi atau persamaan sebagai berikut (Ghozali, 2005:82) :

Y = a+b1X1+ b2X2+ b3X3+ b4X4 + b5X5 + e

Dimana :

Y = Permintaan Jasa Taksi

a = Konstanta

b1 = Koefisien regresi variabel X1 (tangible)

b2= Koefisien regresi variabel X2 (reliability)

b3 = Koefisien regresi variabel X3 (responsiveness)

b4 = Koefisien regresi variabel X4 (assurance)

55

b5 = Koefisien regresi variabel X5 (empathy)

X1 = Tangible

X2 = Reliability

X3 = Responsiveness

X4 = Assurance

X5 = Empathy

e = error/ variabel pengganggu

3. Uji Hipotesis

a. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Dalam penelitian ini, uji F digunakan untuk mengetahui tingkat siginifikansi

pengaruh variabel variabel independen secara bersama-sama (simultan) terhadap

variabel dependen (Ghozali, 2005:84). Dalam penelitian ini, hipotesis yang

digunakan adalah :

Ho : Variabel-variabel bebas yaitu tangible, reliability, responsiveness, assurance

dan emphatytidak mempunyai pengaruh yang signifikan secara bersama-sama

terhadap variabel terikatnya yaitu permintaan jasa taksi.

Ha : Variabel-variabel bebas yaitu tangible, reliability, responsiveness, assurance

dan emphaty mempunyai pengaruh yang signifikan secara bersama-sama terhadap

variable terikatnya yaitu permintaan jasa taksi.

Dasar pengambilan keputusannya (Ghozali, 2005:84) adalah dengan

menggunakan angka probabilitas signifikansi, yaitu:

-Apabila probabilitas signifikansi > 0.05, maka Ho diterima dan Ha ditolak.

-Apabila probabilitas signifikansi < 0.05, maka Ho ditolak dan Ha diterima.

56

Menurut Sugiyono ( 2015) untuk menghitung nilai f - hitung menggunakan

rumus sebagai berikut:

𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =𝑅2/𝑘

(1 − 𝑅2)/(𝑛 − 𝑘 − 1)

Keterangan :

𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 yang sebelunya dibandingkan dengan 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

𝑅2 = Koefisien Determinasi

N = Jumlah Anggota Sampel

K = Jumlah Variabel Independen

Berdasarkan teori menurut Ghozali (2013), diketahui bahwa jika 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔

>𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dengan signifikansi F < 0,05, maka secara simultan variabel

independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Sebaliknya,

jika𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔<𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel

dependen.

Menurut Sudjana (1996: 388), dengan dilakukannya uji F (uji simultan),

maka hipotesis yang diajukan adalah :

Ho:=2=3=4=5= 0,X1, X2,X3,X4, dan X5 secara simultan (bersama-sama)

tidak berpengaruh signifikan terhadap Y.

Ha:23450, X1, X2,X3,X4, dan X5 secara simultan (bersama-sama)

berpengaruh signifikan terhadap Y.

57

b. Uji Signifikansi Pengaruh Parsial (Uji t)

Uji t digunakan untuk menguji signifikansi hubungan antara variabel X dan

Y, apakah variabel X1, X2, X3,X4 dan X5 (tangible, reliability, responsiveness,

assurance dan empathy) benar-benar berpengaruh terhadap variabel Y

(permintaan jasa taksi) secara terpisah atau parsial (Ghozali, 2005:84).

Hipotesis yang digunakan dalam pengujian ini adalah :

Ho : Variabel-variabel bebas tangible, reliability, responsiveness, assurance dan

emphaty tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat

yaitu permintaan jasa taksi.

Ha : Variabel-variabel bebas tangible, reliability, responsiveness, assurance dan

emphatymempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat yaitu

permintaan jasa taksi.

Dasar pengambilan keputusan (Ghozali, 2005:84) adalah dengan

menggunakan angka probabilitas signifikansi, yaitu :

-Apabila angka probabilitas signifikani > 0.05, maka Ho diterima dan Ha ditolak.

-Apabila angka probabilitas signifikansi < 0.05, maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Menurut Sugiyono (2015) untuk menghitung harga 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dapat digunakan

rumus :

t=𝑟 √𝑛−2

√1− 𝑟2

58

Keterangan:

t= yang selanjutnya dibandingkan dengan 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙.

r = korelasi parsial

n = jumlah anggota sampel

Nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 yang telah ditemukan selanjutnya dibandingkan dengan nilai

𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yang diperoleh dengan tingkat signifikan α = 0,05 dan df = n – k – (df=

degree of freedom atau derajat kebebasan). Jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔>𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dengan signifikansi

kurang dari 0,05 maka secara parsial variabel independen berpengaruh signifikan

terhadap variabel dependen dan sebaliknya.

Dengan dilakukannya uji t (uji parsial) terhadap kompetensi, makahipotesis

pertamaakan dijabarkan sebagai berikut:

t= 𝛽

𝑆𝑒(𝛽)

Ho:= 0, i= Kualitas layanan tidak berpengaruh signifikan terhadap permintaan

jasa taksi di Kota Malang.

Ha:0, i= Kualitas layanan berpengaruh signifikan terhadap permintaan jasa

taksi di Kota Malang.

4. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik

59

seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Jika variabel bebas

saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal adalah variabel

bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas sama dengan nol (Ghozali,

2005: 91).

Multikolonieritas dideteksi dengan menggunakan nilai tolerance dan

variance inflation factor (VIF). Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas

yang terpilih yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi nilai

tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi (karena

VIF=1/tolerance) dan menunjukkan adanya kolinearitas yang tinggi. Nilai cutoff

yang umum dipakai adalah nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF

dibawah 10 (Ghozali, 2005: 92).

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan varian dari suatu residual pengamatan ke

pengamatan yang lain. Salah satu cara untuk mendekati heteroskedastisitas adalah

dengan melihat grafik scatter plot antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED)

dengan residualnya (SRESID). Jika ada titik-titik membentuk pola tertentu yang

teratur seperti bergelombang, melebar, kemudian menyempit maka telah terjadi

heteroskedastisitas. Jika titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada

sumbu Y tanpa membentuk pola tertentu maka tidak terjadi heteroskedastisitas

(Ghozali, 2005: 105).

c. Uji Normalitas

60

Bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel

dependen, variabel independen, atau keduanya mempunyai distribusi normal atau

tidak. Model regresi yang baik adalah berdistribusi normal atau mendekati

normal. Suatu data dikatakan mengikuti distribusi normal dilihat dari penyebaran

data pada sumbu diagonal dari grafik (Ghozali, 2005:110).

Dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut :

-Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal,

maka model regresi memenuhi normalitas.

-Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis

diagonal, maka model regresi tidak memenuhi normalitas.

d. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R2) dimaksudkan untuk mengetahui tingkat

ketepatan paling baik dalam analisa regresi dimana hal yang ditunjukan oleh

besarnya koefisien determinasi (R2) antara 0 (nol) dan I (satu). Koefisien

determinasi (R2) nol variabel independen sama sekali tidak berpengaruh terhadap

variabel dependen. Apabila koefisien determinasi semakin mendekati satu, maka

dapat dikatakan bahwa variabel independen berpengaruh terhadap variabel

dependen, selain itu koefisien determinasi (R2) dipergunakan untuk mengetahui

prosentase perubahan variabel tidak bebas (Y) yang disebabkan oleh variabel

bebas (X).