bab iii metode penelitian a. pendekatan dan metode...
TRANSCRIPT
45
Yusup Ibrahim Husen, 2014 Elektabilitas Dan Popularitas Politisi Perempuan Persepsi Mahasiswi Aktivis Universitas Pendidikan Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Metode Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan
kualitatif. Sugiyono (2012: 8) mengatakan bahwa “penelitian kualitatif disebut
penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah
(natural setting). Hal ini menjadi alasan peneliti yang akan meneliti tingkat
elektabilitas dan popularitas politisi perempuan di mata kaum perempuan itu
sendiri.
Sugiyono (2012: 9) mendefinisikan penelitian kualitatif yaitu:
Metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme,
digunakan pada kondisi objek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah
eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data
bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.
Metode penelitian kualitatif merupakan metode penelitian yang kunci
utama dalam melakukan penelitiannya adalah peneliti itu sendiri. Peneliti
diposisikan sebagai pengumpul data secara langsung. Penelitian kualitatif bersifat
terbuka dan mendalam sehingga data yang dihasilkan baik lisan maupun tulisan
dapat dianalisis dan diolah sehingga sesuai dengan tujuan penelitian.
Pendekatan kualitatif digunakan dalam penelitian ini karena peneliti ingin
mengetahui bagaimana elektabilitas dan popularitas politisi perempuan di hadapan
kaum perempuan, kaum perempuan yang dimaksud adalah mahasiswi UPI
Bandung. Sehingga peneliti memerlukan pengkajian dan memperoleh gambaran
yang mendalam, maksimal, dan mendapatkan data yang akurat dan valid
mengenai elektabilitas dan popularitas politisi perempuan persfektif mahasiswi
aktivis di UPI Bandung pada Pemilu 2014.
46
Yusup Ibrahim Husen, 2014 Elektabilitas Dan Popularitas Politisi Perempuan Persepsi Mahasiswi Aktivis Universitas Pendidikan Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Metode Penelitian
Agar penelitian ilmiah berjalan dengan baik maka harus adanya
keselarasan antara metode penelitian dan pendekatan yang dipilih dengan suatu
kajian yang diteliti. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif
dikarenakan untuk menggambarkan bagaimana elektabilitas dan popularitas
perempuan menurut kaum perempuan itu sendiri dalam hal ini kaum perempuan
yang dimaksud adalah mahasiswi aktivis UPI Bandung.
B. Teknik Pengumpulan Data
1. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini akan digunakan beberapa instrumen yang akan
membantu pengumpulan data dalam proses penelitian ini. Subana dan Sudrajat
(2005 : 127) mengungkapkan bahwa “ instrumen penelitian merupakan alat bantu
pengumpulan dan pengolahan data tentang variable-variable yang akan diteliti.”
Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, adalah sebagai
berikut :
a. Wawancara
Subana dan Sudrajat (2005 : 142) mengungkapkan “karena pada
hakikatnya wawancara merupakan kegiatan perolehan informasi, maka kemahiran
pewawancara menggali informasi dari responden menjadi penting”
Menurut Sugiyono (2012: 137) memaparkan:
wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti
ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang
diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden
yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil.
Menurut pendapat tersebut, teknik wawancara merupakan suatu kegiatan
untuk memperoleh informasi langsung dari responden secara mendalam dengan
melakukan tanya jawab antara peneliti dan responden
47
Yusup Ibrahim Husen, 2014 Elektabilitas Dan Popularitas Politisi Perempuan Persepsi Mahasiswi Aktivis Universitas Pendidikan Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Wawancara yang akan dilakukan dalam penelitian ini yaitu yang berkaitan
dengan pengumpulan informasi dari mahasiswi aktivis yang meliputi organisasi-
organisasi intrakampus yaitu, BEM REMA untuk perwakilan universitas, senat
atau forum komunikasi ditingkat fakultas untuk perwakilan fakultas, dan
himpunan untuk perwakilan jurusan.
Sugiyono (2010: 233) menyebutkan“wawancara terstruktur digunakan
sebagai teknik pengumpulan data, bila penelititelah mengetahui dengan pasti
tentang informasi apa yang akan diperoleh”. Sejalan dengan pendapat tersebut,
alasan peneliti mengguunakan wawancara terstruktur ini yaitu agar responden
menjawab sesuai dengan pertanyaan yang telah dipersiapkan sebelumnya oleh
peneliti.
b. Observasi
Dalam penelitian ini observasi atau pengamatan langsung dilapangan
memang sangat membantu dalam mengumpulkan informasi dan data – data yang
bisa didapatkan dengan menggunakan cara observasi ini.
Subana dan Sudrajat (2005 : 143) mengungkapkan bahwa observasi adalah
“ ... pengamatan yang menggunakan mata atau telinga secara langsung tanpa
melalui alat bantu yang terstandar”
c. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi adalah salah satu instrumen yang digunakan untuk
mendapatkan data dalam penelitian kualitatif. Studi dokumentasi ini merupakan
teknik penelitian yang dilakukan dengan mempelajari dan meneliti dokumen yang
berhubungan dengan objek yang akan diteliti. Sugiyono (2012: 240) menyebutkan
“dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa
berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang”.
48
Yusup Ibrahim Husen, 2014 Elektabilitas Dan Popularitas Politisi Perempuan Persepsi Mahasiswi Aktivis Universitas Pendidikan Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam penelitian ini studi dokumentasi dilakukan oleh peneliti untuk
memperkuat dan melengkapi data-data yang telah didapat dari wawancara dan
observasi sehingga didapatkan data yang lengkap dan akurat.
d. Studi Literatur
Studi Literatur, dilakukan untuk mendapatkan informasi dengan
memanfaatkan literatur yang relevan dengan penelitian ini yaitu dengan cara
membaca, mempelajari, menelaah, mengutip pendapat dari berbagai sumber
berupa buku, diktat, skripsi, internet, suratkabar, dan sumber lainnya.
C. Lokasi dan Subjek Penelitian
Penelitian bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai
permasalahan dalam penelitian yang sedang kita lakukan. Oleh karena itu harus
adanya lokasi dan subjek yang tepat untuk memperoleh informasi yang kita
perlukan. Sejalan dengan hal tersebut, pemilihan dan penentuan lokasi dan subjek
penelitian haruslah tepat. Adapun lokasi dan subjek penelitian adalah sebagai
berikut.
1. Lokasi Penelitian
Lokasi yang diambil dalam penelitian ini yaitu Kampus Universitas
Pendidikan Indonesia Kampus Bumi Siliwangi.
2. Subjek Penelitian
Spradley dalam Sugiyono (2012: 215) mengatakan bahwa “dalam
penelitian kualitatif dikenal dengan adanya social situation yang terdiri dari
tempat, pelaku, dan aktivitas yang berinteraksi secara sinergis”.
Sejalan dengan pendapat tersebut, penelitian yang dilakukan sangat
berkaitan dengan ketiga elemen yang disebutkan Spradley tersebut yaitu
mahasiswi aktivis BEM REMA, mahasiswi aktivis senat, dan mahasiswi aktivis
49
Yusup Ibrahim Husen, 2014 Elektabilitas Dan Popularitas Politisi Perempuan Persepsi Mahasiswi Aktivis Universitas Pendidikan Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
himpunan serta UKM di lingkungan UPI. Tehnik yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu tehnik sampling purposive. Sampling purposive menurut
Sugiyono (2012: 85) adalah “teknik penentuan sampel dengan pertimbangan
tertentu”.
Teknik sampling purposive digunakan dalam penelitian ini dikarenakan
teknik penentuan sample ini dianggap dapat menjawab permasalahan yang
diangkat dalam penelitian ini dan meilih sampel langsung kepada subjek yang
diperlukan dalam penelitian ini, yaitu para mahasiswi aktivis di lingkungan
Universitas Pendidikan Indonesia. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek
adalah orang yang terlibat dalam permasalahan yang sedangan di kaji dalam
penelitian ini. Adapun yang menjadi subjek dalam penelitian ini yaitu :
Tabel 3.1
Subjek Penelitian
Subjek Penelitian Jumlah
Mahasiswi aktivis BEM REMA
UPI 1 orang
Mahasiswi aktivis Senat FPIPS 1 orang
Mahasiswi aktivis himpunan di
lingkungan UPI 6 orang
Mahasiswi Aktivis UKM 2 orang
Jumlah Total 10 orang
Sumber: Diolah oleh penulis, 2014.
D. Tahap – Tahap Penelitian
Terdapat beberapa tahapan yang dilalui peneliti dalam melakukan
penelitian ini. Persiapan sebelum penelitian dilakukan pun dilakukan untuk
mematangkan rencana dalam melakukan penelitian. Adapu tahapan-tahapan
dalam penelitian ini yaitu :
1. Tahap Pra Penelitian
50
Yusup Ibrahim Husen, 2014 Elektabilitas Dan Popularitas Politisi Perempuan Persepsi Mahasiswi Aktivis Universitas Pendidikan Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pada tahapan ini penulis menyusun rancangan penelitian berupa proposal
penelitian yang mencakup latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian
kegunaan atau manfaat penelitian, metode, lokasi, dan subjek penelitian. Salah
satu hal yang penting yaitu melakukan prosedur perizinan untuk melakukan
penelitian. Adapun prosedur perizinan yang ditempuh peneliti adalah sebagai
berikut :
a. Mengajukan surat permohonan izin penelitian yang ditandatangani ketua
jurusan Pendidikan Kewarganegaraan untuk melakukan penelitian
keorganisasi yang dituju dengan pengesahan surat penelitian oleh pembantu
dekan FPIPS UPI untuk mendapat rekomendasi dari kepala BAAK UPI
yang secara kelembagaan mengatur segala jenis urusan administrasi dan
akademis,
b. Pembantu rektor I atas nama rektor mengeluarkan surat permohonan izin
penelitian,
c. Permohonan izin kepada organisasi yang dijadikan subjek penelitian, dan
selanjutnya peneliti melakukan penelitian.
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian
Setelah tahap pra penelitian ada tahap selanjutnya yaitu tahap pelaksanaan
penelitian. Tahap pelaksanaan penelitian ini yaitu untuk mengumpulkan data serta
informasi dari responden. Adapun langkah-langkaj dalam tahap pelaksanaan
penelitian ini yaitu :
a. Peneliti melakukan wawancara kepada responden atau narasumebr
yang telah ditentukan sebelumnya. Dibantu dengan pedoman
wawancara.
b. Peneliti membagikan angket kepada mahasiswi Universitas Pendidikan
Indonesia.
51
Yusup Ibrahim Husen, 2014 Elektabilitas Dan Popularitas Politisi Perempuan Persepsi Mahasiswi Aktivis Universitas Pendidikan Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Peneliti melakukan studi dokumentasi dengan mendokumetasikan
informasi-informasi yang didapat dilapangan dengan mencatat data-
data yang diperlukan dalam penelitian ini.
E. Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Teknik pengolahan dan analisis data adalah suatu langkah yang harus
dilakukan dalam membaca dan menafsirkan data – data yang didapat dari
responden. Hal ini dilakukan agar data-data tersebut dapat membantu peneliti
memcahkan masalh yang terdapat dalam penelitiamn.
Meurut Bogdan dalam buku sugiyono : Bogdan (sugiyono, 2012: 244)
mengungkapkan bahwa:
analisis data merupakan proses mencari dan menyusun secara sistematis
data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-
bahan lain, sehingga dapat mudah difahami, dan temuannya dapat
diinformasikan kepada orang lain. Analisis data dilakukan dengan
mengorganisasi data, menjabarkannya ke dalam unit-unit, melakukan
sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang
akan dipelajari, dan membuat kesimpulan yang dapat diceritakan kepada
orang lain.
Setelah melakukan wawancara, observasi dan studi literatur, maka langkah
selanjutnya yaitu mengolah dan menganalisis data dari hasil kegiatan tersebut.
Data yang didapat maka haruslah memiliki makna ketika ditafsirkan. Oleh karena
itu dari hasil data yang terkumpul oleh peneliti dari responden dilapangan maka
data tersebut dianalisi dan diolah sehingga menghasilkan makna dari data
tersebut.
Menurut Sugiyono (2012: 244) mengemukakan bahwa:
analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data
yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi
dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori menjabarkan
kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih
52
Yusup Ibrahim Husen, 2014 Elektabilitas Dan Popularitas Politisi Perempuan Persepsi Mahasiswi Aktivis Universitas Pendidikan Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mana yang penting, dan yang akan dipeljarai, dan membuat kesimpulan
sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang lain
Terdapat beberapa prosedur yang harus dilakukan dalam menganalisis dan
mengolah data yang didapatkan dilapangan. Proses analisis data ini dimulai dari
menelaah, memeriksa seluruh data yang didapatkan dari hasil wawancara,
dokumentasi, dan observasi. Ini ditujukan agar data yang didapat dari kegiatan
pengumpulan data tersebut memuaskan dan akurat.
Miles dan Huberman (Sugiyono, 2012: 246), mengemukakan bahwa
“aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan
berlangsung secara terus menerus sampai tuntas. Aktivitas dalam analisis data,
yaitu data reduction, data display, conclusion darwing/ verification.”
a. Data Reduction (reduksi data)
Data yang didapat di lapangan akan semakin banyak, rumit dan
kompleks. Untuk itu, data tersebut perlu dicatat secara teliti dan rinci. Sebagai
langkah selanjutnya yaitu analisis data melalui reduksi data. Reduksi data ini
berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang
penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian, data yang telah direduksi
akan memberi gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti melakukan
pengumpulan data selanjutnya.
b. Data Display (penyajian data)
Setelah reduksi data, langkah selanjutnya yaitu penyajian data. Menurut
Sugiyono (2012: 249) menjelaskan bahwa “setelah data direduksi, maka langkah
selanjutnya adalah mendisplaykan data. Penyajian
data ini dapat dilakukan dalam bentuk tabel, grafik, piktogram, dan sejenisnya.
Melalui penyajian data ini, maka data menjadi terorganisasi dan tersusun dalam
pola hubungan, sehingga akan semakin mudah dipahami. Dengan penyajian data
ini akan memudahkan memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja
53
Yusup Ibrahim Husen, 2014 Elektabilitas Dan Popularitas Politisi Perempuan Persepsi Mahasiswi Aktivis Universitas Pendidikan Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
selanjutnya berasarkan apa yang telah dipahami tersebut.
c. Conclusion drawing / verification
Langkah selanjutnya yaitu penarikan kesimpulan dan verifikasi.
Kesimpulan ini mungkin akan menjawab rumusan masalah yang telah dirumuskan
sejak awal, tetapi mungkin juga tidak, karena telah disebutkan bahwa masalah dan
rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan
berkembang setelah penelitian berada di lapangan.
Demikian prosedur dalam menganalisis dan mengolah data
yang dilakukan dalam penelitian ini. Melalui tahapan
tahapan tersebut, diharapkan penelitian ini dapat diperoleh data yang memenuhi ki
teria penelitian yang dapat dipercaya dan dipertanggungjawabkan kebenarannya.
F. Validitas Data
Penelitian kualitatif dinyatakan valid, ketika tidak ada perbedaan antara
yang dilaporkan peniliti dan apa yang sesungguhnya terjadi pada objek yang
diteliti. Kebenaran realitas dalam penelitian kualitatif tidak bersifat tunggal tetapi
jamak dan tergantung pada kemampuan peneliti mengkontruksi fenomena yang
diamati dan dibentuk dalam diri seorang sebagai hasil proses mental tiap individu
dengan latar belakangnya masing-masing. Oleh karena itu jika ada lima orang
peneliti dengan latar belakang berbeda meneliti objek yang sama akan
mendapatkan lima temuan dan semuanya dinyatakan valid jika yang ditemukan
tersebut tidak berbeda dengan apa yang terjadi sesungguhnya pada objek yang
diteliti.
Sugiyono (2012: 270) mengemukakan bahwa “uji keabsahan data dalam
penelitian kualitatif meliputi uji credibility (validitas internal), transferability
(validitas eksternal), dependability (reliabilitas) dan conformability
(objektivitas)”.
54
Yusup Ibrahim Husen, 2014 Elektabilitas Dan Popularitas Politisi Perempuan Persepsi Mahasiswi Aktivis Universitas Pendidikan Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Uji Kredibilitas
Sugiyono (2012: 270) mengemukakan “uji kredibilitas data atau
kepercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatif antara lain dilakukan dengan
perpanjangan pengamatan, pengamatan secara seksama, triangulasi, menggunakan
referensi yang cukup, analisis kasus negatif, dan member check”. Serangkaian
aktivitas uji kredibilitas data tersebut penulis terapkan dalam penelitian ini sebagai
berikut:
a. Perpanjang pengamatan/observasi
Untuk absah tidaknya suatu data penelitian, perpanjangan masa observasi
peneliti di lapangan akan mengetahui keadaan secara mendalam serta dapat
menguji ketidak benaran data, baik yang disebabkan oleh diri peneliti itu sendiri
ataupun oleh subjek penelitian.
Menurut Sugiyono (2012: 270-271) menegaskan bahwa:
dengan perpanjangan pangamatan ini berarti hubungan peneliti dengan
nara sumber akan semakin terbentuk rapport, semakin akrab, semakin
terbuka, saling mempercayai sehingga tidak ada informasi yang
disembunyikan lagi.
Dari pemaparan tersebut dipahami bahwa usaha peneliti dalam
memperpanjang waktu penelitian untuk memperoleh data dan informasi yang
sahih (valid) dari sumber data adalah dengan meningkatkan intensitas pertemuan
dan menggunakan waktu yang seefisien mungkin, misalnya pertemuan hanya
berupa percakapan informal, hal ini dimaksudkan agar peneliti lebih mendalami
dan memahami kondisi sumber data.
b. Meningkatkan ketekunan
Pengamatan secara seksama atau menigkatkan ketekunan dilakukan secara
cermat dan berkesinambungan untuk memperoleh gambaran yang nyata tentang
55
Yusup Ibrahim Husen, 2014 Elektabilitas Dan Popularitas Politisi Perempuan Persepsi Mahasiswi Aktivis Universitas Pendidikan Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
persepsi mahasiswi aktivis dilingkungan UPI Bandung terhadap elektabilitas dan
popularitas politisi perempuan.
c. Triangulasi
Triangulasi merupakan suatu teknik pemeriksaan data dengan
membandingkan data yang diperoleh dari satu sumber ke sumber lainnya pada
saat yang berbeda, atau membandingkan data yang diperoleh dari satu sumber ke
sumber lainnya dengan pendekatan yang berbeda. Hal ini dilakukan untuk
mengecek atau membandingkan data penelitian yang dikumpulkan.
Lebih lanjut Sugiyono (2012: 273) mengemukakan:
triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan
data dari berbagai sumber dari berbagai cara, dan berbagai waktu. Dengan
demikian terdapat triangulasi sumber, triangulasi teknik pengumpulan
data, dan waktu.
1) Triangulasi Sumber
Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data yang dilakukan dengan
cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Seperti
gambar 3.1 berikut:
Gambar 3.1
Triangulasi Sumber
Atasan Teman
56
Yusup Ibrahim Husen, 2014 Elektabilitas Dan Popularitas Politisi Perempuan Persepsi Mahasiswi Aktivis Universitas Pendidikan Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Bawahan
Sumber: Sugiyono (2012: 273)
2) Triangulasi Teknik
Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara
mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Seperti
gambar 3.2 berikut:
Gambar 3.2
Triangulasi Teknik
Wawancara Observasi
Kuisioner/Dokumen
Sumber: Sugiyono (2012: 273)
Dari dari gambar tersebut dapat dipahami bahwa di dalam triangulasi
teknik ini terdapat tiga teknik yang akan di cek datanya yaitu teknik wawancara,
teknik observasi, dan teknik dokumen. Hal ini dilakukan agar data yang didapat
dapat singkron dengan hasil penelitian yang dilakukan.
3) Triangulasi Waktu
57
Yusup Ibrahim Husen, 2014 Elektabilitas Dan Popularitas Politisi Perempuan Persepsi Mahasiswi Aktivis Universitas Pendidikan Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data. Data yang
dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber masih
segar, belum banyak masalah, akan memberikan data yang lebih valid sehingga
lebih kredibel.Seperti gambar 3.3 berikut.
Gambar 3.3
Triangulasi Waktu
Siang Sore
Pagi
Sumber: Sugiyono (2012: 274)
Dari gambar tersebut diperoleh simpulan bahwa dalam triangulasi waktu
peneliti harus mencek data yang di dapat pada pagi, siang dan sore hari. Hal
tersebut bertujuan agar dalam hasil penelitian tidak ada data yang berbeda.
d. Analisis kasus negatif
Sugiyono (2012: 275) berpendapat bahwa:
kasus negatif adalah kasus yang tidak sesuai atau berbeda dengan hasil
penelitian hingga pada saat tertentu. Dengan adanya kasus negatif ini,
maka peneliti justru harus mencari tahu secara mendalam mengapa masih
ada data yang berbeda.
Dari pemaparan tersebut dapat dipahami bahwa data yang diperoleh oleh
peneliti di lapangan haruslah tidak bertentangan. Apabila data yang diperoleh
peneliti di lapangan sudah tidak bertentangan maka data yang diperoleh oleh
peneliti di lapangan sudah dapat dipercaya dan menjadi lebih kredibel.
58
Yusup Ibrahim Husen, 2014 Elektabilitas Dan Popularitas Politisi Perempuan Persepsi Mahasiswi Aktivis Universitas Pendidikan Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
e. Menggunakan referensi yang cukup
Sebagai bahan referensi untuk meningkatkan kepercayaan akan kebenaran
data, selain di ambil dari rujukan-rujukan peneliti juga menggunakan bahan
dokumentasi berupa catatan hasil wawancara dengan subjek penelitian, foto-foto
dan sebagainya yang diambil dengan cara tidak mengganggu atau menarik
perhatian informan, sehingga informasi yang diperlukan akan diperoleh dengan
tingkat kesahihan yang tinggi.
f. Mengadakan member check
Transkripsi dan tafsiran data hasil penelitian yang telah disusun oleh
peneliti kemudian diperlihatkan kembali kepada para responden untuk
mendapatkan konfirmasi bahwa transkripsi itu sesuai dengan pandangan mereka.
Responden melakukan koreksi, mengubah atau bahkan menambahkan informasi.
Dengan proses member check tersebut, maka akan dapat menghindari
salah tafsir terhadap jawaban responden sewaktu diwawancara, menghindari salah
tafsir terhadap perilaku responden sewaktu diobservasi, dan dapat
mengkonfirmasi perspektif responden terhadap suatu proses yang sedang
berlangsung.
2. Pengujian Transferability
Transferability pada penelitian kualitatif berkenaan dengan pertanyaan,
hingga dimana penelitian dapat diterapkan atau digunakan dalam situasi lain. Oleh
karena itu, peneliti harus membuat laporannya dengan uraian yang rinci, jelas,
sistematik sehingga dapat dipercaya.
Transferability ini merupakan validitas eksternal dalam penelitian
kuantitatif. Menurut Sugiyono (2012: 276) mengemukakan bahwa:
Validitas eksternal menunjukan derajat ketepatan atau dapat diterapkannya
hasil penelitian ke populasi di mana sampel tersebut diambil. Nilai transfer
59
Yusup Ibrahim Husen, 2014 Elektabilitas Dan Popularitas Politisi Perempuan Persepsi Mahasiswi Aktivis Universitas Pendidikan Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
berkenaan dengan pertanyaan, hingga mana hasil penelitian dapat
diterapkan atau digunakan dalam situasi lain.
Oleh karena itu, agar orang lain dapat memahami hasil penelitian kualitatif
sehingga ada kemungkinan untuk menerapkan hasil penelitian tersebut, maka
peneliti membuat laporannya haruslah memberikan uraian secara rinci, jelas,
sistematis dan dapat dipercaya. Dengan kata lain, peneliti harus membuat laporan
dengan rinci dalam mendeskripsikan masalah yang terjadi di lapangan.
3. Pengujian Dependability
Dalam penelitian kuantitatif, dependability disebut reabilitas. Suatu
penelitian yang reliabel adalah apabila orang lain dapat mengulangi/mereplikasi
proses penelitian tersebut. Menurut Sugiyono (2012: 277) mengemukakan bahwa:
Dalam penelitian kualitatif, uji dependability dilakukan dengan melakukan
audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Sering terjadi peneliti tidak
melakukan proses penelitian ke lapangan, tetapi bisa memberikan data.
Penelitian seperti ini perlu diuji realibitasnya.
Dengan begitu sesuai dengan realibitasnya, maka hasil penelitian yang
valid adalah peneliti yang mampu menyajikan data sesuai dengan apa yang ada di
lapangan. Penelitian ini akan berhasil jika diwaktu yang tidak sama seseorang
melakukan penelitian dengan fokus masalah yang sama dengan hasil yang relatif
sama dengan peneliti sebelumnya.
4. Pengujian Conformability
Uji confirmability mirip dengan uji dependability sehingga pengujiannya
dapat dilakukan secara bersamaan. Menurut Sugiyono (2012: 277)
mengemukakan bahwa:
Uji confirmability berarti menguji hasil penelitian. Bila hasil penelitian
merupakan fungsi dari proses penelitian yang dilakukan, maka penelitian
tersebut telah memenuhi standar confirmability.Dalam penelitian, jangan
sampai proses tidak ada, tetapi hasilnya ada.
60
Yusup Ibrahim Husen, 2014 Elektabilitas Dan Popularitas Politisi Perempuan Persepsi Mahasiswi Aktivis Universitas Pendidikan Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Oleh karena itu, sesuai dengan uji confirmability maka peneliti menguji
hasil penelitian dengan mengaitkannya dengan proses penelitian yang ada di
lapangan.