bab iii metode penelitian a. metode...
TRANSCRIPT
Taufik Permana, 2013 Program Latihan Simulasi Sebagai Upaya Meningkatkan Rasa Percaya Diri Atlet Tarung Derajat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Dalam suatu penelitian perlu menetapkan suatu metode yang sesuai dan
dapat membantu mengungkapkan suatu permasalahan. Keberhasilan suatu
penelitian ilmiah tidak akan lepas dari metode yang digunakan dalam penelitian
tersebut.
Masalah yang akan diteliti serta tujuan yang akan dicapai dalam suatu
penelitian akan menentukan penggunaan metode penelitian. Terdapat beberapa
jenis metode penelitian yang sering digunakan untuk menjawab suatu
permasalahan, seperti metode historis, deskriptif, dan eksperimen.
Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian eksperimen. Yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan sebab
akibat antara variabel.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik angket atau kuisioner,
mengenai kuisioner Arikunto (2010: 194) menjelaskan: “Kuisioner adalah
sejumlah pertayaan tertulisyang digunakan untuk memperoleh informasi dari
responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui.”
Lebih lanjut mengenai beberapa keuntungan kuesioner dijelaskan oleh
Arikunto (2010: 195).
a. Tidak memerlukan hadirnya peneliti.
b. Dapat dibagikan secara serentak kepada responden.
c. Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatannya masing-
masing.
d. Dapat dibuat anonim sehingga responden bebas, jujur dan tidak
perlu malu-malu menjawab.
e. Dapat dibuat terstandar sehingga bagi semua responden dapat
diberi pertanyaan yang benar-benar sama.
31
Taufik Permana, 2013 Program Latihan Simulasi Sebagai Upaya Meningkatkan Rasa Percaya Diri Atlet Tarung Derajat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
B. Populasi dan Sampel Penelitian
Dalam proses penelitian dibutuhkan suatu sumber data agar memudahkan
proses penelitian. Pada umumnya sumber data itu disebut populasi dan sampel
penelitian.
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah atlet Tarung Derajat satlat katapang
Kabupaten Bandung yang berjumlah 78 orang. Diambil hanya tingkatan kurata IV
keatas karena pada tingkatan ini penguasaan tekhnik bertarung setiap atlet
dianggap sudah layak.
2. Sampel Penelitian
Dalam penelitian ini tidak semua anggota pupolasi dijadikan sebagai
sumber data, tetapi hanya sebagian populasi yang umumnya disebut sebagai
sampel penelitian. Dalam penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 12 orang
yang hanya akan mengikuti pertandingan yaitu sebanyak 12 nomor pertandingan.
Adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah memakai teknik
purposive sampling atau sampel bertujuan. Sampel bertujuan menurut Arikunto
(2010: 183) adalah: “Mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random atau
daerah tetapi didasarkan adanya tujuan tertentu.”
C. Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan rancangan yang disusun secara sederhana
dan efisien guna mengambil kesimpulan serta melakukan analisis sesuai dengan
tujuan penelitian. Langkah-langkah yang digunakan dalam desain penelitian
adalah sistematis dan sesuai dengan 62prosedur penelitian. Seperti pada gambar
3.1 berikut :
32
Taufik Permana, 2013 Program Latihan Simulasi Sebagai Upaya Meningkatkan Rasa Percaya Diri Atlet Tarung Derajat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
T0 X T1
Tes Awal Perlakuan Tes Akhir
Gambar 3.1
(Sumber: Moh. Nazir, 2002: 231)
Keterangan :
T0 dan T1 : Tes awal / tes akhir (pengisian angket)
X: Perlakuan (latihan simulasi)
Untuk memudahkan pelaksaan penelitian ini langkah-langkah dalam
melaksanakan penelitian ini adalah sebagai berikut
Gambar 3.2
Alur penelitian
Gambar 3.2
Langkah-langkah penelitian
D. Instrument Penelitian
Untuk mengumpulkan data dari sampel penelitian diperlukan alat yang
disebut instrument. Dalam penelitian ini penulis menggunakan angket sebagai
pengumpul datanya.
Populasi
Pengolahan Data
Tes Ahir (Angket)
Perlakuan (Latihan Simulasi)
Tes Awal (Anngket)
Kesimpulan
Sampel
33
Taufik Permana, 2013 Program Latihan Simulasi Sebagai Upaya Meningkatkan Rasa Percaya Diri Atlet Tarung Derajat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Dalam penelitian ini dipergunakan kuisioner berstruktur , karena dalam
pelaksanaan dan pemberiann skor kuisioner berstruktur bersifat langsung dan
hasilnyapun langsung mengarah kepada analisis. Kuisioner ini akan diberikan
kepada atlet Tarung Derajat secara bersama-sama pada saat kegiatan latihan yang
diadakan setiap 3 kali seminggu di satlat (satuan latihan) Katapang.
Dalam penelitian ini penggunaan angket dijabarkan sebagai berikut: (1)
Dipandang dari cara menjawab yaitu menggunakan kuisioner tertutup, yang sudah
disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih (2) Dipandang dari
cara menjawab yaitu menggunakan kuisioner langsung, responden menjawab
tentang dirinya (3) Dipandang dari bentuknya yaitu menggunakan kuisioner check
list, sebuah daftar dimana responden tinggal membubuhkan tanda check (√) pada
kolom yang sesuai (Arikunto, 2010: 195).
Angket dalam penelitian ini terdiri dari variabel yang dijabarkan melalui
komponen, sub komponen, indikator, dan pertanyaan. Butir-butir pertanyaan itu
merupakan gambaran tentang pengaruh latihan simulasi terhadap peningkatan rasa
percaya diri.
Untuk memudahkan dalam penyusunan butir-butir pertanyaan angket serta
jawaban yang tersedia, maka responden hannya diperkenankan untuk menjawab
salah satu altenatif jawaban. Jawaban dipilih oleh responden didasarkan pada
pendapatnnya sendiri atau suatu hal yang dialaminya.
Agar pennyusunan angket berjalan dengan baik, maka diperlukan langkah
dalam penyusunan angket. Langkah-langkah penyusunan angket tersebut adalah
sebagai berikut:
a. Penyusunan Kisi-kisi Angket
Untuk mempermudah dalam menyusun angket sebelumnya harus
menyusun kisi-kisi angket terlebih dahulu. Kisi-kisi angket itu sendiri terdiri dari
komponen, sub komponen indikator-indikator yang nantinya dikembangkangkan
menjadi beberapa pertanyaan baik pertanyaan positif atau pertannyaan negatif.
34
Taufik Permana, 2013 Program Latihan Simulasi Sebagai Upaya Meningkatkan Rasa Percaya Diri Atlet Tarung Derajat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.1
Kisi-kisi Angket Percaya Diri
(Sumber: Sugiyono, 2013: 150)
Variabel Aspek Indikator
Percaya
Diri
Faktor Internal Berfikir positif
Berani mengambil resiko
Bertanggung jawab
Mampu mengatasi masalah
Menetapkan tujuan
Mampu mengendalikan emosi
Mampu mengetahui kelebihan dan
kekurangan sendiri
Percaya dengan kemampuan sendiri
Konsentrasi
Tidak takut gagal
Tidak merasa tegang
Memiliki motivasi
Merasa setara dengan orang lain
Tidak merasa cemas
Faktor Eksternal Adanya dukungan dari orang tua
Adanya dukungan dari teman
Adanya dukungan dari pelatih
Pengalaman dalam bertanding
Riuh gemuruh sorakan penonton
Sekitar arena pertandingan
Keadaan cuaca pada saat pertandingan
Keputusan wasit atau juri
35
Taufik Permana, 2013 Program Latihan Simulasi Sebagai Upaya Meningkatkan Rasa Percaya Diri Atlet Tarung Derajat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
b. Penyusunan Angket
Setelah indikator-indikator disusun dalam kisi-kisi tersebut, selanjutnya
dijadikan acuan untuk menyusun suatu pertanyaan yang akan disebarkan dalam
bentuk kuisioner atau angket. Mengenai jawaban dalam angket, penulis
menggunakan skala sikap yaitu skala Likert. Sugiiyono (2007: 134) menjelaskan
bahwa: “Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.” Mengenai skala
Likert juga dijelaskan oleh Nazir (2005: 338) bahwa:
Sebuah skala untuk mengukur sikap masyarakat dengan menggunakan
skala Likert. Skala Likert menggunakan hanya item yang secara pasti baik
dan secara pasti buruk, tidak dimasukan yang agak baik, yang agak kurang,
yang netral, dan rangking lain diantara dua sikap yang pasti di atas. Dalam
skala Likert, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan baik pertanyaan positif
maupun pertanyaan negatif dinilai subjek sangat setuju, setuju, tidak ada
pilihan, tidak setuju, dan sangat tidak setuju.
Kuestioner menggunakan skala likert untuk mengetahui jawaban
responden atas pernyataan yang diajukan. Alternatif jawaban menggunakan Skala
Likert yang mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. seperti
pada tabel 3.1 berikut ini:
Tabel 3.2
Skala Likert
(Sumber: Sugiyono, 2013: 136)
NO Alternatif Jawaban Bobot Nilai
Bila Positif Bila Negatif
1.
2.
3.
4.
5.
SS (Sangat Setuju)
S (Setuju)
R (Ragu-ragu)
TS (Tidak Setuju)
STS (Sangat Tidak Setuju)
5
4
3
2
1
1
2
3
4
5
36
Taufik Permana, 2013 Program Latihan Simulasi Sebagai Upaya Meningkatkan Rasa Percaya Diri Atlet Tarung Derajat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Penyusunan pertanyaan-pertanyaan tidak dilakukan dengan sembarangan,
melainkan harus bertolak ukur dari penjelasan Likert dalam Nazir (2005: 205)
sebagai berikut:
a. Jangan gunakan Perkataan-perkataan sulit.
b. Jangan gunakan pertanyaan yang bersifat terlalu umum.
c. Hindarkan pertanyaan yang mendua arti (ambiguous).
d. Jangan gunakan kata yang samar-samar.
e. Hindarkan pertanyaan yang mengandung sugesti.
f. Hindarkan pertanyaan yang berdasarkan presumasi.
g. Jangan membuat pertanyaan yang memalukan responden.
h. Hindarkan pertanyaan yang menghendaki ingatan.
Dari penjelasan di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa dalam
menyusun suatu pertanyaan dalam angket harus bersifat jelas, singkat dan terarah
serta tidak memiliki tafsiran ganda.
c. Uji Coba Instrument
Tujuan uji coba adalah untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas
angket tersebut. Untuk keperluan uji coba digunakan kelompok sampel yang
memiliki karakteristik yang hampir sama dengan sanpel yang sebenarnya. Sampel
uji coba tersebut adalah atlet dari satlat soreang sebanyak 14 orang. Uji angket ini
dilaksanakan pada tanggal 13 juni 2013di GOR KONI Soreang Kab. Bandung
Adapun langkah-langkah dalam mengolah data untuk menentukan
validitas instrumen adalah sebagai berikut:
1) Data yang diperoleh dari hasil uji coba dikumpulkan dan dipisahkan antara
skor tertinggi dan skor terendah.
2) Menentukan 50% responden yang memperoleh skor tinggi dan 50%
responden yang memperoleh skor rendah.
3) Kelompok responden yang memiliki skor tinggi dapat disebut kelompok
atas dan kelompok responden yang memiliki skor rendah disebut
kelompok bawah.
4) Mencari nilai rata-rata ( ) setiap butir pertanyaan kelompok atas dan
nilai rata-rata ( ) setiap butir kelompok bawah dengan rumus berikut:
37
Taufik Permana, 2013 Program Latihan Simulasi Sebagai Upaya Meningkatkan Rasa Percaya Diri Atlet Tarung Derajat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
: Nilai rata-rata yang dicari
: Jumlah skor
: Jumlah responden
5) Mencari simpangan baku (S) setiap butir pertanyaan kelompok atas dan
kelompok bawah dengan rumus sebagai berikut:
S = √ ( )
S : simpangan baku yang dicari
( ) : jumlah hasil penguadratan nilai skor dikurangi rata-rata
n-1 : jumlah sampel dikurangu satu
6) Mencari variansi ( S2
) untuk setiap butir pernyataan kelompok atas dan
kelompok bawah dengan rumus sebagai berikut:
= ( )
( )
Keterangan:
S2 :
variansi gabungan
S1 : simpangan baku kelompok satu
S2 : simpangan baku kelompok dua
n : sampel
7) Mencari nilai t-hitung untuk setiap butir pernyataan dengan rumus sebagai
berikut:
√
38
Taufik Permana, 2013 Program Latihan Simulasi Sebagai Upaya Meningkatkan Rasa Percaya Diri Atlet Tarung Derajat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Keterangan :
: rata-rata kelompok satu
: rata-rata kelompok dua
S1 : simpangan baku kelompok satu
S2 : simpangan baku kelompok dua
n : sampel
8) Selanjutnya membandingkan nilai t-hitung dengan nilai tabel dalam taraf
nyata 0.1 atau dengan tingkat kepercayaan 90%. Instrumen ini memiliki
tingkat kebebasan n-2 = 14-2 = 12, nilai t-tabel menunjukan harga 1.356.
Sebuah pertanyaan tes dinyatakan dapat dijadikan sebagai alat pengumpul
data jika t-hitung lebih besar atau sama dengan t-tabel, jika t-hitung lebih
kecil dari tabel maka pertanyaan tersebut tidak dapat dijadikan sebagai alat
pengumpul data. Hasil uji validitas butir angket pada penelitian ini dapat
dilihat pada tabel 3.2 dibawah ini.
Tabel 3.3
Data Hasil Uji Validitas Butir Instrumen Penelitian Percaya Diri
Butir Soal Jumlah
Sampel
Jumlah
Skor
t tabel t hitung Keterangan
1 14 60 1.36 1.2247 Tidak valid
2 14 58 1.36 0.7746 Tidak valid
3 14 55 1.36 3.3627 Valid
4 14 48 1.36 4 Valid
5 14 56 1.36 3.3717 Valid
6 14 60 1.36 3.7947 Valid
7 14 56 1.36 1.3587 Tidak valid
8 14 65 1.36 1.633 Valid
9 14 54 1.36 0.853 Tidak valid
10 14 51 1.36 2.8098 Valid
11 14 56 1.36 2.0381 Valid
12 14 57 1.36 1.1206 Tidak valid
13 14 61 1.36 1.5323 Valid
14 14 56 1.36 1.0954 Tidak valid
15 14 57 1.36 3.3627 Valid
16 14 63 1.36 1.633 Valid
17 14 63 1.36 2.3238 Valid
18 14 60 1.36 3.7947 Valid
19 14 55 1.36 5.0034 Valid
39
Taufik Permana, 2013 Program Latihan Simulasi Sebagai Upaya Meningkatkan Rasa Percaya Diri Atlet Tarung Derajat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
20 14 61 1.36 1.8371 Valid
21 14 60 1.36 1.8464 Valid
22 14 60 1.36 3.1334 Valid
23 14 70 1.36 -1.4142 Tidak valid
24 14 65 1.36 2.4495 Valid
25 14 60 1.36 0.6325 Tidak valid
26 14 60 1.36 1.633 Valid
27 14 59 1.36 0.866 Tidak valid
28 14 59 1.36 1.8974 Valid
29 14 63 1.36 0.7071 Tidak valid
30 14 38 1.36 0.4736 Tidak valid
31 14 42 1.36 -1.589 Tidak valid
32 14 48 1.36 0.866 Tidak valid
33 14 65 1.36 2.4495 Valid
34 14 51 1.36 0.7385 Tidak valid
35 14 59 1.36 3.0619 Valid
36 14 63 1.36 4.6476 Valid
37 14 56 1.36 1.3587 Tidak valid
38 14 56 1.36 3.0984 Valid
39 14 56 1.36 1.8974 Valid
40 14 58 1.36 -0.961 Tidak valid
41 14 52 1.36 1.633 Valid
42 14 59 1.36 4.0825 Valid
43 14 58 1.36 0.8528 Tidak valid
44 14 43 1.36 -1.365 Tidak valid
45 14 46 1.36 -0.739 Tidak valid
46 14 53 1.36 4.1586 Valid
47 14 62 1.36 1.4771 Valid
48 14 64 1.36 3.4641 Valid
49 14 54 1.36 1.4142 Valid
50 14 46 1.36 0.8944 Tidak valid
51 14 49 1.36 2.1004 Valid
52 14 54 1.36 0.5657 Tidak valid
53 14 61 1.36 3.5355 Valid
54 14 53 1.36 2.5981 Valid
55 14 53 1.36 0.4082 Tidak valid
56 14 60 1.36 1.2247 Tidak valid
57 14 55 1.36 3.6927 Valid
58 14 54 1.36 0 Tidak valid
59 14 56 1.36 1.3587 Tidak valid
60 14 36 1.36 0.5443 Tidak valid
61 14 55 1.36 0.6076 Tidak valid
62 14 57 1.36 0.5941 Tidak valid
63 14 43 1.36 -2.985 Tidak valid
40
Taufik Permana, 2013 Program Latihan Simulasi Sebagai Upaya Meningkatkan Rasa Percaya Diri Atlet Tarung Derajat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
64 14 40 1.36 1.1239 Tidak valid
65 14 54 1.36 2.9394 Valid
66 14 62 1.36 4.6476 Valid
67 14 53 1.36 2.0135 Valid
68 14 38 1.36 0 Tidak valid
69 14 57 1.36 1.8974 Valid
70 14 55 1.36 0.7746 Tidak valid
71 14 55 1.36 4.1586 Valid
72 14 68 1.36 5.1075 Valid
73 14 52 1.36 2.2413 Valid
74 14 60 1.36 5.1962 Valid
75 14 52 1.36 1.4142 Valid
76 14 58 1.36 3.266 Valid
77 14 55 1.36 3.9337 Valid
78 14 53 1.36 1.2607 Tidak valid
79 14 49 1.36 0.3573 Tidak valid
80 14 63 1.36 8.4853 Valid
81 14 49 1.36 0.3136 Tidak valid
82 14 60 1.36 3 Valid
83 14 56 1.36 2.3764 Valid
84 14 61 1.36 4.7556 Valid
85 14 52 1.36 0.7385 Tidak valid
86 14 57 1.36 3.6927 Valid
87 14 55 1.36 0.5 Tidak valid
88 14 56 1.36 4.2426 Valid
89 14 42 1.36 0 Tidak valid
90 14 58 1.36 2.3842 Valid
Berdasarkan tabel 3.2 menunjukan bahwa butir angket yang berjumlah 90
butir soal terdapat 38 butir soal yang tidak valid,sehingga tidak dapat dijadikan
sebagai alat pengumpul data, dan sisanya berjumlah 52 butir soal yang dapat
digunakan sebagai alat pengumpul data dan siap untuk disebarkan sesuai dengan
rencana penyebaran angket yang telah dijadwalkan sebelumnnya.
d. Pelaksanaan Pennyebaran Angket
Setelah menguji validitas tiap butir soal dan telah diketahui validitasnya
maka butir soal yang valid dapat dijadikan sebagai alat pengumpul data.
Kemudian penulis menyebarkan angket tesebut kepada sampel penelitian yang
41
Taufik Permana, 2013 Program Latihan Simulasi Sebagai Upaya Meningkatkan Rasa Percaya Diri Atlet Tarung Derajat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
berjumlah 12 atlet. Penulis melakukan test awal pada hari selasa 25 juni 2013 di
Kawah Braja Mantara Kabupaten Bandung tempat dimana para atlet berlatih.
e. Tempat dan Waktu Latihan
Setelah penulis menyebar angket (test awal), selanjutnya penulis mulai
melaksanakan program latihan simulasi yang dilaksanakan kurang lebih 6
minggu. Satojo (1988: 48) menjelaskan bahwa:
Mengenai masalah trek latihan tiap minggunya program De Corme dan
Watkin adalah 4 kali per minggu, tetapi para pelatih dewasa ini per
minggunya setuju untuk menjalankan program latihan 3 kali setiap minggu,
agar tidak terjadi kelelahan yang kronis. Adapun lama latihan yang
diperlukan adalah selama 6 minggu atau lebih.
Dari penjelasan di atas, maka penulis melaksanakan program latihan
simulasi ini setiap minggu selama 6 minggu dan dilaksanakan di Satlat Katapang
Kabupaten Bandung, mulai dari test awal (pre test), perlakuan (treatment), dan
test akhir (post test).
Adapun waktu pelaksanaan penelitian dilakukan dari bulan juni sampai
bulan juli dengan rincian sebagai berikut.
a. Test awal dilaksanakan pada hari selasa tanggal 25 juni 2013 jam
15.30 WIB
b. Perlakuan dilaksanakan mulai hari minggu tangggal 30 juni dan 7 juli
2013 pada jam 08.00 – 10.30 pagi hari dan minggu-minggu
selanjutnya proses latihan dilaksanakan pada jam 19.30 - 21.30
karena bertepatan dengan bulan ramadhan dan untuk mengoptimalkan
proses latihan maka latihan di mundurkan waktunya.
c. Test akhir dilaksanakan pada hari selasa tanggal 30 juli 2013 jam
19.30 – selesai.
42
Taufik Permana, 2013 Program Latihan Simulasi Sebagai Upaya Meningkatkan Rasa Percaya Diri Atlet Tarung Derajat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
d. Pelaksanaan pengumpulan data
1. Pelaksanaan
a. Penulis menjelaskan tata cara pengisian angket dengan benar
b. Penulis membagikan angket
c. Pengisian angket oleh sampel sebelum memulai latihan
d. Angket dikumpulkan dan dihitung skor dari tiap butir soal
2. Penelitian
a. Latihan simulasi setiap satu minggu satu kali selama 6 minggu
3. Peralatan yang digunakan
a. Alat tulis
b. Balloint
c. Angket
d. Stopwatch
e. Peralatan tarung
f. Form penilaian tarung
g. Lonceng
E. Prosedur Pengolahan Data
Pada penelitian ini analisis data dilakukan dengan berorientasi kepada
pengujian hipotesis melalui uji kebermaknaan korelasi. Pengujian hipotesis
penelitian ini pada dasarnya ingin mengetahui apakah ada pengaruh latihan
simulasi terhadap peningkatan percaya diri atlet Tarung Derajat.
Agar analisis berjalan dengan lancar maka penulis menempuh langkah-
langkah sebagai berikut:
1. Melihat dan memutuskan hasil sah atau tidak. Setelah angket dibagikan
kepada sumber data, penulis mengumpulkannya kembali yang kemudian
diperiksa untuk melihat dan memastikan keabsahan pengisian angket
tersebut. Mungkin saja dalam pengisian angket responden tidak mengisi
salah satu butir soal atau responden mengisi lebih dari dua alternatif
jawaban.
43
Taufik Permana, 2013 Program Latihan Simulasi Sebagai Upaya Meningkatkan Rasa Percaya Diri Atlet Tarung Derajat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
2. Memberikan nilai pada tiap butir pernyataan dalam angket yang telah
dijawab dengan kriteria penilaian sebagai berikut:
a. Pertanyaan positif : SS=5, S=4, R=3, TS=2, STS=1
b. Pertanyaan negatif : SS=1, S=2, R=3, TS=4, STS=5
3. Mengelompokan setiap butir pernyataan
4. Menjumlahkan nilai seluruh pernyataan untuk setiap responden
5. Menghitung skor rata-rata dari setiap kelompok
6. Menghitung simpangan baku
7. Menguji variansi
8. Menguji normalitas data menggunakan uji kenormalan liliefors, hal ini
dilakukan karena dalam skripsi ini hanya terdapat satu variabel, dan hanya
menggunakan sampel yang sedikit. Prosedur yang digunakan menurut
Sudjana (1996: 46):
Z =
9. Uji Homogenitas dengan rumus:
F =
10. Uji Signifikansi peningkatan hasil latihan dan perbedaannya menggunakan
uji t dengan rumus sebagai berikut:
t =
√ ⁄
Keterangan:
t :nilai kritis untuk uji signifikansi beda
: rata-rata beda
: simpangan baku beda
n : sampel
44
Taufik Permana, 2013 Program Latihan Simulasi Sebagai Upaya Meningkatkan Rasa Percaya Diri Atlet Tarung Derajat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
11. Pengujian Hipotesis
Hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:
Ho : Latihan simulasi tidak memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap peningkatan rasa percaya diri atlet
Tarung Derajat
Ha : Latihan simulasi memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap peningkatan rasa percaya diri atlet Tarung
Derajat