bab iii metode penelitian a. metode...

16
Aria Bagiasa Chidmahdjati, 2016 EVALUASI POLA PEMANFAATAN RUANG DI KAWASAN METROPOLITAN BANDUNG RAYA MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 66 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam menggunakan data penelitiannya (Arikunto, 1997). Menurut Sutanto (1992, hlm. 82) berpendapat bahwa “metode penelitian atau metodologi suatu studi, ialah rancang-bangun (design) menyeluruh untuk menyelesaikan masalah penelitian”. Sugioyono (2008, hlm. 2) mengutarakan “bahwa metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Upaya untuk mendapatkan data tersebut, dalam hal ini yaitu data tingkat kesesuaian antara pola pemanfaatan ruang (penggunaan lahan) yang ada di lapangan dengan rencana tata ruang maka penelitian ini menggunakan metode survei deskriptif, kemudian didukung oleh data penginderaan jauh (citra satelit), dianalisa dan disajikan menggunakan Sistem Informasi Geografis. Metode survei deskriptif memiliki keunggulan dalam membahas informasi mengenai fenomena yang ada di lapangan, sebagaimana menurut West (1980) (dalam Yunus 2010, hlm. 312) mengungkapkan bahwa secara komprehensif metode survei deskriptif dapat mengupas secara mendalam mengenai fenomena geosfer baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Hal demikian sehingga pada proses penelitian, metode tersebut dapat dibantu oleh alat analisis berupa peta-peta, citra satelit, tabel dan diagram sehingga dalam pembahasan penelitian dapat menggabungkan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah mixed methods atau metode campuran. Menurut Creswell & Plano Clark (2007) menguraikan bahwa, Penelitian metode campuran merupakan pendekatan penelitian yang mengkombinasikan atau mengasosiasikan bentuk kualitatif dan bentuk kuantitatif. Pendekatan ini melibatkan asumsi-asumsi filosofis, pendekatan kualitatif dan kuantitatif, dan pencampuran

Upload: tranthu

Post on 14-Jun-2019

238 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/28804/6/S_GEO_1101700_Chapter3.pdf · Berdasarkan rumus Slovin di atas dengan batas toleransi kesalahan 10% maka sampel

Aria Bagiasa Chidmahdjati, 2016 EVALUASI POLA PEMANFAATAN RUANG DI KAWASAN METROPOLITAN BANDUNG RAYA MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

66

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

menggunakan data penelitiannya (Arikunto, 1997). Menurut Sutanto (1992,

hlm. 82) berpendapat bahwa “metode penelitian atau metodologi suatu studi,

ialah rancang-bangun (design) menyeluruh untuk menyelesaikan masalah

penelitian”. Sugioyono (2008, hlm. 2) mengutarakan “bahwa metode

penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data

dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.

Upaya untuk mendapatkan data tersebut, dalam hal ini yaitu data

tingkat kesesuaian antara pola pemanfaatan ruang (penggunaan lahan) yang

ada di lapangan dengan rencana tata ruang maka penelitian ini menggunakan

metode survei deskriptif, kemudian didukung oleh data penginderaan jauh

(citra satelit), dianalisa dan disajikan menggunakan Sistem Informasi

Geografis.

Metode survei deskriptif memiliki keunggulan dalam membahas

informasi mengenai fenomena yang ada di lapangan, sebagaimana menurut

West (1980) (dalam Yunus 2010, hlm. 312) mengungkapkan bahwa secara

komprehensif metode survei deskriptif dapat mengupas secara mendalam

mengenai fenomena geosfer baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Hal

demikian sehingga pada proses penelitian, metode tersebut dapat dibantu oleh

alat analisis berupa peta-peta, citra satelit, tabel dan diagram sehingga dalam

pembahasan penelitian dapat menggabungkan pendekatan kuantitatif dan

kualitatif.

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

mixed methods atau metode campuran. Menurut Creswell & Plano Clark

(2007) menguraikan bahwa,

Penelitian metode campuran merupakan pendekatan penelitian

yang mengkombinasikan atau mengasosiasikan bentuk kualitatif

dan bentuk kuantitatif. Pendekatan ini melibatkan asumsi-asumsi

filosofis, pendekatan kualitatif dan kuantitatif, dan pencampuran

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/28804/6/S_GEO_1101700_Chapter3.pdf · Berdasarkan rumus Slovin di atas dengan batas toleransi kesalahan 10% maka sampel

67

Aria Bagiasa Chidmahdjati, 2016 EVALUASI POLA PEMANFAATAN RUANG DI KAWASAN METROPOLITAN BANDUNG RAYA MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(mixing) kedua pendekatan tersebut dalam satu penelitian.

Pendekatan ini lebih kompleks dari sekedar mengumpulkan dan

menganalisis dua jenis data; ia juga melibatkan fungsi dari dua

pendekatan penelitian tersebut secara kolektif sehingga kekuatan

penelitian ini secara keseluruhan lebih besar ketimbang penelitian

kualitatif dan kuantitatif (dalam Putra, 2013, hlm. 48).

Berdasarkan kaitannya dengan pengertian tersebut dapat

disimpulkan bahwa metode campuran yang digunakan dalam penelitian

berbasis spasial ini terdiri atas pendekatan kualitatif dan kuantitatif.

Menurut Winchester (2000) bahwa pendekatan kualitatif bertujuan untuk

menjelaskan mengenai kondisi lingkungan manusia dan lingkungan fisik

alami dengan kerangka konseptual (dalam, Yunus, 2010). Pendekatan

kuantitatif dalam penelitian berbasis spasial menurut Yunus (2010)

mengungkapkan bahwa pendekatan kuantitatif memiliki tujuan utama untuk

mengungkap fenomena dengan menggunakan data angka dan

memanfaatkannya secara terukur baik secara matematis maupun statistik.

B. Bahan dan Alat Penelitian

Pelaksanaan penelitian memerlukan beberapa bahan untuk menunjang

proses penelitian, di antaranya :

1. Peta digital rencana pola ruang Provinsi Jawa Barat tahun 2009-2029

2. Data digital citra Landsat 8 wilayah selatan dan timur Jawa Barat tahun

2015

3. Data sekunder yang menunjang terkait wilayah penelitian. Data tersebut

bersumber dari literatur dan publikasi lembaga pemerintahan seperti :

a. Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat tahun 2009-

2029

b. Data kondisi geografis, monografi, sosial dan ekonomi wilayah

Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat,

Kota Cimahi dan sebagian kecamatan di wilayah Kabupaten

Sumedang.

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/28804/6/S_GEO_1101700_Chapter3.pdf · Berdasarkan rumus Slovin di atas dengan batas toleransi kesalahan 10% maka sampel

68

Aria Bagiasa Chidmahdjati, 2016 EVALUASI POLA PEMANFAATAN RUANG DI KAWASAN METROPOLITAN BANDUNG RAYA MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Selanjutnya, selain bahan-bahan tersebut yang diperlukan untuk

menunjang proses pelaksanaan penelitian, diperlukan juga alat pendukung

yang terdiri atas komponen hardware dan software, sebagai berikut :

1. Komponen hardware

a. Seperangkat laptop untuk keperluan penyusunan penelitian,

pengolahan data citra, pembuatan dan penyajian peta oleh SIG

dengan spesifikasi :

1) Laptop dengan processor Intel i Core i3 dengan kecepatan 2,3

Ghz.

2) RAM (Random Access Memory) sebesar 6 GB.

3) HDD (Hard Disk Drive) dengan kapasitas penyimpanan

640 GB.

b. Printer digunakan untuk mencetak hasil penelitian, peta dan citra.

c. GPS (Global Positioning System) digunakan untuk mengetahui

posisi koordinat wilayah penelitian.

d. Digital Camera digunakan untuk mendokumentasikan objek-objek

di wilayah penelitian.

2. Komponen Software

a. Aplikasi Map Info Profesional 10.5 digunakan untuk proses digitasi,

analisis dan penyajian peta oleh SIG.

b. Aplikasi ArcGis 10 digunakan untuk proses pengolahan data citra

Landsat 8

C. Variabel Penelitian

Variabel merupakan pengelompokan secara logis dari dua atau

lebih atribut dari objek yang diteliti (Noor, 2011, hlm.47). Selanjutnya,

variabel penelitian merupakan atribut atau sifat atau nilai suatu objek yang

mempunyai variasi tertentu (Sugiyono, 2008). Penelitian ini hanya memiliki

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/28804/6/S_GEO_1101700_Chapter3.pdf · Berdasarkan rumus Slovin di atas dengan batas toleransi kesalahan 10% maka sampel

69

Aria Bagiasa Chidmahdjati, 2016 EVALUASI POLA PEMANFAATAN RUANG DI KAWASAN METROPOLITAN BANDUNG RAYA MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

satu variabel (variabel tunggal) dengan masing-masing indikator di

dalamnya.

Variabel tersebut yaitu pola pemanfaatan ruang di Kawasan

Metropolitan Bandung Raya. Selanjutnya, untuk memahami lebih

mendalam terkait variabel pada penelitian ini terjabarkan pada Tabel 3.1

sebagai berikut:

Tabel 3.1 Variabel Penelitian

Pola Pemanfaatan Ruang

di Kawasan Metropolitan Bandung Raya

Kawasan Lindung Kawasan Budidaya

Indikator :

Kawasan hutan lindung Kawasan hutan produksi terbatas

Kawasan suaka alam

dan pelestarian alam Kawasan hutan produksi tetap

Kawasan rawan bencana alam Kawasan enclave

Kawasan pertanian sawah

Kawasan yang memberikan

perlindungan terhadap kawasan

di bawahnya

Kawasan permukiman perdesaan

Kawasan permukiman perkotaan

Sumber data : Data citra Landsat tahun 2015 dan data sekunder

(RTRWP Jawa Barat 2009-2029)

Sumber: Penulis (2016)

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Yunus (2010, hlm. 260) “populasi adalah kumpulan dari

satuan-satuan elementer yang mempunyai karakteristik dasar yang sama

atau dianggap sama". Selain itu, “populasi adalah himpunan individu atau

objek yang banyaknya terbatas atau tidak terbatas” (Tika, 2005, hlm. 24).

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/28804/6/S_GEO_1101700_Chapter3.pdf · Berdasarkan rumus Slovin di atas dengan batas toleransi kesalahan 10% maka sampel

70

Aria Bagiasa Chidmahdjati, 2016 EVALUASI POLA PEMANFAATAN RUANG DI KAWASAN METROPOLITAN BANDUNG RAYA MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Populasi juga digunakan untuk menyebutkan seluruh elemen/anggota dari

suatu

wilayah yang menjadi sasaran penelitian (Noor, 2011). Populasi dalam

penelitian ini adalah keseluruhan pemanfaatan ruang di Kawasan

Metropolitan Bandung.

Tabel 3.2 Populasi Penelitian Berdasarkan

Pola Ruang Jumlah Poligon

Kaw

asan

Lin

dung

Kawasan hutan lindung 28

Kawasan suaka alam

dan pelestarian alam 12

Kawasan rawan bencana alam 52

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/28804/6/S_GEO_1101700_Chapter3.pdf · Berdasarkan rumus Slovin di atas dengan batas toleransi kesalahan 10% maka sampel

71

Aria Bagiasa Chidmahdjati, 2016 EVALUASI POLA PEMANFAATAN RUANG DI KAWASAN METROPOLITAN BANDUNG RAYA MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sumber : RTRW Provinsi Jawa Barat 2009-2029

Pola Ruang

RTRW

Provinsi Jawa Barat

2. Sampel

Menurut Tika (2005, hlm. 24) “sampel adalah sebagian dari objek

atau individu-individu yang mewakili suatu populasi”. Selain itu, sampel

merupakan sejumlah anggota yang dipilih dari populasi (Noor, 2011).

Selanjutnya, menurut Yunus (2010) sampel merupakan objek-objek atau

bagian dari populasi yang akan diteliti dan dimanfaatkan untuk

memperoleh gambaran mengenai karakter populasi.

Metode sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

probabilty sampling. “Probabilty sampling adalah pengambilan sampel

Kawasan yang memberikan

perlindungan terhadap kawasan

di bawahnya 33

Kaw

asan

Budid

aya

Kawasan hutan produksi

terbatas 10

Kawasan hutan produksi tetap 23

Kawasan enclave 26

Kawasan pertanian sawah 1

Kawasan permukiman

perdesaan 70

Kawasan permukiman

perkotaan 1

Jumlah 256

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/28804/6/S_GEO_1101700_Chapter3.pdf · Berdasarkan rumus Slovin di atas dengan batas toleransi kesalahan 10% maka sampel

72

Aria Bagiasa Chidmahdjati, 2016 EVALUASI POLA PEMANFAATAN RUANG DI KAWASAN METROPOLITAN BANDUNG RAYA MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan memberikan kesempatan yang sama bagi setiap unsur populasi

untuk dipilih” (Tika, 2005, hlm. 29). Unsur populasi dalam penelitian ini

seluruh pola ruang yang ada di Kawasan Metropolitan Bandung Raya.

Unsur populasi tersebut memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih

sebagai sampel penelitian.

Untuk mendapatkan jumlah sampel yang akan diambil dalam

penelitian ini menggunakan rumus Slovin sebagai berikut :

Keterangan :

n : jumlah sampel

N : jumlah populasi

e : batas toleransi kesalahan (error tolerance)

Berdasarkan rumus Slovin di atas dengan batas toleransi kesalahan

10% maka sampel dapat diperoleh sebesar 72 sampel. Selanjutnya, teknik

pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah sampel acak berstrata

(stratified random sampling) dengan menggunakan rumus di bawah ini :

Penggunaan teknik sampel ini berdasarkan proporsi sub-populasi

yang beragam, seperti pada tabel 3.3

Keterangan :

n = sampel sub-populasi

sp = jumlah sub-populasi

P = populasi

k = sampel yang dikehendaki

n = sp . k

P

n = 256

1 + 256 (0,01)

= 256

3,56

n = 71,91

dibulatkan 72 sampel

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/28804/6/S_GEO_1101700_Chapter3.pdf · Berdasarkan rumus Slovin di atas dengan batas toleransi kesalahan 10% maka sampel

73

Aria Bagiasa Chidmahdjati, 2016 EVALUASI POLA PEMANFAATAN RUANG DI KAWASAN METROPOLITAN BANDUNG RAYA MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.3 Sub-populasi Pola Ruang

Sumber : RTRW Provinsi Jawa Barat 2009-2029

Pola Ruang Jumlah Poligon Hasil Sampel

Akhir K

awas

an L

indung

Kawasan hutan lindung 28 7,875 8

Kawasan suaka alam

dan pelestarian alam 12 3,375 3

Kawasan rawan bencana alam 52 14,625 15

Kawasan yang memberikan

perlindungan terhadap kawasan

di bawahnya

33 9,281 9

Kaw

asan

Budid

aya Kawasan hutan produksi

terbatas 10 2,812 3

Kawasan hutan produksi tetap 23 6,468 6

Kawasan enclave 26 7,312 7

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/28804/6/S_GEO_1101700_Chapter3.pdf · Berdasarkan rumus Slovin di atas dengan batas toleransi kesalahan 10% maka sampel

74

Aria Bagiasa Chidmahdjati, 2016 EVALUASI POLA PEMANFAATAN RUANG DI KAWASAN METROPOLITAN BANDUNG RAYA MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Prosedur Penelitian

Untuk mencapai tujuan penelitian memerlukan ketersedian data yang

akurat dan aktual. Ketersedian data tersebut dapat dihimpun menggunakan

teknik pengumpulan data dengan tahapan sebagai berikut :

1. Tahap Persiapan

a. Studi literatur dilakukan untuk memahami materi yang terkait dalam

penelitian. Literatur dapat diperoleh dari buku, jurnal, skripsi dan hasil

penelitian lainnya yang relevan. Materi yang terkait dalam penelitian

ini yaitu mengenai, RTRW Provinsi Jawa Barat, pengolahan data citra

Landsat dan penggunaan lahan di Kawasan Metropolitan Bandung.

b. Pengumpulan data dilakukan untuk menghimpun data yang relevan

terkait perubahan pemanfaatan ruang di Kawasan Metropolitan

Bandung Raya meliputi :

1) Peta digital rencana pola ruang Provinsi Jawa Barat tahun 2009-

2029 digunakan sebagai landasan atau patokan utama dalam

mengevaluasi pola pemanfaatan ruang (penggunaan lahan) di

Kawasan Metropolitan Bandung Raya.

2) Data digital citra Landsat 8 wilayah pantai selatan Jawa Barat

tahun 2015 digunakan sebagai pembanding antara kondisi pola

pemanfaatan ruang (penggunaan lahan) di Kawasan Metropolitan

Bandung Raya dengan RTRWP Jawa Barat 2009-2029.

c. Penentuan deliniasi wilayah penelitian dilakukan untuk menentukan

lokasi penelitian. Deliniasi wilayah tersebut dibatasi oleh batas-batas

administrasi di masing-masing wilayah yang disesuaikan berdasarkan

RTRW Provinsi Jawa Barat 2009-2029.

d. Pengkoreksian data citra Landsat

Kawasan pertanian sawah 1 0,281 1

Kawasan permukiman

perdesaan 70 19,687 20

Kawasan permukiman

perkotaan 1 0,281 1

Jumlah 256 72 73

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/28804/6/S_GEO_1101700_Chapter3.pdf · Berdasarkan rumus Slovin di atas dengan batas toleransi kesalahan 10% maka sampel

75

Aria Bagiasa Chidmahdjati, 2016 EVALUASI POLA PEMANFAATAN RUANG DI KAWASAN METROPOLITAN BANDUNG RAYA MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pengkoreksian data citra Landsat meliputi koreksi radiometri

dengan cara menajamkan kontras atau perentangan kontras (contrast

stretching). Langkah tersebut bertujuan untuk mendapatkan tingkat

kecerahan tampilan citra sehingga mampu mengurangi kesalahan atau

distorsi pada saat tahap interpretasi citra.

e. Interpretasi Citra Landsat

Interpretasi citra Landsat dilakukan dengan melakukan

interpretasi secara digital pada citra Landsat tahun 2015 meliputi : (1)

mengklasifikasi penggunaan lahan pada citra dengan teknik un-

supervised classification,(2) menghitung luas setiap penggunaan lahan

(3) mentumpang susunkan peta (overlay) antara peta penggunaan

lahan berdasarkan citra Landsat tahun 2015 dengan peta penggunaan

lahan berdasarkan RTRW Provinsi Jawa Barat tahun 2009-2029, (4)

hasil overlay tersebut dapat menunjukan tingkat pola pemanfatan

ruang (penggunaan lahan) yang keliru terhadap rencana tata ruang.

Tabel 3.4 Populasi dan Sampel Interpretasi Penggunaan Lahan

Berdasarkan Citra Landsat 2015

Penggunaan Lahan Jumlah Deliniasi

Poligon Hasil Sampel Akhir

Hutan 25 10,71 11

Kebun 29 12,42 12

Ladang 30 12,85 13

Sawah 27 11,57 12

Permukiman 20 8,57 9

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/28804/6/S_GEO_1101700_Chapter3.pdf · Berdasarkan rumus Slovin di atas dengan batas toleransi kesalahan 10% maka sampel

76

Aria Bagiasa Chidmahdjati, 2016 EVALUASI POLA PEMANFAATAN RUANG DI KAWASAN METROPOLITAN BANDUNG RAYA MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Badan Air 2 0,85 1

Jumlah 133 57,08 58

Sumber : Hasil interpretasi citra Landsat 2015

2. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan pada penelitian ini meliputi kegiatan survei

lapangan dan analisis skoring. Survei lapangan dilakukan dengan cara

mengecek dan mencocokan secara faktual atau langsung terhadap

kenampakan objek yang tergambar pada citra dengan kenampakan objek

sebenarnya di lapangan. Pelaksanaan survei lapangan dilakukan di lokasi

yang sudah ditentukan populasi dan sampelnya, lokasi tersebut diperoleh

berdasarkan hasil interpretasi digital citra Landsat. Alat yang digunakan

dalam melakukan survei lapangan yaitu, kamera digital untuk

mendokumentasikan kenampakan objek dan GPS (Global Position

System) untuk menentukan lokasi secara akurat.

Selanjutnya, untuk mendapatkan data pada tahap survei lapangan

perlu menggunakan instrumen penelitian. Instrumen penelitian memiliki

fungsi untuk memperoleh data atau hasil penelitian di lapangan yang

kemudian dibahas sesuai dengan teknik analisis data. Berikut ini kisi-kisi

instrumen penelitian yaitu :

Tabel 3.5 Kisi-kisi Instrumen Penelitian

No Lokasi Penelitian Koordinat Citra

Landsat

Land use

RTRWP

Land use

di

Lapangan

1

Deskripsi di lapangan :

2

Deskripsi di lapangan :

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/28804/6/S_GEO_1101700_Chapter3.pdf · Berdasarkan rumus Slovin di atas dengan batas toleransi kesalahan 10% maka sampel

77

Aria Bagiasa Chidmahdjati, 2016 EVALUASI POLA PEMANFAATAN RUANG DI KAWASAN METROPOLITAN BANDUNG RAYA MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3

Deskripsi di lapangan :

dst

Deskripsi di lapangan :

Sumber : Penulis (2016)

Tahap selanjutnya adalah analisis skoring. Analisis skoring

dilakukan dengan cara memberi penilaian tertentu terhadap masing-

masing pernggunaan lahan. Pemberian skor dinilai dari 0-3 dengan

klasifikasi 0 = tidak sesuai, 1 = kesesuaian rendah, 2 = kesesuaian sedang

dan 3 = kesesuaian tinggi.

3. Tahap Pengolahan Data

Reinterpretasi citra Landsat merupakan langkah untuk

mendapatkan nilai kesesuaian antara hasil interpretasi citra dengan data

di lapangan yang bertujuan untuk menilai kembali dan memperbaiki data

awal yang keliru pada saat pengecekan di lapangan seperti, akurasi posisi

dan akurasi klasifikasi penggunaan lahan. Langkah tersebut meliputi,

pengolahan data pengamatan GPS dan uji ketelitian intepretasi citra

Landsat.

a. Pengolahan data pengamatan GPS

Pengolahan data pengamatan GPS dilakukan dengan cara

membandingkan posisi koordinat pada citra Landsat dengan posisi

koordinat di lapangan menggunakan alat GPS berdasarkan sistem

proyeksi WGS-84

b. Uji ketelitian interpretasi citra Landsat

Uji ketelitian interpretasi citra Landsat dapat mempengaruhi tingkat

kepercayaan yang dapat diberikan terhadap data citra dan hasil

penelitian.Oleh karena itu, perlu dilakukan uji ketelitian dengan cara

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/28804/6/S_GEO_1101700_Chapter3.pdf · Berdasarkan rumus Slovin di atas dengan batas toleransi kesalahan 10% maka sampel

78

Aria Bagiasa Chidmahdjati, 2016 EVALUASI POLA PEMANFAATAN RUANG DI KAWASAN METROPOLITAN BANDUNG RAYA MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

membandingkan antara hasil interpretasi citra Landsat (klasifikasi

penggunaan lahan) dengan kenyataan yang diperoleh dari pengamatan

dan pengukuran di lapangan. Berikut ini merupakan tabel kesesuaian

interpretasi :

Tabel 3.6 Kesesuaian Interpretasi

No Lokasi Interpretasi Lokasi Survei Koordinat

1 Hutan Hutan Degree°Minute’Second” LS BT

2 Kebun Kebun Degree°Minute’Second” LS BT

dst

dst

dst

dst

Sumber : Penulis (2016)

Kesesuaian interpretasi tersebut dapat diketahui nilai keakuratannya

dengan menggunakan rumus :

Jumlah Interpretasi Benar = Jumlah Interpretasi Benar x 100%

Jumlah Sampel di Lapangan

Menurut Campbell (1983) menyatakan bahwa nilai ambang

akurasi untuk kajian penggunaan lahan adalah sebesar 85%. Nilai

tersebut merupakan nilai minimum suatu pemetaan untuk kajian

penggunaan lahan menggunakan data citra penginderaan jauh.

Selanjutnya, ketelitian interpretasi citra dapat uji menggunakan

metode Aronoff dalam (Sutanto,1999)

Tabel 3.7 Matriks Uji Ketelitan Hasil Interpretasi Citra

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/28804/6/S_GEO_1101700_Chapter3.pdf · Berdasarkan rumus Slovin di atas dengan batas toleransi kesalahan 10% maka sampel

79

Aria Bagiasa Chidmahdjati, 2016 EVALUASI POLA PEMANFAATAN RUANG DI KAWASAN METROPOLITAN BANDUNG RAYA MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sumber :Aronoff dalam (Sutanto,2013)

Keterangan A-F = Jenis objek (penggunaan lahan)

Ketelitian hasil interpretasi = jumlah tiap jenis objek yang benar x 100%

Jumlah keseluruhan jenis objek

4. Tahap Penulisan Laporan

Tahap penulisan laporan tersaji melalui peta-peta tematik yang

dibuat menggunakan Sistem Informasi Geografis. Tahap penulisan

laporan tersusun secara sistematis melalui alur penelitian, lihat Gambar

3.2

Hasil Interpretasi Citra Jumlah

Ruju

kan

Objek A B C D E F

A 185 10 7 8 3 12 225

B 12 930 9 6 12 3 973

C 20 23 460 27 36 28 594

D 2 0 3 113 5 3 126

E 3 7 12 3 450 8 483

F 0 3 15 12 10 151 191

Jumlah 222 973 506 169 516 205 2.592

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/28804/6/S_GEO_1101700_Chapter3.pdf · Berdasarkan rumus Slovin di atas dengan batas toleransi kesalahan 10% maka sampel

80

Aria Bagiasa Chidmahdjati, 2016 EVALUASI POLA PEMANFAATAN RUANG DI KAWASAN METROPOLITAN BANDUNG RAYA MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.1 Diagram Alur Penelitian

Citra Digital

Satelit Landsat 8

tahun 2015

Peta Penggunaan

Lahan Berdasarkan

Citra Landsat 8

Tahun 2015

Data Sekunder

Peta Pola Pemanfaatan

Ruang Metropolitan

Bandung Raya

Peta Pemanfaatan

Kawasan Lindung

Peta Penggunaan

Lahan Berdasarkan

RTRWP Jawa Barat

2009-2029

Peta Pemanfaatan

Kawasan

Budidaya

Overlay

Sesuai Tidak

Sesuai

Data Primer

Survei Lapangan

Reinterpretasi

Peta Penyimpangan Pola Pemanfaatan Ruang

Evaluasi Pola Pemanfaatan

Ruang

di Kawasan Metropolitan

Bandung Raya

Penulis (2016)

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/28804/6/S_GEO_1101700_Chapter3.pdf · Berdasarkan rumus Slovin di atas dengan batas toleransi kesalahan 10% maka sampel

81

Aria Bagiasa Chidmahdjati, 2016 EVALUASI POLA PEMANFAATAN RUANG DI KAWASAN METROPOLITAN BANDUNG RAYA MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gam

bar

3.2

Pet

a S

ebar

an T

itik

Sam

pel

Pen

elit

ian