bab iii metode penelitian 3.1 metode dan desain...

16
22 Fauzia Afifah, 2019 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIE JIGSAW DENGAN KARYA KUNJUNG UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode penelitian eksperimen yang dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh atau hubungan variabel tertentu terhadap variable lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat (Sugiyono, 2003). Jenis penelitian eksperimen ini adalah eksperimen kuasi yang berarti eksperimen semu. Karakteristik dari eksperimen kuasi ini tidak memungkinkan untuk mengontrol seluruh variabel yang relevan kecuali hanya beberapa variabel (Arifin, 2014, hlm. 75). Hal ini dilakukan karena tidak memungkinkan bagi peneliti untuk mengontrol semua variabel di lapangan, sehingga peneliti menerima keadaan subjek yang sebenarnya. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah the non-equivalent pretest-posttest control group design. Dalam desain ini kedua kelompok melaksanakan pretest, kemudian setelah melaksanakan seluruh rangkaian pembelajaran maka setiap kelas melaksanakan posttest untuk melihat pencapaian dan peningkatan kemampuan penalaran siswa. Sehingga struktur desainnya menjadi sebagai berikut : O X 1 O -------------------------------- O X 2 O Keterangan : O : Pretest dan posttest kemampuan penalaran matematis. X 1 : Pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan karya kunjung. X 2 : Pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

Upload: others

Post on 24-Jun-2020

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/38633/4/S_MAT_1501750_Chapter3.pdf · Sehingga struktur desainnya menjadi sebagai berikut : O X 1 O

22 Fauzia Afifah, 2019 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIE JIGSAW DENGAN KARYA KUNJUNG UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode dan Desain Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kuantitatif. Sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan

metode penelitian eksperimen yang dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh atau

hubungan variabel tertentu terhadap variable lain dalam kondisi yang terkontrol

secara ketat (Sugiyono, 2003). Jenis penelitian eksperimen ini adalah eksperimen

kuasi yang berarti eksperimen semu. Karakteristik dari eksperimen kuasi ini tidak

memungkinkan untuk mengontrol seluruh variabel yang relevan kecuali hanya

beberapa variabel (Arifin, 2014, hlm. 75). Hal ini dilakukan karena tidak

memungkinkan bagi peneliti untuk mengontrol semua variabel di lapangan,

sehingga peneliti menerima keadaan subjek yang sebenarnya.

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah the non-equivalent

pretest-posttest control group design. Dalam desain ini kedua kelompok

melaksanakan pretest, kemudian setelah melaksanakan seluruh rangkaian

pembelajaran maka setiap kelas melaksanakan posttest untuk melihat pencapaian

dan peningkatan kemampuan penalaran siswa. Sehingga struktur desainnya

menjadi sebagai berikut :

O X1 O

--------------------------------

O X2 O

Keterangan :

O : Pretest dan posttest kemampuan penalaran matematis.

X1 : Pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

dengan karya kunjung.

X2 : Pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/38633/4/S_MAT_1501750_Chapter3.pdf · Sehingga struktur desainnya menjadi sebagai berikut : O X 1 O

23

Fauzia Afifah, 2019

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIE JIGSAW DENGAN KARYA KUNJUNG UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.2 Variabel Penelitian

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran matematika dengan

model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan karya kunjung sedangkan

variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan penalaran matematis.

3.3 Populasi dan Teknik Sampel

Penelitian ini dilaksanakan di salah satu SMP di Kota Bandung pada kelas

VIII semester genap. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII

di SMP tersebut, sedangkan sampel penelitian ini adalah kelas VIII C sebagai kelas

eksperimen 1 dan VIII D sebagai kelas eksperimen 2. Jumlah murid pada masing-

masing kelas adalah 32 orang. Namun jumlah sampel yang digunakan dalam

penelitian ini masing-masing kelas adalah 28 siswa. Hal tersebut dikarenakan 4

orang pada masing-masing kelas ekperimen 1 dan kelas eksperimen 2 tidak

mengikuti pertemuan dengan lengkap.

Teknik pengambilan sampel yang dilakukan adalah teknik purposive

sampling, yaitu suatu cara pengambilan sampel yang berdasarkan pada

pertimbangan dan atau tujuan tertentu, serta berdasarkan ciri-ciri atau sifat-sifat

tertentu yang sudah diketahui sebelumnya (Arifin, 2014, hlm. 221). Pertimbangan

yang penulis ambil dalam penelitian ini adalah dua kelas siswa kelas VIII yang

belum mempelajari materi luas permukaan bangun ruang sisi datar serta memiliki

kemampuan matematis yang tidak jauh berbeda. Informasi awal dalam pemilihan

sampel diperoleh berdasarkan pertimbangan guru bidang studi matematika yang

ada di sekolah tersebut.

3.4 Definisi Operasional

1) Kemampuan Penalaran Matematis

Kemampuan penalaran matematis merupakan suatu proses berfikir seseorang

untuk mencapai suatu kesimpulan berdasarkan fakta atau sumber yang relevan

dengan indikator siswa dapat menarik kesimpulan secara logis; membuat

dugaan jawaban, proses atau solusi; menemukan pola hubungan untuk

menganalisis situasi atau membuat analogi, generalisasi, dan menyususn

konjektur; melakukan manipulasi; serta memeriksa kesahihan suatu argumen.

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/38633/4/S_MAT_1501750_Chapter3.pdf · Sehingga struktur desainnya menjadi sebagai berikut : O X 1 O

24

Fauzia Afifah, 2019

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIE JIGSAW DENGAN KARYA KUNJUNG UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Model Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw

Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw merupakan model pembelajaran

dengan menggunakan sistem pengelompokkan atau pembentukkan tim kecil

yang heterogen dan terdiri dari 4-6 siswa yang membagi beberapa bahan

belajar sehingga anggota kelompok dapat bekerja pada topik tertentu sehingga

anggota kelompok yang bekerja pada topik tertentu ini akan berkumpul

membentuk kelompok baru yang dinamakan kelompok ahli (expert team).

3) Karya kunjung

Karya kunjung merupakan metode yang mendorong siswa untuk mengetahui

apa yang telah dikerjakan temannya dengan melihat hasil karya orang lain dan

melakukan pengumpulan informasi dengan bertanya, memberikan komentar

dan saran, juga berbagi informasi kepada teman yang lainnya.

4) Model kooperatif tipe jigsaw dengan karya kunjung

Model kooperatif tipe jigsaw dengan karya kunjung merupakan kombinasi

kegiatan karya kunjung dengan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw yaitu

dengan memasukan kegiatan karya kunjung ke dalam tahapan pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw, utamanya pada tahap presentasi.

3.5 Instrumen Penelitian

Pada penelitian ini, instrumen yang digunakan adalah instrumen tes berupa

soal pretest-posttest. Instrumen tes yang digunakan dibuat berdasarkan indikator

kemampuan penalaran matematis. Instrumen tes dalam penelitian ini diberikan

sebanyak dua kali, yaitu pada saat pretest dan posttest dengan soal yang sama dan

berbentuk uraian. Soal pretest diberikan untuk megukur kemampuan penalaran

matematis siswa sebelum dilaksanakan pembelajaran, sedangkan soal posttest

diberikan untuk mengukur kemampuan penalaran matematis siswa setelah

mendapatkan treatment melalui pembelajaran dengan model pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw dengan karya kunjung pada kelas eksperimen dan model

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada kelas eksperimen dua.

Instrumen tes mengenai kemampuan penalaran matematis yang akan

digunakan berkaitan dengan materi luas permukaan bangun ruang sisi datar kelas

VIII tahun ajaran 2018/2019 semester genap. Agar instrumen tersebut tepat, maka

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/38633/4/S_MAT_1501750_Chapter3.pdf · Sehingga struktur desainnya menjadi sebagai berikut : O X 1 O

25

Fauzia Afifah, 2019

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIE JIGSAW DENGAN KARYA KUNJUNG UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

setelah terkonfirmasi oleh ahli yaitu guru matematika di tempat penelitian dan

dosen pembimbing, instrumen di uji coba terlebih dahulu pada siswa yang sudah

mempelajari materi yang akan disampaikan, dengan tujuan untuk mengetahui

validitas, reabilitas, daya pembeda , dan indeks kesukaran dari instrumen yang telah

dibuat.

Uji instrumen dilaksanakan pada kelas IX D dengan jumlah responden

sebanyak 30 siswa. Adapun pedoman skor kemampuan penalaran matematis adalah

yang dikemukakan oleh Thompson (Sulistiawati, 2016, hlm.177) adalah sebagai

berikut:

Tabel 3. 1 Kriteria Penilaian Kemampuan Penalaran Matematis

Skor Kriteria

4 Jawaban secara substansi benar dan lengkap

3 Jawaban memuat satu kesalahan atau kelalaian yang signifikan

2 Sebagian jawaban benar dengan satu atau lebih kesalahan atau kelalaian

yang signifikan

1 Sebagian besar jawaban tidak lengkap tetapi paling tidak memuat satu

argument yang benar

0 Jawaban tidak benar berdasarkan proses atau argument, atau tidak ada

respon sama sekali

Hasil uji instrumen tersebut kemudian diolah dan dianalisis validitas,

reabilitas, daya pembeda, dan indeks kesukarannya dengan software Microsoft

Excel 2010. Adapun perhitungan statistiknya dijelaskan sebagai berikut:

1) Validitas

Menurut Arikunto (2012, hlm. 79) ketentuan penting dalam evaluasi

adalah hasilnya harus sesuai dengan keadaan yang di evaluasi, dan data evaluasi

yang baik sesuai dengan keadaan disebut data valid. Salah satu cara untuk

menentukan tingkat validitas adalah dengan menghitung koefisien korelasi

produk momen dengan angka kasar. Rumusnya adalah (Arikunto, 2012, hlm.

87):

𝑟𝑥𝑦 =𝑁 ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌)

√{𝑁 ∑ 𝑋2 − (∑ 𝑋)2}{𝑁 ∑ 𝑌2 − (∑ 𝑌)

2}

Keterangan :

𝑟𝑥𝑦 = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

N = banyak siswa

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/38633/4/S_MAT_1501750_Chapter3.pdf · Sehingga struktur desainnya menjadi sebagai berikut : O X 1 O

26

Fauzia Afifah, 2019

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIE JIGSAW DENGAN KARYA KUNJUNG UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

X = skor butir soal

Y = total skor

Setelah mendapatkan hasil koefisisen korelasi antara variabel x dan

vaiabel y atau yang disimbolkan dengan rxy, maka langkah selanjutnya adalah

menguji signifikansinya agar mengetahui soal tersebut dapat digunakan atau

tidaknya untuk populasi yang lebih banyak subjeknya. Caranya nilai rxy tersebut

selanjutnya dibandingkan dengan rtabel dengan tingkat kepercayaan 95% atau

𝛼=0.05 dan dk= n-2. Apabila rxy > rtabel maka butir soal dikatakan valid dan

apabila rxy < rtabel maka butir soal dikatakan tidak valid. Selanjutnya, untuk

menentukan tingkat validitas alat evaluasi dapat digunakan kriteria yang

disajikan dalam tabel 3.2 berikut :

Tabel 3. 2 Kategori Koefisien Korelasi

Nilai 𝒓𝒙𝒚 Kategori

0,800 < 𝑟𝑥𝑦 ≤ 1,00 Sangat tinggi

0,600 < 𝑟𝑥𝑦 ≤ 0,800 Tinggi

0,400 < 𝑟𝑥𝑦 ≤ 0,600 Sedang

0,200 < 𝑟𝑥𝑦 ≤ 0,400 Rendah

0,00 < 𝑟𝑥𝑦 ≤ 0,200 Sangat rendah

𝑟𝑥𝑦 ≤ 0,00 Tidak valid

Arikunto (2009, hlm. 75)

Setelah melakukan uji instrumen, dengan jumlah sampel yang digunakan

sebanyak 30 siswa, derajat tingkat kepercayaan 95% atau α = 0,05 dan dk = n-2

= 28, maka diperoleh 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0,361. Sehingga berikut adalah penyajian hasil uji

vaiditas instrumen dalam tabel 3.3 :

Tabel 3. 3 Hasil Uji Validitas Instrumen

Nomor

Soal

Koefisien

Korelasi (𝒓𝒙𝒚) 𝒓𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍 Kriteria Kategori Keterangan

1 0,6776 0,361 Valid Tinggi Digunakan

2 0,6831 Valid Tinggi Digunakan

3 0,6495 Valid Tinggi Digunakan

4 0,5641 Valid Sedang Digunakan

5 0,7641 Valid Tinggi Digunakan

2) Reliabilitas

Arikunto (2012, hlm. 100) mengungkapkan bahwa reliabilitas

berhubungan dengan masalah ketetapan hasil tes atau seandainya hasil berubah-

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/38633/4/S_MAT_1501750_Chapter3.pdf · Sehingga struktur desainnya menjadi sebagai berikut : O X 1 O

27

Fauzia Afifah, 2019

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIE JIGSAW DENGAN KARYA KUNJUNG UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ubah, perubahan yang terjadi dapat dikatakan tidak berarti. Suherman (2003,

hlm. 127) menyatakan bahwa reliabilitas suatu alat ukur atau alat evaluasi

dimaksudkan sebagai suatu alat yang memberikan hasil yang tetap sama atau

ajeg (konsisten). Sehingga jika suatu tes tersebut reliabel maka hasil pengukuran

dari tes tersebut akan tetap sama jika diberikan pada subjek yang sama, meskipun

dilakukan oleh orang, waktu, dan tempat yang berbeda.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan instrumen tes berbenuk

uraian, sehingga untuk mencari reliabilitas instrumen digunakan rumus Alpha

sebagai berikut (Arikunto, 2012, hlm. 122):

𝑟11 = (𝑛

(𝑛 − 1)) (1 −

∑ 𝜎𝑖2

𝜎𝑡2

)

Keterangan :

𝑟11 = realibilitas yang dicari

n = banyaknya butir soal

𝜎𝑖2 = varians skor tiap item

𝜎𝑡2 = varians skor total

Tabel 3. 4 Kategori Koefisien Korelasi Reliabilitas

Besarnya 𝒓𝟏𝟏 Kategori

𝑟11 < 0,20 sangat rendah

0,20 ≤ 𝑟11 < 0,40 Rendah

0,40 ≤ 𝑟11 < 0,70 Sedang

0,70 ≤ 𝑟11 < 0,90 Tinggi

0,90 ≤ 𝑟11 < 1,00 sangat tinggi

(J.P. Guilford dalam Suherman, 2003:139)

Untuk menyempurnakan perhitungan reliabilitas sampai pada kesimpulan,

sebaiknya hasil tersebut dikonsultasikan dengan tabel r product moment.

(Arikunto, 2009, hlm. 112). Jika harga r lebih kecil dari harga kritik dalam tabel,

maka korelasi tersebut tidak signifikan, begitu pula sebaliknya (Arikunto, 2009,

hlm. 75). Artinya apabila diperoleh 𝑟11 ≥ 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka butir soal tersebut

dinyatakan reliabel dan jika 𝑟11 < 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka butir soal tersebut dinyatakan

tidak reliabel.

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/38633/4/S_MAT_1501750_Chapter3.pdf · Sehingga struktur desainnya menjadi sebagai berikut : O X 1 O

28

Fauzia Afifah, 2019

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIE JIGSAW DENGAN KARYA KUNJUNG UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun hasil uji reliabilitas berdasarkan pengolahan data uji instrumen

diperoleh 𝑟11 (𝐴𝑙𝑝ℎ𝑎) = 0,6895 dan 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0,361 sehingga diperoleh 𝑟11 ≥

𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 artinya instrumen tes reliabel dengan kategori sedang.

3) Daya Pembeda

Menurut Arikunto (2012, hlm. 226) daya pembeda merupakan

kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai

(berkemampuan tinggi) dan siswa yang kurang pandai (berkemampuan rendah).

Sehingga jika hasil dari suatu tes menunjukan bahwa siswa yang pandai

mendapatkan skor tinggi dan siswa yang kurang pandai mendapatkan skor

rendah maka instrumen tes tersebut memilki daya pembeda yang baik. Menurut

Lestari dan Yudhanegara (2017, hlm. 217) untuk soal uraian, perhitungan daya

pembeda menggunakan rumus berikut:

𝐷𝑃 = �̅�𝐴 − �̅�𝐵

𝑆𝑀𝐼

Keterangan:

DP = Indeks Daya Pembeda

�̅�𝐴 = rata-rata skor jawaban siswa kelompok atas

�̅�𝐵 = rata-rata skor jawaban siswa kelompok bawah.

Klasifikasi interpretasi untuk daya pembeda yang banyak digunakan

menurut Suherman (2003, hlm. 161) disajikan dalam tabel 3.5 berikut:

Tabel 3. 5 Kategori Daya Pembeda

Besarnya DP Kategori

DP ≤ 0,00 Sangat jelek

0,00 < DP ≤ 0,20 Jelek

0,20 < DP ≤ 0,40 Cukup

0,40 < DP ≤ 0,70 Baik

0,70 < DP ≤ 1,00 Sangat baik

Berdasarkan hasil pengolahan data uji instrumen diperoleh hasil uji daya

pembeda yang disajikan dalam tabel 3.6 berikut:

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/38633/4/S_MAT_1501750_Chapter3.pdf · Sehingga struktur desainnya menjadi sebagai berikut : O X 1 O

29

Fauzia Afifah, 2019

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIE JIGSAW DENGAN KARYA KUNJUNG UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3. 6 Hasil Uji Daya Pembeda Instrumen

Nomor Soal Besarnya DP Kategori

1 0,41 Baik

2 0,56 Baik

3 0,38 Cukup

4 0,31 Cukup

5 0,50 Baik

4) Indeks Kesukaran

Menurut Arikunto (2012, hlm. 223) bilangan yang menunjukan sukar dan

mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran. Sehingga jika hasil dari suatu tes

menunjukan banyaknya siswa yang salah maka dapat dikatakan bahwa indeks

kesukarannya tinggi. Menurut Lestari dan Yudhanegara (2017, hlm. 224) untuk

soal uraian, perhitungan indeks kesukaran dapat menggunakan rumus berikut:

𝐼𝐾 = �̅�

𝑆𝑀𝐼

Keterangan:

IK = Indeks kesukaran

�̅� = Rata-rata skor jawaban siswa pada suatu butir soal

SMI= Skor Maksimum Ideal, yaitu skor maksimum yang diperoleh siswa jika

menjawab butir soal tersebut dengan tepat.

Tabel 3. 7 Kriteria Interpretasi Indeks Kesukaran

Besarnya IK Interpretasi

0,00 ≤ IK ≤ 0,30 Sukar

0,30 < IK ≤ 0,70 Sedang

0,70 < IK ≤ 1,00 Mudah

Berdasarkan hasil pengolahan data uji instrumen diperoleh hasil uji indeks

kesukaran setiap butir soal yang disajikan dalam tabel 3.8 berikut :

Tabel 3. 8 Hasil Uji Indeks Kesukaran Instrumen

Nomor Soal Besarnya IK Kategori

1 0,73 Mudah

2 0,68 Sedang

3 0,75 Mudah

4 0,67 Sedang

5 0,29 Sukar

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/38633/4/S_MAT_1501750_Chapter3.pdf · Sehingga struktur desainnya menjadi sebagai berikut : O X 1 O

30

Fauzia Afifah, 2019

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIE JIGSAW DENGAN KARYA KUNJUNG UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Selanjutnya, berikut adalah rekapitulasi hasil uji instrumen tes setiap butir

soalnya:

Tabel 3. 9 Rekapitulasi Hasil Uji Instrumen

No

Soal

Validitas

𝒓𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍 = 𝟎, 𝟑𝟔𝟏 Daya Pembeda

Indeks

Kesukaran

𝒓𝒙𝒚 Kriteria Kategori DP Kategori IK Kategori

1 0,6776 Valid Tinggi 0,41 Baik 0,73 Mudah

2 0,6831 Valid Tinggi 0,56 Baik 0,68 Sedang

3 0,6495 Valid Tinggi 0,38 Cukup 0,75 Mudah

4 0,5641 Valid Sedang 0,31 Cukup 0,67 Sedang

5 0,7641 Valid Tinggi 0,50 Baik 0,29 Sukar

Reliabilitas

(𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0,361)

𝒓𝟏𝟏 Kategori

0,6895 Reliabel (sedang)

Berdasarkan hasil pada tabel 3.9 dapat disimpulkan bahwa kelima butir soal

layak digunakan penelitan.

3.6 Perangkat Pembelajaran

Perangkat pembelajaran adalah sekumpulan kelengkapan sumber belajar

untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran. Pada penelitian ini perangkat

pembelajaran yang digunakan adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),

Lembar Kerja Siswa (LKS) dan Lembar Observasi Aktivitas Siswa dan Guru.

3.7 Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian ini dibagi ke dalam tiga tahap, diantaranya:

1) Tahap persiapan

a) Mengidentifikasi masalah

b) Melakukan studi literatur

c) Menganalisis dan meumuskan masalah

d) Mengajukan outline pengajuan judul skripsi

e) Membuat proposal penelitian dan melaksanakan proses bimbingan

f) Melaksanakn seminar proposal penelitian

g) Memilih sekolah untuk penentuan sampel penelitian

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/38633/4/S_MAT_1501750_Chapter3.pdf · Sehingga struktur desainnya menjadi sebagai berikut : O X 1 O

31

Fauzia Afifah, 2019

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIE JIGSAW DENGAN KARYA KUNJUNG UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

h) Melakukan perizinan kepada pihak sekolah

i) Menyusun instrumen penelitian

j) Uji coba instrumen penelitian

k) Analisis hasil uji coba instrumen penelitian

2) Tahap pelaksanaan

a) Memberikan pretest pada kedua kelas

b) Melaksanakan pembelajaran atau treatment berupa model kooperatif tipe

jigsaw dengan karya kunjung pada kelas eksperimen 1 dan pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw pada kelas eksperimen 2.

c) Mengadakan observasi pada kedua kelas

d) Memberikan posttest pada kedua kelas.

3) Tahap akhir

a) Pengumpulan data hasil penelitian

b) Pengolahan data hasil penelitian

c) Analisis data penelitian

d) Penyimpulan data hasil penelitian

e) Penulisan laporan hasil penelitian

f) Pelaksanaan ujian siding skripsi

g) Perbaikan (revisi) skripsi

3.8 Teknik Analisis Data

3.8.1 Analisis Data Kuantitatif

Data kuantitatif diperoleh dari hasil instrumen tes seperti pretest, posttest, dan

N_Gain. Analisis terhadap data kuantitatif ini bertujuan untuk mengetahui

peningkatan kemampuan penalaran matematis siswa yang lebih tinggi antara siswa

pada kelas eksperimen 1 yang memperoleh pembelajaran dengan model

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan karya kunjung dan siswa pada kelas

eksperimen 2 yang memperoleh pembelajaran dengan model pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw. Pengolahan dan analisis data yang digunakan adalah data

statistik inferensial dengan tujuan dapat membuat generalisasi pada data sampel

sehingga hasilnya dapat berlaku pada populasi. Dalam penelitian ini, peneliti

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/38633/4/S_MAT_1501750_Chapter3.pdf · Sehingga struktur desainnya menjadi sebagai berikut : O X 1 O

32

Fauzia Afifah, 2019

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIE JIGSAW DENGAN KARYA KUNJUNG UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menggunakan software SPSS dan Microsoft excel 2010. Berikut ini merupakan

tahapan dalam mengolah dan menganalisis data kuantitatif.

1) Perhitungan Skor Pretest dan Posttest

Perhitungan skor pretest dan postest dilakukan pada kedua kelas dengan

menggunakan bantuan pedoman penskoran yang terdapat pada tabel 3.1.

2) Perhitungan Indeks Gain

Perhitungan dilakukan untuk mengetahui peningkatan kemampuan

penalaran matematis siswa setelah diberi treatment. Indeks Gain dapat diperoleh

menggunakan rumus berikut ini (Hake,1999, hlm. 1):

N_Gain = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡−𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡

𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑚𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 − 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑜𝑠𝑡𝑒𝑡𝑠𝑡

Tabel 3. 10 Klasifikasi Indeks Gain

Nilai N_Gain Kriteria

N_Gain ≥ 0,70 Tinggi

0,30 < N_Gain < 0,70 Sedang

N_Gain ≤ 0,30 Rendah

3) Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelas berasal

dari populasi yang berdistribusi normal. Dalam penelitian ini uji normalitas yang

akan dilakukan adalah uji normalitas Saphiro Wilk, karena sampel yang diambil

kurang dari 50 orang. Rumusan hipotesis statistik yang digunakan adalah

sebagai berikut:

H0 : Data kemampuan penalaran matematis siswa berasal dari populasi

berdistribusi normal

H1 : Data kemampuan penalaran matematis siswa berasal dari populasi

berdistribusi tidak normal

Berikut ini merupakan langkah-langkah untuk menguji normalitas dengan

menggunakan software SPSS:

a) Masukkan data pada DataSet

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/38633/4/S_MAT_1501750_Chapter3.pdf · Sehingga struktur desainnya menjadi sebagai berikut : O X 1 O

33

Fauzia Afifah, 2019

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIE JIGSAW DENGAN KARYA KUNJUNG UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b) Pilih Analyze pada menu utama SPSS, kemudian Descriptive Statistics, lalu

pilih Explore

c) Masukkan data ke dalam kotak Dependen list dan Factor List dengan meng-

klik tanda panah

d) Kemudian klik Plots dan akan muncul Explore: Plots. Selanjutnya centang

kolom Normality plots with test, lalu continue.

e) Selanjutnya klik OK dan akan muncul output berbentuk tabel. Nilai

signifikansi (sig.) untuk uji Saphiro Wilk akan muncul pada tabel.

Taraf signifikan yang digunakan adalah 5% (α = 0,05) dengan kriteria

pengambilan keputusan untuk uji normalitas adalah sebagai berikut:

- H0 diterima, jika nilai Sig. ≥ 0,05.

- H0 ditolak , jika nilai Sig. < 0,05.

Jika hasil dari uji normalitas ini diperoleh bahwa data kemampuan

penalaran matematis siswa berasal dari populasi yang berdistribusi normal, maka

dilajutkan dengan uji homogenitas. Namun jika data kemampuan penalaran

matematis siswa berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal maka akan

digunakan uji nonparametrik yaitu uji Mann Whitney U.

4) Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data dari kedua kelas

berasal dari populasi yang sama. Dalam penelitian ini, uji homogenitas yang

akan dilakukan adalah uji homogenitas Levene’s dengan menggunakan SPSS.

Rumusan hipotesis statistik yang digunakan adalah sebagai berikut:

H0 : 𝜎𝐽𝐾2 = 𝜎𝐽

2

H1 : 𝜎𝐽𝐾2 ≠ 𝜎𝐽

2

Keterangan:

𝜎𝐽𝐾2: Varians pada kelompok yang memperoleh model pembelajaran kooperatif

tipe jigsaw dengan karya kunjung

𝜎𝐽2 : Varians pada kelompok yang memperoleh model pembelajaran kooperatif

tipe jigsaw

Adapun berikut ini merupakan langkah-langkah pengujiannya:

1) Masukkan data pada DataSet

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/38633/4/S_MAT_1501750_Chapter3.pdf · Sehingga struktur desainnya menjadi sebagai berikut : O X 1 O

34

Fauzia Afifah, 2019

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIE JIGSAW DENGAN KARYA KUNJUNG UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Pilih Analyze pada menu utama SPSS, kemudian Compare Means, lalu pilih

One-way ANOVA

3) Masukkan data ke dalam kotak Dependen list dan Factor dengan meng-klik

tanda panah

4) Kemudian klik Option dan akan muncul One-way ANOVA: Options.

Selanjutnya centang kolom Homogenity of variance test, lalu continue.

5) Selanjutnya klik OK dan akan muncul output berbentuk tabel. Nilai

signifikansi (sig.) uji Levene’s akan muncul pada tabel.

Taraf signifikan yang digunakan adalah 5% (α = 0,05) dengan kriteria

pengambilan keputusan untuk uji homogenitas adalah sebagai berikut:

- H0 diterima, jika nilai Sig. ≥ 0,05.

- H0 ditolak, jika nilai Sig. < 0,05.

5) Uji Kesamaan Dua Rata-rata Data Pretest dan Uji Perbedaan Dua

Rata-rata Data Postest dan N_Gain

Pengolahan data ini menggunakan software SPSS. Namun, hal yang perlu

diperhatikan dalam melakukan uji kesamaan dua rata-rata pretest dan uji

perbedaan dua rata-rata data posttest dan N_Gain adalah normalitas dan

homogenitasnya. Berikut jenis-jenis pengujiannya:

i. Jika kedua data yang diuji berdistribusi normal dan bervariansi homogen,

maka pengujian hipotesis dilakukan dengan uji t yaitu two independent

sample t-test equal variance assumed

ii. Jika kedua data yang diuji berdistribusi normal dan tetapi bervariansi tidak

homogen, maka pengujian hipotesis dilakukan dengan uji t yaitu two

independent sample t-test equal variance not assumed

iii. Jika salah satu atau kedua data yang diuji berdistribusi tidak normal, maka

pengujian hipotesis dilakukan dengan uji non parametrik menggunakan uji

Mann Whitney U.

a) Uji Kesamaan Dua Rata-rata data Pretest

Uji kesamaan dua rata-rata data pretest dilakukan untuk mengetahui

apakah pada tahap awal siswa kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2

mempunyai rata-rata kemampuan penalaran matematis awal yang sama atau

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/38633/4/S_MAT_1501750_Chapter3.pdf · Sehingga struktur desainnya menjadi sebagai berikut : O X 1 O

35

Fauzia Afifah, 2019

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIE JIGSAW DENGAN KARYA KUNJUNG UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berbeda. Rumusan hipotesis statistik (uji dua pihak) yang digunakan adalah

sebagai berikut:

H0 : 𝜇𝐽𝐾 = 𝜇𝐽

H1 : 𝜇𝐽𝐾 ≠ 𝜇𝐽

Keterangan:

𝜇𝐽𝐾 : Kemampuan penalaran matematis awal kelompok yang memperoleh

model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan karya kunjung

𝜇𝐽 : Kemampuan penalaran matematis awal kelompok yang memperoleh

model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

Taraf signifikan yang digunakan adalah 5% (α = 0,05) dengan kriteria

pengambilan keputusan untuk uji kesamaan dua rata-rata pretest adalah sebagai

berikut:

- H0 diterima, jika nilai Sig. ≥ 0,05.

- H0 ditolak, jika nilai Sig. < 0,05.

b) Uji perbedaan Dua Rata-rata Data Posttest

Uji perbedaan dua rata-rata data posttest dilakukan untuk menguji

hipotesis penelitian yang pertama, yaitu pencapaian kemampuan penalaran

matematis siswa SMP yang memeperoleh model pembelajaran kooperatif tipe

jigsaw dengan karya kunjung lebih tinggi secara signifikan dibandingkan siswa

yang memperoleh model pembelajaran kooperatif jigsaw. Rumusan hipotesis

statistik (uji satu pihak) yang digunakan adalah sebagai berikut:

H0: 𝜇𝐽𝐾 ≤ 𝜇𝐽

H1: 𝜇𝐽𝐾 > 𝜇𝐽

Keterangan:

𝜇𝐽𝐾: Pencapaian kemampuan penalaran matematis kelompok yang

memperoleh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan karya

kunjung

𝜇𝐽 : Pencapaian kemampuan penalaran matematis kelompok yang

memperoleh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

Taraf signifikan yang digunakan adalah 5% (α = 0,05) dengan kriteria

pengambilan keputusan untuk uji perbedaan dua rata-rata posttest adalah

sebagai berikut:

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/38633/4/S_MAT_1501750_Chapter3.pdf · Sehingga struktur desainnya menjadi sebagai berikut : O X 1 O

36

Fauzia Afifah, 2019

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIE JIGSAW DENGAN KARYA KUNJUNG UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

H0 diterima, jika nilai Sig. ≥ 0,05.

H0 ditolak, jika nilai Sig. < 0,05.

c) Uji perbedaan Dua Rata-rata Data N-Gain

Uji perbedaan dua rata-rata data N-Gain dilakukan untuk menguji

hipotesis penelitian yang kedua, yaitu. peningkatan kemampuan penalaran

matematis siswa SMP yang memperoleh model pembelajaran kooperatif tipe

jigsaw dengan karya kunjung lebih tinggi secara signifikan dibandingkan siswa

yang memperoleh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Rumusan

hipotesis statistik (uji satu pihak) yang digunakan adalah sebagai berikut:

H0: 𝜇𝐽𝐾 ≤ 𝜇𝐽

H1: 𝜇𝐽𝐾 > 𝜇𝐽

Keterangan:

𝜇𝐽𝐾 : Peningkatan kemampuan penalaran matematis kelompok yang

memperoleh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan karya

kunjung

𝜇𝐽 : Peningkatan kemampuan penalaran matematis kelompok yang

memperoleh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

Taraf signifikan yang digunakan adalah 5% (α = 0,05) dengan kriteria

pengambilan keputusan untuk uji perbedaan dua rata-rata N_Gain adalah

sebagai berikut:

- H0 diterima, jika nilai Sig. ≥ 0,05.

- H0 ditolak, jika nilai Sig. < 0,05.

3.8.2 Analisis Data Peningkatan Setiap Indikator Kemampuan Penalaran

Matematis Siswa

Analisis data peningkatan setiap indikator kemampuan penalaran matematis

siswa dilakukan dengan menghitung data N_Gain dari rata-rata nilai siswa untuk

setiap indikatornya. Perhitungan data N_Gain tersebut menggunakan rata-rata hasil

pretest dan posttest untuk setiap indikator kemampuan penalaran matematis siswa

dengan menggunakan rumus yang terdapat pada subbab 3.8.1 nomor 2) Perhitungan

Indeks Gain. Setelah diperoleh data N_Gain per indikator kemampuan penalaran

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/38633/4/S_MAT_1501750_Chapter3.pdf · Sehingga struktur desainnya menjadi sebagai berikut : O X 1 O

37

Fauzia Afifah, 2019

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIE JIGSAW DENGAN KARYA KUNJUNG UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

matematis siswa pada kedua kelas, nilai N_Gain tersebut dapat dikategorikan sesuai

dengan pengkategorian pada tabel 3.10. Hal ini dilakukan untuk melihat kualitas

peningkatan pada setiap indikator kemampuan penalaran matematis siswa pada

kedua kelas. Dalam penelitian ini pengolahan data N_Gain per Indikator dilakukan

dengan menggunakan Microsoft Excel 2010.

3.8.3 Analisis Lembar Observasi

Analisis lembar observasi dilakukan dengan cara mendeskripsikan hasil

observasi kegiatan guru dan siswa berdasarkan persentase keberjalanan proses

pembelajaran untuk setiap kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup di

setiap pertemuannya. Hal ini dilakukan untuk melihat sejauh mana model

pembelajaran terlaksana di kelas eksperimen 1 yang menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan karya kunjung dan kelas eksperimen 2

yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.

3.8 Jadwal Penelitian

Tabel 3. 11 Jadwal Penelitian

No Kegiatan Waktu

Des Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli

1. Penyususnan proposal

penelitian

2. Seminar proposal

penelitian

3. Perbaikan proposal

4. Pembuatan instrumen

penelitian

5. Pelaksanaan penelitian

6. Penyusunan hasil

penelitian dan

pembahasan

7. Ujian Sidang