bab iii metode penelitian 3.1 metode penentuan lokasi ...eprints.umm.ac.id/60389/3/bab iii.pdf ·...
TRANSCRIPT
32
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penentuan Lokasi Penelitian
UKM Agronusa Mushroom merupakan salah satu ukm yang terletak dii kota
Batu yang berlokasi di Jl. Pipier No. 2 Dusun Wonorejo Desa Tulungrejo Kec
Bumaji Kota Batu. UKM Agronusa Mushroom merupakan sebuah usaha kecil
menengah yang bergerak pada bidang pertanian, hasil pertanian yaitu jamur. UKM
Agronusa Musrhoom merupakan usaha kecil menengah yang membudidayakan
jamur dan mengolah jamur, UKM ini berdiri pada tahun 2000 yang awal mulanya
berlokasi di daerah sawojajar. Tahun 2002 mulai menyewa tempat di daerah batu
pertama membudidayakan jamur kuping. Tahun 2004 pertengahan mulai
membudidayakan jamur tiram putih dengan membeli bagloknya tahun 2005 mulai
membuat baglok sendiri
3.2 Metode Pengambilan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan UKM Agronusa
Mushroom. Berdasarkan data yang diperoleh diketahui jika jumlah karyawan UKM
Agronusa Mushroom pada tahun 2018 adalah sebanyak 32 orang. Sampel menurut
Sugiyono (2014) adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Jika jumlah populasi besar maka penelitian dilakukan terhadap
sebagian dari populasi. Dari data yang diperoleh diketahui jika jumlah populasi
dalam penelitian ini sebanyak 32 karyawan sehingga seluruh anggota populasi
digunakan sebagai sampel.
33
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah sensus atau
total sampling, yaitu seluruh populasi digunakan sebagai sampel penelitian.
Landasan atau dasar dari jumlah pengambilan sampel mengacu pada pendapat dari
Arikunto (2006:120) yang mengatakan bahwa Apabila subyeknya kurang dari 100
maka lebih baik diambil semua sehingga merupakan penelitian populasi.
3.3 Metode Pengumpulan Data Dan Jenis Data
3.3.1 Metode Pengumpulan Data
1. Observasi
Observasi atau pengamatan adalah cara pengumpulan data dengan melihat
langsung ke lapangan terhadap obyek yang diteliti.
2. Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberikan pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
Pengumpulan data melalui kuesioner dilaksanakan dengan membuat daftar
pertanyaan yang diajukan kepada responden untuk memperoleh persepsi
responden mengenai motivasi kerja, kompensasi serta kinerja karyawan.
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah salah satu teknik pengumpulan data dengan cara mencatat
dan mendokumentasi kejadian-kejadian yang terjadi di lapangan.
3.3.2 Jenis Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
34
1) Data Primer
Data primer yaitu data yang didapat dari sumber pertama atau secara
langsung dari perusahaan untuk dijadikan bahan penelitian. Pada penelitian
ini data primer diperoleh peneliti dari survey ke UKM Agronusa
Mushroom, baik itu berupa data jawaban responden dari kuesioner dan
wawancara secara langsung dengan karyawan UKM Agronusa Mushroom
sesuai dengan kebutuhan penelitian ini.
2) Data Sekunder
Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan
disajikan dalam bentuk tabel, grafik, gambar dan lain sebagainya dan
disajikan oleh pihak pengumpul data primer atau dengan pihak lain.
3.3.3 Skala Pengukuran Data
Penelitian ini menggunakan skala likert yang mempunyai nilai skor 1
sampai skor 5. Data yang di peroleh dari penelitian ini adalah data kuantitatif
untuk diketahui nilainya dengan menggunakan skala likert. Menurut Sugiyono
(2014) skala likert di gunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan presepsi
seseorang atau sekelompok orang tentang fenomenasosial. Jawaban setiap item
instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif
sampai negatif, sedangkan untuk setiap indikatornyaakan diberi 5 pilihan
jawaban untuk setiap pertanyaan. Dalam penelitian ini setiap jawaban atas
variabel yang di gunakan sistem skor/nilai dengan dasar likert, untuk mengukur
35
variabel motivasi kerja, kompensasi dan produktivitas kerja karyawan. Instrumen
penelitiannya adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1
Skor Jawaban Item dan Variabel Motivasi Kerja, Kompensasi, Kinerja
Pilihan
Jawaban Skor
Variabel
Motivasi kerja Kompensasi Produktivitas
kerja
Sangat tidak
setuju 1 Sangat rendah Sangat buruk
Sangat r
endah
Tidak setuju 2 Rendah Buruk Rendah
Netral 3 Cukup Cukup Cukup
Setuju 4 Tinggi Baik Tinggi
Sangat setuju 5 Sangat tinggi Sangat baik Sangat Tinggi
Metode transformasi data yang digunakan adalah method of successive interval.
Metode suksesif interval merupakan proses mengubah data ordinal menjadi data
interval. Data ordinal sebenarnya adalah data kualitatif atau bukan angka
sebenarnya. Data ordinal menggunakan angka hanyalah sebagai simbol data
kualitatif. Analisis jalur membutuhkan perhitungan matematis di dalamnya,
maka dari itu perlu adanya transformasi dari skala ordinal menjadi interval.
3.4 Batasan istilah dan pengukuran variabel
3.4.1 Batasan Istilah
Penulisan batasan istilah pada penelitian ini bertujuan untuk menghindari adanya
perbedaan pemahaman judul antara penulis dan pembaca, maka penulis
menyusun batasan istilah sebagai berikut:
a. Kinerja Karyawan
Produktivitas kerjakaryawan adalah pencapaian hasil kerja yang diperoleh
dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja karyawan. Kuantitas,
Kualitas dan Ketepatan waktu menjadi tolak ukur untuk mengetahui
36
produktivitas kerja dari karyawan. Indikator produktivitas kerja yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
1) Kuantitas Pekerjaan adalah suatu hasil yang dicapai oleh karyawan dalam
jumlah tertentu. Jumlah target dalam satu bulan yang harus di capai yaitu
60,000 produksi
2) Kualitas Pekerjaan adalah suatu standar hasil yang berkaitan dengan mutu
dari suatu produk yang dihasilkan oleh karyawan.
3) Ketepatan Waktu adalah tingkat suatu aktivitas yang diselesaikan pada
waktu yang ditentukan.
b. Motivasi Kerja
Motivasi kerja adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh individu atau
karyawan untuk mencapai tujuan dengan adanya dorongan untuk memenuhi
kebutuhan. Teori yang digunakan untuk indikator dari motivasi dari Abraham
Maslow dalam bangun (2012), ada lima tingkatan teori yang digunakan untuk
mengukur indikator dalam penelitian ini adalah kebutuhan fisiologis,
kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosisal, kebutuhan akan pengahragaan, dan
kebutuuhan aktualisasi diri . Indikator dari motivasi adalah sebagai berikut:
1. Kebutuhan fisiologis
Kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan paling dasar dalam kehidupan
manusia. Manusia dalam hidupnya lebih mengutamakan fisiologis,
kebutuhan ini merupakan kebutuhan paling mendasar bagi hidup manusia
antara lain, kebutuhan makan, minum tempat tinggal, dan istirahat.
37
2. Kebutuhan Rasa Aman
Kebutuhan rasa aman adalah kebutuhan ingin rasa aman baik dari
lingkungan dan orang-orang.
3. Kebutuhan Sosial
Kebutuhan sosial dibutuhkan untuk berinteraksi sosial, serta diterima
dalam pergaulan kelompok pekerja
4. Kebutuhan Penghargaan
Penghargaan dapat diberikan baik dari lingkungan kerja dan pimpinan
5. Aktualisasi Diri
Pemenuhan kebutuhan ini untuk pengembangan kemampuan karyawan
yang diselenggarakan oleh pimpinan perusahaan dalam bentuk pelatihan
c. Kompensasi
Kompensasi adalah imbalan yang diterima karyawan dalam suatu peruahaan
atas jasa dan pekerjaan yang telah dilakukannya dimana dalam hal ini adalah
kompensasi langsung. Seperti Gaji, Bonus, Tunjangan Hari raya dan
penghargaan bagi karyawan yang berprestasi. Indikator dari kompensasi
adalah sebagai berikut:
1. Gaji
Gaji adalah suatu balas jasa yang dibayar secara periodik kepada karyawan
berdasarkan waktu yang telah disepakati.
38
2. Bonus
Bonus adalah sejumlah uang yang ditambahkan ke gaji karyawan, hal ini
diperuntukkan bagi karyawan sebagai hadiah karena mereka telah
melakukan pekerjaan dengan baik.
3. Tunjangan hari raya
Tunjangan Hari Raya adalah hak pendapatan pekerja yang wajib
dibayarkan oleh Perusahaan kepada pekerja menjelang Hari Raya
Keagamaan yang berupa uang atau barang.
4. Penghargaan bagi karyawan yang berprestasi
Penghargaan bagi karyawan yang berprestasi adalah pendapatan berbentuk
uang atau barang yang diterima karyawan sebagai imbalan atau jasa atas
prestasi yang dicapai karyawan.
3.4.2 Pengukuran Variabel
1. Kinerja Karyawan
Variabel kinerja karyawan (Y) diukur melalui pendekatan skala likert dengan
menggunkan indikator sebagai berikut:
a. Kuantitas pekerjaan.
b. Kualitas pekerjaan.
c. Ketepatan waktu.
2. Motivasi (X1)
Variabel motivasi diukur melalui skala likert dengan menggunakan indikator
sebagai berikut:
39
a. Kebutuhan fisilogis
b. Kebutuhan rasa aman
c. Kebuutuhan sosial
d. Kebutuhan akan pengahargaan
e. Aktualisasi diri
3. Kompensasi (X2)
Variabel kompensasi (X2) diukur melalui pendekatan skala likert dengan
menggunakan indikator sebagai berikut:
a. Gaji
b. Bonus
c. Tunjangan hari raya
d. Penghargaan bagi karyawan yang berprestasi
3.5 Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu dengan metode
deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Metode deskriptif kualitatif pada
penelitian ini yaitu merupakan metode yang digunakan analisis data terutama untuk
melihat gambaran secara umum penelitian ciri-ciri atau karakteristik responden dan
variabel serta mendeskripsikan data variabel penelitian. Metode deksriptif kuantitatif
merupakan pengukuran variabel-variabel penelitian dengan angka dan dilanjutkan
dengan analisis data melalui prosedur statistik untuk menguji kebenaran hipotesis
penelitian yang telah diajukan sebelumnya, kemudian dilengkapi dengan penjelasan
40
secara deskriptif mengenai fenomena-fenomena yang terjadi dilapangan sehingga
dapat tercermin keadaan yang sesungguhnya (Wahyono, 2017).
Prosedur statistik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Analisis jalur (path
analysis). Analisis jalur memerlukan prasyarat analisis yaitu uji validitas, uji
reliabilitas, uji normalitas, uji linearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji
multikolenieritas dengan penjelasan sebagai berikut:
1.5.1 Uji Prasyarat Analisis
1. Uji Instrumen Penelitian
a. Uji Validitas
Menurut Perdana (2016) uji validitas adalah suatu alat pengujian terhadap
instrument penelitian yang dibentuk dan disusun sedemikian rupa untuk mengukur
ketepatan, kecermatan dan sah nya suatu instrument penelitian yang berupa kuesioner.
Uji validitas dengan program SPSS merupakan teknik pengujian yang sering
digunakan para peneliti yaitu menggunakan Korelasi Bivariate Pearson (Produk
Momen Pearson). Analisis Bivariate Pearson ini dilakukan dengan mengkorelasikan
masing-masing skor butir dengan skor total. Skor total adalah akumulasi atau
penjumlahan dari keseluruhan butir. Butir-butir pertanyaan yang berkorelasi signifikan
dengan skor total menunjukkan butir-butir tersebut mampu memberikan penjelasan
terhadap sesuatu yang ingin diungkap. Jika r hitung lebih besar dari r tabel dan nilai r
positif, maka butir atau pertanyaan tersebut dikatakan valid.
41
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas merupakan uji yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana hasil
suatu pengukuran dapat dipercaya, suatu hasil pengukuran dapat dipercaya apabila
dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subyek yang sama,
diperoleh hasil pengukuran yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri
subyek memang belum berubah (Matodang, 2004). Menurut Perdana (2016) uji
reliabilitas merupakan alat untuk menguji atau mengukur kepercayaan instrument
kuesioner yang merupakan indikator dari variable atau konstruk untuk mengetahui
konsistensi dari sebuah alat ukur dan konsisten jika pengukuran tersebut diulang dari
waktu ke waktu. Metode yang sering digunakan dalam penelitian yaitu dengan
menggunakan nilai Cronbach’s Alpha. Jika nilai Cronbach’s Alpha > rtabel , maka
butir-butir instrument penelitian tersebut reliabel atau dapat dipercaya.
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah pengujian data untuk melihat apakah nilai residual
terdistribusi normal atau tidak. Menurut Perdana (2016) uji normalitas dimaksudkan
untuk memperlihatkan bahwa ada sampel diambil dari populasi yang berdistribusi
normal. Teknik yang dapat digunakan untuk menguji normalitas, antara lain Uji
Kolgomorov-Smirnov dan dengan grafik. Uji Kolmogorov-Smirnov Test melalui
program SPSS 23 for windows. Apa bila nilai Asymp. Sig. suatu variabel lebih besar
dari level of significant 5% (> 0.050) maka variabel tersebut berdistribusi normal,
sedangkan jika nilai Asymp. Sig. suatu variabel lebih kecil dari level of significant 5%
42
(< 0.050) maka variabel tersebut tidak terdistribusi normal. Menggunkanan uji grafik
yaitu normal tidaknya suatu data dapat dideteksi juga lewat plot grafik histogram, jika
bulatan pada pp plot mengikuti garis kenormalan data dan histogram membentuk kurva
landai maka data berdistribusi normal.
b. Uji Lineritas
Uji linearitas digunakan untuk melihat apakah model yang dibangun mempunyai
hubungan linear atau tidak. Menurut Hadis (2015) uji linearitas data bertujuan untuk
mengetahui linear atau tidaknya masing-masing variabel bebas terhadap variabel
terikat. Pengujian dilakukan dengan analisis regresi linear menggunakan test of
linearity program SPSS. Menurut Wibowo (2016) untuk menentukan apakah sebaran
skor antara kedua variabel yang kita uji linier, maka perlu dilihat nilai p (Sig) dengan
p linearity. Jika nilai p lebih besar dari 0.05 (p>0.05) maka sebaran data dianggap tidak
linier, sebaliknya jika nilai p lebih kecil dari 0,05 (p<0.05) maka sebaran data dianggap
linier. Acuan kedua yaitu Fhitung deviation from linearity, jika nilai Fhitung deviation from
linearity < Ftabel maka sebaran data dianggap linier, sebaliknya jika nilai jika nilai Fhitung
deviation from linearity > Ftabel maka sebaran data dianggap tidak linier.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas adalah varian residual yang tidak sama pada semua
pengamatan di dalam model regresi yang mana regresi yang baik seharusnya tidak
terjadi heteroskedasitas Denziana et al, (2014). Pengambilan keputusan yaitu dengan
cara:
43
1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik membentuk suatu pola tertentu yang
teratur (begelombang melebar kemudian menyempit), maka dapat disimpulkan
bahwa terjadi heteroskedastisitas.
2. Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik yang menyebar di atas dan di
bawah angka 0 pada sumbu Y, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
heteroskedastisitas.
d. Uji Multikolinearitas
Menurut Perdana (2016) uji multikolinearitas merupakan alat uji model regresi
untuk menemukan adanya korelasi atau hubungan yang kuat antar variable bebas.
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi yang kuat diantara variabel
bebas. Uji multikolinearitas dapat dilakukan dengan uji regresi, berdasarkan nilai VIF
(Variance Inflation Factor) dan nilai Tolerance. Kriteria yang digunakan adalah:
1. Jika nilai VIF < 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat masalah
multikolinearitas.
b. Jika nilai Tolerance ≥ 0,10, maka maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat
masalah multikolinearitas
1.5.2 Analisis Jalur (Path Analysis)
Menurut Juanim (2004) analisis jalur adalah bagian dari model regresi yang dapat
digunakan untuk menganalisis hubungan sebab akibat antar satu variabel dengan
variabel lainya. Sistem hubungan sebab akibat tersebut menyangkut dua jenis variabel
yaitu variabel bebas variabel yang biasa di simbolkan dengan huruf X1, X2,... Xm, dan
variabel terikat atau variabel yang dipengaruhi yaitu variabel yang biasa disimbolkan
44
dengan huruf Y1, Y2,…. Yn. Pengaruh pada analisis jalur yaitu pengaruh eksogen
variabel terhadap endogen variabel yang dapat berupa pengaruh langsung dan tidak
langsung. Model persamaan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan
model satu persamaan struktural (A Single Equation Path Model /A Single Regression
Equation). Model ini merupakan model yang mengambarkan hubungan kausal antara
X1, X2, X3, X4 terhadap Y, biasanya dengan bentuk model ini peneliti hanya ingin
melihat pengaruh variabel eksogen (X1, X2,X3, X4) terhadap variabel endogen (Y),
disamping melihat pengaruhnya secara bersama-sama, peneliti juga ingin mengetahui
variabel mana yang memiliki pengaruh terbesar Juanim (2004). Langkah analisis jalur
menurut Sarwono (2011)
1. Membuat diagram jalur atau hubungan struktural antara variabel eksogen dan
endogen pada penelitian serta persamaan strutruralnya.
2. Menghitung korelasi antar variabel, koefisien jalur serta koefisien determinasi.
3. Menghitung pengaruh faktor lain Pyε dengan menggunakan rumus:
ρYXԐ = √(1 − 𝑅2𝑦(𝑥1𝑥2…𝑘
4. Menguji Koefisien Jalur :
a. Melakukan pengujian secara simultan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Membuat hipotesis:
H0 = 0
(Tidak terdapat pengaruh secara simultan atau serempak antara variabel
motivasi dan kompensasi terhadap variabel kinerja )
45
H1 = PYXi≠0
(Terdapat pengaruh secara simultan atau serempak antara variabel motivasi dan
kompensasi terhadap variabel kinerja)
Syarat Pengambilan Keputusan:
1. Berdasarkan Nilai Probabilitas
Jika Sig > 0,05, maka H0 diterima
Jika Sig < 0,05, maka H0 ditolak
2. Berdasarkan nilai Nilai Fhitung dan Ftabel
Jika Fhitung < Ftabel, , maka H0 diterima
Jika Fhitung > Ftabel, , maka H0 ditolak
b. Melakukan pengujian secara parsial dengan langkah-langkah sebagai berikut
Membuat hipotesis:
H0 : PYXi = 0 atau koefisien jalur tidak signifikan.
(Tidak terdapat pengaruh secara parsial antara variabel motivasi dan
kompensasi terhadap variabel kinerja).
H1 : PYXi ≠ 0 atau koefisien jalur tidak signifikan.
(Terdapat pengaruh secara parsial variabel motivasi dan kompensasi terhadap
variabel kinerja).
Syarat Pengambilan Keputusan:
1. Berdasarkan Nilai Probabilitas
Jika Sig > 0,05, maka H0 diterima
Jika Sig < 0,05, maka H0 ditolak
46
2. Melakukan trimming jika diperlukan, apabila terjadi trimming maka perhitungan
harus diulang dengan menghilangkan jalur yang menurut pengujian tidak bermakna
(no significant).
Berikut ini merupakan hubungan struktural antara variabel eksogen dan endogen
pada penelitian:
Gambar 3.1 Hubungan Struktural antara X1, X2, dan Y
Berdasarkan Gambar 3.1 bahwa diagram jalur menggunkan model satu
persamaan struktural hanya terdiri dari sebuah substruktur (yang juga merupakan
struktur lengkapnya), yang berisi dua buah variabel eksogen X1, X2, dan sebuah
variabel endogen, yaitu Y, persamaan struktural untuk diagram jalur tersebut adalah
Y= ρYX1X1+ ρYX2X2+ ε
2. Berdasarkan nilai Nilai Thitung dan Ttabel
Jika thitung < ttabel, , maka H0 diterima ,
Jika thitung > ttabel, , maka H0 ditolak
Kinerja
Motivasi (X1)
Kompensasi
(X2)
Ԑ